transpor oksigen2

7/28/2019 Transpor Oksigen2

1/40

TRANSPOR OKSIGEN

Oea Khairsyaf


2/40

Pendahuluan

PERSENTASEGASYANGDIINSPIRASIDANEKSPIRASI


3/40

Oksigen diperlukan untukmetabolisme aerob sel,untuk

menghasilkan energi sehingga sel

dapat berfungsi normal

Sistem kardiorespirasi berperanan

penting terhadap keterjaminan

tersedianya oksigen bagi tubuh.

Kegagalan sistem kardiorespirasimenyebabkan hipoksia dan kematian

sel

PENDAHULUAN


4/40

Priestly (1774) : penemu oksigen

Beddoes (1800): menggunakan Oksigen dalam

kedokteran

Baraach (1920 : terapi oksigen pada pasien

hipoksemia

Chemiack (1967): terapi oksigen melaui kanulahidung dengan aliran lambat dengan hasil baik

tanpa retensi CO2

PENDAHULUAN


5/40

TRANSPOR OKSIGEN ADA 3 SISTIM :

Respiratori

Kardiovascular ditentukan cardiac

output dan distribusi aliran darah

Hematologi ditentukan oleh konsentrasi

Hb


6/40

Respirasi adalah :

Peristiwa masuknya udara (O2) ke dalam

paru untuk proses metabolisme di jaringan /

sel ( inspirasi )

Pengeluaran CO2 dan H2O hasil

metabolisme ( ekspirasi )


7/40

Eksternal respirasi

Pendahuluan


8/40

Trachea


9/40


10/40


11/40

RESPIRASIVentilasi

Difusi

Perfusi


12/40

VENTILASI

Kenapa udara bisa masuk dan keluar alveoli ?~ Inspirasi ( aktif )

Volume torak tambah besar sehingga tek intra pleura

turun -8 dan tek alveolus menurun menjadi -1 mmhgPeran dari otot pernafasan / Inspirasi

~ Ekspirasi ( passif )

Volume torak tambah kecil sehingga tekanan intrapleura -2 mmhg dan tek alveolus meningkat menjadi (

+1 mmhg)


13/40

PUSATRESPIRASI


14/40

KEMORESEPTOR


15/40

MACAMMACAMPOLA VENTILASI

Eupnea - Normal,

Dyspnea - Sesak nafas

Apnea - Tidak bernafas

Tachypnea Pernafasa cepat

Bradypnea - Pernafasan yang lambat

Hyperpnea Pernafasan dalam

Hypopnea - pernafasan dangkal

Hyperventilation Cepat dan dalam


16/40


17/40

Restriksi : Gangguan pengembangan paru

Paru ;

Pneumonia, Tumor paru, Atelektasis, Fibrosis

luar paru ;

Pleura, Otot, Syaraf, Mediastinum, Tulang,

Abdomen ) atau gabungan beberapa penyebab

RESTRIKSI

Spirometri VC < 80%


18/40

Perlambatan aliran udara ekspirasi

Spirometri : VEP1 < 80% nilai prediksi

VEP / KVP < 75%

Etiologi : kelainan hanya di paru

OBSTRUKSI


19/40

Asma bronkial

Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK)

Bronkiektasis

Tumor paru

Benda asing

Etiologi Obstruksi


20/40

Perpindahan oksigen dari alveoli ke dalam kapiler dan

CO2 dari kapiler ke alveol.Perpindahan ini terjadi krn selisih tekanan parsial

antara darah dengan alveolus

alveolus darah

PO2 105 mmhg 40 mmhg

PCO2 40 mmhg 46 mmhg

Kemampuan CO2 berdifusi 20 x lebih cepat dari O2

sehingga perbedaan 6 mmhg dapat berdifusi dg baik

DIFUSI


21/40

TEKANAN PARSIAL UDARA DAN DI ALVEOLAR


22/40

AMBILANO2 DANPENGELUARANCO2 DIPARU


23/40


24/40

FAKTORMEMPENGARUHIKAPASITASDIFUSI

1. Jarak yg di tempuh untuk difusi

Normal jarak dari dinding alveoli sampai eritrosit 0.1

2. Luas permukaan untuk berdivusi

Emfisema, destroyed lung, post operasi paru, atelektasis luasmembran alveoli berkurang

