upaya meningkatkan hasil belajar tolak peluru …/upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARANPADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K4608018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: phamhuong

Post on 22-May-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA

ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU

PEMBELAJARANPADA SISWA KELAS

VIII A SMP NEGERI 10 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

KARTIKA CANDRA RINI

NIM K4608018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Kartika Candra Rini

NIM : K 4608018

Jurusan/ Program Studi : POK/ Penjaskesrek

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ’’UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARANPADA SISWA KELAS

VIII A SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012”ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerimasanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Kartika Candra Rini

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA

ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS

VIII ASMP NEGERI 10 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

KARTIKA CANDRA RINI

NIM K4608018

Skripsi

diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan JasmaniKesehatan dan Rekreasi

JurusanPendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I

Drs. Budhi Satyawan, M.Pd

NIP. 19650909 199403 1 003

Pembimbing II

Rony Syaifullah, S.Pd, M.Pd

NIP. 19760826 200212 1 002

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Agus Mukholid, M. Pd

Sekretaris :Waluyo, S. Pd, M. Or

Anggota I : Drs. Budhi Satyawan,M.Pd

Anggota II :Rony Syaifullah, S.Pd, M. Pd

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n Dekan

Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si

NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Kartika Candra Rini.UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK

PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU

PEMBELAJARANPADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 10

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012.Skripsi, Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli2012.

Penelitian ini bertujuan untuk:Meningkatkan efektifitas penggunaan alat bantu

pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajartolak peluru gaya ortodoks pada

siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakartatahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom

Action Researchyang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi dalam setiap siklus dan penelitian ini selesai pada dua siklus.

Subjekdalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 10

Surakartatahun pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 20

siswa putri dan 15 siswa putra.Data penelitian ini diperoleh melalui pengamatan oleh

peneliti dan kolaborator selama proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut

merupakan hasil belajartolak peluru gaya ortodokssiswa yang diperoleh melalui

lembar observasi yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotor.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara

deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan

yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat

bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya ortodokspada

siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakartatahun ajaran 2011/ 2012, adapun hasil

belajar pada kondisi awal 25,71 % atau 9 siswa, pada akhir siklus I menjadi 65,71 %

atau 23 siswa dan pada akhir siklus II menjadi 85,71 % atau 30 siswa.

Kata kunci : hasil belajar, tolak peluru gaya ortodoks, penggunaan alat bantu

pembelajaran.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

# Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah (Lessing) #

# Saya datang, saya bimbingan, saya revisi, saya ujian, dan saya revisi kembali dan

akhirnya saya menang! (Penulis) #

# Pada akhirnya, orang-orang yang gagal hanyalah mereka yang tidak pernah

mencoba(David Viscott) #

# Hidup tidak untuk menyelesaikan satu masalah, banyak masalah yang menunggu

yang harus diselesaikan, jadi jangan tunda masalah yang kamu hadapi sekarang

(Penulis) #

#Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan,

kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan(General Collin Powell) #

# Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan

yang terbaik. Tuhan pastikan menunjukkan Kebesaran dan Kuasa-Nya, pada

hamba-Nya yang sabar dan tak kenal putus asa(D‟Massiv) #

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk :

Bapak Ibu tercinta serta Kakakku, keberadaanya memacuku untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Kepala Sekolah dan Guru Penjas serta segenap keluarga besar SMP Negeri

10 Surakarta yang selalu memberikan pengarahan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Kakak-kakak senior di Kos Bido yang selalu memberiku semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Saudara-saudara saya yang menjadi lahan tawa disela-sela penatnya

mengerjakan skripsi.

Rekan-rekan angkatan „08

Almamater

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan dengan kesungguhan hati kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan berkat dan karunia-Nya yang setiap waktu

penulis terima dan rasakan, sehingga penyelesaian skripsi ini dapat tepat

waktu.Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mangalami hambatan, tetapi berkat

bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Budhi SatyawanM.Pdsebagai pembimbing I dan Rony Syaifullah, S.Pd, M.

Pdsebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam menyusun skripsi.

5. Kepala SMP Negeri 10 Surakarta, yang telah memberi kesempatan dan tempat

guna pengambilan data dalam penelitian.

6. Slamet S. R, S. Pd. , selakuGuru Penjas serta segenap keluarga besar SMP Negeri

10 Surakarta yang telah memberikan ijin dan dukungannya dalam penelitian ini.

7. Siswa kelas V III A SMP Negeri 10 Surakartayang telah bersedia menjadi sampel

penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 8

1. Tolak Peluru

a. Pengertian Tolak Peluru ................................................. 8

b. Teknik Tolak Peluru ……………………………………. 8

1) Cara Memegang Peluru ........................................... 9

2) Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak…………… 10

3) Cara Menolakkan Peluru …………………………….. 10

4) Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru ……............ 11

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

5) Cara Mengambil Awalan …………………………. … 12

2. Pembelajaran ……………………………………………….. 13

a. Pengertian Pembelajaran ................................................. 13

b. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 14

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ...................................... ..... 16

d. Ciri-Ciri Pembelajaran ..................................................... 17

e. Perencanaan Pembelajaran ……………………………... 19

3. Media Pembelajaran .............................................................. 19

a. Pengertian Media Pembelajaran ....................................... 19

b. Pentingnya Pemanfaatan Media .................................. .... 20

c. Macam Macam Media Pembelajaran ............................... 21

d. Kriteria Pemilihan Media ………………………………. 22

4. Alat Bantu Pembelajaran ....................................................... 23

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran ................................ 23

b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran yang Baik ...................... 24

5. Alat Bantu Pembelajaran Tolak Peluru ................................ 25

B. Kerangka Berpikir .................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 31

A. Tempatdan Waktu penelitian .................................................. 31

1. Tempat Penelitian ................................................................. 31

2. Waktu Penelitian .................................................................. 31

B. Subyek Penelitian .................................................................... 31

C. Sumber Data ........................................................................... 32

D. Pengumpulan Data .................................................................. 32

E. Uji Validitas Data ………………………………………….… 33

F. Analisis Data ............................................................................ 34

G. Indikator Kinerja Penelitian .................................................... 34

H. Prosedur Penelitian…………...………………………………. 35

1. Rancangan Siklus I ................................................................ 38

a. Tahap Perencanaan ......................................................... 38

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan ................................... 38

c. Tahap Observasi ............................................................. 39

d. Refleksi (Evaluasi) ......................................................... 39

2. Rancangan Siklus II ............................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 40

A. Deskripsi Kondisi Awal ........................................................ 40

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ................................... 44

1. Siklus I ............................................................................. 44

a. Tahap Perencanaan .................................................... 44

b. Tahap Pelaksanakan................................................... 44

1) Pertemuan Pertama ............................................. 44

2) Pertemuan Kedua ................................................ 46

c. Pengamatan Tindakan I ............................................. 47

1) Pengamatan Proses Pembelajaran ......................... 47

2) Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran ............... 49

d. Tahap Refleksi Tindakan I......................................... 53

2. Siklus II ............................................................................. 55

a. Tahap Perencanaan .................................................... 55

b. Tahap Pelaksanakan................................................... 55

1) Pertemuan Pertama ............................................... 55

2) Pertemuan Kedua .................................................. 57

c. Pengamatan Tindakan II ............................................ 59

1) Pengamatan Proses Pembelajaran ......................... 59

2) Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran ............... 60

d. Tahap Refleksi Tindakan II ....................................... 64

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................... 65

A. Simpulan .................................................................................. 65

B. Implikasi .................................................................................. 66

C. Saran ........................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 67

LAMPIRAN– LAMPIRAN ……………………………………………….. 69

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.Cara Memegang Peluru ................................................................................... 9

2.Sikap Badan dan Letak Peluru ......................................................................... 10

3.Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak ........................................................ 10

4.Cara Menolakkan Peluru .................................................................................. 11

5.Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru ........................................................ 12

6.Cara Mengambil Awalan ................................................................................. 12

7. Menolakan Bola Masuk Kedalam Simpai....................................................... 27

8. Melempar Agar Benda Yang Dilempar Dapat Berpindah ............................. 27

9. Menolakan Bola Melewati Net ....................................................................... 28

10.Alur Kerangka Berpikir.................................................................................. 30

11. Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian .................................. 31

12.Teknik Pengumpulan Data Penelitian ............................................................ 32

13. Contoh Indikator Kinerja Penelitian ............................................................. 34

14. Indikator Pencapaian hasil penelitian............................................................ 35

15. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas ......................................... 37

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.Aktivitas siswa (Afektif) Tolak Peluru Gaya OrtodoksSebelum Mendapat

Penerapan Pembelajaran MelaluiPenggunaan Bantu Pembelajaran ........... 41

2. Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya OrtodoksSebelum

MendapatPembelajaran Melalui Penggunaan Alat

BantuPembelajaran..................................................................... ................. . 41

3.Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks(Psikomotor)Sebelum Medapat

Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran ... 42

4.Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya OrtodoksSebelum

Mendapatkan Tindakan Dengan Penerapan PembelajaranMelalui

Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran ........................................................ 43

5. Aktivitas siswa (Afektif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah Mendapat

Tindakan I Melalui Penggunaan Alat BantuPembelajaran .......................... 49

6.Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah

Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran........ 50

7.Penguasaan Kemampuan (Psikomotor) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah

Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaraan ... .. 51

8.Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah MendapatTindakan I

Melalui Penerapan PembelajaranMelalui Penggunaan Alat Bantu

Pembelajaran ............................................................................................... 52

9. Aktivitas siswa (Afektif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah Mendapat

Tindakan II Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran ....................... 61

10.Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya OrtodoksSetelah Mendapat

Tindakan II Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran ....................... 61

11.Penguasaan Kemampuan Tolak Peluru Gaya Ortodoks (Psikomotor) Setelah

Mendapat Tindakan II Melalui Penerapan Alat Bantu Pebelajaran ........... 62

12.Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah Mendapatkan Tindakan II

Melalui Penerapan Alat Bantu Pembelajaran .............................................. 63

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. RPP Siklus 1 Pertemuan Pertama dan Kedua ........................................ 69

2. RPP Siklus 2 Pertemuan Pertama dan Kedua ...................................... 83

3. Daftar Nama Siswa dan Presensi Siswa Selama Pembelajaran ............. 102

4. Lembar Observasi Terbuka .................................................................... 104

5. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tolak Peluru Gaya Ortodoks ....................... 105

6. Lembar Observasi Afektif ...................................................................... 107

7. Lembar Observasi Kognitif .................................................................... 109

8. Lembar Observasi Psikomotor (Proses) ................................................. 111

9. Lembar Observasi Psikomotor (Hasil) ................................................... 113

10. Tabel Standar KKM Penilaian Tolak Peluru Gaya Ortodoks ................ 115

11. Hasil Data Awal Afektif ........................................................................ 116

12. Hasil Data Awal Kognitif ...................................................................... 118

13. Hasil Data Awal Psikomotor (Proses) ................................................... 120

14. Hasil Data Awal Psikomotor ( Hasil) .................................................... 122

15. Data Hasil Belajar Pada Kondisi Awal .................................................. 124

16. Hasil Data Siklus 1 Afektif .................................................................... 126

17. Hasil Data Siklus 1 Kognitif .................................................................. 128

18. Hasil Data Siklus 1 Psikomotor (Proses) ............................................... 130

19. Hasil Data Siklus 1 Psikomotor (Hasil) ................................................. 132

20. Data Hasil Belajar Pada Siklus I ............................................................ 134

21. Hasil Data Siklus II Afektif ................................................................... 136

22. Hasil Data Siklus II Kognitif ................................................................. 138

23. Hasil Data Siklus II Psikomotor (Proses) .............................................. 140

24. Hasil Data Siklus II Psikomotor (Hasil) ................................................ 142

25. Data Hasil Belajar Siklus II ................................................................... 144

26. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian .................................................... 146

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran aktivitas jasmani

yang didesain dan disusun secara sistematik untuk meningkatkan kebugaran

jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup

sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai dalam

pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara menyeluruh, artinya

cakupan dalam pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, tetapi juga

pada aspek afektif, kognitif, dan psikomotor.Selain itu pendidikan jasmani juga

mencakup aspek mental, emosional, dan sosial.

Atletik merupakan cabang olahraga yang paling tua usianya di dunia

dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Ditinjau dari aspek gerakannya,

gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik merupakan gerak dasar yang

dilakukan manusia seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar. Seiring dengan

bertambahnya kemajuan dan perubahan kebudayaan manusia, gerakan-gerakan

tersebut berubah menjadi suatu kegiatan atau aktivitas yang dilombakan atau

digunakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani.

