tinjauan pustaka sel.docx

Upload: edwinda-desy-ratu

Post on 10-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    1/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    1

    Sel pada Makhluk Hidup

    Edwinda Desy Ratu

    102010229

    Kelompok D7

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    2010

    PENDAHULUAN

    Sel adalah unit terkecil yang ada pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup oleh sel.

    Tubuh manusia dibangun oleh milyaran sel dengan 200 tipe sel yang berbeda. Sel merupakan

    bentukan yang kecil dan rumit. Sulit untuk melihat struktur dan menemukan komposisi

    molekulernya, lebih sulit lagi untuk memahami kerja setiap komponennya. Dengan mengetahuibagaimana sel berkomunikasi dengan lingkungan, dengan sel disampingnya serta bagaimana sel

    bisa mengenal benda asing akan memudahkan kita memahami prinsip-prinsip dalam

    transplantasi atau donor darah misalnya.

    DEFINISI DAN SEJARAH PENEMUAN SEL

    Secara singkat sel merupakan satuan minimum kehidupan. Semua organisme,

    tumbuhan, hewan, dan mikroba terdiri dari sel. Sel hanya berasal dari sel yang sebelumnya.

    Sel pertama kali ditemukan oleh Rober Hooke (1665) pada gabus tutup botol. Hooke

    merupakan orang pertama yang menyebut istilah sel, dalam bahasa latin cellula yang berarti

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    2/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    2

    bilik kecil. Kemudian Hooke melihat perbedaan antara sel gabus dengan sel yang hidup Karena

    di dalam sel hidup terdapat cairan kental seperti jus (juice like) yang kemudian disebut

    protoplasma.

    Kurang lebih 200 tahun kemudian Matias Schleiden dan Thedor Schwan menegakkan

    penemuan Hooke. Schleiden menyatakan bahwa tumbuhan tersusun atas sel-sel. Dari

    penemuan Schleiden dan Schwan inilah muncul konsep dasar teori sel yaitu sel merupakan

    satuan unit terkecil dari kehidupan.

    Di tahun 1835 Dujardin menyatakan bahwa di dalam sel terdapat suatu zat yang kental.

    Zat inilah yang sekarang disebut protoplasma. Sebelumnya Robert Brown juga menemukan inti

    sel. Di pertengahan abad ke 19 itulah tercetus konsep yang menyatakan sel berasal dari sel

    yang telah ada seperti yang dikemukakan Virchow omnis cellula. Menjelang abad ke 20 banyak

    pakar menemukan berbagai jenis struktur di dalam sel. Misalnya Bend menemukan

    mitokondria, Golgi menemukan diktiosoma dan Boun menemukan ergastoplasma.[1]

    TEORI ABIOGENESIS DAN BIOGENESIS

    Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini

    menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan

    terjadi secara spontan (generatio spontanea).

    Ilmuan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni

    Aristoteles (384-322 SM). Dengan melihat organisme di sekelilingnya, Aristoteles berkesimpulan

    bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluat dari

    dalam tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari

    lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur.

    Ilmuan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham (1700). Ilmuan ini

    melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong daging.

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    3/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    3

    Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuan tersebut kemudian

    berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari air kaldu.[1]

    Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi.

    Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Para ilmuan yang mendukung teori

    biogenesis adalah Fransisco Redi (1626-1697), Abbe Lazzaro Spallanzani (1729-1799), dan Louis

    Pasteur (1822-1895). Ketiga ilmuan ini melakukan percobaan dan membuktikan teori

    biogenesis.[2]

    Percobaan Fransisco Redi

    Fransesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menentang

    teori abiogenesis. Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging segar dan dua

    toples. Stoples pertama diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka (tidak ditutup), sedangkan

    stoples kedua diisi daging dan ditutup rapat.

    Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat larva. Redi

    berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian

    bertelur. Untuk meyankinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua.

    Kali ini stoples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi hubungan dengan udara, tetapi

    lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah beberapa hari, didapatkan daging dalam stoples tersebut

    membusuk, tetapi dalam daging tersebut tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak

    adanya larva ini karena lalat tidak bias menyimpan telurnya di dalam daging. Oleh karena itu,

    Redi berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk.[2]

    Percobaan Lazzaro Spallanzani

    Pada percobaan Spallanzani digunakan air rebusan dari daging (air kaldu). Air kaldu

    tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu I

    dibiarkan terbuka. Sementara itu, setelah air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu kemudian

    ditutup rapat menggunakan gabus.

