titin indrawati (j1b 013 116)

22
TUGAS ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN MESIN PENANAM JAGUNG (GRAIS SEEDER) DISUSUN OLEH: NAMA : TITIN INDRAWATI NIM : J1B 013 116 PRODI : TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM

Upload: titin-indrawati

Post on 12-Jul-2016

26 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

din

TRANSCRIPT

Page 1: Titin Indrawati (j1b 013 116)

TUGASALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN

MESIN PENANAM JAGUNG (GRAIS SEEDER)

DISUSUN OLEH:

NAMA : TITIN INDRAWATINIM : J1B 013 116PRODI : TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRIUNIVERSITAS MATARAM

2016

Page 2: Titin Indrawati (j1b 013 116)

ii

KATA PENGATAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat

menyusun dan Menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa

teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,

semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca

sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Mataram, April 2016

Penyusun

Page 3: Titin Indrawati (j1b 013 116)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................   i     

KATA PENGATAR......................................................................................   ii

DAFTAR ISI..................................................................................................   iii    

BAB I      PENDAHULUAN1.1  Latar Belakang............................................................................................ 11.2  Tujuan......................................................................................................... 1

BAB II    LANDASAN TEORI2.1. Pengertian Alat dan Mesin Penanam.......................................................... 32.2 Fungsi Mesin Penanam................................................................................ 3 2.3Pengertian Benih........................................................................................... 3

BAB III    GAMBAR DAN FUNGSI MESIN PENANAM3.1 Gambar Mesin Penananm Jagung (Grais Seder)......................................... 4      3.2 Keterangan Gambar..................................................................................... 5

BAB IV    PEMBAHASAN3.1 Penjelasan Fungsi Dari Bagian Mesin Penananm Jagung (Grais Seder)..... 6      3.2 Faktor-Faktor .............................................................................................. 8      

BAB V   PENUTUPKesimpulan...... ................................................................................................. 10Saran ................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Titin Indrawati (j1b 013 116)

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam bidang pertanian kegiatan penanaman merupakan salah satu

kegiatan yang cukup penting dan juga menentukan hasil pertanian. Perkembangan

pertanian meliputi pekembangan alat/mesin pengolahan tanah. Namun tidaklah

hanya sampai disana, dalam kegiataan penanam juga memiliki perkembangan

terutama terkait dengan alat/mesinnya. Alat/mesin pertanian selalu berkembang

sejalan dengan berkembangnya tingkat peradaban manusia. Walaupun demikian,

para petani di Indonesia belum mengetahui adanya alat/mesin penanam. Petani

Indonesia masih memakai cara-cara tradisional dalam kegiatan penanaman, cara-

cara itu selain menghabiskan tenaga dan waktu, juga menghabiskan biaya.

Dengan demikian sudahlah menjadi kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa

teknik pertanian untuk memperkenalkan alat/mesin penanam yang modern

tersebut sehingga dengan penggunaan alat/mesin penanam diharapkan menghemat

waktu dan tenaga. Hasil yang didapat akan lebih memuaskan dibanding dengan

memakai cara tradisional. Selain meringankan dalam kegiatan penanaman juga

dapat mengetahui dosis penggunaan benih yang tepat yang telah diperhitungkan

sebelum kegiatan penanaman.

Pada praktikum kali ini akan dikenalkan dua jenis alat dan mesin penanam,

yaitu Seeder. Seeder yang digunakan adalah untuk menanam jagung. Penggunaan

alat mesin pertanian untuk penanaman tersebut dapat memudahkan petani dalam

melakukan penyebaran benih maupun penanaman bibit.

1.2. Tujuan

Tujuan penggunaan mesin penanam adalah untuk meletakkan benih

dengan jumlah tertentu dan seragam (kecuali peralatan penanam broadcasting).

Mesin – mesin tersebut dirancang untuk lima fungsi utama:

1. Untuk membuka lahan dengan pembuka alur,

2. Untuk menempatkan benih secara terkontrol / dengan dosis tertentu,

3. Untuk meletakkan benih pada kedalaman dan jarak tanam yang tepat,

Page 5: Titin Indrawati (j1b 013 116)

2

4. Untuk menutup benih dengan tanah dalam kedalaman yang tepat, dan

5. Untuk tanah di sekitar benih yang sudah ditanam untuk tanah yang baik

dan lembab.

Page 6: Titin Indrawati (j1b 013 116)

3

BAB IIDASAR TEORI

2.1. Pengertian Alat dan Mesin Penanam

Alat dan mesin penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk

menempatkan benih, tanaman, atau bagian tanaman pada areal yang telah

disiapkan baik di dalam ataupun di atas permukaan tanah. Tujuan penanaman

adalah menempatkan biji di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan

tegakan yang baik, tanpa harus melakukan penyulaman. Alat mesin penanam yang

digunakan yaitu seeder (Purwadi, 1990).

