uji antidiabetik daun binahong (anredera cordifolia (ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/naskah...

19
UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UMS Oleh : Nurtika J 500 130 024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: phamtruc

Post on 21-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.)

Steenis) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

(Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran UMS

Oleh :

Nurtika

J 500 130 024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

i

HALAMAN PERSETUJUAN

UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG

DIINDUKSI ALOKSAN

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

NURTIKA

J 500 1300 24

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Pembimbing

Utama

Riandini Aisyah, S.Si, M.Sc.

NIK.1011

Page 3: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

ii

HALAMAN PENGESAHAN

UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG

DIINDUKSI ALOKSAN

OLEH:

NURTIKA

J 500 1300 24

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Kedokteran Umum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari ........., ...................2017

dan dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Dewan Penguji:

1. dr. Devi Usdiana Rosyidah, M.Kes. (.........................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. dr. Retno Sintowati, M. Sc. (.........................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Riandini Aisyah, S.Si, M.Sc. (.........................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

DR. Dr. E.M. Sutrisna, M.Kes.

NIK: 919

Page 4: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

iii

PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan sebelumnya untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu Perguruan Tinggi manapun. Sepanjang sepengetahuan penulis tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan orang lain, dalam

naskah ini kecuali disebutkan dalam pustaka.

Surakarta, 10 Februari 2017

Penulis

Nurtika

J 500 1300 24

Page 5: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

1

Uji Antidiabetik Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Pada

Tikus Putih jantan Galur Wistar (Rattus novergicus) yang Diinduksi Aloksan

Abstrak

Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) mengandung senyawa

alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid. kandungan utama daun binahong

adalah flavonoid. Jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan

metode pre and post test with controlled group design. Hewan uji yang digunakan

sebanyak 25 ekor tikus putih jantan galur Wistar dibagi dalam 5 kelompok

perlakuan. Kelompok 1 = aquades sebagai kontrol negatif, kelompok 2 =

glibenklamid 0,126/200 gr/BB, kelompok 3 = ekstrak 25 mg/kgBB, kelompok 4 =

ekstrak 50 mg/kgBB, dan kelompok 5 = ekstrak 100 mg/kgBB. Hasil uji Kruskal-

Wallis didapatkan selisih data pada kelompok pretest dan posttest nilai p = 0,000

(nilai p < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa dalam perlakuan berbeda

bermakna. Kemudian dilanjutkan analisis Post-Hoc uji Mann-Whitney antar

kelompok K (-) dengan K (+) nilai p = 0,009, K (-) dengan dosis 1 nilai p = 0,009,

K (-) dengan dosis 2 nilai p = 0,009, K (-) dengan dosis 3 nilai p = 0,674. Hasil uji

Mann-Whitney menunjukkan seluruh dosis memiliki perbedaan bermakna

dibandingkan kontrol negatif dengan nilai p <0,05 kecuali kelompok kontrol

negatif dengan kelompok dosis 3 dengan hasil berbeda tidak bermakna. Ekstrak

etanol 70% daun binahong dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB

memiliki efek penurunan kadar glukosa darah tikus putih galur Wistar yang

diinduksi aloksan.

Kata kunci : Efek antidiabetik Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.)

Steenis), kadar glukosa darah.

ABSTRACT

Binahong leaves (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) contain alkaloids,

flavonoids, saponins and terpenoids. Main compound of Binahong leaves is

flavonoids. This study was experimental laboratory using pre and posttest with

controlled group design. Animal tests used as many as 25 male rats Wistar were

divided into 5 groups. Group 1 = distilled water as a negative control, group 2 =

glibenclamide 0.126 / 200 gr / BB, Group 3 = extract of 25 mg / kg, group 4 =

extract of 50 mg / kg, and group 5 = extract 100 mg / kg. Initial blood glucose

measurements on day 0, glucose after alloxan induction on day 4 and glucose

after treatment on day 12 using a blood sugar tests kit glucometer. The results of

