tugas kelompok mata kuliah sistem informasi manajemen...
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
APLIKASI DAN IMPLIKASI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(STUDI KASUS : PERUSAHAAN SHUTTLE EXPRESS)
Disusun oleh :
Kelompok Kopi
Ahmad Arief Wicaksono P056131572.47E
Aliyatur Ropiah P056131582.47E
Lidya Susanti P056131742.47E
Maya Wulan Arini P056131752.47E
Parlin Erikson H P056131822.47E
Riananda Aminanto Hutomo P056131872.47E
Dosen :
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.
EKSEKUTIF 47
SEKOLAH PASCA SARJANA
MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Sistem Informasi Manajemen 3
2.1.1 Sistem Informasi 4
BAB III PEMBAHASAN 10
3.1 Profile Shuttle Express 10
3.2 Implementasi SIM di Shuttle Express padatahun 1990 12
3.3 Komponen Sistem Informasi Shuttle Express saat ini 19
3.4 Salah satu bahasan spesifik pada Shuttle Express 24
3.4.1 Penerapan E-Ticket pada Shuttle Express 24
BAB IV KESUMPULAN DAN SARAN 27
4.1 Kesimpulan 27
4.2 Saran 27
DAFTAR PUSTAKA 28
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo Shuttle Express 10
Gambar 2. Layout Reservation Shuttle Express 20
Gambar 3. Sistem Kerja GPS Pada Shuttle Express 23
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Matrix Komponen SIM Shuttle Express pada tahun 1995 14
Tabel 2. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express tahun 1990-an 15
Tabel 3. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Saat Ini 16
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini baik di lingkungan organisasi kecil maupun besar mengalami
perkembangn yang pesat dan perubahan yang luar biasa. Mereka mempunyai
keinginan untuk dapat bersaing baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
(competitive advantage). Dalam mencapai hal tersebut maka organisasi harus
mampu melakukan semua kegiatannya dengan efektif dan efisien.
Perubahan lingkungan bisnis memerlukan sistem informasi yang sesuai
dengan perkembangan dunia bisnis. Sistem informasi memuat berbagai informasi
penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di
lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data
yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Teknologi
informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat yang diikuti dengan
kemajuan dibidang tersebut. Dengan berkembangnya dan majunya teknologi
informasi memacu perusahaan untuk menggunakan teknologi tersebut sebagai
pengolah dan penyedia informasi. Selain itu, perkembangan sistem informasi
manajemen pun menyebabkan terjadinya perubahaan dalam pola pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
Shuttle Express merupakan suatu perusahaan di bidang transportasi dan
dalam kegiatan operasionalnya Shuttle Express mengubah sistemnya dari yang
sebelumnya penggunaan sistem informasi hanya untuk internal kantor saja
menjadi penggunaan untuk semua kegiatan bisnisnya termasuk kegiatan
pemesanan. Shuttle Express sebelum adanya sistem informasi, pencatatan
pemesanan dari konsumen menggunakan media papan tulis biasa, namun dengan
adanya sistem informasi proses pemesanan dapat dilakukan secara terintegrasi
dari konsumen ke perusahaan secara online sehingga kegiatan operasional
2
perusahaan Shuttle Express menjadi lebih efisien akibat dari penggunaan sistem
informasi tersebut.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui dan memahami sistem
informasi yang digunakan oleh Shuttle Express dalam melakukan kegiatan
bisnisnya.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem yang menyediakan
informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta
pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM menggambarkan suatu unit atau
badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya
menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip
sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam
pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu
badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.
Tujuan umum SIM :
a) Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
b) Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c) Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Agar SIM dalam suatu organisasi dapat beroperasi secara lebih efektif,
maka perlu diperhatikan tentang beberapa unsur penting berikut:
1) Data yang dibutuhkan
2) Kapan data dibutuhkan
3) Siapa yang membutuhkan
4) Dimana data dibutuhkan
5) Dalam bentuk apa data dibutuhkan
6) Prioritas yang diberikan dari bermacam data
7) Prosedur/mekanisme yang digunakan untuk memproses data
8) Bagaimana pengaturan umpan balik
9) Mekanisme evaluasi yang digunakan.
SIM yang baik akan mampu menyediakan data dan kemampuan analisis
perhitungan data-data. Dalam suatu organisasi, setiap tingkatan manajemen
4
mempunyai kebutuhan-kebutuhan rencana sendiri yang berbeda. SIM yang
dikembangkan harus mampu mendukung setiap kebutuhan tersebut.
2.1.1 Sistem Informasi
McLeod (1996) mendefinisikan Sistem Informasi sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan user.
Dengan informasi tersebut, pengguna dapat mengetahui tentang apa yang telah
terjadi di masa lalu, sekarang, dan dugaan kejadian di masa yang akan datang.
Informasi dapat disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus atau
simulasi matematik.
O’Brien (2000) menyatakan bahwa Sistem Informasi merupakan
kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat
fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak
permulaan peradaban.
