unit dasar kehidupan-sel.docx

26
UNIT DASAR KEHIDUPAN A. SEL Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. ukuran sel bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam- macam . meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energi, sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel disebut satuan struktural makhluk hidup. sel juga disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup. 1. Perkembangan Teori Sel - Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang yang berkebangsaan Belanda merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama animanculus”, berbagai jenis bakteri, meliputi bakteri basil dan bakteri spiral;. mengamati sperma pada manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan. Beliau juga mengamati pergerakan

Upload: sri-magfirah

Post on 25-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

UNIT DASAR KEHIDUPAN

A. SEL

Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. ukuran sel bermacam-

macam dan bentuk sel juga bermacam-macam . meskipun ukuran sel sangat kecil,

strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. misalnya,

mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energi, sedangkan

lisosom berfungsi sebagai pencerna.

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan

kehidupan. sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi

menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. sel dapat melakukan proses

kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui

pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel disebut satuan struktural makhluk hidup. sel

juga disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup.

1. Perkembangan Teori Sel

- Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang yang berkebangsaan Belanda

merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme

mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama

”animanculus”, berbagai jenis bakteri, meliputi bakteri basil dan bakteri spiral;.

mengamati sperma pada manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan. Beliau juga

mengamati pergerakan sel-sel darah di dalam kapiler kaki katak dan daun telinga

pada kelinci.

Sumber :  http://www.royalsociety.org/downloaddoc.asp  dan

http://www.tulane.edu/~wiser/cells/

Gambar-1.1   Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), dan mikroskop sederhana serta jenis protozoa hasil temuannya

Page 2: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

- Marcello Malphigi (1628-1694), seorang berkebangsaan Italia merupakan orang

pertama yang menggunakan mikroskop dalam mengamati sayatan jaringan pada

organ-organ tertentu, seperti otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru. Selain itu, dia

juga mengamati perkembangan embrio ayam. Dari hasil pengamatannya, dia

menyimpulkan bahwa jaringan tersusun atas unit-unit struktural yang ia sebut

utricles (De Robertis, 1988).

Sumber : http://www.crimezzz.net/forensichistory/images/MALPIGHI_marcelloGambar-1.2 Marcello Malphigi (1628-1694)

- Robert Hooke (1663) merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah sel

berdasarkan hasil pengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia melaporkan

bahwa sumbat gabus terdiri atas ruang-ruang kecil yang diberi nama sel (bahasa

Yunani: Cellula yang bermakna ruang-ruang kecil).

Sumber : http://www.tulane.edu/~wiser/cells/ dan http://www.nndb.com/people

Gambar-1.3   Ruang-ruang kecil pada sayatan sumbat gabus, R. Hooke (1663) dan mikroskop sederhana

- Rene Dutrochet (1776-1847), seorang yang berkebangsaan Perancis, melaporkan

bahwa semua hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel globular. Pada

tahun 1831, Robert Brown (1773-1858), seorang yang berkebangsaan Inggris,

Page 3: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

melaporkan bahwa sel-sel epidermis tumbuhan, serbuk sari, dan kepala putik

mengandung suatu struktur yang konstan yang disebut inti. Pada tahun 1840,

Johannes E. Purkinye (1787-1869), seorang yang berkebangsaan Cekoslovakia,

memperkenalkan istilah protoplasma. Pada tahun 1861, W. Schultze menyatakan

bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma adalah

substansi hidup yang berbatas membran dimana di dalamnya terdapat inti atau

nukleus (Karp, 1984).

Sumber : http://clendening.kumc.edu/dc/pc/hitzig.jpg Gambar-1.4 Johannes E. Purkinye (1787-1869)

Sumber : http:// home.tiscalinet.ch/biografien/images/schleiden danhttp://home.tiscalinet.ch/biografien/images/

Gambar-1.5   Mathias J. Schleiden(1804-1882), T(1810-1882). Schwann dan R. Virchow(1821-1902)

- Pada tahun 1938, Mathias J. Schleiden (1804-1882), seorang ahli pengetahuan

berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh tumbuhan tersusun atas sel.