the Kruskal-Wallis test p value = 0.000 (p <0.05), means that there were

differences between groups. Analysis of Post-Hoc Mann-Whitney test between

groups posttest K (-) with K (+) value was p = 0.009, K (-) at a dose was 1 p =

0.009, K (-) at a dose was 2 p = 0.009, K (-) with 3 doses of the value was p =

0.674. Mann-Whitney test results showed that all doses had a significant

difference compared to the negative control with p <0.05 except for the negative

control group with groups dose 3 was not significant value. The 70% ethanolic

Page 6: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

2

extract of Binahong leaves at dose of 25 mg / kg, 50 mg / kg, and 100 mg / kg

had the effect as antidiabetic on Wistar rats induced by alloxan.

Keyword: The 70% Ethanolic extract binahong leaves (Anredera cordifolia (Ten.)

Steenis), blood glucose level

1. PENDAHULUAN

Penggunaan obat tradisional di Indonesia sudah berlangsung sejak

ribuan tahun lalu, sebelum obat modern ditemukan dan dipasarkan (Dewoto,

2007). Berdasarkan data WHO 40% dari penduduk Indonesia menggunakan

obat tradisional herbal. Sebuah survei melaporkan, terdapat 281.492 praktisi

pengobatan tradisional di Indonesia dan angka ini terus mengalami

peningkatan yang signifikan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

(2010) menyatakan bahwa upaya kesehatan dengan obat tradisional

merupakan bentuk dari partisipasi masyarakat dalam mendukung

peningkatan kesehatan.

Sari (2006) menyatakan, penggunaan obat tradisional secara umum

dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan

karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit

daripada obat modern. Meskipun saat ini obat tradisional cukup banyak

digunakan oleh masyarakat dalam usaha pengobatan sendiri (self-

medication), profesi kesehatan/dokter umumnya masih enggan untuk

meresepkan ataupun menggunakannya. Obat tradisional Indonesia

merupakan warisan budaya bangsa sehingga perlu digali, diteliti dan

dikembangkan agar dapat digunakan lebih luas oleh masyarakat (Dewoto,

2007).

Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional

untuk diabetes mellitus adalah Binahong (Anredera cordifolia (Ten.)Steenis).

Binahong (Anredera cordifolia (Ten.)Steenis) dikenal sebagai tanaman

multiguna karena hampir seluruh bagian tanaman mulai dari akar hingga

daun bermanfaat bagi manusia (Makalalag et al, 2013).

Page 7: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

3

Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.)Steenis) merupakan salah

satu tumbuhan obat yang dimiliki Indonesia dan berpotensi untuk

dikembangkan menjadi bahan baku obat, karena tumbuhan ini bermanfaat

bagi masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit antara lain diabetes,

analgetik, pembengkakan sendi-sendi, diare dan memar (Syamsul et al,

2014). Binahong (Anredera cordifolia (Ten.)Steenis) juga dapat berkhasiat

untuk mengobati luka bakar, penyakit tifus, radang usus, sariawan,

keputihan, pembengkakan hati, pembengkakan jantung, meningkatkan

vitalitas dan daya tahan tubuh (Manoi, 2009).

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit

metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada

diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau

kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan

pembuluh darah, World Health Organization (WHO) sebelumnya telah

merumuskan bahwa DM merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan

dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara umum dapat

dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat

dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif

gangguan fungsi insulin (Gustaviani, 2009 ).

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan rancangan

penelitian pre and postest with control group design (Notoadmojo, 2012).

