tumor ginjal

76
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme dalam tubuh. Tumor merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat terjadi pada organ sistem perkemihan, misalnya tumor ginjal dan tumor vessika urinaria. Tumor ginjal ada dua yaitu tumor ginjal padat jinak dan tumor ginjal ganas. Tumor ginjal padat ialah adenoma, onkositoma, leiomioma, lipoma, hemangioma, dan hamartoma. Sedangkan tumor ginjal ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium, yaitu karsinoma sel transional atau yang berasal dari sel epitel ginjal (Sjamsuhidajat, 2004). Tumor renal karsinoma maligna terutama adenocarcinoma menduduki 2% dari semua kanker. Tumor renal maligna yang kecil (adenoma) bisa timbul tanpa membawa kerusakan yang jelas atau menimbulkan berbagai gejala. Carcinoma sel-sel ginjal jarang timbul sebelum orang berusia 40 tahun, lebih sering berjangkit pada usia 50 tahun samapi 70 tahun, terjadi lebih banyak pada pria daripada wanita (Admin, 2011) Selain tumor ginjal yang berbahaya pada sistem perkemihan, tumor vessika urinaria juga merupakan tumor yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan. Kanker kandung kemih terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan dengan pada wanita, dan tumor-tumor multipel 1

Upload: desi-ratna-dila

Post on 24-Nov-2015

121 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tumor Ginjal

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme dalam tubuh. Tumor merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat terjadi pada organ sistem perkemihan, misalnya tumor ginjal dan tumor vessika urinaria. Tumor ginjal ada dua yaitu tumor ginjal padat jinak dan tumor ginjal ganas. Tumor ginjal padat ialah adenoma, onkositoma, leiomioma, lipoma, hemangioma, dan hamartoma. Sedangkan tumor ginjal ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium, yaitu karsinoma sel transional atau yang berasal dari sel epitel ginjal (Sjamsuhidajat, 2004).Tumor renal karsinoma maligna terutama adenocarcinoma menduduki 2% dari semua kanker. Tumor renal maligna yang kecil (adenoma) bisa timbul tanpa membawa kerusakan yang jelas atau menimbulkan berbagai gejala. Carcinoma sel-sel ginjal jarang timbul sebelum orang berusia 40 tahun, lebih sering berjangkit pada usia 50 tahun samapi 70 tahun, terjadi lebih banyak pada pria daripada wanita (Admin, 2011)Selain tumor ginjal yang berbahaya pada sistem perkemihan, tumor vessika urinaria juga merupakan tumor yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan. Kanker kandung kemih terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan dengan pada wanita, dan tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25% klien mempunyai lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa. (Admin, 2011).

1.2 Rumusan Masalaha. Bagaimana konsep teori tentang tumor ginjal?b. Bagaimana konsep teori tentang tumor vesika urinaria?c. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan akibat keganasan?

1.3 Tujuan Penulisana. Memahami konsep teori tentang tumor ginjal .b. Memahami konsep teori tentang tumor vesika urinaria.c. Mampu membuat dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan akibat keganasan.

1.4 Manfaat PenulisanManfaat penulisan makalah adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III, dan sebagai media belajar mahasiswa/i di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dalam memahami asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan akibat keganasan.

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Teori Tumor Ginjal2.1.1 Pengertian Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Semakin meluasnya penggunaan Ultrasonografi abdomen sebagai salah satu pemeriksaan screening ( penyaring) di klinik klinik rawat jalan, makin banyak ditemukan kasus tumor ginjal yang masih dalam stadium awal. ( Basuki B Purnomo : 2003)

