MENINGIOMA OLFACTORY GROOVEZainal abidin*, Soetedjo** * Residen Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK.UNDIP / RSDK Semarang ** Staf Pengajar Senior Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK UNDIP / RSDK SemarangLAPORAN KASUSKasus 1Pria 32 tahun, 1 tahun nyeri kepala makin lama bertambah berat,Penglihatan bisa membedakan cahaya, muntah tanpa mual. pasien sulit berkomunikasi, bingung, lambat berpikir,dan mudah lupa kejadian baru terjadi, mudah tersinggung , marah.Penciuman normal. PA : Transitional meningioma Kasus 2Wanita 59 tahun, 2 tahun nyeri kepala makin lama makin berat, pandangan dobel, kabur,muntah tanpa mual dan lambat berpikir,penciuman terganggu. PA : Meningiothelial meningioma KESIMPULAN

Terdapat perbedaan karakteristik pada kedua kasus tetapi keduanya mengarah kediagnostikyang sama.CT scan kepala,kontras: SOL pada ruang ekstra serebral , meningioma falx serebri edema perifokalCT scan kepala, kontras: Massa solid, coarse calsification regio supra parasella kanan dan kiri.

karakteristikKasus 1Kasus 2Jenis kelaminPriawanitausia32 tahun59 tahunonset1 tahun2 tahunKeluhanNyeri kepala memberatNyeri kepala memberat,anosmia,diplopialokasiSuprasella kanan dan kiriFalx serebriPATransitional meningiomaMeningothelial meningiomakeluaranNyeri membaik,hanya bisa membedakan terang dan gelapNyeri membaik,penciuman membaik,penglihatan kabur membaik

*