universitas indonesia pengaruh stres akademik...

83
UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP KONDISI JARINGAN PERIODONTAL DAN KADAR HORMON KORTISOL DALAM CAIRAN KREVIKULAR GINGIVA (Tinjauan pada Mahasiswa Program Akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis Periodonsia CINDY ARYANI HOKARDI 1006785515 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS PERIODONSIA JAKARTA JANUARI 2013 Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Upload: ledat

Post on 15-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

UNIVERSITAS INDONESIA

 

 

PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP KONDISI JARINGAN PERIODONTAL DAN KADAR HORMON

KORTISOL DALAM CAIRAN KREVIKULAR GINGIVA (Tinjauan pada Mahasiswa Program Akademik Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Indonesia)

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis

Periodonsia

CINDY ARYANI HOKARDI

1006785515

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS PERIODONSIA

JAKARTA

JANUARI 2013

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah membuka jalan dan menyertai sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP KONDISI JARINGAN PERIODONTAL DAN KADAR HORMON KORTISOL DALAM CAIRAN KREVIKULAR GINGIVA (Tinjauan pada Mahasiswa Program Akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia)” yang ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Spesialis Periodonsia Universitas Indonesia, Jakarta.

Penulis menyadari tanpa bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa dari banyak pihak, Tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, rasa terima kasih sebesar-besarnya ingin Penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam proses pengerjaan Tesis ini. Rasa terima kasih khususnya ingin Penulis sampaikan kepada :

1. Kedua orang tua, ayah Frans Hokardi dan ibu Mimi Mintarsih Santoso tercinta yang selalu memberikan dukungan material, moril, doa, pengertian, dan kasih sayang;

2. DR. Sri Lelyati, drg.,SU.,SpPerio(K), selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan, kesabaran, perhatian, pengertian dan kesediaan meluangkan waktu di tengah kesibukannya kepada Penulis dari awal pengerjaan hingga penulisan Tesis ini dapat diselesaikan.

3. Nurtami Soedarsono, drg.,Ph.D, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, masukan, perhatian, pengertian dan waktu yang telah diluangkandi tengah kesibukannya kepada Penulis selama penelitian Tesis;

4. DR. Yuniarti Syafril, drg.,SpPerio(K), selaku Dosen Pembimbing II atas waktu, arahan, kritikan, bimbingan, masukan, saran, dan perhatian yang telah diberikan selama penelitian Tesis;

5. Robert Lessang, drg.,SpPerio(K), Hari Sunarto, drg.,SpPerio(K), Yulianti Kemal, drg.,SpPerio(K) selaku Tim Penguji dalam Sidang Tesis, atas saran dan masukan yang sangat bermanfaat untuk penelitian Tesis Penulis;

6. Seluruh dosen serta seluruh staf Departemen Periodonsia Universitas Indonesia yang telah memberikan ilmu dari awal masuk kuliah hingga akhir sehingga memberi wawasan dan bimbingan kepada Penulis dalam pelaksanaan Tesis ini;

7. Chaidar Masulili, drg.,SpPros(K) selaku Direktur RSGM yang telah memperkenankan Penulis melakukan penelitian di Klinik Periodonsia;

8. Liana Santoso dan Herawati yang telah menemani dalam suka dan duka dalam pengerjaan Tesis ini.

9. Sonny Aryono, MBA sebagai sponsor dalam merampungkan masa pendidikan spesialis dan atas dukungan moril selama pengerjaan Tesis ini.

10. Kelvin Siswono yang telah selalu memberi dukungan, mendengarkan keluh kesah, memberi semangat, dan pengertiannya dalam pengerjaan Tesis ini.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia v

11. Fajar, Isah, dan Sheila yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama masa studi.

12. Sandra dan Indah teman seperjuangan dalam suka dan duka, canda dan tangis sehingga bersama-sama kita dapat menyelesaikan penelitian ini.

13. Mba Maya dan Mba Desy yang telah menemani, membantu dan membimbing penelitian ini hingga selesai.

14. Seluruh staf perpustakaan FKG UI yang telah memberi kesempatan dan membantu mencari bahan bacaan yang bermanfaat bagi penelitian ini.

15. Teman-teman satu angkatan : Levina, Andrew, Albert, Mba Luky, Mora, Raymond, Mba Rahma yang selalu memberikan dukungan moril dan bantuan.

16. Teman-teman Periodonsia angkatan 2009, 2011 dan 2012. 17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam Tesis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat bermanfaat bagi Penulis untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Jakarta, Januari 2013

Penulis

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia vii

ABSTRAK

Nama : Cindy Aryani Hokardi

Program Studi : Pendidikan Spesialis Periodonsia

Judul : Pengaruh Stres Akademik terhadap Kondisi Jaringan Periodontal dan Kadar Hormon Kortisol dalam Cairan Krevikular Gingiva (Tinjauan pada Mahasiswa Program Akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia)

Mayoritas penelitian menemukan hubungan periodontitis dengan stres, namun hubungannya dengan hormon kortisol pada cairan krevikular gingiva belum diteliti. Tujuan: Mengevaluasi pengaruh stres pada mahasiswa program akademik FKGUI terhadap kondisi periodontal dan kadar kortisol dalam CKG. Pemeriksaan Dental Environtmental Stress, indeks periodontal (OHIS, BOP, PPD, CAL), dan kadar kortisol terhadap 39 subjek, ditemukan perbedaan OHIS (p=0,023), BOP (p=0,000), PPD (p=0,004), dan CAL (p=0,004), namun tidak ada perbedaan kadar kortisol (p=0,456) diantara tingkatan stres. Tidak ada perbedaan kadar kortisol pada OHIS (p=0,587), BOP (p=0,470), PPD (p=0,863), dan CAL (p=0,863). Tidak ada perbedaan bermakna antara stres akademik dan kadar kortisol, dengan kondisi periodontal.

Kata Kunci:

Hormon Kortisol, Penyakit Periodontal, Stres akademik

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia viii

ABSTRACT

Name : Cindy Aryani Hokardi

Study Program : Periodontal Specialist

Title : The Influence of Academic Stress to Periodontium and Cortisol Hormone Level In Gingival Crevicular Fluid (Review on academic program student Faculty of Dentistry University of Indonesia).

Majority of investigations associating chronic periodontitis with stress found positive correlation, but no investigations correlating with cortisol in gingival crevicular fluid. Purpose: To evaluate the relationship between stress experienced by academic students FKGUI, periodontium, and cortisol. Survey using Dental Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP, PPD, and CAL), and cortisol level. 39 subjects show differences in OHIS (p=0.023), BOP (p=0.000), PPD (p=0,004), and CAL (p=0,004) between stress level and no differences in cortisol level (p=0,456). No differences in cortisol level between OHIS (p=0,587), BOP (p=0,470), PPD (p=0,863), and CAL (p=0,863). No significant differences between stress, cortisol level and periodontium.

Keywords:

Academic Stress, Cortisol Hormone, Periodontal Disease

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………….. i

Pernyataan Orisinalitas ………………………………………………………… ii

Lembar Pengesahan …………………………………......................................... iii

Kata Pengantar…………………………………………………….…................. iv

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan

Akademis ……………………………………….....………………..................... vi

Abstrak ………………………………………………………….....……………. vii

Daftar Isi ……………………………………………………….....…………….. viii

Daftar Tabel ……………………………………………………....…………….... xi

Daftar Gambar …………………………………………………....………….…... xii

Daftar Lampiran ……………………………………………....…………..……... xiii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah………………........……………....……………..….…. 3 1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 3 1.3.1 Tujuan Umum……………...…………..........…………….………............. 3 1.3.2 Tujuan Khusus……………...........…………………..……….……............ 3 1.4 Manfaat Penelitian…………………............…………………………….... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stres…………………………………………………..............……………. 5

2.1.1 Stres Akademik………………………….............………….…………….... 6

2.1.2 Stres Kronik terhadap Sistem Imun ………………............……….….......... 7

2.1.3 Pengaruh Hormon Kortisol terhadap Jaringan Periodontal............................ 12

2.2 Metode Analisa Stres………………………………………......................... 13

2.3 Pola Sirkadian Kortisol………………………………………….................. 13

2.4 Metode Analisa Kortisol……………………………………........................ 14

2.5 Kerangka Teori………………………………………….............................. 15

BAB 3. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ………….………………… 17

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian………………………...............…………………………… 19

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia x

4.2 Subjek Penelitian……………………………................…………………… 19

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………...............…………………... 20

4.4 Bahan dan Alat Penelitian………………………………….......................... 20

4.5 Definisi Operasional…………………………………………....................... 21

4.6 Cara Kerja Penelitian……………………………....................…………….. 23

4.7 Alur Kerja…………………………………................................................... 28

4.8 Analisis Data……………………….....................…………………………. 28

4.9 Jadual Penelitian………………..................………………………………... 29

BAB 5. HASIL PENELITIAN ……………...…...………………………………. 30

BAB 6. PEMBAHASAN…………………………………....……………...……. 37

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN……………………...…....…...…............ 44

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………..…………………... 46

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia xi

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Rerata, Standar Deviasi, Minimum dan Maksimum dari Skor Stres DES, Indeks Plak, Indeks Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, dan Kadar Hormon Kortisol Mahasiswa Program Akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia……………………………................................ 31

Tabel 5.2 Tabel Uji Normalitas Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, dan Kadar Hormon Kortisol pada Mahasiswa Program Akademik FKG UI................................................................................ 31

Tabel 5.3 Nilai Rerata, Standar Deviasi dan Kemaknaan dari Indeks Plak,Indeks Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Program Akademik.. 31

Tabel 5.4 Distribusi dan Nilai Kemaknaan Kadar Hormon Kortisol pada Subjek dengan Stres Ringan dan Stres Sedang…………………….... 33

Tabel 5.5 Distribusi dan Perbedaan Kedalaman Poket dan Tingkat Perlekatan Klinis pada Subjek dengan Stres Ringan dan Stres Sedang................. 34

Tabel 5.6 Nilai Kemaknaan Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, Kedalaman Poket Periodontal, dan Tingkat Perlekatan Klinis Berdasarkan Kadar Hormon Kortisol..............……………….. 35

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Stres dan Corticotropin Releasing Hormone (CRH) Mempengaruhi Respon Imun/ Inflamasi dan Alergi............….….. 9

Gambar 2.2 Model fisiologis efek stres pada penyakit periodontal, sistem saraf pusat, CRH (Corticotropine Releasing Hormone), ACTH (Adrenanocorticotropic Hormone), NE (norepinefrin), MMP (matriks metaloproteinase)............................................................. 10

Gambar 2.3 Kelenjar adrenal…….……………………………………………. 10

Gambar 2.4 Diagram HPA axis sebagai respon terhadap stres dan produksi stres.................................................................................................. 12

Gambar 4.1 Elisa Kit…………………………………………………………... 24

Gambar 4.2 Sentrifugal……………………………………………….....…….. 25

Gambar 4.3 Working Sheet………………………………………...................... 25

Gambar 4.4 Multichannel Pippette dan setelah memasukkan 200µL larutan dilusi conjugate……….................................................................... 26

Gambar 4.5 Rotator…………………………………………………………….. 26

Gambar 4.6 Microplate setelah dimasukkan 200 µL larutan TMB …….……... 26

Gambar 4.7 Microplate Setelah Dimasukkan 50 µL larutan stop …………….. 27

Gambar 5.1 Grafik Rerata dan Standar Deviasi Indeks Plak, Indeks Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut dan Indeks Perdarahan Gingiva pada Subjek dengan Stres Ringan dan Stres Sedang ………………...... 32

Gambar 5.2 Grafik Rerata dan Standar Deviasi Kadar Hormon Kortisol pada Subjek dengan Stres Ringan dan Stres Sedang............................... 33

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Lolos Etik

Lampiran 2. Penjelasan bagi Subjek Penelitian

Lampiran 3. Lembar Persetujuan

Lampiran 4. Informed Consent

Lampiran 5. Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 6. Lembar Pemeriksaan Klinis

Lampiran 7. Lembar Output Statistik 

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit periodontal adalah infeksi yang berhubungan dengan

mikroorganisme patogenik spesifik dan perubahan respon host. Mikroorganisme

spesifik dalam mikroflora subgingiva merupakan agen penentu terjadinya

periodontitis.1 Mekanisme pertahanan host pada jaringan periodontal memicu

agen-agen yang menyebabkan kerusakan jaringan periodontal dan bertanggung

jawab dalam hampir semua kerusakan jaringan periodontal.2 Etiologi yang

signifikan dari faktor risiko perilaku dan biologis terjadinya penyakit periodontal,

termasuk merokok, usia, kebersihan mulut dan penyakit sistemik seperti diabetes

melitus telah disebutkan oleh Shlossman dkk. (1990), Haber & Kent (1992), dan

Beck (1994).1,3,4 Kondisi psikososial dan fisik juga dapat mempengaruhi

mekanisme pertahanan host sehingga terjadi efek imunosupresif, meningkatkan

kerentanan seseorang terhadap penyakit, selain itu dalam situasi stres, tipe

kepribadian dan cara menghadapi masalah dari ekspos stres dapat mempengaruhi

sistem saraf pusat.3,4

Hubungan antara penyakit periodontal dan faktor predisposisi psikososial

dapat dilihat dengan jelas pada kasus acute necrotizing ulcerative gingivitis

(ANUG).5 Beberapa penelitian case-control mengindikasikan hubungan antara

faktor psikososial dan penyakit destruktif periodontal. Gangguan psikologis juga

berhubungan erat dengan perkembangan periodontitis dan pada respon terhadap

terapi periodontal.6,7 Beberapa mekanisme dapat menjelaskan hubungan yang

terkait dalam pengaturan sistem imun melalui sistem saraf, endokrin dan

perubahan pada perilaku kesehatan mulut.2,8,9

Beberapa penelitian memastikan adanya korelasi positif antara stres dan

penyakit periodontal dengan melihat hubungan antara stres dan kehilangan

perlekatan, stres dengan kebersihan mulut yang buruk, dan peningkatan kadar

kortisol dengan kedalaman poket.10 Faktor-faktor yang berhubungan dengan

lingkungan sosial, oleh karena itu dapat memicu perubahan pada pertahanan

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

2

tubuh serta memodifikasi perilaku kesehatan dan harus diperhitungkan dalam

penyebab penyakit periodontal.9 Fenomena stres di kalangan mahasiswa

kedokteran gigi telah dilaporkan pada beberapa kurikulum sejak tahun 1970.

Berdasarkan literatur dari rangkuman sistematis Alzahem et al. (2010) mengenai

stres di antara mahasiswa kedokteran gigi, terdapat stresor yang signifikan,

terutama yang berkaitan dengan ujian, persyaratan klinik, pasien, masalah

keuangan, kurangnya waktu untuk relaksasi, dan kritik dari fakultas.2

Banyak penelitian yang menghubungkan periodontitis kronis dengan

stres psikososial dalam rangkuman sistematis oleh Peruzzo dkk. (2007), mayoritas

penelitian menemukan hubungan yang positif antara faktor stres dan penyakit

periodontal, namun hubungan antara periodontitis dan hormon stres pada cairan

krevikular gingiva masih belum diteliti lebih lanjut.11 Beberapa penelitian oleh

Deinzer dkk. memeriksa akibat stres akademik pada mahasiswa universitas

selama periode ujian terhadap kesehatan periodontal. Penelitian ini menunjukkan

bahwa stres akademik merupakan faktor risiko inflamasi gingiva dengan

meningkatnya kadar IL-1 pada GCF. Pada penelitian tahun 1998, Axtelius

menunjukkan keberadaan kortisol pada GCF. Penelitian akhir-akhir ini

menunjukkan konsentrasi kortisol pada GCF lebih tinggi pada seseorang yang

menunjukkan gejala stres.12 Bertolak belakang dengan penelitian tersebut,

penelitian oleh Mengel dkk. (2002) tidak menemukan korelasi signifikan antara

kortisol dengan stres karena jumlah sampel yang digunakan terlalu sedikit.13

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh stres yang terjadi pada

mahasiswa program akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

terhadap jaringan periodontal dan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular

gingiva. Berdasarkan dari penelitian ini, diharapkan pengukuran kadar hormon

kortisol dapat menjadi alat untuk mendiagnosis penyakit periodontal.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah stres akademik memberikan pengaruh terhadap kondisi jaringan

periodontal dan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva

pada mahasiswa program akademik FKG UI?

