toko ilmu: makalah kesuburan tanah dan...

Download TOKO ILMU: MAKALAH KESUBURAN TANAH DAN …tokoilmulo.blogspot.com.br/2014/09/makalah-kesuburan...MAKALAH KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN “Pertumbuhan Tanaman dan Factor yang Mempengaruhinya

If you can't read please download the document

Upload: dodung

Post on 26-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

TOKO ILMU: MAKALAH KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN Pertumbuhan Tanaman dan Factor yang Mempengaruhinya Khususnya Faktor Biotic

TOKO ILMU

Laman ini buat lo semua yang pengen mengetahui berbagai informasi/ilmu yang selalu berkembang pada saat ini , jika laman ini membantu anda cukup anda kabarkan ke teman anda saja agar teman anda juga terbantu dengan informasi yang ada di laman ini :)terimakasih telah megunjungi toko ilmu semoga kembali lagi yaaa ke toko kami :D

Wednesday, 3 September 2014

MAKALAH KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN Pertumbuhan Tanaman dan Factor yang Mempengaruhinya Khususnya Faktor Biotic

MAKALAH

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Pertumbuhan Tanaman dan Factor yang Mempengaruhinya Khususnya FaktoR Biotic

Disusun oleh :

REFLI JUNAIDI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam usaha budidaya harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan tumbuh tanaman tersebut. Faktor

biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Faktor abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Tanaman dalam kondisi alamiah maupun dibudidayakan dengan pertanian seringkali mengalami stres akibat kondisi lingkungan (environmental stresses). Stres biasanya didefinisikan sebagai faktor luar yang tidak menguntungkan yang berpengaruh terhadap tanaman.

Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga. Pertumbuhan suatu tanaman yang diproduksi akan selalu dipengaruhi oleh faktor dalam maupun faktor luar dari tanaman itu sendiri. Faktor dalam dari taman itu adalah genetika dari tanaman tersebut yang terekspresikan melalui pertumbuhan sehingga diperoleh hasil, sedangkan faktor luarnya adalah faktor biotic maupun abiotik yang meliputi unsur unsur yang menjadi pengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi alam, antara lain iklim, curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya, kesuburan tanah, serta ada tidaknya hama dan penyakit. Oleh sebab itu, mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tentunya menjadi sangat bermanfaat. Untuk dapat memanfaatkan unsur unsur tersebut secara optimal maka perlu adanya perlakuan khusus pada tanaman tersebut, antara lain pengolahan tanah, pemilihan bibit atau varietas unggul, pengaturan kebutuhan benih pada petak, pengaturan jarak tanam, pengaturan pemupukan, pengaturan air irigasi, pengendalian hama dan penyakit, hingga akhirnya diperoleh hasil panen atau produksi pertanian.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan tanaman serta factor yang mempengaruhinya khususnya faktot biotic.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat

Suripin (2004) menjelaskan sebagai sumberdaya alam, untuk pertanian, tanah mempunyai 2 fungsi utama, yaitu:

1. Sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan

2. Sebagai pendukung tanaman, atau matrix tempat akar tumbuh berjangkar sehingga tumbuhan tetap bisa tumbuh ke atas, dan air tanah tersimpan, dan tempat air dan unsur hara ditambahkan.

Kedua fungsi ini dapat menurun atau pun hilang. Menurunnya atau hilangnya fungsi tanah inilah yang biasa kita sebut dengan kerusakan tanah atau degradasi tanah. Salah satu faktor kerusakan tanah dapat disebabkan karena terganggunya kehidupan organisme atau jasad renik di dalam tanah (biotik).

Foth (1994) menjelaskan perbedaan utama ekologi di atas dan di bawah tanah adalah bahwa hewan berperan dominan sebagai konsumen dan hewan (jasad renik) di bawah tanah berperan sebagai pengurai. Pengurai ini yang terutama adalah yang bersel tunggal dan mikroskopik.

Volobuev dalam Notohadiprawiro (1998) menjelaskan kefungsian jasad renik tidak hanya lewat adaptasi pada keadaan lingkungan tanah. Jasad renik berkemampuan besar mengubah keadaan lingkungan tanah untuk disesuaikan dengan kebutuhannya. Kelompok jasad renik aerob atau anarob dapat bertahan karena adaptasi atau pengubahan lingkungan tanah yang tadinya bersifat anaerob menjadi aerob atau sebaliknya. Demikian juga dengan ketahanan kelompok jasad renik sika-masam atau suka al-kalin.

