upt perpustakaan isi yogyakartadigilib.isi.ac.id/4578/1/jurnal.pdf · terbaru adalah salah satu...

13
NASKAH PUBLIKASI KARYA DESAIN PERANCANGAN INTERIOR KANTOR ENDANK SOEKAMTI Soni Harsono NIM 141 1957 023 PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2018 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Upload: others

Post on 23-Jan-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NASKAH PUBLIKASI

KARYA DESAIN

PERANCANGAN INTERIOR KANTOR

ENDANK SOEKAMTI

Soni Harsono

NIM 141 1957 023

PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2018

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

1

NASKAH PUBLIKASI KARYA DESAIN

PERANCANGAN INTERIOR KANTOR

ENDANK SOEKAMTI

Soni Harsono

[email protected]

Abstract

Endank Soekamti is a music band who formed in 2001 and still performing todays.

They have an office in Perumahan Baciro, Yogyakarta, the city where the band formed. The

office building was just a living house and growth day by day, then switched to be a creativity

center for those who lived there. Not just a band, Endank Soekamti is also have another

projects in another things besides music. That caused, this design has a purpose to fix the

plot circulation of this area which have high complexity, so that the activities can be more

effective and efficient to do. This design plan consist of main room (office), mini museum,

DOES University classroom, merchandise store, pantry, dormitory, and terrace. The concept

of Endank Soekamti’s office design use a principle of Compact Design which combined with

industrial style. Industrial Style is being selected to represent the masculine character of the

member of Endank Soekamti and management. The design method of this design consist of

analysis, synthesis and evaluation by collect all of data then process it to be alternative

design which give solution optimal result.

Keyword : Compact Design, Complexity, Efficient.

Abstrak

Endank Soekamti adalah sebuah band yang berdiri sejak tahun 2001 dan masih aktif

hingga saat ini. Endank Soekamti memiliki kantor di Perumahan Baciro Yogyakarta, kota

dimana band tersebut dibentuk. Kantor itu semula adalah bangunan rumah tinggal yang

kemudian beralih fungsi dan semakin lama semakin bertumbuh kembang menjadi pusat

kreatifitas para penghuninya. Selain band, Endank Soekamti juga menaungi sebuah kegiatan

yang bergerak diluar bidang musik. Oleh karenanya, perancangan ini dibuat dengan tujuan

memperbaiki alur sirkulasi pada area yang memiliki kompleksifitas tinggi sehingga aktifitas

dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Perancangan ini melingkupi area ruang utama

(kantor), mini museum, kelas DOES University, merchandise store, pantry, asrama dan teras.

Konsep perancangan kantor Endank Soekamti menggunakan prinsip Compact Design yang

dikombinasi dengan gaya industrial. Gaya Industrial dipilih untuk mewakili karakter

maskulin yang melekat pada personil Endank Soekamti serta manajemennya. Perancangan

ini menggunakan metode desain yang terdiri dari analisis, sintesis dan evaluasi dengan cara

mengumpulkan keseluruhan data-data lalu mengolahnya menjadi alternatif desain yang dapat

memberikan hasil solusi optimal

Kata Kunci: Compact Design, Kompleksifitas, Efisien

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

2

I. PENDAHULUAN

Endank soekamti adalah sebuah band yang berdiri sejak 2001 dan aktif hingga

sekarang. Karya-karyanya menjadikan mereka band yang memiliki fanbase yang besar di

Indonesia. Musiknya yang mewakili kebanyakan kalangan, serta kreatifitas di setiap

proses pembuatan albumnya memudahkan siapapun untuk menyukainya, hingga

membentuk fanbase yang disebut Kamtis Family di seluruh penjuru Indonesia.

Untuk terus eksis sebagai musisi, Endank Soekamti memiliki langkah-langkah

kreatif dan beda dari band-band besar di tanah air. Dikarenakan Endank Soekamti adalah

band indie yang tidak terikat kontrak dengan mayor label dan harus mengurus band secara

mandiri dalam hal promo, tour, hingga urusan manajemen kantornya. Hal ini mendorong

Endank Soekamti terus berkembang sebagai musisi maupun manajemen untuk

mendapatkan pemasukan dari aspek lain selain penjualan album dan konser.

