uji toksisitas akut ekstrak etanol daun kemangi …banyak penelitian sebelumnya mengenai daun...

64
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum canum Sims) TERHADAP LARVA Artemia Salina Leach DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Fitri Fatimatuzzahra NIM : 1110103000023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN

KEMANGI (Ocimum canum Sims) TERHADAP LARVA

Artemia Salina Leach DENGAN METODE BRINE

SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Fitri Fatimatuzzahra

NIM : 1110103000023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang
Page 3: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang
Page 4: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang
Page 5: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

nikmat yang telah diberikan, yang mengizinkan penulis untuk belajar hingga tepat

pada waktunya penulis harus menuliskan laporan penelitian ini. Penulis

menyadari, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka penelitian ini

tidak akan pernah terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, SpAnd, dr. M. Djauhari Widjajakusumah,

DR. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes, Dra. Farida Hamid, MA selaku Dekan dan

Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi Sp. GK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter atas bimbingan yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan

di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

3. dr. Nurul Hiedayati, Ph.D selaku pembimbing 1 yang telah banyak

mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam

melakukan penelitian dan menyusun laporan penelitian ini.

4. Ibu Eka Putri, M.Si, Apt selaku pembimbing 2 yang telah memberikan

masukan judul penelitian dan banyak mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga

untuk membimbing penulis dalam melakukan penelitian dan menyusun

laporan penelitian ini.

5. drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku penanggungjawab modul Riset

yang tidak pernah lelah selalu mengingatkan penulis untuk segera

menyelesaikan penelitian.

6. Abbi H Kusoy Fadiliyah dan Ummi Hj Iis Siti Aisah selaku kedua orangtua

penulis yang senantiasa membimbing, mengarahkan dan merawat penulis dari

kecil hingga seperti ini. Terima kasih atas curahan kasih sayang yang tak

mungkin terbalas.

Page 6: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

vi

7. Adik-adik tersayang Nisa Yulia N, Nadiyya N dan M. Faiz Dhiaulhaq yang

tak pernah lelah memberikan dorongan semangat kepada penulis hingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian ini

8. Keluarga besar PP Daarul Ma’arif atas doa dan dukungannya yang tiada henti

9. Ibu Zeti Hariyati selaku PJ Laboratorium MBI dan Ibu Putri Amelia selaku PJ

Laboratorium PNA yang telah memberikan izin penggunaan laboratorium.

10. Mbak Rani, Mbak Suryani, Mas Ramadi dan laboran-laboran lain yang telah

membantu penulis dalam pengambilan data.

11. Mas Ramadi, Kak Agung, Kak yang telah membantu pengolahan data.

12. Teman-teman satu kelompok penelitian ARFENIA, Ratu Qurroh ‘Ain, Nur

Rizqillah, Aulia Ajrina, Nurraisya Mutiyani, dan Eri Juhaeriah.Terimakasih

atas kerja samanya, semoga silaturahmi ini tetap terjaga.

13. Teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik di PSPD, BEMJ Pendidikan

Dokterdan teman-teman lain yang penulis kenal namun tidak sempat

tersebutkan.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan.Demikian laporan penelitian ini penulis susun, semoga bermanfaat bagi

kemajuan ilmu pengetahuan. Dan semoga Allah SWT berkenan memasukkannya

sebagai amal jariyah di Akhirat kelak. Amiin.

Ciputat, 11 September 2013

Penulis

Page 7: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

vii

ABSTRAK

Fitri Fatimatuzzahra. Program Studi Pendidikan Dokter. Laporan Penelitian

berjudul Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum

Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp

Lethality Test (BSLT)

Ocimum canum Sims atau yang biasa dikenal dengan daun kemangi merupakan

keluarga dari Lamiaceae. Daun ini sangat dikenal di seluruh Indonesia dengan

berbagai macam manfaat. Mulai dari pengobatan, hingga digunakan untuk

santapan wajib di setiap makan. Daun ini kaya akan flavonoid. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui toksisitas ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum

canum Sims) larva Artemia salina Leach dengan metode Brine Shrimp lethality

Test (BSLT). Penelitian ini menggunakan 5 konsentrasi yang masing-masing

dilakukan triplo . Konsentrasinya yaitu 1000 ppm, 500 ppm, 200 ppm, 100 ppm

dan 50 ppm. Digunakan 150 ekor larva Artemia salina Leach ditambahkan 30

ekor untuk kontrol. Kemudian dilakukan pengamatan selama 24 jam. Kemudian

dihitung jumlah larva udang yang mati setelah 24 jam. Hasil dihitung dengan

analisis probit dan dihitung LC50, didapatkan LC50 = 70,7946 ppm. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa daun kemangi memiliki potensi toksik. Karena nilai

LC50< 1000 ppm

Kata kunci : Toksisitas, ekstrak daun Ocimum canum Sims, Brine Shimp Lethality

Test

ABSTRACT

Fitri Fatimatuzzahra. Medical Education Study Program. Acute Toxicity Test of

Ocimum canum Sims Extract against Artemia salina Leach Using Brine Shrimp

Lethality Test (BSLT) Method.2013

Ocimum canum Sims as known as basil belongs to Lamiaceae family. This leave

is very famous in Indonesia for many functions. Such as herbal medicine or

culinarity. It rich of flavonoids. This research is to know the toxicity for ethanol

extract of Ocimum canum Sims towards Artemia salina Leach with Brine Shrimp

Lethality Test (BSLT) method. This reseach uses 5 consentration which have been

repeated 3 times (triplo). It used 1000 ppm, 500 ppm. 200 ppm, 100 ppm and 50

ppm. Then, it will be added by 10 nauplii of Artemia salina Leach. The result is

observed by 24 hours. Data have been obtained by calculating amount of died larvae

24 hours after treatment. Through the data, LC50 value was analyzed by probit

analysis. The leaves of kemangi result (LC50) is 70,7946 ppm. It means that the

kemangi leaves has toxic potential because it LC50 is <1000 ppm.

Keywords : Toxicity, ethanol extract of Ocimum canum Sims, Brine Shimp

Lethality Test

Page 8: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .........................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ABSTRAK .......................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..................................................................................

1.2 Rumusan masalah.............................................................................

1.3 Tujuan penelitian..............................................................................

1.3.1 Tujuan umum .........................................................................

1.3.2 Tujuan khusus ........................................................................

1.4 Manfaat penelitian............................................................................

1.4.1 Bagi institusi............................................................................

1.4.2 Bagi peneliti ...........................................................................

1.4.3 Bagi masyarakat ....................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori...................................................................................

2.1.1 Tanaman Obat di Indonesia.....................................................

2.1.2 Ocimum sp………….................................................................

2.1.3 Ocimum canum sp...................................................................

2.1.4 Toksikologi..............................................................................

2.1.5 Uji Toksisitas….......................................................................

2.1.6 Metode Ekstraksi.....................................................................

2.1.7 Metode BSLT..........................................................................

2.1.8 Larva udang Artemia salina Leach.........................................

2.2 Kerangka konsep..............................................................................

2.3 Definisi operasional..........................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Desain penelitian..............................................................................

1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................

1.3 Populasi dan Sampel.........................................................................

1.3.1 Populasi...................................................................................

1.3.2 Sampel....................................................................................

1.3.2.1 Kriteria Inklusi..........................................................

1.3.2.2 Kriteria Eksklusi........................................................

1.3.2.3 Besar Sampel.............................................................

I

ii

iii

iv

v

vii

viii

x

xi

1

2

2

2

2

3

3

3

3

4

4

5

9

12

13

16

18

19

23

24

25

25

25

25

25

25

25

25

Page 9: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

ix

1.3.2.4 Cara pengambilan sampel.........................................

1.4 Determinasi Tanaman…...................................................................

1.5 Alat dan Bahan Penelitian................................................................

1.5.1 Alat penelitian ........................................................................

1.5.2 Bahan penelitian .....................................................................

1.6 Cara kerja penelitian.........................................................................

1.6.1 Proses Pembuatan Simplisia...................................................

1.6.2 Pembuatan Ekstrak dengan Metode Maserasi.........................

1.6.3 Penetasan larva Artemia salina Leach..................,.................

1.6.4 Pembuatan Konsentrasi Larutan..............................................

1.6.5 Uji Toksisitas dengan Metode BSLT......................................

1.7 Analisis Data....................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ekstraksi………………..........................................................

4.2 Penetapan Nilai LC50........................................................................

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan...........................................................................................

5.2 Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN.....................................................................................................

26

26

26

26

26

26

27

28

28

29

30

30

32

36

36

37

41

Page 10: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Obat yang berasal dari tanaman…………………......................... 5

Tabel 2.2 Morfologi Berbagai Spesies Ocimum sp………………………… 8

Tabel 3.1 Jumlah masing-masing Konsentrasi Ekstrak Tiap Tabung……… 29

Tabel 4.1 Data rendemen ekstrak etanol daun Ocimum canum Sims……… 31

Tabel 4.2 Pengaruh Berbagai Konsentrasi Terhadap Kematian Larva

Artemia salina Leach…………………………………………….

