transkrip wawancara mata najwa -...

20
TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIANRabu, 9 Maret 2016 OPENING Selamat datang di Mata Najwa. Saya Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa. Menjadi pejabat hari ini memang mesti menyesuaikan diri dan kondisi. Piawai memanfaatkan media sosial sebagai alat paling actual agar sosok dapat terus dijual. Tapi kerja sebenar-benarnya butuh pembuktian, menghasilkan karya nyata tak sekedar duduk manis di belakang meja. Jika pemimpin mau menyerap aspirasi, tentu rakyat juga yang akan mengapresiasi. Karena menjadi gaul saja tidak mencukupi, kepemimpinan harus tahan banting dan uji. Inilah Mata Najwa, PEJABAT KEKINIAN. SEGMEN 1 Najwa Shihab : Pemirsa, ia adalah Walikota paling eksis di media sosial seperti Twitter, Facebook dan juga Instagram. Followers Twitter-nya 1,3 juta. Ia juga memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan warga. --- VT --- 3 tahun Ridwan Kamil menjadi Walikota Bandung, Jawa Barat. Sejumlah ruang interaksi publik hadir di tengah kota. Emil sapaan akrab Ridwan Kamil memoles taman-taman tematik. Banyaknya ruang untuk interaksi publik membuat indeks kebahagiaan Kota Bandung naik ke 70,6 di akhir tahun 2015. Emil mengklaim warga Bandung menjadi warga yang bahagia. Emil berupaya transparan. Sejak 11 Desember 2015, Bandung punya portal data Bandung berisi informasi pemerintahan dan administrasi kota. Tapi sudah beberapa bulan, portal ini masih minim informasi. Meski begitu, upaya transparan ini mengeret peringkat prestasi ke urutan ke- tiga dari sebelumnya ke-tujuh belas di Jawa Barat. Rapor juga bagus untuk pelayanan publik, dan kerja birokrasi menjadi urutan pertama nasional dari sebelumnya urutan ratusan di 2013. Di sisa masa jabatan 2 tahun lagi, kang Emil masih dihadapkan pada beberapa problem klasik kota Bandung, terutama kemacetan dan banjir.

Upload: lyque

Post on 01-Apr-2019

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA

Eps. “PEJABAT KEKINIAN”

Rabu, 9 Maret 2016

OPENING

Selamat datang di Mata Najwa. Saya Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa.

Menjadi pejabat hari ini memang mesti menyesuaikan diri dan kondisi.

Piawai memanfaatkan media sosial sebagai alat paling actual agar sosok dapat terus dijual.

Tapi kerja sebenar-benarnya butuh pembuktian, menghasilkan karya nyata tak sekedar duduk

manis di belakang meja.

Jika pemimpin mau menyerap aspirasi, tentu rakyat juga yang akan mengapresiasi.

Karena menjadi gaul saja tidak mencukupi, kepemimpinan harus tahan banting dan uji.

Inilah Mata Najwa, PEJABAT KEKINIAN.

SEGMEN 1

Najwa Shihab : Pemirsa, ia adalah Walikota paling eksis di media sosial seperti Twitter,

Facebook dan juga Instagram. Followers Twitter-nya 1,3 juta. Ia juga memanfaatkan media

sosial untuk berkomunikasi dengan warga.

--- VT ---

3 tahun Ridwan Kamil menjadi Walikota Bandung, Jawa Barat. Sejumlah ruang interaksi publik

hadir di tengah kota. Emil sapaan akrab Ridwan Kamil memoles taman-taman tematik.

Banyaknya ruang untuk interaksi publik membuat indeks kebahagiaan Kota Bandung naik ke

70,6 di akhir tahun 2015. Emil mengklaim warga Bandung menjadi warga yang bahagia. Emil

berupaya transparan. Sejak 11 Desember 2015, Bandung punya portal data Bandung berisi

informasi pemerintahan dan administrasi kota. Tapi sudah beberapa bulan, portal ini masih

minim informasi. Meski begitu, upaya transparan ini mengeret peringkat prestasi ke urutan ke-

tiga dari sebelumnya ke-tujuh belas di Jawa Barat. Rapor juga bagus untuk pelayanan publik, dan

kerja birokrasi menjadi urutan pertama nasional dari sebelumnya urutan ratusan di 2013. Di sisa

masa jabatan 2 tahun lagi, kang Emil masih dihadapkan pada beberapa problem klasik kota

Bandung, terutama kemacetan dan banjir.

Page 2: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

---

Najwa Shihab : Telah hadir di studio Mata Najwa, Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Selamat

malam, Kang Emil. Terima kasih sudah hadir di Mata Najwa.

Ridwan Kamil : Selamat malam, mbak Nana.

Najwa Shihab : Pejabat Kekinian, itu topik Mata Najwa malam ini. Dan saya mengundang Anda,

kang Emil. Bicara soal kekinian, yang jelas yang paling kini. Yang paling banyak dibahas orang

adalah ketika minggu lalu kang Emil konferensi pers, memutuskan tidak akan maju bertarung di

Pilkada DKI. Seberapa sulit sesungguhnya, jujur malam ini, setelah seminggu lewat, kang Emil

sampai di keputusan itu?

Ridwan Kamil : Betul. Ya saya gak bisa memutuskan hal-hal besar dengan secepat kilat, ya.

Saya harus berhitung, saya harus bertanya dan saya harus menghormati aspirasi. Jadi waktu

digadang-gadang menjadi calon Gubernur DKI, undangan banyak sekali, dari warga-warga

Jakarta, organisasi kemasyarakatan dan tokoh-tokohnya, Pak Presiden, Pak Prabowo, Ketua

DPR, MPR, DPD yang menunjukkan antusiasme nasional itu luar biasa.

Najwa Shihab : Membuat ge-er, kang?

Ridwan Kamil : Ge-er ada. Tapi ge-ernya juga kalkulatif ya, karena hasil survey yang masuk ke

saya itu ‘kan saya di bawah Pak Ahok dan gak terlalu susah untuk ngejar. Karena saya ‘kan

belum buat pengumuman lah ya. Dulu waktu saya di Bandung, itu mulainya hanya 6% tapi

dengan teknik macam-macam, kreativitas macam-macam berakhir 45%. Jadi saya tidak khawatir

urusan itu. Hanya pr dan masalah terbesar itu waktu saya bertanya ke warga Bandung, nah

hampir 90% hasilnya menyatakan warga Bandung tidak rela saya pergi sebelum menyelesaikan

masa jabatan.

Najwa Shihab : Jadi pertimbangan utama itu?