Berkantor di Perumahan Baciro Yogyakarta, kota dimana terbentuknya Endank

Soekamti. Bangunan rumah tinggal ini berubah fungsi menjadi sebuah kantor dan terus

berkembang seperti sekarang. Aktifitas yang ada di dalam kantor tersebut juga

mengindikasikan kantor ini juga sebagai creative space. Mulai dari kegiatan administrasi

kantor formal, perpajakan, lalu kegiatan kreatif seperti Soekamti Radio, Museum

Soekamti, Euforia Record, Euforia Audio Visual, Merchandise Soekamti, hingga yang

terbaru adalah salah satu DOES University kelas Visual Effect. Seluruh kegiatan tersebut

membuat kantor Endank Soekamti berbeda dari kantor konvensial lainya.

Bukan hanya hal tersebut saja yang membuat kantor ini menjadi sebuah tempat yang

cukup menarik untuk di teliti. Tetapi juga creative culture yang terbangun pada tempat

tersebut, menjadikan tempat ini sangat spesial. Belum lagi keunikan yang bisa kita temui

dari setiap individu secara personal dan ruang yang tercipta karena kebutuhan kreatif

Endank Soekamti dan manajemen. Bagaimana mereka dituntut kreatif dan profesional

dengan latar belakang mereka sebagai sebuah band Punk Rock, baik dari personil, staff

kantor, murid DOES University ataupun setiap individu yang menempati tempat tersebut.

Sehingga individu yang bekerja di Endank Soekamti terus berkembang dan ruang yang

ada juga beradaptasi terhadap kebutuhan. Hal ini menggiring kantor Endank Soekamti

terus memunculkan ruang-ruang yang unik dan tida ada di kantor lainya.

Berbicara tentang keunikan ruang yang ada di kantor Endank Soekamti tak lepas

dari kegiatan dan cara Endank Soekamti terus berinovasi. Berada pada bangunan yang

cukup tua dengan gaya Indies. Ruang-ruang yang ada didalamnya memiliki lebih dari satu

fungsi. Dikarenakan ruang yang tersedia berbanding terbalik dengan aktifitas yang ada

pada kantor tersebut. Hal ini membentuk ruang-ruang yang compact dan efisien. Salah

satu contoh, ruang kerja utama yang bisa berubah fungsi menjadi ruang rapat dan studio

foto maupun video. Contoh unik lain adalah Museum Endank Soekamti yang juga

berfungsi sebagai ruang tamu formal. Setiap tamu yang datang bisa dipastikan mendapat

pengalaman lain dalam hal bertamu ataupun sekedar bertemu Endak Soekamti.

Selain keunikan yang dimiliki, kantor ini juga memiliki banyak masalah. Mulai dari

luas lahan, tata ruang, kondisi ruang, mechanical electrical, dan juga desain keseluruhan

bangunan yang kurang sesuai dengan culture Endank Soekamti sendiri. Terutama masalah

luas bangunan. Hal ini menjadi masalah yang paling krusial karena luas yang ada sekarang

tidak bisa memenuhi kegiatan yang ada. Selain itu masalah yang penting lainya adalah

kesesuaian desain dengan culture pengguna yaitu Endank Soekamti beserta staff dan crew

sendiri. Masalah yang muncul diyakini berawal dari fungsi bangunan ini sebelumnya yaitu

sebagai rumah tinggal biasa. Setelah berubah fungsi sebagai kantor kreatif, bangunan ini

kurang bisa menampung segala aktifitas yang ada. Kantor yang ada saat ini belum bisa

mewakili karakter Endank Soekamti. Walaupun disamping itu semua, kondisi sekarang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

3

sudah cukup memiliki karakter dan membuat keunikan tersendiri dibanding kantor

konvensional pada umumnya dana kantor musik pada khususnya.

