viral pneumonia induced ards slide

8/18/2019 Viral Pneumonia Induced ARDS Slide

1/12

A Case Study : Viral Pneumonia induced Acute Respiratory

Distress Syndrome with super infection of ESBL producing

le!siella Pneumonia treated with Anti!iotic Ad"u#ant

Entity:Elores

Disusun Oleh :

Ari$ah %adiah &lfah

Pembimbing:

dr'(' )ulfi$ar*Sp'P+,

BA-.A%/S01 PAR&

1A&L(AS ED2(ERA% &%.VERS.(AS S3.A4 &ALA

BL&D RS&D Dr' )A.%2EL AB.D.%

BA%DA ACE4

52&R%AL

READ.%-

Dr' %eera" -upta.

From Department of Pulmonology, Paras Hospital, Gurgaon.


2/12

Pneumonia viral merupakan masalah meningkat di seluruh dunia , terutama

pada anak-anak dan deasa muda. Pneumonia viral dapat dengan !epat

berkembang men"adi acute respiratory distress syndrome #$%D&' yang

merupakan sindrom kegagalan pernafasan akut dengan ge"ala dyspnea ,

takipnea dan progresif arteri hipoksia memerlukan ventilasi mekanis. &uper-

infeksi gram negatif (. !oli , )lebsiella spp . , Dan P. aeruginosa yang umum

pada pasien ventilasi mekanik, sesuai dengan ke peningkatan tinggal di

rumah sakit , biaya pengobatan , morbiditas dan mortalitas pada anak-

anak . Di sini kita membahas kasus viral pneumonia yang disebabkan

$%D& dengan infeksi nosokomial # super- infeksi ' dari Extended Spectrum

Beta Lactamase (ESBL) memproduksi ). pneumoniae , pada pasien

hipersensitif terhadap *eropenem dan +olistin , berhasil diobati denganentitas ad"uvant antibiotik baru : (lores

ABS(RAC(


3/12

Pneumonia adalah peradangan paru-paru, disebabkan oleh bakteri, virus, dan infeksi "amur. virus pernapasan adalah agen etiologi penting pneumonia. &tudi pneumonia

komunitas #+$P' telah melaporkan etiologi virus sebanyak -/0

Pneumonia viral dapat dengan !epat berkembang men"adi $!ute %espiratory Distress

&yndrome #$%D&' pada anak-anak dan pasien deasa muda yang mengalami ge"ala

seperti ge"ala influen1a dan diikuti oleh dispnea dan takipnea.

.%(R2D&C(.2%

$%D& adalah sindrom kegagalan pernafasan akut yang menya"ikan dengan

hipoksemia arteri progresif, dispnea dan kesulitan bernafas.

)ebanyakan pasien dengan $%D& membutuhkan ventilasi mekanik, meningkatkanrisiko pneumonia nosokomial. 2urnal ini melaporkan kasus pneumonia dengan infeksi

sekunder dari (&34 memproduksi ). pneumoniae dengan $%D& berhasil diobati

dengan (lores, sebuah $d"uvant (ntity antibiotik


4/12

CASE PRESE%(A(.2%

&eorang anita 5 tahun datang ke 6GD dengan keluhandemam, batuk dan sesak nafas se"ak 7 hari dan telah

diberikan pengobatan antipiretik, multivitamin dan anti-

tussif. Pada saat masuk, pasien dengan keluhan utama

demam se"ak 5 hari terakhir, batuk kering se"ak 8 hari,

nyeri dada yang menyebar se"ak 9 hari dan tiba-tiba sesak

napas se"ak hari terakhir.

Pada pemeriksaan fisik, pasien !ompos mentis, dan

takikardi dengan denyut nadi 7 kali menit,tekanan darah / mm Hg dan saturasi oksigen

5;0. $uskultasi dada terdengar suara napas

bronkial.


5/12

CASE PRESE%(A(.2%Pasien dievaluasi se!ara menyeluruh. Foto thora< pasien

menun"ukkan konsolidasi difus bilateral. Profil biokimia

dan hematologi normal. Penanda inflamasi seperti "umlah

total leukosit, =eutrofil, +-reaktif protein dan pro!al!itonin

meningkat. $nalisa gas darah arteri menun"ukkan hipoksia

berat. Oleh karena itu, berdasarkan kondisi pasien dan

parameter biokimia, diagnosis sementara pasien denganpneumonia virus menginduksi $%D& dengan infeksi

sekunder .