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    4/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    4

    Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh dan berbau busuk yang

    disebabkan oleh aktifitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berasal dari udara bebas

    yang masuk ke labu I karena tidak ditutup. Pada labu 2, ternyata tidak ada perbedaan dari

    sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya air kaldu ini disebabkan tidak adanya udara yang

    masuk ke dalam labu.[1,4]

    Percobaan Louis Pasteur

    Louis Pasteur melakukan percobaan dengan mendidihkan kaldu pada labu, kemudian

    labu ditutup dengan pipa seperti huruf S (leher angsa) sehingga mulut labu tetap terbuka.

    Kondisi tersebut memungkinkan udara yang dibutuhkan untuk kehidupan tetap dapat masuk

    dan hasil percobaannya setelah beberapa hari ternyata kondisi kaldu tetap jernih (bening) dan

    steril. Berdasarkan hasil percobaan ini Louis Pasteur mengambil kesimpulan bahwa semua

    kehidupan berasal dari telur dan semua telur berasal dari sesuatu yang hidu (Omne Vivum ex

    ovo, omne ovum ex vivo). Namun kesimpulan percobaan itu belum dapat menjawab dari mana

    asal kehidupan sesungguhnya.

    Hasil percobaan Louis Pasteur dikritisi oleh sekelompok ahli dari paham vitalisme.

    Paham vitalisme menyatakan adanya kekuatan dari luar alam. Kekuatan ini memiliki peranan

    yang esensial dalam mengatur segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Kekuatan yang

    dimaksud adalah Tuhan (Gaya Vital/Elan Vital). Pandangan vitalisme ini menganggap gejala

    yang terjadi pada makhluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasarkan peristiwa fisika

    kimiawi belaka.[3]

    Teori Sel

    Schwann dan Schleiden (1838) menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan memiliki

    kesamaan, yaitu tubuhnya tersusun atas sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan

    menjadi suatu teori sel sebagai berikut:

    Sel merupakan satuan struktural organisme hidup

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    5/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    5

    Sel merupakan satuan fungsional organisme hidup Sel berasal dari sel dan organisme tersusun atas sel-sel

    Semua sel hidup melakukan aktifitas metabolisme. Material secara konstan datang dan

    keluar dari sel. Informasi genetik dari inti dikirim ke sitoplasma, protein, serta substansi lain

    dirombak, kemudian disintesis oleh organel-organel sel. Isi sel tersebut harus dalam gerakan

    yang konstan untuk menjaga adanya aktifitas tinggi. Gerakan tersebut dinamakan siklosis

    (aliran sitoplasma). Siklosis ini terjadi oleh adanya aliran internal yang disebabkan kontraksi

    mikrofilamen, yaitu serabut protein padat yang menggunakan ATP untuk mengurangi atau

    memanfaatkan kekuatan fisik. Kecepatan siklosis dipengaruhi oleh adanya sitoskeleton.

    Sitoskeleton terdiri atas mikrofilamen, filament intermediet, dan mikrotubul. Mikrotubul

    tersusun oleh tubulin (unit protein) yang berfungsi untuk mengukur gerakan kromosom selama

    pembelahan sel, penyusun silia, flagella, dan organel-organel untuk lokomosi.[1,4]

    STRUKTUR, FUNGSI, DAN BAHAN PENYUSUN SEL

    Sel adalah suatu pabrik yang di dalamnya dapat disintesis ribuan molekul yang sangat

    dibutuhkan oleh organisme. Ukuran sel bervariasi tergantung fungsinya. Bentuk sel juga

    tergantung tempat dan fungsinya. Garis tengah sel bervariasi antara 0,1 1,0 m. sel paling

    besar adalah sel telur angsa, sedangkan sel terpanjang adalah sel otot dan sel saraf.