Perancangan ulang kantor Endank Soekamti diyakini memberi pengalaman yang

berbeda dalam hal merancang desain interior. Baik dari segi edukasi ruang ataupun culture

yang berbeda dari individu yang ada di dalamnya. Bagaimana culture aktifitas sebuah

band punk rock yang juga memiliki sebuah manajemen profesional yang bergerak di

bidang jasa, lalu mengelola dengan baik fanbase yang super besar dan tersebar di seluruh

Indonesia, dengan cara terus berinteraksi dengan media audio ataupun video, serta

mengispirasi banyak kalangan untuk melakukan kreatifitas di bidangnya masing-masing.

II. METODE PERANCANGAN

Pada perancangan office Endank Soekamti akan menggunakan metode desain dari

Rosemary Kilmer. Hal ini di karenakan cukup banyaknya masalah yang ada pada

bangunan tersebut. Selain dari banyaknya aktifitas yang ada, juga dari banyaknya anakan

perusahaan yang di naungi Endank Soekamti management dan berpusat pada satu

bangunan tersebut. Sehingga luas ruang yang ada sudah tidak lagi ideal untuk semua

aktifitas. Lokasi bangunan yang ada di perumahan juga membuat Endank Soekamti

kesulitan untuk memperluas lahan untuk ruang baru. Maka proses analisis disini jadi

begitu penting untuk tahap perancangan office Endank Soekamti, untuk bisa

mengidentifikasi semua masalah yang ada.

Tahap berikutnya ada proses sintesis. Tahap ini penting agar bisa mengetahui

solusi-solusi yang bisa diterapkan pada proses perancangan. Setelah melakukan analisis

kita akan mengetahui masalah yang ada pada bangunan tersebut, maka proses sintesis lah

yang membantu kita mengurai dan menemukan berbagai solusi yang tepat untuk masalah

yang ada

Gambar 1. Bagan Pola Pikir Perancangan

(Sumber: Kilmer & Kilmer, 2014)

Berikut penjabaran dari proses desain:

a. Metode Pengumpulan Data dan Penelusuran Masalah (Analisis)

1) Commit (Accept the Problem)

Tahap ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan desainer, yaitu

menerima semua masalah yang ada pada objek dari segala aspek.

2) State (Define the Problem)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

4

Tahap selanjutnya adalah mendefinisikan masalah. Pada tahap ini desainer

diharapkan mampu untuk medefinisikan berbagai masalah yang ada pada objek,

sehingga dapat menentukan solusi-solusi yang akan diterapkan pada desain akhir.

Tahap ini begitu penting agar desainer bisa menentukan solusi yang tepat.

3) Collect (Gather the Facts)

Pengumpulan informasi yang berkaitan dengan masalah juga diperlukan.

Bukan hanya data existing, tetapi juga informasi yang berkaitan dengan masalah

pada objek dan akan mempengaruhi keputusan-keputusan desain yang tepat.

Pengumpulan data ini bisa dilakukan degan cara wawancara pengguna, survey

pengguna dan mencari referensi dari proyek yang serupa (tipografi).

4) Analyze

Setelah memiliki data-data yang cukup, pada tahap ini desainer harus bisa

mengelompokkan dan mengolahnya agar bisa menentukan solusi desain yang

tepat. Kemampuan analisis yang baik akan sangat membantu menciptakan

alternatif-alternatif solusi desain yang baik. Proses inilah yang sangat

mempengaruhi hasil akhir sebuah desain.

b. Metode Pencarian Ide dan Pengembangan Desain (Sintesis)

1) Ideate

Proses yang dilakukakan oleh desainer untuk mulai memunculkan ide-ide

kreatif dan inovatif, sehingga tujuan perancangan tercapai. Banyak cara untuk

mendapatkan ide, tetapi hal ini tentu berbeda setiap individu. Salah satu contoh

adalah membaca buku, browsing internet, mendatangi tempat yang bisa menjadi

referensi dan apapun yang bisa menambah bank pengetahuan untuk mencari ide

dan solusi. Setelah itu kita bisa melakukan eksperimen dalam mendesain dan

mengamati lalu mengevaluasi agar mendapatkan ide tambahan.

2) Choose (Select the Best Option)

Proses memilih yang paling tepat dari banyaknya ide-ide yang muncul dari

proses sebelumnya. Proses ini membutuhkan sinkronisasi antara ego desainer,

kebutuhan, keinginan klien, dan budget.

