ukuran-ukuran epidemiologi
DESCRIPTION
UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI. What Is The Unique Skill Of Epidemiologists?. MEASURING DISEASE FREQUENCY IN POPULATIONS. Ukuran Epidemiologi. Ukuran-ukuran frekuensi penyakit Ukuran-ukuran asosiasi Ukuran-ukuran dampak. Ukuran frekuensi penyakit. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI
What Is The Unique Skill Of Epidemiologists?
MEASURING DISEASE FREQUENCY IN
POPULATIONS
Ukuran Epidemiologi
• Ukuran-ukuran frekuensi penyakit• Ukuran-ukuran asosiasi• Ukuran-ukuran dampak
Ukuran frekuensi penyakit • Mengukur kejadian penyakit, ataupun
kematian pada populasi. Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan menggunakan Prevalens dan Incidens
Ukuran dari akibat pemaparan (Ukuran Asosiasi)
• Mengukur keeratan hubungan statistik antara faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang diduga merupakan akibat pemaparan tersebut. Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan menggunakan Relative Risk atau Odds Ratio
Ukuran dari potensi dampak
• Menggambarkan kontribusi dari faktor yang diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam populasi tertentu. Ukuran ini berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness suatu pengobatan dan strategi intervensi pada populasi tertentu.
Ukuran frekuensi penyakit • Untuk mengukur frekuensi kejadian
penyakit pada suatu populasi, digunakan: Proporsi Ratio Rate
Ukuran-ukuran Epidemiologi
• Proporsi :Digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasinya. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut persentase.Rumus : X
x K = X + Y
Ukuran-ukuran Epidemiologi (1)
contoh proporsi :penduduk wanita = 30 orgpenduduk laki-laki = 50 org
Proporsi pddk wanita :
30x 100 % = 37,5%
30 + 50Proporsi pddk laki-laki = 62,5%
Ciri dari Proporsi • Tidak mempunyai satuan (dimensi),
karena satuan dari pembilang dan penyebutnya sama, sehingga saling meniadakan.
2. Rate :Adalah perbandingan antara jumlah kejadian terhadap jumlah penduduk yang mempunyai risiko terhadap kejadian tersebut yang menyangkut interval waktu tertentu.
Rate untuk menyatakan dinamika atau kecepatan kejadian dalam suatu populasi masyarakat tertentu.
Rumus Rate = X x K
Y
Ukuran-ukuran Epidemiologi (3)
2. Rate :
X = Jumlah kejadian tertentu yang terjadi dalam kurun waktu tertentu
Y= Jumlah penduduk yang mempunyai risiko mengalami kejadian tertentu
dalam kurun waktu tertentu (pop.at risk)
K= Konstanta (angka dasar)
Contoh : Kasus DBD tahun 2005 di kota A = 400 Penduduk kota A th.2005 = 30.000
I.R = 400 X 1000 = 13,3 /1000 penduduk.
30.000
• Menghitung angka kematian kasar tahunan
• Jumlah kematian di Indonesia selama tahun 1990 ; 2.148.463. Populasi pada 30 Juni 1990 : 248.709.873.
1.000 diamati yangn tahun pertengaha Populasi
ahunankematian tJumlah RateDeath Crude X
0001per 64,8 1.000 3248.709.87
2.148.463 RateDeath Crude X
Pertanyaan Diskusi
• Apa Arti sebuah Angka Kematian Kasar 8,64 per 1000 ?
Jawab :1. Sekitar 9 orang dalam 1000 meninggal2. Sekitar 864 orang tiap 100.000 meninggal3. Risiko kematian sekitar 0,9% (lihat dibawah)
%86,0100 X 0,0086 3248.709.87
2.148.463 RateDeath Crude
Ciri Rate
• Mempunyai satuan ukuran.• Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis
nilainya terbentang antara 0 sampai tak terhingga.
Ukuran-ukuran Epidemiologi (4)
3. RATIO :
Merupakan perbandingan antara 2 kejadian atau 2 hal antara numerator dan denominator tidak ada sangkut pautnya.
Misal : Sex ratio DKI Jakarta Laki-laki = 40
Perempuan = 60
Laki-laki : Perempuan = 1 : 1,5
Populasi proporsi sakit TBC = 100
Populasi proporsi tidak sakit TBC = 1000
Relative Risk = 100/1000 = 1/10 = 0,1
Jenis Rasio
1.Ratio yang mempunyai satuan, misalnya:– Jumlah dokter per 100.000 penduduk – Jumlah kematian bayi selama setahun per 1.000
kelahiran hidup.2.Ratio yang tidak mempunyai satuan oleh karena
pembilang dan penyebutnya mempunyai satuan yang sama, misalnya: Ratio antara satu proporsi dengan proporsi lain atau
ratio antara satu rate dengan rate yang lain, contohnya Relative Risk dan Odds Ratio
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
1.INSIDENS2.PREVALENS
Macam-macam Angka InsidensSecara garis besar ada 2, yaitu :1. Insidens Rate (IR) atau Insidens Density
2. Cumulatif Insidens
Insidence rate atau insidence density
• Insidens rate dari kejadian penyakit adalah jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode waktu tertentu
Insidence Density = Insidens orang-waktu = Incidence Rate– Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu– Rumusnya:
waktuorangJumlah
waktuperiodedalamterjadiinsidenskasusJumlahDensity Insidence
INSIDENCE RATE 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka
observasi dan dalam keadaan sehat (tahun)
A 7 B 7 C * 2 D 7 E 3 F 2 G 5
Keterangan
Periode sehat Periode sakit Hilang dalam pengamatan selanjutnya * Meninggal
INSIDENCE RATE• Dari Gambar diatas Hitunglah nilai Incidence
Rate (IR)?• Jawab:
– Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu
– Kemudian hitung
waktuorangIR
baru kasus
tahunorangwaktuorang 335237277
tahun-orang 100per kasus 9,1tahunorang33
IRkasus3
Ciri Dari Insidens Density• Mempunyai satuan, yaitu per waktu.
