tugas le baim

106
Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga NO DIAGNOSA NANDA NOC NIC DIAGNOSA DOENGOES 1 Domain 1 : Promosi Kesehatan Kelas 2 : Manajement Kesehatan Defisiensi kesehatan komunitas (00215) Definisi Adanya satu atau lebih masalah kesehatan atau factor yang mengganggu kesejahteraan atau meningkatkan resiko masalah kesehatan yang di alami oleh suatu kelompok. b. Batasan Karakteristik Kejadian beresiko yang berhubungan dengan hospitalisasi yang dialami oleh kelompok atau populasi Kejadian beresiko yang berhubungan denga status fisiologis yang dialami oleh kelompok Tujuan Memperlihatkan status kesehatan komunitas yang dibuktikan oleh indicator (1-5) : 1. Buruk 2. Kurang 3. Baik 4. Sangat baik 5. Sempurna Kriteria Hasil 1) Prevalesi program promosi kesehatan 2) Prevalesi program perlindungan kesehatan 3) Status kesehatan bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa dan lansia 4) Penerpan standar kesehatan lingkungan 1. Kaji dan identifikasi factor penyebab atau factor resiko yang memengaruhi kemampuan komunitas untuk beradaptasi dan/ atau melakukan koping secara efektif ( kurang informasi tentang sumber-sumber tersedia ) 2. Kaji pengaruh kebijakan dan standar kesehatan terhadap static kesehatan, hasil pasien, dan biaya perawatan kesehatan 3. Tentukan ketersediaan sumber- sumber dan tingkat Defisiensi Kesehatan Komunitas

Upload: alvin

Post on 18-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

nn,n bb

TRANSCRIPT

Daftar Diagnosa Keperawatan KeluargaNODIAGNOSA NANDANOCNICDIAGNOSA DOENGOES

1Domain 1 : Promosi KesehatanKelas 2 : Manajement Kesehatan Defisiensi kesehatan komunitas (00215) Definisi Adanya satu atau lebih masalah kesehatan atau factor yang mengganggu kesejahteraan atau meningkatkan resiko masalah kesehatan yang di alami oleh suatu kelompok.b. Batasan Karakteristik Kejadian beresiko yang berhubungan dengan hospitalisasi yang dialami oleh kelompok atau populasi Kejadian beresiko yang berhubungan denga status fisiologis yang dialami oleh kelompok atau populasi Kejadian beresiko yang berhubungan dengan status psikologis yang dialami oleh kelompok atau populasi Kejadian masalah kesehatan yang dialami oleh kelompok atau populasi Tidak tersedia program untuk meningkatkan kesejahteraan bagi suatu kelompok atau populasi Tidak tersedia program untuk mencegah satu atau lebih masalah kesehatan bagi suatu kelompok atau populasi Tidak tersedia program untuk mengurangi satu atau lebih masalah kesehatan bagi suatu kelompok atau populasi. Tidak tersedia program untuk menghilangkan satu atau lebih masalah kesehatan bagi suatu kelompok atau populasi.c. Faktor yang berhubungan Kurang akses ke pemberi layanan kesehatan masyarakat. Kurang ahli di masyarakat. Keterbatasan sumber daya. Program tidak memiliki anggaran yang cukup. Program tidak memiliki dukungan komunitas cukup. Program menunjukan kepuasan konsumen yag kurang Program kurang memiliki rencana evaluasi Program tidak memiliki data hasil yang cukup Program mengatasi masalah kesehatan sebagian

TujuanMemperlihatkan status kesehatan komunitas yang dibuktikan oleh indicator (1-5) :1. Buruk2. Kurang3. Baik4. Sangat baik5. Sempurna

Kriteria Hasil 1) Prevalesi program promosi kesehatan2) Prevalesi program perlindungan kesehatan3) Status kesehatan bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa dan lansia4) Penerpan standar kesehatan lingkungan5) Angka morbiditas6) Angka mortalitas7) Statistic kejahatan8) Ketersedian system data survai lans kesehatan

1. Kaji dan identifikasi factor penyebab atau factor resiko yang memengaruhi kemampuan komunitas untuk beradaptasi dan/ atau melakukan koping secara efektif ( kurang informasi tentang sumber-sumber tersedia )2. Kaji pengaruh kebijakan dan standar kesehatan terhadap static kesehatan, hasil pasien, dan biaya perawatan kesehatan3. Tentukan ketersediaan sumber-sumber dan tingkat penggunaan sumber tersebut4. Menejamen lingkungan komunitas (nic) Mulai skrining resiko kesehatan dari lingkungan Pantau status resiko kesehatan yang sudah diketahui5. Bantu untuk mengidentifikasi dan menggerakan sumber-sumber dan bantuan yang tersedia (misalnya bantuan darurat dan palang merah )6. Informasikan kepada pembuat kebijakan tentang efek kebijakan terhadap kesejahteraan pasien7. Informasikan kepada konsumen perwatan kesehatan, tentang perubahan pada kebijakan dan standar kesehatan saat ini serta dimasa yang akan dating dan potensi efeknya terhadap kesehatan8. Menejmen lingkungan komunitas (nic) selenggrakan program pendidikan untuk kelompok resiko sasaran (misalnya remaja yang hamil )9. Menejmen komonitas (nic) Berpartisipasi dalam tim multidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman terhadap keamanan dalam komunitas Koordinasikan pelayanan untuk kelompok beresiko tinggi dan komunitas Pekerja dengan kelompok lingkungan untuk mengamankan aturan pemerintah yang sesuai Berkolaborasi dalam pengembangan program aksi komunitas10. Berpartisipasi dalam melakukan pendekatan untuk perubahan kebijakan dan standar kesehatan guna meningkatkan layanan kesehatan11. Atur kesempatan bagi anggota komunitas untuk bertemu dan mendiskusikan situasi ( misalnya organisasi masyarakat , kelompok agama/ tempat ibadah, dan pertemuan desa )12. Bantu anggota komunitas untuk menyadari konflik yang menghalangi kerja sama mereka ( misalnya marah, tidak percaya)13. Tentukan cara mendiseminasikan informasi komunitas ( misalnya di radio dan televi pamphlet dan pertemuan)14. Bantu menulis proposal bantuan guna memperoleh dana untuk program yang dibuthkan untuk memperbaiki koping komunitas 15. Advokasi komunitas (misalnya penulissurat untuk pejabat pemerintah dan surat kabar)16. Menejmen lingkungan komunitas (nic) : anjurkan warga untuk berpartisipasi secara aktif dalam keamanan komunitas

Defisiensi Kesehatan Komunitas

2.Hambatan Pemeliharaan Rumah (00098)Domain 4 : Aktivitas/IstrahatKelas 5 : Perawatan Diri

Definisi : Ketidakmampuan untuk secara mandiri mempertahankan lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan yang aman.

Batasan KarakteristikObjektif Gangguan disekitarnya Ketidaktepatan suhu rumah Ketidaklayakan pakaian Ketidaklayakan selimut Kekurangan pakaian Kekurangan selimut Kekurangan alat yang diperlukan Bau badan Anggota keluarga dengan pajak tinggi Presence of vermin Gangguan ketidakhigenisan yang berulang Infeksi akibat ketidak higenisan yang berulang Tidak tersedia alat memasak. Lingkungan tidak bersih.

Subjektif Anggota keluarga menyatakan kesulitan dalam mempertahankan rumah mereka dalam keadaan nyaman Anggota keluarga menyatakan krisis finansial Anggota keluarga menyatakan pengeluaran lebih besar dari pendapatan Anggota keluarga meminta bantuan dalam pemeliharaan rumah

Faktor Yang Berhubungan. Kurang pengetahuan Penyakit Sakit Gangguan berfungsi Ketidakadekuatan sistem pendukung Cedera Ketidaktepatan pengaturan keluarga Ketidaktepatan perencanaan keluarga Ketidakcukupan finansial Kurang model peran Tidak mengenal sumber daya disekitarnya

Setelah diberikan asuhan keperawatan keluarga selama ... minggu diharapkan keluarga mampu memelihara lingkungan rumah

1. Gali pengetahuan keluarga tentang karakteristik rumah bersih dan sehat.2. Diskusikan bersama keluarga tentang karakteristik rumah bersih dan sehat3. Berikan pengetahuan kepada kelurgatentang rumah bersih dan sehat dengan menggunakan liflet4. Dengarkan dengan saksama sanggahan yang diajukan keluarga 5. Tanggapi pertanyaan dengan sabar6. Bimbing keluarga untuk mengulang penjelasan yang sudah diberikan7. Berikan pujian bila keluarga mampu menjawab dengan baik

Penatalaksanaan pemeliharaan rumah, kerusakan resiko tinggi terhadapkomunitas, mis. Pelayanan komunitas

