visi pembangunan daerah kabupaten …. makna visi pembangunan ada 3 (tiga) kunci dalam menjabarkan...

67
VISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN FAKFAK TAHUN 2016-2021 “TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN FAKFAK YANG BERMARTABAT, BERDAYA SAING, DAN SEJAHTERA”. "FAKFAK BERMITRA" Bupati Fakfak, Drs. Mohammad Uswanas, M.Si Wakil Bupati Fakfak, Ir. Abraham Sopaheluwakan, M.Si - 1 -

Upload: dangdang

Post on 05-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

VISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN FAKFAK

TAHUN 2016-2021

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN FAKFAK YANG BERMARTABAT, BERDAYA SAING, DAN

SEJAHTERA”.

"FAKFAK BERMITRA"

Bupati Fakfak, Drs. Mohammad Uswanas, M.Si

Wakil Bupati Fakfak, Ir. Abraham Sopaheluwakan, M.Si

- 1 -

a. Makna Visi Pembangunan Ada 3 (tiga) kunci dalam menjabarkan visi pembangunan daerah Kabupaten Fakfak yang menjadi harapan dan cita-cita yang ingin di capai dalam pembangunan 5 tahun (Periode 2016-2021).

1. BERMARTABAT

Suatu standart pemenuhan kualitas hidup masyarakat yang mana pendidikan dan kesehatan menjadi dasar penting dalam membentuk kualitas hidup masyarakat sehingga memiliki kewibawaan, martabat yang tinggi dan memiliki jati diri serta menjunjung tinggi nilai-nilai hidup, nilai agama dan budaya serta nilai kebangsaan yang dapat menjamin eksistensi kehidupannya di masa sekarang dan akan datang dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. BERDAYA SAING

Masyarakat yang memiliki tingkat kualitas hidup dan keunggulan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam serta memiliki tingkat kemampuan yang tinggi di dukung oleh inovasi serta mampu bersaing dalam meningkatkan produktivitas dalam memenuhi standart hidup yang layak dan kehidupan yang berkualitas dengan bertumpu pada optimalisasi kemampuan dan kekuatan sendiri.

3. SEJAHTERA

Suatu capaian kehidupan masyarakat yang adil, makmur dan merata secara lahir maupun batin dengan meningkatkan dan mengoptimalkan potensi dirinya, memanfaatkan lingkungan dan alam sekitarnya yang didukung oleh kekuatan keimanan dan ketakwaan menurut agama dan kepercayaan masing-masing dalam mewujudkan suasana kehidupan yang aman, sentosa dan tenteram terlepas dari segala ancaman serta adanya kedamaian dan kekeluargaan dalam menikmati hasil-hasil pembangunan.

- 2 -

b. Misi Pembangunan Fakfak Misi pembangunan Kabupaten Fakfak telah dirumuskan ke dalam 7 (tujuh)

tujuan pokok yang menjadi fokus pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Fakfak

Tahun 2016-2021 sebagai berikut:

1. Meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing;

2. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia melalui penyediaan akses pelayanan pendidikan yang berkualitas, murah dan berkeadilan guna menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, sehat, terampil, kreatif, produktif dan inovatif;

3. Meningkatkan pelayanan dan derajat kesehatan yang berkualitas serta mendorong partisipasi masyarakat dalam penciptaan lingkungan yang sehat , nyaman dan bermutu;

4. Mewujudkan perekonomian daerah yang tangguh, berdaya saing dan berkeadilan dengan bertumpu pada sumber daya lokal;

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, transparan serta akuntabel;

6. Pemantapan kehidupan berpolitik dan hukum yang berkeadilan serta menjamin persatuan dan kesatuan dalam NKRI;

7. Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah yang handal dalam mendorong pmbangunan berkelanjutan;

8. Meningkatkan peran adat yang menjamin hak–hak adat dan budaya daerah serta kesejahteraan masyarakat asli Papua.

- 3 -

c. Motto Kabupaten Fakfak Pembangunan Kabupaten Fakfak dalam visi dan misi yang di emban selama

5 Tahun 2016-2021 memiliki motto "FAKFAK BERMITRA". Motto ini sebagai harapan mendorong semangat membangun yang dilandasi oleh nilai-nilai keakraban dan persahabatan sebagai modal dasar pembangunan. “Fakfak Bermitra” sebagai Motto yang ingin diwujudkan dalam upaya menjalin silaturahmi untuk mencapai visi dan misi pembangunan Fakfak 2016-20121 dengan gerakan Membangun kembali di Mulai dari Kampung.

Filosofi Fakfak Bermitra terdapat 5 huruf sebagai kata kunci dalam merangkai kalimat Bermartabat, Berdaya Saing dan Sejahtera. Kelima kata kunci tersebut memiliki bobot yang berbeda untuk mencapai tujuan dengan target pembangunan. Bermartabat yang ingin di capai di wakili satu huruf “M” yang tidak memberikan arti yang tinggi. Berdaya saing di wakili satu huruf “I” dalam pengertian suatu keunggulan namun tanpa dilakukan dengan cara yang tidak wajar. Sejahtera di wakili oleh 3 huruf dengan penekanan pada kata “TRA” sebagai sasaran kesejahteraan masyarakat yang ingin di capai. Kata Bermartabat sebagai bentuk penghantar untuk mencapai tujuan, Berdaya Saing sebagai bagian dari proses yang akan dilakukan dan Sejahtera sebagai suatu sasaran yang ingin di capai dalam proses pembangunan yang dilakukan. The meany of Vission, maka dari visi tersebut adalah bermitra. Kata mitra dapat menjadi akronim dari tiga kata visi tersebut diatas namun kata mitra sendiri mengandung makna kebersamaan, saling menghormati, saling menghargai, saling membantu. Dalam arti khusus untuk kesejahtraan yang berakar pada nilai "Satu Tungku Tiga Batu Satu Hati Satu Negeri'.

- 4 -

Filosofi Fakfak Bermitra dengan kelima kata kunci memiliki bobot yang berbeda untuk mencapai tujuan sesuai dengan target pembangunan.

• Kata Bermartabat, terdiri dari huruf “M” hanya satu huruf. Bermartabat adalah kondisi yang diharapkan terbentuknya masyarakat dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan. Bermartabat juga suatu tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang berperilaku ramah dan masyarakat yang memiliki sopan santun, taat atau dan saling bermitra dengan orang lain. Bermartabat juga bermakna berkarakter, percaya diri dimana kondisi psikologis masyarakat yang merasa ikut memiliki dan rasa ikut bertanggungjawab, rasa percaya diri karena memiliki sifat jujur, visioner, kerja sama, peduli dalam mencapai masyarakat yang sejahtera.

• Kata Berdaya Saing dari huruf “I” juga diwakili oleh 1 huruf. Dengan pengertian suatu keunggulan masyarakat yang dilakukan melalui sebuah proses yang benar tanpa dilakukan dengan cara yang tidak wajar.

• Kata Sejahtera di wakili 3 huruf “TRA” di maksudkan sebagai tujuan akhir atau sasaran bermitra dalam rangka mewujudkan masyarakat Fakfak yang sejatra lahir dan batin. Yang dimaksudkan adalah terpenuhinya kebutuhan hidup dengan strandart hidup tertentu yang lebih baik. Sejahtera tersebut dimaksudkan meliputi:

• Sejahtera karena mampu mengubah potensi yang dimiliki. • Sejahtera karena mampu mengubah sumber daya menjadi potensi

dalam menciptakan kesejahteraan. • Sejahtera karena mampu beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa

sehingga terdapat hati yang bercahaya seperti yang diharapkan dari program kampung ideal.

Dengan demikian “Fakfak Bermitra” sebagai Motto yang ingin diwujudkan dalam menjalin silaturahmi/bersahabat untuk mencapai visi dan misi pembangunan Fakfak 2016-20121 dengan gerakan Membangun kembali yang di Mulai dari Kampung atau melalui gerakan membangun kampung bercahaya (GERBANG KACA).

D. KEBIJAKAN & PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD KABUPATEN FAKFAK 2016-2021

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Fakfak 2016-2021, termuat kebijakan dan program pembangunan daerah yang sifatnya umum dan program yang sifatnya khusus yang diikuti oleh kebijakan unggulan sebagai landasan pembangunan berbasis kampung. Kedua program tersebut menjadi prioritas dan komitmen pemerintah Kabupaten Fakfak untuk melaksanakan di periode 5 tahun ini.

- 5 -

Kebijakan umum dan program pembangunan daerah merupakan suatu jembatan konseptual untuk menghubungkan antara rumusan tujuan jangka menengah dengan capaian pembangunan jangka menengah dan tahunan. Kebijakan umum merupakan arah kebijakan yang diambil dalam rangka mencapai sasaran yang terukur dari masing-masing sasaran dalam RPJMD Kabupaten Fakfak sedangkan program pembangunan daerah merupakan instrumen kebijakan yang berisi beberapa indikasi kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi perangat daerah dan melalui swakelola bersama masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah. Berikut ini adalah rumusan kebijakan umum dan program pembangunan Kabupaten Fakfak 2016-2021 sebagai berikut : 1. Kebijakan Umum

1) Mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan-kegiatan keagamaan; 2) Mendorong tumbuh dan berkembangnya sarana keagamaan; 3) Peningkatan dan pemerataan sarana dan prasarana pendidikan yang

memadai termasuk distribusi guru secara proporsional; 4) Mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara berjenjang; 5) Mendorong tumbuhnya sekolah kejuruan dan pendidikan informal; 6) Menciptakan iklim serta kesempatan bagi kaum perempuan dan pemuda

terlibat aktif dalam pembangunan; 7) Mendorong gerakan gemar membaca di kalangan masyarakat; 8) Peningkatan upaya kesehatan masyarakat yang promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif; 9) Meningkatkan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis pemberdayaan

masyarakat; 10) Mendorong kesadaran masyarakat dalam menciptakan keluarga kecil

yang sehat dan sejahtera; 11) Mendorong tumbuhnya kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh; 12) Mempercepat pemenuhan pelayanan dasar masyarakat; 13) Memperluas usaha ekonomi masyarakat dan menciptakan

interprenership; 14) Mendorong tumbuh berkembangnya lembaga keuangan mikro dan sarana

pendukung perekonomian; 15) Revitalisasi BLK dan peningkatan kerjasama dengan swasta; 16) Mendorong tumbuh dan berkembangnya kawasan-kawasan unggulan; 17) Mengoptimalkan kinerja organisasi pemerintah daerah; 18) Melakukan penataan manajemen kepegawaian yang lebih efektif; 19) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur; 20) Melakukan penataan organisasi perangkat daerah sesuai PP Nomor 18

tahun 2016; 21) Mendorong penerapan pelayanan prima;

- 6 -

22) Mendorong peningkatan kualitas perencanaan pembangunan melalui peningkatan kapasitas unsur perencana;

23) Mengoptimalkan kinerja pembangunan daerah secara efektif, efisien transparan serta akuntabel;

24) Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang efisien , efektif, transparan serta akuntabel;

25) Mendorong sistem pengadaan barang dan jasa yang lebih efektif dan transparan;

26) Meningkatkan ketersediaan serta akses layanan informasi, komunikasi dan layanan publik yang lebih baik;

27) Mendorong supermasi Hukum; 28) Mengefektifkan koordinasi serta komunikasi antar lembaga penegak

hukum dengan pemerintah daerah; 29) Mendorong pendidikan politik masyarakat serta memperkuat

infrastruktur dan suprastruktur politik; 30) Mendorong harmonisasi diantara etnis dan kelompok sosial lainnya 31) Mendorong ketersediaan infrastruktur secara merata serta meningkatkan

konektifitas wilayah; 32) Menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan; 33) Menciptakan Penataan dan Pengendalian Tata Ruang Daerah yang efektif

dan efisien; 34) Mendorong peran kelembagaan adat dalam pembangunan 35) Mendorong tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai budaya lokal di

masyarakat; 36) Meningkatkan penyelenggaraan pembangunan, pelaksanaan

pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan dengan memprioritaskan hak-hak dasar masyarakat.

2. Program Umum dan Strategis Pembangunan Fakfak Program pembangunan yang sifatnya umum dalam RPJMD Kabupaten

Fakfak 2016-2021 sebagai berikut: 1. Peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia 3. Peningkatan kualitas hidup masyarakat 4. Peningkatan investasi dan daya saing ekonomi daerah melalui

pemberdayaan dan produktivitas masyarakat 5. Peningkatan kualitas birokrasi pemerintah daerah 6. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah 7. Peningkatan kapasitas adat dan harmonisasi kehidupan sosial 8. Peningkatan kualitas pengendalian lingkungan hidup dan tata ruang

- 7 -

Beberapa bagian yang dijelaskan dalam program-program umum tersebut adalah program peningkatan keimanan dan ketakwaan dilakukan melalui penyediaan sarana keagamaan, peningkatan kesadaran masyarakat dalam keagamaan, peningkatan kapasitas pemuka agama, pemberian insentif dan penyediaan rumah layak bagi pemuka agama, revitalisasi tempat pembinaan keimanan dan pembangunan pusat-pusat pendidikan keagamaan.

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dilakukan melalui pendidikan dan kesehatan. Pendidikan dilakukan melalui program Peningkatan kualitas sarana prasarana sekolah (PAUD, TK, SD, SMP, SLTA), Pembangunan rumah guru dengan fasilitas penunjang, Penyediaan tenaga guru yang lebih merata sesuai dengan rasio guru terhadap murid, Bantuan perlengkapan sekolah untuk siswa, Pengadaan buku-buku pelajaran berbasis kurikulum dan Pembangunan perpustakaan sekolah dan koleksi buku-buku pegangan murid dan guru serta Pengadaan alat-alat peraga sekolah, Pembangunan laboratorium sekolah dan Pembangunan fasilitas olah raga dan lapangan upacara. Kesehatan di lakukan melalui Revitalisasi pustu puskesmas, pelindes dan pustu, Pembangunan jamban keluarga, Penataan lingkungan kampung dan cara hidup sehat, Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, Pengadaan pusling dan ambulan untuk puskesmas, Penempatan tenaga medis secara merata di bebrgai fasilitas kesehatan, Pengendalian terhadap penyakit menular dan HIV serta Peningkatan gisi keluarga dan makan tambahan bagi keluarga rentan gisi buruk.

Peningkatan Investasi dan daya saing ekonomi daerah melalui pemberdayaan dan produktivitas Masyarakat. Beberapa program yang akan diluncurkan adalah Pemantapan ekonomi masyarakat berbasis sumber daya lokal, Pemberdayaan ekonomi melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan pendampingan, Bantuan stimulan permodalan masyarakat. Pelatihan tenaga skill di berbagai bidang, Bantun peralatan usaha masyarakat di ssuaikan dengan lapangan usaha, Pengembangan industri kreatif lokal masyarakat, Pembangunan Pasar pada kawasan-kawasan sentra produksi, Peningkatan nilai tambah produksi pengolahan pala dan Peningkatan koperasi dan UMKM di sentra-sentra ekonomi.

Pada program infrastruktur akan melanjutkan beberapa program yang telah dilaksanakan pada periode lalu seperti rencana pembangunan bandara siboru, pembangunan jalan strategis antar wilayah, antar ibu kota dan antar lingkungan, dan dukungan infrastruktur terhadap pembangunan agropolitan, agrowisata, dll.

Beberapa hal lain terkait dengan program kualitas birokrasi, kapasitas adat dan harmonisasi kehidupan sosial serta peningkatan kualitas pengendalian lingkungan hidup dan tata ruang akan melanjutkan beberapa program pada periode lalu dijabarkan dalam rencana pembangunan lima tahun RPJMD Fakfak 2016-2021. Sedangkan beberapa program strategis daerah yang menjadi

- 8 -

komitmen dan fokus pelaksanaan di daerah adalah GERBANG KACA (Gerakan Membangun Kampung Bercahaya), Bantuan Beasiswa 1000 Mahasiswa Asal Kab. Fakfak, Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan, Penerapan E-Goverment, Penerapan Standart Pelayanan Publik dan SPM Urusan Wajib, Mendukung Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi, Peningkatan Program Strategis Kabupaten (Infrastruktur Jalan, Rencana Bandara Siboru, dan Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh KSCT), Penataan Kawasan Perkotaan Fakfak, Peningkatan Program Fakfak Terang dan Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah.