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

1.3.1.1 Untuk mengevaluasi pengaruh stres akademik yang dialami mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap kondisi jaringan periodontal dan

kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengevaluasi pengaruh stres akademik yang dialami mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap jaringan periodontal ditinjau dari

indeks kebersihan mulut.

1.3.2.2 Untuk mengevaluasi pengaruh stres akademik yang dialami mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap jaringan periodontal ditinjau dari

indeks perdarahan gingiva.

1.3.2.3 Untuk mengevaluasi pengaruh stres akademik yang dialami mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap jaringan periodontal ditinjau dari

tingkat kedalaman poket periodontal.

1.3.2.4 Untuk mengevaluasi pengaruh stres akademik yang dialami mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap jaringan periodontal ditinjau dari

tingkat kehilangan perlekatan klinis gingiva.

1.3.2.5 Untuk mengevaluasi pengaruh stres akademik yang dialami mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap kadar hormon kortisol dalam cairan

krevikular gingiva.

1.3.2.6 Untuk mengevaluasi pengaruh indeks kebersihan mulut mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap kadar hormon kortisol dalam cairan

krevikular gingiva.

1.3.2.7 Untuk mengevaluasi pengaruh indeks perdarahan gingiva mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap kadar hormon kortisol dalam cairan

krevikular gingiva.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

4

1.3.2.8 Untuk mengevaluasi pengaruh tingkat kedalaman poket periodontal

mahasiswa program akademik FKG UI terhadap kadar hormon kortisol

dalam cairan krevikular gingiva.

1.3.2.9 Untuk mengevaluasi pengaruh tingkat perlekatan klinis mahasiswa

program akademik FKG UI terhadap kadar hormon kortisol dalam cairan

krevikular gingiva.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Meningkatkan wawasan dokter gigi terhadap peranan stres sebagai salah

satu faktor risiko penyakit periodontal.

1.4.2 Memberikan informasi mengenai saran dan perilaku yang harus dihindari

agar tidak terjadi stres akademik yang berdampak pada kerusakan jaringan

periodontal.

1.4.3 Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa stres merupakan salah

satu faktor risiko penyakit periodontal

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia  5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stres

Menurut Hans Selye (1935), stres didefinisikan sebagai stimulus eksternal

yang kuat baik fisiologis dan psikologis yang menyebabkan respon fisiologis

dalam tubuh seseorang.14 Oleh karena itu, stres dapat digambarkan sebagai proses

dengan komponen fisiologis dan psikologis. Definisi psikologis dari stres dilihat

dari cara sesorang merespon stres pada sejumlah faktor, termasuk kemampuan

untuk menghadapi stres (coping), predisposisi genetik, stresor, tingkat dukungan

sosial, dan faktor gaya hidup lainnya. Stresor adalah stimulus, situasi, atau

keadaan dengan potensi menyebabkan reaksi stres. Efek potensial respon stres

yang dapat diobservasi atau diukur termasuk kecemasan, depresi, kognisi yang

terganggu, dan kepercayaan diri terganggu. Definisi stres bervariasi dalam

literatur periodontal, seperti terlihat pada cara mengevaluasi stres, contohnya

pengukuran subjektif situasi yang stres menggunakan kuesioner, pengukuran

penanda spesifik seperti kortisol plasma.15

Definisi fisiologis stres adalah stres dapat menyebabkan deregulasi sistem

imun, dimediasi oleh HPA axis dan sympathetic-adrenal-medullary axis. Sebagai

respon terhadap berbagai stimuli stres, terjadi inisiasi sekuens kejadian. Aktivasi

HPA-axis oleh stres menyebabkan pelepasan peningkatan konsentrasi

corticotropin-releasing hormone (CRH) dari hipotalamus. Kelenjar pituitary

dihubungkan ke hipotalamus pada infundibulum, jaringan yang mengandung serat

saraf dan pembuluh darah kecil. Corticotropin-releasing hormone beraksi di

kelenjar pituitary anterior, dan melepaskan adreno-corticotropic hormone

(corticotropin). Adreno-corticotropic hormone beraksi pada korteks adrenal dan

menyebabkan produksi dan pelepasan hormon glukokortikoid (terutama kortisol)

ke dalam aliran darah. Glukokortikoid memproduksi sejumlah efek pada tubuh,

seperti menekan respon inflamasi, mengubah sitokin, meningkatkan glukosa

darah, dan mengubah beberapa faktor pertumbuhan.15

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

6

2.1.1 Stres akademik

Praktek kedokteran gigi berhubungan erat dengan tingkat stres pekerjaan

yang tinggi. Hermanson (1972) melaporkan penyakit emosional pada dokter gigi

berada pada peringkat ketiga, dan Cooper dkk. (1987) melaporkan profesi dokter

gigi sebagai profesi kesehatan paling stres. Di Malaysia, prevalensi stres di antara

dokter gigi dilaporkan sebesar 89,7%.16 Tingkat stres yang tinggi berhubungan

dengan praktek kedokteran gigi, yang dimulai sejak sekolah kedokteran gigi dan

bermanifestasi secara berbeda selama beberapa tahun penelitian.17 Beberapa

penelitian menunjukkan stres selama edukasi dental lebih tinggi dibandingkan

pada edukasi medis.18

Stresor bervariasi, tergantung pada sikap individu, kepercayaan, dan latar

belakang kultur.19 Pada penelitian pelajar kedokteran gigi beberapa negara

mengenai sumber stres dari enam institusi kedokteran gigi di Eropa, sumber stres

bervariasi berdasarkan faktor individu dan edukasi. Pelajar di Spanyol paling stres

saat “clinical training” dan tekanan saat melakukan tindakan, sedangkan pelajar

di Yunani paling stres saat perawatan pasien.20 Kumar dkk. (2009) melaporkan

bahwa sumber stres paling penting di antara pelajar Indian adalah komponen

akademisnya, terutama tes dan peringkat.22 Muirhead & Locker (2008) dan Morse

& Uria (2007) meneliti pelajar di Kanada dan Fiji, dan menemukan sumber stres

paling tinggi adalah karena uang sekolah yang mahal.22

Stres dapat merugikan bagi pelajar kedokteran gigi, hal ini berhubungan

dengan gejala fisik, psikologis, dan kelelahan emosional.21 Penting untuk sekolah

kedokteran gigi untuk mengidentifikasi tingkat stres di antara pelajar saat

merencanakan kurikulum dan lingkungan bekerja untuk edukasi kedokteran gigi

dalam menciptakan atmosfer yang tidak terlalu menyebabkan stres.

Penyebab stres bervariasi pada tiap tingkatan pelajar dengan beberapa

mengalami tumpang tindih. Pelajar preklinik (mahasiswa tingkat dua dan tiga)

menyatakan ujian, peringkat dan rasa takut tidak lulus merupakan penyebab

utama stres. Hal ini mungkin disebabkan karena subjek pada masa pre-klinik

mempelajari medik dasar dan pengetahuan kedokteran gigi.22 Pelajar tingkat

kedua juga mengeluh kurangnya waktu untuk beristirahat. Pelajar tingkat kedua

yang baru masuk universitas ini masih beradaptasi terhadap lingkungan baru

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

7

sekolah kedokteran gigi, mereka difokuskan pada akademik dan menyebabkan

semakin berkurangnya waktu untuk aktivitas lain.23 Tingkat stres yang tinggi pada

pelajar tingkat kedua mungkin berhubungan dengan frustrasi mengenai ekspektasi

menjadi seorang dokter gigi, tanpa menyadari tantangan sepanjang masa edukasi.

Mereka hanya mempersiapkan seadanya, sehingga menjadi predisposisi stres yang

meningkat.24

Pelajar tingkat ketiga juga menunjukkan masalah mengenai kesulitan dan

jumlah tugas kelas. Pada tahun ini, pelajar diperkenalkan pada prosedur klinis

dalam laboratorium pre-klinik. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam

mempelajari prosedur klinis baik secara teori dan praktek.24 Kuantitas material

yang sulit dan banyak menyebabkan mereka merasa tidak mampu, dan

menyebabkan pelajar merasa tidak mampu menyelesaikan tugas sesuai jadwal dan

mengerjakan ujian.25

2.1.2 Stres Kronik terhadap Sistem Imun

Ketika situasi tertentu diinterpretasikan sebagai keadaan stres, hal ini akan

memicu aktivasi hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis melepaskan hormon

yang disebut corticotropin-releasing hormone (CRH). Pelepasan CRH memicu

sekresi dan pelepasan hormon lain, yaitu adrenocorticotropin (ACTH) dari

kelenjar pituitary, yang juga terletak di otak. Ketika ACTH disekresi oleh kelenjar

pituitary, hormon ini mengikuti aliran darah dan mencapai kelenjar adrenal, yang

berada di atas ginjal, dan memicu sekresi hormon stres.26

Ada dua macam hormon stres utama, yaitu glukokortikoid (kortisol pada

manusia) dan katekolamin (adrenalin dan noradrenalin). Sekresi akut

glukokortikoid dan katekolamin sebagai respon terhadap adanya stresor

merupakan mediator primer dalam rantai hormonal yang dipicu respon terhadap

stres. Kedua hormon yang disekresi sebagai respon terhadap stres ini bertindak

dalam tubuh untuk memberikan respon fight-or-flight, dimana seseorang akan

mengalami peningkatan detak jantung dan tekanan darah.26

Glukokortikoid memiliki efek yang berbeda-beda pada sistem target, yang

dapat dirangkum bertujuan untuk meningkatan keberadaan substrat energi pada

bagian tubuh yang berbeda, dan memberikan adaptasi optimal untuk menghadapi

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

8

tuntutan lingkungan. Sementara aktivasi HPA axis dianggap sebagai mekanisme

adaptasi dasar terhadap adanya perubahan, aktivasi berkepanjangan memberikan

risiko pada kesehatan organisme. Katabolik glukokortikoid yang tinggi melawan

insulin dan meningkatkan tekanan darah sehingga meningkatkan risiko diabetes,

hipertensi, dan penyakit arterial. Pertumbuhan dan perbaikan jaringan terganggu.

Disisi lain, aktivasi HPA axis menekan fungsi imun, dan dalam keadaan kronis

berbahaya bagi organisme karena berhubungan dengan peningkatan risiko

terjadinya infeksi.27

Sistem stres merespon terhadap sinyal dari sistem imun dan reaksi

inflamasi, sehingga tantangan imun yang membahayakan homeostasis merupakan

stresor bagi sistem, dan bertindak sebagai stimulus bagi organisme untuk

mengaktivasi sistem stres untuk mengembalikan stabilitas keadaan internal.

Konsep mekanisme spesifik interaksi sistem imun dan stres digambarkan dalam

skema berikut, yaitu hubungan antara komponen sistem stres, termasuk

hubungannya dengan sistem imun. Komunikasi antara neuroendokrin (HPA) dan

fungsi sistem inflamasi imun merupakan “feedback loop” yang mengatur

komponen imun dari respon inflamasi. Contohnya fungsi “Feedback loop” negatif

seperti pada aktivasi sistem imun, yang berhubungan dengan peningkatan sitokin

yang beredar (IL-1 dan IL-6), meningkatkan aktivitas pada sistem HPA/CRH

menyebabkan peningkatan hormon adrenokortikotropin dan kortisol, modulator

utama dalam sistem stres.28

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

9

Gambar 2.1 Stres dan corticotropin releasing hormone (CRH) mempengaruhi respon imun/inflamasi dan alergi dengan menstimulasi glukokortikoid, katekolamin dan sekresi CRH periferal (imun) dan dengan mengubah produksi sitokin regulasi yang penting dan histamin, CRH juga dilepaskan dari saraf sensoris pada saat aktivasinya. Garis yang tegas menggambarkan stimulasi, garis tegas yang tebal menggambarkan peningkatan stimulasi, dan garis putus-putus menggambarkan inhibisi. Singkatan: 2, 2-adrenoceptor; +/-, stimulasi/inhibisi; B, sel B; CRHR1, reseptor CRH 1; Eo, Eosinofil; GR, reseptor glukokortikoid; H1/H2, reseptor histamin 1 dan 2; IFN-, interferon , IL, interleukin; NA, noradrenalin; NK, sel natural killer; Th1 dan Th2, sel T penolong tipe 1 dan 2; TNF-, tumor necrosis factor-; Tc, sel T.28

Sel-sel sistem imun didistribusi di seluruh tubuh ketika infeksi terjadi,

respon inflamasi yang menyusun elemen sistem imun pada area spesifik. Setelah

proses infeksi menjadi kronis, inflamasi secara klinis terjadi, meningkatkan

sitokin dan mediator inflamasi lain yang berhubungan dengan aktivasi dari sistem

stres. Apabila reaksi inflamasinya bermakna dan bertahan lama, terjadi

manifestasi berupa penyakit sistemik seperti rheumatoid arthritis dan penyakit

periodontal.28

Genco dkk. menyusun model skema yang menggambarkan peran stresor

psikososial dalam mengawali tahapan kejadian pada CRH/HPA-axis, sistem saraf

otonomi, dan sistem saraf sentral, dengan akibat fisiologisnya berupa penekanan

imunitas, sehingga meningkatkan terjadinya infeksi dan terutama penyakit

periodontal. Mereka juga menyebutkan bahwa risiko perilaku kesehatan seperti

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

10

kebersihan mulut yang buruk dan merokok juga dapat mempengaruhi penyakit

periodontal secara langsung.28

Gambar 2.2 Model fisiologis efek stres pada penyakit periodontal, sistem saraf pusat, CRH (Corticotropine Releasing Hormone), ACTH (Adrenanocorticotropic Hormone), NE (norepinefrin), MMP (matriks metaloproteinase).28

Kelenjar yang terlibat dalam respon stres adalah kelenjar pituitary, tiroid,

dan adrenal. Kelenjar pituitary merupakan kelenjar utama yang mengeluarkan

beberapa hormon penting, dan kemudian dilepaskan ke organ.Hipotalamus

dipengaruhi secara langsung oleh kelenjar pituitary. Kelenjar yang mendapat efek

langsung dari respon stres adalah kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal memiliki dua

bagian, keduanya memproduksi hormon dengan fungsi yang sangat berbeda.

Bagian luar kelenjar adrenal disebut korteks adrenal, dan mengeluarkan hormon

kortikosteroid.

Gambar 2.3 Kelenjar adrenal36

Ada dua tipe kortikosteroid, yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid.

Glukokortikoid (GCs) adalah famili agen biokimiawi yang terdiri dari kortisol dan

kortison, dan kortisol merupakan hormon utama. Fungsinya untuk membantu

mengubah glukosa, melalui degradasi protein (asam amino) selama proses

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

11

glukoneogenesis di hati, sebagai sumber energi bagi sistem saraf pusat (otak) dan

otot skeletal selama latihan fisik.36 Glukokortikoid menginhibisi respon imun,

terutama pada dosis yang tinggi. Stimulus stres emosional pada awalnya akan

menyebabkan inhibisi makrofag dan perkembangan sel T, tetapi pelepasan GCs

yang terlalu lama dapat menstimulasi respon imun. Efek klinis GCs setelah respon

stres adalah penurunan jumlah limfosit pada darah perifer dan peningkatan jumlah

granulosit neutrofil dalam jumlah banyak. Fungsi utama GCs dapat menekan

respon stres akut, termasuk respon imun.36

Glukokortikoid termasuk kortisol adalah mediator utama respon terhadap

stres yang berpartisipasi dalam banyak interaksi antara HPA axis dengan

inflamasi yang dimediasi imunologis, sehingga menghambat akumulasi dan

fungsi limfosit, monosit/makrofag, eosinofil, dan neutrofil pada area inflamasi.35

Beberapa penelitian klinis menghubungkan peningkatan kortisol dengan menekan

sistem imun, kortisol memetabolik (degradasi) sel darah putih. Semakin menurun

jumlah sel darah putih, efisiensi sistem imun juga akan menurun, dan

menyebabkan kerentanan terhadap penyakit.36 Pada individu yang mengalami

stimulasi stres kronis, maka terjadi keadaan dimana kadar kortisol berlebihan,

yang disebut dengan hypercortisolism. Kondisi ini dapat menyebabkan

peningkatan lemak dalam serum, kerusakan endotelial, insiden penyakit jantung

koroner, dan kegagalan napas akut. Penurunan imunokompetensi, peningkatan

resiko terjadinya inflamasi, osteoporosis, diabetes steroidm dan kerusakan neuron

hippocampal, depresi dan stres kronik merupakan akibat lain kondisi

hypercortisolism.37 Beberapa fungsi yang sulit untuk dipertahankan pada

peningkatan kadar kortisol dalam periode waktu yang lama adalah tingkat gula

darah, keseimbangan hormon lain, integritas mukosa, penyembuhan dan

perbaikan.36

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

12

Gambar 2.4 Diagram HPA axis sebagai respon terhadap stres dan produksi stres14

2.1.3 Pengaruh Hormon Kortisol terhadap Jaringan Periodontal

Peningkatan kadar kortisol dan epinefrin dapat mengganggu homeostasis

dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit melalui berbagai mekanisme.