Secara terpisah, pada tahun 1839 Theodore Schwann (1810-1882) yang juga

seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh hewan

tersusun atas sel. Schwann kemudian mengusulkan dua azas yang dikenal dengan

teori sel, yaitu: Semua organisme terdiri atas sel, dan sel merupakan unit dasar

organisasi kehidupan. Sepuluh tahun kemudian R. Virchow (1821-1902)

mengusulakn azas ketiga teori sel yang berbunyi: Semua sel berasal dari sel yang

Page 4: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

telah ada sebelumnya (Omnis cellula e cellulaI) (Sheeler & Bianchi, 1983). Kemudian

Louis Pasteur (1908-1895) mengemu-kakan teori biogenesis yang menyatakan

bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya (Omne vivum

e vivo). (Thorpe, 1984; Sheeler and Bianchii, 1983; dan Albert et al., 1984)

-

Sumber : http://art-random.main.jp/samescale/

Gambar-1.6 L.  Pasteur (1808-1895)

Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan para ilmuwan tersebut diambil suatu

kesimpulan, yaitu: sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup, sel merupakan

kesatuan fungsional dari makhluk hidup, dan sel merupakan kesatuan hereditas dari

makhluk hidup. Namun, dalam lingkup yang lebih kompleks, teori sel mengandung makna

(Villee et al., 1985), yaitu:

1.     Semua makhluk hidup terdiri atas sel;

2.    Sel yang baru dibentuk, berasal dari pembelahan sel sebelumnya;

3.    Semua sel memiliki kemiripan yang mendasar dalam hal komposisi kimia dan

aktivitas metabolismenya;

4.    Aktivitas dari suatu organisme dapat dimengerti sebagai aktivitas kolektif, dan

interaksi-interaksi dari unit-unit seluler bergantung satu dengan yang lainnya.

Page 5: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Sumber : http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/stomTS.gif

Gambar-1.7 Organisasi kehidupan tingkat individu

B. Struktur dasar sel dan fungsi

Menurut De Robertis et al., (1975), sebuah sel harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :1.     Memiliki membran plasma;2.    Mengandung materi genetic yang penting untuk mengkode berbagai jenis RNA,

termasuk untuk sintesis protein;3.    Mengandung “mesin biosintesis” tempat di mana sintesis berlangsung.

C. Ukuran dan bentuk sel

Sel memiliki ukuran yang sangat bervariasi, tergantung pada tipe sel. Pada umumnya, sel hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan sedikit pengecualian seperti sel telur pada burung unta yang memiliki diameter hingga beberapa cm. Pada umumnya, mata manusia tidak mampu memisahkan dua titik yang dipisahkan kurang dari 0,1 mm atau 100 m. Sementara itu, umumnya sel memiliki ukuran yang lebih kecil dari 0,1 mm.  Kisaran ukuran sel ditunjukkan pada Gambar-1.11.

Page 6: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Bentuk dan ukuran sel berhubungan dengan fung-sinya. Ukuran minimal sebuah sel harus cukup mengan-dung DNA, protein  dan struktur-struktur internal agar ia mampu survive dan bereproduksi.  Ukuran maksimal se-buah sel dibatasi oleh kebutuhan area permukaan yang cukup untuk memperoleh nutrien dari lingkungan dan membuang sisa metabolisme. Walaupun sel -sel yang besar mempunyai suatu area permukaan lebih besar dibandingkan sel kecil, mereka relatif mempunyai area permukaan yang sama bila dibandingkan dengan sel-sel yang sederhana pada volume yang sama. Sebab sel yang besar mempunyai suatu area permukaan jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan volumenya, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terhadap semua bagian sitoplasma lebih banyak dibandingkan dengan sel-sel ukurannya lebih kecil (Anonim, 2007a).

