tugas uts tik yuliana
TRANSCRIPT
Yuliana UHAMKA University 1
KEKERINGAN SPIRITUAL Pendidikan Agama Islam Yuliana
K-1J FKIP/PGSD Universitas UHAMKA November 27, 2013
Yuliana UHAMKA University 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 1
IbadahDalamAjaranIslam ............................................................................................................ 2
Kekeringan Spiritual ManusiaModerrn ......................................................................................... 3
Ibadah sebagai Media Komunikasi antara Tuhan-Manusia ........................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 7
Yuliana UHAMKA University 3
KEKERINGAN SPIRITUAL
Pengertian Tauhid
a. Agama menurut bahasa
Secara bahasa,ibadah berasal dari bahasa Arab al-abdiyyah,al-ubudiyyah dan al-ibadah
yang berarti ketaatan. Kata al-ubudiyyah identik dengan kata al-khudhu dan adz-dzull yang
berarti ketundukkan dan kehinaan. Oleh karna itu, kata at-ta’bid yang berarti menundukkan
diri sama dengan kata at-tadzlil yang bermakna merendahkan diri di hadapan Allah. Kata al-
ibadah juga memiliki persamaan makna dengan kata khudhu dan tadzallul. Ibadah
merupakan suatu bentuk ketundukkan kepada eksistensi tertinggi (Allah) yang memberi
nikmat dan anugrah tertinggi manusia.
b. Agama menurut syariat
Terminology syariat, Muhammad Abduh menafsirkan ibadah sebagai suatu bentuk
ketundukkan dan ketaatan sebagai dampak dari rasa pengagungan yang bersemai di dalam
lubuk hati seseorang terhadap siapa yang menjadi tujuan ketundukannya.Majelis Tarjih
Muhammadiyah mendefinisikan ibadah sebagai ber-taqarrub atau mendekatkan diri kepada
Allah,dengan menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta mengamalkan segala
sesuatu yang di ijinkan-Nya. Dalam beribadah,ada beberapa prinsip yang harus di penuhi
yaitu :
Yuliana UHAMKA University 4
1. Menyembah Tuhan yang benar-benar berhak disembah yaitu Allah SWT
2. Dilakukan tanpa perantara(yang di buat-buat sendiri)
3. Dilakukan secara ikhlas
4. Dilakukan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya
5. Memelihara keseimbangan antara unsur ruhani dan jasmani
6. Tidak memberatkan dan menyusahkan orang yang bersangkutan.
c. Ibadah menurut ulama tauhid, tafsir,dan hadits
Ibadah menurut ulama tauhid, tafsir,dan hadits adalah mengesakan Allah
,mentakzimkan-Nya dengan sepenuh takzim serta menghinakan diri dan menundukkan jiwa
kepada-Nya. Menurut para ulama akhlak,ibadah adalah mengerjakan segala ketaatan
badaniyah dan menyelenggarakan segala syariat (hukum). Menurut para ahli fikih,ibadah
adalah segala ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan allah dan mengharapkan
pahala-Nya di akhirat.
Sejalan dengan itu, mengutip dari sejumlah kitab, Yazid Abdul Jawwaz merangkum tiga
pengertian penting ibadah, yakni :
1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakn perintah-Nya melalui lisan para
Rasul-Nya.
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah SWT,yaitu tingkatan tunduk yang paling
tinggi.
3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT.
Syaikh Mahmud Syaltut mengartikan ibadah sebagai suatu ketundukkan yang tak
terbatas bagi pemilik keagungan yang tak terbatas pula. Sedangkan Syaikh Ja’far Subhani
mengartikan ibadah sebagai ketundukkan dan ketaatan yang berbentuk lisan sekaligus
praktik yang timbul sebagai dampak keyakinan tentang ketuhanan kepada zat yang kepada-
Nya seseorang tunduk. Dari berbagai definisi ini dapat diambil satu kesimpulan utama
bahwa hakikat ibadah adalah ketundukkan dan kepatuhan yang sempurna kepada allah swt
disertai dengan rasa cinta kepada-Nya.
Yuliana UHAMKA University 5
KEKERINGAN SPIRITUAL
Kekeringan Spiritual Manusia Modern
A. Kekeringan Spiritual Manusia Modern
Manusia terdiri atas dua unsur yakni jasmani dan ruhani. Tubuh manusia berasal dari
materi dan mempunyai kebutuhan-kebutuhan materil sedangkan ruh manusia bersifat immateri
dan karenanya mempunyai kebutuhan spiritual. Keduanya harus dipenuhi secara seimbang.