Kortisol menyebabkan efek anti-inflamasi yang poten dan imunosupresif. Hal ini

dibuktikan dengan administrasi kortisol dalam jumlah banyak mengurangi respon

inflamasi terhadap infeksi.15 Mekanisme biologis stres mereduksi fungsi sistem

imun dan terjadinya inflamasi kronis adalah dengan dimediasi oleh produksi

hormon kortisol yang mengurangi kemampuan imun dengan menghambat IgA

dan IgG dan fungsi neutrofil, sehingga terjadi peningkatan kolonisasi biofilm dan

berkurangnya kemampuan untuk mencegah invasi bakteri pada jaringan ikat.

Sebagai tambahan, setelah terjadi peningkatan kortisol yang kronis, kortisol akan

kehilangan kemampuannya untuk menghambat respon inflamasi yang diinisiasi

oleh reaksi imun, sehingga destruksi inflamasi terjadi terus menerus pada jaringan

periodontal.10

Berdasarkan penelitian Rosania dkk. (2009), kadar kortisol memiliki

korelasi positif terhadap pengukuran kedalaman poket dan kehilangan perlekatan

klinis. Juga disebutkan mengenai adanya perbedaan antara efek stres akut dan

efek stres kronis.44 Stres kronis diyakini berhubungan dengan kadar kortisol yang

lebih rendah pada pagi hari dan memiliki siklus diurnal yang rata, demikian pula

dengan perubahan pada keseimbangan sistem imun pro-inflamatori, dan

berkontribusi pada peningkatan terjadinya penyakit periodontal. Sebaliknya,

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

13

individu yang mengalami stres akut memiliki kadar kortisol yang melebihi

normal. Peningkatan kadar kortisol ini dapat menyebabkan perubahan dalam

pengaturan limfosit, dan menyebabkan peningkatan terjadinya inflamasi gingiva,

tetapi tanpa terjadi perubahan pro-inflamatori yang menuju pada kerusakan

jaringan parah dan kehilangan gigi yang terjadi pada stres kronik.44

2.2 Metode Analisa Stres

Subjek dalam penelitian mengenai stres akut diberikan tes tertulis,

aritmatik atau mental sebagai prosedur yang menstimulasi stres. Vivian Ng pada

penelitian lain menggunakan tes tertulis dan kemudian subjek diminta untuk

menggambarkan perasaan stresnya dalam kuesioner.29 Pada penelitian lain, stresor

standard yang disebut trier social stress test digunakan untuk menganalisa respon

stres. Hormon-hormon yang diproduksi oleh tubuh pada situasi stres, seperti

adrenalin (stres akut) dan kortisol (stres kronik) dianggap sebagai penanda dan

pengukuran hormon ini juga dapat mengukur tingkat stres.14,30

Salah satu instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan

mengukur stres pada mahasiswa kedokteran gigi adalah dengan menggunakan

kuesioner Dental Environmental Stress (DES) yang dikembangkan oleh Garbee

dkk.31 Kuesioner DES yang dimodifikasi dikembangkan agar lebih aplikatif dan

sesuai pada mahasiswa muda, dimana pertanyaan yang berhubungan dengan

status pernikahan dan anak tidak dimasukkan.32

2.3 Pola Sirkadian Kortisol

Pola sirkadian sekresi kortisol adalah pola kortisol disekresi dan

diregulasi. Pada kondisi basal, sekresi glukokortikoid mencapai profil sirkadian

24 jam, yaitu konsentrasi glukokortikoid manusia berada pada batas maksimum di

pagi hari (puncak sirkadian), dan berkurang secara perlahan di sore hari, malam

dan periode nokturnal (palung sirkadian), dan peningkatan mendadak setelah

beberapa jam pertama tidur.27

Produksi kortisol paling tinggi pada pagi hari berfungsi untuk membantu

tubuh mempersiapkan diri menghadapi hari, pola kortisol ini dapat dilihat pada

dewasa normal. Variasi pola sekresi kortisol dapat dilihat pada situasi stres parah

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

14

atau berkepanjangan. Hal ini karena tingkat kortisol terus meningkat.Efek pola

yang terganggu ini menunjukkan adanya abnormalitas. Hipersekresi kortisol

berhubungan dengan profil kortisol diurnal yang merata.14,30

2.4 Metode Analisa Kortisol

Kortisol terdapat dalam serum dan saliva, dan juga pada cairan krevikular

gingiva.35,38,39 Penggunaan tingkat kortisol saliva sebagai alat untuk mengevaluasi

stres yang divalidasi pertama kali pada manusia. Tingkat kortisol saliva cocok

untuk menilai tingkat kortisol plasma karena menggambarkan secara akurat

tingkat fraksi bebasnya hormon dalam plasma yang aktif secara biologis,

walaupun tingkat kortisol dalam saliva cukup rendah, hanya 15% fraksi kortisol

plasma tidak terikat yang ditransfer ke saliva. Sampel mudah diambil dan

disimpan, dan dapat dilakukan seringkali, dan memudahkan memonitor stres akut

dengan mengukur perubahan jangka pendek tingkat kortisol. Kortisol adalah

molekul lipid-soluble dan kecil yang mudah ditransfer dari aliran darah, melalui

sel-sel ke saliva. Karena kortisol masuk ke saliva melalui difusi pasif, tanpa

keterlibatan mekanisme transport aktif, aliran saliva juga tidak mempengaruhi

tingkat kortisol saliva. Pada saat pengukuran tingkat kortisol, pola waktu

produksinya juga harus diperhitungkan. Pada mamalia, produksi kortisol

umumnya memuncak saat awal memulai aktivitas harian, yang dipengaruhi oleh

sistem waktu jantung sirkadian.40

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

15

2.5 Kerangka Teori

Penyebab-penyebab dari stres akademik pada mahasiswa program

akademik adalah rasa takut akan ujian, peringkat, rasa takut tidak lulus, belum

beradaptasi dengan lingkungan baru, ekspektasi harga diri sebagai dokter gigi,

jumlah tugas, dan kesulitan dalam mempelajari prosedur klinis. Kemampuan

seseorang menghadapi permasalahan-permasalahan ini mempengaruhi keadaan

psikososial seseorang, apabila individu tidak mampu menghadapi permasalahan-

permasalahan tersebut, terjadi respon stres. Respon stres sendiri dibagi menjadi

beberapa jalur, yaitu aktivasi dari saraf otonom dan aktivasi sistem saraf pusat dan

hipotalamus. Aktivasi dari saraf otonom akan menginduksi medula adrenal dan

pelepasan sekresi hormon norepinefrin dan epinefrin, dan menimbulkan efek

pelepasan prostaglandin dan protease. Aktivasi dari sistem saraf pusat dan

hipotalamus menstimulasi sekresi hormon ACTH. Adrenocorticotrophine

hormone memasuki aliran darah perifer dan menginduksi korteks adrenal, yang

kemudian menstimulasi sekresi hormon glukokortikoid, yaitu hormon

kortisol.Hormon kortisol menekan fungsi IgA, IgG, dan PMN neutrofil, yang

bertugas untuk melindungi dari infeksi kolonisasi patogen periodontal. Hal ini

meningkatkan kerentanan individu terhadap infeksi. Kebersihan mulut yang buruk

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

16

menjadi faktor utama penyebab infeksi periodontal, dengan adanya invasi bakteri

plak menstimulasi pengeluaran sitokin IL-6, bersinergi dengan IL-1, dan matriks

metaloproteinase yang menginduksi terjadinya resorpsi tulang alveolar, dan

terjadi destruksi periodontal. Ada faktor-faktor risiko lain yang mempengaruhi

kerentanan individu terhadap penyakit periodontal, yaitu usia, merokok, dan

penyakit sistemik.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia  17

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

3.2 Hipotesis

3.2.1 Hipotesis Mayor:

Terdapat perbedaan kondisi jaringan periodontal dan kadar hormon kortisol dalam

cairan krevikular gingiva pada mahasiswa program akademik FKG UI dengan

tingkatan stres akademik berbeda.

3.2.2 Hipotesis Minor:

3.2.2.1 Terdapat perbedaan rerata indeks kebersihan mulut antara mahasiswa

program akademik FKG UI dengan tingkat stres akademik berbeda.

3.2.2.2 Terdapat perbedaan rerata indeks perdarahan gingiva antara mahasiswa

program akademik FKG UI dengan tingkat stres akademik berbeda.

3.2.2.3 Terdapat perbedaan kedalaman poket periodontal antara mahasiswa

program akademik FKG UI dengan tingkat stres akademik berbeda.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

18

3.2.2.4 Terdapat perbedaan tingkat perlekatan klinis antara mahasiswa program

akademik FKG UI dengan tingkat stres akademik berbeda.

3.2.2.5 Terdapat perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva

antara mahasiswa program akademik FKG UI dengan tingkat stres

akademik berbeda.

3.2.2.6 Terdapat perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva

terhadap indeks kebersihan mulut mahasiswa program akademik FKG UI

3.2.2.7 Terdapat perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva

pada indeks perdarahan gingiva mahasiswa program akademik FKG UI.

3.2.2.8 Terdapat perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva

pada kedalaman poket periodontal mahasiswa program akademik FKG UI.

3.2.2.9 Terdapat perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva

pada tingkat perlekatan klinis mahasiswa program akademik FKG UI.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia  19

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua penelitian bertahap. Penelitian pertama yaitu

penelitian survei yang merupakan penelitian deskriptif numerik untuk mengetahui

rerata dari skor stres akademik mahasiswa program akademik FKG UI. Penelitian

kedua merupakan penelitian uji klinis dan laboratorium yang merupakan

penelitian desktriptif analitik komparatif numerik dengan lebih dari dua kelompok

tidak berpasangan dengan pendekatan cross-sectional.

4.2 Subjek Penelitian

4.2.1 Subjek Penelitian

Mahasiswa program akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Indonesia.

4.2.2 Besar Sampel

Besar Sampel memerlukan nilai minimum. Berdasarkan informasi dan

hipotesis yang diinginkan, maka rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

n : jumlah sampel

α : kesalahan tipe I = 1.96

β : kesalahan tipe II = 0.84

Sd : simpang baku dari kedua kelompok = 3,41

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

20

d : selisih rerata kedua kelompok bermakna = 3,05 

n1 = n2 = 19,5

Dari hasil perhitungan, didapatkan minimum sampel yaitu sebesar 20

subjek untuk masing-masing kelompok kategori stres ringan dan stres sedang.

4.2.3 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi

4.2.3.1 Kriteria Inklusi

Mahasiswa program akademik Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia

Minimum terdapat 20 gigi, tidak termasuk gigi M3

Telah mengisi informed consent

Telah disetujui komisi etik

4.2.3.2 Kriteria Eksklusi

Pasien sedang mengkonsumsi kortikosteroid, antibiotik,

kemoterapi, atau obat antipsikotik

Pasien memiliki penyakit sistemik

Pasien memiliki riwayat profilaksis oral profesional dalam 6 bulan

terakhir

Pasien tidak menggunakan metode kimiawi untuk kontrol plak

Pasien hamil

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di klinik bagian Periodonsia Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Indonesia selama bulan Oktober-Desember 2012. Penelitian

laboratorium dilakukan di laboratorium biologi oral FKG UI untuk menganalisis

kadar hormon kortisol dalam saliva dengan teknik ELISA.

4.4 Bahan dan Alat Penelitian

1. Lembar kuesioner DES (Dental Environment Stress)

2. Masker (IBS)

3. Sarung tangan sekali pakai (SensiR Gloves)

4. Kaca mulut (Schezher, Germany)

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

21

5. Prob periodontal (ASA)

6. Pinset (Schezher, Germany)

7. Paper point

8. Cheek retractor

9. Cotton roll

10. Tube Eppendorf

11. Kotak pendingin dan es batu

12. Tips kuning

13. Tips putih

14. 96 plate well

15. Vortexer

16. Centrifuge

17. Orbital shaker

18. Microplate reader (Bio-rad)

19. Multichannel pipet

20. ELISA kit (Salimetrics LLC, State College, PA, USA).

21. Larutan PBS

22. Bradford Solution

4.5 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Cara Pengukuran Skala

Stres akademik Adalah kondisi stres sampai saat pemeriksaan yang disimpulkan dari hasil kuesioner

Kuesioner modifikasi Dental Environmental Stress (DES)43

Skala Likert 1-26 = tidak stres 27-52 = sedikit stres 53-78 = stres moderate 79-104 = sangat stres

Kategorik Ordinal

Modifikasi Oral Hygiene Index Simplified (OHIS)

Adalah skor kebersihan mulut yang diperoleh dengan menjumlahkan nilai plak indeks dan kalkulus indeks

Menggunakan visualisasi dan prob periodontal

Parameter Greene & Vermillion Baik : 0 – 1.99 Sedang : 2 – 3.99 Buruk : 4 – 6

Kategorik Ordinal

Plak gigi Deposit lunak pada permukaan gigi yang terbentuk dari pelikel, sisa makanan, bakteri, serta tidak dapat dihilangkan hanya dengan berkumur

Penilaian menggunakan indeks Sillness and Loe pada 14 gigi : 16, 12, 11, 21, 22, 24, 26, 36, 32, 31, 41, 42, 44, 46. Keringkan permukaan gigi dan periksa secara visual dengan cahaya

0 = tidak ada plak 1= ada plak, tetapi hanya bisa

dilihat menggunakan disclosing agent atau menggoreskan prob ke permukaan gigi

2= ada plak dan plak dapat terlihat jelas dengan mata

Kategorik Ordinal

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

22

Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Cara Pengukuran Skala

cukup, kaca mulut, prob periodontal Evaluasi plak pada sepertiga servikal. Gunakan prob periodontal pada permukaan yang tidak terlihat.

pada gigi atau tepi gingiva 3= plak terlihat sangat banyak

pada poket gigiva dan atau pada gigi dan tepi gingiva.

Skor indeks plak = jumlah skor : jumlah permukaan gigi yang diperiksa Kriteria penilaian Sillness and Loe : Sangat baik = 0 Baik = 0,1 – 0,9 Sedang = 1 – 1,9 Buruk = 2 - 3

Kalkulus gigi Massa keras yang melekat pada permukaan gigi asli, berwarna putih kekuningan untuk kalkulus supragingiva dan coklat hijau kehitaman untuk kalkulus subgingiva.