Tanpa satuan ini insidens density kehilangan maknanya
• Besarnya berkisar antara 0 sampai tak terhingga
Cumulatif InsidensMacam-macam CI :1. Attack Rate
– Utk mengukur kejadian dlm kurun waktu yg relatif singkat
– Jumlah penderita mencapai jumlah yg besar– Tapi berlangsungnya penyakit relatif singkat– Rumus
risk)at n (populatio sama yg periodesaat pd berisikopenduduk Jml tertentusaat/waktu pdditemukan ygpenyakit baru Kasus Jml AR
Contoh :• Attack Rate
Pd suatu sekolah SD dgn murid 400 anak, 75 anak diantaranya tiba-tiba menderita muntaber setelah minum susu kotak dlm acara di sekolah tsb.
%75,1810040075 AR x
Attack rate• jenis khusus insidens kumulatif yang berguna
selama epidemik– Contoh
Makanan Makan ARMTidak Makan ARTM
Sakit Tidak sakit
Sakit Tidak Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25
ARM = Attack Rate MakanARMTM = Attack Rate tidak makan
Cumulatif insidens2. Secondary Attack Rate
Biasanya utk penyakit menular dan suatu populasi penduduk yg kecil. Misal keluarga.
Ukuran ini digunakan utk menghitung kasus kedua sbg hasil penularan kasus pertama
Rumus :
pertama penderita jml -risk)at n (populatio sama yg periodesaat pd berisikopenduduk Jml
periodesuatu pdpenyakit suatu keduabaru Kasus Jml SAR
Contoh :• Secundary Attack Rate
Dalam suatu keluarga yg terdiri dari 6 orang anggota. Pada keluarga tsb seorang diantaranya menderita influenza. Kemudian penularan terjadi pada 2 orang lainnya. Maka untuk mengukur kejadian penyakit tsb digunakan ukuran SAR.
%401001)-(6
2 SAR x
Prevalence Rate
• Yaitu ukuran yang menggambarkan frekuensi penderita lama dan baru yg ditemukan pd suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
• Sebagai pembaginya (denumeratornya) adalah jumlah penduduk
Prevalence RateAda 2 angka prevalence, yaitu :1. Periode Prevalence
2. Point Prevalence
100 X sama yg perioden pertengaha pdpenduduk Jml
tertentuperiodesuatu pdpenyakit suatu baru)& (Lama Kasus Jml
Rate Prev Periode
100 X sama yg saat waktu pdpenduduk Jml
tentu waktu ter(titik)saat suatu pdpenyakit suatu baru)& (Lama Kasus Jml
Rate PrevPoint
Contoh :• Suatu daerah dgn jumlah penduduk tanggal 1 juli 1999
sebanyak 150.000 orang, dilaporkan keadaan penyakit ISPA sbb: bln Jan 75 kasus, Maret 50 kasus, Juli 30 kasus baru dan 15 kasus lama. Hitunglah Periode prevalens penyakit ISPA bln Jan-Jul !
penduduk 1000per 1,1 Rate Prev Periode
1000 X 150.000
170 Rate Prev Periode
1000 X 150.000
1530 50 75 Rate Prev Periode
Contoh:• Dari soal diatas hitunglah Point Prevalens
penyakit ISPA bulan Juli !
100 X 150.000
1530 Rate PrevPoint
003,0 Rate PrevPoint
penduduk 100.000per 3 Rate PrevPoint
Hubungan antara Insidens dan Prevalens
Insidens
Prevalens
Mati/Sembuh
Gambar tersebut memberi arah bahwa pada penyakit-penyakit yang masa inkubasinya cepat dapat memberi gambaran bahwa peningkatan insiden penyakit belum pasti akan diikuti oleh peningkatan angka prevalensi. Hal ini disebabkan adanya kasus yang cepat diikuti juga dengan hasil akhir dari penyakit tersebut (sembuh/mati). Pada penyakit-penyakit yang masa inkubasinya lama biasanya peningkatan angka insiden akan diikuti dengan peningkatan angka prevalensi.
CONTOH LATIHAN SOAL
Suatu daerah dengan populasi 600 orang , 75 orang diantaranya menderita penyakit ISPA. Maka proporsi penderita Ispa pada daerah tersebut adalah…….
Suatu desa dengan jumlah penduduk pada akhir tahun (31 Desember 2001) berjumlah 1100 orang. Selama tahun tersebut dilaporkan penderita baru penyakit Diare, yaitu bulan Februari 25 orang, April 10 orang dan bulan September 20 orang. Kasus lama sebanyak 15 kasus. Berapa prevalensi penyakit DHF bln feb-sep tersebut !, Berapa prevalensi pada bulan April!
CONTOH LATIHAN SOAL
Suatu daerah dimana salah satu warga nya telah selesai mengadakan pesta. Masyarakat yang telah ikut makan di pesta tersebut tiba-tiba menderita muntaber sebanyak 75 orang. Diketahui jumlah penduduk yang ikut terlibat dalam pesta tersebut sebanyak 450 orang. Hitunglah berapa angka kesakitan penyakit muntaber tersebut !
CONTOH LATIHAN SOAL