3. Program Unggulan "GERBANG KACA"

Program unggulan dalam pelaksanaan pembangunan sesuai arah pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD Kabupaten Fakfak 2016-2021) dalam rangka “Terwujudnya Masyarakat Fakfak yang Bermartabat, Berdaya Saing dan Sejahtera”. Sejalan dengan visi Kabupaten Fakfak lebih difokuskan pada pembangunan berbasis kampung melalui gerakan Membangun Kampung Bercahaya (Gerbang Kaca) sebagai upaya mendorong akselerasi pembangunan kampung agar lebih merata serta produktif sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Fokus unggulan ini pada penyediaan infrastruktur dasar, pemberdayaan masyarakat serta peningkatan pusat-pusat pertumbuhan baru terutama di wilayah distrik sebagai upaya untuk memperkuat struktur perekonomian bagi masyarakat dan pemerataan pembangunan sehingga dapat mengurangi disparitas kesenjangan antar penduduk maupun antar wilayah. Hal ini dikarenakan permasalahan dan tantangan pembangunan kedepan masih cukup berat dan kompleks sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Terutama yang berkaitan dengan issu-issu kemiskinan dan pengangguran, perekonomian, sumber daya manusia serta investasi dan daya saing daerah. Oleh karenanya dibutuhkan berbagai langkah-langkah strategis dan inovatif melalui implementasi sejumlah program dan kegiatan prioritas yang memiliki daya dorong yang kuat bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat juga dengan menjalankan strategi fiskal yang kuat baik melalui optimalisasi penerimaan daerah seperti sumber penerimaan pajak dan retribusi serta memanfatkan sumber-sumber penerimaan lainnya baik bersumber dari APBN, tugas pembantuan serta dana dekonsentrasi dan otonomi khusus dengan tetap mendorong tumbuhnya investasi dan kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan. Kita menyadari bahwa kebutuhan akan pembangunan yang semakin meningkat. Setiap tahun tidak diimbangi oleh kapasitas fiskal yang memadai dalam mendanai program pembangunan. Oleh karena itu upaya untuk mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan diluar APBD murni masih diperlukan seperti dukungan investasi yang harus terjadi di daerah.

- 9 -

Program unggulan yang berangkat dari isu strategis daerah menetapkan Kampung menjadi landasan penting dalam pembangunan. Hal ini didasarkan atas kebutuhan masyarakat dan sebagai upaya percepatan dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan daerah. Di samping itu, kampung perlu di dorong untuk memiliki daya tarik ekonomi dengan mengimplementasikan beragam program dan kegiatan yang langsung menyentuh di tingkat bawah agar mampu menciptakan produktivitas bagi masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat sehingga dapat bersaing dengan produksi yang dimilikinya. Beberapa kebijakan unggulan yang akan di laksanakan di kampung terintegrasi dengan distrik adalah:

1. Mengembangkan sekolah kejuruan berorientasi pada sektor unggulan; 2. Mengembangkan pendidikan keagamaan model di tingkat distrik; 3. Pembangunan kampung model dan kampung binaan; 4. Peningkatan kapasitas masyarakat di tingkat kampung; 5. Mengembangkan sektor-sektor unggulan kampung dengan mendorong

partisipasi dan pemberdayaan masyarakat; 6. Peningkatan produktivitas masyarakat kampung; 7. Peningkatan infrastruktur kampung; 8. Peningkatan kuantitas dan kualitas perumahan masyarakat; 9. Peningkatan transmigrasi berbasis potensi sumber daya lokal; 10. Percepatan regulasi hak komunal masyarakat; 11. Peningkatan pengelolaan dana kampung tepat sasaran dan akuntabel; 12. Menciptakan daya tarik dan peluang usaha di kampung; 13. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan potensi lokal

kampung dan peningkatan nilai tambah.

- 10 -

PEMBANGUNAN KAMPUNG IDEAL ALA MOCHA "GERBANG KACA"

TAHUN 2016-2021

1.1. Latar Belakang

Permasalahan dan tantangan pembangunan di Kabupaten Fakfak, semakin berat dan kompleks sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Terutama yang berkaitan dengan issu-issu kemiskinan dan pengangguran, perekonomian, sumber daya manusia serta investasi dan daya saing daerah. Oleh karenanya, dituntut untuk melakukan berbagai langkah-langkah strategis dan inovatif melalui berbagai terobosan implementasi program dan kegiatan yang fokus dan prioritas serta memiliki daya dorong yang kuat bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Dalam rangka itu pula perlu menjalankan strategi fiskal yang kuat baik melalui optimalisasi penerimaan daerah seperti sumber penerimaan pajak dan retribusi dengan memanfatkan sumber-sumber penerimaan lainnya dengan tetap mendorong tumbuhnya investasi dan kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan.

Sesuai arah kebijakan dalam rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Fakfak Tahun 2016-2021 ditetapkan Visi Pemerintah Kabupaten Fakfak yaitu “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Fakfak yang Bermartabat, Berdaya Saing dan Sejahtera”. Sejalan dengan visi tersebut, salah satu arah kebijakan pembangunan lima tahun ke depan difokuskan pada pembangunan berbasis kampung melalui Gerakan Membangun Kampung Bercahaya "Gerbang Kaca". Gerakan ini merupakan upaya untuk mendorong akselerasi pembangunan kampung agar lebih merata serta produktif sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Beberapa fokus pada program ini adalah penyediaan infrastruktur dasar, pemberdayaan masyarakat serta peningkatan pusat-pusat pertumbuhan baru terutama di wilayah distrik sebagai upaya untuk memperkuat struktur perekonomian bagi masyarakat dan pemerataan pembangunan. Sehingga dapat mengurangi disparitas kesenjangan antar penduduk maupun antar wilayah.

Fenomena kesenjangan perkembangan antar wilayah di daerah, meliputi wilayah-wilayah yang sudah maju dan wilayah-wilayah yang sedang berkembang memicu kesenjangan sosial antar wilayah. Salah satu faktor terjadi kesenjangan kampung dengan kota karena pembangunan ekonomi sebelumnya cenderung bias kota. Sebagai dampak pemberlakuan model pembangunan yang bias perkotaan, sektor pertanian dalam arti luas yang identik dengan ekonomi perkampungan mengalami kemerosotan bila dibandingkan dengan pertumbuhan sektor industri

- 11 -

dan jasa, yang identik dengan ekonomi perkotaan. Sektor pembangunan di kampung seperti pertanian, perikanan, dll menjadi semakin tertinggal. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu melakukan intervensi untuk mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah dengan melakukan program pembangunan kampung yang dianggap erat kaitannya dengan kemiskinan di daerah.

Sesuai informasi data statistik, ternyata sebagian besar masyarakat miskin berada di kampung, Oleh karenanya, pembangunan sudah sewajarnya difokuskan di kampung sebagai upaya mengatasi kemiskinan. Terkesan pembangunan selama ini, lebih banyak diarahkan ke kota, hal ini menyebabkan aktivitas perekonomian lebih berpusat di wilayah kota dan pada akhirnya menyebabkan terjadinya migrasi dari kampung/desa ke kota. Masyarakat kampung dengan segala keterbatasan pindah ke kota. Mengadu nasib dan sebagian dari mereka menjadi persoalan besar di kota. Disisi lain, kondisi di kampung kurang tersentuh pembangunan secara utuh. Dengan infrastruktur dasar belum terpenuhi, aktivitas ekonomi sangat rendah, minimnya peluang usaha, dan terbatasanya sarana pendidikan dan kesehatan. Kondisi ini menyebabkan tidak ada pilihan lain bagi masyarakat kampung untuk merubah nasibnya. Dengan merantau ke kota padahal peluang dan potensi pengembangan di kampung sangat besar sekali, apabila di kelola baik. Di lain sisi pada kenyataannya, seluruh potensi sumber daya alam sebagai aktivitas penunjang perekonomian seperti bahan baku berada di kampung. Oleh karena itu perlu ada solusi untuk menciptakan data tarik kampung untuk mengembalikan eksistensi kampung. Kondisi ini yang harus segera diselesaikan melalui strategi pembangunan kampung yang tepat dan terintegrasi. Fakta lain memperlihatkan ekploitasi sumber daya alam di kampung juga terjadi, dengan tidak mencermati daya dukung lingkungan serta tidak melibatkan masyarakat setempat. Dengan alasan kemampuan rendah dari masyarakat setempat, menyebabkan kerusakan lingkungan, baik fisik maupun sosial. Kondisi lingkungan menjadi rusak, demikian juga terjadi trasformasi kultur secara negatif, sebagai akibat masuknya para pendatang baru yang menyebabkan strategi pembangunan dalam mengatasi kemiskinan tidak akan berhasil apabila tidak diintegrasikan dalam kebijakan pembangunan berkelanjutan yang secara sadar merubah pola konsumsi masyarakat dan cara-cara produksi yang tidak menunjang keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Di sisi lain, faktor-faktor kemiskinan yang terjadi di masyarakat cenderung bersifat struktural maupun kultural. Dalam konteks ini, masyarakat di wilayah perkampungan identik dengan perilaku dan sikap yang dianggap masih tradisional. Terjadinya keterbelakangan sosial masyarakat kampung dalam pembangunan karena sulitnya masyarakat kampung menerima budaya modernisasi. Sulit pula untuk menerima teknologi baru dan tidak mempunyai motivasi yang kuat. Merasa cukup puas dengan pemenuhan kebutuhan pokok dasar saja. Oleh karena itu, Pembangunan yang berbasis Kampung "Gerbang Kaca" diperlukan untuk

- 12 -

memperkuat fondasi perekonomian daerah, mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan perkembangan antar wilayah, sebagai solusi bagi perubahan sosial dan menuju kampung yang lebih bermartabat, berdaya saing dan sejahtera.

Dalam realisasinya, pembangunan kampung memungkinkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi digerakkan ke kampung sehingga kampung menjadi tempat yang memiliki daya tarik sebagai tempat tinggal dan mencari penghidupan serta menciptakan peluang investasi yang pada akhirnya dapat mengajak semua orang untuk kembali ke kampung akibat adanya faktor penarik dan pendorong seperti munculnya investasi yang masuk dan peluang pemanfaatan sumberdaya yang produktif. Sudah waktunya Kampung harus berbenah. Infrastruktur kampung harus semakin berkualitas seperti sarana dan prasarana transportasi, listrik, telepon, sarana pendidikan, kesehatan dan sarana infrastruktur lingkungan lainnya (air bersih, irigasi, dan lain sebagainya) perlu mendapat perhatian untuk disediakan sehingga memungkinkan kampung dapat menjadi lebih maju dan berkembang.

Pembangunan kampung bercahaya (Gerbang Kaca) digerakan dengan mengedepankan kearifan lokal yang mencakup struktur demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya, karakterisktik fisik geografis, pola kegiatan usaha masyarakat kampung (pertanian dan perikanan), keterkaitan ekonomi kampung-kota, sektor kelembagaan kampung, dan karakteristik kawasan pemukiman perkampungan, agar mampu menciptakan kualitas dan daya dukung di kampung. Pada akhirnya kampung menjadi lebih mandiri dan mampu berswakelola dengan memiliki daya saing yang kuat.

1.2. Kondisi Realitas Kampung

Beberapa indikasi yang menyebabkan perlunya mendorong pembangunan berbasis kampung dan program kembali ke kampung didasarkan beberapa hal sbb:

1) Sampai saat ini belum ada konsep/model pembangunan kampung yang dapat menjadi solusi secara optimal dalam upaya pengentasan kemiskinan di kampung.

2) Pembangunan kampung yang dilaksanakan bersifat sektoral, yang hanya memberikan solusi secara parsial dan dengan waktu yang bersifat temporer, sehingga tidak ada jaminan kelangsungan program tersebut.

3) Sumberdaya manusia di kampung, baik aparat maupun masyarakatnya belum memberikan kontribusi besar terhadap upaya pelaksanaan pembangunan kampung itu sendiri.

4) Keterbatasan sumber pendanaan, baik dari kampung maupun dari kabupaten, provinsi dan nasional, merupakan faktor utama yang menyebabkan lambatnya proses pembangunan kampung.

- 13 -

5) Perencanaan yang disusun, walaupun telah melalui suatu proses yang panjang, yaitu dari Musrenbang tidak menujukan suatu streamline yang jelas serta tidak menunjukan keterpaduan program (commited programme). Bahkan pada kebanyakan kasus perencanaan, usulan dari kampung sejak di awal diskusi pada Musrenbang kampung telah terelementasi.

6) Sudut pandang dari semua pihak terhadap upaya pembangunan kampung masih seperti dulu, yaitu menempatkan kampung sebagai suatu objek dengan klasifikasi rendah, sehingga tidak menjadi prioritas dan bersifat seperlunya saja, sehingga dengan memformulasikan suatu program yang bersifat charity, dianggap telah memberikan sesuatu manfaat yang besar.

7) Belum terlihat adanya suatu pemahaman yang menunjukan bahwa kampung sebagai sumber utama pembangunan Nasional, sehingga kampung patut menjadi sasaran utama pembangunan dan harus ditempatkan sebagai partner utama dalam sistem pembangunan Nasional.

8) Persoalan ketidakjelasan kewenangan yang ada di Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Nasional menyebabkan terdapatnya berbagai kesulitan dalam menyusun dan mengimplementasi kebijakan Pemerintah terhadap upaya Pembangunan Kampung.

9) Potensi sumber daya kampung belum dikelola secara optimal sehingga belum memiliki nilai ekonomi yang potensial. Padahal potensi lahan tersedia untuk pengembangan produksi agribisnis yang mampu meningkatkan produktivitas.

Dari kondisi realitas yang menjadi permasalahan di kampung perlu adanya solusi dan intervensi sebagai bentuk terobosan yang mesti dilakukan baik intervensi dalam bentuk kegiatan fisik maupun non fisik. Diantaranya sebagai berikut:

1) Melakukan pembangunan kelengkapan infrastruktur lingkungan dan utilitas kampung (Jalan, air bersih, sanitasi, listrik, telekomunikasi, perumahan masyarakat),;

2) Pembangunan Sarana prasarana Kampung (Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Peribadatan, Fasilitas Pemerintahan, dll);

3) Implementasi kegiatan langsung di Kampung 4) Penguatan Kelembagaan kampung 5) Pengembangan Ekonomi Lokal Masyarakat (Komoditas unggulan

kampung) 6) Pemberdayaan Masyarakat Kampung 7) Meningkatkan daya tarik ekonomi di Kampung. 8) Mengembalikan eksistensi kampung 9) Peningkatan usaha/swakelola masyarakat

- 14 -

1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran

Maksud program Gerbang Kaca yang dilaksanakan adalah menjadi solusi optimal dalam upaya pengentasan kemiskinan di kampung menuju pada kesejahteraan masyarakat sedangkan tujuannya adalah melakukan percepatan dan optimalisasi pembangunan di kampung agar setara dengan kota serta kampung memiliki daya saing dari berbagai aspek pembangunan.

Sasaran yang ingin dicapai adalah Gerbang Kaca dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pelaksanaan pembangunan kampung, pengelolaan potensi sumber daya kampung dalam meningkatkan produktivitas dan kampung bisa mandiri serta berswakelola yang berkelanjutan. Pada akhirnya kampung semakin produktivitas dengan memiliki daya saing yang kuat dan menjadikan Satu Kampung Satu Produk Unggulan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

1.4. "Gerbang Kaca" Kunci Jawaban Perspektif Pembangunan Kampung

Hampir bisa dipastikan bahwa upaya untuk memajukan kampung/desa seantero dunia masih dalam mencari bentuk yang tepat sesuai dengan berbagai faktor baik pendukung maupun faktor penghambat disesuaikan dengan kondisi kampung/desa di berbagai negara atau daerah. T.Hanafiah(1989), menyampaikan beberapa konsep dan pendekatan pembangunan perdesaan (desa) yang pernah dilakukan di negara kita dan beberapa negara lain adalah:

1. Pengembangan masyarakat (community development); 2. Pembangunan Desa Terpadu (Integrated Rural Development); 3. Pembukaan Daerah Baru dan mendorong Migrasi Penduduk serta

Pengelompokan Permukiman Kecil; 4. Pembangunan Pertanian; 5. Industri Pedesaan; 6. Kebutuhan dasar Manusia (Basic Needs-Strategy); 7. Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Pengembangan (Integrated Area

Development); 8. Pendekatan Agropolitan (Agropolitan Approach)

Penyajian singkat ini mencoba untuk melihat beberapa pengalaman empiris diberbagai negara antara lain, belajar dari keberhasilan wilayah perdesaan di berbagai belahan dunia sangat tidak terlepas dari komitmen kebersamaan masyarakat desa disamping diperlukan dukungan dari pemerintah dan pihak lain yang terkait dengan pembangunan lain. Contohnya bagaimana strategi pembangunan desa yg dilakukan di Korea Selatan pasca perang korea (1950-1953), merupakan kebangkitan untuk membangun pedesaan melalui pergerakan Saemaul Undong atau Gerakan Desa Baru.

Gerakan tersebut diikuti oleh Five Years Economic Developmet Plain (1962-1976), telah berhasil merubah wilayah perdesaan menjadi motor dan dasar pembangunan Korea. Kemudian keadaan ini menjadikan Korea sebagai salah satu

- 15 -

negara maju di dunia. Sementara Negara Cina memiliki perbedaan dengan Negara Korea Selatan, Proses Pembangunan Pedesaan di Cina memasuki fase IV dimulai dari Reformasi Kelembagaan (1978-1984) dan diikuti dengan Reformasi Pasar (1985-1993), Masa Stagnasi (1994-2004), dan Fase ke IV yaitu New Rural Campaign yang dimulai sejak tahun 2006 (Sontag At All (2005), Sampai saat ini Cina sedang memanfaatkan momentum percepatan pembangunan perdesaan dengan berbagai percepatan di segala bidang.