Keberadaan cabang olahraga atletik mempunyai peranan penting dalam

pendidikan jasmani. Hal ini karena gerakan-gerakan dalam cabang olahraga atletik

hampir ada di semua cabang olahraga lainnya. Untuk menanamkan nilai-nilai sesuai

dengan norma yang diharapkan tidak semudah yang dibayangkan. Nilai-nilai yang

sesuai dengan norma itu akan tumbuh dan berkembang pada siswa, apabila siswa

berada dalam kondisi dan situasi edukasi yang sengaja dirancang untuk mencapai

tujuan pembelajaran atletik. Dengan demikian siswa secara langsung ikut aktif

berpartisipasi dalam proses kegiatan pembelajaran atletik, sehingga akhirnya mampu

menghayati maksud atau tujuan kegiatan tersebut. Untuk menciptakan suasana

tersebut, maka guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memegang peranan

penting. Pihak guru seharusnya tidak hanya mengembangkan kemampuan gerak

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

sesuai kegiatan nomor cabang olahraga atletik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai

seperti kejujuran (sportivitas atau fair play), disiplin, pantang menyerah, semangat

ksatria, saling menghormati dan percaya pada diri sendiri. Atletik merupakan

wahana pendidikan yang tidak hanya mengembangkan keterampilan, tetapi juga

mengembangkan nilai-nilai humaniora. Kemampuan gerak anak dapat ditingkatkan

melalui pembelajaran atletik. Dalam pembelajaran atletik di sekolah, diajarkan

berbagai macam nomor cabang olahraga atletik. Adapun nomor-nomor atletik yang

diajarkan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar. Nomor lempar meliputi lempar

cakram, lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil.

Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia sampai

sekarang ini ialah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani dalam setiap

sekolah. Biasanya dalam pembelajaran guru penjasorkes selalu menekankan pada

pencapaian tujuan prestasi tanpa melakukan modifikasi dalam pembelajaran, baik

modifikasi peraturan, ukuran lapangan, alat-alat yang di gunakan, maupun jumlah

pemain saat melakukan permainan. Selain itu guru penjasorkes juga kurang

professional dalam melaksanakan profesinya sebagai guru, hal ini disebabkan karena

guru tidak pernah mengikuti penataran, PLPG, dan yang lainnya sehingga kurang

mengetahui pembelajaran-pembelajaran yang sifatnya PAIKEM (Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efekif, dan Menyenangkan). Maka pembelajaran ini

membuat siswa kurang senang bahkan akan merasa cepat bosan untuk melakukan

kegiatan pendidikan jasmani, karena mereka tidak mampu dan sering gagal untuk

melakukan tugas yang di berikan dalam bentuk yang sesungguhnya. Menurut

Dimyati dan Mudjiono (2009:37) mengatakan bahwa guru mempunyai peranan

penting dalam acara pembelajaran , antara lain:

1) Membuat desain pembelajaran secara tertulis, lengkap, dan menyeluruh

2) Meningkatkan diri untuk menjadi seorang guru yang berkepribadian utuh

3) Bertindak sebagai guru yang mendidik

4) Meningkatkan profesionalitas guru

5) Melakukan pembelajaran sesuai dengan berbagai model pembelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi siswa, bahan belajar, dan kondisi sekolah

setempat

6) Dalam berhadapan dengan siswa, guru berperan sebagai fasilitas belajar,

pembimbing belajar, dan pemberi balikan belajar.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Sehingga guru penjasorkes harus memiliki kemampuan atau kreatifitas

untuk memodifikasi alat bantu pembelajaran yang hendak diajarkan sesuai dengan

perbedaan individu dan tingkat pertumbuhan siswa, sehingga tercipta pembelajaran

yang aktif bagi setiap siswa. Biasanya guru monoton hanya menggunakan metode

pembelajaran peragaan saja yang dimana para siswa di berikan satu contoh oleh

guru kemudian siswa langsung mengikuti apa yang diajarkan guru tersebut. Metode

pembelajaran tersebut sering digunakan guru untuk mengajar, sehinggga membuat

para siswa merasa jenuh, karena setiap pembelajaran selalu dengan metode

pembelajaran seperti itu saja tanpa menggunakan metode yang lain untuk menarik

kemauan siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolahnya.

Dari hasil observasi dan perbincangan dengan guru penjasorkes SMP

Negeri 10 Surakarta di kelas VIII A, diketahui pelaksanaan pembelajaran

penjasorkes secara keseluruhan telah berjalan. Namun dalam subpokok bahasan

atletik kususnya materi tolak peluru, masih banyak siswa yang belum maksimal

dalam hasil belajarnya seperti siswa hanya mampu menolak tanpa memperhatikan

cara menolak yang benar. Dari jumlah 35 siswa, hanya 9 siswa atau 25,71% mampu

melakukan rangkaian gerakan ketrampilan gerak dasar tolak peluru. Hal tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya siswa tidak tertarik terhadap mata

pelajaran atletik khususnya tolak peluru, faktor perencanaan, pengemasan dan

penyajian pembelajaran yang kurang menarik, disamping minimnya pengetahuan

guru tentang perkembangan model dan desain pembelajaran khususnya yang terkait

dengan pembelajaran penjasorkes. Tentu hal tersebut akan berdampak terhadap hasil

belajar baik yang berhubungan dengan teknik dasar maupun hasil belajar.

Kendala lain yang menyebabkan itu terjadi adalah kurangnya sarana dan

prasarana yang tersedia di sekolah tersebut. Sarana dan prasarana ini juga penting

untuk menunjang semangat siswa dalam mengikuti pelajaran penjasorkes sehingga

dapat tercapai hasil belajar yang maksimal. Siswa kadang juga bosan dan bermalas-

malasan karena alat atau media pembelajaran yang digunakan sangat terbatas dan

selalu menggunakan yang standart. Terutama pada siswa perempuan yang sering

mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran penjasorkes tersebut apalagi untuk

materi ajar senam, atletik, bahkan untuk olahraga yang bentuknya permainan siswa

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

tidak mau melakukan gerak dasarnya terlebih dahulu kebanyakan siswa langsung

minta bermain, dan khususnya untuk materi ajar tolak peluru. Berdasarkan

karakteristik para siswa tersebut, maka pembelajaran dalam penjasorkes di sekolah

lanjutan harus disesuaikan dengan kondisi siswa-siswinya, dan hendaknya bisa

diajarkan secara bervariasi dalam bentuk aktivitas yang menyenangkan melalui

penggunaan alat bantu sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Kondisi seperti ini

juga penting untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti

pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sehingga tercapai tujuan

pembelajaran di sekolah.

Penggunaan alat bantu tersebut dalam pemilihannya guru penjas juga harus

mempertimbangkan tingkat keekonomisan media tersebut. Media yang digunakan

yaitu tidak perlu menggunakan alat-alat bantu yang dibeli dengan harga mahal,

tetapi dengan pengeluaran yang seminimal mungkin alat bantu tersebut memiliki

banyak manfaat dan kegunaan yang lebih dalam proses pembelajaran. Yang

terpenting dengan adanya media alat bantu ini yaitu siswa akan lebih tertarik untuk

menggunakan atau mencoba alat bantu yang sudah dimodifikasi. Dengan

menggunakan alat bantu tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

dalam mengikuti pembelajaran, serta menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa. Tidak hanya aspek alat saja,

tetapi pada aspek materi, ukuran lapangan, bentuk lapangan, maupun jumlah

pemain juga perlu untuk dimodifikasi.

Di dalam pembelajaran perlu adanya modifikasi alat bantu pembelajaran

sebagai suatu pendekatan yang bisa membuat siswa akan lebih merasa nyaman dan

senang saat kegiatan pembelajaran. Seperti yang telah dikemukakan oleh Yoyo

Bahagia dan Adang Suherman bahwa “Memodifikasi merupakan cara untuk

menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa

menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang

lebih tinggi” (2000: 1). Upaya meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya

ortodoks dalam pelajaran penjasorkes dapat diterapkan melalui bentuk-bentuk

pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan perbedaan individu dan tingkat

pertumbuhan siswa, agar materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa akan

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

lebih mudah diterima dan dipahami serta siswa akan menjadi lebih semangat dalam

mengikuti pelajaran pendidikan jasamani di sekolah. Salah satu pendekatan yang

dapat di gunakan dalam pembelajaran ini adalah pendekatan pembelajaran dengan

penggunaan alat bantu (bola berekor, bola tangan, kardus, simpai, dan rafia) yaitu

pendekatan pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih mudah mempelajari

keterampilan dasar tolak peluru tanpa ada rasa takut untuk melakukannya. Biasanya

siswa perempuan cenderung takut apabila dalam pembelajaran menggunakan peluru

yang sesungguhnya, karena dengan ketakutan itu akan menghambat siswa dalam

menumbuhkan minatnya dalam belajar tolak peluru gaya ortodoks. Sehingga perlu

adanya penggunaan alat bantu dalam melakukan tolak peluru gaya ortodoks untuk

memacu semangat siswa terutama pada siswa perempuan. Karena dengan adanya

alat bantu dalam pembelajaran siswa akan merasa jauh lebih aman dan nyaman

apabila ingin melakukan atau mencoba tolak peluru gaya ortodoks tersebut.

Tujuan penggunaan alat bantu pembelajaran ini untuk meningkatkan peran

aktif siswa, partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru gaya

ortodoks. Karena siswa yang tidak senang, kurang sungguh-sungguh, dan bermalas-

malasan dalam mengikuti pelajaran, akan berdampak buruk pada guru dan teman

yang lain yang semangat mengikuti pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan tersebut. Serta alat yang digunakan, kelompok, gerakan teknik dasar yang

variatif sehingga membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan dalam proses

pembelajaran. Disamping itu pendekatan pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks

yang selama ini diterapkan oleh guru belum menunjukkan hasil yang optimal.

Kondisi seperti ini harus diperhatikan dan perlu ditelusuri faktor-faktor

penyebabnya.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka perlu

dilakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri

10 Surakarta dengan judul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya

Ortodoks Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas VIII A

SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 “.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimanakah penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar tolak peluru gaya ortodoks pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 10

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk :

Meningkatan hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks dengan penggunaan alat bantu

pembelajaran pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta tahun ajaran

2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Guru Penjas SMP Negeri 10 Surakarta

a. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang

akan dilakukan.

b. Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam penggunaan alat bantu

perancangan pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan) serta membuat dan mengembangkan model

model media bantu pembelajaran siswa di sekolah.

2. Bagi Siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta

a. Dapat lebih meningkatkan kemampuan siswa yang dijadikan obyek

penelitian dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan di sekolah khususnya tolak peluru gaya ortodoks.

b. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan keaktifan siswa dalam pelajaran penjas khususnya tolak peluru

gaya ortodoks.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Bagi sekolahan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi di SMP

Negeri 10 Surakarta.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tolak Peluru

a. Pengertian Tolak Peluru

Tolak peluru adalah salah satu nomor lempar yang terdapat dalam

cabang olahraga atletik. Meskipun termasuk dalam nomor lempar, namun

penyebutannya bukan lempar peluru, tapi tolak peluru. Hal ini karena, peluru

tidak dilemparkan, tetapi ditolakan atau didorong dari bahu. Aip Syarifuddin

(1992) menyatakan, “Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak

atau mendorong suatu alat yang bundar dengan berat tertentu yang terbuat

dari logam (peluru) yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk

mencapai jarak sejauh-jauhnya” (hal. 144).

Berdasarkan pengertian tolak peluru tersebut menunjukan bahwa

peluru adalah suatu alat yang bundar terbuat dari logam, tembaga atau

kuningan yang memiliki berat tertentu yang pelaksanaanya harus ditolakan

dari bahu untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Adapun dalam peraturan

IAAF untuk ukuran berat peluru yang digunakan adalah sebagai berikut: ”(1)

Putri remaja/junior/senior adalah 4 kg; (2) Putra Remaja adalah 5 kg: (3)

Putra junior adalah 6 kg; dan (4) Putra senior adalah 7,25 kg”. (IAAF,

2006/2007: 1963). Sedangkan dalam pelaksanaannya, menolak peluru dapat

digunakan dengan menyamping (gaya ortodoks) atau membelakangi sektor

lemparan (gaya O‟brien).

b. Teknik Tolak Peluru

Teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan

rasional yang memungkinkan tercapainya hasil yang baik dalam suatu

pertandingan maupun latihan. Peningkatan prestasi dalam olahraga menuntut

adanya perbaikan dan pengembangan unsur teknik untuk mencapai

tujuan.Peningkatan prestasi tolak peluru selalu menuntut perubahan teknik.

Hal ini berarti setiap saat teknik selalu berkembang sesuai dengan tuntutan

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

peningkatan prestasi olahraga atau terjadi sebaliknya dengan

dikemukakannya teknik-teknik baru, maka prestasi olahraga menjadi

meningkat.

