tugas mata kuliah teori bimbingan dan konseling …

22
TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING KARIER MAKALAH TEORI KEPRIBADIAN JOHN L. HOLLAND Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd. Disusun Oleh Kelompok 6 : 1. Amelia Zakianty Nisa (K3120006/3A) 2. Berlian Erviona Pribadi (K3120016/3A) 3. Enny Bogy Apriliani (K3120018/3A) 4. Maria Purwaningsih Sulistyowati (K3120036/3A) 5. Wahyu Tri Kusumawati (K3120072/3A) PROGRAM STUDI S-1 BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2021

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING KARIER

MAKALAH TEORI KEPRIBADIAN JOHN L. HOLLAND

Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Amelia Zakianty Nisa (K3120006/3A)

2. Berlian Erviona Pribadi (K3120016/3A)

3. Enny Bogy Apriliani (K3120018/3A)

4. Maria Purwaningsih Sulistyowati (K3120036/3A)

5. Wahyu Tri Kusumawati (K3120072/3A)

PROGRAM STUDI S-1 BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2021

Page 2: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga kami selaku anggota dari kelompok 9 (enam) dapat menyelesaikan

tugas makalah “Teori Kepribadian John L. Holland” pada mata kuliah Teori Bimbingan dan

Konseling Karier dengan baik dan maksimal.

Makalah ini merupakan penjabaran dari bahasan mengenai Teori Kepribadian John L.

Holland dengan berbagai referensi jurnal maupun modul yang telah dicantumkan dalam daftar

pustaka. Makalah ini terdiri dari cover, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan/isi,

penutup, dan daftar pustaka. Penyusun berharap dengan adanya makalah ini akan memudahkan

mahasiswa maupun dosen untuk mengulas materi mengenai Teori Kepribadian John L. Holland

dengan optimal. Penyusun menyadari bahwasannya makalah ini belum sepenuhnya sempurna,

karena berbagai tambahan referensi yang berbeda. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca

amat sangat diperlukan oleh penyusun untuk menyempurnakan makalah ini.

Penyusun berharap bahwa makalah ini berguna dan tidak lupa penyusun mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Surakarta, 13 September 2021

Penyusun

Page 3: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

iii

DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................................................... 2

Bab II Isi ............................................................................................................................ 3

A. Biografi John L. Holland ............................................................................................. 3

B. Sejarah Perkembangan Teori Kepribadian John L. Holland ....................................... 3

C. Konsep Teori Kepribadian John L. Holland ................................................................ 5

D. Pokok Pikiran Teori Kepribadian John L. Holland ..................................................... 7

E. Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan John L. Holland ........................................ 10

F. Implikasi Teori Kepribadian John L. Holland dalam Bimbingan dan Konseling ....... 13

G. Kritik Teori Kepribadian John L. Holland ................................................................... 14

H. Kumpulan Inventori Pengukuran Individu dan Lingkungan sesuai Teori Kepribadian

John L. Holland ............................................................................................................ 15

Bab III Penutup .................................................................................................................. 18

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 18

B. Saran ............................................................................................................................ 18

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 19

Page 4: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu keputusan penting dalam hidup seseorang adalah dalam pemilihan karir.

Pemilihan karir tidak hanya berdampak pada jangka waktu yang singkat, namun berdampak

pada kehidupan jangka panjang. Memilih karir juga merupakan hal yang tidak bisa dihindari

oleh setiap individu.

Menurut Crites (1969), arah pilihan karir adalah pemilihan karir yang tidak dibuat

berdasarkan fantasi atau khayalan namun berdasarkan minat, kapasitas, dan nilai-nilai yang

dianut oleh seseorang setelah mengekploitasi dunia dengan cara mengolaborasi serta

mengklarifikasi minat, bakat, kemampuan serta nilai-nilai pribadi yang dianut setelah terlebih

dahulu mengalami perkembangan karir dalam jangka waktu yang cukup panjang. John Holland

berpendapat bahwa jika minat individu diketahui, maka jenis pekerjaan atau jabatan yang

dipandang sesuai dapat diprediksi sejak dini. Dia menetapkan bagaimana individu dan

lingkungan berinteraksi satu sama lain melalui perkembangan enam tipe kepribadian yaitu,

Realistic, Investigate, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional yang sering disingkat

menjadi RIASEC.

Menurut pandangan Holland (Sharf, 2010), pilihan dan penyesuaian karir menggambarkan

sebuah perluasan dari kepribadian seseorang. Splaver (Borchert, 2002), berpendapat serupa

yakni bahwa kepribadian memainkan peran yang penting dalam memilih karir yang sesuai.

Kepribadian itu sendiri menurut Hirschi (2010) adalah konsep teoritis yang menggambarkan

kecenderungan seseorang untuk berperilaku, berpikir, dan merasakan dalam cara tertentu

secara tetap. Holland (Donohue, 2006) menyatakan bahwa orang tertarik pada lingkungan

kerja yang nyaman bagi orientasi kepribadiannya. Holland menyebut kesejajaran antara

kepribadian dan lingkungan sebagai sebuah kongruensi. Ia menambahkan bahwa individu

yang kepribadiannya tidak sesuai dengan lingkungan kerjanya, lebih cenderung untuk

mengubah karirnya dengan yang lebih kongruen dengan kepribadiannya.

Penggunaan Teori Holland dapat diterima secara luas. Selain itu, asesmen yang

dikembangkan berdasarkan teori Holland dapat membantu individu memahami dirinya sendiri.

Page 5: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

Yang mana, seperti yang kita ketahui bahwa pemahaman diri merupakan salah satu aspek

penting dalam perencanaan karir individu.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Teori Kepribadian John L. Holland?

2. Bagaimana pokok pembahasan dalam Teori Kepribadian John L. Holland?

3. Bagaimana implikasi Teori Kepribadian John L. Holland dalam bimbingan dan konseling?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Teori Kepribadian John L. Holland.