2.2.2 Etiologi1. Kelainan kongenitalKelainan kongenital adalah kelainan yang dibawa sejak lahir, benjolannya dapat berupa benjolan yang timbul sejak lahir atau timbul pada usia kanak-kanak bahkan terkadang muncul setelah usia dewasa. Pada kelainan ini ,benjolan yang paling sering terletak di leher samping bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan juga di tengah-tengah di bawah dagu. Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm tetapi bisa juga besar seperti bola tenis. Kelainan kongenital yang sering terjadi di daerah leher antara lain adalah hygroma colli , kista branchial , kista ductus thyroglosus.2. Genetic3. Gender / jenis kelamin4. Usia5. Rangsangan fisik berulangGesekan atau benturan pada salah satu bagian tubuh yang berulang dalam waktu yang lama merupakan rangsangan yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker pada bagian tubuh tersebut, karena luka atau cedera pada tempat tersebut tidak sempat sembuh dengan sempurna.6. HormonHormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).7. Infeksi8. Gaya hidup9. Karsinogenik (bahan kimia, virus, radiasi)Zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru pada perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama.Bahan kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker.Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.Sinar ultra-violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukemia.

2.2.3 Klasifikasi Ginjal terdiri atas parenkim ginjal dan sisitem saluran ginjal yaitu sistem pelvikalises. Kedua bagian ginjal itu bisa terserang tumor jinak maupun tumor ganas, dengan gambaran klinik dan prognosis yang berbeda- beda. Tumor ginjal dapat berasal yang metastasis keganasan di tempat lain. Tumor ginjal primer dapat mengenai parenkim ginjal ataupun mengenai system saluran ginjal.1. Tumor jinakTumor mulai pada sel-sel,blok-blok bangunan yang membentuk jaringan jaringan. Jaringan-jaringan membentuk organ-organ tubuh.Secara normal,sel-sel tumbuh dan membela untuk membentuk sel-sel baru ketika tubuh memerlukan mereka.Ketika sel sel tumbuh menua,mereka mati,dan sel-sel baru mengambil tempat mereka.Adakalanya proses yang teratur ini berjalan salah.Sel-sel baru membentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka,dan sel-sel tua tidak mati ketika mereka seharusnya mati.Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.