Notohadiprawiro (1998) juga menambahkan peranan organisme hidup dalam tanah yaitu:

1. Perombakan bahan organik dan pelapukan bahan mineral, berarti berperan penting dalam pendauran unsur kimia secara alami.

2. Pengolahan tanah. Pengubahan struktur dan porositas tanah, penggemburan tanah, pemindahan bahan tanah atasan ke bawah atau sebaliknya, dan pencampuran tanah.

2.2 Faktor Biotik

Faktor biotic yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu makhluk hidup, seperti serangga di mana serangga ada yang bersifat merugikan seperti hama, bakteri, penyakit, gulma, annelida seperti cacing tanah.

a.Serangga

Serangga adalah organisme yang mendominasi rantai dan jejaring makanan dihampir semua jenis ekosistem. Serangga merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam ekosistem yang mempunyai peran yang tidak dapat dianggap kecil, sebab kehadirannya mempumyai arti banyak bagi komponen lainnya, terutama bagi tumbuhan dan organisme lainnya. Kelimpahan serangga dimuka bumi mencapai 80 persen dari total kelimpahan organisme lain. Sampai saat ini, lebih dari 1 juta spesies serangga baik serangga darat maupun serangga yang hidup di air telah berhasil diidentifikasi, dan para ahli yakin bahwa masih banyak spesies serangga yang belum diidentifikasi. Melihat hal-hal tersebut, kita dapat menduga bahwa serangga mempunyai peran ekologis dan ekonomis yang amat penting. Secara ekologis, serangga berperan sebagai komponen rantai makanan sebagai herbivora, karnivora, pengurai dan penyerbuk. Sementara itu, serangga dapat menjadi hama, musuh alami, atau vektor penyakit tanaman, binatang, dan manusia. Sebagian besar serangga adalah pemakan tumbuhan, dan menjadi serangga yang merugikan atau biasa disebut hama. Banyak jenis ulat (larva kupu-kupu dan ngengat) menjadi hama penting pada tanaman, misalnya belalang Locusta migratoria adalah pemangsa rakus hampir segala jenis tumbuhan yang mereka temui disepanjang jalan yang mereka lalui, Sexava sp. dan Aspidiotus destructor yang menyerang tanaman perkebunan kelapa, dan banyak jenis yang lain. Secara ekologis, serangga herbivora dapat berperan sebagai pengontrol kelimpahan tumbuhan. Pada beberapa kasus, serangga herbivora dimanfaatkan untuk mengendalikan pertumbuhan tumbuhan pengganggu (gulma). Lalat gall Procecidochares connexa misalnya, digunakan untuk mengendalikan gulma siam (Ewusie, 1990). Serangga juga berperan sebagai pemakan daging (karnivora), ada yang bersifat menguntungkan yang sering kita kenal dengan musuh alami yaitu serangga yang berperan sebagai predator dan parasitoid. Misalnya semut rangrang adalah pemangsa banyak jenis ulat dan larva dari berbagai penggerek. Chilocorus yang merupakan kumbang kubah (Coleoptera : Coccinellidae) yang memangsa Aspidiotus destructor pada tanaman perkebunan kelapa. Musuh alami tersebut akan mengontrol kelimpahan serangga inang atau mangsanya, sehingga selalu berkisar pada ambang yang normal. Banyaknya pemangsaan dan parasitisme yang dilakukan serangga terhadap hama dalam lingkungannya cenderung untuk membatasi berlimpahnya spesies tertentu, sehingga mempersulit banyak spesies untuk menambah kerapatannya (Ewusie, 1990). Serangga pengurai mempunyai peran penting di alam. Misalnya, rayap dapat menghancurkan dan menguraikan kayu dan bahan-bahan dari tumbuhan dengan bantuan protozoa dan bakteri pemecah selulosa di dalam usus belakangnya, sehingga membantu mengubah sampah tumbuhan menjadi bahan-bahan yang dapat digunakan kembali, baik oleh si rayap sendiri maupun oleh tanah sebagai bahan penyubur. Beberapa contoh bakteri simbion pemecah selulosa pada rayap adalah bakteri fakultatif Serratia marcescens, Enterobacter aerogens, Enterobacter cloacae, dan Citrobacter farmeri yang menghuni usus belakang rayap spesies Coptotermes formosanus (famili Rhinotermitidae) dan berperan memecah selulosa, hemiselulosa dan menambat nitrogen. Sementara itu, protozoa simbion yang hidup pada usus rayap C. formosanus, misalnya Pseudotrichonympha grassi, Holomastigotoides hartmanni, dan Spirotricho. Sementara itu, bakteri Bacillus cereus ditemukan pada usus kecoa Blaberus giganteus pemakan kayu. Aktivitas rayap membuat sarang di dalam tanah juga membantu menggemburkan tanah, sehingga pertukaran udara di dalam tanah menjadi lebih baik. Proses penyerbukan pada tumbuhan oleh serangga disebut entomofili. Hubungan antara serangga penyerbuk dengan tumbuhan yang diserbukinya kadang-kadang sangat erat (bersifat obligat). Bersifat obligat maksudnya imago serangga berperan sebagai penyerbuk namun stadia larva serangga berperan sebagai herbivora pada tanaman yang diserbukinya. Selain itu ada juga serangga penyerbuk yang bersifat fakultatif, yaitu serangga yang tidak mempunyai hubungan yang khas, maksudnya serangga imago hanya sebagai penyerbuk, sedangkan stadia lain dari serangga tersebut tidak sebagai herbivora pada tanaman yang diserbukinya. Contoh dari serangga penyerbuk yang bersifat fakultatif adalah lebah atau tawon. Perhatikan pada saat lebah madu mengunjungi bunga. Lebah madu sangat berperan aktif dalam proses penyerbukan bunga sambil mencari cairan madu (nektar), mereka juga mengumpulkan serbuk sari disekujur tubuhnya. Serbuk sari inilah yang secara tidak sengaja akan menempel pada putik bunga lain yang dikunjunginya, sehingga terjadilah penyerbukan, sehingga jika disuatu areal tanaman budidaya ditemukan serangga ini maka memungkinkan sekali untuk membantu penyerbukan tanaman budidaya.