Alat dan Mesin Pertanian dapat membantu petani dalam mengatasi

masalah keterbatasan tenaga kerja. Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat

membantu petani dalam memperluas garapan dan intensitas tanam serta

pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu.( Alihamsyah 1991, hal.108)

2.2. Fungsi Mesin Penanam

Fungsi mesin penanam, yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada

kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat penanam

akan menutup dengan tanah kembali (Ciptohadijoyo dan Bambang P 1991, hal. 1)

2.3. Pengertian Benih

Benih adalah bahan pertanaman berupa biji yang berasal dari biji yang

terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang telah mengalami seleksi

atau pemiliham. Dan biji adalah hasil dari persarian suatu tanaman ( Soedianto,

1982, hal. 9)

Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah

pada kedalaman tertentu atau menyebarluaskan biji di atas permukaan tanah atau

menanamkan tanaman di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan

perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik (Irwanto 1980)

Page 7: Titin Indrawati (j1b 013 116)

4

BAB IIIGAMBAR DAN FUNGSI MESIN

3.1. Gambar Mesin Penanam Jagung

Gambar Mesin Penanam Jagung (Grains Seeder) Dua Mulut

Gambar Mesin Penanam Jagung (Grains Seeder) Satu Mulut dengan Penutup Tanah

1

23

4

3

12

4

5

Page 8: Titin Indrawati (j1b 013 116)

5

Keterangan Gambar I :

1. Penampung Biji (seed box)

2. Mulut Penanam

3. Mesin

4. Tangkai Genggam Dorong

5. penyendok benih (untuk mengatur jumlah dan saat keluarnya benih dari seed

box)

Keterangan Gambar II:

1. Penampung Benih (seed box)

2. Penutup Tanah (cover chain)

3. Tangkai Genggam Dorong/ pengarah

4. Mulut Penanam

Page 9: Titin Indrawati (j1b 013 116)

6

BAB IVPEMBAHASAN

4.1. Fungsi Dari Bagian-Bagian Mesin

Mutu benih yang dapat mencapai hasil yang maksimal mencakup mutu

genetis, mutu fisik, mutu fisiologis. Sedangkan viabilitas benih dipengaruhi oleh

fgaktor genetik dan lingkungan selama pembentukan benih. Kerusakan mekanik

akibat pengolahan, serangan mikroorganiisme, serta umur dan kemunduran benih

(Budiarti, 1993).

Beberapa sifat fisik benih yang mempengaruhi penggunaan msin penanam

adalah sebagai berikut:

a) Ukuran

b) Bentuk

c) Keseragaman bentuk dan ukuran

d) Jumlah per satuan volume

e) Ketahanan terhadap tekanan dan gesekan

Penebaran benih sesuai dengan pola penanaman yang dihasilkan dapat

digolongkan menjadi 5 macam, yaitu (Ciptohadijoyo, 1998) :

1. Broadcasting, benih disebar pada permukaan tanah tanpa alur yang jelas

2. Drill seeding, benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada

kedalaman tertentu dalam alur hingga diperoleh jalur tanaman tertentu.

3. Precion drilling, kelompok benih dijatuhkan secara random dengan

interval yang hampir sama dalam alur.

4. Hill dropping, benih ditanam secara tunggal dengan interval yang hampir

sama dalam alur.

5. Chekrow seeding, benih diletakkan pada tempat tertentu hingga diperoleh

lajur tanaman dengan dua arah yang sama.

Page 10: Titin Indrawati (j1b 013 116)

7

Alat yag digunakan untuk menyebar dan membuat lubang sekaligus

untuk tempat benih yang akan ditanam, alat tersebut menggunakan tenaga

manusia dan alatnya disebut job seeder. Alat ini merupakan salah satu jenis alat

hand seeder. Pada dasarnya alat dan mesin penanam benih (seeder) atau seed drill

ini terdiri dari:

a. tempat penampung benih (seed box)

b. penyendok benih (untuk mengatur jumlah dan saat keluarnya benih dari seed

box)

c. pengarah benih (seed tube),

d. pembuat alur pada tanah (furrow opener)

e. penutup alur (cover chain)

gambar dan fungsi bagian-bagian dari mesin seder:

1.Hopper

Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang berada di atas,

yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan atau ditanam

pada tanah.

2.Seed Matering Device (SMD)

Page 11: Titin Indrawati (j1b 013 116)

8

Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada

posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benih.

3.Furrow Opener

Furrow opener berfungsi sebagai pembuka alur tanam yang akan dimasuki

oleh benih (biji-bijian).

4.Feed Tube

Feed tube berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi sebagai

penyalur pengeluaran benih dari hopper.

5.Covering Device

Corvering device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga tidak

terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat menguap) yang bisa

menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak tumbuh.

