wrap up dehidrasi blok cairan (a4)

Upload: amorrita-puspita-ratu

Post on 02-Jun-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    1/26

    1

    SKENARIO

    KEKURANGAN CAIRAN

    Seorang mahasiswa 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan saat mengikuti orientasipengenalan kampus. Pada pemeriksaan fisik : tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum

    dibawa ke rumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS,

    penderita segera diberikan infus cairan elektrolit. Hasil pemeriksaan laboraturium menunjukkan :

    Kadar Natrium : 130 mEq/l (Normal = 135-147), Kalium : 2.5 mEq/l (N = 3.5-5.5) dan Klorida :

    95 mEq/l (N = 100-106). Setelah kondisi membaik pasien diperbolehkan pulang dan dianjurkan

    untuk minum sesuai dengan etika islam.

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    2/26

    2

    LI 1. Memahami dan menjelaskan larutan dan cairan tubuh

    LO 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi larutan dan cairan tubuh

    Larutan : Campuran yang homogen dari 2 atau lebih zat yang terdiri dari solute

    dan solvent Cairan : zat cair atau zat alir yang dapat mengalir, bentuknya menyesuaikan

    wadah

    Sementara cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat

    terlarut). Cairan sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap

    sehat.Cairan di dalam tubuh sebanyak 60% dari berat tubuh atau 2/3 dari berat

    tubuh.(Mima & Swearingen, 1995)

    1.2 Memahami dan menjelaskan jenis larutan dan cairan tubuh

    Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

    a) Larutan tak jenuhyaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuatlarutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi

    dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali

    konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

    b) Larutan jenuh

    yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn

    dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habisbereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila

    hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

    c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh)yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan

    jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga

    terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berartilarutan lewat jenuh (mengendap).

    Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

    a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent.

    b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.

    Berdasarkan daya hantar listrik :

    1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dibedakan atas :a) Elektrolit Kuat

    Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang

    kuat, karena zat terlarutnya di dalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah

    menjadi ion-ion. (=1)

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    3/26

    3

    Asam-asam kuat, seperti: HCl, HClO3, H2SO4, HNO3, dan lain-lain.

    Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, dan lain-lain.

    Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3, dan lain-lain.

    b)

    Elektrolit LemahLarutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan

    harga derajat ionisasi sebesar: 0

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    4/26

    4

    seperti mata, mulut & hidung, pelumas dalam cairan sendi tubuh, katalisator reaksi biologik

    sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan

    darah & konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan

    normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar

    suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu 37 C.

    Fungsi elektrolit dalam tubuh bermacam-macam, berikut adalah fungsi elektrolit dalam tubuh

    yang dibagi menjadi dua bagian yaitu muatan positif atau disebut juga kation dan muatan

    negatif disebut anion.

    KATION

    1. Natrium

    - Aktivitas neuromuskular : transmisi dan konduksi impuls syaraf

    - Cairan tubuh : Mengatur osmolalitas vaskular dan mengatur keseimbangan air, bila kadar

    natrium meningkat akan terjadi retensi air

    - Selular : Pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluardari sel secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuro

    muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi bilaNa keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi

    - Aktivitas enzim

    - Mengatur keseimbangan asam basa

    2. Kalium

    - Aktivitas neuromuskular : transmisi dan konduksi impuls syaraf serta kontraksi otot rangka,

    otot polos dan jantung

    - Cairan tubuh : mengatur osmolalitas intraselular

    - Selular : pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluardari sel secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuro

    muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi bila

    Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi

    - aktivitas enzim untuk metabolisme selular

    3. Kalsium

    - Mengatur fungsi jantung

    - Kontraksi dan relaksasi otot

    - Pertumbuhan tukang dan gigi

    - Aktifitas enzim

    4. Magnesium

    - Produksi intrasel

    - Sintesis protein dan DNA

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    5/26

    5

    ANION

    1. Klorida

    - Kompenen utama asam lambung

    - Buffer kimiawi

    - Osmolaritas plasma

    2. Fosfat

    - Pembentukan tulang dan ATP

    - Komponen DNA & RNA

    3. Bikarbnat

    - Regulasi asam basa

    - Komponen dari bikarbonat-karbonik asam buffer

    1.4 Memahami dan menjelaskan perbedaan larutan dan cairan tubuh

    Larutan adalah campuran yang homogen, antara pelarut dan zat terlarutnya tidak dapat

    dibedakan lagi. Sedangkan cairan, adalah campuran yang heterogen yaitu antara pelarut dan

    zat terlarutnya masih dapat dibedakan. Partikel-partikel pembentuknya solute maupun

    solventnya masih menunjukkan sifat dari masing-masing partikel tersebut

    1.5 Memahami dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan larutan dan cairan

    tubuh

    1. UsiaVariasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan

    dan berat badan. Selain itu sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatan usia.

    2. Jenis kelaminWanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional, karena lebih banyak

    mengandung lemak tubuh (air 40%)

    3. Sel-sel lemak

    Mengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh4. Stres

    Stres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan

    glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses inidapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine5. Sakit

    Keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung, gangguan hormon

    akan mengganggu keseimbangan cairan6. Temperatur lingkungan

    Panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat kehilangan NaCl

    melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    6/26

    6

    7. Diet

    Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi, proses ini

    akan menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke intraselular.

    LI 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan cairan tubuh

    LO 2.1 Memahami dan menjelaskan komposisi dan batas normal cairan tubuhPersentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal

    antara lain:1.Umur

    2.Kondisi lemak tubuh

    3.Sex

    Perhatikan Uraian berikut ini:

    mEq/L Intraselular

    Ekstraselular

    Plasma Darah Interstisial

    Kation

    Na+ 15 142 144

    K+ 150 4 4

    Ca++

    2 5 2.5

    Mg++

    27 3 1.5

    Anion

    Cl- 1 103 114

    HCO3- 10 27 30

    HPO4= 100 2 2

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    7/26

    7

    1.Bayi (baru lahir) 75 %

    2.Dewasa: a.Pria (20-40 tahun) 60 %

    b.Wanita (20-40 tahun) 50 %

    2.2 Memahami dan menjelaskan mekanisme distribusi cairan tubuh

    Pada orang dewasa, sekitar 40% berat badan atau dua pertiga dari TBW (Total

    Body Water) berada didalam sel atau disebut sebagai cairan intraselular. Dan sepertiga

    sisa TBW atau 20% dari berat badan, berada diluar sel atau disebut sebagai cairan

    ekstraselular.

