tugas khusus ke pt

24
BAB V TUGAS KHUSUS 5.1. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Kebutuhan bahan bakar PT Asahimas Flat Glass Tbk adalah 3.840,7 Nm 3 /jam. Untuk menurunkan penggunaan bahan bakar dilakukan proses regenerasi panas. Alat yang digunakan untuk proses regenerasi panas di PT Asahimas Flat Glass Tbk adalah regenerator. Keberhasilan proses regenerasi panas tersebut sangat dipengaruhi oleh unjuk kerja regenerator. Penggunaan regenerator bertujuan sebagai alat untuk menyimpan panas hasil pembakaran dari furnace dan memanaskan udara pembakaran hingga mendekati temperatur proses di dalam furnace. Unjuk kerja regenerator tidak dapat diamati secara langsung tapi dengan melakukan perhitungan efisiensi termal regenerator. Perhitungan efisiensi termal regenerator ini didasarkan pada perhitungan neraca massa (berdasarkan gas masuk dan keluar regenerator) dan neraca panas (berdasarkan jumlah panas masuk dan keluar regenerator). Komposisi gas yang masuk ke regenerator dapat diperoleh setelah menghitung jumlah gas yang keluar dari furnace. 5.2. LANDASAN TEORI 5.2.1. Regenerator

Upload: mufita-ramadhina

Post on 16-Jan-2016

252 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

tugas khusus

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Khusus KE PT

BAB V

TUGAS KHUSUS

5.1. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

Kebutuhan bahan bakar PT Asahimas Flat Glass Tbk adalah 3.840,7 Nm3/jam.

Untuk menurunkan penggunaan bahan bakar dilakukan proses regenerasi panas.

Alat yang digunakan untuk proses regenerasi panas di PT Asahimas Flat Glass

Tbk adalah regenerator.

Keberhasilan proses regenerasi panas tersebut sangat dipengaruhi oleh unjuk

kerja regenerator. Penggunaan regenerator bertujuan sebagai alat untuk

menyimpan panas hasil pembakaran dari furnace dan memanaskan udara

pembakaran hingga mendekati temperatur proses di dalam furnace. Unjuk kerja

regenerator tidak dapat diamati secara langsung tapi dengan melakukan

perhitungan efisiensi termal regenerator. Perhitungan efisiensi termal regenerator

ini didasarkan pada perhitungan neraca massa (berdasarkan gas masuk dan keluar

regenerator) dan neraca panas (berdasarkan jumlah panas masuk dan keluar

regenerator). Komposisi gas yang masuk ke regenerator dapat diperoleh setelah

menghitung jumlah gas yang keluar dari furnace.

5.2. LANDASAN TEORI

5.2.1. Regenerator

Mengingat temperatur peleburan di dalam furnace yang sangat tinggi

mencapai ±1400 oC maka temperatur di keluaran furnace jauh lebih daripada

temperatur lingkungan. Oleh karenanya, gas panas yang keluar dari furnace

memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Salah satu cara untuk memanfaatkan

potensi tersebut adalah dengan menggunakan alat penukar kalor yang dinamakan

regenerator. Pada regenerator, udara dari secondary air fan akan melalui proses

pra-pemanasan (preheating) sebelum memasuki furnace, sehingga akan

mengurangi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk proses peleburan di

dalam furnace.

Page 2: Tugas Khusus KE PT

5.2.2. Prinsip Kerja Regenerator

Regenerator yang digunakan di PT Asahimas Flat Glass Tbk sebanyak 2 buah

yang diletakkan pada sisi kanan dan sisi kiri furnace . komponen penyusun

regenerator adalah batu checker yang berfungsi untuk menyimpan panas.

Pembakaran dilakukan bergantian pada sisi kanan dan kiri furnace setiap 20 menit

sekali. Tujuan dari pergantian sisi pembakaran ini adalah untuk kehomogenan

penyebaran panas. Mekanisme kerja regenerator berlangsung sebagai berikut:

1. Ketika terjadi pembakaran sisi kiri, aliran blow knock damper sisi kiri ditutup.

Udara dari secondary air fan mengalir melaui regenerator sisi kiri sehingga

dihasilkan udara pembakaran yang panas.

2. Udara pembakaran yang tiba pada burner dikontakkan dengan bahan bakar

natural gas atau heavy oil sehingga menghasilkan api pembakaran. Terjadilah

proses primary melting di dalam furnace.

