transparansi sistem pelaksanaan dana hibah desa 1 milyar dalam upaya revolusi mental di kabupaten...

Upload: gian-dika-pratama-islam

Post on 14-Feb-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    1/76

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL :

    TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1

    MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    SITUBONDO

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-AI

    Diusukan oleh:

    Gian Dika Pratama Islam 120910301086

    Endah Savitri 120910301067

    Dhaifi Rohmawati 130910301042

    UNIVERSITAS JEMBER

    JEMBER

    2015

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    2/76

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    3/76

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    4/76

    TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1

    MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    SITUBONDO.

    Oleh

    Gian Dika P.I, Endah Savitri & Dhaifi Rohmawati (Jl.KalimantanKampus

    Bumi Tegalboto/ Universitas Jember)

    Abstrak

    Dengan adanya Undang-Undang tentang desa yang telah disahkan. maka

    desa akan mendapatkan potensi transfer tunai dari pemerintah pusat sebesar Rp 1

    miliar per desa, dan ada kesempatan bagi warga desa untuk menentukan

    penggunaan anggaran yang dimiliki oleh desanya sesuai isi dari UU desa yang

    menjelaskan didalamnya. Penggunaan anggaran untuk pembangunan desa

    seharusnya mampu menumbuhkembangkan semangat bermusyawarah dengan

    bijak dan adil, perangkat desa juga memiliki kapasitas untuk melakukan

    perencanaan partisipatif yang melibatkan warga secara aktif.

    Tujuan dari penelitian ini untuk melihat serta mendiskripsikan dan

    menganalisa objek penelitian. Bagaimana Transparansi Sistem Pelaksanaan Dan

    Perencanaan Dana Hibah Desa 1 milyar dalam Upaya Revolusi Mental diKabupaten Situbondo.

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dimana metode

    penelitian kualitatif cenderung bersifat deskriptif, naturalistik dan berhubungan

    dengan sifat datayang murni kualitatif. Oleh karena itu untuk memahami

    fenomena, penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk

    mengumpulkan data. Dengan demikian metode adalah cara yang digunakan oleh

    peneliti baik dalam mengumpulkan data maupun dalam analisis data untuk

    memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah kebenarannya

    serta dapat memahami fenomena-fenomena yang diteliti.

    Kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan. Yaitu

    bisa dikatakan bahwa penggunaan ADD belum bersifat transparansi tepatnya pada

    persoalan penggelontoran Dana Progam 1 milyar Desa. Bisa diasumsikan bahwa

    Kabupaten situbondo masih Belum siap dalam pengelolaan alokasi dana desa

    yang bersifat partisipatif dengan pertimbangan aspek transparansi yang terjadi

    desa-desa tersebut.

    Kata kunci : transparansi, dana, desa

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    5/76

    Abstract

    As the law of village has been validated, so every village will earn the

    opportunity of one billion transfer cash from the central goverment and every

    villagers have chances to determine the use of the budget in accordance with the

    contents of the village law which has been explained there. The use of the budget

    which is used for the village development should be able to increase the spirit of

    wise and fair deliberation. The village orgware laso has the capacity in doing the

    participative planning which involves the active villagers.

    The purpose of this research is to look, describe and also analyse the objects

    of the research. The research is about how does the transparancy system of

    implementation and planning grants amounting to one billion village in Mental

    Revolution Efforts in Situbondo city.

    The study is using descriptive qualitative which delas more with description,

    naturalystic and the data is purely qualitative. To understand the phenomenon, this

    study will use the qualitative research in collecting the data. Thereby, method is

    one way which is used the rearcher whether in collecting the data or analysing the

    data to get the result that can be justified scientifically and all the phenomenon are

    easy to be examined.

    The conclusion of the research is that the using of ADD is not transparency

    yet especially in the case of spending the grants amounting to one billion village

    program. It can be assumed that Situbondo city is not ready yet in managing the

    participative grants village fund with the consideration of transparancy aspect

    which is happened in that village itself.

    Keywords:transparancy, fund, village.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    6/76

    1

    PENDAHULUAN

    Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki wilayah yang sangat luas,

    dan memiliki ribuan desa. Menurut data Kemendagri buku induk kode dan data

    wilayah administrasi pemerintahan per provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan

    seluruh Indonesia tahun 2013, terdapat 72.944 wilayah administrasi desa dan

    8.309 wilayah administrasi kelurahan. Sehingga total wilayah administrasi

    setingkat desa dan kelurahan 81.253. Rancangan Undang-Undang tentang Desa

    disahkan menjadi UU oleh DPR. DPR mengetuk palu mengesahkan undang-

    undang baru tersebut dalam rapat paripurna ke-14. Pengesahan UU ini dipercaya

    akan memberikan perubahan signifikan bagi pembangunan Indonesia ke depan.

    Akan ada harapan perubahan orientasi pembangunan dari sebelumnya cenderung

    meng-anak-emas-kan kota, kini diharapkan bisa melihat desa sebagai tulang

    punggung pembangunan manusia dan ekonomi Indonesia (dalam media informasi

    swasta dihttp://www.indosiar.com).

    Dengan adanya Undang-Undang tentang desa yang telah disahkan ini desa

    akan memiliki perangkat yang dijamin kesejahteraannya oleh pemerintah,pendirian Badan Permusyawaratan Desa (BPD), potensi transfer tunai dari

    pemerintah pusat maupun daerah hingga Rp 1 miliar per desa, dan ada

    kesempatan bagi warga desa untuk menentukan penggunaan anggaran yang

    dimiliki oleh desanya. Keberadaan BPD yang diharapkan sebagai wadah

    menampung aspirasi warga akan penggunaan anggaran untuk pembangunan desa

    seharusnya mampu menumbuhkembangkan semangat bermusyawarah dengan

    bijak dan adil, perangkat desa juga memiliki kapasitas untuk melakukan

    perencanaan partisipatif yang melibatkan warga secara aktif.

    Dalam dekade terakhir, ada beberapa program pemerintah yang telah

    mencoba mensimulasikan implementasi UU Desa, salah satunya adalah PNPM

    Mandiri Perdesaan. Tentu dari program yang telah berjalan ini, pemerintah bisa

    memetik pembelajaran hal apa saja yang perlu didukung agar UU Desa ini menuai

    hasil efektif dan efesien, seperti pelatihan penganggaran, skema perencanaan

    partisipatif, dan juga pola pengawasan dalam desa. Kita tentu berharap dengan

    http://www.indosiar.com/http://www.indosiar.com/
  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    7/76

    2

    keberadaan UU Desa ini dapat memberikan kekuatan kepada desa agar semakin

    berdaya dan mampu menarik warga muda untuk berkarya dan mengembangkan

    desa.

    Besar harapan dari proses penganggaran di desa bisa menelurkan program

    bersifat produktif dan berorientasi jangka panjang, seperti inisiasi potensi

    ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, dan perbaikan infrastruktur dasar. UU

    Desa telah disahkan, ini bukanlah akhir dari perjuangan untuk membangun

    Indonesia dengan kekuatan desa. Justru ini adalah babak baru yang perlu

    disiapkan secara komprehensif oleh seluruh potensi keilmuan dan kebijakan

    Indonesia.

    Dana hibah untuk desa akan mulai diluncurkan pada tahun ini, dana

    tersebut turun ke kabupaten lalu dikucurkan ke setiap desa yang ada di kabupaten

    tersebut. Di provinsi Jawa Timur terdapat 29 kabupaten dan 9 kota. Salah satu

    kabupaten di provinsi Jawa Timur yang masih dalam taraf menengah bawah

    dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusianya adalah kabupaten Situbondo,

    dengan IPM 65,13% pada tahun 2013 yang bersumber dari data BPS kabupaten

    Situbondo. (Situbondo Dalam Angka tahun 2012, Bappeda.situbondo.gp.id)

    Kabupaten Situbondo terletak di ujung timur Pulau Jawa bagian utara.

    Terkenal dengan sebutan daerah waisata pantai pasir putih. Sebelah utara

    berbatasan dengan Selat Madura, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali,

    sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, serta

    sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Luas Kabupaten

    Situbondo adalah 1.638,50 km2bentuknya memanjang dari Barat ke Timur lebih

    kurang 150 km (Situbondo Dalam Angka tahun 2012, Bappeda.situbondo.gp.id).

    Upaya peningkatan pembangunan di kabupaten Situbondo terus dilakukan.

    Hal ini selaras dengan beberapa penghargaan yang di dapat seperti penghargaan

    adipura pada tahun 2014, penghargaan BKKBN, dan penghargaan PERTURA.

    Program-program yang berhasil di kabupaten Situbondo antara lain Partisipasi KB

    Kaum Pria Baru 1,5 Persen dan pelayananan inovatif. (Dalam surat kabar di

    http://regional.kompas.com)

    http://regional.kompas.com/http://regional.kompas.com/
  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    8/76

    3

    Alokasi Dana Desa atau ADD adalah bagian keuangan desa yang

    diperoleh dari bagi hasil pajak daerah dan bagian dari dana perimbangan

    keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten. Menurut Peraturan

    Menteri Dalam Negeri nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Desa pada Pasal 18 bahwa Alokasi Dana Desa berasal dari APBD

    kabupaten/kota yang bersumber dari bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat

    dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota untuk desa paling sedikit 10%.

    Dana desa yang telah di luncurkan ke desa-desa kini menuai banyak

    permasalahan, dana yang sebenernya dialokasikan untuk desa guna memajukan

    pembangunan di desa malah masuk ke kantong pribadi para perangkat desa,

    seperti yang terjadi di Desa Sumbertengah kabupaten Situbondo, Kepala Desa

    menilap dana ADD sebesar Rp.50 Juta. (Dalam surat kabar di

    http://regional.kompas.com).

    Dari uraian permasalahan diatas tentang sistem pengalokasian dana yang

    masih kurang serta sumber daya manusia tidak mampu mengelola sehingga dapat

    menimbulkan permasalahan pada upaya penyelewengan dana oleh pemerintah

    desa. Sehingga perlu dikaji dan ditelaah lebih dalam lagi tentang bagaimana

    transparasi sistem pelaksanaan dan perencanaan dana hibah desa.

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan ungkapan di latar belakang diatas maka dijelaskan bahwa

    ternyata ADD di situbondo masih rawan korupsi, dimana sistem tidak siap

    sehingga perlu lagi ditelaah lebih dalam tentang transparansi. Berdasarkan itu

    maka peneliti membentuk suatu rumusan masalah untuk mengungkap fenomena

    yang terjadi.

    Secara ilmiah Perumusan masalah diperlukan dalam suatu penelitian untuk

    mencapai hasil yang diharapkan. Perumusan masalah timbul karena adanya

    tantangan, kesangsian ataupun kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena.

    Dari fenomena tersebut maka rumusan masalah yang dirumuskan oleh peneliti

    adalah mendiskripsikan Bagaimana Transparansi Sistem Pelaksanaan Dan

    Perencanaan Dana Hibah Desa 1 milyar dalam Upaya Revolusi Mental di

    Kabupaten Situbondo.

    http://regional.kompas.com/http://regional.kompas.com/
  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    9/76

    4

    Fokus Kajian

    Rawannya perilaku korupsi yang terjadi pada lembga eksekutif,legeslatif

    dan yudikatif menjadi sebuah permasalahan yang kompleks di negara ini.

    Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh para elite politik ternyata tak cukup

    kuat untuk menekan kasus korupsi yang terjadi. Hal tersebut berdampak pada

    kejenuhan politik yang di rasakan oleh rakyat, menurunnya rasa kepercayaan

    rakyat terhadap sistem pemerintah. Sehingga perilaku apatis terhadap politik ini

    menjadi salah satu indikator tidak berhasilnya program-program yang di

    berlakukan oleh pemerintah yang tujuannya adalah untuk membangun bangsa.

    Program dana hibah Desa 1 milyar telah disahkan, dengan tujuan

    membangun upaya revolusi mental. Dan bagaimana upaya pemerintah dalam

    menarik partisipasi masyarakat terhadap program ini. Realisasi yang seperti apa

    dalam menanggapi program tersebut. Agar kepercayaan rakyat terhadap sistem

    pemerintah ada atau muncul, terlebih lagi pada golongan masyarakat Desa yang

    mayoritas masih awam akan berpolitik. Oleh karenanya yang menjadi fokus

    dalam fenomena ini adalah Bagaimana Transparansi Sistem Pelaksanaan Dan

    Perencanaan Dana Hibah Desa 1 milyar dalam Upaya Revolusi Mental di

    Kabupaten Situbondo dilakukan.

    Transparansi yang dikemukakan oleh Krina (2003-24)Menjelaskan bahwa

    Transparansi merupakan Prisip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap

    orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni

    informasi menegenai kebijakan, proses pembuatan, pelaksanaan, dan hasil yang

    dicapai. prinsip ini menekankan kepada dua aspek:

    1.

    Komunikasi publik oleh pemerintah

    2. Hak masyarakat terhadap akses informasi

    Sama halnya dengan pendapat Mardiasmo (2002-54), transparansi adalah

    keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan

    aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang membutuhkan

    informasi.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    10/76

    5

    Tujuan Penelitian

    Secara ilmiah Tujuan penelitian merupakan suatu hakekat mengapa

    penelitian harus dilakukan. Tujuan penelitian diarahkan untuk memenuhi

    fenomena sosial.

    Penelitian dilakukan bertujuan untuk melihat, mendiskripsikan dan

    menganalisa objek penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun

    tujuan dari peneliti ini berusaha untuk mendiskripsikan dan mengkaji sebuah

    permasalahan yaitu Mendiskripsikan Transparansi Sistem Pelaksanaan Dan

    Perencanaan Dana Hibah Desa 1 milyar dalam Upaya Revolusi Mental di

    Kabupaten Situbondo. Dalam fokus utamanya mendiskripsikan lebih detail

    sesuai tolok ukur indikator transparansi menurut Krina & Mardiasmo.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian adalah memaparkan kegunaan hasil dari penelitian yang

    akan dicapai, baik untuk kepentingan ilmu, pemerintah ataupun masyarakat luas.

    Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1.

    Menambah informasi bagi Pemerintah Daerah terhadap keberlangsungansistem perangkat Desa dalam mengoptimalkan program.

    2. Mendukung Pemerintah Daerah dalam menciptakan ruang demokratis

    melalui partisipasi aktif bagi masyarakat.

    3. Menambah wawasan berpolitik bagi masyarakat Desa.

    Mampu menumbuhkan jiwa kritis dikalangan Masyarakat Desa terhadap

    Pemerintah.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    11/76

    6

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Irawan

    (2006:52), metode penelitian kualitatif cenderung bersifat deskriptif, naturalistik

    dan berhubungan dengan sifat datayang murni kualitatif. Oleh karena itu untuk

    memahami fenomena di atas, penelitian ini akan menggunakan metode penelitian

    kualitatif untuk mengumpulkan data. Dengan demikian metode adalah cara yang

    digunakan oleh peneliti baik dalam mengumpulkan data maupun dalam analisis

    data untuk memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

    kebenarannya serta dapat memahami fenomena-fenomena yang diteliti.

    Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

    diskriptif. Dimana pendekatan diskriptif digunakan untuk menggambarkan dan

    memahami kondisi sosial secara keseluruhan. Tujuan pendekatan diskriptif untuk

    dapat menguraikan tentang karakteristik suatu keadaan, sehingga penelitian ini

    hanya pada taraf pengumpulan fakta-fakta semata. Dalam hubungannya denngan

    upaya revolusi mental yang terjadi di desa yang dilakukan melalui adanya

    transparansi sistem dana hibah desa yang dilakukan oleh desa. Sehingga dapat

    mendiskripsikan proses terjadinya hal tersebut.

    Lokasi Penelitian

    Kabupaten Situbondo merupakan salah satu Kabupaten di Jawa timur yang

    cukup dikenal dengan sebutan Daerah Wisata Pantai Pasir Putih yang letaknya

    berada di ujung Timur pulau Jawa bagian Utara dengan posisi di antara 735 - 7

    44 Lintang Selatan dan 11330 - 114 42 Bujur Timur.

    Letak Kabupaten Situbondo, disebelah utara berbatasan dengan Selat

    Madura, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bali, sebelah selatan berbatasan

    dengan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, serta sebelah barat berbatasan

    dengan Kabupaten Probolinggo.

    Luas Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 km2 atau 163.850 Ha, bentuknya

    memanjang dari Barat ke Timur lebih kurang 150 km. Pantai Utara umumnya

    berdataran rendah dan disebelah Selatan berdataran tinggi dengan rata-rata lebar

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    12/76

    7

    wilayah lebih kurang 11 km. Luas wilayah menurut Kecamatan, terluas adalah

    Kecamatan Banyuputih 481,67 km2 disebabkan oleh luasnya hutan jati di

    perbatasan antara Kecamatan Banyuputih dan wilayah Banyuwangi Utara.

    Sedangkan luas wilayah yang terkecil adalah Kecamatan Besuki yaitu 26,41 km 2

    Dari 17 kecamatan yang ada, diantaranya terdiri dari 14 kecamatan memiliki

    pantai dan 4 Kecamatan tidak memiliki pantai, yaitu Kecamatan Sumbermalang,

    Kecamatan Jatibanteng, Kecamatan Situbondo dan Kecamatan Panji (situbondo

    dalam angka, Bappeda 2013).

    Dalam penelitian ini obyek yang dijadikan wilayah sebagai tempat

    penelitian adalah Kabupaten Situbondo, dengan memilah menjadi 3 (tiga)

    keterwakilan daerah. Dimana desa yang dipilih berdasarkan karakteristik yang

    ditentukan oleh peneliti. Oleh karena itu sesuai dengan ketentuan yang dipilih

    maka yang menjadi pertimbangan karakteristik desa adalah desa yang tergolong :

    Desa Maju, Desa Berkemabang, dan Desa Tertinggal. Karakteristik tersubut

    diukur melalui indikator dari perkembangan perekonomian, kepadatan

    penduduknya dan Aset transportasi yang dimiliki masyarakat.

    Waktu Penelitian

    Waktu penelitian selama 30 Hari atau selama 1 Bulan (13 februari sampai

    13 Maret 2015). Adapun susunan Kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan

    capaian sesuai jadwal skedjul yang ditentukan.

    Jadwal tahapan pekerjaan kegiatan Penelitian mingguan. Disajikan pada tabel 1

    No Kegiatan Penelitian

    (capaian)

    Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

    1. Menyiapkan Perangkat

    (Instrumen)Atau

    Panduan Pelaksanaan

    2. Uji Coba Instrument

    Secara Internal (dalam

    Lingkungan Peneliti)

    dan Penyempurnaan

    Instrumen.

    3. Praktek Pengumpulan

    Data dan Informasi

    4. Audit trial tim internal

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    13/76

    8

    5. Analisa Data dan

    Informasi

    6. Kesimpulan HasilPenelitian di Lapangan

    Metode untuk memperoleh data dan analisis yang akan dilakukan. Secara

    terperinci penelitian kualitatif tersebut akan dilakukan dengan tahapan sebagai

    berikut:

    1) Menyiapkan Perangkat (Instrumen) Atau Panduan Pelaksanaan

    Penelitian.

    Antara lain panduan wawancara terstruktur, panduan observasi,

    penetapan sasaran-sasarannya, baik tujuan maupun informan. Teknik

    penarikan sampel menggunakan Pur-posive Sampling dimana desa yang

    dipilih berdasarkan karakteristik yang ditentukan oleh peneliti.

    Karakteristiknya obyek yaitu :

    a. Mewakili desa, di tiga wilayah Kabupaten Situbondo. Tiga

    wilayah terbagi menjadi Situbondo Timur, Tengah dan Barat.

    Situbondo timur di wakili oleh kecamatan Banyuputih

    dimana secara geografis lokasi berada pada wilayah

    bagian paling timur dari Kabupaten Situbondo.

    Situbondo Tengah diwakili oleh kecamatan Panarukan

    dimana secara geografis lokasi berada pada wilayah

    bagian tengah dari Kabupaten Situbondo

    Situbondo Barat diwakili oleh kecamatan Banyuglugur

    dimana secara geografis lokasi berada pada wilayah

    bagian paling barat dari Kabupaten Situbondo

    b. Desa dikondisi kedalam tiga aspek: Maju, Berkembang dan

    Tertinggal.

    c. Desa dengan kondisi aktifitas perkonomian misalnya mata

    pencarian masyarakat yang berbeda-beda sesuai tingkatakan

    (Maju, Berkembang, & Tertinggal).

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    14/76

    9

    Berdasarkan 3 karakteristik maka peneliti memilih tiga desa yang akan

    mewakili menjadi lokasi penelitian di Kabupaten Situbondo :

    1) Desa Kilensari mewakili wilayah Kabupaten Situbondo tengah,

    di kecamatan Panarukan.

    Wilayah Situbondo tengah atau kota yang terwakili oleh

    Kecamatan Panarukan. keterwakilan desa oleh Desa Kilensari

    Dimana desa yang tergolong dalam kategori Maju. Secara

    karakteristik desa berada dalam lingkup akses sentral karena

    berada di pusat kota. Dan mata pencarian masyarakat juga

    beragam, mulai dari produksi pertanian, tanaman pangan,

    perkebunan, peternakan dan sarana perdagangan.

    2) Desa Sumber Anyar mewakili wilayah Kabupaten Situbondo

    Timur, di kecamatan Banyuputih.

    Wilayah Situbondo Timur yang terwakili oleh Kecamatan

    Banyuputih, dan keterwakilan desa oleh Desa Sumber Anyar.

    Dimana desa yang tergolong dalam kategori Berkembang.

    Secara karakteristik desa berada dalam lingkup akses yang baik

    dimana masih dalam lintas jalan pantura. Dan mata pencarian

    masyarakat tidak bergantung pada lahan pertanian saja namun

    juga memiliki sarana perdagangan.

    3) Desa Selobanteng mewakili wilayah Kabupaten Situbondo

    Timur, di kecamatan Banyuglugur.

    Wilayah Situbondo Barat yang terwakili oleh Kecamatan

    Banyuglugur, serta keterwakilan desa oleh Desa Selobanteng.

    Dimana desa yang tergolong dalam kategori Tertinggal.

    Secara karakteristik desa berada jauh dari pusat perkotaan

    (lemah secara akses). Dan mata pencarian masyarakat sebagian

    besar masih bergantung pada lahan pertanian.

    1) Panduan wawancara terstruktur.

    Panduan wawancara berstruktur disusun sesuai dengan kesesuaian

    dari beberapa isi UU No 06 Tahun 2014. UU ini terdiri dari 16 Bab

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    15/76

    10

    dan 122 pasal yang mengatur di dalamnya. Secara garis besar bisa di

    katagorikan dalam Bab dan pasal-pasal yang sifatnya pokok seperti

    dibawah ini.