3. Defisiensi PengetahuanDomain 5: Persepsi/KognisiKelas 4: KognisiDefinisi : Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.Batasan Karekteristik : Periaku hiperbola Ketidakakuratan mengikuti perintah Ketidakakuratan melakukan tes Perilaku tidak tepat (mis, histeria, bermusuhan, agitasi, apatis) Pengungkapan masalahFaktor yang berhubungan : Keterbatasan kognitif Salah intepretasi informasi Kurang pajanan Kurang minat dalam belajar Kurang dapat mengingat Tidak familier dengan sumber informasi

Knowledge : disease process Knowledge : health behaviorKriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan pemahan tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benarPasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnyaTeaching : disease process1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat3. Gambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat.4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat.5. Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat7. Hindari jaminan yang kosong8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang akan dating dan atau proses pengontrolan penyakit10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan 11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan12. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas local, dengan cara yang tepat13. Intruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan dengan cara yang tepat

Kurang pengetahuan [kebutuhan belajar] mengenai kondisi prognosis dan tindakan

4.Resiko kesepianKodeNDX : (00054)Domain 6 : persepsi diriKelas 1 : konsep diri

Definisi : beresiko mengalami ketidaknyamanan yang berkaitan dengan keinginan atau kebutuhan melakukan lebih banyak kontak dengan orang lain

Factor yang berhubungan deprifasi afek deprifasi katektif isolasi fisik isolasi social

Memperlihatkan pencegahan kesepian, yang dibuktikan olehkeparahan kesepian,dan keterlibatan social Memperlihatkan keterlibatan social Menggunakan waktu kesendiriannya dengan cara yang positif bila sosialisiasi tidak memungkinkan Mengidentifikasikan Alasan merasa Kesepian Menjelaskan rencana untuk meningkatkan hubungan yang penuh makna menggunakan keterampilan komunikasi interpersonal yang efektif(mis, membuka diri, bekerja sama, sensitifitas, sikap asertif, penuh pertimbangan, kesejatian, percaya, dan konfromi) Menggunakan secara herbal keadekutan dukungan social(mis, menerima bantuan dari orang lain) Mengidentifikasikan keinginan untuk meminta bantuan orang lain Secara efektif menyelesaikan proses berduka(mis, mengungkapkan perasaan, mengatakan penerimaan terhadap kehilangan

Kaji persepsi pasien dan sistem pendukung yang actual Tentukan factor resiko terhadap kesepian(mis, kurang energy yang dibutuhkan untuk interaksi social, keterampilan komunikasi dalam yang buruk) Bandingkan keinginan klien untuk mendapat kunjungan dan interaksi social dengan kunjungan dan interaksi social actual Pantau respon pasien nterhadap kunjungan teman dan keluarga Kaji hubungan keluarga saat ini dan masa lalu Rujuk pasien kekelompok atau program untuk meningkatkan pemahamannya dan praktik komunikasi , serta keterampilan komunikasi, serta keterampilan interaksi Rujuk kekelompok yang sesuai Anjurkan pasien untuk membicarakan tentang perasaan kesepiannya Bermain peran keterampilan komunikasi dan tekhniknya dengan pasien Bantu pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan keterbatasannya dalam berkomunikasi Beri umpan balik bila pasien menggunakan keterampilan interksi social yang efektif Bantu pasien untuk mengenali ketersediaan dukungan social Dorong anggota keluarga untuk memberikan perawatan bagi pasien

Kesepian, Resiko

5.Resiko Gangguan Identitas PribadiDomain 6: Persepsi DiriKelas 1: Konsep DiriDefinisi: Ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang utuh dan terintegritasiBatasan Karakteristik : Sifat personal kontraadiktif Deskripsi waham tentang diri sendiri Gangguan citra tubuh Kebingungan gender Ketidakefektifan koping Gangguan hubungan Ketidakefektifan performa peran Merasa kosong Merasa aneh Perasaan yang berfluktuasi tentang diri sendiri Ketidakmampuan membedakan stimulus internal dan eksternal Ketidakpastian tentang nilai budaya (Mis, mempertanyakan kepercayaan, agama dan moral) Ketidakpastian tentang tujuan Ketidakpastian tentang nilai ideologis (Mis, mempertanyakan kepercayaan,agama, dan moral)

Faktor yang berhubungan :

Harga diri rendah kronik Indoktrinasi pemujaan Diskontinuitas budaya Diskriminasi Disfungsi proses keluarga Mengkonsumsi zat kimia toksik Inhalasi zat kimia toksik Kondisi marik Gangguan kepribadian ganda Sindrom otak organic Prasangka Gangguan psikiatrik (Mis, psikosis, depresi,gangguan disosiatif) Krisissituasional Harga diri rendah situasional Perubahan peran social Tahap perkembangan Tahap pertumbuhan Penggunaan obat psikoaktif

NOC

Distorted Through t self-control Identity Self-mutilation restraint

Kriteria Hasil :

Mengungkapkan secara verbal tentang identitas personal Mengungkapkan secara verbal penguatan tentang identitas personal Memperlihatkan kesusaian perilaku verbal dan non verbal

NICBehavior Menagement 1. Dorong pasien untuk mengungkapkan secara verbal konsekuensi dari perubahan fisik dan emosi yang mempengaruhi konsep diri.Family involvement Promotion1. Bina hubungan dengan pasien sejak masuk kerumah sakit.2. Fasilitasi pengambilan keputusan kolaboratif.3. Menjadi penghubung antara pasien dan keluarga.Sel-Awareness Enhachement1. Pantau perntaraan pasien tentang harga dirinya.2. Nilai apakah pasien percaya diri terhadap penilaian dirinya.3. Pantau frekuensi ungkapan verbal yang negate terhadap diri sendiri.4. Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan.5. Berikan pengalaman yang dapat meningkatkan otonomi pasien jika perlu.6. Hindari memberi kritik negative.7. Dorong pasien untuk mengevaluasi perilakunya sendiri.

Harga Diri / Identitas Pribadi, Ganguan

6.KETIDAKEFEKTIFAN PEMBERIAN ASIDOMAIN 7 : hubungan peranKELAS 1 : peran pemberi asuhanDEFINISI : Ketidakpuasaan atau kesulitan ibu,bayi,atau anak menjalani proses pemberian ASIBATASAN KARAKTERISTIK : Ketidakadekuatan suplai ASI Bayi melengkung menyesuaikan diri dengan payudara Bayi menangis pada payudara Bayi menangis dalam jam pertama setelah menyusui Bayi rewel dalam jam pertama setelah menyusui Ketidakmampuan bayi untuk latach-on pada payudara ibu secara tepat Menolak latching-on Tidak responsive terhadap tindakan kenyamanan lain Ketidakcukupan pengosongan setiap payudara setelah menyusui Ketidakcukupan kesempatan untuk mengisap payudara Kurang penambahan berat badan bayi Tidak tampak tanda pelepasan oksitosin Tampak ketidakadekuatan asupan susu Luka putting yang menetap setelah minggu pertama menyusui Penurunan berat badan bayi terus menerus Proses pemberian ASI tidak memuaskan Tidak mengisap payudara secara terus-menerusFAKTOR YANG BERHUBUNGAN : Deficit pengetahuan Anomaly bayi Bayi menerima makanan tambahan dengan putting buatan Diskontinuitas pemberian asi Ambivalensi ibu Ansietas ibu Anomaly payudara ibu Keluarga tidak mendukung Pasangan tidak mendukung Refleks mengisap buruk Prematuritas Pembedahan payudara sebelumnya Riwayat kegagalan menyusui sebelumnya

Breast feding ineffective Breathing pattern ineffective Breas feeding interuptedKriteriaHasil : Kemantapan pemberian ASI Bayi : Perlekatan bayi yang sesuai pada dan proses menghisap dari payudara ibu untuk memperoleh nutrisi selama 3 minggu pertama pemberian ASI Kemantapanpemberian ASI Ibu : Kemantapan ibu untuk membuat bayi melekat dengan tepat dan menyusui dari payudara ibu untuk memperoleh nutrisi selama 3 minggu pertama pemberian ASI Pemeliharaanpemberian ASI : Keberlangsungan pemberian ASI untuk menyediakan nutrisi bagi bayi/todller Penyapihan pemberian ASI : Diskontinuitas progresif pemberian ASI Pengetahuan pemberian ASI : Tingkat pemahaman yang ditunjukkan mengenai laktasi dan pemberian makan bayi melalui proses pemberian ASI Ibu mengenali isyarat lapar dari bayi dengan segera Ibu mengindikasikan kepuasan terhadap pemberian ASI Ibu tidak mengalami nyeri tekan pada puttingMengenal itanda-tanda penurunan suplai ASI Intervensi :Breastfeeding Assistence1. Evaluasi pola menghisap / menelan bayi.2. Tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui.3. Evaluasi pemahaman ibu tentang isyarat menyusui dari bayi (misalnya reflex rooting, menghisap dan terjaga)4. Kaji kemampuan bayi untuk latch on dan menghisap secara efektif.5. Pantau keterampilan ibu dalam menempelkan bayi ke puting.6. Pantau integritas kulit putting ibu.7. Evaluasi pemahaman tentang sumbatan kalenjar susu dan mastitis.8. Pantau kemampuan untuk mengurangi kongesti payudara dengan benar.9. Pantau berat badan dan pola eleminasi bayi.Breast Examination Lactation Supression1. Fasilitasi proses bantuan interaktif untuk membantu mempertahankan keberhasilan proses pemberian asi.2. Sediakan informasi tentang laktasi dan tehnik memompa asi( secara manual atau dengan pompa elektril) cara mengumpulkan dan menyimpan asi.3. Ajarkan pengasuh bayi mengenai topic topic seperti penyimpanan dan pencairan asi dan penghindaran member susu botol pada dua jam sebelum ibu pulang.4. Ajarkan orang tua mempersiapkan, menyimpan, mengahangatkan dan kemungkinan tambahan susu formula.5. Apabila penyapihan diperlukan informasikan ibu mengenai kembalinya proses ovulasi dan seputar alat kontrasepsi yang sesuai.