2. Untuk mengetahui pokok bahasan dalam Teori Kepribadian John L. Holland.

3. Untuk mengetahui implikasi Teori Kepribadian John L. Holland dalam bimbingan dan

konseling.

Page 6: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

BAB II ISI

A. Biografi John L. Holland

Dr. John L. Holland adalah salah satu psikolog berpengaruh di dunia abad ke-20 yang

dianggap setara dengan B. F. Skinner dan P. E. Meehl. Holland lahir di Omaha, Nebraska,

pada tahun 1919. Holland dibesarkan di Amerika, bersama dengan dua saudara laki-laki dan

saudara perempuan. Ibunya seorang guru dan ayahnya eksekutif periklanan. Holland

mengenyam pendidikan di Universitas Kota Omaha (sekarang University of Omaha) jurusan

psikologi, matematika, serta Perancis dan lulus pada tahun 1942. Seperti banyak pria muda di

tahun 1940-an, Holland masuk Angkatan Darat setelah kuliah. Oleh karena Holland

mengambil jurusan psikologi, karier militer Holland masuk di posisi sebagai pewawancara

klasifikasi, penguji tes, asisten psikologis, dan Wechsler Intelligence Test administrator.

Pengalaman militernya memperkuat minatnya pada disiplin psikologi dan setelah

menyelesaikan 3,5 tahun pelayanan, Holland mendaftar di sekolah pascasarjana di University

of Minnesota, di mana ia menerima gelar MA pada tahun 1947 dan PhD dalam bidang

psikologi pada tahun 1952.

Pada 1950-1969 Holland bekerja di bidang psikologi terapan: Pusat konseling Western

Reserve University (1950-1956), National Merit Beasiswa Corporation (1957-1963),

dan American College Testing Program (1963-1969). Pada tahun 1969, Holland pindah

bersama istrinya Elsie dan ketiga anaknya yaitu, Kay (Sindoni), Joan, dan Robert ke Baltimore

dimana dia bergabung dengan fakultas di The Johns Hopkins University. Holland pensiun dari

emeritus profesor pada tahun 1980 pada usia muda 60 tahun. Meskipun demikian, Holland

terus menerus dianggap sebagai penyumbang produktif bagi literatur ilmiah karena terus

mempublikasikannya.

B. Sejarah Perkembangan Teori Kepribadian John L. Holland

John Holland lahir di Omaha, Nebraska pada tahun 1919. Holland lulus S2 di University

of Omaha tahun 1942 dan melanjutkan studi S3 di University of Minnesota. John Holland

adalah seorang ikonklas muda yang dididik dalam tradisi Minnesota Empiris (Jika sebuah

benda bergerak maka ukurlah. Jika dua benda bergerak maka hubungkanlah keduanya) yang

Page 7: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

melanggar dari pendekatan dominan terhadap kepentingan pengukuran. Holland dijuluki

“dustobowl empiricism” untuk asal - usul Midwestern-nya. Tradisi Minnesota menghindari

teori yang mendukung metode pengukuran atheoritical atau empiris.

Pada tahun 1966, Holland berpendapat bahwa lingkungan-lingkungan okupasional itu

adalah Realistik, Intelektual, Artistik, Sosial, Pengusaha, dan Konvensional, demikian juga

tipe kepribadian diberi nama yang sama (Manrihu, 1992 : 71). Tingkatan orientasi kepribadian

individu menentukan lingkungan yang dipilihnya, semakin jelas tingkatannya, maka makin

efektif pencarian lingkungan yang sesuai (Manrihu, 1992 : 71). Teori Holland direvisi pada

tahun 1973, tipe-tipe kepribadian dan lingkungan okupasional tersebut adalah Realistik,

Investigatif, Artistik, Sosial, Pengusaha, dan Konvensional (Manrihu, 1992 : 71). Holland

mengakui bahwa pandangannya berakar dalam psikologi diferensial, terutama penelitian dan

pengukuran terhadap minat, dan dalam tradisi psikologi kepribadian yang mempelajari tipe-

tipe kepribadian (Winkel & Hastuti, 2005 : 634). Dua sumber pengaruh ini mendorong Holland

untuk mengasumsikan bahwa orang memiliki minat yang berbeda-beda dan bekerja dalam

lingkungan yang berlain-lainan, sebenarnya adalah orang yang berkepribadian lain-lain dan

mempunyai sejarah hidup yang berbeda-beda pula (Winkel & Hastuti, 2005 : 634).

Pengetahuan individu tentang diri dan lingkungannya diperlukan untuk menetapkan

pilihan yang sesuai. Kreasi Holland bersifat teoritis namun sangat praktis dalam

penggunaannya, diantaranya, self-scoring measure pada minat pekerjaan (the Vocational

Preference Inventory [VPI; Holland, 1985], diikuti oleh the Self-Directed Search [SDS;

Holland, Fritzsche, & Powell, 1994]) dikatalisis dalam pergeseran penekanan profesi

konseling dari perumusan teori pemilihan pekerjaan kembali pada pengoptimalan

penggunaan evaluasi intervensi dan asesmen karir. Pada tahun 1990-an pergeseran ini

berawal dari persaingan pengembangan teori ke desain dan evaluasi pada intervensi karir

yang lebih efektif melengkapi siklus psikologi pekerjaan dari praktis ke teoritis dan

kembali ke praktis.

Teori Holland (1997) menjelaskan bahwa interaksi individu dengan lingkungan

tersebut dapat menghasilkan karakteristik pilihan pekerjaan dan penyesuaian lingkungan

pekerjaan. Inti dari teori ini adalah proyeksi dari kepribadian individu dengan suatu

pekerjaan. Selain itu, teori ini menganggap bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan

adalah merupakan hasil dari interaksi antara faktor keturunan dengan segala pengaruh

Page 8: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan penting.