32

Page 11: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daun Ocimum sp.......................................................................... 6

Gambar 2.2 Daun Ocimum canum Sims...........................................................

Gambar 2.3 Artemia salina Leach............................... ....................................

Gambar 2.4 Siklus hidup Artemia salina Leach...............................................

10

19

21

Page 12: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Determinasi Tanaman.......................................................... 41

Lampiran 2 Data Kematian Larva Artemia salina Leach pada tiap perlakuan.

Lampiran 2.1 Perlakuan 1………………………………………..

Lampiran 2.2 Perlakuan 2………………………………………..

Lampiran 3.3 Perlakuan 3………………………………………..

Lampiran 3 Pembuatan Ekstrak Kental Etanol Daun Kemangi………………

Lampiran 4 Data Perhitungan Pembuatan Larutan Konsentrasi……………...

Lampiran 5 Skema Uji Toksisitas Akut dengan Metode BSLT………………

Lampiran 6 Nilai Probit……………………………………………………….

Lampiran 7 Daftar Gambar…………………………………………………...

Lampiran 7.1 Tampak Depan Kemasan Telur Artemia salina

Leach……………………………………………..

Lampiran 7.2 Tampak Belakang Kaleng Kemasan Telur Artemia

salina Leach………………………………………

Lampiran 7.3 Alat Rotatory Evaporator…………………………

Lampiran 7.4 Ekstrak Kental Etanol Daun Kemangi…………….

Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup……………………………………………

42

42

42

42

43

44

45

46

50

50

50

51

51

52

Page 13: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati terbesar di

dunia, baik itu berupa tumbuhan tropis maupun biota laut.1

Indonesia merupakan

negara beriklim tropis dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia

setelah Brazil. Sekitar 25.000-30.000 spesies tanaman yang ada di Indonesia yang

merupakan 80% dari jenis tanaman di dunia dan 90% dari jenis tanaman di Asia.2

Banyak dari tumbuhan tropis yang bisa bermanfaat sebagai obat dari berbagai

macam penyakit. Pengobatan dengan menggunakan tumbuhanpun telah banyak

dikenal sebagai pengobatan herbal.1

Di Indonesia sendiri, obat tradisional sudah digunakan sejak ribuan tahun

yang lalu, sebelum obat modern dipasarkan. Hal ini bisa dicerminkan antara lain

pada lukisan relief di Candi Borobudur dan resep tanaman obat yang ditulis dari

tahun 991-1016 di Bali yang ditulis pada daun lontar.2

Salah satu tanaman yang tumbuh di Indonesia adalah daun kemangi

(Ocimum canum Sims). Selain tanaman ini mudah ditemukan, banyak masyarakat

yang menggunakannya sebagai santapan khas yang dimakan mentah atau lebih

kita kenal dengan istilah lalapan. Karena wanginya yang khas, daun ini juga

sering digunakan sebagai bumbu pewangi.3

Banyak juga yang menggunakan

minyak atsiri kemangi sebagai minyak aromaterapi untuk pijat di berbagai salon

karena segar dan dapat meringankan.4

Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang

sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang terkandung pada

daun kemangi.5

Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai efek antikanker

pada tanaman ini.

Pada penelitian sebelumnya, sudah dilakukan uji toksisitas akut ekstrak

etanol daun kemangi dengan menggunakan metode BSLT namun berbeda spesies

(Ocimum sanctum L). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk uji toksisitas

akut daun kemangi dengan spesies yang berbeda (Ocimum canum Sims).

Page 14: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

2

Banyak metode yang dapat digunakan untuk menguji kadar toksisitas

suatu tanaman, salah satunya adalah metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).

Metode ini banyak digunakan pada senyawa bioaktif berasal dari alam. Selain

karena mudah, cepat dan murah, penggunaan metode ini dianggap cukup mudah

dilakukan sehingga dapat digunakan sebagai bioassay guided fractionation dari

bahan alam. Beberapa senyawa bioaktif yang telah diteliti dan berhasil diisolasi

kemudian dimonitoring dengan metode ini ternyata menunjukkan adanya korelasi

terhadap suatu uji spesifik anti kanker. Sehingga jika suatu tanaman bersifat

toksik pada uji ini, maka bisa dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi

senyawa sitotoksik tumbuhan sebagai pengembangan obat alternatif anti kanker.7

Metode ini pertama kali digunakan oleh Trapley untuk menentukan

keberadaan residu insektisida, menentukan senyawa anastetik, serta menentukan

tingkat toksisitas air laut. Meyer dan kawan-kawan kemudian

mengembangkannya untuk penapisan senyawa aktif dalam ekstrak tanaman yang

ditunjukkan sebagai toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach. Untuk

menentukan toksisitasnya, dapat ditentukan dengan melihat LC50 yang dihitung

dengan analisis probit. Ekstrak ditentukan dengan melihat LC50 nya lebih kecil

atau sama dengan 1000 ppm (LC50 ≤ 1000 ppm).7

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ekstrak etanol daun kemangi memiliki efek toksik terhadap Artemia

salina Leach dengan metode BSLT?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efek toksik pada ekstrak etanol daun kemangi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui nilai LC50 ekstrak daun kemangi (Ocimum canum

Sims) dengan metode BSLT.

Page 15: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

3

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Masyarakat

1. Sebagai pengetahuan mengenai efek yang ditimbulkan oleh daun

kemangi.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat lain dari

daun kemangi.

1.4.2 Bagi Pendidikan

1. Dapat dijadikan bahan rujukan penelitian di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sebagai langkah awal menentukan efek toksik pada daun kemangi

sehingga selanjutnya dapat dilakukan penelitian untuk pengembangan

pengobatan anti kanker.

1.4.3 Bagi Peneliti

1. Mengetahui potensi toksisitas pada ekstrak daun kemangi dengan

menggunakan metode BSLT.

2. Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian.

Page 16: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tanaman Obat di Indonesia

Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 58 yang artinya :

“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin

Allah dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh

merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)

bagi orang-orang yang bersyukur” (QS Al-A’raf : 57).

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan

tanah yang subur, sehingga darinya tumbuhlah tanaman-tanaman yang

subur dan dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Indonesia yang beriklim tropis merupakan negara dengan

keanekaragaman hayati terbesar kedua setelah Brazil. Sekitar 25000-30

000 spesies tanaman yang merupakan 80% dari jenis tanaman di dunia ada

di Indonesia. Pada tahun 1986, PT Eisai melakukan inventarisasi yang

didapatkan bahwa sekitar 7000 spesies tanaman di Indonesia digunakan

masyarakat sebagai obat khususnya oleh industri jamu dan yang

didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik

Indonesia berjumlah 283 tanaman. Sedangkan pada tahun 1986,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah mendokumentasikan

terdapat 940 tanaman obat dan jumlah tersebut mungkin ada pula tanaman

yang belum dicantumkan.2

Bila sejarah perkembangan obat modern di Indonesia dikaji,

ternyata sebagian diantaranya diisolasi dari tanaman. Banyak ditemukan

juga bahwa obat antikanker ada yang berasal dari sumber bahan alam

seperti aktinomisin, bleomisin dan daunorubisin yang diisolasi dari jamur

dan bakteri.2

Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 17: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

5

Tabel 2.1 Obat yang berasal dari tanaman

Nama Obat Nama sumber tanaman Kegunaan

Kolkisin Colchicum autumnale Gout

Digitalis Digitalis purpurea Gagal jantung

Opium Papaver somniferum Analgesik

Kina Cinchona ledgeriana Antimalaria

Artemisinin Artemisin annua Antimalaria

Vinkristin Vinca rosea Antikanker

Vinblasin Vinca rosea Antikanker

Sumber : Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. IDI Editorial

Alasan mengapa masyarakat lebih memilih obat bahan alam antara

lain mahalnya harga obat modern/sintetis dan banyaknya efek samping.

Selain itu juga, obat herbal lebih banyak dipromosikan melalui media

massa sehingga membuat obat herbal menjadi lebih populer dan

penggunaannya meningkat, tidak saja di Indonesia melainkan di negara

maju seperti Jerman dan Amerika Serikat.2

Survei Nasional yang diadakan di Indonesia tahun 2000 didapatkan

sebanyak 15,6% masyarakat menggunakan obat tradisional untuk

pengobatan sendiri dan pada tahun 2001 jumlah tersebut mengalami

peningkatan menjadi 31,7% . Jenis obat tradisional yang digunakan antara

lain berupa obat tradisional buatan sendiri, jamu gendong maupun buatan

pabrik.2

2.1.2 Ocimum sp

Genus Ocimum sp merupakan tanaman yang sering dijumpai di

daerah tropis. Di Indonesia, jenis Ocimum sp yang dikenal adalah

Ocimum gratissimum (Ocimum viridiflorum Roth) atau dengan bahasa

daerah selasih Mekkah, selasih Jambi, ruku-ruku rimba, Ocimum Canum

Sims (Ocimum africanum Lour, Ocimum americanum L, Ocimum

brachiatum Blume) yang dikenal dengan kemangi, Ocimum basilicum

(selasih) dan Ocimum tenuiflorum (Ocimum sanctum L) atau ruku-ruku.