Lactation Conceling1. Sediakan informasi tentang keuntungan dan kerugian pemberian ASI2. Demonstrasikan latihan menghisap jika perlu.3. Diskusikan metode alternative pemberian makanan bayi

Pemberian ASI, Ketidakefektifan

7.Kesiapan Meningkatkan Menjadi Orang TuaDomain 7: Hubungan PeranKelas 1: Peran Pemberi AsuhanNo dx : 00164a. DefinisiPola menyediakan lingkungan untuk anak atau orang lain yang bergantung yang memadai untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan,dan dapat ditingkatkan

b. Batasan Karakteristik Anak mengungkapkan kepuasan dengan lingkungan rumah Dukungan emosi terhadap anak Dukungan emosi terhadap orang lain yang bergantung Bukti perlekatan Menunjukkan harapan yang realistis terhadap anak Menunjukkan harapan yang realistis terhadap orang lain yang bergantung Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadiorang tua Kebutuhan anak terpenuhi (mis, fisik dan emosi) Kebutuhan orang lain yang bergantung terpenuhi (mis, fisik dan emosi) Orang lain yang bergantung mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan rumah

Tujuan / kriteria evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ......x24 jam didapatkan : Deskripsi pertumbuhan dan perkembangan normal Deskripsi kebutuhan perawatan fisik Deskripsi kebutuhan psikologis dan sosialisasi Deskripsi komunikasi efektif

Pengkajian : Tentukan apakah orang tua memiliki harapan yang realistis terhadap perilaku anak Kaji pengetahuan orang tua mengenai kebutuhan dasar bayi atau anak Penyuluhan: Berikan informasi mengenai perawatan anak, jika perlu Ajarkan strategi penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, dan keterampilan merawat anak, jika perlu Ajarkan mengenai metode disiplin selain hukuman fisik untuk mengajarkan disiplin pada anak Ajarkan orang tua cara memberikan stimulasi yang sesuai untuk bayi, terutama bayi prematur Ajarkan mengenai mainan yang sesuai usia anak Untuk bayi yang dirawat di dalam inkubator, tunjukkan cara menyentuh bayi Peningkatan perkembangan : Anak (NIC) : Ajarkan pengasuh anak mengenai penanda perkembangan dan perilaku terkaitAktivitas kolaboratif : Peningkatan perkembangan : Anak (NIC) : Fasilitas pengasuh anak untuk menghubungi sumber dikomunitas, jika perluAktivitas lain : Tingkatkan pelekatan orang tua-anak selama kehamilan dan pelahiran Promosi integritas keluarga (NIC) : Jadi pendengar bagi anggota keluarga Fasilitasi rasa kebersamaan di antara anggota keluarga Fasilitasi komunikasi terbuka di antara anggota keluarga

8.Ketidamampuan Menjadi Orang TuaNdx : (00056)Domain 7 : Hubungan PeranKelas 1 : Peran Pemberi Asuhan

Definisi : Ketidakmampua pengasuh primer untuk menciptakan , mempertahankan, atau memperbaiki lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan optimum anak.

Batasan Karakteristik

Bayi atau anak-anak :

Gangguan perilaku Kegagalan tumbuhkembang Sering kecelakaan Sering sakit Insiden penganiyaan Insiden trauma (mis, fisik dan psikologis) Kurang perlekatan Kurang ansietas perpisahan Performa akademik buruk Perkembangan kognitif buruk Kompetensi social buruk Melarikan diri

Orang tua :

Penelantaran Penganiyaan anak Pengabaian anak Sering menghukum Sikap bermusuhan terhadap anak Ketidak adekuatan perlekatan Ketidakadekuatan pemeliharaan kesehatan anak Ketidaktepatan keterampilan pemberian asuhan Ketidaktepatan stimulasi (visual,taktil, auditori) Ketidaktepatan pengaturan pengasuhan anak Manajemen perilaku tidak konsisten Asuhan tidak konsisten Kurang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan anak Jarang memberi pelukan Defisit interaksi ibu-anak Pernyataan negative tentang anak Defisit interaksi ayah-anak Penolakan terhadap anak Menyatakan frustasi Menyatakan ketidakmampuan mengendalikan anak Menyatakan ketidakadekuatan peran. Pernyataan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan anak Lingkungan rumah tidak aman

Faktor yang Berbuhungan:

Bayi atau anak-anak Perubahan kemampuan persepsi Gangguan hiperaktivitas kurang perhatian Keterlambatan perkembangan Temperamen sulit Kondisi cacat Penyakit Kelahiran kembar Jenis kelamin tidak sesuai harapan Kelahiran premature Pemisahan dari orang tua Konflik temperamental dengan harapan orang tua

Pengetahuan Defisiensi pengetahuan tentang perkembangan anak Defisiensi pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan anak. Defisiensi pengetahuan tentang keterampilan menjadi orang tua Ketidakmampuan berespons terhadap isyarat bayi. Kurang edukasi Keterbatasan fungsi kognitif Keterampilan komunikasi buruk Kecenderungan terhadap hukuman fisik Harapan yang tidak realistis

Fisiologis Penyakit fisik

Psikologis Jarak kehamilan terlalu dekat Depresi Proses kelahiran sulit Ketunadayaan Gangguan pola tidur Jumlah kehamilan banyak Riwayat penyakit jiwa Riwayat penyalahgunaan zat Kurang asuhan prenatal Deprivasi tidur

Sosial Perubahan dalam unit keluarga Harga diri rendah kronik Kesulitan financial Ayah dari anak tidak terlibat Riwayat dianiaya Ketidakadekuatan pengaturan pengasuhan anak Masalah pekerjaan Kurang persatuan keluarga Kurang model peran orang tua Kurang sumber Kurang jaringan dukungan social Kurang transportasi Kurang penerapan nilai menjadi orang tua Kesulitan hukum Strategi koping maladaptive Konflik perkawinan Ibu anak tidak dilibatkan Lingkungan rumah buruk Riwayat melakukan penganiyaan Ketidakmampuan mengutamakan kebutuhan anak diatas kebutuhan pribadi Model peran orangtua buruk Keterampilan penyelesaian masalah buruk Adanya tekanan (mis, keuangan , hukum, krisis terkini, pergeseran budaya) Perpindahan Ketegangan peran Orang tua tunggal Harga diri rendah situasional Isolasi social Menganggur Kehamilan tidak terencana Kehamilan yang tidak diinginkan

Memperlihatakan fungsi keluarga yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5 sangat berat, berat, sedang, ringan atau tidak ada):

Dukungan perlindungan penganiayaan : anak : mengidentifikasi hubungan anak yang bergantung dan beresiko tinggi serta tindakan untuk mencegah kemungkinan atau penderitaan lebih lanjut akibat adanya bahaya fisik, seksual, atau emosional; atau akibat pengabaian kebutuhan dasar hidup.

Promosi Pelekatan : memfasilitasi perkembangan hubungan orang tua-bayi.

Peningkatan koping : membatu klien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan, atau ancaman yang menganggu pemenuhan tuntutan dan peran hidup.

Peningkatan perkembangan remaja : memfasilitasi perkembangan fisik, kognitif, social dan emosional yang optimal pada individu selama masa transisi dari masa kanak kanak ke masa dewasa

Peningkatan perkembangan remaja : memfasilitasi atau mengajarkan orang tua dan pengasuh untuk memfasilitasi perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, social dan emosi yang optimal pada anak usia prasekolah dan usia sekolah.

