tinjauan hukum terhadap hak …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak...

118
TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK PENGELOLAAN DALAM RANGKA KEWENANGAN KEPENTINGAN PELAKSANAAN TUGASNYA PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh : MUHAMMAD LUTHFY NIM 120200024 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

1

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK PENGELOLAAN DALAM

RANGKA KEWENANGAN KEPENTINGAN PELAKSANAAN

TUGASNYA PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

MUHAMMAD LUTHFY NIM 120200024

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Page 2: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

2

Page 3: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

i

ABSTRAK Muhammad Luthfy*

Affan Mukti, S.H., M.Hum** Zaidar, S.H., M.Hum***

Hak Pengelolaan merupakan gempilan dari hak menguasai negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya. Hak pengelolaan sebagaimana diatur dalam peraturan – peraturan pelaksana namun secara eksplisit tidak diatur di dalam UUPA melainkan hak pegelolaan disebutkan dalam penjelasan umum II angka 2 Undang – Undang Pokok Agraria terdapat istilah Pengelola. dalam perkembangannya hak pengelolaan ini semakin berkembangan dan digunakan dengan suatu hak menurut peruntukan dan keperluannya. Dalam peraturan yang ada hak pengelolaan dapat diberikan kepada instansi atau perusahaan baik melalui konversi atau melalui penetapan pemerintah/Permohonan juga Hak Pengelolaan dapat diserahkan kepada pihak ketiga sesuai dengan penggunaan dan peruntukannya dengan persyaratan yang telah ditentukan.Dengan kata lain hak pengelolaan merupakan hak yang diberikan oleh negara secara langsung untuk dipergunakan.

Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan Hak Pengelolaan dalam rangka kewenangan kepentingan tugasnya, bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai pemberi hak pengelolaan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif – empiris yang mengacu pada peraturan dan keaadaan aksi dilapangan yang sebenarnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang dilengkapi dengan data tersier yang memberikan penjelasan dari bahan hukum primer dan sekunder. Sedangkan metode pengumpulan data mengkombinasikan antara riset kepustakaan dengan observasi pada objeknya secara langsung sampai pada akhirnya hasilnya tertuang pada skripsi ini.

Pelaksanaan hak pengelolaan dengan pihak ketiga menimbulkan beberapa hak dan kewajiban yang tertuang dalam perjanjian penggunaan tanah. Dalam pemberi Hak Pengelolaan yaitu negara dari hak menguasai negara pemegang hak pengelolaan adanya kewenangan atau kewajibannya terhadap negara yang dalam hal ini pemegang hak pengelolaan memakai tanah milik negara. Yang dalam literatur perundang – undangan belum ada yang mengatur hal tersebut. untuk itu diperlukan Undang – Undang khusus yang mengatur tentang Hak Pengelolaan khususnya pemegang Hak Pengelolaan dengan Pemeberi hak Pengelolaan yaitu negara.

Kata Kunci : Hak Pengelolaan, Kewenangan, Pihak Ketiga

*Mahasiswa Fakultas Hukum USU ** Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar di Fakultas Hukum USU *** Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar di Fakultas Hukum USU

Page 4: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji Syukur penulis Panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

karunia dan rahmatnya berupa kesehatan, kenikmatan dan keselamatan yang telah

diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Serta Sholawat selalu tercurahkan kepada Nabi besarMuhammad SAW yang

telah membawa dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang dan

mudah – mudahan penulis selaku berserta seluruh ummatnya mendapatkan

Syafa’at di hari akhir kelak.

