urgensi pemeriksaan kesehatan pranikah d

8/16/2019 Urgensi Pemeriksaan Kesehatan Pranikah d

1/37

URGENSI PEMERIKSAAN KESEHATAN PRANIKAH DALAM

PEMBENTUKAN

KELUARGA SAKINAH


2/37

ABSTRAK

Urgensi Pemeriksaan Kesehatan Pranikah dalam membentuk keluarga

sakinah, Keluarga Sakinah adalah impian manusia, Setiap orang menginginkan

keluarga yang tentram, aman, damai atau yang biasa disebut keluarga sakinah

mawaddah dan rahmah untuk mewujudkan kehidupan keluarga seperti

itudiperlukan suatu kemampuan yang tidak mudah dan dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor, diantaranya adalah kesehatan yang terjamin dalam sebuah

keluarga. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pemahaman calon pengantin

terhadap pemeriksaan kesehatan pra nikah sebagai persiapan mereka dalam

megarungi bahtera rumah tangga, Disamping itu untuk menjelaskan peranan

pemeriksaankesehatan pranikah bagi pembentukan keluarga sakinah sebagaimana

tujuan perkawinan yang ingin dicapai. Penulisan skripsi ini dilaksanakan dengan

melalui sebuah penelitian yang berorientasi pada menumbuh kembangkan

pemahaman masyarakat khususnya calon pengantin terhada pemeriksaan

kesehatan pra nikah terkait dengan peranannya bagi pembentukan keluarga

sakinah. erawal dari adanya !nstruksi ersama Direktur "enderal imbingan

#asyarakat !slam dan Urusan $aji Departemen %gama dan Direktur "enderal

Pemberantasan Penyakit #enular dan Penyehatan &ingkungan Pemukiman

Departemen Kesehatan 'o ( )* Tahun +- Tentang !munisasi Tetanus Toid

/alon Pengantin yang diterapkan melalui KU% sebagai persyaratanadministratif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, sehingga

hasil penelitian tidak berupa angka0angka melainkan berupa interpretasi dan

kata0kata. Pengumpulan data menggunakan metode inter1iew, obser1asi dan

dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian diolah melalui proses editing dan

klasifikasi data. %nalisis data berdasarkan teori atau konsep umum yang

diaplikasikan untuk menjelaskan data tersebut.$asil penelitian ini menunjukkan


3/37

bahwa pemeriksaan kesehatan pra nikah berperan penting dan dapat dianggap

sebagai langkah awal dalam pembentukan keluarga sakinah, demi tercapainya

kesehatan yang terjamin dalam sebuah keluarga, karena kesehatan merupakan

salah satu indikator dari keluarga sakinah. 2leh karena itu dengan pemeriksaaan

akan dapat diketahui penyakit0penyakit yang dapat mengancam kelangsungan dan

ketenangan sebuah keluarga. Dalam hal ini patutlah jika ungkapan 3mencegah

lebih baik daripada mengobati4 dikatakan sebagai suatu usaha yang bijak.


4/37

KATA PENGANTAR

%lhamdu lillahi 5abil %lamin, Segala puji hanya tertuju kepada'ya

pemilik segala yang ada dalam dunia ini ,Tidak ada daya dan upaya selain

pertolongan0'ya, semoga rahmat dan Taufi6nya selalu tercurah kepada kitasemua.%miin Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada 5asulullah,

keluarganya, sahabatnya juga kepada pengikutnya, termasuk kita semua. %min7

Penulis menyadari bahwa tanpa keterlibatan dan sumbangsih berbagai

pihak, sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan

segenap hati patutlah penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Teriring doa dan harapan semoga apa yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan yang lebih baik dari %llah S8T. %min7Penulis sangat sadar betapa

sempit dan terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, walaupun penulis

berkehendak tetapi %llah yang lebih mengetahui atas semua kehenak0'ya. 2leh

karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik

dari semua pihak khususnya pembaca demi kebaikan makalah ini.

Penulis,

Syarifuddin ,S$!


5/37

DAFTAR ISI

$alaman "udul 77777777777777777777777777..

i

%bstrak 77777777777777777777777777777.

ii

Kata Pengantar 7777777777777777777777777 7

iii

Daftar !si

7777777777777777777777777777...i1

BAB I PENDAHULUAN

%. &atar elakang 7777777777777777777777777

+

. 5umusan #asalah 777777777777777777777777

9

/. Tujuan dan manfaat Penulisan ...777777777777777777.

9D. Sistematika Penulisan 77777777777777777777.....7.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN METODELOGI PENELITIAN

%. Kajian teoritis 777777777777777777...............777

++

+. Kesehatan Dalam Perkawinan 7777777777777...........777

++


6/37

*. Persyaratan %dministrasi KU% 777777777777...........777..

+9

:. Ketentuan !slam #engenai Pemeriksaan Kesehatan 777..........7777..

+-

;. Konsep Dasar Pemeriksaan Kesehatan Pranikah 7777.........77777 *;

. Kerangka berfikir7777777777777777.7777777 *

+. Pengertian Keluarga Sakinah 77777777777777.......777 *

*. Kriteria Keluarga Sakinah 777777777777777........777 :+

/. #etodelogi Penulisan7777.......777777............................777 :<

BAB III PEMBAHASAN

%. Deskripsi masalah77777777777777777777777.

:-

. %nalisis #asalah.7777777777777777777777.7. :

BAB IV PENUTUP

%. Kesimpulan 7777777777777777777777777 ..

9*

. Saran0Saran 7777777777777777777777777 ..

9:


7/37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masala

Dalam !slam, menikah merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan.

Sebab pernikahan merupakan sarana untuk mendapatkan ketenangan,

melestarikan jenis manusia, memperbanyak jumlah kaum muslimin dan pintu berbagai jenis kebaikan.&ebih dari itu, bila pintu kebaikan yang bernama

pernikahan ini dimaksimalkan,maka separuh agama seseorang akan selamat.

Untuk itu suami istri ditugaskan untuk mengaturnya. =irman %llah(

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yangtelah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya dan dari padakeduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak! dan bertakwalah kepada Allah yangdengan "mempergunakan# nama-$ya kamu saling meminta satusama lain[26%], dan "peliharalah# hubungan silaturrahim!&esungguhnya Allah selalu men'aga dan mengawasi kamu.1

#engingat fungsi rumah tangga begitu besar pengaruhnya terhadapkehidupan, maka tidak layak melangkah kedalam dunia pernikahan, sebelum

mengkaji dan memahami tata cara memilih calon pasangan, oleh karena itu

mereka harus membuat persiapan0persiapan pernikahan. Pada tingkat berikutnya,

perlu bagi pria dan wanita untuk merencanakan pernikahan demi menghindari

masing0masing pihak memiliki harapan0harapan yang tak pantas.Dalam

menentukan pilihan terhadap calon istri atau calon suami, masing masing pihak

1 .QS.Annisa (4),1


8/37

termasuk para wali, yang akan bertindak sebagai wakil calon istri, harus

berpegang teguh pada kriteria0kriteria yang telah ditentukan oleh

syariat.Penyimpangan dari kriteria0kriteria ini, bukan saja berarti pelanggaran

terhadap ketentuan %llah.

ketentuan %llah swt yang berarti akan mendapat sanksi hukum baik

didunia maupun diakhirat, tetapi juga akan membawa akibat yang fatal, yang

sangat merugikan bagi kehidupan suami istri beserta keturunannya. Sebab

sebagaimana diketahui bahwa bentuk gen bapak dan ibu akan sangat

mempengaruhi baik secara biologis maupun psikologis terhadap anak0anak yang

akan dilahirkan.*

Dalam kaitannya dengan penentuan calon pasangan, terdapat fenomena

yang perlu dikaji yakni seringkali ketika menentukan pilihan jodoh, dikalangan

masyarakat mengabaikan pentingnya untuk mengetahui riwayat kesehatan diri

atau calon pasangannya sejak dini. $al ini sering terjadi dimasyarakat terutama

dikalangan pedesaan.$al lain yang menjadi gejala atau fenomena terhadap

berlangsungnya pernikahan adalah adanya pemahaman bahwa jika diantara

mereka sudah mampu atau baligh, hal itu merupakan modal untuk bisa

melangsungkan pernikahan, tanpa melihat faktor0faktor yang lain.