Menurut pikiran pemikir yang lain, pembangunan pedesaan di wilayah Lain di pandang perlu untuk dibicarakan secara terpisah, mengingat 80% penduduk bumi hidup pada wilayah desa dan masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda. disamping juga pengaruh faktor pandangan sosial ekonomi dan sumber daya alam yang dijadikan sebagai daya dukung prinsip itu sendiri sangat beragam. Yulius Nyerere Mendefinisikan pembangunankampung/perdesaan (Rural Development) sebagai The Participation Of People in Mutual Learning Experience Involving Them Selves Their Local Resources, External Change Agents, and Outside Resources. Pembangunan kampung/desa bertolak dari proposisi bahwa orang kampung/desa tidak dapat membangun dirinya sendiri, mereka hanya akan berkembang bila mau berpartisipasi dalam berbagai aktifitas yang akan mempengaruhi kesejahteraan mereka. Penduduk desa tidak akan berkembang bila digiring, hal ini menunjukan bahwa yang paling penting digugah dalam setiap rancangan perencanaan Pembangunan Desa adalah bagaimana kita mampu secara sungguh-sungguh merubah cara pandang masyarakat desa dan kemudian membentuk perilaku yang mengorientasikan masyarakat desa pada proses partisipasi yang produktif (mindset).

Di Indonesia pada awal Orde Baru pemerintah mencanangkan Repelita (Rencana Pembanguna Lima Tahun), dan titik berat pembangunan lebih diletakkan pada momentum yang baik untuk membangun kampung/pedesaan, Kondisi ini sangat memungkinkan kemajuan sektor kampung/pedesaan, namun kenyataannya moment tersebut tidak dimanfaatkan secara baik sehingga Roda kampung/ pedesaan relatif tidak banyak mengalami kemajuan dan tetap menjadi wilayah tertinggal dan bahkan menjadi kantong-kantong kemiskinan hingga saat ini (Siregar, 2005).

Berdasarkan pengalaman dari negara-negara lain dalam pembangunan kampung/pedesaan, sangat dibutuhkan adanya keseimbangan dalam pengembangan SDM sebagai individu dan juga sebagai suatu komunitas dalam memandanng perlunya perubahan-perubahan yang signifikan sebagai bagian dari tuntutan kemajuan suatu wilayah pedesaan, karena dalam situasi masyarakat perdesaan kini tidak lagi mampu mempertahankan aspek-aspek kulturalisme yang lebih bernuansa Antropologis, karena proses akulturasi budaya Luar baik dalam konteks Globalisme maupun Nasionalisme akan masuk dengan mudah tanpa batas bukan saja di perkotaan tetapi juga sampai ke pedesaan. Hal ini memastikan bahwa

- 16 -

pandangan-pandangan tradisional akan terkolaborasi dengan pandangan-pandangan luar yang heterogonis dalam berbagai dimensi kehidupan baik dari sudut pandang Ekonomi, Sosial maupun Budaya. Dibutuhkan pendekatan baru untuk menentukan momentum baru bagi gerakan pembangunan pedesaan.

Tulisan ini merupakan ilustrasi dari hasil kajian literatur tentang pembangunan kampung/pedesaan dengan menjadikan acuan pada keberhasilan negara-negara lain serta melakukan perbandingan dan analisis secara bebas dengan gerakan pembangunankampung/pedesaan di Indonesia sejak orde baru, orde lama dan reformasi yang berjalan terus sampai saat ini. Tulisan ini ingin mengajak kita semua untuk menyatukan presepsi dalam upaya membangun pola pikir bagi pembangunan kampung/pedesaan, yang berangkat dari berbagi teori dan pengalaman empiris. Bagian kedua mencoba untuk mengelaborasi pengalaman Korea Selatan dalam pembangunan kampung di Kabupaten Fakfak. Bagian berikutnya menyajikan analisis dan sintesis dengan pembangunan kampung/ pedesaan Indonesia dari waktu ke waktu serta ditutup dengan suatu konsep pemikiran yang baru dan percepatan pembangunankampung/pedesaan di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.

Strategi dalam Pembangunan Kampung/Pedesaan Di Indonesia Berbagai diskusi mewarnai perdebatan pemikiran tentang pembangunan

kampung/pedesaan di Indonesia pada awal Orde Baru dan saat era Reformasi. Terdapat 3 kutub pemikiran tentang pembangunan pedesaan antara lain:

1. Kelompok pertama melihat wilayah perkampungan/pedesaan dan masyarakatnya sebagai sesuatu yang khas dan spesifik, dan dalam menggerakkan pembangunan di wilayah perkampungan/pedesaan dengan sedikit mungkin campur tangan pemerintah;

2. Kelompok kedua melihat desa sebagai sesuatu yang homogen dan perlu digerakkan dengan campur tangan pemerintah yang maksimal, dan

3. Kelompok ketiga mencoba menyeimbangkan kekuatan masyarakat pedesaan dalam menentukan arah dan tujuan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat pedesaan.

Pemikiran dari kelompok pertama antara lain dapat dilihat pada tulisan condronegoro (1978), Pincus (1996), Rozelle dan Swinenn (2000), Harianto (2007), serta Timer(2007), yang memandang perlunya dilakukan transformasi kekuasaan politik dan penguasaan alat-alat produksi kepada lapisan masyarakat yang memiliki potensi produksi sebesar, tetapi berada dalam kedudukan yang lemah. Kelompok ini mensyaratkan perlu dilakukan pengaturan kembali struktur penguasaan atas tanah, sistem hubungan penguasaan, pemilikan, sebagi dasar dalam modernisasi perkampungan/pedesaan. Dengan demikian maka kegiatan industri akan berkembang sebagai akibat surplus dari pertanian, dan kelebihan tenaga kerja dari pertanian secara bertahap akan diserap sektor pengolahan hasil pertanian dan industri. Pemikiran kelompok kedua dapat dilihat dalam tulisan kartasasmita

- 17 -

(1997), Pakpahan (2000), Lokollo (2004), dan para teknokrat ORBA. Pada level ini lebih menonjolkan upaya penyeragaman pendekatan dalam pembangunan nasional. Pemikiran dari kelompok inilah yang banyak mewarnai berbagai kebijakan pembangunan kampung/ pedesaan di Indonesia terutama pada Orde Baru dan pemikiran kelompok ketiga antara lain dapat dilihat dalam tulisan Sutrisno (1988), Kasryno et ol (1999), Up Hoff (1999), serta Islam dan Braun (2007). Pandangan ini menyatakan bahwa harus ada ekual–Partnership antara rakyat desa dan aparat perencanan dalam pelaksanaan pembangunan desa/kampung.

Tidak ada yang keliru dari ketiga pendekatan tersebut, karena semuanya mempunyai dasar berpijak dan alasan yang kuat. Hanya, pemikiran-pemikiran tersebut belum secara jernih mampu memilah persoalan masyarakat desa sebagai persoalan individu dan juga sebagai persoalan komunitas. Menurut Pandangan penulis bahwa 3 konsep dasar diatas adalah baik tetapi yang menjadi persoalan adalah bagaimana kejelian dalam mekanisme perencanaan pembangunan desa oleh perencana yang harus mampu secara sungguh-sungguh mengidentifikasi berbagai hal baik sebagai faktor pendukung maupun faktor penghalang melalui pemetaan sehingga dapat menunjukan titik kebenaran (Validity) dan titik kekonstanan (Realibility), hal ini dipandang perlu agar proses kegiatan yg digunakan dapat dilakukan monitoring dan evaluasi untuk mencari titik lemah terhadap kebijakan tersebut dan kemudian diusulkan rekomendasi pendekatan baru. Hal-hal prinsip dalam proses pembangunan desa hendaklah dapat ditonjolkan kualitas personality secara individual dan interaksi individualdalam kelompok sosial yang mampu merubah cara pandang masyarakat desa baik terhadap ekonomi, sosial, politik dan budaya yang tumbuh ditengah-tengah masyarakat itu sendiri. Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan yang perlu dilaksanakan di Kabupaten Fakfak untuk menjawab permasalahan seputar strategi pembangunan Kampung yang merupakan bagian dari integrasi dalam kegiatan pembangunan kampung (rural development). Berbagai paradigma yang berkembang seputar pembangunan masyarakat desa lebih spesifik dan bertumpuh pada kondisi existing dengan asumsi dasar bahwa semua kebijakan pembangunan yang dikembangkan sebagai bagian dari tessa, antitessa, yang menjadi sintessa dalam kurun waktu panjang tetap dihargai tetapi kemudian dibedah menurut pendekatan tertentu yang lebih spesifik. Bagaimana pandangan global yang berkembang secara berkesinambungan dalam menjawab mekanisme pemberdayaan masyarakat kampung melalui konsep dasar pembangunan kampung. Pasti tidak selalu sama. Karena hal ini terdapat perbedaan prinsip antar satu negara, satu daerah bahkan satu kampung dengan kampung lainnya.

Pembangunan kampung dalam kajian-kajian lama merupakan mekanisme kebijakan yang sifatnya top down yang kemudian pada sejarah yang cukup panjang ternyata lebih bersifat ilusif atau khayalan. Hal ini disebabkan kampung akan di bangun menyerupai kota merupakan hal yang sangat sulit. Begitupun kampung yang

- 18 -

ingin dibangun sebagai kota kecil itu sangat tidak mungkin karena kampung dan desa bukan kota kecil. Kemudian juga strategi pembangunan yang di desaign di berbagai pemerintahan di dunia ini sering membuat masyarakat desa menunggu dan menanti kebijakan dari atas. Kekeliruan pembangunan kampung selama ini adalah perencanaan yang menitik beratkan pencapaian pembangunan desa dengan ukuran pembangunan kota, padahal kebutuhan kampung dan kebutuhan kota itu dua hal yang memiliki kebutuhan berbeda. Efek negatifnya terbangunnya sesuatu obyek pembangunan yang di desain dari kota dan diletakkan di kampung. Oleh karena itu diakhir penyampaiannya ini, kita semua berpresepsi apa yang mejadi kemauan kampung/desa atau masyarakat kampung untuk membangun kampung/desa maka itu yang kita dorong dalam program-program riil yang bertumpu di kampung itu sendiri. Kemudian hal ini tentu menjadi mainstream pemerintah untuk melakukan perubahan terhadap masyarakat dikampung. Sekali lagi bahwa Saemaul Undong dan beberapa perkembangan kampung yang berada di Cina dan beberapa Negara Asia bahkan di Afrika, lebih dikonsentrasikan pada perubahan mindset masyarakat kampung lalu menjadi hal prinsip oleh orang kampung dari personality ke community dan kemudian meletakkan kepentingan-kepentingannya sebagai basic need yang diformulasikan dalam strategi perkembangan kampung. Berdasarkan kajian-kajian diatas maka pemerintah daerah Kabupaten Fakfak mulai tahun 2017 mencoba untuk memformulasikan strategi pembangunan kampung/desa dengan mengembangkan konsep GERBANG KACA.

- 19 -

II. KONSEP KAMPUNG IDEAL FAKFAK ALA MOCHA "GERBANG KACA"

Berangkat dari kondisi dan permasalahan serta kebutuan pembangunan yang terjadi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka pada periode pembangunan 5 tahun yang lalu kepemimpinan Drs. Mohammad Uswanas, M.Si yakni periode Tahun 2011-2015 telah banyak membangun Kabupaten Fakfak dengan mempercepat infrastruktur wilayah kota-perdesaan baik infrastruktur jalan dan jembatan, pelabuhan laut dan pelabuhan udara, mendorong berkembangnya kawasan andalan seperti kawasan agropolitan dan peningkatan infrastruktur lainnya untuk meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, mengerakkan roda perekonomian daerah antar wilayah serta mendorong daerah masuk dalam kategori program Quick Wins atau daerah dengan program yang cepat terwujudkan atau segera tercapai masuk skala nasional.

Memasuki 5 tahun berikutnya periode tahun 2016-2021 kepemimpinan Bpk. Drs Mohammad Uswanas, M.Si atau lebih akrab di panggil MOCHA, Kampung menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perhatian. Fokus pembangunan 5 tahun ini akan berorientasi di kampung dengan meningkatkan eksistensi kampung melalui Motto "Kembalikan Masyarakat Kampung Ke Kampung". Melalui suatu gerakan yang diberinama Gerakan Membangun Kampung Ideal Bercahaya Ala Mocha atau di singkat dengan nama "GERBANG KACA".

- 20 -

2.1. Filosofi Gerbang Kaca

Secara filosofi Gerbang Kaca atau Gerakan Membangun Kampung Bercahaya “Ala Mocha” Adalah Gerakan membangun kampung melalui pendekatan Riil, holistik komprehensif dan final. “Kaca“ secara filosofi sebagai bentuk transfer teknologi dan energi dari kehidupan di kota yang di bawa ke kampung. Dimaknai sebagai perubahan, potret diri sendiri atau bercermin dengan diri sendiri dan dapat memberi sinar.

Gerakan membangun kampung bercahaya merupakan upaya untuk

mendorong akselerasi pembangunan di kampung agar lebih merata serta memberi dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat di Kampung. Gerakan ini di dorong oleh pemikiran bahwa implemetasi program pembangunan kampung yang dilakukan selama ini belum menyelesaikan permasalahan secara tuntas bahkan banyak menyisahkan berbagai permasalahan yang berdampak pada meningkatnya kesenjangan serta ketimpangan baik kesenjangan ekonomi, kesenjangan antar penduduk maupun kesenjangan antar wilayah. Walaupun upaya untuk mendorong pembangunan kampung telah dilakukan oleh pemerintah sejak digulirkannya UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang diprioritaskan pada 3 (tiga) aspek yaitu penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat. Namun pada kenyataannya kebijakan tersebut belum dapat secara tuntas menyelesaikan permasalahan yang dihadapi terutama persoalan kemiskinan, lapangan kerja serta pendapatan masyarakat.

Masalah-masalah yang berkaitan dengan konektifitas wilayah dan ketersediaan infrastruktur dasar masih menjadi problem yang belum tertangani dengan baik. Oleh karenanya dibutuhkan sebuah strategi serta kebijakan yang lebih tepat, terpadu, holistik serta komprehensif dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Ilustrasi Gerbang Kaca

- 21 -

Implementasi program Gerbang Kaca dilaksanakan selama 5 (lima) tahun sesuai Visi dan Misi dalam RPJMD 2016-2021. Dari jumlah 142 Kampung yang ada di Kabupaten Fakfak, secara bertahap akan disentuh dengan program ini.

Konsep Gerbang Kaca terinspirasi oleh sebuah buku yang berjudul "The Five Sun" atau 5 Matahari yang memiliki makna sebagai sumber kekuatan, sumber cinta dan kasih, sumber keberanian, sumber kearifan, dan sumber ilmu pengetahuan. Dalam filosofinya matahari mempunyai kekuatan yang besar dapat diterjemahkan dalam sebuah rangkaian kata berikut "Ketika kita menutup mata bermeditasi untuk berdoa kepada Tuhan dan hati kita penuh dengan cinta, biarkan perasaan hangat mengalir sebagaimana lima cahaya yang besinar dalam hati kita. Kita tahu Tuhan mencintai kita, Tuhan menciptakan lima matahari untuk melayani kita. Matahari sebagai sumber kekuatan dan cinta, matahari adalah kearifan, keberanian, dan pengetahuan yang membawa kita pada surga di bumi. Matahari yang sesungguhnya memberikan kita energi.

Dalam aplikasinya matahari sebagai sumber kekuatan dalam kemampuan untuk menerangi alam semesta dari kegelapan. Matahari sebagai cinta dan kasih mengibaratkan seseorang yang hatinya harus diterangi cinta dan kasih supaya bisa melihat di kegelapan itu. Tanpa cinta dan kasih, seseorang tak akan bisa hidup tanpa bantuan pertolongan orang lain serta tak akan bisa hidup bersama dengan orang lain. Matahari sebagai sumber kearifan dimana seseorang harus memiliki kebijaksaan terhadap hal apa saja, mampu menjadi cendekiawan yang bersikap arif dan bijaksana dalam menuntun dalam kehidupannya. Matahari sebagai sumber keberanian yang berkaitan dengan kekuatan mental dan moral untuk menghadapi ancaman atau kesulitan. Keberanian mampu mewujudkan sebuah tindakan nyata dalam berperilaku benaran, berani bertanggung jawab dan saling menjaga dan memelihara apa yang diciptakan bersama-sama.

Matahari sebagai sumber ilmu pengetahuan adalah cahaya, sebagai bentuk kekuatan dalam menemukan dan meningkatkan pamahaman seseorang dari berbagai segi kenyataan dalam alam semesta. Mampu berfikir jauh kedepan. Tanpa ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang ibarat ia berada dalam hutan belantara. Kelima makna matahari memiliki keterkaitan yang sangat erat dan bila satu diantaranya tidak terpenuhi akan menjadi lumpuh.

Berangkat dari filosofi ini, maka konsep Gerbang Kaca berusaha untuk menggerakan kampung dengan segala daya dan upaya dalam membangun kekuatan kampung dengan menciptakan daya tahan kampung, ciptakan pemberdayaan kampung, interkonektivitas antar kampung, mendorong pertumbuhan ekonomi kampung, dan mendorong pembangunan kampung dalam mendukung ibu kota distrik sebagai pusat pertumbuhan dan pelayanan tingkat distrik dalam menunjang kemajuan pembangunan kampung secara terintegrasi dan berkelanjutan.

