tugas implementasi substantif

Upload: herlambank-bagoez

Post on 01-Mar-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    1/16

    TUGAS KELOMPOK

    STUDI IMPLEMENTASI

    CONTOH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SUBSTANTIF

    Oleh

    Anggota Kelomo! "

    He#lam$ang Bag%& Panga#&a '())))'*)

    I+$al ,e-a '().)))/)')0

    P#at1!a A2% La#a&at1 '().)))/.')3

    Aeg1 N1&a Po&tmo4e#na '().)))//''.

    A#1l1a Ha#41ant1 '().)))//'/5

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    2/16

    Penge#t1an Ke$16a!an P%$l1!

    Kebijakan Publik Menurut Thomas R. Dye kebijakan publik adalah tindakan pemerintah

    untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Menurut Dye, apabila pemerintah

    memilih untuk melakukan sesuatu, maka tentunya ada tujuannya, karena kebijakan publikmerupakan "tindakan" pemerintah. Apabila pemerintah memilih untuk tidak melakukan sesuatu,

    inipun merupakan kebijakan publik, yang tentunya ada tujuannya

    Jen1& 7 Jen1& Ke$16a!an P%$l1!

    James . Anderson !#$%& mengelompokkan jenis'jenis kebijakan publik sebagai berikut (

    a. )ubstanti*e Poli+y

    )uatu kebijakan dilihat dari substansi masalah yang dihadapi oleh pemerintah.

    ontoh ( kebijakan pendidikan, kebijakan ekonomi, dan -ain'lain.

    b. Pro+edural Poli+y

    )uatu kebijakan dilihat dari pihak'pihak yang terlibat dalam perumusannya !Poli+y

    )takeholders&.

    ontoh( dalam pembuatan suatu kebijakan publik, meskipun ada -nstansi/rganisasi Pemerintah

    yang se+ara 0ungsional ber1enang membuatnya, misalnya 2ndang'undang tentang Pendidikan,

    yang ber1enang membuat adalah Departemen Pendidikan 3asional, tetapi dalam pelaksanaan

    pembuatannya, banyak instansiorganisasi lain yang terlibat, baik instansiorganisasi pemerintahmaupun organisasi bukan pemerintah, yaitu antara lain DPR, Departemen Kehakiman,

    Departemen Tenaga Kerja, Pe+satuan 4uru -ndonesia !P4R-&, dan Presiden yang mengesahkan

    2ndang'undang tersebut. -nstansi'instansi organisasi'organisasi yang terlibat tersebut disebut

    poli+y stakeholders.

    +. Distributi*e Poli+y

    )uatu kebijakan yang mengatur tentang pemberian pelayanankeuntungan kepada

    indi*idu'indi*idu, kelompok'kelompok, atau perusahaan'perusahaan.

    ontoh( kebijakan tentang "Ta5 6oliday"d. Redistributi*e Poli+y)uatu kebijakan yang mengatur tentang pemindahan alokasi kekayaan, pemilikan, atau

    hak'hak.

    ontoh( kebijakan tentang pembebasan tanah untuk kepentingan umum.e. Regulatory Poli+y

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    3/16

    )uatu kebijakan yang memgatur tentang pembatasan pelarangan terhadap

    perbuatantindakan.ontoh( kebijakan tentang larangan memiliki dan menggunakan senjata api.

    0. Material Poli+y

    )uatu kebijakan yang mengatur tentang pengalokasianpenyediaan sumber'sumber

    material yang nyata bagi penerimanya.

    ontoh( kebijakan pembuatan rumah sederhana.

    g. Publi+ 4oods Poli+y)uatu kebijakan yang mengatur tentang penyediaan barang'barangpelayanan'pelayanan

    oleh pemerintah, untuk kepentingan orang banyak

    ontoh( kebijakan tentang perlindungan keamanan, penyediaan jalan umum.h. Pri*ate 4oods Poli+y

    )uatu kebijakan yang mengatur tentang penyediaan barang'barangpelayanan oleh pihak

    s1asta, untuk kepentingan indi*idu'indi*idu !perorangan& di pasar bebas, dengan imbalan biaya

    tertentu.ontoh( kebijakan pengadaan barang'barangpelayanan untuk keperluan perorangan, misalnya

    tempat hiburan, hotel, dan -ain'lain.