Sistem Informasi dalam perspektifnya sebagai alat control yang digunakan
dalam proses monitoring, evaluasi, dan koreksi terhadap sistem agar senantiasa
optimal, sedangkan dari fungsinya sistem informasi yang terpadu menyediakan
informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan dari suatu orgaisasi (O’Brien, 2002).
Peran dari Sistem Informasi sangat besar untuk memadukan semua unsur-unsur
yang saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus dipandang
sebagai suatu sistem tunggal, akan tetapi cukup kompleks sehingga perlu
diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian
pengembangannya serta untuk mengendalikan operasinya.
Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model,
komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen
software, komponen basis data, komponen kontrol, dan komponen jaringan.
5
Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk
suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1) Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen dasar.
2) Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3) Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4) Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
5) Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database
atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk
memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6) Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7) Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer
dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
6
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS
(Database Management System).
8) Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
9) Komponen jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer perangkat keras dalam sebuah
kesatuan diperlukan media untuk menghubungi antara hardware dan software
sistem informasi yang digunakan di suatu perusahaan. Komponen jaringan
terdiri dari hardware dan software jaringan. Hardware komponen jaringan
berupa kartu penghubung jaringan (Network Interface Card), media
penghubung jaringan, HUB (konsentrator), repeater, bridge, dan router.
Komponen software jaringan berupa sistem operasi jaringan, network adapter
drive, dan protokol jaringan.
O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan
penting untuk sebuah perusahaan :
a) Untuk mendukung proses bisnis dan proses operasional.
b) Untuk membantu para pegawai dan manager dalam mengambil keputusan dan
kebijakan yang akan dijalankan diperusahaan.
c) Untuk menciptakan strategi sehingga dapat memiliki keunggulan kompetitif
untuk bersaing menghadapi era globalisasi.
Sistem informasi menurut O’Brien (2005) juga memiliki beberapa fungsi yaitu
sebagai berikut :
7
a) Mendukung keberhasilan dalam area-area fungsional, seperti akuntansi,
keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber daya
manusia.
b) Sistem Informasi memiliki kontribusi yang sangat penting dalam peningkatan
efisiensi operasional, produktivitas, kinerja karyawan, serta layanan dan
kepuasan customer.
c) Sistem Informasi dapat menjadi modal yang sangat penting untuk
pengembangan perusahaan mengingat kondisi pasar yang sangat kompetitif di
era globalisasi ini.
d) Sistem Informasi dapat menjadi peluang karir yang dinamis karena
perkembangannya yang terus meningkat seiring dengan kemajuan zaman.
e) Sistem Informasi merupakan komponen yang sangat penting untuk
membentuk jaringan baik secara sumber daya dan infrastruktur.
Sistem Informasi memiliki tujuan yaitu untuk menghasilkan informasi-
informasi (information) dari data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi
para pemakainya. Sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan eksternal
perusahaan. Secara eksternal, sistem informasi yang ada ditarik keluar
menjangkau ke pelanggan. Secara internal sistem informasi dapat diterapkan di
dalam fungsi-fungsi organisasi atau di tingkatan-tingkatan organisasi.
Sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam bisnis.
Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial dan kerja sama
kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif bisnis dalam pasar
yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan
untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan,
transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Teknologi dan sistem
informasi berbasis internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan
untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-
orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama
8
lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan
prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan
data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.
Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk
memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat
memperoleh keunggulan kompetitif. Peran strategis sistem informasi ini
melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan berbagai
produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar
atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Hal ini menciptakan sistem informasi
strategis, sistem informasi yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif
dan strategi dari perusahaan bisnis.
Dalam hal tersebut Sistem Informasi berperan sangat penting, Dilihat dari sisi
perspektif managerial fungsi dari system informasi adalah:
1. Minimize Risks, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan.
Umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan
aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar control perusahaan. Contohnya
adalah kurs mata uang yang berfluktuasi, perilaku konsumen yang dinamis,
jumlah permintaan produk yang tak menentu dan lain sebagainya. Kehadiran
teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan untuk
mengurangi resiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk
membantu manajemen dalam mengelola resiko (managing risk) yang dihadapi
sehari hari.
2. Reduce Cost , tawaran lain yang ditawarkan oleh teknologi informasi adalah
perbaikan, efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan.
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha
mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh pada profitabilitas perusahaan. Ada empat cara yang ditawarkan
oleh teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya yang kerap
dikeluarkan untuk kegiatan operasional sehari-hari yaitu:
a) Eliminasi Proses
b) Simplifikasi Proses
c) Integrasi Proses
9
d) Otomatisasi Proses
3. Add Value, tujuan akhir dari dari penciptaan value bukan sekedar untuk
memuaskan pelanggan saja (customer satisfaction), tetapi lebih jauh untuk
menciptakan loyalitas (customer loyalty) sehingga pelanggan tersebut bersedia
untuk selalu menjadi konsumen perusahaan untuk jangka waktu yang panjang
(customer bonding).