- 22 -

2.2. Obsesi Gerbang Kaca

Program kampung bercahaya (Gerbang Kaca) didorong oleh pemikiran bahwa implementasi program pembangunan kampung yang dilakukan selama ini masih belum optimal sehingga banyak permasalahan yang belum tuntas diselesaikan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan terutama kesenjangan ekonomi, kesenjangan antar penduduk maupun kesenjangan antar wilayah. Inilah yang menjadi dasar mengapa pembangunan kampung menjadi prioritas utama dalam memasuki rencana lima tahun daerah lima tahun kedepan (RPJMD 2016-2021). Namun demikian penentuan prioritas ini tidak serta merta mengabaikan sektor lainnya seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perekonomian serta pemerintahan maupun sektor lainnya yang perlu mendapat perhatian pula.

Bila dilihat Kondisi terakhir kita di Fakfak telah terjadi urbanisasi yang cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang kampung yang pergi ke kota atau muncul di kota bukan hanya sekedar datang untuk berbelanja saja namun sudah tinggal di kota bahkan mendirikan banyak pemukiman baru di kota. Ternyata bukan saja terjadi penambahan penduduk di kota melainkan banyak orang dari kampung yang telah bergeser ke kota. Oleh karena itu muncul pemikiran sebagai bentuk obsesi yang berharap agar mereka bisa kembali ke kampung untuk berupaya menggerakan potensi-potensi yang ada di kampung secara optimal melalui upaya mendorong sumber daya manusia atau orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menggali potensi itu untuk bisa kemudian berdaya guna dan berhasil guna.

Melalui ide dasar ini dan berangkat dari sebuah harapan untuk mencapai hidup yang lebih baik atau sejahtera muncul satu pemikiran yang disampaikan oleh Bupati Fakfak Drs. Mohammad Uswanas, M.Si. yang kemudian melahirkan sebuah rumusan yang disebut dengan Gerakan Membangun Kampung Ideal Fakfak Ala Mocha atau gerakan membangun kampung bercahaya (GERBANG KACA).

Gerbang Kaca merupakan obsesi membangun kampung dengan sebuah gerakan memberikan motivasi agar masyarakat kampung kembali ke kampung untuk lebih bermartabat, memiliki daya saing dan sejahtera melalui upaya menciptakan daya tahan kampung, menciptakan pemberdayaan masyarakat kampung, menciptakan interkonektivitas kampung dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kampung yang mendukung ibu kota distrik secara terintegrasi dan berkelanjutan.

Agar konsep ini dapat berdaya dan berhasil guna maka perlu adanya sebuah gerakan membangun kampung yang kemudian disebut dengan nama "Gerbang Kaca" atau gerakan membangun kampung bercahaya. Gerakan Pembangunan Kampung dengan satu gerakan terpadu atau gerakan bersama yang dimlai dri gerakan pendataan, gerakan perencanaan, gerakan penganggaran, gerakan

- 23 -

pelaksanaan, dan gerakan pertanggungjawaban secara bersama melalui dampak dan impact kegiatan yang dilakukan dimana hasil pembangunan dipertanggungjawabkan secara bersama, menikmati bersama serta memelihara dan berkalanjutan.

Obsesi membangun kampung melalui gerakan tersebut dimaksudkan untuk memberikan motivasi agar masyarakat kampung kembali ke kampung untuk lebih bermartabat, memiliki daya saing dan sejahtera melalui upaya:

1) Menciptakan daya tahan kampung; 2) Menciptakan pemberdayaan masyarakat kampung; 3) Menciptakan interkonektivitas kampung; 4) Menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kampung yang mendukung Ibu Kota

Distrik secara terintegrasi dan berkelanjutan; 5) Pembangunan Kampung mendukung Ibu Kota Distrik sebagai Pusat

Pertumbuhan dan Pelayanan Tingkat Distrik dalam menunjang Kemajuan pembangunan Kampung secara Terintegrasi dan Berkelanjutan.

2.3. Motto Gerbang Kaca

Memasuki 5 tahun berikutnya periode tahun 2016-2021 kepemimpinan Drs Mohammad Uswanas, M.Si dan Ir. Abraham Sopaheluwakan, M.Si Kampung menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perhatian. Fokus pembangunan akan berorientasi di kampung dengan meningkatkan eksistensi kampung melalui Motto "Kembalikan Masyarakat Kampung Ke Kampung" melalui gerakan yang diberinama Gerakan Membangun Kampung Ideal Ala Mocha atau di singkat dengan nama "GERBANG KACA".

Motto ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas kampung melalui upaya menciptakan Daya Tahan Kampung, menciptakan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, menciptakan interkonektivitas Kampung dan Menjadikan kampung sebagai pusat pertumbuhan cepat ekonomi untuk mendorong kemajuan di Kampung.

2.4. Gerakan Pembangunan Gerbang Kaca

Konsep perencanaan pembangunan melalui gerakan membangun Kampung Bercahaya (Gerbang Kaca) telah termuat dalam program strategis unggulan daerah. Program ini diunggulkan dalam rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Fakfak lima tahun (RPJMD 2016-2021) sebagai target capaian pembangunan. Bila di bedah lebih jauh tentang program unggulan ini, maka terdapat 6 gerakan yang dapat mengantarkan suksesi terlaksananya prohgram ini. Gerakan pertama dimulai dari gerakan pendataan, gerakan perencanaan, gerakan penganggaran, gerakan pelaksanaan, gerakan evaluasi dan pelaporan hingga gerakan pertanggungjawaban secara bersama terhadap hasil pembangunan.

- 24 -

Gerakan Pendataan dengan memposisikan data sebagai fakta yang akurat mengenai objek yang sesungguhnya terjadi di kampung. Data menjadi instrumen penting yang mengam-barkan apa saja yang menjadi kebutuhan prioritas di kampung. Data dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif mengenai segala aspek yang menjadi prioritas di kampung. Oleh karena itu perlu didata secara komprehensif mengenai kebutuhan yang urgen di kampung. Dengan data pada akhirnya menjadi sumber untuk dapat dilakukan perencanaan terkait kebutuhan pem-bangunan di kampung.

Gerakan Perencanaan memiliki peran penting. Selain tujuan menjadi lebih jelas dan terarah terhadap apa yang ingin dicapai oleh suatu daerah. Gerakan perencanaan juga dapat mengurangi resiko dan ketidakpastian untuk melihat ke depan, mengan-tisipasi akan perubahan di masa depan, dan mengambil respons yang tepat. Perencanaan memberikan gambaran mengenai langkah-langkah dalam ketercapaian suatu proses pemba-ngunan serta meminimalisir kemung-kinan resiko yang muncul. Peren-canaan membantu memberikan pandangan mengenai tindakan apa saja yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan, termasuk di dalamnya biaya dan lamanya waktu yang dibutuhkan sehingga tujuan terealisasi. Hal ini akan membantu daerah menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai suatu tujuan. Oleh karenanya dalam mewujudkan Gerbang Kaca, peren-canaan memiliki andil dalam menyusun konsep yang tepat, terarah dan komprehensi sebelum dilakukan proses imple-mentasi terhadap pro-gram dan kegiatan yang tepat untuk kampung sasaran Gerbang Kaca.

Gerakan Penganggaran dilakukan untuk me-mastikan anggaran yang digunakan dalam proses pembiayaan Gerbang Kaca. Harus dipastikan sumber dana

- 25 -

yang jelas untuk melaksanakan program ini. Melalui gerakan ini sudah harus dipastikan ada alokasi dan dukungan anggaran yang prioritas dalam membiayai program dan kegiatan pembangunan. Penganggaran meru-pakan komitmen daerah untuk mencapai program Gerbang Kaca. Dengan demikian dukungan terhadap kekuatan finansial daerah dalam membiayai program Gerbang Kaca harus sudah dapat diestimasikan sesuai dengan kebutuhan pemba-ngunan Gerbang Kaca.

Gerakan Pelaksanaan adalah mewujudnyatakan proses pemba-ngunan Gerbang Kaca sesuai dengan kampung sasaran. Gerakan ini selain diintervensi oleh pemerintah daerah melalui SKPD sesuai dengan tupoksinya juga diharapkan adanya tingkat partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pem-bangunan. Selain itu sasaran pelaksanaan pembangunan tidak hanya menyangkut pembangunan fisik, akan tetapi juga pembangunan dalam penguatan pemberdayaan masyarakat sehingga ketika berakhir program ini masyarakat dapat secara berkelanjutan mendorong pembangunan di kampung untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri dengan menggunakan modal, daya dan potensi pembangunan.

Gerakan Evaluasi dan Pelaporan merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka pengendalian terhadap suatu program. Pada prinsipnya dengan berlangsungnya program Gerbang Kaca mesti dilakukan evaluasi dan pelaporan baik terhadap berlangsungnya seluruh kegiatan maupun terhadap hasil pelaksanaan pembangunan guna memastikan kesesuain proses dan capaian sesuai dengan rencana atau menyimpang dari rencana semula. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya. Sementara pelaporan dilakukan pada berlangsungnya kegiatan untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program. Hasil evaluasi dan pelaporan bermanfaat bagi koreksi rencana pelaksanaan program Gerbang Kaca yang sama diwaktu dan tempat lainnya. Umpan balik dari gerakan evaluasi dan pelaporan ini akan dipergunakan dalam perbaikan dan penyesuaian komponen-komponen yang tidak maksimal dalam pelaksanaan program Gerbang Kaca. Bila memungkinkan perubahan skenario dan konsolidasi dapat dilakukan dalam pelaksanaan program Gerbang Kaca selanjutnya sehingga lebih menjamin keberhasilan program.

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam gerakan evaluasi dan pelaporan adalah mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan program, mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan serta menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

- 26 -

Gerakan Pertanggungjawaban Bersama merupakan gerakan yang melibatkan masyarakat untuk mempertanggungjawabkan secara bersama terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah di capai. Gerakan ini lebih bersifat mengajak masyarakat untuk menghargai proses pembangunan yang telah dilakukan dengan membangun rasa memiliki sehingga secara langsung meningkatkan pemeliharaan terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dihasilkan. Diharapkan hasil pembangunan yang telah dilakukan dapat bertahan dan berkelanjutan serta dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya dan memiliki dampak impacnya.

Dari keenam gerakan pendorong program Gerbang Kaca ini, apabila berjalan dngan baik mampu mewujudkan mimpi terjadinya perubahan dan akselerasi pembangunan di kampung. Kampung memiliki Tata Ruang Kampung yang baik. Melalui rehabilitasi, rekonstruksi dan pengembangan kampung dapat menampung pertumbuhan ruang di masa datang secara fleksibel dan mampu menampung kebutuhan perbaikan struktur tata ruang kampung melalui konsolidasi lahan. Kampung memiliki perekonomian yang baik.

Melalui upaya meningkatkan penghidupan masyarakat dan pembangunan sarana ekonomi berbasis potensi lokal, pengembangan usaha mikro, dan kelembagaan ekonomi. Meningkatnya eksistensi sosial budaya kampung. Dilakukan melalui pembangunan pendidikan, sosial dan penguatan adat istiadat setempat dalam rangka pengembangan partisipasi masyarakat yang melibatkan segenap lapisan masyarakat, termasuk di dalamnya kelompok anak-anak pemuda dan wanita. Tersedianya sarana prasarana dasar kampung melalui upaya peningkatan aksesibilitas kampung dan infrastruktur kampung serta utilitas kampung menjadi fasilitas dalam mendorong perekonomian masyarakat kampung. Fasilitas yang komplit mampu mewujudkan perubahan kampung sama dengan kota. Dalam program pengembangan masyarakat kampung untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak maka dibutuhkan prasarana dan sarana dasar yang utama harus ada dalam sebuah kampung. Fasilitas tersebut antara lain sarana perumahan yang sehat, indah, dn harmonis, Sarana kesehatan (ketersediaan air bersih, saluran pembuangan, MCK, polindes, posyandu), Sarana pendidikan (formal, non formal, informal), Sarana ibadah (bangunan ibadah), Sarana ekonomi (pasar kampung, BumDes dan koperasi serba usaha, lembaga keuangan kampung, lahan produksi kampung), Sarana transportasi (jalan beraspal/bersemen, alat angkut darat, dermaga & kapal laut), Sarana komunikasi, Sarana olah raga, Sarana hiburan (meningkatkan peran budaya lokal), Sarana produksi berupa sarana penerangan dan ketersediaan listrik, Lembaga perwakilan tingkat desa (BPD), sarana pengembangan kapasitas intelektual (pusat informasi Kampung, kepustakaan Kampung dll) dan penelitian pengembangan Kampung serta mitigasi bencana dan lingkungan hidup.

- 27 -

2.5. Pendekatan Gerbang Kaca

Program kampung bercahaya (Gerbang Kaca) didorong oleh pemikiran bahwa implementasi program pembangunan kampung yang dilakukan selama ini masih belum optimal sehingga banyak permasalahan yang belum tuntas diselesaikan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan terutama kesenjangan ekonomi, kesenjangan antar penduduk maupun kesenjangan antar wilayah. Olehkarenanya pendekatan yang sangat sesuai untuk dilakukan dalam membangun Kampung Ideal Ala Mocha/Gerbang Kaca ini melalui hal sebagai berikut:

1. Pendekatan Realistis/Riil melalui inventarisasi kondisi dan permasalahan kampung serta kebutuhan kampung. Hal ini dilakukan dengan mengetahui kondisi dan permasalahan serta kebutuhan kampung dan capaian yang diharapkan dalam 5 tahun akan datang. Cara yang dilakukan yaitu dengan menginventarisasi data dan informasi terkait kampung-kampung dalam kondisi terkini sesuai dengan kondisi yang riil sehingga akan diketahui program dan kegiatan yang sesuai untuk intervensi kebutuhan prioritas kampung.

2. Pendekatan Komprehensif dan Holistik melalui pemenuhan aspek kebutuhan secara menyeluruh di kampung sehingga dapat diketahui prioritas penting program dan kegiatan yang akan diluncurkan serta memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lainnya dalam satu kesatuan.

3. Pendekatan Final adalah penyelesaian terhadap suatu program dan kegiatan di kampung berdasar prioritas penanganan dalam satu tahun anggaran dapat tercapai.

- 28 -

2.6. Skenario Pembangunan Gerbang Kaca

Sesuai skenario maka kampung yang ada di Kabupaten Fakfak berjumlah 142 kampung akan di bangun secara bertahap berdasarkan prioritas dan urgensitas dengan mengarahkan kebijakan pembangunan yang berpihak kepada kampung melalui implementasi pembangunan kampung sehingga target capaian visi dan misi selama 5 tahun, seluruh kampung yang menjadi sasaran dapat tercapai. Dilihat dari strategi pembiayaan, maka pembangunan Gerbang Kaca setiap tahun diperkirakan terealisasi 20-35 kampung tercapai, sehingga akhir periode 2021 semua kampung sudah dapat tersentuh oleh program ini.

Beberapa hal yang akan dilakukan adalah pembangunan melalui percepatan infrastruktur dasar (jalan dan jembatan/tambatan perahu) dan infrastruktur lingkungan kampung (air bersih dan sanitasi kampung), utilitas kampung (listrik dan telekomunikasi), meningkatkan pelayanan dasar melalui pendidikan dan kesehatan, meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat kampung melalui kebutuhan peribadatan, kebutuhan ekonomi, dan kebutuhan adat serta budaya. Untuk menciptakan Kampung Ideal Fakfak "Ala Mocha" ditentukan skala prioritas pembangunan Kampung yang berbasis pada pengembangan perkampungan meliputi:

1. Pengembangan Ekonomi Lokal 2. Pemberdayaan Masyarakat Kampung 3. Pembangunan Sarana dan Prasarana kampung 4. Penguatan Kelembagaan Kampung

Dengan prioritas ini, kampung akan terbangun dan terpenuhi seluruh kelengkapan infrastruktur lingkungan, memiliki daya tarik dengan menciptakan suasana kampung sama dengan di kota. Pada akhirnya melahirkan peluang dan daya tarik untuk Kembali Ke Kampung karena kampung memiliki kapasitas dan peluang pengembangan ekonomi. Kebijakan ini akan mengurangi jumlah penduduk yang melakukan urbanisasi sehingga menjadi bagian permasalahan perkotaan saat ini.

- 29 -

Selanjutnya, model intervensi terhadap proses pembangunan kampung bertumpu pada pandangan yang menganggap bahwa Kampung sebagai kesatuan ekonomi dan kawasan serta pengembangan kegiatan pertanian secara modern melalui mekanisasi dan industrialisasi pertanian. Minimal akan tercipta skala yang sama antara kampung dan kota. Dalam intervensi pembanguan Kampung digunakan Strategis membangun dengan melakukan terobosan yang menjadi kebijakan di 5 tahun kedepan dengan geliat melaksanakan pembangunan berbasis kampung dan mendorong untuk kembali ke kampung karena masyarakat yang tinggal di kampung masih terjadi perbedaan dengan wilayah perkotaan. Oleh karena itu melalui program pemberdayaan dan menciptakan kemandirian kampung agar mereka memiliki keadaan yang sama dengan di kota sehingga tidak kontraproduktif dalam merealisasikan pembangunan kampung. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah struktur demografi masyarakat kampung, karakteristik sosial-budaya, karakterisktik fisik/geografis, pola kegiatan usaha masyarakat, pola keterkaitan ekonomi kampung-kota, sektor kelembagaan kampung, dan karakteristik kawasan pemukiman sehingga dalam pembangunan kampung berlandaskan pada kearifan lokal.