    No Ketentuan sesuai BAB Ketentuan

    PASAL

    1. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 3 sampai 4

    2. BAB III PENATAAN DESA Pasal 7

    3. BAB V PENYELENGGARAAN

    PEMERINTAH DESA

    Pasal 23, Pasal 26

    sampai 27 c & d

    4. BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN DAN

    MASYARAKAT DESA

    Pasal 67 sampai

    68

    5. BAB VIII KEUANGAN DESA DAN ASETDESA Pasal 72 sampai73 &

    Pasal 78

    6. BAB IX PEMBANGUNAN DESA DAN

    PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

    Pasal 78 sampai

    83 serta

    Pasal 85 & 86

    7. BAB X BADAN USAHA MILIK DESA Pasal 87 sampai

    90

    8. BAB XI KERJASAMA DESA Pasal 91 sampai

    93

    9. BAB XII LEMBAGA KEMASYARAKATAN

    DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA

    Semua pasal

    dalam Bab

    tersebut.10. BAB XIV PEMBINAAN DAN

    PENGAWASAN

    Pasal 112 &

    Pasal 113

    2) Observasi Non-partisipan

    Datang ke lokasi penelitian secara tidak formal, dimana peneliti

    tidak mengikuti secara langsung kegiatan-kegiatan yang terjadi

    disekitar wilayah atau lingkungan. Disini peneliti hanya melakukan

    penilaian secara subyektif dengan ketentuan apa yang dilihatnya

    dan berdasarkan pada temuan-temuan sementara.

    lokasi meliputi:

    Kantor Desa

    Lingkungan Desa

    Kondisi Sosial Masyarakat Desa.

    3) Penetapan key informan.

    Karakteristik Penentuan informan dipilih secara mewakali desa

    meliputi :

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    16/76

    11

    Informan pokok adalah :

    - Pemerintah Desa

    Key informan dikarenakan Pemerintah Desa merupakan

    penerima dana ADD dari program 1 Milyar. Dan sebagai

    pelaksana dari sistem itu sendiri.

    Informan tambahan adalah :

    -

    Tokoh Agama

    Key informan dikarenakan secara karakteristik Daerah, tokoh

    agama merupakan unsur dari kearifan lokal.

    - Tokoh Masyarakat

    Key informan dikarenakan dari kalangan masyarakat Desa

    memiliki unsur menghormati sesama warga yang dimana

    tokoh masyarakat tersebut memiliki kapabilitas tinggi di

    sebuah Desa tersebut.

    - Tokoh Pemuda

    Key informan dikarenakan unsur pemuda tidak bisa lepas

    dari proses partisipasi publik terlebih lagi golongan-golangan

    terpelajar dan berpendidikan.

    - Unsur Masyarakat Marjianl (miskin, perempuan)

    Key informan dikarenakan unsur masyarakat Marjinal lebihbanyak yang tergolong sebagai penerima program.

    2) Uji coba Instrument Secara Internal (dalam Lingkungan Peneliti) dan

    Penyempurnaan Instrumen.

    Uji coba instrument secara internal ini bertujuan menyempurnakan

    instrumen penelitian yang akan dipakai di lapangan sehingga hasil data

    dan informasi penelitian ini bisa sesuai dengan yang diharapkan dalam

    tujuan penelitian ini, lebih focus dan sistematis.Pengujian instrument dengan TIM dimana mencocokkan serta

    mengkoreksi ulang bahan instrument yang akan digunakan dalam

    penlitian. Adapun bahan instrument yang akan di bahas meliputi:

    rancangan dari Wawancara terstruktur, Panduan Observasi dan Penetapan

    Informan.

    Kesesuaian Wawancara tersrtuktur

    Panduan Observasi

    Penetapan Informan

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    17/76

    12

    3) Praktek Pengumpulan Data dan Informasi

    Data dan informasi yang dikumpulkan adalah:

    a.

    Data sekunder diambil dari desa.

    Data sekunder berupa bukti-bukti autentik seperti dokumen,

    browsur, gambar (foto), dan material lain. Data ini didapatkan

    melalui Pemerintah Desa (Kantor Desa). Ketika data sekunder yang

    didapat telah mampu menjawab rumusan masalah & mengarah pada

    fokus kajian. Maka untuk pengambilan data primer bisa dilewati

    namun dengan ketentuan ada klarifikasi data, dari data sekunder oleh

    data primer.

    b.

    Data primer dilakukan melalui:

    Guide Interview dalam wawancara terstruktur. Wawancara

    terstruktur disesuaikan dengan Fokus Kajian yang akan di bahas

    serta untuk menjawab Rumusan Masalah.

    4) Audit trial tim internal

    Pengadaan diskusi kembali oleh TIM, dimana diskusi ini dilakukan untuk

    melihat ketepatan , kelengkapan, dan akurasi informasi dan data. Jika data

    dianggap kurang lengkap maka tim akan melakukan penggalian data ulang

    ke lokasi penelitian.

    5) Analisa Data dan Informasi

    Analisa dilakukan dengan melakukan check dan cross check atas

    informasi yang diterima untuk melihat persamaan dan keselarasan,

    dan juga perbedaan pembuatan rangkuman secara deskriptif, dengan melihat

    persamaan dan perbedaaan pendapat dan pandangan yang ada di

    masyarakat.

    6) Kesimpulan Hasil Penelitian di Lapangan

    Proses pembuatan kesimpulan tersebut harus melalui kredibilitas data

    sehingga data dan informasi yang diterima bisa teruji validitasnya.

    Mengkredibilitaskan data peneliti akan menggunakan :

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    18/76

    13

    1. Trianggulasi Data

    Dengan trianggulasi data peneliti akan :

    a. Membandingkan antara data dan hasil pengamatan dengan data dan

    hasil wawancara dan kuisioner

    b. Membandingkan data berdasarkan pendapat umum dengan data yang

    berdasarkan data pribadi

    c. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

    dengan apa yang dikatakan sepa njang waktu

    d. Membandingkan keadaan prespektif seseorang dengan berbagai

    pendapat dan pandangan orang lain serta membandingkan antara

    hasil wawancara dengan dokumen.

    Dengan trianggulasi data peneliti akan hal ini bertujuan

    untuk Membandingkan antara data dan hasil pengamatan dengan

    data dan hasil wawancara terstruktur. Pengumpulan Data sekuler

    yang didapat dari pemerintah Desa baik yang bersifat media,

    dokumen, gambar atau foto dll. Maka setelah itu di cocokkan atau

    membandingkannya dengan hasil wawancara terstruktur.

    2. Pengambilan Kesimpulan

    Menyimpulkan data yang telah didapatkan setelah

    dilakukannya trianggulasi data dan trianggulasi metode.

    Pengambilan kesimpulan menggunakan metode induktif dari hasil

    penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sebuah kesimpulan

    yang reliable (terhindar dari bias).

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    19/76

    14

    Jadwal tahapan-tahapan pekerjaan kegiatan penelitian. Disajikan pada tabel 2

    Tabel 2. Jadwal kegiatan Penelitian Transparansi Sistem Pelaksanaan Dana

    Hibah Desa 1 Milyar Dalam Upaya Revolusi Mental di Kabupaten Situbondo

    Tahun 2015-2016.

    Jenis KegiatanHari ke

    1 2 3 4 5 6 7

    MINGGU 1

    Menyiapkan Perangkat (Instrumen)AtauPanduan Pelaksanaan penelitian.

    1.

    Menyusun kerangka wawancara

    terstruktur yang meliputi (angket

    wawancara)

    2.Menyusun Panduan observasi

    Penelitian.

    3.Melakukan Penetapan sasaran-sasaran

    (objek penelitian), dan informan.Uji Coba Instrument Secara Internal (dalam

    Lingkungan Peneliti) dan Penyempurnaan

    Instrumen.1. Pengujian instrument yang sudah

    terkumpul (angket wawancara, panduan

    observasi, data penetapan informan)

    MINGGU 2

    Praktek Pengumpulan Data dan Informasi

    1. Pengambilan data sekunder dari Kantor

    Desa.2. Pengambilan data primer melalu

    Wawancara berstruktur.

    MINGGU 3

    Audit trial tim internal

    1. Tim Berkumpul melakukan diskusi,

    serta pengumpulan data kemudian

    memberikan pemaparan dari data yang

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    20/76

    15

    telah didapatkan.

    Analisa Data dan Informasi

    1.Pengokreksian data yang dilakukan

    Tim, setelah dilakukannya Audit trial tim

    2.pembuatan rangkuman secara

    deskriptif, dengan melihat persamaan dan

    perbedaaan pendapat dan pandangan yang

    ada di masyarakat.

    MINGGU 4

    Kesimpulan Hasil Penelitian di Lapangan

    1. Mengkredibilitaskan data dengan cara

    trianggulasi data.

    2. Mengkredibilitaskan data dengan cara

    trianggulasi metode.

    3. pengambilan Kesimpulan.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    21/76

    16

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A.

    Profil Desa

    1. Desa Selobanteng

    Desa Selobanteng (Katagori Desa Tertinggal). Desa Selobanteng

    memiliki karakteristik luas wilayah 14.73 km2 dengan jumlah penduduk 1.852

    jiwa serta memiliki kepadatan penduduk 126 jiwa/km2. Terlihat kerapatan

    penduduk yang belum merata dan belum tersebar di wilayah desa tersebut

    sehingga tingkat adapun aktivitas perekonomian Desa Selobanteng tergolong

    rendah. Dari data mata pencaharian penduduk warga Desa Selobanteng

    didominasi oleh sektor pertanian. Hal ini juga merupakan faktor yang menunjang

    Desa Selobanteng dikatakan sebagai desa swadaya karena penduduknya yang

    jarang dan mata pencaharian yang homogen dan bersifat agraris.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    22/76

    17

    Keterangan : Kondisi Rumah warga di desa Selobanteng

    Keseharian pekerjaan masyarakat Desa Selobangteng adalah bertani, dari

    pukul 06.00 pagi sampai 12.00 atau bahkan menjelang sore. Seperti gambar

    berikut yang kami ambil dari salah satu pentduduk yang ingin pergi menuju

    ladang sawahnya.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    23/76

    18

    keterangan : Hasil panen Jagung yang dipilah, dan siap untuk dijual

    Keterangan : sawah pertanian yang ditanami jagung & siap panen. Ada pula

    anak-anak Desa yang sedang inngin bermain kesawah

    Desa Selobanteng di Kecamatan Banyuglugur sebagai salah satu desa

    yang tergolong tertinggal karena memiliki indikator kapasitas yang rendah.

    Dikatakan memiliki kapasitas rendah dilihat dari sarana pendukung perdagangan

    desa yang belum memenuhi kebutuhan aktivitas perekonomian di desa tersebut.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    24/76

    19

    Di desa ini tidak memiliki pasar tradisional. Masyarakat desa Selobanteng

    bergantung pada warung-warung kecil dan penjual sayur keliling dalam menjalani

    aktivitas perekonomian untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sebagainya.

    Keterangan : kios kecil dan aktifitas belanja sayur mayur penduduk desa

    Ketertinggalan fasilitas penunjang sarana aset perekonomian desa juga

    menjadi faktor mengapa Desa tersebut dalam kondisi tertinggal. Hal ini

    dibuktikan dengan belum adanya Koperasi Untuk Desa (KUD) yang juga

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    25/76

    20

    merupakan sarana pendukung perdagangan untuk aktivitas ekonomi. Kemudian

    sektor perhubungan yang tidak kalah pentingnya dalam rangka menunjang

    pembangunan desa di Kecamatan Banyuglugur. Desa Selobanteng juga belum

    memiliki sarana perhubungan seperti kantor pos pembantu, wartel dan telepon

    umum dalam taraf desa.

