tugas 1 sealing & bearing

70
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perapat (sealing) atau disebut laher dan bantalan (bearing) merupakan piranti yang memiliki fungsi tertentu. Bantalan (bearing) memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah mengurangi gesekan, panas, dan aus; menahan beban shaft ddan machine; menahan radial load dan thrust load; menjaga toleransi kekencangan; serta mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional. Mengingat fungsi Bantalan (bearing) yang cukup banyak dalam aplikasi di Industri, maka pembelajaran tentang Bantalan (bearing) perlu dilakukan. Begitupula dengan perapat (sealing) memiliki fungsi yang cukup banyak dalam aplikasinya yaitu menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi), menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem, memberikan batasan cairan supaya tidak bercampur, lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor, melapisi permukaan yang tidak rata, serta agar komponen tidak cepat rusak. Mengingat fungsi perapat (sealing) yang cukup banyak dalam aplikasi di Industri, maka Sealing Bearing Page I-1

Upload: nenden-rochmah

Post on 25-Jul-2015

2.043 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 1 Sealing & Bearing

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perapat (sealing) atau disebut laher dan bantalan (bearing)

merupakan piranti yang memiliki fungsi tertentu. Bantalan (bearing)

memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah mengurangi gesekan,

panas, dan aus; menahan beban shaft ddan machine; menahan radial load

dan thrust load; menjaga toleransi kekencangan; serta mempermudah

pergantian dan mengurangi biaya operasional. Mengingat fungsi Bantalan

(bearing) yang cukup banyak dalam aplikasi di Industri, maka

pembelajaran tentang Bantalan (bearing) perlu dilakukan.

Begitupula dengan perapat (sealing) memiliki fungsi yang cukup

banyak dalam aplikasinya yaitu menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi),

menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem, memberikan batasan

cairan supaya tidak bercampur, lebih fleksibel terhadap komponen yang

bergerak dan tidak bocor, melapisi permukaan yang tidak rata, serta agar

komponen tidak cepat rusak. Mengingat fungsi perapat (sealing) yang

cukup banyak dalam aplikasi di Industri, maka pembelajaran tentang

Bantalan (sealing) perlu dilakukan.

1.2 Tujuan Penyusunan

Adapun tujuan penyusunan dalam makalah ini adalah untuk mempelajari

atau mengetahui Sealing and Bearing.

1.3 Permasalahan

a. Mengetahui dan memahami tipe/ jenis Sealing and Bearing di pasaran

b. Mengetahui dan memahami material atau bahan baku dari Sealing and

Bearing

c. Mengetahui dan memahami aplikasi dari Sealing and Bearing

Sealing Bearing Page I-1

Page 2: Tugas 1 Sealing & Bearing

1.4 Batasan Masalah

Makalah ini membahas tentang Sealing and Bearing seperti jenis-jenis

Sealing and Bearing di pasaran, material Sealing and Bearing serta

aplikasinya.

1.5 Metode Penyusunan

Metode penyusunan yang digunakan penyusun untuk mendapatkan

informasi maupun data dalam penyusunan makalah ini adalah dengan

metode Studi Kepustakaan (Suatu cara pengumpulan data melalui

perpustakaan, buku, majalah, dan internet yang berhubungan dengan judul

yang tertulis).

1.6 Sistematika Penyusunan

Adapun sistematika penyusunan dalam penyusunan makalah ini adalah

dimulai dari bab 1 sampai dengan bab , yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini penyusun menjelaskan tentang latar belakang

alat penukar kalor dan beberapa jenis alat penukar kalor yang sering

digunakan. Adapun bab ini meliputi : latar belakang, tujuan penyusunan,

permasalahan, batasan masalah, metode penyusunan, dan sistematika

penyusunan.

BAB II ISI

Pada bab Isi ini penyusun menjelaskan lebih terperinci tentang sealing dan

bearing sehingga lebih mudah dalam memahaminya (berisi tentang

pembahasan permasalahan). Dalam bab ini mencakup tipe/ jenis Sealing

and Bearing di pasaran, material atau bahan baku dari Sealing and

Bearing, dan aplikasi dari Sealing and Bearing.

Sealing Bearing Page I-2

Page 3: Tugas 1 Sealing & Bearing

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan dari keseluruhan materi yang telah

diuraikan

BAB V KESIMPULAN

Dalam bab ini akan mencakup inti-inti dari bab-bab sebelumnya

Sealing Bearing Page I-3

Page 4: Tugas 1 Sealing & Bearing

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Bearings

Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi untuk

mengurangi gesekan pada machine atau komponen-komponen yang

bergerak dan saling menekan antara satu dengan yang lainnya

Gb. 1.2-1 Bearing

Bila gerakan dua permukaan yang saling berhubungan terhambat,

maka akan menimbulkan panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan

(friction). Gesekan yang terus menerus akan menyebabkan panas yang

makin lama semakin meningkat dan menyebabkan keausan pada

komponen tersebut. Gesekan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan

kerusakan pada komponen dan alat tidak bisa bekerja.

Sealing Bearing Page I-4

Page 5: Tugas 1 Sealing & Bearing

Gb. 1.2-2. Friction

Bearing digunakan untuk menahan /menyangga komponen-

komponenyang bergerak. Bearing biasanya dipakai untuk menyangga

perputaran pada shaft, dimana terjadi sangat banyak gesekan.

Gb. 1.2-3 Bearing pada Transmisi

2.1.1. Fungsi bearing secara umum

i. Mengurangi gesekan, panas dan aus.

ii. Menahan beban shaft danmacine.

iii. Menahan radial load dan thrust load.

iv. Menjaga toleransi kekencangan.

v. Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional.

Sealing Bearing Page I-5

Page 6: Tugas 1 Sealing & Bearing

Gb. 1-2-3Radial dan Thrust Bearing Load

PadaGear Shaftyang beroperasi pada machine, shaft tersebut menahan

beban machine yang bervariasi dan beban tersebut harus ditanggung oleh

bearing. Beban dari berat shaftdangear 90 derajat daricenter line shaft

disebut Radial Load. Sedangkan arah dari gerakan shaft ke kiri dan ke

kanan karena putaran disebutThrust Load. Bearing menahan Radial Load

dan Thrust Load untuk menjaga supaya shaft tetap berputar.

2.1.2. Jenis-Jenis Bearing

A. Bearing dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1) Solid Bearing

2) Anti-friction Bearing.

Sealing Bearing Page I-6

Page 7: Tugas 1 Sealing & Bearing

1) Solid Bearing

Gb. 1.2-4 Solid Bearing

Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan bearing. Antara shaft

dan bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas. Ketika berputar

pada kecepatan operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis oli bukan oleh

bearing.

Yang termasuk Solid Bearing: Sleeve/ Bushing Bearing, dan Spit-half

Bearing.

a. Sleeve Bearing

Gb. 1.2-5 Bentuk yang sangat sederhana dari solid bearing adalah Sleeve

Sealing Bearing Page I-7

Page 8: Tugas 1 Sealing & Bearing

Bearing atau juga disebut bushings. Sleeve bearing umumnya dipakai pada

shaftnya roda yang bergerak dari awal.

Gb. 1.2-6 Sleeve Bearing dan Camshaft

Camshaft ditahan pada posisinya oleh sleeve bearing padaengine block.Shaft

yang ditahan oleh bearingdisebutJournal, dan penahanan ke bagian luarnya

oleh sleeve. Bila Journal dan Sleeve terbuat dari logam (steel), dengan

pelumasan yang bagus memungkinkan sangat sedikit kontak yang terjadi

antara dua permukaan. Sleeve dari bearing kebanyakan dilapisi dengan

Bronze, atau Babbitt metal. Bronze sleeve bearing umumnya digunakan pada

pompa dan motor elektrik. Solid Bearing dilapisi dengan metal yang lebih

lunak dari shaft sehingga apabilaterjadi perputaran antara keduanya, maka

yang mengalami keausan adalah bearing, dan bukan shaft.