Menolak peluru sejauh-jauhnya merupakan tujuan utama dari tolak

peluru. Untuk dapat menolak peluru sejauh-jauhnya harus menguasai teknik

tolak peluru yang baik dan benar. Menurut Aip Syarifudin (1992) teknik

tolak peluru yang harus dikuasai meliputi, “(1) Cara memegang peluru, (2)

Sikap badan pada waktu akan menolakkan peluru, (3) Cara menolakkan

peluru, (4) Sikap badan setelah menolakkan peluru, (5) Cara mengambil

awalan” (hal. 145). Untuk lebih jelasnya teknik pelaksanaan tolak peluru

diuraikan seecara singkat sebagai berikut:

1) Cara Memegang Peluru

Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung

telapak tangan bagian atas, yang dekat dengan jari-jari tangan. Jari-jari

tangan direnggangkan atau dibuka, jari manis, jari tengah, dan jari

telunjuk, dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian

belakang. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk

memegang/menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak

tergelincir ke dalam atau ke luar. Ke dalam ditahan oleh ibu jari dan ke

luar ditahan oleh jari kelingking. Perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 1. Cara Memegang Peluru

(Aip Syarifudin. 1992: 146)

Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan

di bahu dan menempel (melekat) pada leher. Siku diangkat ke samping

sedikit agak serong ke depan. Pada waktu memegang dan meletakkan

a b c

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan

jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan

dan lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan. Perhatikan

gambar berikut:

Gambar 2. Sikap Badan dan Letak Peluru

(Aip Syarifudin. 1992: 146)

2) Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak

Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar

(kangkang), kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut

dibengkokkan ke depan sidikit agak serong ke samping kanan. Berat

badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan.

Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan

sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas.

Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan,

pandangan diarahkan ke arah tolakan. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 3. Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak

(Aip Syarifudin. 1992: 147)

3) Cara Menolakkan Peluru

Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke

atas ke belakang (ke samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut di

dorong agak ke depan ke atas hingga dada menghadap ke depan serong

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan,

pandangan ke arah tolakan. Pada saat seluruh badan (dada) menghadap

ke arah tolakan, secepatnya peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas

ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan dengan bantuan

menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong

ke depan (kalau menolak dengan tangan kanan, sedangkan dengan tangan

kiri dengan sebaliknya). Perhatikan gambar berikut:

Gambar 4. Cara Menolakkan Peluru

(Aip Syarifudin. 1992: 148)

4) Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru

Sikap akhir menolak peluru merupakan salah satu faktor yang

menentukan sah tidaknya tolakan yang dilakukan. Menurut Aip

Syarifudin (1992) cara melakukan gerakan dan sikap akhir setelah

menolak sebagai berikut :

Setelah peluru ditolakkan atau di dorong itu lepas dari tangan,

secepatnya kaki yang digunakan untuk mendarat dengan lutut agak

dibengkokkan. Kaki kiri diangkat kebelakang lurus dan rileks

untuk membantu keseimbangan. Badan condong ke depan, dagu

diangkat, badan agak miring ke samping kiri pandangan ke arah

jatuhnya peluru. Tangan kanan dan siku agak dibengkokkan

berada di depan sedikit agak ke bawah badan, tangan atau lengan

kiri rileks lurus ke belakang untuk membantu menjaga

keseimbangan (hal. 150). Perhatikan gambar berikut :

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Gambar 5. Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru

(Aip Syarifudin. 1992: 150)

5) Cara Mengambil Awalan

Di dalam perlombaan tolak peluru, tolakan selalu menggunakan awalan

guna mendapatkan kekuatan tolakan secara maksimal. Awalan dalam

tolak peluru sangat penting yaitu untuk memadukan antara gerak awal

dalam mengambil sikap menolak serta dilanjutkan dengan sikap

menolak. Menurut Aip Syarifudin (1992) cara mengambil awalan dalam

tolak peluru adalah sebagai berikut :

Pada waktu akan melakukan tolakan, kaki yang depan (kaki kiri)

digerakkan ke depan kebelakang, atau diputar guna mendapatkan

keseimbangan yang sempurna. Bersamaan dengan menolakkan

kaki kanan ke depan ke arah tolakan, kaki kiri digerakkan ke

depan agak ke samping kiri lurus hingga menyentuh balok

panahan. Usahakan badan agak rendah dengan lutut kaki kanan

agak dibengkokkan. Pada saat kaki kiri menyentuh balok

penahan, secepat mungkin badan diputar ke arah tolakan, bersama

dengan pinggul, pinggang dan perut didorong ke depan hingga

badan menghadap arah tolakan. Secepat mungkin peluru

ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan atas dengan bantuan

menggerakkan seluruh tenaga badan (hal. 151)

Gambar 6. Cara Mengambil Awalan

(Aip Syarifudin. 1992: 152)

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat

terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas

sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak

dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-

hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakana,

tidak ada ruang dan waktu di mana manusia dapat melepaskan dirinya dari

kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia,

tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas

belajar itu juga tidak pernah berhenti. Istilah pembelajaran sama dengan

instruction atau pengajaran. Menurut Purwadarminta yang dikutip H.J.Gino

Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan (1998), “Pengajaran mempunyai arti

cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan” (hal. 30).

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling hubungan

antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam

pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara

guru dengan peserta didik.

Pembelajaran merupakan upaya sistematis untuk memfasilitasi dan

meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat

dengan jenis belajar dan hasil belajar tersebut. Kegiatan belajar merupakan

masalah yang sangat kompleks dan melibatkan keseluruhan aspek psiko-

fisik, bukan saja aspek kejiwaan, tetapi juga aspek neuro-fisiologis. Pada

tahap baru mengenal substansi yang dipelajari, baik yang menyangkut

pembelajaran kognitif, afektif, maupun psikomotor bagi siswa materi

pembelajaran itu menjadi sesuatu yang pada mulanya. Namun setelah guru

berusaha untuk memusatkannya dan menangkap perhatian siswa pada

peristiwa pembelajaran, maka sesuatu yang asing itu menjadi berangsur-

angsur berkurang. Oleh karena itu, guru harus mengupayakan semaksimal

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

mungkin penataan lingkungan belajar dan perencanaan materi agar terjadi

proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

Proses belajar tersebut bisa terjadi di kelas, lingkungan sekolah, dan

dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi sosial

kultural melalui media masa. Dalam konteks pendidikan non formal justru

sebaliknya proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam lingkungan

masyarakat, termasuk dunia kerja, media massa dan lain sebagainya. Hanya

sebagian kecil saja pembelajaran terjadi di kelas dan lingkungan.

Menurut pasal 1 butir 20 UU No tahun 2003 tentang sisdiknas,

“Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar ada

pada suatu lingkungan belajar”. Jadi kita dapat mengetahui bahwa ciri

pembelajaran yaitu inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa.

Hal ini menujukkan bahwa unsur kesengajaan dari pihak diluar individu

yang melakukan proses belajar, dalam hal ini pendidik secara perorangan

atau kolektif dalam suatu sistem, merupakan ciri utama dalam pembelajaran.

Lebih lanjut menurut Miarso (2004) yang dikutip oleh Martinis Yamin

mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah “Suatu usaha yang disengaja,

bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang

relatif menetap pada diri orang lain” (2011: 70).

b. Tujuan Pembelajaran

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang jelas.

Ini berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak

jelas. Jika tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode mengajar

juga tidak mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru harus

menyadari benar-benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar,

metode, dan bahkan cara mengukur perubahan atau kemajuan yang dicapai.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar,

maka seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang cocok

untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang

memiliki pengetauhan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar,

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegitan

mengajar meliputi pengetahuan, menularkan sikap kecakapan atau

ketrampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan menghubungkannya

dengan subyek yang sedang belajar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang guru ini sesuai dengan yang dikemukakan Nana Sudjana (2005: 19)

yaitu:

Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan

guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha

meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan kedalam empat

kemampuan yakni:

a) Merencanakan program belajar mengajar.

b) Melaksnakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar.

c) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

d) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang

studi atau mata pelajaran yang dipegangnya.

Guru bertugas merencanakan program pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, menilai kemajuan pembelajaran dan menguasai materi atau

bahan yang diajarkannya di dalam kegiatan pembelajaran. Jika seorang guru

memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi yang diajarkan,

maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil belajar dapat dicapai

dengan baik, jika seorang guru mampu melaksanakan tugas diantaranya

mengelola proses pengajaran berupa aktivitas merencanakan dan

mengorganisasikan semua aspek kegiatan. Husdarta dan Yudha M. Saputra

(2000: 4) menyatakan bahwa:

Tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supaya

proses belajar terjadi di kelas dan di lapangan, ciri utamanya terjadinya

proses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat didalam

proses pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa

dimotivasi untuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi

sebagai pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar agar tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.

Hal yang terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus

mampu menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

membelajarkan siswa manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan oleh

guru.

Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan suatu usaha yang

amat strategis untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam menjalankan

proses pendidikan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui

interaksi aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik.

Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada

perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh

guru untuk memfasilitasi proses belajar, kedua peranan itu tidak akan

terlepas dari situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan antara dua

subyek, meskipun disini guru lebih berperan sebagai pengelola.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Seorang guru itu dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-

potensi peserts didik secara optimal di dalam proses pembelajaran. Upaya

untuk mendorong terwujudnya perkembangan potensi peserta didik tersebut

tentunya merupakan suatu proses panjang yang tidak dapat diukur dalam

periode tertentu, apalagi dalam waktu yang sangat singkat. Meskipun

demikian, indikator terjadinya perubahan kea rah perkembangan pada peserta

didik dapat dicermati melalui instrument-instrumen pembelajaran yang dapat

digunakan guru. Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan akibat dari

belajar adalah menyeluruh pada diri siswa untuk mencapai perubahan atau

peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses pembelajaran harus

diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat.

Wina Sanjaya (2010: 30) menyatakan bahwa sejumlah prinsip yang

harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan sosial

4) Mengembangkan keingintahuan,imajinasi dan fitrah

5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat

Prinsip belajar menunjukan kepada hal-hal penting yang harus

dilakukan guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses

pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip-

prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya

dilalukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif di dalam proses

pembelajaran. Bagi guru, kemampuan menerapkan prinsip-prinsip belajar

dalam proses pembelajaran akan dapat membantu terwujudnya tujuan

pembelajaran yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran.

Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka

akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

d. Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses suatu kegiatan menyampaikan

informasi atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi

perubahan pengetahuan atau keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan hal

tersebut, maka dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu. Menurut H. J.

Gino dkk, (1998:36) menyatakan, ciri-ciri pembelajaran terletak pada adanya

unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa yaitu:

1) Motivasi Belajar

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan

ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan berusaha

untuk mengelakkan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi dapat

di rangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh dari dalam

diri seserorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan

memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang di

kehendaki oleh siswa dapat tecapai.

2) Alat Bantu Ajar

Alat bantu ajar atau media belajar merupakan alat-alat yang dapat

membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu

pembelajaran adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar dengan maksud menyampaikan pesan dari guru

kepada siswa. Guru harus berusaha agar materi yang disampaikan atau

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

disajikan mampu diserap dengan mudah oleh siswa. Apabila

pengajaran disampaikan dengan bantuan alat-alat yang menarik, maka

siwa akan merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan

baik.

3) Bahan Belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi

belajar perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan

memperhatikan karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.

4) Kondisi Siswa yang Belajar

Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat yang berbeda,

tetapi juga memiliki kesamaan yaitu memiliki langkah-langkah

perkembangan dan memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan

melalui pembelajaran. Dengan kondisi siwa yang demikian akan dapat

berpengaruh pada partisipasi siswa dalam proses belajar. Untuk itu,

kegiatan pengajaran lebih menekankan pada peranan dan partisipasi

siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi lebih berperan sebagai

fasilitator, motivator dan sebagai pembimbing.

5) Suasana Belajar

Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan

baik, apabila terjadi komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan

siswa. Di samping itu juga adanya kegairahan dan kegembiraan

belajar. Suasana belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan

isi pelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa, maka tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Setelah memperhatikan pengertian pembelajaran yang telah

dikemukakan diatas, maka hasil proses pembelajaran adalah perubahan

perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru sebagai

hasil pembelajaran. Menurut Benyamin Bloom (1968) yang dikutip oleh

Mohamad Surya (2004:17) menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai

hasil pembelajaran, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu,

guru hendaknya memperhatikan perubahan perilaku yang terjadi pada siswa

setelah proses pembelajaran. Selain itu dalam proses pembelajaran seorang

guru harus memiliki strategi mengajar dan pendekatan pembelajaran yang

baik. Hal ini sangat berpengaruh untuk mamacu siswa dalam proses

pembelajaran.

e. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para

guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk

memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara

bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik.

Di dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai

proses penyusunan materi pelajaran penggunaan media pengajaran,

penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu

alokasi yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Samsudin (2008),”Media pembelajaran secara umum dapat

diartikan sebagai alat atau sarana komunikasi untuk menyampaikan

informasi dari satu pihak ke pihak yang lain” (hal. 53). Lebih lanjut menurut

Azhar Arsyad (2009), ”media berasal dari bahasa latin medius yang secara

harfiah berarti “tengah”, ”perantara” atau ”pengantar” (hal. 3). Secara lebih

khusus, media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai

alat-alat yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam proses belajar.