Kemangi sering digunakan sebagai makanan (lalapan) sedangkan ruku-

Page 18: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang
Page 19: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

7

Pada bagian bunga, tipe rangkaian bunga Ocimum sp terdiri dari

yang tunggal dan majemuk (bergerombol). Contohnya pada jenis ruku-

ruku hutan, ruku-ruku dan selasih ngombil merupakan jenis dengan

rangkaian bunga bergerombol. Sedangkan basil dan kemangi memiliki

bunga dengan rangkaian tunggal (majemuk). Bunganya pun bervariasi,

mulai dari warna mahkota yaitu putih, kuning ataupun keunguan. Namun

struktur lain seperti kelopak, mahkota, benang sari dan putik hampir

sama dan hanya berbeda pada ukuran. Mahkota bunga ruku-ruku hutan

bewarna kuning, selasih ngombol, basil hijau dan kemangi mahkota

bunganya berwarna putih, ruku-ruku dan basil keunguan mahkota

bunganya berwarna keunguan. Biji Ocimum sp berwarna hitam atau

cokelat dengan bentuk bulat telur atau bulat dengan ukuran biji relatif

kecil. Ruku-ruku hutan bentuk bijinya bulat, berwarna cokelat dengan

berat 100 butir 0,112 g, ruku-ruku bentuk bijinya bulat dengan ukuran

lebih kecil, berwarna cokelat dengan berat 100 butir sekitar 0,026 g.

Basil, selasih ngombol dan kemangi bentuk bijinya bulat telur, warna biji

cokelat-hitam dengan berat 100 butir 0,091 – 0,125 g. Berdasarkan sifat

morfologi ini antar spesies dapat dengan mudah dibedakan dengan

melihat penampilan habitus tanaman, daun serta bunganya. Sedangkan

dalam spesies yang sama, seperti pada ruku-ruku hutan, berdasarkan

habitus, morfologi bunga, daun dan biji tidak dapat dibedakan.

Sementara untuk basil (Ocimum basilicum), berdasarkan morfologi daun

dan bunga dapat dibedakan sebagai basil hijau dan basil keunguan.8

Page 20: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

8

Secara umum, morfologi dari berbagai spesies Ocimum sp dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.2 Morfologi berbagai species Ocimum sp

Sumber : Jurnal littri 14 (4) Desember 2008.

Seperti tanaman lainnya, Ocimum sp juga dikenal dengan minyak

atsirinya. Minyak atsiri merupakan produk hasil penyulingan dengan uap

dari bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri mengandung ratusan

bahan campuran yang mudah menguap dan tidak mudah menguap. Hal

ini menjadi penyebab karakteristik aroma dan rasanya.9 Bagian utama

pada minyak atsiri adalah terpenoid yang terdapat pada atsiri yang

tersuling uap. Zat ini merupakan penyebab wangi, harum atau bau yang

khas pada banyak tumbuhan. Senyawa ini menjadi penting secara

ekonomi sebagai dasar wangi-wangian alam serta sebagai rempah-

rempah yang tentunya bisa digunakan sebagai senyawa cita rasa dalam

NO Jenis

tanaman

Nama

lokal

Tinggi

(cm)

Jumlah

cabang

(bh)

Diameter

batang

(mm)

Lebar

daun

(cm)

Panjang

daun

(cm)

1 Ocimum

gratissimum

Ruku-

ruku

hutan

140,58 21 2,3 9,56 12,78

2 Ocimum

minimum

Selasih

ngombol

81,47 19,4 1,23 2,41 6,38

3 Ocimum

basilicum

(daun hijau)

Basil 90,03 16,18 1,17 3,54 5,57

4 Ocimum

basilicum

(daun

keunguan)

Basil 97,89 29 1,47 3,36 6,70

5 Ocimum

canum

Kemangi 97,54 11,6 1,44 2,50 4,31

6 Ocimum

sanctum

Ruku-

ruku

80,58 12,44 1,33 2,16 3,82

Page 21: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

9

industri makanan.10

Banyak sekali kegunaan minyak atsiri, antara lain

sebagai salah satu campuran bahan baku pada industri kosmetik, sabun

dan deterjen, farmasi, produk makanan dan minuman serta masih banyak

yang lainnya.9

Kandungan utama minyak atsiri pada berbagai spesies Ocimum sp

berbeda-beda. Pada Ocimum basilicum mengandung linalol dan metil

kavikol, Ocimum canum mengandung campor, limonen, metil sinamat

dan linalol, Ocimum citriodorum terdapat sitral, Ocimum gratissimum

mengandung eugenol atau timol, Ocimum sanctum adalah eugenol,

karyophillene, pada Ocimum viride mengandung timol dan pada Ocimum

klimandschavicum mengandung campor dan sineol.10

2.1.3 Ocimum canum Sims

Ocimum canum Sims atau dikenal juga dengan nama Ocimum

americanum L yang dalam bahasa sehari-hari disebut dengan kemangi,

merupakan salah satu dari keluarga Lamiaceae.10

Daun kemangi banyak

sekali ditemukan di hampir seluruh daerah di Indonesia. Menurut

sistematika, Ocimum canum Sims dapat dilihat sebagai berikut :

Deskripsi tanaman kemangi adalah sebagai berikut : Perawakan:

herba tegak atau semak, tajuk membulat, bercabang banyak, sangat

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Ocimum L

Species : Ocimum canum Sims

Page 22: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang
Page 23: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

11

Pada penelitian sebelumnya, menyebutkan bahwa Ocimum canum

Sims memiliki khasiat sebagai anti diabetes yang telah diteliti terutama

bagian benihnya. Suplementasi dari benih Ocimum canum dapat

mengontrol diet yang dapat menurunkan kolesterol dalam darah.12

Penelitian lain juga telah menyimpulkan bahwa, Ocimum canum Sims

memiliki efek antibakteri yang sangat tinggi, baik bakteri gram positif

seperti Staphylococcus aureus, Ocimum canum Sims juga memiliki

aktifitas tinggi terhadap bakteri gram negatif yaitu Escherichia coli.14

Aktivitas antituberkular terhadap Mycobacterium spp pada

konsentrasi 100 ppm. Kandungan minyak pada daunnya ternyata dapat

menghambat bakteri Xanthomonas malvacearum, Bacillus mycoides,

Bacillus subtilis, Bacillus pumilus, Vibrio cholerae, Staphilococcus albus,

Salmonella paratyphi dan Xanthomonas Campestris. Didapatkan pula

aktivitas dalam menghambat berbagai jenis jamur termasuk beberapa

patogen. Aktivitas antimikroba lain masih dalam penelitian.5

Analisis fitokimia tanaman mengungkapkan bahwa Ocimum canum

Sims memiliki konsentrasi tinggi flavonoid (10,00%), saponin, dan tanin,

namun rendahnya tingkat fenolat dan alkaloid. Daun menunjukkan

kandungan tinggi karbohidrat (639,6 g/kg), abu, serat kasar dan lemak

kasar, tapi sangat rendah kandungan protein. Penelitian sebelumnya

mengungkapkan bahwa Ocimum canun Sims memiliki konsentrasi tinggi

kalsium (50.72 g/kg) dengan tingkat yang cukup kalium, fosfornatrium,

dan magnesium.14

Eugenol dan flavonoid yang larut dalam air (orientin

dan vicenin) mempunyai efek antioksidan, membersihkan radikal bebas

dan mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker dengan cara

memblok suplai oksigen dan nutrien. Asam ursolat mempunyai aktivitas

imunomodulator dan tissue protector seperti penelitian Balanehru dan

Nagarajan tahun 1991 yang menyebutkan bahwa asam ursolat

mempunyai aktivitas melawan peroksidasi lipid di mikrosomal hepar.15

Asam ursolat dan karnosol mempunyai aktivitas inhibisi Nuclear Factor

Kappa B (NF-KB), menghambat aktivitas tirosin kinase dan ornitin

dekarboksilase sehingga berpotensi menghambat proses angiogenesis.16

Page 24: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

12

Flavonoid adalah salah satu dari 4000 komponen polifenol yang

terdapat secara alami pada makanan hasil bumi. Komponen ini memiliki

struktur fenil benzopiron umum (C6-C3-C6). Flavonoid telah

menunjukkan dapat menginduksi apoptosis beberapa sel kanker.

Mekanisme molekuler dari flavonoid mana yang dapat menginduksi

apoptosis belum bisa di klarifikasi. Beberapa mekanisme termasuk

inhibisi aktivitas DNA topoisomerase I/II, mengurangi Reactive Oxygen

Species (ROS), regulasi ekspresi protein heat shock, memodulasi jalur

sinyal, pengeluaran sitokrom dengan aktivasi subsequent dari caspase 3

dan caspase 9, aktivasi endonukleus dan supresi protein Mcl-1.17

Seperti species Ocimum sp lainnya, Ocimum canum Sims juga

memiliki komponen lain berupa minyak. Minyak yang dibuat dari

Ocimum canum Sims mengandung anti bakteri dan serangga. Metil

kavikol dan linolol merupakan komponen utama dari minyak Ocimum

canum Sims. Selain itu juga, kandungan lain dari minyak Ocimum canum

Sims ini adalah estragole, eugole, sitral, geranio dan timol. Komponen ini

biasa digunakan untuk pengobatan, kosmetik, industri makanan, dan

sebagai anti serangga. Minyak dan bunga Ocimum canum Sims terutama

terdiri masing-masing 1,8-sineol (60,1%) dan cis, trans-piperitol (68,5%).