Sel mempunyai bentuk yang sangat bervariasi, baik di antara sel-sel yang menyusun tubuh makhluk hidup yang sama maupun yang menyusun makhluk hidup yang berbeda. Beberapa sel tidak memiliki bentuk yang tetap, tetapi berubah-ubah sesuai dengan aktivitasnya. Sel amoeba dan sel darah putih termasuk contoh tipe sel yang bentuknya dapat berubah-ubah. Sel-sel yang lain memiliki bentuk yang khas atau tetap, atau bentuk-bentuk peralihan yang spesifik untuk setiap jenis makhluk hidup. Spermatozoa pada manusia memiliki bentuk yang tetap, namun demikian, sperma pada manusia memiliki bentuk yang berbeda dengan sperma pada  hewan lain seperti mencit.

Bentuk-bentuk sel terutama bergantung pada (i) adaptasi fungsionalnya, (ii) tekanan permukaan, (iii) viskositas protoplasma, (iv) tekanan mekanik oleh sel-sel yang ada di sekitarnya, dan (v) rigiditas membran plasma. Selain itu, mikrotubuli memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan bentuk dari suatu tipe sel (De Robertis et al., 1975).

Umumnya sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan berbentuk polihedral. Bila sel diisolasi dalam lingkungan cair, maka ia dapat berubah bentuk menjadi bulat. Bentuk bulat merupakan bentuk dasar sel. Macam-macam bentuk sel antara lain berbentuk gepeng, bentuk kubus, dan bentuk selindris. Umumnya bentuk-bentuk

Page 7: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

tersebut dijumpai pada sel-sel epitel. Sel darah merah pada manusia memiliki bentuk bikonkaf; sel-sel otot berbentuk memanjang; sel-sel bakteri memiliki bentuk yang bulat, spiral atau bentuk batang; sel-sel xylem dan floem pada tumbuhan mengalami modifikasi sedemikian rupa sehing-ga memungkinkan melaksanakan fungsinya sebagai jalur angkutan untuk berbagai jenis substansi. Sel-sel saraf memiliki bentuk yang sesuai untuk melaksanakan fungsi-nya dalam menghantarkan impuls-impuls saraf (Sheeler & Bianchi, 1983).

Sumber : http://homepages.ius.edu/dpartin/Lecture3cells.ppt#257,1,LectureGambar-1.8 Sel Saraf (Partin D, 2007)

Sumber : http://homepages.ius.edu/dpartin/Lecture3cells.ppt#257,1,LectureGambar-1.9 Sel Darah Merah (Partin D, 2007)

Gambar-1.10.       Berbagai bentuk sel bakteri. (a) Bakteri bentuk kokus, (b) Bakteri bentuk spiral, dan (c) Bakteri bentuk batang (Sheeler & Bianchi, 1983).\

Komponen-komponen sel tertentu tidak dapat di-amati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Oleh sebab itu, untuk mengamati komponen-komponen seluler, diperlukan alat bantu berupa mikroskop elektron.

D. Bahan penyusun sel

Page 8: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Protoplasma merupakan suatu massa yang memiliki tanda-tanda hidup. Protoplasma memiliki sifat-sifat dan tanda-tanda struktural, kimiawi, maupun fisikokimiawi, yang serupa untuk semua sel. Perbandingan zat-zat penyusun dan zat-zat yang dihasilkan dapat berbeda-beda. Dari analisis kimia diperoleh hasil bahwa protoplasma terdiri dari air, protein, lipida, karbohidrat (sakarida), dan garam-garam mineral. Di bawah ini dikemukakan tabel tentang senyawa-senyawa penyusun sel (protoplasma) tumbuhan dan hewan.