3. Sifat selaput alveolar-kapiler

Gas bergerak dari alveoli ke kapiler berubah dari gas menjadilarutan


25/40

FAKTORMEMPENGARUHIKAPASITASDIFUSI

4. Tekanan gas dalam alveolarMakin tinggi tekanan oksigen di alveolar akan meningkatkan

kemampuan difusi

5. Lamanya kontak

pada keadaan normal lamanya kontak antara oksigen dg Hb

selama di fusi adalah 0.7 dt

6. HemoglobinSatu mgHb dapat mengikat oksigen 1.34 ml


26/40

FCLAINYANGMEMPENGARUHINILAINORMAL

CAPASITASDIFUSI

Ukuran tubuh ( Volume paru )

Usia

Latihan fisik

Posisi tubuh


27/40

KADAR OKSIGENDIDARAH

= (Hb x 1.34 x SaO2) + (PaO2 x 0.0031)

SaO2 = Saturasi oksigen

1.34 = kemapuan Hb mengikat oksigen

Pao2 = Tekanan parsial oksigen

0.0031 = Kelarutan oksigen


28/40

AMBILANO2 DANPENGELUARANCO2 DIJARINGAN


29/40

TERAPI OKSIGEN

Siapa yang memerlukan ?

Bagaimana cara pemberian ?

Bagaimana cara memonitor ?


30/40

Indikasi pemakaian

Dosis pemberian

Cara pemakaian

Penyulit / efek samping

Oksigen dianggap sebagai obat maka

mempunyai :


31/40

INDIKASI TERAPI OKSIGEN

Hipoksemia pada AGD terlihat PaO2

atau SaO2 turun

Diduga hipoksemia mis. Syok, keracunan

gas CO

Menurunnya kerja nafas pemulihan

pasca anestesiMenurunnya kerja miokard infark miokard

Trauma berat


32/40

HIPOKSEMIA

Penurunan tekanan parsial oksigen (PaO2)

dalam darah arteri.

Neonatus PaO2 < 50 mmHg atau SaO2

< 88%

Dewasa, anak, bayi PaO2 < 60 mmHgatau SaO2 < 90%


33/40


34/40

DETEKSI HIPOKSEMIA

Gejala klinis

B. Analisa Gas darah

C. Oksimetri

D. Transkutaneus


35/40

NILAI PAO2 DAN SAO2 PADA ORANG

DEWASA

PaO2 SaO2 (%)

Normal 97 97

Kisaran Normal 80 95

Hipoksemia < 80 < 95

Ringan 60 - 79 90 94

Sedang 40 59 75 - 89

Berat < 40 < 75


36/40

MENENTUKAN DOSIS OKSIGEN (A)

1.PAO2=(PB-PH2O)xFiO2-(PaCO2 astrup x1,25) = (760-47)

x FiO2-PaCO2astrupx1,25)

2. PaO2=713xFiO2-1,25xPaCO2astrup

3. PaO2astrup = PaO2 yang diinginkan PAO2

yangdidapat PAO2 baru

4. Selanjutnya bila sudah didapat PAO2 baru, cari FiO2

baru dengan rumus 1


37/40

KANUL BINASAL

SUNGKUP MUKA NON REBREATHING


38/40

KOMPLIKASI / PENYULIT TERAPI O2

Kerusakan pada paru

- Tergantung konsentrasi oksigen yangdiberikan

- Tergantung pada lama pemberian2. Efek neurologi Kejang kejang karena

tekanan intra

kranial meningkat

3. Fibro plasia retrolental Kebutaan pada bayiprematur yang mendapat terapioksigen


39/40


40/40

DO2 = CO x CaCO2 x10

DO2 = O2 delivery, ml/min

CO = cardiac output, L/min CaCO2 = O2 content of arterial blood

Berapa banyak oksigen yang di lepas ke jaringan

transpor oksigen2

Documents