Manajemen lingkungan : proses pelekatan : manipulasi lingkungan sekitar klien untuk menfasilitasi perkembangan hubungan orang tua-bayi

Manajemen lingkungan : keamanan : memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk memfasilitasi keamanan

Promosi integritas keluarga: meningkatkan ikatan dan kesatuan keluarga

Promosi ketrlibatan keluarga : memfasilitasi partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan fisik klien

Pemeliharaan proses keluarga: meminimalisasi dampak gangguan proses keluarga

Dukungan keluarga : meningkatkan nilai, minat dan tujuan keluarga

Edukasi orang tua : remaja: membantu oprnag tua memahami dan membantu ank remaja mereka.

Promosi peran menjadi orang tua : menyediakan informasi tentang menjadi orang tua, bantuan dan koordinasi layanan komprehensif bagi keluarga yang beresiko

Peningkatan peran : membantu klien, orang terdekatnya, dan/ayau keluarga untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan menambahkan perilaku peran tertentu.

Kelompok pendukung : memanfaatkan situasi kelompok untuk memeberikan dukungan emosi dan informasi mengenai kesehatan bagi anggotanya

Peningkatan keamanan : mengumpulkan dan menganalisis informasi secara terarah dan kontinu mengenai klien dan lingkungan untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan dan memelihara keamanan klienKetidamampuan Menjadi Orang Tua

9.Ketegangan peran pemberi asuhanKode NDX : (000361)Domain 7 : hubungan peranKelas 1: peran pemberi asuhan

Definisi : kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan keluarga

Batasan karakteristikAktivitas memberi asuhan ketakutan terhadap asuhan yang diterima penerima asuhan jika pemberi asuhan tidak mampu member asuhan ketakutan tentang masa depan terkait kemampuan pemberi asuhan dalam member asuhan ketakutan terhadap masa depan terkait kesehatan penerima asuhan ketakutan tentang kemungkinan rawat inap bagi penerima asuhan kesulitan menyelesaikan tugas yang diperlukan kesulitan melakukan tugas yang diperlukan perubahan maladaptive dalam aktifitas member asuhan terlalu focus dalam rutinitas asuhanstatus kesehatan pemberi asuhan

fisik penyakit kardiovaskular diabetes keletihan gangguan gastrointestinal sakit kepala hipertensi ruam perubahan berat badan

emosi marah gangguan tidur frustasi gangguan koping individu tidak sabar peningkatan kelabilan emosi peningkatan kegugupan kurang waktu untuk memenuhi kebutuhan personal menyatakan merasa tertekan kurang tidur somatisasi stress

mengalami perbaikan diri kondisi ketegangan peran pemberi asuhan menunjukkan kesehatan emosi pemberi asuhan mengungkapkan pengetahuannya secara verbal tentang program dan prosedur terapi, perawatan tindak lanjut, dang perawatan darurat mengungkapkan npengetahuannya secara verbal tentang bagaimana mendapatkan dan mengoprasikan peralatan dan bantuan yang dibutuhkan mengungkapkan secara verbal perasaan mendapat dukungan menyatakan keinginan untuk mengemban peran sebagai pemberi asuhan memastikan pemberian tingkat perawatan yang sesuai menyeimbangkan benturan anatar kebutuhan personal dan keluarga mengidentifikasi perubahan yang dapat dibuat untuk meringankan sebagian beban dan menurunkan stressor mengidentifikasi dan menggunakan kekuatan personal, dukungan social,dan sumber-sumber dikomunitas

kaji isyarat pengabaian atau kekerasan fisik atau emosi pada penerima asuhan pemberi asuhan terhadap tanda peningkatan ketegangan peran kaji dampak tanggunga jawab pemberian asuhan pada kehidupan personal dan keluarga kenali dan ajarakan bahwa kerja sebagai pemberi asuhan adalah secara fisik dan mental fasilitas koping dan penyesuaian dengan mengajarkan kepada pemberi asuhan dan penerima asuhan tentang cara lakukan perujukan jika perlu untuk mendapat konseling dan dukungan selama periode stress atau kritis lakukan perujukkan untuk memperoleh bantuan yang dibutuhkan dalam pemberi asuhan pencegahan penganiayan dan instrumental laporkan kepada pihak berwenang tentang tanda-tanda kekerasan fisik atau emosi pada penerima asuhan bantu pasien pemberi asuhan untuk mengidentifikasi masalah atau kekhawatiran dalam pemberian asuhan buat rencana perawatan dengan pemberi asuhan yang mengidentifikasi mekanisme koping, kekuatan personal, dukungan social, dan keterbatasan yang diketahui gali bersama pemberi asuhan tentang kemungkinan perawatan institusional(sekarang atau dimasa yang akan datang) dan perasaan yang dikaitkan dengan rawat inap gali bersama pemberi dan penerima asuhan tentang kedekatan pada masa masa lalu dan saat ini, berbagi aktifitas dan keyakinan satu sama lain fasilitas penyesuaian keluarga terhadap penyakit anggota keluarga dengan membantu mereka

Ketegangan peran pemberi asuhan

10.Kesiapan meningkatkan proses keluargaDomain 7 : hubungan peranKelas 2 : hubungan keluargaNo. Dx : 00159

a. Definisi Pola fungsi keluarag yang memadai untuk mendukung kesejahteraan anggota keluarga dan dapat ditingkatkanb. Batasan karakteristik : aktivitas mendukung pertumbuhan anggota keluarga aktifitas mendukung keamanan anggota keluarga terdapat keseimbangan anatara otonomi dan persatuan batasan anggota keluarga dipertahankan komunikasi adekuat tingkat energy keluarga mendukung kehidupan sehari-hari mengekspresikan kesediaan untuk meningkatkan dinamika atkeluargakeluarga berdeferensi terhadap perubahan fungsi kelurga memenuhi kebutuhan anggota keluarga kebahagiaan anggota keluarga terlihat peran keluarga sesuai dengan tahap perkembangan peran keluarga fleksibel untuk tahap perkembangan tugas keluarga selesai saling tergantung dengan komunitas hubungan secara umum positif menghargai anggota keluarga

Tujuan / kriteria evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ......x24 jam didapatkan :

Mengembangkan rencana untuk pertumbuhan personal Mengevaluasi dan mengubah rencana sesuai dengan kebutuhan Mengidentifikasi dan memprioritaskan tujuan personal Mengimplementasikan rencanaPengkajian : Kaji sumber fisik, emosi, dan pendidikan keluarga Identifikasi pengaruh budaya keluarga Identifikasi adanya defisit perawatan diri pada pasien Identifikasi struktur dan peran keluarga Dukungan keluarga (NIC): Kaji reaksi emosi keluarga terhaap kondisi pasien Tentukan beban psikologis akibat prognosis bagi Identifikasi sifat dukungan spiriyual untuk keluarga

Penyuluhan : Dukungan keluarga (NIC) : Ajarkan rencana asuhan keperawatan dan medis kepada keluarga Berikan pengetahuan yang dibutuhkan tentang pilihan-pilihan kepada keluarga yang akan membantu mereka dalam membuat keputusan tentang perawatan pasien Bantu keluarga untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang dibutuhkan untuk melanjutkan keputusan mereka tentang perawatan pasienAktivitas kolaboratif : Identifikasi sumber komunitas yang dapat digunakan untuk meningkatkan status kesehatan pasien dengan anggota keluarga Dukungan keluarga (NIC) :Atur rawat rehat, saat diindikasikan dan di inginkanAktivitas lain : Bantu anggota keluarga dalam mengembangkan rencana untuk pertumbuhan personal. Rencana dapat meliputipengkajian kesempatan kerja, sekolah, kelompok,pendukung, peningkatan aktivitas, dan latihan fisik Berikan dukungan emosi dan ketersediaan terhadap anggota keluarga selama implementasi, evaluasi, dan revisi rencana Bantu anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan tujuan personal Anjurkan anggota keluarga untuk membandingkan pespons awal terhadap krisis dengan situasi saat ini untuk mengidentifikasi perubahan Berikan kesempatan kepada anggota keluarga untuk memikirkan dampak penyakit pasien terhadap struktur dan dinamika keluarga Diskusikan bagaiman kekuatan dan sumber-sumber dapat digunakan untuk meningkatkan status kesehatan pasien dengan anggota keluarga Dukungan keluarga (NIC) : Berikan jaminan kepada keluarga bahwa perawatan yang terbaik dimungkinkan untuk diberikan kepada pasien Terima nilai-nilai keluarga dengan sikap yang tidak menghakimi Dengarkan kelugan, persaan, dan pertanyaan keluarga Fasilitasi komunikasi tentang keluhan dan perasaan antra pasien dan keluarga atau antara keluarga Jawab semua pertanyaan anggota keluarga atau bantu mereka untuk mendapatkan jawaban Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan keluarga Berikan umpan balik untuk keluarga menyangkut koping mereka Beri dorongan pengambilan keputusan keluarga dalam merencanakan perawatan pasien jangka panjang yang mempengaruhi struktur dan keuangan keluarga Bertindak sebagai advokat keluarga, jika perlu Tingkatkan keasertifan keluarga dalam mencari informasi, jika perlu

Kesiapan meningkatkan proses keluarga

11Hambatan Interaksi Sosial Domain 7: Hubungan PeranKelas 3: Performa PeranDefinisi insufisiensi atau kelebihan kuantitas atau ketidakefektifan kualitas pertukaran social

batasan karakteristik: Ketidaknyamanan dalam situasi social Disfungsi interaksi dengan orang lain Laporan keluarga tentang perubahan interaksi(mis: gaya, pola) Ketidakmampuan untuk mengomunikasikan rasa keterikatan social yang memuaskan (mis: rasa memiliki, perhatian, minat, berbagi cerita) Ketidakmampuan menerima rasa keterikatan social yang memuaskan(mis: rasa memiliki, perhatian, minat, berbagi cerita) Penggunaan perilaku interaksi social yang tidak efektif.