Create New Realities , perkembangan teknologi informasi yang terakhir
ditandai dengan pesatnya teknologi internet, telah mampu menciptakan suatu
arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-
business semacam e-commerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-
lain pada dasarnya merupakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Profile Shuttle Express
Shuttle Express dibentukoleh San Juan Airlines pada awal tahun 1979.
Pada saat itu, San Juan Airlines adalah maskapai penerbangan komuter tertua di
AmerikaSerikat. Maskapai tersebut mengeluarkan ide menggunakan van untuk
menghubungkan masyarakat, rumah, dan bisnis dari wilayah Seattle – Tacoma –
Everett untuk SeaTac Airport. Setelah mempelajari model transportasi di seluruh
Amerika Serikat, San Juan Airlines memutuskan untuk memulai layanan berbagi
tumpangan (shared-ride).
Sumber : www.shuttleexpress .com
Gambar 1. Logo Shuttle Express
Masyarakat percaya bahwa budaya aman dan professional yang ditransfer
dan diadopsi dari maskapai penerbangan akan menciptakan sebuah perusahaan
transportasi darat yang sukses. Tujuan langsung perusahaan adalah untuk
membangun perusahaan baru yang menjunjung tinggi profesionalisme pelayanan
dan juga handal dalam ketepatan jadwal, nyaman serta memiliki tingkat keamanan
yang tinggi. Misi perusahaan adalah untuk memberikan rasa aman, peduli,
terjangkau, dan akses yang baik di bandara SeaTac. Konsep transportasi door-to-
door mulai dijalankan oleh Shuttle Express. Perusahaan ini menyediakan
pelayanan yang memuaskan, dengan peralatan yang bersih, pengemudi yang
ramah, sopan dan berseragam, serta dengan harga yang wajar serta terjangkau.
Hal terpenting adalah budaya yang diterapkanya itu budaya mengemudi dengan
aman, memberikan service tambahan dengan membukakan pintu, membawakan
tas, dan merawat para tamu dengan pelayanan yang tidak kalah dengan
menggunakan pesawat terbang kelas bisnis.
Tidak ada bisnis yang bertahan sangat lama tanpa menghasilkan uang.
Sebagai perusahaan muda, Shuttle Express menghadapi tantangan profitabilitas.
11
Perusahaan Shuttle Express menjual San Juan Airlines ke Alaska Airlines, dan
dari penjualan ini mampu untuk menanamkan lebih banyak uang kedalam bisnis
dengan harapan mencapai profitabilitas untuk meningkatkan likuiditas untuk
menunjang bisnis Van dengan sentuhan modern selayaknya menaiki pesawat.
Disamping itu, Shuttle Express juga terus menjalankan perampingan usaha
dengan memegang standar yang tinggi untuk pelayanan public dan
mempertahankan tariff murah. Perusahaan percaya budaya untuk merawat dan
mempercayai orang, baik karyawan dan masyarakat ini menjadi dasar
keberhasilan Shuttle Express.
Sepanjang 22 tahun perusahaan telah menambahkan layanan baru.
Awalnya, perusahaan hanya melayani hotel kebandara. Padatahun 1994
perusahaan memulai layanan Executive Town Car, yang sekarang termasuk
armada limosin. Pada tahun 1999 perusahaan membeli bus pertama, dan terus
melayani konsumen dengan konsep aman, terjangkau dan untuk memenuhi
kebutuhan tamu dalam setiap perjalanan. Pada saat ini Shuttle Express telah
menjadi perusahaan Go Green dengan turut berkomitmen untuk membantu
menjaga kawasan udara bersih tetap bersih dan jalan raya tidak terlalu padat
dengan menyediakan layanan yang ramah lingkungan dengan menggunakan
bahan bakar alternative dan daur ulang. Shuttle Express telah membangun bisnis
inti dengan konsep shared-ride, pengelompokan penumpang yang bepergian ke
daerah yang sama. Dasar dari pelayanan perusahaan adalah meminimalkan
kendaraan akan berdampak pada lingkungan dan mendorong penggunaan yang
bertanggung jawab pada sumber daya alam dalam beberapa cara.
Hingga saat ini, Shuttle Express telah melayani lebih dari 650.000 orang
dari dan ke bandara. Hal ini diterjemahkan kelebih dari 1 juta rute perjalanan.
Shuttle Express menyediakan layanan antar jemput dengan tujuan yang diinginkan
pelanggan dan memberikan akses pelayanan pemesanan secara online melalui
internet atau langsung menhubungi nomor telepon yang telah disediakan.
Berbagai jenis mobil dapat dipilih oleh pelanggan mulai dari sedan hingga limosin
dan berbagai paket trip serta diskon dengan kemudahan/kenyamannan lainnya.
