tugas 15 buku

Upload: novi-maslahah

Post on 07-Aug-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    1/42

     TUGAS

    RESENSI BUKU

     WILDAN AHMAD AHLISH AMRULLAH

    KELAS : 8 B

    0

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    2/42

    NO : 38

    SMPN 4 SURABAYA

    2015

    1.Seribu Senyum dan Setetes Air Mata

     Judul: Seribu Senyum dan Setetes Air Mata

    Penulis: Myra Sidharta

    Penerbit: Buku Kompas, 2015

     Tebal: 328 Halaman

    Cover buku ini menyebutkan bahwa buku ini merupakan kumpulan esai.

    Bagi saya tidak. Apa yang ditulis oleh Myra saya rasa lebih merupakan

    kumpulan catatan ataupun kolom Myra atas apa yang ditemuinya sehari-

    1

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    3/42

    hari. Menariknya, dari catatan-catatan ini kita diajak untuk merenungkan

     berbagai hal, mulai dari kebudayaan, kemanusiaan, hingga politik.

    Dari apa yang saya amati dari buku ini, saya melihat Myra memang

    memiliki cakrawala pengetahuan yang luas, sehingga banyak hal yang dapat

    ia singgung dalam tulisannya. Ini, saya kira, bukan saja merupakan hasil

    kejeliannya mengamati apa yang terjadi di lingkungannya, melainkan juga

     buah dari kekayaan subyektivitas Myra yang luar biasa. Seperti kita tahu,

    ia adalah seorang psikolog sekaligus sinolog yang mumpuni.

    Sebagai ahli sinologi, tidak mengeherankan jika Myra beberapa kali

    menyampaikan sejumlah persoalan mengenai "nasib" Tionghoa peranakan

    di Indonesia, misalnya mengenai asimilasi yang didorong oleh Orde Baru.

    Karena alasan asimilasi keturunan Tionghoa di Indonesia diminta untuk

    mengganti nama Tionghoa dengan nama asli Indonesia.

    Meskipun Myra mengatakan dirinya setuju dengan proses ini, namun toh ia

    tetap melihat bahwa mengganti nama Tionghoa dengan nama Indonesia

     bukan perkara gampang. Sebab nama Tionghoa merupakan bagian yang

    tidak dapat dipisahkan daengan latar belakang budaya. Artinya, meminta

    mengubah nama Tionghoa sama dengan merenggut keturunan Tionghoa

    dari akar budaya mereka.

    2.Seperti Bulan dan Matahari

    2

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    4/42

     Judul: Seperti Bulan dan Matahari

    Penulis: Stanley Harsa

    Penerbit: Penerbit Buku Kompas, 2015

    Halaman: 253 Halaman

    Sebagai mantan diplomat Amerika yang lama berada di Indonesia, dengan

    lingakaran pergaulannya yang luas, ditambah pernikahannya dengan

    seorang perempuan Indonesia, penulis buku ini memiliki pemahaman yang

    cukup luas mengenai Indonesia. Tidak mengherankan jika pandangan-

    pandangannya tentang Indonesia cukup berdasar dan tidak mengesankan

    "hanya asal bicara".

    Dalam kumpulan tulisannya ini, Harsha banyak melakukan kritik terhadap

    sejumlah persoalan politik, ke budayaan, serta toleransi antar umat

     beragama di Indonesia. Lewat kritiknya ia berusaha meluruskan pandangan

    orang Indonesia yang keliru memahami kebijakan-kebijakan yang

    diputuskan oleh pemerintah Amerika dalam sejumlah persoalan, sebut saja

    3

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    5/42

    mengenai terorisme setelah tragedi 911 tahun 2001. Tidak mengeherankan

     jika kemudian buku terkesan memiliki aroma proganda Amerika di sana-

    sini.

    Namun, di sisisi lain ia juga tidak segan untuk mengritik pemerintah

     Amerika dengan kebijakan-kebijakan terkait terorisme, misalnya saja

    keputusan untuk menyerang Afganistan usai tragedi 911. Juga ketika

    Presiden Bush mengeluarkan istilah-istilah yang dapat memperkeruh

    suasana. Lihat saja ketika Harsha mengritik pernyataan Bush yang

    menyebut istilah Islamofacism. Menurutnya, istilah ini kurang tepat, dan

    dapat meluaskan ketidaksukaan umat Islam terhadap Amerika. Kritik

    serupa juga disampaikan ketika Bush menggunakan istilah "Perang Salib"

     yang jelas merujuk kepada perang melawan Islam.***

    3.Ijab Kibul (Kumpulan Puisi Glenyengan)

    4

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    6/42

     Judul: Ijab Kibul (Kumpulan Puisi Glenyengan)

    Penulis: Slamet Widodo

    Penerbit: Pena Kencana, 2013

     Tebal: 192 Halaman (hardcover)

    Mendengar kata glenyengan, serius tapi guyon alias bercanda, saya selalu

    teringat pada kumpulan kolom Umar Kayam yang pernah dimuat di harian

    Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta. Di dalam kolom-kolom tersebut Umar

    Kayam selalu menyampaikan sesuatu yang serius dengan cara yang jenaka.

    Begitu juga dengan kumpulan puisi ini. Banyak persoalan yang terjadi di

    sekitar kita disampaikan dengan lewat puisi dengan gaya yang mengundang

    tawa. Tawa yang bukan dipicu oleh sekadar tingkat kelucuan sebuah puisi,

    melainkan karena paradoks terdapat dalam puisi tersebut,

    Gaya puisi Slamet Widodo mengungatkan saya pada gaya penulisan Linus

    Suryadi ketika menulis Pengakuan Pariyem, ataupun F Rahardi ketika

    menulis Migrasi Para Kampret. Gaya ini merupakan "perkawinan" antara

    5

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    7/42

    prosa dan puisi. Di sana tak ada bahasa ataupun pilihan kata yang

    terlampau personal, namun bahasa ataupun pilihan kata yang mudah

    dipahami oleh umum. Inilah yang membuat kumpulan puisi ini dapat

    dinikmati oleh siapa saja.

