tugas individual (kel a2)

35
TUGAS INDIVIDUAL KELOMPOK A2

Upload: keyko-aldila-darya

Post on 07-Dec-2014

142 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tugas INdividual

TRANSCRIPT

TUGAS INDIVIDUALKELOMPOK A2

Pengaruh Gaya Ortodonti terhadap Jaringan Pendukung GigiTulang Alveolar Hukum Wolf:Tulang sewaktu-waktu membentuk dan mengubah dirinya oleh karena tekanan, bertambah atau berkurangnya massa untuk mengimbangi tekanan tersebut.

Pengaruh Gaya Ortodonti terhadap Jaringan Pendukung Gigi

Resorpsi

Aposisi

Resorpsiakibat dari daerah yang tertekan Pembuluh darah terjepit & terjadi stenosis Gelembung O2 keluar dari darah Terjebak speculae di tulang alveolar Terjadi resorpsi tulang

Teori I

Teori II

Efek hidrodinamik dan piezoelektrik Pembuluh darah meneruskan tekanan hidrodinamik ke dinding tulang alveolar cembung terjadi resorpsi tulang Muatan listrik daerah ini positif

Resorpsi, ada 2 macam:

Frontal Resorption

Undermining Resorption/Rear Resorption

Frontal Resorption

Tekanan pada ligamen periodontal

Pembuluh darah tidak tersumbat

Resorpsi pada permukaan tulang

Undermining Resorption (Rear Resorption)Tekanan terlalu kuat

Pembuluh darah tertutup, nutrisi tidak ada

Terjadi regresi (kemunduran jaringan) & pembentukan hyalin Resorpsi pada bone marrow (substantia spongiosa) Jika tekanan hilang terbentuk pembuluh darah & ligamen periodontal baru

Aposisi Akibat dari daerah yang tertarik Sel yang menyebabkan aposisi adalah osteoblast Osteoblast bertambah jumlah dengan cara: - Proliferasi / diferensiasi sel precursor dalam membran periodontal - Proliferasi / diferensiasi perivascular stem cells Epker & Frost: terjadi fenomena piezoelektrik

Mekanisme aposisiGaya pada gigi Daerah tertarik menjadi cekung & bermuatan listrik negatif

Terbentuk jaringan baru

Proliferasi & diferensiasi osteoblast setelah 1-2 hari

Momen Adalah komponen dari gaya (force) sebagai ukuran potensial rotasi Rumus:Besar Kekuatan Jarak Momen

Secara ortodonti, gaya tidak dapat diaplikasikan langsung terhadap pusat resistensi gigi. Gaya akan menghasilkan momen yg menyebabkan gigi berotasi.

Gambar: Direction: Clockwise or Counter-cw

Kopel Adalah sepasang gaya ortodonti yang mempunyai besar yang setara dan arah identik tetapi berlawanan dengan garis aksi yang tidak berhimpitan. Perubahan berikut dapat dilakukan tanpa mempengaruhi efek mekanikal kopel pada benda secara keseluruhan yaitu: Gaya dapat digerakkan sepanjang garis aksi masing-masing Gaya dapat diputar pada dataran kopel, dengan menjaga garis aksinya tetap sejajar dan jaraknya sejajar Besar gaya dapat dirubah dengan mempertahankan kesetaraan besar gaya dan momen kopel

Resultan Adalah hasil perpaduan dua gaya atau lebih dalam satu garis kerja yang akan menghasilkan gaya pengganti. Dua gaya dengan kekuatan dan garis aksi yang sama seperti resultan, tetapi berlawanan arah equilibrant

Gaya resultan terdiri dari 3, yaitu: 1. Common Point Application3. Resolving force into components

2. Different point of application

Pusat Resisten Merupakan suatu titik keseimbangan sempurna pada gigi ataupun titik analog pada pusat gravitasi dan ketahanan yang paling besar terhadap kekuatan ortodonti.

