titrasi redoks

60
TITRASI REDOKS Titrimetri melibatkan rekasi oksidasi dan reduksi yg berkaitan dg perpindahan elektron Perubahan e- perubahan valensi atom / ion yang bersangkutan. Zat pengoksid mendapatkan e - dan tereduksi valensi atom / ion menurun Zat pereduksi kehilangan e- dan teroksidasi Valensi atom /ion meningkat

Upload: nedaa

Post on 25-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

TITRASI REDOKS. Titrimetri  melibatkan rekasi oksidasi dan reduksi yg berkaitan dg perpindahan elektron Perubahan e-  perubahan valensi atom / ion yang bersangkutan. Zat pengoksid mendapatkan e - dan tereduksi valensi atom / ion menurun - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: TITRASI REDOKS

TITRASI REDOKS

Titrimetri melibatkan rekasi oksidasi dan reduksi yg berkaitan dg perpindahan elektron

Perubahan e- perubahan valensi atom / ion yang bersangkutan.

Zat pengoksid mendapatkan e- dan tereduksivalensi atom / ion menurun

Zat pereduksi kehilangan e- dan teroksidasi Valensi atom /ion meningkat

Page 2: TITRASI REDOKS

Contoh : Perubahan dari :

Fe2+ Fe3+ +2 +3

Cl- Cl2 -1 0 reaksi oksidasi

Cu Cu2+ 0 +2

Prinsip reaksi redoks (Reduksi – Oksidasi)

Ox1 + Red2 Red1 + Ok2

Tereduksi teroksidasi

Proses oksidasi – reduksi terjadi bersama sama pada pelaksanaan TITRASI.

½ reaksi syst reduksi

½ reaksi syst oksidasi

Page 3: TITRASI REDOKS

Secara umum reaksi redoks digambarkan

Ma+ + ne- M(a-n)+ : E o V ½ reaksi tereduksi Ox.1 Red.1 di katoda

Ma+ M(a-n)+ + ne- : E 0 V ½ reaksi teroksidasiRed.2 Ox.2 di anoda

Contoh:

Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+

Fe3+ + e- Fe2+ : Eo = 0,771 Volt potensial reduksi

Ce4+ + e- Ce3+ : Eo = 1,61 Volt

Page 4: TITRASI REDOKS

Zat pengoksid lemah cenderung kurangshg hanya dpt mengoksidai zat pereduksi yg plg siap menghasilkan e-

Kekuatan zat pengoksidasi dan pereduksi ditunjukkan ole nilai potensial reduksi nya.

Page 5: TITRASI REDOKS

POTENSIAL STANDAR SETENGAH REAKSI Sistem Redoks Eo Volt

H2O2 + 2H+ + 2e- 2 H2O 1,77

MnO4- + 4H+ + 3e- MnO2 + 2H2O 1,695

Ce4+ + e- Ce3+ 1,6 1MnO4

- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4 H2O 1,51

Cr2O72- + 14 H+ + 6e- 2Cr3+ + 7H2O 1,3 3

MnO2 + 4H+ 2e- Mn2+ + 2H2O 1,23

2IO3- + 12H+ + 10e- I2 + 6H2O 1,20

H2O2 + 2e- 2OH- 0,88

Cu2+ + I- + e- CuI 0,86Fe3+ + e- Fe2+ 0,771

O2 + 2H+ + 2e- H2O2 0,682

I2(aq) + e- 2I- 0,6197

H3AsO4 + 2H+ + 2e- HAsO2 + 2H2O 0,559

Page 6: TITRASI REDOKS

SETENGAH REAKSI Sistem Redoks Eo VoltI3- + 2e- 3I- 0,5355

Sn4+ + 2e- Sn2+ 0.154S4O6

2- + 2e- S2O3 2- 0,08

2H+ + 2e- H2 0,0000 **

Zn2+ + 2e- Zn -0,7632H2O + 2e- H2 + 2OH- -0,828

** Normal Hidrogen Elektrode (NHE) atau Standard Hydrogen Elektrode (SHE)

Page 7: TITRASI REDOKS

Reagen yang berperan sebagai Reduktor/OksidatorReagen mengalami autooksidasi.

Titrasi redoks merupakan bagian dr Titrasi Volumetriyang akan terlaksana dengan baik bila :

•Kesetimbangan redoks tercapai dengan cepat setiap penambahan volume titran

•Adanya indikator penunjuk TE.stokhiometri

•½ reaksi syst oksidasi dan ½ reaksi syst reduksi saat titrasi selalu terjadi kesetimbangan pada seluruh titik pengamatan

Page 8: TITRASI REDOKS

Pengaruh Konsentrasi & Reaksi dari medium

Hubungan antara beda potensial (E) sistim redoksdan konsentrasi bentuk teroksidasi dan tereduksi ditunjukkan oleh pers NERNST sbg turunan dariHK.Termodinamika.