    Saya kutipkan salah satu puisi berujudul Belajar Golf Pertama Kali,

    Di tempat memukul bola

    aku mencoba mengayun

    kuambil yang paling ringan

    kuayun-ayunkan... kediku tertawa

    "Itu pater, pak, untuk di green."

    dasar kampungan aku tertawa

    padahal green dan pater aku tak tahu itu apa

    Puisi di atas memang menggambarkan seseorang yang baru pertama main

    golf di kota besar. Na un secara umum ia menggambarkan karakter

    manusia yang selalu kikuk menghadapi sesuatu yang baru. Paradoksnya, ia

    tidak bertanya untuk mengetahui sesuatu yang baru, melainkan berlagak

    sok tahu agak tidak dikira kampungan atau dianggan ndeso.

     Antologi puisi ini menarik untuk dibaca. Dari buku ini kita diperlihatkan

     berbagai persoalan, mulai persoalan dari politik, sosial, hingga

    kebudayaan.***

    6

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    8/42

    4.Menembus Badai

     Judul: Menembus Badai

    Penulis: Wu Da Ying dan Peilin Go

    Penerbit: Galang Pustaka, 2015

     Tebal: 396 Halaman

    Menjadi kelompok minoritas memang hampir selalu tak menyenangkan.

    Dianaktirikan, ditindas atau bahkan dihilangkan hak-hak yang dimiliki

    secara sepihak, adalah sesuatu yang mungkin dihadapi. Dua hal yang

    dapat dilakukan untuk menghadapi hal ini. Pertama, bertahan dan

    menghadapi segalanya. Kedua, menyerah dan mencari ruang yang dapat

    menerima keberadaan kelompoknya.

    7

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    9/42

    Buku ini memberikan contoh bagaimana seseorang yang menjadi bagian

    dari kelompok minoritas memperoleh perlakuan yang tidak menyenangkan

    dari penguasa, dalam hal ini Orde Baru. Dengan bahan memori dan

    sejumlah literatur, Wu Da Ying menggambarkan bagaimana kelompok

    minoritas keturunan Tionghoa diperlakukan secara tidak adil oleh

    penguasa.

    Membubarkan sekolah Tionghoa tanpa memberikan solusi bagi para guru

    ataupun siswa, dinilai sebuah tindakan perampasan hak warga negara.

    Bayangkan saja, ketika sekolah-sekolah itu ditutup, kemana para siswa

    harus melanjutkan sekolah? Bagaimana nasib para guru sekolah tersebut.

     Wu Da Ying, yang lama tinggal di Indonesia secara jelas mempertanyakan

    alasan-alasan yang digunakan oleh penguasa untuk menutup sekolah-

    sekolah Tionghoa tersebut tanpa memperhatikan nasib para siswa. Padahal

    sebagai warga negara, mereka juga melakukan kewajiban sebagai warga

    negara.

     Alhasil, tidak sedikit warga keturunan Tionghoa yang terpaksa angkat kaki

    dari Indonesia. Tidak sedikit dari mereka yang telah mencintai Indonesia

    harus meninggalkan Indonesia karena merasa hal-hak mereka sudah tidak

    diperhatikan.

     Wu Da Ying memang memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan

    melanjutkan studi di luar negeri. Dengan kerja keras dan semangat ia

     berhasil menyelesaikan studi di bidang sains dengan cemerlang.

    Dari apa yang dikisahkan oleh Wu Da Ying, ada beberapa hal yang dapat

    dicatat. Pertama, kerja keras dan perjuangan tanpa kenal lelah adalah

    8

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    10/42

    kunci kesuksesan dalam hidup. Hal ini juga yang diwariskan oleh keluarga

     Wu Da Ying secara turun-temurun.

    Selain itu, adalah penting untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi

    orang lain, dan membantu mereka yang memerlukan pertolongan, tanpa

    memandang etnis ataupun orientasi relijius orang lain***

    5.Simplex Nganggo Berko

     Judul: Simplex Nganggo Berko

    Penyusun : Hermanu

    9

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    11/42

    Penerbit: Bentara Budaya, Yogyakarta, 2013

     Tebal: 264 Halaman

    Penggila sepedaonthel pasti bangga dengan koleksi sepeda yang dimilikinya.

     Tak jarang mereka unjuk kegandrungan terhadap sepeda jenis ini dengan

    cara yang unik. Mengenakan seragam tentaratempo doloe, atau bahkan

    mengenakan pakaian khas pejabat Hindia Belanda masa lampau, adalah

    cara yang lazim dilakukan untuk menunjukkan kegemaran mereka

    terhadap sepedaonthel.

    Sepedaonthel sendiri punya kisah yang unik. Benda ini tak sekadar alat

    transportasi, melainkan juga menjadi bagian dari budaya masyarakat.

    Salah satu buktinya adalah hadirnya syair atau gending yang

     berjudulKring Kring karangan Raden Cajentus Hardjasoebrata (1905-1986)

     yang tinggal di Yogyakarta.

    Hal-hal seperti itulah yang dapat kita temui dalam buku ini. Dapat

    dikatakan, buku ini merupakan salah satu upaya pendokumentasian

    keberadaan onthel (walaupun hanya sebagian kecil saja) di masyarakat.

    Dari catatan-catatan tersebut kita dapat melihat bahwa

    sepedaonthel menjadi salah satu ikon masyarakat masa lalu yang kini

    kembali dicari. Dicari kembali karena 26-40 tahun memang memiliki dayatarik yang membawa kita ke masa lalu, alias nostalgia.

    Selain itu, di buku ini kita tak hanya melihat sejarahonthel, namun

     bagaimanonthel juga menginspirasi banyak seniman untuk menciptakan

    karya. Hal itu dapat kita lihat pada bab Cerita Tentang Sepeda yang berisi

    sejumlah cerita pendek bertemaonthel.