b.Bakteri

Bakteri berperan dalam siklus nitrogen, seperti bakteri nitrifikasi. Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah. Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu nitritasi (oksidasi amonia (NH4) menjadi nitrit (NO2-)) dan nitratasi (oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3)). Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Setelah reaksi nitrifikasi selesai, akan terjadi proses dinitrifikasi yang dilakukan oleh bakteri denitrifikasi. Denitrifikasi sendiri merupakan reduksi anaerobik senyawa nitrat menjadi nitrogen bebas (N2) yang lebih mudah diserap dan dimetabolisme oleh berbagai makhluk hidup. Contoh bakteri yang mampu melakukan metabolisme ini adalah Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, and Paracoccus denitrificans. Di samping itu, reaksi ini juga menghasilkan nitrogen dalam bentuk lain, seperti dinitrogen oksida (N2O). Senyawa tersebut tidak hanya dapat berperan penting bagi hidup berbagai organisme, tetapi juga dapat berperan dalam fenomena hujan asam dan rusaknya ozon. Senyawa N2O akan dioksidasi menjadi senyawa NO dan selanjutnya bereaksi dengan ozon (O3) membentuk NO2- yang akan kembali ke bumi dalam bentuk hujan asam (HNO2). Di bidang pertanian dikenal adanya suatu kelompok bakteri yang mampu bersimbiosis dengan akar tanaman atau hidup bebas di tanah untuk membantu penyuburan tanah. Kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah bakteri pengikat nitrogen atau singkatnya bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase. Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan polong untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme. Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah rhizobia, termasuk di dalamnya genus bakteri Rhizobium, Bradyrhizobium, Mesorhizobium, Photorhizobium, dan Sinorhizobium. Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar.

c.Penyakit

Gangguan terhadap tanaman telah terjadi sejak berabad-abad lamanya. Dalam sejarah telah tercatat berbagai kejadian yang telah mempengaruhi perekonomian negara seperti antara lain.

Penyakit daun kentang (Phytophtora infestans) di Irlandia pada pertengahan abad ke 19.

Penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) di Srilangka, Indonesia dan negara-negara sekitarnya pada akhir abad ke 19

Penyakit cacar daun teh (Exobasidium vexans) di India, Srilangka, Indonesia dan negara-negara disekitarnya pada pertengahan abad ke 20

Penyakit denegerasi pada jeruk yang lebih terkenal dengan CPVD pada tahun 1950-an.