Beberapa kemotipe dari minyak Ocimum canum yang telah dilaporkan

antara lain terdiri dari : tipe fenkone, tipe sitral, tipe eugenol, tipe

terpineol, tipe 1,8 sineol, tipe (E)-α-bergamoten/bisiklogermakren β-

kariofilen, tipe metal sinamat, tipe metal kavikol/α-terpineol, tipe campor,

tipe linalool dan tipe limonen.18

2.1.4 Toksikologi

Manusia tentu tidak dapat hidup tanpa obat atau zat kimia yang ada

di sekitarnya. Zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh baik disengaja

ataupun tidak disengaja dan melewati berbagai cara seperti inhalasi, kulit

ataupun secara oral. Oleh karena itu, untuk dapat memanfaatkan dan

terhindar dari dampak buruknya, manusia sangat perlu untuk

mempelajari sifat-sifat dari zat-zat yang ada di sekitarnya.19

Toksikologi

Page 25: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

13

dapat diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan

dengan zat toksik atau racun yang dapat memberikan efek buruk bagi

tubuh. Penelitian mengenai toksikologi dilakukan bukan hanya

melindungi manusia dan lingkungan dari efek-efek zat toksik tapi juga

untuk memfasilitasi pengembangan ilmu toksik yang lebih selektif

seperti obat anti kanker dan obat-obatan klinis lain, serta pestisida.20

Loomis (1978) mendefinisikan toksikologi sebagai ilmu yang

mempelajari aksi berbahaya zat kimia atas sistem biologi. Sedangkan

pakar lainnya, yaitu Timbrel (1989) mendefinisikan sebagai ilmu yang

mempelajari interaksi antara zat kimia dan sistem biologi.21

Seiring

berjalannya waktu, ilmu toksikologi dan aplikasinya semakin diperluas.22

Agar dapat mengevaluasi keberbahayaan suatu zat, perlu dipahami

kondisi, mekanisme, wujud dan sifat efek toksik suatu zat. Selanjutnya,

dengan evaluasi tersebut, dapat digunakan untuk menentukan atau

memperkirakan batas keamanan suatu zat bila digunakan agar efek buruk

tidak ditimbulkan.21

Oleh karena itu, salah satu metode yang dapat

digunakan dalam bidang toksikologi adalah uji toksisitas.

2.1.5 Uji Toksisitas

Untuk dapat mengevaluasi keamanaan suatu zat yang akan

digunakan merupakan salah satu tujuan dipelajarinya toksikologi. Suatu

efek yang terjadi setelah pemberian secara oral maupun dermal dengan

dosis tunggal maupun ganda yang diberikan selama 24 jam atau 4 jam

setelah pemberian melalui inhalasi.23

Efek berbahaya tersebut berarti

suatu efek yang dapat menyebabkan gangguan fungsional, fisiologis

(struktural) ataupun biokimiawi yang dapat berakibat terganggunya

kondisi tubuh secara umum akibat kesakitan yang disebabkan oleh suatu

zat. Definisi lain dari toksisitas adalah kapasitas suatu zat untuk

menimbulkan efek bahaya.21

Page 26: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

14

Uji toksisitas dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :7

1. Uji toksisitas akut

Uji ini dirancang untuk menentukan efek toksik suatu senyawa

yang akan terjadi dalam masa pemajanan dengan waktu yang

singkat atau pemberian konsentrasi tunggal senyawa uji pada

hewan uji. Takaran konsentrasi yang dianjurkan paling tidak

empat peringkat konsentrasi, berkisar dari konsentrasi terendah

atau hampir tidak mematikan seluruh hewan uji sampai dengan

konsentrasi tertinggi yang dapat mematikan seluruh atau

hampir seluruh hewan uji. Biasanya pengamatan dilakukan

selama 24 jam, kecuali pada kasus tertentu selama 7-14 hari.

2. Uji toksisitas subkronis atau subakut

Uji ini dilakukan dengan memberikan zat kimia yang sedang

diuji tersebut secara berulang-ulang terhadap hewan uji selama

kurang dari 3 bulan. Uji ini ditujukan untuk mengungkapkan

spektrum efek toksik senyawa uji, serta untuk melihat apakah

spektrum toksik itu berikatan dengan takaran konsentrasi.

3. Uji toksisitas kronis

Uji ini dilakukan dengan memberikan zat kimia secara

berulang-ulang pada hewan uji selama lebih dari 3 bulan atau

sebagian besar hidupnya. Meskipun pada penelitian digunakan

waktu lebih pendek, tetapi tetap lebih lambat dibandingkan Uji

Toksistas akut maupun subakut.

Toksisitas akut dapat diukur sebagai jumlah atau konsentrasi yang

dapat membunuh 50% hewan pada populasi uji. Ukuran ini biasanya

ditentukan dalam LD50 (Lethal Dose 50) atau LC50 (Lethal Concentration

50).20

LD50 dan LC50 dapat didefinisikan sebagai dosis atau konsentrasi

yang diberikan sekali (tunggal) atau beberapa kali dalam 24 jam dari

suatu zat yang secara statistik diharapkan dapat mematikan 50% hewan

coba.21

Page 27: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

15

Penentuan nilai LD50 dan LC50 dapat dilakukan dengan beberapa

cara, diantaranya :

a. Cara farmakope Indonesia III (FIII)

Untuk menghitung LD50 dengan cara ini, harus dipenuhi beberapa

syarat seperti :

1. Menggunakan seri dosis atau konsentrasi yang berkelipatan

tetap

2. Jumlah hewan percobaan atau biakan jaringan tiap kelompok

harus sama

3. Dosis harus diukur sedemikian rupa supaya memberikan

respon dari 0-100% dan hitungan dibatasi rentang tersebut

i. Rumus perhitungan LD50 adalah

m = a-b (∑pi-0,5)

m= log LD50

a= logaritma dosis terendah yang masih menyebabkan julah

kematian 100% tiap kelompok

b= beda log dosis berurutan

pi= jumlah hewan yang mati menerima dosis i dibagi jumlah

hewan seluruhnya yang menerima dosis i

b. Cara Well

Rumus :

Log m = log D+ d (f+1)

Dimana :

m = nilai LD50

D = dosis terkecil yang digunakan

d = log dari kelipatan dosis

f = suatu nilai dalam tabel Well, karena angka kematian

tertentu (r)

c. Metode probit

Hal yang harus diperhatikan untuk menghitung LD50 atau LC50

dengan metode probit antara lain :

Page 28: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

16

1. Mempunyai tabel probit

2. Menentukan nilai probit dari % kematian tiap kelompok hewan

uji

3. Menentukan nilai log dosis dari tiap-tiap kelompok

4. Menentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit

dengan log dosis, Y = mX+b

5. Memasukkan nilai 5 (probit dari 50% kematian hewan coba)

pada persamaan garis lurus, pada nilai Y. Nilai LD50 atau LC50

dihitung dari nilai antilog X pada saat Y=5

d. Cara Reed dan Muench

Agar dapat menggunakan cara Reed dan Muench, yang harus

dihitung terlebih dahulu adalah :

a = Persentase kematian yang lebih kecil dari 50%

b = Persentase kematian yang lebih besar dari 50%

i = kenaikan dosis ( log k/s )

k = dosis yang menyebabkan kematian > 50%

s = dosis yang menyebabkan kematian <50%

h = ukuran jarak =

g = hasil perkalian antara kenaikan dosis dengan ukuran jarak (h x i)

Y = hasil penjumlahan antara g dengan log s

Kemudian dicari persamaan Y = g + log s, sehingga nilai LD50

dapat diketahui dengan menentukan nilai antilog Y.

2.1.6 Metode Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi

zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut

yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan

massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga baku

yang ditetapkan.24

Ekstraksi merupakan suatu metode pemisahan senyawa campuran

dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstraksi digunakan untuk

Page 29: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

17

mengisolasi produk alam dari jaringan asli kering tumbuh-tumbuhan.

Ada beberapa metode ekstraksi, yaitu :

a. Cara dingin

1. Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan

menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau

pengadukan pada temperatur ruangkan (kamar). Remaserasi

berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah

dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya.

2. Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru

sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan

pada temperatur kamar. Proses perkolasi terdiri dari tahapan

pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi

sebenarnya (penetasan/penampungan ekstrak), terus menerus

sampai diperoleh ekstrak (perkolat).

b. Cara panas

1. Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik

didihnya selama waktu tertentu dan dalam jumlah pelarut

terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.