Penilaian menggunakan indeks Ramfjord pada 10 gigi : 16, 21, 26, 36, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 46. Keringkan permukaan gigi dan lakukan pemeriksaan kalkulus gigi pada permukaan bukal dan lingual atau palatal secara visual dengan cahaya cukup, kaca mulut, prob periodontal

0 = tidak ada kalkulus 1=kalkulus supragingiva

2 = kalkulus subgingiva 3 = kalkulus supragingiva dan subgingiva Skor indeks kalkulus = jumlah skor : jumlah permukaan gigi yang diperiksa Kriteria penilaian Sillness and Loe : Sangat Baik = 0 Baik = 0,1 – 0,9 Sedang = 1 – 1,9 Buruk = 2 - 3

Kategorik Ordinal

Perdarahan papila

Perdarahan gingiva yang terjadi 20-30 detik setelah probing pada sulkus mesial dan distal

Dinilai pada gigi insisif pertama sampai molar kedua maksila & mandibula; diukur dari arah mesiobukal pada gigi-gigi kuadran kedua & keempat; arah distolingual gigi-gigi kuadran pertama & ketiga

Saxer dan Muhleman (1975) 1 = perdarahan titik; 2 = perdarahan pada tepi gingiva; 3 = perdarahan berbentuk segitiga pada bagian interdental; 4 = perdarahan segera setelah probing, mengalir ke daerah permukaan gigi atau gingiva. Skor perdarahan gingiva = jumlah skor : jumlah permukaan gigi yang diperiksa Indeks perdarahan gingiva (Muhleman): 1 = Inflamasi sangat ringan (>0 – 1) 2 = Inflamasi ringan (>1 – 2) 3 = Inflamasi sedang (>2 – 3) 4 = Inflamasi berat (>3 – 4)

Kategorik Ordinal

Tingkat perlekatan klinis

Adalah pergeseran perlekatan epitel ke arah apikal dari CEJ (cemento-enamel junction) ke dasar poket

Pemeriksaan menggunakan prob periodontal dari CEJ hingga dasar poket pada 6 sisi permukaan, mesiobukal, bukal, distobukal, mesiolingual,

Kategori48 :

Ringan = < 4 mm 1 – 80 sisi 4- 6 mm 1 – 8 sisi > 6 mm 0 sisi Sedang = < 4 mm 1 – 80 sisi

Kategorik Ordinal

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

23

Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Cara Pengukuran Skala

lingual, dan distolingual.45

4- 6 mm > 8 sisi > 6 mm 0 sisi Berat = < 4 mm > 80 sisi 4- 6 mm > 8 sisi 6 mm > 1 sisi

Kedalaman poket

Adalah kedalaman sulkus patologis yang diukur dari margin gingiva ke dalam dasar sulkus gingiva

Memasukkan prob peridontal ke dalam sulkus gingiva dengan tekanan ringan (0.2 N) pada 6 permukaan tiap gigi, yaitu mesiobukal, bukal, distobukal, mesiolingual, lingual, dan distolingual.45

Kategori48 :

Ringan = < 4 mm 1 – 80 sisi 4- 6 mm 1 – 8 sisi > 6 mm 0 sisi Sedang = < 4 mm 1 – 80 sisi 4- 6 mm > 8 sisi > 6 mm 0 sisi Berat = < 4 mm > 80 sisi 4- 6 mm > 8 sisi > 6 mm > 1 sisi

Rasio

Kadar Kortisol di Cairan Krevikular Gingiva

Adalah hormon kortikosteroid yang dikeluarkan karena respon terhadap stres yang ditemukan di cairan krevikular gingiva

Cairan krevikular gingiva diambil dengan menyusupkan paper point ke dalam sulkus gingiva selama 30 detik. Sampel dimasukkan ke dalam epis steril berisi cairan PBS dan disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu -80C. Pemeriksaan dilakukan antara pkl 7.00 hingga 9.00 pagi.

Kortisol cairan krevikular gingivadengan satuan g/dl pada sampel diukur dengan Expanded Range High Sensitivity Salivary Cortisol Enzyme Immunoassay Kit (Salimetrics LLC, State College, PA, USA).47

Rasio

4.6 Cara Kerja Penelitian

Subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi mengisi

informed consent setelah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan penelitian,

prosedur penelitian, dan hasil yang didapatkan dari penelitian. Subjek mengisi

kuesioner Dental Environtmental Stress untuk mendapatkan pengelompokan

dalam kategori tidak stres, stres ringan, stres sedang dan stres berat. Setelah

didapatkan tingkat stresnya, kemudian subjek diperiksa kadar hormon kortisol

dalam cairan krevikular gingiva dan kondisi periodontalnya, yaitu pemeriksaan

indeks plak, indeks kalkulus, indeks kebersihan mulut, indeks perdarahan saat

probing (BOP), kedalaman poket (PPD), dan tingkat perlekatan klinis gingiva

(CAL). Cairan krevikular gingiva tiap subjek penelitian diambil dengan

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

24

menggunakan paper point yang dimasukkan ke dalam sulkus gingiva mesial gigi

16, 26, 36, dan 46, distal gigi 11, 21, 31, dan 41 segera setelah area sekitar gigi

diisolasi dengan cotton roll, dikeringkan dibersihkan dari plak dan dipasangkan

cheek retractor untuk mencegah paper point terkontaminasi oleh saliva. Sampel

yang terkontaminasi dengan darah dilakukan pengambilan ulang. Paper point

dimasukkan ke dalam sulkus gingiva sedalam satu mm dan diangkat setelah 30

detik dan dimasukkan ke dalam tube Eppendorf berisi cairan PBS 200µL. Sampel

diambil pada hari pemeriksaan, antara pkl. 7.00 dan 9.00 di pagi hari (sebelum

makan). Semua sampel disimpan dalam freezer pada suhu -80C. Sampel cairan

krevikular gingiva dicairkan pada suhu ruangan sampai mencair dan divortex

untuk mendapatkan konsentrasi yang merata. Seluruh tube Eppendorf

disentrifugal selama lima menit pada 2000g 4C. Ekstrak cairan krevikular

gingiva yang telah disentrifugal dihitung konsentrasinya beserta dengan sembilan

buah standar pada konsentrasi 2000µg/ml, 1500µg/ml, 1000µg/ml, 750µg/ml,

500µg/ml, 250µg/ml, 125µg/ml, 25µg/ml, dan 0µg/ml menggunakan metode

Bradford. Konsentrasi protein disamakan menjadi 50µg/ml dengan menambahkan

PBS untuk mendapatkan volume stok sampel sebanyak 300µL. Kortisol cairan

krevikular gingiva pada sampel diukur dengan Expanded Range High Sensitivity

Salivary Cortisol Enzyme Immunoassay Kit (Salimetrics LLC, State College, PA,

USA) untuk penentuan kuantitatif in vitro kortisol dalam cairan krevikular

gingiva.

Gambar 4.1 Elisa Kit

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

25

Prosedur pemeriksaan ELISA:

a. Sampel yang membeku akan mengendapkan musin. Pada hari dilakukan

assay, sampel dicairkan dengan cara dikeluarkan dari freezer dan dibiarkan

dalam suhu ruangan, tiap sampel divortex selama 15 detik dan

disentrifugal dengan kecepatan 1500 rpm selama 15 menit. Sentrifugal

melepaskan musin dan partikulat lain yang akan mengganggu pengikatan

antibodi dan menyebabkan kesalahan hasil. Sampel harus diletakkan pada

temperatur ruangan sebelum diletakkan ke dalam plate assay. Sampel

dimasukkan ke masing-masing well dengan pipet. Sampel segera

dibekukan kembali.

Gambar 4.2 Sentrifugal

b. Tentukan working sheet untuk plate

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A 3.000 Std 3.000 Std Ctrl-L Ctrl-L X8 X8 X16 X16 X24 X24 X32 X32 B 1.000 Std 1.000 Std X1 X1 X9 X9 X17 X17 X25 X25 X33 X33 C 0.333 Std 0.333 Std X2 X2 X10 X10 X18 X18 X26 X26 X34 X34 D 0.111 Std 0.111 Std X3 X3 X11 X11 X19 X19 X27 X27 X35 X35 E 0.037 Std 0.037 Std X4 X4 X12 X12 X20 X20 X28 X28 X36 X36 F 0.012 Std 0.012 Std X5 X5 X13 X13 X21 X21 X29 X29 X37 X37 G Zero Zero X6 X6 X14 X14 X22 X22 X30 X30 X38 X38 H Ctrl-H Ctrl-H X7 X7 X15 X15 X23 X23 X31 X31 X39 X39

Gambar 4.3 Working Sheet

c. Masukkan 24mL assay diluent dengan pipet ke dalam tube

d. Masukkan 25 µL standard, kontrol konsentrasi tinggi dan rendah, dan

sampel ke dalam well yang telah dipersiapkan dengan pipet.

e. Masukkan 25 µL assay diluent ke dalam dua well sebagai zero dengan

pipet.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

26

f. Campurkan 1: 600 dilusi conjugate dengan menambahkan 15 µL

conjugate ke dalam 24 mL assay diluent yang telah disiapkan pada tahap

c. Tube conjugate disentrifugal beberapa menit untuk memisahkan cairan

ke dasar tube. Aduk larutan dilusi conjugate dan masukkan 200 µL pada

tiap well menggunakan pipet multichannel.

Gambar 4.4 Multichannel Pippette dan Setelah Memasukkan 200µL Larutan Dilusi conjugate

g. Letakkan plate pada rotator selama lima menit dengan kecepatan 500 rpm

dan diinkubasi selama 60 menit dalam suhu ruangan.

Gambar 4.5 Rotator

h. Cuci plate 4 kali dengan 1x wash buffer dengan memasukkan 225 µL

wash buffer ke dalam tiap well, dan dibuang ke bak cuci.

i. Masukkan 200 µL larutan TMB ke dalam tiap well dengan menggunakan

pipet multichannel.

Gambar 4.6 Microplate setelah dimasukkan 200 µL larutan TMB

j. Letakkan plate pada rotator selama 5 menit dengan kecepatan 500 rpm

dan inkubasi di dalam ruangan gelap dengan suhu ruangan selama 25

menit.

k. Masukkan 50 µL larutan stop dengan menggunakan pipet multichannel.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

27

Gambar 4.7 Microplate Setelah Dimasukkan 50 µL Larutan Stop

l. Letakkan pada rotator selama 3 menit dengan kecepatan 500 rpm

m. Bersihkan bagian bawah plate dengan kain yang telah diberi alkohol dan

dimasukkan ke dalam plate reader 450 nm. Plate dibaca dalam waktu 10

menit setelah dimasukkan larutan stop. Hasil dibaca dalam bentuk 4-

parameter curve fit.

n. Manajemen dan analisis data.

4.7 Alur Kerja

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

28

4.8 Analisis Data

Data akan diolah menggunakan SPSS 17.0. Analisis univariat digunakan

untuk melihat distribusi variabel penelitian berupa rerata, standar deviasi, jumlah

minimum dan maksimum dari subjek penelitian. Analisis bivariat digunakan

untuk menganalisis hubungan antara stres akademik dengan kondisi jaringan

periodontal (indeks plak, indeks kalkulus, indeks kebersihan mulut, indeks

perdarahan saat probing), dan menganalisis hubungan stres akademik dengan

kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva. Untuk menguji hipotesis

ini, digunakan uji paramaterik T-test tidak berpasangan dengan derajat

kepercayaan 95% apabila sebaran data normal dan menggunakan Mann-Whitney

jika sebaran data tidak normal. Hubungan stres akademik dengan tingkat

perlekatan gingiva dan kedalaman poket dianalisa dengan uji non-parametrik

Kolmogorov-Smirnof dengan derajat kepercayaan 95%. Hubungan antara jaringan

periodontal dengan kadar hormon kortisol dianalisis dengan menggunakan uji

one-way ANOVA dengan derajat kepercayaan 95% apabila sebaran data normal

dan menggunakan Kruskal-Wallis jika sebaran data tidak normal.

4.9 Jadual Penelitian

Uraian Kegiatan Bulan

Agustus September Oktober November Desember Januari Proposal Penelitian dan

Ethical Clearance

Pengambilan sampel penelitian

Pengisian kuesioner oleh subjek penelitian

Pemeriksaan parameter klinis

Pengambilan sampel cairan krevikular gingiva

Pengujian sampel dengan ELISA

Pengolahan data Laporan hasil penelitian

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia  29

BAB 5

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan sejak bulan Oktober 2012. Pembagian survei

pendahuluan dilakukan untuk menentukan validitas kuesioner DES dari 20

mahasiswa program akademik. Sebuah item dinyatakan valid apabila memiliki

patokan besaran koefisien korelasi item total sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas

minimal valid tidaknya sebuah ítem. Artinya, sama atau lebih besar dari 0,25 atau

0,30 mengindikasikan item tersebut memiliki validitas yang memadai.

Berdasarkan tes reliabilitas, 26 pertanyaan kuesioner dinyatakan valid dengan

besaran koefisien korelasi > 0,25. Berdasarkan hasil survei pendahuluan juga,

skor stres yang didapat hanya terdiri dari kategori stres ringan dan stres sedang.

Penelitian selanjutnya dilakukan di klinik periodonsia RSGM FKGUI dan

laboratorium Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Pengumpulan data didapatkan melalui hasil kuesioner, pemeriksaan indeks

periodontal, dan pemeriksaan poket periodontal dan tingkat perlekatan klinis,

kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel cairan krevikular gingiva

(GCF) yang diperiksa dengan menggunakan ELISA Kit (Salimetrics LLC, State

College, PA, USA). Pemeriksaan dilakukan pada 40 subjek penelitian, yaitu 10

orang dari masing-masing angkatan program akademik Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini dianalisis dengan analisis univariat dan

bivariat.

5.1 Analisis Univariat

Distribusi data mahasiswa program akademik Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia yang telah diteliti sebanyak 40 subjek dengan rentang usia

17 -21 tahun dan rentang angkatan 2009-2012.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

30

Tabel 5.1 Distribusi Rerata, Standar Deviasi, Minimum dan Maksimum dari Skor Stres DES, Indeks Plak, Indeks Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, dan Kadar Hormon Kortisol Mahasiswa Program Akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Mahasiswa N Rerata ± SD Min - Max Skor stres

Laki-laki Perempuan

3 37

52,59± 9,46502 44 ± 1,414 52 ± 9,732

33 - 70

Indeks plak Laki-laki Perempuan

3 37

0,8888± 0,4954 0,75± 0,353 0,9104 ± 0,526

0,21 – 2,36

Indeks kalkulus Laki-laki Perempuan

3 37

0,3534± 0,40254 0,5167 ± 0,375 0,2915 ±0,323

0 – 1,6

Indeks kebersihan mulut Laki-laki Perempuan

3 37

1,2377± 0,78933 1,05 ± 0,353 1,2022 ± 0,793

0,42 – 3,41

Indeks perdarahan gingiva Laki-laki Perempuan

3 37

1,1195± 0,74681 0,265 ± 0,0777 1,1113 ± 0,729

0 – 2,46

Kadar hormon kortisol (g/dl)Laki-laki Perempuan

3 37

0,1167± 0,038 0,107 ± 0,056 0,1333 ± 0,054

0,067 – 0,209

Keterangan: SD = Standar Deviasi (simpang baku), Min = Minimal, Max = Maksimal

5.2 Analisis Bivariat

5.2.1 Statistik Parametrik

Uji kemaknaan antara indeks plak, indeks kalkulus, indeks kebersihan

mulut, indeks perdarahan gingiva, kadar hormon kortisol dengan tingkat stres

pada mahasiswa program akademik FKG UI menggunakan uji T tidak

berpasangan. Uji T tidak berpasangan biasanya digunakan untuk menguji

signifikansi hipotesis komparatif pada dua sampel independen dan merupakan

skala pengukuran numerik (data interval/rasio) dan memenuhi syarat untuk uji

parametrik yaitu bila distribusi datanya normal.

Tabel 5.2 Uji Normalitas Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, dan Kadar Hormon Kortisolpada Mahasiswa Program Akademik FKG UI

Mahasiswa Akademik FKG UI Nilai p Indeks Kebersihan Mulut 0,842* Indeks Perdarahan Gingiva 0,233* Kadar Hormon Kortisol (g/dl) 0,522*

Keterangan: Uji Shapiro-Wilk (jumlah sampel < 50); p > 0,05 distribusi data normal

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

31

Tabel 5.3 Nilai Rerata, Standar Deviasi dan Kemaknaan dari Indeks Plak, Indeks Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Program Akademik FKG UI

Mahasiswa Akademik FKG UI N Rerata ± SD Nilai p Indeks plak

Stres ringan Stres sedang

17 24

0,6629 ± 0,31972 1,0383 ± 0,53549

0,013*

Indeks kalkulus Stres ringan Stres sedang

17 24

0,2753 ± 0,39663 0,4085 ± 0,397

0,757

Indeks kebersihan mulut Stres ringan Stres sedang

17 24

0,9382 ± 0,6339 1,467 ± 0,8907

0,023*

Indeks perdarahan gingiva Stres ringan Stres sedang

17 24

0,3578 ± 0,235 1,445 ± 0,249

0,000*

Keterangan: Uji T tidak berpasangan;p < 0,05 terdapat perbedaan bermakna

Gambar 5.1 Grafik Rerata dan Standar Deviasi Indeks Plak, Indeks

Kalkulus, Indeks Kebersihan Mulut dan Indeks Perdarahan Gingiva pada Subjek dengan Stres Ringan dan Stres Sedang

Berdasarkan tabel 5.3, distribusi rerata dan standar deviasi indeks plak

mahasiswa program akademik FKGUI dengan kondisi stres ringan adalah 0,6629

± 0,31972 dan kondisi stres sedang adalah 1,0383 ± 0,53549 dengan nilai

kemaknaan 0,013 (nilai p <0,05), maka terdapat perbedaan bermakna. Distribusi

rerata dan standar deviasi indeks kalkulus mahasiswa program akademik FKGUI

dengan kondisi stres ringan adalah 0,2753 ± 0,39663 dan kondisi stres sedang

adalah 0,4085 ± 0,397 dengan nilai kemaknaan 0,757 (nilai p > 0,05), maka tidak

ada perbedaan bermakna.