Dikalangan masyarakat pun, berkembang pemahaman bahwa dalam

pembentukan keluarga umumnya dipengaruhi olehbeberapa faktor seperti agama,

kekayaan, maupun kecantikan. $al ini memang sesuai dengan anjuran 5asulullah,

sehingga dalam mencari jodoh ukuran0ukuran tersebutlah yang sangat

dipertimbangkan, namun sangat disayangkan bahwa hadist tersebut seringkali

hanya dipahami secara tekstual. #emang, setiap unsur yang dikemukakan diatasmengandung kebenaran, baik dalam hal harta benda, kecantikan wajahnya, saling

cinta mencintai, terpelajar, beragama, dan sebagainya merupakan hal yang amat

bermanfaat dalam usaha mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam

kehidupan berkeluarga. 'amun masih banyak hal0hal yang cukup penting perlu

diusahakan pemiliknya oleh setiap warga masyarakat yang berkeinginan

2

. %bdul >odir "ailani, Keluarga Sakinah ?Surabaya( PT. ina !lmu, +


9/37

melangsungkan perkawinannya. Salah satu syarat lain yang tidak kurang

pentingnya dari pemilikan unsur0unsur yang telah dikemukakan diatas adalah

permasalahan kesehatan. Sejauh manakah faktor kesehatan seseorang menjadi

ukuran bagi merekaA #engutip perkataan dr. Sugi !skandar, Sp2B sebaiknya

setiap pasangan yang memutuskan akan menikah, memeriksakan kesehatannya

terlebih dahulu.#engetahui kondisi kesehatan pasangan sedini mungkin lewat

pemeriksaan kesehatan pranikah amat dianjurkan, untuk mengetahui penyakit0

penyakit yang bisa ditularkan atau diturunkan kepada pasangan dan anak, sedini

mungkin.Karena menurut !lmu Benetika, kebanyakan penyakit jasmaniah itu

berpindah kepada anak dari garis keturunan Seperti juling mata, gagap, buta

warna,sipilis dan lain0lain. Disamping itu penyakit moral sering pengaruhnya dari

keturunan, seperti sikap tak senonoh, homo seks dan lain0lain.$asil penelitian

yang lain juga mendapatkan bahwa adanya penyakit dalam diri salah seorang

pasangan dalam sebuah keluarga dapat menyebabkan perceraian.Karena apabila

ternyata salah satu pasangan mengidap penyakit seperti %!DS, impotensi atau

penyakit yang lainnya yang belum di ketahui sebelumnya oleh mereka dapat

mengancam kelangsungan perkawinan. $al tersebut disebabkan karena dalam

perkawinan bila keadaan kesehatan pada umumnya terganggu, akan dapat

menimbulkan permasalahan dalam keluarga dan dapat berakibat cukup jauh

.sehingga memberikan pemahaman kepada peneliti bahwa kesehatan dalam

perkawinan merupakan hal yang penting.

%rtinya mencegah agar tak terjadi itu lebih mudah dari pada

menghilangkan seperti sebelum terjadi, menjaga diri agar tidak sakit, lebih utama

daripada mengobati setelah sakit.: #engobati dan menyembuhkan penyakit setelah diderita,diibaratkan baru

membuat senjata setelah di serang oleh musuh. ukankah lebih baik kita

membuat perisainya lebih dahulu sebelum penyakit menyerang kita. !baratkan

kata pepatah sedia payung sebelum hujan. 'ilai sehat saat ini dirasakan sangat

mahal apalagi setelah kita terserang penyakit, maka tidaklah sedikit biaya yang

harus kita keluarkan untuk biaya pengobatan, guna menyembuhkan penyakit3

. %bdul #udjib, Al-Qawa-'id al-Fiqhiyyah (Kaidah Ilmu Fiqih@ ?"ogjakarta( 'urcahaya, +-;@,9)09


10/37

yang telah bersarang di badan. 2leh karena itulah kalimat 3lebih baik mencegah

dari pada mengobati4 sangat tepat untuk dilaksanakan, sebuah kalimat yang sering

terdengar tanpa kita menyadari secara mendalam apa makna kalimat tersebut.

$asil penelitian yang lain juga mendapatkan bahwa adanya penyakit dalam diri

salah seorang pasangan dalam sebuah keluarga dapat menyebabkan

perceraian.Karena apabila ternyata salah satu pasangan mengidap penyakit seperti

%!DS,impotensi atau penyakit yang lainnya belum diketahui sebelumnya oleh

mereka dapat mengancam kelangsungan perkawinan. $al tersebut disebabkan

karena dalam perkawinan bila keadaan kesehatan pada umumnya terganggu, akan

dapat menimbulkan permasalahan dalam keluarga dan dapat berakibat cukup jauh.

$al ini memberikan pemahaman kepada penulis bahwa kesehatan dalam

perkawinan merupakan hal yang penting.Sayang sekali kebanyakan orang baru

menyadari hal ini setelah jatuh sakit.Kita harus menyadari betapa banyaknya

ancaman yang akan mengganggu kesehatan kita. Dan ancaman yang paling

berbahaya adalah kedunguan, yaitu ketidaktahuan atau tahu tapi tetap tidak mau

melaksanakannya.!tulah yang menarik perhatian peneliti. #unculnya pengertian

dan pemahaman masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan pranikah sangat

dibutuhkan dewasa ini, sehingga pemeriksaan kesehatan pranikah yang pada

awalnya hanya sekedar formalitas dalam menjalankan sebuah persyaratan

administrasi KU% saja, kemudian dapat direspon sebagai salah satu upaya untuk

mengenal pasangan antar satu sama lain yang sehingga tidak adanya sikap

menyesali pernikahan lantaran merasa keliru memilih pasangan.

etapa banyak orang yang sesungguhnya mampu menggapai sumber0

sumber kebahagiaan. 'amun lantaran kebodohan dan kekeliruan yang dilakukan,mereka pun akhirnya menjauh dari jalan yang benarC jalan yang menghantarkan

keduanya menggapai kehidupan yang diselimuti cinta, kasih sayang dan ketulusan

untuk kemudian terhempas ke jurang penderitaan dan kesengsaraan

hidup.Dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dianggap oleh

penelitisangat penting dalam melakukan penelitian antara lain pencarian data,

biaya, tenaga dan lain0lain serta sebagai salah satu bentuk upaya pengabdian

peneliti terhadap


11/37

istansi tercinta, peneliti mengangkat judul !URGENSI PEMERIKSAAN

KESEHATAN PRANIKAH DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA

SAKINAH" ini sebagai

gambaran yang dapat dijadikan rujukan dan tawaran solusi dalam menjalankan

sebuah pernikahan. Permasalahannya adalah bagaimana pemeriksaan kesehatan

pranikah turut berperan dalam upaya membentuk keluarga yang sakinah.

B. R#$#san Masala

erdasarkan uraian0uraian diatas, maka masalah yang perlu untuk di teliti

adalah(

+.agaimana pemahaman calon pengantin terhadap pemeriksaan kesehatan

pranikah A

*.agaimana peranan pemeriksaan kesehatan pranikah terhadap pembentukan

keluarga sakinahA

%. T#an 'an $an(aat Pen#l)san

Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui tentang pemahaman calon pengantin terhadap

pemeriksaan

kesehatan pranikah dalam masyarakat.

b. Untuk mengetahui bagaimana peranan pemeriksaan kesehatan pranikah

bagi

pembentukan keluarga sakinah.