Selain itu masih banyak lagi penyakit yang menjadi bahaya potensial diwaktu yang akan datang biak yang sekarang sudah berada di negara lain dan belum rnasuk ke Indonesia atau sudah berada di negara kita, tapi rnasih tergolong penyakit yang belum mempunyai arti ekonomi penting. Gangguan tersebut akan masih terasa jika digunakan kultivar tanaman tertentu secara luas dengan teknologi maju. Banyak diantara kultivar tanaman yang dapat berproduksi tinggi tidak tahan terhadap penyakit-penyakit penting. Atau walaupun dapat diketemukan kultivar yang tahan hanya terbatas terhadap satu atau beberapa macam penyakit saja sedangkan sering terjadi, satu macam tanaman dapat terganggu pertumbuhannya oleh berbagai macam penyakit. Gangguan penyakit tidak. saja terbatas di pertanaman, tetapi terdapat pula diternpat penyimpanan, ditempat pemasaran dan sebagainya. Jadi akan sangat berbahaya sekali usaha peningkatan produksi pertanian, tidak memperhatikan terhadap kemungkinan adanya gangguan oleh penyakit tumbuhan.

Menurut taksiran kasar di Amerika Serikat kehilangan hasil bahan makanan oleh gangguan penyakit berkisar sekitar 6 - 20 persen. Sebagai contoh dapat dikemukakan taksiran kerugian pada tahun 1965 oleh penyakit di Amerika Serikat setiap tahunnya untuk berbagai komoditi pangan sebagai berikut:

Kentang 24%

Gandum 28%

Buah-buahan 30%

Jagung 15%

Kacang-kacangan 22%

Bunga-bungaan 15%

Tebu 14%

Padi 6%

Khusus mengenai penyakit padi yang banyak merugikan di Amerika Serikat ialah cendawan Piricularia oryzae kemudian menyusul busuk akar yang disebabkan oleh berbagai patogen, Helminthosporium oryzae, Coshiobolus miyabeanus, Cercospora oryzae, Leptospaeria salvini, Rhizoctonia oryzae, dan sebagainya.Untuk negara-negara Asia termasuk Indonesia besarnya kerugian produksi padi oleh gangguan hama, penyakit dan tanaman pengganggu keseluruhannya berjumlah sekitar 57 persen sedangkan kerugian oleh penyakit sendiri sebesar 10 persen. Diantara negara Asia hanya Jepang yang telah dapat menekan kerugian oleh gangguan tersebut hingga 13 persen termasuk kerugian oleh penyakit sendiri sebesar 4 persen.

Jika keadaan lingkungan memungkinkan untuk perkembangan penyakit, maka kerugian akan lebih besar lagi sehingga dapat menggagalkan panen. Banyaknya kerugian karena penyakit ini disebabkan antara lain, karena kemungkinan penggunaan benih yang kurang baik, pemeliharaan tanaman yang tidak memadai, cara penyimpanan dan pengangkutan ying kurang sempurna, serta kurangnya usaha penanggulangan penyakit. Akibat dari kerugian penyakit tumbuhan tersebut tidak saja mempengaruhi bidang ekonomi, tapi jika menyangkut kepentingan masyarakat luas akan mengakibatkan ketenteraman hidupnya terganggu. Dengan demikian perlu selalu diperhatikan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dibidang produksi pertanian termasuk gangguan yang disebabkan oleh penyakit tumbuhan.