2. Digesti

Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinyu pada

temperatur yang lebih tinggi dari temperatur kamar, yaitu 40-

500 C.

3. Infus

Infus adalah ekstraksi menggunakan pelarut air pada

temperatur penangas air (bejana infus tercelup dalam penangas

air mendidih, temperatur terukur 900 C) selama 15 menit.

Page 30: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

18

4. Dekok

Dekok adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur

900C selama 30 menit.

5. Sokletasi

Sokletasi adalah metode ekstraksi untuk bahan yang tahan

pemanasan dengan cara meletakkan bahan yang akan

diekstraksi dalam sebuah kantung ekstraksi (kertas saring) di

dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu.25

2.1.7 Metode BSLT

BSLT merupakan metode skrining untuk menganalisa substansi

bioaktif alam dan biasanya mengarah ke komponen toksik (LC50) dari

ekstrak tanaman. Uji ini dilakukan dengan menggunakan air laut, disebut

dengan brine, serta menggunakan larva Artemia salina Leach sebagai

media. Jika metode BSLT menunjukkan ekstrak tanaman tersebut

mempunyai level poten terhadap racun, maka penelitian selanjutnya akan

bisa dilakukan dalam pengembangan antikanker`.25

Penggunaan Artemia salina Leach (larva udang) adalah

merupakan metode pengujian toksisitas yang dapat dipercaya, tidak

mahal dan relatif mudah dilakukan.26

Penetasan telur Artemia salina

Leach yang baik perlu memperhatikan beberapa faktor yaitu: hidrasi dari

kista-kista, aerasi, penyinaran, suhu, derajat keasaman (pH), dan

kepadatan telur dalam media penetasan.27

Hasil yang diperoleh dihitung sebagai nilai LC50 (letal

concentration) ekstrak uji, yaitu jumlah dosis atau konsentrasi ekstrak uji

yang dapat menyebabkan kematian larva udang sejumlah 50% setelah

masa inkubasi 24 jam. Senyawa dengan LC50 < 1000 ppm dapat dianggap

sebagai suatu senyawa aktif berdasarkan Meyer.27

Penggunaan metode ini dilakukan dengan beberapa alasan :

1. Metode ini merupakan metode penapisan farmakologi awal

yang mudah dan relatif tidak mahal serta tidak membutuhkan

spesialisasi tertentu dalam pelaksanaannya.

Page 31: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

19

2. Metode ini merupakan metode yang telah diuji hasilnya

dengan tingkat kepercayan 95% untuk mengamati toksisitas

suatu senyawa di dalam ekstrak tanaman.

3. Metode BSLT sering digunakan dalam tahap awal isolasi

senyawa toksik yang terkandung dalam suatu ekstrak kasar.28

2.1.8 Larva Artemia salina Leach

Artemia salina Leach merupakan kelompok udang-udangan dari

phylum Arthopoda. Mereka berkerabat dekat dengan zooplankton lain

seperti Copepode dan Daphnia (kutu air). Artemia salina Leach hidup di

danau-danau garam (berair asin) yang ada di seluruh dunia. Udang ini

toleran terhadap selang salinitas yang sangat luas, mulai dari nyaris tawar

hingga jenuh garam. Secara alamiah salinitas danau dimana mereka hidup

sangat bervariasi, tergantung pada jumlah hujan dan penguapan yang

terjadi. Apabila kadar garam kurang dari 6% telur Artemia salina Leach

akan tenggelam sehingga telur tidak bisa menetas, hal ini biasanya terjadi

apabila air tawar banyak masuk kedalam danau di musim penghujan.

Sedangkan apabila kadar garam lebih dari 25% telur akan tetap berada

dalam kondisi tersuspensi, sehingga dapat menetas dengan normal.29

Filum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Bangsa : Anostraca

Suku : Artemidae

Marga : Artemia

Jenis : Artemia salina Leach

Page 32: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang
Page 33: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

21

mereka dapat mencapai ukuran sampai dengan 20 mm. Pada kondisi

demikian biomasnya akan mencapai 500 kali dibandingkan biomas pada

fase nauplii.

Gambar 2.4 Siklus Hidup Artemia salina Leach

Sumber : www.frontiersin.org

Dalam tingkat salinitas rendah dan dengan pakan yang optimal,

betina Artemia salina Leach bisa menghasilkan nauplii sebanyak 75 ekor

perhari. Selama masa hidupnya (sekitar 50 hari) mereka bisa

memproduksi nauplii rata-rata sebanyak 10-11 kali. Dalam kondisi super

ideal, Artemia salina Leach dewasa bisa hidup selama 3 bulan dan

memproduksi nauplii atau kista sebanyak 300 ekor (butir) per 4 hari.

Kista akan terbentuk apabila lingkungannya berubah menjadi sangat salin

dan bahan makanan sangat kurang dengan fluktuasi oksigen sangat tinggi

antara siang dan malam hari.30

Artemia salina Leach dewasa toleran terhadap selang suhu -18

hingga 400 C. Sedangkan temperatur optimal untuk penetasan kista dan

pertubuhan adalah 25-300C. Meskipun demikian hal ini akan ditentukan

oleh strain masing-masing. Artemia salina Leach menghendaki kadar

salinitas antara 30-35 ppt, dan mereka dapat hidup dalam air tawar

selama 5 jam sebelum akhirnya mati.30

Variabel lain yang penting adalah pH, cahaya dan oksigen. PH

dengan selang 8-9 merupakan selang yang paling baik, sedangkan pH di

Page 34: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

22

bawah 5 atau lebih tinggi dari 10 dapat membunuh Artemia salina Leach.

Cahaya minimal diperlukan dalam proses penetasan dan akan sangat

menguntungkan bagi pertumbuhan mereka. Lampu standar grow-lite

sudah cukup untuk keperluan hidup Artemia salina Leach. Kadar oksigen

harus dijaga dengan baik untuk pertumbuhan Artemia salina Leach.

Dengan suplai oksigen yang baik, Artemia salina Leach akan berwarna

kuning atau merah jambu. Warna ini bisa berubah menjadi kehijauan

apabila mereka banyak mengkonsumsi mikro alga. Pada kondisi yang

ideal seperti ini, Artemia salina Leach akan tumbuh dan beranak-pinak

dengan cepat. Sehingga suplai Artemia salina Leach untuk ikan yang

dipelihara bisa terus berlanjut secara kontinyu. Apabila kadar oksigen

dalam air rendah, dan air banyak mengandung bahan organik, atau

apabila salinitas meningkat, artemia akan memakan bakteria, detritus,

dan sel-sel khamir (yeast). Pada kondisi demikian mereka akan

memproduksi hemoglobin sehingga tampak berwarna merah atau orange.

Apabila keadaan ini terus berlanjut mereka akan mulai memproduksi

kista.30

Page 35: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

23

2.2 Kerangka Konsep

Ekstrak etanol daun Ocimum canum Sims

Mengandung senyawa biokimia flavonoid

Uji toksisitas akut dengan metode BSLT menggunakan larva Artemia salina

Leach

Diteliti selama 24 jam dan menghitung jumlah kematian larva Artemia salina Leach

Analisis data

Menentukan nilai LC50

Page 36: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

24

2.3 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara ukur Alat

ukur

Skala ukur Hasil ukur

1. Konsentrasi

ekstrak daun

kemangi

Konsentrasi

larutan uji

dalam ppm

V1M1=V2M2

(perbandingan μg

ekstrak dengan mL

etanol 70 %)

- Numerik 1000 ppm,

500 ppm,

200 ppm,

100 ppm,

50 ppm

2. Persentase

Mortalitas

Hasil

perkalian

rasio dengan

100%, yaitu

larva yang

mati dibagi

jumlah larva

awal dikali

100% untuk

tiap replikasi

Numerik Persentase

mortalitas

3. Nilai LC50 konsentrasi

yang

diberikan

sekali

(tunggal)

atau

beberapa kali

dalam 34

jam dari

suatu zat

yang secara

statistic

diharapkan

dapat

mematikan

50% hewan

coba

dihitung dari

persamaan garis

lurus y=mX+b

dengan

memasukkan nilai

5 (probit dari 50 %

kematian hewan

coba) sebagai y

sehingga dihasilkan

x sebagai nilai log

konsentrasi.

- Kategorik LC50 < 1000

ppm=

bersifat

toksik

LC50 >1000 =

tidak toksik

Page 37: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

25

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan eksperimental post test only control group design

dimana responden benar-benar dipilih secara random dan diberi perlakuan serta

ada kelompok pengontrolnya. Penelitian dilakukan di Laboratorium untuk

menguji toksisitas ekstrak daun kemangi dengan menggunakan metode BSLT.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

Laboratorium Farmakologi, Laboratorium Farmakognosi dan Fitofarmaka, serta

Laboratorium Biologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah larva Artemia salina Leach.

3.3.2 Sampel

3.3.2.1 Kriteria inklusi

Larva Artemia salina Leach berumur 48 jam sebagai hewan uji.

