unsur golongan vb
DESCRIPTION
Makalah Kimia Anorganik 3Pendidikan Kimia Universitas Sebelas MaretTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1661 masih banyak para ahli yang berpendapat bahwa
unsure merupakan suatu zat yang tak mungkin dapat diuraikan. Pada saat itu
baru dikenal 13 unsur, yaitu antimony, arsen, bismuth, karbon, tembaga,
emas, timbel, raksa (merkuti) perak, belerang timah, dan zink (seng). Pada
akhir abad 18 ditemukan adanya 11 unsur baru yang dipublikasikan oleh
Lavoisier yaitu klorin, kobalt, hidrogen, mangan, malibdat, nikel, nitrogen,
oksigen, fosforus, platina, dan wolfram. Pada tahap-tahap berikutnya terus
ditemukan dua sampai tiga unsur setiap tahun
Untuk mempelajari unsur-unsur yang begitu banyak diperlukan suatu
cara agar mudah mengenali sifat-sifatnya. Sistem periodic unsur merupakan
suatu sistem yang sangat baik untuk mempelajari kecenderungan sifat unsur
dan beberapa sifat yang lainnya, bahkan dapat digunakan untuk meramalkan
sifat-sifat unsur yang belum di temukan tetapi diyakini ada.
Perkembangan sistem periodik unsur diawali dari Triade Dobereiner
pada tahun 1829 yang mengelompokkan 3 unsur yang sama sifat kimianya,
dimana anggota triade yang berada di tengah memiliki sifat-sifat di antara
kedua anggota triade lainnya dan memiliki Ar rata-rata dari unsur yang
mengapitnya. Dilanjutkan dengan Teori Oktet Newland (1865) yang
mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan Ar, dimana ternyata
sifat kimia unsur terulang pada unsur ke-8. Kemudian tahun 1869 muncul
teori Sistem Periodik Mendeleev dan kemudian H.G.J Moeseley sekitar
perang dunia I berhasil menemukan kesalahan dalam susunan berkala.
Susunan periodik yang disusun oleh Moesley akhirnya berkembang
lebih baik sampai didapatkan bentuk yang sekarang ini mengikuti hukum
periodik bahwa unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka
sifat unsur akan berulang secara periodik yang dikenal sebagai sistem
periodik modern.
1
Sistem periodik modern disusun berdasarkan penambahan nomor atom.
Nomor atom inilah yang menentukan sifat kimia dan fisika dari suatu unsur.
Baris horisontal disebut sebagai periode, dan kolom vertikal disebut sebagai
golongan (group). Sistem penamaan golongan ada 3 macam :
a) Sistem Amerika (US) menggunakan angka romawi dan huruf
b) Sistem Eropa menggunakan angka romawi dan huruf
c) Sistem IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry) menggunakan angka arab
Pada sistem IUPAC unsur-unsur digolongkan dari 1,2,13 – 18 yang
kemudian disebut unsur golongan utama (representative elements). Beberapa
golongan mempunyai nama tersendiri, misalnya golongan 1 dan 2 disebut
golongan logam alkali dan alkali tanah. Golongan 17 disebut golongan
halogen, sedangkan golongan 18 disebut sebagai golongan gas mulia.
Setiap unsur dalam satu golongan memiliki keunikan tersendiri, dan
kemudian dalam makalah ini akan di jelaskan lebih lanjut mengenai unsur-
unsur dalam golongan 5 yang tersusun dari Vanadium, Niobium, Tantalum,
dan Dubidium mengenai sifat, kegunaan, dan hal-hal lainnya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai unsur-
unsur golongan 5 dan dapat di aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana unsur golongan 5 ditemukan?
2. Bagaimana sifat-sifat dari unsur golongan 5?
3. Apakah kegunaan unsur-unsur tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana dampak dari keberadaan unsur tersebut di alam?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah ditemukannya unsur golongan 5 di alam.
2. Mengetahui sifat-sifat dari unsur golongan 5
3. Mengetaui kegunaan unsur golongan 5 sehingga dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengetahui dampak dari keberadaan unsur tersebut di alam
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar Sistem Periodik Modern
3
A. Vanadium
1. Sejarah
Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801.
Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur
baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya
salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu.
Unsur ini akhirnya ditemukan ulang pada tahun 1830 oleh Sefstrom,
yang menamakan unsur itu untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis,
karena aneka warna senyawa yang dimilikinya. Vanadium berhasil diisolasi
hingga nyaris murni oleh Roscoe, pada tahun 1867 dengan mereduksi garam
kloridanya dengan hidrogen. Vanadium tidak dapat dimurnikan hingga kadar
99.3% – 99.8% hingga tahun 1922.
2. Sumber
Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya
karnotit, roskolit, vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang
sangat penting. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa
bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks
organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor.
Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber
Vanadium yang sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh
dengan mereduksi vanadium triklorida dengan magnesium atau dengan
campuran magnesium-natrium. Sekarang, kebanyakan logam vanadium
dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah tabung
bertekanan, proses yang dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.
4
3. Isotop
Vanadium alam merupakan campuran dari 2 isotop, yakni Vanadium-50
sebanyak 0.24% dan Vanadium -51 sebanyak 99.76%. Vanadium-50 sedikit
radioaktif, memiliki masa paruh lebih dari 3.9 x 1017 tahun. Ada sembilan
isotop lainnya yang tidak stabil
Sifat-sifat Vanadium murni adalah logam berwarna putih cemerlang dan lunak.
Tahan korosi terhadap larutan basa, asam sulfat, dan asam klorida, juga air
garam. Tetapi logam ini teroksidasi di atas 660oC. Vanadium memiliki
kekuatan struktur yang baik dan memiliki kemampuan fisi neutron yang
rendah , membuatnya sangat berguna dalam penerapan nuklir.
4. Kegunaan
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan
peralatan yang digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat
penting dalam pembuatan baja. Sekitar 80% Vanadium yang sekarang
dihasilkan, digunakan sebagai ferro vanadium atau sebagai bahan tambahan
baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium
pada baja. Vanadium petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan
sebagai katalis. Vanadium juga digunakan untuk menghasilkan magnet
superkonduktif dengan medan magnet sebesar 175000 Gauss.
5. Penanganan
Vanadium dan semua senyawanya adalah beracun dan harus ditangani
dengan hati-hati. Konsentrasi maksimum V2O5 yang masih diizinkan terdapat
di udara adalah 0.05 (selama 8 jam kerja rata-rata selama 40 jam per minggu)
6. Fakta Singkat Vanadium
5
Nomor atom: 23
Massa atom: 50,9414 g/mol
Elektronegativitasmenurut Pauling:1,6
Densitas: 6,1 g/cm pada 20°C
Titik lebur: 1910 °C
Titik didih: 3407 °C
Radius Vanderwaals: 0,134 nm
Radius ionik: 0,074 nm (+3); 0,059 (+5)
Isotop: 5
Energi ionisasi pertama: 649,1 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 1414 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 2830 kJ/mol
Energi ionisasi keempat: 4652 kJ/mol
Ditemukan oleh: Nils Sefstrom(1830)
6
7. Sifat Kimia dan Fisika Vanadium
Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang
ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan
paduan logam. Vanadium tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan
pelindung oksida di permukaannya. Vanadium tidak pernah ditemukan secara
murni di alam, melainkan terdapat bersenyawa pada sekitar 65 mineral yang
berbeda seperti patronite, vanadinite, carnotite dan bauksit. Vanadium
terbentuk pada endapan mengandung karbon seperti minyak mentah, batubara,
dan pasir tar. Cadangan besar vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan
di Rusia. Produksi bijih vanadium dunia sekitar 45.000 ton per tahun.
Vanadium umumnya terdapat di sebagian besar tanah dalam jumlah bervariasi
dan diserap oleh tanaman. Dalam biologi, atom vanadium merupakan
komponen penting beberapa enzim, terutama nitrogenase vanadium yang
digunakan oleh beberapa mikroorganisme nitrogen.
