wrap up dehidrasi b9

40
SKENARIO Seorang remaja 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan setelah berolah raga. Pada pemeriksaan fisik : tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum dibawa kerumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan infus cairan elektrolit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan : Kadar Natrium : 130 mEq/l ( Normal : 135-147 ) , Kalium : 2,5 mEq/l ( Normal : 3,5-5,5 ) dan Klorida : 95 mEq/l ( Normal : 100-106 ). Setelah kondisi membaik pasien diperboleh kan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika Islam. IDENTIFIKASI KATA-KATA SULIT 1. Cairan tubuh : cairan sel di dalam tubuh yang memiliki fungsi fisiologis tertentu 2. Larutan : campuran zat homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih yang terdiri dari solute dan solvent 3. Cairan elektrolit : cairan yang biasanya terdiri atas asam dan basa, dan dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung muatan BRAINSTORMING PROBLEM 1. Apa definisi dari kekurangan cairan atau dehidrasi? 2. Apa saja macam-macam larutan elektrolit? 3. Apa penyebab dehidrasi? 4. Bagaimana mekanisme dehidrasi? 5. Apa saja akibat dari dehidrasi? 6. Bagaimana penanganan yang tepat dalam menangani penderita dehidrasi? 7. Apa saja gangguan yang terjadi pada ketidakseimbangan elektrolit? 8. Apa saja komposisi cairan elektrolit di dalam tubuh? 9. Apa fungsi cairan di dalam tubuh? 10. Apa saja macam-macam dehidrasi? 11. Apa saja klasifikasi larutan tubuh? 12. Apa saja faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan? 1

Upload: rizkagemilang

Post on 28-Dec-2015

108 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

vvvv

TRANSCRIPT

Page 1: Wrap Up Dehidrasi b9

SKENARIO

Seorang remaja 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan setelah berolah raga. Pada pemeriksaan fisik : tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum dibawa kerumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan infus cairan elektrolit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan : Kadar Natrium : 130 mEq/l ( Normal : 135-147 ) , Kalium : 2,5 mEq/l ( Normal : 3,5-5,5 ) dan Klorida : 95 mEq/l ( Normal : 100-106 ). Setelah kondisi membaik pasien diperboleh kan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika Islam.

IDENTIFIKASI KATA-KATA SULIT

1. Cairan tubuh : cairan sel di dalam tubuh yang memiliki fungsi fisiologis tertentu2. Larutan : campuran zat homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih yang terdiri dari

solute dan solvent3. Cairan elektrolit : cairan yang biasanya terdiri atas asam dan basa, dan dapat

menghantarkan arus listrik karena mengandung muatan

BRAINSTORMING PROBLEM

1. Apa definisi dari kekurangan cairan atau dehidrasi?2. Apa saja macam-macam larutan elektrolit?3. Apa penyebab dehidrasi?4. Bagaimana mekanisme dehidrasi?5. Apa saja akibat dari dehidrasi?6. Bagaimana penanganan yang tepat dalam menangani penderita dehidrasi?7. Apa saja gangguan yang terjadi pada ketidakseimbangan elektrolit?8. Apa saja komposisi cairan elektrolit di dalam tubuh?9. Apa fungsi cairan di dalam tubuh?10. Apa saja macam-macam dehidrasi?11. Apa saja klasifikasi larutan tubuh?12. Apa saja faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan?13. Apa perbedaan cairan dan larutan?14. Bagaimana etika minum dalam syariat Islam?

ANALISA MASALAH

1. Dehidrasi adalah keadaan dimana volume air di tubuh berkurang tetapi cairan elektrolitnya tetap

2. Cairan intrasel (40%) : - kalium sebagai kation utama- fosfat dan protein sebagai anion utama.

Cairan ekstrasel (20%) : - 15% cairan interstisial- 5% plasma darah- 1 – 2 liter cairan transeluler

1

Page 2: Wrap Up Dehidrasi b9

- Natrium, kalium, klorida, bikarbonat sebagai elektrolit penting.

3. – Insufisiensi pemasukan H2O yang disebabkan karena kurang minum, kelaparan, dan puasa berkepanjangan- Pengeluaran H2O yang berlebihan yang disebabkan oleh diare, muntah, keringat berlebih, pendarahan.

4. Tubuh yang kekurangan air menyebabkan kelenjar hipofisa di otak mengeluarkan hormon ADH yaitu vasopresin yang merangsang ginjal untuk menahan air sebanyak mungkin di dalam tubuh sehingga membuat air berpindah ke aliran darah untuk mempertahankan volume dan tekanan darah sampai mendapatkan pengganti asupan cairan.

5. Kandungan natrium yang tinggi di dalam ekstrasel menyebabkan cairan inrasel masuk ke ekstrasel.

6. – minuman isotonik- Infus cairan elektrolit

7. Gangguan keseimbangan natrium = a. hiponatremiab. isonatremiac. hipernatremia

Gangguan keseimbangan kalium = a. hipokalemiab. hiperkalemia

8. Cairan intrasel (40%) : - kalium sebagai kation utama- fosfat dan protein sebagai anion utama.

Cairan ekstrasel (20%) : - 15% cairan interstisial- 5% plasma darah- 1 – 2 liter cairan transeluler- Natrium, kalium, klorida, bikarbonat sebagai

elektrolit penting.9. – mengatur proses metabolisme

– mengatur suhu tubuh

– bantalan organ-organ penting

– melarutkan garam-garam dalam makanan

10. Dehidrasi berdasarkan penyebabnya : a. hipertonisitas

b. hipotonisitas

c. isotonisitas

Dehidrasi berdasarkan banyak cairan tubuh yang hilang: a. dehidrasi ringan

b. dehidrasi sedang

c. dehidrasi berat.

11. – berdasarkan fasa

- berdasarkan kejenuhan

- berdasarkan kemampuan daya hantar listrik

2

Page 3: Wrap Up Dehidrasi b9

12. volume cairan ekstraselular dan osmolaritasnya yang dikontrol oleh tekanan darah

13. larutan adalah campuran homogen antara pelarut dan zat terlarut yang dimana zat terlarutnya tidak dapat dibedakan lagi. Sedangkan cairan adalah campuran heterogen yaitu antara pelarut dan zat terlarut dan masih dapat dibedakan.