    Contoh Imlementa&1 S%$&tant18e Pol192

    : Pem$e#1an BLT ; BLSM

    I. Isu dan Masalah Kebijakan

    7antuan 8angsung Tunai yang kemudian menjadi )antunan 8angsung Tunai menjadikebijakan pemerintah kepada sekelompok paling miskin, memang hal ini +ukup e0ekti0, bagi

    keluarga miskin akan tetapi pemerintah sendiri telah men+iptakan kondisi ketergantungan pada

    anggaran negara. Kebijakan ini mirip dengan JP) !jaringan pengamanan sosial& pada tingkat

    indi*idu.

    Dasar dari hukum untuk menyesuaikan kenaikan 77M besubsidi adalah pasal 9 ayat %

    22. 3o # Tahun :%: tentang Anggaran Pendapatan 7elanja 3egara !AP73& tahun :%;

    memberikan ke1enangan kepada pemerintah untuk menyesuaikan harga 77M bersubsidi,

    namun setelah lima bulan berjalan presiden tidak menggunakan ke1enangan tersebut. Padahal

    dari segi momentum kenaikan harga 77M bersubsidi paling tepat justru saat ini, menaikan

    in0lansi jundrung lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Presiden berketetapan bah1a kebijakan

    menaikan harga 77M bersubsidi hanya akan diambil kalau program kompensasi untuk rakyat

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    4/16

    miskin, kepastian tentang adanya dana kompensasi menjadi prasyarat bagi presiden untuk

    menaikan harga 77M besubsidi.Program 78)M merupakan program jangka pendek yang diperuntukkan bagi masyarakat

    miskin dari hasil 77M bersubsidi bukanlah model kebijakan baru, pada a1al kenaikan di tahun

    :%%< program kompensasi dari 77M sudah di bentuk dengan nama 78T, kemudian di lanjutkan

    pada tahun :%%9, program 78)M merupakan kelanjutan dari program 78T :%%9.

    Kenaikan 77M mendapat banyak kritikan dari kalangan baik dari para elit politik

    maupun dari masyarakat sendiri, akan tetapi pemerintah sendiri sudah berusaha menunda yang

    seharusnya kenaikan 77M bersubsidi akan dinaikkan pada pertengahan tahun :%:, akan tetapi

    dengan banyaknya yang kontra maka presiden mmengundurkannya hingga bulan juni tahun

    :%;, salah satu alasan kuat pemerintah untuk menaikan harga 77M bersubsidi karena 72M3

    sudah tidak mampu untuk memberikan subsidi lagi untuk pembelian 77M seiring naiknya harga

    minyak dunia.

    Program 78)M sendiri yang diperuntukan kepada mayarakat dengan harapan agar bisa

    mengurangi beban ekonomi, namun banyaknya program tersebut salah sasaran. Kebijakan

    kompensasisubsidi 77M yang diberi nama 78)M yang diperuntukkan bagi rakyat miskin ini

    juga masih banyak mendapatkan kendala dalam sosialisasi, adanya permasalahan tersebut

    disebabkan oleh kebijakan dari pemerintah sendiri, dengan tidak melakukan pendataan dengan

    e0ekti0, sehingga kompensasi 78)M masih salah sasaran, dengan adanya orang yang sebenarnya

    tidak berhak menerima menjadi penerima program tersebut, sedangkan orang yang seharusnya

    berhak menerima program tersebut kenyataannya tidak mendapatkannya. 6al ini menjadi

    indikasi dari analisis kebijakan sediri bah1a kebijakan tersebut belum bisa mengatasi

    perekonomian bagi masyarakat miskin, bukan akan menyelesaikan masalah, akan tetapi

    berdampak pada timbulnya masalah baru. Program 78)M masih banyak dari kalangan orang

    tertentu yang mendapatkan keuntungan.

