vaskularisasi palpebra 2 mei 2014

29
VASKULARISASI PALPEBRA PENDAHULUAN Vaskularisasi pada orbita merupakan jaringan anastomose yang kompleks yang berasal dari sirkulasi Arteri Karotis Interna dan Eksterna. Arteri Karotis Interna akan bercabang menjadi Arteri Oftalmika yang menyediakan suplai darah utama untuk orbita termasuk bola mata. Sedikit kontribusi berasal dari A. Karotis Komunis Eksterna melalui A. Maksillaris dan A. Facialis. 1 Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri, yaitu: (1) arteri karotis interna yang mempercabangkan arteri oftalmika yang selanjutnya bercabang menjadi arteri supraorbital, arteri supra trochlear dan arteri dorsonasal di sebelah medial serta arteri lakrimal di sebelah lateral dan (2) arteri karotis eksterna bercabang menjadi arteri angular dan temporal pada wajah. 1,2 Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat mudah digerakkan karena kulit di sini paling tipis diantara kulit di bagian tubuh lain. 3,4 Palpebra mempunyai beberapa fungsional yang berbeda. Yang paling penting palpebra memberikan proteksi mekanikal terhadap bola mata. Palpebra juga memberikan unsur kimia terhadap lapisan air mata prekornea, dan membantu mendistribusi lapisan ini ke seluruh permukaan bola mata. Ketika berkedip palpebra mendorong air mata menuju kantus medialis dimana air mata akan masuk ke punctum dari sistem drainase lakrimalis. Bulu mata sepanjang 1

Upload: rahmat-pangeran

Post on 21-Feb-2016

195 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Page 1: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

VASKULARISASI PALPEBRA

PENDAHULUAN

Vaskularisasi pada orbita merupakan jaringan anastomose yang kompleks yang berasal

dari sirkulasi Arteri Karotis Interna dan Eksterna. Arteri Karotis Interna akan bercabang menjadi

Arteri Oftalmika yang menyediakan suplai darah utama untuk orbita termasuk bola mata. Sedikit

kontribusi berasal dari A. Karotis Komunis Eksterna melalui A. Maksillaris dan A. Facialis.1

Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri, yaitu: (1) arteri karotis interna yang

mempercabangkan arteri oftalmika yang selanjutnya bercabang menjadi arteri supraorbital, arteri

supra trochlear dan arteri dorsonasal di sebelah medial serta arteri lakrimal di sebelah lateral dan

(2) arteri karotis eksterna bercabang menjadi arteri angular dan temporal pada wajah.1,2

Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungi

struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat mudah digerakkan karena kulit di sini paling

tipis diantara kulit di bagian tubuh lain.3,4

Palpebra mempunyai beberapa fungsional yang berbeda. Yang paling penting palpebra

memberikan proteksi mekanikal terhadap bola mata. Palpebra juga memberikan unsur kimia

terhadap lapisan air mata prekornea, dan membantu mendistribusi lapisan ini ke seluruh

permukaan bola mata. Ketika berkedip palpebra mendorong air mata menuju kantus medialis

dimana air mata akan masuk ke punctum dari sistem drainase lakrimalis. Bulu mata sepanjang

margo palpebra membersihkan partikel-partikel dari permukaan bola mata, secara sadar dan

refleks gerakkan dari palpebra melindungi kornea dari kerusakan dan cahaya yang

menyilaukan.3,4

Dalam sari pustaka ini akan dibahas tentang vaskularisasi palpebra dengan penjelasan

yang lebih mendalam.

1

Page 2: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

ANATOMI

Struktur palpebra terdiri dari 7 lapisan struktur yaitu : Kulit dan jaringan subkutan, otot

protaktor palpebra, septum orbita, lemak orbita, otot retractor palpebra, tarsus dan konjungtiva.1,2

Margo palpebra superior dan inferior terdiri dari beberapa struktur. Barisan bulu mata

merupakan barisan terdepan margo palpebra. Terdapat 100 sampai 150 silia pada palpebra

superior, dan 50 sampai 75 silia pada palpebra inferior. Bulumata berasal dari folikel rambut

pada permukaan anterior tarsus dan menonjol keluar, di depan margo palpebra. Setiap folikel

rambut terdiri dari dua glandula Zeis. Kelenjar keringat, atau glandula Moll, terdapat di dekat

silia dan bermuara dekat folikel. Glandula Moll dan Zeis menghasilkan lipid yang akan

dikonstribusikan ke lapisan superfisial dari air mata dan memperlambat penguapan. Posterior ke