    Ditambah lagi dengan Akses jalan di desa yang juga tergolong

    memprihatinkan, banyak jalan rusak dan sangat tidak nyaman untuk dilalui.

    Masyarakat desa pula masih memiliki kebiasaan menggunakan MCK secara

    bersamaan seperti yang terjadi pada gambar berikut.

    Keterangan : tempat MCK masyarakat Desa dan area jalan di Desa

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    26/76

    21

    2. Desa Sumber Anyar

    Desa Sumberanyar (Katagori Desa Berkembang). Desa Sumberanyar

    memiliki karakteristik luas wilayah 97.71 km2dengan jumlah penduduk sebesar

    16.014 jiwa serta memiliki kepadatan penduduk 163.89 jiwa/km2. Terlihat jumlah

    penduduk dan luas wilayah yang seimbang. Desa ini tepat berada pada area jalan

    raya (Jalur Pantura). Sehingga sekilas aktifitas lebih ramai dari Desa Selobanteng.

    Keterangan : Kondisi perumahan Desa Sumber Anyar

    Dari data mata pencaharian penduduk Desa Sumberanyar didominasi oleh

    produksi pertanian tanaman pangan dan peternakan. Dan desa ini juga memiliki

    pasar tradisional yang bisa melancarkan transaksi perkonomian baik secara

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    27/76

    22

    pemasaran hasil tani maupun peternakannya. Desa Sumber Anyar memiliki dua

    pasar desa dan 51 toko serta 362 kios/warung.

    Keterangan : sektor pertanian Desa Sumber Anyar

    Sepinggir jalan dari Desa Sumber Anyar merupakan kawasan persawahan

    warga. Pada saat ini adalah masa penanaman padi. Cukup luas area persawahan di

    desa ini, oleh karena terbilang masih banyak warga yang melakukan aktifitas

    pejerjaannya sebagai petani.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    28/76

    23

    (Keterangan : Pasar tradisional Di desa Sumber Anyar)

    Desa Sumberanyar pada Kecamatan Banyuputih sebagai salah satu desa

    yang tergolong berkembang karena memiliki kapasitas yang sedang. Dikatakan

    memiliki kapasitas sedang dilihat dari perkembangan jumlah sarana perdagangan

    yang merupakan salah satu pendukung kebutuhan aktivitas ekonomi di desa

    tersebut.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    29/76

    24

    keterangan bebarapa kios-kios kecil di pinggir jalan dan pedagang kaki

    lima

    Warung-warung kecil banyak berada disepinggir jalan, lalu-lalai dari

    keramaian menjadi menguntungkan bagi mereka untuk mejajaki peruntungan

    dalam mencari nafkah.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    30/76

    25

    3. Desa Kilensari

    Desa Kilensari (Dalam Katagori Desa Maju). Desa Kilensari memiliki

    karakteristik luas wilayah 3.92 km2 dengan jumlah penduduk 12.684 jiwa serta

    memiliki kepadatan penduduk 3.236 jiwa/km2. Terlihat kerapatan penduduk yang

    merata dan tersebar di wilayah desa Kilensari sehingga dapat diasumsikan bahwa

    terjadinya aktivitas perekonomian desa tergolong tinggi dan ramai. Dari data mata

    pencaharian penduduk warga Desa Kilensari beragam yaitu sektor pertanian

    tanaman pangan (padi swah, jagungm kacang tanah dan kedelai), perkebunan

    (kelapa dan tebu), perikanan (nelayan dan tamabk udang) dan peternakan (ternaksapi,kerbau, dan kambing). Hal ini juga merupakan faktor yang menunjang Desa

    Kilensari dikatakan sebagai desa maju karena beragamnya mata pencarian warga

    Desa.

    Keterangan : Kantor Desa Kilensari

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    31/76

    26

    Keterangan : kondisi rumah di Desa Kilensari

    Keterangan : kondisi rumah di Desa Kilensari

    Kondisi rumah yang ditempati oleh kebanyakan pendudukpun sudah

    terkesan layak huni atau dalam taraf mapan. Seperti contoh gambar diatas. Desa

    Kilensari terletak di sepanjang jalur Pantura. Sehingga memudahkan akses

    transportasi dan transaksi perekonomian.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    32/76

    27

    Keterangan : Pasar desa dan toko modern (indomaret)

    Aktifitas di pasar tradisional ketika siang hari di desa Kilensari. Dan

    nampak suasana seperti kecamatan bukan lagi desa. indomaretpun telah

    beroperasi di Desa Kilensari. Seperti yang tercuplik pada salah satu gambar

    diatas. Desa Kilensari benar-benar tergolong maju secara infrastruktur dan

    kegiatan perekonomiannya. Terleebih lagi aktifitas desa yang tergolong ramai di

    lokasi ini. Buktinya saja seperti apa yang telah tergambarkan oleh kondisi diatas.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    33/76

    28

    B. Transparansi

    Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi

    setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,

    yakni informasi tentang kebijakan proses pembuatan dan pelaksanaannya serta

    hasil-hasil yang dicapai. Transparansi berarti terbukanya akses bagi semua pihak

    yang berkepentingan terhadap setiap informasi terkait seperti berbagai peraturan

    dan perundang-undangan serta kebijakan pemerintah. Tranparansi juga dibangun

    atas pijakan kebebasan arus informasi yang memadai disediakan untuk dipahami

    dan dapat dipantau. Dengan ketersediaan informasi, masyarakat dapat ikut

    sekaligus mengawasi sehingga kebijakan public yang muncul bisa memberikan

    hasil yang optimal bagi masyarakat, serta mencegah terjadinya kecurangan dan

    manipulasi yang hanya akan menguntungkan salah satu kelompok masyarakat

    saja secara tidak proporsional.

    Menurut Krina (2003) dan Mardiasmo (2002) indikator-indikator dari

    transparasansi adalah sebagai berikut:

    1.

    Penyediaan informasi yang jelas tetang tanggung jawab

    2.

    Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan dilanggar

    atau peraturan untuk membayar uang suap

    3.

    Kemudahan akses informasi.

    4. Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa

    dan lembaga non pemerintah.

    5.

    Terdapat pengumuman kebijakan mengenai pendapatan, pengelolaan

    keuangan dan asset daerah.

    6.

    Tersedia laporan mengenai pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset

    daerah yang mudah diakses.

    7. Tersedia laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu.

    8. Tersedianya sarana untuk suara dan usulan rakyat.

    9. Terdapat sistem pemberian informasi kepada publik.

    Secara garis besar dari kesimpulan mengenai indikator-indikator

    transparansi yang dikemukakan oleh Krina dan Mardiasmo adalah memuat pada

    dua aspek sebagai berikut:

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    34/76

    29

    a.

    Komunikasi publik oleh pemerintah

    b. Hak masyarakat terhadap akses informasi

    Adapun perolehan temuan yang didapatkan terkait dari kedua aspek di atas

    adalah sebagai berikut:

    1) Transparansi Desa Selobanteng

    a) Komunikasi publik oleh pemerintah

    Bentuk komunikasi publik tidak mendukung pada arah terjadinya

    transparansi di Desa Selobanteng. Hal ini dibuktikan dengan bebarapa data

    yang diambil di kantor Desa Selobanteng dimana desa tidak memiliki.

    Tidak adanya sosialisasi progam-program tekait. Kepada masyarakat

    mengenai kegiatan pembangunan Desa, atau Agenda Pemerintah Desa.

    Sosialisasi mengenai pembangunan Desa atau Agenda pemerintah

    Desa tidak pernah dilakukan. Selama kepala Desa menjabat sampai masa

    saat ini, tidak ada hal semacam sosialisasi di Desa Selobanteng.

    Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pernyataan dari 3 orang

    warga Desa. yaitu AR, BP, AD. AR adalah merupakan tokoh masyarakat

    di Desa Selobanteng, BP adalah seorang pemuda dan AD merupakan

    masyarakat biasa.

    gak pernah ada Dek, jangankan sosialisasi acara memperingati

    17 agustus aja gak ada. Apalagi kegiatan sosialisasi!.. (pak AR,

    06 Maret 2015)

    tidak pernah ada Dek, jangankan untuk acara sosialisasi untuk

    memperingati acara 17 agustus saja tidak pernah ada.. apalagi

    kegiatan sosialisasi!.. (pak.AR, 06 Maret 2015)

    gak tau yah kak, tapi seingatku gak pernah tu ada acarasosialisasi-sosialisasi.. kalau disini tentram kak, gak ada kegiatan

    apa-apa.. hehe adem ayem pokoknya... (BP, 06 Maret 2015)

    tidak tahu yah kak, tapi seingat saya tidak pernah ada acara

    sosialisasi disini. Kalau disini tentram (tidak ada kegiatan), hehe..

    sepi tidak ada agenda pokoknya... (BP, 06 Maret 2015)

    tadek lek, tadek pah-apah reah neng dinnak. Yeh ngakreah lah

    seppeh.. kantor disah beih wak ngakruah seppeh.. (AD, 06 Maret

    2015)

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    35/76

    30

    tidak ada Dek, disini tidak ada kegiatan apa-apa.. yah seperti ini

    sudah ligkungannya sepi, Kantor Desa saja sepi... (AD, 06 Maret

    2015)

    Pernyataan dari ketiga informan diatas semakin memperkuat data

    yang telah didapatkan. Dan semakin memperjelas bahwa Tidak adanya

    sosialisasi kepada masyarakat mengenai kegiatan pembangunan Desa, atau

    Agenda Pemerintah Desa. Kemudian ketika direfleksi pada indikator

    transparansi oleh Mardiasmo (2002) yaitu terdapat pengumuman

    kebijakan mengenai pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah.

    Dan banyak warga desa yang masih tidak mengetahui atau tidak pernahmendapatkan kegiatan sosialisasi seperti yang ditekankan.

    Tidak adanya sosialisasi mengenai Progam Dana Hibah Desa 1 Milyar, di

    Desa Selobanteng.

    Tidak ada sosialisasi progam dana hibah desa satu milyar, rata-rata

    dari penduduk Desa Selobanteng tidak mengetahui tentang alokasi dana

    desa ADD, ada bebarapa kalangan yang sekilas tahu tentang program

    tersebut itupun mengetahuinya melalui berita di televisi. Kala itu pasca

    pengesahan UU desa, dan alokasi dana satu milyar untuk desa.

    Fakta ini juga searah dengan pernyataan dari 5 orang warga desa.

    yaitu AR, BP, AD, Pak NI dan bu ST AR adalah merupakan tokoh

    Masyarakat di Desa Selobanteng, BP adalah seorang Pemuda, Pak NI

    penjual kopi, Bu ST seorang Janda (lansia) dan AD merupakan

    masyarakat biasa,

    ohh.. iyah tahu Dek, janjinya Pak.Jokowi itu pas kampanye yah..

    tapi apa benar itu bakalan ada, sepertinya tidak akan terjadi, yahwalaupun ada! Pasti yang enak orang-orang atas.. (pak.AR, 06

    Maret 2015)

    ohh..iyah tahu Dek, janji dari bapak Jokowi ketika berkampanye

    yah.. tapi apa benar itu akan terealisasikan, sepertinya tidak akan

    terjadi.. yaah walaupun benar terjadi! Yang akan menikmati pasti

    oarang-orang elit politik (legislatif dan eksekutif).. (pak.AR, 06

    Maret 2015)

    iyah tahu kak, yang di berita tv-tv itu kan.. satu Desa dapat 1

    milyar katanya. Tapi kalau disini gak ada kabar tu... hahahaha ..