Dari sisi teknologi informasi yang mendukung proses bisnis, Shuttle Express telah
melakukan komputerisasi pada system reservasi dan dispatch dengan waktu
12
implementasi kurangdari 6 bulan. Salah satu kunci keberhasilan proses
pengembangan system tersebut adalah bahwa Shuttle Express melibatkan seluruh
pengguna dan pihak terkait (stakeholder).
3.2 Implementasi SIM di Shuttle Express pada tahun 1990
Suatu langkah besar yang diambil oleh Shuttle Express untuk
mengkomputerisasi bisnisnya pada tahun 1990-an, hal ini telah berhasil mengatasi
berbagai masalah yang timbul pada saat perusahaan ini masih melayani
pelanggannya dengan sistem manual. Pada awal berdirinya, Shuttle Express
menangani pelanggannya dengan system manual (paper-baesd system) dan hal ini
banyak menemui kendala. Sebagai contoh, untuk mengetahui armada serta
pembagian rute dari armadanya hanya menggunakan papan bermagnet yang
seringkali menimbulkan masalah karena posisi magnet yang bergeser dari papan
tanpa diketahui atau diinginkan oleh operator. Semua kegiatan dilakukan dengan
tidak terlepas dari penggunaan kertas mulai dari pemesanan hingga pencatatan
data.
Dengan beralihnya Shuttle Express dari paper-based system ke computer-
based system kelemahan-kelemahan diatas dapat teratasi. Dengan menggunakan
PC NEC 486 dan program reservasi serta program dispatch, Shuttle Express telah
dapat menangani 695.000 reservasi dan dapat mengefisiensikan waktu perjalanan
dari 8 jam hingga menjadi 3 jam per rutenya. Efisiensi ini dapat terjadi karena
dalam pemrosesan rute perjalanan telah dibantu dengan server (Digital Equipment
Alfa AXP), yang telah terhubung dengan jaringan computer pada perusahaan
sehingga setelah menerima reservasi dari pelanggan, program dispatch akan
segera menentukan rute terpendek yang harus ditempuh oleh supir untuk sampai
pada tempat penjemputan dan tujuan. Supir dengan cepat akan menerima
informasi rute ini melalui pager yang dipegang oleh masing-masing pengemudi.
Dalam penyimpanan datam Shuttle Express juga telah menggunakan
program DBMS MS Access, sehingga data akan tersimpan dengan baik dengan
prosedur yang diinginkan sehingga kapan pun data diperlukan dapat diakses
dengan mudah oleh komputer yang telah terintegrasi dalam jaringan.
Penyimpanan data pun lebih menghemat ruang karena data tidak lagi disimpan
13
pada kertas-kertas, namun disimpan dengan menggunakan magnetic disk drive
yang dapat mem-back up dan meng-copy ke disc drive lain dengan mudah.
Dengan adanya data pelanggan yang tersimpan dengan baik dan dapat diakses
dengan mudah dan cepat memungkinkan Shuttle Express untuk dapat menangani
pelanggannya secara lebih personal bila ada pemesanan berulang.
14
Tabel 1. Matrix Komponen SIM Shuttle Express pada tahun 1995
15
Tabel 2. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express tahun 1990-an
Aktivitas Hardware & Netware Software SDM
Data Informasi Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna
Input NEC 486 PC
Telepon
Form Kertas
Jaringan LAN
Windows NT
MS Access
MS Access:
Program
Reservasi
Operator Pegawai
Reservasi
Pelanggan
Nama
pelanggan, rute
mobil, data
supir, data
mobil van,
tarif/harga
Data entry
display
Reservasi info
Pemrosesan Digital Equipment
Alpha AXP Server
Processor
Jaringan LAN Windows NT
MS Access
MS Access:
Program
Reservasi
Operator - Nama
pelanggan, rute
mobil, data
supir, data
mobil van,
tarif/harga
Status display
Output NEC 486 PC
Telepon
Printer
Pager
Kertas Bill
Kertas Laporan
Windows NT
MS Access
MS Access:
Program
Reservasi
Operator
Pegawai
Reservasi
Pelanggan
Manager
Driver
Print out kertas
tampilan di
layar monitor
Reservasi info
Pager
Notification
Bill
Penyimpanan Magnetic Disk
Drive
4 x HDD 1,2 Gb Windows NT
MS Access
MS Access:
Program
Reservasi
Operator
Supervisor
Pegawai
Reservasi
Manager
Data shuttle
express
tersimpan
Reservasi info
Bill
Pengendalian Digital Equipment
Alpha AXP Server
Sistem komunikasi
radio
GPS Tracker
Monitoring
Program
Windows NT MS Access:
Program
Reservasi
Operator
Supervisor
Pegawai
Reservasi
Pelanggan
Manager
Data dapat
dioleh
berulang-
ulang
Reservasi info
Pager
Notification
Bill
16
Tabel 3. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Saat Ini
Sumberdaya Hardware &
Sofware Software SDM Data
Resources
Produk
Informasi Aktifitas Mesin (Media) Program Procedure Spesialis User
Input • PC HP type
Pavilion HP8200
• Work Station (W/S)
• LAN
• GPS rcvr tipe Ubi-
5000e
• Telepon/PSTN/Fax
•Windows 7
64bit
•MS access 2010
reservation &
dispatch
•Windows
enterprise server
2008 R2
•MS Office 2010
•Web based
application
• Data entry
Procedure
• Teknisi S/W
• Programmer/
System
Analyst
• Agen reservasi
• Pelanggan
khusus
express