3. Gas panas hasil pembakaran mengalir dan memanaskan batu checker pada

regeneraror sisi kanan.

4. Gas panas yang keluar dari regenerator sisi kanan kemudian mengalir melalui

blow knock damper sisi kanan dan dilepaskan ke udara luar melalui cerobong

asap.

5. Pada saat terjadi perpindahan pembakaran ke sisi kanan, aliran blow knock

damper sisi kiri terbuka, blow knock damper sisi kanan tertutup dan arah

aliran berubah serta secara otomatis aliran bahan bakar dan udara dari

secondary air fan terhenti (perpindahan pembakaran dari sisi kiri ke sisi kanan

dan sebaliknya berlangsung setiap 20 menit).

6. Udara dari secondary air fan mengalir melaui regenerator sisi kanan sehingga

dihasilkan udara pembakaran yang panas.

7. Udara pembakaran yang tiba pada burner dikontakkan dengan bahan bakar

natural gas atau heavy oil sehingga menghasilkan api pembakaran. Terjadilah

proses primary melting di dalam furnace.

8. Gas panas hasil pembakaran mengalir dan memanaskan batu checker pada

regeneraror sisi kiri.

Page 3: Tugas Khusus KE PT

9. Gas panas yang keluar dari regenerator sisi kiri kemudian mengalir melalui

blow knock damper sisi kiri dan dilepaskan ke udara luar melalui cerobong

asap.

10. Proses ini berlangsung secara bergantian dan terus menerus secara otomatis.

5.3. METODOLOGI

5.3.1. Pengumpulan Data

5.3.1.1. Data Pabrik

Pengumpulan data perhitungan untuk mencari efisiensi regenerator di PT

Asahimas Flat Glass Tbk dilakukan pada tanggal 10 September 2014. Data yang

didapat berupa: temperatur masuk regenerator, temperatur keluar regenerator,

suplai natural gas (NG) untuk pembakaran per 20 menit, suplai udara dari

secondary air fan untuk pembakaran per 20 menit, nilai kalori dan komposisi raw

material batch. Data-data tersebut meliputi:

Tabel 1. Data Regenerator

Regenerator Kanan

Pembakaran Kiri.

Regenerator Kiri

Pembakaran Kanan.

Temperatur Masuk 1267 oC 1268 oC

Temperatur Keluar 558 oC 553 oC

Flow Natural Gas 3840,7 m3/jam 3840,7 m3/jam

Flow udara dari SAF 41993 m3/jam 48266 m3/jam

Nilai Kalori 9200 kkal/Nm3

Tabel 2. Komposisi Raw Material Batch

Komponen Batch kg/mix

Silica sand A 972,5

Silica sand B 972,5

Dolomite 647,5

Soda ash D1 175

Soda ash D2 423

Salt cake 28

Page 4: Tugas Khusus KE PT

Feldspar Semarang 45,5

Feldspar Tayu 25

Alumina 11

Total 3300

5.3.1.2. Data Literatur

Dalam menghitung efisiensi regenerator dibutuhkan perhitungan neraca massa

dan neraca energi, melalui perhitungan tersebut didapatkan energi panas yang

terserap di regenerator untuk pembakaran per 20 menit. Selain data dari pabrik,

diperlukan beberapa data literatur yaitu data berat molekul dan nilai kapasitas

panas tiap molekul. Data – data tersebut dapat dilihat pada beberapa tabel 3 dan

tabel 4.

Tabel 3. Data Berat Molekul Batch dan Gas

Komponen Berat Molekul ( kg kmol-1 )

Na2CO3 106,00

Na2SO4 142,05

CaCO3.MgCO3 184,42

CO2 44,01

SO2 64,06

O2 32,00

CH4 16,04

N2 28,02

H2O 18,016

(Sumber : Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 7th edition,)

Tabel 4. Nilai Kapasitas Panas Gas

Komponen Nilai CP ( kkal kmol-1 K-1 )

CO2 10,34 + 0,00274T - 195500T-2

SO2 7,7 + 0,00530T – 0,00000083T-2

O2 8,27 + 0,000258T - 187700T-2

H2O 8,22 + 0,00015 T + 0,00000134T2

N2 6,50 + 0,00100T

Page 5: Tugas Khusus KE PT

(Sumber : Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 7th edition,)