    (BP, 06 Maret 2015)

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    36/76

    31

    iyah tahu kak, ada berita di televisi itu kan.. satu Desa dapat 1

    Milyar katanya. Tapi kalau disini tidak ada kabar tu...hahahaha..

    (BP, 06 Maret 2015)

    tak taoh jek lek,apah roh .. bantuan ta?.. tadek reah neng dinnak,

    tadek pa apah koh..tak taoh kok (AD, 06Maret 2015)

    tidak tahu Dek, apa itu.. bantuan pemerintah ta?.. disini tidak ada

    apa-apa kok.. saya tidak tahu mengenai itu.. (AD, 06 Maret 2015)

    tak taoh jek kok cong, tadek program-program mon e dinnak..mon

    bedheh yeh paleng se arassah begien oreng atas (pak NI, 07

    Maret 2015)

    tidak tahu saya nak, tidak ada program semacam itu disini..

    kalaupun ada pasti yang menikmati dana adalah golongan aparatDesa (pak NI,07 Maret 2015)

    tak oning buleh cong, aponapah geruah.. guleh pon seppo,

    eparengih sehat gi pon ontong... (bu ST, 07 Maret 2015)

    tidak tahu saya nak, apalagi saya sudah tua.. diberikan kesehatan

    saja sudah senang... (bu ST, 07 Maret 2015)

    Pernyataan dari kelima informan diatas semakin memperkuat data

    yang telah didapatkan. Dan semakin memperjelas bahwa tidak adanya

    sosialisasi mengenai Progam dana hibah desa satu milyar, di Desa

    Selobanteng. Kemudian ketika direfleksi pada indikator transparansi oleh

    Mardiasmo (2002) yaitu: Terdapat pengumuman kebijakan mengenai

    pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah.Dan banyak warga

    Desa yang masih tidak mengetahui atau tidak pernah mendapatkan

    kegiatan sosialisasi seperti yang yang seharusnya mengatur dalam UU

    Desa.

    Ketidak berfungsian BPD sebagai lembaga chek and balanceingpemerintahan Desa.

    Badan Permusyawaratan Desa yang seharusnya menjadi kontrol

    dan media dari penyampai aspirasi warga ternyata tidak diketahui secara

    jelas perannya apa dan sebagai apa di Desa Selobanteng ini. Diungkapkan

    oleh bebarapa informan warga desa. yaitu AR, BP, AD. Sebagai berikut:

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    37/76

    32

    Dulu disini ada Dek BPD itu, semasa waktu kakek saya masih

    hidup.. beliau adalah anggota BPD Desa Selobanteng, tapi gak tau

    yah sekarang.. gak ada kabar tu BPD... (pak. AR, 06 Maret 2015)

    Dulu keberadaan BPD masih aktif, saat kakek saya masih hidup..

    beliau adalah salah satu anggota BPD Desa Selobanteng, tapi kalau

    sekarang, tidak tahu itu bagaimana BPD.. (pak. AR, 06 Maret

    2015)

    hahaha...jangan ditanya kak, gak aktif blas... (BP, 06 Maret

    2015)

    hahaha..(tertawa), jangan ditanya kalau soal BPD, disini tidak

    aktif sama sekali... (BP, 06 Maret 2015)

    gak ada Dek, gak da Kerjanya BPD disini.. tapi gak tau yah.. itu

    anggotanya juga sapa aja... (AD,06 Maret 2015)

    tidak ada Dek, tidak aktif BPD disini.. tidak tahu juga siapa

    anggotanya.. (AD, 06 Maret 2015)

    Ketidak berfungsian BPD di Desa Selobanteng telah terungkap dengan

    pembenaran argument atau informasi yang disampaikan oleh beberapa unsur

    masyarakat Desa.

    Tidak adanya publikasi mengenai penggunaan Alokasi Dana Desa.

    Publikasi mengenai penggunaan alokasi dana desa tidak pernah terjadi

    di Desa Selobanteng. Sudah jelas terjadi ketika melihat kondisi kantor desa

    yang tidak memiliki selembar kertas tempel informasi, terlebih lagi dengan

    melakukan publikasi masal hal itu tidak pernah terjadi. Fakta ini turut

    dibenarkan oleh pernyataan salah satu tokoh masyarakat.

    memang gak kok Dek, dan gak pernah diadakan publikasi-

    publikasi gitu.. biasalah kayak yang gak tau politik.. hahahaha

    (tertawa)... (pak AR, 06 Maret 2015)

    memang tidak ada Dek, dan tidak pernah diadakan publikasi -

    publikasi tersebut... sudah menjadi lumrah dalam dunia politik..

    hahaha (tertawa)... (pak AR, 06 Maret 2015)

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    38/76

    33

    Menjadi cukup jelas adanya fakta bahwa desa selobanteng tidak

    pernah mengadakan kegiatan mempublikasikan penggunaan Alokasi Dana

    Desa tersebut.

    b) Hak masyarakat terhadap akses informasi

    Tidak tersedianya akses terhadap informasi dari setiap kegiatan yang

    dilakukan oleh pemerintah desa. Dan hal ini menjadi gambaran bagaimana

    transparansi yang terjadi di Desa Selobanteng. Adapun hal berikut macamnya:

    Tidak pernah ada laporan pertanggung jawaban tahunan dari

    aparat Desa kepada Warganya tentang Dana Desa.

    Laporan pertanggungjawaban yang seharusnya menjadi agenda

    rutin tahunan dari pemangku kebijakan atau pelaksana kebijakan

    terutamanya sistem, sama halnya dengan pemerintahann desa. juga perlu

    memiliki laporan pertanggungjawaban dari rekam jejak keberlangsungan

    daerahnya. Dan kalangan masyarakat desa mayoritas tidak tahu apa itu

    LPJ kecuali bagi tokoh akademisi dan tokoh masyarakat. Mereka tahu

    mengenai apa LPJ itu. Namun mereka membenarkan bahwa Pemerintah

    Desa tidak pernah melibatkan warga desa dalam kegiatan laporan

    perrtanggung jawaban. Adapun pernyataan dari keduanya ialah pak AR

    dan BP.

    gak pernah ada Dek, kayak gitu itu.. kegiatannya aja gk pernah

    tau saya..gimana mau ngajak warga Desa.. (AR, 06 Maret 2015)

    tidak pernah ada Dek, LPJ itu.. kegiatan saja tidak ada..lalu

    bagaimana mau melibatkan warga Desa.. (AR, Maret 2015)

    tidak ada tu.. LPJ-LPJ.. takut kali .. hahaha (tertawa) (BP, 06

    Maret 2015)

    Tidak ada LPJ-LPJ di Desa ini.. mungkin takut mereka (aparatpemerintah).. (BP, 06 Maret 2015)

    Ketidakberanian warga untuk melaporkan praktek money politic

    di Desa.

    Money politic menjadi tradisi di Desa Selobanteng, setiap dekade

    pemilihan baik itu caleg (calon legislatif), kepala Desa (terutamanya) dan

    Cabub (calon bupati). Paraktek money politik masih marak sekali di

    tempat ini. Dan warga sudah Desa sudah terbiasa dengan kondisi seperti

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    39/76

    34

    itu. Namun masih terdapat pula warga desa yang tidak suka dengan

    kebiasaan ini. Diantaranya adalah pak AR dan AD.

    disini (Pemerintah Desa) jarang atau bahkan gak mengadakan

    kegiatan untuk warga Dek... yah kalau pas pemilihan aja, baru

    banyak yang Hot.. panas-panasan antara calon satu dengan yang

    lain tambah besar uang sama plus-plusnya...hahahaha

    (tertawa),..coba aja pas pemilihan gitu adek maen kesini, biar

    tahu.. (pak AR, 06Maret 2015)

    pemerintah Desa disini jearang atau bahkan tidak pernah

    mengadakan kegiatan untuk warga Dek.. yah kalau saat pemilu

    (pemilihan) saja, baru banyak yang Hot.. panas-panasan (tendensi)

    kandidat pemilu satu dengan yang lain sehingga tambah banyak

    uang yang diberikan serta tambahan lainnya ...hahaha (tertawa)..coba saja ketika pemilihan adek berkunjung kesini agar tahu

    kondisinya... (pak AR, 06 Maret 2015)

    iyah memank.. kalau pas pemilihan aja yang rame disini, selain

    itu gak da wes.. gak da kegiatan apa-apa.. dan gak maen-maen

    kalau soal serangan fajar disini dek.. tapi mau gimana yah kadang

    kita sadar itu gak bener yah.. toh mau kita laporin, kita juga gak

    berani dengan lingkungan sekitar.. dikira sok-sokan bersih...

    (AD, 06 Maret 2015)

    iyah memang.. kalau saat pemilihan saja yang ada kegiatan

    disini..selain itu tidak ada, dan tidak segan-segan kalau untuk

    serangan fajar disini dek.. tapi mau gimana lagi terkadang kita

    sadar itu hal yang tidak baik yah.. lagi pula mau dilaporkan, kita

    juga tidak berani, melihat lingkungan sekitar... terus dianggap sok-

    sokan saja nantinya... (AD, 06 Maret 2015)

    Tidak semua warga desa menikmati tradisi politik uang yang terjadi,

    nyatanya masih ada beberapa warga desa yang jenuh dengan kondisi

    seperti ini. Dan ada yang tidak tahu bagaimana cara mereka untuk

    berpartisipatif dalam menangani hal ini.

    Tidak adanya Publikasi serta penggandaan buku Pedoman

    penyusunan pembangunan untuk dibagikan ke bebarapa kalangan

    masyarakat terkait.

    Pedoman publikasi penyusunan pembangunan tidak pula ada di desa

    tersebut. Sehingga banyak atau bahkan mayoritas penduduk desa tidak tau

    mengenai agenda pembangunan dan bagaimana proses berjalannya baik

    secara penyusunan perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    40/76

    35

    Hal ini diselaraskan dengan bebarapa pembenaran dari masyarakat

    desa jika tidak adanya sarana penyampaian informasi atau papan info dan

    publikasi pedoman penyusunan pembangunan dari aparat desa (kantor

    Desa). Berikut yaitu AR, BP.

    Gak ada Dek, coba saja adek liat sendiri di Kantor Desa kalau

    ada hal seperti itu.. tidak ada kan! Lagian penduduk sini juga

    mana paham sama hal seperti itu,.. mereka sudah bisa kerja dan

    panen memuaskan sudah senang.. (AR, 07 Maret 2015)

    Tidak ada Dek, coba saja adek melihatnya sendiri kekantor Desa

    mengenai papan info atau pedoman.. tidak ada kan! Dan juga

    penduduk disini juga tidak mengerti tentang papan info ataupedoman.. mereka bisa bekerja dan hasil panennya bagus, sudah

    senang .. (AR, 07 Maret 2015)

    tidak ada lah mas, boro-boro papan info sama buku pedoman..

    ngasik hiburan pas acara 17 agustus aja dari pemerintah Desa gak

    ada.. (BP, 07 Maret 2015)

    tidak ada mas, jangankan papan info sama buku pedoman,

    mengadakan acara kegiatan 17 agustusan tidak pernah ada dari

    pemerintah Desa.. (BP, 07 Maret 2015)

    Pernyataan dari kedua informan diatas semakin memperkuat data

    yang telah didapatkan. Dan semakin memperjelas bahwa tidak adanya

    papan informasi dan publikasi serta penggandaan buku pedoman

    penyusunan pembangunan untuk dibagikan ke bebarapa kalangan

    masyarakat terkait di Desa Selobanteng. Serta menjadi kontens ketika

    direfleksi pada indikator transparansi Menurut Krina (2003) Penyediaan

    informasi yang jelas tetang tanggung jawab dan Kemudahan akses

    informasi

    Maka dari itu masih kebanyakan warga desa masih tidak mengetahui

    tentang informasi-informasi mengenai desa dan kebijakan progam-program.