3.3.2.2 Kriteria eksklusi

Larva Artemia salina Leach yang tidak menunjukkan aktivitas

pergerakan sebelum perlakuan.

3.3.2.3 Besar sampel

Pada penelitian ini, sekali penelitian digunakan 5 konsentrasi yang

kemudian dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Jumlah larva yang

digunakan adalah sebanyak 150 ekor larva Artemia salina Leach

untuk digunakan pada 5 konsentrasi. Tiap konsentrasi

Page 38: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

26

menggunakan 10 ekor larva, (ditambah 10 ekor untuk kelompok

kontrol) untuk tiap kali perlakuan.

3.3.2.4 Cara pengambilan sampel

Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive

random sampling terhadap larva Artemia salina Leach.

3.4 Determinasi Tanaman

Dilakukan determinasi tanaman dengan tujuan untuk menetapkan

kebenaran mengenai Ocimum canum Sims. Identifikasi atau determinasi

dilakukan di Herbarium Bogoriense, Balai Penelitian dan Pengembangan Botani

Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI Bogor.

3.5 Alat danBahan Penelitian

3.6.1 Alat Penelitian

Bejana erlenmeyer, cawan porselen, water bath, pipet volume, pipet

tetes, labu takar, timbangan, tabung uji (vial), wadah bening, aerator,

lampu.batang pengaduk, corong, gelas ukur 10 ml, mikropipet, neraca

analitik, pipet tetes, tabung reaksi beserta rak nya, seperangkat alat

penetasan telur (wadah plastik dan sterofoam), cawan penguap, labu ukur.

3.6.2 Bahan Penelitian

Daun kemangi segar didapat dari daerah Ciamis-Jawa Barat, larva

Artemia salina Leach, air laut, etanol 70%, aquadest, aluminium foil, kertas

saring (Whatman).

3.6 Cara Kerja Penelitian

3.6.1 Proses Pembuatan Simplisia

1. Pengambilan dan pengumpulan daun Ocimum canum Sims yang

berasal dari daerah Ciamis, Jawa barat. Bagian yang diambil adalah

daun segar sebanyak 2 kg.

2. Daun yang telah dipetik kemudian disortir, dipilih yang segarnya saja.

Page 39: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

27

3. Daun kemudian dicuci terlebih dahulu agar tidak ada kotoran yang

menempel.

4. Setelah dicuci, daun dikering anginkan kurang lebih selama 14 hari.

Daun diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara

langsung.

5. Setelah benar-benar kering, daun kembali disortir dan dipilih, sehingga

yang diambil adalah daun yang bebas dari kotoran ataupun mikroba.

6. Daun kemudian diblender dan didapatkan simplisia kering sebanyak

1000 gram.

3.6.2 Pembuatan Ekstrak dengan Metode Maserasi

a. Maserasi dengan etanol 70%

Adapun pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol

70%. Etanol 70% merupakan campuran antara 70 ml etanol dan 30 ml

air. Komponen-komponen polar seperti flavonoid dapat terdeteksi

dengan etanol 70% karena bersifat lebih polar daripada etanol murni.

Ditambahkan dengan air 30% sehingga menambah kepolarannya.

Etanol didapatkan mudah masuk ke membran sel untuk dapat menarik

senyawa bioaktif yang ada di tanaman.31

Setelah ditimbang, simplisia

kering kemudian dimasukkan ke dalam tabung yang ditambah dengan

larutan etanol 70% sebanyak 1:1. Campuran ini kemudian dibolak-

balikkan agar tercampur rata dan didiamkan selama 3x24 jam.

b. Penyaringan

Larutan kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring

sebanyak 3 kali.

c. Pengentalan Maserat dengan Vacuum Evaporator

Hasil saringan kemudian dimasukkan ke dalam vacuum evaporator

dalam suhu 480 C untuk menghilangkan pelarut dalam ekstrak

sehingga dihasilkan ekstrak kental.

Page 40: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

28

3.6.3 Penetasan Larva Artemia salina Leach

Artemia salina Leach direndam di dalam air tawar selama 15-30

menit. Kemudian direndam dalam 10 liter air laut. Suhu penetasan adalah

± 25-300C dan pH ± 6-7. Telur akan menetas setelah 18-24 jam dan

larvanya disebut nauplii. Nauplii siap untuk uji BSLT setelah berumur 48

jam.

3.6.4 Pembuatan Konsentrasi Larutan

Ekstrak kental kemudian diambil sebanyak 250 mg, kemudian

dilarutkan dalam aquadest sampai larut.

Larutan ini kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml

dan ditambahkan aquadest untuk dihasilkan larutan induk 1000

ppm.

Lalu masing-masing dibuat larutan dalam beberapa konsentrasi,

sebagai berikut :

a. 500 ppm

V1M1 = V2M2

(1000) V1 = (25) (500)

V1 = 12,5 ml ekstrak

b. 200 ppm

V1M1 = V2M2

(1000) V1 = (25) (200)

V1 = 5 ml ekstrak

c. 100 ppm

V1M1 = V2M2

(1000) V1 = (25) (100)

V1 = 2,5 ml ekstrak

d. 50 ppm

V1M1 = V2M2

(1000) V1 = (25) (50)

V1 = 1,25 ml ekstrak

Page 41: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

29

3.6.5 Uji toksisitas dengan metode BSLT

Setelah semua konsentrasi dibuat, kemudian disiapkan 5 tabung

reaksi untuk masing-masing konsentrasi ditambah kontrol negatif yang

masing-masing dikalikan 3 (triplo). Lalu memasukkan 10 larva udang ke

dalam masing-masing tabung reaksi yang kemudian diberikan ekstrak 1

ml. Kemudian ditambah air laut sebanyak 9 ml.

Tabel 3.1 Jumlah masing-masing konsentrasi ekstrak pada tabung reaksi

Tabung reaksi

I

Tabung reaksi

II

Tabung reaksi

III

Tabung reaksi

IV

Tabung reaksi

V

10 larva udang

+ larutan

konsentrasi

1000 ppm +

air laut

10 larva udang

+ larutan

konsentrasi

500 ppm + air

laut

10 larva udang

+ larutan

konsentrasi

200 ppm + air

laut

10 larva udang

+ larutan

konsentrasi

100 ppm + air

laut

10 larva udang

+ larutan

konsentrasi 50

ppm + air laut

3.7 Analisis Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer yang dihasilkan dengan

menghitung persentase kematian larva Artemia salina Leach pada tiap

konsentrasi. Kemudian dihitung nilai log dosis tiap-tiap konsentrasi. Lalu

dihitung menggunakan nilai probit. Setelah tabel probit didapatkan,

ditentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit dengan log

dosis, Y=mX+b dengan menggunakan Microsoft Excel. Lalu memasukka

nilai 5 (probit dari 50% kematian larva) pada persamaan garis lurus, pada

nilai Y. Nilai LC50 dihitung dari nilai antilog X pada saat Y=5.21

Page 42: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

30

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ekstraksi tanaman

Daun kemangi (Ocimum canum Sims) yang digunakan pada penelitian ini

didapat dari daerah Ciamis, Jawa Barat sebelumnya dideterminasi terlebih dahulu

di Herbarium Bogoriense, Balai Penelitian dan Pengembangan Botani, Pusat

Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI Bogor. Kemudian dilakukan proses

pembuatan ekstrak kering terlebih dahulu dengan dikeringkan dan diblender

sampai halus. Setelah itu, dilakukan proses ekstraksi dengan menggunakan

metode maserasi.

Daun kemangi yang sudah dikeringkan lalu dimasukkan ke dalam bejana

erlenmeyer dengan ditambah etanol 70%. Campuran ini kemudian diaduk supaya

tercampur rata dan didiamkan selama 3x24 jam. Setelah 24 jam campuran ini

kemudian disaring dengan kertas saring untuk didapat sari-sarinya. Pencampuran

dan penyaringan ini dilakukan tiga kali secara berulang sampai warna campuran

menjadi agak pudar. Sari daun kemangi yang diperoleh kemudian diletakkan di

atas rotatory evaporator dengan suhu 480C untuk menghilangkan pelarutnya

sehingga didapatkan ekstrak kental sebanyak 105,04 mg.

Daun kemangi didapat di dapat dari daerah Ciamis, Jawa Barat sebanyak 2

kg. Kemudian dilakukan proses sortir hingga pengeringan dan diblender hingga

didapatkan simplisia kering sebanyak 1000 gram. Rendemen ekstrak dihitung

dengan cara sebagai berikut32

:

Rendemen (%) =

x 100 %

=

x 100 %

= 1, 05 %

Hasil nilai rendemen ekstrak etanol daun Ocimum canum Sims dalam

dilihat dalam tabel 4.1

Page 43: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

31

Tabel 4.1 Data rendemen ekstrak etanol daun Ocimum canum Sims

Nama Simplisia Berat Ekstrak (gram) Rendemen ekstrak (%)

Ekstrak etanol 10,5 gram 1,05

Ekstrak kental kemudian dibuat dalam 5 konsentrasi yaitu 1000 ppm, 500

ppm, 200 ppm, 100 ppm dan 50 ppm. Ekstrak yang telah dibuat ke dalam 5

larutan konsentrasi dibuat replikasi sebanyak 3 kali (triplo) agar lebih akurat dan

dapat dihitung secara statistik. Pada masing-masing konsentrasi, digunakan 10

larva udang Artemia Salina Leach yang telah berumur 48 jam. Setelah itu,

disiapkan tabung sesuai dengan jumlah konsentrasi ditambah dengan kontrol

negatif (air laut).