    Cairan ekstraselular dibagi menjadi bagian cairan intrestisial yang terletak

    diantara sel (15%) dan cairan intravascular (5%). Cairan dalam tubuh selalu bergerak

    diantara ketiga tempat cairan tersebut yaitu intraselular, interstisial, dan intravascular. Pergerakan

    suatu cairan harus di pertahankan dalam keadaan seimbang. Penyebab pergerakan cairan

    tubuh dipengaruhi oleh difusi, osmositas, filtrasi, dan transport aktif.

    1. Difusi: gerakan acak dari partikel pada semua arah melalui larutan atau gas. Partikel

    bergerak dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah

    sepanjang gradien konsentrasi. Energi untuk difusi dihasilkan oleh energy panas.Contohnya adalah gerakan oksigen dari alveoli paru ke darah dari kapiler pulmoner.

    Faktor-faktor yang meningkatkan difusi:

    Peningkatan suhu

    Peningkatan konsentrasi partikel

    Penurunan ukuran atau berat molekul dari partikel

    Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi

    Penurunan jarak lintas di mana massa partikel harus berdifusi

    2. Transpor aktif: diperlukan energi agar substansi dapat pindah dari area berkonstrasi lebihrendah atau sama ke area dengan konsentrasi sama atau lebih besar. Transpor aktif adalah

    vital untuk mempertahankan keunikan komposisi baik CES dan CIS.

    3. Filtrasi: gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostatik tinggi ke area

    dengan tekanan hidrostatik rendah. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dibuat oleh

    berat cairan. Filtrasi pentih dalam mengatur cairan keluar dari arteri ujung kapiler. Ini

    SO4= 20 1 1

    Asam organik - 5 5

    Protein 63 16 6

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    8/26

    8

    juga merupakan kekuatan yang memungkinkan ginjal untuk memfilter 180 L plasma per

    hari.

    4. Osmosis: gerakan air melewati membrane semipermeable dari area dengan konsentrasi

    zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi. Osmosis dapat

    terjadi melewati semua membrane bila konstrasi zat terlarut pada kedua berubah.

    2.3 Memahami dan menjelaskan pengaturan keseimbangan cairan tubuh

    Gambar 2.1 input dan output cairan tubuh

    (Sherwood, 2013)

    Untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh maka cairan yang masuk harus sama dengancairan yang dikeluarkan. Sumber pemasukan cairan ke dalam tubuh dapat diperoleh dari

    makanan, cairan ingesti, serta metabolisma dan oksidasi H2O. Cairan tersebut kemudian akan

    dikeluarkan melalui urin, feses, keringat, dan sebagian akan dikonsumsi tubuh untuk melakukanmetabolisme.

    Tabel 2.1 kadar pemasukan dan pengeluaran air

    (Sherwood, 2013)

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    9/26

    9

    Pemasukan serta pengeluaran cairan dalam tubuh tentu akan mempengaruhi osmolaritas plasma

    yang dimana jika osmolaritas itu meningkat maka akan menyebabkan rasa haus dan terbentuknya

    ADH.

    Terdapat dua faktor yang diatur untuk mempertahankan keseimbangan cairan di tubuh.

    Meskipun regulasi kedua faktor ini berkaitan erat, keduannya bergantung pada jumlah relatifNACL dan H2O ditubuh, namun penyebab mengapa keduannya dikontrol secara ketat sangatlahberbeda :

    1. Volume CES harus diatur secara ketat untuk membantu mempertahankan tekanan darah.

    Pemeliharaan keseimbangan garam sangatlah penting dalam regulasi jangka panjangvolume CES.

    2. Osmolaritas CES harus diatur secara ketat untuk mencegah membengkak atau

    menciutnnya sel. Pemeliharaan keseimbangan cairan sangatlah penting dalam mengatur

    osmolaritas CES.Penurunan volume CES menyebabkan penurunan tekanan darah arteri karena

    berkurangnya volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume CES meningkatkan tekanan

    darah arteri dengan meningkatkan volume plasma. Dua mekanisme kompensasi bermainuntuk secara transien menyesuaikan tekanan darah sampai volume CES dapat dipulihkan

    normal.

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    10/26

    10

    KONTROL JANGKA PENDEK UNTUK MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH

    1. Refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan resistensi perifer total untuk menyesuaikan

    tekanan darah dalam arah yang benar melalui efek sistem sarafotonom pada mengurangi tekanandarah ketika tekanan naik terlalu tinggi.

    2. Perpindahan cairan berlangsung secara temporer dan otomatis antara plasma dan cairan

    interstisium akibat perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan osmotik yang bekerjamelintasi dinding kapiler yang timbul ketika volume plasma menyimpang dari normalPenurunan volume plasma dikompensasi secara parsial oleh perpindahan cairan keluar

    dari kompartemen interstisium menuju pembuluh darah, memperbesar volume plasma dengan

    mengorbankan kompartemen interstisium. Sebaliknya, ketika volume plasma terlalu besar,banyak dari kelebihan cairan ini berpinciah ke dalam komparremen intersrisium. Kedua tindakan

    ini menghasilkan perbaikan remporer untuk membantu menjaga tekanan darah relatif konstan,

    tetapi mereka bukan solusi jangka panjang. Selain itu, tindakan kompensasi jangka pendek ini

    memiliki kemampuan terbatas dalam meminimalkan perubahan tekanan darah. Sebagai contoh,jika volume plasma terlalu kurang adekuat maka tekanan darah akan tetap rendah seberapapun

    kuatnya atau besarnya jantung memompa, pembuluh berkonstriksi, atau cairan interstisium

    berpindah ke dalam pembuluh darah.