Eo = potensial standard ln = 2,303 logR = konstante gas (8,313 joule)T = temperatur absolutF = konstante Faraday (96500 coulomb)n = banyaknya elektron yang ditransf dlm reaksi

RT [spesies tereduksi]E = Eo - ------- ln -------------------------------- (1) nF [spesies teroksidasi]

Page 9: TITRASI REDOKS

Penentuan TAT atau TE.

Kurve Titrasi Redoks

Dalam titrasi redoks zat atau ion yang terlibat dlmreaksi berubah secara kontinyu, yang akan mempengaruhi perubahan potensial (E) larutan.

Dengan mengalurkan potensial (E) thd perubahanVol titran yg ditambahkan diperoleh kurve titrasispt kurve titrasi netralisasi.

Contoh : titrasi garam Fe2+ dg KMnO4 dalam larutan asam teroksidasi MnO4

- + 5Fe2+ + 8H+ Mn2+ + Fe3+ + 4H2O tereduksi

Page 10: TITRASI REDOKS

Reaksi yg terjadi reversibel, larutan akan selalumengandung kedua ion awal dan ion yang terbentukselama reaksi, dg kata lain pada tiap tahapan titrasilarutan akan mengandung dua redoks Fe2+ /Fe3+ danMnO4

-/Mn2+ untuk menghitung E menggunakan pers 2 atau 3 0,0591 [Fe2+ ] Pers (2) E = 0,771 – ----------- log ----------- 1 [Fe3+ ] 0,0591 [Mn2+ ] Pers (3) E = 1,51 - -------------- log ----------------------- n [MnO4

-] [H+]8

RT----- x 2,303 = 0,0591 pers (2) & pers (3) memberikan F hasil yg sama.F

Page 11: TITRASI REDOKS

mL titran

E Volt

Daerah setelah TE

Daerah SebelumTE

Daerah TE

X TE

KURVE TITRASI

Page 12: TITRASI REDOKS

Pers (2) dan (3) dapat digunakan untuk perhitunganselanjutnya.

Pers(2) akan lebih mudah untuk menghitung E besi ketika penambahan vol titran mendekati TE.

Sedang pers (3) dipakai untuk menghitung E MnO4 ketika terjadi kelebihan vol titran.Contoh:

Brp E pada keadaan sebelum TE, TE, dan sesudah TE

100 mLFeSO4

Nx

50 mL lrtnKMnO4 Nx

Dicapai 50% Fe2+ Fe3+

Page 13: TITRASI REDOKS

Maka dapat dituliskan

0,0591 [50] E = 0,771 - ---------- log ------- = 0,771 volt. 1 [50]

Keadaan sebelum TE.

E pada penambahan 0,1 sebelum TE pada pe (+) 99,9 mL lrt KMnO4 0,0591 [0,1]E = 0,771 - ----------- log ---------- = 0,944 volt 1 [99,9]Keadaan sesudah TE

0,0591 ` [100]E = 1,51 - ------------ log ----------------- = 1,475 volt 5 [0,1] [H+]8

Page 14: TITRASI REDOKS

Keadaan TE, diasumsikan [H+] = 1 M ,

0,0591 [Fe2+]E = 0,771 - ------------ log ----------- ½ sel sist redoks 1 [Fe3+]

0,0591 [Mn2+ ]E = 1,51 - ------------ log ------------- ½ sel sist redoks 5 [MnO4

-]-------------------------------------------------------------- [+]

0,0591 [Fe2+ ] [Mn2+ ]6E = 0,771 + 5x1,51 - ---------- log ------------------------ (****) 1 [Fe3+ ] [MnO4

- ]

Pada TE banyaknya eq titran = eq titrat.

Page 15: TITRASI REDOKS

Pada TE banyak ion MnO4- yang di (+) kan sesuai dg

persamaan reakasi berikut :

MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ Mn2+ + 5Fe3+ + 4H2O

Pada kesetimbangan setiap 1 ion MnO4- harus ada

5 ion Fe2+ Shg persamaan (****) harga log [ ] = 0

0,771 + (5 x 1,51)Maka ETE = ------------------------------ = 1,387 volt 6

Page 16: TITRASI REDOKS

Secara umum jika Eo zat pengoksid dan pereduksi dinyatakan sebagai Eo

1 dan Eo2 dan koefisien stokhi-

ometri sebagai a dan b, E larutan saat TE adalah: b.Eo

1 + a.Eo2

E.TE = ------------------------- (4) a + b

2).Buktikan secara matematika dg mengacu reaksi stokhiometri rumus diatas

1). Buat kurve titrasi contoh diatas dg memperhatikan keadaan sebelum TE, TE, dan kelebihan titran ( sesudah TE di capai).