8. Penggunaan Vanadium
Sebagian besar vanadium (sekitar 80 %) digunakan sebagai
ferrovanadium atau sebagai aditif baja. Campuran vanadium dengan
aluminium dan titanium digunakan dalam mesin jet dan rangka pesawat.
Paduan vanadium dengan baja digunakan dalam as roda, poros engkol, roda
gigi, dan komponen penting lainnya. Paduan vanadium juga digunakan dalam
reaktor nuklir karena logam ini memiliki kemampuan penyerapan neutron yang
rendah. Vanadium oksida (V2O5) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan
asam sulfat dan anhidrida maleat serta dalam pembuatan keramik. Unsur ini
juga ditambahkan ke kaca untuk menghasilkan warna hijau atau biru. Kaca
yang dilapisi dengan vanadium dioksida (VO2) dapat memblokir radiasi infra
merah pada suhu tertentu.
9. Efek Kesehatan Vanadium
Senyawa vanadium umumnya tidak berbahaya, namun pekerja yang
terpapar debu vanadium peroksida berpotensi mengalami iritasi mata, hidung,
dan tenggorokan parah. Penyerapan vanadium oleh manusia terutama terjadi
melalui makanan, seperti gandum, kacang kedelai, minyak zaitun, minyak
7
bunga matahari, apel, dan telur. Vanadium dapat mempengaruhi kesehatan
ketika diserap dalam jumlah terlalu tinggi. Efek akut vanadium diantaranya
memicu iritasi paru-paru, tenggorokan, mata, dan rongga hidung. Bahaya
kesehatan yang berhubungan dengan paparan vanadium tergantung pada
keadaan oksidasinya. Vanadium elemental dapat teroksidasi menjadi
vanadium pentoksida selama proses pengelasan. Bentuk pentoksida lebih
beracun daripada bentuk elemental. Paparan kronis pada debu dan asap
vanadium pentoksida dapat menyebabkan iritasi parah pada mata, kulit,
saluran pernapasan atas, radang trakea dan bronkus, edema paru, dan
keracunan sistemik.
10. Dampak Lingkungan Vanadium
Vanadium dapat ditemukan di lingkungan dalam ganggang, berbagai
tanaman, invertebrata, ikan, dan banyak spesies lainnya. Vanadium bisa
terakumulasi pada kerang dan kepiting menyebabkan konsentrasi hingga 105-
106 kali lebih besar daripada konsentrasi yang ditemukan dalam air laut.
Vanadium menyebabkan penghambatan enzim tertentu pada hewan
sehingga berdampak secara neurologis. Di samping efek neurologis,
vanadium dapat pula memicu gangguan pernapasan, kelumpuhan, dan efek
negatif pada hati dan ginjal. Tes laboratorium pada hewan uji menunjukkan
bahwa vanadium menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi hewan
jantan dan terakumulasi dalam plasenta hewan betina. Vanadium bisa pula
memicu perubahan DNA dalam beberapa kasus, tetapi tidak sampai
menyebabkan kanker pada hewan.
11. Cara pembuatan
Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari
beberapa senyawa yaitu :
Dari vanadinite.
Ekstrksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap :
1) Pemisahan PbCl2.
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap,
dioxovandium chlotida (VO2Cl) tetap dalam larutan.
2) Pembuatan V2O5.
8
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan
NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3) Reduksi V2O5.
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh
vanadium murni
Pembuatan logam :
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair
yang tinggi dan reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi. Vanadium
± 99 % dapat diperoleh dengan mereduksi V2O5 dengan Al (proses thermit).
Vanadium murni diperoleh dengan mereduksi VCl3 dengan Na atau dengan
H2 pada suhu 900 º C. VCl3 diperoleh dari reaksi V2O5 dengan S2Cl2 pada 300
º C. Reduksi VCl4 dengan Mg dapat memperoleh 99,3 % vanadium.