Pasien mengenakan antibiotik empiris intravena#!eftria


6/12


7/12

CASE PRESE%(A(.2%

3erdasarkan hasiil kultur pasien diberikan meropenem

dan kolistin, namun ada reaksi alergi dan dihentikan.

)eluarga pasien di informed !onsent *engingat

aktivitas spektrum yang luas dari (lores menu"u

resistensi multi-obat patogen #*%D' Gram-negatif danatas dasar laporan kultur dan sensitivitas, (lores g

36D dengan menit infus dimulai. Peningkatan

kondisi pasien diamati dalam aktu 7; "am dan setelah

8 hari terapi (lores, pasien mengalami perbaikan

saturasi oksigen, pasien dilepas dari ventilator dandilan"utkan terapi suportif. Pasien dipulangkan pada

hari ke .


8/12

D.SC&SS.2%

Pada pasien dengan pneumonia virus, infeksi

men"adi fatal "ika berkembang men"adi $%D&.

Hipoksia meningkat se!ara bertahap ke titik

kegagalan pernapasan yang membutuhkan intubasi

dan ventilasi mekanis. 3akteri, riketsia dan virusadalah infeksi umum yang menyebabkan $%D&.

?arun et al., menyatakan baha proporsi yang lebih

tinggi #5;.0' dari pasien dengan $%D& memiliki

etiologi infeksi di 6ndia.


9/12

D.SC&SS.2%

Penggunaan ventilasi mekanik yang digunakan pada pasien

dengan $%D&, men!egah risiko pneumonia nosokomial. 6nsiden

pneumonia nosokomial pada pasien dengan $%D& dilaporkan di

kisaran 80 sampai /0 .)lebsiella spp., berdasarkan hasil kultur pada pasien $%D& yang

menggunakan ventilasi mekanis selama 8 hari atau lebih.

Dalam kasus ini, berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas,

meropenem dan !olistin diberi. =amun, karena hipersensitivitas,

(lores dianggap sebagai alternatif untuk mengobati pasien yang

menderita reaksi pas!a hipersensitif dari !arbapenem dan !olistin.


10/12

D.SC&SS.2%

(lores adalah sebuah kombinasi !eftria$P'. ?ahap-666 u"i klinis pada (lores melaporkan

angka kesembuhan klinis ,0 #797/' dan pemberantasan bakteri 5,80 #7'.

&tres oksidatif pada bakteri Gram-negatif yang menginfeksi "aringan paru

meningkat "auh. &ebuah studi pada pneumonia yang disebabkan oleh ).

pneumoniae patogen pada tikus, menun"ukkan penurunan "umlah bakteri dengan

mengurangi respon inflamasi setelah pengobatan (lores, sehingga menun"ukkan

keamanan dan toleransi lebih tinggi.

3erdasarkan +haudhary et al., *enun"ukkan aktivitas antibakteri (lores baik

terhadap (&34 *34 memproduksi ). pneumoniae #n E 9' dengan nilai *6+

lebih rendah dari 7-; ug ml.

Dalam kasus ini, pasien merespons (lores dalam aktu 97 "am terapi dan dilepas dariventilator dalam aktu 8 hari, menun"ukkan pentingnya ad"uvant antibiotik seperti (lores

di situais dimana antibiotik pertama mengalami penurunan aktivitas atau meningkatnya

reaksi simpang obat.


11/12

Pasien dengan ge"ala khas dari infeksi viruspernapasan harus diobati se!ara agresif untuk

melindungi dari $%D& dan bakteri super- infeksi. $%D& virus-diinduksi dengan super- infeksi (&34

memproduksi bakteri dapat menyebabkan hipoksia

berat dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas

=e $ntibiotik $d"uvant (ntity : (lores mungkin

men"adi pilihan yang lebih baik terhadap (&34

memproduksi Gram - negatif patogen, resistenatau

hipersensitif terhadap antibiotik spektrum luas #pada

kasus ini !arbapenem atau polimiksin' ditambah

dengan pengobatan suportif yang agresif.

C2%CL&S.2%


12/12

(ER.0A AS.4

viral pneumonia induced ards slide

Documents