Teori ini menegaskan bahwa kebanyakan orang menyerupai lebih dari satu tipe

kepribadian. Gaya karakteristik ilmiah Holland telah diuji, direvisi dan telah digunakan

oleh sejumlah rekan-rekan profesional dengan siapa Holland berkomunikasi secara teratur

dan kepada siapa ia memberikan bimbingan dan dukungan intelektual. Dari profesional

yang mengikutinya, dalam ukuran besar Holland memiliki model dan akun instrumen

yang berkreasi dan praktis, sehingga mendapat mendapat dukungan yang besar dari publik

dan kalangan profesional.

C. Konsep Teori Kepribadian John L. Holland

Mendasari teori Holland yang berasumsi bahwa kepentingan pekerjaan merupakan

salah satu dari aspek kepribadian, dan karena itu deskripsi dalam pekerjaan individu juga

terkait dengan deskripsi dalam kepribadian individu. Teori Holland menjelaskan tentang

struktural-interaktif karena teori Holland tersebut telah menyiapkan antara kepribadian

dan jenis pekerjaan. Holland menggambarkan typology sebagai struktur untuk informasi

pengorganisasian tentang pekerjaan dan individu, sedangkan asumsi tentang individu dan

lingkungan yang bertindak satu sama lain merupakan komponen interaktif dalam teorinya.

Hal tersebut dapat disimpulkan dalam proposisi asumsi formal (utama) teori Holland

(Brown, D & Associates : 2002) sebagai berikut:

1. Dalam budaya, orang yang paling dapat dikategorikan sebagai salah satu dari enam

jenis: realistis, investigative (intelektual), artistik, sosial, enterprising (giat), dan

konvensional.

2. Ada enam model lingkungan yaitu realistis, investigative (intelektual), artistik, sosial,

enterprising (giat), dan konvensional.

3. Individu akan mencari lingkungan yang membiasakan dirinya untuk melatih

keterampilan dan kemampuan, mengekspresikan sikap dan nilai-nilai, dan mengambil

peran dan masalah yang menyenangkan.

4. Perilaku ditentukan oleh interaksi antara kepribadian dan lingkungan.

5. Manusia akan menemukan lingkungan-lingkungan yang kuat dan memuaskan ketika

pola-pola lingkungan tersebut menyerupai pola kepribadian mereka. Situasi ini

Page 9: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

berpengaruh pada stabilitas perilaku karena orang-orang mendapatkan banyak

penguatan yang selektif dari perilaku mereka.

6. Interaksi-interaksi yang tak sejenis merangsang perubahan di dalam perilaku manusia;

dan sebaliknya, interaksi-interaksi sama dan sebangun mendorong stabilitas perilaku.

Manusia cenderung untuk berubah atau menjadi seperti manusia yang dominan yang

ada di dalam lingkungannya. Kecendurangan ini akan lebih besar jika tingkat kongruen

antara individu dengan lingkungannya juga besar. Orang-orang seperti ini yang sangat

sulit untuk berubah.

7. Seseorang akan mengatasi inkongruensinya dengan mencari lingkungan yang baru

atau dengan mengubah perilaku pribadi dan persepsi-persepsinya.

8. Interaksi-interaksi timbal balik antara orang dan pekerjaan secara berturut-turut

biasanya menuju kepada satu rangkaian kepuasan dan kesuksesan.

Keputusan karir yang dibuat juga menggunakan enam tipe kepribadian. Adanya

teori Holland ini untuk memahami perbedaan individu dalam kepribadian, minat, dan

perilaku atau model yang banyak digunakan individu sesuai dengan kenyataan.

Holland menjelaskan bahwa individu mengembangkan preferensi untuk kegiatan

tertentu sebagai hasil interaksi individu dengan budaya dan kekuatan pribadi termasuk

teman-teman, keturunan, orang tua, kelas sosial, budaya, dan lingkungan fisik bahwa

prefensi ini menjadi kepentingan individu untuk mengembangkan kompetensi. Oleh

karena itu, tipe kepribadian yang ditandai oleh pilihan mata pelajaran di sekolah, hobi,

kegiatan rekreasi dan bekerja, dan ketertarikan pekerjaan dan pilihan yang tercermin

dari kepribadian. Dalam memilih dan menghindari lingkungan dan kegiatan tertentu,

hal tersebut merupakan tipe yang dipandang aktif bukan pasif.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, typology Holland mengkategorikan

atau mengelompokkan individu ke dalam enam tipe kepribadian secara luas,

khususnya (R) realistis, (I) investigative (intelektual), (A) artistik, (S) sosial, (E)

enterprising (giat), dan (K) konvensional. Sebagaimana disimpulkan, teori tipe

Holland biasanya disebut dengan model RIASEC dan dalam diagram biasanya

menggunakan heksagon yang telah memberikan representasi visual dari hubungan

antar kepribadian atau jenis pekerjaan.

Page 10: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

Teori Holland tentang teori kepribadian dan model lingkungan merupakan

pendekatan yang populer saat ini dalam bimbingan kerja (Gibson & Mitchell: 2010).

Teori Holland terhadap pilihan pekerjaan dikembangkan berdasarkan beberapa asumsi

lain, yaitu:

1. Kepribadian seorang individu merupakan faktor utama dalam pilihan

pekerjaan/kejuruan.

2. Inventori minat/ketertarikan pada kenyataannya merupakan inventori kepribadian.

3. Individu mengembangkan pandangan stereotip jenis pekerjaan yang memiliki

relevansi psikologis. Stereotip ini memainkan peran utama dalam pilihan pekerjaan.

4. Angan-angan tentang pekerjaan seringkali merupakan tanda untuk pilihan

pekerjaan.

5. Identitas-kejelasan persepsi individu tentang tujuan dan karakteristik pribadinya-

berhubungan dengan memiliki sejumlah kecil tujuan kejuruan/pekerjaan yang lebih

berfokus.

6. Untuk menjadi sukses dan puas dalam sebuah karir, seseorang perlu memilih

pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian seseorang. Kesesuaian pekerjaan adalah

salah satu di mana orang lain dalam lingkungan kerja memiliki karakteristik yang

sama atau mirip seperti miliknya sendiri.