    KONTROL JANGKA PANJANG UNTUK MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH

    Regulasi jangka panjang tekanan darah dilakukan oleh ginjal dan mekanisme haus, yangmasing-masing mengontrol jumlah urin dan asupan cairan. Mereka melakukan pertukaran cairan

    yang diperlukan antara CES dan lingkungan eksternal untuk mengatur volume cairan tubuh total.

    Karena itu, mereka memiliki pengaruh jangka panjang pada tekanan darah arteri. Dari tindakan-tindakan tersebut, kontrol pengeluaran urin oleh ginjal adalah yang terpenting dalam

    mempertahankan tekanan darah.

    KONTROL KESEIMBANGAN GARAM SANGAT PENTING UNTUK MENGATURVOLUME CES.

    Natrium dan anion penyertanya menentukan lebih dari 90% aktivitas osmotik CES.Ketika menahan garam, ginjal secara otomatis menahan H2O, karena H2O mengikuti Na secara

    osmotik. Larutan garam yang ditahan ini isotonik. Semakin banyak garam terdapat di CES,

    semakin banyak H2O di CES. Konsentrasi garam tidak berubah dengan mengubah jumlah garam,karena H2O selalu mengikuti garam untuk mempertahankan keseimbangan osmotik yaitu, untuk

    mempertahankan konsentrasi normal garam. Berkurangnya jumlah garam menyebabkan

    menurunnya retensi H2O sehingga CES tetap isotonik tetapi dalam volume yang lebih kecil.

    Karena itu, massa total garam Na+ di CES (yaitu, jumlah Na

    +) menentukan volume CES dan,

    karenanya, regulasi volume CES terutama bergantung pada pengendalian keseimbangan garam.

    Untuk mempertahankan keseimbangan garam pada ketinggian permukaan laut, pemasukan

    garam harus sama dengan pengeluaran garam sehingga tidak terjadi akumulasi atau defisit garam

    di tubuh.

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    11/26

    11

    KONTROL PENGELUARAN AIR DI URIN OLEH VASOPRESIN

    Fluktuasi osmolaritas CES yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pemasukandan pengeluaran H2O cepat dikompensasi dengan menyesuaikan ekskresi H2O urin tanpa

    mengubah ekskresi garam. Reabsorpsi dan ekskresi H2O secara parsial dipisahkan dari

    reabsorpsi dan ekskresi zar terlarut sehingga jumlah H2O yang ditahan atau dikeluarkan dapatcepat diubah untuk segera mengoreksi osmolaritas CES ke normal. Reabsorpsi dan ekskresi H2Obebas disesuaikan melalui perubahan sekresi vasopresin . Hampir di sepanjang nefron, reabsorpsi

    H2O penting untuk mengatur volume CES, karena reabsorpsi garam disertai oleh reabsorpsi H2O

    dalam jumlah seimbang. Namun, di tubulus distal dan koligentes, dapat terjadi reabsorpsi H2Obebas dalam jumlah bervariasi ranpa disertai reabsorpsi garam, karena adanya gradien osmotik

    vertikal di medula ginjal tempat sebagian dari tubulus ini terpajan. Vasopresin meningkatkan

    permeabilitas bagian akhir tubulus ini terhadap H2O. Jumlah H2O yang direabsorpsi dapat

    disesuaikan untuk memulihkan osmolaritas CES ke normal, bergantung pada jumlah vasopresinyang ada. Vasopresin diprodulai oleh hipotalamus dan disimpan di kelenjar hipofisis posterior.

    Hormon ini dibebaskan dari hipofisis posterior berdasarkan perintah dari hipotalamus.

    KONTROL PEMASUKAN AIR OLEH RASA HAUS

    Rasa haus adalah sensasi subyektif yang membuat seseorang menginginkan H 2O. Pusat

    haus terletak di hipotalamus dekat dengan sel penghasil vasopresin. Sekresi vasopresin dan rasahaus umumnya dipicu secara bersamaan. Pusat-pusat kontrol hipotalamus yang mengatur sekresi

    vasopresin (dan pengeluaran urin) serta rasa haus (dan minum) bekerja secara terpadu. Sekresi

    vasopresin dan rasa haus dirangsang oleh defisit H2O bebas dan ditekan oleh kelebihan H2Obebas. Karena itu, keadaan yang mendorong terjadinya penurunan pengeluaran urin untuk

    menghemat H2O tubuh juga menimbulkan rasa haus untuk mengganti H2O tubuh.

    PERAN OSMORESEPTOR HIPOTALAMUS

    Sinyal eksitatorik utama untuk sekresi vasopresin dan rasa haus berasal dari osmoreseptor

    hipotal.rmus yang terletak dekat sel penghasil vasopresin dan pusat haus.Osmoreseptorosmoreseptor ini memantau osmolaritas cairan di sekeliling mereka, yang

    selanjutnya mencerminkan konsentrasi keseluruhan lingkungan cairan internal. Seiring dengan

    peningkatan osmolaritas (H2O terlalu sedikit) dan kebutuhan akan konservasi H2O bertambah,sekresi vasopresin dan rasa haus diaktifkan. Akibatnya, reabsorpsi H2O di tubulus distal dan

    koligentes meningkat sehingga pengeluaran urin berkurang dan H2O dihemat, sementara asupan

    H2O secara bersamaan dirangsang. Efek-efek ini memulihkan simpanan H2O yang berkurang

    sehingga kondisi hipertonik mereda dengan pulihnya konsentrasi zat-zat terlarut ke normal.Sebaliknya, kelebihan H2O, yang bermanifestasi sebagai penurunan osmolaritas CES,

    mendorong peningkatan ekskresi urin (melalui penurunan sekresi vasopresin) dan menekan rasa

    haus, yang bersama-sama mengurangi jumlah air di dalam tubuh.