    7erikut ini beberapa rin+ian permasalahan'permasalahan yang terjadi dalam

    implementasi 78)M di masyarakat (

    Pihak yang menerima bantuan

    Dalam pelaksanaannya, eksekusi daripada 78)M ini menghadapi banyak masalah.

    ontoh masalahnya adalah banyak 1arga miskin yang tidak mendapatkan bantuan tunai.

    7eberapa 1arga yang seharusnya tidak mendapatkan bantuan ini, seperti orang yang telah

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    5/16

    meninggal. 7eberapa kalangan juga menilai 78)M ini tidak tepat, dan juga tidak merata.

    4ubernur Jakarta Joko =idodo, juga menyatakan bah1a bantuan langsung sementara

    masyarakat ini tidak merata, dan akan juga melakukan bantuan tunai untuk membantu rakyat

    miskin.

    7erikut adalah kasus'kasus di mana bantuan 78)M salah sasaran(

    Pada :< Juni :%;, di Desa Rempoah, Ke+amatan 7aturraden, 7anyumas, Ja1a Tengah,

    =arkem, yang berusia >< tahun, malah tidak menerima 78)M, padahal ia adalah janda

    yang hidup sebatang kara pada rumah yang berukuran ? 5 < meter.

    Pada :< Juni :%;, di Makassar.)ula1esi )elatan, sejumlah ibu'ibu yang menggunakan

    kalung, gelang, dan gi1ang emas malah menerima bantuan 78)M. Tujuan ibu'ibu

    tersebut menerima bantuan 78)M bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari'hari,

    namun digunakan untuk berme1ah'me1ahan.

    Pada : Juli :%;, di 7andung,Ja1a 7arat, Ayu, yang berusia :> tahun, menerima bantuan

    78)M, padahal ia sudah termasuk kategori orang yang sudah mampu. 6al ini dapat

    dilihat dari kalung, +in+in, dan anting'anting yang membaluti tubuh Ayu. )ementara itu,

    Atikah, menerima 78)M dengan tujuan membayar utang yang ditagihkan rentenir yang

    dibebankan padanya.

    Data yang Tidak Valid

    )alah satu dari penyebab tidak sampainya bantuan yang tepat sasaran adalah data yang

    tidak *alid. Menurut )ekretaris ksekuti0 Tim 3asional Per+epatan Penanggulangan Kemiskinan

    !T3P:K&, penggunaan data dari 7adan Pusat )tatistikyang bertahun :% disebabkan karena

    pemutakhiran dan sur*ei membutuhkan 1aktu dan biaya mahal. )elain itu pula, penggunaan data

    yang tidak *alid membuat 78)M seperti kelanjutan dari 78T.

    Keluhan, protes dan demonstrasi

    8emahnya penga1asan pemerintah akan bantuan 78)M membuat sebagian 1arga yang

    berhak menerima bantuan 78)M malah tidak mendapatkan bantuan 78)M. )ementara itu,

    https://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_Jakartahttps://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodohttps://id.wikipedia.org/wiki/Banyumashttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttps://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pusat_Statistikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodohttps://id.wikipedia.org/wiki/Banyumashttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttps://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pusat_Statistikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_Jakarta
  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    6/16

    sebagian 1arga yang tidak berhak menerima bantuan 78)M malah mendapatkan bantuan

    78)M. /leh karena itu, terjadilah protes dan demonstrasi yang disebabkan oleh bantuan 78)M

    yang tidak tepat sasaran.

    7erikut adalah protes dan demonstrasi yang terjadi karena bantuan 78)M yang tidak tepat

    sasaran(

    Pada :< Juni :%;, di Desa Rempoah, Ke+amatan 7aturraden, 7anyumas, Ja1a Tengah,

    Kepala Desa Rempoah mengaku banyak mendapat protes dari masyarakat yang menaruh

    perhatian terhadap =arkem.

