triad dobereiner

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sangat banyak unsue-unsur yang dapat ditemui di alam ini. Sampai saat ini saja sudah 112 unsur telah ditemukan oleh para ahli. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda yang menyababkan sulit untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telah berupaya untuk mengelompokkan unsure-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik unsure-unsur tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis tertarik untuk membuat sebuah makalah yang berjudul “ Sistem Periodik Unsur “. Dalam makalah ini terdapat sejarah perkembangan sistem periodik unsur, sifat periodik unsur, dan pembahasan-pembahasan lain yang dianggap perlu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya : 1. Apa sebenarnya sistem periodik unsur 2. Bagaimana sejarah perkembangan sistem periodik unsure 3. Bagaimana sifat-sifat periodic unsure tersebut

Upload: arbhy-indera-i

Post on 02-Jul-2015

4.242 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Triad Dobereiner

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sangat banyak unsue-unsur yang dapat ditemui di alam ini. Sampai saat ini saja

sudah 112 unsur telah ditemukan oleh para ahli. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan

karakteristik yang berbeda-beda yang menyababkan sulit untuk mempelajarinya. Oleh

karena itu, untuk memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telah

berupaya untuk mengelompokkan unsure-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat

dan karakteristik unsure-unsur tersebut.

Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis tertarik untuk membuat sebuah

makalah yang berjudul “ Sistem Periodik Unsur “. Dalam makalah ini terdapat sejarah

perkembangan sistem periodik unsur, sifat periodik unsur, dan pembahasan-pembahasan

lain yang dianggap perlu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, dapat disimpulkan beberapa rumusan

masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya :

1. Apa sebenarnya sistem periodik unsur

2. Bagaimana sejarah perkembangan sistem periodik unsure

3. Bagaimana sifat-sifat periodic unsure tersebut

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalh ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh

dosen mata kuliah kimia dasar tantang system periodic unsure dan untuk menjawab

rumusan masalah di atas.

Page 2: Triad Dobereiner

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep unsur merupakan konsep yang sangat tua, sejak jaman Yunani, Menurut

filsuf Yunani, materi dibentuk atas empat unsur: tanah, air, api dan udara. Pandangan ini

perlahan ditinggalkan, dan akhirnya di abad 17 definisi unsur yang diberikan oleh

kimiawan Inggris Robert Boyle (16271691) menggantikan definisi lama tadi. Boyle

menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih

sederhana.

Lavoisier mengusulkan daftar unsur dalam bukunya “Traite Elementire de

Chemie”. Walaupun ia memasukkan cahaya dan panas dalam daftarnya, anggota lain

daftar adalah apa yang kita sebut sebagai unsur sampai saat ini. Selain itu, ia

menambahkan pada daftar unsur-unsur yang belum dideteksi tetapi ia yakini

keberadaannya. Misalnya, khlorin pada waktu itu belum diisolasi, tetapi ia

menambahkannya pada tabel sebagai radikal dari asam muriatik. Demikian juga,

natrium dan kalium ada juga dalam tabel.

Di awal abad 19, unsur-unsur ini diisolasi dengan elektrolisis, dan daftar unsur

perlahan diperluas. Di pertengahan abad 19, analisis spektroskopi, metoda bari

mendeteksi unsur dikenalkan dan mempercepat pertambahan daftar ini. Walaupun

disambut gembira oleh kimiawan, masalahmasalh baru muncul. Salah satu pertanyaan

adalah ‘Apakah jumlah unsur terbatas?’ dan pertanyaan lain adalah ‘Apakah sifat unsur-

unsur diharapkan akan mempunyai keteraturan tertentu?’

Penemuan unsu-unsur baru mengkatalisi diskusi-diskusi semacam ini. Ketika

iodin ditemukan di tahun 1826, kimiawan Jerman Johann Wolfgang Döbereiner (1780-

1849) mencatat kemiripan antara unsur ini dengan unsur yang telah dikenal khlorin dan

bromin. Ia juga mendeteksi trio unsur mirip lain. Inilah yang dikenal dengan teori triade

Döbereiner.