    PERAN RESEPTOR VOLUME ATRIUM KIRI

    Meskipun perangsang utama sekresi vasopresin dan rasa haus adalah peningkatanosmolaritas CES, namun sel penghasil vasopresin dan pusat haus juga dipengaruhi dalam tingkat

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    12/26

    12

    moderat oleh perubahan volume CES yang diperautarai oleh sinyal dari reseptor volume atrium

    kiri. Reseptor volume ini, yang terletak di atrium kiri, memantau tekanan darah yang mengalir,

    yarg mencerminkan volume CES. Sebagai respons terhadap penurunan mencolok volume CES(kehilangan volume >7%) dan tekanan darah arteri, seperti ketika terjadi perdarahan, reseptor

    volume atrium kiri secara refleks merangsang sekresi vasopresin dan rasa haus. Pengeluaran

    vasopresin dan meningkatnya rasa haus masing-masing menurunkan pengeluaran urin danmeningkatkan pemasukan cairan. Selain itu, vasopressin yang dipicu oleh penurunan mencolokvolume CES dan tekanan arteri, di sirkulasi menimbulkan vasokonstriksi pada arteriol. Dengan

    membantu memperbesar CES dan volume plasma serta dengan meningkatkan resistensi perifer

    total, vasopresin membantu mengatasi penurunan tekanan darah yang memicu sekresivasopresin. Sebaliknya, vasopresin dan rasa haus dihambat ketika volume CES/plasma dan

    tekanan darah arteri meningkat. Penekanan asupan H2O, disertai oleh eliminasi kelebihan

    volume CES/plasma melalui urin, membantu memulihkan tekanan darah ke normal. Ingatlah

    bahwa volume CES/plasma yang rendah serta penurunan tekanan darah arteri juga secara refleksmeningkatkan sekresi aldosteron. Peningkatan reabsorpsi Na yang terjadi akhirnya menyebabkan

    retensi osmotik H2O, ekspansi volume CES, dan peningkatan tekanan darah arteri. Pada

    kenyataannya, reabsorpsi Na yang dikontrol oleh aldosteron.

    PERAN ANGIOTENSIN II

    Perangsang lain untuk meningkatkan rasa haus dan sekresi vasopresin adalah angiotensinII. Ketika mekanisme renin-angiotensin-aldosteron diaktifkan untuk menghemat Na, angiotensin

    II, selain merangsang sekresi aldosteron, juga bekerja langsung pada otak untuk menimbulkan

    rasa haus dan merangsang vasopresin untuk meningkatkan reabsorpsi H2O di ginjal. Peningkatanasupan H2O dan berkurangnya pengeluaran urin kemudian membantu mengoreksi penurunan

    volume CES yang memicu sistem renin-angiotensin-aldosteron.

    2.4 Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan cairan tubuh

    Dalam keadaan normal, cairan tubuh berada dalam keseimbangan. Oleh karena suatu

    sebab, keseimbangan cairan tubuh dapat mengalami gangguan. Secara garis besar,

    gangguan keseimbangan cairan tubuh terbagi dua yakni edema (hipervolemik) dan

    dehidrasi (hipovolemik).

    1. Edema (hipervolemik)

    Edema adalah penimbunan cairan berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam

    berbagai rongga tubuh. Edema disebut juga dengan efusi, asites. Penamaan penimbunan

    cairan ini bergantung pada lokasi di mana edema itu terjadi. Edema dapat terjadi secara

    lokal maupun umum. Edema lokal disebut juga dengan edema pitting, sedangkan edema

    umum disebut dengan edema anasarka.

    2. Dehidrasi (hipovolemik)

    Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang merupakan

    akibat kehilangan air abnormal. Menurut Guyton (1995), dehidrasi adalah hilangnya

    cairan dari semua pangkalan cairan tubuh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

    dehidrasi merupakan keadaan kehilangan cairan tubuh.

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    13/26

    13

    LI 3. Memahami dan menjelaskan tentang dehidrasi

    3.1 Memahami dan menjelaskan definisi dehidrasiDehidrasi adalah kehilangan cairan dari jaringan tubuh yang berlebihan. Dehidrasi

    merupakaan gangguan umum terjadi pada bayi dan anak-anak ketika haluan cairan totalmelebihan asupan cairan total.

    3.2 Memahami dan menjelaskan jenis dehidrasiDehidrasi dapat digolongkan berdasarkan derajat atau jenisnya

    Derajat: ringan,sedang atau berat.a) Dehidrasi ringan dicirikan dengan kehilangan 5% dari berat badan sebelum sakit

    b) Dehidrasi sedang dicirikan dengan kehilangan 5% sampai 10% dari ebrat badan

    sebelum sakitc) Dehidrasi berat dicirikan kehilangan lebih dari 10% berat badan sebelum sakit.

    Jenisnya (tipe): isotonic, hipertonik, dan hipotonik

    a) Isotonis dicirikan dengan defisit air dan elektrolit yang terjadi di dalam prorporsi

    seimbang. 70% kasus sering dihubungkan kepada hal ini.b) Hipertonik dicirikan dengan kehilangan cairan melebihi kehilangan elektrolit. Hal ini

    terjadi pada 20% kasus bayi.

    c) Hipotonik dicirikan dengan kehilangan sejumlah elektrolit melebihi kehilangan

    cairan.

    3.3 Memahami dan menjelaskan ciri-ciri dehidrasi

    a) Dehidrasi ringan

    Muka memerah

    Rasa sangat haus

    Kulit kering dan pecah-pecah

    Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya

    Pusing dan lemah

    Kram otot terutama pada kaki dan tangan

    Kelenjar air mata berkurang kelembabannya

    Sering mengantuk

    Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang

    b) Dehidrasi sedang

    Tekanan darah menurun

    Pingsan

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    14/26

    14

    Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung

    Kejang

    Perut kembung

    Gagal jantung

    Ubun-ubun cekung Denyut nadi cepat dan lemah

    c) Dehidrasi Berat

    Kesadaran berkurang

    Tidak buang air kecil

    Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab

    Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba

    Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur

    Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan

    3.4 Memahami dan menjelaskan factor penyebab dehidrasi

    Dehidrasi dapat terjadi karena hal-hal berikut :

    AktivitasOrang yang banyak aktivitasnya lebih banyak mengeluarkan cairan tubuh melaluikeringat dari pada orang yang tidak beraktivitas.

