tumbang-anoreksia dan bulimia nervosa

Download tumbang-anoreksia dan bulimia nervosa

If you can't read please download the document

Upload: lisaaula

Post on 30-Jun-2015

459 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

BULIMIA NERVOSA DAN ANOREKSIA NERVOSAPADA REMAJA

PENGERTIANAnorexia nervosa adalah gangguan makan disebabkan mereka yang terobsesi terhadap berat badan dan makanan yang mereka makan. anorexia nervosa melaparkan diri sendiri atau berolahraga secara berlebihan. Bulimia nervosa adalah pesta makanan yang diikuti dengan mencuci perut atau sampai muntah.

OPENING CASEAnorexia nervosa memiliki angka kematian tertinggi dalam penyakit kejiwaan Prevalensi Anoreksia Nervosa: sekitar 0,3% pada wanita muda. Hal ini lebih dari dua kali lebih umum pada anak perempuan remaja, dengan usia rata-rata onset 15 tahun; 80-90% dari pasien dengan anoreksia adalah perempuan. Anorexia adalah penyebab paling umum berat badan pada wanita muda dan masuk ke pelayanan rumah sakit anak dan remaja. (Morris, jane. 2007)

THESIS: PERILAKU MAKAN MENYIMPANG PADA ANAK REMAJA DI JAKARTA. (T. TANTIANI, 2007)Di Indonesia belum banyak penelitian dan publikasi yang melaporkan penyimpangan perilaku makan 34,8% remaja di Jakarta mengalami penyimpangan perilaku makan dengan spesifikasi:

11,6% menderita anoreksia nervosa y 27% menderita bulimia nervosay

SKRIPSI:

GAMBARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECENDERUNGAN PENYIMPANGAN PERILAKU MAKAN PADA SISWI SMAN 70 JAKARTA TAHUN 2008 (WAHYU KURNIA YUSRIN PUTRA)

Tujuan mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan perilaku makan di siswi SMAN 70 Jakarta Selatan Tahun 2008 Desain penelitian cross sectional Sampel penelitian 262 orang Pengisian kuesioner Eating Disorder Diagnostic Scale, data tentang perilaku diet, rasa percaya diri, kekerasan fisik, kekerasan seksual, bullying, ejekan tentang berat badan, dan keterpaparan dengan media Pengukuran TB dan BB

HASILNYA 88,5%

siswi SMA 70 memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan11, 8% cenderung anoreksia nervosa y 23,3% cenderung bulimia nervosay

Faktor

yang berhubungan pernah diet dalam setahun terakhir, merasa diri gemuk, dan pernah di ejek seputar berat badan atau bentuk tubuh

FAKTOR PENYEBAB

3 faktor utama yang menyebabkan timbulnya penyimpangan perilaku makan (Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa) : Biologis. Beberapa orang secara genetik mudah terkena anorexia. Wanita muda dengan saudara kandung perempuan atau ibu dengan gangguan makan memiliki risiko yang lebih tinggi. Psikologis. Mereka dengan anorexia memiliki karakteristik yang berkontribusi terhadap anorexia. Sebagai contoh mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah. Mereka mungkin memiliki kepribadian obsesif-kompulsif bawaan yang membuatnya lebih mudah untuk tetap melakukan diet ketat dan tidak makan ketika lapar. Mereka mungkin juga memiliki sifat perfeksionis yang tinggi, dengan maksud mereka tidak akan berpikir bahwa mereka telah cukup kurus. Sosiokultural. Kultur negara barat sering menanamkan dan mempertebal keinginan untuk kurus. Media banyak menayangkan gambar model atau aktor bertubuh kurus. Kesuksesan dan keberhasilan selalu dikaitkan dengan tubuh kurus. Faktor pertemanan sebaya dapat menjadi alas an untuk menjadi kurus, khususnya pada gadis muda. Bagaimanapun, anorexia dan gangguan makan lain telah ada sejak berabad lalu, menunjukkan bahwa sosiokultural bukanlah semata-mata menjadi penyebab.

EFEK BULIMIA NERVOSA & ANOREKSIA NERVOSA

ANOREKSIA NERVOSA

Penderita anoreksia memiliki ketakutan berlebihan terhadap kenaikan berat badan dan ketidaksempurnaan bentuk tubuh mereka. Akibatnya, mereka mengurangi porsi dan frekuensi makan mereka secara ekstrim.

DAMPAK FISIK

Dampak fisik Makan dalam jumlah berlebihan secara sekaligus dapat merusak keseimbangan mineral tubuh seperti sodium dan potasium. Hal ini menyebabkan rasa lelah, berdebar-debar, detak jantung yang tidak teratur, dan tulang keropos. Muntah berulang-ulang dapat merusak lambung dan saluran esophagus (saluran yang membawa makanan ke lambung) karena memaksa lambung berkontraksi secara tidak wajar. Selain itu, asam lambung yang keluar bersama muntah membuat gusi menyusut dan mengikis email gigi. Timbul ruam di kulit Pecahnya pembuluh darah di muka Lemah, tidak bertenaga Sulit berkonsentrasi Gangguan menstruasi Kematian

CONTKronis

surutnya berhubung dgn lambung perut setelah makan Dehidrasi dan hypokalemia disebabkan oleh sering muntah Ketidakseimbangan elektrolit, yang dapat mengakibatkan jantung arrhythmia, perhentian jantung, dan bahkan kematian Esophagitis, atau peradangan di kerongkongan Oral trauma, yang repetitif masuknya jari atau benda penyebab lacerations ke lapisan dari mulut atau tenggorokan Gastroparesis ditunda atau endapan Sembelit Diperbesar glands di leher, di bawah garis rahang Peptic ulcers Calluses atau scars di belakang tangan karena trauma berulang dari incisors

EFEK PSIKOLOGIS

Perasaan tidak berharga Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah Mudah merasa bersalah Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya Minta perhatian orang lain Depresi (sedih terus menerus)

Dampak fisik maupun psikis yang dialami oleh penderita gangguan makan tersebut tentu saja tidak dapat diabaikan begitu saja. Mereka memerlukan pertolongan segera dari psikolog, dokter, ahli gizi, dan tentu saja orangtua untuk memulihkan masalahnya agar tidak membawa dampak yang lebih serius lagi, yaitu kematian.

PENCEGAHAN

Perlu mengkaji kembali apa artinya tubuh ideal dan tidak tergiur dengan bentuk tubuh ideal yang diiklankan oleh berbagai media. Tubuh yang ideal adalah tubuh yang SEHAT. Solusinya:

Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan pola makanan yang seimbang Olahraga teratur Tidur yang cukup Tidak mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu (seperti: obat/ jamu pelangsing, obat tidur, narkoba, dll) Isi pikiran dengan hal-hal positif

PENANGANAN Baik

dalam kasus bulimia maupun anorexia diperlukan penanganan dini, karena penanganan yang terlambat mempersulit pengobatan. Keluarga pasien akan diminta bantuan dalam perawatan, seperti terapi dapat berlangsung setahun atau lebih, bisa dilakukan sendiri di rumah bersama keluarga atau untuk kasus yang parah dengan rawat inap di rumah sakit.

REFERENSIMorris, Jane. 2007. Anorexia. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/journals/ http://jurnal.dikti.go.id/jurnal/ Gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada siswi SMAN 70 Jakarta Selatan tahun 2008, (online), http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes http://eprints.ui.ac.id/73021/8/126740-S-5685Hubungan%20antara-Pendahuluan.pdf

TERIMA KASIHWassalam.