tugas dewi anisa

33
STRATEGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL DAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS 1 SMK N 5 JAKARTA Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Dosen Pengajar Bambang Dharma Putra Penyusun : Dewi Anisa (5235109024) Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Jurusan Fakultas Elektro Universitas Negeri Jakarta 2011

Upload: bunda-dewi

Post on 30-Jun-2015

1.299 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas dewi anisa

STRATEGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL DAN KOMPUTER

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

DI KELAS 1 SMK N 5 JAKARTA

Disusun Dalam Rangka

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran

Dosen Pengajar

Bambang Dharma Putra

Penyusun :

Dewi Anisa (5235109024)

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Jurusan Fakultas Elektro

Universitas Negeri Jakarta

2011

Page 2: Tugas dewi anisa

ABSTRAK

Penelitian dilapangan membuktikan Rendahnya motivasi belajar siswa akan membuat mereka tertarik pada hal-hal yang negative,seperti minum obat- obatan terlarang, pergaulan bebas dan lainnya. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dapat timbul dari luar diri siswa (motivasi ekstrinsik). Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Rendahnya kepedulian guru, merupakan salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi belajar anak. Hal-hal yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya adalah metode dan cara-cara mengajar guru yang monoton dan tidak menyenangkan, media yang digunakan kurang interaktif dan menarik miat belajar siswa, tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak jelas,tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa, latar belakang ekonomi dan sosial budaya siswa. Maka guru perlu melakukan perubahan, baik dalam metode maupun penggunaan media dalam proses belajar mengajar untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Untuk menghasilkan kolaborasi dalam rangka mencapai tujuan yang baik maka pola kerja sama antara ke duanya harus dirancang sedemikian rupa.

Page 3: Tugas dewi anisa

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di Indonesia saat ini sedang memasuki era alih teknologi dalam rangka

menyongsong pembangunan jangka panjang. Pada saat ini pembangunan sedang giat-giatnya

dilaksanakan, begitu pula di bidang pendidikan.

Pembangunan dibidang pendidikan khususnya pendidikan teknologi dan kejuruan

berangsur-angsur ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas serta diselaraskan

dengan kebutuhan di lapangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demi

memenuhi kebutuhan lapangan dan menyelaraskan dengan laju perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Akhirnya lembaga pendidikan di Indonesia khususnya

pendidikan teknologi dan kejuruan dituntut untuk mampu mempersiapkan sumber daya

manusia yang tampil.

Terkait dengan mutu pendidikan, khususnya SMK saat ini kurang memuaskan dalam

artian mereka banyak yang belum siap untuk memasuki dunia kerja. Hal ini disebabkan

karena nilai kompetensi mereka banyak yang berada pada batas minimal. Siswa SMK lebih

suka praktek dibandingkan dengan belajar teori, pada saat belajar teori banyak siswa yang

malas ataupun cepat bosan. Melihat kondisi tersebut dirasa perlu mengambil langkah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah menggunakan media Audio Visual (

music dan gambar animasi ) dalam proses belajar mengajar di kelas. Dengan memakai media

tersebut diharapkan siswa akan memiliki minat dan semangat untuk belajar

B. Sasaran Tindakan

Siswa Program Keahlian Teknik Audio Video Tingkat I.

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah tersebut dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah dengan menggunakan media Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Elektronika Digital dan Komputer?

2. Jenis media Audio Visual apa yang sesuai untuk pembelajaran Elektronika Digital

dan Komputer ?

Page 4: Tugas dewi anisa

3. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Elektronika

Digital dan Komputer?

4. Suara dan animasi pilihan siapa yang sesuai untuk meningkatkan minat siswa saat

belajar Elektronika Digital dan Komputer ? Pilihan siswa atau pilihan guru ?

D. Pembatasan Masalah

Karena begitu luasnya permasalahan yang ada dan waktu penelitian yang terbatas

maka penelitian tindakan kelas ini hanya dibatasi pada masalah : Apakah minat belajar siswa

dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan suara dan gambar animasi untuk meningkatkan

minat belajar siswa saat belajar Elektronika Digital dan Komputer?

E. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah

maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana cara meningkatkan minat

belajar siswa saat belajar teori elektronika Digital dan Komputer dengan menggunakan media

Audio Visual?