3) Implement (Take Action)

Pada tahap ini desainer mulai untuk membuat final drawing, gambar kerja,

layout, rendering dan juga presentasi. Agar desainer dan klien bisa melihat hasil

sebelum akhirnya direalisasikan. Sehingga meminimalisir kesalahan atau bisa

membuat strategi dalam realisasinya. Apabila diperlukan desainer juga membuat

mockup/maket agar desainer dan klien benar-benar yakin atas hasil akhir sebuah

desain.

c. Metode Evaluasi Pemilihan Desain (Evaluasi)

Tahap evaluasi ini sangat penting dilakukan. Ketika desainer sudah melalui

proses yang panjang utuk mencapai desain akhir, penting adanya untuk meninjau

kembali apakah ada hal yang perlu dirubah, ditambahkan atau di kurangi. Tahap ini

juga di butuhkan untuk menilai desain apakah sudah memecahkan masalah yang ada

atau belum. Metode evaluasi juga berguna untuk menentukan prototype mana yang

sudah tepat dan mana yang masih harus dimodifikasi.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

5

III. PEMBAHASAN DAN HASIL PERANCANGAN Perancangan interior kantor Endank Soekamti difokuskan pada elemen pengisi

ruang dan memanfaatkan elemen pembentuk ruang agar memaksimalkan luas ruang untuk

bisa mengakomodasi segala aktifitas dengan baik. Lingkup yang dirancang yaitu Ruang

Utama (Office), Mini Museum, Kelas DOES University, merchandie store, pantry, asrama

dan teras. Dari area-area tersebut didapatkan daftar kebutuhan ruang dan aktivitas yang

ada di dalamnya.

Data yang dikumpulkan berupa data fisik dan non-fisik. Proses pengumpulan data

didapatkan langsung dari wawancara staf dan personil Endank Soekamti serta melihat

video blog dan website resmi, merupakan metode tambahan yang sesuai untuk

mengumpulkan data untuk analisis dari proyek ini. Didapatkan penjelasan bahwa klien

menginginkan interior kantor yang berprinsip compact house dengan menciptkan ruang

yang memenuhi segala aktifitas Endank Soekamti dan menghadirkan ambiance serta

persona Endank Soekamti.

Penerapan desain yang optimal dengan penggunaan prinsip compact house selain

dapat menjawab keinginan klien dalam menciptkan ruang yang memenuhi segala aktifitas

Endank Soekamti juga dapat menjawab keinginan klien yang menghadirkan ambiance

serta persona Endank Soekamti sebagai rockstar tetapi juga sebagai pelaku prosfesional

dalam industri kreatif. Ide utama compact house dapat diartikan sebagai konsep

perancangan hunian dimana skala prioritasnya adalah ruang-ruang utama yang paling

dibutuhkan. (Femina, 2015)

Sesuai dengan penjelasan Abimantra Pradhana yang di sampaikan dalam acara TV

Dsign di stasiun Net. TV (TV, 2015) bahwa prinsip-prinsip dasar dalam mendesain

compact house ialah:

1. Setiap ruang dan furnitur dapat memfasilitasi kebutuhan pengguna, Pada prinsip ini,

setiap ruang dan furnitur dalam rumah tersebut hendaknya harus bisa memenuhi

kebutuhan pengguna itu sendiri. (Lang, 1987)

2. Pemilihan dan penataan furnitur, Furnitur-furnitur yang lebih baik digunakan dalam

compact house menurut Abimantra (TV, 2015) adalah yang sebagai berikut:

a. Disesuaikan dengan ukuran ruang

b. Furnitur yang multifungsi. Dengan begitu, jumlah furnitur yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan pengguna dapat dikurangi dan lebih menghemat tempat.

c. Untuk tempat penyimpanan, lebih baik menggunakan furnitur yang bisa memuat

banyak barang.