Apabila seseorang yang hanya memenuhi salah satu faktor dari kebutuhannya akan mengalami
ketidakseimbangan dalam hidupnya. Manusia modern banyak yang mengalami kekeringan
spiritual. Hal ini disebabkan pandangan hidup manusia modern yang memfokuskan diri pada
rasionalisme dan materialism. Di samping itu, rasionalisme juga sangat mereduksi pandangannya
terhadap makhluk hidup,termasuk di dalamnya juga manusia itu sendiri. Manusia dianggap
sebagai makhluk fisik semata dengan berbagai sistem sarafnya yang kompleks dengan
mengabaikan dimensi jiwa yang dimikinya.
Sedangkan materialisme mendorong seseorang untuk selalu melihat kehidupan dari
perspektif kebendaan, begitu juga dalam urusan pemenuhan hajat hidup. Dalam kehidupan
manusia modern,hamper seluruh energi manusia terkuras sepenuhnya untuk pemenuhan hasrat-
hasrat kehidupan yang bersifat materialistik seperti harta benda,gaya hidup,
fashion,kekuasaan,seksualitas dan sebagainya. Dengan menempatkan materi sebagai kesadaran
tertinggi, akibatnya terjadi kehampaan spiritual pada sebagian besar manusia modern.
Disinilah pentingnya ajaran islam yang berkenaan dengan ibadah. Islam tidak bermaksud
menyingkirkan kedua dimensi diatas yakni rasio dan materi. Namun,tidak pula mendewakan
keduanya. Keduanya tetap dianggap penting menurut ukuran dan kadarnya yang pas atau tidak
berlebih-lebihan. Islam juga menuntut umatnya agar mencari bekal untuk kehidupan sekarang di
dunia dan bahkan mengharamkan meninggalkan anak keturunan dalam keadaan miskin. Namun,
islam juga tidak mengajarkan untuk menempatkan rasio dan materi diatas segala-segalanya.
Yuliana UHAMKA University 6
Islam juga mengajarkan bahwa beribadah kepada allah-lah yang merupakan esensi dari
diciptakannya manusia.
Badan,karna mempunyai hawa nafsu bisa menyeret manusia kepada kejahatan serta
kehidupan yang tak bersih. Ruh manusia berasal dari unsur yang suci dan mengajak kepada
kesucian. Namun ruh ini harus di latih sebagaimana badan manusia juga mendapatkan latihan
dan ibadahlah yang memberikan latihan bagi ruhani yang begitu dibutuhkan oleh manusia.
Meskipun manusia berkewajiban beribadah,tunduk,serta taat kepada allah pada prinsipnya allah
tidak membutuhkan sesembahan manusia, justru manusialah yang memiliki kebutuhan untuk
menyembah allah swt. Karenanya dalam al-qur’an di tegaskan bahwa ibadah merupakan tujuan
penciptaan jin dan manusia:
Yang artinya: “ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-ku. Aku tidak menghendaaki rizki sedikit pun dari mereka dan aku tidak
menghendaki supaya mereka member makan kepada-ku. Sesungguhnya allah dialah maha
pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.”(QS Adz-Dzariyyat : 51-56)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa hikmah penciptaan manusia dan jin adalah agar
melaksanakan ibadah hanya kepada Allah. Disana juga di tegaskan, meskipun manusia dan jin
diperintahkan untuk menyembah allah, tapi itu bukan berarti allah sangat suka disanjung dan
disembah. Selanjutnya konsep kehidupan islami warga muhammadiyah dalam ranah ibadah
menegaskan bahwa setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa embersihkan jiwa
dan hati kearah terbentuknya pribadi yang muttaqin dengan beribadah secara tekun dan
menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk,sehingga terpancar kepribadian yang saleh,yang
menghadirkan kedamainan dan kemanfaatan bagi diri dan sesamanya. Dan hendaknya
melaksanakan ibdah dengan sebaik-baiknya dan menghidupkan amal sesuai dengan tuntunan
rasulullah serta menghiasi diri dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas,dan amal saleh yang
tulus sehingga tercemin dalam kepribadian dan tingkah laku yang terpuji.
Ibadah merupakan salah satu dimensi yang begitu asasi did lam ajaran islam. Ibadah tidak
cuma terkait dengan ritual-ritual antara manusia dengan tuhan, namun juga mengandung
sejumlah keutamaan bagi diri manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya.
Dengan kata lain untuk menyembah allah dalam berbagai bentuk dan manifestasinya baik secara
Yuliana UHAMKA University 7
langsung maupun tidak langsung. Ibnu athailah al sakandari, seorang sufi kenamaan kelahiran
mesir, mengatakan bahwa orang yang tidak merasakan manisnya ibadah dan taat kepada allah
laksana orang yang hidup tapi sebetulnya mati.