D. Pokok Pikiran Teori Kepribadian John L. Holland

Terdapat beberapa ahli yang membuat teori dengan fokus utama masalah karier, yaitu

Anne Roe, Hoppock, Donald Super, Trait and Factor, dan John Holland. Teori yang

dikemukakan menjelaskan pendapat bagaimana peserta didik memilih karier tertentu

berdasarkan pemilihan tersebut untuk memenuhi kebutuhan baik fisik maupun psikis dan

membahas sifat serta karakteristik pribadi peserta didik yang dilihat dari sisi kecocokan dengan

karier yang dipilihnya.

Dalam buku Bimbingan Karir Ruslan A. Gani dijelaskan bahwa Holland menyusun

teori karirnya terdiri atas 11 (sebelas) pokok pikiran, yaitu :

1. Pemilihan suatu jabatan merupakan pernyataan kepribadian seseorang.

Page 11: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

2. Inventory minat merupakan inventory kepribadian. Jika minat vokasional merupakan

ekspresi kepribadian, maka selanjutnya inventory minat adalah merupakan inventory

kepribadian.

3. Stereo-tipe vokasional mempunyai makna psikologis dan sosiologis yang penting dan

dapat dipercaya. Kita dapat menduga seseorang berdasarkan teman-teman, pakaian,

dan perilakunya, dan yang menjadi pekerjaannya. Pengalaman kita sehari-hari

seringkali menunjukkan pengetahuan yang tidak tepat, tetapi nampaknya dapat

memberikan pengetahuan yang bermanfaat terhadap berbagai pekerjaan yang

dilakukannya. Misalnya, seorang aktor mempunyai sifat berorientasi pada diri sendiri

self centered, seorang penjaga salesmen bersifat persuasif, seorang akuntan bersifat

teliti, ilmuwan bersifat tidak sosial dan sebagainya.

4. Individu-individu dalam suatu jabatan atau pekerjaan memiliki kepribadian yang

serupa dan kesamaan sejarah perkembangan pribadinya. Jika individu memasuki suatu

jenis pekerjaan tertentu disebabkan riwayat dan kepribadian tertentu, maka sejalan

dengan itu bahwa setiap jabatan atau pekerjaan akan menarik bagi orang-orang yang

mempunyai kepribadian yang serupa.

5. Karena orang dalam satu rumpun pekerjaan memiliki kepribadian yang serupa, mereka

akan menanggapi terhadap berbagai situasi dan masalah dengan cara yang serupa dan

mereka akan membentuk lingkungan hubungan antar pribadi yang tertentu.

6. Kepuasan, kematangan, dan hasil kerja bergantung atas kongruensi antara kepribadian

individu dengan lingkungan (yang sebagian besar terdiri dari orang lain) dimana

individu itu bekerja. Kita merasa lebih tenteram berada diantara teman-teman yang

memiliki cita rasa, bakat, dan nilai-nilai yang serupa dengan kita sendiri. Dengan

demikian kita akan dapat berkarya lebih baik pada suatu pekerjaan dimana kita secara

psikologis merasa cocok di dalamnya.

7. Pengetahuan kita tentang kehidupan vokasional adalah tidak tersusun dan sering kali

terpisah dari batang tubuh pengetahuan psikologi dan sosiologi. Pada saat sekarang kita

mempunyai segudang besar pengetahuan vokasional, dan bagaimana gudang-gudang

yang lain merupakan tempat penyimpanan yang tidak teratur rapi. Kita tidak

mempunyai rencana penyusunan yang komprehensif atau mempunyai teori untuk dapat

informasi.

Page 12: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

8. Di dalam masyarakat kita (Amerika), kebanyakan orang dapat digolongkan ke dalam

salah satu daripada enam tipe yaitu realistik, intelektual, sosial, konvensional, usaha

(interprising), dan artistik. Setiap tipe merupakan hasil interaksi antara faktor

keturunan, kebudayaan, dan pribadi di sekitarnya, yakni termasuk teman sebaya, orang

tua, dan orang lain, kelas sosial, dan lingkungan fisik melalui pengalaman, individu

membentuk cara-cara yang terbiasa untuk menghadapi suatu tugas yang diajukan oleh

lingkungan psikologisnya, sosial, dan fisik, termasuk situasi vokasional. Varian biologi

dan sosialnya yang terjalin dengan riwayat kepribadiannya, membentuk suatu

perangkat ciri-ciri kemampuan, kecakapan persepsi, tujuan hidup, nilai, persepsi diri,

dan cara mengatasi persoalan hidup. Selanjutnya satu tipe merupakan satu rumpun

cluster sifat-sifat pribadi yang kompleks. Rumpun, sifat-sifat pribadi ini membentuk

sejumlah potensi khusus untuk memperoleh keberhasilan dan aspirasi tertentu, seperti

preferensi untuk satu kelompok pekerjaan yang tertentu. Misalnya seseorang yang

serupa dengan tipe sosial, seperti mengajar, pekerjaan sosial atau pemimpin agama

missionary dia dapat diduga ingin mendapat keberhasilan yang berorientasi sosial,

seperti terpilih ke dalam kedudukan kepemimpinan sekolah, atau masyarakat; dan

dapat diduga dia ingin memiliki nilai-nilai dan tujuan yang berorientasi sosial, seperti

menolong orang lain, menilai tinggi agama, mengabdi kepada masyarakat.

Membandingkan seseorang dengan sifat-sifat setiap model, tipe model, kita akan dapat

menentukan bahwa seseorang sangat mirip sekali dengan tipe yang mana. Model

tersebut kemudian menjadi tipe kepribadiannya. Kemiripan seseorang terhadap

masing-masing keenam tipe, akan menghasilkan suatu pola kesamaan, menjadi pola

kepribadian seseorang. Jadi kita dapat memperoleh suatu profil kesamaan. Dengan cara

ini memungkinkan kompleksitas pribadi, sehingga dapat menggolongkan sebagai satu

tipe saja. Tidak dapat diterima pendapat, anggapan; yang menyatakan bahwa hanya ada

enam jenis orang di dunia. Tetapi dengan suatu skema enam golongan yang

memungkinkan penyusunan kesamaan seseorang dengan setiap keenam tipe model

memberikan kemungkinan 720 pola kepribadian yang berbeda.