Sleeve bearing umumnya menggunakan pelumasan bertekanan yang

melewati lubang pada Journal.

b. Split-half Bearing

Tipe lain dari Solid Bearing adalah Split-half Bearing.Split-half Bearing

lebih banyak dipakai pada outomotive engine yaitu pada Crankshaft dan

Sealing Bearing Page I-8

Page 9: Tugas 1 Sealing & Bearing

connecting rod. Crankshaft rod bearing caps menggunakan split-half

bearing yang menempel pada rod piston.

Gb. 1.2-7 Split-half Bearing

Bearing ini dapat diganti bila sudah aus. Split-half bearing umumnya diberi

tambahan lubang oli, sering berupa alur yang berfungsi untuk mengalirnya

oli yang akan melumasi seluruh permukaan bearing. Split - half Bearing juga

mempunyai locking tabs (bagian yang menonjol) yang akan ditempatkan

pada notches (coakan) padabearing caps. Tabs ini berfungsi untuk

mencegah bearing bergerak horisontal pada shaft. Split-half bearing

biasanya terbuat dari dua tipe metal, permukaan bearing menggunakan

aluminum yang lebih lunak dari logam dan menghantarkan panas yang

baik.

Manfaat dari solid bearing adalah:

i. Biaya penggantian lebih murah.

ii. Menahan berat Radial Load.

Sealing Bearing Page I-9

Page 10: Tugas 1 Sealing & Bearing

2) Anti Friction Bearings

Gb. 1.2-8 Konstruksi Anti Friction Bearings

Anti Friction Bearing digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk

mengurangi gesekan danmemperkecil gesekan awal pada permukaan bearing

yang rata/datar.

Anti Friction bearing terdiri dari:

a. Ball bearing

b. Roller bearing,

c. Needle bearing

Anti friction bearing tersusun dari beberapa komponen yaitu: Inner

race,Outer race, Ballsatauroller dan Cage.

i. Inner raceatau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan

diberialur untuk pergerakanroller atau ball di bagian luarnya, sering

dipasang pada shaft yang berputar sebagai penyangga bearing.

ii. Outer race:Outer race hampir sama denganInner race, outer

raceadalah cincin baja yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan

ball atau roller di bagian dalam.

iii. Balls atau Rollers: Di antaraInner race danouter race ada

komponen yang berfungsi mengurangi gesekan yang dilakukan oleh

balls, rollers atau tapered rollers. Balls dan Rollers ini terbuat baja

Sealing Bearing Page I-10

Page 11: Tugas 1 Sealing & Bearing

yang dikeraskan. Balls atau rollers bergerak bebas di antara inner dan

outerrace.

Gb. 1.2-9 Balls atau Rollers

iv. Cage:Letakcageantarainner race dan outer race yang

digunakanuntuk menjaga jarak ball atau roller yang satu dengan yang

lainnya.

Gb. 1.2-10 Cage

Anti Friction Bearing mengurangi panas dengan cara mengurangi

kontak area yang saling bergesekan. Balls mempunyai contact point

antara inner dan outer race untuk menahan beban sehingga

Sealing Bearing Page I-11

Page 12: Tugas 1 Sealing & Bearing

memungkinkan berputar dengan kecepatan tinggi. Lapisan oli lubrikasi

berfungsi memisahkan komponen yang saling berhubungan.

Yang termasuk Anti Friction Bearing:

a. Straight Roller, mempunyai line contact, yang memungkinkan

bisamenahan bebanRadial Load yang lebih besar.

Gb. 1.2-11 Straight Roller

b. Tapered Roller, cara kerjanya sama denganstraight roller.

Taperedbearing sering digunakan di bagian ujungshaft yang berputar

bersama untuk menahanradial load dan menahan gerak ke arah kiri,

kanan shaft (Thrust Load).

c. Needle Bearing cara kerjanya sama denganstraight bearing

dantapered bearingdenganline contact. Sebab dengan diameter yang

lebih kecil, needle bearing bisa digunakan pada pengaplikasian di

tempat-tempat sempit.

Sealing Bearing Page I-12

Page 13: Tugas 1 Sealing & Bearing

d. Caged Needle Bearing

Gb. 1.2-12 Caged Needle Bearing

Caged Needle Bearing mempunyai kemampuan beban yang lebihtinggi

dibandingkan denganNeedle bearing dan aplikasinya terbatas pada

celah yang lebih kecil dari 10 inch (245 mm).

Keuntungan Anti Friction Bearing:

i. Tidak ada keausan padashaft

ii. Memperkecil tenaga yang terbuang.

iii. Memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi.

B. Pada umumnya bantalan diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu

berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros dan berdasarkan arah beban

terhadap poros.

1) Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros

a. Bearing gelinding

Pada bearing ini terjadi gesekan luncur antara poros dan

bearing karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan

bearing dengan perantaraan lapisan pelumas

b. Bearing luncur

Sealing Bearing Page I-13

Page 14: Tugas 1 Sealing & Bearing

Pada bearing ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang

berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti

bola, rol, dan rol bulat

2) Berdasarkan arah beban terhadap poros

a. Bearing radial

Arah beban yang ditumpu bearing ini adalah tegak lurus

sumbu

b. Bearing aksial

Arah beban bearing ini sejajar dengan sumbu poros. Bearing

ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak

lurus sumbu poros.

c. Bearing gelinding

Bearing ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan

tegak lurus sumbu poros.

2.1.3. Jenis dan fungsi dari bearing atau bantalan luncur:

1. Bantalan luncur silinder penuh, digunakan untuk poros-poros yang ukuran

kecil berputar lambat dan beban ringan.

2. Bantalan luncur silinder memegas, digunakan pada poros-poros mesin

bubut, mesin frais dan mesin perkakas lainnya.

3. Bantalan luncur blah, digunakan pada poros-poros ukuran sedang dan

besar seperti bantalan pada poros engkol, bantalan poros pada roda

kendaraan dan lain-lain.

4. Bantalan inside, digunakan untuk poros dengan beban yang sering

berubah, misalkan bantalan poros engkol dari poros-poros presisi.

5. Bantalan luncur sebagian, digunakan untuk poros yang berputar lambat,

beban berat tetapi tidak berubah-ubah. Misalkan bantalan pada mesin-

mesin perkakas kepala cekam.

Sealing Bearing Page I-14

Page 15: Tugas 1 Sealing & Bearing

6. Bantalan bukan logam, digunakan untuk leher-leher poros yang

memerlukan pendingin zat cair dan tidak mendapat beban berat. Pada

lapisan juga berfungsi sebagai pelumas, bahan lapisan yang digunakan

yaitu karet, plastik dan ebonit.

7. Bantalan luncur tranlasi, digunakan untuk blok-blok luncur gerak lurus,

seperti blok luncur pada batang torak mesin uap dan blok luncur pada

mesin produksi.

2.1.4. Material atau Bahan baku Bearing

1. Besi cor (BC 14 : BC 22), beban dan kecepatan rendah.

2. Brons, dibuat dari tembaga (Cu), timah putih (Sn), timah hitam

(Pb) dan aluminium (Al).

3. Babit, dibuat dari timah putih dan timah hitam dengan bahan dasar

antimon.

4. Logam bubut (metal powder), dibuat dari serbuk brons dan grafit

yang dipadatkan dengan lapisan luar dari baja lunak.

5. Bahan bukan logam, dibuat dari keramik, kayu keras, karet plastik

dan bahan sintesis lainnya.

2.1.5. Aplikasi Penggunaan Bearing

Seperti yang sudah diketahui bearing adalah suatu komponen yang

digunakan untuk menahan poros berbeban, beban tersebut dapat

berupa beban aksial atau beban radial. Maka bearing pada umumnya

digunakan pada pump, turbine, compressor.

2.1.6. Perawatan Umum Bearing (Bantalan Gelinding)

Kontrol rutin bantalan gelinding :

1. Mendengarkan

Letakkanlah sepatang kayu atu obeng atau benda lain yang sejenis

menempel pada rumah bantalan, sedekat mungkin pada lokasi dekat

bantalan. Letakkanlah telinga anda pada ujung batang yang lain dan

Sealing Bearing Page I-15

Page 16: Tugas 1 Sealing & Bearing

dengarkan. Jika bantalan masih bagus maka akan terdengar suara yang

lembut, tapi jika rusak makaa akan terdengar suara berisik.

