uas psikologi komunikasi uinsa surabaya

39

Click here to load reader

Upload: aziz-hakim-astqolani

Post on 21-Sep-2015

180 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

uas psikologi komunikasi

TRANSCRIPT

NAMAAZIZ HAKIM ASTQOLANI

KOSMAILMU KOMUNIKASI 2-F2

NIMB06213013

MATA KULIAHPSIKOLOGI KOMUNIKASI

SISTEM KOMUNIKASI MASSA

A. Pengertian Komunikasi Massa

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan bittner (1980: 10): Mass communication is message communicated through a mass medium to large number of people (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang).

Ahli komunikasi lain mendefinisikan komunikasi dengan memperinci karakteristik komunikasi massa. Gebner (1967) menulis, Mass communication is technologically and institutionally based product and distribution of the most broadly shared continious flow of messages in industrial societies (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri).

Meletzke (1963) menghimpun banyak definisi; beberapa diantaranya adalah;1. Komunikasi massa kita artikan setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.

2. Komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari beberapa kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat.3. bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen, dan anonim; pesan yang disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas; Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.

Berdasarkan definisi diatas, berarti komunikasi massa merupakan salah satu proses komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan, organisasi, dan kegiatan yang sebenarnya). Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan oleh media massa modern, misalnya : televisi, radio, majalah, surat kabar, film. Everest M. Rogers, berpendapat bahwa selain media massa modern, ada media massa tradisional yang meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun dan lain-lain (Effendy, 2005 :50).

Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media. Massa ditandai oleh komposisi yang selalu berubah dan berada pada batas wilayah yang selalu berubah pula. Ia tidak bertindak untuk dirinya sendiri, tetapi dikendalikan untuk melakukan suatu tindakan. Para anggotanya heterogen dan banyak sekali jumlahnya, serta berasal dari lapisan sosial dan kelompok yang demografis. Meskipun demikian, dalam menentukan suatu objek perhatian tertentu mereka selalu bersikap sama dan berbuat sesuai dengan persepsi orang yang akan memanipulasi mereka.

Menggaris bawahi kenyaataan bahwa komunikasi massa mengandung aspek-aspek unik yang menurut kecenderungan bersifat sosialis dari psikologis, yang lebih normatif dari pada teori yang berkenaan dengan mikro proses komunikasi dan komunikasi tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan masyarakat secara keseluruhan, maka komunikasi massa pun amat dipengaruhi oleh budaya dan peristiwa sejarah.

B. Ciri-ciri Komunikasi Massa

a) Komunikator Terlembagakan Menurut Wright, komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan komunikator lainnya adalah lembaga media massa. Lembaga ini menyerupai sebuah sistem. Sistem adalah sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, meyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.

b) Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang plural.

c) Komunikasinya Anonim dan Heterogen Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

d) Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khlayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Efendy mengartikan keserempakan media massa itu ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.

e) Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

f) Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Bersifat satu arah merupakan kelemahan komunikasi massa. Komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan media massa. Karena menggunakan media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan juga aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog lebih mendalam. Maka pada komunikasi massa tidak terjadi pengendalian arus informasi.

g) Stimulasi Alat Indera Terbatas Alat indera yang terbatas juga merupakan kekurangan dari komunikasi massa. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya melihat. Pada radio siaran, khalayak hanya mendengar dan pada media televisi, film dan internet khalayak menggunakan indera pengelihatan dan pendengaran.

h) Umpan Balik Tertunda (delayed) Komponen umpan balik (feedback) merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Tidak seperti komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok, feedback dalam komunikasi massa dapat langsung diketahui.

C. Fungsi-Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa awalnya dicetuskan oleh Harold D Laswell pada tahun 1984. Tokoh ilmu komunikasi yang mendalami komunikasi politik ini menyebutkan, fungsi komunikasi massa secara umum adalah untuk pengawasan lingkungan hidup, pertalian dan penyebaran warisan sosial (Effendy, 2005:28).

Kemudian Jay black dan Frederick C. Whitney (1988) juga memberikan penjelasannya tentang fungsi komunikasi massa, antara lain :

1. To inform (menginformasikan)2. To Entertain ( memberi hiburan)3. To Persuade ( Membujuk ),4. Transmission of the culture ( transmisi budaya)

Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan, kotemporer dan historis. Di dalam tingkatan kontemporer media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus menerus. Misalnya ; televisi tidak hanya cermin tetapi juga pengikat waktu. Sebagaimana program televisi atau film yang mempertontonkan tema tema tabu seperti seks merefleksikan perubahan di dalam struktur sosial atau perubahan dimana televisi bertanggungjawab terhadap semua sebab tersebut.

Ada dua hal tentang komunikasi sebagai sesuatu yang unik misalnya dalam teore Semantik Umum dan Ilmu Pengetahuan dan Kesehatan Alfred Korzybski (1962) menamakannya kemampuan pengikatan waktu (time -binding) manusia yang didasarkan pada ingatan. Manusia sebgai makhluk di bumi telah dapat menyimpan secara sadar dan melupakannya dari generasi ke generasi. Sementara itu, secara historis umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru membimbingnya ke masa depan.

Sementara fumgsi komunikasi massa menurut john Vivian dalam bukunya The Media of Mass Communication (1991), yaitu :

1. Providing information2. Providing entertainment3. Helping to persuade4. Contibuting to social cohesion ( mendorong kohesi sosial)

Kohesi yang dimaksud adalah penyatuan, artinya media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Dengan kata lain media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai berai bukan kedaan yang bagi kehidupan mereka. Dalam bahasa yang populer, kohesi sosial sama artinya dengfan integrasi. Akan tetapi, ketika media massa mempunyai fungsi untuk menciptakan integrasi sosial, disisi lain juga memiliki fungsi untuk menciptakan disintegrasi sosial. Jadi peluang untuk menciptakan keduanya seimbang. Dengan kata lain, kalau kita membicarakan fungsi media massa sebagai penyatu masyarakat, juga perlu membicararakan munculnya permusuhan dan konflik di masyarakat akibat dari pemberitaan media massa tersebut. Paul Lazaferd dan Robbert K.Merton pernah mengatakan bahwa media massa juga mempunyai narcotising dysfunction (racun pembius). Oleh karena itu media massa yang tidak dikelola secara moral yang baik sangat berbahaya bagi masrayatkat. Sehingga media massa sama dengan racun yang mematikan seperti yang telah diungkapkan oleh Lazarfeld dan Merton.

Kemudian Sean MacBridge berpendapat bahwa fungsi komunikasi massa yaitu informasi, sosialisasi, motivasi perdebatan, pendidikan, memajukan kebudayaan, hiburan dan integrasi. Setelah itu Yoseph R Dominick (dalam Effendy, 2005:29) mempertegas fungsi komunikasi massa bagi masyarakat yaitu :

a) Surveillance (pengawasan), terdiri dari : 1) Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan), yaitu fungsi yang terjadi ketika media massa menginformasikan tentang sesuatu yang berupa ancaman. 2) Instrumental surveillance (pengawasan instrumental), yaitu penyebaran / penyampaian informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

b) Interpretation (interpretasi) Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Tujuan penafsiran media ingin mengajak khalayak untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersonal atau komunikasi kelompok.

c) Linkage (pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Maka kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau dihubungkan kembali oleh media.

d) Sosialisasi Fungsi sosialisasi mengacu pada acara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran khalayak dan memperlihatkan bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan.

e) Entertainment (hiburan) Sulit dibantah bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak agar dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

D. Efek Komunikasi Massa

Efek dalam komunikasi merupakan hasil yang dicapai dari sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Menurut Steven M. Chaffe (dalam Ardianto, 2004:49) efek media massa dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak yaitu komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan, perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif dan behavioral.

a) Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media massa itu sendiri. terdiri dari :

1) Efek Ekonomi Kehadiran media massa ditengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.

2) Efek Sosial Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh misalnya kehadiran televisi dapat meningkatkan status dari pemiliknya.

3) Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke kantor, masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.

4) Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.

5) Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.

b) Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada khalayak terdiri dari:

1) Efek Kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sikapnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Menurut Mc Luhan (Ardianto, 2007:52), media massa adalah perpanjangan alat indera manusia. Dengan media massa, khalayak memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah dikunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media massa adalah realitas yang telah diseleksi. Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif maka media massa akan mempengaruhi citra tentang lingkungan sosial yang timpang, bias dan tidak cermat. Oleh karena itu muncullah apa yang disebut streotip yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah-ubah dan seringkali timpang dan tidak sepenuhnya benar.

Efek prososial kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Banyak orang yang memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang suatu bidang yang diminatinya dari berita dan opini yang ditampilkan dalam media massa, sehingga media massa itu menjadi sumber informasi dan rujukan bagi pembaca.

2) Efek Afektif Efek afektif kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuan komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu sedih, gembira, marah dan sebagainya. Dengan kata lain efek afektif menekankan pada aspek perasaan dan kebutuhan mencapai tingkat emosional tertentu.

3) Efek Behavioral Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan yang dapat diamati. Efek behavioral tidak sama pada setiap orang. Belajar dari media massa tidak tergantung hanya pada unsur stimulus yang ada pada media massa saja. Menurut teori belajar sosial dari Bandura, orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya. Stimulus menjadi teladan untuk perilakunya.

E. Pengertian Media Massa

Dalam komunikasi massa, media massa merupakan alat atau sarana dalam pentransferan informasi. Dijelaskan pula bahwa media massa digunakan untuk menunjukkan penerapan suatu alat teknis (media) yang menyalurkan atau merupakan wadah komunikasi massa. Dari pengertian tersebut media massa juga diartikan sebagai sarana penyampaian pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas, misalnya surat kabar. Secara umum media massa berfungsi sebagai alat yang bertujuan menyalurkan pesan kepada khalayak sehingga tampaklah bahwa media massa diperuntukkan untuk massa. Melalui media massa berbagai rangkaian peristiwa di masyarakat disajikan. Pada akhirnya peran yang dilakukan media massa baik sebagai toko informasi maupun institusi dengan demikian memiliki hubungan erat dengan kebutuhan manusia.

Salah satu kebutuhan manusia yang paling esensi, baik individu maupun masyarakat adalah kebutuhan untuk merancang dan mendapatkan informasi. Melalui informasi dapat menambah pemgetahuan dan memperluas cakrawala pemikiran. Dalam hubungan seperti ini, media massa dapat dikatakan sebagai sumber dominan dalam penyebaran informasi karena dapat menjangkau khalayak secara luas dan banyak.

F. Sejarah Media

McLuhan bersama Quentin Fiore menyatakan bahwa media pada setiap zamannya menjadi esensi masyarakat. Mereka mengemukakan adanya empat era atau zaman dalam sejarah media, dan masing-masing era berhubungan dengan mode komunikasi dominan pada era bersangkutan. Lebih jauh, McLuhan menyatakan bahwa media berfungsi sebagai kepanjangan indra manusia pada masing-masing era, yaitu kesukuan (tribal), tulisan (literate), cetak (print), dan elektronik.

a. Era KesukuanMenurut McLuhan, selama era kesukuan (tribal era) indra pendengaran, penciuman dan perasa merupakan indra yang lebih banyak digunakan manusia, terlebih yang pertama. Menurutnya, selama periode ini, kebudayaan sangat berorientasi pada pendengaran dan orang berkomunikasi lebih mengandalkan pada telinga. Namun telinga tidak memiliki kemampuan untuk menyaring atau melakukan seleksi pada pesan yang diterima sebagaimana indra penglihatan yang memungkinkan manusia meemberikan focus perhatian.

7Era kesukuan memiliki cirri lisan, yaitu bercerita, dimana orang menjalankan atau mengungkapkan tradisi, ritual dan nilai-nilai mereka melalui kata-kata yang diucapkan. Bagi kebanyakan orang pada masa kesukuan, mendengarkan adalah memberikan kepercayaan pada apa yang didengar (hearing believing), dimana ingatan kelompok berfungsi sebagai penjaga pengetahuan masyarakat.

b. Era tulisan Pada era tulisan (literate era) orang menekankan pada indra penglihatan yang ditandai dengan diperkenalkannya huruf abjad (alphabet) dan karenanya mata menjadi indra yang dominan dalam berkomunikasi. Menurut McLuhan, orang yang bisa membaca berarti ia mengutamakan fungsi indra penglihatan dari pada pendengaran.Mereka yang dapat membaca dan menulis memiliki status khusus sehingga pendidikan formal memegang peranan penting, kemudian menjadi objek impersonal atau benda dan memiliki status sebagai kebenaran.McLuhan menyatakan bahwa penemuan huruf atau abjad menjebabkan orang melihat lingkungan mereka berdasar cara pandang atau perspektif visual dan ruang. Ia juga menyatakan bahwa penemuan huruf dan abjad membuat pengetahuan tidak hanya menjadi monopoli orang-orang tertentu saja (ekslusif) karena pengetahuan juga dapat diakses oleh lebih banyak orang. Jika pada era kesukuan, komunikasi dilakukan hanya dengan cara lisan, maka pada era tulisan, komunikasi dilakukan secara tertulis.

c. Era Cetak

Penemuan mesin cetak memberikan tanda munculnya era cetak (print era) dalam peradaban manusia dan awal revolusi industry . jika era tulisan memungkinkan orang lebih tergantung pada fungsi visual, maka pada era ini ketergantungan akan lebih meluas.

Menurut McLuhan, era cetak adalah adalah periode dalam peradaban ketika orang terbiasa memperoleh informasi melalui kata-kata tercetak dan menjadi salah satu media yang dominan dalam masyarakat. McLuhan mengamati bahwa buku sebagai salah satubentuk media cetak telah menjadi mesin pengajaran yang pertama dan kenyataan, buku ajar (text book) tetap digunakan sebagai media pengajaran terpenting di sekolah-sekolah, bahkan ketika internet telah digunakan secara luas dewasa ini. Menurul McLuhan, akibat atau hasil utama dari era cetak adalah munculnya masyarakat yang semakin terkotak-kotak atau terfragmentasi. Hasil cetakan berupa buku atau bentuk tulisan lainnya bersifat mudah dipindahkan, dapat dibawa-bawa dan dapat dibaca dimana saja secara lebih prifat. Hal ini membuat orang menjadi terisolasi dari lingkungan komunitasnya dan mendorong munculnya individualisme.

d. Era Elektronik

McLuhan dan Fiore (1964-1967) memiliki pandangan menarik mengenai era elektronika yang dicirikan dengan kehadiran teknologi komunikasi, antara lain seperti telegraf, radio, televise, dan telepon. Menurut McLuhan, era elektronika justru telah membawa manusia kembali pada situasi era kesukuan yang lebih menekankan pada komunikasi secara lisan (oral). Media elektronik memiliki cirri sebagai percakapan lisan yang bersifat segera dan singkat, yang berarti penerimaan informasi dan reaksi yang diberikan bersifat segera dan singkat. Namun, perbedaan terletak pada tempat; era elektronik tidak terikat pada tempat karena pesan yang dikirim secara elektronis (disiarkan).

Era elektronik telah membawa orang kembali bergantung pada cara berbicara (talking) satu dengan yang lainnya sebagaimana era primitiif. Namun, dewasa ini kita mendefinisikan berbicara secara berbeda dengan pengertian pada era kesukuan. Menurut McLuhan, pada era elektronik, orang berbicara melalui televisi, radio, kaset rekaman, gambar foto, mesin penjawab, telepon, blog dan e-mail.

McLuhan menggambarkan teknologi elektronik sebagai berikut. Telepon : berbicara tanpa dinding Fotografi : Museum tanpa dinding Cahaya : Ruang tanpa dinding Film, Radio dan TV : Ruang kelas tanpa dinding Phonograph (alat pemutar lagu) : gedung pertunjukan music tanpa dinding.

Era elektronik memberikan peluan unik untuk mengevaluasi kembali bagaimana media mempengaruhi masyarakat yang mereka layani. Era ini mmemungkinkan mata dan telinga serta suara bekerja secara bersama-sama. Melalui penjelasanya mengenai empat era atau epoch dan sejarah media, McLuhan ingin menunjukkan bahwa masing-masing era mendorong penggunaan indra tertentu yang dimiliki manusia, namun McLuhan juga menjelaskan bahwa apa yang dibutuhkan manusia adalah rasio indra yang merupakan dialektika dari berbagai indra. Manusia memerlukan rasio indra sebagai cara untuk beradabtasi dengan lingkungannya melalui keseimbangan indra. Misalnya, melalui internet kita menggunakan berbagai indra,termasuk indra visual ketika melihat gambar atau indra pendengaran ketika kita mengunduh lagu.

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR

A. Dimensi-Dimensi Ethos

Menurut Herbert C. Kelman (1975) pegaruh komunikasi kita terhadap orang lain berupa tiga hal: internalisasi (internalization), identifikasi (identification), dan ketundukan (compliance).

Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilaku yang dianjurkan itu sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Kita menerima gagasan, pikiranm atau anjuran orang lain, karena gagasan, pikiran dan anjuran tersebut berguna untuk memecahkan masalah, penting dalam menunjukkan arah, atu dituntut oleh sistem nilai kita. Internalisasi terjadi ketika kita menerima anjuran orang lain atas dasar rasional. semisal kita berhenti merokok karena anjuran dokter, karena kita ingin menjaga kesehatan kita. dimensi ethos yang berkaitan dengan internalisasi adalah kkredibilitas ataukeahlian komunikator atau kepercayaan kita pada komunikator.

Identifikasi terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal dari orang atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan hubungan yang mendefinisikan diri, artinya memperjelas konsep diri. Dalam identifikasi, individu mendefinisikan peranannya sesuai dengan peranan orang lain. Identifikasi terjadi semisal; anak meniru perilaku ayahnya atau murid meniru tindak-tanduk gurunya. Dimensi ethos yang paling relevan dengan identifikasi ialah atraksi atau daya tarik komunikator.

Ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh diri orang atau kelompok lain karena ia berharap memeroleh reaksi yang menyenangkan diri orang atau kelompok tersebut. Ini terjadi semisal; Bawahan yang mengikuti perintah atasan karena takut dipecat atau petani yang menanam tanaman karena adanya perintah dari pamong desa. dimensi ethos yang berkaitan dengan ketundukan ialah kekuasaan. kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan.

Adapun mengenai kredibilitas, Atraksi dan kekuasaan adalah sebagai berikut;

1. KredibilitasKredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifatkomunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal: (1) kredibilitas adalah persepsi komuikan, jadi tidak inheren dalam diri komunikator; (2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator yang nantinya disebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.

Menurut bentuknya, kepercayaan dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu Initian credibility, derived credibility, dan terminal credibility (Cangara, 1998:88).1. Initian CredibilityInitian Credibility adalah kredibilitas (kepercayaan) yang diperoleh komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung (Cangara, 1998:88). Sebagai contoh, seorang pembicara yang sudah mempunyai strata yang lebih tinggi dapat mendatangkan banyak pendengar atau tulisan seorang pakar yang sudah terkenal akan mudah dimuat di surat kabar, meskipun editor belum membacanya.2. Derived CredibilityDerived Credibility adalah kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat komunikasi berlangsung (Cangara, 1998:88).3. Terminal CredibilityTerminal Credibility adalah kredibilitas yang diperoleh seorang komunikator setelah pendengar atau pembaca mengikuti penjelasan atau ulasannya (Cangara, 1998:89). Komunikator yang ingin memperoleh kredibilitas, perlu memiliki pengetahuan yang lebih berkompeten, pengalaman yang luas, kekuatan yang dipatuhi, dan status sosial yang dihargai.

Komponen-Komponen kredibilitas :

Dua komponen dari kredibilitas yang paling penting adalah keahlian dan kepercayaan. keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. apakah komunikator mengerti pembahasan, berpengalaman, tahu atau tidak, dsb. sedangkan kepercayaan adalah kesan komunikan tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. apakah komunikator dinilai jujur, lancang, suka menipu, tidak adil dsb.

Koehler , annatol, dan applbaum menambahkan empat komponen lagi : (1) Dinamisme, yang berhubungan dengan seberapa lihai, lincah, bergairah dan bersemangat dalam melakukan komunikasi sehinggah berpengaruh positif terhadap komunikan. (2) Sosiabilitas, yang berhubungan dengan kesan komunikan tentang kehidupan sosial komunikator, ia supel, mudah bergaul, dipandang baik dimasyarakat atau tidak. (3) Koorientasi, yang berhubungan dengan kesan komunikan terhadap komunikator mewakili orang dalam kelompok yang kita senangi. (4) Karisma, Merujuk pada sifat luar biasa yang dimilki komunikator yang menarik dan dapat menarik komunikan.

2. AtraksiShelly Chaiken (1979), psikolog wanita yang manis dari universitas of Massachusets, menelaah pengaruh kecantikan komunikator terhadap persuasi dengan studi lapangan dan hasilnya adalah Komunikator yang cantik atau tampan (relatif) lebih berhasil meyakinkan responden. Atraksi fisik menyebabkan komunikator menarik, dan karena menarik ia memiliki daya persuasif. Namun, kita juga tertarik kepada seseorang karena adanya beberapa kesamaan antara dia dengan kita. Kalau begitu, apakah komunikan akan lebih mudah menerima pesan komunikator bila ia memandang ada banyak kesamaan diantara keduanya. atau karena atraksi fisik semata.

Benar, kata Evertt M. Rogers, setelah meninjau banyak penelitian komunikasi, Ia membedakan antara kondisi homophily dan heterophily. seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

HOMOPHILYHETEROPHILY

Komunikator dan komunikate merasakan ada kesamaan dalam status sosial ekonomi, pendidikan, sikap, dan kepercayaan.Terdapat perbedaan status sosial ekonomi, pendidikan, sikap, dan kepercayaan antara komuniaktor dan komunikate.

Komunikasi lebih efektif pada kondisi homopily dibandingkan heterophily. Orang lebih mudah berempati dan merasakan perasaan orang lain yang dipandang sama dengan mereka (Stotlandand Dun 1962; Stotland,Zander, and Notsulas1961)

Kesamaan antara komunikator dan komunikan memudahkan terjadinya perubahan pendapat (Stotladnand Patchan1961) komunikator yang ingin mempengaruhi orang lain sebaiknya memulai dengan menegaskan kesamaan antara dirinya dengan komunikan. Kenneth Burke, ahli retorika, menyebut upaya seperti ini sebagai strategy of identification. Herbert W. Simon (1976) menamainya sebagai establishing common grounds.

Manfaat kesamaan antara lain :1. Mempermudah encoding (proses penyandibalikan) penerjemahan lambang-lambang yang diterima menjadi gagasan.

Contoh: berbicara dengan orang islam mengenai hal wajib, sunah, makruh, mubah, haram lebih mudah dari pada degan orang non Islam karena kemungkinan masih perlu menjelaskan artinya.

2. Membantu membangun premis yang sama kesamaan disposisional relevan dengan topik persuasi, orang akan tertarik atau terpengaruh oleh komunikator

Contoh: mengajak orang memprotes kenaikan BBM pada kalangan menengah kebawah. karena adanya persamaan senasib dinilai lebih efektif.

3. Kesamaan menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator. orang cenderung menyukai orang yang mempunyai kesamaan disposisional dengan kita.

Contoh: Sebagai fans Arema dijakarta berbicara tentang nasib arema pada sesama fans dijakarta.

4. Kesamaan menumbuhkan rasa hormat dan percaya pada komunikator. 3. Kekuasaan

Dalam kerangka teori Kelman, kekuasaan adalah kemampuan menimbulkan ketundukan. Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbul dari interaksi komunikator dan komunikan. kekuasaan menyebabkan seseorang dapat memaksakan kehendaknya kepada orang lain, karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting (critical resources).

Berdasarkan sumber daya yang dimilikinya, French dan Raven menyebutkan jenis-jenis kekuasaan yang kemudian di modifikasi Raven (1974) dan menghasilkan lima jenis kekuasaan, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Coercive Power(kekuasaan koersif)Kemampuan komunikator mendatangkan ganjaran atau memberikan hukuman pada komunikate Ganjaran dapat bersifatpersonal (misal benci, kasih sayang) atapun impersonal (kenaikan pangkat, pemecatan, mutasi) Contoh: dosen mengatakan tugas harus dikumpulkan paling lambat tanggal 5 jam 1 siang bila terlambat tugas tidak dinilai

Expert Power (kekuasaan keahlian)Kekuasaan berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki komunikator.Contoh: zukerberg memiliki keahlian dalam web dan membangun jejaring sosial sehingga mahasiswa tertarik mendengar ceramahnya.

Informational Power(kekuasaan infromasional)Berasal dari isi komunikasi tertentu atau pengetahuan tertentu/baru yang dibawa/ dimiliki komunikator.Misal: Ahli TI dikantor meminta spesifikasi Komputer terbaru yang dibutuhkan persuahaan pada manager.

Referent power (kekuasaan rujukan)Komunikate menjadikan komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya.Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan bila berhasil menanam kekaguman pada komunikate, sehingga apa yang dibicarakan didengarkan dan diikuti atau diteladani.

Contoh: Putri Indonesia menjadi rujukan para gadis untuk cara bermake up yang baik.

Legitimate power(kekuasaan legal)Kekuasan berasal dari seperangkat peraturan atau norma menyebabkan komunikator berwenang untuk melakukan suatu tidakan.Contoh: SK rektor pada staff, koman dan kompi dikalangan AD, Hakim pada saat memimpin persidangan.

PSIKOLOGI PESAN

A. Pesan Linguistik

Dalam mendefinisikan pesan verbal (linguistik) Rakhmat (1993) mendefinisikannya dengan dua cara, yakni fungsional dan formal.

Definisi fungsional melihat bahasa dari segi fungsinya, sehingga bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan (socially shared means for expressing ideas). kita tekankan socially shared, karena bahasa hanya dapat difahami bila ada kesepakatan diantara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya.

Definisi Formal menyatakan bahasa sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa (all the conceivable sentences that could be gererated according to the rules of its grammar).1. Fonologis = membedakan Th pada The dengan Th dalam Think2. Sintaksis = penempatan to be didepan kalimat-kalimat nominal dalam bahasa inggris3. Leksial = kata atau gabungan kata-kata. Misalnya, kita harus tahu apa arti take dan take into account 4. konseptual = mengetahui tempat kita tinggal atau tempat mana yang dibicarakan.

Pada dasarnya, berarti pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan 1 kata atau lebih. sistem kode verbal dalam sebuah pesan adalah bahasa termasuk seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Fungsi bahasa yang mendasar menurut (Larry L. Backer) ada 3 yakni :1. Penamaan (labeling) yaitu usaha untuk mengidentifikasi obyek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.Misal : untuk memanggil lelaki remaja di jawa yang belum dikenal bisa menggunakan kata mas. Dalam realitas remaja indonesia, suasana sedih, bingung tidak karuan diberi istilah Galau2. Interaksi yakni menekankan pada berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian, atau kemarahan dan kebingungan. 3. Transmisi Informasi yakni bahasa memiliki kemampuan untuk membawa informasi dari suatu masa ke masa selanjutnya, sehingga memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi. Terbukti : adanya cerita rakyat yang penyamaiannya melalui cerita mulut kemulut yang bertahan sampai sekarang.

B. Bagaimana kita dapat berbahasaMenurut teori belajar, anak-anak memperoleh pengetahuan bahasa melalui tiga proses; asosiasi, imitasi dan pengetahuan. Asosiasi berarti melazimkan suatu bunyi dengan objek tertentu. Imitasi berarti menirukan pengucapan dan struktur kalimat yang didengar.B.F Skinner menerapkan tiga prinsip ini ketika ia menjelaskan tiga macam respon yang terjadi pada anak kecil yang disebut dengan respon mand, tact dan echoic.

1) Respon Mand, dimualai ketika anak-anak mengeluarkan bunyi secara sembarang. tiba-tiba sebagaian bunyi itu menyebabkan ibu memberi ganjaran. Misalnya, anak mengeluarkan bunyi u-u kemudian sang ibu merespon dengan memberikan air. mulai saat itu anak kalau haus mengucapkan u-u.2) Respon Tack, terjadi bila anak menyentuh gelas berisi air dan mengucap sembarang semisal u-u yang kemudian ibunya memberi ganjaran bahwa anak ini mengatakan minum dan ibu kemudian memeluk dengan mengucapkan anak pintar. Mulai saat itu si anak menggunakan kata u-u dalam arti minuman.3) Respon Echoic terjadi ketika anak menirukan ucapan orang tuanya dalam hubungan dengan stimulus tertentu. Misalnya, setiap kali ibu memberikan air segar, ia mengatakan; minum. anak mencoba menirunya dan mengucapkan u-u. Ibu gembira mendengar ucapan itu, lalu memangkunya, memeluknya, dan mengucapkan kata-kata upaya imitasi yang dilakukan anak.

C. Bahasa dan Proses Berfikir

Dalam hubungan dengan berpikir, konsep-konsep dalam suatu bahasa cenderung menghambat atau mempercepat proses pemikiran tertentu. ada bahasa yang dengan mudah dapat dipergunakan untuk memikirkan masalah-masalah filsafat, tetapi ada juga bahasa yang sukar dipakai bahkan untuk memecahkan masalah-masalah matematika yang sederhana.

Bahasa memungkinkan kita menyandi (code) peristiwa-peristiwa dan objek-objek dalam bentuk kata-kata. dengan bahasa, kita mengabstraksikan pengalaman kita, dan yang lebih penting adalah dapat mengkomnunikasikannya dengan orang lain. Dengan bahasa, kita, manusia, mengkomunikasikan kebanyakan pemikiran kita kepada orang lain dan menerima satu sama lain hidangan pikiran (food for thought). Pendeknya, betul kita tidak selalu berfikir dengan kata-kata, tetapi sedikit sekali kita dapat berpikir tanpa kata-kata.

D. Pesan Non VerbalSecara sederhana pesan non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Istilah non verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi diluar kata-kata yang terucap dan tertulis. contohnya gerak isyarat, ekspresi wajah, kontak mata, penggunaan obyek (pakaian, potongan rambut), simbol-simbol, berbicara (intonasi, penekanan, gaya emosi, kualitas suara). dll

Duncan menyebutkan enam jenis pesan non verbal : 1. Pesan kinesik (menggunakan gerakan tubuh), pesan kinesik terdiri dari pesan fasial, pesan gestural, pesan postural. Pesan fasial : bahwa raut muka seseorang menyampaikan makna tertentu. contoh : mencoba berkenalan dengan seseorang dengan memulai pembicaraan, tetapi yang diajak berkenalan menunjukkan raut muka enggan. sebaiknya komunikasi jangan dilanjutkan. Pesan gestural : bahwa gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengomunikasikan beberapa makna.contoh : mahasiswa yang mengalihkan pandangan keluar pintu ataupun jendela ingin mengomunikasikan kepada dosen bahwa jam pelajaran telah habis. Pesan Postural : postur tubuh mengomunikasikan suatu makna.contoh : postur tubuh condong kearah komunikator menunjukkan keterkaitan untuk berkomunikasi, namun postur tubuh yang membelakangi ataupun tidak bertatapan menunjukkan ketidak tertarikan untuk ikut berkomunikasi.

2. Paralinguistik atau suara, terdiri atas, antara lain: Pitch (Nada) = tinggi rendahnya nada atau sedikit banyaknya getaran yang dihasilkan sumber bunyi.Contoh : penggunaan kata apa yang menggunakan nada tinggi memiliki makna keterkejutan yang luar biasa. Kualitas Suara = menunjukkan penuh atau tipisnya suaraContoh : suara penyiar radio Suara surabaya FM mengesankan formal dengan suara bass yang halus, tetapi suara penyiar radio Gen FM mengesankan ceria dan teenager dengan suara sedikit cempreng yang enerjik. Volume = keras atau pelannya suara. Contoh : dalam suasana romantis berdua ingin mengungkapkan perasaan kepada seseorang yang dicintai menggunakan volume suara yang pelan dan mesra. tetapi ketika dimintai kejelasan hubungan kemudian mengeraskan suara untuk penekanan keseriusan.

3. proksemik atau penggunaan ruang personal dan sosial Zona Intim pada zona ini orang menjaganya seolah-olah zona ini milik pribadi. Hanya orang dekat secara emosional yang dapat memasukinya seperti kekasih, orang tua, suami-istri, anak-anak, kerabat dan sanak saudara. Umumnya berjarak 15-46 cm (bersentuhan-18 inch). contoh : sepasang kekasih yang sedang bermesraan, ibu yang berbisik pada anaknya. Zona Pribadi, dalam fasa dekat jarak pribadi ini antara 45-75 cm dan fasa jauh 75-120 cm. contoh : fasa dekat :orang tua dan anak yang sedang mengobrol. fasa jauh : mengobrol sambil ngopi (cangkruk). Zona sosial, Zona ini berlaku pada orang yang belum dikenal secara baik atau bahkan asing, seperti pada saat ditoko yang berbicara dengan pelayan toko. Umumnya berjarak 1.2-3.6 m(4ft-12ft) . contoh : fasa dekat : diskusi bisnis yang impersonal, obrolan dengan teman sekerja, percakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu. fasa jauh : diskusi bisnis yang lebih formal, jarak yang kita atur untuk sendiri, semisal membaca buku. Zona Publik, fasa dekat 360-450 cm pada jarak ini seseorang dapat mengambil tindakan defensif bila terancam, dan fasa jauhnya lebih dari 750 cm . Contoh : fasa dekat ini merupakan jarak yang diambil seorang aktor untuk beraksi dipanggung, pada jarak ini, gerak- gerik maupun suara harus sedikit berlebihan agar tertangkap secara detail. Fasa jauh semisl pidato, orasi dsb.

4. Olfaksi atau penciumanBau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan orang sebagai bentuk komunikasi. contoh : orang yang menggunakan parfum biasanya akan melakukan perjalanan (berergian) sampai sampai ada pertanyaan umum wangine arep nang di (harus sekali mau kemana)

5. Sensitivitas kulit (sentuhan)Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. sampai-sampai dalam memberikan penyuluhan tentang pendidikan seks pada anak, diajarkan sentuhan sayang dan sentuhan ancaman.E. (hapus)F. Fungsi Pesan Non VerbalFungsi Pesan Nonverbal menurut Mark L. Knapp :

1. repetisi, mengulang kembali gagasan yang sudah dijelaskan secara verbal.2. substitusi, menggantikan lambang-lambang verbal.3. komplemen, melengkapi dan memperkaya makna pesan non verbal.4. kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal.5. aksentuasi, menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya.

G. Organisasi, Struktur dan Imbauan Pesan

Organisasi PesanAlan H. Monroe pada akhir tahun 1930-an menyarankan lima langkah dalam penyusunan pesan yang disebut motivated sequence;1. Attention (perhatian)2. Need (kebutuhan)3. Satisfaction (pemuasan)4. Visualization (visualisasi)5. Action (tindakan)

Struktur Pesan1. Jika pembicara menyajikan dua sisi persoalan (Pro dan Kontra) tidak ada keuntungan untuk berbicara yang pertama, karena beberapa kondisi (waktu, khalayak, tempat, dsb) akan menentukan pembicara yang paling berpengaruh.2. Jika pendengar secara terbuka memihak satu sisi argumen, sisi yang lain tidak mungkin mengubah posisi mereka.3. jika pembicara menyajikan dua sisi persoalan, kita biasanya lebih mudah dipengaruhi oleh sisi yang disajikan lebih dahulu.4. perubahan sikap lebih sering terjadi jika gagasan yang dikehendaki atau diterima disajikan sebelum gagasan yang kurang dikehendaki.5. urutan pro-kontra lebih efektif daripada urutan kontra-pro bila digunakan oleh sumber yang memiliki otoritas dan dihormati oleh khalayak.6. argumen yang terakhir didengar akan lebih efektif bila ada jangka waktu cukup lama diantara dua pesanm dan pengujian segera terjadi setelah pesan kedua.

Imbauan PesanImbauan pesan ini dimaksudkan untuk memepengaruhi komunikn melalui pesan yang disampaikan. Ini ada 2 : melalui (1) imbauan rasional dan (2) imbauan emosional

1) Imbauan Rasional (logos)imbauan logis (logical appeals) yang ditunjukkan oleh seorang orator bahwa uraiannya masuk akal sehingga patut diikuti dan dilaksanakan oleh khalayak

2) Imbauan emosional (phatos)imbauan emosional (emotional appeals) yang ditunjukkan oleh seorang rhetor dengan menampilkan gaya dan bahasanya yang membangkitkan kegairahan dengan semangat yang berkobar-kobar pada khalayak.