    Pada : Juli :%;, di Kabupaten 3ganjuk, Ja1a Timur, sebagian 1arga merasa keberatan

    atas jumlah uang bantuan 78)M yang seharusnya mereka terima Rp;%%.%%% malah

    dipotong sebesar Rp%%.%%% menjadi Rp:%%.%%%. Mbah Parni, yang berusia >$ tahun,

    mengaku panitia desa memotong dana tersebut dengan alasan akan diberikan kepada

    1arga miskin lain yang tak terda0tar sebagai penerima 78)M. Mbah Parni mengaku berat

    dengan pemotongan itu. 3amun ia terpaksa menyetujuinya, sebab, hal serupa juga

    dilakukan kepada seluruh 1arga yang mengantre pen+airan dana 78)M di kantor pos

    setempat.

    : Ke$16a!an Pen4141!an In!l%&1 .' Tah%n .''/ tentang )istem

    Pendidikan 3asional, maupun dalam Pe#at%#an Men41!na& No> (' tah%n .''0 tentang

    Pendidikan -nklusi0 7agi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi

    Ke+erdasan danatau 7akat -stime1a. Pendidikan adalah salah satu sektor pembangunan.

    Pen4141!an In!l%&1

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    7/16

    menghargai orang lain yang berbeda suku, budaya, nilai, kepribadian, dan keber0ungsian 0isik

    maupun psikologis.

    )aat ini belum ada angka pasti tentang jumlah anak berkebutuhan khusus !A7K& di

    -ndonesia. 3amun, yang pasti jumlah mereka yang belum memperoleh hak pendidikan masih

    sangat banyak. Data resmi Direktorat P)87 tahun :%%$ menyebutkan bah1a jumlah A7K yang

    sudah mengikuti pendidikan 0ormal baru men+apai :?,$@ atau $9.>9# anak dari populasi anak

    +a+at di -ndonesia, yaitu ;9.>%% anak !Dire+torat P)87, :%%9&. -ni artinya masih terdapat

    sebanyak >

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    8/16

    namun diyakini bah1a se+ara alamiah pendidikan inklusi sudah berlangsung sejak lama. 6al ini

    tidak lepas dari 0aktor'0aktor 0iloso0i, sosial, maupun budaya -ndonesia yang sangat menghargai

    dan menjunjung tinggi kebhinekaan atau keberagaman. )eyogyanya, agar semua anak

    berkebutuhan khusus dapat ditampung di pendidikan inklusi0. )alah satu penyebab masih

    terbatasnya jumlah sekolah pendidikan inklusi dan biaya operasional yang jauh lebih tinggi

    dibandingkan dengan sekolah biasareguler. )elain itu pada umumnya lokasi )87 berada di ibu

    kota kabupatenkota, padahal anak'anak berkebutuhan khusus tersebar hampir di seluruh daerah

    !ke+amatandesa&, tidak hanya di ibu kota kabupaten saja. Akibatnya sebagian dari mereka,

    terutama yang kemampuan ekonomi orang tuanya lemah, terpaksa tidak disekolahkan karena

    lokasi )87 jauh dari rumah, sementara kalau akan disekolahkan di sekolah terdekat, sekolah

    tersebut tidak bersedia menerima karena merasa tidak mampu melayaninya. )ebagian yang lain,

    mungkin selama ini dapat diterima di sekolah terdekat, namun karena ketiadaan guru

    pembimbing khusus akibatnya mereka beresiko tinggal kelas dan akhirnya putus sekolah.

    Pendidikan inklusi0 adalah suatu proses pendidikan yang memungkinkan semua anak

    berkesempatan untuk berpartisipasi se+ara penuh dalam kegiatan kelas regular, tanpa

    memandang kelainan, ras, atau karakteristik lainnya. Pendidikan inklusi0 memberikan berbagai

    kegiatan dan pengalaman, sehingga semua sis1a dapat berpartisipasi dan berhasil dalam kelas

    reguler yang ada di sekolah tetangga atau sekolah terdekat. Dengan demikian kehadiran

    pendidikan inklusi0 berpotensi mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi setiap anak

    dengan segala keragamannya, terutama anak berkebutuhan khusus. Cang pada gilirannya bah1a

    pendidikan inklusi0 merupakan strategi yang e0ekti0 bagi pensuksesan 1ajib belajar pendidikan

    dasar )embilan tahun> Ke%nt%ngan 4a#1 en4141!an 1n!l%&1< &em%a ana! te#ma&%! ana!