shuttle (Gold,
silver,
premium, dll)
• Data
reservasi
• Data
customer
• Data jalur
“trayek”
• Data dari
GPS
(position,
route, speed,
etc
• Data entry
• Display
Pemrosesan • Sever HP type
ProLiant ML370 G6
• Work station (W/S)
• LAN
• Internet
• GPS
• Teknologi GSM/
CDMA (3G, 4G,
HSDPA, EDGE)
•MS access 2010
reservation &
dispatch
•Windows
enterprise server
2008 R2
•MS Office 2010
•Web based
application
• Data entry
procedure
• Teknisi S/W
• Programmer/
system analyst
• Administrator
• Teknisi S/W
• Programmer/sy
stem analyst
• Administrator
• Data
reservasi
• Data
customer
• Sopir
• Data dari
GPS
• Status
display
• Komunika
si internal
antar
bidang
17
Sumberdaya Hardware &
Sofware Software SDM Data
Resources
Produk
Informasi Aktifitas Mesin (Media) Program Procedure Spesialis User
Ouput • PCs HP type
Pavilion HP8200
• Kertas billing
• laporan
• MS access
2010
reservation &
dispatch
• Windows
enterprise
server 2008 R2
• MS Office
2010
• Web based
application
• Output procedure
& distribution
• Teknisi S/W
• Programmer/S
ystem Analyst
• Administrator
• Agen
reservasi/disp
atcher
• Pelanggan
khusus
express
shuttle (Gold,
silver,
premium, dll)
• Data
reservasi
• Data
customer
• sopir
• Data dari
GPS
• Print-out
• Display
Penyimpanan Optical disk (HP
MSA2 1TB 7.2K
rpm LFF (3.5
inch) Dual-port
SATA Hard Disk
Drive)
Server
harddisk
Ruangan TI &
Rak data
• MS Office
2010
• Windows
enterprise
server 2008 R2
• Web based
application
• Data center
• Storage
procedure &
distribution
• Data center
• Teknisi S/W
• Programmer/S
ystem Analyst
• Administrator
• Programmer
• Administrator
• Data center
• database
operasional
perusahaan
• Database
company/p
erusahaan
• Informasi
yg
dimutakhi
rkan
• Pengemas
an
informasi
yg sesuai
kebutuhan
pelanggan.
Pengendalian • Server, HP type
ProLiant ML370 G6
• GPS rcvr
• Telp. Selular (GSM
or CDMA
• Windows
enterprise
server 2008 R2
• MS Access
2010
• control
procedure/penge
ndalian
• SOP controll
S/W
• Teknisi S/W
• Programmer/S
ystem Analyst
• Administrator
• Supervisor TI
• Manager TI
• Database
perusahaan
lengkap
• data asset,
SDM, SOP
• SOP
informasi
yg
terkendali
• Bagian
18
Sumberdaya Hardware &
Sofware Software SDM Data
Resources
Produk
Informasi Aktifitas Mesin (Media) Program Procedure Spesialis User
technology)
• Internet
• SOP H/W
• MS Office
2010
• Web based
application
• Data center
•Anti Virus
/ESET NOD32
Smart Security
Edition
• Alur kerja antar
bagian seksi
pengolah
informasi
• Desain
informasi
yg sesuai
19
3.3 Komponen Sistem Informasi Shuttle Express saat ini
Saat ini Shuttle Express telah beralih dari manual based menjadi computer
based yang berbasis pada jaringan internet. Keunggulan utama suatu bisnis yang
berbasis internet adalah kemudahannya untuk diakses setipa orang kapanpun
dimanapun. Perubahan pada proses bisnis ini didukung oleh perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware) yang sesuai. Berikut beberapa
perubahan pada Shuttle Express yang terjadi dalam pemanfaatan teknologi
inforamasi dari tahun 1990an dengan keadaan sekarang :
1. Internet Reservation (Web Reservations Management)
Shuttle Express mendorong agar para pelanggan melakukan pemesanan
secara online, karena lebih cepat, efisien dan efektif. Online reservation dapat
dilakukan dengan cara mengakses situs atau website Shuttle Express pada situs
resminya di www.shuttleexpress.com. Dengan sistem reservasi ini, pelanggan
mendapatkan kemudahan, antara lain:
Bisa melakukan reservasi 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu,
dimanapun kapanpun
Reservasi ini memberikan layanan khusus untuk priority member
Reservasi dapat dilakukan dengan cara pre-charge atau pre-authorize kartu
kredit
Dengan terintegrasinya jaringan Shuttle Express dalam web maka kini
Shuttle Express dapat dengan mudah diakses oleh para pelanggannya dengan
menggunakan hampir semua alat elektronik yang dapat mengakses internet atau
internet connecting gadget. Program reservasi yang terintegrasi dengan jaringan
internet pelanggan Shuttle Express bukan hanya mudah untuk menentukan jasa
apa yang akan digunakan tapi juga dengan mudah untuk melakukan transaksi
pembayaran untuk jasa yang akan digunakan. Sistem ini sering disebut dengan e-
payment. Dengan e-payment akan menghasilkan output berupa e-ticket sehingga
pelanggan tidak perlu khawatir akan ketinggalan tiketnya saat akan menggunakan
jasa Shuttle Express karena dengan e-ticket penumpang cukup mencatat kode
booking dan nomer tiket untuk ditunjukkan kepada petugas pada saat reservasi
ulang waktu keberangkatan. Dan pelanggan tidak perlu susah payah membawa
20
uang cash ke counter - counter Shuttle Express ketika melakukan reservasi
pemesanan kendaraan.