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pemecahan masalah atas minat belajar

siswa terhadap pelajaran Elektronika Digital dan Komputer yaitu dengan menggunakan

media Audio Visual pada saat proses pembelajaran.

G. Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan penelitian ini akan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Elektronika Digital dan Komputer.

Page 5: Tugas dewi anisa

II. KAJIAN PUSTAKA

Penelitian ini memilih media Audio Visual sebagai pemecahan masalah atas minat

belajar siswa pada saat belajar teori Elektronika Digital dan Komputer di kelas. Hubungan

tersebut di dapat dari landasan teori yang ada sebagai berikut :

Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas,

tanpa ada yang memerintah. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan

yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.

Mengembangkan suatu minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa

melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari atau dilakukan

dengan dirinya sendiri sebagai dirinya sendiri sebagai individu. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat itu.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu persyaratan yang menunjukan bahwa

siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.

Di dalam belajar peran minat sangatlah penting. Belajar yang disertai minat akan

mendorong siswa belajar untuk lebih giat dan lebih baik dari pada siswa yang belajar tanpa

disertai minat. Minat timbul pada diri siswa yang belajar tanpa disertai minat. Minat timbul

pada diri siswa karena tertarik akan sesuatu kebutuhan atau merasakanbahwa sesuatu yang

akan dipelajarinya itu dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun bila minat itu tidak disertai

dengan usaha yang baik, maka belajar akan sulit berhsil dengan baik.

1. Visual ( belajar dengan cara melihat )

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya

belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam

hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada

peragaan / media, ajak mereka ke obyek - obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut,

Page 6: Tugas dewi anisa

atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya

di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan

ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di

depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di

otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti

diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka

mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Ciri - ciri gaya belajar visual :

Bicara agak cepat

Pembaca cepat dan tekun

Lebih suka musik dari pada seni

Tidak mudah terganggu oleh keributan

Lebih suka membaca dari pada dibacakan

Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar

Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato

Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi

Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata

Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan

seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

a. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.

b. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.

c. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.

d. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).

e. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

Page 7: Tugas dewi anisa
Page 8: Tugas dewi anisa

2. Auditori ( belajar dengan cara mendengar )

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang - sedang saja.

Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat

pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke

alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat

dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak

auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch ( tinggi

rendahnya ), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang

mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini

biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan

kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori :

Penampilan rapi

Mudah terganggu oleh keributan

Biasanya ia pembicara yang fasih

Berbicara dalam irama yang terpola

Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri

Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual

Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca

Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada

yang dilihat

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam

keluarga.

Page 9: Tugas dewi anisa

2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

3. Gunakan suara musik untuk mengajarkan anak.

4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.

5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk

mendengarkannya sebelum tidur.

Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru

bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen

dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication

and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam

proses belajar, yaitu:

1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.

2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.

3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan

pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, cd pembelajaran,

OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa

disebut software).

4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan

pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, dvd, dan

sebagainya.

5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam

membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup

ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.

6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang,

pencahayaan, dan sebagainya.

Bahan & alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media

pendidikan.

Page 10: Tugas dewi anisa

Media Pendidikan

Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari medium batasan

mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja

yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.

Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul

mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran.Kita harus mengetahui

dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran,karena proses belajar mengajar

hakekatnya adalah proses komunikasi,penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan

berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-

kata& tulisan) maupun non-verbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol

komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.

Ada kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak. Kegagalan / ketidakberhasilan

dalam memahami apa yang didengar, dibaca,dilihat atau diamati. Kegagalan /

ketidakberhasilan atau penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers

atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima.

Secara umum media mempunyai kegunaan:

1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber

belajar.

4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,

auditori & kinestetiknya.

5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan

persepsi yang sama.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

Page 11: Tugas dewi anisa

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat

ditingkatkan

8. Peran guru berubahan kearah yang positif

Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut Anderson,1976 berikut ini :

KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL1.Audio pita audio (rol atau kaset)

piringan audioradio (rekaman siaran)

2.Cetak buku teks terprogrambuku pegangan/manual buku tugas

3.Audio – Cetak buku latihan dilengkapi kasetgambar/poster (dilengkapi audio)

4.Proyek Visual Diam film bingkai (slide)film rangkai (berisi pesan verbal)

5.Proyek Visual Diamdengan Audio

film bingkai (slide) suarafilm rangkai suara

6.Visual Gerak film bisu dengan judul (caption)