Page 17: TITRASI REDOKS

Kurve titrasi redoks secara umum sama dg kurve Titrasi netralisasi (asam-basa).

E berubah tiba-tiba saat TE, dan berikutnya kurve tetap mendatar ini menunjukkan perubahan E sangat lambat selama titrasi.belokan pd kurve dapat digunakan utk penentu TE dgbantuan indikator.

Besarnya perubahan E lrt tgt pada perbedaan Eo darikedua sistim redoks.

Kurva oksidimetri biasanya tdk tgt pengenceran, krn Pers NERNST merupakan perbandingan [teroksidasi][tereduksi], shg tdk berubah dg pengenceran.

“Keadaan ini benar jika koefisien bentuk redoks kedua sistem sama”

Page 18: TITRASI REDOKS

Titik belok kurve titrasi redoks dapat diperlebar jikaSalah satu ion yang terbentuk membentuk kompleks.

Contoh : pada titrasi redoks penambahan PO43- , F-

bergabung dg Fe3+ kompleks stabil

[Fe(PO4)2]= , [FeF6]=

Page 19: TITRASI REDOKS

Indikator Reaksi Redoks.TE titrasi redoks dapat dilakukan dengan / tanpa IndTanpa indikator bisa dilakukan jika semua zat pereduksi teroksidasi oleh oksidator dan memberikan perubahan fisik (warna/tidak berwarna ) yang bisa teramati dg jelas.

Contoh : MnO4- dlm suasana H+, warna ungu lemba

yung ion MnO4- hilang krn tereduksi Mn2+ ketika

Semua zat pereduksi telah dititrasi, kelebihan 0,1 mL permanganat larutan menjadi merah muda.

Contoh lain: titrasi zat pereduksi dg lrt Iod, perubhn warna coklat gelap tak berwarna dr Iod I2 I- , karena warna Iod krg tajam mk utk mempertajam digunakan indikator amilum biru kuat (I 2 <<)

Page 20: TITRASI REDOKS

Indikator berubah warna ketika E lrtn yg di titrasi mencapai harga tertentu.

Ind oks + ne Ind red

Dengan menerapkan pers Nernst dapat dituliskan

0,0591 [Ind red] E = Eo

ind - ---------- log ---------------- (5) n [Ind oks]

Utk kepentingan praktek rentang jangkauan indikatorRedoks dinyatakan dengan :

0,0591 E = Eo

ind - -------------- (6) n

Page 21: TITRASI REDOKS

Contoh : Indikator Difenilamin Eo = +0,76 volt , n = 2 Rentang E Indikator redoks : 0,0591E1 = 0,76 – ----------- = 0,73 volt. Rentang E 2 0,73 0,79 volt

0,0591E2 = 0,76 + ------------ = 0,79 volt. 2

E=0,73 < < E=0,79 Bentuk berubah bentuk tereduksi bertahap teroksidasi tidak berwarna ungu lembayung

Page 22: TITRASI REDOKS

Indikator Warna teroks Warna teredk Eo.volt Kondisi lrtnKompl,Fe(II) 5-nitro-1,10 -fenantrolin Biru pucat Merah ungu +1,25 1M H2SO4

Asam 2,3-difenilamin dikarbosilat Biru-violet Tak berwarna +1,12 7-10 M H2SO4

Kompl,Fe(II) 1,10-fenantrolin Biru pucat merah +1,11 1M H2SO4

Erioglaucin A Biru-merah Kuning-hijau +0,98 0,5M H2SO4

As difenilamin sulfonat Merah-ungu Tak berwarna +0,85 Asam encer

difenilamin ungu Tak berwarna +0,76 Asam encer

P-ethoksikrisoidin kuning merah 0,76 1M asam

Biru metilen biru Tak berwarna +0,53 1M asam

Indigo terasulfonat

fenasafranin

Biru

biru

Tak berwarna

Tak berwarna

+0,36

+0,28

1M asam

1M asam

E.Ind Redoks dg perub warna / kondisi larutan

Page 23: TITRASI REDOKS

Reaksi samping dalam Titrasi Redoks

Salah satu kesukaran dalam titrasi Redoks adalahterjadinya reaksi samping,sehingga akan mempengaruhi penggunaan titran anlisa menjadi tidakakurat .Contoh : pada penetapan Ferro dg permanganat.