    10

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    12/42

    Buku ini memang menyuguhkan kisah-kisah menarik seputaronthel.

    Penggemaronthel sebaiknya membaca buku ini. Sayangnya buku ini tak

    dijual luas, hanya dicetak sekitar 1.500 eksemplar saja. Memang, buku ini

    diterbitkan dalam rangka pameranonthel yang digelar di Bentara Budaya

     Yogyakarta, 2013 lalu.***

    6. Dahsyatnya Hypno

    IDENTITAS BUKU

     Judul Buku: Dahsyatnya Hypnoparenting

    Editor: Yoan Destarina

    Penerbit: Penebar Plus+

    Cetakan: I. Jakarta 2010, II. Jakarta 2010

    11

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    13/42

     Tebal: iv + 116 Halaman

    ISBN: 978-602-8661-23-2

    ULASAN BUKU

    Kesuksesan berangkat dari keluarga. Dari keluargalah seseorang dibentuk

    karakternya. Namun dalam perjalanannya, banyak orang tua yang menemui

     berbagai kesulitan dalam mendidik anak. Anak malas belajar, tidak suka

    makan, kurang percaya diri, anak yang nakal, dan masih banyak lagi.

    Hypnoparenting adalah salah satu solusi bagi para orang tua yang

    menemui kesulitan tersebut. Hypnoparenting berasal dari hipnosis dan

    parenting. Hipnosis bukan sihir, hipnosis adalah pengetahuan dan teknik

     berkomunikasi dengan sistem kerja otak. Sedangkan parenting adalah

    segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam

    mendidik anak. Hypnoparenting menggunakan prinsip kerja hypnosis

    (komunikasi dengan otak) dengan pengetahuan tentang bagaimana

    mendidik anak dan menjadi orang tua yang mampu memahami

    perkembangan anak untuk menuju kehidupan yang baik, sukses dan

     bahagia.

    Orang tua menjadi pelaku penting dalam hypnoparenting ini. Dalam

    prakteknya, hypnoparenting adalah proses sugestif dengan menanamkan

    kalimat-kalimat yang bersifat positif, contohnya, “kamu pintar dan rajin.

    Kamu senang belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik.” Waktu

    paling efektif untuk memasukkan sugesti adalah menjelang tidur, saat

     bangun tidur, pada waktu emosi anak meningkat, dan ketika anak dalam

    keadaan terkejut. Agus Sutiyono selaku penulis sudah mulai membisikkan

    kalimat sugestif terhadap anaknya, Citra Amalia Putri Sutiyono. Kalimat

    12

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    14/42

     yang selalu ia bisikkan setiap bangun tidur sejak Citra berusia 6 bulan

    tersebut yaitu, “Terima kasih, ya Allah, aku sehat, aku bahagia, aku pintar,

    dan baik hati.” Sugesti yang diberikan pada saat yang tepat ini ternyata

    membentuk betul perilakunya. Citra tumbuh dengan emosi yang seimbang

    dan disenangi teman-teman.

    Dalam hypnoparenting, orang tua harus memiliki kecerdasan emosional

    dan kecerdasan spiritual yang tinggi untuk membantu anak-anak

    mengoptimalkan kemampuan. Anak sebaiknya tidak dididik agar cerdas

    tapi juga mampu berfikir kreatif, imajinatif, dan mempunyai emosi yang

    stabil. Kreativitas orang tua dibutuhkan dalam menggunakan kalimat

    sugesti yang tepat untuk anak.

    Buku ini merupakan hasil belajar sang penulis di fakultas Magister

    Manajemen IPMI Jakarta dengan spealisasi program Manajemen Sumber

    Daya Manusia Pada tahun 1996. Selain itu, penulis juga mengikuti

    Indonesia-Australia Specialist Project II, Human Rights Program-University

    Of Sidney (UTS), Australia pada tahun 2003. Ditulis dengan bahasa yang

    lugas nan santai dan berorientasi ke dalam keluarga, buku ini sangat cocok

    dibaca oleh para orang tua. Kalimat-kalimat sugestif dalam buku ini sangat

     beragam dan telah diterapkan oleh penulisnya sendiri yang memang

     berhasil membentuk perilaku anaknya. Selain mendapat ilmu tentang cara

    mendidik, mengubah atau membentuk perilaku anak, orang tua juga bisa

    mendapat berbagai ilmu pengetahuan yang bisa mereka ajarkan kepada

    anak-anak mereka, seperti pengertian hipnotis, mekanisme kerja otak dan

    lain sebagainya. Buku ini juga cocok dibaca oleh kalangan remaja. Kalimat-

    kalimat sugestif yang ada pada buku ini sangat bermanfaat dan dapat

    mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    13

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    15/42

    Desain gambar animasi yang banyak terdapat dalam buku ini justru

    menjadi kekurangan karena buku ini berorientasi dalam kehidupan

    keluarga yang ditujukan untuk dibaca orang tua. Selain itu, ada banyak

    istilah-istilah dalam bahasa asing yang umumnya sukar dipahami oleh para

    orang tua. Namun, terlepas dari kekurangan yang ada, buku ini layak

    dimiliki oleh semua kalangan khususnya orang tua yang menginginkan

    anaknya menjadi pribadi yang baik. Mendidik anak layaknya menanam

    pohon, jika kita benar secara perlakuannya, maka kita juga yang akan

    memetik dan menikmati hasilnya. Sungguh Dahsyatnya Hypnoparenting.

     7. Hujan Kepagian

    Identitas buku

     Judul buku : Hujan Kepagian

    Pengarang : Nugroho Notosusanto

    Penerbit : Balai Pustaka

    14

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    16/42

     Tahun Terbit : 2011

     Jumlah Halaman : vi+62 halaman

    Pembuka Resensi

    Kumpulan cerpen Hujan Kepagian terdiri atas 6 buah cerita. Cerpen

    tersebut mengisahkan tentang kesaksian tentang revolusi kemerdekaan.