    Serta pedoman-pedoman pengelolaan anggaran desa.

    Kemudian yang lebih mengejutkan lagi adalah, adanya

    pembangunan gedung baru namun informasi mengenai penganggaran dari

    APBD daerah tidak ada. Akan tetapi pembangunan gedung baru ini

    dihasilkan oleh dana bantuan pihak luar. Adapun bukti gambar yang kami

    ambil seperti dibawah ini.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    41/76

    36

    (Keterangan Kantor Desa tampak samping)

    Pembangunan atau rehab gedung yang dilakukan, di danai oleh Bantuan

    PT.IPMOMI - PAITON ENERGY pada November 2011.

    Masyarakat desa membenarkan jika tidak adanya bantuan-bantuan

    yang sering didapat dari perusahaan-perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga

    Uap (PLTU). Salah satunya adalah pembangunan bebarapa gedung di

    kantor desa. Berikut pernyataan dari warga AR, BP. AD & pak NI.

    iah bener Dek, kalau bantuan-bantuan gitu disni paling sering

    biasanya di kasik oleh perusahaan-perusahaan yang ada di PLTU,

    yah contoh nyatanya bangun kantor Desa depan rumah ini

    sudah.. (AR, 07 Maret 2015)

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    42/76

    37

    iyah benar Dek, kalau bantuan-bantuan sosial dan semacamnya

    biasanya ada dan yang memebrikan itu adalah perusahaan yang ada

    di PLTU.. contohnya saja bangunan kantor Desa yang ada di depanrumah saya ini sudah.. (AR, 08 Maret)

    iah kak, bener kalau itu... disini sering dibantu sama perusahaan-

    perusahaan gitu.. (BP, 08 Maret 2015)

    iyah mas. Benar kalau itu.. disini sering diberi bantuan

    perusahaan-perusahaan.. (BP, 08 Maret 2015)

    engghi bendher lek, mon bentoan bentoan kassak biasanah se

    segut jet derih perusahaan, nggi engak pembangunan gedung

    Disah genikah pon contonah... (AD, 08 Maret 2015)

    iyah benar Dek, kalau bantuan-bantuan biasanya sering dariperusahaan, iyah contohnya seperti Kantor Desa itu sudah.. (AD,

    08 Maret)

    ohhh.. gedung kantor disah kassak gi cong, engghi jet caen olle

    bentoan dherih PLTU.. genikah mon tak kaleroh se ebangun taon

    2011 bik taon berrik, 2013 mon tak kleroh.. (pak NI, 08 Maret

    2015)

    ohh..iyah memang benar kalau gedung Kantor Desa mendapat

    bantuan dari PLTU,. Kalau tidak salah pada tahun 2011 dan

    sebelahnya itu masih barusan, tahun 2013.. (pak NI, 08 Maret

    2015)

    Pernyataan dari keempat informan diatas semakin memperkuat

    data yang telah didapatkan. Dan semakin memperjelas bahwa bantuan-

    bantuan yang sering ada di Desa Selobanteng berasal dari pihak luar yaitu

    perusahaan bukan pemerintah daerah setempat.

    Dibuktikan dengan Tidak adanya papan informasi yang di miliki oleh

    Kantor Desa.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    43/76

    38

    Keterangan : kantor Desa Selobanteng

    Fasilitas media penyampaian aspirasi warga Desa, baik secara lisan dan

    tulisan. Seperti bentuk Kotak saran.

    Keterangan dari kantor Desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    44/76

    39

    Dan nampak terjadi dari gambar yang diambil, menunjukkan

    bahwa tidak ada aktifitas kerja, dari aparat pemerintah desa. Hal ini

    diselaraskan dengan bebarapa pembenaran dari masyarakat Desa jika

    jarang mereka melihat aktifitas kerja dari aparat Desa. Berikut pernyataan

    dari pak JP dan bu MN. Pak JP dan Bu MN bekerja sebagai petani.

    tadek lek, mon kepala Disah biasanah bedhe e bungkonah,

    deddinah mon bedheh perloh apah yeh entar ka bungkonah..

    makeh dekyeh jet lakoh seppeh kantor Disah reah.. tadek pah apah

    neng e dinnak ...(JP, 05 Maret 2015)

    tidak ada Dek, kalau kepala Desa biasanya selalu dirumah, jadikalau ada keperluan apa-apa biasanya warga langsung

    kerumahnya.. lagi pula di kantor Desa memang selalu sepi, tidak

    ada kegiatan apa-apa.. (JP, 05 Maret 2015)

    tak taoh jek cong, mon engak bek abeen tak taoh pa apah ka

    urusan jiyeh.. lah can se endik kuasah, mon bedeh ye norrok mon

    tadek yeh neng neng.. (MN, 05 Maret 2015)

    tidak tau Nak, kayak ibu tidak tau apa-apa kalau urusan seperti

    itu.. kita ikut saja apa kata yang menjabat (Kepala Desa) sekarang

    ini, kalau ada himbauan kita ikuti kalau tidak ada kita diam.. (MN,

    05Maret 2015)

    Pernyataan dari kedua informan diatas semakin memperkuat data

    yang telah didapatkan. Dan semakin memperjelas bahwa tidak adanya

    fasilitas media penyampaian aspirasi warga desa, baik secara lisan dan

    tulisan. Seperti bentuk kotak saran, kemudian ketika direfleksi pada

    indikator transparansi oleh Mardiasmo (2002) dimana salah satunya adalah

    tersedianya sarana untuk suara dan usulan rakyat. Itu tidak terjadi diDesa Selobanteng saat ini.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    45/76

    40

    2) Transparansi Desa Sumber Anyar

    Bentuk komunikasi publik tidak mendukung pada arah terjadinya

    transparansi di Desa Sumber Anyar. Hal ini didukung dengan bebarapa data yang

    diambil di kantor Desa Sumber Anyar:

    keterangan : Kantor Desa Sumber Anyar

    Di sebelah kiri,

    Lembaga terkait dalam mendukung kinerja

    Pemerintah Desa. Yang terdiri BPD, PKK,

    LPM, HIPPA SIDO MAKMUR, MUTIARA

    BANGSA.

    a) Komunikasi publik oleh pemerintah Desa

    Bentuk komunikasi publik yang dibangun oleh pemerintah desa tidak

    mendukung pada arah terjadinya transparansi di Desa Sumber Anyar. Hal ini

    didukung dengan bebarapa data yang diambil di kantor Desa Sumber Anyar

    dimana sebagai berikut :

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    46/76

    41

    sosialisasi progam-program tekait. Kepada masyarakat mengenai

    kegiatan pembangunan Desa, atau Agenda Pemerintah Desa terjadi tidak

    melibatkan warga secara aktif.

    Sosialisasi mengenai pembangunan desa atau agenda pemerintah

    desa tidak pernah dilakukan secara terbuka untuk warga desa. kegiatan

    sosialisasi atau pemaparan program-program terkait agenda pemerintah

    desa biasanya hanya diikuti oleh aparat desa dan lembaga terkait. Hal ini

    senada dengan pernyataan dari salah satu aparat desa. yaitu:

    ohh .. kalau itu ada Dek, rapat koordinasi seperti itu, yah

    pesertanya aparat desa dan lembaga terkait seperti BPD, PKK dan,LPM.. kalau warga Desa kan sudah diwakilkan BPD, tapi untuk

    keberlanjutan warga Desa tau atau tidak tentang program kita itu

    wewenang BPD dalam mempublikasikan.. (pak HP, 06 Maret

    2015).

    ohh..kalau itu ada dek, namanya rapat koordinasi.. dan peserta

    rapat adalah aparat Desa dan lembaga terkait seperti BPD, PKK

    dan ,LPM.. kalau warga Desa sudah terwakilkan oleh BPD, tapi

    untuk keberlanjutan warga Desa untuk mrngetahui atau tidak

    tentang program kita itu wewenang BPD dalam mempublikasikan..

    (pak HP, 06 Maret 2015).

    Pernyataan dari aparat desa selaku informan diatas semakin memperkuat

    data yang telah didapatkan. Dan semakin memperjelas bahwa tidak adanya

    keterlibatan aktif masyarakat mengenai kegiatan pembangunan desa, atau agenda

    pemerintah desa. Kemudian ketika direfleksi pada indikator transparansi oleh

    sehingga masih banyak warga desa yang tidak mengetahui atau tidak pernah

    mendapatkan kegiatan sosialisasi seperti yang ditekankan.

    Tidak adanya sosialisasi mengenai UU Desa yang mengatur Progam

    Dana Hibah Desa 1 Milyar, di Desa Sumber Anyar.

    Tidak ada kegiatan sosialisasi mengenai progam dana hibah desa satu

    milyar kepada warga desa, di benarkan adanya oleh aparat desa. Yaitu oleh

    bapak HP. Dalam salah satu perbincangan. Sumber ini menjadi informasi

    kunci dalam tahap wawancara kala itu, sebab data atau fakta bermuara dari

    aparat sistem. Oleh karenanya tidak perlu melanjutkan pada informan

    tambahan. Berikut pernyataan dari pak HP.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    47/76

    42

    gak da tu Dek, untuk agenda sosialisasimengenai Progam Dana

    Hibah Desa 1 Milyar kita tidak mengagendakan kepada

    masyarakat Desa, tapi bukankah suara mereka sudah diwakilkanoleh keterlibatan Badan Permusyawarahan Desa (BPD).. jadi saya

    rasa itu sudah cukup.. (HP, 09 Maret 2015)

    tidak ada Dek, untuk agenda sosialisasi mengenai program dana

    Desa 1 milyar.. kita tidak mengadakan kepada masyarakat Desa.

    karena mereka sudah diwakilkan oleh keterlibatan Badan

    Permusyawarahan Desa (BPD).. jadi saya rasa itu sudah cukup..

    (HP, 09 Maret 2015)

    Pernyataan dari pak HP selaku informan, diatas semakin

    memperkuat data dan fakta yang ada. Dan semakin memperjelas bahwaTidak adanya sosialisasi mengenai progam dana hibah desa satu milyar, di

    Desa Sumber Anyar. Kemudian ketika direfleksi pada indikator transparansi

    oleh Mardiasmo (2002) yaitu: Terdapat pengumuman kebijakan mengenai

    pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah.

    Kegiatan sosialisasi tidak pernah diadakan dan akibatnya masih

    banyak warga desa yang tidak mengetahui mengenai dana desa. Kegiatan

    sosialisasi seperti yang seharusnya bertujuan untuk memenuhi atau

    mencapai dari apa yang menjadi isi UU No. 06 2014 Tantang Desa.

    Pembatasan ruang demokrasi terhadap peran BPD sebagai lembaga

    chek andbalanceingdi pemerintahan Desa.