14. – membaca basmalah dan hamdalah

- tidak bernafas ketika minum

- disunahkan minum dengan tangan kanan

- dilakukan dengan posisi duduk

- tidak menggunakan bejana dari emas atau perak

HIPOTESA SEMENTARA

Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Cairan di dalam tubuh berfungsi untuk membantu mekanisme kerja tubuh. Oleh karena itu, menjaga pergerakan dan keseimbangan cairan sangatlah penting. Gangguan keseimbangan cairan dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan keseimbangan elektrolit. Dehidrasi adalah gangguan yang disebabkan kekurangan cairan dalam tubuh. Dehidrasi dapat ditangani dengan memberikan minuman isotonik yang sesuai dengan syariat Islam dan atau infus cairan elektrolit sesuai dengan derajat keparahan dehidrasi.

3

Page 4: Wrap Up Dehidrasi b9

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan Menjelaskan Cairan dan Larutan dalam Tubuh1.1 Definisi1.2 Klasifikasi1.3 Fungsi1.4 Pergerakan Cairan 1.5 Keseimbangan cairan1.6 Komposisi

2. Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi2.1 Definisi2.2 Macam2.3 Penyebab2.4 Mekanisme2.5 Gejala2.6 Akibat2.7 Penatalaksanaan

3. Memahami dan Menjelaskan Elektrolit3.1 Definisi3.2 Komposisi dan kadar3.3 Fungsi3.4 Gangguan Kesetimbangan

4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum menurut Syariat Islam4.1 Al-Qur’an4.2 Hadits

4

Page 5: Wrap Up Dehidrasi b9

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Larutan dan Cairan di dalam Tubuh

I.1 Definisi Larutan dan Cairan di dalam Tubuh

Definisi LarutanDalam  kimia, larutan  adalah  campuran homogen  yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut  zat terlarut  atau  solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut  pelarut  atau  solven. Baik solute maupun solvent dapat berwujud padat,cair, atau gas. Solute dapat berupa atom, ion, atau molekul yang mengalami dispersi. Dengan demikian, larutan = pelarut (solvent) +zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar.

Definisi CairanCairan merupakan substansi yang bebas mengalir secara alamiah, mudah mengalir dan bukan berupa padat atau gas. Cairan tubuh merupakan larutan yang terdiri dari air dan zat yang terlarut. Air merupakan pelarut dari semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan. Cairan tubuh terdiri dari air pelarut dan substansi terlarut. Istilah yang dipakai dalam kedokteran untuk menyebutkan cairan-cairan tubuh,sebenarnya lebih tepat didefenisikan sebagai campuran yang bersifat heterogen. Sifat heterogen ini terlihat dari partikel-partikel pembentuknya(solute dan solvent) yang masih menunjukkan sifat dari masing partikel-partikel pembentuk tersebut.

I.2 Klasifikasi Larutan dan Cairan di dalam Tubuh

Klasifikasi Larutan

a. Berdasarkan Kepekatan : Larutan Encer : Larutan yang menganduang relatif sedikit solute(zat yang

dilarutkan ) di dalam larutan Larutan pekat : Larutan yang mengandung banyak solute(zat yang

dilarutkan) di dalam larutan Larutan Jenuh : Larutan dimana ada keseimbangan antara solute padat dan

solute dalam larutan Larutan Tidak Jenuh: Larutan yang mengandung jumlah solute yang

kurang dari Larutan jenuh.b. Berdasarkan Daya Hantar Listrik:

1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dibedakan atas:a) Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1)

Asam-asam kuat seperti : HCL,HC103, H2S04, HNO3 Dan lain-lain.

5

Page 6: Wrap Up Dehidrasi b9

Basa-basa kuat yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.

Garam-garam yang mudah larut seperti : NaCl, Al2(SO4)3

dam lain-lain.

b) Elektrolit LemahLarutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasinya sebesar : 0 < alpha < 1

Asam-asam lemah seperti : CH3COOH,HCN.H2CO3,H2S dam lain-lain.

Basa-basa lemah seperti : NH4OH. Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut seperti AgCl,CaCrO4 ,PbI2

dan lain-lain

c) Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya didalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-oin (tidak beion)Tergolong kedalam jenis ini misalnya :

1. Larutan Urea2. Larutan Sukrosa3. Larutan Glukosan4. Larutan Alkohol

d) Berdasarkan Kemampuan Menyerapnya :1. Larutan ideal yaitu larutan yang memenuhi Hukum Roult.

Pada larutan ideal tidak terjadi penyerapan atau pelepasan kalor pada saat pencampuran larutan

2. Larutan tidak ideal yaitu larutan yang tidak memenuhi hukum Roult. Larutan tak ideal ini dapat dibagi dua yaitu :

a) Larutan yang mengalami pelepasan kalor pada saat pencampuran sehingga merupakan larutan yang mengalami penyimpangan positif dari hukum Roult.

b) Larutan yang mengalami penyerapan kalor pada saat pencampuran yang menghasilkan penyimpangan negatif dari hukum Roult.

6

Page 7: Wrap Up Dehidrasi b9

e) Berdasarkan Wjud / Fasanya :

NoSolvent Solute

LarutanFasa Contoh Fasa Contoh

1 Cair Air Cair Alkohol Spiritus

2 Cair Aseton Gas Asetilen Zat Untuk Las

3 Cair Air Padat Garam Larutan Garam

4 Padat Pd Gas H2 Gas Oven

5 Padat Cd Cair Hg Amalgam Gigi

6 Padat Au Padat Ag Sinsin

7 Gas O2 Gas He Gas Untuk Menyelam

8 Gas Udara Cair Minyak Wangi Spray

9 Gas O2 Padat Naftalen Kamfer

Klasifikasi Cairan

a. Cairan Intrasel : Cairan yang terdapat didalam sel tubuh manusia. Volumenya Lebih kurang dari 33 % berat badan (60% air tubuh total). Kandungan air intrasel lebih banyak dibandingkan ektrasel. Contoh : Kalium sebagai kation utama, fosfat sebagai anion

b. Cairan Ektrasel : Cairan yang terdapat diluar tubuh. Cairan ektrasel terdiri: Cairan Intersisium atau cairan antar sel yang berada diantara sel Cairan Intravaskular, yang berada dalam pembuluh darah yang merupakan

bagian air dari plasma darah Cairan Transeluler, yang berada dalam rongga-rongga khusus, misalnya

cairan otak ( likuor serebropinal), bola mata, sendi.