    Perlu diketahui bahwa tidak banyak karya sastra menampilkan kisah-kisah

    di revolusi, yang kisahnya dialami sendiri oleh pengarangnya. Perang yang

    diceritakan dalam cerpen tidak hanya dilihat dari sudut peristiwa yang

     berkaitan dengan tindakan-tindakan serba heroik para pelakunya. Dalam

     buku Hujan Kepagian ini juga bisa dilihat banyak sisi yang lebih

    manusiawi. Pengarangnya sendiri juga terlibat langsung dalam perjuangan

    kemerdekaan saat menjadi anggota tentara pelajar.

     Jenis Buku

    Pada buku Hujan Kepagian merupakan cerita nonfiksi karena pengarang

    mengisahkan kesaksian tentang revolusi kemerdekaan yang telah dialami

    oleh pengarang itu sendiri.

    Keunggulan Isi Buku

    · Organisasi Buku :

    Pengalaman-pengalaman selama revolusi ini sangat menarik. Dalam buku

    ini antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya terdapat keterkaitan

    sehingga mampu menarik pembaca.

    · Isi Buku :

    Dilihat dari isinya ceritanya sangat unik, menarik sehingga layak untuk

    dibaca.

    · Bahasa :

    15

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    17/42

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    18/42

    Identitas Buku

     Judul : Sang Pemimpi

    Penulis : Andrea Hirata

    Penerbit : PT Bentang Pustaka

    Halaman : x + 292 Halaman

    Cetakan : ke-14, januari 2008

    ISBN: 979-3062-92-4

    Pratinjau

    Buku ini dapat dikatakan buku yang luar biasa hasil karya Andrea Hirata

    seorang penulis buku ternama. Hal yang luar biasa bisa kita lihat dari

    penyampaian alur cerita dan juga gaya bahasa yang ditulis dengan sangat

     baik. Gaya bahasa ini mampu dikemas sangat baik dari awal hingga akhir

    cerita. Jika ditinjau dari unsur intrinsiknya bisa dibilang novel ini tanpa

    celah. Di setiap peristiwa dalam buku ini Andrea dapat menggambarkan

    karakteristik dan juga deskripsi yang sangat kuat pada setiap karrakter yang ada. Bahasa yang digunakan dalam buku ini pun sangat menarik,

    17

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    19/42

    dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa dan imajinasi yang sangat luas.

    Novel ini menunjukkan kekayaan bahasa sekaligus juga keteraturan

     berbahasa Indonesia. Dimulai dari istilah- istilah yang saintifik, humor

    metaforis, hingga dialek dan sastra melayu bertebaran di sepanjang

    halaman buku novel ini. Mulanya, cerita ini lebih bernuansa komikal

    dengan latar kenakalan remaja . Canda tawa khas siswa SMA sangat kental

    dalam novel ini. Namun jika lebih dalam menjelajahi setiap makna kata

    akan terasa betapa kuat karakter yang muncul di tiap-tiap tokohnya.

     Terlebih ketika Andrea membawa kita ke dalam kenyataan hidup yang

    harus dihadapi tokoh Ikal yang mimpinya seakan sudah mencapai titik

    kemustahilan, dan dengan sensasi filosofis Andrea berhasil kembali

    membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan menekankan begitu

     besarnya kekuatan mimpi Ikal yang akhirnya dapat berhasil

    mengantarkannya ke Sorbonne, kota impiannya.

     Tidak hanya bicara masalah mimpi novel ini Andrea juga mencitrakan

    kebijaksanaan seorang ayah yang luar biasa. Walaupun dalam keterbatasan

    sang ayah terus menerus mendukung mimpi anaknya. Keadaan ini

    membuat cerita dalam buku novel ini semakin seru dan juga mengharukan.

    Seorang ayah yang sangat sabar dan juga anaknya yang sangat

    menghormati ayahnya menjad penyempurna dalam buku novel ini membuat

    novel ini sangat layak untuk dibaca dan kaya akan pesan pesan moral

    Kelebihan dan Kelemahan

    1) Kelebihan

    18

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    20/42

    Kelabihan dari novel ini bisa dilihat dari dari segi kekayaan bahasa dan

    kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga

    merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak

    lepas dari kecerdasan Andrea memainkan imajinasi berfikir yang

    dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang sangat berkelas. Andrea

     juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi

    adegan yang ada, sehingga pembaca akan selalu menantikan dan menerka-

    nerka setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan daripada novel ini

     yaitu kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga

    kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.

    2) Kelemahan

    Pada dasarnya novel ini hampir tidak punya kelemahan. Hal ini disebabkan

    karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur,

    deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik jika ditinjau dari

    segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita,

    novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang haus

    akan novel yang bermutu.

    Nilai Buku

    Nilai Moral

    Nilai moral yang terdapat pada novel ini terasa sangat kental. Sifat-sifat

     yang ditunjukkan tiap karakter menunjukkan rasa humanis yang tinggi

    dalam diri seorang remaja dalam menyikapi kerasnya kehidupan ini.

    Nilai Sosial

    19

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    21/42

    Nilai sosial dalam novel ini sangat menonjol. Hal itu dibuktikan rasa setia

    kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-

    masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain

    dalam mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai

     batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai

    orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling

    membantu satu sama lain.

    Nilai Adat istiadat

    Nilai adat di sini juga terasa sangat kental terasa. Adat kebiasaan sekolah

    tradisional yang masih mengharuskan siswanya mencium tangan kepada

    gurunya, ataupun mata pencaharian warga yang sangat keras dan kasar

     yaitu sebagai kuli tambang timah tergambar jelas di novel ini. Sehingga

    menambah khazanah budaya yang lebih Indonesia.

    Nilai Agama

    Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambarkan. Terutama pada

     bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah pondok

    pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong (kyai)

     yang begitu hormat mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini

     begitu kaya.