5.3.2. Pengolahan Data

Perhitungan neraca massa

Gambar 1. Diagram alir perhitungan neraca massa

Gas Hasil Pembakaran+Gas Inert+Gas Hasil Reaksi Bahan Baku=Gas Keluar Regenerator

Perhitungan neraca energi

Gambar 2. Diagram alir perhitungan neraca energi

Neraca panas:

Q masuk – Q terserap = Q keluar + Q loss

Q = n ∫T 2

T 1

CP dT

Efisiensi panas = Panas yangdiserap regeneratorPanas yangmasuk regenerator

x 100%

5.4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Regenerator Kanan

CO2

H2O

N2

SO2

O2

CO2

H2O

N2

SO2

O2

Regenerator Kanan

CO2

H2O

N2

SO2

O2

T1= 1267oC

CO2

H2O

N2

SO2

O2

T2= 588oC

Q terserap

Q Loss

Page 6: Tugas Khusus KE PT

5.4.1. Perhitungan Neraca Massa

Untuk menghitung neraca massa di regenerator diperlukan data masukkan

berupa gas keluaran yang berasal dari furnace. Dalam menentukan neraca massa

terdapat beberapa perhitungan diantaranya adalah: reaksi dekomposisi yang

terjadi di furnace, reaksi pembakaran natural gas, dan udara dari secondary air

fan. Berikut perhitungan yang digunakan:

Gambar 3. Diagram alir perhitungan neraca massa

a. Reaksi Dekomposisi

Pada proses peleburan bahan baku di furnace, terjadi reaksi dekomposisi

material bahan baku. Reaksi ini menghasilkan gas berupa CO2, O2, dan SO2.

Merujuk pada laporan kerja praktik Mufita Ramadhina dengan NIM

2011430006 didapatkan data hasil reaksi dekomposisi sebagai berikut:

1. Soda Ash (Na2CO3)

Massa = 74750 Kg

Hari

Berat Molekul = 106 Kg

Kmol

Mol = Massa

Berat Molekul

= 74750

KgHari

106Kg

Kmol

= 705,1887 KmolHari

Na2CO3 Na2O + CO2

Mula-mula 705,1887

Bereaksi 705,1887 705,1887 705,1887

Regenerator Kanan

CO2

H2O

N2

SO2

O2

CO2

H2O

N2

SO2

O2

Page 7: Tugas Khusus KE PT

Sisa 0 705,1887 705,1887

Gas CO2 terbentuk = 705,1887 KmolHari

Berat Molekul CO2 = 44,01 Kg

Kmol

Massa CO2 = 31035,3546 Kg

Hari

2. Salt Cake (Na2SO4)

Massa = 3500 Kg

Hari

Berat Molekul = 142,05 Kg

Kmol

Mol = Massa

Berat Molekul

= 3500

KgHari

142,05Kg

Kmol

= 24,6392 KmolHari

Na2SO4 Na2O + SO2 + ½ O2

Mula-mula 24,6392

Bereaksi 24,6392 24,6392 24,6392 12,3196

Sisa 0 24,6392 24,6392 12,3196

Gas SO2 terbentuk = 24,6392KmolHari

Berat Molekul SO2 = 64,06 Kg

Kmol

Massa SO2 = 1578,3871Kg

Hari

Gas O2 terbentuk = 12,3196KmolHari

Berat Molekul O2 = 32Kg

Kmol

Massa O2 = 394,2272Kg

Hari

3. Dolomite (CaCO3.MgCO3)

Page 8: Tugas Khusus KE PT

Massa = 80937,5 Kg

Hari

Berat Molekul = 184,42 Kg

Kmol

Mol = Massa

Berat Molekul

= 80937,5

KgHari

184,42Kg

Kmol

= 438,8759 KmolHari

CaCO3.MgCO3 CaO + MgO + 2CO2

Mula-mula 438,8759

Bereaksi 438,8759 438,8759 438,8759 877,7518

Sisa 0 438,8759 438,8759 877,7518

CO2 terbentuk = 877,7518 KmolHari

Berat Molekul CO2 = 44,01 Kg

Kmol

Massa CO2 = 38628,272 Kg

Hari

Perhitungan gas yang terbentuk dari hasil reaksi dekomposisi:

