transformasi plasmid

Upload: sivajothi-ramu

Post on 08-Feb-2018

266 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    1/24

    TRANSFORMASI PLASMID

    I. TUJUAN1.1Praktikum ini bertujuan untuk melakukan transformasi pada sel

    E.coli.

    II. PRINSIP2.1 Pembuatan sel kompeten yang dapat disisipi vektor DNA

    rekombinan.E.Colidibiakkan dalam suspensi media,pada saat mid-

    log phase diambil dengan cara sentrifugasi dan inkubasi dalam es

    dengan penambahan larutan CaCl2dingin.

    2.2 Transformasi E.Coli dengan plasmid rekombinan ditambahkan kedalam sel kompeten disertai dengan kontrol.Campuran sel kompeten

    dan DNA plasmid diinkubasi dalam es kemudian diberi kejut panas

    (heat-shock) pada suhu 42C dam selanjutnya diinkubasi pada suhu

    37C.

    2.3Seleksi koloni E.Coliyang telah disisipi DNA plasmid rekombinandengan menggunakan cawan LB/Amp/X-Gal/IPTG.

    III. TEORIDalam perkembangannya, istilah transformasi telah

    didefinisikan secara lebih luas lagi yaitu pengambilan molekul DNA

    oleh setiap jenis sel tanpa memandang apakah pengambilan molekul

    DNA tersebut menyebabkan adanya perubahan dalam sel yangdapat

    dideteksi atau tidak dan objek dari transformasi ini tidak terbatas padabakteri saja,tetapi termasuk juga fungi, hewan, dan tumbuhan.

    Transformasi merupakan teknik transfer molekul DNA ke dalam sel

    inang bakteri misalnya bakteri E.coli. Fenotif Strain E. coli hasil

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    2/24

    transforman akan berubah karena mendapatkan gen-gen penyandi baru

    yang dibawa oleh molekul DNA tersebut. Molekul DNA ini biasanya

    dikemas dalam suatu vektor, misalnya plasmid. Pemasukkan molekul

    DNA rekombinan ke dalam sel inang disebut transformasi apabila

    vektor yang digunakan berupa plasmid. Peristiwa ini disebut

    transformasi karena plasmid dapat mengubah sifat sel inang.

    Keberhasilan plasmid masuk dan bertahan di dalam sel umumnya

    dideteksi berdasarkan ekspresi gen marka yang dibawa oleh plasmid

    tersebut(Brown, 1991).

    Transformasi memiliki arti penting dan sangat berguna dalam

    penelitian penelitian genetik bakteri di laboratorium terutama bagi

    pemetaan kromosom bakteri. Hal ini terjadi karena frekuensi terjadinya

    transformasi antara dua gen pada waktu yang samamerupakan petunjuk

    jarak antara gen gen ini pada kromosom. Plasmid adalah molekul

    DNA sirkuler berukuran relatif kecil di luar kromosom yang terdapat di

    dalam sel prokariot, khususnya bakteri. Gen-gen yang terdapat di dalam

    plasmid pada umumnya tidak esensial bagi pertumbuhan dan

    kelangsungan hidup individu bakteri, tetapi sering kali menyandi

    sintesis protein untuk resistensi terhadap antibiotik. Dalam rekayasa

    genetika plasmid sering digunakan sebagai vektor untuk membawa gen-

    gen tertentu yang diinginkan ke dalam suatu sel inang. Gen-gen tersebut

    selanjutnya akan mengekspresikan produk komersial tertentu seperti

    insulin, interferon, dan berbagai enzim(Pelczar dan Chan, 1986).

    Transformasi merupakan teknik transfer molekul DNA ke dalam

    sel inang bakteri misalnya bakteri E.coli. Fenotif Strain E. coli hasil

    transforman akan berubah karena mendapatkan gen-gen penyandi baru

    yang dibawa oleh molekul DNA tersebut. Molekul DNA ini biasanya

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    3/24

    dikemas dalam suatu vektor, misalnya plasmid. Proses transformasi

    merupakan proses yang tidak efisien walaupun sel telah dibuat

    kompeten. Bagian sel yang berhasil menyerap DNA plasmid sangat

    rendah, sehingga diperlukan metode untuk membedakan antara sel

    transforman dan sel nontransforman. Sel transforman adalah sel yang

    berhasil menyerap DNA plasmid, sedangkan sel nontransforman adalah

    sel yang tidak membawa DNA plasmid. Seleksi transforman umumnya

    berdasarkan adanya marka seleksi 18 yang disisipkan pada plasmid.