d.Gulma

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang. Gulma secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya. Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenal gilma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf). Golongan gulma rurumputan kebanyakan berasal dari famili gramineae (poaceae). Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang terdapat antara ruas. Batang tumbuh bergantian pada dua buku pada setiap antara ruas daun terdiri dari dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun., contoh gulama rerumputan Panicium repens, Eleusine indica, Axonopus compressus dan masih banyak lagi. Golongan teki-tekian kebanykan berasal dari famili Cyperaceae. Golongan ini dari penampakanya hampir mirip dengan golongan rerumputan, bedanya terletak pada bentuk batangnya. Batang dari golongan teki-tekian berbentuk segitiga. Selain itu golongan teki-tekian tidak memiliki umbi atau akar ramping di dalam tanah. Contoh golongan teki-tekian: Cyprus rotundus, Cyprus compresus. Golongan gulma berdaun lebar antara lain: Mikania spp, Ageratum conyzoides, Euparotum odorotum. Berdaarkan habita tunbuhanya, dikenal gulma darat, dan gulma air. Gulma darat merupakan gulma yang hidu didarat, dapat merupakan gulma yang hidup setahun, dua tahun, atau tahunan (tidak terbatas). Penyebaranya dapat melalui biji atau dengan cara vegetatif. Contoh gulma darat diantaranya Agerathum conyzoides, Digitaria spp, Imperata cylindrical, Amaranthus spinosus. Gulma air merupakan gulama yang hidupnya berada di air. Jenis gulma air dibedakan menjadi tiga, yaitu gulma air yang hidupnya terapung dipermukaan air (Eichhorina crassipes, Silvinia) spp, gulma air yang tenggelam di dalam air (Ceratophylium demersum), dan gulma air yang timbul ke permukaan tumbuh dari dasar (Nymphae sp, Sagitaria spp).

e.Cacing Tanah

Cacing tanah mampu menghasilkan pupuk organik yang terbukti dapat memperbaiki kondisi tanah sehingga lahan menjadi subur dan menjadikan tanaman lebih produktif. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) sering disebut perut bumi karena semua mikroorganisme menguntungkan ada di perut cacing tanah. Karenanya, cacing tanah berperan penting dalam mempercepat proses pelapukan bahan organik sisa. Dengan kemampuannya memakan bahan organik seberat badannya sendiri setiap 24 jam, cacing tanah mampu mengubah semua bentuk bahan organik menjadi tanah subur. Kemampuan inilah yang dimanfaatkan petani untuk memperbaiki kesuburan lahan pertaniannya. Cacing juga dapat membuat tanah menjadi lebih gembur sehingga aerase serta draenase dalam tanah menjadi lebih baik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk dapat memanfaatkan unsur unsur yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman secara optimal maka perlu adanya perlakuan khusus pada tanaman tersebut, antara lain pengolahan tanah, pemilihan bibit atau varietas unggul, pengaturan kebutuhan benih pada petak, pengaturan jarak tanam, pengaturan pemupukan, pengaturan air irigasi, pengendalian hama dan penyakit, hingga akhirnya diperoleh hasil panen atau produksi pertanian. Tentunya kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan benar jika kita mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

3.2 Saran

Mengetahui semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya biotik sangat penting dan kegiatannya harus dilakukan dengan benar.

Daftar Pustaka

Foth, HD. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. PENERBIT ANDI. Yogyakarta.

Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Yanney Ewusie,J. 1990. Pengantar ekologi tropika Membicarakan alam tropika Afrika, Asia, Pacific, dan dunia baru , Bandung: Penerbit ITB,

http://myrealact.blogspot.com/2012/03/faktor-lingkungan-yang-mempengaruhi.html

Posted by

Refli Junaidi

at01:27

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:

Post a Comment

Newer Post

Older Post

Home

Subscribe to:Post Comments (Atom)

Google+ Badge

Blog Archive

2014

(51)