barisan bulu mata dan anterior ke tarsus terdapat Grey Line. Grey line merupakan gambaran dari

muskulus riolan dan muskulus pretarsal orbikularis dan juga memisahkan lamella anterior dari

lamella posterior. Glandula meibom dan tarsus membentuk lapisan dari margo palpebra di

belakang grey line dan merupakan bagian lamella posterior. Glandula meibom tersusun secara

vertikal di dalam tarsus dengan orifisiumnya pada permukaan margo. Mucocutaneous junction

terletak di posterior dari orifisium glandula meibom. Punktum lakrimale terlihat di dekat sudut

kantus medial. Punktum superior tersembunyi oleh sedikit rotasi kedalam, terletak lebih ke

medial. Punktum inferior dapat terlihat tanpa melakukan eversi.1,2,5

Gambar 1. Struktur palpebra 1

2

Page 3: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Kulit dan Jaringan Subkutan

Kulit palpebra terdiri dari lapisan tipis dermis dan tidak mempunyai lapisan lemak

subkutaneus. Kulit palpebra sangat elastis dan merupakan kulit tertipis di badan. Kulit palpebra

melekat secara longgar di atas muskulus orbikularis okuli. Kulit dari palpebra superior lebih tipis

dari palpera inferior. Jaringan pretarsal biasanya melekat erat pada jaringan di bawahnya dari

palpebra superior dan inferior, sedangkan jaringan preseptal yang melekat secara longgar

membentuk ruang potensial untuk akumulasi cairan.1,5

Garis pada kulit palpebra dibagi atas sulkus palpebra dan lipatan palpebra. Sulkus

palpebra transversus terdapat di superior dan inferior palpebra, berukuran 8 sampai 10 mm di

atas margo palpebra superior dan 4 sampai 5 mm di bawah margo palpebra inferior. Sulkus

palpebra superior dibentuk oleh insersi serabut kutaneus dari aponeurosis levator ke dalam

preseptal orbikularis okuli, yang merupakan tempat lipatan palpebra. Daerah ini terletak dekat

dengan batas superior dari tarsus. Lipatan palpebra superior terjadi akibat terlipatnya kulit di atas

sulkus palpebra dan merupakan kulit preseptal yang longgar dan jaringan subkutaneus.1,5

Palpebra inferior mempunyai tiga sulkus. Sulkus palpebra inferior merupakan tanda

batas inferior dari tarsus dan insersi muskulus refraktor palpebra inferior. Dua sulkus lainnya

kurang dijelaskan dan sulkus nasojugal terletak di inferomedial dan sulkus malar inferior terletak

di kantus lateralis, yang merupakan tempat pertemuan muskulus orbikularis dan bantalan lemak

malar.1,5

Gambar 2. Sulkus palpebra 6

3

Page 4: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Otot protraktor palpebra

M. orbikularis okuli merupakan laisan otot yang tipis dari serabut otot yang tersusun

secara konsentris yang menutupi palpebra dan daerah periorbital. Muskulus ini merupakan

muskulus protraktor yang utama dengan fungsi utama untuk membatasi fissura palpebra dan

penutupan palpebra. Muskulus ini juga mempunyai peranan dalam sistem pompa lakrimal. M.

orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus fasialis. Walaupun muskulus ini merupakan muskulus

skeletal, namun muskulus ini juga dapat bekerja secara refleks.1

M. orbikularis okuli dibagi menjadi tiga bagian anatomi, pretarsal, preseptal dan orbital.

Pretarsal dan preseptal merupakan bagian palpebra, bergerak secara refleks, seperti berkedip dan

berfungsi sebagai pompa lakrimal. Bagain pretarsal palpebra superior dan inferior, bagian

profunda berorigo pada krista lakrimalis posterior dan bagian superfisial berorigo pada

permukaan anterior tendo kantus medial. Dekat kanalikuli kaput profunda bagian pretarsal

bersatu membentuk sekumpulan serabut yang dikenal sebagai m. Horner’s (torsi Horner’s

tensor). Di bagian posterior M. Horner’s berlanjut sampai krista lakrimalis posterior. Pada bagian

lateral bagian pretarsal bersatu menjadi tendo kantus lateralis.1

Bagian preseptal berasal dari batas atas dan bawah tendo kantus medial. M.preseptal

inferior berasal dari kaput tendon. Pada palpebra superior, M. Preseptal mempunyai kaput

anterior dari tendon sedangkan kaput posterior berasal dari cabang superior dan posterior tendon.

Pada bagian lateral, M. Preseptal membentuk membentuk Raphe lateral palpebra.1

Bagian orbital dari muskulus orbikularis okuli merupakan bagian terluar dan terbesar.