    DiareDiare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam

    jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak anak mati setiap tahun karena dehidrasi akibat

    diare. Usia

    Semakin tua usianya, kerja organ semakin menurun

    Muntah

    Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairanyang keluar dengan cara minum.

    BerkeringatTubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan

    menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bilakeadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat

    jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.

    DiabetesPeningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan

    menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderitadiabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.

    Luka bakarPenderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan padapada kulit yang rusak oleh luka bakar.

    Kesulitan minum

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    15/26

    15

    Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke

    kondisi dehidrasi.

    Gastroenteritis

    Ini adalah penyebab paling umum dehidrasi. Jika disertai muntah dan diare, dehidrasiakan semakin mudah terjadi.

    StomatitisNyeri dapat membatasi asupan oral.

    Diabetic ketoasidosis (DKA)Dehidrasi ini disebabkan oleh diuresis osmotik. Penurunan berat badan disebabkan olehkehilangan cairan yang berlebihan dan katabolisme jaringan. Rehidrasi cepat, dapat

    menimbulkan hasil neurologis yang buruk. DKA sangat spesifik dan memerlukan

    perawatan yang intensif.

    Demam penyakitDemam mengakibatkan peningkatan insensible loss water dan dapat mempengaruhi nafsu

    makan.

    Pharyngitis

    Ini dapat mengurangi asupan oral. Congenital adrenal hyperplasia

    berhubungan dengan hipoglikemia, hipotensi, hiperkalemia, dan hiponatremia.

    Heat stroke

    Hyperpyrexia, kulit kering, dan perubahan status mental dapat terjadi.

    Cystic FibrosisMengakibatkan kerugian natrium dan klorida keringat, menempatkan pasien pada risiko

    hiponatremia, hipokloremia dan dehidrasi parah.

    Diabetes insipidus

    Output urin yang berlebihan yang sangat encer dapat mengakibatkan kerugian besar airbebas dan hipernatremia.

    TirotoksikosisBerat badan yang diamati, meskipun nafsu makan meningkat.

    3.5 Mengetahui dan menjelaskan mekanisme dehidrasiDehidrasi dapat terjadi jika tubuh banyak kekurangan cairan intraseluler sebagai

    akibat dari berpindahnya cairan intrasel ke dalam ekstrasel. Hal ini terjadi karena

    kenaikan tonisitas di dalam plasma atau ekstraseluler. Tonisitas meningkatmerupakan dampak dari terbuangnya cairan ekstraseluler yang bersifat hipotonik,

    dimana terbuangnya kadar air jauh lebih tinggi dari kadar natrium di plasma.

    Sehingga cairan intrasel akan berpindah secara alamiah ke plasma untuk menjaga

    homeostasis cairan. Karena terjadi penurunan cairan inilah menandakan bahwa

    plasma kekurangan volume air, menyebabkan osmolalitas meningkat. Denganterjadinya hal tersebut maka osmoreseptor di hipotalamus akan terangsang sehingga

    tubuh kita akan mengekspresikan dehidrasi dalam bentuk rasa haus.

    3.6 Mengetahui dan menjelaskan penanganan dehidrasi

    Cara mengobati dehidrasi atau penanganan dehidrasi perlu di lakukan bagi orang yang

    menderita dehidrasi. Dehidrasi yang ringan dan sedang dapat ditangani dengan larutan

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    16/26

    16

    rehidrasi oral, dandehidrasiberat dapat diobati dengan cairan infuse. Organisasi

    Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan larutan rehidrasi oral yang

    mengandung natrium klorida, natrium sitrat, kalium klorida dan glukosa anhidrus.

    Langkah-langkah untuk menyiapkan larutan rehidrasi oral dari suatu paket standar

    mencakup: Cucilah tangan Anda dan keringkan dengankain yang bersih

    Ambilah satu liter air bersih

    Campurkan satu pak penuh larutan rehidrasi oral ini tetap tertutup.

    Berikan larutan ini pada anak menurut penjelasan di bawah ini.

    Gunakan larutan ini dalam waktu 24 jam. Sisa larutannya harus dibuang.

    Waktu penghentian rehidrasi oral

    Larutan rehidrasi oral harus dihentikan setelahdiareberhenti. Pemberiannya juga harus

    dihentikan sementara jika larutan rehidrasi oral gagal memperbaiki dehidrasi dan atau si anak

    terkena komplikasi akibat diare.

    Larutan rehidrasi oral tidak direkomendasikan dalam kasus dehidrasi parah, kelelahan dan jika

    tidak ada air seni yang dibuang.

    Keuntungan larutan rehidrasi oralLarutan rehidrasi oral memiliki 4 keuntungan utama, yakni mudah diperoleh, mudah diberikan,

    tidak mahal, efektif dalam menangani dehidrasi ringan atau sedang.

    Cairan Infus

    Cairan infuse untuk menangani dehidrasi biasanya direkomendasikan dalam lima kondisi:

    Dehidrasi parah dengan atau tanpa tanda-tanda syok (berkurangnya volume darah dalamtubuh)

    Kelelahan, lemas, koma

    Muntah yang tak terkendali

    Berkurangnya atau tidak adanya air seni yang dibuang dalam waktu yang lama

    Komplikasi apapun di mana larutan rehidrasi oral tidak dapat diberikan.

    Kelemahan cairan infuseAda 5 kekurangan utama dari pemberian cairan infuse:

    Mahal

    Dibutuhkan orang yang terlatih untuk memberikan cairan dengan cara ini

    Tidak cukupnya fasilitas di pedesaan atau daerah yang jauh di pedalaman

    Tingginya risiko infeksi ketika teknik-teknik atau bahan-bahan yang bersih tidak digunakan.