Triade Döbereiner

litium (Li) kalsium (Ca) Khlorin (Cl) sulfur (S) mangan (Mn)

Natrium (Na) stronsium (Sr) Bromin (Br) selenium (Se) khromium (Cr)

kalium (K) barium (Ba) iodin (I) telurium (Te) Besi (Fe)

Page 3: Triad Dobereiner

3

Banyak ide pengelompokan unsur yang lain yang diajukan tetapi tidak

memuaskan masyarakat ilmiah waktu itu. Namun, teori yang diusulkan oleh kimiawan

Rusia Dmitrij Ivanovich Mendeleev (1834-1907), dan secara independen oleh kimiawan

Jerman Julius Lothar Meyer (1830-1895) berbeda dengan usulan-usulan lain dan lebih

persuasif. Keduanya mempunyai pandangan sama sebagai berikut:

Pandangan Mendeleev dan Meyer

1. Daftar unsur yang ada waktu itu mungkin belum lengkap.

2. Diharapkan sifat unsur bervariasi secara sistematik. Jadi sifat unsur yang belum

diketahui dapat diprediksi.

Awalnya teori Mendeleev gagal menarik perhatian. Namun, di tahun 1875,

ditunjukkan bahwa unsur baru galium ditemukan oleh kimiawan Perancis Paul Emile

Lecoq de Boisbaudran (18381912) ternyata bukan lain adalah eka-aluminum yang

keberadaan dan sifatnya telah diprediksikan oleh Mendeleev. Jadi, signifikansi teori

Mendeleev dan Meyer secara perlahan diterima. Tabel 5.2 memberikan sifat yang

diprediksi oleh Mendeleev untuk unsur yang saat itu belum diketahui ekasilikon dan

sifat germanium yang ditemukan oleh kimiawan Jerman Clemens Alexander Winkler

(1838-1904).

Prediksi sifat unsu eka-silikon oleh Mendeleev dan perbandingannya dengan

sifat yang kemudian ditemukan.

Sifat eka-silicon germanium

Massa atom relatif 72 72,32

Rapat massa 5,5 5,47

Volume atom 13 13,22

Valensi 4 4

Kalor jenis 0,073 0,076

Rapat jenis

dioksida

4,7 4,703

Titik didih

tetrakhlorida (°C)

<100 86

Mendeleev mempublikasikan tabel yang dapat dianggap sebagai asal mula tabel

periodik modern. Dalam menyiapkan tabelnya, Mendeleev awalnya menyusun unsur

Page 4: Triad Dobereiner

4

berdasarkan urutan massa atomnya, sebagaimana pendahulunya. Namun, ia menyatakan

keperiodikan sifat, dan kadang menyusun ulang unsur-unsur, yang berakibat

membalikkan urutan massa atom.

Lebih lanjut, situasinya diperumit sebab prosedur menentukan massa atom

belum distandarkan, dan kadang kimiawan mungkin menggunakan massa atom yang

berbeda untuk unsur yang sama. Dilema ini secara perlahan diatasi setelah International

Chemical Congress (Kongres ini diadakan di tahun 1860 di Karlsruhe, Jerman. Tujuan

kongres ini untuk mendiskusikan masalah penyatuan massa atom. Dalam kesempatan

ini Cannizzaro mengenalkan teori Avogadro.) pertama yang dihadiri oleh Mendeleev,

namun kesukaran-kesukaran tetap ada.

BAB III

PEMBAHASAN

Page 5: Triad Dobereiner

5

A. Perkembanga Sistem Periodik Unsur

1. Sistem Periodik Triad Dobereiner

Johann  Wolfgang  Dobereiner  pada  tahun  1829  menjelaskan hasil 

penelitiannya  yang  menemukan  kenyataan  bahwa  massa  atom relatif stronsium

berdekatan dengan massa rata-rata dua unsur lain yang  mirip  dengan  stronsium  yaitu 

kalsium  dan  barium.  Hasil penelitiannya  juga  menunjukkan  bahwa  beberapa  unsur 

yang  lain menunjukkan    kecenderungan    yang    sama.    Berdasarkan    hasil

penelitiannya,  Dobereiner  selanjutnya  mengelompokkan  unsur-unsur dalam

kelompok-kelompok tiga unsur yang lebih dikenal sebagai triad. Triad yang ditunjukkan

oleh Dobereiner tidak begitu banyak sehingga berpengaruh terhadap penggunaannya.

Sistem triad ini ternyata ada kelemahannya. Kelemahan dari teori ini adalah

pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak

termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok

triefd tersebut. Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsur yang

sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom

rata-rata di massa atom unsur pertama dan ketiga.

2. Sistem Periodik Newlands

J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur

berdasarkan kenaikan massa atom relative pada tahun 1864 . Newlands mengumumkan

penemuanya yang di sebut hukum oktaf. Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah

secara teratur.. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan

unsur kesembilan, dan seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands

berdasarkan hukum oktaf. Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-

sifat yang sama berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan

pola ini menyurapi oktaf music.