    Berdasarkan jumlah sel penyusunnya maka organisme dibedakan menjadi organisme uniseluler

    (terdiri dari satu sel) dan multiseluler (terdiri dari banyak sel). Sel yang hidup mempunyai

    struktur yang sama, yaitu terdiri dari membrane plasma, nukleus (inti sel) atau nukleolid pada

    prokariota, sitoplasma, serta organel-organel yang tedapat di dalamnya.[1]

    Bentuk dan ukuran sel bermacam-macam, tergantung pada tempat dan fungsi dari

    jaringan yang disusunnya. Organel di dalam sel mempunyai fungsi yang berbeda antara satu

    sama lain. Berdasarkan ada atau tidaknya dinding atau selaput inti, sel dibedakan menjadi dua,

    yaitu prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai dinding atau selaput inti, sedangkan sel

    eukariotik adalah sel yang sudah mempunyai dinding atau selaput inti.[1]

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    6/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    6

    Organisme yang tersusun oleh sel prokariotik umumnya uniseluler. Contoh organisme

    yang tersusun dari sel prokariotik adalah bakteri dengan ciri-ciri sebagai berikut:

    1. Sitoplasma dan materi genetic bercampur2. Bahan gen (asam deoksiribonukleat; DNA) terdapat dalam sitoplasma, berbentuk cincin

    (bulat)

    3. Tidak dijumpai badan Golgi, mitokondria, dan Retikulum Endoplasma (RE), tetapidijumpai adanya ribosom

    Gambar 1. Sel prokariotik

    Ciri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut:

    1. Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah2. Bahan gen di dalam inti, mitokondria, dan kloroplas (pada tumbuhan)3. Badan Goldi, mitokondria, RE dan ribosom ada4. Bahan gen (DNA) seperti pita dan tersusun spiral

    Secara umum ada 2 macam sel eukariotik yang mempunyai materi penyusun umum

    relatif berbeda, yaitu sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan dapat dilihat pada gambar 1.2

    dan 1.3.[1]

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    7/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    7

    Gambar 2.1. Sel hewan Gambar 2.2. Sel tumbuhan

    Membran Plasma

    Membran plasma berfungsi sebagai pembatas antara sel dengan lingkungan luar, dan

    pembatas antara organel dengan bahan sel lainnya. Selain sebagai pembatas membran plasma

    berfungsi sebagai:

    1. Mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk dan keluar sel danorganel

    2. Sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus (hormon) metabolit dan agensiakhas seperti bakteri dan virus

    3. Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia seperti pada membrane mitokondira,kloroplas, retikulum endoplasma dan lain-lain

    4. Sebagai reseptor perubahan lingkungan sel, seperti perubahan suhu, intensitas cahayadan lain-lain

    Bukan berkembangnya peralatan dan teknik pengamatan sel yang semakin canggih,

    maka teori tentang struktur membran plasma yang dianut saat ini adalah teori mosaik cair (fluid

    mosaic). Berdasarkan teori ini dinyatakan bahwa membran plasma mempunyai struktur ganda

    lapis (bilayers) lipid, di antara molekul-molekul lipid ini terdapat molekul-molekul protein.

    Lapisan ganda lipid mempunyai permukaan luar yang bersifat hidrofobik. Satu sisi permukaan

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    8/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    8

    hidrofilik menghadap ke daerah sitosolik dan sisi yang lain menghadap ke permukaan

    ekstrasitosolik. Molekul protein berinteraksi dengan molekul-molekul lipid dengan cara yang

    berbeda-beda. Protein ada yang menempel pada permukaan luar lipid, protein ini disebut

    dengan protein perifer. Selain itu ada molekul protein yang terbenam dalam lapisan lipid,

    protein ini disebut protein integral. Protein integral terbagi atas dua kelompok yaitu protein

    yang terentang disebut mulai dari permukaan dalam sampai ke permukaan luar lapisan ganda

    lipid, protein ini disebut protein transmembran. Protein integral yang lain sebagian molekulnya

    terbenam dalam lapisan ganda lipid dan sebagian yang lain muncul di permukaan. Membran

    plasma yang sebagian besar disusun oleh lipid ini menyebabkan membrane plasma tidak kaku

    dan bersifat fleksibel. Struktur membran plasma model mosaik cair ini dikemukakan oleh Singer

    dan Nicolson.[1,2]

    Selain lipid dan protein membran plasma juga mengandung karbohidrat. Karbohidrat

    menempel pada protein integral, perifer, dan pada molekul lipid. Jenis karbohidrat yang

    menempel pada membran plasma tergantung pada fungsi membran plasma tersebut. Dengan

    kata lain karbohdrat yang terdapat pada membran sel akan berbeda dengan karbohidrat yang

    terdapat pada mitokondria maupun membran retikulum endoplasma. Demikian juga

    karbohidrat pada membran sel hewan akan berbeda dengan karbohidrat pada membran sel

    bakteri.[1]

    Gambar 3. Struktur membran plasma

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    9/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    9