Sifat kimia
Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100 º C membentuk
vanadium hidrida yang stabil. Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila
dipanaskan terbentuk V2O (coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3 (hitam),
V2O4 (biru), akhirnya V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang
dengan oksigen. Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4. Logam
ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan HF
dan membentuk larutan hijau. Senyawa-senyawa : Vanadium membentuk
senyawa dengan bilangan oksidasi +5, +4, +3 dan +2. senyawa dengan
bilangan oksidasi rendah merupakan reducing agent, bersifat unik dan
berwarna. senyawa V+5 (yang tidak berwarna) direduksi dengan reduktor
yang sesuai terjadi perubahan sebagai berikut :
VO3- → VO+2 → V+3 → V+2
Meta vandate ion vana- hijau ion (ion tak ber- dyl, V+4 vanado warna, V+5)
(biru) (violet)
9
B. Niobium
1. Sejarah
Ditemukan pada tahun 1801 oleh Hatchett dari bijih yang dikirim ke
Inggris. Logam ini dimurnikan pertama kali pada tahun 1864 oleh
Bloomstrand, yang mereduksi garam niobium klorida dengan proses
pemanasan dengan menggunakan hidrogen dari atmosfer. Nama niobium
diambil oleh IUPAC pada tahun 1950 setelah diperdebatkan selama 100 tahun.
Banyak komunitas asosiasi ahli kimia terkemuka maupun milik pemerintah
yang mengacu pada logam ini dengan nama niobium, kecuali satu perusahaan
komersial terkemuka di Amerika Serikat yang menyebutnya sebagai
kolumbium.
2. Sumber
Unsur ini ditemukan dalam mineral niobit (atau kolumbit), niobit-tantalit,
paroklor dan euksenit. Niobium dengan kadar tinggi ditemukan bergabung
bersama karbonatit (batuan karbon-silikat), sebagai salah satu komponen
penyusun paroklor. Bijih kaya niobium ditemukan di daerah Kanada, Brazil,
Nigeria, Zaire, dan di Rusia.
3. Sifat-sifat
Niobium berwarna putih berkilau, lunak dan bisa ditempa. Bila terpapar
dengan udara pada suhu kamar dengan waktu yang cuku lama, warnanya
berubah menjadi kebiru-biruan. Logam ini teroksidasi di udara pada suhu
200oC. Dengan demikian, niobium harus terlindung dari udara atmosfer, bila
hendak diproses, meski pada suhu biasa saja.
4. Kegunaan
Niobium digunakan dalam pengelasan menstabilkan baja tahan
karatRibuan pon niobium telah digunakan dalam sistem aliran udara terbaru,
sebagaimana yang digunakan pada program antariksa Gemini . Niobium
bersifat superkonduktif; bahkan magnet superkonduktif telah dibuat dengan
kawat Nb-Zr, yang menahan superkonduktivitasnya dalam medan magnet kuat.
Penerapan superkonduktif ini memberikan harapan generasi sumber listrik
yang baru dalam skala besar. Niobium juga umum digunakan perhiasan wanita.
10
5. Isotop
Telah dikenali 18 isotop niobium. Niobium bisa diisolasi dari tantalum dan
diperoleh dengan berbagai cara
6. Fakta Singkat Niobium
Nomor atom: 41
Massa atom: 92,91 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling:tidak diketahui
Kepadatan: 8,4 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: 2410 °C
Titik didih: 5100 °C
Radius Vanderwaals: 0,143 nm
Radius ionik: 0,070 nm (+5); 0,069 nm (+4)
Isotop: 14
Energi ionisasi pertama: 652 kJ/mol
Ditemukan oleh: Charles Hatchett 1801
7. Sifat Kimia dan Fixika Niobium
Niobium adalah logam langka, lunak, bisa ditempa, dan berwarna putih
abu-abu. Unsur ini memiliki struktur kristal kubus dengan sifat fisik dan kimia
menyerupai tantalum. Niobium mudah bereaksi dengan oksigen, karbon,
halogen, nitrogen, dan sulfur, bahkan pada suhu ruang. Logam ini inert
terhadap asam, bahkan aqua regia pada suhu kamar, tetapi bereaksi dengan
panas, asam pekat, dan terutama oleh basa dan oksidator.