Gigi berakar 1 pusat resisten: 1/3-1/2 dari panjang gigi Gigi berakar >1 pusat resisten: 1-2 mm dari daerah furkasi

Pusat resistensi tergantung: panjang akar, bentuk & ukuran gigi, posisi gigi, dan perubahan tinggi alveolar.

Pusat Rotasi Adalah suatu titik pusat pada suatu benda bila terjadi gerakan rotasi atau memutar.

Pergerakan gigi terbagi 3: Ad. gerakan yang terjadi ketika semua titik pada gigi digerakan pada jarak yang sama dengan arah yang sama Gerakan translasi dapat dilihat pada ekstrusi, intrusi dan gerakan bodily pada ortodonti.

Translasi

Rotasi Murni

Ad. gerakan yang terjadi ketika titik gerak baik di dalam maupun diatas benda tersebut bergerak dengan melingkar Ad. gerakan yang terjadi apabila gaya yang diberikan pada gigi tidak menembus pusat resisten gigi tersebut

Transversal

PENJANGKARAN ORTODONTI

Definisi Penjangkaran adalah kemampuan bertahan terhadap gaya yang dihasilkan oleh komponen aktif (pegas, busur kawat, elastik atau sekrup ekspansi). Tujuan: Menghasilkan pergerakan pada gigi yang diinginkan, sedangkan gigi yang tidak diharapkan bergerak dapat ditahan atau diupayakan sekecil mungkin.

KLASIFIKASI

LetakGaya yang bekerja

Intraoral Ekstraoral

Resiprokal Diperkuat Tetap Maksimal Moderate Minimum

Penutupan ruang

KlasifikasiPenjangkaran

Intraoral

Ekstraoral

Tooth Bone Anchorage

Tissue Bone Anchorage

Occipital

Cervical

Intramaxillary

Intermaxillary

Simple Anchorage

Reciprocal Anchorage

Intramaxillary

Compound Anchorage

Stationary Anchorage

Intraoral1. Tooth Bone AnchorageTempat perlekatan di gigi dalam mulut.

a. IntramaxillaryPenjangkaran diperoleh dari lengkung rahang yang sama. Menurut sifatnya: - Simple anchorage : satu gigi digunakan untuk menggerakkan satu gigi. - Compound achorage : beberapa gigi digabung untuk menggerakan satu gigi. - Stationary anchorage : sama seperti simple anchorage, tetapi gigi anchorage dapat bergerak secara bodily. - Reciprocal anchorage : gigi akan didistribusikan sama kuat pada kedua belah sisi, sehingga gigi akan bergerak secara bersamaan.

Lanjutan... b. Intermaxillary Menggunakan lengkung rahang yang berlawanan untuk memperoleh penjangkaran. Sering digunakan pada alat fungsional dan alat cekat Sulit untuk pemakaian alat lepasan Pada penggunaan alat lepasan, sering dikombinasikan dengan alat cekat pada salah satu rahangnya

Intraoral2. Tissue Bone Anchorage Diletakkan pada jaringan lunak dalam mulut, mukosa palatum, atau otot-otot perioral.

Ekstraoral1. Occipital AnchoragePenjangkaran yang diletakkan di daerah occipital.

2. Cervical AnchoragePenjangkaran yang diletakkan di tengkuk leher.

Kontrol Penjangkaran Tujuan:Untuk menambah penjangkaran hingga nilainya cukup untuk menahan pergerakan gigi yang tidak diharapkan.

Menjaga agar gaya tetap ringan

Digunakan pada:

Plat dasar (base plate)

Upaya untuk mengontrol penjangkaran Menambah resistensi penjangkaran

Cuspal interlocking Dataran gigitan miring (inclined bite plane)

Busur labialTraksi intermaksila Traksi ekstra oral

Loss of Anchorage Adalah terjadinya gerakan gigi-gigi posterior yang tidak diinginkan ke arah depan, terutama pada rahang atas, walaupun penjangkaran telah diperkuat.

Terima Kasih