1.3 Fungsi Larutan dan Cairan di dalam TubuhFungsi Larutan:Secara umum larutan berfungsi untuk membentuk suatu zat baru antar solute (zat yang dilarutkan) dan solven ( zat pelarut).

Faktor Faktor yang mempengaruhi kelarutan:

1. Suhu Makin tinggi suhunya makin besar kelarutannya

2. Sifat solut dan solvent

7

Page 8: Wrap Up Dehidrasi b9

Berdasarkan polar dan non polarnya seperti hukum “like disolve like”. Suatu solut polar akan larut pada solvent yang polar juga.

3. Tekanan Perubahan gas dalam cair menjadi tekanan parsial diatur oleh hukum Henry.

C = kp

Semakin tinggi tekanan, semakin kecil kelarutannya.

4. Pengaruh ion sejenis Adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan.

Fungsi Cairana) Proses Metabolisme

- Pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral- Sebagai pembawa oksigen (O2) ke dalam sel-sel tubuh- Mengeluarkan produk sampe hasil metabolisme seperti

karbondioksida (CO2) dan senyawa nitrat- Regulasi hormon dan molekul

Penjelasan: Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni dan pernapasan. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus besar menjadi lebih lancar.

b) Pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut, hidung, dan pelumas pada cairan sendi tubuh.Penjelasan: Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktifitas untuk meminimalisasi resiko kejang otot dan kelelahan

c) Katalisator Biologik SelPenjelasan: Pada reaksi kimia seperti pemecahan karbohidrat dan pembentukan protein.

d) Pelindung organ dan jaringan tubuh

e) Membantu dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarutPenjelasan: Jika tubuh kekurangan cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan intravaskuler keluar memasuki cairan ekstraselular

8

Page 9: Wrap Up Dehidrasi b9

f) Pengatur panas untuk menjaga suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ±37 Penjelasan: Cairan tubuh mampu menyerap panas dalam jumlah besar, membuang panas dari jaringan yang menghasilkan panas

1.4 Pergerakan Cairan di dalam TubuhPergerakan cairan tubuh (hidrodinamika) mencakup penyerapan air di dalam usus, masuk ke pembuluh darah, dan beredar ke seluruh tubuh. Pada pembuluh kapilar, air mengalami filtrasi ke ruang interstisium dan selanjutnya masuk ke dalam sel melalui proses difusi, sebaliknya air di dalam sel keluar kembali ke ruang interstisium dan masuk ke pembuluh darah.

Pergerakan air juga meliputi filtrasi air di ginjal, ekskresi air ke saluran cerna sebagai liur pencernaan serta pergerakan air ke kulit dan saluran napas yang keluar sebagai keringat dan uap air. Pergerakan cairan tersebut bergantung kepada tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik.

a. Tekanan HidrostatikTekanan hidrostatik adalah tekanan di dalam pembuluh darah yang sangat ditentukan oleh tekanan darah. Tekanan ini semakin menurun ke arah perifer.

b. Tekanan OsmotikTekanan osmotik terdiri dari 2 macam, yaitu tekanan osmotic kristaloid dan tekanan osmotic koloid atau disebut juga tekanan onkotik.1) Tekanan Osmotik Kristaloid

Tekanan osmotic kristaloid merupakan tekanan osmotic yang ditimbulkan oleh mineral dan ionnya.

2) Tekanan Osmotik Koloid/OnkotikTekanan osmotic koloid atau disebut juga tekanan onkotik merupakan tekanan osmotic yang dihasilkan oleh molekul koloid yang tidak dapat berdifusi. Perpindahan cairan dari ruang intravascular ke interstisium atau sebaliknya sangat dipengaruhi oleh kadar albumin dalam plasma. Albumin adalah protein utama didalam plasma (80% protein plasma) dan memberikan 85% tekanan onkotik plasma. Protein plasma menghasilkan tekanan onkotik sekitar 25 mmHg.

Membran sel bersifat permeable selektif. Pergerakan cairan yang terjadi melalui difusi terdiri dari dua mekanisme, yaitu transport pasif dan transport aktif.

9

Page 10: Wrap Up Dehidrasi b9

a. Transpor PasifTransport pasif adalah proses osmosis sederhana berdasarkan perbedaan tekanan osmotic yang tidak memerlukan energy. Molekul kecil tak bermuatan seperti air dapat melewati membrane sel dengan transport pasif. Transport pasif membawa air dari tekanan osmotic rendah ke tekanan osmotic tinggi dan membawa molekul lain dari tekanan osmotic rendah ke tekanan osmotic tinggi sehingga terjadi suatu keseimibangan.

Transport cairan keluar masuk sel melintasi membran plasma merupakan proses difusi. Berpindahnya cairan dari intrasel ke ekstrasel dan sebaliknya dipengaruhi oleh perbedaan osmolalitas. Cairan akan berpindah dari daerah yang memiliki osmolalitas lebih rendah ke daerah yang memiliki osmolalitas lebih tinggi.

b. Transpor AktifTranspor aktif adalah proses difusi yang memerlukan bantuan suatu zat pembawa atau carrier atau melalui suatu kanal tertentu yang memerlukan energy. Transpor aktif membawa molekul ke daerah yang memiliki konsentrasi lebih tinggi sehingga sel dapat mempertahankan komposisi lingkungan internal yang berbeda dengan lingkungan di sekitarnya. Contoh transport aktif adalah pompa natrium-kalium-ATPase.

1.5 Keseimbangan Cairan di dalam Tubuh

Keseimbangan cairan didalam tubuh adalah salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Keseimbangan cairan berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan di dalam tubuh yaitu:

1. Sifat dari solute dan solventSolute yang polar akan larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam-garam anorganik larut dalam air. Solute yang nonpolar larut dalam solvent yang nonpoar pula. Misalnya alkaloid basa (umumnya senyawa organik) larut dalam kloroform.

2. CosolvensiCosolvensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air dan gliserin atau solutio petit.

10

Page 11: Wrap Up Dehidrasi b9

3. KelarutanZat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi umumnya adalah :

a. Dapat larut dalam airSemua garam klorida larut, kecuali AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Semua garam nitrat larut kecuali nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO4, PbSO4, CaSO4. 

b. Tidak larut dalam airSemua garam karbonat tidak larut kecuali K2CO3, Na2CO3. Semua oksida dan hidroksida tidak larut kecuali KOH, NaOH, BaO, Ba(OH)2. semua garam phosfat tidak larut kecuali K3PO4, Na3PO3.

4. Temperatur Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat padat tersebut dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

Zat terlarut + pelarut + panas → larutan.

Beberapa zat yang lain justru kenaikan temperatur menyebabkan tidak larut, zat tersebut dikatakan bersifat eksoterm, karena pada proses kelarutannya menghasilkan panas.Zat terlarut + pelarut → larutan + panasContoh : KOH dan K2SO4 

5. Salting OutSalting Out adalah Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila kedalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.

6. Salting InSalting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama dalam solvent menjadi lebih besar. Contohnya : Riboflavin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.

7. Pembentukan KompleksPembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa

11

Page 12: Wrap Up Dehidrasi b9

tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodium larut dalam larutan KI atau NaI jenuh.

1.6 Komposisi Larutan dan Cairan dalam Tubuh

Cairan dalam tubuh meliputi lebih kurang lebih 60% total berat badan laki-laki dewasa. Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu sesuai dengan jenis kelamin dan umur individu tersebut. Pengaruh terbesar berhubungan dengan jumlah lemak tubuh. Kandungan air di dalam sel lemak lebih rendah dibandingkan kandungan air di dalamm sel otot, sehingga persentase cairan tubuh total pada orang yang gemuk lebih rendah dibanding orang yang tidak gemuk.

Persentase H2O tubuh juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia individu. Wanita memiliki persentase H2O yang lebih rendah daripada pria, terutama karena hormon seks wanita, esterogen, mendorong pengendapan lemak di payudara, bokong, dan tempat lain. Hal ini tidak saja menghasilkan bentuk tubuh wanita, tetapi juga menganugerahi wanita proporsi jaringan lemak yang lebih banyak dan karenanya, proporsi H2O yang lebih kecil. Persentase H2O tubuh juga berkurang progresif seiring usia. Pada wanita dewasa, cairan tubuh meliputi 50% dati total berat badan. Pada bayi dan anak-anak, prosentase ini relative lebih besar dibandingkan orang dewasa dan lansia.

Persentase cairan tubuh total

Bayi premature 80% BB

Bayi dan anak normal 70-75%

Pra pubertas 65-70%

Dewasa 55-60%

H2O tubuh tersebar antara 2 kompartemen cairan utama: cairan didalam sel, cairan intrasel (CIS), dan cairan yang mengelilingi sel, cairan ekstrasel (CES).

Cairan tubuh total normal sekitar 60% berat badan :

20% cairan ekstraseluler: 15% cairan interstisial dan 5% plasma darah. 40% cairan intraseluler.

Cairan tubuh total adalah 100% cairan tubuh :

33% cairan ekstrasel (CES): 26.4% cairan interstisium (80% dari CES) dan 6.6% plasma (20% dari CES).

67% cairan intrasel (CIS).

12

Page 13: Wrap Up Dehidrasi b9

Kompartemen CIS membentuk sekitar 2/3 dari H2O tubuh total. 1/3 sisanya

dari H2O total tubuh yang terdapat

di kompartemen CES dapat dibagi lagi menjadi plasma dan cairan interstisium. Plasma, yang membentuk sekitar 1/5 dari volume CES, adalah bagian cair dari darah. Cairan interstisium, yang mewakili 4/5 dari kompartemen CES, adalah cairan di ruang antar sel. Cairan ini merendam dan melakukan pertukaran dengan sel.

Dua kategori minor lain masuk dalam kompartemen CES adalah cairan limfe dan cairan trans-sel. Limfe adalah cairan yang dikembalikan dari cairan interstisium ke plasma melalui sistem pembuluh limfe, tempat cairan ini difiltrasi melalui kelenjar limfe untuk kepentingan pertahanan imun. Cairan trans-sel terdiri dari sejumlah volume cairan khusus kecil, yang semuanya disekresikan oleh sel spesifik ke dalam rongga tubuh tertentu untuk melakukan fungsi khusus.

Kompartemen Cairan IntraselCairan Intrasel adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh. Volume cairan intrasel lebih kurang 33% BB atau 60% dari jumlah air tubuh total. Kandungan air di intrasel lebih banyak dibanding di ekstrasel dan persentase volume cairan intrasel pada anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa karena jumlah sel lebih sedikit dan ukuran sel lebih kecil. Cairan intrasel dipisahkan dari cairan ekstrasel oleh membrane sel yang sangat permeable terhadap air, tetapi tidak permeable terhadap sebagian besar elektrolit dalam tubuh.

Dalam cairan intrasel, kation utama adalah kalium, sedangkan anion utama adalah fosfat dan protein. Ion K+, Mg2+, dan PO42+ merupakan solut yang dominan untuk menimbulkan efek osmotik pada cairan intrasel. Ion K+ juga penting dalam proses biolistrik. Konsentrasi ion kalsium intrasel sangat rendah.

Cairan intrasel berperan menghasilkan, menyimpan, dan penggunaan energi serta proses perbaikan sel. Selain itu, cairan intrasel juga berperan dalam proses replikasi dan berbagai fungsi khusus antara lain sebagai cadangan air untuk memoertahankan volume dan osmolalitas cairan ekstrasel.

Kompartemen Cairan EkstraselCairan ekstrasel adalah cairan yang terdapat di luar sel tubuh. Cairan ekstrasel terdiri dari:

13

Kompartemen Jumlah % BB % jumlah cairan

Volume intraseluler 24.0 L 33 60

Volume ekstraseluler 16.0 L 22 40

Terdiri atas:

Volume interstisium 11,2 L 15,4 28

Volume plasma 3,2 L 4,4 8

Volume trans seluler ** 1,6 L 2,2 4

Page 14: Wrap Up Dehidrasi b9

A. Cairan interstisium atau cairan antar sel yang berada di antara sel-sel.B. Cairan intravaskular atau cairan yang ada dalam pembuluh darah yang

merupakan bagian air dari plasma darah.C. Cairan transelular atau cairan yang ada dalam rongga-rongga khusus.