Factor yang berhubungan: Ketiadaan orang terdekat Kendala konunikasi Deficit tentang cara meningkatkan kebersamaan(mis: pengetahuan, keterampilan) Gangguan proses pikir Kendala lingkungan Hambatan mobilitas fisik Gangguan konsep diri Ketidaksesuaian sosiokultural Isolasi terapeutik

Self esteem, situational Communication impaired verbal Criteria hasil: Lingkungan yang suportif Bercirikan hubungan dan tujuan anggota keluarga Menggunakan aktivitas yang menenangkan, menarik dan menyenangkan untuk meningkatkan kesejahteraan Interaksi sosial dengan orang kelompok, atau organisasi Memahami dampak dari perilaku diri pada interaksi social Mendapatkan/meningkatkan keterampilan interaksi social, kerja sama, ketu;usan dan saling memahami Mengungkapkan keinginan untuk berhubungan dengan orang lain Perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial anak sesuai dengan usianya

Socialization enchanment: Buat interaksi terjadwal Dorong pasien ke kelompok atau program keterampilan interpersonal yang membantu meningkatkan pemahaman tentang pertukaran informasi atau sosialisasi, jika perlu Identifikasi perubahan perilaku tertentu Berikan umpan balik positif jika pasien berinteraksi dengan orang lain Fasilitas pasien dalam member masukan dan membuat perencanaan Anjurkan bersikap jujur dan apa adanya dalam berinteraksi dengan orang lain Anjurkan menghargai orang lain Bantu pasien meningkatkan kesadaran tentang kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan oranfg lains Gunakan tekhnik bermain peran untuk meningkatkan keterampilan dan kethnik berkomunikasi Minta dan harapkan adanya komunikasi verbalSelf-Esteem enhancement Family Procces Maintenance Complex Relationship BuildingKerusakan interaksi sosial

12.Gangguan proses keluargaDomain 7 : Hubungan/peranKelas 5 : hubungan keluargaNo dx : 00060

a. Definisiperubahan dalam hubungan dan/ atau fungsi keluarga

b. Batasan Karakteristik Perubahan dalam tugas yang telah ditetapkan Perubahan ketersediaan untuk menunjukan respon kasih sayang Perubahan dalam ketersediaan untuk dukungan emosi Perubahan dalam pola komunikasi Perubahan dalam keefektifan dalam menyalesaikan tugas yang diemban Perubahan dalam ekspresi konflik dengan sumber komunitas Perubahan dalam ekspresi konflik dalam keluarga Perubahan dalam ekspresi isolasi dari sumber komunitas Perubahan dalam eksperesi konflik didalam keluarga Perubahan dalam hubungan bersama Perubahan dalam partisispasi di dalam penyelesaian masalah Perubahan dalam partisipasi di dalam pembuatan keputusan Perubahan dalam kepuasan terhadap keluarga Perubahan dalam keluhan somatik Perubahan dalam pola komunikasi Perubahan dalam keintiman Perubahan dalam persatuan kekuatan Perubahan dalam ritual Perubahan dalam perilaku meredahkan stress

c. Faktor yang mempengaruhi : Krisis perkembangan Transisi perkembangan Interaksi dengan komunitas Modifikasi dalam keungan keluarga Modifikasi dalam status sosial keluarga Pergeseran kekuatan anggota keluarga Pergeseran peran keluarga Pergeseran pada status kesehatan anggota keluarga Situasi transisi Krisis situasi

Tujuan / kriteria evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ......x24 jam didapatkan :

Memahami perubahan dalam peran keluarga Mengidentifikkasi pola koping Berpartisipasi dalam proses membuat keputusan tentang perawatan setelah rawat inap Berfungsi untuk saling memberikan dukungan kepada setiap anggota keluarga Mengeditifikasi cara untuk berkoping lebih efektif

Pengkajian : Kaji interaksi antara pasien dan keluarga, waspada terhadap potensial perilaku merusak Kaji keterbatasan anak, dengan demikian dapat mengakomodasi anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari Promosi integritas keluargga (NIC): Kaji perasaan bersalah yang mungkin dialami keluarga Kaji jenis hubungan keluarga Pantau hubungan keluarga saat ini Kaji pemahaman keluarga tentang penyebab penyakit Identifikasi prioritas yang bertentangan di antara anggota keluargaPenyuluhan : Ajari keterampilan merawat pasien yang diperlukan oleh keluarga (misalnya, manajemen waktu, pengobatan) Ajari keluarga perlunya keja sama dengan sistem sekolah untuk menjamin akses kesempatan pndidikan yang sesuai untuk penderita penyakit kronis atau anak cacatAktivitas kolaboratif: Pelopori konferensi multidisiplin perawatan pasien, dengan melibatkan pasien/keluarga dalam menyelesaikan masalah dan fasilitas komunikasi Berikan perawatan berkelanjutan dengan mempertahankan komunikasi yang efektif antara anggota staf melalui catatan keperawatan dan rencana perawatan Ajukan pelayanan konsultasi sosial untuk membantu keluarga menentukan kebutuhan pascahospitalisasi dan identifikasi sumber dukungan dikomunitas (misalnya, untuk perawatan anak) Rujuk keluarga ke konsultan keuangan Promosi integritas keluarga (NIC) : Rujuk untuk terapi keluarga , sesuai indikasiAktivitas lain : Bantu keluarga dalam mengidentifikasi perilaku yang mungkin menghambat pengobatan yang dianjurkan Bantu keluarga dalam mengidentifikasi kekuatan personal Dukung keluarga untuk menyatakan perasaan dan masalahnya secara verbal Dukung keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan pasien dan bantu merencanakan perawatan setelah rawat inap Berikan jam berkunjung yang fleksibel untuk mengakomodasi kunjungan keluarga Pertahankan ritual atau rutinitas keluarga (misalnya, makan bersama atau membuat keputusan keluarga) Berikan penguatan positif terhadap penggunaan mekanisme koping yang efektif Promosi integritas keluarga (NIC) : Berikan privasi untuk keluarga Fasilitasi komunikasi terbuka di antara anggota keluarga Diskusikan dengan anggota keluarga tentang tambahan keterampilan koping yang dapat digunakan Bantu keluarga menyelesaikan konflik

Gangguan proses keluarga

13.Kesiapan meningkatkan koping Domain 9 : Koping/Toleransi stressKelas 2 : Respons KopingNo dx : 00158Definisi : suatu pada upaya kognitif dan perilaku untuk mengatasi tuntutan/permintaan yang adekuat untuk keejahteraan dan dapat diperkuat/ditingkatkan.Batasan Karakteristik : Mengetahui kekuatan/kelebihan diri Menyadari kemungkinan perubahan lingkungan Menganggap stressor sebagai sesuatu yang dapat diatasi Mencari pengetahuan tentang strategi baru Mencari dukungan social Menggunakan rentang strategi berorientasi emosi yang luas Menggunakan rentang strategi berorientasi masalah yang luas Menggunakan sumber spiritual

Tujuan / kriteria evaluasi

(lihat juga tujuan/ kriteria evaluasi untuk diagnosis kesiapan untuk meningkatkan proses keluarga dan perilaku sehat)

Anggota keluarga akan : Mengembangkan rencana untuk pertumbuhan personal Mengevaluasi dan mengubah rencana sesuai dengan kebutuhan Mengidentifikasi dan memprioritaskan tujuan personal Mengimplementasikan rencana