Ridwan Kamil : Iya. Puncaknya, saya berdiskusi dengan keluarga. Bagaimanapun saya manusia

berkeluarga yang jatuh bangun saya ada juga dukungan dari mereka, terutama ibu saya dan

sebagainya. Dan kesimpulannya sama, saya ini baru memulai jadi jabatan yang melayani publik

bukan periode kedua. Periode pertama pun belum selesai, baru 2,5 tahun. Ya kalau 2,5 tahun

tiba-tiba loncat lagi ke tempat lain, saya punya track record pejabat yang tidak selesai. Beda

halnya kalau sudah 1 periode sudah banyak janji-janji yang dipenuhi. Tapi ‘kan ini baru periode

Page 3: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

pertama. Kesimpulannya, saya melakukan keputusan akal sehat. Akal sehat saya mengatakan

seperti itu.

Najwa Shihab : Tapi kang Emil, saya ingat, saya menonton konferensi pers kang Emil ketika itu.

Dan ada kalimat yang membuat saya bertanya-tanya, khususnya kalimat ini. Kita dengarkan

cuplikan ketika kang Emil konferensi pers soal keputusannya tidak maju di Jakarta, berikut ini.

--- Cuplikan konferesi pers Ridwan Kamil ---

Ridwan Kamil : Saya maju ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Alias saya tidak akan maju menjadi

calon Gubernur DKI di 2017. Pertimbangan besar saya hanya satu, tugas saya belum selesai di

periode pertama.

---

Najwa Shihab : Kalimat awal, “maju di Jakarta tapi tidak sekarang.” Itu artinya kapan? Itu

artinya menunggu apa? Berarti sekarang lagi mengumpulkan bekal politik?

Ridwan Kamil : Saya dulu sebelum jadi Walikota Bandung, saya itu Arsitek. 80% proyek saya di

Jakarta. Saya dulu itu Penasihat Gubernur, dari zaman Pak Fauzi Bowo untuk bidang arsitektur.

Jadi semua bangunan-bangunan besar yang masuk ke Jakarta diperiksa oleh saya dan tim. Saya

tuh hafal Jakarta. Saya punya karyawan Tukang Ojek dulu sebelum ada Gojek. Itu menunjukkan

bahwa sebenarnya saya hafal Jakarta. Tapi poinnya itu. Kalau pertanyaan tadi…

Najwa Shihab : Tidak sekarang itu maksudnya menunggu tahun 2017?

Ridwan Kamil : Artinya, kalau tugas saya di Bandung sudah selesai, kesempatan itu datang lagi

pasti dengan mudah saya ambil keputusan iya. Karena Jakarta dan Bandung ini problemnya

sama. Mirip-miriplah.

Najwa Shihab : Dengan skala yang berbeda?

Ridwan Kamil : Ya, dengan skala yang berbeda. Kami (Bandung) penduduknya 2,4 juta, Jakarta

mungkin lebih di atas 9 juta. Cuma 60% warga Bandung itu di bawah 40 tahun usianya, bedanya

itu. Maka dominasinya belum menikah alias jomblo, ya faktual itu.

Najwa Shihab : Karenanya, Walikota Bandung merangkap jadi Bapak Jomblo Nasional karena

itu?

Ridwan Kamil : Ya, karena itu.

Page 4: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Najwa Shihab : Kang Emil, tapi saya ingin tanya ambisi politik untuk jabatan publik yang lebih

tinggi itu Anda miliki?

Ridwan Kamil : Jadi gini, alasan pertama saya jadi Walikota Bandung itu 80% karena saya kesal.

Saya dulu Arsitek, saya kerjain proyek di Cina, di Timur-Tengah, jadi Penasihat Walikota sana-

sini, eh kota sendiri berantakan. Jadi motivasinya itu. Bahwa nanti setelah saya menunjukkan

kinerja ada karir terbuka, naik ke atas atau balik lagi jadi Arsitek bukan sesuatu hal yang

menakutkan.

Najwa Shihab : Tapi berarti jawabannya iya? Mungkin saja ada ambisi politik lebih selain

menjadi Walikota?

Ridwan Kamil : Jawabannya betul nanti menjelang akhir, baru saya bisa melihat peta itu

serealistis apa.

Najwa Shihab : Baik. Kalau bicara politik, Anda Kang Emil merasa kedekatan politik dengan

partai politik mana ya, Kang? Apakah dengan Gerindra yang waktu itu mengusung? Atau dengan

PKS?

Ridwan Kamil : Secara komunikasi, karena di Bandung waktu itu saya diusung Gerindra-PKS,

tentunya dua partai ini yang paling intens. Tapi karena saya ini Dosen ITB yang sedang cuti dari

jabatan, maka saya tidak boleh menjadi anggota partai kecuali keluar dari PNS. Maka sekarang

saya belum anggota partai. Tetapi kalau dari komunikasi, sudah sewajarnya karena dua partai ini

yang mendukung saya di Bandung.

Najwa Shihab : Karena kemudian menarik ketika Wakil Ketua Umum Gerindra misalnya

membicarakan karir politik Ridwan Kamil. Saya bacakan, katanya alternatifnya ada 2 setelah ini,

karir politik Anda Kang Emil, apakah menjadi Gubernur Jawa Barat atau justru menghadapi

Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Soebiyanto.

Ridwan Kamil : Ya spekulasi orang ‘kan macam-macam ya? 2017 saja tidak terlalu saya

fokuskan, 2018 masih jauh, apalagi 2019?

Najwa Shihab : Yang bicara Wakil Ketua Umum Partai.

Ridwan Kamil : Betul. Tapi kalau nanti takdirnya ada menjelang 2019, ya saya akan berhitung.

Kalau lebih banyak manfaatnya dan memungkinkan kenapa tidak. Kalaupun nggak, nggak saya

terlalu pikirin. Kalau terlalu ambisius, negatifnya pada saat nggak dapet suka kecewa. Sakitnya

‘kan tuh di sini.

Page 5: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Najwa Shihab : Kalau sekarang belum terlalu kepengen. Tapi Kang Emil, pilihan-pilihan itu

menjadi sesuatu yang Anda bayangkan?

Ridwan Kamil : Pilihan itu semua saya hitung sekarang. Lanjut Walikota Bandung positifnya

gimana negatifnya gimana. Jika lanjut Gubernur Jawa Barat, jika 2019 tiba-tiba ada takdir Tuhan

yang melamar saya, itu sedang saya hitung. Tapi tidak saya jadikan ambisius, karena saya ini

pakai filosofi air aja ngalir nanti ketemu bentuknya. Nanti jadi cangkir, jadi kotak, jadi apa,

menjelang akhir-akhir.

Najwa Shihab : Tapi mau kalau diajak jadi Wapresnya Pak Prabowo?

Ridwan Kamil : Kenapa tidak? Tidak menutup kemungkinan.

Najwa Shihab : Kalau Wapresnya Pak Jokowi?