#anfaat Penulisan

+. #enambah wawasan keilmuan khususnya pemikiran hukum !slam terhadap

masalah aktual yang terjadi di masyarakat. *. Dapat menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya demi pengembangan

keilmuan

khususnya dalam kajian masail fi6hiyah.

:. $asil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai sumber pengetahuan

untuk

mengetahui fungsi pemeriksaan kesehatan pranikah bagi calon pengantin.


12/37

G. S)ste$at)ka Pen#l)san

% ! ( PE'D%$U&U%', yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. $al ini penting

sebagai langkah awal bagi penulis untuk mengarahkan secara sistematis saat

menangani penelitian yang direncanakan.

% !! (K%"!%' TE25!T!S D%' #ET2DE&2B! PE#%$%S%'

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang (

%. Kajian teoritis. Kerangka berfikir /. Dan metodelogi penulisan

% !!! ( PE#%$%S%'

%. Deskripsi #asalah. %nalisis #asalah

% ! F ( PE'UTUP, yang terdiri dari kesimpulan dan saran0saran.

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN METODELOGI PENULISAN

A.Ka&)an Te*r)t)s


13/37

Perkawinan menurut !slam disebut pernikahan, yaitu akad yang sangat

kuat atau mitsaqan gholidhon untuk mentaati perintah %llah dan

melaksanakannya merupakan ibadah. Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan

kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah ?Pasal * dan :

K$!@. Sebagaimana tercantum dalam %l0>uran surat %r05um( *+

”.4

dan di antara tanda-tanda kekuasaan-ya ialah !ia men"i#takan untukmu

isteri-isteri dari $enismu sendiri% su#aya kamu "enderung dan merasa tenteram

ke#adanya% dan di$adikan-ya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya

#ada yang demikian itu &enar-&enar terda#at tanda-tanda &agi kaum yang

&erikir

#embina sebuah keluarga dan membangun rumah tangga adalah untuk

kesinambungan hidup keturunan umat manusia. Suatu perkawinan dan sebuah

rumah tangga yang dibina atas dasar ta6wa kepada %llah, berarti meletakkan batu

dasaruntuk membangun suatu masyarakat yang kokoh0kuat, dengan tujuan

memberikan tuntunan keselamatan dan kelangsungan hidup yang baik dan

sejahtera.Pengalaman dalam kehidupan mengajarkan kepada kita betapa

ber1ariasinya perjalanan keluarga yang telah didirikan oleh sepasang muda0mudi

atas dasar cinta mencintai, kasih mengasihi dan seterusnya. Ternyata banyak

dijumpai goncang dan bahkan hancur lebur di dalam perjalanannya. 8alaupun

usia perkawinannya masihG+* terasa singkat, hanya semusim bunga atau hanya

seumur jagung, oleh karena itu mereka harus mempersiapkan bahtera perkawinan

mereka. Diantaranya dengan memilih calon pasangan yang kriterianya telah

dianjurkan oleh !slam. #enarik, memang kebanyakan orang memilih Hpasangan

yang berharta, cantik, berkedudukan, bernasab tinggi atau nenek moyangnya

terpandang tanpa memperhatikan lagi keluhuran akhlaknya dan baik buruk

pendidikannya, sehingga perkawinannya hanya menghasilkan kepahitan dan

4 . >S. %r05um ?:)@( *+

5 . >S. %r05um ?:)@( *+


14/37

berakhir dengan malapetaka dan kerugian, karena itulah mengenai kriteria0kriteria

ini ada hadis 5asulullah saw(

IJJL MNO QR V WXY Q R Z[W Y \] W^ _R`

Q ( ] W Y

IO ( q L L q L

V̀X Y Y Jv x Y J Q Z Y Artinya) !ari A&u *urairah

r.a +asulullah saw &ersa&da) ,anita dikawini karena em#at hal) karena harta-

&endanya% karena status sosialnya% karena keindahan wa$ahnya% dan karena

ketaatannya ke#ada agama. ilihlah wanita yang taat ke#ada Agama% maka kamu

akan &er&ahagia.” /

Dari hadis tersebut , jelaslah menikah dengan seseorang hanya karena

orang itu merupakan muslim yang baik tidaklah cukupz Kriteria0kriteria tersebut

harus diupayakan terpenuhi secara pasti bagi calon suami atau calon istri, apabila

merekamau menjelmakan kehidupan keluarga sakinah dan damai.

Dalam perkawinan pada umumnya menghendaki untuk memperoleh

keturunan. $al ini merupakan sesuatu yang wajar. Dengan demikian dalam

perkawinan, salah satu sasaran yang ingin dicapai adalah mendapatkan keturunan

tersebut. etapa pentingnya masalah keturunan dalam perkawinan, kiranya tidak

dapat dielakkan. $al ini tercantum dalam Surat %nnisa %yat +

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yangtelah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya dan dari padakeduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak! dan bertakwalah kepada Allah yangdengan "mempergunakan# nama-$ya kamu saling meminta satusama lain[26%], dan "peliharalah# hubungan silaturrahim!&esungguhnya Allah selalu men'aga dan mengawasi kamu!(

6. {ainuddin $amidy, dkk, 0er$emah Shahih 1ukhari /et.


15/37

Dalam kehidupan keluarga sudah barang tentu keluarga atau suami istri

menginginkan memperoleh keturunan yang baik, yang sehat, keturunan yang

tidak mengalami cacat. 8alaupun belum ada alat yang cukup tangguh untuk

mengetes bagaimana keadaan anak yang akan lahir, namun secara umum dapat

dinyatakan bahwa bila ayah dan ibu 0 pasangan suami istri } dalam keadaan sehat,

tidak mengandung bibit penyakit, maka ikhtiar untuk menghasilkan keturunan

yang berkualitas dapat tercapai. Dalam surat %n0'isa %yat juga disebutkan(

dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yangseandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yanglemah, yang mereka khawatir terhadap "kese'ahteraan# mereka!oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah danhendaklah mereka mengucapkan )erkataan yang benar !*

Dengan tegas0tegas ayat ini memperingatkan, jangan sampai kita

berketurunan lemah, atau kita diperingatkan, jangan sampai keturunan kita itu

lebih lemah daripada kita. ila dikaji secara cermat, %llah S8T dan 5asullulah

S%8 mengajarkan agar umat !slam melahirkan dan mempersiapkan anak0anak keturunan yang ,sehat dan kuat”, yang menyangkut kesehatan jasmani dan

rohani, jadi yang diutamakan adalah ,kualitas anak”. %nak yang diproduksi oleh

suami istri yang telah melangsungkan aqad nikah itu adalah ,2urriyyatan

thayyi&athan”, yaitu ,keturunan yang sehat dan &aik”, baik mental maupun

fisik.

8

QS.Annisa (4):99 >S. %n0'isa ?;@( +.


16/37

Sakinah yaitu ketentraman jiwa yang meliputi hidup kekeluargaan, dan

adanya mawaddah dan rahmah yakni rasa cinta dan kasih sayang yang mengikat

semua anggota keluarga satu sama lain. Pengertian keturunan tersebut erat

kaitannya dengan masalah kesuburan, tapi hal ini bukan hanya untuk wanita,

tetapi juga berlaku untuk pria, sebab wanita harus berpasangan dengan pria, dan

kesuburan bukan hanya terletak pada wanita tetapi juga pada pria. Ukuran dalam

menentukan penilai calon suami dan calon istri, yang juga berfungsi sebagai

pelengkap terhadap kriteria agama, mempunyai pertautan langsung dengan

masalah kemurnian dan kualitas seseorang dalam masalah kesehatan jasmani dan

kesehatan rohani. !lmu kedokteran mengatakan, bahwa rupa dan bentuk janin

bergantung pada kualitas sel sperma yang ada pada pria dan kualitas o1um

?indung telur@ yang ada pada wanita. Kemudian lahirlah anak yang mirip dengan

kedua ibu bapaknya, baik tubuh ?fisik@ maupun akalnya.+)

#engenai gen ibu, menurut ilmu kedokteran o1um pun berpengaruh besar

terhadap pembentukan janin. 21um yang sakit akan menghasilkan bayi yang cacat

tubuh. Seorang dokter, #arshan namanya, menyatakan bahwa dampak negatif

dari susunan kesehatan ibu jelas memberi pengaruh terhadap o1um sejak masih

dalam o1arium. #elalui o1ariumlah segala sifat0sifat ibu berpindah kepada o1um.