Pengkajian : Pastikan ketersediaan sumber dan tingkat penggunaan sumber tersebut Identifikasi kelompok yang beresiko tinggi melakukan perilaku yang tidak sehat Identifikasi factor resiko pada kelompok beresiko tinggi yang dapat memotivasi atau7 menghalangi perilaku sehat Tentukan konteks sosiokultural dan historis perilaku sehat individu kelompok Ciptakan dan implementasikan proses evaluasi teratur pada hasil pasien selama dan setelah selesainya program/aktivitas Kaji efek kebijakan dan standar kesehatan terhadap praktik keperawatan, hasil pasien, dan biaya perawatan kesehatan Manajemen lingkunagn : Komunitas (NIC) : segera lakukan skrining terhadap resiko kesehatan dari lingkunganPenyuluhan Bantu untk mengidentifikasi dan menggerakan sumber-sumber dan dukungan yang tersedia (mis, sumber dana dan persediaan)\ Pilih strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik target populasi yang telah teridentifikasi Rancang proses untuk menginformasikan kepada konsumen perawatan kesehatan tentang perubahan kebijakan kesehatan saat ini dan di masa yang akan dating Sediakan materi edukasi tertulis pada tingkat yang sesuai untuk kelompok target Manajemen lingkungan : komunitas (NIC) : buat program edukasi untuk kelompok target yang beresiko (mis, remaja yang hamil)Aktifitas Kolaboratif Bantuan komunitas dalam mengumpulkan dana untuk program kesejahteraan (mis, pendidikan, pencegahan merokok) Manajemen lingkungan : Komunitas (NIC) : lakukan partisipasi dalam tim bmultidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman terhadap keamanan dalam komunitas. Lakukan kolaborasi dalam pengembangan program aksi bkomunitas bekerja dengan kelompok lingkunagn untuk memperoleh peraturan pemerintah yang sesuaiAktivitas lain Bangun kerja sama kolaboratif dengan komunitas dan jelaskan pada perawat kesehatan komunitas dalam promosi kesejahteraan Lakukan pendekatan atau tulis surat untuk mendesak kebijakan meningkatkan kesehatan(mis, jaminan pendidikan kesehatan sebagai manfaat yang diperoleh pegawai; pengurangan premi asuransi untuk perilkau bgaya hidup sehat) bantu menulis jaminan dalam mengumpulkan dana untuk program kesejahteraan bantu meningkatkan tingkat pendidikan dalam komunitas manajemen lingkunagn : komunitas (NIC): tingkatkan kebijakan pemerintah untuk menurunkan resiko tertentu. Anjurkan warga untuk berpartisipasi secara aktif dalam keamanan komunitas. Koordinasikan pelayanan kelompok resiko tinggi dan komunitas.

Kesiapan meningkatkan koping

14.Duka CitaDomain 9 : Koping/Toleransi StresKelas 2: Respons KopingNo Dx : 00136Definisi : proses kompleks normal yang meliputi respons dan perilaku emosional, fisik,spiritual, social, dan intelektual yakni individu, keluarga dan komunitas memasukan kehilangan yang actual, adaptif, atau dipersepsikan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.Batasan Karakteristik : Perubahan tingkat aktifitas Perubahan pola mimpi Perubahan fungsi imun Gangguan fungsi neuroendokrin Marah Menyalahkan Berpisah/menarik diri Putus asa Disprganisasi/kacau Gangguan pola tidur Mengalami kelegaan Memelihara hubungan dengan almarhum/ah Membuat makna kehilangan Kepedihan Perilaku panic Pertumbuhan personal Distress psikologis MenderitaFaktor yang Berhubungan : Mengantisipasi kehilangan hal yang bermakna (mis, kepemilikan, pekerjaan, status, rumah, bagian dan proses tubuh) Mengantisipasi kehilangan orang terdekat Kematian orang terdekat Kehilangan objek penting(mis, kepemilikan, pekerjaan, status, rumah, bagian dan proses tubuh.

Kontrol depresiIndicator : Monitor kemampuan konsentrasi Monitor intensitas depresi Identifikasi tanda depresi Rencanakan strategi untuk mengurangi efek tanda gejala Laporkan peningkatan suasana hati

Fasilitasi berduka Mengidentifikasi kehilangan Membantu pasien mengidentifikasi sifat Dorong pasien untu8k verbalisasi kenangan dari kehilangan, baik masa lalu dan saat ini Mendorong identifikasi ketakutan terbesar tentang kehilangan Dukung perkembangan proses berduka pribadi yang sesuai Membantu untuk mengidentifikasi strategi coping pribadi Komunikasikan penerimaan kehilangan Mengidentifikasi sumber-sumber dukungan masyarakat

Berduka

15.KetidakberdayaanDomain 9 : koping /toleransi stressKelas 2 : Respons kopingDefinisi : persepsi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan memengaruhi hasil; persepsi kurang kendali terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan segera terjadiBatasan Karakteristik : Bergantung pada orang lain Depresi karena gangguan fisik Tidak berpartisipasi dalam perawatan Menyatakan asing Menyatakan keraguan tentang kinerja peran Menyatakan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melaksanakan aktivitas sebelumnya Menyatakan kurang control Menyatakan rasa maluFaktor yang Berhubungan : Regimen terkait penyakit Lingkungan perawatan Interaksi interpersonal yang tidak memuaskan

Tujuan / kriteria evaluasi

Mendemonstrasikan pengendalian diri terhadap depresi; partisipasi keluarga dalam perawatan professional; kepercayaaan kesehatan; persepssi kemampuan untuk melakukan, persepsi kendali, dan persepsi sumber; harapan; partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang keperawatan kesehatan, otonomi personal (sebutkan tingkat 1-5) Menunjukan partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang perawatan kesehatan, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, atau selalu):Mengidentifikasi prioritas hasil kesehatanMenggunakan teknik penyelesaian masalah untuk mencapai hasil yang di harapkan Bernegosiasi untuk pilihan perawatan

Pengkajian Peningkatan harga diri (NIC) :Tentukan lokus control pasienTentukahn kepercayaan diri pasien terhadap keputusasaannya sendiriPantau tingkat harga diri sepanjang waktu apabila perlu fasilitas tanggung jawab diri (NIC) :pantau tingkat tanggung jawab yang diemban pasiententukan apakah pasien memiliki pengetahuan yang adekuat tentang kondisi perawatan kesehatanaktivitas kolaboratif adakan suatu konferensi multidisiplin untu8k mendiskusikan dan mengembangkan rutinitas perawatan pasienaktivitas Lain bantu pasien untuk mengidentifikasi factor-faktor yang dapat menimbulkan ketidakberdayaan diskusikan dengan pasien tentang pilihan yang realistis dalam perawatan berikan penjelasan untuk pilihan tersebut libatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang perawatan jelaskan alas an setiap perubahan perencanaan perawatan kepada pasien peningkatan harga diri (NIC) :Eksplorasi pencapaian sebelumnyaBeri penekanan pada kekuatan-kekuatan diri yang dapat diidentifikasi oleh pasienSampaikan kepercayaan diri terhadap kemampuan pasien untuk menangani situasi fasilitasi tanggung-jawab diri (NIC) :Dorong pengungkapan secara verbal perasaan, persepsi, dan ketakutan tentang mengemban tanggung jawabDorong kemandiriian tetapi bantu pasien jika tidak mampu melakukannya

Ketidakberdayaan

16.PENURUNAN KOPING KELUARGADomain 9 : koping /toleransi stressKelas 2 : Respons kopingDEFINISI: Orang terdekat anggota keluarga atau sahbat yang memberikan dukungan, rasa nyaman, bantuan, atau motovasi tidak adekuat, tidak efektif, atau mengalami penurunan yang mungkin diperlukana oleh klien untuk mengelolah atau menguasai tugas-tugas adaptif terkait masalah kesehatanBATASAN KARAKTERISTIKObjektif Orang terdekat mengupayakan perilaku asistif?membantu dengan hasil yang memuaskan Orang terdekat mengupayakan perilaku suportif/ mendukung dengan hasil yang tidak memuaskan Orang terdekat menunjukan perilaku protektif yang tidak sesuai dengan kemampuan klien Orang terdekat menunjukan perilaku protektif yang tidak sesuai dengan kebutuhan otonomi klien Orang terdekat memasuki komunikasi personal yang terbatas dengan klien Orang terdekat menarik diri dari klien

Subjektif Klien mengungkapkan keluhan mengenai respon orang terdekat terhadap masalah kesehatan Orang terdekat mengungkapkan pemahaman yang tidak adekuat yang mengganggu Orang terdekat menggambarkan preokupasi dengan reaksi personal

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Perilaku peserta yang mempengaruhi orang yang penting bag klien Krisis perkembangan yang dapat dihadapi orang yang penting bagi klien Kelelahan dalam kemampuan suportif Informasi yang didapat oleh orang yang penting bagi klien tidak adekuat Kurang dukungan timbal balik Sedikit dukungan yang diberikan pada klien dan selanjutnya, untuk orang yang penting bagi klien Krisis situasional yang dapat dihadapi orang yang penting bagi klien Disorganisasi keluarga yang sementara Kegelisahan sementara dari orang yang penting bagi klien

Ceregiver stressor Family coping, Disable Perenting, Impaired Parental role, conflict Therapeutic regimen management, ineffectifKRITERIA HASIL Keluarga tidak mengalami penurunan koping keluarga Hubungan pasien-pemberi kesehatan adekuat Kesejahteraan emosi pemberi asuhan keperawatan keluarga Koping keluargameningkat Normalisasi keluarga yang memuaskan Performa yang baik pemberi asuhan lansung dan tidak langsung