Ridwan Kamil : Kenapa tidak juga?

Najwa Shihab : Mau yang mana?

Ridwan Kamil : Nunggu menjelang-menjelang aja.

Najwa Shihab : Gak mau jawab. Setelah pariwara, kita akan kembali sama Kang Ridwan Kamil,

Pejabat Kekinian.

SEGMEN 2

Najwa Shihab : Terima kasih, Anda terus di Mata Najwa. Saya masih bersama Walikota

Bandung, Ridwan Kamil. Kang Emil 2,5 tahun jadi Walikota, apa yang menurut Anda paling

menantang selama Anda menduduki posisi ini setelah sebelumnya tidak ada pengalaman di

birokrasi sama sekali?

Ridwan Kamil : Adalah mereformasi birokrasi. Karena saya Arsitek, jadi kalau urusan fisik tata

kota itu keseharian saya. Makanya quick clean saya, project yang skala pendek. Kalo soal lampu

taman itu bukan hal yang susah, tapi yang susah itu merubah birokrasi. Saya lakukan dua hal.

Pertama merubah gaya pimpinan. Yang saya lakukan yang namanya “imadia mangun karso”

artinya kepemimpinan di tengah (leadership in the middle) saya banyak turun 50 % dilapangan,

mengajak birokrasi berubah, melelahkan tapi alhamdulilah hasilnya memuaskan. Yang kedua

saya lakukan adalah going digital, mengunci melawan korupsi dengan online. Misalnya perijinan

online. Sehingga tidak ada lagi warga bertemu dengan petugas, ada ratusan going digital,

Page 6: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

alhamdulilah 2013 saya menjabat, ranking kinerja birokrasi kita ratusan diatas 200 dari 500 kota,

Desember kemarin kita ranking satu, satu-satunya kota yang nilainya 80 adalah kota Bandung.

Ini menyemangati saya bahwa perubahan bisa, bahwa yang dulunya pesimis bisa menjadi

sesuatu yang berprestasi. Setelah 17 tahun ga dapat adipura kan kayak nunggu jodoh, setiap

lebaran ga datang – datang, setelah 17 tahun kangennya seperti apa, nah tiba-tiba selama 2 tahun

kami rubah. Warga Bandung sekarang saya rubah pola pikirnya. Kalau ada sampah pasti

dipungut, makanya kami ada gerakan pungut sampah setiap Senin, Rabu, Jumat, peraturan

denda-denda saya tegakkan, infrastruktur saya naikkan dan seterusnya. Saya mengayom 1500

tukang gorong-gorong baru dan tukang sampah baru, kemudian saya sebarkan ke kelurahan-

kelurahan dengan konsep desentralisasi. 17 tahun alhamdulilah targetnya tahun ini dapat

adipura, Tuhan menakdirkan tahun lalu dapat adipura. Jadi poinnya mereformasi di Indonesia

butuh pemimpin yang ada di lapangan. Butuh pemimpin yang ada ditengah-tengah pasukan.

Najwa Shihab : itu yang anda temukan ya ?

Ridwan Kamil : itu kuncinya.

Najwa Shihab : dan itu anda terapkan..

Najwa Shihab : Kang Emil, ada yang menarik yang juga kekinian dari kota Bandung, adalah

ketika anda membuat pengumuman mengajak orang – orang menjadi Walikota. Kita lihat

informasinya berikut ini.

(pemutaran cuplikan video pengumuman mengajak orang menjadi Walikota)

Najwa Shihab : ok cita-citanya apa Kang Emil ? apa maksud dan tujuan cita-citanya mencari

teman untuk menemani sehari-hari?

Ridwan Kamil : nilai paling hebat orang Indonesia, khususnya orang Bandung adalah kolaborasi

semangat ingin berbagi. Waktu KAA tahun lalu saya minta relawan 3000 yang daftar 15000. Jadi

saya sedang memanen nilai-nilai pancasila orang-orang Bandung yaitu berbagi untuk

kepentingan kotanya. Tapi kan jaman canggih ga bisa hanya pengumuman lewat surat, saya

bikin kayak Facebook. Jadi masuk akunnya daftar dulu tiap hari posting ide. Nanti ide yang

paling keren kan untuk kota Bandung, karena ga semua ide harus dari Walikota. Ide juga bisa

dari warga.

Najwa Shihab : banyak yang ikut ?

Page 7: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Ridwan Kamil : lebih dari 300an ide. Jadi malam ini nanti kita pilih. Kita pilih dua 1 di malam

ini dan satunya sekitar tanggal 15 nanti.

Najwa Shihab : bisa di pilih malam ini, bisa dipilih di Mata Najwa. Ok jadi yang terpilih ini akan

menjadi Walikota sehari?

Ridwan Kamil : Jadi dia akan nemanin saya

Najwa Shihab : jadi ajudan dong maksudnya?

Ridwan Kamil : Nggak maksudnya ikutan berdiskusi ikut ngambil keputusan.

Najwa Shihab : ok tapi bukan di suruh- suruh kan ?

Ridwan Kamil : semua boleh berbagi kecuali istri ga boleh.

Najwa Shihab : ok, kan udah ngasih ide nih, tugasnya apa nih sebagai Walikota sehari?

Ridwan Kamil : nah ini artinya dia akan mengeksekusi gagasannya itu. Saya sedang melatih

warga, your city is your responsibility. Kota mu tanggung jawab kamu bukan tanggung jawab

pemerintah. Yang merubah dunia ini ada 4. Yang pertama pemerintah dengan political power,

pebisnis dengan capital power, civil society dengan social power, yang keempat media dengan

information power. Jadi sekarang saya sedang melatih civil society supaya bertanggung jawab,

punya masalah kasih gagasan dong jagan diam.

Najwa Shihab : jadi cuman sehari nih nemenin Kang Emil?

Ridwan Kamil : ya kalo 2 hari kasian dianya juga

Najwa Shihab : sehari digaji nggak ?

Ridwan Kamil : saya kan punya uang operasional, nanti saya tanya ke dia butuh duit nggak?

Najwa Shihab : jadi boleh ya saya minta diumumkan dong?

Ridwan Kamil : boleh, oleh tim juri saya sudah pilih satu

(pengumuman pEmilihan warga yang akan menemani Ridwan Kamil sebagai Walikota sehari)

Najwa Shihab : Kang Emil ini keaktifan anda di media sosial apakah lewat Twitter, Facebook,

lewat Instagram ketika kemarin mengumumkan jadi atau tidaknya ikut DKI juga anda umumkan

lewat berbagai media sosial. Kita ada cuplikan berbagai aktifitas Ridwan Kamil di media sosial,

berikut ini.