Penelitian ini ingin membuktikan apakah terdapat pengaruh pemberian

ekstrak etanol daun binahong terhadap penurunan kadar gula darah pada

tikus galur Wistar. Penelitian dilakukan di laboratorium Biomedik III yaitu

di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Subjek penelitian ini adalah Daun Binahong

(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) yang diperoleh dari daerah Sonorejo,

Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada bulan November 2016. Penelitian

ini menggunakan hewan uji tikus putih jantan galur Wistar (Rattus

Page 8: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

4

norvegicus), dengan usia kurang lebih 2-3 bulan dan berat badan kira-kira

150-300 gram sebanyak 25 ekor. Penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan sampel purposive sampling dan pengelompokan simple

random. Besar sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus

federer untuk menentukan berapa jumlah tikus yang akan digunakan

(Andries, 2009 dalam Candrasari et al, 2012).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Tabel 1. Perbandingan Rata-rata Awal, Setelah Induksi Aloksan dan Setelah

Perlakuan.

Sumber : Data Sekunder diolah, Desember 2016.

Hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata kadar

glukosa awal, setelah induksi aloksan dan setelah pemberian

perlakuan. Kenaikan dan penurunan setiap kelompok berbeda

tergantung dari dosis perlakuan yang diberikan.

Kelompok N

Glukosa

Awal

(mg/dl)

Glukosa

Setelah

Induksi

Aloksan

(mg/dl)

Glukosa

Setelah

Perlakuan

(mg/dl

Presentas

e

Penuruna

n (%)

Kontrol - 5 100,2±9,84 311±20,1 334±21,2 7,3

Kontrol + 5 80,8±17,2 306,6±47,7 129,2±37,1 57,86

Dosis 1 5 80,8±17,2 354±31,6 121,2±35,4 35,36

Dosis 2 5 98,2±6,41 339,2±50,2 177±72,1 47,81

Dosis 3 5 99,4±9,73 339,2±50,2 330±105 2,71

Total 25

Page 9: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

5

Tabel 2. Persentase Peningkatan Glukosa setelah Induksi Aloksan.

Kelompok N

Rerata Tiap Kelompok

Rerata Peningkatan

(%) Glukosa

Awal(mg/dl)

Glukosa Setelah

Induksi

Aloksan(mg/dl)

Kontrol – 5 100,2 ± 9,83 311 ± 20,1 278.78 ± 104

Kontrol + 5 80,8 ± 17,2 306,6 ± 47,7 280.24 ± 176

Dosis 1 5 80,8 ± 17,2 354 ± 31 331.17 ± 79,8

Dosis 2 5 98,2 ± 6,41 339,2 ± 50,2 310.24 ± 682

Dosis 3 5 99,4 ± 9,73 339,2 ± 50,2 309.89 ± 415

Total 25

Sumber : Data Sekunder diolah, Desember 2016.

Hasil tersebut menunjukkan terdapat peningkatan glukosa pada

seluruh kelompok, dosis 1, dosis 2, dosis 3, kontrol positif dan kontrol

negatif setelah diinduksi aloksan.

3.2 Uji Statistik

Tabel 3. Uji Normalitas Data dengan Shapiro-Wilk

Sumber : Data Sekunder diolah, Desember 2016.

Uji Shapiro-Wilk digunakan untuk mengetahui distribusi data

yang didapatkan normal atau tidak pada sampel yang sedikit yaitu

kurang dari 50. Uji normalitas data pada nilai persentase penurunan

data kelompok setelah induksi aloksan dan kelompok data setelah

perlakuan didapatkan nilai p = 0,000 Karena nilai p < 0,05 maka

distribusi data tidak normal.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

,394 25 ,000 ,632 25 ,000

Page 10: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

6

Gambar 1. Uji Normalitas Data Kelompok Setelah induksi Aloksan

Gambar 2. Uji Normalitas Data Kelompok Setelah Perlakuan Setelah di

Transformasi

Page 11: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

7

Gambar 3. Uji Normalitas Data Kelompok Setelah Perlakuan

Gambar 4. Uji Normalitas Data Kelompok Setelah Induksi Aloksan dan

Kelompok Data Setelah Perlakuan

Page 12: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

8

Tabel 4. Uji Test of Homogenety of Variance Selisih Data Setelah Induksi

Aloksan dan Setelah Perlakuan

Sumber : Data Sekunder diolah, Desember 2016.