    Gerakan molekul atau ion yang terjadi pada membran sel dan organel-organel lainnya

    adalah difusi, osmosis, endositosis, eksositosis, dan transport aktif. Difusi dan osmosis disebut

    gerakan pasif karena tidak membutuhkan energy. Transport aktif, seperti endositosis, dan

    eksositosis, disebut transport aktif karena membutuhkan energi. Berikut gerakan-gerakan yang

    melewati membran sel:

    1. DifusiDifusi adalah peristiwa perpindahan molekul-molekul suatu zat dari larutan yang

    berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah melalui membran

    semipermeable. Peristiwa difusi dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari. Jika kita

    meneteskan tinta pada air, molekul-molekul tinta akan bergerak dan tersebar merata

    mengisi ruang yang ada.

    Pada suatu sel juga dapat terjadi difusi. Pada difusi sel, pergerakan molekul

    melintasi membran dipengaruhi oleh gradient konsentrasi (membran bersifat

    permeabel terhadap molekul tersebut). Jika suatu molekul terkonsentrasi lebih banyak

    pada satu sisi suatu membran dari pada sisi lainnya, selalu ada kecenderungan molekul

    tersebut akan berdifusi menembus membran untuk menurunkan gradien konsentrasi.

    Salah satu peristiwa biologis yang melibatkan difusi ialah pengambilan oksigen

    oleh sel melalui respirasi selular. Oksigen yang terlarut berdifusi menembus membran.

    Selama proses respirasi selular yang membutuhkan okigen terus berlangsung, difusi

    oksigen ke dalam sel juga akan terus berlangsung. Hal ini dikarenakan gradien

    konsentrasi mendukung terjadinya pergerakan dengan arah tersebut.[5]

    2. OsmosisOsmosis adalah difusi saring molekul air melalui membrane permeabel selektif;

    yaitu membran yang tidak dapat dilalui secara bebas oleh semua zat terlarut yang ada.

    Zat yang tidak dapat berdifusi harus memiliki konsentrasi yang lebih tinggi di satu sisi

    membran dibandingkan dengan sisi yang lainnya.

    Osmosis molekul air ke dalam larutan yang lebih kental (konsentrasi air lebih

    rendah) meningkatkan volume dan tekanan hidrostatik laruta. Dalam wadah dengan

    volume yang tetap, pada akhirnya tekanan hidrostatik molekul air mampu

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    10/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    10

    menyeimbangkan tekanan osmotik yang menggerakkan molekul air untuk menurunkan

    gradien konsentrasinya, sehingga difusi saring tidak terjadi lagi.[6]

    3. EndositosisEndositosis merupakan mekanisme pemindahan benda dari luar ke dalam sel.

    Membrane sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan memakan benda yang

    akan dipindahkan ke dalam sel. Di dalam sel benda tersebut dilapisi oleh sebagian

    membran sel yang terlepas dan membentuk selubung.

    Proses makan pada amoeba adalah contoh mudah untuk menggambarkan

    proses endositosis. Endositosis membran sel pada amoeba, akan membentuk vakuola.

    Pada vakuola ini, tempat makanan dicerna, diseran, dan dikeluarkan sisa-sisa.

    Gambar 4. Tahapan endositosis pada ameba

    Terdapat 3 bentuk endositosis, yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis

    dengan bantuan reseptor. Proses makan pada amoeba merupakan contoh fagositosis.

    Pada proses fagositosis, benda yang dimasukkan ke dalam sel berupa zat atau molekul

    padat. Adapun pinositosis berupa zat cair.

    Berbeda dengan fagositosis dan pinositosis, pada endositosis dengan bantuan

    reseptor hanya meneriman molekul yang sangat spesifik. Di dalam lekukan membran

    plasma terdapat reseptor protein yang akan berikatan dengan protein molekul yang

    akan diterima sel.[7]

    4. EksositosisEksositosis adalah proses mengeluarkan benda dari dalam sel ke luar sel.

    Membran yang menyelubungi sel tersebut akan berdifusi atau bersatu dengan

    membrane sel. Cara ini adalah salah satu mekanisme yang digunakan sel-sel kelenjar

    untuk mengekskresikan hasil metabolisme. Misalnya sel-sel kelenjar di pankreas yang

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    11/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    11

    mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus halus. Sel-sel tersebut

    mengeluarkan enzim dari dalam sel menggunakan mekanisme eksositosis.[7]

    Gambar 5. Mekanisme eksositosis

    Sitoplasma dan Nukleoplasma

    Sitoplasma terdiri dari sitosol yang merupakan cairan bening pengisi sel, dan ruangan-

    ruangan yang dikelilingi membran yang disebut organela. Bagian pinggir sitoplasma

    terdiferensiasi menjadi selaput tipis yang disebut membrane plasma.