Kadangkadang warisan penyakit baru mulai tampak kecenderungannya ketika

o1um itu tumbuh dalam rahim ?uterus@.++

!slam memperhatikan faktor keturunan dalam pernikahan, Pernah seorang

sahabat meminang seorang wanita mandul, lalu ia bertanya( 38ahai, 5asulullahz

Saya telah meminang seorang wanita yang berbangsa dan cantik, tapi mandul4.

#aka 5asulullah saw mencegahnya, seraya bersabda( ~ X Y ~ X ~ X YY~• W€ @ ~ ‚ ƒ „ … ƒ† ‡ _ ˆ ‰Š ˆ WXY Q R \† V I‹ Š X N ‡ J q ‹ .Œ [ Y ~ Ž (_ ` V R .

q … X Y ~ … Š ‡ Y ‘ N J ’‘ q M ‡ “x

Artinya) !an dari#adanya ia &erkata) Adalah +asulullah menyuruh kami

&erkawin dan melarang (kami3 mem&u$ang dengan larangan yang keras% dan ia

&ersa&da),1erkawinlah dengan (#erem#uan3 #eranak% #enyayang% karena

10

%bdul >adir %l0"ailani, #% 5it.%9;.11 !bid, 9


17/37

sesungguhnyadengan kamu aku akan melawan a&i-na&i di hari Qiyamat

(tentang &anyaknya ummat3 ”67

#enurut ilmu genetika, kebanyakan penyakit jasmaniah itu berpindah

kepada anak dari garis keturunan. Seperti juling mata, gagap, buta warna, sipilis

dan lain lain. Disamping itu penyakit moral sering pengaruhnya dari keturunan.

Seperti sikap tak senonoh, homo seks dan lain0lain.+” Uraian sederhana tersebut,

memberikan gambaran secara jelas betapa besar peran ibu dan bapak dalam

menentukan anak, baik secara biologis maupun psikis. =aktor keturunan begitu

dominan dalam menentukan profil jasmani, kesehatan fisik, intelektual dan

kognitif, emosi dan afektif, bahkan sikap mental anak. 8alaupun tidak secara

eksplisit masalah kesehatan, khususnya kesehatan fisiologis ini dinyatakan dalam

Undang0Undang Perkawinan, namun yang baik perlu diperhitungkan tentang soal

kesehatan ini. Kesehatan dalam perkawinan merupakan hal yang penting. $al

tersebut disebabkan karena dalam perkawinan bila keadaan kesehatan pada

umumnya terganggu, akan dapat menimbulkan permasalahan dalam keluarga. $al

ini akan mengganggu ketentraman keluarga yang bersangkutan, yang dapat

berakibat cukup jauh, seperti kekerasan dalam keluarga, perceraian dan lain

sebagainya.

+. Kerangka Ber()k)r

erdasarkan !nstruksi ersama Direktur "enderal imbingan #asyarakat

!slam dan Urusan $aji Departemen %gama dan Direktur "enderal Pemberantasan

Penyakit #enular dan Penyehatan &ingkungan Pemukiman Departemen

Kesehatan 'o ( )* Tahun +- Tentang !munisasi Tetanus Toid /alon

Pengantinmenginstruksikan kepada ( Semua kepala kantor wilayah Departemen%gama dan kepala kantor wilayah Departemen Kesehatan di seluruh !ndonesia

untuk (

+. #emerintahkan kepada seluruh jajaran di bawahnya melaksanakan

bimbingandan pelayanan !munisasi TT /alon Pengantin sesuai dengan pedoman

pelaksanaan.

12

. %. $assan, 0ar$amah 1ulughul 8aram ?andung( /F. Dipenegoro, +”


18/37

*. #emantau pelaksanaan bimbingan dan pelayanan !munisasi TT /alon

Pengantin di daerah masing0masing.

:. #elaporkan secara berkala hasil pelaksanaan instruksi ini kepada Dirjen imas

!slam dan Urusan $aji dan Dirjen PP# P&P sesuai tugas masing0masing.

Dalam pelaksanaan, peraturan tersebut dapat dianggap sebagai dasar atau

landasan salah satu syarat administrasi pernikahan yang dibutuhkan oleh KU%

terhadap pasangan yang akan menikah, yaitu adanya suratGkartu bukti immunisasi

TT+ bagi calon istri dari rumah sakit atau puskesmas terdekat.!mmunisasi adalah

upaya untuk menimbulkan kekebalan kepada seseorang dengan cara memberikan

cairan ?1aksin@ tertentu sehingga dapat tercegah dari penyakit. Penyakit yang

dapat dicegah dengan immunisasi antara lain( Tetanus,T/, Differi, atuk rejan,

Polio dan /ampak.+:

agi calon pengantin perlu memperoleh immunisasi agar tidak terserang

penyakit tersebut diatas dan menular pada bayi yang akan dilahirkan sehingga

angka kematian ibu melahirkan pun dapat dikurangi. #unculnya peraturan

tersebut mengingat bahwa, #enurut Undang0Undang'o. tentang pokok0pokok

kesehatan dalam ab !, Pasal * ( |ang dimaksud

kesehatan dalam undang0undang ini ialah yang meliputi kesehatan badan, rohani

?mental@ dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan

kelemahan.+;

%danya peraturan0peraturan tersebut mengisyaratkan bahwa setiap orang

berhak dan wajib untuk menjaga dan memelihara kesehatan demi tercapainya

suatu tatanan masyarakat yang sejahtera.

Dalam garis besarnya usaha0usaha kesehatan dapat di bagi dalam tigagolongan yaitu(

a. Usaha Pencegahan ?usaha pre1entif@, yaitu untuk pencegahan penyakit atau

pemeriksaan kesehatan pada saat gejala penyakit belum dirasakan ?perilaku sehat@

13 adan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan ?P;@ Pro1insi "awa Timur,

0untunanraktis +umah 0angga 1ahagia ?"awa Timur( *))


19/37

b. Usaha Pengobatan ?usaha kuratif@, yaitu untuk mendapatkan diagnosis penyakit

dan tindakan yang diperlukan jika ada gejala penyakit yang dirasakan ?perilaku

sakit@

c. Usaha 5ehabilitasi, yaitu untuk mengobati penyakit, jika penyakit tertentu telah

dipastikan, agar sembuh dan sehat seperti sedia kala, atau agar penyakit tidak

bertambah parah ?peran sakit@

Dari ketiga jenis usaha ini, usaha pencegahan penyakit ?pre1entif@ menjadi

tempat yang utama. Karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang

lebih baik, serta memerlukan biaya yang lebih murah di bandingkan dengan usaha

pengobatan maupun rehabilitasi. 2leh karena itu dianjurkan bagi calon mempelai

wanita dan juga pria agar memeriksakan kesehatan sebagai persiapan pernikahan,

disamping kesiapan batinGrohani dan mengikuti pengarahan atau kursus calon

pengantin ?SUS/%T!'@ dalam rangka usaha pre1entif.

Kesehatan dan kesejahteraan adalah anugerah terbaik dari %llah kepada

manusia.5asulullah menganjurkan kepada kita agar menjaga kesehatan dan

memerintahkan kepada kita untuk berobat dalam rangka memelihara kesehatan.