    $e#!e$%t%han !h%&%& 4aat &al1ng $e#1nte#a!&1 &e9a#a ?a6a# &e&%a1 4engan t%nt%tan

    !eh14%an &eha#1:ha#1 41 ma&2a#a!at@ 4an !e$%t%han en4141!ann2a 4aat te#en%h1

    &e&%a1 oten&1n2a ma&1ng:ma&1ng.

    Konsekuensi penyelenggaraan pendidikan inklusi0 adalah pihak sekolah dituntut

    melakukan berbagai perubahan, mulai +ara pandang, sikap, sampai pada proses pendidikan yang

    berorientasi pada kebutuhan indi*idual tanpa diskriminasi. Permasalahan tersebut di atas, sangat

    diperlukan kebijakan pendidikan inklusi0, yang sudah diatur pada Peraturan Menteri Pendidikan

    3asional R- 3omor $% Tahun :%%# tentang Pendidikan -nklusi0 7agi Peserta Didik Cang

    Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Ke+erdasan danatau 7akat -stime1a. Dengan

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    9/16

    dikeluarkannya peraturan tersebut di atas, tentang pendidikan inklusi0 bertujuan( !a& memberikan

    kesempatan yang seluas'luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan 0isik,

    emosional, mental, dan sosial, atau memiliki potensi ke+erdasan danbakat istime1a untuk

    memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya !b&

    me1ujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak

    diskriminati0 bagi semua peserta didik. Agar pendidikan inklusi0 dapat berjalan dengan baik,

    sangat diperlukan implementasi kebijakan inklusi0, oleh karena itu sangat dibutuhkan para

    implementor yang mempunyai komitmen tinggi, mau dan mampu melaksanakan kebijakan

    tersebut. Dalam mengimplementasikan pendidikan inklusi0 banyak 0aktor'0aktor yang harus

    dipertimbangkan, antara lain ( !a& kebijakan hukum dan perundang'undangan, !b& sikap,

    pengalaman dan pengetahuan, !+& tujuan pendidikan nasional dan kurikulum tingkat satuan

    pendidikan, !d& perubahan paradigma pendidikan seperti( desain pembelajaran, strategi

    pembelajaran, dan penilaian hasil belajar&, !e& adaptasi lingkungan, dan !0& kerja sama kemitraan

    yang meliputi( pemerintah, sekolah, orang tua dan masyarakat. Pen4141!an 1n!l%&1< me#%a!an

    &alah &at% amanat 41 4alam UU No> .';.''/ tentang S1&tem Pen4141!an Na&1onal . Dalam

    penjelasan Pasal < ditegaskan bah1a pendidikan khusus bagi peserta didik yang mengalami

    hambatan belajar karena kelainan 0isik, mental, intelektual, emosi dan sosial, danatau memiliki

    potensi ke+erdasan dan bakat istime1a, dapat diselenggarakan se+ara inklusi0 danatau berupa

    satuan pendidikan khusus. Be#4a&a#!an amanat %n4ang:%n4ang te#&e$%t@ enge#t1an

    en4141!an 1n!l%&1< 41tega&!an a4a Pe#men41!na& Nomo# (' tah%n .''0. Pendidikan

    -nklusi0 adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua

    peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi ke+erdasan danatau bakat istime1a

    untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan se+ara

    bersama'sama dengan peserta didik pada umumnya. )eperti halnya )ekolah 4aluh 6andayani

    )urabaya, merupakan institusi pendidikan inklusi0 yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kota

    )urabaya untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi0 Bsatu atapB meliputi jenjang pendidikan

    TK, )D, )MP, )MA dan ollege !setara D:&. )ekolah 4aluh 6andayani adalah sekolah umum

    yang juga memberikan layanan pendidikan bagi berkebutuhan khusus yang memiliki

    karakteristik dan kemampuan beragam, dengan pertimbangan bah1a anak berkebutuhan khusus