Percepatan perubahan di kampung dapat pula dilakukan melalui cara Swakelola dengan cara suatu pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan sendiri oleh masyarakat kampung, dikerjakan sendiri oleh masyarakat dan di awasi sendiri oleh masyarakat kampung. Pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan secara bersama-sama. Dengan cara swakelola masyarakat akan menjadi kekuatan besar menuju pada swadaya atau kekuatan masyarakat sendiri dan masyarakat kampung akan menjadi mandiri sehingga realisasi dari pembangunan akan dirasakan oleh masyarakat itu sendiri dan mereka sendiri yang memelihara untuk keberlajutan yang menjadi kebutuhan masyarakat

2.7. Prinsip Pembangunan Gerbang Kaca

Prinsip dalam pengembangan partisipasi Kampung dilakukan melalui pemberdayaan, penguatan kapasitas (kelembagaan, aparatur dan tokoh informal kampung), Mengutamakan kelompok marjinal, Fasilitator, Pembelajaran, dan Optimalisasi Hasil sebagai berikut:

1. Pemberdayaan melalui penguatan kemampuan yang telah ada dan pengalihan kemampuan baru kepada masyarakat kampung. Penguatan masyarakat kampung dilakukan dengan cara mendorong mereka melaksanakan semua tahap kegiatan sebagai proses saling belajar.

2. Penguatan kemampuan yang telah ada dan pengalihan kemampuan baru kepada masyarakat. Penguatan masyarakat dilakukan dengan cara mendorong melaksanakan tahap kegiatan sebagai proses saling belajar.

- 30 -

3. Mengutamakan kelompok marjinal, yaitu memperhatikan kelompok masyarakat yang terpinggirkan seperti kelompok miskin, lemah terabaikan dan minoritas. Selain itu, juga berpihak kepada kelompok perempuan yang paling sedikit mendapat kesempatan menjadi pelaku aktif pembangunan.

4. Masyarakat sebagai pelaku utama dan pihak luar sebagai fasilitator, bahwa pihak luar memfasilitasi dan saling bertukar pengalaman dengan masyarakat, bukan mengajari, menggurui, menyuruh dan mendominasi kegiatan. Peran pihak luar akan berkurang secara bertahap.

5. Saling belajar dan menghargai perbedaan, bahwa semua pihak dapat saling menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya untuk mengkaji pemecahan masalah yang tepat guna. Mengakui nilai pengetahuan tradisional, dan pihak luar juga terbuka untuk belajar dari cara masyarakat memecahkan masalah.

6. Mengoptimalkan hasil, yaitu terus menerus memperbaiki lingkup dan mutu kajian informasi melalui pemahaman optimal dan kecermatan yang memadai. Pemahaman optimal dipahami, bahwa informasi yang dikumpulkan dianggap cukup menggambarkan keadaan waktu. Kecermatan yang memadai diartikan, bahwa informasi yang dikumpulkan dapat dianggap mendekati benar.

7. Orientasi yang praktis, dengan merancang program secara bersama-sama yang ditekankan pada kemampuan swadaya dan swakelola masyarakat.

8. Keberlanjutan dan waktu selang, bahwa pengembangan program berlangsung menurut daur program (yang berulang) dalam jangka waktu tertentu. Selama berproses akan selalu terjadi keadaan dan permasalahan yang selalu mengalami perubahan.

2.8. Strategi Pembangunan Gerbang Kaca

A. Strategi Umum Gerbang Kaca

Strategi mendorong pembangunan di tingkat kampung dilakukan melalui sebuah motivasi yang menjadi Motto dalam komitmen pembangunan kampung yakni Kembalikan masyarakat Kampung Ke kampung. Motto ini menjadi sebuah semangat pembangunan untuk menciptakan Daya Tahan Kampung, Menciptakan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, menciptakan interkonektivitas Kampung dan menjadi kampung sebagai pertumbuhan cepat ekonomi untuk mendorong kemajuan di Kampung. dengan terakomodir seluruh kebutuhan kampung.

1. Ciptakan Daya Tahan Kampung

Daya tahan kampung merupakan suatu kemampuan kampung untuk melakukan aktivitas kerja dan terus menerus dengan intensitas yang tinggi dan dalam jangka waktu relatif lama dengan memanfaatkan potensi sumber daya kampung yang tersedia terutama pada sektor pertanian dalam arti luas (pertanian,

- 31 -

perkebunan, dan perikanan) sebagai motor pengerak pertumbuhan ekonomi kampung dalam memenuhi kebutuhan sendiri maupun meningkatkan produktivitas yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat kampung. Untuk menciptakan daya tahan kampung yang kuat maka dibutuhkan dukungan sbb:

a) Motovasi dan semangat bekerja yang lebih maksimal tanpa menyerah dari masyarakat kampung.

b) Merubah pola kebiasaan menjadi lebih produktif dengan memanfaatkan peluang dan kesempatan.

c) Membangun pola swadaya masyarakat melalui partisipasi dan semangat gotong royong.

d) Meningkatkan peran dan fungsi tokoh-tokoh kunci atau key fungcion sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembangunan di kampung.

Hal ini akan mampu menciptakan data tahan kampung dalam memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup masyarakat di kampung. Data tahan kampung menjadi suatu indikator kemampuan untuk mempercepat perubahan di kampung dan kemampuan menerima pembangunan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kampung.

2. Ciptakan Pemberdayaan Kampung

Pemberdayaan kampung sebagai proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan untuk memperbaiki situasi dan kondisi dirinya sendiri bersama dengan perubahan di kampung. Masyarakat kampung sebagai agen pembangunan atau di kenal sebagai subyek yang menjadi motor pengerak pembangunan di kampung. Pemberdayaan kampung yang dimaksudkan merupakan suatu upaya yang harus diikuti dengan tetap memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh setiap masyarakat di kampung. dalam rangka itu pula diperlukan langkah-langkah yang lebih realistis.

Dalam konsep menciptakan pemberdayaan kampung dimulai dengan merangkum nilai-nilai sosial dalam mendorong pembangunan ekonomi di kampung dengan pendekatan paradigma program yang berpusat kepada masyarakat, melakukan empowering dan sustanaible (berkelanjutan). Paradigma ini dapat meningkatkan kapasitas masyarakat (capacity building) melalu penciptaan akumulasi modal yang bersumber dari surplus yang dihasilkan oleh masyarakat yang pada gilirannya dapat menciptakan pendapatan yang dapat dinikmati oleh masyarakat sendiri. Dalam proses transformasi ini selain pemerintah sebagai fasilitator tetapi yang terpenting adalah masyarakat sendiri yang harus mampu mengerakkan dalam penciptaan pemberdayaan yang dimaksudkan. Upaya penciptaan pemberdayaan kampung dapat dilakukan melalui beberapa hal berikut:

- 32 -

a) Kebijakan yang secara tidak langsung mengarah pada sasaran sehingga memberikan dasar tercapainya suasana yang mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

b) Kebijakan yang secara langsung mengarah pada peningkatan kegiatan ekonomi kelompok sasaran masyarakat di kampung.

c) Kebijakan khusus melalui pengorganisasi dan pendampingan masyarakat dalam segala aspek sebagai upaya percepatan pemberdayaan kampung.

d) Menciptakan suasana atau iklim dalam bentuk fasilitasi dalam bentuk modal, manajemen, dan regulasi serta pasar dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat.

e) Memperkuat potensi atau daya (Empowering) melalui pendidikan, pelatihan dan magang serta mendorong peningkatan ekonomi berbasis potensi dan sumber daya alam yang dimiliki dengan tetap memperhatikan aspek lokalitas dan kearifan lokal.

3. Ciptakan Interkonektivitas Kampung

Pengembangan ekonomi antar kampung akan menjadi salah satu upaya efektif untuk menghadapi tantangan perekonomian ke depan. Untuk menghadapi tantangan ini, Kampung harus mampu bersinergi serta memiliki interkonektivitas dengan kampung-kampung lainnya agar dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi antar kampung.

Interkonektivitas antar kampung memiliki peran untuk mendorong peningkatan daya saing produk yang dihasilkan oleh masing-masing kampung karena terlihat bahwa hampir semua kampung masih banyak belum berproduktivitas walaupun pengarapan terhadap potensi sumber daya telah telihat. Oleh karena itu dibutuhkan konektivitas antar kampung agar terjadi kekuatan dalam produksi dan memiliki daya saing serta terlihat nilai pasar. Untuk menciptaan interkonektivitas antar kampung maka beberapa hal yang dapat dilakukan sbb:

a) Meningkatkan alokasi anggaran kampung dalam mendorong percepatan interkonektivitas antar kampung.

b) Mengerakkan Swakelola masyarakat c) Menghubungkan antar kampung dengan jaringan ekonomi global agar

masing-masing mampu meningkatkan daya saing. d) Membangun sarana prasarana dasar pendukung konektivitas antar

kampung. e) Membangun kerjasama antar kampung dalam percepatan pembangunan

kampung f) Membangun pusat-pusat kegiatan ekonomi secara terintegrasi sesuai

potensi dan keunggulannya.

- 33 -

4. Jadikan Kampung Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Untuk Mendorong Proses Pertumbuhan Kampung

Pemerintah mendorong agar kampung mampu membangun fondasi ekonomi melalui pembangunan infrastruktur kampung serta pemanfaatan potensi-potensi perekonomian di kampung. Melalui kebijakan membangun kampung sesuai motto mengembalikan masyarakat kampung ke kampung, pemerintah berupaya mengubah citra kampung yang identik dengan ketertinggalan dan kurang produktif. Diharapkan dengan dijadikan kampung sebagai pusat pertumbuhan ekonomi maka kampung akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan serta menjadi Andalan dalam mengerakkan perekonomian kampung. Beberapa hal yang dilakukan sbb:

a) Mendorong pertumbuhan ekonomi kampung melalui optimalisasi potensi sumber daya ekonomi kampung yang tersedia.

b) Membangun infrastruktur sebagai pendorong ekonomi kampung c) Menciptakan lapangan kerja di kampung untuk mengatasi pengangguran. d) Meningkatkan daya beli masyarakat kampung. e) Pembentukan BuMDes dengan manajemen yang profesional dalam

pengelolaan modal sesuai dengan potensi dan karakteristik kampung.

5. Pembangunan Kampung mendukung Ibu Kota Distrik sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pelayanan Tingkat Distrik dalam menunjang Kemajuan pembangunan Kampung secara Terintegrasi dan Berkelanjutan

Dengan membangun Kampung Ideal akan menjadikan kampung di Kabupaten Fakfak mampu memberikan pelayanan yang optimal dengan standart yang lebih tinggi di tingkat distrik baik terkait dengan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun pengembangan komoditas unggulan sebagai basis ekonomi masyarakat maka Ibu Kota Distrik juga harus mampu dikembangkan untuk menjadi pusat pelayanan dan pertumbuhan yang mampu menggerakan potensi dan keunggulan kampung-kampung yang ada di wilayah Distrik.

Dengan Demikian, setiap Ibu Kota Distrik harus di dorong sebagai pusat pertumbuhan ekonomi wilayah serta pusat pelayanan publik bagi masyarakat oleh karena itu Ibu Kota Distrik harus menjadi Triger pertumbuhan (pemicu pertumbuhan) bagi ekonomi wilayah. Konsekwensi perlu dibangun infrastruktur pendukung baik infrastruktur sosial maupun infrastruktur ekonomi seperti mengakomodir penyediaan fasilitas pendidikan dengan terbangunnya SLTP dan SLTA di ibu kota distrik, menyediakan fasilitas kesehatan dengan membangun puskesmas di ibukota distrik memenuhi standart pelayanan minimal dan pengembangan Komoditas unggulan yang cakupannya meliputi semua distrik atau komoditas unggulan yang dapat diperlukan di tingkat kabupaten, dan tingkat provinsi.

- 34 -

B. Strategi Khusus Gerbang Kaca

Dalam upaya percepatan Pembangunan Gerbang Kaca maka, rumusan strategi yang tepat melalui upaya peningkatan pemberdayaan dan produktivitas Kampung di Kabupaten Fakfak dilakukan melalui:

1. Pendataan dan Penyusunan tata ruang kampung menjadi prasyarat utama dalam memulai suatu upaya pembangunan kampung. Dalam proses penyusunan tata ruang kampung telah dirumuskan berbagai potensi yang ada, keunikan, kultur yang melandasi dan harapan yang ingin dicapai, sehingga wujud kampung nantinya menjadi khas, seperti kampung kebun, kampung peternakan, kampung agribisnis, kampung industri, kampung tradisional dan lain sebagainya. Dalam tata ruang tersebut, harus tersusun rencana infrastruktur, site plan, pemukiman, komersial area, lahan

- 35 -

usaha/budidaya berbasis sentra, kemampuan daya dukung lingkungan, lokasi penempatan pendidikan, sarana pelayanan kesehatan, fasilitas peribadatan, pasar, sesuai kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.

2. Penetapan aktivitas dan komoditi yang akan dijadikan basis pengembangan ekonomi kampung, didasarkan analisis terhadap potensi yang ada, kemampuan masyarakat pada umumnya, potensi pasar, minat dan kultur masyarakat.

3. Pembentukan lembaga masyarakat yang akan berperan sebagai stakeholders, dan akan memberikan berbagai masukan dalam proses pembangunan kampung.

4. Perumusan perencanaan pembangunan untuk satu masa jabatan Kepala kampung, serta program pembangunan setiap tahunnya. Perumusan harus melibatkan harus melibatkan seluruh komponen di kampung, didasarkan kepada tata ruang yang telah disusun serta didasarkan kepada kewajaran dan ketersediaan anggaran.

5. Pemerintah pusat, Provinsi, Kabupaten dapat memberikan asistensi, masukan sesuai dengan kebijakan, visi dan misi terhadap dokumen perencanaan yang disusun, serta memberikan dukungan berupa pengalokasian dana dalam bentuk tugas pembantuan atau bantuan yang diarahkan (specific grand), Dengan demikian tidak ada lagi program pengalangan (charity), baik dari Kabupaten, Provinsi maupun dari pusat. Seluruh aktivitas pembangunan di kampung sudah terintegrasi programnya (commited program) dan sudah terintegrasi juga alokasi anggarannya (commited budget).

6. Untuk pembangunan pendidikan, terutama dalam menuntaskan program wajar pendidikan dasar sembilan tahun, di kampung perlu di bangun sekolah dasar dan sekolah lanjutan pertama dalam satu lokasi, ini dilakukan untuk mengefisiesikan biaya pembangunan dan pemeliharaan sekolah, juga untuk meringankan beban orang tua murid yang besar, yaitu komponen transport.

7. Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan di kampung perlu dibangun Pustu dan polindes atau sejenis, dan untuk kampung yang sangat terpencil dapat didukung dengan Unit Pelayanan Kesehatan Keliling.

8. Untuk pembangunan perekonomian di kampung, dilakukan penetapan kegiatan dan komoditas terpilih yang menjadi unggulan lokal, sinkronisasi dengan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten, penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), penyiapan masyarakat dan lokasi sentra Manajemen sentra, Penetapan berbagai kerjasama dengan pihak ketiga, penyiapan sarana perekonomian (seperti terminal, pasar, koperasi, atau sejenis), penunjang aktivitas ekonomi masyarakat, serta pembentukan

- 36 -

lembaga fasilitator, baik dari masyarakat kampung itu sendiri atau dari luar dan dari Perguruan Tinggi melalui program Kuliah Kerja Nyata.

9. Untuk meningkatkan SDM aparat kampung dilakukan dengan meningkatkan program dan kegiatan yang telah berjalan melalui program pusat, provinsi dan kabupaten/kota, efektivitas program lomba kampung dan peningkatan program non goverment (NGO).

C. Strategi Unggul "Satu Wilayah Satu Komoditas, Satu Kampung Satu Produk"

Kampung memiliki banyak potensi untuk dapat dikembangkan. Potensi tersebut baik berupa modal, kapasitas dan potensi sumber daya alam yang tersedia menjadi anugrah yang tak terhingga. Seluruh potensi ini menjadi peluang yang berarti bila digerakan dengan meningkatkan eksistensi kampung. Kampung dalam pengembangannya membutuhkan strategi yang manjur sehingga upaya percepatan pembangunan kampung dalam rangka peningkatan pemberdayaan dan produktivitas kampung dapat tercapai.