Dalam hadist sahih diriwayatkan oleh !mam ukhari dan !mam #uslim

disebutkan(

J N • ~ [Y _R` _ W W Y –

_ “ — Y Y M ̂ OY x Y Y Y ˜[̃ Y N O

™ _ W•

Artinya) !ari 9a&ir r.a dari +asulullah saw.% sa&danya) ,Setia# #enyakit ada

o&atnya. A#a&ila te#at o&at suatu #enyakit% tentu #enyakit itu sem&uh dengan i2in

Allah :A22a wa $alla”6

!slam memerintahkan kepada kita untuk menghindari penyebab berbagai penyakit

yang banyak muncul, diantaranya adalah(

a. Segala hal yang dilarang dalam !slam, seperti makan dan minum berlebihan,

mengkonsumsi darah dan bangkai, minum khamar dan sebagainya.

15 .#amur Daud, 0er$emah Shahih 8uslim "ilid !F ?"akarta( 8!D"%|%, +-:@, +;”.


20/37

b. !slam menyuruh kita supaya menjauhi penyakit saluran pencernaan, lepra,

tha;un ?penyakit pes@ dan lain sebagainya, sehingga kita diperintahkan menjaga

jarak dari penderita agar tidak tertular.

c. Penyebab munculnya penyakit adalah tempat yang kotor dan banyaknya

serangga yang membahayakan sepeti lalat, nyamuk, tikus dan lain sebagainya.

d. Terjatuhnya seseorang pada keputusasaan dalam menyelesaikan masalahnya ke

dalam hal0hal yang merusak dirinya ?narkoba, ree se< dan lain0lain@. $al tersebut

akan menimbulka berbagai penyakit jasmani dan rohani. Penyakit memang

merupakan sunnah Tuhan dan ujian dari0'ya dan akan meleburkan dosa0dosa

seorang hamba, jika ia menerima penyakit tersebut dengan penuh kesabaran.

'amun !slam telah menjelaskan sebab0sebab penyakit tersebut diatas, agar

seorang #uslim harus sadar dan tetap berikhtiar untuk melakukan pencegahan

terhadap penyakit serta berusaha menyembuhkan dengan cara berobat jika

penyakit itu datang.Tentang pencegahan penyakit, pada umumnya dalam ajaran

!slam terdapat ajaran0ajaran antara lain(+9

a. Untuk mendiagnosis suatu penyakit dan memberikan dosis obatnya, !slam

memerintahkan agar berobat kepada dokter spesialis

b. Untuk menjaga kesehatan dari penyakit menular, !slam mengajarkan agar

mengarantinakan orang yang menderita penyakit menular, sehingga penyakit itu

tidak meluas.

c. !slam juga menyarankan kepada orang yang sehat agar tidak memasuki daerah

yang rentan penyakit atau menjauhkan dirinya sampai daerah itu bebas dari

penyakit menular.

d. Prinsip yang ditanamkan oleh !slam tersebut, !slam pun mendorong pengadaanmakanan umum yang sehat sebagai usaha menghindari penyakit.Secara umum,

pemeriksaan kesehatan dalam !slam berprinsip pada upaya menjaga kesehatan

secara pre1entif ?menjaga kesehatan sebelum sakit@. Kemudian setelah itu. !slam

menganjurkan pengobatan bagi siapa yang membutuhkan karena sakit. !nilah

16 .%hmad Syau6i %l0=anjari, ilai Kesehatan !alam Syariat Islam ?"akarta( umi %ksara, +@,

:”0;*.*)


21/37

salah satu prinsip dalam !slam yang sesuai dengan karakteristik, kemampuan dan

keadaan fitrah manusia.+”

2leh karena itu pemeriksaan kesehatan adalah salah satu langkah awal

dalam menjaga kesehatan, gagasan semacam ini tiada lain karena dengan

pemeriksaan dapat diketahui keadaan manusia tersebut.

Terkait dengan upaya0upaya pre1entif tersebut, dalam pernikahan, !slam

pun menganjurkan agar memperhatikan masalah kesehatan calon pasangannya.

Kesehatan calon pasangannya dapat diketahui melalui kejujuran dari calon

pasangan atau keluarganya atau dari pemeriksaan kesehatan pranikah bagi kedua

calon pasangan tersebut. Sebagaimana dikutip oleh %dil %bdul #unim %bu

%bbas dalam buku, Ketika 8enikah 9adi ilihan (Al-8ahira% 7==63% !mam %l0

>urthubi berkata, 3"ika suami tahu bahwa dirinya tidak mampu menafkahi istri,

atau memberi mahar, memenuhi hak0hak istri yang wajib atasnya maka ia tidak

boleh menikahi wanita itu sampai ia menjelaskan hal itu kepadanya. egitu juga

jika si calon suami

mempunyai suatu penyakit yang menghalanginya untuk melakukan hubungan

seksual dengan istrinya, maka ia harus menjelaskan kepada wanita itu agar ia

dapat mempertimbangkan. Demikian pula wajib bagi si calon istri menjelaskan

kepada calon suami jika ia mengetahui bahwa dirinya tidak mampu memberikan

hak kepada suami atau mempunyai suatu penyakit yang menghalanginya untuk

melakukan hubungan seksual dengannya.4+-

#emperhatikan hal tersebut, maka dapat dipahami bahwa kesehatan merupakan

salah satu alasan untuk mempertimbangkan kualitas seseorang untuk melakukan

pernikahan. Pemeriksaan kesehatan menjadi hal yang penting untuk dilakukansebelum menjalani pernikahan demi mencegah kekecewaan antara suami istri itu

nantinya. $al ini juga sesuai dengan salah satu kaidah fi6hiyah yang berbunyi(

XY š O ›x œ Y › x

17 . $asan 5a6ith, #. 5it., ;


22/37

yaitu mencegah agar tak terjadi itu lebih mudah daripada menghilangkan seperti

sebelum terjadi.+

žPara ahli juga menyepakati akan kebenaran pendapat ini, sehingga orang0

orang bijak mengatakan, 3#enjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati4.

Dari pernyataan tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa menjaga diri agar

tidak sakit, lebih utama daripada mengobati setelah sakit. Ditinjau dari kaidah

tersebut, ikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan hidup keluarga melalui

pemeriksaan kesehatan pranikah, tidak dilarang agama. %l0>uran maupun

Sunnah tidak ada yang melarang untuk melakukan hal tersebut, oleh karena itu,

pemeriksaan kesehatan pranikah dengan tujuan mewujudkan kesejahteraan hidup

keluarga disebutkan diatas, pada dasarnya termasuk hal yang hukumnya mubah.

Perbuatan mubah adalah sesuatu perbuatan yang bila diperbuat tidak diberi pahala

dan bila ditinggalkan tidak dikenakan siksa. #ubah dinamakan halal dan jai.*)

Sebagaimana kita ketahui, hal yang pada dasarnya termasuk dalam

kategori hukum mubah itu masih dapat mengalami perubahan ketentuan hukum,

bergantung kepada moti1asinya. %pabila pemeriksaan kesehatan pranikah benar0

benar bertujuan untuk dapat mewujudkan kesejahteraan hidup keluarganya kelak

agar lebih sempurna dalam melaksanakan ajaran0ajaran agama maka hukumya

bisa saja menjadi sunah, dengan suatu perkiraan kuat apabila dikhawatirkan akan

terjadinya sebaliknya, pemeriksaan kesehatan pranikah itu justru dapat dinilai

sebagai hal yang mulia.

Para ahli juga menyepakati akan kebenaran pendapat ini, sehingga

orangorang bijak mengatakan, 3#enjaga kesehatan lebih baik daripada

mengobati4. Dari pernyataan tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa menjagadiri agar tidak sakit, lebih utama daripada mengobati setelah sakit.