1. Gas CO2

Massa CO2 dari soda ash = 31035,3546 Kg

Hari

Massa CO2 dari dolomite = 38628,272 Kg

Hari

Massa CO2 total = 69663,6266Kg

Hari

Massa CO2 total per 20 menit = 967,5503 Kg

20 Menit

2. Gas O2

Massa O2 dari salt cake = 394,2272Kg

Hari

Massa O2 per 20 menit = 5,4753 Kg

20 Menit

Page 9: Tugas Khusus KE PT

3. Gas SO2

Massa SO2 dari salt cake = 1578,3871Kg

Hari

Massa SO2 per 20 menit = 21,9220 Kg

20 Menit

b. Udara dari Secondary Air Fan

Flow udara dari SAF = 41.993 m3

jam

Jumlah O2 yang disuplai = 21 % x 41.993 m3

jam x 1.000

literjam

= 8.818.530 literjam

Laju alir molar O2 = 8.818.530 literjam

: 22,4 litergmol

: 1.000 gmolkmol

= 393,6843kmoljam

= 131,2281 kmol

20 menit (dalam 20

menit)

Jumlah N2 yang disuplai = 79 % x 41.993 m3

jam x 1.000

literjam

= 33.174.470 literjam

Laju alir molar N2 = 33.174.470 literjam

: 22,4 litergmol

: 1.000 gmolkmol

= 1.481,0031 kmoljam

= 493,6677 kmol

20 menit (dalam 20

menit)

Berat molekul N2 = 28,02 kg

kmol

Laju alir massa N2 = 493,6677 kmol

20 menitx 28,02

kgkmol

= 13.822,6958 kg

20 menit

c. Natural Gas

Page 10: Tugas Khusus KE PT

Flow Natural Gas = 3.840,7 m3

jam x 1.000

literjam

= 3.840.700 literjam

Laju alir molar NG = 3.840.700 literjam

: 22,4 LiterGmol

: 1.000 gmolkmol

= 171,4598 kmoljam

= 57,1532 kmol

20 menit (dalam 20

menit)

CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

Mula-mula 57,1532 131,2281

Bereaksi 57,1532 114,3064 57,1532 114,3064

Sisa 0 16,9217 57,1532 114,3064

Perhitungan gas yang terbentuk dari proses pembakaran natural gas:

Gas O2 sisa = 16,9217 kmol

20 menit

Berat Molekul O2 = 32 kg

kmol

Massa O2 = 541,4944kg

20 menit

Gas CO2 terbentuk = 57,1532kmol

20 menit

Berat Molekul CO2 = 44,01 kg

kmol

Massa CO2 = 2515,3123kg

20 menit

H2O terbentuk = 114,3064 kmol

20 menit

Berat Molekul H2O = 18kg

kmol

Massa H2O = 2.057,5178kg

20 menit

Neraca Massa di Regenerator Kanan:

Tabel 5. Neraca Massa Regenerator Kanan

Page 11: Tugas Khusus KE PT

Gas

Masukan (kg

20 menit ) Keluaran (

kg20 menit

)

Gas Sisa

Pembakaran

Natural Gas

Gas Inert

Gas Hasil

Reaksi

Dekomposisi

Gas Gas Inert

H2O 2.057,5178 2.057,5178

N2 13.822,6958 13.822,6958

SO2 21,9220 21,9220

CO2 2.515,3123 967,5503 3.482,89

O2 541,4944 394,2272 546,97

Sub

Total5.114,3239 13.822,6958 994,9698 6.109,2937 13.822,6958

Total 19.931,9895 19.931,9895

5.4.2. Perhitungan Neraca Energi

Gambar 4. Diagram alir perhitungan neraca energi

Neraca panas:

Q masuk – Q terserap = Q keluar + Q loss

Q = n ∫T 1

T 2

CP dT

Dimana:

Qs = entalphi sensible (kkal/20 menit)

n = mol (kkmol/20 menit)

Regenerator Kanan

CO2

H2O

N2

SO2

O2

T1= 1267oC

CO2

H2O

N2

SO2

O2

T2= 588 oC

Q terserap

Q Loss

Page 12: Tugas Khusus KE PT

Cp = kapasitas panas (kkal.kmol-1)

dT = perubahan suhu (K)

Tabel 6. Laju Alir Gas Masuk Regenerator Kanan

KomponenGas(

kg20 menit

) Berat Molekul (kg

kmol ) Gas(

kmol20 menit

)

H2O 2.057,5178 18 114,3065

N2 13.822,6958 28 493,6677

SO2 21,9220 64,06 0,3422

CO2 3.482,89 44,01 79,1385

O2 6.109,2937 32 17,0928

Q Masuk Regenerator

Merujuk laporan kerja praktik Mufita Ramadhina dengan Nomor Induk

Mahasiswa 2011430006, dapat diketahui nilai Q masuk adalah 726.102.648,5577

kkalhari

.