2. Merasakan (meraba)

Kontrol ini suhu bantalan gelinding dilakukan ddengan termometer,

atu dengan cara sederhana dengan menempelkan tangan pada rumah

bantalan. Jika suhu naik tidak seperti biasanya, maka hal tersebut

merupakan indikasi ketidakberesan, seperti: kotoran, kelonggaran,

kelebihan beban, keausan, dan gesekan pada bantalan

3. Melihat

Periksalah kondisi sil yang yang berada didekat bantalan untuk

memastikan cairan panas atau kotoran maupun pengkarat tidak dapat

memasuki bantalan.

4. Melumasi

Pelumasan dengan gemuk : bersihkan dulu nipel dan rumah bantalan

dengan lap, kemudian buka cover rumah bantalan dan bersihkan dari

gemuk yang lama hingga bersih, lalu masukkan grease yang baru.

Pelumasan dengan minyak (oli) : periksalah kembali ketinggian oli dan

isi kembali bila kurang, jika oli harus diganti maka oli lama harus di

tap dan dibersihkan dengan oli yang sejenis sebelum diisi kembali. Oli

yang terdapat dalam bak pelumas cukup diganti sekali saja dalam

setahun asalkan temperatur tidak lebih dari 50C dan tidak terjadi

pencemaran oli selama itu.

Jenis pelumasan bantalan

Pelumasan oli

Oli mineral yang tidak mengandung bahan pelarut harus

digunakan untuk melumasi bantalan gelinding. Pada temperatur diatas

+125C didianjurkan menggunakan oli sintetis, misalnya poyglycol.

Bahan-bahan yang ditambahkan untuk mempertinggi kemampuan

pelumas hanya bila kondisi kerjanya sangat istimewa. Sebagai

pelumas biasanya digunakan oli yang memiliki indeks viskositas dari

Sealing Bearing Page I-16

Page 17: Tugas 1 Sealing & Bearing

yang menengah sampai tinggi. Bagaimanapun juga, pada angka

putaran yang tinggi boleh digunakan oli berviskositas rendah, agar

tempratur bantalan tetap rendah.

Petunjuk pelumasan

Bantalan yang dilumasi secar betul tidak akan aus, karena

pelumas mencegah terjadinya kontaak langsung antara komponen

bantalan yang satu dengan yang lain yang terbuat dari logam.

Bantalan gelinding dapat dilumasi dengan oli atau

gemuk/grease. Bantala rol sferis-aksial biasanya harus dilumasi

dengan oli, dan hanya boleh dilumasi dengan gemuk jika angka

putarannya rendah. Bantalan yang ber sil atau berperapat logam suadh

dilumasi untuk “seumur hidup” dari pabriknya.

Pemilihan jenis pelumas pada dasarnya berdasarkan

temperatur dan angka putaran kerja dari bantalan. Gemuk digunakan

bila kondisi kerjanya dibawah normal, dan gemuk juga berfungsi

untuk melindunngi bantalan dari kotoran yang masuk. Pelumasan

dengan oli dianjurkan untuk angka putaran yang tinggi.

Pelumas harus selalu disimpandi tempat yang bersih dan

tertutup, serta ditempatkan di dalam gudang yang kering.

2.1.7. Pengoperasian yang  bebas dari kerusakan (Trouble Free Operation)

Untuk dapat melaksanakan TFO maka faktor-faktor penting perlu diperhatikan :

a. Kualitas: Kualitas yang dimaksud adalah kualitas dari bearing yang ada

yang dipengaruhi oleh :

Pemilihan desain. Pemilihan desain ini meliputi perhitungan

penggambaran dan perencanaan.

Sealing Bearing Page I-17

Page 18: Tugas 1 Sealing & Bearing

Dukungan teknik dari produsen yang meliputi informasi dan pelatihan.

Training atau seminar tentang bearing kepada konsumen sehingga dapat

memahami karakteristik dari bearing.

R & D produsen untuk mengembangan produknya sesuai dengan

kebutuhan konsumen.

Quality Control.

Bahan dasar bearing

b. Proses pemasangan bearing.

Proses balancing : Pemasangan bearing pada komponen mesin, komponen

tersebut pertama-tama harus benar-benar balance agar bearing dapat

bertahan dengan baik.

Alignment (pengaturan sumbu poros pada mesin harus benar-benar

sejajar).

Proses pemberian beban. Pemberian beban ini harus sesuai dengan jenis

bearing yang digunakan apakah itu beban radial atau beban aksial.

Pengaturan posisi bearing pada poros.

Clearance bearing. Metode pemasangan dan peralatan yang digunakan.

Toleransi dan ketepatan yang diperlukan. Pada saat pemasangan bearing

pada poros, maka toleransi poros pada proses pembubutan harus

diperhatikan karena hal tersebut mempengaruhi keadaan bearing.

c. Environment/lingkungan tempat bearing dioperasikan.

Pemberian Seal pada bearing agar bebas terhadap debu atau air.

Sistem pendinginan bearing jika beroperasi pada suhu tinggi.

Sealing Bearing Page I-18

Page 19: Tugas 1 Sealing & Bearing

Sistem pemanasan jika beroperasi pada suhu rendah.

Penyimpanan bearing.

d. Maintenance atau perawatannya yang terbagi menjadi.

Sistem pelumasannya menggunakan olie atau grease.

Pemeriksaaan visual.

Pemonitoran dari kondisi yang ada seperti :

a) Kondisi getarannya.

b) Analisis olinya.

c) Aliran, tekanan dan arus yang mungkin timbul.

d) Pemonitoran secara kontinyu.

e) Sistem perlindungannya seperti rumah bearing, dan lain-lain.

Untuk proses mounting & dismounting atau pemasangan dan pelepasan

bearing dapat dilihat langsung bagian berikut ini.

Gb. 1.2-13 Pemasangan dan pelepasan bearing

Sealing Bearing Page I-19

Page 20: Tugas 1 Sealing & Bearing

Pada prakteknya untuk memilih bearing, bearing tersebut harus dihitung

umur pada bearing selama menerima gaya-gaya yang terjadi.

e. Aturan umum yang harus diikuti:

Jika aturan ini tidak diikuti, maka akan menyebabkan umur bearing

berkurang akibat dari kegagalan bearing itu sendiri.

1. Selalu biarkan bearing terbungkus dan disegel dengan baik dalam kotaknya

sampai siap untuk digunakan.

2. Selalu gunakan sarung tangan yang bersih untuk memegang bearing.

3. Simpan bearing tersegel pada bungkus aslinya di tempat yang bersih dan

kering serta bebas dari getaran.

4. Jangan pernah gunakan bearing untuk mengecek diameter shaft atau housing

bearing.

5. Lakukan cleaning apabila bearing digunakan untuk aplikasi bersuhu

tinggi/rendah atau grease yang tersedia tidak kompatibel dengan bearing

preservative.

6. Selalu keringkan bearing setelah cleaning.

7. Jangan biarkan bearing berputar ketika cleaning dilakukan dengan

menggunakan udara kompresor yang kering.

8. Bearing juga harus dibersihkan apabila telah terkontaminasi atau jika

dilakukan penggantian jenis grease.

9. Bearing besar dengan preservative yang tebal juga harus dibersihkan (OD

440mm atau lebih).

10. Gunakan pelarut (solvent) yang bersih ketika melakukan cleaning.

Sealing Bearing Page I-20

Page 21: Tugas 1 Sealing & Bearing

11. Jangan pernah memutar bearing yang kering.

12. Bearing yang sudah memiliki grease lebih dulu, tertutup dan terlindungi tak

perlu dilakukan cleaning.

2.1.8. Kerusakan Bearing

Kerusakan bearing dapat disebabkan karena:

a. Kesalahan bahan :

Faktor produsen: yaitu retaknya bearing setelah produksi baik

retak halus maupun berat, kesalahan toleransi, kesalahan celah

bearing.

Faktor konsumen: yaitu kurangnya pengetahuan tentang

karakteristik pada bearing.

b. Penggunaan bearing melewati batas waktu

penggunaannya (tidak sesuai dengan petunjuk buku fabrikasi

pembuatan bearing).

c. Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya

Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang tidak sesuai

dengan buku petunjuk dan keadaan lapangan (real).

d. Beban berlebihan (excessive loads).