9. Terdapat enam jenis lingkungan realistik, intelektual, sosial, konvensional, usaha dan

artistik. Masing-masing lingkungan dikuasai oleh satu tipe kepribadian tertentu dan

Page 13: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

masing-masing lingkungan ditandai oleh keadaan fisik yang menimbulkan tekanan dan

masalah tertentu. Misalnya : lingkungan realistik dikuasai.

10. Seseorang mencari lingkungan dan jabatannya yang memungkinkan dapat

melaksanakan kemauan dan keterampilannya, menyatakan sikap dan nilai mereka,

mengambil peran masalah yang dapat disetujui, menghindari peran dan persoalan yang

tidak mereka setujui. Akibatnya tipe realistik mencari lingkungan realistik, tipe

intelektual mencari lingkungan intelektual dan seterusnya.

11. Perilaku seseorang dapat diterangkan melalui bagaimana interaksi pola kepribadiannya

dan lingkungannya, yang pada dasarnya kita dapat menggunakan pengetahuan kita

mengenal tipe kepribadian dan model lingkungan untuk meramalkan hasil dari pada

pasangan yang demikian. Hasil tersebut termasuk pemilihan latihan dan pekerjaan,

tingkat keberhasilan perilaku kreatif, kemantapan pribadi, tanggapannya, terhadap

tekanan yang dihadapi, kepekaan terhadap tekanan atau ancaman yang tertentu,

mobilitas pekerjaan dan keberhasilan yang menonjol.

E. Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan John L. Holland

Dalam pandangan Holland, pemilihan dan penyelarasan karir merupakan suatu

kepanjangan dari kepribadian seseorang. Manusia mengekpresikan diri, minat, dan nilai-nilai

mereka melalui pilihan pekerjaan dan pengalaman kerja mereka. Dalam pengembangan

teorinya, Holland menggunakan dua alat tes psikologis yang dianggap esensial yaitu,

Vocational Preference Inventory dan Self-directed Search. Kedua alat tersebut mengukur

kompetensi-kompetensi dan minat-minat menurut persepsi diri sendiri sebagai evaluasi atas

kepribadian seseorang. Holland juga dengan jelas mengatakan bahwa model teorinya dapat

dipengaruhi oleh usia, gender, kelas soaial, inteligensi, dan pendidikan. Holland pun

menjelaskan betapa individu dan lingkungan saling berinteraksi melalui enam tipe yang

berbeda yaitu, Realistis; Intelektual; Sosial; Konvensional; Usaha; dan Artistik.

1. Realistis

Tipe model ini adalah bersifat jantan, kuat jasmani, tidak sosial, agresif, mempunyai

kecakapan dan koordinasi motorik yang baik, kurang memiliki kecakapan verbal dan

hubungan antar pribadi, lebih menyenangi masalah yang konkrit dari pada masalah yang

abstrak, menganggap dirinya sebagai seorang yang beresifat agresif dan jantan, dan

Page 14: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

mempunyai nilai-niliai ekonomi dan politik yang konvensional. Orang-orang yang

menyenangi pekerjaan berikut mirip dengan tipenya misalnya : pengawas bangunan, ahli

mesin kapal udara, ahli listrik, operator radio, ahli survei dan yang sejenisnya, atau dengan

kata lain tipe realistis memerlukan individu-individu yang memiliki kecakapan atau

kompetensi-kompetensi yang berhubungan dengan teknik dan aspek-aspek fisik.

Model lingkungan realistis biasanya ditandai oleh tugas- tugas yang konkrit, fisik, dan

ekplisit yang memberikan tantangan bagi pelakunya. Untuk mendapatkan pemecahan yang

efektif, seringkali memerlukan kecakapan mekanik, ketahanan dan gerakan fisik untuk

berpindah tempat dan bahkan selalu di luar gedung. Lingkungan realistis hanya menuntut

secara minimal kecakapan hubungan antar pribadi, sebab kebanyakan dari tugas-tugas

dapat diselesaikan dengan hubungan yang hanya sekali-sekali dan tidak mendalam dan

bahkan sering menuntut tindakan-tindakan yang sederhana sehingga sifat dan karakter

yang nyata dari model lingkungan membuat keberhasilan dan kegagalan nampak secara

jelas dan langsung.

2. Intelektual

Tipe model berorientasi tugas, tidak/kurang sosial, lebih menyukai dan memikirkan

terlebih dahulu daripada langsung bertindak terhadap pemecahan masalah yang dihadapi,

membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas pekerjaan yang kabur sifatnya, dan

memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional. Preferensi vokasional termasuk :

ahli antropologi, astronomi, biologi, botani, kimia, editor penerbitan, ilmiah, geologi,

ilmuan riset, meteorology, fisika, pekerja riset ilmiah, zoology, penulis artikel ilmiah dan

teknologi.

Lingkungan intelektual ditandai dengan tugas-tugas yang memerlukan kemampuan

yang abstrak dan kreatif, bukan tergantung pada kemampuan dan pengamatan pribadinya.

Pemecahan masalah memerlukan imajinasi, intelegensi dan kepekaan terhadap masalah-

masalah yang bersifat intelektual dan fisik. Biasanya keberhasilan dicapai secara bertahap

yang terjadi di dalam suatu priode waktu yang relatif lama meskipun kriteria keberhasilan

dapat bersifat objektif dan dapat diukur. Masalah-masalah yang terdapat dalam lingkungan

ini berbeda dalam tingkat kesukarannya. Pemecahan masalah yang rumit memerlukan

kemampuan imajinasi. Alat-alat dan perlengkapan memerlukan kecakapan intelektual

Page 15: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

daripada kecakapan manual, begitu juga kemampuan menulis adalah mutlak diperlukan

dalam lingkungan tipe ini.