September

(50)How to Make Money Online?Ajaib, Riau memiliki Tempat Wisata Dadakan seperti...Contoh Surat Melamar Pekerjan / KerjaContoh Curiculum Vitae / Biodata DiriPERSYARATAN UNTUK MELAKUKAN SEMINAR / TUGAS AKHIR ...JENIS JENIS RANCANGAN PERCOBAANRANCANGAN PERCOBAANFoto pengamatan - pengamatan yang di lakukan pada ...VARIASI TANAMAN PERTANIANJENIS-JENIS PEMULIAAN PADA TANAMANVARIABILITAS GENETIKHERITABILITASRamalan berdasarkan golongan DarahMASA ORIENTASI SISWA SEKOLAH (MOSS) DI INDONESIA D...LAPORAN AKHIR DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PEM...JENIS JENIS TANAHCurah Hujan di IndonesiaLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIPESTISIDA NABATIMETODE PENGUKURAN CURAH HUJANSIKLUS HIDROLOGICONTOH PROPOSAL USULAN PENELITIAN FAKULTAS PERTANI...HUBUNGAN EROSI TANAH DENGAN FAKTOR PEMBENTUK NYA S...TUGAS PRAKTIKUM DASAR-DASAR ARSITEKSTUR LANSKAPMAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SEREALIA budid...CONTOH SOAL QUIZ PHPHMAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA ANEKA TANAMAN PANGAN ...Kepik Hijau (Nezara viridula)LAPORAN PRAKTIKUM ( Entomopatogen ) PENGENDALIAN H...LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAYATI DAN PENGELO...LAPORAN AKHIR TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SEREALEA ...Tugas Mata Kuliah Lanskap tentang Evaluasi Taman-T...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ARSITEKTUR LANSKAPCONTOH SOAL UJIAN MID SEMESTER LANSKAP/PERTAMANANMAKALAH KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN FAKTOR INTER...MAKALAH KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN Pertumbuhan...LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN PENGARUH FA...LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN PENGARUH FA...TUGAS MAKALAH KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN NITRO...Contoh soal Ujian Praktikum Bioteknologi / Kisi Ki...LAPORAN PKP (Praktek Kerja Profesi)BUDIDAYA TANAMAN JAGUNGBudidaya kacang panjang dan BuncisContoh Cover SkripsiContoh Surat Izin KuliahPENGELOLAAN PENYAKIT PADA TANAMANTEKNIK PERSILANGAN PADA TANAMAN CABAI ( Capsicum A...PENETAPAN KADAR AIR TANAHTanah InseptisolPenetapan pH tanah

August

(1)

About Me

Refli Junaidi

View my complete profile

Popular Posts

CONTOH PROPOSAL USULAN PENELITIAN FAKULTAS PERTANIAN

USULAN PENELITIAN APLIKASI BEBERAPA DOSIS KOMPOS LEGUMINOSA DENGAN PENGGUNAAN BIO-AKTIVATOR Trichoderma sp. TERHADAP PERTUMBUHAN DAN P...

TEKNIK PERSILANGAN PADA TANAMAN CABAI ( Capsicum Annum L. )

SECARA UMUM DAPAT DI JELASKAN BEBERAPA CARA YANG PERLU DI PERSIAPKAN DALAM MELAKUKAN TEKNIK PERSILANGAN PADA TANAMAN CABAI ( Capsicum...

Kepik Hijau (Nezara viridula)

Kepik Hijau (Nezaraviridula) Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap kepik hijau (Nezara viridula) diperoleh morfologi memiliki s...

RANCANGAN PERCOBAAN

RANCANGAN PERCOBAAN Fakultas Pertanian Universitas Riau A. Pendahuluan Lebih kurang delapan puluh tahun yang lalu, seorang prof...

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA ANEKA TANAMAN PANGAN ( Jagung Manis ( Zea mays saccharata L )

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA ANEKA TANAMAN PANGAN ( Jagung Manis ( Zea mays saccharata L ) Di susun oleh : REFLI JUNAIDI Kelas Agrotek...

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SEREALIA budidaya tanaman sorgum pada lahan salin

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SEREALIA budidaya tanaman sorgum pada lahan salin Di susun oleh : REFLI JUNAIDI (1006121470) ...

HUBUNGAN EROSI TANAH DENGAN FAKTOR PEMBENTUK NYA SESUAI DATA PENELITIAN

HUBUNGAN EROSI TANAH DENGAN FAKTOR PEMBENTUK NYA SESUAI DATA PENELITIAN Latar Belakang Ketergantungan manusia terhadap sumberdaya tanah te...

HERITABILITAS

Heritabilitas atau daya waris adalah besaran bagi pengaruh keragaman genetik terhadap keragaman fenotipik dalam suatu populasi b...

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAYATI DAN PENGELOLAAN HABITAT (Parasitoid) kemampuan parasitisme terhadap hama penggulung daun pisang Erionotathrax Linnaeus (LEPIDOPTERA:HESPERIDAE)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAYATI DAN PENGELOLAAN HABITAT (Parasitoid) kemampuan parasitisme terhadap hama penggulung daun pisang Er...

LAPORAN PKP (Praktek Kerja Profesi)

LAPORAN PKP OKULASI DURIAN VARIETAS UNGGUL DENGAN DURIAN VARIETAS LOKAL DI BPPM ( BALAI PELATIHAN DAN PE NGEMBANGAN MASYARAKA T ) PT.A...

Google+ Followers

Loading...

maker by Refli Junaidi. Watermark theme. Theme images by billnoll. Powered by Blogger.