Bagian ini berfungsi untuk menutup mata dengan keras dan berkedip secara sadar. Bagian orbital

berasal dari permukaan anterior tendo kantus medialis, processus orbitalis dari os. frontalis, dan

prosessus frontalis dari os. Maxillaris di bagian depan krista lakrimalis. Muskulus ini berjalan

mengelilingi orbital sampai berinsersi kembali ke kantus medial inferior dimana muskulus ini

melekat ke periosteum krista lakrimalis posterior, faskia lakrimalis dan tendo muskulus medialis.

Di superior, bagian orbital meluas sampai alis dan bergabung dengan M. frontalis dan M.

Corrugator supercilii. Di medial, perlekatan meluas dari supraorbita sampai os. Nasalis. Di

inferior, bagian orbital berasal dari permukaan anterior tendo kantus medial dengan sekitar

periosteum dan meluas sampai foramen intraorbita yang akan berlanjut sepanjang margo

infraorbita. Di lateral, bagian ini melewati zygomaticum, pipi dan menutupi fascia temporalis.1,5

4

Page 5: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Gambar 3. Otot protractor palpebra1

Septum Orbita

Septum orbita merupakan lembaran-lembaran fibrous yang tipis secara anatomi di mulai

pada arkus marginalis sampai superior dan inferior rima orbita yang berasal dari periosteum.

Pada palpebra superior, distal fibrous septum orbita bersatu dengan permukaan anterior

aponeurosis levator. Septum orbita biasanya berinsersi 3 – 5 mm di atas tepi tarsal superior dan

sekitar 10 mm di atas bulu mata. Pada palpebra inferior, septum berjalan ke depan sampai

bertemu M. Retraktor 4 – 5 mm di bawah tarsus inferior dan bersatu dengan kapsulopalpebral.1,6

Septum berjalan ke arah medial bersama M. Orbikularis pretarsal dan melekat pada krista

lakrimalis postrior bersama beberapa jaringan fibrous meluas sampai krista lakrimalis anterior.

Pada bagian lateral, septum melekat pada tendo kantus lateral dan berinsersi pada bagian atas

tuberkel orbita lateral. Tepat dibelakang septum terdapat kantung kuning lemak tepat di depan

aponeurosis levator palpebra superior dan fascia kapsulopalpebral pada palpebra inferior.1,6

Lemak Orbita

Lemak orbita memberikan perlindungan yang lunak pada bola mata dan mempermudah

pergerakan bola mata. Terdapat tiga kantung lemak di bawah mata dan dua di atas; terletak di

posterior septum orbita dan di anterior aponeurosis Levator (palpebra superior) atau di anterior

fascia kapsulopalpebral (palpebra inferior). Pada palpebra superior, terdapat dua kantung lemak,

5

Page 6: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

daerah nasal dan sentral (preaponeurotik). Pada palpebra inferior, terdapat tiga kantung lemak;

nasal, sentral dan temporal. Kantung-kantung lemak ini dibungkus oleh lapisan tipis fibrous.1,5,7

Otot Retraktor palpebra

Refraktor pada palpebra superior adalah muskulus levator palpebra dan aponeurosisnya

dan muskulus tarsal superior (M.Muller’s) yang dipersarafi oleh simpati. Pada palpebra inferior

sebagai retraktor adalah fascia kapsulopalpebral dan muskulus tarsal inferior.

o M. Levator Palpebra

M. levator palpebra berorigo pada apeks orbita yaitu pada periorbita tulang spenoidal

tepat di atas Annulus Zinni. Komponen otot berukuran 40 mm, sedangkan aponeurosisnya 14 –

20 mm. Ligamentum tarsal superior (ligamentum Whitnall) adalah kondensasi serabut elastis

selubung M. Levator bagian anterior yang berlokasi pada area transisi muskulus levator dengan

aponeurosis Levator.