Tabel 5. Uji Test of Homogenety of Variance Data Kelompok Setelah

Perlakuan Setelah di Transformasi.

Sumber : Data Sekunder diolah, Desember 2016..

Uji Test of Homogenety of Varience pada data pretest dan

posstest digunakan untuk mengetahui homogenitas dari varian data

tiap kelompok. Kriteria Uji Test of Homogenety of Varience adalah

jika angka p > 0,05, data yang di uji homogen atau varian data sama.

Uji homogenitas dilakukan pada data kelompok setelah perlakuan dan

kelompok setelah induksi aloksan data yang didapatkan antara pretest

dan posttest nilai p = 0,001 (nilai p < 0,05) maka dapat disimpulkan

bahwa varian data tidak homogen.

Tabel 6. Uji Kruskal-Wallis Persentase Data Setelah Induksi Aloksan dan

Setelah Perlakuan

Sumber : Data Sekunder diolah, Desember 2016

Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk mengetahui rata-rata

perbandingan tiap kelompok yang lebih dari dua kelompok perlakuan

yang memiliki distribusi data tidak normal dan sebaran data tidak

Levene Statistic df1 df2 Sig.

7,111 4 20 ,001

Test of Homogeneity of Variances

T.posttes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,382 4 20 ,029

Selisih

Chi-Square 23,904

Df 4

Asymp. Sig. ,000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: kelompok

Page 13: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

9

homogen atau salah satunya. Kriteria Uji Kruskal-Wallis adalah jika

nilai p < 0,05, nilai data di antara variasi dalam perlakuan dikatakan

ada perbedaan yang nyata. Uji Kruskal-Wallis didapatkan selisih data

pada kelompok pretest dan posttest nilai p = 0,000 (nilai p < 0,05)

maka dapat disimpulkan bahwa dalam perlakuan berbeda bermakna.

Tabel 7. Uji Mann-Whitney Selisih Data Setelah Induksi Aloksan dan Setelah

Perlakuan

Sumber : Data Sekunder diolah, Desember 2016

Uji Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui signifikan dari

perbedaan rata-rata data antar kelompok perlakuan yang memiliki

distribusi data tidak normal dan sebaran data tidak homogen atau salah

satunya. Kriteria Uji Mann-Whitney adalah jika nilai p < 0,05,

menunjukkan bahwa terdapat nilai perbedaan yang nyata atau

signifikan. Sebaliknya, jika nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak

terdapat nilai perbedaan yang nyata atau signifikan. Uji Mann-

Whitney dilakukan pada data penurunan GD dan hasil uji masing-

masing kelompok lain.

Kelompok Nilai p Hasil Uji

I-II 0.009 Berbeda bermakna

I-III 0.009 Berbeda bermakna

I-IV 0.009 Berbeda bermakna

I-V 0.674 Berbeda tidak bermakna

II-III 0.036 Berbeda tidak bermakna

II-IV 0.530 Berbeda tidak bermakna

II-V 0.009 Berbeda bermakna

III-IV 0.028 Berbeda tidak bermakna

III-V 0.009 Berbeda bermakna

IV-V 0.009 Berbeda bermakna

Page 14: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

10

Tabel 7. Persentase efek penurunan kadar glukosa kelompok uji

dibandingkan dengan glibenklamid

Kelompok N Rerata Penurunan (%)

Dosis 1

5

113.6

Dosis 2

5 82.63

Dosis 3

5 4.684

Total 25

Hasil tersebut menunjukkan dari ketiga dosis uji didapatkan

dosis uji didapatkan dosis 1 memiliki efek rata-rata persentase yang

paling mendekati dengan kontrol positif yaitu glibenklamid dengan

dosis 0,126/200 gr/BB tikus.