COPING ENHANCEMENT:-dukungan pemberi asuhan menyediakan informasi penting, advokasi, dan dukungan yang dibutuhkan untuk menfasilitasi perawatan primer pasien selain dari profesional kesehatan.-Peningkatan koping membantu pasien beradaptasi dengan persepisi stressor, perubahan, atau ancaman yang mengganggu pemenuhan tuntutan dan peran hidup.- Promosi keterlibatan keluarga menfasilitasi partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan fisik pasien.- Pemeliharaan proses keluarga meminimalkan dampak gangguan proses keluarga.- Dukungan keluarga:Meningkatkan nilai, minat, dan tujuan keluarga.- Panduan sistem kesehatan menfasilitasi lokal pasien dan penggunaan pelayanan kesehatan yang sesuai.- Fasilitas pembelajaran meningkatkan kemampuan untuk memproses dan memahami informasi.- Membantu orang tua dan keluarga lain anak sakit kronis atau yang mengalami ketunandayaan kronis dalam memberikan pengalaman hidup normal untuk anak dan keluarga mereka.- Rawat rehat: Memberikan perawatan jangka pendek.PENURUNAN KOPING KELUARGA

17.Ketidak Efektifan Koping (00069)Domain 9 : koping / toleransi stress Kelas 2 : respon koping

Definisi : Ketidakmampuan untuk membentuk penilaian valid tentang stressor, ketidak adekuatan pilihan respon yang dilakukan dan/ atau ketidak mampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia.

Batasan Karakteristik Perubahan dalam pola komunikasi yang biasa Penurunan penggunaan dukungan social Perilaku destruktif terhadap orang lain Perilaku destruktif terhadap diri sendiri Letih, angka penyakit yang tinggi Ketidakmampuan memperhatikan informasi Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar Ketidakmampuan memenuhi harapan peran Pemecahan masalah yang tidak adekuat Kurangnya perilaku yang berfokus pada pencapaian tujuan Kurangnya resolusi masalah Konsentrasi buruk Mengungkapkan ketidakmampuan meminta bantuan Mengungkapkan ketidak mampuan utnuuk mengatasi masalah Pengambilan resiko, gangguan tidur, penyalahgunaan zat Mennggunakann koping yang mengganggu perilaku adaptif

Faktor Yang Berhubungan. Gangguan dalam pola penilaian, ancaman, melepas tekanan Gangguan alam pola melepaskan tekanan/ketegangan Perbedaan gender dalam strategi koping Derajat ancaman yang tinggi Ketidakmampuan untuk mengubah energy yang ada Sumber yang tersedia tidak adekuat Dukungan social yang tidak adekuat yang diciptakan oleh karateristik hubungan Tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam mengatasi masalah Tingkat persepsi control yang tidak adekuat Ketidakadekuatan kesempatan untuk bersiap terhadap stressor Krisis maturasi, krisis situasi Ragu

Decision making Role inhasmet Social supportCriteria hasil Mengidentifikasi pola koping yang efektif Mengungkapkkan secarra verbal tentang koping yang efektif Mengatakan penurunan stress Klien mengatakan telah menerima tentang keadaannya Mampu mengidentifikasi strategi tentang koping

Dicision making1. Menginformasikan pasien alternative atau solusi lain penanganan2. Memfasilitasi pasien untuk membuat keputusan3. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan, kerugian dari keadaanRole inhancemet1. Bantu pasien untuk identifikasi bermaccam macam nilai kehidupan2. Bantu pasien identifikasi strategi positif untuk mengatur pola nilai yang dimiliki.Coping enhancement1. Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran perubahan peran yang realistis.2. Gunakan pendekatan tenang dan meyakinka.3. Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stress berat4. Berikan informasi actual yang terkait dengan diagnosis terapi dan prognosis.

Koping ( individual takefektif ), resiko tinggi

18.Ketidakmampuan Koping KeluargaDomain 9: Koping/Toleransi StresKelas 2: Respons KopingDefinisi : Perilaku terdekat (anggota keluarga atau orang penting lainnya) yang membatsi kapasitas /kemampuannya dan kemampuan klien untuk secara efektif menangani tugas penting mengenai adaptasi keduanya terhadap masalah kesehatanBatasan karakteristik Pengabaian Agresi Agitasi Menjamin rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien Meningkatkan ketergantungan klien Depresi Membelot Tidak menghormati kebutuhn klien Perilaku keluarga yang menggangu kesejahteraan Permusuhan Gangguan individualisasi Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri Intoleran Perawatan yan mengabaikan klien dalam hal kebutuhan dasar manusia Perawatan yang mengabaika klien dalam hal pengobatan penyakit Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga lain Terlalu khawatir terus menerus mengenai klien Psikosomatis Penolakan Merasakan tanda penyakit klien

Faktor yang berhubungan Penenganan resistensi keluarga terhadap pengobatan yang berubah ubah Gaya koping yang tidak sesuai antara orang terdekat dan klien untuk menangani tugas adaptif Gaya koping yang tidak sesuai diantara orang terdekat Hubungan keluarga yang sangat ambivalen Orang terdekat lama tidak mengungkapkan perasaan (mis., rasa bersalah, cemas, permusuhan, putus asa).

NOC Family coping disable Parenting Impaired Terapeutik Regiment manajemen,inaffective Violence : other directed,risk for

Kriteria HasilHubungan pemberi asuhan pasien :interaksi dan hubungan yang positif antar pemberi dan penerima Performa pemberi asuhan keperawatan langsung : penyediaan perawatan kesehatan dan perawatan personal yang tepat pada anggota keluarga oleh pemberi perawatan keluarga Performa pemberi asuhan perawatan tdk langsung : pengaturan dan pengawasan perawatan yang sesuai bagi anggota keluarga oleh pemberi perawatan keluarga Kesejahteraan pemberi asuhan : derajat persepsi positif mengenai status kesehatan dan kondisi kehidupan memberi perawatn primer Potensial ketahanan pemberi asuhan : faktor yang meningkatkan kontinuitas perawatan oleh pemberi perawatan keluar atau mengalami ketunadayaanga dalam periode waktu lama Koping keluarga : tindakan keluarga untuk mengelola stressor yang membebani sumber-sumber keluarga Normalisasi keluarga : Kapasitas sitem keluarga dalam mempertahankan rutinitas dan mengembangkan strategi untuk mengoptimalkan fungsi jika ada anggota keluarga yang sakit kronis Mampu mengatasi masalah keluarga Mencari bantuan keluarga jika perlu Mencapai stabilitas finansial untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga Mampu menyelesaikan konflik tanpa kekerasan Memperlihatkan fleksibilitas peran Mengungkapkan perasaan yang tidak terselesaikan Identfikasi gaya koping yang bertentangan Partisipasi dalam pengembangan dan implementasi rencana perawatan

Bantu keluarga mengenal masalah (misalnya penatalaksanaan konflik kekerasan, kekerasan seksual) Dorong partisipasi keluarga dalam semua pertemuan kelompok Dorong keluarga untuk memperlihatkan kekhawatiran dan untuk membantu merencanakan perawatan paschahospital Bantu memotivasi keluarga untuk merubah Bantu pasien beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan, atau ancaman yang mengganggu pemenuhan tuntunan dan peran hidup Dukungan emosi : memberikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama periode stress Memfasilitasi partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan fisik pasien Dukungan keluarga : meningkatkan nilai, minat, dan tujuan keluarga Panduan sistem kesehatan : memfasilitasi lokal pasien dan penggunaan pelayanan kesehatan yang sesuai Mendorong pasien ikut dalam aktifitas sosial dan komunitas Mendorong pasien mencari dorongan spiritual jika diperlukan Bantu anggota keluarga dalam mengklarifikasi apa yang mereka harapkan dan butuhkan satu sama lain

Ketidakmampuan Koping Keluarga

19.Ketidakefektifan koping komunitasDomain 9 : koping/toleransi stresKelas : 2 respons koping Definisi : pola aktivitas komunikasi untuk adaptasi dan penyelesaian makalah yang tidak memuaskan untuk memenuhi tuntutan/permintaan atau kebutuhan komunitas

Batasan karakteristik Komunitas tidak memenuhi harapannya sendiri Penurunan partisipasi komunitas Konflik komunitas yang berlebihan Mengungkapkan ketidakberdayaan komunitas Mengekspresikan kerentanan Angka penyakit yang tinggi Peningkatan masalah sosial (mis,bunuh diri di rumah vandalisme,pembakaran rumah dengan sengaja,terorisme,perampokan,pembunuhan bayi,penganiyayaan,perceraian,pengangguran,kemiskinan,militansi,sakit jiwa ) Stersor dipersepsikan secara berlebihan