Tabel 1. Senyawa-senyawa Penyusun Protoplasma

Senyawa sel Protoplas sel hewan

(dalam %)

Protoplasma sel tumbuhan

(dalam %)

Air           60,0 75,0

Senyawa organic 35,7 22,5

Protein dan  as. Nukleat 17,8 4

Lipida 11,7 0,5

Sakarida 6,2 18

Senyawa anorganik 4,2 2,5

1.      AirDi dalam sel, air dikelompokkan menjadi tiga kelompok; yaitu: Pertama; air

intramolekuler, yaitu molekul air yang merupakan bagian dari molekul-molekul protein, sekitar 4 % dari air selular. Kedua; air terikat, merupakan molekul-molekul air yang terikat pada protoplasma dan memerlukan tenaga cukup besar untuk memisahkannya.   Ketiga; air bebas, merupakan air yang terdapat di dalam vakuola. Air intramolekular tidak dapat dihilangkan tanpa merusak protoplasma.

Air berperan sangat penting pada kehidupan sel maupun kehidupan semua organisme. Air merupakan pelarut dan pengangkut senyawa-senyawa yang diperlukan sel maupun limbah yang harus dibuang. Air juga merupakan agensia reaksi-reaksi enzimatis.

Di dalam air bebas, terlarut berbagai jenis senyawa kimia, antara lain: Pertama; senyawa-senyawa yang mengandung Ca, Na, k, Mg, Fe, dan lain-lain. Kedua; senyawa-senyawa organik yang terlarut. Ketiga; gas-gas terlarut berupa O2, CO2, dan N2 yang berasal dari udara.

Page 9: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

2.      Protein

Komponen lain dari protoplasma yang sangat penting adalah protein. Senyawa ini terdiri dari unsur-unsur: karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Molekul-molekul protein merupakan molekul pekerja. Mereka berperan sebagai katalisator berbagai reaksi kimia, memberi kekakuan struktural, memantau permiabilitas selaput (membran), mengatur kadar metabolit yang diperlukan, mengakibatkan gerakan, dan memantau kegiatan gen. Bahan baku protein adalah molekul-molekul asam amino,  karena mengandung gugus karboksil dan gugus amin.

Jenis protein antara lain Fibrosa, misalnya kolagen, fibrin, aktin, miosin, dan sebagainya, serta protein globular, misalnya haemoglobin, mioglobin, enzim dan sebagainya. Selain itu protein digolongkan pula menjadi protein struktural dan protein dinamis.

Protein struktural berperan sebagai penunjang atau penyokong. Protein ini terdapat pada membran, di dalam sel, maupun di luar sel. Protein yang terdapat di dalam sel disebut protein struktural intrasel. Protein-protein ini membentuk kerangka mekanik sel dan disebut kerangka sel atau sitoskelet. Mereka terdiri dari protein tubulin, aktin, pektin, dan lain-lain. Protein struktural yang terdapat di luar sel disebut protein struktural ekstrasel, dijumpai pada organisme multisel,  contohnya adalah kolagen pada kulit, tulang rawan dan tulang sejati, keratin pada kuku, rambut, dan sebagainya.

Protein dinamis merupakan protein yang terlibat langsung dalam metabolisme sel, mudah terurai dan terakit kembali. Protein ini mencakup enzim-enzim yang merupakan katalisator pada metabolisme intrasel maupun ekstrasel, hormon, insulin, FSH, LH, tirosen, dan sebagainya serta pigmen darah: hemoglobin dan hemiosianin.