Media harus menunjang tujuan proses belajar mengajar dan membantu

proses berpikir siswa agar dapat dengan mudah memahami informasi yang

diberikan. Media sering dianggap sebagai “alat bantu” mengajar guru. Alat

bantu yang digunakan adalah alat bantu visual, misalnya gambar, objek,

model dan alat-alat yang lain yang dapat memberikan pengalaman, motivasi

belajar serta mempermudah siswa dalam belajar.

Sedangkan oleh Arsyad, (2002) dan Sadiman, dkk., (1990) yang

dikutip oleh Agus Kristiyanto (2010: 126) mendefinisikan bahwa :

Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal

dari bahasa latin medius,yang secara harfiah berarti “tengah, perantara,

atau pengantar. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara

atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat

berupa sesuatu bahan, atau alat.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Peran media sangat membantu keterlaksanaannya proses interaksi

antara guru dengan siswa di dalam suatu pembelajaran. Alat bantu

memungkinkan seorang guru dapat menilai aspek-aspek yang diperlukan

oleh guru misal aspek afektif, psikomotor dan kognitif. Media yang

diperukan oleh guru tidak harus mahal, seorang guru dapat membuat alat

sendiri atau dengan alat yang ada di sekitar lingkungan sekolah, hal ini

dimaksudkan media tersebut sudah dikenal oleh siswa sehingga siswa tidak

terlalu sulit untuk menyesuaikan diri. Penyampaian materi menggunakan

media alat bantu jelas perlu, sehingga fungsi alat media tersebut sesuai dan

hasil yang diperoleh dapat memenuhi standar kompetensi yang telah

ditentukan. Media yang menarik perhatian siswa akan lebih memotivasi

siswa untuk melakukan hal yang diperintahkan oleh guru dan menjadikan

proses pembelajaran menjadi menarik dan siswa akan merasa olahraga itu

menyenangkan dan dinanti nantikan oleh para siswa.

b. Pentingnya Pemanfaatan Media

Menurut Romiszowski yang dikutip Basuki Wibowo dan Farida

Mukti (2001), ”Media ialah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber

pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan” (hal.

12). Media dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media

belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai

alat bantu mengajar digunakan guru sebagai alat untuk mempermudah siswa

mengenal materi yang akan diajarkan. Dalam proses belajar mengajar alat

bantu dapat dibuat semenarik mungkin, guna untuk menarik perhatian siswa.

Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru ialah memodifikasi alat

bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya Azhar Arsyad

(2009: 25-27) mengemukakan:

Beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran, yaitu:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses

dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,

interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan

kemamouan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang

dan waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,

serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,

masyarakat dan lingkungannya.

Pentingnya media pembelajaran guna meningkatkan mutu

pembelajaran telah disadari oleh guru, tetapi masih banyak guru yang belum

memanfaatkannya dengan maksimal. Semakin berkambangnya tekhnologi

akan mempermudah penggunaan media dalam pembelajaran. Banyak sekali

media yang dapat dipakai dalam pembelajaran, pemanfaatannya tergantung

dari materi dan kompetensi yang akan dicapai. Dengan penggunaan media

yang menarik dan tepat dapat meningkatkan antusiasme siswa terhadap

pembelajaran sehingga siswa lebih aktif sesuai dengan pandangan

konstruktivistik.

c. Macam-Macam Media Pembelajaran

Wina Sanjaya (2010: 211-212) mengklasifikasikan media

pembelajaran dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi dalam:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau

media yang hanya memiliki unsur suara, seperti rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara, seperti foto.

3) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur

suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti

rekaman video.

Rudy Brets, dalam Wina Sanjaya (2010: 212) mengklasifikasikan

media menjadi tujuh kelompok, yaitu:

1) Media audiovisual gerak, seperti film suara, pita video, film tv.

2) Media audiovisual diam, seperti film rangkai suara.

3) Media visual bergerak, seperti film bisu.

4) Media visual diam, seperti halaman cetak, foto, slide bisu.

5) Media audio, seperti telephone, radio.

6) Media cetak, seperti buku, modul, bahan ajar mandiri.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Media juga dikelompokan menjadi dua bentuk yaitu; media siap

pakai (media by ultilization) dan media rancangan yang dipersiapkan secara

khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran (media by design).

Dari berbagai macam media yang telah dijabarkan diatas tidak

semua bisa digunakan dalam setiap proses pembelajaran. Pemilihan media

tergantung dari kompetensi yang akan dicapai, materi yang diajarkan,

karakteristik siswa serta penyediaan media pembelajaran disekolah. Dengan

pemilahan media pembelajaran yang tepat diharapkan mampu

mengoptimalkan kemampuan peserta didik baik dalam prosesnya maupun

hasil akhirnya.

4) Kriteria Pemilihan Media

Salah satu alasan banyak orang memilih media adalah untuk

memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang ingin dicapai atau dipenuhi.

Salah satu kriteria yang harus digunakan dalam pemilihan media yaitu sesuai

dengan faktor-faktor yang ingin dicapai dan dipenuhi. Dick dan Carey (1978)

yang dikutip oleh Agus Kristiyanto (2010: 128) menyebutkan beberapa

patokan yang perlu dipertimbangkandalam memilih media, yaitu : 1)

Ketersediaan sumber, 2) Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas, 3)

Keluwesan, kepraktisan, dan daya tahan (umur) media, 4) Efektifitas media

untuk waktu yang panjang.

Lebih lanjut Dick dan Carey menguraikan kriteria pemilihan media

adalah sebagai berikut:

1) Tujuan.

Kalau yang ingin dicapai atau diajarkan adalah suatu proses, media

gerak seperti video, film atau TV merupakan pilihan yang sesuai.

Kalau yang ingin diajarkan adalah suatu keterampilan dalam

menggunakan alat tertentu. Sehingga membutuhkan media yang tepat

sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

2) Karakteristik siswa.

Berapa jumlahnya? Dimana lokasinya? Bagaimana gaya

mengajarnya? Dan berbagai karakteristik yang mempengaruhi

pemilihan media itu.

3) Karakteristik media.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kelebihan dan

keterbatasan masing-masing media.

4) Alokasi waktu.

Cukupkah waktu untuk kegiatan perancanaan, pengembangan,

pengadaan ataupun penyajian.

5) Ketersediaan.

Tersediakah alat media yang diperlukan? Tersediakah layanan purna

jualnya? Apakah tenaga pengelolannya.

4. Alat Bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu belajar. Sebagaimana dinyatakan H.J Gino ( 2010 ) bahwa, ”

alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat-alat yang dapat

membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu

pembelajaran adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud menyampaikan pesan dari guru kepada

siswa. Guru harus berusaha agar materi yang disampaikan atau

disajikan mampu diserap dengan mudah oleh siswa. Apabila

pengajaran disampaikan dengan bantuan alat-alat yang menarik, maka

siswa akan senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik”.

Manfaat alat bantu pembelajaran secara terperinci antara lain sebagai

berikut :

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan

2) Mencapai sasaran yang lebih banyak

3) Membantu mengatasi hambatan bahasa

4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan – pesan

5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih cepat dan cepat

6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan – pesan yang

diterimakepada orang lain

7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi oleh para

pendidik pelaku pendidikan

8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

Alat bantu mempunyai arti penting dalam kegiatan pembelajaran.

Alat bantu dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan mar[teri pelajaran

kepada siswa. Lebih lanjut Srijono Brotosuryo dkk., (1994) menyatakan

“Dengan menggunakan alat bantu mengajar atau media, pengajaran dapat

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

menjadi lebih konkrit dan menarik, sehingga mudah untuk dimengerti dan

dipahami anak didik” (hal. 297).

Kreatifitas dan inisiatif guru penjasorkes untuk menciptakan atau

membuat alat bantu pembelajaran sangat penting. Jika siswa mengalami

kesulitan menggunakan alat yang sesungguhnya maka penggunaan alat bantu

tersebut sangat penting. Pada prinsipnya penggunaan alat bantu itu untuk

mempermudah siswa dalam mempelajari ketrampilan.

b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik

Suatu alat pembelajaran bisa dikatakan baik, apabila mempunyai

tujuan pendidikan untuk mengubah pendidikan, pengertian, pandapat dan

konsep – konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku

atau kebiasaan yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam

penggunaannya, dalam waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan

tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu

diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif

artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari isi pesannya dan

kepentingan siswa yang sedang belajar, sedangkan yang dimaksud dengan

komunikatif adalah bahwa media tersebut mudah dimengerti maksudnya,

sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima

pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Adapun tujuan modifikasi alat pembelajaran menurut pendapat Rusli

Lutan (1998) yang dikutip Agus Kristiyanto, Hanik Liskustyawati & Budhi

Satyawan dalam modul PLPG (2011: 20) dijelaskan “Tujuan modifikasi

dalam pembelajaran penjasorkes antara lain (1) siswa memperoleh kepuasan

dalam mengikuti pembelajaran, (2) meningkatkan kemungkinan keberhasilan

dalam berpartisipasi dan (3) siswa dapat melakukan pola gerak secara

benar”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, modifikasi sarana

pembelajaran banyak manfaat yang diperoleh diantanya siswa menjadi puas

setelah mengikuti proses pembelajaran, akan mendukung keberhasilan

pencapaian tujuan pembelajaran dan siswa mempunyai pola gerak yang

benar sesuai yang diharapkan.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

5. Alat Bantu Pembelajaran Tolak Peluru

Keluhan umum dari guru pendidikan jasmani yakni keterbatasan

alat. Ketersediaan alat dapat menjadi faktor penghambat karena berpengaruh

langsung terhadap struktur pelajaran dan pengaturan siswa. Misalnya,

bagaimana cara mengatur giliran siswa agar semua siswa dapat aktif

sementara alat yang akan digunakan hanya tersedia 10 buah untuk pelajaran

keterampilan lempar tangkap sedangkan satu kelas terdapat 35 siswa. Kasus

ini memerlukan pertimbangan mengenai pengelolaan alat. Tidak selamanya

alat yang dibutuhakan tersedia. Hal ini juga merupakan keluhan utama guru

pendidikan jasmani. Tidak ada ketentuan bahwa alat-alat yang digunakan

harus alat yang lazim dipakai dalam kegiatan berolahraga yang sebenarnya.

Terbuka kesempatan bagi guru pendidikan jasmani untuk membuat sendiri

alat-alat sesuai dengan kebutuhan guna menyampaikan bahan pelajaran,

dengan kata lain guru harus mampu berkreativitas dalam membuat

modifikasi alat-alat bantu yang akan digunakan.

Beberapa alat bantu yang dimodifikasi dalam pembelajaran tolak

peluru yaitu bola biasa dan bola tenis sebagai pengganti peluru yang

sebenarnya, selain itu terdapat beberapa alat bantu lagi untuk menunjang

pembelajaran tolak peluru yaitubola berekor, bola tangan, bola plastik,

kardus, net dan simpai. Bola plastik digunakan sebagai sasaran lemparan, net

digunakan sebagai ukuran tolakan agar tolakan membentuk parabol,

sedangkan simpai digunakan untuk merangsang siswa bagaimana siswa

menolak bola agar bisa masuk ke dalam simpai yang sudah di gantungkan.

Selain itu sistem kompetisi permainan juga dapat digunkan agar siswa lebih

bersemangat melakukan aktivitas yang diberikan. Alat-alat bantu tersebut di

gunakan untuk merangsang siswa agar lebih aktif mengikuti pemebelajaran

tolak peluru dan memepermudah siswa untuk memahami gerak dasar dari

tolak peluru.