Sebagian ahli berpandangan bahwa tak seorangpun, diantara pasangan }

suami istri0 ini, mempunyai pilihan untuk memutuskan ikatan perkawinan dengan

alasan adanya cacat atau kekurangan pada diri pasangannya. Peraturan yang ada

dalam !urr 8ukhtar adalah( 3aik suami ataupun istri tidak berhak memutuskan

19.$.%bdul #udjib, >o". 5it .20

. %. $anafie, ?shul Fiqh ?"akarta( 8idjaya, +-@, *;**


23/37

ikatan perkawinan dengan alasan cacat atau kekurangan yang ada pada

pasangannya, walau betapa berat nya penyakit tersebut, seperti kegilaan, lepra,

dan sebagainya.4 Pandangan ini telah dikemukakan oleh Khalifah %li dan !bnu

#asud, para sahabat 'abi dan oleh %tha0'akhai, Umar bin %bdul %i, !bn %bi

&aila, %uai, Thauri, %bu $anifah, dan %bu |usuf.

Sebagian ahli fikih lain berpandangan bahwa cacat, yang menghalangi

dilakukannya hubungan seksual, memberikan hak pada keduanya untuk

melakukan pemutusan ikatan perkawinan. /acat yang disebutkan adalah kegilaan,

lepra, bau busuk pada mulut, penyakit0penyakit kelamin. !mam #alik0lah yang

mengemukakan pandangan ini. Dalam bukunya Al-Qowanin% %bu !ja menulis

daftar penyakit diatas dan menyatakan bila salah seorangan diantara pasangan

tersebut, menderita salah satu penyakit tersebut pasangannya berhak untuk

memilih atau melakukan perpisahan.

#enurut !mam Syafii, kedua orang suami istri itu berhak memutuskan

ikatan perkawinan bila salah seorang, diantara keduanya, menderita lepra atau

leukoderma. Tetapi bau busuk pada mulut, gatal0gatal dan penyakit kelamin bukan

alasan untuk memutuskan perkawinan. Tetapi, bila si wanita mempunyai penyakit

kelamin dan menghalangi hubungan suami istri, atau suami menderita impotensi,

atau alat kelaminnya telah diamputasi, pasangan itu berhak memutuskan ikatan

perkawinan.*+

Dari semua pandangan ini, yang kedua0lah yang paling dekat dengan

ajaran %l0>uran. Dalam pandangan %l0>uran, dua sasaran perkawinan adalah

pemelihara kesucian dan ikatan kasih sayang diantara pasangan. Sasaran0sasaran

ini hilang bila salah seorang dari pasangan tersebut terserang penyakit, ataumempunyai cacat yang mengganggu pasangannya, atau menghalanginya untuk

memuaskan nafsu alamiahnya. /acat atau penyakit yang telah disebutkan tadi,

mengabitkan penderitaan pada pasangan yang normal. Dengan demikian

pentinglah kiranya memberikan pilihan kepada pasangan tersebut untuk

memutuskan ikatan

21

%bul %la %l0#aududi dan =al %hmed, edoman erkawinan !alam Islam ?"akarta( DarulUlumPress, +-”@, :*;


24/37

perkawinan. Pembicaraan tadi terbatas pada kasus0kasus dimana pasangan tidak

begitu saling mengenal sebelum dilangsungkannya perkawinan, dan mereka

mengutarakan kekecewaan mereka segera setelah bertemu muka. Kebersihan dan

kesucian, dan kesehatan jasmani menjadi syarat untuk mewujudkan tubuh yang

kuat dan tegapC dan kondisi ini menurut !slam mempunyai nilai yang lebih baik

dibanding dengan kondisi tubuh yang lemah menurut pandangan %llah S8T,

karena tubuh yang lemah tidak mungkin bisa melaksanakan ibadah kepada %llah

secara utuh dan sempurna. Dalam hubungan ini. 'abi saw menyatakan dalam

sabdanya sebagai berikut(

Y _ ŸX Y ZZ Y Y [Y œ Y

Y ] › ¡ ¢

Artinya)”Ketahuilah% muslim yang kuat adalah le&ih &aik dan le&ih di"intai Allah

dari#ada muslim yang lemah”77

/.#etodelogi Penulisan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma pendekatan kesehatan,

dimana paradigma ini dipakai dalam mengarahkan peneliti agar mengetahui

bagaimana cara untuk masuk kedalam dunia konseptual para subjek yang diteliti

dengan sedemikian rupa, sehingga dapat memahami bagaimana pelaksanaan yang

dilakukan.

Sehingga dalam penelitian kualitatif itu sifatnya atau hasilnya bisa berubah

ubah sesuai dengan saat penelitian dilaksanakan. ahkan terkadang penelitian

dengan menggunakan paradigma interpretatif fenomenologis ini bisa menemukan

teori baru sehingga tidak terpaku pada teori yang ada saja, karena bisa dinilai

secara subyektif.

22

. %bdul >odir "ailani, #. 5it.% *:)0*:+.


25/37

BAB. III PEMBAHASAN

A.Deskr),s) Masala

Perkawinan merupakan tahap awal untuk mencapai kebahagiaan dalam

kehidupan indi1idu. Untuk meraih keberhasilan dalam kehidupannya yang multi


26/37

kompleks, dalam bidang sains, harta dan nama ?pristise@. #aka tahap awal untuk

mencapainya haruslah berhasil terlebih dahulu dalam kehidupan berumah tangga.

#enurut dr. Sugi !skandar, Sp2B sebaiknya setiap pasangan yang memutuskan

akan menikah, memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu.

#engetahui kondisi kesehatan masing0masing pasangan sedini mungkin

lewat pemeriksaan kesehatan pranikah amat dianjurkan, untuk mengetahui

penyakitpenyakit yang bisa ditularkan atau diturunkan kepada pasangan dan anak,

sedini mungkin.*:

Pemeriksaan kesehatan pranikah atau #re marital medi"al e


27/37

yang mungkin timbul pada keturunan nanti. Sebaiknya pemeriksaan kesehatan

dilakukan pada kedua calon pengantin, karena penyakit keturunan dapat

diturunkan oleh salah satu dari suami atau istri. #eskipun secara fisik kelihatan

baik dan bebas dari penyakit,

tetapi dimungkinkan salah satu mempunyai gen penyakit keturunan yang akan

berpindah kepada anak0anaknya. Sebagian jenis penyakit keturunan antara lain( *;

+. Thalassimia, yaitu sejenis anemia bersifat haemolyobik yang menurun dan

terdapat dalam satu lingkaran keluarga. Dalam penyakit ini, sang ayah dan ibu

bebas dari penyakit, tetapi semua anak0anak terkena pembiakana yang cepat pada

butir0butir darah merah. $al ini menyebabkan mereka kekurangan darah. #ereka

membutuhkan donor secara teratur sepanjang hidupnya. "enis penyakit ini

termasuk berbahaya dan setiap saat membunuh penderita.

*. $eamopholia, yaitu penyakit darah dimana darah kurang mempunyai daya

beku, sehingga mudah terjadi pendarahan terus menerus. &uka sedikit saja

mungkin akan banyak menyebabkan pendarahan. Penyakit keturunan ini akan

berpindah melalui wanita, akan tetapi penyakitnya diderita oleh anak pria dan

bukan wanita. Satu bentuk penyakit yang sulit ditemukan obatnya.

:. 5$ =aktor, yaitu penyakit kekurangan darah. Penyakit keturunan ini akan

terjadi jika darah sang ibu yang negatif bertentangan dengan darah sang suami

yang positif. "ika anak lahir dengan selamat, maka bayi itu akan menderita

keracunan darah, dan sebagian dari anak0anak tersebut perlu pencucian darah

secara total sekurang0kurang sebulan sekali.

Pemeriksaan kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi

pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan denganmasalah kesehatan reproduksi ?fertilitas@ dan genetika ?keturunan@, juga untuk

memperoleh kesiapan mental karena masing0masing mengetahui benar kondisi

kesehatan calon pasangan hidupnya.banyak lagi jenis penyakit keturunan ini,

seperti penyakit gula hipertensi, penyakitGgangguan kejiwaan, !> rendah dan lain0

lain. Dalam kondisi seperti ini, anak memang membawa kesediaan menerima

penyakit keturunan dari orang tuanya atau dari susunan keluarganya yang

24 . %hmad Syau6i %l0=anjari, #.5 it., +-;.*9


28/37

lain.Dikatakan oleh dr. udi Santoso Sp2B ?K@, spesialis obsteri dan ginekologi

5SU dr Soetomo Surabaya, #re marital medi"al e


29/37

ginjal, kesehatan paru0paru dan jantung. Kesehatan alat reproduksi juga tak luput

dari pemeriksaan. $al ini bertujuan untuk mengetahui kesuburan dan fungsi

anatomi alat reproduksi tersebut.