3. Sosial

Tipe model ini bersifat sosial, bertanggung jawab, kewanitaan, kemanusiaan,

keagamaan, membutuhkan pehatian, memiliki kecakapan verbal dan hubungan antar

pribadi, menghindari pemecahan masalah secara intelektual aktivitas fisik, kegiatan-

kegiatan yang sangat teratur rapi, serta menyukai pemecahan masalah melalui perasaan dan

pemanfaatan hubungan antar pribadi. Preferensi vokasional termasuk : penilik sekolah,

guru sekolah, ahli psikologi klinik, lembaga kesejahteraan konselor, dan missionary.

Lingkungan sosial ditandai dengan masalah-masalah yang memerlukan kemampuan

menginterpretasi dan merubah prilaku manusia dan minat untuk berkomunikasi dengan

orang lain. Pada umumnya situasi bekerja dapat menimbulkan rasa harga diri dan

mengangkat kedudukan.

4. Konvensional

Tipe model konvensional menyenangi bahasa yang tersusun baik dan kegiatan yang

berhubungan dengan angka, konformis, menghindari situasi yang kabur, masalah-masalah

yang melibatkan hubungan antar pribadi dan kecakapan fisik, mengerjakan secara efektif

terhadap tugas pekerjaan yang tersusun baik, mengidentifikasikan dirinya dengan

kekuasaan, dan memberi nilai yang tinggi atas status dan kekayaan materi. Preferensi

vokasional termasuk : pengawas bank, pemegang buku, ahli statistik, analisis keuangan,

penaksir biaya, operator peralatan IBM, mengkaji anggaran belanja, dan petugas atau ahli

perpajakan.

Lingkungan konvensional ditandai dengan tugas-tugas dan masalah-masalah yang

memerlukan pemrosesan informasi verbal dan matematis, rutin, konkrit dan sistematis.

Keberhasilan pemecahan masalah relatif jelas dan terjadi dalam satu priode waktu yang

relatif singkat pula.

5. Usaha

Model tipe usaha mempunyai kecakapan lisan untuk berjualan, menguasai dan

menggiring ke suatu tujuan, arah, menganggap dirinya sendiri sebagai orang kuat, jantan,

menghindari dari penggunaan bahasa yang terumus dengan baik, atau situasi pekerjaan

yang memerlukan kegiatan intelektual dalam jangka waktu yang lama, mudah

Page 16: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

menyesuaikan diri, berbeda dengan tipe konvensional. Tipe ini menyukai tugas-tugas

sosial yang kabur, dia memiliki perhatian yang besar terhadap kekuasaan, status,

kepemimpinan dan bertindak agresif yang berbentuk lisan. Preferensi vokasional termasuk

: pemimpin eksketutif perusahaan, promotor olahraga, manager hotel, dan konsultan

hubungan indsustri.

Lingkungan tipe usaha ini ditandai dengan tugas-tugas yang mengutamakan

kemampuan verbal yang digunakan untuk mengarahkan atau mempengaruhi orang lain.

6. Artistik

Tipe model artistik bersifat tidak sosial, menghindari masalah yang sudah dapat

tersusun, atau yang memerlukan kecakapan fisik yang benar, serupa dengan tipe intelektual

yang sukar menyesuaikan diri dan tidak sosial, tetapi berbeda dengan tipe tersebut bahwa

tipe ini memerlukan bentuk-bentuk ekspresi yang bersifat individualitas, lebih bersifat

kewanitaan dan sering kali tipe ini menderita hambatan emosional, lebih menyukai

menghadapi persoalan yang terjadi dalam lingkungannya melalui ekspresi diri dalam

media seni. Preferensi vokasional teremasuk : pengarang, ahli kartun, musik, drama,

penyair, pencipta lagu, dan penggubah musik seniman atau artis.

Lingkungan artistik ditandai dengan tugas-tugas dan masalah-masalah yang

memerlukan interpretasi atau kreasi, bentuk-bentuk artistik melalui cita rasa perasaan dan

imajinasi. Lingkungan artistik memerlukan kemampuan untuk mengarahkan semua

pengatahuan individu, intuisi dan kondisi emosinya dalam pemecahan masalah. Hal ini

berbeda dengan lingkungan realistis, intelektual dan konvensional yang seringkali kurang

menuntut penggunaan semua sumber potensi pribadi seseorang.

F. Implikasi Teori Kepribadian John L. Holland dalam Bimbingan dan Konseling

Salah satu implikasi nyata teori Holland untuk konseling karir adalah bahwa praktisi dapat

membantu klien menilai kepentingan dan lingkungan kerja mereka dan memahami hubungan

di antara mereka (Xu, 2020). Cukup mengembangkan struktur kognitif atau kerangka kerja

untuk melihat diri mereka dan pekerjaan sangat membantu banyak orang. Beberapa konselor

karir mengatur dan mereferensi karir dan informasi pekerjaan mereka sesuai dengan jenis

Holland, menggunakan kode tiga poin yang sesuai dengan jenis yang paling menonjol. Ini

Page 17: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

memudahkan proses matching interest dan environment (Kulcsár, Dobrean, & Gati, 2020;

Savickas, 2015)

Menurut Holland, suatu minat yang menyangkut pekerjaan dan okupasi adalah hasil

perpaduan dari sejarah hidup seseorang dan keseluruhan kepribadiannya, sehingga minat

tertentu akhirnya menjadi suatu ciri kepribadian yang berupa ekspresi diri dalam bidang

pekerjaan, bidang studi akademik, hobi inti, berbagai kegiatan rekreatif dan banyak kesukaan

yang lain (Winkel & Hastuti, 2005).