Hamartoma GinjalHematoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor jinak ginjal yang terdiri atas komponen lemak, pembuluh darah, dan otot polos. Lima puluh persen dari hamartoma ginjal adalah klien Tuberous sklerosisi atau penyakit Bournville yaitu dengan suatu kelainan bawaan yang ditandai retardasi mental, epilepsy, adenoma sebasium, dan terdapat hematoma di retina , paru- paru, hepar, tulang dan ginjal. Tumor ini dapat menyerang wanita daripada pria 4:1 Fibroma RenalisTumor jinak ginjal yang paaling sering di temukan ialah fibroma renalis atau tumor sel intertisial reno-medulari. Tumor ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja sewaktu melakukan autopsi, tanpa adanya tanda ataupun gejala klinis yang signifikan. Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla.Tumor tersusun atas sel spindle dengan kecenderungan mengelilingi tubulus didekatnya.2. Tumor Ganas (kanker) Adenokarsinoma GinjalAdenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus proksimalis ginjal. Tumor ini merupakan tiga persen dari seluruh keganasaan pada orang dewasa. Penemuan kasus baru meningkat setelah ditemukannya alat bantu diagnosis USG dan CT-SCAN.Angka kejadian pada pria lebih banyak dari pada wanita dengan perbandingan 2:1.Meskipun tumor ini biasanya banyak diderita pada usia lanjut (setelah usia 40 tahun) tetapi dapat pula menyerang usia yang lebih muda.StadiumRobson membagi derajat invasi adenokarsinoma ginjal dalam 4 stadium:Stadium I : Tumor terlokalisir dalam ginjalStadium II : Tumor menginvasi lemak perirenal, tapi belum menembus fasia GerotaStadium III: Tumor telah menginvasi menembus vasia Gerota IIIa: Secara makroskopik tumor mengenai vena renal, vena kava IIIb: Metastasis kelenjar limfe regional IIIc: Sekaligus terdapat invasi vena dan metastasis kelenjar limfeStadium IV: Menginvasi organ sekitar (kecuali kelenjar adrenal) IVa: Menginvasi organ sekitar (kecuali kelenjar adrenal) IVb: Metastasis jauh Nefroblastoma (tumor Wilm)Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia kurang dari 10 tahun, dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. Tumor ini merupakan tumor urogenetalia yang paling banyak menyerang anak-anak. Kurang lebih 10% tumor ini menyerang kedua ginjal secara bersamaan.Nefroblastoma sering dikenal dengan nama tumor Wilma atau karsinoma sel embrional. Tumor Wilm sering diikuti dengan kelainan bawaan berupa : Anridia, hemihipertropi dan anomaly organ urogenetalia. Tumor Pelvis Renalis Angka kejadian tumor ini sangat jarang. Sesuai dengan jenis histopatologinya tumor ini di bedakan dalam dua jenis yaitu (1) Karsinoma sel transitional dan (2) karsinoma sel skuamosa. Separti halnya mukosa yang terdapat pada kaliks,buli-buli dan uretra proksimal, pielum juga dilapisi oleh sel-sel transitional dan mempunyai kemunkinan untuk menjadi karsinoma transitional. Karsinoma sel skuamosa biasanya merupakan metaplasia sel-sel pelvis renalis karena adanya batu yang menahun pada pelvis renalis. Sebagian besar tumor renalis pada orang dewasa ialah karsinoma sel renalis, dimana sisanya yang paling banyak (5-10%) karsinoma sel transitional yang berasal dari urotelium pelvis renalis, karena pertumbuhannya ke dalam rongga kaliks pelvis, tumor ini secara diniakan ditandai dengan adanya hematuria atau obstruksi. Tumor ini sering menginfiltrasi dinding pelvis dan dapat mengenai vena renalis.2.2.4 Faktor-faktor yang tidak diketahui merangsang pertumbuhan selFaktor-faktor risiko yang bersifat karsinogen dan merangsang pertumbuhan selPertumbuhan sel-sel baru pada jaringan ginjalBersifat tumor jinak ginjalBersifat karsinoma ginjalProliferasi sel lambatNeovaskuarisasi Iritasi saluran kemihPembesaran tumor menekan jaringan sekitarProliferasi sel meningkat cepatNeovaskuarisasi Kerusakan struktur fungsional ginjal Iritasi saluran kemihPembesaran tumor menekan jaringan sekitarNyeri pinggangHematuriaGejala obstruksiTrias gejala (nyeri pinggang, hematuria, massa pada pinggang)Gejala sistemik (demam, hipertensi, anemia, anoreksia, penurunan berat badan)Bersifat metastasis ke organ lainNyeriGangguan pemenuhan eliminasi urinePenurunan perfusi periferGangguan ADLKetidakseimbangan nutrisiTindakan pembedahanRespons psikologis; koping maladaptif, kecemasanTindakan radiasi dan kemoterapiLuka pascabedah nefrektomiRisiko tinggi infeksiKecemasan pemenuhan informasiPatofisiologi

2.2.5 Manifestasi KlinisAda beberapa gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan, payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).Yang paling sering di keluhkan oleh klien adalah hematuria (80%), kadang-kadang disertai dengan nyeri pinggang, dan terasa massa pada pinggang, keadaan tersebut disebabkan oleh massa tumor atau akibat obstruksi oleh tumor yang menimbulkan hidronefrosis.

2.2.6 Pemeriksaan Diagnostik Menurut Nursalam , 2008:1. USG membantu membedakan kista dari tumor ginjal dan digunakan sebagai komplemen untuk IVP2. MRI bermanfaat sebagai mendeteksi , kategori dan tahap massa ginjal ( bentuk , berat , kondisi) Menurut Sjamsuhidajat (2004)1. Pemeriksaan urin biasanya menunjukan proteinuria, hematuria, leukosituria,dan kadang bakteriuria2. Pemeriksaan darah menunjukan uremi, anemia, karna hematuria kronik3. Foto polos perut dan pielografi biasanya ditemukan pembesaran bayangan ginjal dan pendesakan sistem pelviokalis sehingga bentuk kaliks menjadi mendatar dan influndibulum seperti memanjang.