    Badan Permusyawaratan Desa yang seharusnya menjadi kontrol

    dan media dari penyampai aspirasi warga ternyata tidak memiliki ruang

    bebas dalam perannya sebagai penyampai aspirasi warga desa. hal ini juga

    diungkapkan oleh bebarapa informan warga desa yang pernah menjadi

    anggota BPD beberapa tahun silam. yaitu pak.TN. Sebagai berikut:

    BPD itu tidak diberi ruang oleh kantor Desa secara leluasa, itu

    benar Dek, seakan-akan mereka itu tidak mau kita pantau.. dalam

    agenda rapat-rapat atau terjun lapangan kita jarang diikutkan..

    yah kalau rapat memang sering kita ikut, tapi kalau sudah

    dilapangan kita (BPD) itu gak dapat kabar.... (pak.TN, 10 Maret

    2015).

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    48/76

    43

    BPD itu tidak diberi ruang oleh kantor Desa secara leluasa, itu

    benar Dek, seakan-akan mereka itu tidak mau kita pantau.. dalam

    agenda rapat-rapat atau terjun lapangan kita jarang diikutkan.. yah

    kalau rapat memang sering kita ikut, tapi kalau sudah dilapangan

    kita (BPD) itu gak dapat kabar.... (pak.TN, 10 Maret 2015).

    Singkronisasi antara BPD dan aparat Desa Sumber Anyar menjadi

    fakta yang mengejutkan dengan pembenaran argument atau informasi yang

    disampaikan oleh pak TN mantan anggota BPD Desa Sumber Anyar.

    Tidak adanya publikasi mengenai penggunaan Alokasi Dana Desa.

    Publikasi mengenai penggunaan alokasi dana desa tidak pernah ada di

    Desa Sumber Anyar. Sudah jelas terjadi ketika melihat kondisi kantor desa

    yang tidak memiliki kotak saran dan papan informasi yang tidak digunakan,

    terlebih lagi dengan melakukan publikasi masal hal itu tidak pernah terjadi.

    Fakta ini turut dibenarkan oleh salah satu aparat Desa Sumber Anyar tersebut.

    kalau saya ia-ia saja Dek, toh tidak ada aturan dari pusat untuk

    mempublis penggunaan ADD, kalau seandainya ada aturan dari

    kabupaten mungkin kita lakukan.. tapi begini Dek, apa iyaa?? Apa

    Kepala Desa berani..hahahaha (tertawa)..itu sama saja kita buka

    aib daerah,.. (pak HP, 09Maret 2015)

    kalau saya sendiri ia-ia saja untuk mempublikasikan anggaran,

    tapi nyatanya juga tidak ada aturan dari pusat untuk melakukan itu.

    Kalau seandaianya ada aturan yang mengharuskan maka kita

    lakukan.. namun apa iyaa?? Dan apa kepala Desa mau dan bersedia

    (berani) hahaha (tertawa)... itu sama saja kita membuka aib daerah

    (pak HP 09 Maret 2015)

    Menjadi cukup jelas adanya fakta bahwa desa Sumber Anyar tidak

    pernah mengadakan kegiatan mempublikasikan penggunaan alokasi dana

    desa tersebut. Terlebih lagi mereka tidak siap dengan konskensi dari upaya

    publikasi tersebut dan juga aparat desa merasa tidak ada aturan khusus yang

    mengharuskan mereka mempublikasikan penggunaan alokasi dana desa.

    b) Hak masyarakat terhadap akses informasi

    Tidak pernah ada laporan pertanggung jawaban tahunan dari aparat

    Desa kepada Warganya tentang Dana Desa.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    49/76

    44

    Laporan pertanggungjawaban yang seharusnya menjadi agenda

    rutin tahunan dari pemangku kebijakan atau pelaksana kebijakan

    terutamanya sistem, sama halnya dengan pemerintahann desa. juga perlu

    memiliki laporan pertanggungjawaban dari rekam jejak keberlangsungan

    daerahnya. Dan kalangan masyarakat desa mayoritas tidak tahu apa itu

    LPJ. Dan hal tersebut dibenarkan oleh pernyataan salah satu aparat desa

    yang mengatakan.

    gak pernah ada Dek, kalau LPJ pas ngajak warga gitu itu... yah

    kalau LPJ cukup bagian aparat Desa saja, toh BPD kalau ikut

    didalamnya juga bisa dianggap keterwakilan dari warga Desakan.. (pak.HP ,09 Maret 2015)

    tidak pernah ada Dek kalau mengenai LPJ kemudian mengikut

    sertakan warga Desa.. sebab LPJ itu merupakan kegiatan aparat

    Desa saja kalaupun BPD ikut didalamnya bukankah itu sudah

    mewakili dari suara (keterlibatan warga Desa).... (pak.HP,09

    Maret 2015)

    Cukup jelas sudah bahwa secara kontekstual keseluruhan, aparat

    Desa tidak pernah mengikut sertakan langsung warga Desa dalam acara

    kegiatan laporan pertanggung jawaban di Desa Sumber Anyar tersebut.

    Ketidakberanian warga untuk melaporkan praktek money politic di

    Desa.

    Keberdaan Money politic juga pula ada di Desa Sumber Anyar,

    setiap dekade pemilihan baik itu caleg (calon legislatif), kepala desa

    (terutamanya) dan Cabub (calon bupati). Paraktek politik uang masih

    marak sekali di tempat ini. Dan warga desa sudah terbiasa dengan kondisi

    seperti itu. Namun masih terdapat pula warga desa yang geram (tidak

    suka) dengan kebiasaan ini. Diantaranya adalah pak PT (tokoh

    masyarakat) dan BD (tokoh pemuda)

    sama lah Dek...hahahaha (tertawa),..didesa manapun selama itu

    Situbondo pasti ada yang namanya politik uang itu (pak PT,09

    Maret 2015)

    sama saja ya Dek...hahaha (tertawa).. desa dimana saja selama itu

    masih kabupaten Situbondo, yang namanya politik uang itu pasti

    ada (pak PT, 09 Maret 2015)

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    50/76

    45

    iyah memank ada pas pemilihan kades kemaren.. tapi gak

    sama sih, ada yang 20 ribu dapatnya, ada yang 15 ribu macem-

    macem sudah... (BD, 09 Maret 2015)

    iyah memang ada waktu pemilihan kepala Desa tahun lalu ..

    tetapi tidak sama jumlah yang diberikan, ada yang sebesar 20 ribu

    kemudian ada 15 ribu, bermacam-macam kalau untuk membeli

    suara itu (BD, 09 Maret 2015)

    Tidak semua warga desa menikmati tradisi politik uang yang terjadi,

    nyatanya masih ada beberapa warga desa yang jenuh dengan kondisi seperti

    ini. Dan ada yang tidak tahu bagaimana cara mereka untuk berpartisipatif

    dalam menangani hal ini. Tidak adanya Publikasi serta penggandaan buku Pedoman penyusunan

    pembangunan untuk dibagikan ke bebarapa kalangan masyarakat terkait.

    Pedoman publikasi penyusunan pembangunan ada namun tidak ada

    sosialisasi terhadap masyarakat desa. Sehingga banyak atau bahkan mayoritas

    penduduk desa tidak tau mengenai agenda pembangunan dan bagaimana

    proses berjalannya baik secara penyusunan perencanaan maupun pelaksanaan

    pembangunan. Hal serupa juga dibenarkan adanya oleh aparat desa bapak HP.

    Dalam salah satu perbincangan.

    kita ada buku pedoman penyusunan pembangunan beserta

    anggaran yang ditetapkan. RKPD 2016.. tapi tidak perlulah

    masyarakat tahu semua, lagian untuk apa coba?.. ini cukup

    pemerintah Desa yang tahu, tapi kalau ada yang bersedia minta

    yah saya kasi tapi atas ijin bapak Kepala desa dulu.. (HP, 09

    Maret 2015)

    kita ada buku pedoman penyusunan pembangunan beserta

    anggaran yang ditetapkan. RKPD 2016.. tapi tidak perlu juga untuk

    dipublikasikan kepada masyarakat. Lagi pula untuk apa hal itumereka tahu?.. ini cukup pemerintah Desa yang tahu, tapi kalau ada

    yang bersedia minta bisa saya berikan tapi atas ijin bapak Kepala

    desa terlebih dahulu.. (HP, 09 Maret 2015)

    hahahahaha..kalau seandainya APBDes harus dipublikasikan,

    mana mungkin bisa terjadi Dek, pertanyaannya adalah Apakah

    Kepala Desa Bersedia??.. itu sama saja kita membuka aib

    Daerah.. kita harus realistis sekarang, apa beliau mau... (HP, 09

    Maret 2015)

    hahahahaha..kalau seandainya APBDes harus dipublikasikan,

    mana mungkin bisa terjadi Dek, pertanyaannya adalah Apakah

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    51/76

    46

    Kepala Desa Bersedia??.. itu sama saja kita membuka aib Daerah..

    kita harus realistis sekarang, apa beliau mau... (HP, 09 Maret

    2015)

    Pernyataan dari pak HP selaku informan pokok semakin

    memperjelas fakta yang ada. Bahwa tidak adanya papan informasi dan

    Publikasi atau penggandaan buku pedoman penyusunan pembangunan

    untuk dibagikan ke bebarapa kalangan masyarakat terkait di Desa Sumber

    Anyar. Karena dirasa tidak ada kewajiban yang mengatur untuk melakuka

    hal tersebut dan lagi jika hal tersebut dilakukan, ada ketakutan sistematis

    dari aparat pemerintah daerah. Hal ini menjadi salah satu bentuk tidakterjadinya transparansi jika direfleksi pada indikator transparansi menurut

    Krina (2003) sebagai berikut:

    1. Penyediaan informasi yang jelas tetang tanggung jawab

    2. Kemudahan akses informasi

    Maka dari itu masih banyak (mayoritas) warga desa masih tidak

    mengetahui tentang informasi-informasi mengenai desa dan kebijakan

    progam-program. Serta pedoman-pedoman pengelolaan anggaran dana desa

    Rencana Kerja Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2016. Sudah dibentuk

    namun tidak ada publikasi dari dokumen ini.

    keterangan: hard copy RKP-Des Tahun Anggaran 2016

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    52/76

    47

    Di Kantor Desa Sumber Anyar memil;iki Rencana Kerja

    Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2016 (RKPD 2016). Sengaja tidak

    dipublikasikan dengan alih karena tidak ada himbauan dari pusat maupun

    kepala desa untuk mempublikasikan atau mensosialisasikan pedoman Rencana

    Kerja Pembangunan Desa Tahun Anggar an 2016 (RKPD 2016).

    Penggunaan papan informasi tidak produktif dan kebanyakan warga tidak

    tahu peran serta fungsinya sebagaimana.

    Di Desa Sumber Anyar, terjadinya tidak berdaya fungsi dari akses

    terhadap informasi pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Desa.

    Pemerintah menyediakan papan Informasi akan tetapi itu tidak digunakan

    untuk penyampaian keterkaitan agenda kegiatan, atau kabar-kabar strategis

    tentang desa. Justru papan Informasi hanya sekedar papan yang ada sebagai

    bentuk formalitas saja.

    (Keterengan : Tampak Depan

    bersebalahan dengan kantor Kepala Desa)

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    53/76

    48

    Keterangan :papan informasi tidak tepat guna, kertas yang tertempel

    merupakan informasi PNPM 2012

    Papan informasi yang dimiliki Kantor Desa Sumber Anyar, tidak

    dalam penggunaan secara optimal. Tidak ada informasi yang bersangkutan

    dengan desa, kertas-kertas yang tertempel adalah milik dari PNPM yang

    terdahulu.