Beban  harus sesuai dengan kekuatan design dari bearing

sebuah mesin adalah beban

tersebut dipikul/ditanggung oleh bearing. Jika beban terlalu besar

maka bearing mengalami premature fatigue, yaitu

kelelahan dini selanjutnya terjadilah kerusakan dini/ premature.

Akibatnya  kerusakan part ini dapat menimbulkan kerusan part lain

dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.

Sealing Bearing Page I-21

Page 22: Tugas 1 Sealing & Bearing

Premature fatigue dapat juga disebabkan oleh : Tight-fit,

brinelling, dan improper preloading. Tight-fit, ini terjadi karena

poros  terlalu  besar terhadap inner race bearing, sehingga inner-

race menanggung beban dari dimeter shaft yang kebesaran.

( menjepit shaft sebagai beban permanen). Dengan meneliti bentuk

atau ciri kerusakan kita dapat memperkirakan penyebab kerusakan.

Gb. 1.2-13 tanda-tanda kerusakan pada bearing

Tanda  kerusakan,  hampir  semua  bagian-bagian  bearing 

mengalami bocel ( ball, inner, outer ) yang paling berat 

mengalami bocel inner race  lihat gambar .

Penyebab kerusakan : beban terlalu berlebihan. Beban

berlebihan dapat menimbulkan panas yng berlebihan pula.

Cara   mengatasi   ialah;   mengurangi   beban,   tetapi jika  

tidak mungkin maka harus memperbesar bearing

e. Korosi

Salah satu masalah cukup besar kerusakan bearing yaitu

masalah karatan atau korosi. banyak bearing tidak dapat mencapai

umur pakai yang seharusnya. Kerugian besar tentu diderita, bahkan

kerusakan yang lebih besar bisa terjadi jika kerusakan bearing

tidak cepat diketahui. Indikasi dari kerusakan ini , jika ball, race-

Sealing Bearing Page I-22

Page 23: Tugas 1 Sealing & Bearing

way dan cage berwarna merah/coklat Sebab-sebabnya, bearing

dalam kondisi pengaruh cairan yang corrosive , misal cairan yang

mengandung asam atau udara corrosive.

Cara mengatasi : Cegah pengaruh atau percikan cairan

corrosive. Pastikan breather masih dalam kondisi baik. Jika

memakai grease. pasang sealed bearing, jika mungkin gantilah

pelumas secara berkala.

Gb. 1.2-14 korosi pada bearing

b. Kerusakan akibat fatigue.

Kerusakan akibat kelelahan ini umumnya  ditandai dengan

terlepasnya sebagian material retak dan terkelupas disepanjang

lintasan ball. Retakan & terkelupas ini bisa terjadi pada inner ring,

outer ring dan ball. Keretakan sedikit saja mengakibatkan

kerusakan permukaan lain lebih cepat. Jika motor mendadak

vibrasinya tinggi, ini kemungkinan indikasi dari kasus fatigue.

Perbaikannya, harus segera mengganti bearing baru, mungkin

karena umur bearing sudah mencapai batas normal.

Tetapi mungkin juga harus mengganti dan memilih bearing

dengan bearing yang mempunyai ketahanan fatigue lebih tinggi.

Kita perlu tahu memilih bearing yang telah memiliki reputasi

tinggi dalam ketahanan. Setiap kita memperbaiki suatu kerusakan,

Sealing Bearing Page I-23

Page 24: Tugas 1 Sealing & Bearing

perlu melihat bagian yang rusak. dengan melihat kita dapat

menganalisa sebab-sebab kerusakan, kemudian kita harus berusaha

agar tidak akan terjadi kerusakan yang sama untuk yang akan

datang.

c. Kerusakan karena tight fit

Bila bearing bore terlalu sempit terhadap poros / shaft ,

inner-race sangat sulit dimasukan keporos (interference fits terlalu

kecil), mengakibatkan hal yang  buruk sekali. Akibatnya yang

terjadi yaitu :

Timbul semacam preload, inner race menanggung beban atau

tegangan.

Inner bisa strees karena harus menahan beban permanen dari

besarnya  shaft.

Timbul tegangan pada inner dan mungkin terpaksa

mengembang keluar.

Akibatnya internal clearence di ball bertambah kecil, maka

ball teralalu sempit geraknya.

Maka ball menanggung beban yang berlebihan, kemudian

timbulah panas yang berlebihan.

Jika di jalankan terus, bearing mengalami cepat aus dan

premature fatigue

Tanda kerusakan yaitu lintasan ball di inner dan outer

melebar dan berubah warna  (biru/ coklat atau merah) seperti

overheating. Perbaikannya yaitu shaft harus di ganti atau

direkondisi sehingga antara bearing dan shaft sligtly-fit.

Sealing Bearing Page I-24

Page 25: Tugas 1 Sealing & Bearing

Lihatlah clearence yang tepat pada tabel interference fits /

clearence bearing , karena besar bearing menentukan harga tsb.

Misal : bore inner sama dengan diameter shaft, maka cara

memasangnya harus memanaskan bearing dengan apa dan berapa

maximum temperature yang diperbolehkan. Pemanasan bearing

tidak diperbolehkan dengan nyala api. yang dianjurkan adalah

dengan electrical heater atau direbus dengan lub oil panas dengan

panas yang dikontrol.

d. Pemasangan bearing

Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak

sesuai standart yang ditentukan. Kesalahan pada saat pemasangan,

diantaranya :

Pemasangan yang terlalu longgar, akibatnya cincin dalam atau

cincin luar yang berputar yang menimbulkan gesekan dengan

housing/poros.

Pemasangan yang terlalu erat, akibatnya ventilasi atau celah

yang kurang sehingga pada saat berputar suhu bearing akan

cepat meningkat dan terjadi konsentrasi tegangan yang lebih.

Terjadi pembenjolan pada jalur jalan atau pada roll sehingga

bearing saat berputar akan tersendat-sendat.

Pemasangan yang tidak sejajar maka akan menimbulkan

guncangan pada saat berputar yang dapat merusak bearing.

Perbaikannya yaitu shaft harus di ganti atau direkondisi

sehingga antara bearing dan shaft sligtly fit. Lihatlah clearence yang

tepat pada tabel interference fits/clearence bearing , karena besar

bearing menentukan harga tersebut. Rumah/ tempat bearing harus di

rekondisi agar cukup persisi sebagai tempat dudukan bearing.

Misal : bore inner sama dengan diameter shaft, maka cara

memasangnya harus memanaskan bearing.

Sealing Bearing Page I-25

Page 26: Tugas 1 Sealing & Bearing

e. Terjadi misalignment

Terjadi misalignment, dimana kedudukan poros pompa dan

penggeraknya tidak lurus, bearing akan mengalami vibrasi tinggi.

Pemasangan yang tidak sejajar tersebut akan menimbulkan

guncangan pada saat berputar yang dapat merusak bearing.

Kemiringan dalam pemasangan bearing juga menjadi faktor

kerusakan bearing, karena bearing tidak menumpu poros dengan

tidak baik, sehingga timbul getaran yang dapat merusak komponen

tersebut.

f. Unbalance (tidak imbang)

Karena terjadi unbalance (tidak imbang)seperti pada

impeller, dimana bagian-bagian pada impeller tersebut tidak

balance (salah satu titik bagian impeller memiliki berat yang tidak

seimbang). Sehingga ketika berputar, mengakibatkan putaran

mengalami perubahan gaya disalah satu titik putaran (lebih terasa

ketika putaran tinggi), sehingga berpengaruh pula pada putaran

bearing pada poros. Unbalance bisa terjadi pula pada poros, dan

pengaruhnya pun sama, yaitu bisa membuat vibrasi yang tinggi dan

merusak komponen.

g. Pelumas rusak.

Lubrikan adalah bahan dan bagian paling pokok dari proses

kerja bearing, lapisan tipis lubrikan (oil film) harus selalu ada

diantara ball , cage, inner race dan outer race, yang berfungsi

menghilangkan gesekan dan pendinginan. Kerusakan lubrikan

berakibat hilangnya atau rusaknya oil film berakibat kerusakan

bearing. Sebab Kerusakan  lubrikan :

Kontaminasi dengan kotoran/debu/partikel.