3.      Lipida

Lipida mencakup asam lemak, lemak netral, fosfolipida, terpen dan steroid. Asam lemak memiliki dua daerah: Pertama; Rantai hidrokarbon yang bersifat hidrofobik, tidak terlarut di dalam air, dan kurang reaktif, Kedua; Gugus asam karboksilat yang mengion di dalam larutan, terlarut di dalam air, dan mudah beraksi membentuk ester. Asam lemak merupakan sumber zat makanan. Mereka disimpan di dalam sitoplasma berupa tetes-tetes gliserida yang terdiri dari tiga rantai asam lemak, yang masing-masing terikat pada gliserol.  Selain sebagai sumber zat makanan dan tenaga, peranan asam lemak yang terpenting adalah sebagai penyusun selaput (membran) plasma. Selaput tipis ini sebagian besar terdiri dari fosfolipida. Setiap molekul fosfolipida memiliki ekor hidrofobik yang terdiri dari dua buah rantai asam lemak, dan gugus kepala yang bersifat polar dan hidrofilik. Molekul-molekul fosfolipida bersifat seperti detergen. Tetesan fosfolipida pada tetesan air akan membentuk lapisan tipis di permukaan air tersebut. Selaput (membran)

Page 10: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

plasma terdiri dari  lapisan molekul-molekul fosfolipida dengan ekor mengarah ke dalam membran, sedangkan kepalanya mengarah ke luar membran. Dua buah lapisan fosfolipida dapat berkaitan ekor dengan ekor membentuk dwilapisan fosfolipida yang merupakan struktur dasar selaput (membran) plasma.

4.      Karbohidrat (Sakarida)

Karbohidrat seringkali disebut sakarida, karena terdiri dari rangkaian molekul-molekul gula yang disebut monosakarida. Beberapa molekul monosakarida mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Dua buah monosakarida yang saling berkaitan disebut disakarida,  trisakarida terdiri dari tiga buah monosakarida. Empat sampai enam monosakarida yang saling berikatan membentuk oligosakarida, dan lebih dari enam monosakarida atau gabungan monosakarida, disakarida, dan oligosakarida membentuk polisakarida.

Polisakarida yang juga disebut glikan merupakan untaian monosakarida yang sangat panjang. Untaian ini dapat lurus maupun bercabang-cabang. Polisakarida digolongkan menjadi polisakarida struktural dan polisakarida nutrien. Beberapa contoh polisakarida struktural adalah selulosa pembentuk dinding sel tumbuhan, asam hialuronat sebagai salah satu komponen substansi antara sel pada jaringan ikat, glikolipida, glikoprotein, dan sebagainya. Beberapa contoh polisakarida nutrien adalah amilum, terdapat di dalam sel tumbuhan dan bakteria, glikogen di dalam sel hewan dan paramilum di dalam beberapa jenis protozoa.

5.      Nukleotida dan Asam nukleat

Komponen lain dari protoplasma yang sangat penting adalah nukleotida dan asam nukleat. Satu molekul nukleotida terdiri dari sebuah basa berbentuk cincin yang mengandung nitrogen, gula dari 5 unsur karbon berupa ribosa atau deoksiribosa, dan gugus fosfat yang terikat pada gula.   Basa nitrogen dapat berasal dari kelompok purin, yaitu guanin dan adenin maupun kelompok pirimidin yaitu sitosin, timin, dan urasil. Nukleotida yang berperan sebagai pembawa tenaga antara lain AMP, ADP, dan ATP. Untaian sejumlah nukleotida membentuk asam nukleat. Asam nukleat dinamakan Asam Deoksiribo Nukleat (ADN) jika gugus gulanya terdiri dari deoksiribosa dan Asam Ribo Nukleat (ARN) bila gugus gulanya adalah ribosa. Asam nukleat merupakan senyawa yang sangat penting, terutama ADN sebagai pembawa sifat menurun.

6.      Garam-garam mineral

Garam-garam mineral di dalam sel dapat berbentuk molekul maupun terikat dengan molekul lain dalam bentuk ion. Ion dari garam mineral yang penting untuk proses kehidupan sel antara lain ion Na, K, Ca, Fe, Mn, dan lain-lain.