Pemeriksaan kesehatan pranikah sebaiknya meliputi pemeriksaan klinis

dan laboratorium. Pemeriksaan tersebut lebih diarahkan untuk penyakit yang

dapat menular seperti penyakit #enular Seksual ?P#S@, T/, dan lain0lain.

Disamping itu, agar anak tidak terkena talasemia mayorC ada baiknya calon

suami0istri diperiksa kemungkinan talasemia minor. Karena talasemia minor

biasanya tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi bila calon apak dan !bu

keduanya menderita talasemia minor, ada resiko anaknya akan terkena talasemia

mayor. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, sebaiknya perlu berkonsultasi

dengan dokter, sehingga mendapat informasi yang lengkap dan benar. Pun untuk

mendeteksi ada atau tidak $!FG%!DS, Bonorrhoe, Sifilis, $erpes dan Papiloma

Firus.

/alon pengantin bisa mendatangi dokter terdekat, atau kerumah sakit yang

memang menyediakan paket pemeriksaan kesehatan pranikah. Pemeriksan

tersebut bukan bertujuan untuk menggagalkan rencana perkawinannya, namun

menyiapkan segala sesuatunya sehingga pilar0pilar perkawinan semakin kokoh.

%. Kel#arga Sak)na

-. Pengert)an Kel#arga Sak)na

Dalam kehidupan sehari0hari kata keluarga dipakai dengan pengertian antara lain(

a. Sanak saudara, kaum kerabat

b. 2rang seisi rumah, suami0istri, anak c. 2rang yang ada dalam naungan organisasi atau sejenisnya

d. #asyarakat terkecil berbentuk keluarga atau lainnya

Dari beberapa definisi tersebut, maka keluarga adalah unit terkecil dari suatu

masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat merupakan kumpulan keluarga0

keluarga. !ni berarti, baik buruknya suatu masyarakat tergantung pada baik

buruknya masyarakat kecil itu ?keluarga@. "adi keselamatan dan kebahagiaan suatu


30/37

masyarakat berpangkal pada masyarakat terkecil atau keluarga. Kata sakinah

?%rab@ mempunyai arti ketenangan dan ketentraman jiwa. Kata

ini disebutkan sebanyak enam kali dalam %l0>uran, yaitu pada Surat %l0a6arah

ayat *;-, Surat %t0Taubah ayat *9 dan ;), Surat %l0=ath ayat ;, +- dan *9. Dalam

ayat0ayat tersebut dijelaskan bahwa sakinah itu didatangkan %llah S8T ke dalam

hati para nabi dan orang0orang yang beriman agar tabah dan tidak gentar

menghadapi tantangan, ujian, cobaan, ataupun musibah. Sehingga sakinah dapat

juga dipahami sebagai 3sesuatu yang memuaskan hati4. Dari dua aspek tersebut

diatas, maka !stilah 3keluarga sakinah4 merupakan dua kata yang saling

melengkapi, kata sakinah sebagai kata sifat, yaitu untuk menyifati atau

menerangkan kata keluarga. Keluarga sakinah digunakan dengan pengertian

keluarga yang tenang, tentram, bahagia, dan sejahtera lahir dan batin.

Terwujudnya suatu keluarga sakinah, yakni keluarga bahagia dan sejahtera atas

jalinan cinta dan kasih sayang antara suami istri yang dikehendaki oleh agama

islam adalah bersumber pada firman %llah S8T dalam %l >uran surat %r05um

%yat *+. Pada ayat ini tersurat kalimat litaskunu ilaiha yang menggambarkan

suatu keadaan rumah tangga yang para anggotanya memperoleh ketenangan dan

ketentraman serta kebahagiaan lahir batin, mengantarkan kemungkinan

berkembangnya cinta dan kasih sayang dalam keluarga itu sendiri. Dalam kalimat

itu terkandung pula arti tersirat, bahwa tujuan dari kehidupan rumah tangga untuk

mencapai ketenangan, kedamaian, ketentraman, dan kebahagian hidup lahir dan

batin di atas jalinan kasih sayang antara suami dan istri. erdasarkan dalam surat

tersebut, Departemen %gama membuat rumusan pengertian Keluarga Sakinah,

yaitu( Keluarga Sakinah adalah keluarga yang dibina berdasarkan perkawinanyang sah, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material yang layak,

mampu menciptakan suasana cinta kasih dan kasih sayang ?mawaddah wa

rahmah@, selaras, serasi dan seimbang, serta mampu menanamkan dan

melaksanakan nilai0nilai keimanan dan ketakwaan, amal shaleh dan akhlakul

karimah dalam lingkungan keluarga sesuai ajaran !slam.

Keluarga sakinah merupakan dambaan dari setiap rumah tangga muslim,

hal ini terefleksi dengan jelas dalam setiap undangan walimatul urs teruntai


31/37

kalimat harapan terciptanya keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Khusus di

!ndonesia program keluarga sakinah merupakan Proyek 'asional dalam

pembangunan bangsa yang berada dalam ruang lingkup kerja Kementerian

%gama..

+. Peranan Pe$er)ksaaan Keseatan Pran)ka Bag) Pe$ent#kan Kel#arga

Sak)na

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa perkawinan

bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah

dan rahmah ?Pasal * dan : K$!@, maka dalam perkawinan diperlukan adanya

kematangan dan kedewasaan bagi calon suami istri baik fisik, psikis serta

kesiapan kebutuhan yang lain. Keluarga sakinah dapat tercipta apabila lima aspek

pokok kehidupan keluarga terpenuhi dengan mewujudkan kehidupan bersama

menciptakan suasana keislaman, pendidikan keluarga yang mantap, kesehatan

yang terjamin, ekonomi keluarga yang stabil, hubungan intern dan antar keluarga

yang harmonis dan terjalin erat, sehingga dengan demikian dapat menjadi

gambaran keluarga sakinah sebagai upaya membentuk bangsa. Sebab keluarga

merupkan miniatur bangsa.*9

Sehubungan dengan hal tersebut, maka faktor pemeriksaan kesehatan

pranikah dapat dianggap sebagai salah satu langkah awal dalam pembentukan

keluarga sakinah demi tercapainya kesehatan yang terjamin dalam sebuah

keluarga.=aktor kesehatan fisik ini tidak kalah pentingnya dari faktor0faktor yang

lain,karena seringnya anggota keluarga yang sakit, banyaknya pengeluaran untuk

dokter, obat0obatan dan rumah sakit, tentu akan mengurangi dan menghambat

tercapainya kesejahteraan keluarga. Kondisi sehat menurut !slam mempunyai nilaiyang lebih baik dibanding dengan kondisi tubuh yang lemah menurut pandangan

%llah S8T, karena tubuh yang lemah tidak mungkin bisa melaksanakan ibadah

kepada %llah secara utuh dan sempurna. Sehingga dalam hubungan ini, 'abi saw

menyatakan dalam sabdanya bahwa muslim yang kuat, adalah lebih baik dan lebih

di cintai %llah daripada muslim yang lemah. "ika ditilik dari !nstruksi ersama

26.%i #ushoffa, ?ntaian 8utiara 1uat Keluarga ./et. !. ?|ogyakarta( #itra Pustaka, *))+@,

+.