    Marka seleksi merupakan gen yang memberi karakterisrik baru pada sel

    transforman yang tidak dimiliki oleh sel bukan transforman. Sel inang

    yang telah mengandung DNA rekombinan dibiakkan dalam medium

    padat, sehingga membentuk koloni. Koloni yang terbentuk merupakan

    sekumpulan sel yang identik karena hasil pembiakan sebuah sel. Koloni

    yang dapat tumbuh pada media seleksi ini adalah koloni yang berasal

    dari bakteri transforman saja ( Wibowo, 2002).

    Tahap berikutnya dalam eksperimen pengklonan gen setelah

    molekul DNA rekombinan berhasil dikonstruksi adalah memasukkan

    molekul DNA rekombinan tersebut ke dalam sel hidup yang disebut sel

    inang. Sel inang yang paling umum digunakan adalah Escherichia coli.

    Tidak semua sel secara alami memiliki kemampuan untuk menyerap

    DNA asing. Setiap sel memiliki efisiensi yang berbeda dalam menyerap

    molekul DNA. Beberapa spesies yang dapat menyerap DNA secara

    efisien adalah Bacillus dan Streptococcus. Sel yang tergolong tidak

    efisien dalam menyerap DNA adalahEscherichia coli. Sel ini memiliki

    kemampuan alami menyerap DNA asing yang rendah. SelE. colisecara

    alami memiliki kemampuan transformasi yang rendah. Peningkatan

    kemampuan transformasi secara alami dilakukan dengan memanen sel

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    4/24

    pada fase stasioner dan penumbuhan kembali pada media. Sel yang

    kompeten diperoleh pada fase lag dan menghilang pada fase log

    (eksponensial). Laju transformasi meningkat seiring dengan jumlah

    plasmid hingga mencapai fase plateau. SelE.coliyang kompeten diberi

    perlakuan kejut panas untuk membuka pori pada dinding sel bakteri.

    Inkubasi dengan plasmid akan menyebabkan masuknya plasmid ke

    dalam sel. Penambahan media LB setelah perlakuan kejut panas

    berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari bakteri setelah

    mengalami perlakuan yang ekstrem(Tsen,2002).

    Salah satu cara untuk menyeleksi klon yang benar adalah dengan

    menggunakan media tumbuh yang mengandung antibiotik.Cairan

    suspensi dalam pekerjaan transformasi (campuran antara

    bakteri,plasmid,dan DNA asing yang telah di perlukan dalam rangka

    trasformasi) di sedarkan pada media yang mengandung tetasiklin.

    Koloni bakteri yang tumbuh adalah koloni sel 1 dan koloni sel 2 (koloni

    adalah kumpulan sel yang sama yang semula berasal dari satu sel). Sel

    bakteri yang tidak mengandung plasmid tidak mampu tumbuh. Masing-

    masing koloni yang tumbuh pada media + tetrasklin kemudian di

    pindahkan pada media + ampisilin. Koloni yang tidak tumbuh pada

    media + ampisilin adalah koloni yang di inginkan (sel-sel bakterinya

    mengandung plasmid rekombinasi). Bakteri ditumbuhkan pada medium

    yang mengandung ampisilin. Dengan adanya ampisilin, maka selE. coli

    yang dapat tumbuh hanya sel transforman atau sel yang telah

    memasukkan plasmid(Wibowo, 2002).

    DNA rekombinan (rDNA) adalah bentuk DNA buatan yang

    dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih sekuens yang tidak akan

    biasanya terjadi bersama-sama.Dalam hal modifikasi genetik, itu adalah

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    5/24

    diciptakan melalui pengenalan DNA yang relevan ke dalam DNA

    organisme yang ada, seperti plasmid bakteri, untuk kode untuk atau

    mengubah sifat berbeda untuk tujuan tertentu, seperti resistensi

    antibiotik.Ini berbeda dari rekombinasi genetika dalam hal itu tidak

    terjadi melalui proses alam dalam sel, tetapi direkayasa.Sebuah protein

    rekombinan adalah protein yang berasal dari DNA rekombina(Pelcza,

    1986).

    Teknologi DNA Rekombinan telah memberikan banyak manfaat

    bagi perkembangan ilmu pengetahuan maupun bagi kehidupam manusia

    sehari-hari. Beberapa jenis obat-obatan, vaksin, bahan pangan, bahan

    pakaian dan lainnya telah diproduksi dengan memanfaatkan teknologi

    DNA Rekombinan.Dalam kehidupan kita sehari-hari, secara langsung

    maupun tidak langsung, sebagian dari kita pernah berhubungan dengan

    hasil penggunaan teknologi DNA Rekombinan. Contoh: insulin telah

    digunakan untuk mengobati penyakit diabetes. Penyakit diabetes pada

    manusia diobati dengan insulin manusia.Saat ini insulin manusia telah

    berhasil diproduksi secara masal dengan menggunakan bakteri.