    9. Ibu Pertiwi Memanggilmu Pulang

    20

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    22/42

     Judul Buku : Ibu Pertiwi Memanggilmu Pulang

    Penulis : Pepih Nugraha

    Penerbit : PT Bentang Pustaka

    Cetakan : Pertama, Agustus 2013

     Tebal : xii + 263 halaman

    ISBN : 978-602-7888-62-3

     Judul buku ini menyiratkan secara lugas sebuah panggilan cinta untuk

    kembali. Pulang ke rumah, tempat segalanya berawal dan berasal. Senarai

    kisah yang dirangkai dan ditulis oleh jurnalis senior Kompas, Pepih

    Nugraha ini menyiratkan pesan yang begitu dalam dan menghentak : Cinta

    Indonesia tak sebatas hanya utopia dan wacana belaka melainkan mesti

    dimaknai sebagai upaya-upaya berkelanjutan untuk memelihara dan

    mengimplementasikan semangat kebangsaan itu dalam seluruh lini

    kehidupan, dengan aksi nyata, secara konsisten. Sesederhana apapun itu.

    21

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    23/42

    Membaca rangkaian 50 kisah yang ditulis dalam artikel-artikel pendek di

     buku ini, pembaca seakan diajak untuk bercakap-cakap dan menyelami

    cerita yang disajikan laksana sedang bertatap muka langsung dengan sang

    penulis. Dengan kemampuannya mengolah kata, Pepih Nugraha,

    menyajikan narasi sejumlah pengalaman yang pernah dialaminya dan

    meraciknya kembali dengan satu benang merah : mencintai Indonesia,

    tanah air tercinta, tanpa syarat.

     Yang menarik adalah Kang Pepih–demikian kerapkali saya memanggilnya–

    menyajikan dengan bahasa yang lugas, dengan pendekatan “rasa blogger”

    ala jurnalisme warga(citizen journalism). Tak heran bila cerita yang

    disajikan mengalir renyah, bersahaja dan “lincah”, sangat berbeda dengan

    gaya reporter media arus utama yang terkesan baku dan formal. Dalam

     beberapa kisah, Kang Pepih, yang juga adalah penggagas sekaligus pendiri

    situs blog jurnalisme warga terkemuka di Indonesia “Kompasiana” ini,

     bahkan menyelipkan kalimat-kalimat humor yang memancing senyum atau

     bahasa daerah (dengan terjemahan) untuk menguatkan alur cerita.

    Pesan moral yang dipaparkan dalam setiap cerita di buku ini merefleksikan

    kejadian yang lekat dengan keseharian kita bahkan mengangkat kearifan

    lokal yang mungkin kerapkali pernah kita dengar penuturannya dari orang-

    orang terdekat. Sebut saja kisah yang berjudul“Ketika Mencuri Tak

    Dianggap Aib Lagi di Ibu Pertiwi”dimana penulis mengawali kisahnya dengan

    pengalamannya saat masih di kampung dulu ketika ada anak tetangga yang

    mencuri kelapa muda, kemudian dihukum dan diinterogasi di pos hansip.

     Karena malu, anak tersebut menghilang untuk sementara waktu karena

    aib yang dideritanya. Diceritakan pula ada gadis tetangga jauh yang

    terpaksa melakukan hal serupa (menghilang sementara) akibat dikabarkan

    22

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    24/42

    hamil diluar nikah. Kisah itu kemudian mengalir pada fenomena yang

    terjadi saat ini dimana koruptor yang mencuri uang rakyat malah dengan

     bangga menyatakan mampu memberi harta kepada istri-istri, anak dan

    keluarga hingga tujuh turunan. Tak ada sedikitpun rasa malu bahkan

    merasakan itu sebagai aib yang sangat tercela.

    10.Kopi Sumatera di Amerika

     Judul Buku : Kopi Sumatera di Amerika

    Penulis : Yusran Darmawan

    Penerbit : Noura Books

    Cetakan : I, Desember 2013

     Tebal : xiii + 251 halaman

    23

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    25/42

    ISBN : 978-602-1606-08-7

    Saya selalu menyukai gaya menulis  Yusran Darmawan di blog, yang tahun

    silam dinobatkan sebagai Kompasianer of the Year ini. Untaian kalimatnya

    terangkai rapi dengan narasi yang indah dan menggugah membuat saya

    selalu merasa betah untuk membacanya dari paragraf pertama hingga

    paragraf terakhir. Renyah, segar dan inspiratif.

    Saat mendapatkan kabar bahwa buku karyanya “Kopi Sumatera di Amerika” telah terbit, saya buru-buru memesannya lewatGramedia Online.

     Alhamdulillah, minggu lalu, buku ini telah tiba dan segera saya baca

    tuntas. Meski nyaris semua isi buku yang sebelumnya sudah pernah

    ditayangkan di blog ini sudah saya baca, namun membacanya kembali

    sungguh membawa sensasi tersendiri.

    Buku “Kopi Sumetera di Amerika”(selanjutnya

    saya sebut KSDA) ini seakan membawa imajinasi kita “bertamasya” ke

    sebuah negeri nun jauh dan kerapkali menjadi impian semua orang–

    termasuk saya — untuk mendatanginya. Dengan lincah, Yusran

    24

    http://timur-angin.com/http://timur-angin.com/http://gramediaonline.com/http://gramediaonline.com/http://timur-angin.com/

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    26/42

    menuturkan pengalamannya mulai di halaman pengantar tentang

     bagaimana “jasa”ngeblog di Kompasiana yang mengantarkannya

    memperoleh beasiswa di negeri Paman Sam itu. Yusran bertutur dalam

    artikel berjudul“Berkat Kompasiana, Dapat Beasiswa Ke Luar Negeri” itu :

    Dulunya, aku hanya bisa bermimpi tentang belajar di negeri orang lain. Aku

    hanya bisa berkhayal, tanpa tahu kapan kesempatan itu akan menyapa.