    +enderung terabaikan. Padahal anak'anak tersebut mempunyai problem dilematis dalam

    menentukan tempat dimana ia harus sekolah. Apabila disekolahkan di sekolah umum ia akan

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    10/16

    mengalami kesulitan mengikuti proses pembelajaran seperti teman'teman lainnya, bahkan sering

    mendapatkan ejekan, sedangkan guru tidak mempunyai 1aktu mem0okuskan diri untuk

    memperhatikan mereka. Akibatnya mereka mungkin sering tidak naik kelas yang pada akhirnya

    menjadi drop out.7erdasarkan 0enomena di atas, masih banyak anak'anak berkebutuhan khusus

    yang belum mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Kondisi ini disebabkan

    adanya berbagai hambatan termasuk didalamnya kondisi sosial dari masyarakat. 6ambatan

    lainnya datang dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusi0 belum dapat menyelenggarakan

    pendidikan inklusi0 se+ara optimal. )ehingga penyelenggara pendidikan inklusi0 ini sampai

    sekarang belum berkembang baik. Padahal menurut Eoreman !:%%:& sekolah inklusi0 harus

    menyediakan semua kebutuhan sis1a, apapun tingkat kebutuhan dan keadaan sis1a tersebut.

    ,eal1tan2a &e$ag1an $e&a# ma&2a#a!at me#a&a mal% mem%n2a1 ana! 9a9at ata% ana!

    2ang mem%n2a1 !emam%an 41 $a?ah #ata#ata@ &eh1ngga me#e!a $e#%a2a

    men2em$%n21!an ana!n2a> Dengan 4em1!1an ana! te#&e$%t t14a! 4aat mene#1ma

    en4141!an &e$aga1mana me&t1n2a> A!1$atn2a@ ana!:ana! te#&e$%t t14a! men4aat!an

    la2anan en4141!an &ee#t1 ana!:ana! la1nn2a> D1 la1n 1ha! $an2a! o#ang t%a 2ang $el%m

    &a4a# $ah?a ana!n2a 2ang mem%n2a1 !e!h%&%&an 2ang 6%ga mem1l1!1 ha! 2ang &ama

    4engan ana! la1nn2a> Ka#ena 1t%@ eme#1ntah mem1nta !e&a4a#an ma&2a#a!at %nt%!

    mem$e#1 a!&e& !ea4a me#e!a> Hal:hal &ee#t1 1n1lah 2ang menga!1$at!an en4141!an

    1n!l%&1< 41 In4one&1a !%#ang $e#!em$ang 4an $el%m $1&a me?%6%4!an m%t% en4141!an

    2ang 41ha#a!an oleh ma&2a#a!at>

    Ua2a en1ng!atan m%t% en4141!an 41 &e!olah e#l% 414%!%ng !emam%an

    mana6e#1al Keala Se!olah> Kepala )ekolah hendaknya berupaya untuk mendayagunakan

    sumber'sumber, baik personal maupun material se+ara e0ekti0 dan e0isien guna menunjang

    ter+apainya tujuan pendidikan di sekolah se+ara optimal, diperlukan dukungan dari manajemen

    sekolah. Manajemen sekolah akan e0ekti0 dan e0isien apabila didukung oleh sumber daya

    manusia yang pro0essional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang sesuai dengan

    tingkat perkembangan dan karakteristik sis1a, kemampuan dan task commitment !tanggung

    ja1ab terhadap tugas& tenaga kependidikan yang handal, sarana prasarana yang memadai untuk

    mendudung kegiatan belajar mengajar, dana yang +ukup untuk menggaji sta0 sesuai dengan

    0ungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Apabila salah satu hal di atas tidak sesuai

    dengan yang diharapkan danatau tidak ber0ungsi sebagaimana mestinya, maka e0ekti*itas dan

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    11/16

    e0isiensi pengelolaan sekolah kurang optimal. Manajemen sekolah, memberikan ke1enangan

    penuh kepada kepala sekolah untuk meren+anakan, mengorganisasikan, mengarahkan,

    mengkoordinasikan, menga1asi, dan menge*aluasi komponen'komponen pendidikan suatu

    sekolah yang meliputi input sis1a, tenaga kependidikan, sarana prasarana, dana, manajemen,

    lingkungan, dan kegiatan belajar'mengajar !Depdiknas :%%;( ':&. Dalam en4141!an 1n!l%&1

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    12/16

    )> Kom%n1!a&1

    Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu proses yang amat kompleks dan rumit.