5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

Dari persamaan reaksi ion H+ dibutuhkan harusdilakukan dalam suasana asam. Namun sifat dari asam yang menghasilkan H+ sangat berarti.

Dalam praktek asam yang tepat dan benar digunakanAsam sulfat. Bagaimana kalau digunakan HCl?

Page 24: TITRASI REDOKS

Reaksi yang terjadi dg adanya HCl

10Cl- + 2 MnO4- + 16H+ 2Mn2+ + 8H2O + 5Cl2

Terlihat kebutuhan permanganat menjadi lbh banyakkarena dibutuhkan untuk reaksi samping.klor yang terbentuk dalam reaksi harus mengoksidasiFe2+ mengikuti reaksi

2Fe2+ + Cl2 2 Fe3+ + 2 Cl-

Jika semua klor ada di larutan, banyaknay besi yangteroksidasi ekivalen dengan banyaknya permanganat yg diperlukan dlm pembentukan reaksi samping Cl2.

Namun dalam praktek beberapa klor menguap dan ini Mengakibatkan penggunaan permanganat menjadi lbhBanyak.

Page 25: TITRASI REDOKS

CERIMETRI

Lrt stand : Ce(IV) Sulfat (oksidator) dpt digunakan spt lrt std KMnO4

dg sistem Titrasi Kembali dg lrtn stand Na.Oksalat

Ce4+ Ce3+ kuning tdk berwarna perlu indikator krg terdukung

(NH4)2Ce(NO3)6 / HClO4Amonium Heksa Nitro Serat dlm HClO4 Indikator : α Penantroline , Feroin .Rentang Eind 1,0 1,2 volt /SHE

Beberapa sistim redoks

Page 26: TITRASI REDOKS

Dalam titrasi dibutuhkan senyawa organik utk meng oksidasi dg membentuk CO2 1) 12M H2SO4HO O C—CH—CH—C + 10Ce4+ + 12.H2O O OH OH OH 2) 4M HClO4

Asam tartrat 1) n=10 , 2) n = 6

(1) 4CO2 + 10Ce3+ + 10H3O+

O (2) 2CO2 + 2HC + 6Ce3+ + 6H2O OH

Page 27: TITRASI REDOKS

Contoh aplikasi titrasi Cerimetri.

suasana asam 250 mL dilarutkan scr pasti Wo = 1,75gr titrasi

a) metoda Walden Reduktor (Ag reduktor) membutuhkan titran 18,2 mL b) metoda John Reduktor (Zn reduktor) membutuhkan titran 46,2 mL

Berapa % Fe sbg Fe2O3 dan % Ti sbg TiO2

Fe2+

&Ti4+

Per50 mLaliquot

Titran Ce0,075 N

Page 28: TITRASI REDOKS

Reaksi yang terjadi pada Walder Reduktor.

Walden Reduktor Ag(s) + Ce- AgCl(s) + e-

Fe3+ + e- Fe2+

TiO2+

Reaksi yang terjadi pada John Reduktor

John Reduktor Zn(s) Zn2+ + 2e-

Fe2+ + e- Fe3+

TiO2+ + 2H3O+ + e- Ti3+ + 3H2O

Page 29: TITRASI REDOKS

Penyelesaian soal :

Dari Walden R Fe3+ Fe2+ n=1 Ti

meq Fe2O3 setara meq titran Cerri

meq Ce = 18,2 x 0,075

W Fe2O3 (mg)---------------------- = meq Fe2O3Mr Fe2O3 / n

WFe2O3 = 0,075 x 18,2 x 100 = 136.5 mg per 50 mL

W Fe2O3 dalam sampel = 136,5 x 250/50 = 682,5 mg = 39 %

Page 30: TITRASI REDOKS

Dari John Red Fe dan Ti tereduksi

Fe3+ Fe2+ meq titran = setara meq Fe3+ + Ti4+

Ti4+ Ti3+

W.TiO2 (mg)46,2 x 0,075 = ------------------- + meq Fe2O3 Mr.TiO2 / n

W.TiO2 (mg) 3,465 mg = -------------- + 1,365 mg 35/1

W.TiO2 (mg) = (3,465 – 1,365) x 35 = 73,5 mg`/ 50 mL dlm sampel = 73,5 x 5 =367,5 mg =367,5 / 1750 x 100 % = 21 %

Page 31: TITRASI REDOKS

PEMANGANOMETRI

Metoda titrimetri dg larutan standard KMnO4 Titran KMnO4 oksidator kuat(+) * sbg self indikator titran * TE ditunjukkan oleh perubahan warnanya sendiri ungu jambon tidak berwarna.