Model pilihan karir Holland menunjukkan bahwa individu akan mencari lingkungan kerja

yang sesuai dengan keterampilan, kemampuan, sikap, dan nilai mereka atau harus terdapat

kesesuaian antara RIASEC dengan lingkungan. Holland membagi kepribadian tersebut dalam

enam tipe yaitu Realistic (R), Investigasi (I), Artistik (A), Social (S), Enterprising (E), dan

Konvensional (C). Ini telah dikenal sebagai model RIASEC (Gorji, Hatamy, & Khoshkonesh,

2011).

G. Kritik Teori Kepribadian John L. Holland

Teori kepribadian yang dikembangkan oleh Holland menuai beberapa kritik. Adapun

beberapa kritik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Teori yang dikembangkan oleh Holland ini terlalu sederhana dalam mengklasifikasikan

individu dalam enam tipe kepribadian dan tipe lingkungan pekerjaan serta menyatakan

individu akan memiliki kepuasan kerja jika tipe kepribadiannya sesuai dengan tipe

lingkungan pekerjaan. Padaha,l individu memiliki kebutuhan fisiologis untuk segera

dipenuhi. Jika teori Holland ini berlaku, maka individu akan terus mencari kepuasan kerja

walaupun kebutuhan fisiologis mereka belum terpenuhi. Hal ini bertentangan dengan teori

yang dikemukakan oleh Abraham Maslow yang menyatakan bahwa kebutuhan dasar yang

paling utama adalah kebutuhan fisiologis (Feist & Feist, 2006). Selain itu, teori ini juga

bertentangan dengan teori penyesuaian kerja yang memiliki asumsi bahwa individu

memiliki dua kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan biologis dan psikologis

(Brown, 2007).

2. Teori karier yang dikembangkan oleh Holland ini kurang mengakui kemampuan manusia

dalam menyesuaikan diri, dalam hal ini adalah menyesuaikan diri dalam lingkungan

Page 18: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

pekerjaan. Padahal manusia memiliki potensi yang kuat untuk dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan pekerjaan.

3. Teori Holland ini memandang individu hanya memiliki satu tipe kepribadian yang kuat

dan akan berkorelasi dengan tipe lingkungan pekerjaan. Misalnya, individu yang memiliki

tipe kepribadian artistik hanya dominan memiliki kemampuan di tipe lingkungan pekerjaan

artistik. Hal ini bertolak belakang dengan teori kecerdasan majemuk yang dikemukakan

oleh Gardner, bahwa dimungkinkan individu memiliki beberapa jenis kecerdasan yang

cenderung dominan pada diri manusia.

H. Kumpulan Inventori Pengukuran Individu dan Lingkungan sesuai Teori Kepribadian

John L. Holland

Teori Holland telah menghasilkan kontribusi yang berharga dan subtansial yaitu

serangkaian perangkat praktis untuk menilai individu dengan lingkungannya yang dapat

digunakan dalam mengidentifikasi pilihan pekerjaan yang berpotensi (misalnya, jurusan

kuliah, kekerjaan). Menurut Holland, seseorang digolongkan ke dalam salah satu kategori

melalui ungkapan atau menunjukkan minat atau ketertarikan pada pekerjaan atau pendidikan,

melalui jabatan/pekerjaan, atau dengan skor yang diperoleh dari inventori seperti berikut:

1. Self Directed Search (SDS)

SDS adalah panduan untuk perencanaan pendidikan dan karir. Ini pertama kali

dikembangkan oleh John Holland pada tahun 1971 dan selanjutnya telah direvisi sebanyak

tiga kali. Pada SDS dan laporan interpretasi didasarkan pada penelitian yang luas tentang

bagaimana seseorang memilih karir. Holland memandang SDS baik digunakan sebagai alat

penilaian dan intervensi pekerjaan, Holland dan rekan- rekannya berangkat untuk menguji

efek pada pengguna. Dalam serangkaian percobaan, SDS ditemukan meningkatkan pilihan

pekerjaan yang sedang dipertimbangkan, mengembangkan pengetahuan tentang klasifikasi

pekerjaan, dan mengurangi kekhawatiran konseli tentang perencanaan karir. Intervensi

SDS terbukti memiliki efek menguntungkan yang sama bagi laki-laki muda dan perempuan

muda.

Tidak seperti manual tes khas yang melaporkan hanya data psikometri, manual SDS

(Belanda, Fritzsche, & Powell, 1994) juga melaporkan hasil penyelidikan eksperimental

efek dari SDS sebagai intervensi pekerjaan pada pengambil tes. SDS merupakan penemuan

Page 19: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

dari hasil revisi SDS mengukur kemampuan, kegiatan, sikap kerja, bakat atas dasar

penilaian diri sendiri. Skor mentah yang dihasilkan kemudian diubah menjadi sandi tiga

huruf yang merupakan ihtisar, misalnya RIE, ESC, yang menunjukkan urutan preferensi

dengan huruf pertama adalah preferensi kuat atas suatu tipe tertentu.

2. The Vocational Preference Inventory (VPI)

VPI merupakan tes minat jabatan yang menghendaki subyek tes untuk

menyebutkan minatnya (atau tiadanya minat) dalam 160 judul pekerjaan. Hal ini

menghasilkan skor dalam enam tipe kepribadian Holland, data tentang kepribadian dan ciri

pribadi individu. Penggunaan VPI yang utama adalah untuk siswa SMA dan mahasiswa

guna maksud penyaringan, penempatan atau bimbingan. Informasi dari VPI ini harus

ditafsirkan bersama-sama dengan informasi-informasi lain, seperti usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, bidang pendidikan, dan status pekerjaan saat ini.

3. My Vocational Situation (MVS) dan Vocational Interest (VI)

My vocational situation dan skala VI terdiri dari 18 item dengan skala benar-salah

yang mendayagunakan kepemilikan responden mengenai gambaran yang jelas dan stabil

pada tujuan, minat dan bakat. Sebuah tinjauan komprehensif pada studi yang ada tersedia

di dalam VI seiring dengan korelasi dan sifatnya sebagai skala. VI tampaknya telah

digunakan sebagai intrumen penyaringan di Perguruan Tinggi atau universitas sebagai tes

pre-treatment diagnostik dan sebagai alat ukur untuk mengevaluasi efektivitas

treatmentnya.