    Kemampuan bakteri untuk memproduksi insulin manusia ini adalah

    karena manusia telah berhasil memasukkan dan mengintegrasikan gen

    yang menyandikan insulin manusia kedalam genom bakteri(Wibowo,

    2002).

    pCAMBIA vektor backbone berasal dari vektor pPZP (dibangun

    oleh Hajdukiewicz, Svab& Maliga, lihat References21). Sementara

    keterbatasan teknis dan IP tidak sempurna dan memiliki (lihat BioForge

    GUSPlus Project 22, di mana kita meningkatkan gen reporter dan

    metode seleksi untuk lebih lengkap kebebasan untuk beroperasi), vektor

    pCAMBIA menawarkan:

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    6/24

    jumlah salinan tinggi dalam E.coli untuk hasil DNA tinggi pVS1 replicon untuk stabilitas tinggi dalam Agrobacterium ukuran kecil, 7-12kb tergantung pada plasmid situs restriksi dirancang untuk modifikasi plasmid modular dan

    kecil tapi memadai poli-linker untuk memperkenalkan DNA

    Anda minati

    Pilihan bakteri dengan kloramfenikol atau kanamisin Pilihan tanaman dengan higromisin B atau kanamisin (seleksi

    fosfinotrisin dihentikan di permintaan pemilik IP, Bayer, setelah

    distribusi awal tahun 1997)

    cara sederhana untuk membangun fusi translasi gen reportergusA.

    Gambar 1: pCAMBIA

    Nomenklatur vektor pCAMBIA:

    Digit pertama - mengindikasikan pemilihan tanaman: 0 untuk

    ketidakhadiran, 1 untuk resistensi higromisin, 2 untuk kanamisin, dan 3

    untuk fosfinotrisin (vektor yang mengandung gen resistensi fosfinotrisin

    tidak lagi tersedia dari Cambia atas permintaan Bayer, yang memiliki

    paten membatasi penggunaannya dalam beberapa negara).

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    7/24

    Digit kedua - menunjukkan seleksi bakteri: 1 untuk spektinomisin /

    streptomisin resistensi, 2 untuk kloramfenikol, 3 untuk kanamisin, 4

    untuk spek / radang dan kanamisin.

    Ketiga digit - menunjukkan polylinker digunakan: 0 untuk pUC18

    polylinker, 8 untuk pUC8 polylinker, 9 untuk pUC9 polylinker.

    Keempat digit - menunjukkan gen pelapor (s) hadir: 0 untuk tidak ada

    gen pelapor, 1 untuk E.coli gusA, 2 untuk mgfp5; 3 untuk gusA: mgfp5

    fusi, 4 untuk mgfp5: gusA fusi, 5 untuk Staphylococcus sp. gusA

    (GUSPlus).

    Kelima digit - mencatat beberapa fitur khusus lainnya. Sejauh ini telah

    digunakan hanya dengan: pCAMBIA1305.1 dan plasmid berasal

    darinya, di mana 0,1 menunjukkan tidak adanya peptida sinyal dari

    GUSPlus tersebut protein, dan pCAMBIA1305.2 mana 0,2

    menunjukkan adanya sinyal peptida GRP dalam planta sekresi protein

    GUSPlus.

    Lagging surat - X menunjukkan bahwa gen pelapor kekurangan nya

    kodon start sendiri dan vektor adalah untuk menciptakan fusi kepada

    reporter, Z menunjukkan adanya lacZa fungsional untuk skrining biru-

    putih, a / b / c menunjukkan bingkai membaca untuk fusi dengan Fuse

    dan Penggunaan vektor. (Tsen et al. 2002).

    Gus vektor Seleksi Intron (pCAMBIA1201; pCAMBIA1301,

    pCAMBIA2201; pCAMBIA2301)

    Peneliti ingin versi terbaru harus melihat pCAMBIA 1.305,1,

    pCAMBIA1105.1 atau Pcambia 1305.2103, yang dapat diminta melalui

    BioForge GUSPlus Project104. Informasi tentang tua vektor pCAMBIA

    di sini untuk kenyamanan.Vektor ini mengandung berfungsi penuh

    gusA reporter membangun untuk analisis sederhana dan sensitif gen

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    8/24

    fungsi atau kehadiran di tanaman diregenerasi dengan GUS assay.