Tanaman umumnya hanya memiliki niobium dengan konsentrasi amat
rendah dan bahkan tidak memiliki sama sekali, meskipun beberapa lumut dapat
memiliki nobium 0,45 ppm. Namun, tanaman yang tumbuh dekat endapan
niobium dapat mengakumulasi logam ini pada tingkat di atas 1 ppm.
Niobium ditambang terutama dari mineral columbite yang sebelumnya dikenal
sebagai colombium (Cb). Logam lain yang ditambang adalah piroklor dan
menjadi yang terpenting. Daerah pertambangan utama adalah Brazil
(menghasilkan lebih dari 85% niobium dunia), Zaire, Rusia, Nigeria dan
Kanada.
11
8. Penggunaan Niobium
Niobium digunakan untuk produksi paduan logam tahan suhu tinggi dan
stainless steel khusus. Niobium mampu memberikan kekuatan lebih besar pada
logam lain, terutama ketika terkena suhu rendah. Niobium karbida digunakan
dalam alat pemotong. Unsur ini juga digunakan dalam paduan stainless steel
untuk reaktor nuklir, jet, rudal, alat pemotong, pipa, magnet super, dan batang
las. Paduan niobium-timah dan niobium-titanium digunakan sebagai kabel
magnet superkonduktor untuk menghasilkan medan magnet yang sangat kuat.
Niobium juga digunakan dalam bentuk murni untuk membuat
superconducting accelerating structures untuk akselerator partikel.
Paduan Niobium digunakan pula dalam bedah implan karena tidak bereaksi
dengan jaringan manusia.
9. Efek Kesehatan Niobium
Niobium dan senyawanya mungkin beracun (debu niobium menyebabkan
iritasi mata dan kulit), tetapi tidak ada laporan keracunan serius. Ketika
terhirup, niobium tinggal terutama di paru-paru dan tulang yang mungkin
mengganggu kinerja kalsium sebagai aktivator sistem enzim. Pada hewan
laboratorium, menghirup niobium nitrida dan/atau pentoksida menyebabkan
parut pada paru-paru pada tingkat paparan 40 mg/m3.
10. Dampak Lingkungan Niobium
Tidak ada efek negatif lingkungan niobium telah dilaporkan.
C. Tantalum
1. Sejarah
Ditemukan oleh Ekeberg pada tahun 1802, tetapi banyak ahli kimia yang
menduga niobium dan tantalum adalah sama hingga Rowe membedakannya
ada tahun 1844, dan Marignac (tahun 1866), menunjukkan bahwa asam niobat
dan tantalat adalah dua asam yang berbeda. Ahli kimia sebelumnya hanya
mengisolasi unsur yang belum murni. Unsur ini baru didapatkan murni dan
bisa ditempa untuk pertama kalinya oleh von Bolton pada tahun 1903.
Tantalum terutama ditemukan dalam mineral kolumbit-tantalit.
12
2. Sumber
Bijih tantalum ditemukan di Australia, Brazil, Mozambique, Thailand,
Portugal, Nigeria, Zaire dan Kanada.
3. Produksi
Pemisahan tantalum dari niobium membutuhkan beberapa tahap yang
rumit. Beberapa metode digunakan secara komersial untuk menghasilkannya,
termasuk elektrolisis kalium fluorotantalat cair, reduksi kalium fluorotantalat
dengan natrium, atau mereaksikan tantalum karbida dengan tantalum oksida.
Telah dikenali 25 isotop tantalum, sedangkan yang ada di alam hanyalah dua
isotop saja.
4. Sifat-sifat
Tantalum adalah logam keras, berat dan berwarna abu-abu. Dalam
keadaan murni, tantalum bisa ditempa dan bisa dibentuk menjadi kawat halus
yang digunakan sebagai filamen untuk menguapkan logam seperti aluminum.
Tantalum nyaris tak dapat dilarutkan secara kimiawi pada suhu di bawah
150oC, dan hanya bisa dilarutkan oleh asam fluorida, larutan asam yang
mengandung ion florida, dan sulfur trioksida bebas. Senyawa basa lambat
bereaksi terhadap tantalum. Pada suhu tinggi, tantalum menjadi lebih reaktif.