Modifikasi pemebelajaran selain dari segi alat yang digunakan juga

dapat memodifikasi proses pembelajaran dengan model permainan. Alat-alat

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

yang dimodifikasi dapat digunakan sebagai bahan untuk permainan. Menurut

M. Furqon H. (2008:4),”bermain adalah aktivitas yang menyenangkan,

serius, dan sukarela, di mana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau

sesungguhnya”. Model pembelajaran bermain merupakan suatu cara belajar

yang pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk permainan. Berbagai bentuk

permainan lemparan dapat dimanfaatkan untuk melatih gerak dasar tolak

peluru dan mebuat siswa lebih aktif dan bersemangat dalam pelajaran. Alat-

alat bantu yang dimodifikasi ini dapat dijadikan sebuah permainan yang

menarik dan tidak membosankan. Dengan permainan tolak peluru siswa di

dorong untuk melakukan aktivitas yang terkait dengan lemparan. Permainan

itu di antaranya adalah melempar agar benda yang dilempar dapat berpindah,

melempar dengan bola agar kardus yang sudah tertata jatuh/menjatuhkan

kardus dengan bola, menolak bola melewati atas net, menolak bola untuk

memasukan ke dalam simpai. Beberapa bentuk modifikasi alat bantu dalam

tolak peluru yang dapat diberikan seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 7. Menolakan Bola Masuk Kedalam Simpai

( Yoyo Bahagia dkk, 2000:103)

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 8. Melempar Agar Benda Yang Dilempar Dapat Berpindah

( Yoyo Bahagia dkk, 2000:96)

Gambar 9. Menolakan Bola Melewati Net

( Yoyo Bahagia dkk, 2000:100 )

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan diatas maka dapat

disusun suatu kerangka pemikiran. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran

yang mampu melibatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Siswa

diarahkan untuk melakukan latihan yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang

sedang dipelajari. Dalam hal ini peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan

berpikirnya dengan melakukan latihan yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Kurangnya kreatifitas guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil

belajar siswa akan model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang

monoton, guru hanya menggunakan metode ceramah dan metode tugas, karena

mereka hanya mengejar bagaimana materi pelajaran tersebut dapat selesai tepat

waktunya, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat

diaplikasikan oleh siswa dalam kesehariannya

Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

merupakan bentuk pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

gerak siswa. Melalui penggunaan alat bantu pembelajaran siswa menjadi lebih

senang. Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

aspek yang dikembangkan yaitu: untuk mengembangkan kebugaran jasmani, untuk

mengembangkan kerjasama, untuk mengembangkan skill dan untuk

mengembangkan sikap sportivitas. Hal ini artinya, pembelajaran yang dikonsep

dengan menggunakan alat bantu pembelajaran tidak hanya mengembangkan aspek

peningkatan hasil belajar tolak peluru saja, tetapi aspek lainnya juga dikembangkan.

Oleh karenanya, penggunaan alat bantu pembelajaran harus dikembangkan untuk

mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan

skill, dan untuk mengembangkan sikap sportivitas.

Melalui penggunaan alat bantu pembelajaran tolak peluru yang telah

dirancang oleh guru, siswa diberi kebebasan seluas-luasnya dan berusaha menguasai

bentuk-bentuk permainan. Dari permainan melempar dan menolak yang dirancang

guru maka kebugaran jasmani siswa akan meningkat, memiliki kerjasama yang baik,

skill menjadi meningkat dan memiliki sikap sportifitas yang baik. Kemampuan

siswa untuk menjalankan konsep permainan, sehingga dapat meningkatkan motivasi

belajar tolak peluru. Pembelajaran tolak peluru dengan penggunaan alat bantu yang

dimodifikasi dapat memenuhi hasrat gerak siswa sehingga meningkatkan kesegaran

jasmani siswa, meningkatkan skill siswa terhadap gerakan menolak, meningkatkan

penampilan siswa dalam melakukan bentuk pembelajaran, merangsang kesenangan,

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

ketertarikan siswa dalam menjalankan gerak sesuai dengan materi ajar,

meningkatkan keberanian dan meningkatkan kemampuan menilai dirinya sendiri

dan teman bermainnya.

Berdasarkan karakteristik pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan

alat bantu pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa, pendekatan pembelajaran

tolak peluru dengan menggunakan alat bantu pembelajaran memberikan pengaruh

yang optimal terhadap peningkatan hasil belajar tolak peluru. Secara sederhana

kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 10. Alur Kerangka Berpikir

1. Siswa kurang tertarik dan cepat

bosan dengan pembelajaran

penjas

2. Tingkat kesegaran jasmani masih

rendah

3. Hasil belajar belajar tolak peluru

masih sangat kurang.

Kondisi Awal

Guru kurang kreatif

dan Inovatif dalam

proses pembelajaran

penjas.

Tindakan

Melalui penggunaan

alat bantu(bola

berekor, simpai,

kardus,rafia warna)

dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Menerapkankan model

pembelajaran dengan

menggunakan alat

bantu pembelajaran. Siklus II : Upaya perbaikan dari

siklus I sehingga meningkatkan

kemampuan dan keterampilan dasar

serta hasil belajar tolak pelurumelalui

penggunaan alat bantu pembelajaran

dengan pendekatan bermain.

Siklus I : Peneliti dan kolaborator

menyusun bentuk pengajaran yang

bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan dasar

serta hasil belajar tolak peluru melalui

penggunaan alat bantu pembelajaran.

Kondisi Akhir

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Surakarta

Jalan Kartini No. 12 Surakarta.Telepon : ( 0271 ) 635910 .

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan mei 2012 sampai

dengan bulan juni 2012.

Gambar 11. Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian

No Rancangan Kegiatan

Waktu (Bulan)

Jan

2012

Feb

2012

Mar

2012

Apr

2012

Mei

2012

Jun

2012

Juli

2012

1 Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Ijin

Penelitian

2 Pelaksanaan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan data

penelitian atau

pelaksanaan tindakan

3 Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan

b. Ujian Skripsi

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas

VIII A SMP Negeri 10 Surakarta tahun ajaran 2011 / 2012, yang berjumlah 35

siswa. Dengan rincian jumlah siswa putra 15 siswa dan jumlah siswa putri 20 siswa.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut :

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang tolak peluru gaya ortodoks dengan

penerapan pembelajaran pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012.

2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks di SMP Negeri 10 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari: tes

dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil tolak peluru gaya

ortodoks yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas dan keaktifan siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat

penerapan alat bantu pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks yang

dimodifikasi dilaksanakan.

Sedangkan alat pengumpulan data yang dipergunakan penelitian sebagai

berikut :

Gambar 12. Teknik Pengumpulan Data Penelitian.

No

Sumber

Data

Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1

Siswa

Kemampuan

melakukan

rangkaian gerakan

keterampilan tolak

peluru gaya

ortodoks

Tes Praktik :

- cara memegang dan

meletakkan peluru

- awalan

- sikap badan pada

waktu akan

menolak

- cara menolakkan

peluru

- sikap badan setelah

Tes keterampilan tolak

peluru gaya ortodoks

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

menolakkan peluru

2

Siswa

Hasil

keterampilan tolak

peluru gaya

ortodoks

Tes praktik

Tes keterampilan tolak

peluru gaya ortodoks

3 Siswa Hasil belajar tolak

peluru gaya

ortodoks

Afektif Skala sikap melalui

observasi lapangan

(sesuai dengan rubrik

penilaian aspek afektif

pada RPP)

Kognitif Soal tes (sesuai dengan

rubrik penilaian aspek

kognitif pada RPP)

Psikomotorik Unjuk kerja praktik yang

meliputi rangkaian gerak

dasar dan ketrampilan

tolak peluru gaya

ortodoks (sesuai dengan

rubrik penilaan aspek

psikomotorik pada RPP)

E. Uji Validitas data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Triangulasi

merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam

penelitian. Triangulasi yang digunakan yaitu :

1. Triangulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Triangulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan

informan atau narasumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-

pihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid)

3. Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda

agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil

yang akurat mengenai subyek.

Uji validitas data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah

sebagai berikut :

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1. Menggunakan metode kualitatif, dari kolabolator ( guru dan siswa )

2. Hasil belajar melakukan rangkaian gerakan ketrampilan tolak peluru gaya

ortodoks.

3. Menggunakan alat bantu pembelajaran

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakn teknik prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil keterampilan tolak peluru dengan menganalisis nilai rata-rata nilai tes tolak

peluru. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan tolak peluru dengan

menganalisis rangkaian gerakan tolak peluru. Kemudian dikategorikan dalam

klasifikasi skor yang telah ditentukan.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penalitian disajikan pada gambar

dibawah ini :

Gambar 13. Contoh Indikator Kinerja Penelitian.

Aspek yang diukur

Presentase Target Capaian

Cara mengukur

Sebelum

pemberian

tindakan

Siklus I

Siklus II

Kemampuan siswa

dalam melakukan

rangkaian gerakan

tolak peluru gaya

ortodoks

25,71%

60%

75%

Diukur melalui

tes kemampuan

penguasaan

teknik dasar

tolak peluru

gaya ortodoks,

meliputi :

-cara memegang

dan meletakkan

peluru

-awalan

-sikap badan

sebelum

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

menolakkan

peluru

-cara

menolakkan

peluru

-sikap badan

setelah

menolakkan

peluru

Gambar 14. Indikator Pencapaian Hasil Penelitian.

Aspek yang diukur

Presentase Target Capaian

Cara mengukur

Sebelum

pemberian

tindakan

Siklus I

Siklus II

Teknik dasartolak

peluru gaya ortodoks

- cara memegang

dan meletakkan

peluru

- awalan

- sikap badan sebelum

menolakkan peluru

- cara menolakkan

peluru

- sikap badan setelah

menolakkan peluru

25,71%

25,71%

25,71%

25,71%

25,71%

60%

60%

60%

60%

60%

75%

75%

75%

75%

75%

Diukur melalui

praktik

keterampilan

teknik dasar

tolak peluru

gaya ortodoks

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang berlangsung secara

terus menerus kepada subjek penelitian.

Langkah – langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara

partisipatif atau kolaboratif antara (guru dengan tim lainya) bekerjasama, mulai dari

tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama, diskusi

yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi – efaluatif atas kegiatan

yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana

modifikasi, koreksi, atau pembetulan, dan penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan, prosedur

penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Survey Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau kelas

yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas. Meninjau

sejauhmana pelaksanaan pembelajaran penjas dalam sekolah tersebut.

2. Tahap Seleksi Informan, Penyiapan Instrumen, dan Alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah :

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan Kelas

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang terdiri

atas:

a. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

b. Pelaksanaan pembelajaran

c. Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap Analisa Data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik

analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian deskriptif

tentang perkembangan pembelajaran penjas.

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari

mulai awal survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian.

Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit

sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni : (1)

Perencanaan Tindakan; (2) Pelaksanaan Tindakan; (3) Observasi dan

Interprestasi; (4) Analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gambar 15. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tidakan Kelas

Sumber : H.E.Mulyasa (2009:73)

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario

pembelajaran yang terdiri atas:

1) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) tolak peluru gaya

ortodoks.

2) Menyusun instrument testolak peluru gaya ortodoks.

3) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran.

4) Menyusun lembar observasi.

Tahap

Perencanaan

Tahap

Refleksi

Tahap

Pelaksanaan Siklus I

Tahap

Pengamatan

Tahap

Perencanaan

Tahap

Pelaksanaan

Tahap

Refleksi

Siklus II

Tahap

Pengamatan

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

5) Menyiapkan lembar tes.

6) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

7) Penyiapan tempat penilaian.

8) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan.

9) Sosialisasi kepada subjek.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan

tahap observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan, kegatan

yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran dilapangan

dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajartolak peluru gaya ortodoks.

2) Melaksanakan pemanasan.

3) melaksanakan latihanteknik dasar tolak peluru gaya ortodoks.

4) Cara memegang dan meletakkan peluru melalui penggunaan alat bantu

pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru dan kolaborator.

5) Cara melakukan awalan melalui penggunaan alat bantu pembelajaran

yang telah disiapkan guru dan kolaborator.

6) Cara melakukan gerakan badan yang benar sebelum menolakkan peluru.

7) Cara menolakkan peluru dengan benar.

8) Cara melakukan gerak lanjut dengan benar

9) Menarik kesimpulan.

10) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

11) Melaksanakan pendinginan.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model

pembelajaran langsung pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, model

pembelajaran pendekatan bermain dengan alat modifikasi yang diterapkan

terhadap proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

d. Tahap evaluasi ( Refleksi )

Tahap evaluasi ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil

observasi dan interprestasi sehingga diperoleh kesimpulan apa yang perlu

diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan

hasil penemuan dari peleksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan

pada siklus berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran penjas sesuai dengan silabus mata pelajaran

pendidikan jasmani yang dibuat guru. Dari itu bias dilihat apakah mengalami

peningkatan atau tidak.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja.

Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa (afektif) dan pemahaman

konsep (koqnitif) dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodokssedangkan tes

unjuk kerja (psikomotor) digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa

besar kemampuan siswa dalam melakukan tolak peluru gaya ortodoks, sebelum

diberi tindakan melalui penggunaan alat bantu pembelajaran dalam proses

belajar mengajar yang berlangsung.

Hasil observasi merupakan hasil belajar tolak peluru gaya

ortodokssiswa yang diperoleh melalui lembar observasi yang meliputi ranah

afektif yang diperoleh melalui pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran dan

ranah koqnitif yang diperoleh dari tes obyektif, serta ranah psikomotor yang

diperoleh melalui tes unjuk kerja yang terdiri dari psikomotor proses dan

psikomotor produk. Dari masing-masing ranah tersebut skor maksimalnya

adalah 100, sehingga nilai rata-rata kemampuan siswa dalam melakukan tolak

peluru gaya ortodoks adalah jumlah dari skor maksimal tiap ranah dibagi 4.