(pemutaran cuplikan video)

Page 8: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Najwa Shihab : dari mulai ngomongin jomblo, ngomongin macam-macam, itu chanel-chanelnya

dibagi seperti apa, apa ada yang khusus Instagram atau apa?

Ridwan Kamil : semua saya pegang sendiri, karena sebelum saya jadi Walikota saya sudah

terbiasa multi-tasking, kerjaan beres, media sosial juga beres. Jadi Walikota juga sama, ada

waktu kosong saya bisa media sosial, di jalan tol juga saya bisa.

Najwa Shihab : Kang Emil kenapa menjelaskan ini? Apa karena banyak yang protes kok

kayaknya ngetweet melulu gitu ?

Ridwan Kamil : nah saya ingin ngasih tau ya bahwa kalo pejabat banyak aktif di media sosial

bukan berarti produktifitasnya rendah, atau pejabat yang tidak punya media sosial

produktifitasnya lebih tinggi. Ukurannya nanti di akhir tahun serapan anggarannya berapa,

ukuran kinerja birokrasi, jadi dua-duanya bisa dilakukan. Saya ingin membuktikan kalo dua-

duanya itu bisa dilakukan bersamaan.

Najwa Shihab : jadi anda memanfaatkannya untuk apa saja?

Ridwan Kamil : saya mengkhususkannya untuk good news, jadi saya gak akan galau-galau yang

lebay gitu ya. Jadi intinya saya selalu positif news. Dan yang menarik temuannya satu, contoh ya

kalau saya posting serius yang komen dikit. Ni contohnya kalau saya posting “hei warga

Bandung tahun ini kita menang adipura” yang komen cuman 500 tapi kalau saya posting “hei

jomblo-jomblo marilah kita menikah sebelum terlambat”, yang komen 5000. Jadi kesimpulan

saya pesan serius harus dibungkus dengan tata bahasa tata bahasa yang santai dan humoris, itu

ciri orang Indonesia.

Najwa Shihab : tapi anda merasakan betul manfaat menggunakan media sosial paling tidak untuk

berkomunikasi menampung aspirasi ?

Ridwan Kamil : oh banyak sekali, komplain warga sekarang bisa ditampung di media sosial.

Sekarang Bandung adalah salah satu kota pertama yang dinas-dinasnya harus punya Twitter.

Sebelum dinasnya menggunakan Twitter, itu komplainnya ke saya ribuan. Sekarang sudah

terdistribusi dengan baik. Setiap komplain ada media sosialnya jadi saya bisa cek kalau

keefektifan ini menunjukan kalau berinovasi memanage kota atau negara ini dengan komunikasi

yang interaktif itu jauh lebih efektif. Mending punya pejabat yang mudah dihubungi atau pejabat

yang susah dikontak atau dihubungi

Najwa Shihab : dan anda mudah dihubungi lewat jalur – jalur yang tadi?

Page 9: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Ridwan Kamil : modal jempol aja.

Najwa Shihab : berikut kita lihat apa tanggapan warga tentang sosok Ridwan Kamil, atau Kang

Emil, kita lihat cuplikannya.

(pemutaran video cuplikan )

SEGMEN 3

Najwa Shihab : pemirsa mari kita ke Jawa Tengah. Ada Gubernur yang kerap menyita perhatian

dengan gayanya yang dekat dengan warga. Media sosial ia jadikan salah satu sarana.

(cuplikan video tentang Ganjar Pranowo saat melakukan sidak pada beberapa instansi di Jawa

Tengah, serta keterlibatannya di tengah masyarakat Jawa Tengah).

Najwa Shihab : Pemirsa telah hadir di studio Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah. Selamat

malam Mas Ganjar, terimakasih sudah bergabung di Mata Najwa. Bagaimana kabarnya mas,

Sehat – sehat ?

Ganjar Pranowo : selamat malam mba Nana, Alhamdulilah sehat.

Najwa Shihab : tadi pagi sempat melihat kemeriahan gerhana secara langsung, atau di televisi ?

Ganjar Pranowo : sempat melihat di pondok pesantren Assallam di Solo, pagi ngintip dulu

disana, pagi bareng-bareng jam 6, ramai, anak-anak pada ngeliat semua.

Najwa Shihab : terus habis itu ?

Ganjar Pranowo : habis itu naik sepeda dari solo ke Tawang Mangu.

Najwa Shihab : berapa jauh itu mas ?

Ganjar Pranowo : 60 kilo ada

Najwa Shihab : sudah biasa ya mas ?

Ganjar Pranowo : oh biasa itu, dulu di Bandung sama Kang Emil ya kan, itu kurang lebih 20 kilo

ya ?

Ridwan Kamil : iya , kurang lebih 20 kilo.

Najwa Shihab : itu siapa yang bonceng ?

Ganjar Pranowo : ga ada kok, sendiri – sendiri .

Page 10: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Najwa Shihab : oh masing – masing sendiri ? kirain ada yang bonceng. Tapi yang jelas ini

menarik. Pejabat Kekinian. Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil. Ganjar Pranowo dengan sejak awal

selalu aktif di media sosial, tapi saya ingin bahas, terakhir bertemu di balai kota kan ?

Ridwan Kamil : Iya betul, bertiga sama pak Ahok.

Najwa Shihab : ini ada cuplikan, dimana terakhir kali Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan pak

Ahok bertemu.

Ridwan Kamil : dan kami bertiga bersahabat.

Najwa Shihab : sudah ada kode – kode bersahabat. Berikut kita lihat cuplikannya

(cuplikan video pertemuan Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Ahok)

Najwa Shihab : saling mendukung, tidak ada unsur kompetisi sama sekali ? saya membayangkan

pemimpin daerah itu saling mendukung tapi harus ada kompetisi sama sekali kalau daerah saya

itu harus lebih baik, saya harus lebih menonjol, saya harus lebih merakyat, Mas Ganjar ?

Ganjar Pranowo : iya lah, kita ngobrol sebelumnya ya, tapi rahasia ya.

Najwa Shihab : apa yang rahasia? Saya mau tau yang rahasia.

Ganjar Pranowo : Nggak, masa rahasia diomongin ? jadi di dalam, kita sebelumnya bicara, share

apa yang sebelumnya menjadi pengalaman masing – masing. Ya pengalaman Bandung sebagai

kota, pengalaman Jakarta yang istilah saya Jakarta itu bukan Gubernur ya, tapi Walikota besar.

Gubernur enggak, jadi Walikota tapi besar.

Najwa Shihab : ini kayaknya merendahkan posisi Gubernur Jakarta.

Ganjar Pranowo : tidak dong, kan dia khusus undang – undangnya. Tidak merendahkan justru

meninggikan.

Najwa Shihab : ini kalo politisi yang ngomongnya gitu.