(-) * kekuatan oksidasi tergantung medium larutan, asam , netral, basa kuat. & reaksi yg terjadi * dlm medium HCl, KMnO4 teroksidasi oleh Cl- * Kestabilan larutan terbatas * larutan standard sekunder (perlu standardisasi)

Page 32: TITRASI REDOKS

Penggunaan KMnO4

1.SUASANA ASAM 0,1 N MnO4

- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O

MnO4- + 8H3O+ + 5e- Mn2+ + 12H2O

Mn7+ Mn2+ n = 5 Eo = 1,51 volt

2.SUASANA NETRAL MnO4

- + 4H3O+ + 3e- MnO2 + 6H2O

Mn7+ MnO2 n = 3 Eo = 0,1695 volt

3. SUASANA BASA KUAT MnO4

- + e- MnO42- n = 1 Eo = 0,564 volt

Page 33: TITRASI REDOKS

Larutan KMnO4 dlm air tdk stabil air teroksidasi

4.MnO4- + 2.H2O 4.MnO2 + 3.O2 + 4.OH-

Perurian dikatalis adanya :cahaya, panas, asam, basa Mn2+ MnO2 dekomposisi sendiri bersifat auto katalitik

S STANDARDISASI KMnO4

Larutan (standrd 1o) utk standardisasi KMnO4 :

Oksalat, Naoksalat (banyak digunakan), As2O3, K4[Fe(CN)6]3H2O, logam besi dll

Page 34: TITRASI REDOKS

Lart stand primer hrs murni secara kimia, sesuai dgrumus mol, mudah dimurnikan.

Na2C2O4 mudah dimurnikan dg rekristalisasi dari air & pengeringan pada suhu 240 – 250oC.tdk higroscopis dan tdk berubah pd penyimpanan.

Asam Oksalat agak lbh sukar dimurnikan krn me-ngandung air kristal bisa berkembang.

Untuk mempersiapkan lrt stand KMnO4 harus bebas / dihindarkan dari MnO2

Page 35: TITRASI REDOKS

Persamaan Reaksi standardiasi KMnO4

*) 2.Na2C2O4 + 2.KMnO4 + 8.H2SO4

2.MnSO4 + K2SO4 + 5.Na2SO4 + 8.H2O + 10.CO2

*) 5.H2C2O4 + 2.KMnO4 + 3.H2SO4

2.MnSO4 + K2SO4 + 8.H2O + 10.CO2

Dari kedua reaksi ion C2O42- teroksidasi sbb

C2O42- 2CO2 + 2e-

shg 1grek asOksalat = 1 mol [ lrt stnd ] = 0,02 N 1 grek NaOksalat = ½ mol

Page 36: TITRASI REDOKS
Page 37: TITRASI REDOKS

Na2C2O4 2Na+ + C2O4=

C2O4= 2CO2 + 2e- n = 2

282,0N x 35,87 = -------------- [KMnO4] = 0,1173. N 134,0 / 2

Dalam suasana asam n = 5[KMnO4] dalam Molar 0,1173 / 5 = 0,02347 M

b) Meq Mn2+ setara meq MnO4- pada TE

Reaksi yg terjadi

2MnO4- + 3Mn2+ + 4OH- 5MnO2 + 2H2O

n = 3

Page 38: TITRASI REDOKS

Kekuatan oks KMnO4 3/5 x 0,1173 N = 0,0704 N

W.Mn (mg) W.Mn (mg) ------------------- = N x mL -------------- = 0,074 x 45,73 Mr.Mn / n 54,94/2

88,44W.Mn (mg) = 88,44 mg % = ------------ x 100 % = 487,4 = 18,15 %

1) Coba selesaikan pemecahan soal dengan Tinjauan konsentrasi dalam mol (M)2) Tugas materi Bikromatometri dan Iodo-iodimetri.