Page 11: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

E. SEL PROKARIOT

semua sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan

RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. sel prokariotik tidak memiliki membram

inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti yang berada di dalam sel

mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain dari sel prokariotik adalah

tidak memiliki sistem endomembram (membram dalam),sepert reticulum endoplasma dan

komplek golgi.selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas,

namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.adapun

sel prokariotik meliputi sebagai berikut:

Gambar 1.11 Sel prokariotik

1.       Dinding sel

dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. pada

dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

Page 12: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Gambar 1.12 Dinding Sel

2.       Membran plasma

membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan

protein. fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di

sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam

sel.

Gambar 1.13 Membran Plasma

3.       sitoplasma

Page 13: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di

pergunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan

proses metabolisme sel. metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme)

dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

Gambar 1.14 Sitoplasma

4.       mesosom

pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk organel

yang disebut mesosom. mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. biasanya

mesosom terletak dekatb dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan

biner sel bakteri. pada membram mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang

berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

Gambar 1.15 Mesosom

Page 14: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

5.       ribosom

ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein.

Gambar 1.16 Ribosom

6.       DNA

asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, di singkat DNA) merupakan

persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen.

DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus di

wariskan kepada keturunannya.

Gambar 1.17 DNA

7.       RNA

Page 15: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil

transkripsi DNA. jadi bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (mengkopi dir)

membentuk .RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA.

selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam

amino dalam proses sintesis protein.

Gambar 1.18 RNA

F. SEL EUKARIOT

perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik

memiliki membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak. selain itu sel, eukariotik

memiliki sistem endomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram

seperti retikulum endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel

eukariotik juga memiliki sentriol, sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel

eukariotik meliputi sebagai berikut:

Page 16: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Gambar 1.19 sel eukariotik

1.       Membran plasma

Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif

permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke

luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun

oleh fosfolipid, protein dan kolesterol.

Gambar 1.20 membran plasma

2.       Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat

yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.

Page 17: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Gambar 1.21 Sitoplasma

3.       Nukleus

Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel.Nukleus

berdiameter 10 mikrometer .Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk

bulat dan oval.

Gambar 1.22 Nukleus

4.       Sentriol

Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan

pembelahan.Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau

flagela.Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan , sedangkan pada sel tumbuhan

tidak.

Page 18: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Gambar 1.23 sentriol

5.       Retikulum Endoplasma

Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala.karena

letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka disebut

sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE ).RE hanya dijumpai di dalam sel

eukariotik ,baik sel hewan maupun sel tumbuhan .

Gambar 1.24 Retikulum Endoplasma

6.       Ribosom

Ribosom tersusun atas RNA-ribosom ( RNA-r ) dan protein.Ribosom tidak memiliki

membran .

Page 19: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Gambar 1.25 ribosom

7.       Kompleks golgi

Kompleks golgi sering disebut golgi saja.Pada sel tumbuhan ,kompleks golgi disebut

diktiosom .Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma .

Gambar 1.26 Kompleks golgi

8.       Lisosom

Lisosom (lyso =pencernaan ,soma =tubuh ) merupakan membran berbentuk

kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim.Enzim ini berfungsi

dalam pencernaan intrasel,yaitu mencerna zat-zat yang masuk dalam sel.

Page 20: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Gambar 1.27 lisosom

9.       Badan Mikro

Badan mikro disebut karena ukurannya yang kecil , hanya bergaris tengah 0,3-1,5

mikrometer. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.

Gambar 1.28 Badan mikro

10.   Mitokondria

Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi .

Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang .

Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya

seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.

Page 21: UNIT DASAR KEHIDUPAN-SEL.docx

Gambar 1.29 mitokondria

11.   Mikrotubulus dan Mikrofilamen

Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5

mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang

dikenal sebagai tubulin.

Selain mikrotubulus ,yang juga berperan dalam gerakan sel adalah mikrofilamen.

Organel ini berbentuk benang-benang halus ,tipis yang memanjang.Mikrofilamen tersusun

atas dua macam protein ,yaitu aktin dan miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel

otot ,dan juga membentuk rangka dalam pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.

Gambar 1.30 mikrotubulus dan mikrofilamen