Ganjar Pranowo : nggak, ini kan Walikota besar, jadi meninggikan dan membesarkan. Kalau

saya kan nggak. Kang Emil berapa penduduk ?

Ridwan Kamil : 2, 6 jutalah.

Ganjar Pranowo :2,6 juta, luar biasa. Kalau pak Ahok berapa ?

Ridwan Kamil : diatas 10

Ganjar Pranowo : Diatas 10, luar biasa

Najwa Shihab : Kalau Jawa Tengah ?

Page 11: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Ganjar Pranowo : cuman 35 juta

Najwa Shihab : 35 juta, hahaha, ini saya membacanya, ini berarti masalah Jawa Tengah

dibandingkan dengan masalah Kota Bandung atau dibandingkan dengan Jakarta, itu lebih besar

masalah yang dihadapi Ganjar Pranowo, itu kan maksudnya?

Ganjar Pranowo : kan kelihatan rambut saya sampai ubanan ginikan ? ini ada teman – teman dari

Jawa Tengah juga melihat. Kita mikir setiap hari ada persoalan, uban tumbuh 13, satu selesai

tumbuh 13. Tapi kita belajar dari teman- teman yang punya nilai kompetisi untuk memperbaiki

republik itu kan baik kan. Kita melihat pengalaman teman – teman dan kemudian kita berbagi.

Itu sebelum kita bertiga diluar kan kita ngobrolin soal itu .

Najwa Shihab : soal itu ? jadi Rahasianya itu ? tapi yang tadi menarik di awal ketika kang Emil

bilang, apapun yang di sampaikan di media sosial, itu semua kutiplabel.

Ridwan Kamil : ya fenomena ini terjadi setahunanlah. Jadi dulu ngasi informasi ada press

release, ada press conferrence, wawancara di radio, di koran. Sekarang kita ngetweet atau

posting di Facebook dikutip juga sebagai berita. Nah fenomena baru ini kami sebagai pejabat

publik kami berhati-hati, makanya seiap ngasi tweet, itu pasti akan dikutip. Jadi dengan

kesadaran, kita tau konsekuensi.

Najwa Shihab : tapi itu berarti jaminan bahwa apa yang keluar di media sosial yang dipegang

oleh Ganjar Pranowo, akunnya Ridwan Kamil, itu memang murni ?

Ridwan Kamil : betul.

Ganjar Pranowo : Maksudnya Gimana Mba Nana?

Najwa Shihab : maksudnya bukan titipkan di ajudan atau siapa misalnya?

Ganjar Pranowo : Gak lah, ajudan saya ga bisa pakai Twitter.

Najwa Shihab : hahah, malah lebih canggih Gubernurnya ya.

Ganjar Pranowo : oh iya dong, kalau kita gak lebih canggih kita gak kepilih ya ?

Najwa Shihab : tapi saya orangnya butuh pembuktian, bahwa itu bukan admin, tapi itu betul-

betul jempol sendiri. Inikan lagi live di Mata Najwa, jadi saya mau bukti dong live tweet di Mata

Najwa Boleh nggak ?

Ganjar Pranowo : ehh nantang ini

Najwa Shihab : Benar ya, sambil sekalian selfie

Page 12: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Ridwan Kamil : oke, terus dikirim ?

Najwa Shihab : iya nanti dikirim ke akun Mata Najwa, jadi ada interaksi, jadi pemirsa Mata

Najwa juga melihat dan mention dari foto selfie ini, apasih yang kira-kira ada saling

mendukungnya atau ada unsur kompetisinya. Bagaimana ?

Ganjar Pranowo : oke tapi ini background nya dimana nih

Najwa Shihab : oke bisa disini aja Mas Ganjar.

(Adegan selfie)

Najwa Shihab : oke sudah selesai, jadi tolong di tweet ke akun Mata Najwa, jadi siapapun yang

menyaksikan Mata Najwa malam hari ini silahkan langsung ke akun Twitter Mata Najwa

sehingga dapat menilai dengan apa yang terlintas di dalam benak anda tentang kedua pejabat ini,

akan ada hadiah khusus dari Mata Najwa, kita break, kita kembali sesaat lagi.

SEGMEN 4

Najwa Shihab : pemirsa kita kembali ke Mata Najwa, masih dengan tema Pejabat Kekinian,

disini saya ditemani dua orang pemimpin, ada Kang Emil Walikota Bandung, dan juga ada

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Najwa Shihab : Mas Ganjar, Pejabat Kekinian. Apa hal atau isu kekinian yang menurut anda

perlu diketahui orang tentang provinsi yang anda pimpin sekarang, Jawa Tengah?

Ganjar Pranowo : kalau kita melihat, kemarin sampai hari ini saya masih kecapekan karena

banyak investor masuk ke Jawa Tengah, karena Jawa Tengah mungkin menjadi alternatif tempat

yang bagus. Masyarakatnya oke. Biasanya tiap tahun ada demo buruh tapi tahun ini alhamdulilah

gak ada. Teman – teman buruh di Jawa Tengah bilang “ Mas Ganjar saya kasi kado ya, soalnya

tahun ini untuk pertama kali kita gak demo” begitu katanya. Yang kedua wisata ya. Wisata di

tiap kabupaten – kota rata-rata punya potensi. Ada Karimun Jawa, ada Dieng, Borobudur gak

perlu diomongin lagi kali ya, terus kemudian Sangiran yang sekarang lagi kita tata. Kebetulan

kita kerja sama dengan Kementrian, dan ini yang mau coba kita dorong. Jadi masyarakat banyak

tanya ke saya via Twitter itu, infrasrtuktur dan angka kemiskinan di tiap kabupaten – kota dan

kita masih punya 15 yang warnanya merah, sedangkan kabupaten – kota kita ada 35. Ini yang

menjadi pr besar saya untuk menekan dan mengurangi ini.

Page 13: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Najwa Shihab : Mas pr besar itu tantangan. Kalo kita kaitkan dengan bagaimana gaya memimpin

Ganjar Pranowo apakah di media sosial, apa di keseharian, seberapa jauh anda dikenal atau

terkenal itu membantu anda dalam menjalankan tugas-tugas ini?