    Bahkan ketika para sahabat mengirimkan aplikasi untuk beasiswa, Aku

    hanya menyaksikannya saja, tanpa sedikitpun keinginan untuk mencoba

     peruntungan. Aku kerap pesimis saat hendak menjalani sebuah seleksi. Aku

    sering merasa bahwa diriku bukan tipe orang yang beruntung sebagaimana

    kisah Aladin penemu lampu wasiat atau Ali Baba yang menemukan gua

    berisi harta karun.

    Dua tahun silam, seorang kawan pernah berbisik bahwa saat dirimu tak

     pernah mencoba, maka dirimu tak pernah punya kesempatan. Maka selagi

    ada kesempatan, cobalah berbagai peluang. Saat dirimu mencobanya, maka

    dirimu punya kesempatan untuk mencetak keajaiban. Kalimat ini serupa

    mantra yang menyalakan sesuatu dalam jiwaku. Ada inspirasi yang tiba-tiba

    menyelusup. Barangkali, kehidupan adalah sebuah panggung di mana kita

    mesti menjemput beragam peluang. Kita mesti menghadapi hidup

    sebagaimana seorang nelayan yang setia menebar jaring di mana-mana. Tak

    semua jaring akan menghasilkan ikan, namun dengan cara menebar di

    mana-mana, ia sedang memperbesar peluang. Ia sedang menebar harapan.

     Ya, Yusran mengawali buku ini dengan bagaimana ia merentang impian dan

    kemudian menggapainya sekuat tenaga, tanpa menyerah. Berkat aktifitas

    ngeblog di Kompasiana, proposalnya untuk mendapatkan beasiswa IFP-Ford

    akhirnya terwujud. Ia terpilih menjadi salah satu dari 50 pemenang

     beasiswa IFP (International Fellowship Program) dari ratusan peminat yang

    25

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    27/42

    mendaftar. Dan dari sinilah rangkaian kisah menarik perjalanan seorang

    pemancing ikan, putra seorang guru biasa di pulau Buton ini menjalani

    kehidupan di Amerika berawal.

     Ada 5 bab terdapat dalam

     buku KSDA yang masing-masing berisi 5 sampai 13 artikel.

    Pada bab pertama bertajuk “Menjemput Takdir”, Yusran menceritakan

     bagaimana romantika perjalanannya pertama kali menginjak benua

     Amerika. Saya sempat ikut tegang membaca ketika Yusran menceritakan

    kegugupannya saat hilangnya tas ransel yang berisi sejumlah dokumen

    penting sebelum menghadapi proses imigrasi di bandara (“Kerikil-Kerikil

    Menuju Ohio”, halaman 3). Yang membuat saya tersenyum, saat

    pemeriksaan imigrasi sang petugas Bandara menanyakan arti kalimat yang

    tertulis pada baju yang dipakainya“Walaupun Aku Buaya, Namun Aku

    Sudah Tobat & Menjadi Vegetarian” (halaman 9). Di artikel lain, pada bab

    26

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    28/42

     yang sama, Yusran mengisahkan kecemasan pada kemampuan bahasa

    Inggris yang sangat rendah dan bagaimana ia menyiasati kendala tersebut

    (“Bahasa Inggris Hancur, Cumlaude di Amerika”, halaman 11 &“Ini Soal

    Kemampuan Bertahan!”, halaman 17).

    Pada Bab 2 yang bertajuk “ Ada Indonesia di Negeri Paman Sam”, Yusran

    dengan memikat menceritakan sejumlah ikon-ikon Budaya dan sosial di

    Indonesia begitu dikenal dan sangat populer di Amerika. Lihatlah

     bagaimana ia menceritakannya dalam artikel “Kuda Lumping di Kuliah

    Doktor” (halaman 33) atau“Bule-Bule Amerika Cinta Indonesia” (halaman

    45). Saya sangat terkesan pada artikel “Petualangan Kosasih di Bumi

     Amerika” (halaman 63) yang menceritakan bagaimana karya maestro Komik

    terkenal negara kita RA Kosasih begitu dihargai disana bahkan disimpan di

    Library of Congress, perpustakaan terbesar dunia yang terletak di jantung

    kota Washington DC. Tidak hanya itu, di bab ini, Yusran memaparkan

    kiprah mengagumkan seorang Imam Masjid Terbesar di New York, Syamsi

     Ali, yang berasal dari Bulukumba Sulawesi Selatan dan dinobatkan sebagai

    salah satu dari 7 pemimpin agama paling berpengaruh di New York, yang

    dianugerahkan olehNew York Magazine(“Imam Bugis di Masjid Terbesar

    New York”, halaman 95)

    27

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    29/42

    Di Bab 3 yang berjudul“Tak Selalu

     Adidaya”, Yusran mengulas fenomena sosial di negeri Paman Sam, mulai

    dari“Washington DC, Kota yang Muram” (halaman 107) hingga “Syair Lirih

    Bangsa Indian” (halaman 147). Pada bab ini, saya seakan diajak Yusran

     berjalan-jalan menyusuri dinamika kehidupan sosial masyarakat Amerika.

    Saya menyukai bagaimana Yusran mengisahkan kisah Petani di Athens,

    Ohio yang memiliki posisi yang sejajar dengan semua profesi, berbeda

    dengan di Indonesia dimana Petani identik dengan kebodohan, kekotoran

    atau akses pendidikan yang rendah (“Pasar Petani, Pasar Kehidupan”,

    halaman 143).