Jumlahnya relatif sedikit.Cairan trans-sel mencakup :

Cairan serebrospinal (mengelilingi, membentuk bantalan, dan memberi makan otak dan medulla spinalis).

Cairan intraokulus (mempertahankan bentuk dan memberi makan mata).

Cairan sinovium (melumasi dan berfungsi sebagai peredam kejut untuk sendi).

Cairan perikardium, intrapleura, dan peritoneum (masing-masing melumasi gerakan jantung, paru, dan usus).

Getah pencernaan (mencerna makanan).

Cairan ekstrasel berperan sebagai : pengantar semua keperluan sel (nutrien, oksigen,berbagai ion, trace minerals, dan regulator hormon / molekul). pengangkut CO2, sisa metabolisme, bahan toksik atau bahan yang telah mengalami detoksifikasi dari sekitar lingkungan sel.

Kation utama dalam cairan ekstrasel adalah natrium (Na+). Kation ekstasel lainnya adalah kalium (K+),Kalsium (Ca 2+)dan magnesium (Mg 2+).Anion adalah klorida,bikarbonat,dan albumin.

LI 2. Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi

2.1 DefinisiDehidrasi adalah keadaan dimana volume air berkurang tanpa disertai berkurangnya elektrolit (Na+) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya Na+ dicairan elektrolit. Akibatnya terjadi peningkatan Na+ di ekstrasel, sehingga cairan intra sel akan masuk kecairan ekstrasel (volume intra sel berkurang). 40% hilang dari ekstra sel dan 60% hilang di intrasel. Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, hingga meninggal dunia

2.2 Macam-macam Dehidrasia. Dehidrasi Hipertonik

Kondisi dimana kehilangan volume air lebih besar dibandingkan volumenatrium. Dehidrasi ini terjadi bila konsentasi elektrolit darah naik,biasanya disertai dengan rasa haus dan gejala neorologi. Hal ini terjadibila kadar natrium dalam plasma lebih dari 150 mEq/l .dehidrasi jenisini juga disebut sebagai dehidrasi hipernatremia

b. Dehirasi Isotonik

14

Page 15: Wrap Up Dehidrasi b9

Kondisi dimana kehilangan volume air sama dengan volume natrium.Dehidrasi ini tidak menyebabkan terjadi perubahan konsentrasi elektrolitdarah. Hal ini terjadi bila kadar natrium dalam plasma 130-150 mEq/l.

c. Dehidrasi HipotonikKondisi dimana kehilangan natrium lebih besar dibandingkan denganvolume air. Dehidrasi ini terjadi bila konsentasi elektrolit darahmenurun. Hal ini terjadi bila kadar natrium dalam plasma kurang dari130 mEq/l. Dehidrasi jenis ini juga disebut sebagai dehidrasihiponatremia.

Jenis-jenis dehidrasi berdasarkan tingkatannya ada 3 :

1.Dehidrasi ringan, yaitu kehilangan volume cairan sekitar 5 % dari beratbadan tubuh.

2.Dehidrasi sedang, yaitu kehilangan volume cairan sekitar 5 - 10 % dariberat badan tubuh.

3.Dehidrasi berat, yaitu kehilangan volume cairan lebih dari 10% dari beratbadan tubuh

2.3 Penyebab Dehidrasi

Dehidrasi dapat terjadi karena hal-hal berikut : 

1. AktivitasOrang yang banyak aktivitasnya lebih banyak mengeluarkan cairan tubuh melalui keringat dari pada orang yang tidak beraktivitas.

2. MuntahMuntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan yang keluar dengan cara minum. 

3. BerkeringatTubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkunganyang panas akan menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.

4. Diabetes.Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manisakan menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.

5. Luka bakar

15

Page 16: Wrap Up Dehidrasi b9

Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada pada kulit yang rusak oleh luka bakar.

6. Kesulitan minumOrang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebabrentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.

7. GastroenteritisIni adalah penyebab paling umum dehidrasi. Jika disertai muntah dan diare, dehidrasi akansemakin mudah terjadi.

8. Diabetic ketoasidosis (DKA).Dehidrasi ini disebabkan oleh diuresis osmotik.Penurunan berat badan disebabkan oleh kehilangan cairan yang berlebihan dankatabolisme jaringan. Rehidrasi cepat, dapat menimbulkan hasil neurologis yangburuk. DKA sangat spesifik dan memerlukan perawatan yang intensif.

9. Demam penyakitDemam mengakibatkan peningkatan insensible loss water dan dapat mempengaruhi nafsu makan.

10. Diabetes insipidus.Output urin yang berlebihan yang sangat encer dapat mengakibatkan kerugian besar air bebas dan hipernatremia.

2.4 Mekanisme Dehidrasi

Kekurangan cairan atau dehidrasi terjadi jika cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Tentu, mekanisme tubuh manusia yang sangat dinamis menjaga manusia untuk terhindar dari kekurangan banyak cairan. Ketika keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu, misalnya rasa haus akan muncul.

Tubuh lalu menghasilkan hormon anti-diuretik (ADH) untuk mereduksi produksi kencing diginjal. Tujuannya menjaga agar cairan yang keluar tidak banyak. Air yang kita minum umumnya cukup untuk mengganti cairan yang hilang saat beraktivitas normal seperti bernapas, berkeringat, buang air kecil, atau buang air besar. Saat dehidrasi, tubuh tidak hanya kehilangan air, tapi juga kehilangan elektrolit dan glukosa.

2.5 Gejala DehidrasiGejala dan tanda-tanda dehidrasi secara umum :

1. Mulut kering dan lidah bengkakMulut kering dan lidah menjadi sedikit bengkak adalah sinyal tubuh mengalami dehidrasi. Cara terbaik untuk menghindari dehidrasi adalah minum ketika haus. Tapi jika sudah minum masih ada tanda-tanda dehidrasi, bisa jadi ada faktor lain yang menjadi masalahnya.

16

Page 17: Wrap Up Dehidrasi b9

2. Urine berwarna kuning pekatJika tubuh mengalami dehidrasi, ginjal akan mencoba menghemat air atau menghentikan produksi urine. Akibatnya urine akan berwarna menjadi lebih gelap atau kuning pekat.