3.3 Pembahasan

Penelitian telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui efek

pemberian ekstrak etanol 70% daun binahong terhadap penurunan

kadar gula darah pada tikus jantan galur Wistar. Hewan uji yang

digunakan sebanyak 25 tikus dan dibagi kedalam 5 kelompok

perlakuan yaitu kelompok perlakuan 1 diberikan ekstrak etanol 70%

daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dengan dosis 25

mg/kgBB, kelompok perlakuan 2 diberikan ekstrak etanol 70% daun

binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dengan dosis 50

mg/kgBB, kelompok perlakuan 3 diberikan ekstrak etanol 70% daun

binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dengan dosis 100

mg/kgBB, kelompok kontrol positif diberikan glibenklamid dosis

0,126/200 grBB dan kelompok kontrol negatif hanya diberikan

aquades. Pengukuran kadar glukosa darah tikus dilakukan sebanyak 3

kali yaitu pengukuran kadar glukosa awal sebelum dilakukan

perlakuan apapun, kadar glukosa pretest 4 hari setelah injeksi aloksan

dan kadar glukosa post test 7 hari setelah pemberian perlakuan.

Page 15: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

11

Sebelum dilakukan perlakuan ekstrak dan obat, seluruh tikus

diinduksi dengan aloksan untuk membuat kondisi tikus diabetes

eksperimental. Empat hari setelah induksi aloksan dilakukan

pengukuran glukosa darah yang kemudian kadarnya dibandingkan

dengan pemeriksaan glukosa sebelum induksi dengan aloksan.

Mekanisme kerja aloksan menghasilkan kerusakan pada sel beta

pankreas terutama menyerang senyawa-senyawa seluler yang

mengandung gugus sulfidril, asam-asam amino sistein dan protein

yang berikatan dengan gugus SH (Parameswari dan Widjanarko,

2014). Dosis aloksan yang paling tepat digunakan untuk menginduksi

tikus agar terjadi diabetes adalah 125 mg/kgBB, karena dosis ini

sudah dapat merusak sel beta langerhans namun tidak merusak secara

keseluruhan sehingga sesuai dengan yang diinginkan untuk percobaan

(Parameswari dan Widjanarko, 2014).

Ekstrak etanol 70% daun binahong (Anredera cordofolia (Ten.)

Steenis) sebagai dosis uji, glibenklamid sebagai kontrol positif dan

aquades sebagai kontrol negatif diberikan dalam kurun waktu 7 hari.

Selanjutnya glukosa darah diukur kembali dan dibandingkan antara

glukosa sebelum dan setelah perlakuan.

Pada uji Kruskal-Wallis didapatkan nilai selisih antara kelompok

posttest dan pretest nilai p = 0,000 (nilai p < 0,05) maka dapat

disimpulkan bahwa dalam perlakuan terdapat perbedaan yang

bermakna. hipotesis 1 terbukti, yaitu terdapat efek penurunan kadar

glukosa darah tikus putih galur Wistar (Rattus norvegicus) yang

diberikan ekstrak etanol 70% daun binahong (Anredera cordifolia

(Ten.) Steenis) yang diinduksi aloksan. Melalui uji Mann-Whitney

diketahui terdapat 6 kelompok yang berbeda bermakna yaitu

kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif, kontrol negatif

dengan dosis 1, kontrol negatif dengan dosis 2, kontrol positif dengan

dosis 3, dosis 1 dengan kontrol dosis 3 dan dosis 2 dengan dosis 3.

Sedangkan dosis 1, 2 dan 3 tidak memiliki perbedaan yang bermakna

Page 16: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

12

dibandingkan dengan kontrol positif (Tabel 3). Artinya dosis 1, 2 dan

3 memiliki efek penurunan glukosa yang mendekati efek glibenklamid

sebagai kontrol positif.