Ligamentum Whitnall fungsi utamanya sebagai penunjang palpebra superior dan jaringan

orbita superior. Di medial melekat di sekitar troklea dan tendon M. Obliqus superior. Di lateral

membentuk septum yang berisi stroma kelenjar lakrimalis, kemudian ke atas melekat pada

bagian dalam dinding lateral orbita kira-kira 10 mm diatas tuberkel orbita. Aponeurosis levator

selanjutnya terbagi menjdi bagian anterior yang berinsersi pada septum antara serat-serat

muskulus preseptal orbikularis dan posterior berinsersi pada permukaan anterior seperdua

bagian bawah tarsus. Kornu lateral dari levator palpebra membagi kelenjar lakrimal menjadi

lobus orbital dan lobus palpebral. Kornu medial melekat pada bagian posterior tendo medial dan

posterior krista lakrimal.1,5

o Muskulus Muller

M. Muller disebut juga M. Tarsalis Superior. M. Muller berorigo pada permukaan bawah

aponeurosis levator pada level ligamentum Whitnall kira-kira 12 – 14 mm di atas tepi tarsal

superior, dipersarafi oleh saraf simpatis dan berinsersi pada tepi tarsus superior. Muskulus ini

melekat erat pada batas posterior konjungtiva.1,5

o Fascia Kapsulopalpebral

Fascia kapsulopalpebral inferior analog dengan aponeurosis levator palpebra superior,

berasal dari ujung serat-serat M. Rektus Inferior. Fascia kapsulopalpebral selanjutnya menyatu

dengan pembungkus M. Obliqus Inferior. Di antara M. Obliqus inferior, dua fascia ini

6

Page 7: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

membentuk ligamentum suspensori Lockwood’s. Ligamentum ini berinsersi pada tepi tarsus

inferior dan tepat berada di bawah tarsus selanjutnya bergabung dengan fascia septum orbita.

o M. Tarsalis Inferior

M. tarsalis inferior pada palpebra inferior analog dengan M. Muller’s, terletak di posterior

dari fascia kapsulopalpebral dan berasal dari perluasan fascia kapsulopalpebral pembungkungkus

dari M. Rektus Inferior. M. Tarsalis inferior melekat di atas permukaan fascia kapsulopalpebral

dan melekat di bawah konjungtiva. Pembungkus fascia kapsulopalpebral dan M. Tarsalis Inferior

terbagi dan mengelilingi M. Obliqus Inferior dan bertemu kembali sebelum berinsersi di anterior

tarsus inferior. Serabut dari fascia kapsulopalpebral dan M. Tarsalis Inferior bersatu dengan

septum orbita 4 – 5 mm di bawah tarsus inferior dan berinsersi di tepi bawah tarsus inferior.1,5

Gambar 4. Otot retractor palpebra1

Tarsus

Tarsus merupakan lamella posterior dan merupakan struktur penyokong utama dari

palpebra yang terdiri dari jaringan fibrous yang padat dan tidak mengandung kartilago. Tarsus

melebar sepanjang palpebra superior dan inferior berukuran kira-kira 25 mm dan tebalnya 1 mm.

Tarsus palpebra superior lebarnya kira-kira 9 – 10 mm dan tarsus palpebra inferior 4 – 5 mm.

Lempengan tarsus melekat kaku pada bagian medial dan lateral periosteum. Di dalam tarsus

terdapat glandula meibom. Pada palpebra superior tarsus mempunyai sekitar 30 glandula

sedangkan pada palpebra inferior terdapat sekitar 20 glandula. 1,7

7

Page 8: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Gambar 5. Tarsus 1

Konjungtiva

Konjungtiva adalah suatu membran mukosa tipis yang transparan ditutupi oleh berlapis-

lapis epithel squamous non keratin membentuk lapisan posterior palpebra. Konjungtiva

membatasi kantung mata mulai dari margo palpebra sampai limbus kornea. Konjungtiva bulbi

melekat secara longgar pada bola mata, sedangkan konjungtiva palpebra melekat erat dengant

palpebra. Konjungtiva berisi sel-sel goblet dan kelenjar asesorius Krause dan Wolfring dimana

secara histologi identik dengan kelenjar lakrimal utama. Kelenjar ini terletak terutama jaringan

subkonjungtival di palpebra superior di antara batas tarsus superior dan forniks. Beberapa

kelenjar ditemukan pada palpebra inferior yaitu pada forniks inferior. Sel-sel goblet

menghasilkan musin yang disebarkan keseluruh konjungtiva dan ada yang terkumpul di kripte

Henle tepat di atas tepi tarsus. Musin merupakan komponen utama dari lapisan air mata. Pada

bagian medial, konjungtiva membentuk lipatan semilunaris.1,5

Gambar 6. konjungtiva bagian bulbi (merah), forniks (hitam) dan palpebra (biru).1

8

Page 9: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

VASKULARISASI

Sistem Arteri

Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri, yaitu: (1) arteri karotis interna yang

mempercabangkan arteri oftalmika yang selanjutnya bercabang menjadi arteri supraorbital, arteri

supra trochlear dan arteri dorsonasal di sebelah medial serta arteri lakrimal di sebelah lateral dan

(2) arteri karotis eksterna melalui arteri facial, arteri temporal pada wajah dan arteri

infraorbitalis.

