ukuran frekuensi epidemiologi

31
KELOMPOK 2 : MUHAMMAD RIZAL INDA RIQKIANI DIMAS SETYO AJI IDA PUSPITASARI ADE LIES OKTORITA DWI ANNISA FAJRIA Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Upload: melanie-ashley

Post on 02-Jan-2016

194 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Ukuran Frekuensi Epidemiologi. KELOMPOK 2 : Muhammad rizal Inda riqkiani Dimas setyo aji Ida puspitasari Ade lies oktorita Dwi annisa fajria. Pengukuran Frekuensi Epidemiologi. Tujuan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

KELOMPOK 2 :

MUHAMMAD RIZALINDA RIQKIANI

DIMAS SETYO AJIIDA PUSPITASARI

ADE LIES OKTORITADWI ANNISA FAJRIA

Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Page 2: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Pengukuran Frekuensi Epidemiologi

Tujuan

Untuk menilai keadaan suatu penyakit di populasi tertentu sehingga akan di

dapat pengetahuan yang bisa memberikan solusi, baik untuk

pencegahan ataupun penanggulanggannya

Page 3: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Untuk mengukur Masalah

Penyakit atau Angka Kesakitan

(Morbiditas)

Untuk mengukur Masalah Kematian

atau Angka Kematian

(Mortalitas)

Page 4: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Ukuran Utama Morbiditas dalam Epidemiologi

Angka Insidensi

Angka Prevalensi

Insidensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit pada waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat.

Prevalen adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama & baru suatu penyakit pada jangka waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat.

Page 5: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Insidensi

Insidensi Rate

Attack Rate

Secondary

Attack Rate

Page 6: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Insidensi Rate

Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu

(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang

bersangkutan dalam persen atau permil. Rumus yang digunakan :

Jumlah Penderita BaruInsidensi Rate = x K

Jumlah Penduduk yg mungkin terkena penyakit tersebut pada pertengahan tahun

Keterangan :• K = Konstanta (100%, 1000‰ )

Page 7: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Contoh Soal Insidensi Rate

Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk pada tanggal 1 juli 1986 sebanyak 100.000 orang rentan terhadap penyakit dan ditemukan laporan penderita baru pada bulan Januari 50 orang, bulan Maret 100 orang, bulan Juni 150 orang, bulan September 10 orang, dan bulan Desember 90 orang. Berapakah nilai insidensi rate di daerah tersebut? 50 + 100 + 150 + 10 + 90

Insidensi Rate = x 100%

100.000 =0,4 %

• Manfaat :Untuk mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi,

resiko untuk terkena masalah yang dihadapi, serta untuk mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan baik untuk pencegahannya ataupun penanggulangannya.

Page 8: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Attack Rate

jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin

terkena penyakit tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil.Rumus yang digunakan :

Jumlah penderita baru pada satu saatAttack Rate = x K

Jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit tersebut pada saat itu

Keterangan :• K = Konstanta (100%, 1000‰ )

Page 9: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Contoh Soal Attack RateLima ratus orang murid yang tercatat pada SD X

ternyata 100 orang diantaranya tiba-tiba menderita muntah berak setelah makan gado-gado dari kantin sekolah. Berapakah nilai Attack rate pada kasus di atas ?

100Attack Rate = x 100%

500 = 20 %

• Manfaat :Untuk memperkirakan derajat serangan atau

penularan suatu penyakit sebab semakin tinggi nilai AR, maka semakin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.

Page 10: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Secondary Attack Rate

Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibagi dengan jumlah penduduk dikurangi

penduduk yang terkena serangan pertama dalam persen atau permil.

Manfaatnya untuk menghitung suatu penyakit menular serta untuk suatu populasi yang kecil seperti keluarga

Rumus digunakan yaitu :

Jumlah penderita baru pada serangan keduaSecondary Attack Rate = x K

Jumlah penduduk – Penduduk yg terkena serangan pertama

Keterangan :• K = Konstanta (100%, 1000‰)

Page 11: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Contoh Soal Secondary Attack Rate

Keluarga A 6 orang

Keluarga B 5 orang Keluarga C 3 orang

Keterangan:

Kasus pertama dalam keluarga

Kasus kedua dalam keluarga

Orang yang kebal

Orang yang sehat

Berapakah nilai Secondary attack rate dari ilustrasi di atas ?