Distribusi rerata dan standar deviasi indeks kebersihan mulut mahasiswa

program akademik FKGUI dengan kondisi stres ringan adalah 0,9382 ± 0,6339

dan kondisi stres sedang adalah 1,467 ± 0,8907 dengan nilai kemaknaan 0,023

(nilai p < 0,05), maka terdapat perbedaan bermakna. Dengan demikian, dapat

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

32

diambil kesimpulan bahwa hipotesis minor 3.2.1 yang menyatakan ada perbedaan

indeks kebersihan mulut antar tingkatan stres, diterima.

Distribusi rerata dan standar deviasi indeks perdarahan gingiva mahasiswa

program akademik FKGUI dengan kondisi stres ringan adalah 0,3578 ± 0,235 dan

kondisi stres sedang adalah 1,445 ± 0,249 dengan nilai kemaknaan 0,025 (nilai p

< 0,05), maka terdapat perbedaan bermakna. Dengan demikian, dapat diambil

kesimpulan bahwa hipotesis minor 3.2.2 yang menyatakan ada perbedaan indeks

perdarahan gingiva antar tingkatan stres, diterima.

Tabel 5.4 Distribusi dan Nilai Kemaknaan Kadar Hormon Kortisol pada Mahasiswa Program Akademik FKG UI dengan Stres Ringan dan Stres Sedang

Mahasiswa Akademik FKG UI N Rerata ± SD (g/dl) Nilai p Kadar hormon kortisol Stres ringan Stres sedang

17 23

0,1105 ± 0,0331 0,1282 ± 0,0438

0,456

Keterangan: Uji T tidak berpasangan;p > 0,05 terdapat perbedaan bermakna

Gambar 5.2 Grafik Rerata dan Standar Deviasi Kadar Hormon

Kortisol pada Mahasiswa Akademik FKG UI dengan Stres Ringan dan Stres Sedang

Nilai kemaknaan kadar hormon kortisol menggunakan uji T tidak

berpasangan dengan distribusi data normal setelah ditransformasi. Hasil dari tabel

5.4 menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kadar hormon kortisol

dengan kategori stres ringan maupun stres sedang (p = 0,456). Dengan demikian

hipotesis minor 3.2.5 yang menyatakan terdapat perbedaan kadar hormon kortisol

dalam cairan krevikular gingiva antar tingkatan stres pada mahasiswa program

akademik FKG UI, ditolak.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

33

5.2.2 Statistik Nonparametrik

Uji kemaknaan antara kedalaman poket periodontal dan tingkat perlekatan

klinis dengan tingkat stres pada mahasiswa program akademik FKGUI

menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov biasanya

digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif pada dua sampel

independen dan merupakan skala pengukuran kategorik (nominal/ordinal), tetapi

tidak memenuhi persyaratan uji Chi-square, yaitu sel dengan nilai expected

kurang dari lima ada 66,7% jumlah sel.

Tabel 5.5 Distribusi dan Perbedaan Kedalaman Poket dan Tingkat Perlekatan Klinis pada Mahasiswa Program Akademik FKG UIdengan Stres Ringan dan Stres Sedang

Subjek Stres ringan Stres sedang Total Nilai p Kedalaman poket

Ringan Sedang Berat

17 (100%)

0 0

10 (41.7%) 12 (50%) 2 (8.3%)

27 12 2

0,004*

Tingkat perlekatan klinis Ringan Sedang Berat

17 (100%)

0 0

10 (41.7%) 12 (50%) 2 (8.3%)

27 12 2

0,004*

Keterangan: Uji Kolmogorov-Smirnov; p < 0,05 terdapat perbedaan bermakna

Hasil dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa mahasiswa program akademik

FKG UI dengan kondisi stres ringan memiliki kedalaman poket kategori ringan

saja, yaitu sebanyak 17 subjek (100%) dan kedalaman poket kategori sedang dan

berat masing-masing 0 subjek. Mahasiswa program akademik FKG UI dengan

kondisi stres sedang memiliki kedalaman poket kategori ringan sebanyak 10

subjek (41,7%), kedalaman poket kategori sedang sebanyak 12 subjek (50%), dan

kedalaman poket kategori berat sebanyak dua subjek (8,3%). Hasil dari tabel 5.5

menunjukkan bahwa mahasiswa program akademik FKG UI dengan kondisi stres

ringan memiliki tingkat perlekatan klinis kategori ringan saja, yaitu sebanyak 17

subjek (100%) dan tingkat perlekatan klinis kategori sedang dan berat masing-

masing 0 subjek. Mahasiswa program akademik FKG UI dengan kondisi stres

sedang memiliki tingkat perlekatan klinis kategori ringan sebanyak 10 subjek

(41,7%), tingkat perlekatan klinis kategori sedang sebanyak 12 subjek (50%), dan

tingkat perlekatan klinis kategori berat sebanyak dua subjek (8,3%). Berdasarkan

tabel 5.5, terdapat perbedaan bermakna pada kedalaman poket periodontal dan

tingkat perlekatan klinis mahasiswa program akademik FKGUI antara tingkat

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

34

stres ringan dan sedang (p = 0,004). Dengan demikian hipotesis minor 3.2.3 dan

3.2.4 yang menyatakan terdapat perbedaan kedalaman poket dan tingkat

perlekatan klinis antar tingkatan stres, diterima.

Tabel 5.6 Nilai Kemaknaan Indeks Kebersihan Mulut, Indeks Perdarahan Gingiva, Kedalaman Poket Periodontal, dan Tingkat Perlekatan Klinis Berdasarkan Kadar Hormon Kortisol

Variabel N Rerata SD Kortisol (g/dl) Nilai p Indeks Perdarahan Gingiva

Inflamasi Sangat Ringan Inflamasi Ringan Inflamasi Sedang Inflamasi Berat

17 19 3 0

0,14225 0,0652 0,1282 0,0438 0,0973 0,0274

-

0,470

Indeks Kebersihan Mulut Baik Sedang Buruk

24 14 2

0,129 0,0488 0,139 0,0654

-

0,587

Kedalaman Poket Periodontal Ringan Sedang Berat

27 11 2

0,1353 0,0586 0,1193 0,0469

-

0,863

Tingkat Perlekatan Klinis Ringan Sedang Berat

27 11 2

0,1353 0,0586 0,1193 0,0469

-

0,863

Keterangan: Uji one way ANOVA; p < 0,05 ada perbedaan bermakna

Analisis menggunakan uji one way ANOVA untuk membandingkan kadar

hormon kortisol antara kategori indeks perdarahan gingiva, indeks kebersihan

mulut, kedalaman poket periodontal, dan tingkat perlekatan klinis. Berdasarkan

tabel 5.6, tidak terdapat perbedaan bermakna pada kadar hormon kortisol antara

kategori indeks perdarahan gingiva dengan inflamasi ringan, sedang, dan berat

dengan nilai kemaknaan 0,470 (p > 0,05, nilai tidak signifikan). Antara kategori

indeks kebersihan mulut baik dan sedang tidak terdapat perbedaan bermakna

darikadar hormon kortisolnya dengan nilai kemaknaan 0,587 (p > 0,05, nilai tidak

signifikan). Antara kategori kedalaman poket periodontal dan tingkat perlekatan

klinis tidak terdapat perbedaan bermakna darikadar hormon kortisolnya dengan

nilai kemaknaan 0,863 (p > 0,05, nilai tidak signifikan). Dengan demikian

hipotesis minor 3.2.6, 3.2.7, 3.2.8, dan 3.2.9 yang menyatakan terdapat perbedaan

kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva antar indeks kebersihan

mulut, indeks perdarahan gingiva, kedalaman poket periodontal, dan tingkat

perlekatan klinis pada mahasiswa program akademik FKG UI, ditolak.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia  35

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan pada 40 subjek penelitian pada bulan Oktober sampai

dengan November 2012 di klinik periodonsia. Subjek penelitian adalah

mahasiswa program akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok stres ringan dan stres sedang.

Masing-masing subjek diberikan kuesioner Dental Environtment Stress (DES),

dan diukur tingkat stresnya berdasarkan kategori stres berat, stres sedang, stres

ringan dan tidak stres. Hal ini berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang

menyatakan bahwa stres pada masa edukasi dental cukup tinggi.18 Penyebab stres

bervariasi pada tiap tingkatan pelajar dengan beberapa mengalami tumpang

tindih.22 Namun pada penelitian ini tidak dilakukan pemeriksaan penyebab stres

pada masing-masing individu.

Subjek penelitian adalah mereka yang masih memiliki minimal 20 gigi,

tidak termasuk gigi M3, telah mengisi informed consent, tidak memiliki riwayat

penyakit sistemik, tidak sedang mengkonsumsi kortikosteroid, antibiotik,

kemoterapi, atau obat antipsikotik, tidak memiliki riwayat profilaksis oral

profesional dalam enam bulan terakhir, tidak menggunakan metode kimiawi

untuk kontrol plak, dan tidak hamil. Berdasarkan hasil survei pendahuluan,

distribusi rerata kategori stres yang didapat merupakan kategori stres ringan dan

stres sedang.

Pemeriksaan status periodontal yang dilakukan adalah pemeriksaan indeks

plak, indeks kalkulus, indeks kebersihan mulut, indeks perdarahan gingiva,

kedalaman poket, dan tingkat perlekatan klinis. Pemeriksaan indeks plak, indeks

kalkulus dan indeks kebersihan mulut dalam hubungannya dengan tingkat stres

individu terletak pada kebiasaan individu dalam kebersihan oral dan gaya hidup

individu. Pengaruh ini memiliki efek merusak pada kesehatan umum melalui

peningkatan konsumsi alkohol, tobako, dan juga penurunan kualitas kebersihan

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

36

mulut. Dengan kebersihan mulut dan respon imunitas yang menurun, stres dapat

memperburuk efek penyakit periodontal pada individu-individu tersebut.13

6.2 Indeks Plak, Kalkulus, dan Kebersihan Mulut pada Mahasiswa

Program Akademik FKG UI dengan Kondisi Stres Ringan dan Stres

Sedang

Berdasarkan hasil uji kemaknaan menggunakan uji T tidak berpasangan,

indeks kalkulus pada subjek dengan kondisi stres kategori sedang tidak berbeda

bermakna dibandingkan dengan kondisi stres kategori ringan. Hasil pada tabel 5.2

tidak berbeda bermakna, namun rerata indeks kalkulus pada kategori stres sedang

terlihat lebih besar dibandingkan pada kategori stres ringan. Hasil dari uji T tidak

berpasangan menunjukkan perbedaan bermakna pada indeks plak dan indeks

kebersihan mulut antar tingkatan stres. Hal ini bisa dipengaruhi oleh

berkurangnya aliran saliva akibat stres, sehingga meningkatkan pembentukan

plak. Lebih tingginya indeks plak, kalkulus, dan kebersihan mulut pada kategori

stres sedang dibandingkan dengan kategori stres ringan juga disebabkan dari

perilaku subjek, yaitu subjek dengan skor stres yang lebih tinggi cenderung

memiliki perilaku yang lebih buruk dalam menjaga kebersihan mulutnya.47 Hal ini

sesuai dengan penelitian Ringsdorf dan Cheraskin tahun 1969 yang menemukan

bahwa stres dapat mempengaruhi gaya hidup dan kebiasaan membersihkan mulut.

Pengaruh ini bukan hanya disebabkan oleh berkurangnya frekuensi membersihkan

mulut, tetapi juga kualitas kebersihan mulut, dan peningkatan penggunaan tobako,

alkohol, kebiasaan konsumsi makanan yang menyebabkan menurunnya kesehatan

umum. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Suchday dkk. Dengan adanya invasi bakteri

yang disebabkan kebersihan mulut yang buruk dan respon imun yang menurun,

dapat diasumsikan stres dapat menyebabkan terjadinya penyakit periodontal.14

6.3 Indeks Perdarahan Gingiva pada Mahasiswa Program Akademik

FKGUI dengan Kondisi Stres Ringan dan Stres Sedang

Terdapat dua tanda awal inflamasi gingiva, yaitu peningkatan cairan

krevikular gingiva dan perdarahan gingiva saat probing. Perdarahan terjadi lebih

awal dibandingkan perubahan warna atau tanda visual inflamasi lainnya.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

37

Perdarahan gingiva merupakan indikator klinis adanya inflamasi pada epitelium

dan jaringan ikat. Perdarahan gingiva terjadi karena adanya dilatasi dan

membengkaknya pembuluh kapiler dan penipisan epitel sulkus. Oleh karena

pembengkakan kapiler dan lebih dekat dengan permukaan epitelium yang menipis

dan degenerasi, stimuli yang ringan dapat menyebabkan rupturnya kapiler dan

terjadi perdarahan gingiva.49 Berdasarkan uji kemaknaan menggunakan uji T tidak

berpasangan, indeks perdarahan gingiva memiliki perbedaan bermakna antara

kategori stres ringan dan stres sedang. Stres berhubungan dengan indeks

perdarahan gingiva karena stres dapat memperparah penyakit periodontal melalui

dua jalur, yaitu jalur biologis dan jalur perilaku.50 Jalur biologis terjadi melalui

aktivasi hipotalamus, yang menginduksi sekresi corticotropin-releasing hormone

(CRH) dan mengalir ke kelenjar pituitari untuk menstimulasi sekresi (ACTH).

Adrenocorticotropic hormonememasuki aliran darah perifer dan menginduksi

korteks adrenal untuk sekresi hormon kortisol. Peningkatan hormon kortisol ini

menyebabkan penekanan sistem imun dan berkurangnya resistensi terhadap

infeksi. Hal ini terjadi dengan ditekannya IgA yang mencegah kolonisasi awal

organisme periodontal dan menekan IgG yang bertugas melapisi bakteri

periodontal dengan tipe lapisan yang akan diikat oleh fagosit dan fagosit akan

mencerna bakteri periodontal, dalam membantu menekan fungsi neutrofil. Semua

proses imun ini penting untuk melindungi dari infeksi kolonisasi patogen

periodontal. Hal ini meningkatkan kerentanan terhadap infeksi termasuk infeksi

periodontal. Jalur yang kedua adalah jalur perilaku, seperti yang telah disebutkan

sebelumnya, yaitu stres dapat mempengaruhi perilaku seperti merokok,

kebersihan mulut yang buruk, dan konsumsi makan yang berlebihan, terutama

diet yang kaya akan lemak, sehingga meningkatkan produksi kortisol.38

6.4 Kedalaman Poket Periodontal dan Tingkat Perlekatan Klinis pada

Mahasiswa Program Akademik FKGUI dengan Kondisi Stres Ringan

dan Stres Sedang

Poket periodontal adalah pendalaman sulkus gingiva yang dapat terjadi

dari pergerakan ke koronal dari margin gingiva, penurunan perlekatan gingiva ke

apikal, atau kombinasi kedua proses ini, dan dibagi menjadi poket relatif, yaitu

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

38

poket yang terbentuk dari pembesaran gingiva tanpa destruksi jaringan

periodontal, dan poket absolut, yaitu poket yang disebabkan oleh destruksi

jaringan periodontal. Hilangnya perlekatan klinis diukur dari cemento-enamel

junction hingga dasar poket. Uji kemaknaan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kedalaman

poket dan tingkat perlekatan klinis yang terjadi pada mahasiswa program

akademik FKG UI dengan kategori stres ringan dan stres sedang. Hal ini dapat

terjadi karena adanya stimulasi sekresi hormon kortisol. Peningkatan hormon

kortisol ini akan menekan sistem imun dan mengurangi resistensi terjadinya

infeksi. Kerentanan terhadap infeksi oleh bakteri periodontal menyebabkan

mudahnya terjadi destruksi jaringan periodontal, yang ditandai dengan

terbentuknya poket periodontal dan hilangnya perlekatan klinis. Selain itu

individu dengan skor stres yang lebih tinggi mungkin lebih jarang memperhatikan

kebersihan mulutnya.38

Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Vettore dkk. (2003) yang

menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara skor ansietas dengan

parameter penyakit periodontal, dalam hal ini peningkatan kedalaman poket dan

tingkat perlekatan klinis pada skor ansietas yang lebih tinggi.9 Pada penelitian

pertama yang menghubungkan stres dengan penyakit periodontal secara

keseluruhan dilakukan oleh Green dkk. yang meneliti peningkatan kejadian yang

menyebabkan stres dalam hidup berhubungan dengan prevalensi penyakit

periodontal yang lebih besar.66 Hal ini juga didukung oleh Croucher dkk. yang

menemukan bahwa stres dan perilaku kesehatan mulut merupakan faktor risiko

utama periodontitis. Penelitian ini hanya mengukur kedalaman poket periodontal

yang merupakan indikator periodontitis.65 Pada penelitian lain juga dinyatakan

bahwa jalur psikososial berhubungan erat dengan penyakit periodontal, dan

merupakan diagnosis yang penting untuk meningkatkan efektivitas dalam

perawatan periodontal.63

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

39

6.5 Kadar Hormon Kortisol pada Mahasiswa Program Akademik

FKGUI dengan Kondisi Stres Ringan dan Stres Sedang

Pertahanan imun melawan antigen dan bakteri dapat dipengaruhi oleh

interaksi dari perilaku (stres), sistem saraf pusat, dan sel sistem imun.52 Sesuai