Strategi unggul untuk kempung berkelanjutan dan memiliki daya saing dilakukan melalui penetapan komoditi yang lebih rinci disebut dengan "Satu Ruang Satu Komoditi, Satu Kampung Satu Produk" yang akan dijadikan basis pengembangan ekonomi kampung. Didasarkan pada analisis terhadap potensi yang ada, kemampuan masyarakat pada umumnya, potensi pasar, minat dan kultur masyarakat. Tumpuan dalam membangun Gerbang Kaca ada pada ekonomi masyarakat. Pertanian menjadi prioritas utama untuk mewujudkan 1 kampung satu produk agar bisa menghasilkan nilai ekonomis atau pendapatan bagi masyarakat. Itulah yang barangkali dapat ditekankan agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.

Beberapa contoh Motto di lain daerah seperti di Wamena yang menyatakan "Yokotak tabulu motok" Hari ini lebih baik dari hari esok. Begitupula disandingkan dengan Motto di Kabupaten Fakfak "Ido-ido manina jojo sirietyo sirietyo kotpen yo" yang artinya Satu Negeri Satu Hati yang mempunyai nilai-nilai dasar dalam mempererat harmonisasi dalam membangun daerah.

Kabupaten Fakfak menyimpan berbagai macam potensi daerah yang selama ini menjadi komoditas unggul dan menjadi kebanggaan masyarakat Fakfak. Beberapa komoditas unggulan yang melimpah dan belum dioptimalisasi adalah komoditas pala dan komoditas rumput laut serta peternakan sapi dan masih banyak komoditas lainnya yang belum tergali. Kabupaten Fakfak merupakan sentra komoditas pala yang telah dikembangkan oleh masyarakat sejak dahulu bahkan komoditas ini telah diikuti oleh berbagai produk ikutan home industri lainnya yang bernilai ekonomis namun hingga saat ini produk tersebut belum banyak meningkatkan pendapatan masyarakat.

- 37 -

Demikian pula beberapa produk di kampung-kampung yang belum di gali secara mendalam baik potensi di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan dan potensi budaya lokal yang memiliki nilai jual dan kekuatan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu di dalam pendekatan One Village One Product Atau Satu Kampung Satu Produk Unggulan akan di dorong melalui konsep pembangunan kampung Ideal yang diwujudkan melalui gerakan yang diberi nama gerakan membangun kampung bercahaya/Gerbang Kaca

Dalam rangka mengoptimalisasi komoditas di Kabupaten Fakfak, konsep One Village One Product (OVOP)/satu kampung satu produk dipastikan sangat relevan untuk dapat diimplementasikan. Kampung sebagai unit pemerintahan terkecil perlu di dorong untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki agar dapat mencapai kemandirian baik kemandirian ekonomi maupun kemandirian sosial. Hal ini bukan sebuah mimpi karena konsep Satu Kampung Satu Produk sudah terjadi di berbagai negara. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk membangun daya saing suatu kampung atau wilayah tertentu. Pendekatan ini didasari pada keyakinan bahwa daya saing suatu kampung (daerah) akan dapat dibangun jika kampung yang bersangkutan memfokuskan kegiatan masyarakat untuk menghasilkan satu produk yang dipandang merupakan produk unggulan kampung tersebut.

Ada 6 (enam) langkah untuk menjadikan program OVOP berhasil, yaitu 1). Membangun kesadaran dan motivasi masyarakat, 2). Mengenali potensi daerah, 3). Memiliki ketekunan, 4). Membuat produk-produk yang berharga dan berdaya saing tinggi, 5). Menjaga mata rantai pemasaran (marketing), 6). Meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) serta meningkatkan pendapatan petani.

Pengembangan OVOP di Kabupaten Fakfak diharapkan dapat menghindarkan adanya persaingan tidak sehat di antara kampung-kampung bertetangga karena setiap kampung dapat mengembangkan produk unggulan yang saling berbeda dan karenanya dapat mengisi pasar yang sama tanpa harus bersaing secara langsung. Dengan demikian maka kejenuhan pasar akibat membanjirnya produk yang sama dipasar dapat dicegah. OVOP juga memungkinkan bagi kampung untuk saling bersinergis untuk menciptakan nilai tambah suatu komoditas. Perbedaan kompetensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh setiap kampung dapat diarahkan untuk mendorong adanya kerjasama dalam menciptakan suatu produk yang berdaya saing dan dapat dipasarkan di luar kampung tersebut.

Melalui program "OVOP" diharapkan dapat mewujudkan kemandirian, kreativitas dan kesejahteraan masyarakat setempat. Pemerintah daerah Kabupaten Fakfak akan mendorong masyarakat lebih kreatif dan inovatif. Pengembangan produk unggulan melalui pendekatan Ovop merupakan salah satu model kegiatan sebagai penjabaran kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Fakfak sesuai dengan Peraturan Bupati Fakfak tentang Pembangunan Kampung Ideal (Gerbang Kaca). Pendekatan OVOP juga dapat mendorong inovasi dan semangat kewirausahaan pada

- 38 -

masyarakat kampung. Peran Strategis Pemerintah dalam pengembangan program OVOP untuk meningkatkan daya saing lokal berbasis komoditas unggulan masing-masing kampung dengan selalu meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat agar dapat memproduksi produk khas lokal yang sesuai standar lokal, nasional bahkan mencapai internasional.

Selain itu, pemerintah daerah berupaya memperkuat peran berbagai OPD seperti kelembagaan koperasi dan UKM, pendampingan teknik terhadap komoditas unggulan masing-masing kampung, teknik pengolahan, teknik desain kemasan produk, saluran pemasaran, pengadaan teknologi dan sarana produksi merupakan peran lain yang dapat dapat dilakukan oleh pemerintah kabupaten melalui peran organisasi perangkat daerah. Namun demikian keberhasilan implementasi program OVOP sangat ditentukan oleh partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.

One Space One Commodity One Village One Product, Satu Wilayah Satu Komoditas, Satu Kampung Satu Produk melalui pendekatan pengembangan potensi daerah untuk menghasilkan produk global yang khas, unik dan bernilai ekonomi dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal di mana setiap wilayah memiliki wilayah memiliki keunggulan komoditas. Diharapkan setiap kampung memiliki keunggulan produk yang dihasilkan.

- 39 -

III. PROGRAM DAN KEGIATAN KAMPUNG IDEAL "GERBANG KACA"

3.1. Konsep Perencanaan Gerbang Kaca

Program dan kegiatan Gerbang Kaca diawali dengan peyusunan konsep perencanaan pengembangan Kampung yang mencakup 5 dimensi sebagai pilar utama dalam mengimplementasi Gerbang Kaca yaitu:

a. Tata Ruang Kampung, melalui rehabilitasi, rekonstruksi dan pengembangan kampung. Selain itu, juga mampu menampung pertumbuhan ruang di masa datang secara fleksibel dan mampu menampung kebutuhan perbaikan struktur tata ruang kampung melalui konsolidasi lahan;

b. Perekonomian Kampung, melalui upaya meningkatkan penghidupan masyarakat dan pembangunan sarana ekonomi berbasis potensi lokal, pengembangan usaha mikro, dan kelembagaan ekonomi;

c. Sosial Budaya Kampung, melalui pembangunan pendidikan, sosial dan penguatan adat istiadat setempat dalam rangka pengembangan partisipasi masyarakat yang melibatkan segenap lapisan masyarakat, termasuk di dalamnya kelompok anak-anak pemuda dan wanita;

d. Penyediaan Sarana Prasarana Dasar Kampung melalui upaya peningkatan aksesibilitas kampung dan infrastruktur kampung serta utilitas kampung menjadi fasilitas dalam mendorong perekonomian masyarakat kampung. Fasilitas yang komplit mampu mewujudkan perubahan kampung sama dengan kota. Dalam program pengembangan masyarakat kampung untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak maka dibutuhkan prasarana dan sarana dasar yang utama harus ada dalam sebuah kampung antara lain: 1) Sarana perumahan yang sehat, indah, dn harmonis;

2) Sarana kesehatan (ketersediaan air bersih, saluran pembuangan, MCK,

polindes, posyandu);

3) Sarana pendidikan (formal, non formal, informal);

4) Sarana ibadah (bangunan ibadah);

5) Sarana ekonomi (pasar desa, koperasi serba usaha , lembaga Keuangan

desa);

6) Sarana transportasi (jalan beraspal/bersemen, alat angkut darat,

dermaga & kapal laut);

7) Sarana komunikasi, Sarana olah raga, Sarana hiburan (meningkatkan

peran budaya lokal);

8) Sarana produksi; - 40 -

9) Sarana penerangan dan ketersediaan listrik;

10) Lembaga perwakilan tingkat desa (BPD;

11) Sarana pengembangan kapasitas intelektual (pusat informasi

Kampung, kepustakaan Kampung dll);

12) Litbang Kampung.

e. Mitigasi bencana dan lingkungan hidup. Mitigasi bencana melalui penataan ruang kampung dengan fungsi khusus yaitu mitigasi bencana, berupa pembangunan daerah yang rawan bencana dan tempat tempat yang digunakan untuk penampungan evakuasi warga ketika terjadi bencana. Lingkungan hidup melalui penataan lingkungan yang menjaga keseimbangan holistik antara kawasan budidaya dengan kawasan lindung dalam upaya menjaga kelestarian penghidupan sebagian besar masyarakat. Penataan dilakukan juga terhadap pengelolaan di sektor pertanian, termasuk perkebunan, perikanan, kehutanan untuk meminimalisir ketidakseimbangan ekosistem.

Konsep Kampung Ideal ala Mocha "Gerbng Kaca" merupakan konsep yang terintegrasi perencanaan dan implementasi yang menginvetarisasi seluruh kebutuhan kampung dengan pendekatan fasilitas kota ada di kampung. sehingga merupakan konsep yang dilakukan secara terarah dan pasti, serta melibatkan semua pemangku kepentingan yang akan beraktivitas di kampung yang pada akhirnya tercipta Kampung yang memiliki daya tarik dan mampu berporduktivitas secara mandiri. Beberapa hal yang menjadi masukkan sbb:

1. Melakukan identifikasi dan inventarisasi kondisi kampung terkait

dengan potensi dan keadaan sarana prasarana kampung.

2. Menyiapkan design kampung yang terintegrasi.

3. Menyiapkan profil kampung secara bertahap

4. Melakukan pemotretan kampung kondis saat kini dan setelah tersentuh

oleh program Kampung Idel.

5. Inventarisasi seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan di

kampung.

6. Menyiapkan anggaran sesuai dengan kebutuhan kampung ideal masing-

masing.

- 41 -

3.2. Indikasi Program dan Kegiatan Gerbang Kaca

Beberapa indikasi program dan kegiatan sebagai bagian dari rancangan untuk realisasi tindak lanjut dari pembangunan Kampung Ideal Ala Mocha diidentifkasi ada sekitar 16 program dan 80 kegiatan yang terinventarisasi dalam tabel berikut.

Tabel Skenario Program dan Kegiatan Rancangan Kampung Ideal Ala Mocha "GERBANG KACA"

No Program Kegiatan Sasaran Kegiatan SKPD

1 Peningkatan Sarana prasarana Pemerintahan

1 Pembangunan balai Kampung

Tersediannya sarana penyelengaraan pemerintahan kampung

Tapem,

2 Pengadaan papan informasi dan atribut kampung

Tersedianya informasi kmpung

Tapem, Distrik

3 Pembuatan gapura kampung

Tersedia identitas dan batas kampun

Tapem, Distrik

2 Pendidikan Usia Dini

1 Pemb. Gedung PAUD

Terbangunnya gedung PAUD

Diknas, BPPKB

2 Pemb. Sarana dan Prasarana Bermain dan peralatan lainnya

Tersedia berbagai peralatan bermain anak

Diknas, BPPKB

3 Penyediaan makanan tambahan bagi siswa Paud-SD

Meningkatnya gisi siswa

Diknas, BPPKB

Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Menengah

1 Pembangunan sarana pendidikan sesuai SPM

Terbangunanya sarana pendidikan sesuai standart

Diknas,

2 Pemb. Gedung Sekolah

Terbangunnya gedung sekolah

Diknas,

3 Pemb. Rumah Guru

Terbangunnya rumah guru

Diknas,

4 Penambahan Ruang Kelas & Mebeler

Terpeneuhiny rung belajar dan perangkat

Diknas,

5 Pamb. Lap. Upacara

Tersedianya sarana Diknas,

6 Perlengkapan Sekolah

Terpenuhi perlengkapan sekolah

Diknas,

7 Perpustakaan Terbangunnya ruang sekolah

Diknas,

8 Penyediaan kelengkapan sekolah bagi siswa

Tersedianya kelengkapan sekolah bagi siswa

Diknas,

9 Penyediaan angkutan sekolah (bus) terpusat

Tersedianya angkutan sekolah yang terjangkau

Disperhub,

10 Pembangunan model Boarding School di pusat kewil. kampung

Terbangunnya sekolah model di distrik

Diknas,

- 42 -

Pendidikan Non Formal

1 Pembinaan pelatihan, kursus dan kelembagaan masyarakat

Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan

BPM, Disnakertrans, Dinsos,

2 Peningkatan kesadaran pendidikan melalui peran tokoh informal di kampung

Meningkatnya kesadaran pendidikan

BPM, Bappeda,

3 Pemberdayaan tenaga pendidik non formal

Meningkatnya kualitas tenaga pendidik

BPM, Disnakertrans, Dinsos,

4 Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal

Tersedinya sarana pendidikan

BPM, Disnakertrans, Dinsos,

5 Pengembangan kebijakan pendidikan non formal

Terbukanya peluang pendidikan non forma;