    Konstruk menggunakan E.coli gusA (N358Q untuk menghindari

    glikosilasi N-linked) dengan intron (dari biji jarak gen katalase) dalam

    pengkodean urutan untuk memastikan bahwa ekspresi aktivitas

    glukuronidase berasal dari sel-sel eukariotik, bukan dari ekspresi oleh

    sel A. tumefaciens sisa. Gen reporter gusA adalah kloning dalam format

    modular baru. Ini plasmid cocok untuk penyisipan gen lain yang

    menarik yang mengandung promotor mereka sendiri dan terminator.

    Peneliti dapat cukai gen gusA dan masukkan gen mereka sendiri bunga

    di tempatnya atau menggunakan vektor ini untuk membuat fusi dari

    gusA dengan gen minat mereka (jika Anda telah membuat sebuah

    pCAMBIA derivatif vektor bahwa peneliti lain akan menemukan

    berguna dan ingin berbagi, silahkan beritahu kami tahu). Vektor ini

    berisi pUC18 polylinker-lacZa dan seleksi bakteri dan tanaman yang

    sama gen sebagai sesuai Minimal Vektor Pemilihan mereka(Tsen,2002).

    IV. PROSEDURDalam percobaan ini strain E.coliTop 10 yang dikulturkan semalaman

    ke media LB cair 25 ml dengan cara memindahkan satu koloni strain

    E.coliTop 10 ke media LB cair. Kemudian diinkubasi di dalam shaker-

    incubator dengan kecepatan rotasi 125rpm pada suhu 37C selama 16

    jam(semalaman).Setelah itu Hasil inkubasi semalaman dipindahkan ke

    media LB cair 25ml, dilakukan dengan cara mengambil 250l kultur

    E.coli Top 10 ke dalam media LB cair 25 ml, atau dikatakan

    perbandingan anatara volume media dan volume kultur 10:1.Kemudian

    kultur tersebut diinkubasi dalam shaker incubator dengan kecepatan

    rotasi 125 rpm selama 120 menit yaitu selama 2 jam pada suhu 37C.

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    9/24

    Setelah sebanyak 1,5 ml kultur diinkubasi selama 2 jam, kultur tersebut

    diambil dan dimasukkan ke dalam tadung sentrifuga dan dengan

    kecepatan 5.700 x g dilakukan sentrigfigasi selama 5 menit. Setelah

    disentrifugasi supernatan yang terhasil dibuang dan ditambahkan 500l

    CaCl2yang dingin,diresuspensi kemudian disentrifugasi pada kecepatan

    5.700 x g selama 5 menit. Supernatan dibuang kembali dan

    ditambahkan kembali 200 l CaCl2dingin ke dalam tabung, diresuspensi

    dan diinkubasi dalam es. Dalam perlakuan ini terdapat lima tabung

    mikrosentrifuga, dua diantaranya diinkubasi 2 jam dan 3 lainnya untuk

    diinkubasi 16 jam. Tabung mikrosentrifuga hasil inkubasi 2 jam yang

    masing-masing berisi 200 l selkompeten, salah satunya atau tabung

    nomor 1 ditambah dengan 10 l palsmid pUC19sirkuler, sedangkan

    tabung nomor 2 tidak ditambah dengan plasmid. Kedua tabung

    diinkubasi lebih lanjut dalam es selama 20 menit, kemudian diberi kejut

    panas (heat-shock) selama 90 detik dengan suhu 42C dan segera

    dipindahkan ke dalam es dan diinkubasi kembali selama 10 menit.

    Tabung mikrosentrifuga ditambahkan media LB hingga 1 ml setelah

    diinkubasi 10menit, dilanjutkan dengan inkubasi dalam shaker-

    incubator pada suhu 37C dengan kecepatan rotasi 150 rpm selama 1,5

    jam. Sebanyak 100 l hasil inkubasi ditumbuhkan dengan cara plating

    ke media cawan LB/Amp untuk kedua tabung. Selain itu, sebanyak 50

    l hasil inkubasi pada tabung nomor 2 ditumbuhkan juga pada media

    LB tanpa ampisilin. Diinkubasiksn selama 16 jam pada suhu 37C.