32/37

Departemen %gama dan Departemen Kesehatan 'o ( )* Tahun +- Tentang

!munisasi Tetanus Toid /alon Pengantin serta pelaksanaan dilapangan selama ini

yang hanya mewajibkan adanya surat kesehatan bagi calon pengantin wanita. $al

ini memberikan gambaran bahwa pemeriksaan kesehatan tersebut penting

dilakukan hanya bagi calon pengantin wanita. Terdapat ketidaksesuaian dengan

pernyataan yang ada didalam undang undang 'o. ) Tentang pokok0pokok

kesehatan yang mengisyaratkan bahwa setiap orang berhak bahkan 3wajib4

memelihara dan menjaga kesehatan. %kan tetapi bagaimana jika yang bermasalah

adalah justru dari pihak laki0lakiA 2leh karena itu, pemeriksaan kesehatan ini

seharusnya dijalani oleh calon suami dan calon istri atas kesadaran sendiri untuk

mengetahui kondisi kesehatan masing0masing pasangan sedini mungkin. Tidak

cukup jika hanya calon istri yang melakukan pemeriksaan kesehatannya, karena

setiap orang berpotensi untuk menularkan penyakit yang ada pada

dirinya.Pemeriksaan kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi

pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan

masalah kesehatan reproduksi ?fertilitas@ dan genetika ?keturunan@. Selain alasan

cinta, bukankah sering kali pernikahan dilakukan karena ingin mendapatkan

keturunan yang sehatA

#aka dari itu, jangan sepelekan pemeriksaan kesehatan dan konseling

pranikah. "ika tidak waspada, ada banyak resiko yang dapat menghadang dalam

menjalani pernikahan. "adi, hindari resiko sedini mungkin dan tempatkan usaha

pencegahan penyakit ?pre1entif@ menjadi tempat yang utama. Karena dengan

usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memerlukan biaya

yang lebih murah di bandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi.*”

"angan sampai timbul penyesalan setelah menikah, hanya gara0gara penyakit yang

sebenarnya bisa disembuhkan dari jauh0jauh hari. %da baiknya terlebih dulu

menuntaskan pengobatan, baru kemudian menyusun kembali rencana pernikahan.

Saat ini pada kenyataannya, tak jarang banyak calon pengantin yang enggan

melakukan pemeriksaan kesehatann sebelum melangsungkan pernikahan. #ereka

27

. !ndan Entjang, Ilmu Kesehatan 8asyarakat ?andung) PT. /itra %ditya akti *)))@, *9.


33/37

menganggap bahwa, tes kesehatan tersebut hanya akan menambah daftar

kesibukan, serta pemborosan karena memakan biaya, atau bahkan ada yang

berfikiran akan dapat mempengaruhi hubungan mereka. Padahal pemeriksaan

kesehatan pada calon pasangan suami istri sebelum pernikahan mempunyai

peranan dan kegunaan yang sangat penting bagi kelangsungan perkawinan,

terutama hubungannya dengan masalah kesehatan fisik dan reproduksi. Semua

berawal dari niatan untuk beribadah kepada %llah S8T. Kemudian berproses dan

sabar dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang datang silih berganti.

#enjadi keluarga sakinah adalah harapan bagi setiap orang yang merupakan

sebauh jerih payah yang telah dianugerahkan oleh0'ya dan sudah sepatutnya

dijadikan sebagai suri tauladan bagi masyarakat pada umumnya.

Kini tinggal bagaimana kesadaran dan kemauan calon mempelai berdua.

%pakah mau untuk £sedia payung sebelum hujan£ dan berlatih menerima

pasangan sepenuhnya. %kan tetapi perlu diingat, jangan membuat hasil

pemeriksaan pranikah sebagai dasar utama kelangsungan suatu pernikahan.


34/37

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisa data, maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut(

+. Pemahaman calon pengantin terhadap pemeriksaan kesehatan pranikah masih

mengenai sisi0sisi ketidaktahuan masyarakat pada umumnya dan calon pengantin

khususnya tentang substansi dan seluk beluk dari pemeriksaan kesehatan

pranikah. Kesadaran calon pengantin untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan

ini hanya terbatas pada kesadaran formalitas persyaratan administratif yang harusdilaksanakan oleh setiap calon pengantin. &ebih dari itu mayoritas dari mereka

lebih terfokus pada hal yang bersifat normatif di dalam pelaksanaan pemeriksaan

kesehatan pranikah. %da beberapa alasan mereka yang dapat diidentifikasi sebagai

sebab pemahaman calon pengantin seperti ini, antara lain(

a. Pemeriksaan kesehatan pranikah masih merupakan masalah yang baru dalam

masyarakat .


35/37

b. #inimnya informasi yang mereka dapatkan mengenai bagaimana seluk beluk

pemeriksaan kesehatan pranikah yang lebih jelas.

*. Dari hasil analisa maka pemeriksaan kesehatan pranikah berperan penting dan

dapat dianggap sebagai langkah awal dalam pembentukan keluarga sakinah, demi

tercapainya kesehatan yang terjamin dalam sebuah keluarga. #emeriksa calon

suami dan istri sebelum mereka melangsungkan pernikahan sangat bermanfaat,

khususnya untuk mengetahui kesuburan rahim wanita serta kesehatan dari sperma

yang dimiliki oleh laki0laki. egitu juga dengan memeriksa keduanya dari

penyakit menular yang membahayakan, impotensi, kemandulan, dan kelainan

fisik maupun psikis lainnya. %kibat dari penyakit0penyakit itu dapat

menghilangkan keserasian antara suami dan istri serta ketenangan dalam sebuah

keluarga itu nantinya, jika kesehatan keluarga itu terjaga, maka kebahagiaan dan

tujuan keluarga sakinah dapat dengan mudah terealisasi.

B. SARAN SARAN

-. Bag) /al*n ,engant)n

a. #elihat manfaat yang begitu besar dari pemeriksaan kesehatan pranikah, sangat

disayangkan apabila tes kesehatan ini disepelekan dan ditinggalkan begitu saja

oleh calon pengantin, karena itu sebelum melaksanakan pernikahan disarankan

agar pasangan calon pengantin bisa berkonsultasi kepada dokter atau pihak medis,

untuk dapat mengetahui bagaimana kualitas kesehatan pada umumnya dan hal

yang bersangkutan dengan kemungkinan mendapatkan keturunan yang berkualitas

pada khususnya.

b. Peraturan pemeriksaan kesehatan yang disyaratkan oleh KU% hanya

terbatas pada pemeriksaan bagi calon pengantin wanita, namun juga perlu adanyainisiatif dan kesadaran indi1idu untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi

calon pengantin pria..

+. Bag) Instans) 0ang Bersangk#tan

a. Program ini harus terus ditingkatkan, untuk itu KU% perlu meningkatkan

koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga kesehatandan

warga masyarakat, dengan adanya penyuluhan terhadap pemeriksaankesehatan,


36/37

akan dapat membantu jalannya proses perkawinan daripendaftaran sampai pada

pelaksanaannya.

b. agi pejabat yang berwenang hendaknya lebih meningkatkan sarana dan

pra sarana kesehatan yang ada di wilayah masing masing sebagai

penunjangtercapainya kesehatan yang lebih baik lagi dalam kehidupan

masyarakat.

c. Perlu adanya perubahan terhadap kriteria0kriteria keluarga sakinah yang di

keluarkan oleh P0;. Kriteria kesehatan keluarga yang hanya tercantum pada

Keluarga Sakinah !!! diharapkan dapat diletakkan juga pada Keluarga Sakinah !

bahkan Pra Sakinah sebagai moti1asi bagi setiap keluarga untuk memahami arti

pentingnya kesehatan.¤¤


37/37

D%=T%5 PUST%K%%l0>uranul Karim

%bul %la %l0#aududi dan =al %hmed, edoman erkawinan !alam Islam

?"akarta( Darul UlumPress, +-”@, :*;

%. $assan, 0ar$amah 1ulughul 8aram ?andung( /F. Dipenegoro, +”odir "ailani, Keluarga Sakinah ?Surabaya( PT. ina !lmu, +

urgensi pemeriksaan kesehatan pranikah d

Documents