    Sitosol mengandung protein-protein terlarut berupa enzim, serta protein berbentuk

    filament yang disebut sitoskeleton. Banyak sekali jenis enzim yang terlarut di dalam sitosol

    atau hialoplasma. Selain enzim dan protein berbentuk filament halus, di dalam sitosol juga

    terdapat ribuan ribosom yang aktif menyintesa protein.

    Sitoplasma berfungsi memberi bentuk sel, tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia

    sel. Selain itu adanya sitoskeleton dalam sitoplasma, berperan untuk mengatur dan

    menimbulkan gerakan sitoplasma serta mengatur berbagai reaksi enzimatik.

    Nukleoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam inti sel (nukleus).

    Nukeloplasma dan sitoplasma dipisahkan oleh membran plasma rangkap yang disebut

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    12/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    12

    membran inti. Lembaran membran yang menghadap ke dalam disebut lembaran

    nukleoplasmik, sedangkan lembaran membran yang menghadap ke sitoplasma disebut

    sitosolik.[1]

    Organel Sel

    Di dalam sitoplama terdapat ruangan-ruangan yang dibatasi oleh membran. Ruangan itu

    disebut organel. Organel-organel sel tersebut adalah: retikulum endoplasma, mitokondria,

    badan Golgi, nukelus (inti sel), lisosom, peroksisom, dan vakuola. Disamping organel yang

    dibungkus oleh membrane ada pula organel yang tidak dibatasi membrane seperti ribosom.[1]

    Inti sel

    Inti sel merupakan pusat pengontrol genetik pada sel eukariotik. Kebanyakan DNA inti

    mengikat protein membentuk serabut panjang yang disebut kromatin. Selama sel membelah,

    kromatin membentuk suatu struktur kumparan disebut kromosom yang cukup tebal jika dilihat

    dengan mikroskop cahaya. Bagian terluar inti sel yang terbatas dengan sitoplasma adalah

    membran inti yang terdiri dari membran ganda dengan banyak pori. Di dalam inti terdapat

    suatu massa yang berserabut dan bergranula atau berbutir-butir yang disebut anak inti

    (nukleolus). Di dalam nukleolus terdapat DNA, RNA (asam ribonukleat), dan protein.[1]

    Gambar 4. Struktur inti sel

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    13/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    13

    Ribosom

    Ribosom merupakan suatu tempat di dalam sel yang juga merupakan tempat protein

    diproduksi. Sel-sel yang mempunyai kecepatan sintesis protein tinggi biasanya memiliki ribosom

    melimpah. Contohnya sel hati manusia memiliki beberapa juta ribosom. Di dalam sel, dijumpai

    dua macam ribosom, yaitu ribosom bebas yang terdapat di dalam sitosol dan ribosom yang

    berikatan menempel pada membran sebelah luar dari reticulum endoplasma. Protein yang

    diproduksi oleh riboson bebas akan berfungsi di dalam sitosol. Sementara protein yang

    disintesis di dalam ribosom yang berikatan umumnya berperan dalam membran itu sendiri.

    Ribosom berikatan berfungsi dalam organela tertentu seperti lisosom dan untuk di ekspor

    keluar sel seperti sel dalam pancreas atau glandula yang lain. Ribosom bebas dan ribosom

    berikatan mempunyai struktur yang identik.

    Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Ribosom bebas terlibat dalam sintesis

    protein untuk dipakai sel itu sendiri; misalnya dalam pembaruan enzim dan membran.[1,4]

    Retikulum Endoplasma (RE)

    Retikulum endoplasma merupakan organel yang memiliki hubungan beberapa bagian

    dengan sistem endomembran. Sistem endomembran adalah suatu hubungan antar membrane

    secara fisik. Banyak organel dalam sistem endomembrane bekerja sama dalam sintesis protein,

    penyimpanan, dan ekspor molekul yang penting. Retikulum endoplasma terdiri dari jarring-

    jaring membrane tubuler dan kantong yang disebut sisternae. Membran retikulum endoplasma

    memisahkan ruangan sisternal dan sitosol. Membran retikulum endoplasma melekat pada

    membran inti. Ada dua macam retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma halus