3. Sembelit (sukar buang air besar)Ketika tubuh cukup air, makanan yang dimakan akan bergerak bebas. Usus besar (kolon) akan menyerap air dari makanan yang dimakan dan kemudian mengeluarkan limbah berupa feses.Ketika mengalami dehidrasi, usus besar akan menghemat air yang menyebabkan feses menjadi keras dan kering. Hasilnya adalah sembelit.

4. Kulit menjadi kurang elasticDokter dapat menggunakan elastisitas kulit untuk mengetes dehidrasi dengan cara mencubitnya. Jika kondisi normal, maka saat mencubit kulit di punggung tangan lalu dilepaskan lagi akan kembali normal. Tapi ketika kulit mengalami dehidrasi, saat dicubit lalu dilepaskan akan lambat normalnya. Meskipun ini bukan tes terbaik dehidrasi tapi elastisitas kulit masih merupakan tanda yang baik jika terjadi dehidrasi.

5. Jantung Berdebar-debarJantung membutuhkan tubuh yang sehat dan normal agar berfungsi dengan benar. Jika terjadi penurunan aliran darah dan perubahan kadar elektrolit karena dehidrasi, biasanya jantung akan berdebar-debar.

6. Kram otot atau Kejang-kejangMeski belum diketahui pasti bagaimana dehidrasi mempengaruhi fungsi otot tapi diduga terkait dengan ketidakseimbangan elektrolit. Elektrolit seperti natrium dan kalium adalah ion yang bermuatan listrik yang membuat otot bekerja.Jika mengalami dehidrasi kronis, maka terjadi ketidakseimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan kram otot atau kejang yang terus menerus. Kondisi ini banyak terjadi setelah orang selesai melakukan latihan atau olahraga.

7. PusingDehidrasi juga bisa menyebabkan pusing atau pingsan. Salah satu tanda-tanda dehidrasi adalah tubuh merasa melayang ketika buru-buru berdiri dari posisi duduk atau tidur.

8. LelahDehidrasi kronis akan membuat volume darah dan tekanan darah ikut turun yang membuat pasokan oksigen ke darah juga turun. Tanpa oksigen yang cukup, otot dan fungsi saraf akan bekerja lambat sehingga orang menjadi lebih mudah lelah.

9. Air mata kering

17

Page 18: Wrap Up Dehidrasi b9

Air mata digunakan untuk membersihkan dan melumasi mata. Jika cairan di tubuh kurang, bisa membuat produksi air mata terhenti.

10. Badan selalu merasa kepanasanAir memainkan peran kunci dalam mengatur suhu tubuh. Ketika tubuh mulai panas kulit akan berkeringat. Dengan berkeringat, maka suhu tubuh akan turun lagi. Karena keringat sebagian besar terdiri dari air, maka saat mengalami dehidrasi, tubuh akan berhenti mengeluarkan keringat yang membuat badan akan merasa kepanasan.

Gejala dehidrasi berdasarkan tingkat dehidrasi yaitu :

1. Dehidrasi Ringan Dehidrasi ringan (defisit 4 %BB) Keadaan umum sadar dan baik, rasa haus (+),

sirkulasi darah/nadi normal, pernapasan biasa, mata agak cekung, turgor/tonus biasa, kencing biasa.

2. Dehidrasi Sedang Dehidrasi sedang (defisit 8 %BB) Keadaan umum gelisah, rasa haus (++),

sirkulasi darah/nadi cepat (120-140 kali/menit), pernapasan agak cepat, mata cekung, turgor/tonus agak berkurang, kencing sedikit, kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera kembali ke posisi semula.

3. Dehidrasi berat Dehidrasi berat (defisit 12 %BB) Keadaan umum apatis/koma, rasa haus (+),

sirkulasi darah/nadi cepat sekali (lebih dari 140 kali/menit), pernapasan kusmaul (cepat dan dalam), mata cekung sekali, turgor dan tonus kurang sekali, kencing tidak ada.

2.6 Akibat DehidrasiHasil studi terbaru tahun 2010 yang dilakukan oleh 2 pakar gizi Amerika Serikat, Lawrence E. Armstrong, PhD dan Harris R. Lieberman, PhD. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa dehidrasi dapat berdampak negatif pada tingkat kinerja, kognitif dan mood.

Kemampuan kognitif sendiri merupakan kemampuan intelektual kita. Jika kinerja kognitif kita menurun biasanya konsentrasi dan kewaspadaan kita berkurang. Berdasarkan studi tersebut, dari sisi kemampuan fisik, jika kita kekurangan air 0,5%, hal ini akan mengganggu kinerja jantung; kekurangan air 1% akan mengurangi stamina tubuh; kekurangan air 3% akan mengurangi ketahanan otot; kekurangan air 4% akan melemahkan kekuatan otot dan kemampuan gerak serta mengakibatkan heat cramp; kekurangan air 5% akan mengakibatkan kelelahan akibat haus, kram, penurunan kemampuan mental; kekurangan air 6% akan mengakibatkan kelelahan fisik, heatstroke dan koma.

Sedangkan dari sisi kognitif, dehidrasi sebesar 1,5% pada pada pria menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mengingat, lelah serta tegang. Sementara wanita lebih cepat

18

Page 19: Wrap Up Dehidrasi b9

terkena dampak negatif dehidrasi yaitu ketika terjadi dehidrasi sebesar 1,3% dan menyebabkan lelah, mudah marah, bingung, mengantuk, hilang konsentrasi, pusing dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

2.7 Penatalaksanaan DehidrasiPrinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan . Penggantian cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang utama disini adalah penggantian cairan sedapat mungkin dari minuman. Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing. Penggunaan obat obatan diperlukan untuk mengobati penyakit penyakit yang merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain lain.

 A. Dehirasi Isotonik 

Bila kalium telah dikoreksi dan kembali ke dalam sel, natrium akan keluar dan masuk ke ruang ekstraseluler. Oleh karena masuknya natrium ke ruang ekstraseluler yang berlebihan maka tidak diperlukan koreksi natrium ekstraseluler pada terapi ini fase kedua, dan secara umum hanya diberikan dua per tiga dari perkiraan defisin natrium dan air dalam 24 jam pertama. Air dan natrium yang diberikan pada fase pertama dihitung dari sisa kebutuhan dalam 24 jam pertama. Jumlah total koreksi cairan yang diberikan dalam 24 jam pertama dihitung dari kehilangan cairan yang masih berlangsung dan kebutuhan normal pasien ditambah dengan defisitnya.