B. Ibadah sebagai Media Komunikasi antara Tuhan-Manusia
a. Tujuan Ibadah
Salah satu tujuan disyariatkannya ibadah adalah dalam rangka lebih mendekatkan diri
kepada allah. Melalui ibadah, manusia berkomunikasi dan mendekatkan dirinya kepada allah.
Dan salah satu manfaat ibadah yang diperoleh seorang hamba adalah bertambahnya
kebahagiaan. Dan ibadah juga dapat mendatangkan kebahagian bagi para pelakunya. Ketika
manusia diciptakan diberikan kepadanya pula jiwa dan ruh. Jiwa dan ruh tidak akan pernah
merasakan kedamaian dan ketentraman yang sejati kecuali dengan berzikir dan beribadah
kepada allah. Hamya dengan mengingat allah sajalah hati akan tenang. Ibnu Taimiyah
mengatakan bahwa pada dasarnya hati itu membutuhkan allah dari dua segi, yaitu segi ibadah
dan segi dari permohonan pertolongan serta ketawakalan.
b. Manfaat ibadah
Manfaat lain dari ibadah adalah hilangnya kecemasan dan kekhawatiran yang merupakan
salah satu pilar penting bagi terbangunnya kebahagiaan. Menurut quraish shihab shalat bisa
menghilangkan rasa cemas, dan manusia adalah makhluk yang memiliki naluri cemas dan
mengharap. Shalat memberikan peluang untuk berkomunikasi serta menyalurkan segenap
kecemasan itu kepada Tuhan. Manfaat ibadah serta ritual agama terhadap kebahagian manusia
juga diakui dalam disiplin ilmu psikologi, yang mengakui bahwa berbagai ritual agama
memiliki efek batin yang sangat besar serta penting bagi kesehatan jiwa. Agama juga dapat
memandu seseorang untuk menemukan makna hidup yang lebih berarti, dan juga lebih
memberikan kesiapan batin menghadapi kematian. Dari hasil penelitian yang memukau
bahwa ketaatan menjalankan agama sangat membantu mengatasi sters,depresi, dan
menurunkan tingkat kecemasan.
Menurut Imam asy-syatibi ibadah memiliki dimensi keakhiratan sekaligus keduniawian.
Ibadah dalam ajaran islam tidak hanya dimaksudkan dalam kerangka hubungan dengan
Allah(habluminallah) tetapi juga mengandung dimensi sosial(habluminannas) yang tinggi
Yuliana UHAMKA University 8
bagi para pemeluknya. Semua bentuk ibadah memiliki makna sosialnya masing-masing
sebagaimana dijelaskan sebagai berikut :
1. Ibadah Shalat
Ibadah sholat adalah bahwa shalat mengajarkan makna persaudaraan dan persatuan manusia
yang beitu tinggi.
2. Ibadah Puasa
Dengan puasa mampu menumbuhkan kepekaan sosial bagi para pelakunya. Puasa
mengajarkan kepadanya untuk bisa mengenali serta merasakan penderitaan orang yang sehari-
hari senantiasa berada dalam kekurangan dan berbalut dengan kemiskinan. Dan ini akan
menjadi latihan dan pembinaan tersendiri bagi orang yang bersangkutan untuk menjadi orang
yang dermawan dan peduli terhadap orang-orang yang lemah.
3. Ibadah Zakat
Ibadah zakat memiliki fungsi dan hikmah ganda. Zakat mengandung hikmah untuk
membersihkan dan menyucikan diri beserta harta bendanya.
4. Ibadah Haji
Dalam ibadah haji terkandung pengalaman nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Ibadah
haji dimulai dengan niat sambil menanggalkan pakaian biasa dan kemudian mengenakan
pakaian ihram.
Yuliana UHAMKA University 9
DAFTAR PUSTAKA
Razak, Afini, (ed) 2009 pendidikan agama
untuk perguruan tinggi,
Jakarta:Laboratorium Sosiologi Agama
Yusron, Tohirin, (ed) 2011 pendidikan
agama untuk perguruan tinggi dan umum,
Jakarta:UHAMKA PRESS
Yuliana UHAMKA University 10
CURRICULUM VITAE
Nama : Yuliana Tempat Tanggal Lahir : 10 Juli 1995 Alamat : Jl.H. Saimun Dalam Kp. Cibuntu Kec.
Cibitung Kab. Bekasi RT 2/2 Agama : Islam No Telefon/HP : 08998341834 Kebangsaan : Indonesia Email : [email protected] yullpen
TK NURUL ISLAM 2000-2001
SDN CIBUNTU 03 2001-2007 SMPN 1 CIKARANG BARAT 2007-2010 SMA 2 TAMBUN SELATAN 2010-2013
1. MICROSOFT OFFICE WORD 2013
2. MICROSOFT POWERPOINT 2013
TWITTER : @yullpenyull
EDOCATIONAL BACKGROUND
SKILL
AKUN