dengan tipe stresor dan fungsi imunologisnya, stres dapat menekan atau

menstimulasi pertahanan imun. Aktivasi HPA axis oleh stres telah diketahui

memicu pelepasan neuropeptida yang kemudian menstimulasi sekresi kortisol dari

korteks adrenal. Johanssen dkk. mengkonfirmasi keberadaan hormon kortisol

pada cairan krevikular gingiva individu yang mengalami depresi. Cairan

krevikular gingiva merupakan eksudat inflamasi, yang hanya sedikit bahkan tidak

ditemukan pada gingiva yang normal.53 Penelitian selanjutnya mengkonfirmasi

bahwa konsentrasi hormon kortisol dalam cairan krevikular gingiva lebih tinggi

pada individu dengan tanda-tanda depresi. Menurut Dantzer & Kelley (1989),

situasi stres juga menyebabkan peningkatan pada kadar hormon kortisol, namun

ada beberapa hipotesis lain mengenai respon stres.13,54

Hasil uji kemaknaan dengan menggunakan Mann-Whitney pada kadar

hormon kortisol mahasiswa program akademik FKG UI antara stres ringan dan

stres sedang tidak terdapat perbedaan signifikan. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian oleh Mengel dan Vedhara yang tidak menemukan korelasi antara

kortisol dengan stres psikologis.13,56 Hal ini mungkin berhubungan dengan cara

individu menangani stres, dan hal ini mungkin berhubungan dengan penelitian

sebelumnya yang menyatakan strategi coping yang berbeda memberikan respon

stres yang berbeda pada HPA-axis (kortisol). Bohnen juga menyatakan adanya

korelasi negatif antara ansietas dengan respon kortisol individu.57 Stres yang dialami oleh mahasiswa program akademik FKG UI belum bisa

dipastikan merupakan stres akut atau stres kronik. Stres akut dan stres kronik

menyebabkan perbedaan kadar hormon kortisol dari respon HPA-axis terhadap

stres. Ada beberapa penelitian yang menyatakan stres akut meningkatkan sekresi

hormon kortisol, sedangkan stres kronik menyebabkan penurunan hormon kortisol

karena menurunnya fungsi HPA axis dari stimulasi kronis stres kronik.58-62

Hubungan antara hormon kortisol terhadap stres akut dan kronis masih harus

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

40

diteliti lebih lanjut karena ada beberapa penelitian yang kontras dengan penelitian

sebelumnya.

6.6 Kadar Hormon Kortisol pada Mahasiswa Program Akademik FKG

UI menurut Indeks Kebersihan mulut, Indeks Perdarahan Gingiva,

Kedalaman Poket Periodontal dan Tingkat Perlekatan Klinis

Kadar hormon kortisol pada indeks kebersihan mulut, indeks

perdarahan gingiva, kedalaman poket periodontal, dan tingkat perlekatan klinis

kategori ringan, sedang, dan berat tidak berbeda bermakna. Hal ini bertolak

belakang dengan penelitian Johannsen dkk. dan Deinzer dkk. yang menemukan

peningkatan indeks plak dan indeks inflamasi gingiva, yang ditandai oleh

peningkatan indeks perdarahan gingiva, kedalaman poket periodontal, dan tingkat

perlekatan klinis pada mahasiswa yang mengalami stres akademik. Johannsen

menyatakan adanya perubahan perilaku pada mahasiswa yang mengalami stres

menyebabkan peningkatan hormon kortisol serta efektivitas dan frekuensi

membersihkan mulut berkurang.64,65 Penelitian oleh Ishisaka dkk. yang memeriksa

467 subjek untuk kadar hormon kortisol, stres psikologis, dan parameter klinis

periodontal juga menemukan korelasi yang signifikan antara serum kortisol dan

keparahan periodontitis yang ditandai dengan indeks perdarahan gingiva,

kedalaman poket periodontal, dan tingkat perlekatan klinis.53 Penelitian oleh

Genco dkk. (1998) pada sampel individu dengan dan tanpa periodontitis

menunjukkan rerata kortisol lebih tinggi pada grup pasien dengan penyakit

periodontal. Pada penelitian lain, kortisol diukur pada pasien dengan periodontitis

untuk memeriksa interaksinya dengan stres psikososial. Penelitian ini tidak

menemukan korelasi signifikan antara mediator imunologis (IL-1B, IL-6),

kortisol, dan stres (Mengel dkk. 2002), namun jumlah sampel yang digunakan

terlalu sedikit.13

Kerentanan terhadap penyakit periodontal mungkin disebabkan oleh

inhibisi respon imun sel T yang dimediasi oleh glukokortikoid. Hal ini

menyebabkan perubahan terhadap imunitas yang dimediasi antibodi (respon yang

dimediasi Th2) dan memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme patogen yang

mengaktivasi respon seluler (Elenkov dkk. 1996). Aktivasi dari respon seluler

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

41

menyebabkan destruksi jaringan lokal selama penyakit periodontalnya tetap aktif

(Breivik dan Thrane. 2001).47

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia  42

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

7.1.1 Ada perbedaan indeks kebersihan mulut yang signifikan pada mahasiswa

program akademik FKG UI antara kategori stres ringan dengan kategori

stres sedang.

7.1.2 Ada perbedaan indeks perdarahan gingiva yang signifikan pada

mahasiswa program akademik FKG UI antara kategori stres ringan dengan

kategori stres sedang.

7.1.3 Ada perbedaan kedalaman poket periodontal yang signifikan pada

mahasiswa program akademik FKG UI antara kategori stres ringan dengan

kategori stres sedang.

7.1.4 Ada perbedaan tingkat perlekatan klinis yang signifikan pada mahasiswa

program akademik FKG UI antara kategori stres ringan dengan kategori

stres sedang.

7.1.5 Tidak ada perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular

gingiva pada mahasiswa program akademik FKG UI antara kategori stres

ringan dengan kategori stres sedang.

7.1.6 Tidak ada perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular

gingiva pada indeks kebersihan mulut mahasiswa program akademik FKG

UI.

7.1.7 Tidak ada perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular

gingiva pada indeks perdarahan gingiva mahasiswa program akademik

FKG UI.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

43

7.1.8 Tidak ada perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular

gingiva pada kedalaman poket periodontal mahasiswa program akademik

FKG UI.

7.1.9 Tidak ada perbedaan kadar hormon kortisol dalam cairan krevikular

gingiva pada tingkat perlekatan klinis mahasiswa program akademik FKG

UI.

7.2 Saran

7.2.1 Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk

mendapatkan bukti yang lebih konseptual.

7.2.2 Perlu dilakukan sosialisasi terhadap sejawat dokter gigi mengenai

penanganan stres sebagai pertimbangan terapi penyakit periodontal

7.2.3 Perlu diadakan seminar untuk masyarakat mengenai stres merupakan

komponen yang penting dalam faktor risiko penyakit periodontal.

7.2.4 Penelitian lebih lanjut dengan penelitian longitudinal untuk memonitor

secara simultan tingkat stres, indeks perdarahan gingiva, dan kortisol

dalam cairan krevikular gingiva

7.2.4 Penelitian lebih lanjut mengenai pencegahan penyakit periodontal dan

meningkatnya hasil terapi periodontal dengan mengurangi stres.

7.2.4 Penelitian lebih lanjut dapat difokuskan pada intervensi yang dapat

dilakukan oleh periodontis untuk meningkatkan hasil terapi dan kualitas

hidup pasien selama terapi.

7.2.5 Melakukan analisis multivariat terhadap variabel-variabel penelitian

seperti stres akademik, indeks perdarahan gingiva, kedalaman poket dan

kadar kortisol.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia  44

DAFTAR PUSTAKA

1. Socransky SS. and Haffajee AD. The Bacterial Etiology of Destructive Periodontal Disease: Current Concepts. J Periodontol 1992; 63:322-31.

2. Breivik T., Thrane PS., Murison R., Gjermo P. Emotional Stress Effects On Immunity, Gingivitis and Periodontitis. Eur J Oral Sci 1996:104:327-34.

3. Rogers MP., Dubey, Reich P. The Influence of the Psyche and Brain on Immunity and Disease Susceptibility. A Critical Review. Psychosomatic Medicine,1979;41:147-64.

4. Ballieux RE. Impact of Mental Stress on the Immune Response. J Clin Periodontol 1991;18,427–30.

5. Goldhaber P., and Giddon DB. Present Concepts Concerning the Etiology and Treatment of Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis. Int Dent J 1964;14:12

6. Freeman R., and Goss S. Stress Measures as Predictors of Periodontal Disease – A Preliminary Communication. Com Dent and Oral Epid 1993;21,176–7.

7. Axtelius B. Edwardsson S. Theodorsson E. Svensäter G. Attström R. Presence of Cortisol in Gingival Crevicular Fluid. A Pilot Study. J Clin Periodontol 1998;25:929-32.

8. Monteiro da Silva AM, Newman HN, Oakley DA.Psychosocial Factors in Inflammatory Periodontal- A Review. J Clin Periodontol 1995;22:516-26.

9. Vettore MV., Leao ATT, Monteiro da Silva AM, Quintanilha RS., Lamarca GA. The Relationship of Stress and Anxiety with Chronic Periodontitis. J Clin Periodontol 2003;30:394–402.

10. Lacopino AM. Relationship between Stress, Depression and Periodontal Disease. JCDA 2009;75(5):329.

11. Peruzzo DC., Benatti BB., Ambrosano GMB., Nogueira-Filho GR., Sallum, EA., Casati MZ. & Nociti FH. Jr. A Systematic Review of Stress and Psychological Factors as Possible Risk Factors for Periodontal Disease. J Periodontol 2007;78,1491–504.

12. Sateesh CP., Santosh KR., Pushpalatha G. Relationship Between Stress and Periodontal Disease. J Dent Sci and Res 2010;1:1:54-61.

13. Mengel R., Bacher M., Flores De Jacoby L. Interactions Between Stress, Interleukin-1beta, Interleukin-6 and Cortisol in Periodontally Diseased Patients. J Clin Periodontol 2002;29:1012-22.

14. Akhigbe P. A Study Examining Chronic Stress and The Immune System, Measuring Cortisol and Salivary IgA. Nigerian Bioscientist. Downloaded from Nigerianbioscientist.com- Online resources for bioscientists. http://nigerianbioscientist.com. Cited: December 14, 2011.

15. Boyapati L., and Wang Hom-Lay. The Role of Stress in Periodontal Disease and Wound Healing. Periodontol 2000 2007;44:195–210.

16. Khalid K. Work-related Stress Among Government Dentists and Dental Nurse. Dissertation. Kuala Lumpur: University of Malaya, 2000. In: Mengel R., Bacher M., Flores De Jacoby L. Interactions Between Stress,

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

45

Interleukin-1beta, Interleukin-6 and Cortisol in Periodontally Diseased Patients. J Clin Periodontol 2002;29:1012-22.

17. Peker I., Alkurt MT., Usta MG., Turkbay T. The Evaluation of Perceived Sources of Stress and Stress Levels Among Turkish Dental Students. Int Dent J 2009;59:103-11.

18. Gorter R., Freeman R., Hammen S., Murtomaa H., Blinkhorn A., Humphris G. Psychological Stress and Health in Undergraduate Dental Students: Fifth Year Outcomes Compared with First Year Baseline Results from Five European Dental Schools. Eur J Dent Educ 2008;12:61-8.

19. Acharya S. Factors Affecting Stress among Indian Dental Students. J Dent Educ 2003;67:1140-8.

20. Polychronopoulou A., Divaris K. A Longitudinal Study of Greek Dental Student’s Perceived Sources of Stress. J Dent Educ 2010;74:524-30.

21. Humphris G., Blinkhorn A., Freeman R., et al. Psychological Stress in Undergraduates: Baseline Results from Seven European Dental Schools. Eur J Dent Educ 2002;6:22-9.

22. Kumar S., Dagli R., Mathur A., Jain M., Prabu D., Kulkarni S. Perceived Sources of Stress Amongst Indian Dental Students. Eur J Dent Educ 2009;13:39-45.

23. Hendricks SJH., Joshi A., Crombie K., Moola MH. Perceived Source of Stress Among Black Dental Students in South Africa. J Dent Educ 1994; 58:406-10.

24. Newton JT., Baghaienaini F., Goodwin SR., Invest J., Lubbock M., Saghakhaneh NM. Stress in Dental School: A Survey of Students. Dent Update 1994;21:162-4.

25. Nahmad MS., Yusoff MMMd., Razak, IA. Stress and Its Relief among Undergraduate Dental Students in Malaysia. South East Asian J Trop Med Pub Health 2011;42(4):996-1004.

26. Lupien SJ., Ouelle-Morin I., Hupback A., Walker D., Tu MT., Buss C. Beyond the Stress Concept: Allostatic load-A developmental Biological and Cognitive Perspective. In: D. Cicchetti (Ed.), Handbook Series on Developmental Psychopathology 2006:784-809.

27. Lupien SJ., Maheu F., Tu M., Fiocco A., Schramek TE. The Effects of Stress and Stress Hormones on Human Cognition: Implication for the Field of brain and cognition. Brain and Cognition 2007;65:209-37.

28. Leresche L., Dworkin SF. The Role of Stress in Inflammatory Disease, Including Periodontal Disease: Review of Concepts and Current Findings. Periodontol 2000 2002;30:91-103.

29. Vivian Ng., David K., Betty YY., Mok, Sin-Eng C., Lum-Peng L. Salivary Biomarkers Associated with Academic Stress among Dental Undergraduates. J Dent Educ 2003;67(Oct):1091-94

30. Angela C. Cortisol as A Biomarker of Stress, J Holistic Healthcare 2004;1(issue 3):10-14

31. Ching VNA. Stress and Salivary Biomarkers Among Dental Undergraduates - A Longitudinal Study. Department of Community, Occupational and Family Medicine. Singapore, National University of Singapore, 2006. http://scholarbank.nus.edu.sg/bitstream/handle/10635/16933/Thesis%20Viv

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

46

ian_amended%20version%20Nov%2006.pdf?sequence=1. Cited: January 7, 2012.

32. Naidu RS., Adams JS., Simeon D., Persad S. Sources of Stress and Psychological Disturbance Among Dental Students in the West Indies. J Dent Educ 2002;66(9):1021-30.

33. McKay C., Buen JE., Bohan KJ., Maye JP. Determining the Relationship of Acute Stress, Anxiety, and Salivary -Amylase Level With Performance of Student Nurse Anesthetists During Human-Based Anesthesia Simulator Training. AANA J 2010;78(4):301-9.<www.aana.com/aanajournalonline.aspx>. Cited: December 14, 2011.

34. Seguin F. How To Measure Stress in Humans? Centre for Studies on Human Stress; Fernand-Seguin Research Centre of Louis-H. Lafontaine Hospital Quebec, Canada 2007. http://www.humanstress.ca/documents/pdf/Mesures%20physiologiques/CESH_howMesureStress-MB.pdf. Cited: October 18, 2011.

35. Chrousos GP. The Hypothalamic-Pituitari-Adrenal Axis and Immune-Mediated Inflammation. N Engl J Med 1995;18:1351-1362.

36. Clow A. The Physiology of Stress. In Jones F., and Bright J. Stress: Myth, Theory and Research. Boston. Jones & Bartlett Pub 2001:47-61.

37. Sharpley CF. Neurobiological Pathways Between Chronic Stress and Depression: Dysregulated Adaptive Mechanisms. Clin Med Psyc 2009;2: 33-45.

38. Genco RJ., Ho AW., Kopman J., Grossi SG., Dunford RG., Tedesco LA. Models to Evaluate The Role of Stress in Periodontal Disease. Ann Periodontol 1998;3:288-302.