3. Pemilihan warna interior, warna yang digunakan dalam ruangan tentu harus

dipikirkan dengan baik agar rumah yang sempit terlihat luas. Abimantra (TV, 2015)

menganalogikan dinding sebagai kanvas kosong agar dapat dikomposisikan dengan

elemen atau furnitur yang tepat. Penggunaan warna dinding yang disarankan ialah

dengan menggunakan warna netral. Dengan begitu furnitur yang diletakkan pun lebih

dapat menggunakan warna yang bervariasi. Dengan komposisi yang tepat, ruangan

tersebut akan terlihat lebih menarik namun juga tidak menyesakkan.

4. Ruang tanpa sekat permanen, Penempatan sekat atau partisi harus mempertimbangkan

aktivitas yang terjadi di dua ruangan yang dipisahkan dan bagaimana hubungan antar

kedua ruangan tersebut. (Nugraha, 2009)

Penerapan compact house pada redesain kantor Endank Soekamti ini dengan

mengusung konsep Chord of Soekamti yaitu harmonisasi aktifitas Endank Soekamti

sebagai band, perusahaan, dan kreatif konten creator. Langkah pertama yang diambil

adalah menciptakan sequench ruang. Sequench ruang yang dibuat mengambil istilah dari

badan lagu, yaitu Intro, Reff, dan Interlude.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

6

Untuk memperkuat konsep tersebut, sentuhan hal yang berdekatan dengan music

juga di masukan ke dalam perancangan denah dan elemen pengisi ruang.

Gambar 2. Transformasi Bentuk

(Sumber: Soni Harsono, 2018)

Gaya yang digunakan pada perancangan kali ini di dominasi dengan gaya industrial.

Tetapi untuk mendapatkan kesan rapih dan bersih penulis juga menambahkan sentuhan

warna-warna monochrome dan natural yang menggantikan dominasi hitam dan rumitnya

batu bata ekspose pada gaya industrial. Sentuhan pop art juga sedikit ditambahkan untuk

memperkuat karakter kreatif pada bangunan tersebut.

Warna-warna yang digunakan adalah warna-warna yang memperkuat karakter

maskulin Endank Soekamti, serta monokrom di beberapa elemen pembentuk ruang untuk

menambah kesan rapih, bersih, serta simple untuk mengimbangi aktifitas yang kompleks.

Selain itu penulis juga memberikan beberapa warna cerah sebagai aksen untuk

memunculkan sedikit kejutan pada ruang.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

7

Gambar 3. Warna yang digunakan Gambar 4. Material yang digunakan

(Sumber: Soni Harsono, 2018) (Sumber: Soni Harsono, 2018)

Material yang digunakan pada gaya industrial sudah memiliki karakter tersendiri.

Material yang digunakan seperti besi, batu bata ekspos, pipa besi dan kaca sudah menjadi

material wajib untuk menghadirkan gaya industrial. Untuk penambahan karakter agar

terlihat lebih natural, penulis menambahkan material seperti batu alam dan kayu.

Pada perancangan kantor Endank Soekamti, penulis menggabung mini museum dan

merchandise store. Hal ini dilakukan karena 2 ruang itu memiliki kesamaan sifat sebagai

ruang publik. Hal ini dilakukan untuk membuat sirkulasi dan zoning ruang publik menjadi

lebih efektif.

Area ini adalah penerjemahan intro pada sequence ruang yang telah dibuat. Pada

area ini dibagi lagi menjadi beberapa zona untuk memudahkan penataan dan sirkulasi.

Zona yang dibuat antara lain:

1) Zona Benda History

Gambar 5. Mini Museum

(Sumber: Soni Harsono, 2018)

Zona ini berisi benda-benda bersejarah miliki Endank Soekamti dari awal

berkarir. Fasilitas yang dimiliki zona ini adalah rak yang menggantung pada dinding

dan juga caption yang menceritakan latar belakang benda tersebut menjadi bersejarah

bagi Endank Soekamti.

2) Zona Award

Zona ini di buat karena banyaknya penghargaan yang diperoleh Endank Soekamti

sepanjang karir mereka. Dan zona ini dibuat khusus dengan dinding kaca yang bisa di

nikmati dari berbagai sisi. Dinding kaca juga sengaja dibuat menghadap ke area

komunal dan office agar bisa dinikmati oleh Endank Soekamti dan managemen sendiri

sebagai hasil kerja keras mereka dan untuk pemacu untuk terus membuat karya baru.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

8

Penulis juga menjadikan dinding dengan aksen kotak kaca tersebut sebagai etalase dan

sekaligus menjadi elemen estetis.