Page 6: Triad Dobereiner

6

Kemiripan  sifat ditunjukkan  oleh  unsur  yang  berseliih satu oktaf yakni unsur

ke-1 dan unsur ke-8 serta unsur ke-2 dan unsur ke-9. Daftar unsur yang berhasil

dikelompokkan berdasarkan hukum oktaf oleh Newlands ditunjukkan pada tabel

berikut.

Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika

diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat

yang cukup berbeda dengan Al maupun B.

Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan

beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak

cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.

3. Sistem Periodik Mendeleev

Dmitri  Ivanovich  Mendeleev  pada  tahun 1869  melakukan pengamatan

terhadap 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur

merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang

secara periodik apabila unsurunsur   disusun   berdasarkan   kenaikan   massa   atom  

relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat

pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan

kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.

Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:

Period Gol.I Gol.II Gol.III Gol.IV Gol.V Gol.VI Gol.VII Gol.VIII

Page 7: Triad Dobereiner

7

e

1 H 1

2 Li 7 Be 9,4 B 11 C 12 N 14 O 16 F 19

3 Na 23 Mg 24 Al 27,3 Si 28 P 31 S 32 C 35,5

4 K 39 Ca 40 ? (44) Ti 48 V 51 Cr 52 Mn 55 Fe 56, Co 59

Ni 59, Cu 63

5 Cu 63 Zn 65 ? (68) ? (72) As 75 Se 78 Br 80

6 Rb 86 Sr 87 ?Yt 88 Zr 90 Nb 94 Mo 96 ? (100)Ru 104, Rh

104

Pd 106, Ag 108

7 Ag 108 Cd 112 In 115 Sn 118 Sb 122 Te 125 I 127

?8 Cs 133 Ba 137 ?Di 138 ?Ce 140 ? ? ?

9 ? ? ? ? ? ? ?

10 ? ? ?Er 178 ?La 180 Ta 182 W 184 ? Os 195, Ir 197

11 Au 199 Hg 200 Tl 204 Pb 207 Bi 208 ? ? Pt 198, Au 199

12 ? ? ? Th 231 ? U 240 ?

Mendeleev    sengaja    mengosong-kan    beberapa    tempat    untuk

menetapkan  kemiripan  sifat  dalam  golongan.  Beberapa  kotak  juga sengaja 

dikosongkan  karena  Mendeleev  yakin masih  ada  unsur yang belum dikenal karena

belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai   dengan   ramalan   Mendeleev  

adalah   germanium   yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev.

Hal penting yang terdapat dalam sistem periodik Mendeleev antara lain sebagai berikut:

a) Dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih paling

kurang dua atau satu satuan;

b) terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44, 68, 72,

dan 100;

c) dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;

d) dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa unsur,

contohnya Cr = 52,0 bukan 43,3.

Page 8: Triad Dobereiner

8

a. Kelebihan sistem periodik Mendeleev

1) Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara

teratur.

2) Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya.

3) Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah

mempunyai tempat yang kosong.

b.Kekurangan sistem periodik Mendeleev

1) Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan.

2) Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, contoh : Te

(128) sebelum I (127).

3) Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4

sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat.

4) Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya.

5) Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari unsur yang lain tidak dijelaskan.

4. Sistem Periodik Moseley (Sistem Periodik Modern)

Pada tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam

tabel periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Moseley berhasil menemukan

kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya.

Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom

relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom.

Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur

menggunakan sinar-X. Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperolehkesimpulan

bahwasifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan

kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki

massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.

Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur tersebut.

Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan penyempurnaan

hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk panjang.

Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan

kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan

kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun

Page 9: Triad Dobereiner

9

berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8

golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8

golongan B (IB – VIIIB).

Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B

disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1

sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur

transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat

masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur

antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB.

Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada

periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel

periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftar tidak terlalu panjang.

Periode

Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik modern. Periode

suatu unsur menunjukan suatu nomor kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar)

berdasarkan konfigurasi elektron. Konfiguration elektron adalah persebaran elektron

dalam kulit-kulit atomnya.

Dalam sistem periodik modern terdapat 7 periode, yaitu :

periode ke-1: terdiri atas 2 unsur;

periode ke-2: terdiri atas 8 unsur;

periode ke-3: terdiri atas 8 unsur;

periode ke-4: terdiri atas 18 unsur;

periode ke-5: terdiri atas 18 unsur;

periode ke-6: terdiri atas 32 unsur yaitu, 18 unsur seperti pada periode 4 atau ke-5,

dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida; dan periode ke-7: merupakan periode

unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida.