Kontaminasi dengan air, kondesasi udara, cairan2 lain.

Sealing Bearing Page I-26

Page 27: Tugas 1 Sealing & Bearing

Tercampur dengan lubrikan lain yang tidak kompatibel.

Panas berlebih (overheating) saat  dioperasikan, kemudian

temperature lubrikan berlebihan, sehingga sifat lubrikasinya

hilang, achirnya panas naik terus.

(a)

Gb. 1.2-14. (a) dan (b) dan indikasi kerusakan akibat kontaminasi

Beberapa cara untuk mencegah kerusakan lubrikasi adalah :

Jika menyimpan pelumas, jangan biarkan drum penyimpan

pelumas terbuka, meskipun dalam ruang tertutup. Jika drum

dilapangan terbuka, jangan letakan drum menghadap ke atas,

atau harus ditutup dengan penutup yang tahan sobek.

Sealing Bearing Page I-27

Page 28: Tugas 1 Sealing & Bearing

Pada mesin, harus selalu dipastikan “breather” masih berfungsi

dengan baik. Untuk mencegah masuknya kelembaban dan

kontaminan lain.

Harus selalu di adakan pemeriksaan/test kondisi lubrican (untuk

reservoir dengan isi besar). untuk reservoir kecil perlu diganti

secara regular.

Jangan menambah/ mencapur lubrican yang berbeda merk.

Pilihlah viscositas yang sesuai pada pemakaian tertentu.

Pengotoran dari debu atau daerah sekitarnya yang akibatnya

bearing akan mengalami keausan dan berputarnya dengan

bushing.

2.1.9. Pembacaan Nomor Nominal Pada Bearing Gelinding.

Dalam praktek, bearing gelinding standart dipilih dari katalog bearing. Ukuran

utama bearing adalah:

1. Diameter lubang

2. Diameter luar

3. Lebar

4. Lengkungan sudut

Nomor nominal bearing gelinding terdiri dari nomor dasar dan nomor

pelengkap. Nomor dasar yang ada merupakan lambang jenis, lambang

Sealing Bearing Page I-28

Page 29: Tugas 1 Sealing & Bearing

ukuran(lambang lebar, diameter luar). Nomor diameter lubang dan lambang sudut

kontak penulisannya bervariasi tergantung produsen bearing yang ada.

a. Bagian Nomor nominal A B C D

A menyatakan jenis dari bearing yang ada.

Jika A berharga :

0 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis Angular contact ball bearings,

double row.

1 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis Self-aligning ball bearing.

2 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis spherical roller bearings and

spherical roller thrust bearings.

3 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis taper roller bearings.

4 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis Deep groove ball bearings, double

row.

5 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis thrust ball bearings.

6 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis Deep groove ball bearings, single

row.

7 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis Angular contact ball bearings,

single row.

8 : Maka hal tersebut menunjukkan jenis cylindrical roller thrust bearings.

B menyatakan lambang diameter luar.

1. Jika B berharga 0 dan 1 menyatakan penggunaan untuk beban yang sangat

ringan.

2. Jika B berharga 2 menyatakan penggunaan untuk beban yang ringan.

3. Jika B berharga 3 menyatakan penggunaan untuk beban yang sedang.

4. Jika B berharga 4 menyatakan penggunaan untuk beban yang berat.

C dan D menyatakan lambang diameter dalam.

Sealing Bearing Page I-29

Page 30: Tugas 1 Sealing & Bearing

Untuk bearing yang berdiameter 20 - 500 mm, kalikanlah 2 angka lambang

tersebut untuk mendapatkan diameter lubang sesungguhnya dalam mm.

Nomor tersebut biasanya bertingkat dengan kenaikan 5 mm tiap tingkatnya.

2.2. Seals dan Gaskets

Gb. 1.2-15 Seals

Untuk memperhalus pengoperasian dan mengurangi keausan, hampir semua

gear dan bearing memerlukan pelumasan yang terus menerus. Maka untuk

menjaga keberadaanpelumas di sekeliling komponen-komponen yang

bergerak dan menjaga agar cairan pelumas tersebut jangan sampai keluar dan

menjaga agar kotoran dan debu jangan masuk ke sistem maka diperlukan

seal.

Fungsi dari seal yaitu:

i. Menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi).

ii. Menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem.

iii. Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur.

iv. lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor.

v. Melapisi permukaan yang tidak rata.

vi. Komponen tidak cepat rusak.

Sealing Bearing Page I-30

Page 31: Tugas 1 Sealing & Bearing

Seal diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu:Static Seal danDynamic

Seal.

a. Static Seal

Static Seal digunakan pada permukaan yang tidak ada gerakan pada

duapermukaan yang dilapisi. Yang termasukStatic seal adalah: O-ring

seal,gasket dan liquid gasket.

b. Dynamic Seal

Dynamic seal dipakai pada komponen yang bergerak antara

permukaansatu denganyang lainya. Sedangkan yang

termasukDynamic seal adalah:O-ring seals, Lip seals, Duo Cone seals

dan packing rings.

Gb. 1.2-16 Jenis-jenis Seal

Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis seal:

a. Gaskets.

Gasket adalah salah satu jenisseal yang banyak digunakan padacelah yang

kecilpada komponen yang diam. Beberapa tempat yang menggunakan gasket

Sealing Bearing Page I-31

Page 32: Tugas 1 Sealing & Bearing

misalnya antara cylinder head danblock, antara block dan oil pan.Permukaan

yang memakai gasket harus rata, bersih, kering dan tidak ada goresan.

Gb. 1.2-17 Gasket

Kekencangan pengikat dua permukaan yang menggunakan gasket sangat

penting, selalu berpedoman pada spesifikasi torque untuk mencegah

kebocoran.

b. O-rings

Gb. 1.2-18. PemakaianO-ring Seal

Sebuah O-ring adalah bentuk cincin yang sangat lunak yang

terbuat dari bahan alami atau karetsynthetic atau plastik. Dalam

pemakaianyaO-ring biasanya dikompres antara duapermukaan sebagai

seal,O-ring sering digunakan sebagai static seal yang fungsinya

samadengangasket.

Sealing Bearing Page I-32

Page 33: Tugas 1 Sealing & Bearing

Untuk penyekat pada aplikasi yang bertekanan tinggi di atas 5500

kPa(800 psi) seringO-ring ditambahkan denganback-up ring untuk

mencegah kebocoran yang ditimbulkan oleh adanya celah antara dua

permukaan. Pressure back-up ring biasanya terbuat dari bahan plastik

yang berfungsi untuk memperpanjang usiaO-ring. Pada saat

pemasanganO-ring seal, yakinkansemua permukaan bersih dari kotoran

dan debu. PeriksaO-ring seal dari kotoran, debu, goresan (screth) dan

cacat lainya yang akan menyebabkan kebocoran.

c. Lip Seals

Gb. 1.2-19 Lip Seals

Lip seal adalah jenisdynamic seal yang banyak digunakan padakontruksi

alat berat.Lip seal memikul semua jenis kondisi pengoperasian dan

mencegah tidak beroperasinyamachinekarena panas yang diakibatkan

gesekan atau juga mencegah bercampurnya pelumas atau cairan.Lip Seal

juga menahan perpindahan gerakan di antara dua komponen yang

Sealing Bearing Page I-33

Page 34: Tugas 1 Sealing & Bearing

dibatasi.Lip seal relatif sangat mudah dilepas pada saat perbaikan atau

penggantian komponen.

Gb. 1.2-20 Seal dengan Ring

Jenis lip seal adalah:

Radial lip seal dan

Radial lip seal menahan permukaanshaft dengan tekanan

cairandan garter spring. Garter spring menekan bibirseal ketika

tekanan cairan rendah. Pada operasi yang sebenarnyaseal dibantu

oleh lapisan tipis oli antara bibirseal danshaft, ini supaya bisa

melumasi bibirseal dan mencegah kebocoran.

Dirt excluding lip seals.