Berikut merupakan hasil observasi pada kondisi awal terhadap siswa

kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, sebelum diberi

tindakan melalui penggunaan alat bantu pembelajaran dalam kegiatan belajar

mengajar (pra siklus), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Tolak Peluru Gaya

Ortodoks Sebelum Mendapat Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan

Alat Bantu Pembelajaran.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap semangat, sportifitas,

kerjasama dan percaya diri. Kondisi awal aktivitas siswa kelas VIII A SMP

Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 sebelum diberi tindakan

pembelajaran melalui penggunaan alat bantu pembelajaran disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 1. Aktivitas siswa (Afektif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Sebelum Mendapat

Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Perilaku yang di

Harapkan

31,43% 11 Tuntas

68,57% 24 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran tolak

peluru gaya ortodoks siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta tahun

ajaran 2011/2012 tergolong masih rendah, karena hanya ada 11 siswa atau

31,43% yang tuntas.

2. Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Sebelum

Mendapat Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu

Pembelajaran.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui lembar

observasi berupa pertanyaan mengenai materi tolak peluru gaya ortodoks.

Kondisi awal pemahaman konsep tolak peluru gaya ortodokssiswa kelas VIII

A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 sebelum diberi

tindakan penerapan pembelajaran melalui penggunaan alat bantu

pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Sebelum

Mendapat Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas VIII A SMP Negeri 10

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 tergolong masih rendah, karena hanya ada

13 siswa atau 37,14% yang tuntas.

Aspek

Kondisi Awal Kriteria

Prosentase Jumlah Anak

Pemahaman Materi

37,14% 13 Tuntas

62,86% 22 BT

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

3. Penguasaan Kemampuan Tolak Peluru Gaya Ortodoks Sebelum

Mendapat Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu

Pembelajaran.

Penguasaan kemampuan tolak peluru gaya ortodoks (Psikomotor)

terdiri dari proses dan hasil. Untuk nilai proses yaitu kemampuan melakukan

teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks dan untuk nilai hasil tolak peluru

gaya ortodoks diketahui dari hasil tolakan.

Kondisi awal penguasaan kemampuan tolak peluru gaya ortodoks

siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012

sebelum diberikan tindakan penerapan pembelajaran yang melalui

penggunaan alat bantu pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks(Psikomotor) Sebelum Mendapat

Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.

No

Aspek

Kondisi Awal

Kriteria

Prosentase

Jumlah

Anak

1

Penguasaan teknik dasar

22,86% 8 Tuntas

78,14% 27 BT

2

Hasil tolak peluru gaya

ortodoks

20% 7 Tuntas

80% 28 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, kondisi awal siswa kelas VIII A SMP

Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 dalam melakukan keseluruhan

rangkaian gerakan teknik dasar dengan benar tergolong masih rendah yaitu

hanya ada 8 siswa atau 22,86% begitu juga dengan hasil tolakannya yaitu

hanya 7 siswa atau 20% yang nilainya diatas KKM dengan KKM 75.

4. Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Ortodoks

Sebelum Mendapat Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu

Pembelajaran.

Hasil belajar tolak peluru gaya ortodoksmerupakan gabungan dari ranah

afektif, kognitif dan psikomotor. Kondisi awal kemampuan teknik dasar

siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas VIII A

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 sebelum diberikan

tindakan dengan penerapan pembelajaran melalui penggunaan alat bantu

pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya OrtodoksSebelum Mendapatkan Tindakan

Dengan Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu

Pembelajaran.

Penilaian

Kondisi Awal Kriteria

Prosentase Jumlah Anak

Hasil Belajar Tolak Peluru

Gaya Ortodoks

25,71% 9 Tuntas

74,29% 26 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

teknik dasar siswa belum maksimal, karena hanya 9 siswa yang tuntas atau

25,71% yang tuntas dari jumlah 35 siswa. Sehubungan dengan hal tersebut,

maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar

tolak peluru gaya ortodoks. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan minimal II

siklus, pada setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan

penerapan pembelajaran melalui alat bantu pembelajaran dalam kegiatan

belajar mengajar. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang

diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara

melakukan observasi dan tes unjuk kerja dalam tolak peluru gaya ortodoks

pada tiap akhir siklus. Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi terhadap tindakan.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. SIKLUS I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks pada

siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan. Kegiatan perencanaan

tindakan I dilaksanakan pada hari Rabu 2 Mei 2012 dan Rabu 9 Mei

2012, di SMP Negeri 10 Surakarta. Perencanaan tindakannya sebagai

berikut:

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam

pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan

dalam PTK, yaitu pembelajaran melalui penggunaan alat bantu

pembelajaran untuk pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

4) Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, selama dua

minggu yakni hari Rabu 2 Mei dan Rabu 9 Mei 2012. Masing – masing

pertemuan dilaksanakan selama 2 x 40 menit.

1) Pertemuan Pertama

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama

(Rabu, 2 Mei 2012) adalah materi pengembangan kebugaran jasmani

yang mengarah pada keterampilan tolak peluru gaya ortodoks dan

pengembangan kerjasama. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut

adalah sebagai berikut :

Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan

berdo‟a dilanjutkan presensi. Pada pertemuan ini ada beberapa siswa

yang terlambat. Selanjutnya menjelaskan kegiatan belajar mengajar

mengenai pengembangan kebugaran jasmani dan pngembangan

ketrampilan yang mengarah pada tolak peluru gaya ortodoks

selanjutnya melakukan pemanasan.

Pemanasan yang dilakukan berupa pemanasan statis dan

pemanasan dinamis, pada saat pemanasan ada beberapa siswa

khususnya siswa yang berbaris dibelakang berbincang-bincang.

Sehingga pemanasan siswa tersebut kurang efektif dan membuat guru

harus memperingatkan.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Memasuki inti pembelajaran siswa melakukan tugas ajar

berupa materi pengembangan kebugaran jasmani dan pengembangan

kerjasama.

a) Materi pengembangan kebugaran jasmani.

Menolak pada Jarak Tertentu. Sebelum melakukan gerakan

menolak sebelumnya siswa dibariskan 6 berbanjar saling

berhadapan. Siswa melakukan lempar tangkap bolaberekor

dengan satu tangan pada jarak tertentu dengan masing-masing

anakada yang menjadi pelempar dan penangkap lalu siswa yang

sudah melempar berpindah dengan berlari mengikuti arah

lemparan bola dengan sikap semangat. Dari keseluruhan

rangkaian gerakan diatas diharapkan ada peningkatan kebugaran

siswa.

b) Pengembangan Kerjasama.

Mendorong Bola Masuk ke dalam Kardus. Siswa mendorong

bola masuk ke dalam kardus yang bekerjasama dengan teman.

Dilakukan dengan cara siswa A melempar bola pada siswa b

yang memegang kardus, kemudian siswa A lari menuju siswa B

bergantiang memegang kardus kemudian siswa B melakukan hal

yang sama ke siswa C. Selanjutnya siswa C kembali kebarisan

paling belakang. Begitu seterusya sampai semua siswa

melakukan.Setelah menggunakan alat bantu pembelajaran untuk

melatih teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks. Selesai

melakukan rangkaian gerakan tolak peluru gaya ortodoks siswa

dikumpulkan untuk pendinginan dan evaluasi serta berdoa untuk

mengakhiri pembelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua (Rabu, 9

Mei 2012) adalah materi pengembangan kompetisi dan materi

pengembangan keterampilan yang telah dasampaikan pertemuan

sebelumnya dan dilanjutkan dengan pangambilan data hasil tolakan

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

untuk nilai psikomotor hasil pada siklus 1. Urutan pelaksanaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut :

Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan berdo‟a

dilanjutkan presensi. Pada pertemuan ini sudah tidak ada siswa yang

terlambat. Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan belajar mengajar

mengenai pengembangan kompetisi dan pengembangan keterampilan

tolak peluru gaya ortodoks kemudian dilanjutkan pangambilan data untuk

hasil tolakan siklus 1. Selesai sedikit memberi penjelasan siswa dibawa

kehalaman sekolah untuk melakukan pemanasan.

Pemanasan yang dilakukan berupa pemanasan statis dan

dinamis, kemudian dilanjutkan dengan permainan bola hadang seperti

dipertemuan sebelumnya. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok, masing-

masing kelompok berkompetisi untuk memasukkan bola kegawang yang

dijaga temannya sendiri yang berada dibelakang lawan.

Memasuki inti pembelajaran siswa melakukan tugas ajar berupa

materi pengembangan keterampilan tolak peluru gaya ortodoks kemudian

pengambilan data hasil tolakan.

a) Pengembangan kompetisi.

Lomba Mendorong atau MenolakBola ke Dalam Sasaran Simpai.

Siswa di bagi menjadi dua sampai 5 kelompok, masing-masing

kelompok siswa mempraktikkan permainan lomba mendorong bola

ke dalam sasaran di depan yang berjarak ± 5m dengan sikap sportif.

Kelompok yang berhasil memasukkan bola paling banyak dinyatakan

menang.

b) Pengembangan Keterampilan

Menolak atau mendorong bola tanganke dalam sasaran angka yang

dibatasi rafia bermacam warna.Siswa membentuk satu atau dua baris

berbanjar, siswa berusaha menolakkan bola tangan pada sasaran

angka yang dibatasi rafia untuk mencapai nilai tertinggi dan gerakan

dilakukan pertahapan sesuai dengan teknik dasar tolak peluru gaya

ortodoksdengan rasa percaya diri.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Setelah melakukan latihan denan menggunakan alat bantu

pembelajaran untuk melatih teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks,

kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan

dengan alat peluru yang sesungguhnya pada sektor dan lapangan yang

telah disiapkan oleh guru untuk mengambil data hasil tolakan siklus 1.

Siswa melakukan sesuai urutan absen. Selesai melakukan rangkaian

gerakan tolak peluru gaya ortodoks siswa dikumpulkan untuk

pendinginan dan evaluasi pembelajaran dan hasil tolak peluru yang

sudah dilaksanakan dalam posisi duduk dan kedua kaki diluruskan.

Selesai evaluasi dilanjutkan berdo‟a untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan Tindakan I

1) Pengamatan Proses Pembelajaran

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam

pelaksanaan Tindakan I terdapat kelebihan dan kekurangan yang

dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan

Tindakan I, adapun kelebihan dari pelaksanaan Tindakan I

diantaranya :

a) Siswa merasa tertarik dengan penerapan pembelajaran melalui

penggunaan alat bantu pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat

dari antusias siswa dalam melihat setiap contoh yang diberikan

oleh guru.

b) Konsentrasi siswa meningkat dalam memperhatikan materi yang

diberikan oleh guru sehingga siswa mudah memahami tugas ajar

yang diinginkan oleh guru.

c) Siswa semakin bersemangat setelah memperhatikan peragaan dari

guru masing-masing gerakan dalam teknik dasar tolak peluru

gaya ortodoks sehingga tidak sabar untuk melaksanakan tugas

ajar.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan I ini masih

terdapat kekurangan, adapun kekurangan dalam pelaksanaan

Tindakan I adalah:

a) Masih terdapat siswa yang datang terlambat sehingga proses

belajar mengajar terganggu hal tersebut terjadi pada pertemuan

pertama.

b) Pemanasan yang diberikan kurang menarik perhatian siswa,

sehingga masih ada beberapa siswa yang malas-malasan.

c) Sikap bersemangat berlebihan beberapa siswa kadang

mengganggu siswa lainnya karena ingin selalu mencoba tanpa

melihat antrian.

d) Dan karena sikap bersemangat tersebut kadang siswa lupa

melakukan tugas ajar yang benar. Sehingga guru sering kali

memberikan evaluasi pada sela-sela pembelajaran yang berakibat

berkurangnya kesempatan untuk mencoba.

e) Antrian yang panjang dirasa kurang efektif karena banyak siswa

yang bercanda terutama antrian yang belakang, sehingga proses

belajar-mengajar terganggu.

f) Kondisi cuaca yang panas membuat siswa lebih cepat lelah

sehingga siswa banyak yang berteduh.

g) Sebagian siswa putra kurang disiplin karena akan mengganggu

siswa putri.

2) Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Selama pelaksanaan Tindakan I maka peneliti dan

kolaborator melakukan pengambilan data penelitian. Adapun

diskripsi data yang diambil terdiri dari pengamatan; (1) Kemampuan

melakukan rangkaian tolak peluru gaya ortodoks dah hasil tolak

peluru gaya ortodoks (2) Pemahaman konsep siswa terhadap tolak

peluru gaya ortodoks dan (3) Aktivitas siswa selama pembelajaran

berlangsung.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Berikut merupakan hasil observasi pada tindakan I setelah

diberi tindakan berupa penerapan pembelajaran melalui penggunaan

alat bantu pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

a) Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Tolak Peluru Gaya

Ortodoks Sebelum Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan

Alat Bantu Pembelajaran.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap semangat,

soortivitas, kerjasama, dan percaya diri. Kondisi awal aktivitas

siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas

VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012

setelah diberi tindakan I melalui penggunaan alat bantu

pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 5. Aktivitas siswa (Afektif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah

Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.