Golongan

Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan jumlah

elektron valensi (elektron yang terletak pada kulit terluar). Unsur dalam satu golongan

mempunyai sifat yang cenderung sama dan ditempatkan dalam arah vertikal (kolom).

Pada sistem periodik unsur modern, golongan dibagi menjadi 18 berdasarkan

aturan IUPAC. Berdasarkan aturan Amerika, sistem periodik unsur modern dibagi dua

Page 10: Triad Dobereiner

10

golongan yaitu golongan A dan B. Jadi, golongan unsur dari kiri ke kanan ialah IA, IIA,

11113, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, 1113, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA.

Umumnya, digunakan pembagian golongan menjadi A dan B.

Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern mempunyai nama khusus

yaitu sebagai berikut :

Golongan Nama

Khusus

Unsur-unsur

IA 1 Alkali Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr

IIA 2 Alkali Tanah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra

IIIA 13 Boron B, Al, Ga, In, dan Tl

IVA 14 Karbon C, Si, Ge, Sn, dan Pb

VA 15 Nitrogen N, P, As, Sb, dan Bi

VIA 16 Oksigen O, S, Se, Te, dan Po

VIIA 17 Halogen F, Cl, Br, I, dan At

VIIIA 18 Gas Mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn

Penetapan Golongan dan Periode

Golongan dan periode dapat ditentukan dengan cara menuliskan konfigurasi

elektron. Konfigurasi elektron adalah penataan elektron dalarn atom yang ditentukan

berdasarkan jumlah elektron. Pada konfigurasi elektron, jumlah elektron valensi

menunjukkan nomor golongan, sedangkan jumlah kulit yang sudah terisi elektron (n

terbesar) menunjukkan periode.

B. Sifat periodik unsur

1. Energi Ionisasi

Bila unsur-unsur disusun sesuai dengan massa atomnya, sifat unsur atau

senyawa menunjukkan keperiodikan, dan pengamatan ini berujung pada penemuan

hukum periodik. Konfigurasi elektron unsur menentukan tidak hanya sifat kimia unsur

tetapi juga sifat fisiknya. Keperiodikan jelas ditunjukkan sebab energi ionisasi atom

secara langsung ditentukan oleh konfigurasi elektron. Energi minimum yang dibutuhkan

untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat

paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom mempengaruhi

Page 11: Triad Dobereiner

11

besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti

dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit

terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron

tersebut semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil

dari atas ke bawah. Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri

ke kanan. Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang

mengakibatkan gaya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga

dibutuhkan energi yang besar pula untuk melepaskan elektron pada kulit terluar.

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom

Energi ionisasi pertama, energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron

pertama, menunjukkan keperodikan. Untuk periode manapun, energi ionisasi meningkat

dengan meningkatnya nomor atom dan mencapai maksium pada gas mulia. Energi

ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron yang dilepaskan oleh suatu

atom.Dalam golongan yang sama energi ionisasi menurun dengan naiknya nomor atom.

Kecenderungan seperti ini dapat dijelaskan dengan jumlah elektron valensi, muatan inti,

dan jumlah elektron dalam. Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di

Page 12: Triad Dobereiner

12

puncak grafik yang mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya

terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di dasar kurva yang menunjukkan bahwa

energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat melepaskan elektronnya lebih dari satu

buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron kedua disebut energi ionisasi

kedua dan tentu saja diperlukan energi yang lebih besar. Energi ionisasi kedua dan

ketiga didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron kedua

dan ketiga.

2. Afinitas elektron

Afinitas elektron merupakan energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom

netral dalam bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan

pada kulit terluarnya dan atom menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga

positif dan negatif. Afinitas elektron berharga negatif apabila dalam proses

penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion negatif yang terbentuk akibat proses

tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses penangkapan satu

elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk bersifat

tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang ter

bentuk semakin stabil.

Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7

Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena unsur

golongan ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan

bahwa afinitas elektron, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan

Page 13: Triad Dobereiner

13

dalam satu golongan dari atas ke bawah, semakin positif. Afinitas elektron didefinisikan

sebagai kalor reaksi saat elektron ditambahkan kepada atom netral gas, yakni dalam

reaksi.

