titrasi asam basa 2

28
TITRASI ASAM BASA

Upload: avivah-nasution

Post on 22-Jun-2015

2.470 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

  • 1. TITRASI ASAM BASA

2. PRESENTED BY : RIZKI NASRULLAH Syarah Sukmawaty Lita Nuradri Yani Luvty Sofy Lestari D Febi Ramadhani M Avivah Azaniah12330068 12330027 12330058 12330089 12330093 12330104 3. Apa siTitrasi itu ?Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dan dapat pulamenentukan konsentrasinya. 4. ISTILAH-ISTILAH DALAM TITRASI 5. Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M (molaritas). 6. Larutan baku primeradalah suatu larutan yang telah di ketahui secara tepat konsentrasinya melalui metode gravimetri, nilai konsentrasi di hitung melalui perumusan sederhana, setelah di lakukan penimbangan teliti zat pereaksi tersebut dan di larutkan dalam volume tertentu. 7. Larutan baku sekunder adalah suatu larutan dimana kosentrasinya ditentukan dengan jalan pembakuan gunakan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri 8. Larutan Titranadalah larutan baku sekunder, yaitu larutan yang berada didalam buret, dan larutan yang harus dibakukan dahulu dengan larutan pembaku karena larutan baku sekunder umumnya tidak stabil strukturnya dan bisa berubah oleh pengaruh udara dan cahaya sehingga harus dibakukan terlebih dahulu. 9. Larutan Titratadalah larutan baku primer, yaitu larutan yang biasanya berada didalam erlemeyer yang digunakan untuk membakukan larutan baku sekunder, larutan baku primer sangat stabil dan tidak mengalami perubahan struktur karena pengaruh udara ataupun cahaya, karena itu digunakan sebagai larutan pembaku. 10. Indikator adalah zat yang ditambahkan untuk menunjukkan tanda perubahan pada saat titrasi berakhir yang dikenal dengan istilah titik akhir titrasi 11. Titik Ekuivalen adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stokiometri antara zat yang dianalisis dan larutan standar 12. TEORI-TEORI ASAM BASA 13. TeoriArrhenius Dalam teori tentang penguraian (disosiasi ) elektrolit, mengajukan bahwa elektrolit yang dilarutkan di dalam air terurai menjadi ion ion elektrolit yang kuat terurai sempurna. Asam Arrhenius ialah zat yang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion H+. Basa Arrhenius ialah zat yang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion OH-. Asam : HCL, HNO3, H2SO4 Basa : NaOH, KOH, Ca(OH)2, NH3 HCl + NaOH NaCl + H2O Asam Basa Garam Air 14. Teori Brnsted and Lwry Menurut teori ini : proton ( H+ ) ke zat yang lain. Basaadalah zat yang dapat menerima proton ( H+) dari asam. Contoh : HCl (g) + H2O (l) H3O+ (aq) + Cl- (aq) Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2 Asam adalah zat yang dapat menyumbangkan 15. TeoriLewis memungkinkan penggolongan asam basa digunakandalam reaksi dimana baik H+ maupun OH- tidak ada. Dalam teori Lewis, asam adalah penerima pasangan elektron dan basa adlah penerima pasang elektron. Asam adalah zat yang mempunyai orbital yang belum penuh dan kekurangan elektron. Basa adalah zat yang memiliki pasangan elektron yang dapat di gunakan bersamaan. 16. Atau dapatdisimpulkan TeoriAsamBasaAreheniusMelepaskan ion H+Melepaskan ion OH-Brnsted and LwryDonor ProtonAkseptor ProtonLewisAkseptor pasangan ElektronDonor pasangan Elektron 17. Prosedur Titrasi Pertama zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret. Kemudian zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer) lalu ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran. Setelah itu tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien. Kemudian rangkai alat titrasi dengan baik, yaitu dengan menempatkan buret tepat berdiri tegak dan wadah titrat tepat dibawah ujung buret. Terakhir atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Kemudian hentikan titrasi. 18. Set Alat Titrasi 19. GRAFIK DAN KURVA DALAM TITIK EQUIVALEN 20. DalamASAM KUAT dengan BASA KUAT 21. DalamASAM LEMAH dan BASA LEMAH 22. Asam Lemah dengan Basa Kuat 23. Asam Kuat dengan Basa Lemah 24. INDIKATOR 25. adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna indikator 26. Cara perhitungan : Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basaMol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai: NxV asam = NxV basa 27. Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi: nxMxV asam = nxVxM basa keterangan : N= Normalitas V= Volume M= Molaritas 28. Terima Kasih