    (smooth endoplasmic reticulum, SER) dan retikulum endoplasma kasar (rough endoplasmic

    reticulum, RER). Pada retikulum endoplasma halus tidak dijumpai adanya ribosom di membran

    sebelah luarnya, sedangkan pada retikulum`endoplasma kasar dijumpai adanya ribosom di

    dinding sebelah luar membrane. Retikulum endoplasma halus dari berbagai macam sel

    berperan dalam berbagai proses metabolism yang mengikuti sintesis lemak, metabolisme

    karbohidrat, dan detoksifikasi racun. Beberapa sel menghasilkan protein yang diproduksi oleh

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    14/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    14

    ribosom yang menempel pada RE. Sebagai contoh, sel-sel pancreas menghasilkan protein

    insulin (hormon) ke dalam aliran darah.

    RE merupakan tempat utama sintesis produk sel dan juga berperan dalam transport dan

    penyimpanannya. RE kasar menonjol dalam sel yang khusus untuk sekresi protein seperti enzim

    pencernaan.[1,4]

    Gambar 5. Sketsa retikulum endoplasma

    Badan Golgi

    Badan golgi (apparatus golgi) pada sel hewan maupun sel tumbuhan pertama kali

    ditemukan oleh ahli biologi dan fisika dari Italia bernama Camello Golgi. Dengan mikroskop

    electron, badan golgi terlihat mempunyai struktur sebagai timbunan kantong kempis yang

    masing-masing tidak berhubungan. Badan golgi mempunyai fungsi yang berhubungan dengan

    retikulum endoplasma. Badan golgi terdiri dari dua sisi, salah satu sisinya berfungsi menerima

    vesikel (kantong) transpor yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma. Vesikel transpor

    mengandung molekul glikoprotein. Sementara sisi lain berfungsi mengeluarkan substansi yang

    tertinggal dalam retikulum endoplasma yang dikemas dalam vesikel transport dan merupakan

    produk terakhir. Produk ini dapat menjadi bagian dari plasma membran atau organel lainnya

    seperti lisosom.[1]

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    15/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    15

    Lisosom

    Lisosom berbentuk bulat seperti bola (berdiameter sekitar 500 mm), mengandung

    enzim-enzim yang berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel dan

    sisa-sisa, baik secara pinositosis maupun fagositosis. Lisosom dihasilkan oleh RER dan badan

    golgi. Lisosom berasal dari bahasa Yunani yang berarti badan pemecah. Lisosom berisi enzim

    hidrolitik. RER mengambil enzim dari membran bersama. Badan golgi menyempurnakan enzim

    dan melepas lisosom.

    Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intraselular. Lisosom memegang

    peranan dalam prose normal dan patologis. Pada sel fagositik, agens yang berpotensi

    membahayakan seperti bakteri, virus, ataupun toksin akan dimakan agen tersebut. Agen

    tersebut akan melebur dengan lisosom primer untuk membentuk lisosom sekunder yang

    kemudian dicerna.[1,4]

    Gambar 6. Formasi dan fungsi lisosom.

    Lisosom mencerna makanan makanan

    diambil ke dalam sel dan memutar

    kembali makanan dari intra sel. Selama

    fagositosis, sel membungkus makanan

    di dalam vakuola dengan membran yang

    merupakan lekukan dari membran

    plasma. Vakuola makanan bergabung

    dengan lisosom dan terjadilah

    pencernaan secara enzimatis. Retikulum

    endoplasma dan badan golgi berperan

    dalam produksi enzim pencernaan.

    Vakuola

    Seperti lisosom, vakuola juga merupakan sakus (kantong) berselaput. Vakuola

    mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda, tergantung fungsinya. Pada sel tumbuhan,

    vakuola berukuran besar dan merupakan vakuola sentral. Vakuola sentral kemungkinan

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    16/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    16

    membantu sel tumbuhan untuk tumbuh membesar. Dengan adanya penyerapan air, vakuola

    sentral dapat menyimpan substansi yang vital dan produk sisa metabolisme sel. Vakuola sentral

    pada bunga berfungsi untuk menyimpan pigmen untuk menarik insekta penyerbuk. Pada

    paramecium, bakteri dimakan dengan menggunakan pseudopodia, dimasukkan ke dalam

    vakuola kontraktil, lalu dicerna oleh enzim di dalamnya. Untuk Protista yang hidup di air,

    vakuola kontraktil sangat penting untuk menjaga lingkungan internal.[1]