BPM, Disnakertrans, Dinsos,

Pengembangan Budaya Baca dan Perpustakaan

1 Perpustakaan masyarakat

Tersedianya rumah baca masyarakat

Kntor Perpustakaan, Diknas

2 Penyediaan bahan pustkana dan budaya baca

Tersedianya bahan baca

Perpustakaan

3 Permasyarakatan minat kebisaan membaca

Meningkatnya minat baca masyarakat

Perpustakaan

3 Peningkatan Sarana Kesehatan

1 Pemb. Poskesdes, Pustu, Polindes, Puskesmas

Tersedianya air bersih bagi masyarakat

DPU, Dinkes

2 Rehabilitasi Sapras kesehatan

Meningkatnya kualitas sapras kesehatan

Dinkes

3 Pengadaan sapras keliling

Tersedianya sapras keliling

Dinkes

4 Rehabilitasi sapras kesehatan

Tersedianya polindes/pustu yang memadai

Dinkes,

5 Revitalisasi posyandu

Meningkatnya fungsi posyandu

Dinkes, BPPKB,

6 Penyediaan tenaga medis

Tersedinya jumlah tenaga medis sesuai SPM

Dinkes,

Upaya Kesehatan Masyarakat

1 Perbaikan gisi masyarakat

Meningkatnya gizi masyarakat

Dinkes, BPPKB

2 Peningkatan kesehatan masyarakat

Meningktnya kualitas kesehatan

Dinkes

3 Penyelenggaraan penyehatan lingkungan

Meningktkanya kualitas kesehatan

Dinkes

4 Pelatihan kader-kader kesehatan

Terlatihnya kader kesehatan berkompetensi

Dinkes, BPPKB

- 43 -

5 Pemberian insentif bagi kader posyandu di kampung

Terpenuhinya hak kader posyandu

Dinkes, BPPKB

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

Meningkatnya kesadaran PHBS

BLH, Dinkes

Perbaikan Gizi Masyarakat

2 Pemberian tambahan makanan dan vitamin

Meningkatnya kualits hidup masyarakat

Dinkes, BPPKB

3 Peningkatan Gizi Meningkatnya gizi Dinkes, BPPKB Pengembangan Lingkungan Sehat

1 Penyuluhan menciptakan lingkugan sehat

Meningkatnya kualits lingkungan

BLH, Dinkes

Penyediaan Sarana dan Prasarana Peribadatan

1 Pembangunan rumah ibadah

Terbangunnya rumah ibadah representatif dan proporsional

DPU, Dinsos, DPPKD

2 Rehabilitasi rumah ibadah

Meningkatnya kualitas rumah ibadah

DPU, Dinsos

3 Penguatan TPA dan sekolah minggu

Meningkatnya fungsi dan peran TPA dan Sekolah Minggu

Dinsos,

4 Peningkatan gemar baca kitab suci

Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman keagamaan

Dinsos,

5 Pelatihan bagi imam dan guru sekolah minggu

Meningkatnya pengetahuan

Dinsos,

6 Pemberian insentif tokoh agama

Meningkatkan kesejahteraan bagi tokoh agama

Dinsos,

Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

1 Pembangunan Jalan

Terbangunya aksesibilitas jalan

DPU

2 Pembangunan Jembatan

Terbangunnya akses jembatan

DPU

3 Pembangunan drainase/gprpng-gorong

Tersedianya saluran sanitasi

DPU

4 Pemb. Turap/Talud/ Bronjong

Terbangunnya talud dan tanggul

DPU, BPPD

5 Rehabilitasi/Pemeliharaan infrastruktur

Terpelihranya kualitas infrastruktur

DPU

6 Pembangunan irigasi

Tersedianya saluran irigasi

DPU

7 Penyediaan Air bersih

Tersedianya air bersih bagi masyarakat

DPU,

8 Instalasi air bersih Tersedianya jaringan air bersih masyarakat

DPU,

9 Pembuatan bak penampungan

Tersedianya air bersih sesuai kapasitas

DPU,

10 Pemb. saluran pembuangan

Terbangunnya saluran pembuangan

DPU

- 44 -

11 Pembuatan MCK Terpenuhi kebutuhan MCK

DPU, BLH

12 Rehabilitas/pemeliharaan bantaran/ tanggul sungai

Terpeliharanya tanggul bantaran sungai

DPU,

13 Pemb. Tanggul/Pemecah Ombak

Terbangunnya tanggul DPU, Perhubungan

14 Pemb.Prasarana pengaman pantai

Meningkatnya daya dukung sempadan pantai

DPU, Perhubungan

15 Pembangunan Tambatan Perahu

Tersedianya area tambatan perahu

Perhubungan

16 Penataan lingkungan permukiman

Meningkatnya jalan lingkungan yang berkualitas

DPU

4 Penyediaan Sarana dan Prasarana Peribadatan

1 Pembangunan rumah ibadah

Terbangunnya rumah ibadah yang representatif yang proporsional

DPU, Dinsos, DPPKD

2 Rehabilitasi rumah ibadah

Meningkatnya kualitas rumah ibadah

DPU, Dinsos

3 Penguatan TPA dan sekolah minggu

Meningkatnya fungsi dan peran TPA dan Sekolah Minggu

Dinsos,

4 Peningkatan gemar baca kitab suci

Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman keagamaan

Dinsos,

5 Pelatihan bagi imam dan guru sekolah minggu

Meningkatnya pengetahuan

Dinsos,

6 Pemberian insentif tokoh agama

Meningkatkan kesejahteraan bagi tokoh agama

Dinsos,

5 Penyediaan sarana perumahan layak huni

1 Bedah rumah masyarakat kurang mampu

Tersediannya rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu

BPM, DPU,

2 Bantuan BBNL Rumah rakyat

Meningkatnya kualitas perumahan masyarakat

BPM, DU

3 Pemb. Sarana & Prasarana Rumah Sederhana Sehat

Terbangunnya ruamh layak huni dan sehat

DPU, Sosial

4 Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

Meningkatnya kualitas air bersih

PU,

5 Penyuluhan kualitas lingkungan sehat perumahan

Meningkatnya pemahaman masyarakat

BLH, Dinkes

6 Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan

Terkendalinya pencemaran lingkungan

BLH, Dinkes

- 45 -

7 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan perumahan

Meningkatnya pastisipasi masyarakat

Dinkes, BPM, BLH

8 Rehabilitasi rumah akibat bencana alam dan bencana sosial

Terbangun kembali rumah akibat dampak bencana

BPPD,

9 Penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran

Meningkatnya pemahamanttg bahaya kebakaran

BPPD, DPU

Pengelolaan Areal Pemakaman

1 Penataan areal pemakaman kampung

Meningkatnya area kulitas pemakaman

DPU,

2 Penyediaan areal pemakaman

Tersedianya area pemakaman

DPU,

3 Pembangunan sapras pemakaman

Tersedianya sarana pemakaman

DPU

4 Pemeliharaan sapras pemakaman

Meningkatnya kualitas sapras pemkaman

DPU,

6 Peningkatan Sarana perekonomian

1 Pembangunan pasar kampung

Tersedianya saran ekonomi kampung

Perindag, DPPKAD,

2 Penguatan Bumdes Meningkatnya peran dan fungsi Bumdes

BPM,

3 Penguatan koperasi kampung

Meningkatkan kinerja koperasi

Dinkop,

4 Penyediaan subsidi angkutan perdesaan

Tersedia angkutan murah dan terjangkau

Dinperhub,

5 Pemberian bantuan modal usaha model Greement bank

Meningkatnya kemampuan berusaha dan ekonomi keluarga

Dinkop,

6 Penguatan industri rumah tangga di kampung

Meningkatnya home industri kampung

Perindag,

7 Bantuan modal, peralatan dan manajemen

Terpenuhinya akses modal, peralatan dan manajemen

Perindag, BPM

8 Pemanfaatan Pekarangan Rumah

Meningkatnya ekonomi keluarga & kebutuhan masyarakat

Pertanian & Peternakan, BLH,

9 Pembuatan kompos/pupuk organik

Tersedianya pupuk dari bahan organik lokal di kampung

BLH,

10 Pembentukkan BuMDes

Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan kampung

BPM, Pariwisata,

11 Pengembangan budidaya perikanan dan pertanian

Meningkatnya produktivitas hasil pertanian serta pendapatan masyarakat

DKP,

- 46 -

7 Peningkatan sarana transportasi

1 Pembangunan dan peningkatan jalan kampung.

Terbangunan akses jalan kampung

DPU,

2 Pembangunan akses jalan ke kaw. produksi

Meningkatnya kelancaran distribusi barang dan jasa

DPU, Perindag

3 Pembangunan tambatan perahu

Meningkatnya kelancaran transportasi laut

Disperhub,

4 Pembangunan talut pantai

Mencegah abrasi dan resiko bencana

DPU,

8 Peningkatan sarana komunikasi

1 Peningkatan akses telekomunikasi melalui penyediaan tower

Meningkatnya akses informasi dan telekomunikasi

Disperhub,

2 Penyediaan akses internet terpusat

Meningkatnya pengetahuan dan akses informasi

Disperhub, Bappeda

9 Peningkatan sarana Olah Raga

1 Pembangunan stadion mini di distrik

Meningkatnya prestasi olah raga

DPU, Diknas

2 Pembangunan lapangan bola dan futsal di kampung

Terbangunan sarana olah raga

DPU, Diknas

3 Pembangunan sarana olah raga lainnya

Terbangunnya sarana olah raga

DPU,Diknas,

4 Bantuan perlengkapan olah raga

Tersedianya perlengkapan olah raga

Diknas,

10 Peningkatan sarana hiburan

1 Pembangunan sanggar budaya

Meningkatnya peran sanggar budaya & kelestarian nilai budaya lokal

Diskebudpar,

2 Peningkatan tarian lokal

Terpeliharanya budaya lokal

Diskebudpar,

3 Festival budaya Meningkatnya promosi budaya daerah

Diskebudpar,

11 Peningkatan sarana produksi

1 Penyediaan peralatan pasca panen

Meningkatnya kualitas hasil produksi

Pertanian & Peternakan,

2 Penyediaan lahan produksi (ekstensifikasi lahan)

Tersedianya lahan pertanian untuk produksi

Hutbun, Pertanian & Peternakan

3 Penyediaan Alsinta Tersedianya alsinta Pertanian & Peternakan,

4 Penyediaan sapras pertanian

Tersedianya sapras pertanian

Pertanian & Peternakan,

5 Penyediaan peralatan bagi nelayan (perahu, motor tempel, katinting, jaring, keramba)

Meningkatnya produksi perikanan

DKP, BPM,

- 47 -

6 Penyediaan bibit dan obat-obatan

Meningkatnya hasil produksi pertanian

Pertanian & Peternakan

12 Peningkatan sarana penerangan dan listrik

1 Peningkatan jam nyala Lisdes

Terpenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat

DPU, Tamben,

2 Penyediaan jaringan listrik

Meningkatnya layanan kebutuhan listrik

DPU, Tamben

3 Pemasangan PLTS Tersebar

Terpenuhi kebutuhan energi terbarukan

DPU, Tamben

4 Pemasangan PLTS terpusat

Terpenuhi kebutuhan energi terbarukan

DPU, Tamben

5 Pengembangan PLTMH kampung potensi

Terpenuhinya kebutuhan listrik dari energi terbarukan

DPU, Tamben

6 Perluasan jaringan listrik kab-kampung

Tersedianya akses layanan listrik ke kampung

DPU, Tamben

13 Peningkatan lembaga perwakilan masyarakat (BPD)

1 Penguatan kapasitas lembaga kampung

Meningkatnya fungsi dan peran perwakilan kampung

Tapem, Bappeda

2 Palatihan dan kunjungan belajar lembaga perwakilan desa

Meningkatnya pengetahua dan keterampilan lembaga perwakilan

Tapem, BPM, Diskebudpar,

14 Pengembangan sarana kapasitas intelektual

1 Pembangunan perpustakaan kampung

Tersedinya media pembelajaran kampung

Perpustakaan & Arsip, Diknas

2 Pembangunan pusat edukasi kampung

Tersedianya informasi pembangunan

Perpustakaan & Arsip, Diknas

3 Peningkatan bimbingan belajar/privat di kampung

Meningkatnya pengetahuan siswa dan tingkat kelulusan siswa

Perpustakaan & Arsip, Diknas

15 Pengembangan Litbang Kampung

1 Pembuatan profil kampung

Tersedia data base kampung

Bappeda, BPM

2 Penyediaan data base kampung berbasis IT

Tersedian informasi berbasis teknologi

Bappeda, BPM

16 Peningkatan kapasitas dan Penataan Kampung

1 Pelatihan dan pendidikan bagi aparat kampung

Meningkatnya pengetahuan aparat kampung

Tapem, BPM

2 Penyediaan kader-kader pengerak pembangunan kampung

Tersedianya kader pendamping kampung

Bappeda, BPM

3 Pengorganisasian masyarakat melalui pendampingan

Meningkatnya kapasitas serta efektifitas pelaksanaan progarm kampung

Bappeda, Tapem, BPM

4 Pembuatan regulasi kampung

Tersedianya tata aturan kampung

Bag. Hukum Setda

5 Percepatan identitas masyarakat (Pembuatan KTP)

Teridentifiksi seluruh penduduk yang memiliki identitas KTP

Dukcapil, Distrik

- 48 -

17 Peningkatan Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan

1 Penyusunan Masterplan penataan tata ruang kampung

Meningkatnya penataan ruang kampung

Bappeda,

2 Penyusunan SPPL terhadap pelayanan kesehatan

Tersedia dokumen lingkungan untuk memenuhi pelayanan kesehatan dan lingkungan

Dinkes,

3 Pengembangan sekolah berwawasan lingkungan

Meningkatnya kualitas pendidikan berbasis lingkungan.

BLH, Diknas

4 Pembuatan papan informasi lingkungan

Tersedianya informasi dan publikasi lingkungan

BLH

18 Pengembangan Wilayah Kampung

1 Penyediaan lahan permukiman kampung

Tersedianya lahan untuk perluasan pembangunan perumahan kampung

DPU,

2 Pengembangan transmigrasi berbasis lokal

Tersedianya lokasi transmigrasi di kampung

Disnakertrans

Sumber : Hasil inventarisasi tim, 2016

3.3. Integrasi Program Gerbang Kaca dalam Pelaksanaan

Program Gerbang Kaca akan disentuh dari berbagai aspek yang menjadi kebutuhan prioritas di kampung dan yang terlibat di dalam proses ini. Semua akan aspek saling berintgrasi dalam menyelesaikan kebutuhan prioritas kampung dan mekanismenya digambarkan berikut.

- 49 -

A. Implementasi Kegiatan Gerbang Kaca sesuai Tupoksi OPD

Program Gerbang Kaca dilakukan oleh organisasi perangkat daerah masing-masing sesuai tugas dan fungsi serta kewenangan urusan masing-masing. Pelibatan berbagai OPD dapat saling mendukung dan mengimplementasi program Gerbang Kaca seperti fungsi pelayanan dasar yaitu pendidikan dan kesehatan, fungsi pelayanan umum, fungsi sosial budaya, fungsi infrastruktur dan fungsi lainnya untuk menjawab kebutuhan pembangunan di kampung. Pelaksanaan saling mendukung dan berintegrasi secara aktif. Pada akhirnya sasaran yang ingin dicapai dalam menjawab kebutuhan pembangunan di kampung melalui program Gerbang Kaca dapat tercapai.

B. Pelaksanaan Program Gerbang Kaca secara Swakelola

Program Gerbang Kaca dapat dilakukan secara swakelola dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. Partisipasi yang dimaksudkan adalah upaya melaksanakan suatu program dan kegiatan Gerbang Kaca dengan mengintegrasikan antara fungsi pelayanan di tingkat kabupaten dengan distrik, kampung dan masyarakat termasuk pula berbagai elemen organisasi terkait. Dengan harapan dapat menggerakan partisipasi di tingkat bawah seperti kegiatan fisik maupun non fisik sesuai dengan capaian kinerja dari Gerbang Kaca.

C. Kegiatan Kampung Binaan OPD

Untuk memastikan program Gerbang Kaca terealisasi berjalan dengan baik di setiap kampung sasaran Gerbang, diperlukan upaya pembinaan yang dilakukan oleh organisasi perangkat daerah melalu kegiatan Kampung Binaan OPD. Beberapa tugas yang dilakukan oleh OPD sebagai berikut:

1) Mengkoordinasikan Program kerja dan Kegiatan di berbagai Bidang yang dilaksanakan pada Kampung Binaan Gerbang Kaca dengan OPD teknis Pelaksana.

2) Melakukan pemantaun dan Sinkronisasi Program Kerja SKPD di Kampung Binaan Gerbang Kaca.

3) Melakukan Pembinaan Kemasyarakatan dan Mendorong Berkembangnya Potensi Kampung Binaan

4) Mendorong percepatan Program Gerbang Kaca.

Agar diketahui perkembangan dari pelaksanaan Gerbang Kaca di sertiap kampung sasaran dan inovasi yang dilakukan oleh OPD terhadap kampung binaan maka setiap OPD dapat memberikan laporan kampung binaan dalam matrik berikut.

- 50 -

Matriks 1.

Matriks 2.

Matriks 3.

- 51 -

D. Fasilitasi Kegiatan Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi

Program Gerbang Kaca dapat disandingkan dengan kegiatan mahasiswa saat melakukan KKN atau bakti di masyarakat. Cara yang dapat dilakukan adalah Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan fasilitasi terhadap suksesi Program KKN. Beberapa bidang yang menjadi target yang dapat dilakukan dalam mendukung program Gerbang Kaca adalah membantu di dalam bidang administrasi pemerintahan kampung, bidang perekonomian dan produksi, bidang pendidikan, sosial budaya dan spritual, bidang sarana prasarana kampung, bidang peranan perempuan serta bidang lainnya. Keterlibatan lembaga perguruan tinggi ini dapat terlihat pada alternatif menu bidang yang dapat dilakukan sebagai berikut:

No Bidang Tujuan & Sasaran Realisasi Kegiatan

1 Administrasi pemerintahan kampung

• Memperbaiki Administrasi Pemerintahan Kampung

• Pembuatan Struktur Organisasi • Peta Wilayah Kampung • Pembuatan Plank-plank Kampung • Penomoran Rumah Penduduk • Pendataan Ulang Jumlah Penduduk

2 Perekonomian dan Produksi

• Meningkatkan pendapatan keluarga melalui Semangat Berusaha

• Mengembangkan jiwa berusaha dan koperasi

• Fasilitasi Penyuluhan dan Pendirian Bumkam

3 Pendidikan, SosialBudaya dan Spritual

• Meningkatkan ilmu pengetahuan,teknologi serta peningkatan iman dan ketakwaan

• Membantu mengajar di Sekolah • Membuka Bmbel dalam waktu KKN • Aktifkan karang taruna kampung

4 Sarana Prasarana • Memperbaiki sarana dan prasarana

• Pembersihan sarana ibadah, sekolah, Pemakaman Umum, Jalan dan Gang serta lapangan OR

5 Peranan Wanita • Memberikan pengetahuan tambahan terhdp perempuan di Kamp

• Peningkatan PKK dan Remaja Kampung

e). Pendampingan Tim Fasilitator

Program Gerbang Kaca dapat disandingkan dengan kegiatan pendampingan fasilitator sukarela dari P3MD untuk membantu meningkatkan kapasitas masyarakat kampung. Peran pendamping sebagai fasilitator, komunikator, dan dinamisator untuk mengembangkan masyarakat di berbagai potensi yang dimiliki oleh masing-masing kampung.

- 52 -

Proses pendampingan yang dilakukan secara sukarela dalam membantu kampung dalam mengembangkan kekuatan atau kemampuan (daya), potensi, sumber daya manusia yang ada di kampung. Metode yang digunakan dalam model pendampingan ini adalah melalui 1). Konsultasi sebagai upaya pembantuan yang diberikan pendamping terhadap masyarakat dengan cara memberikan jawaban, solusi dan pemecahan masalah yang dibutuhkan oleh masyarakat, 2) Pembelajaran dengan alih pengetahuan dan sistem nilai yang dimiliki oleh pendamping kepada masyarakat dalam proses yang disengaja dan 3). Konseling dengan membantu menggali semua masalah dan potensi yang dimiliki dan membuka alternatif-alternatif solusi untuk mendorong masyarakat mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang ada dan harus berani bertanggung jawab bagi kehidupan masyarakat seperti dalam proses musrenbang kampung dan sebagainya. Tugas pendampingan selain hal tersebut di atas, dapat bersinergi dengan pemerintah untuk memberikan laporan dan masukkan yang sifatnya urgen untuk dapat dilakukan tindakan dalam mendorong suksesi program Gerbang kaca di Kabupaten Fakfak.