Setelah itu, maka masing-masing 10 larva udang dimasukkan ke dalam

tiap-tiap tabung sesuai dengan konsentrasi. Tiap konsentrasi dimasukkan 1 ml

ekstrak yang akan ditambah dengan 9 ml air laut. Hal ini menyebabkan terjadi

perbedaan konsentrasi semula dengan konsentrasi ekstrak yang dilarutkan dalam 9

ml air laut. Oleh karena itu, pada perhitungan akhir konsentrasi digunakan sesuai

dengan konsentrasi ekstrak yang kontak langsung dengan larva yakni mejadi 1/10

konsentrasi semula. Dalam penelitian ini, konsentrasi yang berkontak langsung

dengan larva adalah 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm,dan 100 ppm

Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 70%. Harus

diperhatikan juga apakah pelarut memiliki pengaruh terhadap kematian larva

Artemia salina Leach. Dalam penelitian ini, telah dilakukan uji terhadap pelarut.

Hasilnya, tidak terdapat kematian larva udang Artemia salina Leach. Ini

menunjukkan bahwa pelarut dalam hal ini etanol 70% tidak memberikan pengaruh

terhadap kematian larva Artemia salina Leach.

Etanol merupakan pelarut polar yang dapat menarik senyawa polar yang

ada dalam tanaman.33

Adapun sifat dari etanol adalah sebagai berikut :

Page 44: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

32

Berat molekul : 46,07 gr/grmol

Titik lebur : -1120 C

Titik didih : 78,40

C

Densitas : 0,7893 gr/ml

Indeks bias : 1,36143 cP

Viskositas 200 C : 1,17 cP

Panas penguapan : 200,6 kal/gr

4.2 Perhitungan nilai LC50

Setelah didapatkan data kematian larva udang Artemia salina Leach,

dihitung persentase kematian tiap konsentrasi dengan cara :

% kematian= ∑

Adapun jumlah kematian larva dalam setiap konsentrasi ekstrak etanol

daun kemangi (Ocimum canum Sims) ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Pengaruh berbagai konsentrasi terhadap kematian larva Artemia salina

Leach

Perlakuan ke- Angka Kematian Larva Artemia salina Leach dari

10 Larva

Kontrol

negatif

0% konsentrasi (ppm)

100 50 20 10 5

1 7 4 3 3 0 0

2 5 4 4 2 2 0

3 6 3 3 3 3 0

Total kematian 18 11 10 8 5 0

Rata-rata 6 3,66 3,33 2,66 1,66 0

Standar deviasi 1 0,5773 0,5773 0,577 1,5275

Persen kematian 60% 36,66 % 33,33% 26,6% 16,6% 0%

Untuk menghitung persen kematian, jumlah larva yang mati kemudian

dibagi 30 sesuai jumlah larva yang digunakan pada 1 kali replikasi, setelah itu

Page 45: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

33

dikali 100 %. Adapun persen kematian yang didapat pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Grafik 4.1 Persentase kematian larva Artemia salina Leach pada tiap konsentrasi

ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum canum Sims)

Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa persentase kematian tertinggi

berada pada konsentrasi 100 ppm. Sedangkan persentase kematian terendah

berada pada konsentrasi 5 ppm.

Tabel 4.2 Perhitungan Nilai LC50 dengan Metode Probit

Hasil Uji Hasil Perhitungan

Konsentrasi

(ppm)

Log

konsentrasi

(X)

% kematian Probit (Y) X2 Y

2 XY

100 2 60% 5,2533 4 27,5 10,5

50 1,69 36,66% 4,6575 2,85 21,69 7,87

20 1,3 33,33% 4,5684 1,69 20,87 5,93

10 1 26,66% 4,3750 1 19,14 4,375

5 0,69 16,66% 4,0299 0,47 16,24 2,6

∑ 6,68 22,5618 10,1 105,44 31,27

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

5 10 20 50 100

16,60%

26,60% 33,33%

36,66%

60%

% K

em

atia

n A

rte

mia

sal

ina

Leac

h

Konsentrasi (ppm)

Pengaruh berbagai Konsentrasi terhadap Persentase Kematian Larva Artemia salina Leach

Page 46: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

34

Dari tabel di atas, dapat ditarik garis lurus persamaan Y= mx+b sehingga

didapatkan grafik linear seperti di bawah ini :

Grafik 4.2 Kematian dari setiap konsentrasi ekstrak

Berdasarkan grafik regresi linear di atas, dapat ditarik garis lurus melalui

persamaan Y= mx+b dimana Y bernilai 5.

Sehingga didapatkan :

m= 0,819

b= 3,482

Untuk itu, nilai LC50 yang didapat adalah sebagai berikut :

Y=mx+b

5=0,819x+3,482

X= 1,85

Antilog 1,85 = 70,7946 ppm

sehingga nilai LC50 yang didapat dari antilog X adalah 70,7946 ppm.

BSLT adalah salah satu metode skrining untuk menentukan toksisitas

suatu senyawa atau ekstrak secara akut dengan menggunakan hewan coba Artemia

5,2533

4,6575 4,5684

4,375 4,0299

y = 0,8191x + 3,4825 R² = 0,916

0

1

2

3

4

5

6

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Nila

i Pro

bit

Log Konsentrasi

Probit Kematian dari Setiap Konsentrasi Ekstrak

Page 47: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

35

salina Leach. Daya toksisitas suatu senyawa dapat diketahui dengan menghitung

jumlah kematian larva Artemia salina Leach dengan parameter Lethal

Concentration 50 (LC50). Suatu ekstrak dinyatakan bersifat toksik menurut

metode BSLT ini jika memiliki LC50 kurang dari 1000 ppm. Jika hasil uji BSLT

menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan bersifat toksik maka dapat dikembangkan

ke penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi senyawa sitotoksik tumbuhan sebagai

usaha pengembangan obat anti kanker berbasis alam (Natural Product) atau yang

disebut dengan fitoterapi.27

Pengujian terhadap ekstrak etanol daun kemangi

menunjukkan harga LC50 sebesar 70,7946 ppm. Sehingga dapat dikatakan ekstrak

etanol daun kemangi pada percobaan ini memiliki potensi toksisitas menurut

metode BSLT.

Adapun mekanisme kematian larva tersebut berhubungan dengan senyawa

seperti flavonoid yang terkandung di dalamnya. Senyawa tersebut bertindak

sebagai racun perut atau stomach poisoning sehingga akan menganggu alat

pencernaannya. Selain itu, reseptor perasa pada daerah mulut larva juga akan

dihambat sehingga menyebabkan gagalnya stimulus rasa pada larva sehingga

tidak mampu mengenali makanannya. Hal ini mengakibatkan larva mengalami

kelaparan dan akhirnya mati.26

Pada penelitian sebelumnya, uji toksisitas akut ekstrak etanol daun

kemangi dengan spesies yang berbeda, didapatkan LC50> 1000 ppm. Hasil ini

menunjukkan bahwa daun kemangi spesies (Ocimum sanctum L) bersifat tidak

toksik.26

Hal ini berbeda dengan penelitian kali ini, dimana spesies yang

digunakan adalah Ocimum canum Sims.

Page 48: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

36

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Nilai LC50 pada ekstrak kental daun kemangi adalah 70,7946 ppm. Hal

ini menunjukkan bahwa uji toksisitas akut suatu tanaman dengan

metode BSLT dinyatakan toksik apabila memiliki nilai LC50 ≤ 1000

ppm.

2. Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum canum Sims) bersifat toksik

sehingga berpotensi untuk antikanker.

5.2 Saran

1. Dengan hasil yang ada, dimana daun kemangi (Ocimum canum Sims)

memiliki potensi toksisitas akut, maka diharapkan dapat diteliti lebih

lanjut senyawa yang bersifat toksik tersebut.

2. Mengisolasi senyawa yang berpotensi toksik tersebut sehingga dapat

dikembangkan menjadi obat antikanker.

Page 49: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

37

DAFTAR PUSTAKA

1. Prapti U, dr. 2008. Buku pintar tanaman obat. Jakarta Selatan : PT Agromedia

Pusaka .p125

2. Hedi R. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. IDI

Editorial

3. Budi Tri, Galuh HE. 2009. Bebas sakit punggung. Jogjakarta : Penerbit Kanisius.

p65

4. Budi Tri, Galuh HE. 2009. Bebas Stress. Jogjakarta : Penerbit Kanisius. p44

5. Behera S, et al. 2012. Phytochemical Investigation and Study on Antioxidant

Properties of Ocimum canum hydro-alcoholic leaf extracts. Journal of Drug

Delivery & Therapeutics; 2(4). p122-p128

6. WHO Monographs on Selected Medicinal Plants. 2002 [cited 2009 January 27]

2nd volume .Available from :

http://whqlibdoc.who.int/publications/2002/9241545372.pdf

7. Harmita, Dr. et al. 2006. Buku Ajar Analisis Hayati. Ed. 3. Jakarta : EGC

8. Endang H, et al. 2008. Keragaman Selasih (Ocimum sp) berdasarkan Morfologi,

Produksi dan Mutu Herba. Bogor : Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.