Page 39: TITRASI REDOKS

Pemecahan dg tinjauan molar.(M)

Standardisasi mengikuti persamaan reaksi

2.MnO4- + 5.C2O4 + 6.H3O+

2.Mn2+ + 10.CO2 + 8.H2O

mmol KMnO4 = mmol Na2C2O4 x 2/5 = W.Na2C2O4 2 282,0 2 -------------------- x ----- = ---------- x ------- = 0,8418 mmol Mr.Na2C2O4 5 134,0 5

0,8418 mmol KMnO4 = [ ] M x V mL = [ ] M x 35,87 0,8418[KMnO4] M = -------------- = 0,02347 M 5 x 0,02347 = 35,87 0,1173 N.

Page 40: TITRASI REDOKS

2MnO4 + 3.Mn+ + 4OH- 5.MnO2 + 2.H2O

Sesuai stokhiometri mmol Mn dlm mineral setara mmol KMnO4 x 3/2 3Mmol Mn = [ ] M x V mL x ------ 2 = 0,02347 x 45,37 x 3/2 = 1,610 mmol

Kand Mn dlm mineral = 1,610mmol x 54,94 mg/mol = 88,44 mg

88,44 mg% Mn = ----------------- x 100 % = 18,5% 487,4 mg

Page 41: TITRASI REDOKS

Aplikasi metoda permanganometriBeberapa contoh

* Penentuan Ferro ( Ferro teroksidasi Ferri)

Reaksi yg terjadi:10.FeSO4 + 2.KMnO4 + 8H2SO4 2MnSO4 + 5.Fe2(SO4)3 + K2SO4 + 8.H2O

Σ besi dihitung dari vol lrt KMnO4 yg diperlukan dg normalitasnya.

* Penentuan H2O2

Berdasar reaksi :5H2O2 + 2.MnO4

- + 6.H+ 5O2 +2.Mn2+ + 8.H2O teroksidasiPereduksi H2O2 O2 + 2H+ + 2e- 1 grek H2O2 = ½ mol

Page 42: TITRASI REDOKS

H2O2 perdagangan mengandung sekitar 3%, maka untuk penetapan hrs diencerkan dlm vol tertentu kira-kira 250 mL).Titrasi dilakukan 3 kali per 25 mL, diasamkam dg 5 – 10 mL H2SO4 (1:4), Kadar H2O2 berdasar rerata vol titran yg digunakan.

•Penentuan Nitrit

Berdasar reaksi :5.NO2

- + 2.MnO4- + 6H+ 5.NO3

- + 2.Mn2+ + 3.H2O

Krn oks ion NO2- + H2O NO3

- + 2.H+ + 2e-

n = 2 1 grek NO2- = ½ mmol

Ciri khusus penetapan ini, nitrit siap terurai oleh H+ Nitrogen oksida. NO2

- + 2H+ 2HNO2 NO(g) + NO2(g) + H2O

Page 43: TITRASI REDOKS

Pada analisa agar tidak kehilangan NO2 dalam penetapannya prosedur titrasi dilakukan terbalik.

Dalam kasus ini larutan KMnO4 yg telah diasam kan dititrasi dg larutan nitrit netral. Ketika lrt nitrit ketemu KMnO4, akan teroksidasi langsung menjadi nitrat dan tdk terbentuk NO

titrasi

25 mL lrt KMnO4 (+) H2SO4 1:4

Lrt nitrit W gr

250 Lrt nitrit0,02N 250 mL

Page 44: TITRASI REDOKS

BIKROMATOMETRI

Titran K2Cr2O7 oksidator kuat. Eo = 1,33 volt(+)•Lrt stnadard primer , Stabil, tdk perlu tempat glp.•Tidak terurai pada pemanasan, penguapan asam•Rekristalisasi dari lrt nya dan pengeringan t=200oC memungkinkan diperoleh dg kemurnian tinggi.(-)•Kekuatan oks lebih lemah dari KMnO4 dan Cerri•Reaksi lambat•Karsinogen perlu penanganan hati-hati.•Sbg zat pengoksid terjadi peningkatan Cr3+ slm titrasi, orange warna hijau (sukar diamati pad TE)•Perlu indikator, indikator redoks yg biasa di pakai : as difenilamin-sulfnt Ba difenilamin-sulfnt

Page 45: TITRASI REDOKS

Sebelum Indik redoks (indk internal) dikenal, TE di tentukan dg menggunakan dg indik eksternal melalui perlakuan uji noda.Indik K3[Fe(CN)6] untuk titrasi Ferro dg kromat.

2Fe2+ + 2[Fe(CN)6]3- Fe3[Fe(CN)6]2 biru turmbul indik ekst

REAKSI OKSIDASI ION BIKROMAT

Cr2O7 2- + 2H+ + 6e- 2Cr3+ + 2H2O

n = 6 1greq Cr2O7

2- setara 1/ 6 mol Cr6+ Cr3+ 3e- , 2.Cr n = 3 x 2 = 6

Page 46: TITRASI REDOKS

Aplikasi penting metoda bikromat penetapan besi Dalam bijih, slag (ampas bijih), dan alloy.