    Sementara itu, ke dalam tabung mikrosentrifuga hasil inkubasi 16 jam

    yang masing-masing berisi 200 l sel kompeten, ditambahkan 10 l

    vektor pUC19 sirkuler untuk penentuan efisiensi transformasi (tabung

    nomor 3), 2 l vektor pUC19 rekombinan(tabung nomor 4) dan tidak

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    10/24

    ditambahkan apapun (tabung nomor 5). Ketiga tabung mikrosentrifuga

    diinkubasi lebih lanjut dalam es selama 20 menit dan diberi kejut panas

    (heat-shock) selama 90 detik pada suhu 42C dan segera dipindahkan ke

    es untuk diinkubasi kembali selama 10 menit. Tabung mikrosentrifuga

    selanjutnya ditambahkan dengan media LB hingga 1 ml,dilanjutkan

    dengan inkubasi dalam shaker-incubator selama 1,5 jam pada suhu

    37C. Disiapkan media cawan LB/Amp/X-Gal/IPTG dengan cara

    menambahkan 50 l X-Gal dan 100 l IPTG ke media cawan LB/Amp,

    lalu diinkubasi pada suhu 37Cselama lebih kurang 30 menit. Hasil

    inkubasi tabung nomor 3 ditumbuhkan dengan cara plating ke media

    cawanLB/Amp/X-Gal/IPTG sebanyak 100 l. Tabung nomor 4

    disentrifugasi dengan kecepatan 5.700 x g selama 5 menit.Supernatan

    dibuang hingga tersisa 100 l, dan kemudian ditumbuhkan dengan cara

    plating ke media LB/Amp/X-Gal/IPTG.Hasil inkubasi pada tabung no.5

    ditumbuhkan dengan cara plating ke media cawanLB/Amp sebanyak

    100 l dan ke media cawan LB sebanyak 50 l, dilanjutkan dengan

    inkubasi selama 16 jam pada suhu 37C. Dilakukan penjumlahan untuk

    cawan yang berisiE. colidengan pUC19 sirkuler koloni untuk diketahui

    efisiensi transformasinya.Efisiensi transformasi dihitung dengan cara

    sebagai berikut, Dimana,koloni= jumlah koloni putih (dalam

    cfu)[pUC19] = konsentrasi pUC19 (dalam ng).

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    11/24

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    12/24

    5.4Lemari es

    5.5Mikro pipet

    5.6Mikrosentrifuga

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    13/24

    5.7Pengocok orbital

    5.8Sarung tangan

    5.9Tabung Eppendrof

    Bahan

    5.1Aquabides5.2Etanol 95%5.3GeneJET plasmid minprep kit (fermentas life sciences):

    Resuspension solution, Lysis solution, Neutralization solutiom,

    Wash solution, RNase A, Elution Buffer (10mM Tris-HCL, pH

    8.5), GeneJET Spin Colums dan tabung kolektor 2mL

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    14/24

    5.4Kloramfenikol/ kanamisin 100 g/mL dalam medium LB cair5.5Medium lurea bertani (LB) cair (Biogen)5.6Plat biakan bakteriE.coliTop 10 berumur 18-24jam5.7pCambia 1201

    VI. DATA PENGAMATAN

    No.Cawan

    Petri

    Hasil Pertumbuhan

    Hasil Pengamatan

    Ada Pertumbuhan Tiada pertumbuhan

    1.Kontrol

    (+)

    2.Kontrol (-

    )

    3.

    A

    (Ada

    pChambia

    1201)

    4.

    B

    (Tanpa

    pChambia

    1201)

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    15/24

    VII. PEMBAHASAN

    Praktikum bioteknologi ada beberapa tahap yang harus dikerjakan

    sebelum kitamendapatkan hasil murni dari isolasi DNA dan isolasi Kromosom.

    Pada awal praktikum kita melakukan Transformasi, transformasi disini

    bertujuan untuk melakukan transformasi pada sel E. Coli. Transformasi disini

    memiliki prinsip diantaranya pembuatan sel kompenten yang dapat disisipi

    vektor DNA rekombinan, transformasiE. Colidengan plasmid rekombinan dan

    menyeleksi koloni E.coli yang telah disisipi DNA plasmid rekombinan dengan

    menggunakan cawan LB/kloramfenikol/X-Gal/IPTG. Pada praktikum

    transformasi genetic ini dilakukan pembuatan sel kompeten E.coliTop 10 dan

    transformasi plasmid DNA. Transformasi genetic adalah proses introduksigen

    dari satu organism ke organisme lain yang memungkinkan untuk memunculkan

    sifat harapan tanpa mengubah sifat lain. Transformasi genetic merupakan salah

    satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk mempelajari regulasi gen,

    identifikasi fungsi gen, pengujian metabolisme, mempelajari fisiologi serta

    perkembangan tanaman.