Gambar 7. Vaskularisasi orbita. 6

Keterangan Gambar : A. maxillaris Interna (O): (1) a. auricular profunda; (2) a. tympani anterior; (3) a. meningeal medial; (4) a. alveolar inferior; (5) a. masseter; (6) a. pterygoideum; (7) a. temporal profunda; (8) a. bukkal; (9) a. alveolar superior posterior; (10) a. infraorbital; (11) sphenopalatine; (12) a. pterygoid canal; (13) a. temporal superfisial; (14) a. fasialis transversa; (15) a. zygomatico-orbital; (16) a. Cabang frontalis; (17) a. Karotis internal; (18) a. ophthalmikus; (19) a. Oftalmikus intrakonal; (20) a. Oftalmik ethmoidalis posterior; (21) a. supraorbital; (22) a. supratrokhlear; (23) a. Oftalmikus etmoidalis anterior; (24) a. infratrokhlear; (25) a. Arkade perifer (superior); (26) a. Arkade marginalis (superior); (27) a. lakrimalis; (28) a. recurrent meningeal; (29) a. zygomaticotemporal; (30) a. zygomatikofasial; (31) a. palpebra lateralis; (32) a. Arkade marginalis inferior; (33) a. angularis; (34) a. fasialis; (35) a. retina sentralis; (36) a. Siliaris posterior lateral; (37) a. Muskulus rektus superior; (38) a. Silisris posterior medialis; (39) short ciliary; (40) long ciliary; (41) anterior ciliary; (42) greater circle of iris; (43) lesser circle of iris; (44) episcleral; (45) a. subconjungtival; (46) a. konjungiva; (47) a. Arkade marginalis; (48) vortex vein; (49) medial palpebral; (50) dorsal nasal.

9

Page 10: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Cabang- cabang arteri karotis interna

1. Arteri Oftalmika

A. Oftalmika adalah cabang intrakranial pertama dari A. Karotis Interna dan dimulai pada

saat arteri keluar dari sinus kavernosus. A. Oftalmika memasuki orbita melalui foramen optik

yang dikelilingi serabut-serabut saraf simpatis dari bawah dan lateral N. Optik. Kemudian

berjalan kedepan dan keatas dan menyeberang N. Optik menuju sisi medialnya lalu naik ke

dinding medial rongga bola mata menuju ke depan bersama N. Nasosiliaris diantara otot rektus

medial dan oblik superior dan berakhir dengan bercabang ke nasal dorsal dan supratrochlear. 1,8

Cabang-cabang A. Oftalmika mensuplai orbita dan struktur disekitarnya kecuali A.

Infraorbita. Semua arteri yang ditemukan di dalam bola mata adalah cabang A. Oftalmika.

Terdapat banyak variasi jalannya cabang-cabang A. Oftalmika di dalam rongga orbita.

A. Oftalmika memperdarahi palpebra medial yang beranastomose dengan cabang A.

Palpebra Lateral dari A. Lakrimal membentuk arcade palpebra diantara tarsus dan otot

orbicularis oculi.2,9

Gambar 8. Skema Aliran arteri orbita 9

10

Page 11: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Cabang-cabang Arteri Oftalmika

1.1 Arteri Lakrimal

Arteri Lakrimal berasal dari A. Oftalmika yang berdekatan dengan asal A. Retina

Centralis. Berjalan superolateral dari orbita berdekatan dengan batas superior M. Rectus

Medialis dan mencapai glandula lakrimal. Arteri Lakrimal bercabang menjadi A.

Zygomaticotemporal dan A. Zygomaticofacial dan keluar melalui dinding orbila lateral melalui

foramen zygomaticotemporal dan zygomaticofacial. 4,5,10

Arteri lakrimal adalah salah satu cabang terbesar dari A. Oftalmika. A. Lakrimal berjalan

di sisi medial glandula lakrimal. Setelah melewati glandula lakrimal, A. Lakrimal menembus

septum orbita dimana cabang-cabangnya mensuplai palpebra dan kulit wajah. A. Lakrimal

memasuki palpebra menuju A. Palpebra Lateral di palpebra superior dan inferior berhubungan

dengan A. Palpebra Medial yang dapat berasal dari A. Oftalmika atau A. Nasaldorsal. A.

Palpebra medial dan Lateral berjalan ke depan dimana anastomosisnya membentuk arcade arteri

palpebra. 1,7

Cabang meningal recurrent melewati fisura orbita superior menuju kavitas kranial.