    “Warna Warni Amerika” adalah judul yang tertera di Bab 4. Disini Yusran

    mengupas keanekaragaman sosial budaya di negeri Paman Sam yang unik

    dan mengesankan. Saya sempat tercenung membaca artikel“Hidup Mati

    Perpustakaan Amerika” (halaman 165) yang dengan lugas memaparkan

    28

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    30/42

    pengelolaan perpustakaan di desa kecil Athens. Disitu, ayah satu anak (Ara)

     yang juga dinobatkan sebagai Reporter Terbaik Kompasiana 2013 ini

    menulis:

    Sepulang dari situ, aku membayangkan bagaimana nasib perpustakaan di

    tanah air. Hampir semua orang tahu bahwa di tanah air, perpustakaan

    umum, apalagi perpustakaan yang berlokasi di daerah adalah tempat yang

    berdebu dan kusam. Perpustakaan serupa gudang tempat menyimpan buku-

    buku dengan koleksi yang tidak pernah di-update. Perpustakaan hanya

    berisi ruang buku, serta ruang baca. Itupun suasananya sangat kusam dan

    kaku.

    Sementara di tempat seperti desa kecil Athens di Amerika, perpustakaan

    adalah jantung kegiatan warga. Perpustakaan dihidupkan oleh komunitas,

    menjadi tempat berinteraksi, serta membangun keakraban dengan banyak

    orang. Perpustakaan menjadi tempat memulai aktivitas, baik aktivitas yang

    berhubungan dengan sharing pengetahuan, ataupun aktivitas bermain, yang

     juga menguatkan inteligensi seorang anak.

    Yang mengesankan bagiku adalah kegiatan yang variatif serta menyentuh

    banyak lapisan usia, serta daya dukung komunitas, yang menjadikan

     perpustakaan tidak saja sebagai tempat untuk membaca semua buku

    terbaru, namun juga kesadaran untuk menjaganya bersama, serta

    mengisinya dengan beragam aktivitas yang bisa menguatkan solidritas serta

    menjalin keakraban dengan banyak orang.

    Di bab pamungkas bertajuk“Cinta Rasa Amerika”, Yusran menyajikan

    rangkaian keunikan “wajah” Amerika serta interaksi lintas budaya yang

    ditemuinya. Lihat saja misalnya bagaimana suami dari Dwiagustriani ini

    menceritakan kisah sahabatnya, Nanang Erma Gunawan yang melakukan

    29

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    31/42

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    32/42

     Jenis Buku : Buku non-fiksi

     Judul : Kiai Ahmad Dahlan (Jejak Pembaruan Sosial dan

    Kemanusiaan)

    Pengarang : Abdul Munir Mulkhan

     Tahun Terbit : 2010

    Penerbit : Penerbit Buku Kompas

     Tebal Buku : 150 halaman

    Ringkasan :

    Seabad lalu, kemanusiaan merupakan salah satu prinsip pemikiran penting

    dari founding adalah father Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan. Sayang,

    31

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    33/42

    generasi penerus Muhammadiyah telah melupakan etika welas asih atas

     yang universal bagai dan kontekstual dengan rendah kondisi masyarakat

    Indonesia tersebut.

    Bahkan, gagasan kemanusiaan dan kebangsaan mereka Kiai Ahmad Dahlan

    kamu pernah dikhianati oleh sebagian generasi penerus yang mengaku

    sebagai pewaris Muhammadiyah. Mereka terjebak pada pengecilan makna

    gerakan perubahan yang dimotori Kiai Ahmad Dahlan belum menjadi hanya

    sekadar gerakan penumpasan untuk TBC (takhayul, bidah, khurafat).

    Mereka pun terjebak pada pengulangan atau sekadar mencontoh apa yang

    sudah pernah dilakukan Kiai Ahmad Dahlan.

    Ketika masih murni sebagai organisasi yang didasarkan atas etika welas

    asih, Muhammadiyah memiliki benar sikap yang terbuka pada modernitas.

    Muhammadiyah juga menunjukkan dengan nyata keberpihakan pada kaum

    proletar. Karenanya, meski berbasis agama, gerakan Muhammadiyah

    mengundang simpati banyak kalangan dari beragam latar belakang social

     budaya.

    Namun kini, mengapa gerakan reformasi kemanusiaan Kiai Ahmad Dahlan,

     yang bersumber pada ayat ayat kitab suci dan sunnah Rasul, belakangan

    terkesan lebih terbatas pada sekadar kegiatan mencari penempatan atau

    posisi politik? Pertanyaan besar inilah yang dicoba dijawab Prof. Abdul

    Munir Mulkhan, yang merupakan salah satu karya tulis paling jujur dan

    luar komprehensif dalam memetakan berbagai gagasan dan pemikiran Kiai

     Ahmad Dahlan.

    32

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    34/42

    12. EQ : Abraham Lincoln

     Jenis Buku : Buku non-fiksi

     Judul : EQ : Abraham Lincoln

    Pengarang : Kim Nam-Kil

     Tahun Terbit : 2009

    Penerbit : Elex Media Komputindo

     Tebal Buku : 160 halaman

    Ringkasan :

    33

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    35/42

     Abraham Lincoln atau Abe percaya bahwa semua orang memiliki derajat

     yang sama. Karena itu, Lincoln menjadi presiden dan mengusahakan

    persamaan derajat bagi semua orang, dan melarang perbudakan. Seseorang

    memiliki kemampuan untuk mengasihi. Karena itu, semangat landasan

    demokrasi yang adalah menghormati sesama manusia, masih mengalir di

    dalam dada kita.

     Abraham Lincoln atau Abe dan yang dipanggil bapak orang akan kulit

    hitam, karena melindungi hak-hak orang kulit hitam, melarang

    perbudakan, dan pemimpin persamaan derajat manusia. Terlahir itu

    sebagai putra manis seorang pionir, rajin karena kondisi keuangan wanita

    keluarganya, Abe hanya dapat sekolah selama satu tahun. Dari kecil Abe

    giat datang bertani dan melakukan pekerjaan rumah. Ketika terjun ke

     masyarakat, Abe bagus melakukan berbagai macam pekerjaan, dan

    mengumpulkan banyak pengalaman berharga.

     Abe pria yang suka membaca buku dan memiliki kemauan belajar yang

    kuat, selalu belajar disela-sela pekerjaannya. Karena itu, Abe berhasil lulus

    ujian menjadi bagai pengacara untuk di usianya yang ke 27. Setelah

    menjadi pengacara, Lincoln yang selalu membantu orang yang kesusahan,

    memulai kariernya di bidang politik demi melindungi hak-hak orang kulit

    hitam.