    )eseorang bisa menghambat hanya untuk kepentingan tertentu, atau menyebarluaskannya. Di

    samping itu sumber in0ormasi yang berbeda juga akan melahirkan interpretasi yang berbeda

    pula. )eperti halnya para implementor dari Dinas Pendidikan dalam satu semester hanya

    memberikan sosialisasi tentang pelaksanaan kebijakan inklusi0 di )ekolah 4aluh 6andayani

    )urabaya hanya dua kali dalam satu semester. -ni menunjukkan bah1a 0rekuensi sosialisasinya

    relati0 sedikit. Padahal sosialisasi ini sangat penting bagi )ekolah, karena dalam proses

    pembelajaran yang ada di sekolah inklusi0 +ara penanganan sangat unik. Keunikan ini

    dikarenakan sis1a yang ada di sekolah 4aluh 6andayani mempunyai karakteristik yang

    beragam, baik sikap, daya ber0ikir, dan perilaku sis1a. 7erdasarkan hasil penelitian komunikasi

    berpengaruh se+ara signi0ikan terhadap kualitas pelaksananan proses pembelajaran yang ada di

    sekolah 4aluh 6andayani )urabaya, realitanya sosialisasi yang diberikan oleh para implementor

    aparat Dinas Pendidikan Kota )urabaya sering terlambat, dan kurang dipahami oleh para guru

    maupun tenaga kependidikan, +ara penyampaian kurang jelas. Padahal guru merupakan ujung

    tombak dalam pelayanan pendidikan, kalau guru kurang memahami apa yang disampaikan oleh

    para implementor, maka dalam melaksanakan proses pembelajaran terhadap anak yang

    berkebutuhan

    khusus kurang optimal dalam men+apai sasaran yang diharapkan. 2ntuk lebih jelasnya disajikan

    data tentang sosial aparat Dinas Pendidikan Kota, Pertemuan guru dan pertemuan dengan 1ali

    murid.

    .> S%m$e# 4a2a

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    13/16

    Komponen sumberdaya ini meliputi jumlah sta0, keahlian dari para pelaksana, in0ormasi

    yang rele*an dan +ukup untuk mengimplementasikan kebijakan dan pemenuhan sumbersumber

    terkait dalam pelaksanaan program, adanya ke1enangan yang menjamin bah1a program dapat

    diarahkan sebagaimana yang diharapkan, serta adanya 0asilitas'0asilitas pendukung yang dapat

    dipakai untuk melakukan kegiatan program seperti dana dan sarana prasarana. )umberdaya

    manusia yang tidak memadai !jumlah dan kemampuan& berakibat tidak dapat dilaksanakannya

    program se+ara sempurna, karena mereka tidak bisa melakukan penga1asan dengan baik. Dilihat

    dari aspek dana, )ekolah 4aluh 6andayani sebenarnya dalam proses pengembangan pendidikan

    masih membutuhkan dana untuk pengembangan penambahan kelas, dilihat aspek sarana dan

    prasarana penunjang proses pembelajaran masih kurang. Dilihat aspek sumber daya manusia

    belum semua guru'guru memiliki kemampuan pendidikan inklusi0. 2ntuk itu perlu adanya

    manajemen )DM yang baik agar dapat meningkatkan kinerja program. 2ntuk mendukung

    implementasi kebijakan inklusi0 )ekolah 4aluh 6andayani )urabaya mengirim para guru'guru

    mengikuti pelatihan, dan seminar'seminar1orkshop. 7erdasarkan tabel tersebut di atas, dapat

    dikatakan bah1a sekolah 4aluh 6andayani )urabaya berusaha membantu para guru untuk

    meningkatkan kompetensi sesuai dengan tugas dan 0ungsinya.