2.2.7 Penatalaksanaan Medik1. Nefrektomi. Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula gerota. Beberapa kasus yang sudah dalam stadium lanjut tetapi masih mungkin unutk dilakukan operasi, masih dianjurkan untuk dilakukan nefrektomi paliatif. Pada beberapa tumor yang telah mengalami metastasis, setelah tindakan nefrektomi ini sering didahului dengan embolisasi arteri renalis yang bertujuan untuk memudahkan operasi(Basuki, 2003).2. Hormonal. Penggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya. Preparat yang dipakai adalah hormon progestagen. Dari berbagai literatur disebutkan bahwa pemberian preparat hormon tidak banyak memberi manfaat (Basuki, 2003).3. Imunoterapi. Pemberian imunoterapi dengan memakai interferon atau dikombinasikan dengan interleukin saat ini sedang dicoba di negara-negara maju. Karena harganya sangat mahal dan hasil terapi dengan obat-obatan imunoterapi masih belum jelas, maka pemakaian obat ini masih sangat terbatas (Basuki, 2003).4. Radiasi Eksterna. Radiasi eksterna tidak banyak memberi manfaat pada adenokarsinoma ginjal karena tumor ini adalah tumor yang radioresisten (Basuki, 2003).5. Sitostatika. Demikian pula pemakaian sitostatika tidak banyak memberikan manfaat pada tumor ginjal (Basuki, 2003).

2.2 Konsep Teori Tumor Vesika Urinaria2.2.1 Pengertian Tumor Vesika UrinariaMenurut Brunner & Suddarth (2001), vesika urinaria adalah suatu kantong muskulomembranosa yang berfungsi menampung urin. Jadi, tumor vesika urinaria adalah suatu neoplasma yang mengenai vesika urinaria. Dinding vesika urinaria dilapisi oleh sel transisional dan sel skuamosa. Lebih dari 90% tumor vesika urinaria berasal dari sel transisional dan disebut karsinoma sel transisional, sisanya adalah karsinoma sel skuamosa.Tumor vesika urinaria adalah kanker yang mengenai kandung kemih dan kebanyakan menyerang laki-laki berusia di atas 50 tahun ( Nursalam,2008). Sedangkan, menurut Suharyanto (2009), tumor vesika urinaria lebih sering didapatkan pada klien-klien yang berusia diatas 50 tahun dan lebih banyak mengenai laki-laki dari pada wanita.

2.2.2 Etiologi Menurut Dedy (2011), penyebab tumor vesika urianaria tidak diketahui. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa tumor ini memiliki beberapa faktor resiko,yaitu:a. Usia, resiko terjadinya tumor vesika urinaria meningkat sejalan dengan pertambahan usia.b. Merokok, merupakan faktor resiko yang utama.c. Lingkungan pekerjaan, misal pekerja industri karet, kimia, dan kulit.d. Infeksi, terutama infeksi parasit ( skistosoniasis ).e. Pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk mengobati kanker dan penyakit lainnya.f. Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil terdapat pada orang asia.g. Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.h. Riwayat keluarga.

Menurut Suharyanto ( 2009 ), penyebab tumor vesika urinaria adalah sebagai berikut :a. Zat karsinogen dalam lingkungan kerja, seperti bahan pewarna, karet, bahan kulit, tinta atau cat.b. Infeksi bakteri kambuhan atau kronis pada saluran kemih.c. Kebiasaan merokok, tumor vesika urinaria dua kali lebih banyak menyerangperokok dari pada bukan perokokd. Kebiasaan minum kopi. Terdapat kemungkinan hubungan antara kebiasaan minum kopi dan tumor vesika urinaria.e. Skistosomiasis ( infeksi parasit yang mengiritasi kandung kemih ).

2.2.3 Klasifikasi Jinak : Papilloma, jarang,berasal dari epithel transisional mudah cepat menjadi karsinoma Ganas: Karsinoma, terbanyak, jarang berasal dari bukan epithelJenis-jenis karsinoma :a. Bentuk Transisional Karsinoma (90%)b. Bentuk Epidermoid Karsinoma (5-10%)c. Bentuk Adenokarsinoma (