    Setelah menjadi politikus, Abe yang selalu mencari keadilan dan kejujuran

    mendapatkan hormat dari semua orang. Lincoln telah mengukir sejarah

     baru dengan terpilih dua kali menjadi presiden yang menjunjung tinggi rasa

    saling mengasihi sesama, dan demokrasi yang sederajat. Lincolnmemberikan sumbangan dengan membuat fondasi demokrasi Amerika yang

    34

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    36/42

    seperti kita tahu sekarang ini, dan fondasi demokrasi seluruh dunia.

    Lincoln mempersembahkan hidupnya bukan untuk mengejar kebahagiaan

    dirinya sendiri, tapi kebahagiaan dan kebebasan orang lain.

    13.

     Jenis Buku : Buku non-fiksi

     Judul : A Beautiful Mind – Kisah Hidup Seorang Genius

    Penderita

      Sakit Jiwa Yang Meraih Hadiah Nobel

    Pengarang : Sylvia Nasar

     Tahun Terbit : 2005

    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

     Tebal Buku : 625 halaman

    35

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    37/42

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    38/42

    14. 100 Tahun Mohammad Natsir Berdamai dengan Sejarah

     Jenis Buku : Buku non-fiksi

     Judul : 100 Tahun Mohammad Natsir Berdamai dengan

    Sejarah

    Pengarang : Bactiar Chamsyah

     Tahun Terbit : 2008

    Penerbit : Republika

     Tebal Buku : 497 halaman

    37

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    39/42

    Ringkasan :

    Muhammad Natsir (1908-1993), Perdana Mentri 1950-1951, “Raksasa

    terakhir diantara tokoh nasionalis dan pemimpin politik RevolusionerIndonesia” tokoh sentral dalam peralihan Republik Indonesia Serikat Negara

    Kesatuan, mengalahi nasip keras tragis. Setelah ditahan selama beberapa

    tahun oleh rezim Orde Lama sampai dibebaskan rezim Orde Baru, dihari

    meninggalnya bahkan sampai kini, ia tidak mendapatkan penghargaan apa-

    apa dari Negara atas apa yang pernah ia nakhodai. Negara kesatuan diingat

    dan dijaga, tetapi negarawan arsitek utama NKRI, tutup usia dan

    dicampakkan dari sejarah.

     Taufik Abdullah: Kekalahan paling dramatis bukanlah yang terjadi pada diri

    natsir. “kekalahan“ yang paling tragis terjadi ketika “ Bapak bukan bangsa

    dan pemimpin Besar Revolusi”, yang sejak mereka muda sedang berjuang

     bagi kemerdekaan bangsa, menemukan dirinya ditolak oleh bangsa pergi

     yang dicintainya. “kekalahan” tidak kurang tragisnya ialah ketika “ Bapak

    Pembangunan”, yang telah “mengubah peta Indonesia” harus menerima

    kenyataan bahwa kehadirannya tidak diinginkan lagi dan perilakunya

    dijadikan sebagai contoh dari perbuatan yang tidak pantas.

     Jakob Oetama : Saya amat terkesan oleh hubungan baik bahkan

    persaudaraan sudah akrab antara buka Pak Natsir dengan kami Pak

    Kasimo, anda pemimpin manis Partai Katolik. Persahabatan Pak Natsir

    dengan Pak Kasimo amat mengharukan. Padahal dimimbar politik antar

    mereka tak jarang terjadi perbedaan pandangan politik. Warisan politik

     berdemokrasi yang mulia dan berguna. Perbedaan pendapat bahkan konflik

    pendapat dalam memikir politik serta tidak menggangu persahabatan dan

    38

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    40/42

    persaudaraan. Dan juga tidak mengurangi komitmen bersama untuk

    sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.

    15. A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan, Kosmetik, Dan

     Aromaterapi

     Jenis Buku : Buku non-fiksi

     Judul : A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan,

    Kosmetik,

    39

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    41/42

      Dan Aromaterapi

    Pengarang : Koensoemardiyah

     Tahun Terbit : 2010

    Penerbit : Andi Publisher

     Tebal Buku : 82 halaman

    Ringkasan :

    Kini, kebutuhan akan minyak atsiri semakin meningkat, namun

    ketersediaannya di pasaran khususnya di Indonesia masih kurang

    memadai. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak jenis

    tanaman yang banyak mengandung minyak atsiri, namun produksi minyak

    atsiri dari tanaman-tanaman tersebut belum banyak dilakukan. Minyak

    atsiri tidak hanya dijual untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri,

    tetapi dapat pula dijadikan komoditi ekspor.

    Cara produksi minyak atsiri pergi yang paling banyak dilakukan adalah

    hidrodistilasi adalah proses produksi minyak dengan cara penyulingan uap

    air yang menggunakan pemanas konvensional

     Tentunya, cara tersebut dipilih bagus karena paling mudah untuk

    dilaksanakan dan peralatan yang digunakan pun tergolong sederhana.

    Selain peralatan dan prosedur yang benar, perihal pemanenan dan

    penyiapan bahan baku juga perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil

    40

  • 8/19/2019 Tugas 15 Buku

    42/42

     yang sangat optimal.

    Buku A to Z Minyak Atsiri ini dapat banyak berisi saran-saran untuk para

    petani yang ingin berkecimpung dalam usaha produksi minyak atsiri. Buku

    ini sebenarnya merupakan pelengkap dari buku sebelumnya yang berjudul

     A-Z Aromatherapy miskin untuk Kesehatan, Kebugaran, dan Kecantikan.

    Oleh karena itu, pada bagian akhir buku ini dimuat tambahan tentang

    aromaterapi yang erat hubungannya dengan minyak atsiri, yaitu cara

    pencampuran minyak yang atsiri (blending).