3) Zona Biokamti (Biography & Discography)

Biokamti adalah kata yang diambil dari website resmi soekamti.com. Zona ini

dibagi oleh wahana yang masing masing dilengkapi dengan media audio visual. Untuk

biography sebelumnya di tulis pada plafond, tetapi penulis mengidentifikasi

permasalahan jika hal ini diteruskan maka akan terhenti jika area plafond sudah penuh.

Maka Endank Soekamti akan kesulitan menuliskan kejadian penting ditahun

berikutnya.

Untuk discography saat ini hanya ada display album fisik set tiap albumnya. Pada

perancangan kali ini penulis menambahkan fasilitas audio visual agar pengunjung bisa

menikmati lagu dan video clip yang ada.

4) Zona Store

Gambar 6. Mini Museum (Zona Store)

(Sumber: Soni Harsono, 2018)

Merchandise store memiliki bagian penting bagi sebuah band. Baik untuk

financial ataupun membangun hubungan baik dengan fans. Maka penulis

menyatukanya dengan museum karena untuk memudahkan publik mengakses zona

tersebut. Selain itu hal ini dirasa bisa memaksimalkan penggunaan luas ruang yang ada.

Gambar 7. Gudang Jaming

(Sumber: Soni Harsono, 2018)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

9

Area ini dipindahkan kedepan untuk akses yang lebih mudah pada saat loading

barang. Lalu penulis menambahkan fungsi ruang ini menjadi ruang jamming. Ruang

jamming untuk sebuah band sangat penting keberadaanya. Ruang jamming tidak

memerlukan area yang terlalu luas seperti studio musik. Tetapi aktifitas jamming sangat

penting untuk sebuah band dalam proses pembuatan lagu.

Selain itu hal ini juga disebabkan gudang tersebut adalah gudang dimana

perlengkapan musik Endank Soekamti disimpan. Jadi memudahkan Endank Soekamti

untuk mengakses alat musik dan sekaligus merawatnya. Ruang ini juga dilengkapi

dengan rak custom yang tiap bagianya bisa dilipat sehingga sangat fleksible untuk

beradaptasi dengan benda yang akan diletakan di rak tersebut.

5) Area Komunal dan Bar

Gambar 8. Bar Area

(Sumber: Soni Harsono, 2018)

Gambar 9. Komunal Area

(Sumber: Soni Harsono, 2018)

Area ini adalah representasi reff pada sequence yang dibuat oleh penulis. Seperti

yang sudah dijelaskan pada bagian ide, area ini memiliki banyak fungsi. Pada area ini

penulis memberikan elemen pengisi ruang yang multifungsi. Ada susunan box dengan

warna cerah sebagai point of interest yang juga bisa berfungsi sebagai mini stage,

lounge, dan apapun sesuai kebutuhan dan kreatifitas pengguna ruang.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

10

Pada sisi lain ada meja dan kursi melingkar yang bisa berfungsi sebagai meeting

room, tempat komunitas berkumpul ataupun sebagai ruang tamu. Lalu ada mini bar

sebagai pengganti pantry yang ada sekarang. Mini bar di pilih karena dirasa lebih sesuai

dengan budaya Endank Soekamti. Dan juga lebih fleksible dibanding dengan dapur

pribadi yang ada sekarang.

Kebutuhan Endank soekamti dalam merekam konten kreatifnya juga bisa

diakomodasi pada area ini. Area ini memiliki berbagai spot bagus untuk menjadi

sebuah background foto ataupun video.

6) Kelas DOES University

Gambar 10. Kelas DOES

(Sumber: Soni Harsono, 2018)

Ruang ini dibuat lebih sederhana karena ruang yang simple diyakini bisa

menambah fokus belajar mengajar. Penulis menambahkan dinding kaca sebagai elemen

estetis yang juga berfungsi sebagai media corat-coret siswa dalam mencari ide. Ruang

ini juga dibuat memanjang untuk membentuk akses private dengan tema New York

Punk at CBGB. Yakni dengan memadukan dinding kelas dengan dinding museum.