    Kemungkinan terjadinya hidrasi yang berlebihan dan hidrasi yang tidak memadai lebih tinggidibandingkan dengan perawatan dengan larutan rehidrasi oral( misalnya, oralit).

    http://artikel2tentang.blogspot.com/2012/10/dehidrasi-pengertian-dehidrasi-definisi.htmlhttp://artikel2.com/kumpulan-bermacam2-artikel/06/teknik-memotret-kainhttp://artikel2tentang.blogspot.com/2012/10/kapan-diare-lebih-biasa-terjadi.htmlhttp://artikel2tentang.blogspot.com/2012/10/kapan-diare-lebih-biasa-terjadi.htmlhttp://artikel2.com/kumpulan-bermacam2-artikel/06/teknik-memotret-kainhttp://artikel2tentang.blogspot.com/2012/10/dehidrasi-pengertian-dehidrasi-definisi.html
  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    17/26

    17

    Rumus untuk menentukan kebutuhan cairan bagi orang yang dehidrasi:

    BB yang hilang

    x BB awal

    BB awal

    Pada pasien trauma akibat kecelakaan lalu lintas atau karena sebab lainnya, kita seringmenjumpai keadaan syok hipovolemik alias suatu kondisi dimana terjadi kehilangan cairan darah

    dengan cepat dalam jumlah yang cukup banyak sehingga komponen darah yang berfungsi untuk

    mengangkut oksigen ke organ organ tidak lagi adekuat, menyebabkan gangguan perfusi pada

    jaringan dan berkontribusi terhadap metabolisme anaerob dan akumulasi asam laktat.

    Namun, maha besar Allah selalu ada upaya homeostasis untuk melindungi terlebih

    dahulu organ yang dianggap penting yaitu otak dan jantung, dengan cara vasokonstriksi dan

    mengorbankan perfusi di ginjal, otot, usus, dan kulit.

    Kasus kematian pada syok hemoragik disebabkan sebagai hasil dari pola perfusi dan

    hipoksia jaringan yang progresif juga karena asidosis. Berbagai regimen yang kita kenal untuk

    penanganan resusitasi cairan yaitu diantaranya adalah koloid, kristaloid, whole blood dan

    komponen-komponen darah.

    a. Cairan Kristaloid

    Larutan kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit dan atau dextrosa, yang tidak

    mengandung molekul besar. Dalam waktu yang singkat, kristaloid sebagian besar akan keluar

    dari intravaskular . Sehingga volume yang diberikan harus lebih banyak ( 3:1 dengan volume

    darah yang hilang). Ekspansi cairan dari ruang intravaskuler ke interstitial berlangsung selama

    30-60 menit, dan akan keluar sebagai urin dalam 24-48 jam. Secara garis besar kristaloid

    bertujuan untuk meningkatkan volume ekstrasel, tanpa peningkatan volume intra sel. Meskipun

    banyak jenis cairan kristaloid yang tersedia, namun NaCl 0,9% dan Ringer laktat adalah pilihan

    pertama yang paling masuk akal.

    NaCl 0,9%

    Keuntungannya yaitu murah dan mudah didapat, cairan infus ini juga kompatibel untuk

    dicampurkan dengan produk-produk darah dan merupakan pilihan yang terbaik untuk resusitasi

    volume.

    Kekurangannya. NaCl 0,9% dapat berkontribusi menyebabkan asidosis hipercloremik

    ketika resusitasi cairan jumlah besar diperlukan. (untuk menggantikan setiap liter volume darah,

    maka kita membutuhkan sekitar 3 liter Nacl 0,9% ) jadi perbandingan cairan ini dengan volume

    darah yang hilang adalah 3 : 1.

    Ringer Laktat

    Keuntungannya: murah dan mudah didapat, memiliki komposisi isotonis yang lebih

    fisiologis dengan cairan tubuh, menghasilkan pergantian elemen kalsium dan pottasium, ion

    sodium dan chlor yang dihasilkan juga lebih fisiologis.

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    18/26

    18

    Kekurangannya: Relatif tidak kompatibel terhadap produk-produk darah, kandungan Ca

    pada Ringer laktat dapat mengaktifasi cascade koagulasi pada produk-produk darah, serta

    kandungan laktat dalam infus ringer laktat ini juga dapat memperburuk koreksi terhadap

    metabolik asidosis yang sedang berlangsung.

    Dextrose atau glukosa

    Tidak di indikasikan untuk pasien trauma karena memilki potensi bahaya. Stress sebagai

    respon yang dipicu oleh trauma mayor atau pembedahan sering menyebabkan kadar gula darah

    meningkat. Pemberian dextrose secara cepat dalam jumlah banyak selama resusitasi dapat

    menyebabkan diuresis osmotik dan menjadi faktor perancu terhadap defisit intravaskular.

    Penggunaan dextrose dapat menyebabkan hiperglikemi pada pasien trauma. Namun glukosa

    dapat digunakan sebagai cairan maintainance selama fase post resusitasi.

    b. Cairan Koloid

    Penggunaan cairan koloid intra vena pada penanganan trauma masih kontroversi. Pada

    jaman perang dulu, koloid yang digunakan hanyalah albumin dan plasma. Namun sekarang,

    dikenal Dextran , haemacel, albumin, plasma dan darah. Koloid mengandung molekul-molekul

    besar berfungsi seperti albumin dalam plasma, tinggal dalam intravaskular cukup lama (waktu

    paruh koloid intravaskuler 3-6 jam), sehingga volume yang diberikan sama dengan volume

    darah. Kekurangan dari koloid yaitu mahal.

    Koloid mempunyai kelebihan yaitu dapat menggantikan dengan cepat dan dengan

    volume cairan yang lebih sedikit,ekspansi volume plasma lebih panjang, dan resiko edema

    pheripheral kecil. Secara umum koloid dipergunakan untuk : Resusitasi cairan pada penderita dengan defisit cairan berat (syok hemoragik) sebelum transfusi

    tersedia

    Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat, misalnya pada luka bakar.