Beranastomose dengan cabang meningeal media dari A. Maksilaris yang merupakan cabang

akhir dari A. Karotis Eksterna. A. Lakrimal menuju ke superonasal untuk beranastomose dengan

A. Angular. 5,10

Juga memberikan cabang yang membentuk A. Siliaris Anterior dari otot rektus lateral

dan segmen anterior insersi otot. Arteri Lakrimal berakhir menjadi cabang temporal dan

zigomatic yang beranastomose dengan A. Fasialis transversa dan A. Temporal Profunda Anterior

membentuk cabang palpebra lateral yang beranastomose dengan arkade arteri palpebra medial.

Cabang arkade arteri perifer menuju konjungtiva sebagai A. Konjungtiva Posterior. 1,7

1.2 Arteri Supraorbita

A. Supraorbita berasal dari A. Oftalmika yang terletak di superior nervus optik. Keluar ke

anterior untuk beranastomose dengan A. Trochlear Superfisialis dan A. Trochlear temporal

Superfisialis di kulit kepala. A. Supraorbita menuju superonasal untuk beranastomose dengan A.

Angular.7

A. Supratrochlear keluar meninggalkan osteofibrous foramen supraorbita di lateral yaitu

1/3 medial rima orbita superior. A. Supraorbita berukuran kecil tapi akan naik keatas margin

orbita os frontal dimana berbatasan dengan periosteum yang bercabang dan menembus untuk

11

Page 12: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

vaskularisasi tulang bagian luar. Arteri Supraorbita mensuplai kulit dan otot palpebra superior,

alis dan dahi.7

1.3 Arteri Supratroehlear

Arteri Supratrochlear berjalan di atas trochlea yang mensuplai kulit kepala dan dahi. A.

Supratrochlear menembus septum orbita 6-8 mm superior ligamen palpebra medial

beranastomose dengan A. Fasialis melalui A. Angular dan A. Nasaldorsal. A. Supratrochlear

bersama N. Supratrochlear berjalan vertikal menuju dahi diantara serabut-serabut 1/3 medial otot

supersilia yang bergelombang. Kemudian membentuk pleksus superfisialis dan pofunda ke otot

frontal. Dapat beranastomose dengan arteri dari sisi berlawanan atau dengan A. Nasaldorsal yang

juga memberikan cabang ke bawah untuk vaskularisasi sayap dan jembatan hidung dan

anastomose dengan A. Fasialis melalui A. Angular. 4

1.4 Arteri Nasal dorsal

Menuju kantus medial dan kulit hidung yang beranastomose dengan A. Angular (cabang

akhir dari A. Fasialis) juga mensuplai darah ke sakus lakrimal. 4,7

Gambar 9. Cabang-canamg arteri oftalmika 1

12

Page 13: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Cabang-cabang arteri karotis eksterna

1. Arteri Maksilaris Eksterna

A. Maksilaris Eksterna (Fasialis) yang merupakan cabang A. Karotis Eksterna

mempunyai cabang di wajah. Cabang terakhirnya adalah A. Angular yang beranastomose di

kantus medial dengan cabang dorsonasal dari A. Oftalmika yang memberikan suplai darah untuk

Arkade Arterial Inferior dari kelopak mata. Juga beranastomose dengan A. Infraorbita (cabang

A. Maksilaris). A. Angular ke inferior menyeberang ke ligamen palpebra media, berjalan di

sepanjang Krista lakrimal anterior dengan kelengkungan posterolateral sebelum mengarah ke

bawah di sepanjang prosessus frontal os maksila yang dipisahkan oleh levator labii superioris

alaque nasi. Bercabang untuk saccus lakrimal dan sering konstribusi ke arkade arterial palpebra

superior dan inferior. 4,8

2. Arteri Temporal Superfisialis

Arteri Temporal Superfisialis adalah cabang akhir kecil dari A. Karotis Eksterna. A. Fasial

Transversa adalah cabang terbesar dari A. Temporal Superfialis, beranastomose dengan A.

lnfraorbita dan A. Angular. A. Fasial Transversa berjalan di sepanjang tepi inferior lengkungan

zigomaticum sebelum berbelok lebih dalam di bawah otot orbikularis pada bidang perpisahan

dengan tulang mencapai orbita melalui cabang akhir yang beranastomose dengan A. Infraorbita

dan kadang-kadang dengan Arkade Palpebra Inferior. Cabang frontal A. Temporal Superfisialis

meskipun relatif jauh dari orbita tapi sangat penting karena anastomose yang banyak dengan A.