    Sebelumnya telah dilakukan pembuatan sel kompeten oleh asisten

    sehingga pada praktikum kali ini praktikan tinggal melakukan transformasi

    DNA plasmid. Sel Kompeten(Competent Cells, CC, C-Cells) adalah sel

    (bakteri atau yeast) yang telah mengalami perubahan dalam hal tingkat

    permeabilitasnya. Artinya membrane sel dari bakteri atau yeast tersebut mampu

    dilewati oleh plasmid DNA, sehingga DNA yang telah masuk tersebut akanbertambah dan bertambah seiring pembelahan sel mikroba tersebut. Pembuatan

    sel kompeten dimulai dengan mengkultur semalaman strain E.coli Top 10 ke

    media LB cair 10 ml dengan cara memindahkan satu koloni stran E.coliTop 10

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    16/24

    ke media LB cair. Setelah itu diinkubasi dalam shaker-inductor dengan

    kecepatan rotasi 125 rpm dengan suhu 37C selama 16 jam hingga 18

    jam.Kultur sel sendiri merupakan metode dimana suatu sel dari suatu jaringan

    diambil danditumbuhkan pada kondisi yang terkontrol dan aseptik. Sel yang

    digunakan untuk dikultur biasanya diambil dari jaringan eukariot. Sel tersebut

    akan tumbuh dan bertambah banyak dalam kondisi in vitro.Setelah dikultur dan

    diinkubasi selama 16 jam, kultur dipindahkan ke media LB cair 10 mL dengan

    cara mengambil 250 mikro liter E.coliTop 10 ke dalam media LB cair steril 5

    mL,lalu diinkubasi kembali dengan shaker incubator dengan kecepatan 125

    rpm selama 2 jam pada suhu yang sama. Tahap ini dilakukan agar sel semakin

    memperbanyak diri sehingga jumlahnya dibanyak sehingga untuk

    mendapatkan sel transforman cukup mudah melalui media tersebut. Kemudian

    1,5 ml kultur hasil inkubasi 2 jam dimasukkan dalam tabung eppendorf, Kultur

    hasil inkubasi 2 jam ini diperkirakan telah mengalami fase log. Fase log

    diperlukan agar jumlah bakteri yang terisolasi untuk pembuatan sel kompeten

    optimal. Setelah itu kultur diambil kembali dan untuk selanjutnya dimasukkan

    tabung mikrosentrifuga dan dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 5700 x gselama 5 menit hal ini dilakukan untuk memisahkan bakteri dengan medium

    pertumbuhannya.Supernatan yang dihasilkan dibuang dan kedalam tabung

    ditambahkan 100 mikro liter CaCl2 dingin. DNA plasmid merupakan wadah

    yang digunakan untuk mengcloning gen.

    Proses transformasi bakteri diawali denga pembuatan sel kompeten.

    Pencampuran sel kompeten dan DNA insert diinkubasi bersama dengan larutan

    kalsium klorida (CaCl2) yang terdapat pada TFB, fungsi larutan ini adalahmegganggu keseimbangan kalsium dalam membran sehingga membran berhasil

    terbuka dan DNA insert dapat masuk. Cara kerja larutan ini adalah membantu

    terbukanya protein integral sebagai kanal ion. Proses selanjutnya yaitu

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    17/24

    dikejutpanaskan (heat shock) pada suhu 42C selama 45 detik dengan maksud

    membran sel akan tertutup kembali karena terjadi perubahan suhu yang

    mendadak dari suhu rendah ke suhu tinggi. Proses pengerjaan transformasi

    dapat dilakukan di dalam laminar ataupun di luar laminar. Perbedaannya hanya

    pada kesterilan kerja dan resiko kontaminasi pada pekerjaan di luar laminar.

    Supernatan tersebut mengandung DNA plasmid sehingga harus

    dipisahkan dari DNA kromosom. DNA plasmid mempunyai ukuran yang jauh

    lebih kecil daripada DNA kromosom sedangkan fungsi penambahan CaCl2

    sendiri akan mempengaruhi dinding sel dan mungkin berperan dalam

    pengikatan DNA pada permukaan sel. Literatur yang sama menyebutkan bahwa

    penyerapan DNA secara nyata sebenarnya dipengaruhi oleh perlakuan kejut

    panas(Utomo,2005).Setelah dilakukan penambahan CaCl2 dingin, kemudian

    diresuspensi dandisentrifugasi lagi dengan kecepatan yang sama dan waktu

    yang sama seperti sebelumnyaSupernatan dibuang kembali ditambahkan lagi

    CaCl2 dingin di resuspensi lagi danselanjutnya diinkubasi dalam es.