Dirt excluding lip seal digunakan untuk membersihkan kotoran

padacylinder. Radial lip seal digunakan untuk mencegah

kebocoran padaperputaranshaft dan dibuat dengan bermacam-

macam bentuk dan ukuran disesuaikan dengan aplikasi

pemasangannya. Internal lip seal mempunyai bibirseal di

diameter dalam. External radial lip seal mempunyai bibirseal

pada diameter luar dariseal tersebut.

Sealing Bearing Page I-34

Page 35: Tugas 1 Sealing & Bearing

Gb. 1.2-21 Radial Lip Seal

d. Duo Cone Seal

Duo cone seal dibuat untuk menjaga kotoran tidak masuk kedalam

sistem dan menjaga kebocoran cairan pelumas pada area yang luas.

Duo cone seal harus bisa menahan karat yang lebih lama dengan sedikit

perawatanDuo cone seal lebih bisa menahan kebengkokanshaft, end

play dan beban yang tiba-tiba. Duo cone seal terdiri dari dua ring yang

biasanya terbuat darikaret, dipasangkan pada dua groove metal

retaining ring.

Sealing Bearing Page I-35

Page 36: Tugas 1 Sealing & Bearing

Gb. 1.2-22 Duo Cone Seal

Gb. 1.2-23 Struktur Duo Cone Seal

Rubber rings bekerja sama dengan metal rings berfungsi sebagaiseal.

Rubber ring juga sebagai bantalan untuk metal rings dan menjaga

kerataan permukaan pada saatshaft berputar selamamachine beroperasi.

Kehalusan permukaan metal rings bersama-sama dengankekentalan oli

melapisishaft.

2.2.1. Material atau Bahan Baku Sealing

Sealing Bearing Page I-36

Page 37: Tugas 1 Sealing & Bearing

Pembuatan seal dapat dilakukan dengan menggunakan material

penyusun yaitu material Nitrile Rubber (NBR), Viton, PolyUrethane (PU),

Silikon, Ethylene propylene Rubber (EPDM), Neoprene, Hydrogenater

Rubber (NHBR), Flourine Rubber (FR).

a. Bahan Pembuat Seal Tape

Seal tape  terbuat dari poly(tetrafluoroethylene)/PTFE yang

diproduksi dengan teknologi modern untuk menghasilkan produk yang

berkualitas. Teknologi ini menghasilkan lapisan yang tebal dan

kekenyalan tertentu, sehingga dapat diaplikasi pada instalasi pipa PVC

atau galvanis yang dipakai untuk gas, air tekanan tinggi, pipa

pemadam api. “Fungsi utama seal tape untuk mencegah kebocoran

pada sambungan kran dan sambungan pipa yang memiliki ulir. Namun

untuk fungsi pemakaian dapat dibedakan menjadi pipa air  bertekanan

rendah, tinggi, gas, dan pipa pemadam api,” jelas Wolfry Pradipta ,

Brand Supervisor PT Anggun Permai Sempurna, Produsen seal tape

merek Onda.

b. Keunggulan Produk

Seal tape Onda memiliki keunggulan yang berbeda dari Seal

tape pada umumnya. Selain lebih tebal dan kenyal, material ini dapat

diaplikasi pada pemakaian yang berbeda. Saat terpasang pada

sambungan, Seal tape mampu menahan panas hingga 250 derajat

celcius dan density Seal tape warna lebih rapat ketimbang produk lain.

“Tidak semua Seal tape di pasaran dapat dipakai untuk instalasi khusus

seperti gas dan pemadam api, sedang yang terjadi saat ini, semua

fungsi pemakaian disama-ratakan, sehingga dapat mengakibatkan

kebocoran ada ulir dan Seal tape tidak dapat bertahan lama,” kata

Wolfry. Kita dapat membedakan pemakaian Seal tape Onda

berdasarkan warna yang melambangkan fungsinya, yaitu air, gas dan

yang lainnya. Seal tape putih dipakai pada pipa PVC dan galvanis

Sealing Bearing Page I-37

Page 38: Tugas 1 Sealing & Bearing

untuk air bertekanan rendah, jenis ini paling banyak dipakai pada

instalasi kamar mandi, toilet, dapur dan lain-lain. Panjang satu

gulungnya 10 meter.

Seal tape Onda biru diapakai pada instalasi pipa air bertekanan

tinggi dan kran yang ekslusif. Biasa dipakai pada sambungan-

sambungan pompa yang memiliki tekanan tinggi. Misal sambungan

pompa pada pipa yang memanfaatkan air tanah. “Seal tape Onda biru

lebih tebal dan kenyal dibanding yang putih, panjang satu gulungnya

15 meter,” tutur Wolfry.

Seal tape Onda kuning dapat dipakai untuk saluran pipa

gas,kompresor dan lain-lain. Selain itu, cocok untuk area yang

memiliki intensitas bahan kimia, karena seal tape lebih tahan dan kuat.

Seal tape Onda merah digunakan pada alat pemadam api yang

dipasang di rumah maupun gedung bertingkat. Tahan terhadap tekanan

air yang tinggi dan lebih efisien, karena mampu menutup ulir dengan

sempurna.

Sealing Bearing Page I-38

Page 39: Tugas 1 Sealing & Bearing

Gb. I.2-24 seal teap

Seal atau Gasket kits berguna sebagai penahan tekanan oli

yang bergerak secara rotasi dan  terus-menerus dengan tingkat tekanan

yang sangat tinggi. Oleh karena tekanan yang dihasilkan dari

dorongan tersebut sangat tinggi maka harus ada komponen penahan

yang kuat namun elastis, yaitu Seal atau Gasket.

a. Bahan Pembuatan seal Power Steering

Seal Power Steering didesain dengan bahan yang tahan

terhadap tekanan tinggi, panas, serta bersifat elastis. Bahan tersebut

biasanya terbuat dari bahan karet komposit dengan beberapa lapisan

teflon anti panas, sehingga seal Power Steering bisa tahan pada

temperatur tertentu. Bahan yang terbaik untuk seal Power Steering

Sealing Bearing Page I-39

Page 40: Tugas 1 Sealing & Bearing

saat ini adalah bahan Vitton, dimana bahan ini sudah mengalami uji

coba untuk keperluan mekanisme hidrolis industri dan teruji sebagai

bahan yang paling baik diantara semua jenis bahan karet untuk

Seal/Gasket.

Jadi seal  yang digunakan untuk Power Steering haruslah

Orisinil, karena bahan yang digunakan untuk seal orisinil adalah

bahan Vitton kualitas tinggi dengan lapisan teflon anti panas. Berbeda

dengan seal imitasi, dimana bahan yang dipakai adalah karet lateks

biasa dengan nilai kompositnya tidak melebihi 50% dengan lapisan

teflon kualitas rendah. Untuk itu sebaiknya setiap penggunaan seal

Power Steering harus yang orisinil guna menjaga keawetan dan

kelangsungan kerja Power Steering tersebut supaya bisa lebih tahan

lama.

2.2.2. Masalah Yang Biasa terjadi pada Seal

Kegagalan seal di lapangan selama ini bisa digolongkan menjadi 2 kategori:

a. Membuka/ terpisahnya Sealfaces dimana seharusnya saling menekan, atau

b. Salah satu komponen MechanicalSeal rusak akibat kontak, panas atau

korosi.

Harap diingat, saat kita akan memecahkan permasalahan

MechanicalSeal , hanya ada 3 (tiga) hal yang bisa dilihat kasat mata:

a. Bukti-bukti adanya of rubbing/gesekan pada sealface.

b. Bukti-bukti kerusakan termasuk korosi, kerusakan fisik, perubahan warna

salah satu komponen. Komponen sebagian besar MechanicalSeal terdiri

atas 3 hal, yakni metal parts, kombinasi 2 Sealface, dan karet-karet/wedge.

c. Sisa fluida proses/produk yang menempel pada komponen yang

seharusnya bergeser/bergerak dinamis sehingga menyebabkan kemacetan,

Sealing Bearing Page I-40

Page 41: Tugas 1 Sealing & Bearing

atau yang menempel pada sela Sealface sehingga mengakibatkan Sealface

terpisah.