Q Masuk (dalam 20 menit) = 726.102.648,5577 kkalhari

x 1hari

24 jam x

1 jam60 menit

= 504.237,9504 kkal

menit

= 10.084.759,01 kkal

20 menit

HHV Natural Gas = 9.200 kkal

Nm3

Kebutuhan Natural Gas = Q Masuk

HHV Natural Gas

=

10.084 .759,01kkal

20 menit

9.200kkal

Nm3

= 1.096,169457 N m3

20 menit

Page 13: Tugas Khusus KE PT

Perhitungan Q Terserap Regenerator

Q = n ∫T 1

T 2

CP dT , dengan T2= 5880C (861 K) dan T1= 12670C (1540 K)

1. Q CO2

= 79,1385∫1540

861

¿¿10,34 + 0,00274T - 195500/T2)dT

= 79,1385 (10,34 T + 1,4.10-3T2 + 195500T-1)]861

1540

= 79,1385 (10,34(861-1540) + 1,4.10-3(8612-15402) + 195500(861-1-1540-1))

= 79,1385 (-7.020,86 – 2.233,4822+ 100,1135)

= -724.451,928 kkal

20 menit

2. Q SO2

= 0,3422 (7,7 + 0,00530 T – 0,00000083/T2)dT

= 0,3422 (7,7T + 2,7.10-3T2 + 0,00000083 T-1)]861

1540

= 0,3422 (7,7(861-1540) + 2,7.10-3(8612-15402) +0,00000083(861-1-1540-1))

= 0,3422 (-5.228,3–4.401,7533+ 4,2615.10-10)

= -3.295,4042kkal

20 menit

3. Q O2

= 17,0928 (8,27 + 0,000258 T - 187700/T2)dT

= 17,0928 (8,27T + 1,29.10-4T2 + 187700 T-1)]861

1540

= 17,0928 (8,27(861-1540) + 1,29.10-4(8612-15402) + 187700(861-1-1540-1))

= 17,0928 (-5.615,33 – 210,305 + 96,1192)

= -97.933,4676kkal

20 menit

4. Q H2O

= 114,3065 (8,22 + 0,00015 T + 0,00000134T2)dT

= 114,3065 (8,22T + 7,5.10-5T2 +4,5.10-7T3)]861

1540

=114,3065 (8,22(861-1540) + 7,5.10-5(8612-15402) + 4,5.10-7(8613-15403))

Page 14: Tugas Khusus KE PT

= 114,3065 (-5.581,38 – 122,270-1.356,293)

= -806.997,3745kkal

20 menit

5. Q N2

= 493,6677 (6,50 + 0,00100T)dT

= 493,6677 (6,50 T + 5.10-4T2)]861

1540

= 493,6677 (6,50(861-1540) + 5.10-4(8612-15402))

= 493,6677 (-4.413,5-815,1395)

= -2.581.210,436kkal

20 menit

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh Q total yang terserap regenerator:

Q = Q CO2 + Q SO2 + Q O2 + Q H2O + Q N2

= (-724.451,928-3.295,4042-97.933,4676-806.997,3745-2.581.210,436)

= ǀ-4.213.844,50ǀ kkal

20 menit

HHV Natural Gas = 9.200 kkal

Nm3

Kebutuhan Natural Gas = QTerserap

HHV Natural Gas

=

ǀ−4.213.844,50 ǀkkal

20 menit

9.200kkal

Nm3

= ǀ-459,983ǀ N m3

20 menit

= 459,983 N m3

20 menit

Perhitungan Q Keluar Regenerator

Q = n ∫T 1

T 2

CP dT , dengan T2= 861 K dan T1= 273 K

1. Q CO2

= 79,1385∫273

861

¿¿10,34 + 0,00274T - 195500/T2)dT

= 79,1385 (10,34 T + 1,4.10-3T2 + 195500T-1)]861273

Page 15: Tugas Khusus KE PT

= 79,1385 (10,34(861-273) + 1,4.10-3(8612-2732) + 195500(861-1-273-1))