    Jenis- Jenis Cairan Infus:

    Asering

    Indikasi:

    Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam

    berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

    Komposisi:

    Setiap liter asering mengandung:

    - Na 130 mEq

    - K 4 mEq

    - Cl 109 mEq

    - Ca 3 mEq

    - Asetat (garam) 28 mEq

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    19/26

    19

    Keunggulan:

    - Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang

    mengalami gangguan hati

    -

    Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebihbaik dibanding RL pada neonates

    - Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada

    anestesi dengan isofluran

    - Mempunyai efek vasodilator

    - Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada

    1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga

    memperkecil risiko memperburuk edema serebral.

    KA-EN 1B

    Indikasi:

    - Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal

    pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai,demam)

    - < 24 jam pasca operasi

    - Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan

    sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak

    - Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari

    100 ml/jam

    KA-EN 3A & KA-EN 3BIndikasi:

    -

    Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan

    elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi

    harian, pada keadaan asupan oral terbatas

    - Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

    - Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A

    - Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

    KA-EN MG3

    Indikasi :

    - Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan

    elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi

    harian, pada keadaan asupan oral terbatas- Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

    - Mensuplai kalium 20 mEq/L

    - Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L

    KA-EN 4A

    Indikasi :

    - Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    20/26

    20

    - Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan

    berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal

    - Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

    Komposisi (per 1000 ml):

    -

    Na 30 mEq/L

    - K 0 mEq/L

    - Cl 20 mEq/L

    - Laktat 10 mEq/L

    - Glukosa 40 gr/L

    KA-EN 4BIndikasi:

    - Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun

    - Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko

    hipokalemia

    -

    Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

    Komposisi:

    - Na 30 mEq/L

    - K 8 mEq/L

    - Cl 28 mEq/L

    - Laktat 10 mEq/L- Glukosa 37,5 gr/L

    Otsu-NSIndikasi:

    -

    Untuk resusitasi- Kehilangan Na > Cl, misal diare

    - Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum,

    insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)

    Otsu-RL

    Indikasi:

    - Resusitasi

    - Suplai ion bikarbonat

    - Asidosis metabolik

    MARTOS-10Indikasi:

    -

    Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetic- Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor,

    infeksi berat, stress berat dan defisiensi protein- Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam

    - Mengandung 400 kcal/L

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    21/26

    21

    AMIPAREN

    Indikasi:

    - Stres metabolik berat

    - Luka bakar

    - Kwasiokor

    -

    Pasca operasi

    - Total Parenteral Nutrition

    - Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit

    AMINOVEL-600

    Indikasi:

    - Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI

    - Penderita GI yang dipuasakan

    - Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca

    operasi)

    - Stres metabolik sedang

    -

    Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm) PAN-AMIN G

    Indikasi:

    - Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolic ringan

    -

    Nitrisi dini pasca operasi

    - Tifoid

    LI 4. Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh

    4.1

    Memahami dan menjelaskan definisi gangguan keseimbangan elektrolit tubuhGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi fungsi fisiologis

    tubuh. Jadi didefinisikan sebagai keadaan perubahan hoeostatis cairan dan elektrolit

    tubuh total.

    4.2Memahami dan menjelaskan jenis gangguan keseimbangan elektrolit tubuh

    A. Gangguan Keseimbangan NatriumNatrium merupakan kation utama di dalam cairan ekstraselular. Kadarnya di dalam tubuh

    diatur oleh ginjal dan dipengaruhi oleh hormon aldosteron.

    1. HIPONATREMIAAsupan makanan

    - rendahnya kadar Na di makanan kurang dari 135 mEq/L

    - asupan air yang berlebihan : mengakibatkan pengenceran cairan ekstrasel

    - anoreksia nervosa

    - pemberian infus Dekstrosa 5 % yang berkepanjangan

    Keluarnya natrium dari saluran pencernaan

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    22/26

    22

    - muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

    - operasi saluran cerna

    - bulimia

    - kehilangan potassium

    Keluarnya natrium dari ginjal

    - gangguan tubulus ginjal : tidak respon terhadap ADH pengeluaran Na, Cl dan air- diuretik

    Pengaruh hormon

    - ADH menyebabkan peningkatan reabsorbsi air dari tubulus distal cairan

    ekstraselular menjadi lebih banyak mengandung air kadar Na berkurang

    - Penurunan hormon adreno-kortikal : penyakit kelenjar adrenal (Addison) produksihormon adreno-kortikal berkurang pengeluaran Na dan retensi K

    Manifestasi Klinis Hiponatremia :

    Manifestasi klinis hiponatremia bervariasi tergantung pada jumlah natrium yang hilang.Hiponatremia ringan biasanya asimptomatik (tidak bergejala), dan gejala awal biasanya

    berupa mual dan muntah.

    Gangguan saluran cerna : mual, muntah, diare, perut nyeri dan keram

    Gangguan jantung : hipotensi

    Gangguan neuromuskular : kelemahan otot

    Lain-lain : kulit kering, pucat, membran mukosa kering,sakit kepala,depresi,kejang

    2. HIPERNATREMIA

    Terjadi karena cairan hipotonik tidak diganti secara adekuat. Hipernatremia disebabkan

    karena penurunan osmolalitas urin turun atau sama dengan serum

    B. Gangguan Keseimbangan Kalium

    Kalium (K) merupakan kation terbanyak di dalam sel tubuh, sebanyak 90 % terdapat dicairan intrasel dan 2-3 % terdapat di cairan ekstrasel. Kadar K di dalam sel 150 mEq dan

    di cairan ekstrasel 3,55,3 mEq.