Ganjar Pranowo : dikenal atau tidak saya rasa itu bukan urusan ya. Kalau kemudian dalam

konteks bekerja ya, saya meminta kepada SKPD saya, walaupun ini memang barang baru tapi

biasanya birokrasi itu lebih kepada memakai baju safari, kemana- mana cacat karena gak bisa

buka pintu sendiri, selalu minta dibukain, terus kalau datang di sambut rombongan, orang datang

berbondong – bondong. Kalau saya nggak, saya bilang saya nggak mau dianterin, saya bilang

saya mau sendiri. Nah ternyata ini merubah sikap, merubah perilaku, terus kemudian mereka

mulai mengikuti gaya saya. Ketika mereka mengikuti gaya saya, harapan saya mereka lebih

dekat dengan masyarakat dan mereka harus terlibat dengan segala persoalannya. Nah repotnya

nanti kalu kita sudah berhubungan dengan kawan – kawan di kabupaten – kota. Kalau sudah

begitu saya harus mau untuk membuka komunikasi, membuka ruang, membuka waktu untuk

menyampaikan kepada mereka dan kita menunggu jawabannya. Supaya seluruh persoalan hari

ini, misalnya Walikotannya Kang Emil, maka lapornya langsung Ke Kang Emil. Itu ada

masyarakat yang bilang, lah pak saya mau ketemu Bupati, takut sama satpol PP, mau lewat

medsos Bupatinya gaptek, lah paling gampang ketemu Gubernur.

Najwa Shihab : karena itulah, mengapa ketika waktu melantik Bupati, pesan anda seperti itu,

seluruh Bupati harus punya akun media sosial?

Ganjar Pranowo : oh nggaklah gak harus

Najwa Shihab : oh jadi nggak harus ya ?

Ganjar Pranowo : ya kan waktu itu kan saya bilang saya menghimbau.

Najwa Shihab : Kenapa tidak diwajibkan saja ?

Ganjar Pranowo : begini, kita mengharuskan tapi juga jangan sampai menyiksa. Kadang –

kadang mereka bisa berinovasi, punya gaya komunikasi yang berbeda.

Najwa Shihab : tapi apa iya pesan anda secara spesifik seperti itu ?

Ganjar Pranowo : Spesifik memang saya bilang hari ini eranya udah digital, eranya udah virtual

dan orang tidak perlu bertemu langsung. Kalo anda ingin membawa amanah ini ketika terpilih,

anda buka jalur komunikasi seluas-luasnnya. Kalo bisa media sosial ya gunakan, bisanya kalo

sms ya lumayan, tapi tolong nomor hpnya dilempar ke publik, kemudian membuat dialog yang

Page 14: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

kemudian bisa membuka ruang komunikasi lebih banyak kepada masyarakat. Boleh pake radio,

boleh pake televisi, terserah yang anda mau.

Najwa Shihab : termasuk mempublikasikan kegiatan di Youtube ya Mas Ganjar. Salah satunya

yang menarik adalah ketika humas Jateng mengunggah video di Youtube, yang ini tentang

Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo : yang mana itu, ngeri nggak ?

Najwa Shihab : hahaha Yang ini, kita saksikan bersama

(cuplikan video Ganjar Pranowo menolong korban kecelakaan lalulintas)

Najwa Shihab : Mas Ganjar, itu belum lama ini kan ? belum lama ini dan sempat heboh ketika

kecelakaan, dan anda kebetulan ada di jalanan, dan kemudian anda yang teriak- teriak agar

ditolong. Jadi apapun yang melibatkan anda, termasuk terlibat menolong orang yang kecelakaan,

anda upload ke media sosial?

Ganjar Pranowo : Gak lah , gak tau tuh yang masukin siapa?

Najwa Shihab : Yang memasukan Humas Pemprov Provinsi Jateng

Ganjar Pranowo : ya barangkali.

Najwa Shihab : tapi keterbukaan sampai segitunya ?

Ganjar Pranowo : gak lah, gak selalu. Kadang – kadang, nanti terlalu genit ya jika semua hal

dimasukkan, saya juga gak mau. Cuman waktu itu memang ada teman-teman media yang

kumpul komplit, terus kemudian pada saat saya lewat ada kecelakaan, sudah magap-magap gitu,

ga ada yang nolongin, cuman teriak-teriak, saya buka jendela mobil, saya da da da da gitu, saya

tanya apa itu? Ada kecelakaan pak, tolong dulu – tolong dulu pak, gitu. Terus saya lihat kok gak

ada yang nolong, jadi saya berhenti. Saya gak sadar aja kalo ada yang merekam itu. Saya baru

tau kalo ada itu.

Najwa Shihab : Baru tau ya ?

Ganjar Pranowo : iya, gara- gara Mata Najwa ini

Najwa Shihab : walah haha. Kita break dulu, setelah headline news kita akan kembali dengan

Pejabat Kekinian, dan juga saya punya dua panelis di Mata Najwa kita akan diskusi lagi, jangan

kemana-mana, tetap di Mata Najwa Pejabat Kekinian.

Page 15: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

SEGMEN 5

(Video cuplikan tanggapan warga atas kinerja Ganjar Pranowo)

Najwa Shihab : terimakasih, anda terus di Mata Najwa, malam ini saya bersama dua pejabat dan

Pejabat Kekinian itu topik Mata Najwa malam hari ini ada Kang Emil dan Juga Mas Ganjar

Pranowo. Saya akan perkenalkan dua orang teman saya malam hari ini yang saya ingin minta

komentar mereka tentang dua sosok pejabat ini. Ada direktur eksekutif CSAF mas Philip Timoti,

selamat malam terimakasih sudah hadir di Mata Najwa dan kemudian ada direktur Komunikasi

Indonesia Indikator, Rustika Herlambang, Mba Tika. Selamat malam, terimakasih sudah hadir di

Mata Najwa.

Najwa Shihab : saya mau ke Mba Tika dulu. Pejabat Kekinian. Apa sih yang kekinian dari kedua

Pejabat Kekinian kita ini ?

Tika Herlambang : Ya Pejabat Kekinian. Pertama, Mas Ridwan Kamil dan Mas Ganjar memiliki

satu fenomena yang cukup menarik. Yang kedua, keduanya adalah orang yang sangat sadar

dengan media, berikutnya keduanya bisa menggunakan media sebagai sarana untuk

berpartisipasi atau mengajak partisipasi masyarakat. Yang ketiga Mas Ganjar dan pak Ridwan

Kamil itu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik di depan publik.

Najwa Shihab : Pemimpin sadar media itu penting nggak mba Tika ? ini dua-duanya sangat sadar

media ?

Tika Herlambang : Betul, sangat sadar media dan jangkauan pemberitaannya tidak hanya di

wilayah mereka tapi sudah be on the region, jadi kalau mereka mau naik pangkat atau naik

tingkat, nah mereka sudah punya potensi disitu.

Najwa Shihab : jadi misalnya Kang Emil tidak hanya ngetop di Bandung Jawa Barat,tapi juga di

luar. Mas Ganjar juga seperti itu.