B. Dehidrasi Hipotonik Prinsip penanganan merip dengan dehidrasi isotonic, kecuali terapi yang dibuat untuk mengganti kehilangan natrium tambahan, melebihi pemberian natrium pada te rapi dehidrasi normanahemi.

Bila natrium akan diberikan dalam bentuk (garam kering), misal garam hipotonik, dehidrasinya agar berubah dari hiponatremik menjadi isonatremik. Dalam praktek ini tidak dianjurkan meningkatkan natrium secara mendadak, dantambahan natrium dapat ditambahkan ke dalam cairan infus dalam beberapa hari(kecuali pasien mengalami hiponatremik, yang jarang terjadi bila kadarnya > 20mmol/L )3.

 C. Dehidrasi Hipertonik 

Secara sirkulasi diperbaiki, penurunan konsentrasi natrium plasma dan osmolalitas yang terlalu cepat, dapat menyebabkan air bergeser ke sel otak, yang sering kali menimbulkan kejang. Penurunan natrium plasma tidak boleh lebih dari10 mmol/L/24 jam. Berikan dua per tiga kebutuhan cairan rumatan dan setengah dari cairan penggantidengan larutan dekirasa 5% natrium 0,45% tambahkan setiap ada kehilangancairan yang abnormal.Atasi kejang dengan pemberian manitra intravena selama dehidrasi dapat terjadi hypokalemia dan koreksi jenaan pemberian kalsium glukonar intravena

LI 3. Memahami dan Menjelaskan Elektrolit

19

Page 20: Wrap Up Dehidrasi b9

3.1 Definisi

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.. Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion bebas (free ions). Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan anion. Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit tersebut disebut sebagai kation sedangkan jika elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut disebut sebagai anion.

Contoh dari kation adalah natrium (Na) dan kalium (K), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Contoh dari anion adalah klorida (Cl), fosfat (HPO) dan bikarbonat (HCO).

3.2 Komposisi dan Kadar

Kalium dan fosfat adalah elektrolit utama dalam cairan intraselNatrium dan klorida adalah elektrolit utama dalam cairan ekstrasel

20

Page 21: Wrap Up Dehidrasi b9

Komposisi dan Kadar Elektrolit di dalam Tubuh

Kation :- Natrium : 135-145 mEq/L- Kalium : 3,5-5 mEq/L- Kalsium : 4,5-5,8 mEq/L

21

Page 22: Wrap Up Dehidrasi b9

- Magnesium : 1,3-2,1 mEq/L

Anion :- Klorida : 95-108 mEq/L- Fosfat : 2,5-4,5 mEq/L- Bikarbonat : 22-26 mEq/L

3.3 Fungsi Elektrolit

Fungsi dari larutan elektrolit adalah:

1. Menjaga tekanan osmotik tubuh2. Mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan air (body‟s

fluid compartement). 3. Menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan

reduksi. 4. Ikut berperan dalam setiap proses metabolisme

Fungsi berdasarkan larutan elektrolit:

a. Na (Natrium)

Natrium adalah kation utama ekstrasel, penting dalam mempertahankan tekanan darah, kerja persarafan dan otot dan berperan dalam menentukan status volume cairandan osmolalitas.

Fungsi natrium:

1. Solute utama yang secara osmotic aktif bertanggung jawab mempertahankan volume intravaskuler dan interstitial

2. Natrium intraseluler berperan dalam memodifikasi aktivitas enzim intraseluler tertentu.

3. Menentukan status volume air dalam tubuh.

b. K (Kalium)Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler berperan penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit.

Fungsi Kalium:1. Mempertahankan membrane potensial elektrik dalam tubuh2. Mengatur tonisitas intra sel3. Mengaturbeda potensial dalam posisi istirahat sel

c. Klorida (Cl)

Klorida merupakan anion terbesar dalam cairan ekstra sel dan komponen utama dari sekresi kelenjar gaster. Sumber ion klorida banyak terdapat pada garam dapur.

22

Page 23: Wrap Up Dehidrasi b9

Fungsi klorida1. Mempertahankan tekanan osmotic2. Distribusi air pada berbagai cairan tubuh dan keseimbangan anion dan

kation dalam cairan ekstra sel

3.4 Gangguan Keseimbangan Elektrolit

Gangguan Keseimbangan Natrium

Hiponatremia ( Na < 135 mEq/L[135 mmol/l])

Penyebab paling sering dari hiponatremi yang berkaitan dengan rendahnya osmolaritas serum adalah sekresi ADH yang berlebihan. Hiponatremi juga dapat terjadi akibat adanya larutan non natrium, seperti glukosa dan mannitol.Penyebab Hiponatremi:

a. Diuretik b. Defisiensi aldosteron c. Diare d. Muntahe. Diabetes insipidus

Hipernatremia (Na >145 mEq/L [145 mmol/l])

Hipernatremia disebabkan oleh kondisi-kondisi yang mengakibatkan masukan natrium berlebihan,atau sebagai akibat kehilangan air tubuh yang lebih besar dari kehilangan natrium. Penyebab hypernatremia yang lebih sering terjadi adalah disebabkan oleh deficit air primer, yaitu kehilangan air tubuh total melebihi kehilangan natrium. Penyebab lainnya, yaitu:

a. Kehilangan air b. Intake air kurang intake natrium berlebihan c. Diare d. Muntah e. Keringat berlebihan f. Diuresis g. Intake garam

Gangguan Keseimbangan Kalium

Hipokalemia (Kalium <3,5 mEq/L)Disebabkan oleh:

a. Asupan makanan- rendahnya kadar K di makanan kurang dari 3.5 mEq/L- malnutrisi, kelaparan, diet yang tidak seimbang