Faktor yang berhubungan Kurangnya layanan pendukung dalam komunitas Bencana alam Bencana akibat ulah manusia yang tidak adekuat Sistem komunitas yang tidak efektif (mis,kurangnya sistem medis darurat,sistem transportasi,sistem perencanaan bencana ) Sistem komunitas yang tidak ada Menunjukan koping yang efektif yang dibutuktikan oleh indikator sebagai berikut ( sebutkan I-V tidak pernah,jarang,kadang-kadang,sering atau selalu) : Mengidentifikasi pola koping yang efektif (dan tidak efektif ) Mencari informasi terkait dengan penyakit-penyakit dan pengobatan Mengindentifikasi berbagai strategi koping Menggunakan perilaku untuk menurunkan stres Melaporkan penurunan perasaan negatif Menunjukan pengendalian diri terhadap impuls gengan mempertahankan pengendalian diri tanpa pengawasan secara konsisten Berpatisipasi dalam proses pengambilan keputusan Menunjukan minat terhadap aktivitas pengadaan Mengidentifikasi kekuatan personal yang dapat meningkatan koping yang efektif Menimbang serta memilih diantara alternatif dan konsekuesinya Mengawali pembicaraan Berpatisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari Menggunakan pernyataan verbal dan nonverbal yang sesuai dengan situasi Mengungkapkan secara verbal tentang rencana menerima atau mengubah situasi

Bimbingan antisipasi : mempersiapkan pasien u/ mengantisipasi krisis perkembangan dan/atau situasional Peningkatan koping ; membantu pasien untuk beradadptasi denga presepsi stesor,perubahan,atau ancaman yang menggangu Pemenuhan tuntutan dan peran hidup Bantu pasien dalam mengembangkan rencana untuk menerima atau mengubah situasi Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekeuatan personal dan menetapkan tujuan yang realitis Dukung pasien untuk : Terlibat dalam perencanaan aktivitas keperawatan Memulai percakapan dengan orang lain Berpatisipasi dalam beraktivitas Minta keluarga untuk mengunjung klien bila memungkinkan Dorong untuk melakukan latihaan fisik,sesuai dengan kemampuan klien Peningkatan koping(Nic: Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran perubahan peran yang realistis Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan Ciptakan suasana penerimaan Hindari pengambilan keputusan pada saay pasien berada dalam stres berat Galih alasan pasien dan kritik diri Bantu pasien dalam mengidentifikasi respons positif dari orang lain Hargai dan diskusikan respons alternatif terhadap situasi

Ketidakefektifan koping komunitas

20Resiko Ketidakberdayaan

Domain 9 : Koping / ToleransiStresKelas 2 : Respon Koping

Definisi : Berisiko terhadap pengalaman hidup kurang kendali terhadap situasi, termasuk suatu persepsi bahwa tindakan seseorang tidak secara bermakna memengaruhi hasil.

BatasanKarakteristik : Ansietas Pemberiasuhan Harga diri rendah kronik Kurang pengetahuan Kekurangan secaraekonomi Penyakit Polakopingtidakefektif Kurangdukungan social Nyeri Penyakit yang melemahkansecaraprogresif Hargadirirendahsituasional Marginalisasi social Kondisiterstigma Penyakitterstigma Perjalananpenyakit yang tidakdapat di prediks

Self esteemsituasional low Body image, disturbed. Knowledge, readinees for enhanced. Coping, inffective. Death anxiety. Life style, sedentary.

Criteria hasil : Kepercayaan kesehatan :persepsi kemampuan. Kepercayaan kesehatan :persepsi kendali. Menunjukkan penilaian pribadi tentang harga diri. Mengungkapkan penerimaan diri. Komunilasi terbuka. Mengatakan optimisme tentang masa depan. Menggunakanstrategi coping efektif. Body image positif. Mampumengidentifikasikekuatan personal. Mendeskripsikansecara factual perubahanfungsitubuh. Mampuberadaptasidenganketidakmampuanfisik. Melaporkandukungan yang adekuatdari orang terdekat, teman-teman&tetangga. Melaporkanwaktu, keuanganpribadi&asuransikesehatan yang memadai. Melaporkanketersediaanalat, bahanpelayanan, &alattansportasi. Melaporkanmengetahuiprosedurtreatmenkesehatan. Mampumengontrolkecemasan. Kesehatan spiritual.

Self eficacy enhancement 1. Bantu pasienuntukmengidentifikasifaktor-faktor yang dapatmenimbulkanketidakberdayaan2. Diskusikandenganpasiententangpilihan yang realistisdalamperawatan3. Libatkanpasiendalampengambilankeputusantentangperawatan4. Jelaskanalasansetiapperubahanperencanaanperawatanterhadappasien5. Dukunganpengambilankeputusan6. Kajikemampuanuntukpengambilankeputusan7. Beripenjelasankepadapasiententang proses penyakit

Self esteemenhacement1. Tujukkan rasa percayadiriterhadapkemampuanpasienuntukmengatasisituasi2. Dorongpasienmenidentifikasikekuatandirinya3. Ajarkanketerampilanprilaku yang positifmelaluibermainperan, model peran, diskusi4. Dukungpeningkatantanggungjawabdirijika di perlukan5. Buat statement positifterhadappasien6. Monitor frekuensikomunikasi verbal pasien yang negative7. Dukungpasienuntukmenerimatantanganbaru8. Kajialasan-alasanuntukmengkritikataumenyalahkandirisendiri9. Kolaborasidengansumber-sumber lain (petugasdinassosiall,perawatspesialisklinikdanlayanankeagamaan)

Ketidakberdayaan, Resiko

21DOMAIN 10 (Prinsip hidup)

KELAS3.Nilai/kepercayaan/kongruensi tindakan.

KONFLIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN(00083)

Definisi:keadaan ketidakpastian tentang arah tindakan yang akan diambilketika dihadapkan pada pilihan di antara tindakan yang melibatkan risiko,kehilangan atau tantangan terhadap nilai-nilai kehidupan personal.

Batasan Karakteristik:Subjectif Mempertanyakan aturan,Prinsip,dan nilai moral saat mengambil keputusan. Mempertanyakan nilai-nilai dan keyakinan seseorang pada saat berusaha membuat keputusan. Berfokus pada diri sendiri. Mengungkapkan secara verbal tentang perasaan distres ketika berusaha membuat keputusan.

Mengungkapkan secara verbal tentang ketidak pastian mengenai pilihannya.

Mengungkapkan secara verbal tentang konsekuensi yang tidak diinginkan dari tindakan alternatif yang sedang dipertimbangkan.

Objectif Keterlambatan dalam pembuatan keputusan. Tanda-tanda distres fisik atau ketegangan (misalnya,peningkatan denyut jantung,peningkatan ketegangan otot,dan gelisah) Kebimbangan diantara beberapa alternatif pilihan.

Pengambilan keputusan:kemampuan untuk memutuskan dan memilih diantara dua alternatif atau lebih.

Pemrosesan informasi:kemampuan untuk mendapatkan,mengorganisasi dan menggunakan informasi.

Partsipasi dalam pengambian keputusan untuk perawatan kesehatan:Keterlibatan personaldalam memilih dan mengevaluasi pilihan perawatan kesehatan untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Otonomi personal:Tindakan personal individu yang kompeten untuk melatih kepemimpinan mengambil keputusan dalam kehidupan.Pelatihan asertivitas:Membantu dalam mengungkapkan secara efektif perasaan,kebutuhan dan pikiran,dengan tetap menghargai hak orang lain.

Dukungan pembuatan keputusan: Memberi informasi dan dukungan kepada pasien yang membuat keputusan mengenai perawatan kesehatan.

Panduan sistem kesehatan: Memfasilitasi lokasi pasien dan menggunakan layanan kesehatan yang sesuai

Fasilitas pembelajaran: Meningkatkan kemampuan untuk memproses dan memahami informasiPenetapan tujuan bersama: Bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi dan membuat prioritas tujuan perawatan,kemudian membuat perencanaan untuk mencapai tujuan tersebutPengambilan Keputusan, Konflik

22.Risiko jatuhDomain 11 : Keamanan/perlindunganKelas 2 : Cedera Fisik

Definisi: peningkatan Peningkatan kerentanan untuk jatuh yang dapat menyebabkan bahaya fisikFaktor resiko Dewasa Usia 65 tahun atau lebih Riwayat jatuh Tinggal sendiri Prosthesis ekstremitas bawah Penggunaan alat bantu (mis.,walker, tongkat) Penggunaan kursi roda Anak Usia dua tahun atau kurang Tempat tidur yang terletak didekat jendela Kurangnya penahan/pengekang kereta dorong Kurangnya/longgarnya pagar pada tangga Kurangnya penghalang tau tali pada jendela Kurang pengawasan orang tua Jenis kelamin laki-laki yang berusia