3.4. Kinerja/Hasil Program Gerbang Kaca

Capaian kinerja atau hasil dari pembangunan Gerbang Kaca bermuara pada

partisipasi kampung yang berkelanjutan. Oleh karenanya dalam prinsip perencanaan kampung dan pengembangan kapasitas kampung menjadi fokus utama mencapai kesuksesan. Pengembangan kapasitas ini dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat kampung, penguatan kapasitas dan optimalisasi produksi masyarakat.

- 53 -

Pemberdayaan Masyarakat kampung dapat dilakukan melalui penguatan kemampuan yang telah ada dan pengalihan kemampuan kepada masyarakat kampung.

Penguatan Masyarakat Kampung dilakukan dengan cara mendorong masyarakat agar melaksanakan semua tahap kegiatan sebagai proses saling belajar. Penguatan kemampuan yang telah ada dan pengalihan kemampuan baru kepada masyarakat dengan mengutamakan kelompok marjinal, yaitu memperhatikan kelompok masyarakat yang terpinggirkan seperti kelompok miskin, lemah terabaikan dan minoritas. Selain itu, juga berpihak kepada kelompok perempuan yang paling sedikit mendapat kesempatan menjadi pelaku aktif pembangunan. Masyarakat sebagai pelaku utama dan pihak luar sebagai fasilitator. Pihak luar dapat memfasilitasi dan saling bertukar informasi dan pengalaman dengan masyarakat, bukan mengajari, menggurui, menyuruh dan mendominasi kegiatan. Peran pihak luar akan berkurang secara bertahap. Saling belajar dan menghargai perbedaan. Semua pihak dapat saling menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya untuk mengkaji pemecahan masalah yang tepat guna untuk kemajuan kampung. Mengakui nilai pengetahuan tradisional dan pihak luar terbuka untuk belajar dari cara masyarakat memecahkan masalah. Peningkatan kapasitas masyarakat dapat dilakukan melalui penguatan kelembagaan, penguatan aparatur dan tokoh informal kampung, penguatan kelompok marjinal, fasilitator, pembelajaran, dan optimalisasi produktivitas kampung.

Optimalisasi Produktivitas Kampung dapat dilakukan melalui usaha yang secara terus menerus dan terus ditingkatkan sehingga dari waktu ke waktu dapat menunjukkan peningkatan hasil produksi yang berkualitas masyarakat.

Dengan ketiga prinsip ini akan mampu membangkitkan kampung dan pada akhirnya kampung memiliki kapasitas seperti mampu merancang program secara bersama-sama yang ditekankan pada kemampuan swadaya dan swakelola masyarakat sehingga dapat mencapai kemandirian dan keberlajutan pembangunan kampung.

3.5. Ilustrasi Pembangunan Kampung Ideal "Gerbang Kaca"

Gambaran Ilustrasi Capaian Kampung Ideal Gerbang Kaca adalah terbangun berbagai sarana prasarana Kampung antara lain Fasilitas Pemerintahan (pintu gerbang/Gapura, balai kampung), Fasilitas pendidikan, kesehatan dan fasilitas lainnya (ruang rekreasi, olah raga), Fasilitas peribadatan, Fasilitas Infrastruktur lingkungan (jalan, air bersih, drainase, air limbah, sampah), Fasilitas Utilitas (listrik dan telekomunikasi) dan Penguatan Pemberdayaan Kampung dan ekonomi masyarakat kampung.

- 54 -

Kondisi Awal/Eksisting Kampung Tesa-

Distrik Bomberay

Kondisi Yang Diharapkan Setelah tersentuh Program

Kampung Ideal/Gerbang

Kaca

Gambar Ilustrasi Kondisi Realitas Kampung - 55 -

3.6. Kampung Sasaran Gerbang Kaca Berdasarkan Tahun Pelaksanaan

Prioritas penentuan kampung sasaran Gerbang Kaca didasarkan pada tingkat partisipasi, aspek pemerataan dan keadilan, aspek kedudukan dan posisi kampung, ketertinggalan kampung dan ketertinggalan wilayah, Indikator tersebut menjadi penentuan prioritas pelaksanaan kampung Gerbang Kaca yang disesuiakan dengan prioritas peruntukkan mulai dari tahun 2017 hingga tahun 2021. Fokus utama prioritas Kampung Gerbang Kaca berada pada daerah perdesaan dan untuk wilayah kampung dalam kawasan perkotaan Fakfak akan dimulai pada tahun III dan IV pelaksanaan RPJMD Kabupaten Fakfak 2016-2021. Sebagai desain penentuan awal kampung sasaran Gerbang Kaca 2017-2021 tergambar sebagai berikut:

Rancangan Prioritas Kampung Gerbang Kaca Menurut Bobot Kinerja Masing-Masing Kampung di Kabupaten Fakfak

Menurut Tahun Pelaksanaan 2017-2021

No Nama Distrik Nama Kampung TAHUN PRIORITAS

2017 2018 2019 2020 2021 1 Distrik Fakfak 1 Lusi Peri

2 Wrikapal 3 Gewerpe Jumlah 0 0 1 1 1 2 Distrik Fakfak Barat 1 Purwahab Tonggo 2 Perwasak 3 Werba Utara

Gambar Penataan melalui Masterplan Kampung Gerbang Kaca

- 56 -

No Nama Distrik Nama Kampung TAHUN PRIORITAS

2017 2018 2019 2020 2021 4 Kiat 5 Porum 6 Kwuhkendak 7 Wurkendik 8 Werba 9 Pahger Nkindik Jumlah 2 2 2 1 2 3 Distrik Fakfak Timur 1 Kriabisa 2 Saharei 3 Urat 4 Tunasgain 5 Weri 6 Sanggram 4 2 0 0 0 4 Distrik Kokas

1 Kampung Baru 2 Sisir 3 Sosar 4 Batufiafas 5 Ugar 6 Mandoni 7 Sekar 8 Kimina Kra 9 Patimburak 10 Pang Wadar 11 Masina 12 Kriawaswas 13 Mambunibuni 14 Kinam Jumlah 3 3 4 3 1 5 Distrik Fakfak

Tengah

1 Pasir Putih 2 Katemba 3 Kayu Merah 4 Kanantare 5 Nemewikarya 6 Brongkendik 7 Hambrangkendik

- 57 -

No Nama Distrik Nama Kampung TAHUN PRIORITAS

2017 2018 2019 2020 2021 8 Pirma 9 Raduria 10 Air Besar 11 Unipokpok 12 Mandopma 13 Sakartemin

Jumlah 2 2 3 3 3 6 Distrik Karas

1 Faur 2 Malakuli 3 Tuberwasak 4 Tarak 5 Kiaba

6 Antalisa 7 Mas Jumlah 3 2 2 0 0 7 Distrik Bomberay

1 Tesha 2 Onim Jaya 3 Wono Rejo

4 Onim Sari 5 Pinang Agung 6 Mekar Sari 7 Bumi Moroh Indah Jumlah 2 2 2 1 0 8 Distrik

Kramongmongga

1 Kramongmongga 2 Tentreda 3 Mbaham Ma Youn 4 Mamur

5 Wargep 6 Gewab 7 Bahbadan 8 Nembuktep 9 Kwamkwamur 10 Pikpik Jumlah 2 2 2 2 2

- 58 -

No Nama Distrik Nama Kampung TAHUN PRIORITAS

2017 2018 2019 2020 2021 9 Distrik Teluk Patipi

1 Patipi Pasir 2 Tibatibananam

3 Mawar

4 Patipi Nusa 5 Offie 6 Puar 7 Bisa 8 Sum 9 Us 10 Degen 11 Adora 12 Muhri 13 Tetar Jumlah 2 3 2 3 3

10 Distrik Pariwari

1 Sekru 2 Sukuru Tuare 3 Kapartutin

4 Tanama 5 Sekban 6 Torea Jumlah 0 0 2 2 2

11 Distrik Wartutin

1 Werabuan 2 Kamandu Tetar 3 Sipatnanam 4 Siboru 5 Werpigan 6 Wartutin Jumlah 2 2 1 1 0

12 Distrik Fakfak Timur Tengah

1 Kotam 2 Wambar Timur 3 Wambar 4 Krabelang 5 Wayati 6 Wayati Barat

- 59 -

No Nama Distrik Nama Kampung TAHUN PRIORITAS

2017 2018 2019 2020 2021 7 Kalamanuk 8 Waserat 9 Wayati Timur 10 Kwama 2 3 2 2 1

13 Distrik Arguni 1 Andamata 2 Furir 3 Taver 4 Fior 5 Arguni

3 2 0 0 0 14 Distrik

Bahamdandara

1 Darembang 2 Goras Selatan 3 Goras 4 Mitimber

5 Waremu 6 Bahamdandara 7 Wos

2 2 2 1 0 15 Distrik Kayuni 1 Pattukar 2 Ubadari 3 Homorkokma 4 Warpa 5 Kaburbur 6 Kayuni 7 Mananmur 8 Kuagas 9 Rangkendak

2 3 2 2 0 16 Distrik Furwagi 1 Rumbati 2 Tanehamur 3 Werfra 4 Twootkindik 5 Tawar 6 Salakiti 7 Gar 8 Sengkiti 2 2 2 2 0

- 60 -

No Nama Distrik Nama Kampung TAHUN PRIORITAS 2017 2018 2019 2020 2021

17 Distrik Tomage 1 Wammar 2 Mbima Jaya 3 Otoweri 4 Warisa Mulya

5 Wonodadi Mulya 6 Wamosan 7 Wasa Mulya 8 Salawier 9 Tomage

2 3 2 2 0 Total Kampung (142 kampung) 35 35 31 26 15

2017 2018 2019 2020 2021

3.7. Standart Pembiayaan Gerbang Kaca

Standart pembiayaan program Gerbang Kaca dimaksudkan sebagai acuan dalam perhitungan kebutuhan pembiayaan terhadap rencana suatu kegiatan dan anggaran yang digunakan bagi organisasi perangkat daerah maupun organisasi lainnya yang terlibat dalam program suksesi program Gerbang Kaca. Secara umum standart biaya tersebut sebagai patokan untuk melakukan efisiensi dan efektifitas belanja terhadap realisasi program Gerbang Kaca.

No Program Kegiatan

Kebutuhan Anggaran dalam Rp (000)

Satuan Bangun

Baru/Keg Baru (Rp)

Rehabilitasi (Rp)

1 Peningkatan Sarana prasarana Pemerintahan

Pembangunan balai Kampung Unit 450.000 200.000 Pengadaan papan informasi dan atribut kampung

Set 10.000 -

Pembuatan gapura kampung Unit 100.000 - Masterplan Kampung Dok 27.500

2 Pendidikan Usia Dini

Pemb. Gedung PAUD Unit 500.000 - Pemb. Sarana dan Prasarana Bermain dan peralatan

Set 80.000 -

Penyediaan makanan tambahan bagi siswa Paud-SD

Paket 20.000 -

3 Pendidikan Dasar

Pemb. Gedung Sekolah Dasar Unit 500.000 300.000 Pemb. Rumah Guru Unit 450.000 350.000 Penambahan Ruang Kelas RKB 450.000 250.000 Mebeler Sekolah Set 120.000 Pamb. Lap. Upacara Unit 250.000 150.000 Perpustakaan Unit 450.000 - Penyediaan kelengkapan sekolah bagi siswa

Set 150.000 -

- 61 -

No Program Kegiatan

Kebutuhan Anggaran dalam Rp (000)

Satuan Bangun

Baru/Keg Baru (Rp)

Rehabilitasi (Rp)

4 Peningkatan Sarana Kesehatan

Pemb. Poskesdes, Pustu, Polindes, Puskesmas

Unit 700.000 450.000

Mebeler Set 75.000 - Pengadaan Profil Tank Kesehatan

Unit 5.000 -

Pengadaan sapras keliling Unit 375.000 - 5 Penyediaan

Sarana dan Prasarana Peribadatan

Pembangunan rumah ibadah Unit 450.000 250.000 Pembangunan TPA/Sekolah Minggu

Unit 250.000 150.000

6 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Peningkatan Jalan (Aspal) Meter 2.500 - Pembangunan Jalan lingkungan

Meter 1.800 -

Pembangunan Jembatan/Tambatan Perahu

Unit 600.000 400.000

Pembangunan drainase/gorong-gorong

Meter 1.500 850

Instalasi Air bersih Meter 200 100 Pembuatan bak penampungan

Unit 350.000 200.000

Pembuatan MCK Unit 125.000 100.000 Pemb.Prasarana Talut/Tanggul/Pengaman pantai

Meter 2.500 1.500

7 Penyediaan sarana perumahan layak huni

Bedah rumah masyarakat kurang mampu

Unit 300.000 100.000

Bantuan BBNL Rumah rakyat Unit - 30.000 Rehabilitasi rumah akibat bencana alam & bencana sosial

Unit 250.000 150.000

8 Pengelolaan Areal Pemakaman

Penataan dan penyediaan areal pemakaman kampung

Meter 3.000.000 -

9 Peningkatan Sarana perekonomian

Pembangunan pasar kampung

Unit 500.000 300.000

Pengembangan budidaya perikanan dan pertanian

Unit 500.000 -

10 Peningkatan Sarana Olah Raga

Pembangunan lapangan bola dan futsal di kampung

Unit 250.000 -

11 Peningkatan sarana hiburan

Pembangunan sanggar budaya

Unit 250.000 -

12 Peningkatan sarana produksi

Penyediaan lahan produksi (ekstensifikasi lahan)

Ha 250.000 -

Penyediaan Sapras pertanian Set 100.000 - - 62 -

No Program Kegiatan

Kebutuhan Anggaran dalam Rp (000)

Satuan Bangun

Baru/Keg Baru (Rp)

Rehabilitasi (Rp)

13 Peningkatan sarana penerangan dan listrik

Pemasangan PLTS Tersebar Unit 30.000 - Pemasangan PLTS terpusat Unit 450.000 - Pengembangan PLTMH kampung potensi

Unit 500.000 -

-

Pemsangan Lampu Jalan Unit 45.000 15.000 Pembuatan papan informasi lingkungan

Set 10.000 -

14 Non Fisik (Penguatan Kapasitas Masyarakat)

Pembentukkan Bumdes/Bumkam

Keg 10.000 -

Pelatihan Penguatan Bumdes/Bumkam

Keg 15.000 -

Pelatihan Ketrampilan Usaha/Home Industri

Keg 10.000 -

Sosialisasi Gender/ Perlindungan Anak

Keg 15.000 -

Pembinaan Kelompok BKB/BKR/BKL

Keg 15.000 -

Penyuluhan Lingkungan/PHBS/Kesehatan lainnya

Keg 10.000 -

Peatihan Pemuda Penjaga Kampung

Keg 7.500 -

Fasilitasi KKN Keg 100.000 - Fasilitas Pendamping Keg 12.000 -

3.8. Tahapan Perencanaan Pelaksanaan Gerbang Kaca

Untuk mempermudah persiapan perencanaan hingga pada pelaksanaan program Gerbang Kaca pada kampung sasaran, perlu disusun jadwal secara terstruktur mempermudah seluruh rangkaian kegiatan dimaksud. Penyusunan rencana dimulai dengan beberapa tahapan. Pertama, persiapan penentuan kampung sasaran, pembuatan SK dan publikasi Gerbang kaca.. Tahap berikut, pengumpulan data kampung sasaran dengan melakukan pemilahan data hasil musrenbang, identifikasi lapangan, sinkronisasi dengan distrik dan organisasi perangkat daerah, pemukthiran data usulan sampai pada publikasi data. Tahap selanjutnya yaitu penyusunan program dan kegiatan, publikasi program dan kegiatan, eksekusi kegiatan Gerbang Kaca hingga pada finalisasi RKA OPD dengan sasaran Gerbang Kaca. Tahapan terakhir adalah tahapan implemetasi Gerbang Kaca dan penyusunn sasaran Gerbang Kaca berikutnya. Secara rinci tergambar pada matriks berikut.

- 63 -

MATRIKS TAHAPAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN GERBANG KACA DI KABUPATEN FAKFAK

MATRIKS TAHAPAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN GERBANG KACA DI KABUPATEN FAKFAK

"YEL YEL GERBANG KACA"

FAKFAK ….....………….!!! BERMITRA………………!!! FAKFAK………………….!!! SEJAHTERA…………….!!!!

KAMPUNG.........……………!!! BERCAHAYA……………….!!! KAMPUNG……..……..!!! SEJAHTERA………………..!!!

GERBANG KACA Cipt. Drs. Ali Baham Temongmere, MTP Kini Telah Lahir Satu Program Kebijakan Bupati Dan Wakil Bupati Fakfak Yaitu Program Startegis Unggulan Daerah Kampung Ideal Ala Mocha Itulah Gerbang Kaca Dengan Harapan untuk Mengurangi Kesenjangan Dan Memberantas Kemiskinan untuk Mewujudkan Kesejahtraan Masyarakat Marilah Masyarakat Fakfak Kita Satukan Langkah dan Tekat Kita Untuk Mengsukseskan Masyarakat Kabupaten Fakfak Yang Bermartabat, Berdaya Saing dan Sejahtra Ref, Fakfak Bermitra

Fakfak Sejahtra Kampung Bercahaya Kampung Sejahtra Wujudkan pembangunan yang berdaya saing dan sejahtera.

- 66 -

LAMPIRAN

- 67 -