Tika Herlambang : Demikian juga. Jadi keduannya memiliki jangkauan persebaran berita

sehingga daerah – daerah lain suka mengutip atau mengintip apa yang dilakukan oleh Ridwan

Kamil, apa yang dilakukan Mas Ganjar, menirunya atau membicarakannya di daerah sana,

begitu. Dan satu hal lagi yang paling menarik dari keduanya adalah kalau dalam istilah teman

saya Iwan Sugema namanya media genik. Itu kalau ada di media tu selalu amazing itu ga tau

kenapa gitu. Nah itu yang menyebabkan kalau kita berbicara soal Mas Emil atau Mas Ganjar

Page 16: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

pemberitaan negatifnya kecil dibandingkan dengan pemberitaan lainnya, itu dia media genik

kalau menurut saya.

Najwa Shihab : tapi secara politik kan itu bisa serba salah kan. Pejabat kalau dianggap terlalu

media genik bisa dianggap wah pencitraaan, bisa dianggap jagonya pencitraan. Jadi bisa serba

salah kemudian bisa juga bagaimana yang ini memang kerja, yang ini memang kepentingan

media. Bagaimana kalo menurut Mas Philip?

Philip Timoti : ah kalau saya lihat sebenarnya begini, pada akhirnya kinerja yang menentukan,

tadi Kang Emil udah bilang. Tapi yang menarik sebetulnya, tadi mereka bilang mau bekerja

sama tapi media sosial itu sebetulnya membuat mereka ini berkompetisi. Karena rakyatnya

membandingkan. Orang di sekitar Surabaya pasti membandingkan. Kok kota saya nggak seperti

kotanya Ibu Risma, misalnya seperti itu. Atau kota Jakarta misalnya melihat Kang Emil ramah

tamah, tapi orang Bandung melihat Kang Emil kurang keras, misalnya dibandingin dengan Pak

Ahok. Pada akhirnya melalui media sosial sebenarnya mereka saling berkompetisi. Dan menurut

saya yang penting, kedepan ini pimpinan kita akan datang dari daerah-daerah. Pak Jokowi sudah

memulai, kemudian sekarang kita punya banyak pemimpin daerah yang bagus-bagus sehingga

kira-kira 5-10 tahun lagi kalo Pilpres kita sudah punya banyak calon –calon dari Walikota,

Gubernur dari daerah karena sekarang eranya itu era pelayanan publik, jadi orientasinya udah

pelayanan publik, bukan lagi urusan politik yang tinggi. Orang mau liat apakah hari ini jauh

lebih baik atau tidak, dan dua orang ini saya pikir mudah-mudahan atau kapan dapat bertarung

di level yang lebih tinggi.

Najwa Shihab : satu pertanyaan lagi untuk mas Philip. Tadi di awal disebutkan bahwa saling

mendukung. Tapi anda membaca tidak, adanya unsur persaingan diantara pemimpin-pemimpin

ini?

Phiplip Timoti : ada dong, mereka pasti berkompetisi kok. Karena politisi itu tujuannya kalau

karir ya, pasti ingin menjadi Presiden, nggak ada poitisi yang bilang “ah saya karirnya cukup

segini aja, atau sampai di sini aja” yang jelas mau jadi Presiden. Tapi itu baik ya bukan hal yang

buruk. Yang jelas mereka harus membutikan di daerah masing – masing. Tadi Kang Emil juga

saya kira dah bilang kalu takdirnya harus ke sana ya pasti akan maju dan itu di buka, gak malu-

malu kayak yang lain.

Najwa Shihab : Kang Emil gak malu-malu ya ?

Page 17: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Philip Timoti : Kalau Mas Ganjar mungkin bisa ditanya sekarang.

Ganjar Pranowo : Malu dong , masih malu

Ridwan Kamil : kalo dia malu – maluin

Najwa Shihab : tapi sangat sah dan sangat wajar kalau punya ambisi politk lebih ?

Philip Timoti : kalo misalnya yang bertarung orang-orang baik, yang untung kan rakyat seperti

kita kan. Karena kita akan memilih dari antara yang baik – baik.

Najwa Shihab : kita akan break setelah pariwara, tetaplah di Mata Najwa.

SEGMEN 6

Najwa Shihab : terimakasih anda masih di Mata Najwa. Tadi sebelum headline news, kita udah

selfie bareng-bareng, sudah di tweet di akun Mata Najwa. Udah banyak yang retweet ya kang ?

Ridwan Kamil : 4200an retweet

Najwa Shihab : ini bukti bahwa memang eksisnya maksimal sekali ya Kang ?

Ridwan Kamil : 4200an retweet dan 4300 like.

Ada beberapa kita bisa tunjukan ga apa komentar orang – orang soal yang tadi.

(cuplikan komentar orang tentang foto selfie )

Najwa Shihab : emang orang – orang Indonesia kalau di kasih sesuatu kayak gini cepat banget

kreatifnya ya mas Ganjar ?

Ganjar Pranowo : oh iya. Jadi fenomena-fenomena yang muncul itu. Ternyata partisipasi

masyarakat terhadap apa yang keluar di media, khususnya media sosial kan gratis ya, dan itu

sangat tinggi sekali antusiasmenya. Maka kemudian kalau kita menggunakan itu sebagai pejabat

publik, itu kita bisa merespon sebuah peristiwa dengan kejujuran, kecuali haters. Tapi kalo

seperti ini artinya dari yang istilahnya jadul kemudian bergeser ke era digital, masyarakat sudah

dengan ikhlas untuk ikut begitu.

Najwa Shihab : ada beberapa kutipan bagaimana Ganjar Pranowo menggunakan media sosial

Twitter, kita lihat berikut ini

(cuplikan video)

Page 18: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Najwa Shihab : dari apa yang anda lakukan ini, apa hal yang paling efektif, atau bukti yang

paling efektif ketika anda menggunakan media sosial ini, dalam menangani persoalan-persoalan

publik lewat saluran – saluran seperti ini?

Ganjar Pranowo : Oh banyak. Kalo kasus yang terjadi saya pernah copot orang karena di Samsat

dia minta duit sama masyarakat dan ada yang lapor dan masyarakatnya pintar kemudian lapor

“pak ini kami dimintain duit” kalo memang kamu dimintain duit coba fotoin orangnnya.

Kemudian difotokan tapi mungkin fotonya dari bawah, kemudian saya terima fotonya. Saya

kontak pimpinannya kemudian pimpinannya bilang “ ya siap pak “ kemudian di copot orangnya.

Lalu ibu-ibu katanya diusir dari rumah anaknya, dia tidur di pos ronda, tidak lebih dari dua jam

sudah diambil terus ke resos. Ada orang yang kena kanker di tangannya segede bola gak diambil,

saya telpon sama Bupatinya dan sangat menyebalkan karena Bupatinya bilang, “siap pak, mohon

petunjuk” ,lah hari gini kok mohon petunjuk.