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    14/16

    /> D1&o&1&1

    Keberhasilan pendidikan inklusi0 tidak terlepas dari elemen'elemen dasar yang

    memungkinkan pendidikan inklusi0 dapat diimplementasikan. lemen'elemen dasar tersebut

    antara lain( sikap kepala sekolah, guru yang positi0 terhadap keanekaragaman sis1a. lemen

    yang terpenting dalam pendidikan inklusi0 adalah sikap guru terhadap sis1a yang membutuhkan

    layanan pendidikan khusus. )ikap guru tidak hanya berpengaruh setting kelas tetapi juga dalam

    pemilihan strategis pembelajaran, perilaku prososial, yang dimaksud dengan perilaku prososial

    adalah adanya guru yang melakukan bantuan atau pertolongan kepada sis1a tanpa pamrih, dan

    juga memberikan dorongan pada sis1a untuk lebih meningkatkan dalam belajar agar dapat

    meningkatkan prestasi akademik dan sosial. Pendidikan inklusi0 tidak hanya menekankan pada

    prestasi akademik saja, tetapi juga kompetensi sosial. Ke+ederungan sikap perilaku implementor

    dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan inklusi0 juga dipengaruhi oleh insenti0 yang

    diterimanya. -nsenti0 menekankan tingkat ke+ukupan hadiah !reward& yang akan diterima

    implementor kebijakan bila bersedia atau berhasil dalam melaksanakan kebijakan pendidikan

    inklusi0. -nsenti0 juga dimaknai luas sebagai sarana atau instrumen penga1asan bagi pelaksana

    kebijakan agar bersedia menerapkan kebijakan sesuai dengan ren+ana yang ditetapkan oleh

    pembuat kebijakan. 2ntuk lebih jelasnya disajikan data hasil 1a1an+ara dengan para in0orman

    mengenai sikap dari para guru dalam melaksanakan implementasi kebijakan pendidikan inklusi0.

    7erdasarkan tabel tersebut di atas dapat dikatakan bah1a semua guru yang ada di sekolah 4aluh

    6andayani )urabaya mempunyai sikap positi0 terhadap implementasi kebijakan pendidikan

    inklusi0. )ikap positi0 ini akan mampu menunjang proses pembelajaran yang ada di sekolah dan

    pada gilirannya akan mampu menge0ekti0kan pelaksanaan proses pembelajaran.

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    15/16

    5> Fa!to# St#%!t%# B1#o!#a&1)truktur birokrasi dalam implementasi kebijakan memegang peranan penting disamping

    0aktor'0aktor komunikasi, sumber daya, dan perilaku pelaksana. )alah satu aspek yang paling

    mendasar dalam struktur birokrasi ini adalah adanya Standard Operating Procedure!)/P&. )/P

    memberi arah pada pelaksana atau implementor dalam hal peman0aatan 1aktu, tindakan'

    tindakan yang dilakukan termasuk tindakan para pejabat. )/P juga memberi ruang pada

    pelaksana dalam suatu organisasi bila terjadi mutasi atau perpindahan pega1ai ke posisi lain.

    )/P memberi pijakan yang jelas pada pega1ai agar dalam melaksanakan akti*itas barunya tidak

    men+ari'+ari bagaimana +ara mengerjakan sesuatu, kepada siapa dan apa isi yang dituntut dalam

    pekerjaannya, oleh karena itu untuk menunjang implementasi kebijakan pendidikan inklusi0

    diperlukan standar operasional prosedur. 2ntuk lebih jelasnya disajikan data penggunaan standar

    operasional prosedur !)/P&. 7erdasarkan tabel tersebut di atas, terlihat bah1a para guru dalam

    melaksanakan proses pembelajaran pendidikan inklusi0 di sekolah 4aluh 6andayani dikatakan

    baik, karena hampir sebagian besar guru dalam melaksanakan pembelajaran berdasarkan standar

    operasional prosedur yang sudah ditetapkan oleh institusi sekolah 4aluh 6andayani )urabaya.

  • 7/25/2019 TUGAS IMPLEMENTASI SUBSTANTIF

    16/16

    Da