    1. HIPOKALEMIA

    Asupan makanan

    - rendahnya kadar K di makanan kurang dari 3.5 mEq/L

    - malnutrisi, kelaparan, diet yang tidak seimbang

    - anoreksia nervosa- alkoholisme

    Keluarnya kalium dari saluran pencernaan

    - muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

    - operasi saluran cerna, fistula saluran cerna

    - bulimia

    Keluarnya kalium dari ginjal

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    23/26

    23

    - fase diuresis (poliuria) gagal ginjal akut

    - diuretik, terutama diuretik yang tidak hemat kalium

    - hemodialisis, peritoneal dialisis

    Pengaruh hormon

    - penggunaan steroid, terutama kortison dan aldosteron dapat meningkatkan ekskresi

    kalium dan retensi natrium- stress, menyebabkan peningkatan produksi steroid di dalam tubuh

    - penggunaan licorice (mengandung asam gliserat) yang berlebihan, memiliki efek seperti

    aldosteron

    Gangguan fungsi selular

    - trauma, kerusakan jaringan, luka bakar, operasi

    - menyebabkan banyak kalium yang dilepaskan ke dalam cairan intra vaskular

    Redistribusi kalium

    - alkalosis metabolik, menarik kalium masuk ke dalam sel

    - insulin, menarik glukosa dan kalium ke dalam sel

    Manifestasi Klinis Hipokalemia :

    Defisit kalium dapat memperlambat kontraksi otot, baik otot rangka maupun otot saluran

    pencernaan.

    Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, diare, distensi abdomen, gangguan

    peristaltik dan ileus

    Gangguan neuromuskular : kelemahan otot, penurunan refleks tendon, paralisis ototpernafasan

    Gangguan ginjal : poliuria dan polidipsia

    2. HIPERKALEMIA

    Disebabkan karena defisiensi aldosteron, deplesi natrium, asidosis, trauma, hemolisis seldarah merah, diuretik pengganti kalium.

    4.3Memahami dan menjelaskan gejala gangguan keseimbangan elektrolit tubuh

    1. Natrium

    Defisiensi (hiponatremia)

    Gejala yang muncul pada klien yang mengala hiponatremia di antaranya sakit kepala,

    kelemahan otot, fatigue, apatis, mual, muntah, kejang perut, shock, kekacauan mental,

    dan koma.

    Kelebihan (hipernatremia)Gejala-gejala klinisnya antara lain: selaput lender kering lengket, output urine sedikit,

    turgor kulit keras seperti karet, kegelisahan mental, takikardia, dan bahkan menyebabkan

    kematian. Hipernatremia akan menekan fungsi jantung di mana menyebabkan kontraksi

    jantung meningkat, sehingga menyebabkan terjadinya takikardia.

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    24/26

    24

    2. Kalium/Potasium

    Defisiensi (hipokalemia)

    Gejala klinis yang muncul: kelemahan otot, anoreksia, mual, muntah, refleks tendon

    hilang, aritmia jantung, perubahan gambaran EKG, defisit kalium yang berat/lama akan

    menyebabkan paralise, kerusakan ginjal, ileus paralitik, ardiak arrest/respirasi.

    Kelebihan (hiperkalemia)

    Gejala klinis yang muncul: mual, muntah, diare, kardiak aritmia, perubahan gambaran

    EKG, berdebar-debar paralistik, anuria, dan kardiak arrest.

    3. Kalsium

    Defisiensi (hipokalsemia)

    Gejala klinis yang muncul: osteoporosis, fraktur patologis, spasme, kejang-kejang, mual,

    muntah, diare, kardiak arrest, deposit kalsium dalam jaringan tubuh, serta kedutan di

    seputar hidung, telinga, jari tangan, dan kaki.

    Kelebihan (hiperkalsemia)Manifestasi klinis yang muncul diantaranya adalah haus, poliuri, refleks tendon menurun,

    batu ginjal, lemah, tonus otot menurun, dan motilitas gastrointestinal traktus menurun.

    4. Magnesium

    Defisiensi (hipomagnesemia)

    Akibat absorbs yang terganggu dari saluran gastrointestinal, banyak kehilangan

    magnesium melalui ginjal, atau dapat pula disebabkan karena malnutrisi yang lama.

    Kelebihan (hipermagnesemia)

    Gejala klinis yang muncul: hipotensi, vasodilatasi, peningkatan panas, haus,

    mual/muntah, kehilangan refleks-refleks tendon, depresi pernapasan. Hipermagnesemia

    yang lama dapat menyebabkan kardiak arrest, dan koma.

    LI 5. Memahami dan menjelaskan kaidah minum sesuai etika Islam

    1. Berupaya untuk mencari makanan yang halal. Alloh Shallallaahu alaihi wa Sallam berfirman:

    "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan

    kepadamu". (Al-Baqarah: 172). Yang baik disini artinya adalah yang halal.

    2. Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat beribadah kepada

    Allah, agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu itu.

    3. Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Rasululloh

    Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda; "Aku tidak makan sedangkan aku menyandar". (HR. al-

    Bukhari). Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: "RasulullohShallallaahu alaihi wa Sallam telah melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempat

    minum khamar dan makan sambil menyungkur". (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    25/26

  • 8/11/2019 Wrap Up Dehidrasi Blok Cairan (A4)

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.Jakarta: Salemba Medika

    Home, Mima M. 2001.Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa. Jakarta: EGC

    SUMBER: keperawatan pediatrik oleh panduan belajar

    Saviston, David.Buku Ajar Bedah.

    Sherwood, L (20130). Introduction to Human Physiology. United State, Cengage Learning

    Darwis, D (2013). Gangguan Keseimbangan AirElektrolit dan Asam-Basa. Jakarta, Badan

    Penerbit FKUI

    http://medicastore.com/penyakit/284/Dehidrasi.html

    http://www.dzikir.org/index.php/etika-dalam-islam/58-etika-makan-minum

    http://medicastore.com/penyakit/284/Dehidrasi.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/284/Dehidrasi.htmlhttp://www.dzikir.org/index.php/etika-dalam-islam/58-etika-makan-minumhttp://www.dzikir.org/index.php/etika-dalam-islam/58-etika-makan-minumhttp://www.dzikir.org/index.php/etika-dalam-islam/58-etika-makan-minumhttp://medicastore.com/penyakit/284/Dehidrasi.html