    Sentrifugasi dilakukan berulangulang bermaksud agar DNA plasmid benar

    benar sudah tidak bercampur lagi dengan DNA kromosom. Sedangkan

    penginkubasian dalam es bertujuan untuk membuat suhu di dalam media

    menjadi ekstrem halini akan berpengaruh dengan tahap selanjutnya ya itu heat

    shock. Sel E.coli yang kompeten diberi perlakuan kejut panas untuk

    membuka pori pada dinding sel bakteri.Inkubasi dengan plasmid akan

    menyebabkan masuknya plasmid kedalam sel. Penambahan media LB setelah

    perlakuan kejut panas berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari bakteri

    setelah mengalami perlakuan yang ekstrem.Untuk mengetahui sel yang telahmengalami transformasi maka dilakukan seleksi transforman dengan

    memanfaatkan sifat yang dibawa sebagai markaseleksi. Bakteri ditumbuhkan

    pada medium yang mengandung kloramfenikol.

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    18/24

    Dengan adanya kloramfenikol,maka sel E. coli yang dapat tumbuh

    hanya sel transforman atau sel yang telah memasukkan plasmid. Inkubasi

    selama 18 jam akan menumbuhkan koloni bakteri yang berasal dari sel tunggal.

    Semua bakteri yang tumbuh dalam koloni tersebut akan memiliki sifat yang

    sama sebagai bakteri transforman.Tabung mikro sentrifuga hasil inkubasi 2jam

    yang masing-masing berisi 50l sel kompeten, salah satunya atau tabung nomor

    A ditambah dengan 5l plasmid p CAMBIA 1201, sedangkan tabung nomor B

    tidak ditambah dengan p CAMBIA. Kedua tabung diinkubasi lebih lanjut dalam

    es selama 20 menit, kemudian diberi kejut panas (heat-shock)selama 90 detik

    dengan suhu 42 c dan segera dipindah kan kedalam es untuk diinkubasi kembali

    selama 20 menit. Tabung mikro sentrifuga ditambahkan media LB hingga 1 ml

    setelah inkubasi 10menit, dilanjutkan dengan inkubasi 10 menit, dilanjutkan

    dengan inkubasi dalam shaker-incubator pada suhu 37oc dengan kecepatan

    rotasi 150 rpm selama 1,5 jam. Sebanyak 100 l hasil diinkubasi ditumbuhkan

    dengan cara plating ke media cawan LB/Kloramfenikol untuk kedua tabung.

    Selain itu, sebanyak 50 l hasil inkubasi pada tabung nomor B ditumbuhkan

    juga pada media LB kloramfenikol . Selain itu dilakukan kontrol positif dan

    kontrol negative. Kontrol positif digores dengan E.Coli manakala kontrol

    negative hanya mengandungi LB agar Inkubasi dilakukan selama 18jam /over

    night pada 37oC.

    pCAMBIA adalah sesuatu vektor yang digunakan dalam bidang

    bioteknologi. pCAMBIA yang digunakan adalah pCAMBIA 1201. Ciri ciri

    pCAMBIA adalah : asal copy rendah-replikasi menghasilkan rendah preps DNA hasil; replikan tidak stabil, menyebabkan hilangnya variabel plasmid selama

    propagasi;

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    19/24

    saiz gedik kurangnya situs restriksi nyaman untuk manipulasi terbatas pilihan untuk kedua bakteri dan tanaman kurangnya cara sederhana untuk membangun fusi gen pelapor

    pCAMBIA digunakan dalam praktikum ini karena pCAMBIA mempunyai

    kemampuan memproduksi nomor tinggi dalam E.coli untuk hasil DNA tinggi.