Unsur ini memiliki titik cair yang hanya dimiliki oleh tungsten dan renium.
Tantalum digunakan untuk membuat beragam alloy dengan sifat-sifat yang
diinginkan seperti titik cair tinggi, kuat, kemampuan tempa yang baik, dan lain-
lain. Tantalum memiliki kemampuan gettering (mengumpulkan pengotor pada
satu lapisan strukturnya) pada suhu tinggi, lapisan oksida tantalum sangat
stabil, sifat dielektrik yang baik.
5. Kegunaan
Ahli kimia di los Alamos telah menghasilkan bahan penyusun grafit dari
tantalum karbida, yang merupakan material terkeras yang pernah ada. Senyawa
ini memiliki titik cair 3738oC. Tantalum digunakan utuk membuat kapasitor
elektrolitik dan bagian tungku pemijaran sistem vakum dengan penggunaan
hingga mencapai 60%.Unsur ini juga digunakan secara luas untuk membuat
peralatan proses kimia, reaktor nuklir, suku cadang penerbangan dan misil
13
(rudal jarak jauh). Tantalum tidak bereaksi dengan cairan tubuh dan bahan
yang tidak bersifat iritasi (melukai). Karenanya, tantalum juga banyak
digunakan dalam pembuatan alat-alat bedah. Tantalum oksida digunakan untuk
membuat kaca khusus dengan indeksi bias yang tinggi untuk lensa kamera.
Masih banyak kegunaan logam tantalum yang lain.
D. Dubidium (Db)
1. Sejarah
Pada tahun 196, G.N.Flerov melaporkan bahwa tim Soviet yang bekerja di
Institut Joint untuk Penelitian Nuklir di Dubna, telah dapat memproduksi
beberapa atom dari 260105 dan 261105 dengan menembak 243Am dengan 22Ne.
Bukti yang didapat berdasarkan pengukuran yang tepat-bersamaan dengan
energi alfa.
Pada tahun 190, para peneliti Dubna mensintesis unsur bernomor atom
105, dan di akhir bulan April 1970, “telah menyelidiki” semua jenis peluruhan
dari unsur baru ini dan telah menetapkan sifat kimianya, sesuai dengan laporan
terbitan tahun 1970. Grup Soviet belum mengajukan nama untuk unsur 105.
Pada akhir April 1970, diumumkan bahwa Ghiorso, Numia, Haris, K.A.Y.
Eskola, dan P.L. Eskola, yang bekerja di Universitas Kalifornia di Berkeley,
telah berhasil mengenali unsur 105. Penemuan dilakukan menembak target 249Cf
dengan sinar inti atom nitrogen berkekuatan 84 MeV dalam akselerator ion berat
linear (HILAC). Ketika inti 15N diserap oleh inti 249Cf, empat neutron
dipancarkan dan sebuah atom baru 260105 dengan masa paruh waktu 1.6 detik
terbentuk. Ketika atom pertama unsur 105 dikatakan terdeteksi secara konklusif
pada 5 Maret 1970, terdapat bukti bahwa unsur 105 terbentuk dalam percobaan
di Berkeley setahun lebih awal dengan metode yang sama.
Ghiorso dan kawan-kawan telah berusaha untuk memastikan temuan tim
Soviet dengan metode yang lebih rumit tapi tidak berhasil. Grup Berkeley
mengajukan nama Hahnium – nama peneliti Jerman Otto Hahn (1879-1968) –
dengan simbol Ha.Bagaimanapun, anggota panel IUPAC pada tahun 1977
menyarankan agar unsur 105 dinamakan Dubnium (simbol Db) sesuai dengan
lokasi Institut joint untuk Penelitian Nuklir di Rusia. Sayangnya, nama hahnium
14
tidak akan digunakan lagi berdasarkan aturan penamaan unsur baru. Beberapa
peneliti masih menggunakan nama hahnium karena telah digunakan selama 25
tahun.
