uts evolusi gasal 2011

Upload: mirza-merindasya

Post on 11-Jul-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UTS Evolusi Mirza Merindasya 1509 100 022 UJIAN TENGAH SEMESTER EVOLUSI KELAS A Nama NRP Hari/Tgl : Mirza Merindasya : 1509 100 022 : Selasa, 1 November 2011

1. Ngengat Biston betularia adalah contoh klasik dari melanisme industri. Manakah dari yang terbaik berikut menggambarkan melanisme industri pada ngengat tersebut :

Jawaban: C. Frekuensi fenotipe sayap gelap meningkat sejalan dengan tingkat polusi udara selama masa revolusi industri yang mengubah warna kulit batang pohon. Alasan: Revolusi Industri di Inggris terjadi pada akhir 1700-an. Pada saat inilah terjadi seleksi alam. Seleksi alam yang dimaksud adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. ngengat yang berwarna jauh lebih menonjol daripada ngengat berwarna gelap. Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun 1

UTS Evolusi Mirza Merindasya 1509 100 022 karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya. 2. Gambar di samping menunjukkan adanyahubungan antara lebar mandibula bawah dan kelangsungan hidup individu usia dewasa pada suatu spesies burung. Yang paling benar di bawah ini adalah : Jawaban : A. Terjadi seleksi diversifikasi (Diversifying selection).

Distruptive Selection atau Diversifying Selection ketika individu di bagian atas dan bawah kurva memiliki kesintasan lebih tinggi daripada individu dekat bagian tengah, Distruptive Selection akan. Dalam contoh ini, akibatnya, populasi burung dibagi menjadi dua sub-kelompok yaitu yang burung yang memiliki mandibula lebar dan mandibula sempit (kecil) yang mengkhususkan diri dalam makan yang berbeda-ukuran benih. Dalam contoh kasus disamping, burung yang memiliki mandibula lebar akan memiliki tingkat kesintasan yang lebih tinggi dibandingkan burung yang memiliki mandibula sempit (kecil). Namun jika dikaitkan dengan kedewasaan, burung yang memiliki mandibula lebar akan memiliki tingkat kesintasan yang lebih tinggi namun jumlah burung yang dewasa sedikit, sebaliknya burung yang memiliki mandibula sempit (kecil) tingkat kesintasannya rendah, namun jumlah burung yang dewasa lebih banyak. Jadi, nila dikaitkan, sebenarnya tidak ada hubungan antara lebar mandibula pada burung dengan kedewasaan atau jumlah individu burung yang dewasa. Lebar dan sempitnya mandibula bergantung mempengarui kesintasan dan dipengarui oleh lingkungan dan pola makan masing-masing individu. Seleksi pendeversifikasi ini dapat menghasilkan polimorfisme seimbang, seperti pada populasi burung finch dengan kedua ukuran paruh yang ditunjukkan.

2

UTS Evolusi Mirza Merindasya 1509 100 022

3. Seleksi alam pada hewan kumbang : Gambar di samping adalah yang berkaitan dengan seleksi alam, yang terjadi pada hewan sejenis kumbang. Dari gambar di samping, jelaskanlah apa yang kemungkinan akan terjadi jika hal tersebut berlangsung terus pada generasi-generasi selanjutnya! Uraikan jawaban anda berkaitan dengan konsep yang mendasari dan disertai contohnya.

Jawaban

:

Natural selection merupakan salah satu mekanisme evolusi yang dikemukakan Darwin. Pada gambar diatas terlihat bahwa ternyata kumbang hijau lebih disukai oleh burung pemakan kumbang. Burung pemakan kumbang cenderung memakan kumbang hijau daripada kumbang jingga. Akibatnya populasi kumbang hijau pada generasi selanjutnya akan berkurang. Apabila kebiasaan dari burung pemakan kumbang tetap, yaitu lebih menyukai kumbang yang berwarna hijau, maka akan menyebabkan semakin berkurangnya populasi kumbang hijau. Apabila hal ini tersebut berlangsung terus pada generasi-generasi, lama-lama populasi kumbang hijau tersebut akan semakin sedikit bahkan bisa terjadi kepunahan. Jadi alam-lah yang menyeleksi 3

UTS Evolusi Mirza Merindasya 1509 100 022 komposisi kelompok kepik-kepik ini.