Lakrimal; A. Supratrochlear dan A. Supraorbita. A. Zigomatico-orbita beranastomose dengan A.

Lakrimal dan cabang palpebra untuk membentuk Arkade Arteri palpebra. 4,7

3. Arteri Infraorbita

Arteri Infraorbita berasal dari fossa pterigopalatina (sphenomaksilaris) adalah cabang dari A.

Maksilaris yang berasal dari A. Karotis Eksterna. Muncul dari foramen infraorbita berjalan di

sulkus infraorbita pada lempeng orbita os maksila kira-kira 1 cm inferior 1/3 medial margin

infraorbita, ke depan untuk muncul di wajah. Cabang infraorbita beranastomose dengan cabang

angular dari A. Maksilaris Eksterna (Fasialis), cabang fasialis Transversa dari A. temporal

Superfisialis dan cabang lakrimal dan dorsonasal dari A. Oftalmika. Beberapa cabang profunda

berjalan ke depan orbit dimana beranastomose baik dengan A. Fasial Transversa dan arteri di

palpebra inferior atau lebih jarang lagi dengan A. Angular. 4,7

13

Page 14: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Gambar 10. Cabang-cabang arteri karotis eksterna 1

Sirkulasi kedua sistem ini sangat luas beranastomose melalui palpebra superior dan

inferior membentuk arkade marginal dan perifer. Arteri karotis interna mensuplai bagian

intraorbital termasuk arteri oftalmika yang cabang terminalnya mensuplai palpebra superior.

Arteri karotis eksterna mensuplai arteri superfisial yaitu arteri fasialis dan angular yang

mensuplai palpebra inferior. Arteri fasial mempercabangkan arteri angular yang melalui regio

kantus medialis dan beranastomose dengan arteri dorsonasal. Arteri temporalis superfisial

beranastomose melalui cabang fasial transversa dan cabang zygomatikum.(7,9,11)

Sistem Vena

Drainase vena sangat bervariasi, tidak selalu mengikuti arteri. Drainase vena orbita

terutama oleh V. Oftalmika Superior dan Inferior. Vena ini berjalan mulai didalam kuadran

superonasal dari orbita menuju ke posterior melalui fissura orbita superior menuju ke sinus

kavernosus.1,5,7

Sebagian besar aliran darah akan menuju ke sinus kavernosus dibelakang rongga orbita

melalui vena oftalmika superior dan inferior yang juga menerima aliran darah dari mata dan

tempat lainnya. Vena oftalmika beranastomose dengan vena-vena pada wajah dan sebagian pada

vena angular dan fascialis

14

Page 15: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Gambar 11. Aliran Vena Orbita skematis 9

Aliran darah vena palpebra dibagi atas dua bagian yaitu bagian pretarsal atau superfisial

dan bagian post tarsal atau bagian profunda. Bagian pretarsal mengalir ke vena jugularis eksterna

dan interna. Bagian post tarsal mengalirkan darah vena ke dalam vena oftalmika dan berakhir di

sinus kavernosus

1. Vena Oftalmika Superior dan Inferior

Vena Oftalmika Superior memberikan drainase vena utama pada bola mata. Dimulai dari

kuadran superonasal bola mata ke posterior melalui fisura orbita superior menuju sinus

kavernosus.

V. Oftalmika Superior berhubungan dengan V. Angular yang kemudian bersama dengan

V. Fasialis, V. Oftalmika Superior berdekatan dengan A. Oftalmika bersama-sama V. Ethmoidal,

V. Lakrimal, V. Sentral Retina dan V. Siliaris dan Vena Vortex Superior berjalan ke posterior

menuju sinus kavernosus melalui fisura orbita superior dan inferior ke pleksus pterigoid. Sinus

15

Page 16: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Kavernosus terletak diantara lapisan meningial dan periosteal duramater di kedua sisi os

sphenoid. Meluas dari ujung medial fisura orbita superior ke apeks belakang os petrous. Di

anterior menerima V. Oftalmika Superior, di medial berhubungan dengan sinus berlawanan dan

di posterior dengan sinus petrosal superior dan inferior. 5

Vena Oftalmika Inferior bersama pleksus pterigoid keluar orbita melalui fisura orbita

inferior. Vena Oftalmika Inferior dapat langsung menuju sinus kavernosus atau menuju V.