= 79,1385 (6.079,92+933,5088-489,056)

= 516.329,1 kkal

20 menit

2. Q SO2

= 0,3422 (7,7 + 0,00530 T – 0,00000083/T2)dT

= 0,3422 (7,7T + 2,7.10-3T2 + 0,00000083 T-1)]861273

= 0,3422 (7,7(861-273) + 2,7.10-3(8612-2732) +0,00000083(861-1-273-1))

= 0,3422 (4.527,6+1.800,388-2,0763.10-9)

= 2.165,421 kkal

20 menit

3. Q O2

= 17,0928 (8,27 + 0,000258 T - 187700/T2)dT

= 17,0928 (8,27T + 1,29.10-4T2 + 187700 T-1)]861273

= 17,0928 (8,27(861-273) + 1,29.10-4(8612-2732) + 187700(861-1-273-1))

= 17,0928 (4.862,76+86,0161-469,543)

= 76.562,63kkal

20 menit

4. Q H2O

= 114,3065 (8,22 + 0,00015 T + 0,00000134T2)dT

= 114,3065 (8,22T + 7,5.10-5T2 +4,5.10-7T3)]861273

=114,3065 (8,22(861-273) + 7,5.10-5(8612-2732) + 4,5.10-7(8613-2733))

= 114,3065 (4.833,36+50,0094+278,0689)

= 589.986kkal

20 menit

5. Q N2

= 493,6677 (6,50 + 0,00100T)dT

= 493,6677 (6,50 T + 5.10-4T2)]861273

= 493,6677 (6,50(861-273) + 5.10-4(8612-2732))

= 493,6677 (3.822+333,396)

Page 16: Tugas Khusus KE PT

= 2.051.385kkal

20 menit

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh Q total yang keluar regenerator:

Q = Q CO2 + Q SO2 + Q O2 + Q H2O + Q N2

= (516.329,1+2.165,421+76.562,63+589.986+2.051.385)

= 3.236.428 kkal

20 menit

Perhitungan Q Loss

Q masuk – Q terserap = Q keluar + Q loss

Q loss = Q masuk – Q terserap – Q keluar

= (10.084.759,01- 4.213.844,50 – 3.236.428)kkal

20 menit

= 2.634.486,508kkal

20 menit

Neraca energi di regenerator kanan:

Tabel 7. Neraca energi regenerator kanan

INPUT (kkal

20 menit) OUTPUT (

kkal20 menit

)

Q Masuk 10.084.759,01 -

Q Keluar - 3.236.428

Q Terserap - 4.213.844,50

Q Loss - 2.634.486,508

TOTAL 10.084.759,01 10.084.759,01

5.4.3. Efisiensi Panas

Efisiensi panas = Panas yang terserapregeneratorPanas yang masuk regenerator

x 100%

Page 17: Tugas Khusus KE PT

=459,983

m3

20 menit

1.096,169457m3

20menit

X 100 %

= 33 %

5.4.4. PEMBAHASAN

Regenerator merupakan alat untuk menyimpan panas hasil pembakaran dari

furnace dan memanaskan udara pembakaran hingga mendekati temperatur proses

di dalam furnace. Pada perhitungan neraca energi di regenerator, panas yang

terjadi adalah panas sensible. Dimana, panas sensible adalah panas yang

menyebabkan terjadinya kenaikan/penurunan temperatur, tanpa terjadi perubahan

phasa (wujud). Reaksi yang terjadi di dalam regenerator merupakan reaksi

eksotermis karena reaksi ini melepaskan panas atau kalor ke lingkungan.

5.5. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Hasil perhitugan neraca massa adalah massa gas yang masuk dan keluar

regenerator seimbang sebesar 19.931,9895kg

20 menit

Panas yang dapat tersimpan dalam regenerator sebanyak 459,983 m3

20 menit

Efisiensi panas yang diperoleh adalah 33 %

SARAN

Diperlukan adanya perawatan secara rutin terhadap regenerator sehingga

efisiensi panas tersebut dapat ditingkatkan.