4. Position Classification Inventory (PCI)

The position classification inventory merupakan inventori yang berisi 84 item dan

16 skala sesuai dengan enam tipe lingkungan kerja Holland. PCI hanyalah sebuah

perangkat psikometri untuk mengklasifikasikan lingkungan kerja dengan menggunakan

sistem Holland. Buku pedomannya jelas, praktis dan ringkas. Dengan menggunakan PCI,

antara supervisor dan karyawannya memiliki korelasi yang sangat besar dimulai dari 0,59-

0,79 pada pada peringkat pekerjaan yang sama karena koefesien alphanya cukup tinggi di

seluruh skala.

5. The Career Attitudes and Strategies Inventory (CASI)

The career attitudes and strategies inventory (CASI; Holland & Gottfredson, 1994)

dikembangkan untuk melengkapi teori the person-environment (PE) dengan memberikan

Page 20: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

penilaian langsung dari beberapa aspek lain dari status karir, seperti SDS, CASI ini

dimaksudkan untuk menjadi alat penilaian dan intervensi. Penelitian eksperimental ini

terbatas pada efek pada konseli yang menjanjikan (Russell, 2006), dan penelitian lebih

lanjut tentang dampaknya akan sangat membantu. The career attitudes and strategies

inventory merupakan pengkuran terbaru dari teori Holland yang terdiri dari 130 item, 4

posisi skala, dan 9 subskala (kepuasan kerja, keterlibatan kerja, pengembangan

keterampilan, gaya dominan, kekhawatiran karir, pelanggaran interpersonal, komitmen

keluarga, gaya dalam pengambilan resiko, dan hambatan geografis).

6. Strong Interest Inventory (SII)

Strong interest inventory adalah penilaian yang mengkategorikan minat individu

dalam waktu luang dan pengaturan pekerjaan. Minat individu dikategorikan ke dalam enam

bidang karir dan daftar minat karir, namun orang dengan minat yang sama dan kepribadian

tertarik terhadap karir yang sama pula. Kebanyakan orang menikmati lingkungan pekerjaan

dan bekerja dengan orang lain yang memiliki ciri-ciri kepribadian dan minat yang sama.

Teori John Holland adalah yang terbaik dan mengetahui teori yang paling banyak diteliti

pada topik pilihan karir.

7. Career Assessment Inventory (CAI)

Career assessment inventory mengambil minat kerja individu dan

membandingkan individu dengan individu lain. Instrumen ini membantu orang yang

berada di ikatan perguruan tinggi yang terikat dan non-perguruan tinggi untuk mencari

pekerjaan yang diarahkan pada minat mereka. Saat ini ada dua versi dari CAI - The

Enhanced Version and the Vocational Version. The Vocational Version memiliki target

karir yang kurang dari dua tahun dari pasca-sekolah menengah yang diperlukan untuk

pelatihan. The Enhanced Version termasuk laporan 370-item menggunakan skala 5 - titik

untuk tanggapan. Pengujian membutuhkan 35 sampai 40 menit untuk menyelesaikan dan

dilakukan secara online atau pensil ke kertas format.

Page 21: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dr. John L. Holland lahir di Omaha, Nebraska pada tahun 1919. Holland lulus S2 di

University of Omaha tahun 1942 dan melanjutkan studi S3 di University of Minnesota. John

Holland adalah seorang ikonklas muda yang dididik dalam tradisi Minnesota Empiris (Jika

sebuah benda bergerak maka ukurlah. Jika dua benda bergerak maka hubungkanlah keduanya)

yang melanggar dari pendekatan dominan terhadap kepentingan pengukuran.

Dr. John L. Holland adalah salah satu psikolog berpengaruh di dunia abad ke-20 yang

berpendapat bahwa interaksi individu dengan lingkungan dapat menghasilkan karakteristik

pilihan pekerjaan dan penyesuaian lingkungan pekerjaan. Selain itu, Holland juga

mengkategorikan atau mengelompokkan individu ke dalam enam tipe kepribadian secara

luas, khususnya (R) realistis, (I) investigative (intelektual), (A) artistik, (S) sosial, (E)

enterprising (giat), dan (K) konvensional.

Apabila dihubungkan dengan bimbingan dan konseling, salah satu implikasi nyata teori

Holland untuk konseling karir adalah bahwa praktisi dapat membantu klien menilai

kepentingan dan lingkungan kerja mereka dan memahami hubungan di antara keduanya.

Teori Holland pun juga sudah mendukung beberapa inventori pengukuran individu dan

model lingkungan seperti, self directed search, the vocational preference inventory, my

vocational situation dan vocational interest, position classification inventory, the career

attitudes and strategies inventory, strong interest inventory, dan career assessment inventory.

B. Saran

Teori kepribadian Holland merupakan teori yang menunjukkan keterkaitan antara

kepribadian seseorang serta model lingkungan akan berpengaruh dengan karier seorang

individu sehingga dapat diaplikasikan secara bijak dalam membantu individu dalam pemilihan

karier sesuai dengan kepribadian sehingga individu dapat bekerja secara optimal di

pekerjaan/jabatan yang dipilihnya.

Page 22: TUGAS MATA KULIAH TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING …

DAFTAR PUSTAKA

Saputra, W. 2014. Teori Holland. Makalah Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Karier.

Universitas Negeri Malang.

Tama, A. 2019. Efektivitas Penerapan Teori Karir John L. Holland terhadap Peningkatan

Perencanaan Karir Siswa. Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling. Universitas

Muhammadiyah Magelang.

Afandi, M. 2011. Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan dalam Perspektif Bimbingan

Karier John Holland. Jurnal Sosial Budaya, Vol.8 (1). UIN Suska Riau.

Nurhayati. 2014. Pengembangan Program Bimbingan Karir Berbasis Teori Karir Holland.

Universitas Pendidikan Indonesia.