    Hal serupa juga dibenarkan adanya oleh aparat desa oleh bapak HP.

    Berikut pernyataan dari pak HP.

    papan informasi yah.. ada kayaknya, tapi kita yah gak pernah

    pakek tu Dek...hahaha. itu bahkan lebih sering di pakek samabagian PNPM.. gak tau nempel apa!.. (HP, 09 Maret 2015)

    papan informasi yah.. ada sepertinya, tapi kita (Pemerintah Desa)

    jarang menggunakannya dan sepertinya belum kita gunakan itu

    Dek...hahaha. itu bahkan lebih sering di pakek sama bagian

    PNPM.. tidak tahu untuk penyampain informasi apa!.. (HP, 09

    Maret 2015)

    Fasilitas media penyampaian aspirasi warga Desa, baik secara lisan dan

    tulisan. Seperti bentuk Kotak saran.

    keterangan : tampak depan balai Kantor Desa Sumber Anyar

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    54/76

    49

    keterangan : tampak samping balai Kantor Desa Sumber Anyar

    Tidak tersedianya Kotak saran sebagai media aspirasi bagi masyarakat

    Desa, juga dibenarkan adanya oleh aparat Desa.

    iyah tidak ada memang Dek.. kita tidak menyediakan Kotak

    saran..lagian untuk apa coba, warga tidak akan

    menggunakannya.. (HP, 09 Maret 2015)iyah tidak ada memang Dek.. kita (Pemerintah Desa) tidak

    menyediakan kotak saran.. lagi pula untuk apa, warga juga tidak

    akan menggunakannya.. (HP, 09 Maret)

    Pernyataan dari pak HP selaku informan, diatas semakin memperkuat data

    dan fakta yang ada. Bahwa tidak memiliki fasilitas media penyampaian aspirasi

    warga desa, baik secara lisan dan tulisan, seperti bentuk kotak saran. Kemudian

    ketika direfleksi pada indikator transparansi oleh Mardiasmo (2002) dimana salah

    satunya adalah tersedianya sarana untuk suara dan usulan rakyat. Dan itu tidak

    ada di Desa Sumber Anyar tersebut.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    55/76

    50

    3) Transparansi Desa Kilensari

    Perkembangan pada Desa Kilensari sebagai katagori desa maju maka dalam

    urusan transparansi sistem seharusnya menjadi contoh bagi desa lain yang masuk

    dalam katagori tertinggal atau berkembang. Proses terjaminnya akses atau

    kebebasan bagi setiap orang (Masyarakat Desa) untuk memperoleh informasi

    tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi menegenai kebijakan,

    proses pembuatan, pelaksanaan, dan hasil yang dicapai. Di Desa Kilensari

    seharusnya menjadi contoh terjadinya transparansi Sistem yang bisa dikatakan

    baik. transparansi, yang harus menekankan kepada dua aspek seperti:

    a) Komunikasi publik oleh pemerintah Desa

    Bentuk komunikasi publik ternyata tidak mendukung pada arah terjadinya

    transparansi di Desa Kilensari Hal ini dibuktikan dengan bebarapa data yang

    diambil di kantor Desa Kilensari sebagai berikut :

    Adanya Sosialisasi progam-program tekait atau agenda pemerintah Desa

    hanya melibatkan aparat Desa dan keterwakilan lembaga.

    Sosialisasi program yang dilakukan Desa Kilensari terkait agenda

    pemerintah daerah nyatanya hanya dilakukan oleh jajaran aparat desa dan

    keterwakilan lembaga. Peran aktif dari masyarakat atau keikut sertakan

    masyarakat atau warga tidak diberikan kesempatan. Aparat desa menganggap

    suara mereka sudah diwakilkan dengan adanya lembaga seperti PKK dan

    BPD. Hal ini dibenarkan adanya oleh pernyataan bebarapa informan yaitu

    Bu.FS (Tokoh Marjinal) dan Pak FZ (Masyarakat Biasa) mengatakan.

    sebenernya memang bener Dek, itu sudah diwakilkan sama ibu-

    ibu PKK biasanya kalau rapat-rapat gitu, tapi orang - orang kayakkita ini gak tau apa-apa Dek.. jadi ikut-ikuttan saja wes.. (Bu.Fs

    12 Maret 2015)

    Memang bener Dek, kalau ibu-ibu PKK yang mengikuti rapat

    sebagai keterwakilan dari kaum perempuan. Tetapi orang - orang

    pinggiran seperti kita ini tidak tahu apa-apa tentang itu Dek..

    jadinya hanya mengikuti saja kepeutusannya.. (Bu.Fs 12 Maret

    2015)

    iyah sudah BPD itu yang ikut Dek.. tapi yah gak tau juga Dek.. isi

    rapatnya apa, dan kegiatannya apa... buktinya kita begini-begini

    saja tidak ada apa-apa.. (pak FZ, 12 Maret 2015)

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    56/76

    51

    iyah memang BPD yang mengikuti kegiatan-kegiatan Dek.. tetapi

    tidak tahu mengenai apa Dek.. isi rapatnya apa, dan kegiatannya

    apa... buktinya kita tetap saja seperti ini, tidak ada apa-apa.. (pakFZ, 12 Maret 2015)

    Keterlibatan warga secara langsung akan akses kegiatan masih rendah,

    terlebih lagi dalam mengikuti kegitan sosialisasi progam-program tekait atau

    agenda pemerintah desa dimana keterlibatan keterwakilan lembaga belum juga

    menjadikan sistem benar-benar teransparansi. Buktinya saja masih ada warga

    desa yang tidak mau tahu akan hal tersebut.

    Tidak adanya sosialisasi mengenai Progam Dana Hibah Desa 1 Milyar, diDesa Kilensari.

    Ternyata banyak dari warga yang tidak mengetahui mengenai

    ADD satu milyar di Desa Kilensari. Dari lima warga yang saya temui dan

    berlokasi tinggal didekat kantor desa mereka menyatakan tidak tau tentang

    pengguanaan ADD. Diantaranya adalah Pak NK (tokoh Masyarakat), FT

    (tokoh pemuda), ZN (tokoh masyarakat biasa), Bu. JM (tokoh marjinal)

    dan Bu. SM (masyarakat umum). Berikut pernyataan mereka.

    tidak percaya saya kalau program 1 milyar Desa bisa berjalan,

    mana buktinya.. masyarakat disini yah gitu-gitu aja, adek lihat saja

    sendiri.. itu hanya janji palsu pemerintah saja Dek, demi

    mengambil simpati masyarakat.. yah politik pasti gitu sudah...

    (pak NK, 12 Maret 2015)

    tidak percaya saya kalau program 1 milyar Desa bisa berjalan,

    mana buktinya.. masyarakat disini tetap saja tidak ada perubahan,

    bisa adek lihat sendiri.. itu hanya janji palsu pemerintah saja Dek,

    demi menarik simpati masyarakat.. yah politik selalu seperti itu

    sudah (kekecewaan terhadap sistem)... (pak NK, 12 Maret 2015)

    boh..bantuan lagi mas, mana yah kok gak ada... gak denger saya

    mas. Yah kalau ada semoga benar-benar digunakan untuk warga

    lah kedepannya... (FT, 12 Maret 2015)

    boh..bantuan lagi mas, mana yah kok tidak ada...saya tidak pernah

    mendengar tentang bantuan itu. Yah kalau ada semoga benar-benar

    digunakan untuk warga lah kedepannya...(FT, 12 Maret 2015)

    program 1 milyar untuk Desa memang sudah di Sah kan yah

    setau saya baca berita waktu itu.. tapi saya tidak yakin akan

    berjalan efektif mas kalau disini.. saya rasa semua daerah sama

    yah, kalau bantuannya berupa uang ujung-ujungnya pasti ada

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    57/76

    52

    main dibelakang.. sudah jadi hal yang umum kayak itu mas...

    (ZN, 12 Maret 2015)

    program 1 milyar untuk Desa memang sudah di Sah kan yah,

    setau saya baca berita waktu itu.. tapi saya tidak yakin akan

    berjalan efektif mas kalau disini (Desa Kilensari).. saya rasa semua

    daerah sama yah, kalau bantuannya berupa uang ujung-ujungnya

    pasti ada main dibelakang (korupsi).. sudah jadi hal yang umum

    kayak itu mas... (ZN, 12 Maret 2015)

    Ibu gak tahu tu Dek.. itu bantuan dari siapa emanknya Dek,

    kalau seperti ibu ini dapet gak ya biasanya...... (JM, 11 Maret

    2015)

    ibu tidak tahu Dek.. itu bantuan dari siapa memangnya Dek, kalau

    seperti ibu ini dapet gak ya biasanya...... (JM, 11 Maret 2015)

    gak tau yah Dek.. gak pernah denger tu ada program itu.. kalau

    bantuan BBM itu tau sih, tapi ibu gak dapet.. pedahal ibu yah

    butuh... (SM, 12 Maret 2015)

    tidak tahu Dek.. tidak pernah mendenger kalau ada program itu..

    kalau bantuan BBM itu tau sih, tapi ibu tdak terkenai program..

    pedahal ibu juga membutuhkan... (SM, 12Maret 2015)

    Ternyata masih belum ada sosialisasi dari pemerintah desa kepada

    masyarakat umum mengenai bantuan ADD satu milyar desa. Sehingga

    mayoritas penduduk desa tidak mengetahui tentang daya serap anggaran,

    sedikit yang mengetahui tentang program satu milyar untuk desa itu

    mengetahui dari pemebritaan di televisi.

    Pernyataan dari kelima informan diatas semakin memperkuat data

    yang telah didapatkan. Dan semakin memperjelas bahwa Tidak adanya

    sosialisasi mengenai progam dana hibah desa satu milyar, di Desa Kilensari.

    Kemudian ketika direfleksi pada indikator transparansi oleh Mardiasmo

    (2002) Terdapat pengumuman kebijakan mengenai pendapatan,

    pengelolaan keuangan dan asset daerah.

    Pada Desa Kilensari bisa dikatakan tidak terjadinya tansparansi

    tersebut. Buktinya saja banyak warga desa yang masih tidak mengetahui

    atau tidak pernah mendapatkan kegiatan sosialisasi seperti yang yang

    seharusnya mengatur dalam isi UU No. 06 2014 Tantang Desa.

  • 7/23/2019 TRANSPARANSI SISTEM PELAKSANAAN DANA HIBAH DESA 1 MILYAR DALAM UPAYA REVOLUSI MENTAL di KABUPATEN

    58/76

    53

    keberadaan BPD sebagai lembaga chek and balanceing pemerintahan

    Desa tidak didukung oleh peran aktif warga Desa.

    beberapa warga Desa Kilensari tidak mengetahui peran BPD, hal

    tersebut dikemukakan oleh beberapa informan (pak FZ) yang mengatakan.

    ndak tahu yah Dek, tapi selama saya jadi tukang ojek didepan

    kantor Desa ini.. saya gak tahu tu tugasnya BPD apa??.. lagian

    untuk apa ngurus-ngurus gituan.. politik itu kotor Dek... (pak FZ,

    12 Maret 2015)

    tidak tahu saya Dek apa kegunaannya dari BPD, selama saya kerja

    didekat Kantor Desa ini, saya tidak tahu tugasnya BPD apa??.. lagi

    pula untuk apa juga saya mengurus itu.. politik itu kotor Dek..(