    Gambar 7. Vakuola sel tumbuhan

    Mitokondria

    Mitokondria (tunggal = mitokondrion) memiliki struktur yang lebih sederhana

    dibandingkan dengan kloroplas. Mitokondria merupakan tempat terjadinya proses respirasi

    seluler yang mengubah energi kimia dari makanan menjadi energi kimia dan molekul pembakar

    seluler yang disebut ATP (Adenosine Tri Phosphat). Mitokondria memiliki selaput ganda serta

    selaput luar dan dalam. Selaput dalam membentuk tonjolan ke arah dalam yang disebut krista.

    Mitokondria berisi enzim-enzim oksidatif yang berpartisipasi dalam reaksi siklus Krebs.

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    17/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    17

    Gambar 8. Mitokondria

    Fungsi utama mitokondria adalah memproduksi energi dalam bentuk ATP. Energy

    tersebut dihasilkan dari penguraian nutrient seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak.[1,4]

    Mikrotubul

    Mikrotubul ditemukan di dalam sitoplasma semua sel eukariotik, berbentuk tabung

    panjang dengan ukuran diameter 25 nm dan panjang 200 nm. Dinding mikrotubul tersusun dari

    protein grobular yang disebut tubulin. Masing-masing tubulin terdiri dari dua subunit

    polipeptida yang mirip yaitu -tubulin dan -tubulin. Mikrotubul membentuk dan menopang sel

    serta menyediakan jalan pada organela yang dilengkapi motor untuk bergerak. Contohnya

    mikrotubul sebagai guide vesikel sekretori dari badan golgi menuju membran plasma.

    Mikrotubul juga terlibat dalam pemisahan kromosom selama sel membelah.[1]

    Sentriol

    Sentriol adalah organel yang berbentuk silinder dengan permukaan bergerigi. Sentriol

    mempunyai ukuran panjang 3000 5000 A dan berdiameter 2000 A. sentriol letaknya di dekat

    inti sel. Dengan mikroskop electron, sentriol tampak dikelilingi oleh mikrotubul yang tersusun

    radial ke arah luar dan susunannya seperti bintang. Pada awal profase, sentriol membelah

    membentuk spindel primer.

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    18/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    18

    Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel dan juga menjadi tempat pembentukan silia

    dan flagella. Sentriol bereplikasi dan membelah diri sebelum pembelahan sel. Setelah

    bereplikasi, setiap sentriol asli dan tiruannya pindah ke kutub nuklear yang berlawanan untuk

    memulai pembentukan apparatus spindel saat pembelahan sel.[1,4]

    Sentrosom

    Pada beberapa sel, mikrotubul tumbuh dari sentrosom, yaitu daerah dekat nukleus.

    Dalam sentrosom pada sel hewan dijumpai sepasang sentriol, masing-masing tersusun dari 9

    set mikrotubul trilet yang tersusun dalam lingkaran.[1]

    Gambar 9. Sentrosom

    KESIMPULAN

    Setiap makhluk hidup terdiri atas sel. Sel terdiri atas inti sel, membrane sel, dan

    sitoplasma. Pada sitoplasma terdapat organel-organel yang bekerja sama dengan inti dan

    membrane untuk terus melanjutkan kehidupan. Dengan mengetahui teori dan struktur-struktur

    serta fungsinya akan memudahkan kita memahami keadaan tubuh kita dan lingkungan sekitar

    kita.

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka Sel.docx

    19/19

    Sel pada Makhluk Hidup

    DAFTAR PUSTAKA

    Prastini R, Hartono B. Biologi kedokteran. Jakarta: UKRIDA. 2010

    Ferdinand F, Ariebowo M. Praktis belajar biologi. Jakarta: Visindo Media Persada, 2007

    Susilowarno RG, Hartono RS, Mulyadi, Mutiarsih TE, Murtiningsih, Umiyati. Biologi. Jakarta:

    Grasindo, 2005

    Firmansyah R, Hendrawan AM, Riandi MU. Mudah dan aktif belajar biologi. Bandung: Setia

    Purna Inves, 2007

    Karmana O. cerdas belajar biologi. Jakarta: Grafindo, 2004

    Sloane E. Anatomi dan fisiologi: Untuk pemula. Jakarta: EGC, 1995