Jurnal Littri 14(4). p141-148

9. Santosh KS, et al. 2011. Analysis of phytochemical and antioxidant potential of

Ocimum killimandscharicum Linn. International Journal of Current

Pharmaceutical Research; 3 (2). p 40-46

10. Nurwan N. 2008. Analisis Faktor-Faktor Literatur. Jakarta : FTUI

11. Harbone JB. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Bandung : ITB

Page 50: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

38

12. Sudarsono, Gunawan D, Wahyuono S, Donatus IA, Purnomo. 2002. Tumbuhan

obatII (Hasil Penelitian, Sifat-sifat, dan Penggunaannya). Yogyakarta : Pusat

Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada

13. Nyarko AK, et al. 2002. Extract of Ocimum canum lowers blood glucose and

facilitates insulin release by isolated pancreatic beta-islet cells. Noguchi

Memorial Institute for Medical Research, University of Ghana, Legon. May 9(4).

14. Shadia S, et al. 2007. Chemical Composition of Ocimum americanum Essential

Oil and Its Biological Effects Against, Agrotis ipsilon, (Lepidoptera: Noctuidae).

Research Journal of Agriculture and Biological Sciences : 3(6). p740

15. Balanehru S, Nagarajan B. 1991. Protective effect of oleanolic acid and ursolic

acid against lipid peroxidation. Department of Microbiology & Tumor

Biochemistry, Cancer Institute, Madras, India. Jul; 24(5). p981-p90

16. Aluko BT, et al. 2012. Phytochemical and nutrient compositions of the leaves of

Ocimum canum Sims. African Journal of Biotechnology. 11(63). p12697-12701

17. Wenying R, et al. Flavonoids: Promising Anticancer Agents. Wenying Ren,

Zhenhua Department of Hematology, 2nd Hospital of Shanxi Medical University,

Taiyuan, Shanxi 030001, P. R. China

18. Jeferson C, et al. 2013. Chemical composition and antimicrobial activity of

essential oils of Ocimum canum Sims and Ocimum selloi Benth. Annals of

Brazilian academy of science. 83(3).

19. Ernest H. 2004. A Textbook of Modern Toxicology. 3rd Edition. New York : John

Wiley and Sons Inc. p3-4

20. College of Agricultural Science. 2006. Toxicity of Pesticides. The Pennsylvania

State University. p1

21. Priyanto. 2009. Toksikologi : Mekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian

Resiko. Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi Indonesia (LESKONFI).

Page 51: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

39

22. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 2012. Bioactivities Evaluation of

Indonesian Mistletoes (Dendrophthoe pentandra) Leaves Extracts ; 2(1) p24-p27

23. UNECE. 2009. Health Hazards. United Nations : www.unece.org . p109

24. David GW. 2005. Analisis Farmasi : Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi dan

Praktisi Kimia Farmasi. 2nd

edition. p416

25. Zulfa H. 2012. Uji Toksisitas Ekstrak Kasar Organospesifik Acanthaster dengan

Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Depok: Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia

26. Dita M. 2010. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Anggur (Vitis vinifera)

Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality

Test (BSLT). Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

27. Anindita R. 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi ( Ocimum

sanctum Linn) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine

Shrimp Lethality Test ( BSLT ). Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro Semarang

28. Vivi L, et al. 2006. Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dari berbagai fraksi

ekstrak buah dan kulit mahkota dewa. Buletin Penelitian Kesehatan. 34(3). p111-

118

29. Nina Artanti, et al. Evaluasi aktivitas antikanker, antioksidan, antidiabetes, dan

toksisitas ekstrak etanol Taxus Sumatrana. Puslit Kimia-LIPI, Kawasan

Puspiptek, Serpong.

30. Laboratory of Ecotoxicology and LCA. Acute toxicity test on brine shrimp

(Artemia salina Leach). Department of enviromental chemistry. ICT: Prague

31. Prashant T, et al. 2011. Phytochemical Screening and Extraction : A Review.

International Pharmaceutical Sciencia. 1(1). p100

Page 52: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

40

32. M. Zamrodi. 2011. Uji Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Aktif

Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica L). Malang : Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim

33. Perry RH. 1999, Perry's Chemical Engineering Handbooks. New York: Mc.

Graw Hill

Page 53: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang
Page 54: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

42

Lampiran 2

Data Kematian Larva Artemia salina Leach pada tiap Perlakuan

Lampiran 2.1 Data Kematian Larva Artemia salina Leach pada Perlakuan 1

Tabung

reaksi

Konsentrasi

5 ppm

Konsentrasi

10 ppm

Konsentrasi 20

ppm

Konsentrasi 50

ppm

Konsentrasi

100 ppm

Tabung 1 1 3 3 4 6

Tabung 2 2 3 3 3 6

Tabung 3 0 2 2 4 8

Lampiran 2.2 Data Kematian Larva Artemia salina Leach pada Perlakuan 2

Lampiran 2.3 Data Kematian Larva Artemia salina Leach pada Perlakuan 3

Tabung

reaksi

Konsentrasi

5 ppm

Konsentrasi

10 ppm

Konsentrasi 20

ppm

Konsentrasi 50

ppm

Konsentrasi

100 ppm

Tabung 1 3 3 4 6 7

Tabung 2 1 2 2 3 5

Tabung 3 3 3 3 3 7

Tabung

reaksi

Konsentrasi

5 ppm

Konsentrasi

10 ppm

Konsentrasi 20

ppm

Konsentrasi

50 ppm

Konsentrasi

100 ppm

Tabung 1 2 2 3 3 5

Tabung 2 1 1 5 3 4

Tabung 3 2 3 2 5 5

Page 55: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

43

Lampiran 3

Pembuatan Ekstrak Kental Etanol Daun Kemangi

2 kg daun kemangi dipetik dari daerah

Ciamis-Jawa Barat

Dicuci, dan dibersihkan dari kotoran

Disortir dan dikering anginkan selama 14 hari

Disortir kembali, dibersihkan dari kotoran

Diblender sampai halus dapat simplisia kering

1 kg

Dimaserasi dengan etanol 70%

Disaring

Filtrat Ampas

Dievaporasi 480

C

Ekstrak kental 105,4 mg

Uji toksisitas akut dengan

BSLT

Page 56: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

44

Lampiran 4

Data Perhitungan Pembuatan Larutan Konsentrasi

a. 500 ppm

V1M1 = V2M2

1000V1 = 25.500

V1 = 12,5 ml ekstrak

b. 200 ppm

V1M1 = V2M2

1000V1 = 25.200

V1 = 5 ml ekstrak

c. 100 ppm

V1M1 = V2M2

1000V1 = 25.100

V1 = 2,5 ml ekstrak

d. 50 ppm

V1M1 = V2M2

1000V1 = 25.50

V1 = 1,25 ml ekstrak

Page 57: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

45

Lampiran 5

Skema Uji Toksisitas Akut dengan Metode BSLT

Ekstrak kental etanol daun kemangi

Diencerkandalam aquadest

Kontrol

negatif

10 larva

udang +

10 ml air

laut

Dibuat masing-masing konsentrasi 500

ppm, 200 ppm, 100 ppm dan 50 ppm

10 ekor

larva

udang+kon

sentrasi

500 ppm+

air laut

10 ekor

larva udang

+konsentra

si 200

ppm+ air

laut

10 ekor

larva

udang

+konsentra

si 100

ppm+ air

laut

10 ekor

larva

udang

+konsentra

si 50 ppm+

air laut

Ditunggu 1x24 jam

Dihitung jumlah larva udang yang mati

Masing-masing tabung dilakukan replikasi 3

kali

Dihitung persentase kematian larva udang

Menentukan nilai LC50 dengan metode probit

Page 58: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

46

Lampiran 6

Nilai Probit

Page 59: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

47

(Lanjutan)

Page 60: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

48

(Lanjutan)

Page 61: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

49

(Lanjutan)

Page 62: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

50

Page 63: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

51

Page 64: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI …Banyak penelitian sebelumnya mengenai daun kemangi, dan hasil yang sudah dapat dibuktikan adalah tingginya kadar antioksidan yang

52

Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitri Fatimatuzzahra

Tempat, tanggal lahir : Ciamis, 20 September 1991

Alamat : Jalan Angganaya 37 Ciamis-Jawa Barat

No. HP : +62 81392359679

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. TK Rukun Batik (1995-1997)

2. MIN 1 Ciputat (1995-2003)

3. MTs Pembangunan UIN (2003-2006)

4. MAN 2 Ciamis (2007-2010)

5. PSPD FKIK UIN Jakarta (2010-sekarang)