4. Studi kasus pada Hawaiian Honeycreepers

Jelaskanlah maksud dari gambar di atas. Uraikanlah apa dan mekanisme proses yang terjadi dalam studi kasus burung tersebut ! Jawaban :

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi spesiasi pada burung Hawaiian Honeycreepers. Spesiasi adalah proses suatu spesies berdivergen menjadi dua atau lebih spesies. Terdapat empat mekanisme spesiasi. Yang paling umum terjadi pada hewan adalah spesiasi alopatrik, yang terjadi pada populasi yang awalnya terisolasi secara geografis, misalnya melalui fragmentasi habitat atau migrasi. Mekanisme kedua spesiasi adalah spesiasi peripatrik, yang terjadi ketika sebagian kecil populasi organisme menjadi terisolasi dalam sebuah lingkungan yang baru. Mekanisme ketiga spesiasi adalah spesiasi parapatrik. Ia mirip dengan spesiasi peripatrik dalam hal ukuran populasi kecil yang masuk ke habitat yang baru, namun berbeda dalam hal tidak adanya pemisahan secara fisik antara dua populasi. Spesiasi ini dihasilkan dari evolusi mekanisme yang 4

UTS Evolusi Mirza Merindasya 1509 100 022 mengurangi aliran genetika antara dua populasi. mempromosikan perkawinan dalam spesies, serta peralihan karakter, yang terjadi ketika dua spesies menjadi lebih berbeda pada penampilannya. Mekanisme keempat spesiasi adalah spesiasi simpatrik, di mana spesies berdivergen tanpa isolasi geografis atau perubahan pada habitat. Mekanisme ini cukup langka karena hanya dengan aliran gen yang sedikit akan menghilangkan perbedaan genetika antara satu bagian populasi dengan bagian populasi lainnya.Contoh kasus burung finch di kepulauan Galapagos: Paruh burug finch Galapagos merupakan adaptasi evolusioner terhadap sumber makanan yang berbeda. Beberapa ilmuwan mempelajari burungburung itu di kepulauan Galapagos. Burung-burung tersebut menggunakan paruhnya yang kuat untuk menghancurkan biji-bijian. Burung-burung tersebut lebih senang memakan biji kecil yang dihasilkan secara melimpah oleh spesies tumbuhan tertentu selama tahun-tahun yang banyak hujannya. Pada tahun-tahun kering, semua biji-bijian itu berkurang produksinya, sehingga burung finch tersebut terpaksa memakan bij-bijian kecil dan juga biji-bijian yang lebih besar, yang jauh lebih sulit untuk dihancurkan . Keluarga Grant menemukan bahwa ketebalan rata-rata paruh (jarak anatara paruh atas dan paruh bawah) pada populasi burung finch tersebut berubah seiring dengan berubahnya tahun. Saat musim kering, ketebalan rata-rata paruh meningkat, kemudian mengecil kembali selama musim hujan. Sifat tersebut merupakan sifat yang dapat diturunkan. Keluarga Grant mengaitkan perubahan itu dengan ketersediaan relative biji-bijian kecil dari tahun ke tahun. Burung-burung dengan paruh yang lebih kuat mungkin memiliki keuntungan lebih selama musim kering, ketika kelangsungan hidup dan reproduksi bergantung pada kemampuan untuk memecah biji-biji besar. Sebaliknya. Paruh yang lebih kecil tampaknya merupakan pekakas yang lebih efisien untuk memakan biji-bijian yang lebih kecil yang produksinya berlimpah selama musim hujan. Banyak pengaruh dari spesiasi yang mengakibatkan Isolasi geografis burung Finch di Kepulauan Galapagos

sampai menghasilkan lebih dari satu lusin spesies baru.

5

UTS Evolusi Mirza Merindasya 1509 100 022

6