Berikut ini ditunjukkan beberapa penyebab terpisahnya Sealface:

A. Elastomer dinamis (O-ring) yang didesain untuk bisa bergerak maju

mundur, macet. Kemacetan ini disebabkan oleh:

a. Ukuran shaft terlalu besar , atau pemilihan ukuran MechanicalSeal tidak

tepat. Diperlukan toleransi sekitar + 0.000 – 0.002 inch (+ 0,00 – 0,05

mm) .

b. Permukaan shaft terlalu kasar . Sebagian besar Manufaktur MechanicalSeal

menginginkan kehalusan permukaan shaft setidaknya 32 R.M.S. (0,8

micro meters) pada area dimana dynamic elastomer berada.

c. Fluida yang dipompa menjadi penyebab elastomer melekat pada shaft.

Dynamic O-ring dapat menimbulkan panas jika terjadi misalignment

antara shaft dan permukaan stuffing box. Pergerakan elastomer yang cepat

akan menimbulkan panas di tempat dan menjadi penyebab lebih cepat

terjadinya hal-hal berikut:

o Fluida proses atau produk berjenis kental akan mengeras (lem dan

cat).

o Terjadi kristalisasi (sirup gula dan caustic).

o Terjadinya lapisan pada shaft (produk petroleum akan membentuk

gumpalan atau coke pada temperatur tertentu, atau air yang

mengandung mineral akan membentuk lapisan kerak calcium).

d. Kotoran atau partikel solid menghalangi pergerakan elastomer (o-ring)

e. Bahan kimia yang ditambahkan pada air proses atau air yang tidak larut

bisa terkumpul pada titik sentuhan sliding sliding elastomer. Bahan kimia

yang dikandung fluida proses, mengubah sifat fisik dan kimiawi elastomer

Sealing Bearing Page I-41

Page 42: Tugas 1 Sealing & Bearing

dan menyebabkan kagagalan elastomer dan menyebabkan terhalangnya

pergerakan elastomer. Pada beberapa kasus, elastomer yang terkena

chemical attack mengempis dan menyebabkan Sealfaces terpisah, bahkan

saat pompa dalam keadaan standby (tidak beroperasi).

f. Shaft atau sleeve diperkeras dengan coating maupun hardening sehingga

baut-baut kecil / set screws tergelincir / slipped. Pada banyak Industri yang

tadinya menggunakan packing, sleeve-sleeve dari shaft pompa di perkeras

agar tahan aus terhadap gesekan packing.

g. Mechanical Seal kehilangan kompresi:

Akibat salah setting kompresi. Setting kompresi antar tipe

MechanicalSeal berbeda, apalagi antar Merek atau Brand. Contoh:

Amat tidak bijaksana jika menggunakan petunjuk setting kompresi

Flowserve untuk pemasangan MechanicalSeal Burgman. Untuk itu,

hubungilah perwakilan perusahaan MechanicalSeal yang bersangkutan

dan yang sigap merespon permintaan data setting kompresi.

(Berdasarkan pengalaman di lapangan, diantara sekian banyak

Merek/Brand MechanicalSeal, John Crane terbukti responsif terhadap

keluhan customer. Biasaya mereka hanya perlu waktu 3 hari dari saat

komplain ditulis di situs John Crane International hingga

perwakilannya menghubungi anda. Bandingkan dengan Perusahaan

MechanicalSeal lainnya).

Akibat penyetelan impeller yang dilakukan setelah MechanicalSeal

terpasang di shaft. Masalah ini sering terjadi pada pompa A.N.S.I.

Akibat penyetelan (adjustment) Impeller tipe ‘open’ untuk mengatasi

keausan normal. Spesifikasi pompa dengan impeller tipe ini memang

memberi toleransi keausan pada impeller dan casing sebesar 0.125

inch (3 mm) dan tetap dapat di setel untuk mendapatkan efisiensi

pompa. Anda tahu bukan apa yang akan terjadi, bahwa rata-rata

Sealing Bearing Page I-42

Page 43: Tugas 1 Sealing & Bearing

mechanical seal memiliki ujung carbon sealface hanya sekitar 0.125

inch (3 mm).

Akibat perubahan temperatur di lokasi terpasangnya MechanicalSeal.

Ingat: setiap satu inch stainless steel shaft, akan memuai sebanyak

1/1000 inch setiap kenaikan suhu sebesar 100 Fahrenheit (

0.001″/1″/100°F ). Dalam satuan Metric, tingkat muainya adalah

sebesar 0,001 mm/1 mm shaft setiap kenaikan temperatur sebesar

50°C.

h. Spring atau Per, atau Bellows tidak berfungsi baik.

Salah pilih tipe mechanicalseal, Produk yang mengandung solid

dipilihkan tipe multispring. Produk membuat spring clogging dan

macet.

Kondisi misalignment berlebihan menyebabkan terjadinya flexing

pada spring atau bellows sehingga terjadi kelelahan material (material

fatigue).

i. Ada sesuatu yang menghalangi MechanicalSeal bergerak dengan bebas,

antara lain :

Produk bersifat kental. Harap diingat bahwa beberapa produk menjadi

lebih kental dengan adanya adukan. Produk-produk ini disebut

dilatants (cream menjadi butter dengan adukan)

j. Adanya sirkulasi flushing atau cooling system dari discharge pompa yang

menderas langsung ke Mechanical Seal dan mengganggu gerakannya.

Sealing Bearing Page I-43

Page 44: Tugas 1 Sealing & Bearing

Adanya obyek asing di dalam stuffing box.

Adanya partikel gasket yang terlepas dan mengenai bagian Mechanical

Seal yang bergerak.

k. Sealface mengalami distorsi akibat temperatur atau tekanan.

l. Penguapan product yang terjadi di antara 2 Sealfaces

2.2.3. Perawatan Seal

Perawatan seal adalah penggunaan senyawa sintetis yang dapat

mengembalikan sifat elastisitas dan menyusut katup mengeras stem seal dalam

mesin pembakaran internal. Pengobatan Seal digunakan dengan kegunaan

sebagai berikut :

mengembalikan sifat elastisitas untuk katup seal yang mengeras.

mengembalikan seal ke bentuk yang semula.

Aktifkan seall untuk memberikan yang tepat dan mencegah seal melewati

minyak mesin.

Perawatan yang dilakukan ini berfungsi untuk mencegah pengerasan dan

menyusutnya katup batang stempel yang menghasilkan pembakaran minyak dan

emisi berasap, mencegah kebocoran dan memperpanjang umur segel dan

memungkinkan kinerja yang optimal dari peralatan untuk lebih lama dalam

penggunaan seal karena kembalinya elastisitas dan ketahanan dari seal itu sendiri.

Sealing Bearing Page I-44

Page 45: Tugas 1 Sealing & Bearing

BAB III

PEMBAHASAN

Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi untuk

mengurangi gesekan pada machine atau komponen-komponen yang

bergerak dan saling menekan antara satu dengan yang lainnya. Bearing

digunakan untuk menahan /menyangga komponen-komponenyang

bergerak. Bearing biasanya dipakai untuk menyangga perputaran pada

shaft, dimana terjadi sangat banyak gesekan.

Fungsi bearing secara umum antara lain mengurangi gesekan,

panas dan aus., menahan bebanshaft danmacine, menahanradial load

danthrust load, menjaga toleransi kekencangan, dan mempermudah

pergantian dan mengurangi biaya operasional. Jenis dan fungsi dari

bearing atau bantalan luncur antara lain bantalan luncur silinder penuh,

digunakan untuk poros-poros yang ukuran kecil berputar lambat dan beban

Sealing Bearing Page I-45

Page 46: Tugas 1 Sealing & Bearing

ringan, bantalan luncur silinder memegas, digunakan pada poros-poros

mesin bubut, mesin frais dan mesin perkakas lainnya, bantalan luncur

blah, digunakan pada poros-poros ukuran sedang dan besar seperti

bantalan pada poros engkol, bantalan poros pada roda kendaraan dan lain-

lain, bantalan inside, digunakan untuk poros dengan beban yang sering

berubah, misalkan bantalan poros engkol dari poros-poros presisi, bantalan

luncur sebagian, digunakan untuk poros yang berputar lambat, beban berat

tetapi tidak berubah-ubah. Misalkan bantalan pada mesin-mesin perkakas

kepala ceka, bantalan bukan logam, digunakan untuk leher-leher poros

yang memerlukan pendingin zat cair dan tidak mendapat beban berat. Pada

lapisan juga berfungsi sebagai pelumas, bahan lapisan yang digunakan

yaitu karet, plastik dan ebonite, dan bantalan luncur tranlasi, digunakan

untuk blok-blok luncur gerak lurus, seperti blok luncur pada batang torak

mesin uap dan blok luncur pada mesin produksi.