7.Visual Gerakdengan Audio

film suaravideo/vcd/dvd

8.Benda benda nyatamodel tirual (mock up)

9.Komputer media berbasis komputer; CAI (Computer AssistedInstructional) & CMI ( Computer Managed Instructional )

Dari teori di atas di dapat bahwa ada tiga ( 3 ) modalitas belajar seseorang yaitu suara,

penglihatan dan gerakan. Yang terkait dengan penelitian ini adalah audio dan visual. Melihat

dua ( 2 ) tipe ini, akan cocok apabila diterapkan pembelajaran dengan menggunakan media

audio visual, oleh karenanya penelitian ini akan menerapkan poin 1 dan 7 pada tabel di atas

yaitu musik sebagai pengiring dan materi pembelajaran dengan gambar animasi diikuti

dengan suara.

Page 12: Tugas dewi anisa

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional

Tujuan penelitian ini untuk menemukan macam-macam suara dan gambar animasi

yang sesuai untuk meningkatkan minat belajar Elektronika Digital dan Komputer.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan berlangsung pada bulan September – Desember 2009 di kelas I

Semester 1, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri ( SMKN ) 5, Jl. Pisangan Baru Timur VII

Pisangan Baru, Jakarta Timur.

C. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif dan dilakukan dengan metode Classroom

Action Research. Penelitian akan dilakukan dalam siklus – siklus yang masing – masing

terdiri dari perencanaan tindakan, memonitor pelaksanaan dan peninjauan kembali. Pada

siklus berikutnya dimungkinkan adanya revisi tindakan untuk tujuan yang belum mencapai

indikator.

Siklus ini dijalankan berdasarkan frekuensi pembelajaran, satu siklus terdiri dari dua

pertemuan.

Pengertian PTK atau action research secara singkat dapat didefinisikan sebagai suatu

bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan

tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK itu dilaksanakan berupa proses kajian

berdaur yang terdiri dari 4 tahap.

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

Page 13: Tugas dewi anisa

3. Pengamatan

4. Refleksi

1) P e r e n c a n a a n

Bagian ini berisikan perlakuan yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan yang tertulis

pada rencana tindakan. Di luar itu adalah pembelajaran-biasa yang telah Anda lakukan

sehari-hari, tidak perlu dituliskan di sini. Harus dibedakan benar antara pembelajaran biasa

dengan PTK. Yang dituliskan dalam siklus hanyalah bagian yang diteliti saja.

2) P e laks a n a a n

Pelaksanaan akan menguraikan apakah hal yang direncanakan dapat direalisasikan secara

penuh. Jika tidak, perlu dilihat polanya dalam periode tertentu; mungkin hanya sebagian yang

dapat dilaksanakan. Tentu saja dapat dielaborasikan pelaksanaan ini secara detail, sampai hal-

hal yang otentik.

3) P e ng a mat a n

Bagian ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai instrument Yang perlu

diperhatikan dalam hal ini adalah sifat triangulasi dan saturasi data. Hasil-hasil pekerjaan

siswa yang otentik dapat disajikan di sini.

4) R e fl e ksi

Refleksi berisikan penjelasan tentang keberhasilan atau kegagalan yang terjadi setelah selang

waktu tertentu. Refleksi diakhiri dengan perencanaan kembali untuk siklus berikutnya.

Page 14: Tugas dewi anisa

Adapun model dan penjelasan untuk masing – masing tahap adalah sebagai berikut :

Siklus I

Permasalahan I Alternatif PemecahanMasalah I

PelaksanaanTindakan I

Refleksi I Analisis Data I Observasi I

Siklus I I

Permasalahan II Alternatif PemecahanMasalah II

PelaksanaanTindakan II

Refleksi II Analisis Data II Observasi II

Belum mencapai target

Sikus selanjutnya

Page 15: Tugas dewi anisa

Instrumen Penelitian

Data yang akan diambil berupa observasi Kegiatan Belajar Mengajar.

Tabel 1Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

GURU

Keterangan :

a. Tanda persegi panjang mewakili posisi siswa dalam kelas.

b. Pengisian dilakukan setiap 20 menit sekali pada saat kegiatan belajar mengajar. Siswa

yang melakukan tingkah laku di bawah ini akan dinomeri pada peta kelas sesuai

dengan nomor urutan tingkah laku yang telah dibuat sebelumnya. Jika tidak

melakukan tingkah laku yang diamati, maka persegi panjang tetap kosong.