Gambar 2. Layout Reservation Shuttle Express
2. ALERT System
Shuttle Express telah menggunakan sistem yang telah terintegrasi mulai
dari head office ke kantor cabang dan agen yang tersambung langsung pada
Mobile Data Terminal di seluruh kendaraan dengan bantuan koneksi internet yang
biasa disebut dengan ALERT sistem. ALERT Sistem menyediakan semua fungsi
yang dibutuhkan Shuttle Express yaitu : reservasi, dispatching, penagihan dan
laporan manajemen. Sistem ALERT dapat menghemat biaya dan waktu serta
menjaga semua informasi penting perusahaan disimpan secara permanen di
database perusahaan.
21
Sistem Reservasi di dalam ALERT memberikan informasi utama yang
diperlukan untuk melayani pesanan pelanggan secara memadai. Sistem ini
dilengkapi dengan tampilan yang user friendly dengan menggunakan Graphic
User Interface (GUI) yang memudahkan pengguna untuk melakukan input data
reservasi secara langsung.
Setelah data reservasi disimpan di dalam data base, layar dispatching di
dalam ALERT memungkinkan dispatcher untuk menugaskan pekerjaan kepada
unit atau driver. Tujuan utama adalah tugas dapat dialokasikan secara efisien dan
efektif dan akurasi planning lebih tinggi. Sistem ini juga dapa melihat alokasi
pekerjaan dan penjadwalan secara lebih rinci (harian). Sehingga dispatcher dapat
memprediksi kapasitas (load pekerjaan) dan availability dari unit/driver.
3. Data Backup System (Hweb Safety Net)
Hweb Safety Net adalah sistem data base cadangan (backup) otomatis.
Aplikasi Safety Net diinstal pada file server jaringan dan menghubungkan satu
kali atau beberapa kali per hari (berdasarkan konfigurasi) dan di-upload ke remote
server yang jauh dan aman. Backup dilakukan untuk semua file penting : file tarif
dan konfigurasi, informasi klien (CSV format), reservasi, perjalanan dan faktur.
Jika informasi ini hilang atau corrupt, maka akan melumpuhkan bisnis. Data base
management staff akan memonitor proses backup secara harian, biasanya hal
tersebut dilakukan pada saat end of day transaction untuk dapat diselesaikan
sesuai jadwal dan segera menyelidiki dan mengoreksi setiap penyimpangan yang
terjadi.
4. Mobile Data Terminal
Mobile Data Terminal (MDT) merupakan alat komunikasi yang
komprehensif, menggabungkan penggunaan beberapa aplikasi serta dimudahkan
dengan teknologi layar sentuh sehingga memudahkan pengemudi untuk
melaksanakan beberapa fungsi pada saat melayani pelanggan Shuttle Express.
Beberapa fitur yang terdapat dalam MDT adalah:
GPS Integration
Reservation Detail Display
22
2-Way Messaging
Quick Res Capable
Credit Card Capture
Bar Code Scan Capable
Driver Self-Reconciliation
Thermal Printer
MDT bekerja menggunakan MS Windows XP Pro dan display menggunakan
layar sentuh yang sangat memudahkan penggunaan. Dispatcher di kantor atau
stasiun pengendali akan mengirimkan detail reservasi kepada pengemudi secara
regular. Data akan diterima oleh pengemudi dan pengemudi dapat memeriksa
informasi yang disampaikan dan dapat membalas dengan pesan teks kepada
dispatcher. MDT juga memiliki kemampuan untuk ditambahkan beberapa alat
peripheral seperti credit card reader, scanner bar code, dan printer, untuk
memungkinkan pengemudi melakukan scanning atas boarding ticket, menggesek
dan meng-otorize kartu kredit dan mencetak receipt kepada pelanggan secara
cepat dan efisien.