39. Axtelius B., Edwardsson S., Theodorsson E., Svensäter G., Attström R. Presence of Cortisol in Gingival Crevicular Fluid. A Pilot Study. J Clin Periodontol 1998;25:929-32.

40. Queyras A., and Carosi M. Non-Invasive Techniques For Analysing Hormonal Indicators of Stress. Ann Ist Super Sanità 2004;40(2):211-221

41. Kudielka BM., Schommer NC, Hellhammer DH., Kirschbaum C. Acute HPA Axis Responses to Laboratory Psychosocial Stress in Healthy Elderly Adults, Younger Adults, and Children: Impact of Age and Gender. Psychoneuroendocrinology 2004;29(1):83-98.

42. Lane, J. D., Pieper, C. F., Phillips-Bute, B. G., Bryant, J. E., & Kuhn, C. M. Caffeine Affects Cardiovascular and Neuroendocrine Activation at Work and Home. Psychosom Med 2002;64(4),595-603.

43. Gonzalez-Bono E., Rohleder N., Hellhammer DH., Salvador A., Kirschbaum C. Glucose But Not Protein or Fat Load Amplifies The Cortisol Response to Psychosocial Stress. Horm Behav 2002;41(3),328-33.

44. Rosania AE., Low KG., McCormick CM., Rosania DA. Stress, Depression, Cortisol, and Periodontal Disease. J Periodontol 2009;80(2):260-6.

45. Naidu RS., Adams JS., Simeon D., Persad S. Sources of Stress and Psychological Disturbance Among Dental Students in the West Indies. J Dent Educ 2002;66(9):1021-1030.

46. Alves CMC., Pereira ALA., Guerra RNM., Pereira AFV., Lopes FF. Salivary IgA and Periodontal Treatment Needs in Diabetic Patients. Braz Oral Res 2011:25.<http://dx.doi.org/10.1590/S180683242011000600013>.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

47

Cited: June 13, 2012. 47. Hilgert JB., Hugo FN., Bandeira DR., Bozzetti MC. Stress, Cortisol, and

Periodontitis in a Population Aged 50 Years and Over. J Dent Res 2006;85(4):324-328

48. Masulili SLC., Prayitno SWA., Sutrisna B., Auerkari EL. A Perspective of Periodontal Systemic Relationship in Smokers in the Asian Pacific Region. In: Bartold PM., Ishikawa I., Zhang J., editors. A Perspective of Periodontal Systemic Relationship for the Asian Pacific Region. Adelaide. Asian Pacific Society of Periodontology 2008:122-8.

49. Newman MG., Takei H., Klokkevold PR., Carranza FA. Carranza’s Clinical Periodontology 10th ed. Philadelphia. WB Saunders Co. 2006:362-70.

50. Reddy S., Kaul S., Prasad MGS., Agnihotri J., Amudha D., Vinayak R. Interlink Between Stress and Periodontal Disease. Health Renaissance 2012;10(2):126-31.

51. Newman MG., Takei H., Klokkevold PR., Carranza FA. Carranza’s Clinical Periodontology 10th ed. Philadelphia. WB Saunders Co 2006:93-7.

52. Kemeny ME., and Grünewald TL. Psychoneuroimmunology update. Seminars in Gastrointestinal Disease 1999;10:20-9. http://staff.unak.is/not/sigridur/International%20Journal%20for%20Human%20Caring.pdf. Cited: December 5, 2011.

53. Goyal S., Jajoo S., Nagappa G., Rao G. Estimation of Relationship between Psychosocial Stress and Periodontal Status Using Serum Cortisol Level: A Clinico-biochemical Study. Indian J Dent Res 2011;22(1):6-9.

54. Dantzer R., and Kelley KW. Stress and Immunity: An Integrated View of Relationships between The Brain and The Immune System. Life Science 1989;44:1995–2008.

55. Mengel R., Bacher M., Flores-De-Jacoby L. Interactions Between Stress, Interleukin-1beta, Interleukin-6 and Cortisol in Periodontally Diseased Patients. J Clin Periodontol 2002;29:1012-1022.

56. Vedhara K., Miles J., Bennett P., Plummer S., Tallon D., Brooks E., et al. An Investigation into the Relationship Between Salivary Cortisol, Stress, Anxiety and Depression. Biol Psychol 2003;62:89-96.

57. Bohnen N., Nicolson N., Sulon J., Jolles J. Coping Style, Trait Anxiety and Cortisol Reactivity During Mental Stress. J Psychosom Res 1991;35:141-7.

58. Kirschbaum C., and Hellhammer DH. Salivary Cortisol in Psychoneuroendocrine Research: Recent Developments and Applications. Psychoneuroendocrinology, 1994;19,313-33.

59. Ng, V., Koh, D., Mok, B. Y., Chia, S. E., and Lim, L. P.Salivary Biomarkers Associated with Academic Assessment Stress Among Dental Undergraduates. J Dent Educ, 2003c;67,1091-4.

60. Boscarino JA. Posttraumatic Stress Disorder, Exposure to Combat, and Lower Plasma Cortisol Among Vietnam Veterans: Findings and Clinical Implications. J Consult Clin Psychol 1996;64(1):191-201.

61. Pruessner JC, Hellhammer DH, et al. Burnout, Perceived Stress, and Cortisol Responses to Awakening. Psychosom Med 1999;61(2):197-204.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

48

62. Yang Y., Koh D., Ng V., Lee CY., Chan G., Dong F. and Chia SE. Salivary Cortisol Levels and Work-related Stress Among Emergency Department Nurses. J Occup Environ Med 2001;43:1011-18.

63. Sheiham A, Nicolau B. Evaluation of Social and Psychological Factors in Periodontal Disease. Periodontol 2000 2005;39:118-31.

64. Johannsen A, and Bjurshammar N. The Influence of Academic Stress on Gingival Inflammation. Int J Dent Hygiene 2010;8:22-27.

65. Deinzer R, Granrath N, Spahl M.A Stress, Oral Health Behaviour and Clinical Outcome. Br J Health Psychol 2005;10:269-83.

66. Green LW, Tryon W W, Marks B, et al. Periodontal-disease as A Function of Life Events Stress. J Human Stress 1986;12(1):32-6.

67. Croucher R, Marcenes WS, Torres MC, et al. The Relationship Between Life-events and Periodontitis. A Case-Control Study. J Clin Periodontol 1997;24:39-43.

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

49

Lampiran 1: Surat Keterangan Lolos Etik

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

50

Lampiran 2 : Penjelasan bagi subjek penelitian

PENJELASAN BAGI SUBJEK PENELITIAN

PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP KONDISI

JARINGAN PERIODONTAL DAN KADAR HORMON

KORTISOL DALAM CAIRAN KREVIKULAR GINGIVA

(Tinjauan pada Mahasiswa Program Akademik Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Indonesia)

Peneliti : drg. Cindy Aryani Hokardi

Kami mengucapkan terimakasih atas kesediaan saudara untuk meluangkan sedikit

waktu untuk membahas tentang hubungan stres akademik dengan kondisi jaringan

periodontal pada mahasiswa program spesialis FKG UI. Pada kesempatan ini,

kami berharap agar saudara dapat memahami tujuan serta manfaat penelitian,

sehingga mengerti apa yang akan dilakukan, diperiksa dan didapatkan sebagai

hasil dari penelitian ini. Kami berharap agar saudara bersedia mengikuti penelitian

ini sebagai subjek penelitian dan kami percaya bahwa partisipasi ini akan sangat

bermanfaat bagi mahasiwa program spesialis FKG UI pada khususnya, dan

masyarakat Indonesia pada umumnya. Adapun penelitian ini sudah disetuji oleh

Komisi Etik Fakultas Kedokteran Gigi universitas Indonesia.

Apakah yang dimaksud dengan stres akademik ?

Stres atau tegangan yang terjadi di kalangan mahasiswa atau akademisi yang

disebabkan oleh faktor – faktor akademis maupun faktor pendukung lainnya.

Apakah yang dimaksud dengan kondisi jaringan periodontal ?

Kondisi jaringan periodontal adalah kondisi di rongga mulut yang meliputi gigi

dan jaringan pendukung gigi. Jaringan pendukung gigi terdiri dari gusi, tulang

pendukung gigi, permukaan luar dari akar gigi, serta ruangan diantara gigi dan

tulang pendukung gigi yang berupa serat – serta. Dalam penelitian ini yang akan

diperiksa yaitu indeks plak, indeks kalkulus, indeks perdarahan gingival,

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

51

kedalaman poket dan tingkat perlekatan klinis.

Bagaimana hubungan stres akademik dengan kondisi jaringan periodontal ?

(lanjutan)

Etiologi dan patogenesis dari penyakit periodontal adalah multifaktorial. Stres

merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit periodontal. Stres diduga

meningkatkan kadar hormon kortisol yang dapat berpengaruh terhadap destruksi

dan kerusakan jaringan periodontal. Namun, terdapat pro dan kontra terhadap

hubungan stres dan kondisi jaringan periodontal ditinjau dari peningkatan kadar

hormon kortisol dalam saliva.

Apakah tujuan dan manfaat dari penelitian ini ?

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stres akademik

dengan kondisi jaringan periodontal pada mahasiswa program akademik FKG UI.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai bentuk kontribusi terhadap ilmu

pengetahuan dan meningkatkan motivasi bagi individu dengan tingkat stres tinggi

untuk memperhatikan kondisi jaringan periodontal dengan mejaga oral hygiene

lebih baik lagi.

Pemeriksaan apa saja yang dilakukan ?

Pemeriksaan yang akan dilakukan yaitu pengisian kuesioner, pemeriksaan kondisi

jaringan periodontal (indeks plak, indeks kalkulus, indeks perdarahan gingiva,

kedalaman poket dan tingkat perlekatan klinis), serta pengambilan sampel cairan

krevikular gingiva.

Berapa lama penelitian akan dilakukan ?

Penelitian akan dilakukan dalam dua tahap dan membutuhkan waktu 30 menit

pada kunjungan pertama dan 60 menit pada kunjungan kedua.

Bagaimana mengenai biaya ?

Pada penelitian ini tidak akan dikenakan biaya atau gratis

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

52

Lampiran 3 : lembar persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ............................

Alamat : ............................

Telepon : ............................

Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian dan paham tentang apa yang

akan dilakukan, diperiksan, serta didapatkan pada penelitian yang berjudul :

PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP KONDISI

JARINGAN PERIODONTAL DAN KADAR HORMON

KORTISOL DALAM CAIRAN KREVIKULAR GINGIVA

(Tinjauan pada Mahasiswa Program Akademik Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Indonesia)

Maka, dengan ini menyatakan setuju untuk menjadi subjek pada penelitian ini.

Jakarta, ...............2012

Yang menyetujui,

Subjek Penelitian

(..........................)

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

53

  Lampiran 4 : Informed Consent

INFORMED CONSENT

 

1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini ...............................bersedia

berpartisipasi menjadi subjek penelitian pada penelitian dengan judul “Pengaruh

Stres Akademik terhadap Kondisi Jaringan Periodontal dan Kadar Hormon

Kortisol Dalam Cairan Krevikular Gingiva (Tinjauan pada Mahasiswa Program

Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)” dan telah mengetahui

tujuan dari penelitian tersebut.

2. Saya sudah menerima informasi secara lengkap dan jelas mengenai proses

pemeriksaan status periodontal dan menyetujui tindakan pemeriksaan yang akan

dilakukan terhadap diri saya.

3. Saya sudah mengetahui manfaat yang akan saya dapatkan dari penelitian ini

berupa pengetahuan mengenai tingkat stres akademik serta hubungan stres

akademik dengan kondisi jaringan periodontal.

4. Saya sudah berdiskusi dengan drg.........................mengenai segala risiko/

komplikasi yang berkaitan dengan pemeriksaan tersebut berupa sedikit rasa nyeri

pada gusi, gusi berdarah, infeksi dan perdarahan. Apabila terjadi komplikasi yang

berkaitan dengan pemeriksaan yang dilakukan, maka drg...............akan

bertanggung jawab terhadap penanganan komplikasi tersebut.

Jakarta, ...........2012

Pasien, Dokter Gigi,

(............................) (............................)

 

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

54

Lampiran 5 : Lembar Kuesioner Penelitian

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Nama : ......................... Jenis Kelamin : ...............

Usia : ......................... Telepon :.......................

Tahun ajaran: ……………..

A. Kuesioner mengenai stres akademik

No  Pertanyaan  1

Tidak

stres 

2

Stres 

ringan

Stres 

sedang 

Stres

berat

1  Apakah ujian‐ujian dan nilai menjadi faktor stres untuk anda? 

 

2  Apakah kurangnya waktu untuk relaksasi menjadi faktor stres untuk anda? 

 

3  Apakah memastikan anda mendapat nilai yang baik menjadi faktor stres untuk anda? 

 

4  Apakah tidak konsistennya respon dari instruktur yang berbeda mengenai pekerjaan anda menjadi faktor stres untuk anda? 

 

5  Apakah kurangnya waktu untuk mengerjakan tugas kuliah yang diberikan menjadi faktor stres untuk anda? 

 

6  Apakah ketakutan apabila tidak mampu mengejar ketinggalan menjadi faktor stres untuk anda? 

 

7  Apakah menyelesaikan persyaratan kelulusan menjadi faktor stres untuk anda? 

 

8  Apakah jumlah tugas kuliah yang diberikan menjadi faktor stres untuk 

 

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

55

anda?

9  Apakah menerima kritik mengenai pekerjaan menjadi faktor stres bagi anda? 

 

10  Apakah kurangnya rasa percaya diri untuk menjadi mahasiswa kedokteran gigi yang sukses menjadi faktor stres bagi anda? 

 

11  Apakah masalah finansial menjadi faktor stres bagi anda? 

 

12  Apakah kesulitan mempelajari prosedur klinis menjadi faktor stres bagi anda? 

 

13  Apakah peraturan kampus menjadi faktor stres bagi anda? 

 

14  Apakah tanggung jawab untuk merawat pasien secara komprehensif menjadi faktor stres bagi anda? 

 

15  Apakah rasa takut gagal menjadi faktor stres bagi anda? 

 

16  Apakah kesulitan mempelajari ketrampilan tangan dari pekerjaan laboratorium menjadi faktor stres bagi anda? 

 

17  Apakah kesulitan dalam mengerjakan tugas kuliah menjadi faktor stres bagi anda? 

 

18  Apakah kurangnya masukan dalam proses membuat keputusan menjadi faktor stres bagi anda? 

 

19  Apakah mata kuliah yang diberikan ternyata lebih sulit daripada yang dibayangkan menjadi faktor stres bagi anda? 

 

20  Apakah kesehatan fisik anda menjadi faktor stres bagi anda? 

 

21  Apakah suasana yang tercipta dalam   

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

56

pelajaran klinik menjadi faktor stres bagi anda? 

22  Apakah mahasiswa‐mahasiswa yang melanggar aturan di kampus menjadi faktor stres bagi anda? 

 

23  Apakah rasa takut mengenai masa depan profesi menjadi faktor stres bagi anda? 

 

24  Apakah hubungan dengan lawan jenis menjadi faktor stres bagi anda? 

 

25  Apakah kurangnya suasana belajar dalam lingkungan tempat tinggal menjadi faktor stres bagi anda? 

 

26  Apakah diskriminasi etnis menjadi faktor stres bagi anda? 

 

       

B. Kuesioner mengenai data dental dan oral hygiene

1. Apakah anda memiliki kebiasaan merokok ?

a. Ya

b. Tidak

(lanjutan)

2. Bagaimana frekuensi menyikat gigi dalam sehari ?

a. 1x/ hari

b. 2x / hari

c. 3x/ hari

d. >3x/ hari

3. Apakah menggunakan dental floss / benang gigi / interdental brush ?

a. Ya

b. Tidak

4. Apakah menggunakan obat kumur ?

a. Ya

b. Tidak

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

57

Lampiran 6 : Lembar Pemeriksaan Klinis

LEMBAR PEMERIKSAAN KLINIS

Nama : ....................

Alamat : ....................

Telepon : ....................

Usia : ....................

A. Tabel Pemeriksaan Plak, Kalkulus dan Perdarahan Gingiva

   

 

      

      

      

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

58

Lampiran 7 : Lembar Output Statistik 

Lampiran untuk Tabel 5.1

Descriptivesa Statistic Std. Error Skor_stres Mean 44.0000 1.00000

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 31.2938 Upper Bound 56.7062

5% Trimmed Mean . Median 44.0000 Variance 2.000 Std. Deviation 1.41421 Minimum 43.00 Maximum 45.00 Range 2.00 Interquartile Range . Skewness . . Kurtosis . .