4.2. FAKTOR FAKTOR

Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi pada kerja alat penanam

(Purwadi, 1990) :

a. Penyiapan tanah

Pelumpuran pada sawah harus dilakukan dengan baik dari bila

penanaman dilakukan secara manual. Kedalaman air diatas lumpur sebaiknya

sedalam 0.5 - 2.0 cm, selain itu sawah juga sebaiknya lebih keras dibandingkan

dengan ditanam secara manual, hal tersebut bisa diperoleh secara

mengeringkan beberapa saat, kemudian diairi lagi.

b. Tanaman persemaian bibit

Tanah persemaian bersih dari batu dan memberi air yang berlimpah pada

kotak tanah persemaian sehingga lembek dan pengambilan bibit oleh alat

penanam mudah.

c. Bibit

Page 12: Titin Indrawati (j1b 013 116)

9

Yang memiliki ketinggian kekerasan dan jarak antara bibit yang seragam

merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses penanaman secara

mekanis.

d. Penambahan bibit

Pemberian bibit adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan

kapasitas kerja yang baik, karena dalam penanaman yang cukup luas kita akan

membutuhkan bibit tambahan ditengah sawah.

e. Kondisi air sawah dan tanah sawah

Kekerasan tanah, kedalaman air dan sisa jerami yang mengapung akan

sangat berpengaruh terhadap ketepatan pengoperasian alat penanaman.

f .Kecepatan

Kecepatan maju alat tanam sangat berpengaruh langsung terhadap

kapasitas kerja, juga terhadap ketelitian penanaman. Kecepatan maju yang baik

adalah 0.3 - 0.6 m/s.

g. Lebar dan kedalaman kerja

Dimana lebar kerja harus sama antara satu alur berikutnya, maka perlu

memasang penanda tengah dan penanda samping alur. Kedalaman penanaman

2.0 - 2.6 cm.

h. Prosentase kegagalan penanaman

Kegagalan disebabkan kedalaman penanaman, kekerasan tanah dan curah

hujan yang tidak mendukung proses penanaman dan bibit mengapung lagi

setelah ditancapkan.

i. Mekanisme penanaman

Dilakukan pengecekkan total alat penanam sebelum beroperasi dan dapat

memperkirakan jumlah bibit yang harus di muat sehingga paling tidak harus

mencukupi penanaman sampai jalur berikutnya.

j. Ukuran lahan

Penting untuk kapasitas lapang. Biasanya dipergunakan 16 - 18 kotak

benih setiap 10 are luas lahan.

k. Lintasan penanaman

Page 13: Titin Indrawati (j1b 013 116)

10

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mesin penanam drill seeder merupakan jenis penanam benih biji-bijian

dan dapat digunakan pada tanah yang kering.

2. Besarnya pembukaan pada seed matering device (SMD) mempengaruhi

jumlah benih yang keluar. Semakin besar pembukaan SMD semakin

banyak benih yang dikeluarkan.

3. Semakin besar pembukaan SMD semakin tinggi kecepatan kerja mesin

penanam dan semakin besar kebutuhan benih yang dibutuhkan per hektar

areal luasnya.

A. Saran

1. Benih yang dipakai pada percobaan sebaiknya diganti setiap periode

waktu.

2. Benih yang digunakan hanya terbatas pada padi, saran percobaan

berikutnya dilakukan dengan bibit yang lain.

3. Alat sebelum digunakan untuk praktikum diperiksa kondisinya terlebih

dahulu untuk mengurangi kesalahan yang terjadi.

4. Hendaknya alat dan mesin yang ada dalam laboratorium dirawat dan

dibersihkan dengan baik.

Page 14: Titin Indrawati (j1b 013 116)

11

DAFTAR PUSTAKA

Alihamsyah, T. 1991. Analisis Biaya dan Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian dalam suatu Usaha Tani. Dalam Kumpulan Materi Latihan Peningkatan Ketrampilan Pelaksanaan Penelitian Pengembangan Sistem Usaha Tani. Proyek Penelitian Pertanian Lahan Pasang Surut dan Rawa.

Budiarto, T. 1993. Pengaruh Tingkat Kerusakan Metode Ekstraksi Dan Penggunaan Fungisida Terhadap Varietas Benih Coklat, Buletin Agronomi. XIV (3)

Ciptohadijoyo, Sunarto dan Bambang Purwantana. 1991. Alat dan Mesin Pertanian II. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ciptohadijoyo, Sunarto dan Radi, S.TP. 2008. Buku Panduan Praktikum Mesin Produksi Pertanian. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Jacobs,Clinton O., 1983, William R. Harrel, Agricultural Power and Machinery,

McGraw-Hill Book Company, New York

Irwanto, A. Kohar, Ir. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor. LTAS Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian. Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.

Purwadi, T. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Edisi keenam. Gadjah Mada

University Prees. Yogyakarta.

Soedianto, dkk. 1982. Bercocok Tanam Jilid I. CV Yasaguna. Jakarta.

Sukirno, Ir. 1999. Diktat Kuliah Mekanisasi Pertanian. Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.