    Ciri lain vektor ini adalah

    pVS1 replicon untuk stabilitas tinggi dalamAgrobacterium size kecil, 7-12kb plasmid yang sesuai situs restriksi dirancang untuk modifikasi plasmid modular dan kecil

    tapi memadai poli-linker untuk memperkenalkan DNA Anda minati

    pemilihan bakteri untuk chloramphenicol or kanamycin seleksi tanaman dengan higromisin B atau kanamisin (seleksi

    fosfinotrisin dihentikan atas permintaan pemilik IP, Bayer, setelah

    distribusi awal tahun 1997)

    cara sederhana untuk membangun fusi translasi gen reporter gusAPerbedaan pCAMBIA 1201 dan pCAMBIA 2201 adalah:

    pCAMBIA R-

    gene

    plants

    R-gene

    bacteria

    Polylinker Reporter

    gene

    T-DNA

    size(BP)

    Lac-

    Z

    Vector

    family

    2201 nptII cmr pUC18 gusA 5391 - GIS

    1201 hptII cmr pUC18 gusA 5606 - GIS

    Perbedaan antara kedua vector tersebut adalah size. Gus A merupakan reporter

    gene untuk kedua-dua vektor tersebut. Fungsi kedua vektor adalah untuk

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    20/24

    meningkatkan produksi E.coli . Basa pasang kedua vektor berbeda. pCAMBIA

    2201 dan pCAMBIA 1201 terdiri dari Gus intro selection vectors pCAMBIA.

    Gambar 2: Struktur pCAMBIA

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    21/24

    Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa cawan petri yang dibuat

    kontrol positif yang telah digores dengan E.Coli terdapat pertumbuhan

    manakala kontrol negatif yang hanya mengandungi LB agar tidak terdapat

    pertumbuhan mikroorganisme. Manakala cawan petri A yang mengandungi

    pCAMBIA dan diletakkan antibiotik kloramfenikol didapati tidak ada

    pertumbuhan.Cawan petri B yang tanpa pCambia tapi tapi mengandungi

    kloramfenikol juga tidak mengandungi pertumbuhan mikroorganisme.

    Dari hasil yang didapati , sepatutnya cawan petri A akan terdapat

    pertumbuhan koloni ini kerana hal ini dikarenakan bahwa E.coli tersebut

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    22/24

    mengandung gen resisten kloramfenikol yang di transformasi dari pCAMBIA

    yang mengandung gen resisten kloramfenikol. Kesalahan yang mungkin

    dilakukan oleh kami yang memungkinkan mempengaruhi result adalah,

    dimungkinkan kloramfenikol telah rusak karena kepanasan, atau mungkin

    disebabkan karena dalam berkerja kurang aseptis atau kurang steril.

    Bakteri ditumbuhkan pada medium yang mengandung kloramfenikol.

    Dengan adanya kloramfenikol, maka sel E. coliyang dapat tumbuh hanya sel

    transforman atau sel yang telah memasukkan plasmid. Inkubasi selama 18 jam

    akan menumbuhkan koloni bakteri yang berasal dari sel tunggal. Semua bakteri

    yang tumbuh dalam koloni tersebut akan memiliki sifat yang sama sebagai

    bakteri transforman.

    VIII. KESIMPULAN

    Dari hasil percobaan kali ini cawan petri yang dibuat kontrol positif

    yang telah digores dengan E.Coli terdapat pertumbuhan manakala kontrol

    negatif yang hanya mengandungi LB agar tidak terdapat pertumbuhan

    mikroorganisme. Manakala cawan petri A yang mengandungi pCAMBIA dan

    diletakkan antibiotik kloramfenikol didapati tidak ada pertumbuhan. Cawan

    petri B yang tanpa pCambia tapi tapi mengandungi kloramfenikol juga tidak

    mengandungi pertumbuhan mikroorganisme. Daripada percobaan ini

    sepatutnya cawan petri A akan terdapat pertumbuhan koloni ini kerana hal ini

    dikarenakan bahwa E.coli tersebut mengandung gen resisten kloramfenikol

    yang di transformasi dari pCAMBIA yang mengandung gen resisten

    kloramfenikol. Kesalahan yang mungkin dilakukan oleh kami yangmemungkinkan mempengaruhi result dimungkinkan kloramfenikol telah rusak

    karena kepanasan, atau mungkin disebabkan karena dalam berkerja kurang

    aseptis atau kurang steril.

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    23/24

    IX. LAMPIRAN

  • 7/22/2019 Transformasi plasmid

    24/24

    DAFTAR PUSTAKA

    Brown, T.A. 1991. Pengantar cloning Gena. Yayasan Essentia Medica.

    Yogyakarta.

    Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan, 1986. Dasar _ Dasar Mikrobiologi Jilid I.

    Universitas Indonesia. Jakarta.

    Tsen et al. 2002.Natural plasmid transformation in Escherichia coli. Journal of

    Biomedical Science 9:246-252.

    Wibowo.2002. Tranformasi Fragmen Dna Kromosom Xanthomonas

    Campestris Ke Dalam Escherichia Coli. MAKARA, SAINS, VOL. 6,

    NO. 1