Najwa Shihab : Bupati mana tuh Mas kalau boleh tau

Ganjar Pranowo : ada deh, mau tau aja.

Najwa Shihab : sebut dong kalau menyebalkan

Ganjar Pranowo : jangan-jangan, kan kasian. Jadi lanjutnya saya jemput, saya bawa kerumah

sakit dan minta untuk diselesaikan. Jadi banyak masalah dapat terselesaikan, termasuk tadi

komplain-komplain jalan rusak, pungutan disekolah, banyak laporan BPJS, PLN knapa listrik

saya mati, PDAM dan lain-lain.

Najwa Shihab : hal – hal keseharian yang di tangani ?

Ganjar Pranowo : rakyat itu permasalahannya yang keseharian, kecuali yang elite

Najwa Shihab : kecuali elite ya. Dan rata – rata yang mengadu ke Walikota, Gubernur, memang

orang –orang yang membutuhkan jawaban keseharian secara real. Kita kasih tepuk tangan untuk

Ganjar Pranowo. Saya minta komentar Kang Emil sekarang, apa yang paling real nih ?

Ridwan Kamil : ya banyak, tadi ada nenek-nenek ketabrak angkot, terus ditolong oleh warga,

tapi warga kayaknya bingung mau gimana. Dia foto terus dia mention saya. Dalam hitungan

menit karena kebetulan langsung saya buka. Saya telpon dinsos, saya telpon camatnya, itu dalam

hitungan setengah jam, nenek-nenek itu udah dibawa kerumah sakit kemudian ditolong. Karena

dinsos saya udah melek Twitter, dia fotoin waktu nenek-neneknya udah diurus oleh rumah sakit.

Jadi itu dalam hitungan setengah jam udah bisa diatasi. Nah di Bandung itu sekarang saya udah

Page 19: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

lebih rileks, karena semua dinas saya udah melek media sosial, dan saya bikin budaya baru kalo

kerja harus pake foto, before and after .

Najwa Shihab : oke. Kang Emil itu kemaren sempat ada yang heboh kan yang melibatkan kang

Emil dengan pemkot Surabaya. Sempat ada yang heboh, yang ramai di media sosial, kita lihat

berikut ini

(cuplikan video)

Najwa Shihab : katanya telalu baper, bawa- bawa perasaan saat berurusan dengan pemkot

Surabaya. Oke saya akan minta apa tanggapan kang Emil, tapi setelah yang satu ini, tetaplah di

Mata Najwa, Pejabat Kekinian.

Najwa Shihab : Pejabat Kekinian, kang Emil betul kemaren itu terlalu baper, bawa perasaaan ?

Ridwan Kamil : gini ya dalam perspektif kita ya, menyelesaikan masalah itu bisa multi platform.

Bisa via telpon, via fax surat menyurat, bisa juga dengan media sosial. Kan tadi udah banyak

disampaikan, kita banyak menyelesaikan masalah dengan secuil, satu paragraph, selesai urusan.

Najwa Shihab : atau jangan –jangan menciptakan masalah baru dan yang kemaren itu malah

masalah baru ?

Ridwan Kamil : kalau masalah baru, itu persepsi. Jadi ada pihak –pihak yang tidak terbiasa

melihat cara penyampaian komunikasi, penyampaian solusi dengan cara seperti ini, jadi saya

terima. Tapi ternyata persepsinya berbeda, di forum ini saya minta maaf, karena bonek – viking

ini bersaudara, tetap harus dipertahankan.

Najwa Shihab : oke, jadi ini hanya kesalahpahaman ?

Ridwan Kamil : iya betul, tapi tidak mengurangi faktanya.

Najwa Shihab : mba Tika saya tau lembaga anda punya semacam rapot begitu. Bagaimana rapot

dua Pejabat Kekinian kita ini kalau kita liat dari segi penggunaan media sosial dan

kemanfaatannya untuk publik, jadi tidak hanya sebatas untuk eksis tapi untuk publik.

Tika Herlambang : ok ya, jadi kalau kita mau tau juara ngetweet diantara mas Ganjar dan Kang

Emil, yang menang adalah mas Ganjar, karena dalam satu bulan, bulan Februari yang 29 hari

saja mas Ganjar melakukan lebih dari 2000 postingan Twitter.

Najwa Shihab : wow 2000 tweet ya.

Page 20: TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14770/9/T1_362012047... · TRANSKRIP WAWANCARA MATA NAJWA Eps. “PEJABAT KEKINIAN” Rabu,

Tika Herlambang : iya 2000 tweet, tapi untuk respon terhadap postingan lebih banyak didapatkan

Ridwan Kamil dengan 118.000 lebih respon dalam sebulan. Dari setiap postingan, 21%

postingan Ganjar Pranowo tentang pilkada DKI Jakarta, dan untuk hal yang sama diungguli oleh

Ridwan Kamil dengan 64,3%. Dilihat dari jenis kelamin para perespon, postingan Ridwan Kamil

direspon oleh 56% dan 44% perempuan sedangkan Ganjar Pranowo direspon oleh 61% laki-laki

dan 39% perempuan

Ganjar Pranowo : tapi ini ga ada hubungan sama LGBT ya

Tika Herlambang : Dilihat dari usia para perespon, postingan Ridwan banyak di respon oleh

pengguna Twitter dengan usia 26-35 tahun.

Najwa Shihab : Oke mba Tika waktunya sudah selesai, nanti kalu untuk lebih detailnya saya bisa

mempertemukan bersama mas Ganjar dan Kang Emil untuk hasil lebih lanjut.

CLOSING

Najwa Shihab : Kang Emil trimakasih sudah hadir di Mata Najwa, Mas Ganjar trimakasih sudah

mau hadir, dan terimakasih paling besar adalah untuk anda yang sudah menyaksikan Mata Najwa

malam hari ini. Saya Najwa Shihab undur diri, selamat malam dan sampai jumpa.

CATATAN NAJWA

Pejabat masa kini harus siap menghadapi kritik dan cercaan sana sini.

Karena arus informasi mengalir dengan kencang, interaksi pun menjadi lebih gampang.

Apalagi sekarang zamannya digital, kurang lengkap jika tidak eksis di media sosial.

Kerja dan hasil karya cepat disosialisasikan, kritik dan keluhan dapat langsung disampaikan.

Persoalan riil bisa langsung ditanggapi, birokrasi dipaksa sigap memberi solusi.

Pejabat lebih mudah dijangkau rakyat seakan-akan nyaris tanpa sekat.

Tak salah juga menjadi terkenal, jika diimbangi dengan kerja yang total.

Kini tinggal mengutamakan realisasi, membuktikan semua janji dan kerja tanpa basa basi.

Itulah pemimpin yang akan mendatangkan kemaslahatan, tidak sekadar pamer gaya kekinian.