Skor_Pl Mean .7500 .2500095% Confidence Interval for Mean Lower Bound -2.4266

Upper Bound 3.9266 5% Trimmed Mean . Median .7500 Variance .125 Std. Deviation .35355 Minimum .50 Maximum 1.00 Range .50 Interquartile Range . Skewness . . Kurtosis . .

Skor_OHIS Mean 1.0500 .25000 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -2.1266

Upper Bound 4.2266 5% Trimmed Mean . Median 1.0500 Variance .125 Std. Deviation .35355 Minimum .80 Maximum 1.30 Range .50 Interquartile Range . Skewness . . Kurtosis . .

Skor_PBI Mean .2650 .05500 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -.4338

Upper Bound .9638 5% Trimmed Mean . Median .2650 Variance .006 Std. Deviation .07778 Minimum .21 Maximum .32 Range .11 Interquartile Range . Skewness . . Kurtosis . .

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

59

Kortisol Mean .10700 .040000 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -.40125

Upper Bound .61525 5% Trimmed Mean . Median .10700 Variance .003 Std. Deviation .056569 Minimum .067 Maximum .147 Range .080 Interquartile Range . Skewness . . Kurtosis . .

a. Skor_KI is constant. It has been omitted.

Lampiran untuk Tabel 5.1

Descriptives Statistic Std. Error

Skor_OHIS

Mean 1.2022 .16550

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .8589 Upper Bound 1.5454

5% Trimmed Mean 1.1317 Median .9600 Variance .630 Std. Deviation .79371 Minimum .36 Maximum 3.41 Range 3.05 Interquartile Range .94 Skewness 1.342 .481Kurtosis 1.484 .935

Skor_PBI

Mean 1.1113 .15214

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .7958 Upper Bound 1.4268

5% Trimmed Mean 1.0973 Median 1.2500 Variance .532 Std. Deviation .72962 Minimum .00 Maximum 2.46 Range 2.46 Interquartile Range 1.18 Skewness .242 .481Kurtosis -.852 .935

Skor_stres

Mean 52.0000 2.02943

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 47.7912 Upper Bound 56.2088

5% Trimmed Mean 52.0628 Median 53.0000 Variance 94.727 Std. Deviation 9.73279 Minimum 33.00 Maximum 70.00 Range 37.00 Interquartile Range 16.00

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

60

Skewness -.154 .481Kurtosis -.652 .935

Skor_Pl

Mean .9104 .10978

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .6828 Upper Bound 1.1381

5% Trimmed Mean .8668 Median .8200 Variance .277 Std. Deviation .52647 Minimum .32 Maximum 2.36 Range 2.04 Interquartile Range .68 Skewness 1.119 .481Kurtosis 1.044 .935

Skor_KI

Mean .2915 .06745

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .1516 Upper Bound .4314

5% Trimmed Mean .2659 Median .2800 Variance .105 Std. Deviation .32347 Minimum .00 Maximum 1.05 Range 1.05 Interquartile Range .50 Skewness 1.024 .481Kurtosis .378 .935

Kortisol

Mean .13335 .011433

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .10964 Upper Bound .15706

5% Trimmed Mean .12907 Median .11200 Variance .003 Std. Deviation .054831 Minimum .078 Maximum .271 Range .193 Interquartile Range .078 Skewness 1.108 .481Kurtosis .305 .935

Lampiran untuk Tabel 5.2

Descriptives Statistic Std. Error

Skor_stres

Mean 52.5909 2.01795

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 48.3944 Upper Bound 56.7875

5% Trimmed Mean 52.7121 Median 53.5000 Variance 89.587 Std. Deviation 9.46502 Minimum 33.00 Maximum 70.00 Range 37.00 Interquartile Range 15.50 Skewness -.195 .491

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

61

Kurtosis -.496 .953

Skor_OHIS

Mean 1.2377 .16829

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .8878 Upper Bound 1.5877

5% Trimmed Mean 1.1662 Median .9800 Variance .623 Std. Deviation .78933 Minimum .42 Maximum 3.41 Range 2.99 Interquartile Range .98 Skewness 1.351 .491 Kurtosis 1.486 .953

Skor_PBI

Mean 1.1195 .15922

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .7884 Upper Bound 1.4507

5% Trimmed Mean 1.1067 Median 1.2550 Variance .558 Std. Deviation .74681 Minimum .00 Maximum 2.46 Range 2.46 Interquartile Range 1.25 Skewness .197 .491 Kurtosis -.968 .953

Kortisol

Mean .11677273 .008116290

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .09989398 Upper Bound .13365148

5% Trimmed Mean .11445455 Median .11000000 Variance .001 Std. Deviation .038068775 Minimum .067000 Maximum .209000 Range .142000 Interquartile Range .061000 Skewness .978 .491 Kurtosis .310 .953

Skor_Pl

Mean .8888 .07834

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .7303 Upper Bound 1.0472

5% Trimmed Mean .8467 Median .8400 Variance .245 Std. Deviation .49544 Minimum .21 Maximum 2.36 Range 2.15 Interquartile Range .61 Skewness 1.190 .374 Kurtosis 1.394 .733

Skor_KI

Mean .3534 .06365

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .2246 Upper Bound .4821

5% Trimmed Mean .3065 Median .2900

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

62

Variance .162 Std. Deviation .40254 Minimum .00 Maximum 1.60 Range 1.60 Interquartile Range .50 Skewness 1.570 .374 Kurtosis 2.365 .733

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Skor_stres .108 22 .200* .985 22 .972 Skor_OHIS .164 22 .129 .861 22 .005 Skor_PBI .139 22 .200* .943 22 .233 Skor_Pl .138 40 .054 .901 40 .002 Skor_KI .190 40 .001 .816 40 .000 Kortisol .165 22 .121 .911 22 .049 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Lampiran untuk Tabel 5.2

Descriptives Statistic Std. Error

Skor_stres

Mean 52.5909 2.01795

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 48.3944Upper Bound 56.7875

5% Trimmed Mean 52.7121 Median 53.5000 Variance 89.587 Std. Deviation 9.46502 Minimum 33.00Maximum 70.00 Range 37.00 Interquartile Range 15.50 Skewness -.195 .491Kurtosis -.496 .953

Skor_OHIS

Mean 1.2377 .16829

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .8878 Upper Bound 1.5877

5% Trimmed Mean 1.1662 Median .9800 Variance .623 Std. Deviation .78933 Minimum .42 Maximum 3.41 Range 2.99Interquartile Range .98 Skewness 1.351 .491Kurtosis 1.486 .953

Skor_PBI

Mean 1.1195 .15922

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .7884 Upper Bound 1.4507

5% Trimmed Mean 1.1067 Median 1.2550 Variance .558 Std. Deviation .74681Minimum .00

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

63

Maximum 2.46 Range 2.46 Interquartile Range 1.25 Skewness .197 .491Kurtosis -.968 .953Mean -.9529 .02842

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -1.0120 Upper Bound -.8938

5% Trimmed Mean -.9559 Median -.9586 Variance .018 Std. Deviation .13332 Minimum -1.17 Maximum -.68 Range .49 Interquartile Range .23 Skewness .446 .491Kurtosis -.588 .953

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. Skor_stres .108 22 .200* .985 22 .972Skor_OHIS .164 22 .129 .861 22 .005transohis .079 29 .200* .980 29 .842Skor_PBI .139 22 .200* .943 22 .233transplak .111 28 .200* .980 28 .849transkalkulus .084 28 .200* .967 28 .496korti_exclude .121 22 .200* .962 22 .522*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives Statistic Std. Error

transplak

Mean -.0987 .04946

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -.2002 Upper Bound .0028

5% Trimmed Mean -.0951 Median -.0581 Variance .069 Std. Deviation .26173 Minimum -.68Maximum .37 Range 1.05 Interquartile Range .40 Skewness -.148 .441Kurtosis -.531 .858

transkalkulus

Mean -.4126 .06191

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -.5397 Upper Bound -.2856

5% Trimmed Mean -.4138 Median -.4410 Variance .107Std. Deviation .32759 Minimum -1.00 Maximum .20 Range 1.20

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

64

Interquartile Range .41 Skewness -.032 .441Kurtosis -.303 .858

Lampiran untuk Tabel 5.3

Descriptives Statistic Std. Error

Skor_PBI

Mean .3578 .07918

95% Confidence Interval for MeanLower Bound .1752 Upper Bound .5404

5% Trimmed Mean .3559 Median .3200 Variance .056 Std. Deviation .23753 Minimum .00 Maximum .75 Range .75 Interquartile Range .39 Skewness .233 .717 Kurtosis -.625 1.400

Kortisol

Mean .11055556 .011061835

95% Confidence Interval for MeanLower Bound .08504692 Upper Bound .13606419

5% Trimmed Mean .11045062 Median .10900000 Variance .001 Std. Deviation .033185506 Minimum .067000 Maximum .156000 Range .089000 Interquartile Range .065500 Skewness .265 .717 Kurtosis -1.607 1.400

Skor_OHIS

Mean .9382 .15376

95% Confidence Interval for MeanLower Bound .6123 Upper Bound 1.2642

5% Trimmed Mean .8836 Median .7800 Variance .402 Std. Deviation .63397Minimum .36 Maximum 2.50 Range 2.14 Interquartile Range .59 Skewness 1.799 .550 Kurtosis 2.547 1.063

Lampiran untuk Tabel 5.3

Descriptives Statistic Std. Error

Skor_PBI

Mean 1.4450 .07898

95% Confidence Interval for MeanLower Bound 1.2663 Upper Bound 1.6237

5% Trimmed Mean 1.4294 Median 1.3550 Variance .062 Std. Deviation .24977 Minimum 1.21

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

65

Maximum 1.96 Range .75 Interquartile Range .37 Skewness 1.285 .687 Kurtosis .683 1.334

Kortisol

Mean .12820000 .013875478

95% Confidence Interval for MeanLower Bound .09681149 Upper Bound .15958851

5% Trimmed Mean .12611111 Median .11250000 Variance .002 Std. Deviation .043878114 Minimum .085000 Maximum .209000 Range .124000 Interquartile Range .073750 Skewness 1.009 .687 Kurtosis -.416 1.334

Skor_OHIS

Mean 1.4670 .18573

95% Confidence Interval for MeanLower Bound Upper Bound

5% Trimmed Mean 1.4036 Median 1.3600 Variance .793 Std. Deviation .89073 Minimum .31 Maximum 3.78 Range 3.47Interquartile Range .92 Skewness 1.259 .481 Kurtosis 1.279 .935

Lampiran untuk Tabel 5.3

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

plak_1

Equal variances assumed

.167 .685-

2.620

38 .013 -.18656 .07121 -.33073 -.04240

Equal variances not assumed

-

2.708

37.685

.010 -.18656 .06889 -.32607 -.04706

kalk_1

Equal variances assumed

.551 .465 -.313 26 .757 -.04117 .13142 -.31130 .22896

Equal variances not assumed

-.32921.60

2.745 -.04117 .12496 -.30059 .21826

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

66

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Skor_PBI

Equal variances assumed

5.467

.025-

9.18938 .000 -1.22015 .13278

-1.4889

5 -.95136

Equal variances not assumed

-

10.053

34.447

.000 -1.22015 .12137 -

1.46668

-.97362

korti_eksklusi

Equal variances assumed

2.558

.123 .758 23 .456 .05074 .06696 -

.08778 .18926

Equal variances not assumed

.74719.59

4.464 .05074 .06791

-.09111

.19259

transohis

Equal variances assumed

.279 .600-

2.36438 .023 -.19130 .08092

-.35511

-.02749

Equal variances not assumed

-2.397

36.210

.022 -.19130 .07981 -

.35314 -.02946

Lampiran untuk Tabel 5.4

Test of Homogeneity of Varianceskorti_eksklusi

Levene Statistic df1 df2 Sig. .172 1 22 .682

ANOVAkorti_eksklusi Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups .031 2 .016 .546 .587Within Groups .628 22 .029 Total .660 24

Lampiran untuk Tabel 5.5

Frequencies Kat_stres N

PD stres ringan, skor 38 - 74 17stres sedang, skor 75 - 111 23Total 40

CAL stres ringan, skor 38 - 74 17stres sedang, skor 75 - 111 23Total 40

Test Statisticsa

PD CAL

Most Extreme Differences Absolute .565 .565 Positive .000 .000

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

67

Negative -.565 -.565 Kolmogorov-Smirnov Z 1.767 1.767 Asymp. Sig. (2-tailed) .004 .004 a. Grouping Variable: Kat_stres

Lampiran untuk Tabel 5.6

Test of Homogeneity of Varianceskorti_eksklusi

Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.565 2 22 .232

ANOVAkorti_eksklusi Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups .044 2 .022 .782 .470Within Groups .616 22 .028 Total .660 24

Lampiran untuk Tabel 5.6

Test of Homogeneity of Varianceskorti_eksklusi

Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.841 1 22 .189

ANOVAkorti_eksklusi Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups .009 2 .004 .148 .863Within Groups .651 22 .030 Total .660 24

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan kategori OHIS Baik

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Kortisol 15 62.5% 9 37.5% 24 100.0%

Descriptives Statistic Std. Error

Kortisol

Mean .12953 .012613

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .10248 Upper Bound .15659

5% Trimmed Mean .12693 Median .11100 Variance .002 Std. Deviation .048851 Minimum .078 Maximum .228 Range .150 Interquartile Range .069 Skewness .922 .580Kurtosis -.341 1.121

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori OHIS Sedang

Case Processing Summary

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

68

Cases Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Kortisol 9 64.3% 5 35.7% 14 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Kortisol

Mean .13944 .021805

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .08916 Upper Bound .18973

5% Trimmed Mean .13616 Median .11900 Variance .004 Std. Deviation .065414 Minimum .067 Maximum .271 Range .204 Interquartile Range .097 Skewness 1.124 .717Kurtosis .785 1.400

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori OHIS Buruk

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Kortisol 1 50.0% 1 50.0% 2 100.0% Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori PBI Sangat Ringan

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Kortisol 12 70.6% 5 29.4% 17 100.0%

Descriptives Statistic Std. Error

Kortisol

Mean .14225 .018827

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .10081 Upper Bound .18369

5% Trimmed Mean .13928 Median .12950 Variance .004 Std. Deviation .065217 Minimum .067 Maximum .271 Range .204 Interquartile Range .111 Skewness .808 .637Kurtosis -.359 1.232

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori PBI Ringan

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

69

N Percent N Percent N Percent Kortisol 10 52.6% 9 47.4% 19 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Kortisol

Mean .12820 .013875

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .09681 Upper Bound .15959

5% Trimmed Mean .12611 Median .11250 Variance .002 Std. Deviation .043878 Minimum .085 Maximum .209 Range .124 Interquartile Range .074 Skewness 1.009 .687Kurtosis -.416 1.334

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori PBI Sedang

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Kortisol 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%

Descriptives Statistic Std. Error

Kortisol

Mean .09733 .015857

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .02911 Upper Bound .16556

5% Trimmed Mean . Median .08300 Variance .001 Std. Deviation .027465 Minimum .080 Maximum .129 Range .049 Interquartile Range . Skewness 1.709 1.225Kurtosis . .

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori PBI Buruk

WarningsThere are no valid cases. Statistics cannot be computed.

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan kategori PPD dan CAL Ringan

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Kortisol 18 66.7% 9 33.3% 27 100.0%

Descriptives Statistic Std. Error

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH STRES AKADEMIK …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334881-T33017-Cindy Aryani... · Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP,

 

Universitas Indonesia 

70

Kortisol

Mean .13533 .013821

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .10617 Upper Bound .16449

5% Trimmed Mean .13159 Median .11050 Variance .003 Std. Deviation .058639 Minimum .067 Maximum .271 Range .204 Interquartile Range .084 Skewness .951 .536Kurtosis .049 1.038

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori PPD dan CAL Sedang

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Kortisol 6 54.5% 5 45.5% 11 100.0%

Descriptives Statistic Std. Error

Kortisol

Mean .11933 .019153

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .07010 Upper Bound .16857

5% Trimmed Mean .11654 Median .11250 Variance .002 Std. Deviation .046916 Minimum .080 Maximum .209 Range .129 Interquartile Range .059 Skewness 1.776 .845Kurtosis 3.689 1.741

Lampiran untuk Tabel 5.6 dengan Kategori PPD dan CAL Berat

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Kortisol 1 50.0% 1 50.0% 2 100.0%

 

Pengaruh stres..., Cindy Aryani Hokardi, FKG UI, 2013