5. GPS Fleet Tracking
Keberadaan Global Positioning System (GPS) telah dimanfaatkan secara
luas dalam bidang bisnis maupun untuk keperluan pribadi, dengan membawa
penerima atau receiver GPS maka keberdaaan atau posisi seseorang atau benda
lainnya baik diam maupun bergerak dengan mudah dapat diketahui. Berikut
adalah cara kerja GPS receiver/tracker :
a. Jumlah satelit GPS terdiri dari 27 satelit, satelit GPS dilengkapi dengan jam
atom (atomic clock) yang secara terus menerus mengirimkan signal radio
berisi data lokasi keberadaan dari setiap atau masing masing satelit.
b. Pada saat alat penerima GPS di bumi menerima signal dan locked terhadap 4
satelit GPS maka alat penerima GPS tersebut akan mengolah secara otomatis
sinyal dari keempat GPS tersebut menjadi informasi lokasi posisi perangkat
penerima GPS tersebut dibumi.
23
c. Data data ini kemudian terhubung ke server komputer di kantor pusat atau
kantor pengendali/kontrol keberadaan armada van di lapangan dengan
informasi yang mudah diakses dan mudah dibaca.
d. Perangkat GPS yang dipakai oleh Shuttle Express disuplai oleh perusahaan
Global Tracking Group dengan mempergunakan unit Ubi-5000e GPS tracking
system yang sudah banyak dipakai didalam dunia bisnis untuk keperluan
mendeteksi armada angkutan.
Gambar 3. Sistem Kerja GPS Pada Shuttle Express
6. Penggunaan jaringan GSM (EDGE, 3G, 4G) dan telephone cellular
Kemampuan yang dimiliki pager sangat terbatas yaitu hanya pada
kemampuan mengirim dan menerima teks dan jumlah karakter juga terbatas,
sejalan dengan perkembangan teknologi GSM (EDGE, 3G dan 4G) komunikasi
mobile dan peralatan telepon selular maka pager diganti dengan telephone cellular
yang selain memiliki kemampuan jumlah karakter untuk teks yang lebih banyak
dan juga memiliki fasilitas untuk melakukan hubungan telephone. Teknologi
mobile GSM dengan perkembangan teknologinya dipakai untuk memfasilitasi
unit-unit GPS pada setiap mobil ke server di kantor perusahaan.
24
3.4 Salah satu bahasan spesifik pada Shuttle Express
3.4.1 Penerapan E-Ticket pada Shuttle Express
E-ticket sebenarnya berisi informasi yang sama dengan yang termuat
dalam paper ticket. Perbedaan utamanya adalah data base e-ticket berada di
komputer perusahaan Shuttle Express, bukan di kantong penumpang. Reservasi
penumpang seperti informasi waktu keberangkatan, asal dan tujuan, pilihan
layanan, serta pilihan kelas semua tercatat secara elektronik. Untuk mengeluarkan
e-ticket, Shuttle Express perlu memiliki data base yang terintegrasi dengan
partnernya, antara lain: hotel, tempat wisata, bandara, travel agent, bank, yang
berfungsi untuk menyajikan informasi secara real time. Keuntungan Shuttle
Express dengan menggunakan sistem e-ticket antara lain:
1. Keamanan. Dengan e-ticket penumpang akan merasa aman, karena tidak perlu
takut ketinggalan tiket saat melakukan perjalanan. E-ticket juga sulit hilang,
karena penumpang dapat mengakses kembali e-ticket dari komputer dengan
memasukkan identifikasi yang hanya diketahui oleh penumpang tersebut.
2. Fleksibilitas. Penumpang dapat mengubah tiket yang telah dipesan sesuai
kebutuhan mereka. Penumpang tinggal menginformasikannya pada Shuttle
Express yang akan meng-update perubahan tersebut dalam data base mereka
atau melakukan perubahan sendiri. Shuttle Express juga lebih mudah
menginformasikan perubahan yang terjadi, misalnya jam keberangkatan pada
penumpang lewat email, bahkan sms via handphone.
3. Biaya dan kenyamanan. Dengan e-ticket, Shuttle Express akan menghemat
biaya yang cukup besar. Dana efisiensi ini bisa dialokasikan kepada hal lain
seperti membuat tarif Shuttle Express menjadi lebih kompetitif. Dengan e-
ticket, jam kerja karyawan menjadi berkurang, serta penumpang tidak perlu
frustasi mengantri layanan.
4. Ramah lingkungan. Dengan penggunaan e-ticket secara luas, telah
menyelamatkan sekitar 50.000 buah pohon pertahun yang digunakan sebagai
bahan dasar paper ticket.