23

Page 24: Wrap Up Dehidrasi b9

- anoreksia nervosa- Alkoholisme

b. Keluarnya kalium dari saluran pencernaan- muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna- operasi saluran cerna, fistula saluran cerna- Bulimia

c. Keluarnya kalium dari ginjal- fase diuresis (poliuria) gagal ginjal akut- diuretik, terutama diuretik yang tidak hemat kalium- hemodialisis, peritoneal dialysis

d. Pengaruh hormone- penggunaan steroid, terutama kortison dan aldosteron dapat meningkatkan ekskresi kalium dan retensi natrium- stress, menyebabkan peningkatan produksi steroid di dalam tubuh- penggunaan licorice (mengandung asam gliserat) yang berlebihan, memiliki efek seperti aldosterone

e. Gangguan fungsi selular- trauma, kerusakan jaringan, luka bakar, operasi- menyebabkan banyak kalium yang dilepaskan ke dalam cairan intra vascular

f. Redistribusi kalium- alkalosis metabolik, menarik kalium masuk ke dalam sel- insulin, menarik glukosa dan kalium ke dalam sel

g. Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, diare, distensi abdomen, gangguan peristaltik dan ileum

h. Gangguan ginjal : poliuria dan polydipsia

Hiperkalemia (Kalium >5 meq/L)Disebabkan karena defisiensi aldosteron, deplesi natrium, asidosis, trauma, hemolysis sel darah merah, diuretik pengganti kalium

Gangguan Keseimbangan Klorida

a. Hipokloremia (Cl < 100 meq/L)Kekurangan klorida sebagai penyebab alkalosis metabolik terjadi bila kekurangan klorida tubuh melebihi kehilangan natrium. Contohnya: drainase lambung dan pada diare klorida, suatu kelainan kongenital yang jarang terjadi dimana terjadi

24

Page 25: Wrap Up Dehidrasi b9

defek transpor klorida usus, serta kistik fibrosis. Selain itu, dapat terjadi pada pasien diare, meningitis, dan pasien AIDS.

b. Hiperkloremia (Cl > 106 meq/L)Terjadi pada pasien nefritis dan kanker prostat dan dapat terjadi bila klorida di konservasi di ginjal melebihi Na dan K atau terbentuknya urin basa selama ginjal mengoreksi alkalosis. Penyebabnya: hemokonsentrasi akibat dehidrasi, asidosis metabolik, asupan/absorbsi klorida berlebihan akibat tercernanya amonium klorida yang berlebihan.

LI 4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum menurut Syariat Islam

1. Memakan makanan dan minuman yang halal.Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman (yang artinya), “Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)

2. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan emas …”

3. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)

4. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan , karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang itu menjawab, “Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!” Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)

25

Page 26: Wrap Up Dehidrasi b9

5. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallaberkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-. ’” (HR. Muslim)

6. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472) ) Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim) Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.” (HR. Bukhari)

7. Tidak meniup makan yang masih panas atau bernafas di saat minum. Hadits Ibnu Abbas menuturkan "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya ". (HR.At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

8. Jangan minum langsung dari bibir bejanaBerdasarkan hadits Ibnu Abbas beliau berkata, " Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang minum dari bibir bejana wadah air. " (HR. Al Bukhari)

9. Disunnatkan minum sambil duduk, kecuali jika udzurKarena di dalam hadits Anas disebutkan " Bahwa sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri". (HR. Muslim).

10. “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian.” (Q.S. Al-Baqarah : 172)

Yang dimaksud rezeki yang baik ialah halal, yang tidak ada kotoran didalamnya.

KESIMPULAN

Cairan di dalam tubuh manusia terdiri dari 40% cairan intrasel dan 20% cairan ekstrasel. Cairan ekstrasel terdiri dari 15% cairan interstisium, 5% plasma dan sedikit cairan transeluler. Cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk membantu mekanisme kerja tubuh harus dijaga pergerakan

26

Page 27: Wrap Up Dehidrasi b9

dan keseimbangan cairannya. Pergerakan cairan tubuh sangat dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotic.

Kekurangan cairan di dalam tubuh dapat mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi terbagi menjadi dehidrasi hipertonik, dehidrasi isotonic, dan dehidrasi hipotonik. Berdasarkan derajat kehilangan cairannya, dehidrasi terbagi menjadi dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat.

Dehidrasi dapat ditangani dengan memberikan minuman isotonic yang jenis dan cara pemberian minumnya sesuai dengan syariat Islam. Dehidrasi juga dapat ditangani dengan memberikan infuse cairan elektrolit sesuai dengan jenis dehidrasinya.

DAFTAR PUSTAKA

A.Graber Mark et al,(2006),Buku Saku Dokter Keluarga ed 3,Jakarta,EGC

27

Page 28: Wrap Up Dehidrasi b9

Anonim. (2012). Dehidrasi. http://smadapalapare.com/dehidrasi.html diakses tanggal 11 Februari 2014

Anonim. 2011. Dehidrasi dan Rencana Terapi. http://bukujaga.com/dehidrasi-dan-rencana-terapi.html diakses tanggal 11 Februari 2014

E. S .Dorothy ; Inti Sari Biokimia, Bina aksara, 1993

John Mc Murray,Robert C.Fay,1998 Chemistry II ed, Prentice- Hall International,Inc.

Kamianti,Sukmariah,1990, Kimia Kedokteran edisi II,,Binarupa Aksara,Jakarta

Kee JL, Paulanka BJ. Extracellular Fluid Volume Deficit. In : Kee JL, Paulanka BJ, ed. Handbook of Fluid, Electrolyte and Acid-Base Imbalance. Canada : Delmar, Thomson Learning, 2000; 9-18

Kee JL, Paulanka BJ. Fluid and their influence on the body. In : Kee JL, Paulanka BJ, ed. Handbook of Fluid, Electrolyte and Acid-Base Imbalance. Canada : Delmar, Thomson Learning, 2000; 1-8

Machmud, Amir. (2013). Fiqhul Miyah dan Asi Menurut Pandangan Islam. Jakarta,Yarsi.

Madjid, Sjariffudin Amir et al. (2008). Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam-Basa. Edisi Kedua. Jakarta, FKUI.

Sherwood Lauralee; Fisiologi Manusia dari sel ke system, edisi 6th, 2012, EGC, Jakarta

Singer GG, Brenner BM. Fluid and Electrolyte Disturbances. In : Fauci, et al, ed. Harrison’s Principles of Internal Medicine 14th ed. New York: Mc Graw Hill, 1998; 265-276

W.A, Newman Dorland. (2009). Dorland’s Pocket Medical Dictionary, 28th ed. Jakarta, EGC

28