Sampel dilarutkan besi diperoleh dlm bntk ion Fe3

Shg perlu direduksi Fe2+ dg SnCl2 dan dikuti menghilangkan kelebihan SnCl2 dg HgCl2 / dg amalgm

Pereduksi yg sering digunakan adalah log seng.Reaksi yg terjadi

2.Fe3+ + Zn 2.Fe2+ + Zn2+

Penentuan berikutnya ferro dititrasi dg lrt bikromat.

Contoh aplikasi metoda bikromatometriPenentuan besi dalam bijih besi. Indk difenilamin

Setelah besi direduksi Fe2+, dititrasi dg bikromatMengikuti reaksi :

K2Cr2O7 + 6.FeCl2 + 14HCl 2CrCl3 + 2KCl + 6FeCl3 + 7 H2O

Page 47: TITRASI REDOKS

Contoh soal di (+) Iodum yg dibebaskan dititrasi Na2SO3 0,1 N sampai TE membutuhkan 48,8 mL

a)Berapa gr K2Cr2O7 dalam lart.

Pemecahan soal :Cr2O7

= + 14.H+ + 6e- 2.Cr3+ + 7.H2O

Cr2O7= + 6I- + 14.H+ 2Cr3+ + 3.I2 + 8.H2O

6e-

2S2O3= + I2 S4O6

= + 2I-

2e-

Meq Na2S2O3 setara meq K2Cr2O7

Lrt K2Cr2O7

Lrt KI >>

Page 48: TITRASI REDOKS

V x Ntio setara meq K2Cr2O7 294,18 Mr,K2Cr2O748,8 x 0,1 x ------------ = W.K2Cr2O7 6 0,2393 gr = berat bikromat

b) Bila berat bikromat di a) dilarutkan dalam volume1 liter, berapa vol diperlukan utk menitrasi 3.402 grFeSO47H2O dalam suasana asam.

Solusi : * cari N K2Cr2O7, * TE meq K2Cr2O7 setara meq FeSO47H2O

Page 49: TITRASI REDOKS

BROMATOMETRI KBrO3

-Oksidator kuat, dg laju reaksi rendah-Standard primer (KBrO3) / kering dg t 150 – 180oC-Stabil-Indikator MO, MR , , α.Naftaflavon , Quinoline-Banyak digunakan utk penentuan senyawa organik

-Reaksi yg terjadi.

-BrO3- + 6.H+ + 6e- Br- + 3.H2O

1 greq KBrO3= 1/6 mol Eo = 1,44 %

Penentuan untuk asam2 organik (Oksin),

BROMATOMETRI

Page 50: TITRASI REDOKS

Dari reaksi terlihat untuk konversi BrO3- perlu H+

Untuk mempercepat reaksi konversi dilakukan pemanasan dalam asam kuat.

Selama titrasi ion BrO3- tereduksi Br2 , kelebihan

Ion ini menyebabkan warna kuning pucat, shg kurangTegas pada penentuan TE perlu indikator z.warnaMO atau MR (indikator ini tdk reversibel shg tdk termasuk ind redoks)

Aplikasi bromatometri banyak digunakan utk penen-tuan arsen dan antimon valensi III, penetapan dilakukan dg adanya Sn val IV

Page 51: TITRASI REDOKS

Penentuan antimon dlm tartar emetic Tartar emetic tartar dr antimon trivalen dg rumolK(SbO)C4H4O6. Ketika lrt garam ini dititrasi dg KBrO3 dg adanya HClTerjadi reaksi :

3.K(SbO)C4H4O6 + KBrO3 + 15.HCl

3.SbCl5 + KHC4H4O6 + KBr + 6.H2O

Dalam reaksi Sb (III) Sb (V) 2 e- tertransfer

1greq Sb = ½ mol

Indikator yg biasa digunakan Metil Jingga atau Metil merah.