2 + 2 + 2SAR = x 100%

(6-1) + (5-2) + (3-1) = 60 %

Page 12: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Prevalensi

Point Prevalence Rate

Period Prevalence RateJumlah penderita lama &

baru suatu penyakit yang ditemukan pada jangka waktu tertentu dibagi

dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dalam persen atau permil.• Manfaat :

Untuk suatu penyakit yang sulit diketahui saat

munculnya, misalnya pada penyakit kanker.

Jumlah penderita lama & baru suatu penyakit yang

ditemukan pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

dalam persen atau permil.

• Manfaat :Untuk mengatahui mutu

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Page 13: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Period Prevalence Rate

Rumus yang digunakan :

Jumlah penderita lama & baruPeriod PR = x K

Jumlah penduduk pertengahan

Keterangan :• K = Konstanta (100%, 1000‰)

Suatu kantor dengan jumlah karyawan sebanyak 100 orang, 20 orang diantaranya sejak 2 bulan yang lalu tidak masuk kantor karena menderita penyakit A, dan selanjutnya pada hari ini 30 orang lainnya terpaksa pulang karena juga menderita penyakit A. Berapakah Period Prevalence Rate nya?

Contoh :

20 + 30Period PR = x 100%

100 = 50%

Page 14: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Point Prevalence Rate

Rumus yang digunakan :

Jumlah penderita lama & baru pada saat tertentuPoint PR = x K

Jumlah penduduk saat itu

Keterangan :• K = Konstanta (100%, 1000‰)

Contoh :

Satu sekolah dengan murid sebanyak 100 orang, kemarin 5 orang menderita penyakit campak dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit campak. Berapakah Point Prevalen Rate nya?

10Point PR = x 100%

100= 10%

Page 15: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Hubungan Intervensi dan Prevalensi

Besarnya nilai prevalen ditentukan oleh banyaknya orang yang sakit sebelumnya (insiden), serta lamanya orang tersebut

menderita penyakit (duration).Meskipun jumlah orang yang sakit sebelumnya tidak begitu banyak, tetapi jika penyakit berlangsung cukup lama, maka

lama kelamaan jumlah penderita akan meningkat karena terjadi penumpukan jumlah orang yang jatuh sakit. Sehingga

angka prevalen untuk penyakit akan menjadi tinggi.Jika diketahui angka insiden dan prevalen suatu penyakit, maka

dapat dihitung lama berlangsungnya penyakit tersebut ( duration) , yaitu :

P = I x D•Keterangan : - P = Prevalensi - I = Insidensi - D = Lamanya Sakit

Page 16: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Contoh

Januari

Februari

Maret

April Mei Juni

A

B

C

D

E

F

G

H

I

Pada suatu wilayah X ditemukan pola perjalanan penyakit Y untuk bulan Januari sampai Juni seperti diatas. Berapakah angka insiden & prevalen penyakit Y tersebut untuk periode Februari sampai dengan Mei ?

Page 17: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Jawaban

1.Insidenkasus baru yang ditemukan pada periode Februari – Mei ialah :A + D + E + F + G = 5

2. Prevalenkasus lama dan baru untuk periode Februari – Mei ialah : A + B + D + E + F + G + H= 7

Page 18: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Ukuran Utama Mortalitas dalam Epidemiologi

1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate ) 2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate ) 3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate ) 4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate ) 5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate ) 6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate) 7. Angka Lahir Mati atau Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate ) 8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate ) 9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate) 10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR ) 11. Case Fatality rate ( CFR )

Page 19: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )

Jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (lazimnya satu tahun) dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang

bersangkutan dalam persen atau permil.

Jumlah seluruh kematianCDR = x K

Jumlah penduduk pertengahan

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta 1000

Page 20: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta umumnya 1000

Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang

berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Manfaat Perinatal

Mortality Rate adalah untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan bayi.

Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih + Jumlah kematian

bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun

PMR = x KJumlah Bayi lahir hidup pada tahun yg sama

Page 21: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta 1000

Jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang

sama. Manfaat Neonatal Mortality Rate adalah untuk mengetahui tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal,

program imunisasi, pertolongan persalinan dan penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas.

Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hariNMR = x K

Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Page 22: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta 1000

Jumlah seluruh kematian bayi (berumur dibawak 1 tahun) pada suatu jangka waktu (lazimnya satu tahun) dibagi dengan

jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen atau permil. Manfaatnya Infant Mortality Rate adalah sebagai

indikator yang sensitif terhadap derajat kesehatan masyarakat

Jumlah Seluruh kematian bayi dalam 1 tahunNMR = x K

Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Page 23: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta 100

Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 100 penduduk balita pada tahun yang sama.

Manfaat Under five mortality rate atau angka kematian balita adalah untuk mengukur status

kesehatan bayi

Jumlah kematian balita yang dicatat dalam 1 tahunUFMR = x K

Jumlah penduduk balita pada tahun yang sama

Page 24: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta 1000

Jumlah kematian bayi umur 28 hari sampai dgn 1 tahunPostneonatal MR = x K

Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Postneonatal Mortality Rate adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam

satu tahun. Angka kematian pascaneonatal bermanfaat untuk menelusuri kematian di negara belum berkembang, terutama

pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit

infeksi.

Page 25: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta umumnya 1000

Jumlah kematian janin dlm periode tertentu (1 thn)Angka kematian Janin = x K

Total kematian janin + Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode waktu

tertentu, biasanya 1 tahun.

Page 26: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta umumnya 1000

Jumlah kematian ibu hamil, persalinan, nifas dalam 1 tahun MMR = x K

Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun

per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Page 27: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta umumnya 1000 •dx = jumlah kematian yang dicatat dalam 1 tahun pada penduduk golongan umur tertentu (x)•px= jumlah penduduk pertengahan tahun pada golongan umur tersebut (x)

Jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut dalam persen atau permil

ASMR = dx x K px

Page 28: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta umunnya 1000

Jumlah seluruh kematian karena penyakit tertentu.CSMR = x K Jumlah seluruh penderita yg mungkin terkena penyakit tertentu

Jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut daam persen

atau permil

Page 29: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Case Fatality rate ( CFR )

Rumus yang digunakan :

Keterangan :• K = Konstanta 1000

Jumlah seluruh kematian karena penyakit tertentuCFR = x K

Jumlah seluruh penderita penyakit pd tahun yang sama

Jumlah seluruh kematian karena satu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil. CFR digunakan

untuk mengetahui penyakit – penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi.

Page 30: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

Sumber Kesalahan Pada Pengukuran

1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai.Contoh•Mempergunakan sumber data yang tidak representatif, misalnya hanya data dari fasilitas pelayanan kesehatan saja, padahal telah diketahui cakupan fasilitas pelayanan amat terbatas dan tidak semua masyarakat datang berobat ke fasilitas tersebut. •Memanfaatkan data dari hasil survei khusus yang pengambilan respondennya tidak secara acak (tidak memenuhi syarat randomisasi).•Memanfaatkan data dari hasil survai khusus yang sebagian besar respondennya tidak memberikan jawaban.

2. Kesalahan akibat adanya faktor ‘bias’.Bias ialah terdapatnya perbedaan antara hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya. Contoh:•Mempergunakan alat ukur yang berbeda – beda atau yang tidak distandarisasi•Mempergunakan teknik pengukuran yang berbeda – beda•Mempergunakan cara pencatatan hasil yang berbeda – beda•Terdapatnya perbedaan persepsi masyarakat akan penyakit yang ditanyakan.•Terdapatnya perbedaan respons terhadap alat ataupun test yang digunakan.

Page 31: Ukuran Frekuensi Epidemiologi

ANY QOESTION?

SekianSemoga bisa dipahami…