Material atau Bahan baku Bearing antara lain Besi cor (BC 14 : BC

22), beban dan kecepatan rendah, Brons, dibuat dari tembaga (Cu), timah

putih (Sn), timah hitam (Pb) dan aluminium (Al), Babit, dibuat dari timah

putih dan timah hitam dengan bahan dasar antimony, Logam bubut (metal

powder), dibuat dari serbuk brons dan grafit yang dipadatkan dengan

lapisan luar dari baja lunak dan Bahan bukan logam, dibuat dari keramik,

kayu keras, karet plastik dan bahan sintesis lainnya. Aplikasi Penggunaan

Bearing seperti yang sudah diketehui bearing adalah suatu komponen yang

digunakan untuk menahan poros berbeban, beban tersebut dapat berupa

beban aksial atau beban radial. Maka bearing pada umumnya digunakan

pada pump, turbine, compressor.

Kontrol rutin yang dilakukan untuk perawatan bantalan gelinding

(bearing) antara lain mendengarkan dengan cara meletakkan sebatang kayu

atu obeng atau benda lain yang sejenis menempel pada rumah bantalan,

sedekat mungkin pada lokasi dekat bantalan. Letakkanlah telinga anda

pada ujung batang yang lain dan dengarkan. Jika bantalan masih bagus

Sealing Bearing Page I-46

Page 47: Tugas 1 Sealing & Bearing

maka akan terdengar suara yang lembut, tapi jika rusak makaa akan

terdengar suara berisik, merasakan (meraba) kontrol ini suhu bantalan

gelinding dilakukan ddengan termometer, atu dengan cara sederhana

dengan menempelkan tangan pada rumah bantalan. Jika suhu naik tidak

seperti biasanya, maka hal tersebut merupakan indikasi ketidakberesan,

seperti: kotoran, kelonggaran, kelebihan beban, keausan, dan gesekan pada

bantalan, lalu melihat dengan cara melihat kondisi sil yang yang berada

didekat bantalan untuk memastikan cairan panas atau kotoran maupun

pengkarat tidak dapat memasuki bantalan dan melumasi.

Untuk memperhalus pengoperasian dan mengurangi keausan,

hampir semua gear dan bearing memerlukan pelumasan yang terus

menerus. Maka untuk menjaga keberadaanpelumas di sekeliling

komponen-komponen yang bergerak dan menjaga agar cairan pelumas

tersebut jangan sampai keluar dan menjaga agar kotoran dan debu jangan

masuk ke sistem maka diperlukan seal.

Fungsi dari seal antara lain menjaga kebocoran pelumas

(lubrikasi), menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem,

memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur, lebih fleksibel

terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor, melapisi permukaan

yang tidak rata dan komponen tidak cepat rusak. Seal diklasifikasikan

menjadi dua bagian yaitu:Static Seal danDynamic Seal.

Pembuatan seal dapat dilakukan dengan menggunakan material

penyusun yaitu material Nitrile Rubber (NBR), Viton, PolyUrethane (PU),

Silikon, Ethylene propylene Rubber (EPDM), Neoprene, Hydrogenater

Rubber (NHBR), Flourine Rubber (FR). Perawatan seal adalah

penggunaan senyawa sintetis yang dapat mengembalikan sifat elastisitas

dan menyusut katup mengeras stem seal dalam mesin pembakaran internal.

Pengobatan Seal digunakan dengan kegunaan sebagai berikut yaitu

mengembalikan sifat elastisitas untuk katup seal yang mengeras,

Sealing Bearing Page I-47

Page 48: Tugas 1 Sealing & Bearing

mengembalikan seal ke bentuk yang semula. Dan aktifkan seal untuk

memberikan yang tepat dan mencegah seal melewati minyak mesin.

Perawatan yang dilakukan ini berfungsi untuk mencegah

pengerasan dan menyusutnya katup batang stempel yang menghasilkan

pembakaran minyak dan emisi berasap, mencegah kebocoran dan

memperpanjang umur segel dan memungkinkan kinerja yang optimal dari

peralatan untuk lebih lama dalam penggunaan seal karena kembalinya

elastisitas dan ketahanan dari seal itu sendiri.

BAB IV

KESIMPULAN

1. Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengurangi

gesekan pada machine atau komponen-komponen yang bergerak dan

saling menekan antara satu dengan yang lainnya.

2. Fungsi bearing secara umum antara lain mengurangi gesekan, panas dan

aus., menahan bebanshaft danmacine, menahanradial load danthrust load,

menjaga toleransi kekencangan, dan mempermudah pergantian dan

mengurangi biaya operasional.\

3. Material atau Bahan baku Bearing antara lain Besi cor (BC 14 : BC 22),

beban dan kecepatan rendah, Brons, dibuat dari tembaga (Cu), timah putih

(Sn), timah hitam (Pb) dan aluminium (Al), Babit, dibuat dari timah putih

dan timah hitam dengan bahan dasar antimony, Logam bubut (metal

powder), dibuat dari serbuk brons dan grafit yang dipadatkan dengan

Sealing Bearing Page I-48

Page 49: Tugas 1 Sealing & Bearing

lapisan luar dari baja lunak dan Bahan bukan logam, dibuat dari keramik,

kayu keras, karet plastik dan bahan sintesis lainnya.

4. Aplikasi Penggunaan Bearing seperti yang sudah diketehui bearing adalah

suatu komponen yang digunakan untuk menahan poros berbeban, beban

tersebut dapat berupa beban aksial atau beban radial. Maka bearing pada

umumnya digunakan pada pump, turbine, compressor.

5. Fungsi dari seal antara lain menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi),

menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem, memberikan batasan

cairan supaya tidak tercampur, lebih fleksibel terhadap komponen yang

bergerak dan tidak bocor, melapisi permukaan yang tidak rata dan

komponen tidak cepat rusak. Seal diklasifikasikan menjadi dua bagian

yaitu:Static Seal danDynamic Seal.

6. Pembuatan seal dapat dilakukan dengan menggunakan material penyusun

yaitu material Nitrile Rubber (NBR), Viton, PolyUrethane (PU), Silikon,

Ethylene propylene Rubber (EPDM), Neoprene, Hydrogenater Rubber

(NHBR), Flourine Rubber (FR).

7. Perawatan seal adalah penggunaan senyawa sintetis yang dapat

mengembalikan sifat elastisitas dan menyusut katup mengeras stem seal

dalam mesin pembakaran internal. Pengobatan Seal digunakan dengan

kegunaan sebagai berikut yaitu mengembalikan sifat elastisitas untuk

katup seal yang mengeras, mengembalikan seal ke bentuk yang semula.

Dan aktifkan seal untuk memberikan yang tepat dan mencegah seal

melewati minyak mesin.

8. Perawatan yang dilakukan ini berfungsi untuk mencegah pengerasan dan

menyusutnya katup batang stempel yang menghasilkan pembakaran

minyak dan emisi berasap, mencegah kebocoran dan memperpanjang

umur segel dan memungkinkan kinerja yang optimal dari peralatan untuk

lebih lama dalam penggunaan seal karena kembalinya elastisitas dan

ketahanan dari seal itu sendiri.

Sealing Bearing Page I-49

Page 50: Tugas 1 Sealing & Bearing

DAFTAR PUSTAKA

(Anonym).2010.Bearings,Seals,andGasket.(Online)tersedia:http://

www.scribd.com/doc/39240324/Bearings# (17 November 2010 pukul 21.01 WIB)

http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/331-peningkatan-umur-bearing-pada-pompa-sentrifugal.html ( 12 Desember 2010)

http://empetrochemicals.com/index.php?q=con,10,%20Seal_Conditioner (30

Desember 2010)

Sealing Bearing Page I-50