Oftalmika Superior. 7

2. Vena Supratrochlear dan V. Supraorbita

V. Supratrochlear terdapat di wajah dan tidak masuk ke dalam orbita dengan nama yang

sama dimana bergabung dengan V. Supraorbita di margin orbita menjadi V. Oftalmika

Superior..4

3. Vena Lakrimal

Vena Lakrimal bervariasi dalam jumlah dan lokasi. Berjalan di atas orbita melewati

glandula lakrimal menuju V. Vortex. 4

4. Vena Temporal Superfisialis

Vena Temporal Superfisialis terletak di lateral A. Temporal Superfisialis mendrainase

sisi lateral orbita. Vena Frontal mendrainase dahi menuju V. Supratrochlear dan V. Angular yang

berjalan ke inferior sebagai V. Fascial Anterior. 7

5. Vena lnfraorbita

Vena Infraorbita berjalan di bawah dasar orbita paralel dengan A. Infraorbita dimana

mengikuti jalur yang sama kembali ke pleksus pterigoid atau ke V. Oftalmika Inferior. 4

Gambar 12. Vena Orbita12

16

Page 17: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

Gambar 13. Vena orbita 1

17

Page 18: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

PENUTUP

Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungi

struktur-struktur mata yang rentan. Struktur palpebra terdiri dari 7 lapisan struktur yaitu : Kulit

dan jaringan subkutan, otot protaktor palpebra, septum orbita, lemak orbita, otot retractor

palpebra, tarsus dan konjungtiva.

Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri, yaitu: (1) arteri karotis interna yang

mempercabangkan arteri oftalmika yang selanjutnya bercabang menjadi arteri supraorbital, arteri

supra trochlear dan arteri dorsonasal di sebelah medial serta arteri lakrimal di sebelah lateral dan

(2) arteri karotis eksterna bercabang menjadi arteri angular dan temporal pada wajah.

Sirkulasi kedua sistem ini sangat luas beranastomose melalui palpebra superior dan

inferior membentuk arkade marginal dan perifer.

Aliran vena sangat bervariasi, tidak selalu mengikuti arteri. Drainase vena orbita terutama

oleh V. Oftalmika Superior dan Inferior. Vena ini berjalan mulai didalam kuadran superonasal

dari orbita menuju ke posterior melalui fissura orbita superior menuju ke sinus kavernosus

18

Page 19: Vaskularisasi Palpebra 2 Mei 2014

DAFTAR PUSTAKA

1. Liesegang TJ, Skuta GL, Cantor LB. Orbital Anatomy in Orbit, Eyelids, and Lacrimal

System. Section 7 part I chapter I : Orbit. San Fransisco: American Academy Of

Ophthalmology. 2011-2012 : 15-8

2. Liesegang TJ, Skuta GL, Cantor LB. Orbit and Ocular Adnexa in Fundamentals and

Principles of Ophthalmology. Section 2 part I chapter I. San Fransisco: American

Academy Of Ophthalmology, 2011-2012 : 38-41.

3. Kaufman PL, Alm A. Adler’s Physiology of The Eye. 10th edition. Missouri, St.Louis:

Mosby, 2003 : 10-4.

4. Vaughan DG, Asbury T, Paul Riordan-Eva. Anatomy and Embryology of the eye In :

General Ophthalmologi 16th Edition. Mc Graw-Hill Companies.USA.2004

5. Kikkawa DO, Lucarelli MJ, Shoplin JP, Cook BE, Lemke BN. Ophthalmic Facial

Anatomy and Physiologi. In : Adler’s Physiology of the Eye.10 th Edition. St.louis (USA):

Mosby ; 2003.

6. Eyelid Anatomy. Duane's Clinical Ophthalmology (six volumes). (CD-ROOM).

Lippincott Williams & Wilkins. USA : 2003

7. Dutton JJ, Gayre GS, Proia AD. Anatomy of Eyelids. In : Diagnostik Atlas of Common Eyelid Disease.(CD-ROOM). Informa Helthcare. New York :2007.

8. Oyster, C W. The Eyelids and the Lacrimal System. In : The Human Eye Structure and Function. Sunderland (USA) : Sinauer Associates,Inc. 1999.

9. Lang, Gerhard. Ophthalmology : A pocket Textbook Atlas. New York : Stuttgart Thieme.

2006 : 17-25

10. Uddin J. Rose G. The orbit and Lacrimal System. Atlas in Clinical Ophthalmology. 3 rd

Edition. 2000. Section 20. Elsevier : 674-5

11. Newell FW. Anatomy and Embryology in Ophthalmology Principle and Concepts. 6th

Edition. Mosby Company. 2003: 49-52.

12. Larrabee WF, Makielski KH, Henderson JL. Eyelid, Anterior Orbit and Lacrimal System. In : Surgical Anatomy of The Face 2nd Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia (USA) : 2004.

19