Aspek

Kondisi Siklus I Kriteria

Prosentase Jumlah anak

Perilaku yang di

Harapkan

60 % 21 Tuntas

40 % 14 BT

Keterangan : Data terdapat pada lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas aktivitas siswa kelas VIII A SMP

Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 selama pembelajaran

mengalami peningkatan yaitu 21 siswa atau 60% sudah mampu

menunjukan sikap yang diinginkan yaitu semangat, sportifitas,

kerjasama dan percaya diri. Dan sisanya 14 siswa atau 40% masih

belum mempu menunjukan sikap yang diinginkan dalam

pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks.

b) Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah

Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

lembar observasi berupa pertanyaan mengenai materi tolak peluru

gaya ortodoks.

Kondisi pemahaman konsep tolak peluru gaya ortodoks

siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012 setelah diberi tindakan I melalui Penggunaan alat bantu

pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah

Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.

Aspek

Kondisi Siklus I

Kriteria

Prosentase

Jumlah anak

Pemahaman Materi

74,29% 26 Tuntas

25,71% 9 BT

Keterangan : Data terdapat pada lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

pemahaman konsep tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas VIII A

SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 mengalami

peningkatan dibandingkan kondisi awal yaitu sejumlah 26 siswa atau

74,29% sudah mampu memahami atau tuntas sedangkan sisanya 9

siswa atau 25,71% masih belum mampu memahami konsep tolak

peluru gaya ortodoks.

c) Penguasaan Kemampuan Tolak Peluru Gaya Ortodoks (Psikomator)

Setelah Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan Alat Bantu

Pembelajaran.

Penguasaan kemampuan tolak peluru gaya ortodoks

(Psikomator) terdiri dari proses dan hasil. Untuk nilai proses yaitu

kemampuan melakukan teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks dan

untuk nilai hasil tolak peluru gaya ortodoks diketahui dari hasil

tolakannya.

Kondisi penguasaan kemampuan tolak peluru gaya ortodoks

siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2011/2012 setelah diberikan tindakan I melalui penggunaan alat

bantu pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Penguasaan Kemampuan (Psikomotor) Tolak Peluru Gaya Ortodoks

Setelah Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan Alat Bantu

Pembelajaran.

No

Aspek

Siklus 1 Kriteria

Prosentase Jumlah Anak

1

Penguasaan teknik dasar

62,86 % 22 Tuntas

37,14 % 13 BT

2

Hasil tolak peluru gaya

ortodoks

60 % 21 Tuntas

40 % 14 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa siklus 1

siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012 dalam melakukan keseluruhan teknik dasar dengan benar

mengalami peningkatan yaitu 22 siswa atau 62,86% sudah tuntas,

begitu juga dengan hasil tolak peluru gaya ortodoks siswa mengalami

peningkatan dibandingkan kondisi awal yaitu 21 siswa atau 60%

nilainya diatas KKM atau tuntas dan sisanya masih dibawah KKM.

Tergolong masih rendah yaitu hanya ada 13 siswa atau 37,14% begitu

juga dengan hasil tolakan yaitu hanya 14 siswa atau 40% yang

nilainya dibawah KKM dengan KKM 75.

d) Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tolak Peluru Gaya

Ortodoks Setelah Mendapat Tindakan I Melalui Penggunaan Alat

Bantu Pembelajaran.

Hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks merupakan

gabungan dari ranah afektif, kognitif dan ranah psikomotor. Kondisi

hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks

siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012 setelah diberikan tindakan I melalui penggunaan alat

bantu pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah Mendapat

Tindakan I Dengan Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan

Alat Bantu Pembelajaran.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Penilaian

Kondisi Awal Kriteria

Prosentase Jumlah Anak

Hasil Belajar Tolak Peluru

Gaya Ortodoks

65,71% 23 Tuntas

34,29% 12 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, setelah diberi tindakan I maka

dapat dijelaskan bahwa hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks siswa

kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta meningkat dibandingkan pada

kondisi awal, yang semula pada kondisi awal hanya 9 siswa atau

25,71% yang tuntas, pada akhir siklus I meningkat menjadi 23 siswa

atau 65,71% yang tuntas. Melihat prosentase capaian maka terget

capaian 60% pada akhir siklus I sudah tercapai. Dengan demikian

peneliti dan kolaborator sepakat untuk menyusun perencanaan untuk

siklus selanjutnnya. Maka disusun sebuah tindakan untuk

mendapatkan hasil belajar yang maksimal, mengingat target capaian

sebesar 75% belum tercapai.

d. Tahap Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I, peneliti dan

kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus I telah menunjukan

hasil yang sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaikan banyak

dan bervariasi serta alokasi waktu dalam belajar yang sedikit.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana

yang dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus

I.

3) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan I menunjukan

peningkatan akan tetapi belum menunjukan hasil yang maksimal.

a) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian

keterampilan dan hasil tolak peluru gaya ortodoks telah

menunjukan hasil peningkatan dibandingkan dengan kondisi

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

awal, akan tetapi belum maksimal, sehingga perlu diadakan

perbaikan melalui siklus selanjutnya.

b) Hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran

c) tolak peluru gaya ortodoks telah menunjukan peningkatan

dibandingkan dengan kondisi awal, akan tetapi belum maksimal,

sehingga perlu diadakan perbaikan.

4) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang

ditemukan selama pelaksanaan Tindakan I, maka disusun langkah

antisipatif, yakni:

a) Variasi pembelajaran ditambah dalam semua aspek

pengembangan.

b) Dalam mengantisipasi keterlambatan siswa maka guru yang

bersangkutan akan memberikan sangsi berupa pertanyaan yang

ada kaitanya dengan materi pembelajaran tolak peluru gaya

ortodoks.

c) Untuk menambah pemahaman siswa terhadap tolak peluru gaya

ortodoks maka guru memberikan kopian materi tolak peluru gaya

ortodoks.

d) Pemanasan yang semula menggunakan pemanasan statis dan

dinamis akan diganti dengan permainan untuk menarik partisipasi

siswa.

e) Siswa mencoba berulang-ulang tanpa memperhatikan antrian

diperhatikan lebih.

f) Untuk lebih efektif dalam tugas ajarnya, peneliti tidak henti-

hentinya memperingatkan agar siswa dapat melakukan tugas

ajarnya dengan benar.

g) Untuk lebih efektif dalam antrian karena cuaca yang panas

peneliti membagi siswa dalam beberpa kelompok dalam hal ini

dibagi empat kelompok sesuai urut absen. Kelompok yang

mendapat giliran menempatkan diri sedangkan yang lain dapat

istirahat sambil menunggu giliran sesuai kelompok.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

h) Dan untuk memudahkan peneliti dalam membagi siswa dalam

kelompok maupun memanggil siswa untuk melaksanakan tugas

ajar serta memudahkan proses observasi maka guru memberi

nomor dada.

i) Peneliti dan kolaborator memberikan reward bagi siswa yang

dapat melakukan rangkaian tolak peluru gaya ortodoks dengan

benar.

j) Untuk memudahkan proses observasi peneliti dan kolaborator

dibantu oleh rekan yang lain.

k) Peneliti dan kolaborator sepakat menyusun tindakan perbaikan

dan mengulang materi-materi yang dianggap belum dikuasai.

2. SIKLUS II

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks pada siklus II dilakukan

dalam d kali pertemuan. Dan tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam

pelajaran 2 x 40 menit yang dilaksanakan pada hari Rabu 16 Mei dan 23 Mei

2012, di SMP Negeri 10 Surakarta.

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I telah diketahui

bahwa ada peningkatan kemampuan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP

Negeri 10 Surakarta namun belum maksimal. Hal tersebut ditunjukan

denngan masih ada 13 siswa yang belum tuntas dalam hasil belajar tolak

peluru gaya ortodoks. Dengan berpedoman pada analisis dan hasil Refleksi

pada siklus I maka tahap perencanaan pada siklus II ini meliputi :

1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

yang diterapkan dalam PTK, yaitu penerapan pembelajaran melalui

penggunaan alat bantu pembelajaran untuk tolak peluru gaya ortodoks.

2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu

pembelajaran.

3) Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan

pembelajaran.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, selama dua

minggu yaitu pada hari Rabu 16 Mei dan Rabu 23 Mei 2012, di SMP Negeri

10 Surakarta. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 40 menit.

Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti

dan dibantu kolaborator, dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses

pembelajaran.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16

Mei 2012. materi pada pelaksanakan tindakan II hampir sama seperti

pada tindakan I yaitu pengembangan kebugaran jasmani dan

pengembangan keterampilan hanya variasi pembelajarannya yang

berbeda. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan berdo‟a

dilanjutkan persensi. Pada pertemuan ini sudah tidak ada siswa yang

terlambat. Selanjutnya menjelaskan kegiatan belajar mengajar mengenai

pengembangan kebugaran jasmani yang mengarah pada tolak peluru

gaya ortodoks dan pengembangan keterampilan tolak peluru gaya

ortodoks.

Untuk pemanasan berupa permainan menjala ikan yang

dilakukan dihalaman sekolah. Pemanasan dimulai dengan berjalan

melingkar sambil bernyanyi, guru meniup peluit dan sambil mengucap

angka yang dikehendaki semisal dua-dua yang berarti siswa berkelompok

dua-dua. Dan jika ada siswa yang tidak punya kelompok ditari dari

barisan dan dikumpulkan ditengah, permainan dilanjutkan sampai siswa

yang berada ditengah dirasa cukup untuk dijadikan jala dan sisanya

menjadi ikan. Permainan berakhir jika semua ikan dapat tertangkap.

Selesai melakukan pemanasan siswa dikumpulkan untuk diberi

pengarahan singkat mengenai materi yang akan dikerjakan.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Memasuki materi siswa melaksanakan tugas ajar materi

pengembangan kebugaran jasmani dan pengembangan keterampilan.

Adapun variasi pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a) Materi pengembangan kebugaran jasmani.

Pada materi pengembangan kebugaran jasmani adalah siswa

baris menjadi 4 berbanjar dan siswa yang berada paling depan

memegang bola tangan untuk dimasukkan kedalam keranjang yang

dibawa teman mereka sendiri yang berada di depannya yang berjarak

kurang lebih 6 meter. Setiap siswa berusaha memasukkan bola ke

dalam keranjang dengan menggunakan satu lengan dengan cara

menolakkan bola tersebut yang seakan-akan peluru yang dibawa

teman ditaruh didepan atas kepala, dilakukan secara bergantian. Dari

keseluruhan rangkaian gerakan diatas diharapkan ada peningkatan

kebugaran siswa.

b) Pengembangan keterampilan

Siswa membentuk 6 banjar, setiap siswa yang paling depan

membawa bola tangan untuk didorang atau ditolakkan sejauh-jauhnya

untuk melewati net yang bertahap dari yang dekat dan pendek

selanjutnya menuju ke yang tinggi dan jaraknya lebih jauh. Hal ini

dimaksudkan agar siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk

melakukan rangkaian gerakan tolak peluru gaya ortodoks. Pada saat

akan melakukan tolakan menggunakan bola tangan siswa harus

memperhatikan teknik dasar tolak peluru dari cara memegang,

awalan, sikap badan sebelum menolakkan, cara menolakkan dan

terakhir gerak lanjut.

Selesai melakukan pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks

melalui penggunaan alat bantu pembelajaran siswa dikumpulkan

untuk pendinginan dan evaluasi pembelajaran yang sudah

dilaksanakan dalam posisi duduk dan kedua kaki diluruskan. Selesai

evaluasi dilanjutkan berdo‟a untuk mengakhiri pembelajaran.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Mei 2012.

Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan berdo‟a dilanjutkan

presensi. Selanjutnya siswa sedikit diberi penjelasan tentang materi ajar

pengembangan kerjasama dan pengembangan kompetisi.

Untuk pemanasan berupa permainan menjala ikan yang

dilakukan dihalaman sekolah. Permainan dimulai dengan berjalan

melingkar sambil bernyanyi setelah selesai bernyanyi, guru meniup peluit

dan sambil mengucap angka yang dikehendaki semisal dua-dua yang

berarti siswa berkelompok dua-dua. Dan jika ada siswa yang tidak punya

kelompok ditarik dari barisan dan dikumpulkan ditengah, permainan

dilanjutkan sampai siswa yang berada ditengah dirasa cukup untuk

dijadikan jala dan sisanya menjadi ikan. Permainan berakhir jika semua

ikan dapat tertangkap.

Memasuki materi siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan

materi.

a) Pengembangan Kerjasama.

Dalam pengembangan kerjasama pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran yaitu permainan bola hadang. Siswa

dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok berkompetisi

untuk memasukkan bola kegawang yang dijaga temannya sendiri

yang berada dibelakang lawan dengan memasukkan bola tangan ke

dalam keranjang menggunakan satu tangan yang terkuat. Aturan

permainan yaitu permainan dilakukan didalam lapangan berbentuk

persegi yang sudah ditentukan dan dipimpin oleh guru yang bertidak

sebagai wasit.