Langkah-langkah pemesanan tiket online untuk mendapatkan e-ticket
Shuttle Express adalah sebagai berikut :
1. Memilih layanan Shuttle Express
25
2. Menetukan asal, tujuan dan waktu
3. Memasukkan data diri calon penumpang
4. Melakukan pembayaran
5. Mendapatkan e-ticket
E-ticketing menyediakan banyak manfaat diantaranya :
1. Efisiensi biaya: Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan
pengiriman tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi kertas untuk
mencetak tiket manual dan amplonya. Mengurangi tenaga kerja yang terkait
dengan pencetakan dan pengiriman tiket.
2. Aman: E-ticket aman dan terproteksi. Barcode validasi menghilangkan
kemungkinan palsu dan duplikat tiket.
3. Efisien dalam pengiriman tiket: Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik
segera setelah mereka membelinya atau menyimpan pada memory gadget
pelanggan dan menunjukannya pada petugas/driver pada saat akan
menggunkan fasilitas Shuttle Express
4. Informasi tambahan: E-ticket menyediakan space untuk tambahan informasi
seperti peta jalan, arah, dan informasi pelanggan lainnya.
5. Periklanan: E-ticket menyediakan kemampuan unik periklanan. Meningkatkan
pendapatan Shuttle Express dengan menawarkan space iklan pada web tiket.
Shuttle Express menggunakan aplikasi e-business yang dimana
menghubungkan bisnis dengan konsumen akhirnya. Sistem yang interaktif dalam
proses online pemesanan tiket dibutuhkan oleh sebuah website dalam hal ini
website Shuttle Express. Website yang baik (user friendly) sebaiknya memiliki
persyaratan sebagai berikut:
1. Context: yaitu berupa desain dan tata letak website secara fungsional maupun
estetika terintegrasi tidak ada yang dominan. Pada website Shuttle Express,
website sudah memenuhi persyaratan ini (desain cukup nyaman dilihat dan
mudah untuk diisi).
2. Content: yaitu berupa tulisan, gambar, suara, video yang termuat dalam
website. selain tulisan dan gambar jenis kendaraan, video yang menampilkan
26
kabin kendaraan, keramahan driver, safety driving dan perlakuan barang
pelanggan dapat menjadi nilai tambah suatu website.
3. Commerce: yaitu berupa kemampuan website untuk memungkinkan terjadinya
transaksi komersial. Website harus memiliki tools dan prosedur pembayaran
yang berfungsi baik. Setiap website pasti memiliki prosedur pembayaran
untuk e-ticket.
4. Community: yaitu website yang memungkinkan para penggunanya saling
berkomunikasi sehingga meningkatkan rasa memiliki di kalangan
penggunanya dan pengguna dapat saling membagi informasi. Akan sangat
bermanfaat bila website tersebut memiliki bagian testimonial selain juga
memiliki komunitas pelanggan.
5. Connection: yaitu website yang memiliki hubungan dengan website lain. Pada
website Shuttle Express, hubungan dengan website lain misalnya dengan
website bank kartu kredit/debit untuk pembayaran e-ticket.
6. Customization: yaitu kemampuan website menyesuaikan dengan pengguna
yang berbeda agar membuat pengguna memiliki sentuhan tersendiri terhadap
website. Untuk memberikan sentuhan personal, pengelola website dapat
menggunakan cookies yang akan mengidentifikasi pilihan tiap user dan
memberikan content yang sesuai dengan preferensi pembelian user.
7. Communication: yaitu kemampuan website untuk memungkinkan terjadinya
komunikasi antara pengguna dan pengelola website melalui chatting atau call
center. Pada website Shuttle Express sudah dicantumkan nomor call center
yang bebas pulsa.
27
BAB IV KESUMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Implementasi teknologi sistem informasi di Shuttle Express dapat
membantu pengembangan bisnis dan meningkatkan revenuenya
2. Implementasi teknologi sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi
kerja dan kepuasan konsumen
3. Implementasi teknologi sistem informasi menambah value added
perusahaan
4.2 Saran
1. Bekerja sama langsung dengan hotel kelas menengah ke atas, objek
wisata, pusat perbelanjaan, business conference
2. Mendidik SDM-nya untuk dapat menguasai teknologi yang
diimplementasikan di perusahaan
3. Meningkatkan kerja sama dengan bank untuk dapat memudahkan
pembayaran (online/mobile payment, mesin EDC)
4. Membuat one stop service yang terintegrasi dengan perusahaan third party
untuk memudahkan konsumen dalam mengakses layanan Shuttle Express
khususnya
28
DAFTAR PUSTAKA
McLeod R. 1996. Sistem Informasi Manajemen; Studi Informasi Berbasis
Komputer. Terjemahan. Jakarta: PT. Prenhalindo.
O’Brien, James A. 2000. Management Information System: Managing
Information Technology in the Internetworked Enterprise, Fourth Edition.
Boston: McGraw-Hill.
O’Brien, James A. 2002. Management Information System: Managing
Information Technology in E-Business Enterprise, 5th Ed. Irwin Inc,
Boston: Irwin Inc
O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis dan in
Manajerial. Jakarta: Salemba.