Page 52: TITRASI REDOKS

Contoh lain : penentuan Mg dlm lrt Mg

Dengan Metoda hidroksikuinolin Metoda ini berdasar reaksi :

MgCl2 + 2.H(C9H6NO) + 2.NH4OH

Mg(C9H6NO)2 + 2.NH4Cl + 2.H2O Mg Hidroksikuionolat (endapan)

Endapan disaring , cuci dilarut dalam HCl, hidroksi-kuinolin yang dilepas di titrasi dg lrt KBrO3 dg adanyaKBr, reaksi yg terjadi :

KBrO3 + 5.KBr + 6.HCl 3Br2 + 6.KCl + 3.H2O

H(C9H6NO) + 2.Br2 HC9H4Br2NO + 2.HBr

Page 53: TITRASI REDOKS

Dari persamaan reaksi terlihat 1 atom Mg ekuivalendg 2 mol hidroksikuinolin, yang masing-masing ekuivalen dg 4 atom Br, 1 greq Mg = 1/8 mol

Metoda ini mempunyai presisi analisis 0,03 mg lbh tinggi dr metoda gravimetri sbg Mg2P2O7

metoda ini dapat digunakan untuk penentuan Mg dengan adanya Al3+ dan Fe3+ , yg sebelumnya di-ubah dulu menjadi kompleks tartratnya.

Page 54: TITRASI REDOKS

IDO -IODIMETRI

* Kalium iodat KIO3 banyak dipakai dlm Kimia Analit

IO3- + 5I- + 6.H+ 3I2 + 3.H2O

* Pemakaian iodium sbg reagen Redoks reduktor* Sistim iodium dapat berfungsi oksidator

I2(s) + 2e- 2I- Eo = 0,5345 voltI3- + 2e- 3I- Eo = 0,536 volt

* I2 oksidator lemah , iodida reduktor lemah* Kelarutan KIO3 dlm air cukup baik

Page 55: TITRASI REDOKS

* I2 larut dalam KI dingin* Perlu disimpan ditempat gelap* Bukan standard primer perlu standardisasi dg *) As2O3 dan *) Na2S2O3.5H2O

lrt thio sulfat perlu di standardisasi lebih dulu dg K2Cr2O7

•indikator amilum / kanji•(I-) << 10-5 M dapat ditekan dg mudah oleh amilum

•Kelarutan I- -- Amilum << dlm air pe (+) nya dila kukan mendekati TE / TA.

Page 56: TITRASI REDOKS

Reaksi – reaksi yang terjadi

a.Iodium – thiosulfat larutan iodium dalam KI dg suasana netral / asam

I3- + 2.S2O3= 3I- + S4O6

=

Selama titrasi S2O3I- terbentuk, larutan tidak ber warnaTahap reaksi yg terjadi :

S2O3= + I3- S2O3I- + I3- titrasi berjalan

S2O3I- + I- S4O6= + I3-

S2O3I- + S2O3= S4O6

= + I- warna indk pH 5 muncul.

Page 57: TITRASI REDOKS

b. Reaksi dg Cu

Kelebihan KI bereaksi dg Cu2+ CuI + I2

2.Cu2+ + 4.I- 2.CuI + 4.I2

2.Cu2+ + 3.I- 2.CuI + 4 I3-

I- sbg reduktor

Cu2+ + e- Cu+ Eo = 0,15 volt

I2 + 2.e- 2I- Eo = 0,54 volt

Cu2+ + I- + e- CuI Eo = 0,86 volt

Hasil terbaik dilakukan pd pH 4. dan 4% KI, suasana Basa Cu2+ sulit dioksidasi.

Page 58: TITRASI REDOKS

Penmbahan lrt thio Na2S2O3 dilakukan perlahan Lahan krn iodium yg teradsorbsi dilepas sedikit demi sedikit.

Adanya Cl- akan mengganggu reaksi pada saat titrasi berlangsung. Iodida tdk mampu mereduksi Cu2+ secara kuantitatif.

c. Reaksi dengan O2 terlarut.

Metode ini pemanfaatan reaksi ini adalah metodeWinkler diapakai untuk menentukan O2 terlarutDilakukan pd pH 9.

Dasar metoda winkler

Page 59: TITRASI REDOKS

Dasar metoda Winkler

* reaksi O2 dengan Mn2+ dalam media alkali* pe (+) H+ MnOH berubah MnI•eq Iodium dengan O2 terlarut dititrasi dg Na2SO3•Pada pH 9

•Reaksi yang terjadi :

•2 Mn2+ + 4.OH + O2 2.MnO2 + 2.H2O

•MnO2 + 4H+ + 2.I- I2 + Mn2+ + 2.H2O

•Sumber kesalahan penentuan O2 terlarut karena •Adanya reduktor SO3

=, S2O3=, Fe2+, Mn2+

•Kesalahan ini dpt diatasi dengan membandingkan •Lrt blanko terutama anal lingkungan terpolusi.

Page 60: TITRASI REDOKS