Page 16: Tugas dewi anisa

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI ASPEK MINAT YANG DIAMATI

1. Tidak memperhatikan guru

2. Berbicara dengan teman diluar

pelajaran

3. Mengganggu siswa lain

4. Izin keluar kelas

5. Menyimak dengan seksama

6. Mencatat pelajaran

7. Aktif menjawab pertanyaan guru

8. Menjawab pertanyaan guru yang

diajukan padanya

9. Aktif bertanya pada guru

10. Ingin mencoba demonstrasi yang

dilakukan guru

1. Perhatian, rasa ingin tahu

2. Perhatian ( negatif )

3. Perhatian ( negatif )

4. Perhatian ( negatif )

5. Perhatian, rasa ingin tahu, ketekunan

6. Ketekunan

7. Keaktifan, motivasi

8. Keaktifan

9. Keaktifan, rasa ingin tahu, motivasi

10. Keaktifan, rasa ingin tahu, motivasi

E. Dokumen siswa

Dokumen siswa berupa catatan siswa untuk menunjang lembar observasi

berkurangnya kemalasan maupun kebosanan siswa. Dokumen siswa dilihat dan dicatat

peneliti pada setiap akhir pelajaran.

F. Catatan Lapangan

Catatan – catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian – kejadian selama

proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan meliputi perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi. Berdasarkan dari hasil refleksi ini peneliti dapat melakukan perbaikan

– perbaikan terhadap rencana awal.

G. Wawancara dengan siswa

Wawancara dengan siswa dilaksanakan setiap akhir siklus dengan pemilihan siswa

yang diwawancarai secara acak sesuai dengan kebutuhan refleksi untuk perbaikan pada

tindakan siklus berikutnya. Pedoman wawancara dengan siswa menitikberatkan pada

tanggapan dan kesulitan belajar siswa selama proses pembelajaran berikutnya.

Page 17: Tugas dewi anisa

H. Teknik Analisa Data

Hasil penelitian yang berasal dari lembar observasi kegiatan belajar mengajar akan

ditampilkan dalam bentuk teabel persiklus. Sementara hasil wawancara dengan siswa akan

dijelaskan secara deskriptif.

Data yang diambil dari lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar yaitu jumlah

siswa yang melakukan kegiatan yang telah disebutkan pada lembar observasi kelas, akan

dibuat tabel sebagai berikut.

Tabel 2

Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

No KEGIATAN

Jumlah siswa yang melakukan

kegiatan pada 20 menit ke

1 2 3 4 5 6

1 Tidak memperhatikan guru

2Berbicara dengan teman diluar

pelajaran

3 Mengganggu siswa lain

4 Izin keluar kelas

5 Menyimak dengan seksama

6 Mencatat pelajaran

7 Aktif menjawab pertanyaan guru

8Menjawab pertanyaan guru yang

diajukan padanya

9 Aktif bertanya pada guru

10Ingin mencoba demonstrasi yang

dilakukan guru

Setelah diuraikan secara deskriptif, kemudian dari data tersebut akan dibuat perbandingan

dengan indikator yang dimaksudkan.

Tujuan penelitian ini akan tercapai apabila jumlah siswa yang mengikuti kegiatan

belajar dengan baik meningkat dan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar dengan

tidak baik menurun.

Page 18: Tugas dewi anisa

IV. PENUTUP

KESIMPULAN

Untuk meningkatkan minat belajar dan lebih mudah mempelajari konsep-konsep yang

relative sulit dipahami diperlukan model pembelajarn yang menarik seperti model

pembelajaran menggunakan media audio visual. Selain membantu dalam pengembangan

pemahaman konsep, model pembelajaran menggunakan media audio visual semacam ini

akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Agar proses

belajar dapat berlangsung secara efektif dan berdampak positif diperlukan model

pembelajaran menggunakan media audio visual yang menarik, berkualitas dan mudah

diaplikasikan. Model pembelajaran menggunakan media audio visual ini perlu pula diaplikasi

pada mata pelajaran lainnya agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara maksimal.

Page 19: Tugas dewi anisa

DAFTAR PUSTAKA

http://dc195.4shared.com/img/nD451pG4/preview.html

17