7) Office dan Studio

Gambar 11. Office Area

(Sumber: Soni Harsono, 2018)

Office Endank Soekamti juga memiliki aktifitas yang sangat kompleks.

Walaupun karyawan yang rutin berada di ruang ini hanyalah 4 orang, tetapi terkadang

ruang ini bisa ditempati sampai 10 orang. Maka penulis memberikan meja kerja

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

11

fleksible yang memanjang, dan bisa menampung hingga 8 orang dengan menambahkan

kursi. Selain itu meja tersebut juga bisa dilipat jika ruang tersebut berubah jadi studio

dan dirasa perlu untuk penambahan area.

Ruang ini dilengkapi dengan cabinet custom yang berfungsi sebagai penyimpan

dokumen dan hardisk. Karena hardisk yang digunakan untuk dokumentasi dari begitu

banyak dan akan terus bertambah. Kabinet tersebut juga berfungsi sebagai planning

board. Dengan bahan HPL pada lapisan luar, maka kabinet tersebut dengan mudah

ditulis dan dihapus dengan boardmarker. Pada bagian atas kabinet, penulis juga

menambahkan pembatas yang berfungsi sebagai tempat penyimpan dus kamera dan

tools lainya.

Sebagai konten kreator, Endank Soekamti memiliki banyak kamera dan segala

macam perlengkapanya. Maka penulis membuat sebuah rak custom sebagai tempat

penyimpan dan sekaligus maintenance kamera serta perlengkapanya. Rak ini memiliki

fleksibilitas tinggi karena bisa dilipat sehingga bisa mengadaptasi benda yang ingin

diletakan di rak tersebut. Selain itu rak tersebut juga dilengkapi meja yang juga bisa

dilipat untuk difungsikan sebagai meja perawatan kamera.

IV. KESIMPULAN

Kantor Endank Soekamti kini bukan hanya kantor managerial sebuah band,

bangunan tersebut tumbuh menjadi sebuah pusat kreatifitas para penghuninya. Selain

itu juga ada kegiatan badan perusahaan yang di naungi oleh management Endank

Soekamti yang bergerak diluar bidang musik. Kedekatan mereka dengan industri kreatif

lain dan komunitas juga membuat aktifitas di bangunan tersebut menjadi semakin

beragam dan kompleks.

Perancangan kantor Endank Soekamti ini menata ulang zona dan layout. Hal ini

bertujuan memperbaiki sirkulasi dan membuat aktifitas bisa berjalan lebih efektif dan

efisien. Selain itu penulis juga menerapkan konsep compact desain pada elemen pengisi

ruang dan memanfaatkan elemen pembentuk ruang agar memaksimalkan luas ruang

untuk bisa mengakomodasi segala aktifitas dengan baik. Penggunaan material besi,

concrete, batu bata ekspose serta pencahayaan juga di berikan untuk memperkuat

karakter Endank Soekamti sebagai sosok yang maskulin dan historical.

Konsep yang digunakan pada Perancangan Kantor Endank Soekamti ini

menggunakan compact desain yang di balut dengan gaya industrial. Compact desain

dipilih karena dirasa tepat untuk menjawab persoalan pada kantor Endank Soekamti

yang memiliki kompleksitifitas tinggi. Baik persoalan luas ruang ataupun beragamnya

aktfitas yang ada pada kantor tersebut. Gaya Industrial dipilih karena bisa mewakili

karakter maskulin yang melekat pada personil Endank Soekamti serta managementnya..

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

12

DAFTAR PUSTAKA

Femina. (2015, Desember 27). Home Interior. Compact House.

Kilmer, R., & Kilmer, W. O. (2014). Designing Interiors, 2nd Edition. Wiley.

Lang, J. (1987). Creating Architectural Theory. New York: Van Nostrand Reinhold.

Nugraha, A. (2009). Ragam Inspirasi Partisi. Jakarta: Griya Kreasi.

TV, N. (2015, Oktober 12). Dsign. Diambil kembali dari Youtube:

https://www.youtube.com/watch?v=7BbMl ZX-j3U

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta