uas mata kuliah teori & prinsip ips

Upload: guntherrem248

Post on 29-Oct-2015

163 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tulisan ini berisi jawaban-jawaban atas UAS Mata Kuliah Teori & Prinsip IPS. Jawaban disajikan secara teoretik mengenai permasalahan-permasalahan IPS.

TRANSCRIPT

  • 1

  • 2

    Ujian Akhir Semester 1912/1913 Program : Pend. IPS S2 Unnes Semarang Mata Kuliah : Teori dan Konsep IPS

    Center-periphery concept merupakan konsep yang dikemukakan oleh John Friedman.

    Dia mengemukakan pendapat tentang aspek tata ruang, lokasi serta persoalan-

    persoalan kebijaksanaan dan perencanaan pengembangan wilayah dalam ruang

    lingkup yang lebih general. Friedman telah menampilkan teori daerah inti. Di sekitar

    daerah inti terdapat daerah-daerah pinggiran atau periphery region. Daerah pinggiran

    ini sering disebut pula daerah pedalaman atau daerah-daerah sekitanya.

    Pembangunan dipandang sebagai proses inovasi yang diskontinu tetapi komulaitif

    yang berasal dari sejumlah kecil pusat-pusat perubahan, yang terletak pada titik-titik

    interaksi yang mempunyai potensi tertinggi. Pembangunan inovatif cenderung

    menyebar ke bawah dan keluar dar pusat-pusat tersebut ke daerah yang mempunyai

    potensi interaksi yang lebih rendah. Pusat-pusat besar pada umumnya berbentuk kota-

    kota besar, metropolis atau megapolis, dikategorikan sebagai daerah inti, dan daerah-

    daerah yang relatif statis sisanya merupakan daerah pinggiran. Wilayah pusat

    merupakan subsistem dari kemajuan pembangunan yang ditentukan oleh lembaga di

    daerah inti dalam arti bahwa daerah pinggiran berada dalam suatu hubungan

    ketergantungan yang substansial.

    Daerah inti dan wilayah pinggiran bersama-sama membentuk sistem spatial yang

    lengkap. Proses daerah inti mengkonsolidasikan dominasinya terhadap daerah

    pinggiran dilaksanakan melalui pengaruh-pengaruh umpan balik pertumbuhan daerah

    inti, yang terdiri dari pengaruh dominasi (melemahnya ekonomi daerah pinggiran

    sebagai akibat dari mengalirnya sumberdaya alam, manusia dan modal ke wilayah inti),

    PERTANYAAN: Center-periphery concept oleh John Friedmann terdiri atas empat phase (tahapan). Pada tahap Full Fledged Spatial Organization diperlukan prasyarat sebagai berikut: Interdependensi, demokartisasi, dan transformasi sosio cultural. Jelaskan apa maksud ketiga istilah tersebut, dan apa kaitannya dengan fase keempat Friedmann, (disertai contoh konkritnya).

  • 3

    pengaruh informasi (peningkatan dalam interaksi potensial untuk menunjang

    pembangunan inovatif), pengaruh psikilogis (penciptaan kondisi yang menggairahkan

    untuk melajutkan kegiatan-kegiatan inovatif secara lebih nyata), pengaruh mata rantai

    (kecenderungan inovasi untuk menghasilkan inovasi lainnya), dan pengaruh produksi (

    pencitaan sturtur balas jasa dan menarik untuk kegiatan-kegiatan inovatif ).

    Center-periphery concept oleh John Friedmann terdiri atas empat tingkatan model

    evolusi keruangan (evolusi spasial), sebagai berikut:

    1. Pre-industrial phase, dicirikan oleh pusat kota tersebar pada areal yang luas, tidak

    ada tingkatan kota. Kemungkinan untuk tumbuh kecil, perekonomian tidak

    berkembang. Friedman berasumsi sistem dalam keadaan stabil sebab pusatnya

    luas dan hanya bersifat lokal.

    2. Pereode Incipient industrialization, dicirikan oleh kota primate yang mendominasi

    kawasan yang luas dan menggali sumberdaya alam sekitarnya. Perekonomian

    didaerah periphery bergerak menuju kota primate berupa pendatang, intektual dan

    tenaga kerja. Friedman berpendapat pengelolaan ruang tidak stabil, sebab sistem

    digerakkan oleh kekuatan luar.

    3. Transisional stade kearah industri kota primate masih mendomisi kota yang luas,

    pengembangan strategi penetapan pusat kota atau pusat pertumbuhan mengurangi

    pengaruh kota yang luas, Friedman setuju bahwa tingkat ketiga masih bersifar tidak

    stabil.

    4. Fase kota dengan organisasi keruangan yang sempurna, kota-kota yang secara

    fungsional saling tergantung. Seluruh ruang nasional terintegrasi sedemikian rupa

    sehingga tidak ada lagi periphery yang terbelakang dan belum berkembang. Jadi

    menurut Friedman tingkat urbanisasi sebagai indikator tingkatan kemajuan suatu

    wilayah; makin maju tingkat ekonomi suatu kota, semakin tinggi tingkatan

    urbanisasi, sehingga makin terintegrasi keruangan ekonomi keruangannya, dan

    akhirnya makin berkurang perbedaannya dalam pembangunan.

  • 4

    a) Interdependensi

    Teori Interdependensi atau saling ketergantungan merupakan sebuah teori yang

    lahir dari perspektif liberalis. Dimana saling ketergantungan disebabkan oleh

    kerjasama yang saling dilakukan oleh dua negara / lebih. Interdependensi

    merupakan saling ketergantungan yang mempertemukan kekurangan dari masing-

    masing negara melalui keunggulan komparatif masyarakat. Pemahaman tersebut

    berdasarkan pemikiran dari Robert O. Keohane dan Joseph S. Nye. Penjelasan

    tersebut bisa menjadi landasan bagi penelitian mengenai kerjasama bilateral kedua

    negara.

    Contohnya kerjasama bileteral antara Indonesia dan Paraguay dalam bidang

    ekonomi. Kerjasama tersebut menyebabkan saling ketergantungan antara kedua

    negara, dimana kedua negara saling membutuhkan satu sama lain. Indonesia

    mengimpor daging sapi dan kacang kedelai dari Paraguay, dimana kedua komoditas

    dagang tersebut sangat dibutuhkan oleh Indonesia, mengingat pasokan komoditas

    tersebut lebih kecil dari permintaan masyarakat. Sementara itu, Paraguay

    membutuhkan produk industri seperti elektronik, otomotif, serta bahan kimia dari

    Indonesia. Karena Paraguay merupakan negara agraris yang tidak memproduksi

    produk-produk tersebut. Selain itu, kerjasama bilateral tersebut memberikan dampak

    yang positif bagi peningkatan perekonomian kedua negara. Selain itu, dengan

    adanya kerjasama tersebut maka pangsa pasar kedua negara semakin luas.

  • 5

    Teori interdependensi dalam kajian tersebut sejatinya dapat menjadi panduan dalam

    memahami pengaruh positif dari adanya kerjasama ekonomi Indonesia dan

    Paraguay. Namun, jika dikaji lebih dalam mengenai teori ini, maka ada hal yang

    bertolak belakang yang terjadi. Teori interdependensi menurut Keohane dan Nye

    tidak terbatas pada saling ketergantungan yang mneguntungkan saja. Tetapi,

    interdependensi dapat menjelaskan fenomena lain yang dapat dibilang negatif bagi

    suatu kerjasama. Interdependensi atau saling ketergantungan tidak mungkin

    berjalan seimbang bagi masing-masing negara. Karena pasti ada salah satu negara

    yang lebih diuntungkan sementara yang lain berada dibawahnya. akan terjadi

    diskriminasi ekonomi yang mayoritas dirasakan oleh negara yang berkedudukan

    lebih rendah.

    Misalnya saja kerjasama antara Indonesia dan Amerika. Sejatinya kerjasama yang

    diraih akan menguntungkan kedua negara tersebut. Akan tetapi, faktanya Amerika

    sebagai negara maju akan memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan

    dengan Indonesia. Bagaimanapun juga, teori ini merupakan sebuah teori yang

    sering dipakai untuk menjelaskan fenomena kerjasama, baik bilateral, regional,

    maupun multilateral. Hasil dari penelitian nantinya ditentukan oleh fakta-fakta serta

    indikator yang digunakan dalam meneliti sebuah fenomena kerjasama.

    Hakikat dari terjadinya interdependensi adalah karena adanya fakta bahwa tidak ada

    satu negarapun di dunia ini yang mampu mengatasi perkembangan masalah-

    masalah baik domestik ataupun global yang terjadi, betapapun kuatnya mereka,

    karena keterbatasan sumber daya.

    Sebagai contoh adalah Jepang. Mereka adalah negara yang kuat secara ekonomi

    dan mereka juga mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Namun

    mereka mengalami ketergantungan kepada negara-negara berkembang untuk

    memperoleh sumber daya alam (terutama bahan baku industri mentah dan minyak

    dari negara Timur Tengah). Jadi, dapat kita simpulkan bahwa interdependensi

    dipengaruhi oleh moda transportasi yang semakin efektif (memudahkan pertukaran

    sumber daya), revolusi di bidang komunikasi (memudahkan proses negosiasi dan

    hubungan antar-negara), kebutuhan akan sumber daya, serta kepentingan politis

    dan ekonomi suatu negara (AS dan Eropa yang membela Irak dalam perang teluk

    karena ketergantungan akan minyak dari TimTeng).

    Interdependensi mempunyai efek diplomatik yang disebabkan oleh meningkatnya

    keterkaitan dan kebutuhan antara satu negara dan lainnya. Kondisi ini

  • 6

    menyebabkan negara menjadi lebih peka terhadap situasi domestik di negara lain,

    karena hal tersebut secara tidak langsung juga menyangkut kepentingan strategis

    mereka. Sebagai contoh adalah kasus pemogokan masal yang terjadi pada salah

    satu perusahaan minyak terkemuka di Venezuela milik pemerintah pada tahun

    2002, membuat harga minyak di Amerika Serikat menjadi tidak terkontrol Jika

    kondisi itu terus berlanjut maka proses pemulihan ekonomi Amerika akan menjadi

    terganggu dan mengalami kegagalan. Sehingga, muncullah perluasan agenda

    diplomatik, penmbentukan lebih banyak utusan negara yang mengurusi isu-isu

    internasional yang spesifik, terbentuknya hubungan antar-pemerintahan,

    penggandaan saluran diplomasi, partisipasi diplomatik yang lebih besar terhadap

    personel yang dikhususkan, serta adanya hubungan multilateral yang merupakan

    efek diplomatik dan juga sebuah bukti bahwa interdependensi dapat mempengaruhi

    proses diplomasi secara signifikan.

    b) Demokartisasi

    Demokrasi adalah suatu istilah yang bersifat universal, namun tidak ada satu sistem

    demokrasi yang berlaku untuk semua bangsa atau semua negara. Secara istilah

    mungkin sama, akan tetapi isi dan cara perwujudannya bisa berbeda-beda antara

    negara yang satu dengan yang lainnya. Secara haraviah, demokrasi adalah

    Pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat (Sartori, 1962: 5). Demokrasi adalah

    bentuk pemerintahan di mana hak-hak untuk membuat keputusan-keputusan politik

    digunakan secara langsung oleh setiap warga negara yang diaktualisasikan melalui

    prosedur Pemerintahan mayoritas, yang biasa dikenal dengan sebutan Demokrasi

    langsung.

    Demokrasi juga dijelaskan sebagai bentuk pemerintahan dengan segenap kegiatan

    yang dikelola dengan menjadikan rakyat sebagai subyek dan titik tumpu. Selain itu,

    demokrasi juga dapat diartikan sebagai sistem pemerintahan yang bertumpu pada

    daulat rakyat bukan daulat pemimpin, daulat pemerintah, atau daulat raja. Dalam

    penjelasan yang lain, demokrasi dapat pula diartikan sebagai bentuk pemerintahan

    di mana warga negara menggunakan hak yang sama tidak secara pribadi tetapi

    melalui wakil yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.

    Demokratisasi adalah suatu perubahan baik itu perlahan maupaun secara cepat

    kearah demokrasi. Demokratisasi ini menjadi tuntutan global yang tidak bisa

    dihentikan. Jika demokratisasi tidak dilakukan, maka bayaran yang harus diterima

    adalah balkanisasi, perang saudara yang menumpahkan darah, dan kemunduran

    ekonomi dengan sangat parah (BJ Habibie 2005).

  • 7

    Demokratisai disuatu system pemerintahan memerlukan proses yang tidaklah

    mudah. Pada saat perubahan terjadi, selalu ada orang yang tidak ingin melakukan

    perubahan terus menerus, atau ada manusia yang tidak mampu menyesuaikan

    diri.Dalam kontes demokratisasi, peran individu yang mampu menerima perubahan

    itu sangat penting. Untuk itulah, individu harus punya tanggung jawab. Apalagi

    globalisasi yang terus mendorong perubahan yagn tidak bisa ditahan oleh Negara

    manapun.

    Demokratisasi biasanya terjadi ketika ekspektasi terhadap demokrasi muncul dari

    dalam Negara sendiri, karna warga negaranya melihat system politik yang lebih

    baik, seperti yang berjalan dinegara demokrasi lain yang telah mapan, akan bisa

    juga dicapai oleh Negara tersebut. Dengan kata lain, pengaruh internasional dating

    sebagai sebuah inpirasi yang kuat bagi warga Negara didalam Negara itu. Sebuah

    Negara yang sedang menjalani demokratisasi sangat mudah dipengaruhi oleh

    faktor-faktor eksternal.

    Pengaruh internasional dari sebuah proses demokratisasi bisa terjadi dalam

    beberapa bentuk, seperti: contagion, control dan conditionality. Contagion terjadi

    ketika demokratisasi disebuah Negara mendorong gelombang demokratisasi

    dinegara lain. Proses demokratisasi di negara-negara eropa timur setelah perang

    dingin usai dan juga gelombang demokratisasi di negara negara Amerika latin pada

    tahun 1970 an menajdi contoh signifikan. Mekanisme kontrol terjadi ketika sebuah

    pihak diluar Negara berusaha menerapkan demokrasi dinegara tersebut.

    Misalnya Doktrin Truman 1947 mengharuskan yunani untuk memenuhi beberapa

    kondisi untuk mendapatkan status sebagai Negara demokrasi dan karenanya

    berhak menerima bantuan anti komunisme dari amerika serikat. Conditionality yaitu

    tindakan yang dilakukan organisasi internasional yang memberi kondisi-kondisi

    tertentu yang harus dipenuhi negara penerima bantuan.

    c) Sosio Cultural Transformation

    Merupakan suatu proses peralihan nilai-nilai dan norma-norma yang dilakukan dan

    diberikan melalui pembelajaran oleh generasi tua ke generasi yang muda. Contoh-

    contoh yang menyebabkan pewarisan budaya muncul. Sosialisasi pertama seorang

    anak adalah bersama ibunya sosialisasi antar masyarakat.

    Tujuan pewarisan budaya adalah Pengenalan nilai, norma, dan adat istiadat dalam

    hidup, Terciptanya keadaan yang tertib,tentram harmonis dalam masyarakat, Usia

    manusia terbatas. Proses pewarisan budaya adalah:

  • 8

    Internalisasi

    Proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai dari lahir hingga

    akhit hayat nya. Sepanjang hayat nya seseorang terus belajar untuk mengolah

    segala perasaan, hasrat nafsu, dan emosi kemudian menjadi sebuah

    kepribadian.

    Sosialisasi

    Proses seorang individu belajar berinteraksi dengan sesamanya dalam suatu

    masyarakat menurut sistem nilai, norma, dan adat istiadat yang mengatur

    masyarakat yang bersangkutan.

    Enkulturasi

    Proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap adat, sistem norma,

    serta semua aturan yang ada di dalam kebudayaan suatu masyarakat.

  • 9

    a. Vicious Cycles of Poverty

    Lingkaran setan kemiskinan (the vicious circle of poverty) adalah serangkaian

    kekuatan yang saling mempengaruhi secara demikian rupa sehingga menimbulkan

    keadaan dimana sesuatu Negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami

    banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi. Pada

    hakikatnya bahwa kemiskinan bukan saja disebabkan oleh ketiadaan pembangunan

    pada masa lalu tetapi juga menghadirkan hambatan kepada pembangunan pada

    masa yang akan datang. suatu Negara jadi miskin karena dia merupakan Negara

    miskn. Lingkar setan kemiskinan yang terpenting adalah keadaan-keadaan yang

    menyebabkan timbulnya hambatan terhadap terciptanya tingkat pembentukan

    modal yang tinggi. Disatu pihak pembentukan modal ditentukan oleh tingkat

    tabungan, dan dilain pihak oleh perangsang untuk menanam modal. Dinegara

    sedang berkembang kedua factor ini tidak mungkin dilaksanakannya tingkat

    pembentukan modal yang tinggi. Jadi ada dua factor yang jenis lingkar setan

    kemiskinan yang menghambat Negara sedang berkembang untuk mencapai tingkat

    pembangunan yang pesat, yaitu dari segi penawaran modal dan dari segi

    permintaan modal.

    Dari segi penawaran modal lingkar setan kemiskinan dapat dinyatakan secara

    berikut, tingkat pendapatan masyarakat yang rendah, yang akibatnya oleh tingkat

    produktivitas yang rendah, menyebabkan kemampuan masyarakat untuk menabung

    juga rendah. Dan itu akan membuat pembentukan modal rendah juga. Dan

    selanjutnya menjadi Negara menghadapi kekurangan barang modal dan dengan

    demikian tingkat produktivitas akan tetap rendah. Kemudian dari segi permintaan; di

    Negara-negara miskin perangsang untuk melaksanakan penanaman modal rendah

    karena luas pasar untuk berbagai jenis barang terbatas,dan hal itu yang belakangan

    disebutkan ini disebabkan oleh pendapataan masyarakat yang rendah. Sedangkan

    pendapatan yang rendah disebabkan oleh produktivitas yang rendah yang

    diwujudkan oleh pembentukan modal yang terbatas pada masa lalu. Pembentukan

    PERTANYAAN: Di dalam IPS dikenal dua istilah yang memiliki kemiripan, yaitu vicious cycles of poverty, dan vicious cycles of educational backwardness (Indonesia). Gambar kedua siklus tersebut dan beri penjelasan secukupnya!

  • 10

    modal yang terbatas ini disebabkan oleh kekurangan perangsangan untuk

    menanam modal.

    Lingkar setan kemiskinan bisa juga muncul akibat international demonstration effect,

    yaitu kecenderungan Negara sedang berkembang untuk mencontoh corak

    konsumsi dikalangan Negara maju. Adanya Negara maju, memungkinkan penduduk

    dinegara berkembang mengimpor dan mengonsumsikan barang-barang industry

    yang bermutu jauh lebih baik dari yang dihasilkan didalam negeri. Sedangkan

    Negara sedang berkembang tidak memiliki pendapatan dan cukup modal dalam

    membeli itu semua. Dan pengeluaran tambahan itu akan mengurangi tingkat

    tabungan yang dikerahkan oleh Negara sedang berkembang dalam pembentukan

    modal yang akan berlaku meningkatkan penghasilan produksi nasional. Dan

    keadaan ini akan memperburuk lagi keadaan lingkar setan kemiskinan yang

    dihadapi Negara sedang berkembang.

    Disamping itu ada lagi lingkar setan kemiskinan yang menimbulkan hubungan saling

    mempengaruhi antara masyarakat yang terbelakang dan tradisional dengan

    keadaan alam yang belum berkembangkan. Keadaan itu akan dimanfaatkan oleh

    Negara asing untuk mengeruk kekayaan Negara sedang berkembang dan itu akan

    membuat Negara sedang berkembang semakin miskin. Negara sedang berkembang

    tidak memiliki tenaga kerja yang ahli dalam mengolah kekayaan alam karena

    pendidikan masyarakat masih relative rendah. Sehingga tenaga kerja yang ahli

    terbatas dan mobilitas sumber daya juga terbatas. Sehingga pemerintah tidak bisa

    berbuat banyak, lalu menyerahkan kekayaan alam dikelola oleh investasi asing,

    padahal investasi asing sangat tidak membantu dalam membuat Negara sedang

    berkembang menjadi Negara maju. Investasi asing hanya memikirkan diri mereka

    sendiri,walaupun pendapatan SDA investasi asing memberikan hasil kepada

    pemerintah, itu semua tidak banyak. Yang lebih banyak mendapatkan keuntungan

    dalam mengelola SDA Negara sedang berkembang adalah investasi asing untuk

    memperkaya Negara mereka. Maka semakin miskinlah Negara sedang berkembang

    karna akan terus dijajah oleh investasi asing. Maka pembangunan Negara sedang

    berkembang akan selalu terhambat dan terhalang oleh yang namanya lingkar setan

    kemiskinan.

  • 11

    Berikut adalah gambar atau siklus dari pada Vicious Cycles of Poverty, diantaranya:

    Gambar 2. Siklus Vicious Cycles of Poverty,

    Cara memutuskan lingkar setan kemiskinan dalam pembangunan adalah dengan

    ada kerja sama masyarakat,Negara dan pemerintah dalam mengatasi masalah ini.

    1) Cara pertama yang harus dilakukan adalah dengan memberikan tingkat pendidikan yang bermutu kepada masyarakat agar kebodohan masyarakat dapat dikurangi dinegara sedang berkembang. Dan masyarakat memiliki pendidikan dalam menghadapi persaingan global yang semakin hari semakin maju. Dengan ada pendidikan yang tinggi maka akan tercipta tenaga kerja ahli dan itu akan membantu Negara sedang berkembang dalam mengelola kekayaan alam mereka sendiri tanpa melibatkan Negara asing lagi, jadi Negara sedang berkembang bisa mandiri tanpa tergantung Negara lain. Untuk itu pemerintah harus mewajidkan Negara sedang berkembang untuk sekolah setinggi-tingginya. Agar Negara sedang berkembang bisa menjadi Negara yang maju karena masyarakat sudah tidak bisa lagi dibodohi oleh Negara asing.

    2) Cara kedua adalah pemerintah harus memberikan bantuan modal kepada pengusaha kecil, agar pengusaha kecil bisa mengembang usahanya dan juga dapat menciptakan produk-produk yang berkualitas agar bisa bersaing dengan produk Negara asing. Dan itu akan memberikan pendapatan nasional yang bisa dijadikan modal dalam pembangunan.

    3) Cara ketiga Negara sedang berkembang harus menhapuskan budaya korupsi, sebab budaya itu sangat menyiksa Negara sedang berkembang, karena budaya itu merupakan factor yang juga berperan penting dalam terciptanya lingkar setan kemiskinan pembangunan. Modal-modal yang seharusnya untuk pembangunan menjadi tidak ada karena ada oknum pemerintah yang melakukan korupsi,sehingga pembangunan tertunda dan bahwakan tidak berjalan semestinya. Para korupsi hanya memikirkan perut mereka sendiri, tanpa memikirkan masyarakat yang semakin menderita karena kemiskianan. Dan apabila budaya tersebut tidak juga dihapuskan maka pembanguanan Negara

  • 12

    sedang berkembang tidak akan terjadi dan Negara tersebut akan selalu miskin untuk selamanya.

    4) Cara keempat, pemerintah tidak menyerahkan kekayaan alam kepada investasi asing,sebenarnya investasi asing tidaklah menguntungkan bagi Negara sedang berkembang. Karena investasi asing merupakan penjajah bagi Negara sedang berkembang, investasi asing hanya lintah darat hanya akan teruk mengeruk kekayaan alam Negara sedang berkembang. Bahkan investasi asing lebih sadis dari pada korupsi yang dilakuakan oknum pemerintah. Sebab investasi asing pendapatannya lebih besar dan bahkan mampu memajukan Negara mereka sendiri. Jadi Negara sedang berkembang hanya dijadi asset modal bagi investasi asing dalam memperkaya Negara mereka sedangkan Negara sedang berkembang semakin hari semakin miskin karena pendapatan yang dimiliki tidak bisa dinikmati oleh oleh Negara sendiri dan investasi asing semakin kaya

    5) Cara kelima, pemerintah jangan berhutang lagi kepada Negara maju sebab semua itu tidak membantu dalam menyejahterakan masyarakat. Hutang hanya menambah beban bagi Negara sedang berkembang, karena yang membayari hutang tersebut adalah masyarakat. Itu akan membuat masyarakat menderita karena tidak bisa meningkat taraf hidup untuk lebih baik, karena penghasilan mereka sebagian untuk bayar utang yang mereka tidak tahu hutang apa. Sebab pemerintahlah yang melakukan untang tersebut, apabila pemerintah berhutang sebaiknya hutang tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk pembangunan bukan untuk menambah kekayaan pemerintah itu sendiri. Agar hutang tersebut tidak menjadi sia-sia, dan sebaiknya pemerintah tidak berhutang lagi sebab bunga yang diberikan kreditor sangat tinggi, sehingga Negara tidak mampu membayar. Dan itu akan menambah derita kemiskinan bagi Negara sedang berkembang.

    b. Vicious Cycles of Educational Backwardness

    Dalam hal ini mengkaji lingkaran setan dalam hal dunia pendidikan. Potret

    pendidikan indonesia masa kini, selalu mengalami fluktuasi yang tidak menentu.

    Carut-marut pendidikan terjadi di hampir setiap elemen pendidikan. Mulai dari

    permasalahan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa

    berasaskan Pancasila. Sampai dengan sejumlah praktisi pendidikan yang tak lagi

    menjunjung tinggi sikap profesionalisme dalam mendidik putra-putri bangsa.

    Pendidikan bagi kehidupan manusia di era globalisasi seperti ini merupakan

    kebutuhan yang amat menetukan bagi masa depannya. Tanpa melalui proses

    pendidikan yang baik, sulit kiranya bagi seseorang untuk menyesuaikan diri dengan

    perkembangan dan tuntutan zaman. Bahkan pendidikan tidak saja penting bagi

    individual namun juga penting untuk membentuk tatanan kehidupan kolektif dalam

    rangka membangun fondasi jalan yang kokoh menuju terwujudnya masyarakat yang

    makmur, berkembang, dan mandiri. Manakala suatu bangsa tidak memperdulikan

    pembangunan sektor pendidikan secara serius dan berkelanjutan, mudah diprediksi

  • 13

    bahwa bangsa itu dalam jangka panjang justru akan mengantarkan rakyatnya

    memasuki dunia keterbelakangan dan kejumudan banyak aspek kehidupan.

    Pendidikan bukan hanya sebuah tradisi dan budaya yang harus dilestarikan dari

    tahun ketahun. Pendidikan adalah sebuah proses panjang yang dilalui untuk

    mengeluarkan manusia dari keterbelakangan. Keterbelakangan akan ilmu

    pengetahuan dan implementasinya dalam mencapai cita-cita luhur bangsa. Definisi

    keterbelakangan dalam konteks pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek.

    Aspek individual, regional, nasional, global, segi kuantitatif ataupun kualitatif. Tak

    mudah mendefinisikan secara pasti konsep keterbelakangan itu sendiri. Yang

    terpenting keterbelakangan adalah kondisi yang merujuk pada hal negatif yang

    harus dihindari dan dicarikan solusi yang tepat. Keterbelakangan pendidikan

    ternyata berkaitan dengan tingkat kemiskinan, kriminalitas di sebuah daerah.

    Pendidikan nyatanya memegang perannya tersendiri mengingat maraknya

    dekadensi peradaban, dan kemelaratan di negeri ini. Pendidikan yang terbelakang

    tak hanya dapat meningkatkan kondisi kemiskinan, pendidikan terbelakang

    sekaligus menjadi parameter kesejahteraan bangsa. Ukuran keberhasilan

    pendidikan di Indonesia ialah, sejauh mana pendidikan nasional mampu

    menerapkan usaha yang relevan ditinjau dari amanah konstitusi untuk

    mencerdaskan bangsa. Sejauh mana pendidikan mendatangkan kesejahteraan

    pada bangsa ini. Sejauh mana pendidikan berhasil membebaskan seseorang dari

    lingkaran keterbelakangan. Berikut adalah diagram dari alur Vicious Cycles of

    Educational Backwardness, diantanranya:

  • 14

    Gambar 3. Siklus Vicious Cycles of Educational Backwardness,

    Mereka yang kurang terdidik menjadi semakin tak terdidik, akhirnya menyatulah

    kemiskinan dan kebodohan sebagai lingkaran keterbelakangan yang sangat kuat.

    Untukitulah dibutuhkan strategi-strategi untuk memutuskan lingkaran

    keterbelakangan.

    Satu, Pendidikan yang mandiri. Pemerintah sering mengutamakan bantuan untuk rakyat miskin berupa uang dan barang. Seketika bantuan tersebut dirasa begitu berguna untuk mengobati perut yang lapar, namun bagaimana dengan jangka panjang kedepannya? Bantuan tersebut tidak dapat menjamin untuk mengeluarkan rakyat dari keterbelakangan. Ternyata solusi pemberian bantuan dan uang yang hanya bermanfaat dalam waktu beberapa hari saja tak dapat menumbuhkan kekuatan untuk mandiri. Sebaliknya menimbulkan ketergantungan Rakyat akan selalu menantikan kapan lagi bantuan serupa akan datang tanpa berusaha untuk keluar dari lingkaran keterbelakangan. Bantuan efektif berjangka panjang ialah pendidikan mandiri. Pendidikan mandiri dimaksudkan sebagai pendidikan dalam makna sebenarnya. Memberikan kesempatan yang sama pada setiap anak bangsa untuk mengenyam pendidikan yang layak adalah salah satu bentuk pendidikan mandiri. Pendidikan adalah bentuk usaha untuk meningkatkan semangat, kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk membantu dirinya sendiri. Penddikan adalah senjata ampuh untuk melawan keterbelakangan. Dengan meningkatkan potensi dan kualitas pendidikan masyarakat yang terbelenggu, secara langsung ataupun tidak pendidikan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan lahir batin sebuah bangsa.

    Kedua, sumber daya manusia terdidik yang terbatas. Tidak meratanya jumlah tenaga pendidik Indonesia menjadi sekian alasan yang menyebabkan lingkaran

  • 15

    keterbelakangan tak berujung. Pemusatan tenaga pendidik yang terjadi di hampir setiap kota besar, dimana aksesbilitas menjadi hal yang utama. Daerah terasing menjadi semakin asing. Hasilnya, keterbelakangan semakin meningkat didaerah-daerah. Terlebih lagi di kantung-kantung terisolasi, gabungan wajah kemiskinan dan ketidakterdidikan semakin tampak. Masyarakat di daerah-daerah tersebut bergantung pada keramahan alam, meski alam tak selamanya ramah. Membuat grand design pendidikan di daerah tidaklah mudah, selain SDM yang terbatas, jarak ataupun sumber daya finansial pun menjadi tantangan tersendiri untuk memajukan pendidikan daerah. Faktor penting dari awal pembangunan pendidikan di daerah ialah terletak pada prioritas pembangunan pendidikan itu sendiri. Usaha peningkatan kualitas sumber daya tenaga pendidik memiliki peran dan kontribusi yang sangat penting terhadap proses pencapaian tujuan pendidikan daerah. Keberadaaan merekalah yang diharapkan menjadi ujung tombak pemutus lingkaran keterbelakangan.

    Ketiga, profesionalisme layanan pendidikan. Profesionalisme sangat dibutuhkan untuk membangun pendidikan di daerah dalam kerangka untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Sudah saatnya pendidikan Indonesia memasuki era profesionalisme agar era kuantitas, dimana teknologi informasi melesat dengan cepat dapat digeser menjadi era kualitas agar efektifitas dan efisiensi teknologi berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa. Profesionalisme dapat berjalan, manakala sistem pendidikan yang ada harus dikelola atas dasar sistem manajemen yang sehat. Manajemen yang sehat dapat dibuktikan dengan sistem transparansi, partisipasi dan akuntabilitas dalam mengelola sistem pendidikan. Profesionalisme tenaga pendidik menjadi hal mutlak untuk memutuskan lingkaran keterbelakangan. Kemampuan epistemologis seorang guru berdampak pada kreativitas muridnya untuk mengembangkan segala potensi dalam bentuk gagasan, pemikiran dan wawasan dinamis tiada batas. Globalisasi menjadi ancaman sekaligus tantangan bagi seorang guru. Pengetahuan yang diperoleh zaman dulu tentunya berubah seiring dengan ilmu pengetahuan yang berkembang dinamis dan aksesbilitas teknologi yang semakin mudah. Landasan epistemologis menjadi hal yang penting agar seorang guru proaktif menerima kritikan dan kemampuan setiap muridnya dengan kapasitas dan kompetensi yang berbeda satusama lain. Kekuatan epistemologis disertai dengan manajemen sistem kelas yang baik seorang guru adalah titik awal yang paling mendasar untuk menumbuhkan kekuatan yang mampu memutuskan lingkaran keterbelakangan. Pendidikan sejatinya, mampu mengambil setiap hikmah di masa lalu yang memperkaya hari ini. Pendidikan hari ini harus mampu mengembangkan segala potensi untuk generasi sekarang. Pendidikan hari ini adalah usaha untuk membangun sejarah masa depan. Tidak ada usaha yang berhasil untuk membebaskan diri dari segala jenis keterbelakangan yang lebih baik daripada usaha yang dirintis dan diperkokoh sendiri oleh masyarakat yang terbelakang. Usaha untuk membangun pendidikan yang mandiri harus didukung oleh berbagai pihak. Masyarakat tidak lagi disuap dengan bantuan-bantuan yang tidak mendidik

  • 16

    secara lahir batin, namun diberikan dukungan dan kesempatan yang cukup untuk memajukan dan mencerdaskan bangsa dengan upaya pemerataan pendidikan berkualitas di setiap daerah didukung dengan sejumlah tenaga pendidik yang menjunjung profesionalisme dalam melayani dan mengabdi di dunia kependidikan.Setiap proses dan wujud keterbelakangan, baik yang menonjol sebagai kemiskinan, kekurangterdidikan, atau dalam bentuk apapun yang bersifat negatif dan menghalangi pemenuhan hak asasi masyarakat harus dicegah. Jika proses dan wujud keterbelakangan berlangsung dalam waktu yang lama akan menimbulkan falsafah keterbelakangan sebagai ideologi masyarakat terbelakang. Kegagalan akan melahirkan kegagalan.

  • 17

    Pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan pertumbuhan ekonomi menurut deret hitung. Inilah Teori Kependudukan yang dikemukakan oleh Thomas Tobert Malthus.Maksudnya adalah bahwa jumlah penduduk akan berkembang lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi sehingga mengakibatkan upah tenaga kerja menjadi sangat murah dan hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari (subsistensi). Malthus memulai dengan merumuskan dua postulat yaitu: a. Bahwa pangan dibutuhkan untuk hidup manusia b. Bahwa kebutuhan nafsu seksuil antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang

    masa. Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan sebagai kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk merupakan salah faktor penting perkembangan sebuah negara karena tanpa penduduk negara tidak akan terbentuk, sebab penduduk merupakan faktor penting lainnya selain dari wilayah. Pertumbuhan atau pertambahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat kelahiran dan urbanisasi. Kedua faktor ini yang kemudian menjadi salah satu penyebab tidak seimbangnya laju pertumbuhan ekonomi dan sosial, ketidakseimbangan tersebut dapat terjadi apabila angka laju pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah tidak seimbang dengan angka laju pertumbuhan ekonomi dan sosial pada wilayah tersebut. Selain itu, masih adanya disparitas pembangunan antara daerah perkotaan dan perdesaan yang juga merupakan salah satu penyebab terjadinya arus migrasi dari satu wilayah yang lain. Banyak ahli telah berpendapat dengan masalah pertumbuhan penduduk ini dan menjadi perdebatan diantara mereka sendiri. Beberapa diantara mereka ada yang

    PERTANYAAN: Jumlah penduduk dunia terus bertambah, dan pertambahan penduduk tersebut memerlukan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    a. Apakah teori pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan pertumbuhan bahan pangan menurut deret hitung itu benar? Berikan argument beserta contoh konkritnya!

    b. Pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan etika lingkungan dan konservasi lingkungan. Apa kaitan hal ini dengan globalisasi? Berikan dengan contoh penjelasan jawaban Anda!

  • 18

    mendukung teori korelasi pertumbuhan penduduk dengan pembangunan, namun ada juga sebagian dari yang mengasumsikan bahwa ini adalah pembalikan fakta dari kegagalan ekonomi bangsa. Teori yang paling klasik yaitu Malthus yang mengemukakan bahwa jumlah penduduk senantiasa bertambah banyak sedangkan pertumbuhan produksi tidaklah banyak sehingga salah satu solusi terbaik adanya pengendalian jumlah penduduk. Malthus khawatir terhadap dampak pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi walaupun sebenarnya bisa menjadi asumsi bahwa pertambahan penduduk bisa memicu proses industrialisasi. Namun teori ini sangat tidak relevan apabila diterapkan pada negara-negara berkembang dan terbelakang karena adanya perbedaan yang sangat mendasar dengan kondisi negara-negara maju. Situasi politik yang tidak menentu, disparitas pembangunan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya dan tingginya pertumbuhan penduduk dianggap sebagai penghambat pembangunan ekonomi, hal seperti ini juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka akan timbul pertanyaan apakah pertumbuhan penduduk yang terjadi saat ini di Indonesia didukung oleh sistem ketahanan pangan yang baik? Manusia sebagai mahluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Interkasi tersebut akan terganggu apabila daya dukung yang tersedia bagi manusia sudah mencapai ambang batas, hal ini akan mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi dikarenakan jumlah penduduk yang telah melebihi kapasitas sehingga menyebabkan terjadinya dampak lingkungan dan dampak sosial bagi manusia itu sendiri. Dampak lingkungan yang akan dialami apabila terjadinya ledakan penduduk adalah makin berkurangnya lahan produksi pertanian atau dengan kata lain terkonversinya lahan pertanian yang ada menjadi permukiman penduduk sehingga menurunnya produksi pangan. Selain itu, masalah lain yang dapat ditimbulkan adalah akan makin banyaknya pemukiman kumuh (smelter) dikarenakan oleh berkurangnya daya dukung lahan yang digunakan untuk pemukiman, hal ini juga akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius karena kurang layaknya lingkungan dan sanitasi yang ada. Efek lain yang akan ditimbulkan yakni meningkatnya biaya pembangunan kesehatan yang harus dikeluarkan untuk menanggulangi masalah tersebut. Hal ini semua dikarenakan makin banyaknya penduduk pada suatu wilayah maka permintaan akan lahan akan semakin meningkat karena lahan atau ruang tidak bertambah sedangkan yang bertambah adalah kegiatan penduduk yang mendiaminya1. Selain masalah tersebut, akan timbul juga masalah polusi udara karena tingkat polusi bergerak seiring dengan pertambahan jumlah penduduk disuatu wilayah. Polusi ditimbulkan oleh asap kendaraan yang jumlahnya semakin bertambah.

  • 19

    Dampak lainnya yang akan timbul adalah masalah sampah yang tidak dapat terselesaikan juga merupakan sumber polusi bagi kesehatan masyarakat. Dampak sosial yang akan dialami adalah keterbatasan ruang, saling dempet, himpit, rebut, kesemerawutan adalah sebagai akibat kelebihan beban (overload), kelebihan beban berbanding searah dengan tekanan (pressure) yang akan ditimbulkannya. Semakin besar kelebihan beban, maka semakin tinggi tingkat tekanan. Tekanan berhubungan langsung dengan ketahanan (defense). Keseimbangan antara tekanan dan ketahanan dapat menimbulkan kekuatan (survival). Ini baik, sifatnya akselarasi dalam pembangunan. Namun jika tekanan melampaui batas ambang toleransi, dapat menimbulkan frustasi yang diwujudkan dalam bentuk berbagai macam kerawanan sosial. Seperti mudahnya terjadi konflik, meningkatnya angka kriminalitas, tindakan anarkis. Semua itu dikarenakan terbatasnya ketersediaan berbagai sumberdaya (resources availability) yang berbanding terbalik dengan jumlah pengguna dan pemakai, menimbulkan berbagai cara kompetisi untuk mendapatkannya. Untuk dapat bertahan hidup masyarakat akan melakukan berbagai macam cara, baik itu yang berupa ekonomi subsisten maupun bukan, cara yang ditempuh ini sangat mungkin akan menimbulkan potensi konflik karena adanya kerawanan sosial yang disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara keterbatasan dan ketidakmampuan untuk berkompetisi secara sehat. Kerawanan sosial ini akan menghambat pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah karena pemerintah kehabisan energi untuk menyelesaikan masalah kerawanan sosial yang terjadi tersebut. Thomas R. Malthus dalam teorinya mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sedangkan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti deret hitung. Untuk keadaan Indonesia dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% dan ketersediaan lahan untuk tanaman padi seluas 7,7 ha, hal ini sangat tidak menguntungkan jika kembali pada teori Malthus. Teori tersebut menghendaki produksi pangan melebihi dari pertumbuhan penduduk, sehingga berdasarkan pada teori ini dapat diprediksikan bahwa suatu saat lahan pertanian di Indonesia akan hilang. Disebabkan karena adanya perkembangan yang pesat pada pembukaan dan penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk. Namun tidak selamanya teori Malthus benar, karena ada beberapa hal yang menjadi kelemahan dari teori ini, Malthus menekankan terbatasnya persediaan tanah, akan tetapi dia tidak menyadari adanya keuntungan besar dari pertumbuhan penduduk yang tinggi yaitu meningkatnya metode-metode teknologi pertanian sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian menurut deret ukur. Malthus juga tidak mempertimbangkan kontrol fertilitas setelah perkawinan. Berdasarkan pada teori Malthus pembatasan pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Preventive Check dan Positive Check, yang dimaksud dengan preventive check adalah tindakan pencegahan yang dilakukan dengan menunda perkawinan, pengguguran kandungan dan pengekangan diri atau moral restrain serta penggunaan alat kontrasepsi. Sedangkan positive check adalah tindakan yang

  • 20

    dilakukan lewat proses kelahiran. Namun, menurut Karl Marx, tekanan penduduk disuatu negara bukanlah tekanan terhadap bahan makanan akan tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (seperti yang terjadi di negara-negara kapitalis). Menurut pandangan Lenin untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, dia menyarankan untuk melegalkan aborsi dan penggunaan alat kontrasepsi sebagai hak dari setiap perempuan untuk mengendalikan tubuh mereka dan juga bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Marx juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi jumlah produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu dilakukan pembatasan penduduk. Karl Marx adalah orang menentang teori Malthus, prinsip yang terbangun dalam pemikiran Marx adalah tidak ada aturan yang bersifat umum untuk kependudukan (Population Laws). Menurut dia, kondisi penduduk sangat tergantung pada kondisi sosial dan ekonomi suatu daerah. Perbedaan fertilitas dan mortalitas ditentukan oleh variasi tingkat kehidupan, perbedaan ini akan hilang apabila kekayaan didistribusikan secara merata kepada masyarakat. Ketidaksetujuannya terhadap teori Malthus adalah tentang pertumbuhan bahan makanan, Marx mengatakan bahwa ide tersebut tidak benar selama tidak ada alasan untuk curiga bahwa sains dan teknologi mampu meningkatkan produksi bahan makanan atau barang-barang lainnya sama seperti pertumbuhan penduduk. Berdasarkan pemikiran para ahli tersebut apabila dikaitkan dengan keadaan di Indonesia, maka produksi pangan yang mampu menjamin kebutuhan penduduk merupakan persoalan yang serius. Meskipun selama 2 tahun terakhir dilaporkan swasembada beras dapat dicapai kembali namun untuk jangka panjang masih menjadi pertanyaan besar. Salah satu solusi dalam peningkatan produksi pangan adalah peningkatan areal dan produktifitas. Meskipun hal tersebut telah dilakukan dengan berbagai strategi namun data menunjukkan masih jauh dari cukup. Selama 5 tahun terakhir (2004-2008), areal panen padi hanya meningkat 0,47 juta ha dengan komposisi 11,92 juta ha tahun 2004 menjadi 12,39 juta ha tahun 2008. Dari segi produktifitas mengalami peningkatan 0,32 ton/ha dengan komposisi 4,54 ton/ha tahun 2004 dan 4,86 ton/ha tahun 2008. Data-data statistik yang telah dijelaskan di atas sebenarnya menggambarkan betapa rentannya sistem ketahanan pangan nasional di negara kita yang pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup besar. Mungkin ini yang dimaksud dengan teori perangkap pertumbuhan penduduk Malthus, meskipun Marx berpendapat beda akan tetapi keadaan negara yang dimaksudkan oleh Marx sangat jauh berbeda dengan kondisi Indonesia. Permasalahan pertumbuhan penduduk ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera ditangani oleh pemerintah sebelum menjadi semakin kronis, dalam catatan sejarah Indonesia pernah mengalami ledakan penduduk sehingga saat ini sangat diperlukan penanganan secara serius dari pemerintah. Untuk menghadapi persoalan

  • 21

    ini diperlukan pemikiran dan rencana aksi bersama melalui pendekatan institusi/keahlian guna mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional. Melihat kondisi dan keadaan yang terjadi pada saat ini, perlu menjadi perhatian bersama bahwa kebijakan dan pengadaan pangan yang diberikan harus tepat sasaran, hingga implementasinya memiliki nilai dalam mewujudkan pemenuhan pangan dan keberlangsungan hidup bangsa. Selain itu, juga perlu dilaksanakannya kembali kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengendalian pertumbuhan penduduk yang pada masa orde baru pernah dilakasanakan yaitu Program Keluarga Berencana. Yang mana program ini sejak era reformasi mulai bergulir sudah hampir tidak kedengaran lagi gaungnya meskipun lembaga yang diberikan tanggung jawab untuk mengurus program ini masih tetap ada. Dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini sebanyak 237,56 juta orang menjadikan Indonesia sebagai negara ke 4 dengan jumlah penduduk terbanyak. Jumlah penduduk yang semakin besar ini membawa sejumlah tantangan bagi bangsa untuk bekerja lebih keras dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat, menciptakan lapangan pekerjaan, menghilangkan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan kemiskinan, infrastruktur dan memberikan pelayanan publik. Semua hal ini dapat dilaksanakan dengan baik apabila adanya komitmen yang kuat dari pemerintah untuk mengelola pertumbuhan penduduk ini dengan secara baik sehingga apa yang telah dicita-citakan bersama yaitu meningkatkan derajad hidup bangsa Indonesia dapat terwujud. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, seprti menggalakkan kembali program Keluarga Berencana yang sempat terhenti dan mulai dilaksanakan lagi pada tahun 2007, melaksanakan pembangunan berkelanjutan pada semua aspek kehidupan bangsa baik itu pada bidang pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur dan pemberian pelayanan publik sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan perhatian khusus pada bidang pertanian dengan meningkatkan produksi dalam negeri serta tidak berorientasi ekspor sebelum kebutuhan dalam negeri terpenuhi, pemberdayaan petani serta diversifikasi produk pangan dengan mengembangkan benih lokal dan pangan lokal. Begitupun juga pada bidang energi, perlu dilakukannya pengamanan sumber energi nasional serta pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan, menyediakan lahan untuk permukiman penduduk dan juga mengendalikan dampak lingkungan yang akan timbul. Oleh karena itu, sangat beralasan kalau saat ini pemerintah harus mendukung konsep pembangunan yang berwawasan kependudukan dan pengembangan manajemen pertanian secara lebih komprehensif. Secara eksplisit konsep ini terkait dengan program kebijakan kependudukan bagi peningkatan kualitas, proses pengedalian pertumbuhan, acuan untuk menyeimbangkan antara aspek kualitas-kuantitas kependudukan, mobilisasi penduduk secara global dan jaminan ketersedian alam bagi peningkatan kesejahteraan, termasuk juga akumulasi pembangunan pertanian-pangan untuk memacu hasil produksi pangan secara berkelanjutan. Hal ini mengacu pada

  • 22

    pemahaman bahwa mutualisme interkasi antara kependudukan, proses kontuinitas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta jaminan lingkungan harus bersandar pada filosofi bahwa manusia merupakan faktor utama dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan dengan pembahasan yang telah dilakukan tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.) Tingkat pertumbuhan penduduk yang terjadi di Indonesia cukup tinggi sehingga perlu didukung dengan sistem ketahanan pangan yang baik untuk mencegah terjadinya masalah-masalah sosial; 2.) Data-data statistik yang telah diungkapkan menggambarkan bahwa sistem ketahanan pangan Indonesia sangat tidak mendukung terjadinya pertumbuhan penduduk yang berlebihan; 3.) Food Trap seperti yang diungkapkan oleh Malthus mungkin akan terjadi di Indonesia apabila kebijakan pembangunan kependudukan yang dilaksanakan oleh pemerintah tidak dibarengi dengan kebijakan ketahanan pangan yang baik; 4.) Apabila kita merujuk pada teori yang diungkapkan oleh Marx bahwa pertumbuhan penduduk tidak berhubungan langsung ketahanan pangan akan tetapi secara langsung berpengaruh pada penyediaan lapangan kerja, untuk keadaan Indonesia sekarang teori dari Marx maupun Malthus tidak dapat disalahkan kedua-duanya akan tetapi apa yang telah digambarkan oleh mereka sebenarnya dalam waktu yang tidak terlalu lama akan terjadi di Indonesia.

  • 23

    IPS merupakan bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi. Selain itu, M. Numan Somantri (2001) mengatakan bahwa pendidikan IPS merupakan perpaduan cabang-cabang Ilmu-ilmu social dan humaniora termasuk di dalamnya agama, filsafat, dan pendidikan. Bahkan IPS juga dapat mengambil asek-aspek tertentu dan Ilmu-ilmu kealaman dan teknologi. Berdasarkan dua definisi tersebut dapat dimaknai bahwa ada konsep-konsep dan teori-teori IPS yang disederhanakan dan dipadukan, kemudian dikemas dalam frame IPS. Semisal dalam KD 1.1. kelas VII SMP tentang menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya. KD ini memasukkan konsep ilmu sejarah, dimulai dari zaman pra aksara sampai peradaban maju seperti saat ini, merupakan materi inti yang dipelajari dalam KD tersebut. Kemudian, dari KD tersebut dapat disarikan nilai-nilai bahwa kehidupan ini berjalan menurut urutan waktu dan semua dikendalikan oleh Tuhan. Peserta didik diarahkan untuk menghargai karunia Tuhan yang telah menciptakan kehidupan menurut waktunya. KD 1.2. kelas VII SMP tentang menghargai ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat. KD ini memasukkan konsep dan teori sosiologi, bahwa manusia dalam menjalani kehidupannya membutuhkan manusia lain. Oleh karena itu manusia perlu membentuk suatu lembaga/organisasi/wadah/perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya. KD ini menggunakan konsep/teori geografi untuk menjelaskan alam semesta. Melalui materi ini guru dapat menunjukkan kebesaran Tuhan, bahwa alam semesta ini sangatlah luas, amazing, menakjubkan, ajaib, dan luar biasa. Sesuatu yang luar biasa ini tidak mungkin diciptakan oleh manusia atau makhluk bumi lainnya, pencipta alam semesta ini adalah kekuatan Maha Besar, yakni Allah SWT.

    PERTANYAAN: Teori dan konsep IPS (Sejarah. Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi) harus diadopsi secara proporsional untuk pembelajaran di sekolah (SMP)? Tunjukkan bahwa teori dan konsep IPS tersebut (masing-masing disiplin) telah disdopsi kedalam kurikulum 2013 (SMP)!

  • 24

    KD 3.3. Kelas VII SMP tentang mendiskripsikan fungsi dan peran kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat. Dari materi dalam KD 3.3. ini memasukkan konsep/teori ekonomi. Dalam implementasinya guru dapat menjelaskan fungsi-fungsi lembaga-lembaga ekonomi, seperti fungsi bank, fungsi pasar, fungsi perusahaan, dan lain sebagainya. Materi-materi tersebut di atas, dalam kurikulum 2013, dikemas sedemikian rupa sehingga aspek afektif lebih ditonjolkan dalam implementasinya. Hal ini membutuhkan soft skill khusus dari guru. Guru tidak hanya berorientasi pada materi, tetapi lebih berfokus pada bagaimana menanamkan nilai-nilai, memberi teladan, dan mempelopori, mendorong, serta mensuport peserta didik untuk menjadi peserta didik yang baik. Berikut saya cuplikkan contoh KI dan KD mapel IPS SMP kelas VII, disertai konsep-konsep atau teori-teori IPS dari masing-masing KD.

    KOMPETENSI

    INTI KOMPETENSI DASAR

    KONSEP DAN TEORI IPS

    YANG RELEVAN

    1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

    1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya

    1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat

    1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

    Materi Sejarah: kehidupan Pra-Aksara Materi PKn: hak dan kewajiban sebagai Warga Negara Materi Geografi: alam semesta

    2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

    2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang

    2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan bertanggungjawab terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik

    Materi sejarah: Sejarah Peradaban Hindhu-Budha-Islam dan kerajaan-kerajaannya di Indonesia Materi Sosiologi: lembaga-lembaga sosial Materi Sosiologi: Interaksi

  • 25

    KOMPETENSI

    INTI KOMPETENSI DASAR

    KONSEP DAN TEORI IPS

    YANG RELEVAN

    percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

    2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

    Sosial

    3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

    3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)

    3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik

    3.3 Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat

    3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

    Materi Geografi: aspek keruangan, kewilayahan, dan kelingkungan Materi Ekonomi: Pembangunan berbasis Potensi Wilayah Materi Sejarah: Sejarah kerajaan Hindu-Budha-Islam Materi Sosiologi: Perubahan Sosial Materi Ekonomi: Lembaga Ekonomi (pasar, bank, perusahaan) Materi Sosiologi: Interaksi Sosial Materi Geografi: Wilayah Gunung dan Laut

    4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

    4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi,

    Penelitian Sosial Materi Antropologi: kebudayaan masyarakat Hindu-Budha-Islam Materi Sejarah: sejarah masyarakat Hindu-Budha-

  • 26

    KOMPETENSI

    INTI KOMPETENSI DASAR

    KONSEP DAN TEORI IPS

    YANG RELEVAN

    merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

    budaya dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang

    4.2 Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik di lingkungan masyarakat sekitar

    4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar

    Islam Kreasi produk, berupa gagasan Penelitian Sosial Materi Sosiologi: Interaksi Materi Geografi: Lingkungan Alam Materi Ekonomi: Lembaga Perekonomian

  • 27

    Kurikulum 2013 merupakan hal baru bagi guru, dan memiliki beberapa perbedaan dengan kurikulum sebelumnya. Perbedaan berpangkal pada pola pikir pengembangan kurikulum, jika KBK dan KTSP berpangkal pada standar isi, maka Kurikulum 2013 pengembangannya berpangkal pada standar kompetensi lulusan. Salah satu implikasi dari pola pikir ini adalah bentuk Standar Kompetensi/Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang berbeda. Kurikulum 2013 lebih menitikberatkan pada aspek afektif. Kondisi ini tak pelak potensi resistensi di kalangan pelaksana lapangan. Implementasi Kurikulum 2013 masih membutuhkan banyak latihan dan pembiasaan. Salah satu contoh strategi implementasi pada KI IPS di Kelas X adalah menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif. Kompetensi Inti ini memerlukan strategi implementasi atau soft skill khusus dari guru agar dapat menjalankannya dengan berhasil. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologi membuktikan bahwa 75 persen proses belajar didapatkan lewat penglihatan dan pengamatan. Sementara 13 persennya melalui indera pendengaran. Berdasarkan penelitian ini, guru harus bisa menjadi teladan bagi peserta didiknya, karena semua perilaku guru sedikit banyak akan ditiru oleh peserta didiknya. Ata dengan kata lain guru merupakan role mode bagi peserta didik. Perilaku jujur dapat dicontohkan guru melalui ucapan-ucapannya di dalam kelas maupun di luar kelas. Beberapa kasus yang terjadi, guru tidak masuk kelas karena alasan rapat atau alasan-alasan lainnya, padahal faktanya guru tersebut sedang santai-santai di ruang guru. Hal-hal seperti inilah yang perlu dihindari. Guru harus bersikap jujur, mengatakan sesuatu apa adanya, sesuai kadar kepantasan situasi dan kondisi. Perilaku disiplin dapat dicontohkan melalui disiplin masuk kelas (tepat waktu), disiplin dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Selain itu, bentuk reward (reinforcement) dan punishmen. Bagi peserta didik yang rajin dan tepat waktu dalam berangkat sekolah perlu diberi pujian, hadiah, atau bentuk reward yang lain. Demikian juga bagi peserta

    PERTANYAAN: Salah satu kompetensi inti IPS di Kelas X adalah menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam. Bagaimana pelatihan dan pembiasaan (habituasi) hal ini di lingkungan sekolah?

  • 28

    didik yang terlambar, harus ada bentuk hukuman agar memberikan efek jera dan ke depan tidak akan terlambat lagi. Tanggung jawab guru terwujud dalam bentuk kinerja guru, meliputi melaksanakan tugas dengan baik, melaksanakan pembelajaran dengan baik, mengarahkan peserta didik ke arah yang baik, melakukan pengembangan kompetensi diri, melakukan penelitian, membuat tulisan/artikel ilmiah, dan kegiatan-kegiatan penanaman nilai-nilai kehidupan kepada peserta didik. Sikap santun guru tercermin dalam perilakunya di depan kelas maupun di luar kelas, dalam interaksinya dengan pimpinan, sesama guru, karyawan, peserta didik, tukang kebun, penjaga sekolah, penjual di kantin, dan elemen lainnya di sekolah. Guru harus dapat menempatkan sesamanya sesuai harkat dan martabat kemanusiaan. Perilaku-perilaku inilah yang sangat baik dicontohkan kepada peserta didik. Sikap responsif juga perlu dilakukan oleh guru. Guru harus peka terhadap lingkungan sekitarnya. Sikap ini mewujud dalam perhatian guru terhadap peserta didik, semisal jika ada peserta didik yang abstain ditanyakan kepada temannya apa penyebabnya. Jika perlu menjenguk dan menyemangati agar lekas sembuh. Perhatian-perhatian semacam ini penting untuk menstimulus peserta didik lain bersikap peduli terhadap sesamanya, terlebih bagi golongan lemah. Guru juga perlu memiliki sikap proaktif, sikap ini diwujudkan dalam perilaku aktif untuk menyemangati peserta didik untuk berprestasi, aktif menyebarkan inspirasi kepada peserta didik, aktif dalam membantu kesusahan peserta didik dalam belajar. Guru sebisa mungkin menjadi fasilitator yang aktif bagi proses belajar peserta didik.