Pembelajaran ini diharapkan dapat menambah kerjasama

siswa karena sesama kelompok harus saling kerjasama agar dapat

memasukkan bola ke dalam keranjang untuk mendapatkan skor yang

maksimal.

b) Pengembangan Kompetisi

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Siswa berbaris yang rapi dan membentuk 4 kelompok

berbanjar ke belakang. Siswa yang berada depan membawa bola

tangan untuk melakukan tolakan pada bola palstik yang digantung

pada tali rafia sebagai sasaran. Setiap kelompok harus berlomba

mengenai bola plastik yang digantung sebagai sasaran dengan

menggunakan bola tangan yang ditolakkan sesuai deng gerakan yang

mengarah pada teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks. Siswa atau

kelompok yang paling banyak mengenai sasaran boleh memberi

sangsi kepada temannya seseuai dengan pilihan yang diberikan guru.

c) Melakukan rangkaian gerakan tolak peluru gaya ortodoks

Setelah melakukan latihan dan melalui penggunaan alat

bantu pembelajaran untuk melatih teknik dasar tolak peluru gaya

ortodoks, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan secara

keseluruhan dengan menggunakan alat atau peluru yang

sesungguhnya untuk pengambilan data hasil tolak peluru siklus 2.

Siswa melakukan sesuai urutan absen.

Selesai melakukan rangkaian gerakan tolak peluru gaya

ortodoks siswa dikumpulkan untuk pendinginan dan evaluasi

pembelajaran yang sudah dilaksanakan dalam posisi duduk dan kedua

kaki diluruskan sambil memegang pundak yang berada di depannya

untuk dipijat secara bergantian. Selesai evaluasi dilanjutkan berdo‟a

untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan Tindakan

1) Pengamatan Proses Pembelajaran

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan

tindakan II terdapat kelebihan dak kekurangan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II, adapun

kelebihan dari pelaksanaan tindakan II diantaranya :

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

a) Kekurangan yang terdapat pada tindakan I sudah dapat diatasi

semisal keterlambatan siswa.

b) Siswa merasa tertarik dengan penerapan pembelajaran melalui

penggunaan alat bnatu pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari

antusias siswa dalam melihat contoh gerakan yang ditunjukkan guru

dan sikap semangat siswa saat pembelajaran berlangsung.

c) Konsentrasi siswa meningkat dalam memperhatikan materi yang

disampaikan sehingga siswa mudah memahami tugas ajar yang

diinginkan oleh guru.

d) Siswa semakin bersemangat setelah melihat contoh gerakan yang

ditunjukkan guru dan merasa tidak sabar untuk melaksanakan tugas

ajar.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan II masih terdapat

kekurangan, adapun kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II yaitu

masih ada beberapa yang teknik dasar dan hasil tolak peluru gaya

ortodoks belum tuntas khususnya siswa perempuan yang lemah gemulai.

2) Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Selama pelaksanaan tindakan II maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data yang

diambil terdiri dari pengamatan; (1) Kemampuan melakukan rangkaian

tolak peluru gaya ortodoks dan hasil tolak peluru gaya ortodoks (2)

Pemahaman konsep siswa terhadap tolak peluru gaya ortodoks dan (3)

Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi pada tindakan II setelah

diberi tindakan berupa penerapan pembelajaran melalui penggunaan alat

bantu pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, dapat dilihat dari

tabel sebagai berikut :

a) Aktivitas siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Tolak Peluru Gaya

Ortodoks Setelah Mendapat Tindakan Melalui Penggunaan Alat

Bantu Pembelajaran.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap semangat,

sortivitas, kerjasama, dan percaya diri. Kondisi awal aktivitas siswa

dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas VIII A

SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 setelah diberikan

tindakan II melalui penggunaan alat bantu pembelajaran disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 9. Aktivitas siswa (Afektif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah

Mendapat Tindakan II Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.

Aspek

Kondisi Siklus II Kriteria

Prosentase Jumlah anak

Perilaku yang di Harapkan

71,43% 25 Tuntas

28,57% 10 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas aktivitas siswa selama pembelajaran

yaitu 25 siswa atau 71,43% sudah mampu menunjukan sikap yang

diinginkan yaitu semangat, sportifitas, kerjasama dan percaya diri dan

sisanya 10 siswa atau 28,57% masih belum mampu menunjukan sikap

yang diinginkan dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks.

b) Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah

Mendapat Penerapan Pembelajaran Melalui Penggunaan Alat Bantu

Pembelajaran.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep dimulai melalui

lembar observasi berupa pertanyaan mengenai materi tolak peluru

gaya ortodoks. Kondisi pemahaman konsep tolak peluru gaya

ortodoks siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun ajaran

2011/2012 setelah diberikan tindakan II melalui penerapan alat bantu

pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebaga berikut :

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 10. Pemahaman Konsep (Koqnitif) Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah

Mendapat Tindakan II Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran.

Aspek

Kondisi Siklus II Kriteria

Prosentase Jumlah anak

Pemahaman Materi

85,71% 30 Tuntas

14,29% 5 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pemahaman

konsep tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas VIII A SMP Negeri 10

Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 mengalami peningkatan setelah

diberi tindakan II dibanding kondisi siklus I yaitu sejumlah 30 siswa atau

85,71% sudah mampu memahami atau berkategori tuntas sedangkan

sisanya 5 siswa atau 14,29% masih belum mampu memahami konsep

tolak peluru gaya ortodoks.

c) Penguasaan Kemampuan Tolak Peluru Gaya Ortodoks (Psikomotor)

Setelah Mendapat Tindakan II Dengan Penerapan Alat Bantu

Pembelajaran.

Penguasaan kemampuan tolak peluru gaya ortodoks

(Psikomotor) terdiri dari proses dan hasil. Untuk nilai proses yaitu

kemampuan melakukan teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks

untuk nilai hasil tolak peluru gaya ortodoks diketahui dari hasil

tolakan.

Kondisi penguasaan kemampuan tolak peluru gaya ortodoks

siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012 setelah diberi tindakan II melalui penerapan alat bantu

pembelajaran disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 11. Penguasaan Kemampuan Tolak Peluru Gaya Ortodoks (Psikomotor)

Setelah Mendapat Tindakan II Melalui Penerapan Alat Bantu

Pebelajaran.

No

Aspek

Kondisi Siklus II

Kriteria

Prosentase

Jumlah

Anak

1

Penguasaan teknik dasar

74,29% 26 Tuntas

25,71% 9 BT

2 Hasil tolak peluru gaya ortodoks 77,14% 27 Tuntas

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

22,86% 8 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas pada akhir siklus II, penguasaan

kemampuan melakukan teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks siswa

kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 setelah

diberi tindakan II mengalami peningkatan dibanding kondisi akhir siklus

I. Sejumlah 26 siswa atau 74,29% sudah mampu melakukanya dan

berkategori tuntas sedangkan sisanya 9 siswa atau 25,71% masih belum

mampu melakukan secara keseluruhan rangkaian tolak peluru gaya

ortodoks. Dan untuk hasil tolak peluru gaya ortodoks juga mengalami

peningkatan setelah diberi tindakan II dibanding kondisi siklus I yaitu

siswa yang mencapai nilai diatas KKM sejumlah 27 siswa atau 77,14%

atau berkategori tuntas dan sisanya 8 siswa atau 22,86% masih dibawah

KKM.

d) Hasil Belajar Siswa (Psikomotor, Koqnitif dan Afektif) Dalam

Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah Mendapatkan

Tindakan II Melalui Penerapan Alat Bantu Pembelajaran.

Hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks merupakan

gabungan dari ranah afektif, koqnitif dan psikomotor. Kondisi hasil

belajar siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks siswa

kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012

setelah diberikan tindakan II melalui alat bantu pembelajaran

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 12. Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Setelah Mendapatkan

Tindakan II Melalui Penerapan Alat Bantu Pembelajaran.

Penilaian

Siklus II

Kriteria

Prosentase

Jumlah

Anak

Hasil Belajar Tolak Peluru

Gaya Ortodoks

85,71% 30 Tuntas

14,29% 5 BT

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran ; BT = Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas pada siklus II setelah diberikan tindakan

maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dibandingkan hasil belajar siklus I setelah diberi tindakan II yang semula

hanya 23 siswa atau 65,71% yang tuntas meningkat menjadi 30 siswa

atau 85,71% pada akhir siklus II. Melihat prosentase capaian pada siklus

II sebesar 80% maka target capaian 75% pada akhir siklus II sudah

tercapai.

d. Tahap Refleksi Tindakan II

Hasil analisis data dan diskusi peneliti dengan kolaborator terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

pada siklus II, telah menunjukan perubahan yang signifikan. Dari analisis

diketahui bahwa tingkat ketuntasan siswa dalam hasil belajar tolak peluru

gaya ortodoks (Psikomotor) menunjukan 74,29% dan 77,14% siswa telah

tuntas sedangkan dalam pemahaman konsep siswa terhadap tolak peluru

gaya ortodoks (Koqnitif) sudah mencapai 85,71%. Dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran (Afektif) sudah mencapai 71,43%. Dengan meningkatnya

ranah psikomotor, ranah koqnitif dan ranah afektif, maka hasil belajar juga

meningkat, pada kondisi awal yang semulah 9 siswa atau 25,71% yang tuntas

meningkat pada akhir siklus I menjadi 23 siswa atau 65,71% dan pada akhir

siklus II meningkat menjadi 30 siswa atau 85,71%. Hasil ini menunjukan

bahwa pada siklus II tersebut sudah diatas indikator ketercapaian.

Atas dasar ketuntasan tersebut dan melihat hasil belajar yang

diperoleh pada data observasi melalui penggunaan alat bantu pembelajaran

yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak perlu

dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data terhadap data psikomotor, koqnitif dan afektif,

diperoleh hasil sebagai berikut :

Hasil unjuk kerja (Psikomotor) nilai proses tolak peluru gaya ortodoks ,

kondisi awal yang semula 8 siswa atau 22,86% pada akhir siklus I menjadi 22 siswa

atau 62,86% dan pada siklus II menjadi 26 siswa atau 74,29%, sedangkan hasil tolak

peluru gaya ortodoks pada kondisi awal yang semula 7 siswa atau 20% pada akhir

siklus I menjadi 21 siswa atau 60% dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 27

siswa atau 77,14%.

Hasil pemahaman konsep (Koqnitif) siswa terhadap materi tolak peluru

gaya ortodoks pada kondisi awal yang semula 13 siswa atau 37,14% meningkat pada

akhir siklus I menjadi 26 siswa atau 74,29% dan pada akhir siklus II meningkat

menjadi 30 siswa atau 85,71%.

Sedangkan untuk hasil aktivitas siswa (Afektif) dalam pembelajaran pada

kondisi awal yang semula 11 siswa atau 31,43% meningkat pada akhir siklus I

menjadi 21 siswa atau 60% dan pada akhir siklus II menjadi 25 siswa atau 71,43%.

Dengan meningkatnya ranah psikomotor, ranah koqnitif dan ranah afektif, maka

hasil belajarnya juga meningkat, pada kondisi awal yang semula 9 siswa atau 25,71

% yang tuntas meningkat pada akhir siklus I menjadi 23 siswa atau 65,71% dan pada

akhir siklus II meningkat menjadi 30 siswa atau 85,71%.

Dari hasil tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

menggunakan alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya

ortodoks pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VIII A TAHUN Oleh: KARTIKA CANDRA RINI NIM K460801 commit to user i UPAYA MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, penelitian ini menunjukan bahwa

penerapan pembelajaran melalui penggunaan alat bantu pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas VIII A SMP

Negeri 10 Surakarta Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Dengan demikian penerapan pembelajaran melalui penggunaan alat bantu

pembelajaran dapat digunakan guru penjas sebagai suatu alternatif dalam

pembelajaran penjas khususnya untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya

ortodoks . Karena penerapan pembelajaran melalui penggunaan alat bantu

merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang didalamnya memperlihatkan

bentuk-bentuk alat yang sederhana, mudah dipelajari, sehingga dapat menarik

perhatian siswa menjadi lebih aktif dan pada akhirnya dapat merangsang ranah

afektif, ranah koqnitif dan terutama ranah psikomotor sisswa sehingga pembelajaran

penjas khususnya atletik menjadi lebih efektif.

`

C. Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang

ditimbulkan, disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Bagi guru penjas SMP, untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru

gaya ortodoks gunakanlah penerapan pembelajaran melalui penggunaan alat

bantu pembelajaran..

2. Bagi kepala sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang lengkap

pada mata pelajaran penjas, untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran.

3. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya

ortodoks harus mengikuti pembelajaran dengan penerapan pembelajaran melalui

penggunaan alat bantu pembelajaran.