2. Isotop
Pada bulan Oktober 1971, diumumkan bahwa ada dua isotop unsur 105
yang disintesis dengan akselerator ion berat linear oleh A. Ghiorso dan kawan-
kawan di Berkeley. Unsur 261105 dihasilkan dengan menembak 250Cf dengan 15N dan denganmenembak 249Bk dengan 16O. Isoto yang dihasilkan memancarkan
partikel alfa 8.93MeV dan meluruh menjadi 257Lr dengan masa paruh waktu 1.8
detik. Unsur 262105 dihasilkan dengan cara menembak 249Bk dengan 18O. Hasil
reaksinya memancarkan partikel 8.45MeV dan meluruh menjadi 258Lr dengan
masa paruh waktu 40 detik. Ada 7 isotop unsur 105 (unnilpentium) yang sudah
dikenali.
Dubnium (pengucapan /ˈduːbniəm/) adalah unsur kimia dalam sistem
periodik unsur yang memiliki simbol Db dan nomor atom 105. Unsur ini
merupakan unsur sintetik yang bersifat radioaktif. Dubnium merupakan unsur
logam transisi golongan Vb yang dibuat melalui reaksi fusi nuklir. Unsur
Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan atom – atom
neon, dan menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat meluruh
dengan memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Unsur ini
ditemukan oleh Albert Ghiorso pada tahun 1970. Karena inti atom dubnium
sangat besar maka dubnium merupakan unsur yang tidak stabildan dapat segera
meluruh ketika terbentuk.
Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan
atom – atom neon, dan menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat
meluruh dengan memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
Reaksinya sebagai berikut: + 4 Senyawa yang dapat terbentuk misalnya Db2O5
(Dubnium pentoksida), DbX5 (Dubnium Halida), senyawa kompleks halida
DbO43- , DbF6
-, DbF83-. Keterangan lain tentang unsur Dubnium belum diketahui
secara pasti.
15
BAB III
KESIMPULAN
Unsur-unusur golongan 5 terdiri dari Vanadium, Niobium, Tantalum, dan
Dubidium.
1. Vanadium
Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang
ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk
menghasilkan paduan logam. Vanadium digunakan dalam memproduksi
logam tahan karat dan peralatan yang digunakan dalam kecepatan tinggi
Vanadium menyebabkan penghambatan enzim tertentu pada hewan sehingga
berdampak secara neurologis.
2. Niobium,
Unsur ini ditemukan dalam mineral niobit (atau kolumbit), niobit-tantalit,
paroklor dan euksenit. Niobium dan senyawanya mungkin beracun (debu
niobium menyebabkan iritasi mata dan kulit), tetapi tidak ada laporan
keracunan serius. Niobium digunakan untuk produksi paduan logam tahan
suhu tinggi dan stainless steel khusus
3. Tantalum,
Tantalum adalah logam keras, berat dan berwarna abu-abu. Dalam keadaan
murni, tantalum bisa ditempa dan bisa dibentuk menjadi kawat halus yang
digunakan sebagai filamen untuk menguapkan logam seperti aluminum.
Tantalum digunakan utuk membuat kapasitor elektrolitik dan bagian tungku
pemijaran sistem vakum dengan penggunaan hingga mencapai 60%, untuk
membuat peralatan proses kimia, reaktor nuklir,
4. Dubidium.
Dubnium merupakan unsur yang tidak stabildan dapat segera meluruh ketika
terbentuk. Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur
amerisiumdengan atom – atom neon, dan menghasilkan isotop – isotop
dubnium, dan dengan cepat meluruh dengan memancarkan energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1986. Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid Dua.
Tangerang : Binarupa Aksara
Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia SMA. Jakarta : Erlangga
Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta
http://www.amazine.co/28245/vanadium-v-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/ diakses tanggal 6 Januari 2014
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/ diakses tanggal 6 Januari 2014
http://gpralive.wordpress.com/2013/09/27/kimia-golongan-b-sifat-kimia-kegunaan-dll/ diakses tanggal 6 Januari 2014
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/dubidium/ diakses tanggal 6 Januari 2014
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/tantalum/ diakses tanggal 6 Januari 2014
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/niobium/ diakses tanggal 6 Januari 2014
17