F(g) + e¯ → F¯(g) (5.2)

Nilai positif mengindikasikan reaksi eksoterm, negatif menunjukkan reaksi

endoterm. Karena tidak terlalu banyak atom yang dapat ditambahi elektron pada fasa

gas, data yang ada terbatas jumlahnya dibandingkan jumlah data untuk energi ionisasi.

Tabel berikut menunjukkan bahwa afinitas elektron lebih besar untuk non logam

daripada untuk logam.

3. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom

suatu unsur untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan.

Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin

bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelekrnegatifan semakin

berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam satu periode, dari kiri ke kanan,

muatan inti atom semakin bertambah yang mengakibatkan gaya tarik antara inti atom

dengan elektron terluar juga semakin bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari

atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan

makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron semakin besar.

Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga

keelektronegatifan karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia

Page 14: Triad Dobereiner

14

menyebabkan gas mulia sukar untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan

skala pauling memberikan nilai keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.

Apapun skala keelektronegativan yang dipilih, jelas bahwa keelektronegativan

meningkat dari kiri ke kanan dan menurun dari atas ke bawah. Keelketroegativan sangat

bermanfaat untuk memahami sifat kimia unsur.

Perbedaan keelektronegativan antara dua atom yang berikatan, walaupun hanya

semi kuantitatif, berhubungan erat dengan sifat ikatan kimia seperti momen dipol dan

energi ikatan. Misalnya ada distribusi muatan yang tidak sama dalam ikatan A-B (xA >

xB). Pasangan muatan positif dan negatif ±q yang dipisahkan dengan jarak r akan

membentuk dipol (listrik).

Arah dipol dapat direpresentasikan dengan panah yang mengarah ke pusat

muatan negatif dengan awal panah berpusat di pusat muatan positif. Besarnya dipol, rq,

disebut momen dipol. Momen dipol adalah besaran vektor dan besarnya adalah µ dan

memiliki arah.

Page 15: Triad Dobereiner

15

Besarnya momen dipol dapat ditentukan dengan percobaan tetapi arahnya tidak

dapat. Momen dipol suatu molekul (momen dipol molekul) adalah resultan vektor

momen dipol ikatan-ikatan yang ada dalam molekul. Bila ada simetri dalam molekul,

momen dipol ikatan yang besar dapat menghilangkan satu sama lain sehingga momen

dipol molekul akan kecil atau bahkan nol.

4. Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom

sulit untuk ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain.

Jari-jari atom secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang

identik yang terikat secara kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen

adalah setengah jarak antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.

Penentuan jari-jari atom

Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-

jari atom dalam satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi

Page 16: Triad Dobereiner

16

karena dari atas ke bawah jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga

bertambah.

Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi

jumlah proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton

bertambah maka muatan inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik

antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang

semakin meningkat menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur

dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan.

Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:

5. Kereaktifan

Page 17: Triad Dobereiner

17

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik, makin

ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan

logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin

sukar menangkap elektron. Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya

melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan

VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun

kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak rekatif.

6. Titik Didih dan Titik Leleh

Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai

golongan IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh

unsur golongan VIIIA.

Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan:

a) Unsur-unsur golongan IA – IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari

atas ke bawah

b) Unsur-unsur golongan VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi.

C. Tabel Periodik Unsur-unsur Kimia

Page 18: Triad Dobereiner

18

Page 19: Triad Dobereiner

19

BAB IV

KESIMPULAN

Berbagai usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk mengelompokkan unsur-

unsur yang telah ditemukan adalah hal yang melatar belakangi perumusan system

periodic unsur yang tediri berdasrkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-

lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ;

sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan

sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan

dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).

Sifat unsur yang dapat menjelaskan kereaktifan suatu unsur diantaranya adalah

jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelktromagnetifan. Sifat-sifat unsur

tersebut erat hubungannya dengan konfigurasi elektron unsur sehingga berhubungan

langsung dengan periode dan golongan unsur dalam sistem periodik.

Page 20: Triad Dobereiner

20

DAFTAR PUSTAKA

http:/ www.chem-is-try.org/kategori/materi_kimia/kimia.../sistem_periodik/

http:/www.chem-is-try.org/sistem_periodik_unsur

http:/ www.chem-is-try.org/materi...x/perkembangan-pengelompokan-unsur/

http:/www.chem-is-try.org/materi_kimia/.../sistem_periodik/sifat-periodik-unsur/

http:/www.findtoyou.com/pariodik_unsur

http:/www. wikipedia.org/wiki/tabel_periodik