Dari uji Wilcoxon antara data glukosa sebelum dan setelah

induksi aloksan didapatkan perbedaan yang sangat signifikan dengan

nilai p < 0,005 (Lampiran 19). Pada dosis 1 didapatkan peningkatan

glukosa 338,11%, dosis 2 245,41%, dosis 3 386,26%, kontrol positif

279,45% dan kontrol negatif 210,37%.Sehingga dapat disimpulkan

seluruh kelompok, kontrol negatif, kontrol positif, dosis 1, dosis 2,

dan kelompok dosis 3, mengalami peningkatan glukosa setelah

induksi aloksan.

Efek penurunan kadar glukosa kelompok uji dibandingkan

dengan glibenklamid sebagai kontrol positif didapatkan hasil dosis 1

memiliki efek 113,6% dibandingkan dengan glibenklamid, pada dosis

2 memiliki efek 82,63% dibandingkan dengan glibenklamid dan dosis

3 memiliki efek 4,684% dibandingkan dengan glibenklamid. Dari

ketiga dosis uji didapatkan dosis 1 memiliki efek rerata persentase

yang paling mendekati dengan glibenklamid dosis 0,126/200 gr/BB

tikus yaitu 113,6% dibandingkan dengan glibenklamid.

4. PENUTUP

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini Ekstrak etanol

70% daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dosis 25 mg/kgBB,

50 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB pada efek dosis 25 mg/kgBB mempunyai

efek penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan galur Wistar (Rattus

norvegicus) yang diinduksi aloksan. Dalam penelitian ini, ekstrak daun

binahong dengan dosis 25 mg/kgBB memberikan efek paling maksimal

dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus jantan galur Wistar.

PERSANTUNAN

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tulus

kepada: DR. Dr. E. M. Sutrisna, M.kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Dr. Erna Herawati., Sp.KJ Selaku Kepala

Page 17: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

13

Biro Skripsi, Ibu Riandini Aisyah, S.Si, M.Sc selaku pembimbing utama skripsi,

Dr. Devi Usdiana Rosyidah. M,Kes selaku ketua penguji skripsi, Dr. Retno

Sintowati. M.Sc selaku anggota penguji, segenap dosen dan staff Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, Keluarga tercinta, dan semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah publikasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Akrom., Harjanti P. D., Armansyah, T., 2014. Efek Hipoglikemik Ekstrak Etanol

Umbi Ketela Rambat (Ipomoea batatas P) (EEUKR) Pada Mencit Swiss

Yang diinduksi Aloksan. Pharmaciana.4:65-76

American Diabetes Association, 2010. Diagnosis and Classification of Diabetes

Mellitus. Diabetes Care.33 : 562-569.

Ajie R. B., 2015. White Dragon Fruit (Hylocereus undatus) Potential as Diabetes

Mellitus Treatment.J MAJORITY .4 : 69-72

Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. 2010. Antidiabetik

Oral Diabetes Melitus.EDITORIAL I Vol. XI /No. 5.

Baroroh, F., Aznam, N., Susanti, H., 2011. Uji Efek Antihiperglikemik ekstrak

etanol daun kacapiring (Gardenia augusta, Merr) pada Tikus Putih Jantan

Galur Wistar.Jurnal Ilmiah Kefarmasian.1 : 43–53

Candrasari, A., Romas, M. A., Hasbi, M., Astuti, O.R.., 2012. Uji Daya

Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz &

Pav.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 6538,

Eschericia coli ATCC 11229 dan Candida albicans ATCC 10231 Secara

In Vitro. Biomedika. 4:1

Dahlan, M. S., 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 5. Jakarta.

Penerbit Salemba Medika

Dewoto, R. H., 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi

Fitofarmaka. Jakarta. Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. 205-206

Fauziah F., Arifin H., Elisma, dan Agustina N., 2014. Pengaruh Pemberian

Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap

Kadar Kolesterol Total Darah pada Mencit Putih Jantan

Hiperkolesterolemia.Prosiding Seminar Nasional dan Workshop

Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV : 212-219

Firdous, M., Koneri, R., Sarvaraidu, C. H., Harish M., dan Shubhapriya, K.H.,

2009. Antidiabetic Activity of Saponin of Momordica Cymbalaria in

Page 18: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

14

Streptozotocin-Nicotinamide. Journal of Clinical Diagnostic Research.

3:1460-1465

Gustaviani, R., Diagnosis dan klasifikasi diabetes mellitus. Dalam : Sudoyo AW,

Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S., 2009. Buku ajar ilmu

penyakit dalam . Edisi IV. Jilid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen

Ilmu Penyakit Dalam FKUI. pp 1880-1883

Indra, W. H., Pulungan, A. B., Tridjaja, B., Batubara, T. B. J., 2009. Komplikasi

Jangka Pendek dan Jangka Panjang Diabetes Mellitus Tipe 1. Sari

Pediatri. 10:367-372

Katzung, G. B., 2012. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC. 716-717

Kurniawan, B., Aryana F. W., 2015. Binahong (Cassia Alata L) As Inhibitor Of

Escherichiacoli growth. J MAJORITY. 4:100-104

Larasari, L., Sukandar E. Y., Qowiyyah, A., 2011. Efek Ekstrak Metanol Daun

Binahong (Anredera cordifilia (Ten.) Steenis) Terhadap Gula Darah Pada

Mencit Model Diabetes Melitus. Jurnal Medika Planta. 1:1-10

Lidinilla, G. N., 2014. Uji Aktivitas Etanol 70% Daun Binahong (Anredera

cordifolia (Ten) Steenis). Skripsi program studi farmasi. Jakarta

Makalalag, W. I., Wullur, A., dan wiyono, W., 2013. Uji Ekstrak Daun Binahong

( Anredera cordifolia Steen.) Terhadap kadar Gula Darah Pada Tikus Putih

Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Sukrosa.

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi. 2:28-34

Manoi, F., 2009. Binahong (Anredera Cordifolia) sebagai Obat. Warta Penelitian

dan Pengembangan Tanaman Industri. 15:3-5

Murdianto, Agus., Ria, Enny, F., Dewi, K., Isolasi, 2012. Identifikasi Serta Uji

Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid Dari Ekstrak Daun

Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) Terhadap Staphylococcus

aureus dan Escherichia coli.Universitas Diponegoro.

Ndraha, S., 2014. Diabetes Melitus Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini. MEDICINUS.

27:1-5

Prameswari, O. M., dan Widjanarko S. B., 2014. Uji Efek Ekstrak Air Daun

Pandan Wangi Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah dan

Histopatologi Tikus Diabetes Melitus.Jurnal Pangan dan Agroindustri.

2:4

Purbowati, O., 2011. Pengaruh Campuran Ekstrak Tanaman Binahong (Anredera

cordifilia (Ten.) Steenis) Dan Sambiloto (Andrographis paniculata Nees)

Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus novergicus L.) Jantan.

Skripsi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen

Biologi Depok.

Page 19: UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten ...eprints.ums.ac.id/52595/11/NASKAH PUBLIKAS EDITI.pdf · PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI

15

Rahmawati, F., Bintari H. S., 2014. Studi Aktivitas Antibakteri Sari Daun

Binahong (Anredera cordifilia (Ten.) Steenis) Terhadap Pertumbuhan

Bacillus cereus dan salmonella enteritidis. Unnes Journal of Life Science

3. 103-111

Suyono, S., Waspadji, S., Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., & Semiardji,

D., 2011. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Edisi 2. Jakarta :

Balai Penerbitan FKUI. 126-168

Syamsul, E. S., Lestiani, A.W., Sukawaty , Y., Supomo., 2014. Uji Daya

Analgetik Ekstrak Etanolik Daun Binahong (Anredera cordofolia (Ten.)

Steenis) pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan. Prosiding Seminar

Nasional Kimia

Yuriska, A. F., 2009. Efek Aloksan terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar.

Karya lmiah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.