Penulisan skripsi ini berjudul “ TINJAUAN HUKUM TERHADAP

HAK PENGELOLAAN DALAM RANGKA KEWENANGAN

KEPENTINGAN PELAKSANAAN TUGASNYA PADA PEMERINTAH

KOTA MEDAN”yang merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

studi untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) di Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik itu

bantuan moril maupun bantuan materil dari berbagai pihak dalam menyelesaiakan

penulisan ini. Maka dari itu secara khusus penulis mengucapkan terima kasih

kepada ayah Zulfahmi, S.H dan Ibu Empu Hanum Lubis, S.Pt yang telah

memberikan pengorbanan, kasih sayang, nasehat, dan pencerahan – pencerahan

selama kuliah sampai pada akhirnya selesai pada pendidikan sarjana hukum ini.

Page 5: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

iii

Dan tak lupa juga terkhusus saya ucapkan terima kasih kepada abang saya dan

kakak saya Fachrufrozy Affandi, S.H dan Ridzky Fadillah, S.E.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak lainnya yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafruddin Hasibuan S.H., M.H., D.F.M selaku Pembantu Dekan II

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. OK. Saidin, S.H., M.Hum selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin Lubis, S.H.,MS.,CN selaku Ketua

Program Kekhususan Hukum Agraria Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara yang selama telah memberikan dukungan , nasehat dan bimbingan serta

selalu menyuruh mempercepat mengajukan skripsi kepada penulis.

6. Bapak Affan Mukti, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini sehingga penulis

dapat menyeleaikan skripsi ini dengan baik. Dan penulis juga berterima kasih

kepada bapak atas dukungan, nasehat dan bimbingannya selama ini.

7. Ibu Zaidar, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

banyak membantu penulis dalam penyelesaian tulisan ini dengan baik, untuk

segala dukungan, nasehat dan bimbingannya yang telah diberikan kepada

penulis, penulis sangat terima kasih.

Page 6: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

iv

8. Ibu Mariati Zendrato, S.H., M.Hum selaku Dosen Mata Kuliah Hukum

Agraria yang telah memberikan masukan – masukan kepada penulis dan

seluruh mahasiswa selama perkuliahan yang sangat baik, yang sangat

memotivasi bagai penulis dan bagi mahasiswa agraria lainnya.

9. Ibu Aflah, S.H, M.Hum selaku Penasehat akademik saya di Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kepada penulis

dukungan, nasehat dan motivasi dalam mengerjakan skripsi ini.

10. Seluruh rekan – rekan IMHAR (katan Mahasiswa Hukum Agraria di Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara) yang ada di Program Kekhususan

Hukum Agraria Departemen Hukum Administrasi Negara yang merupakan

rekan seperjuangan untuk membentuk ikatan mahasiswa ini beserta rekan –

rekan grup D yang selalu bersama dan saling mendukung.

11. Seluruh Dosen – dosen Mata kuliah Klinik hukum perlindungan perempuan

dan anak dan rekan - rekan di mata kuliah ini yang telah memberikan ilmu

dan motivasi lainnya dan menambah pergaulan dan wawasan dimata kuliah

ini.

12. Kawan kawan seperjuangan dalam Mengerjakan LKTI siang dan malam

yaitu Amrul Daulay dan Asra Saputra meskipun tidak selesai akan tetapi

pengalaman itu sungguh luar biasa dalam menjaga kerjasama, kesungguhan

dan kekompakan.

13. Sahabat – sahabat saya sekaligus saudara- saudara saya seperjuangan yang

sudah saya anggap keluarga sendiri yaitu Kabinet GGN ( Gurie – gurie Nyoi)

Presidium BTM Aladdinsyah, S.H Periode 2014-2015 yang selalu

Page 7: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

v

memberikan pencerahan – pencerahan, nasehat, motivasi dan ilmu yang

sangat baik. Dan suka duka yang yang dialami dalam memperjuangkan

Mushollla dan menegakkan dakwah di Fakultas Hukum USU dan

melaksanakan kekompakan untuk program kerja yang selalu penuh dinamika,

tetapi itu semua menjadi pengalam dan pembelajaran bagi saya untuk lebih

dewasa. Mudah – mudahan silaturrahmi kita tetap terjaga. Dan satu kalimat

buat Kabinet GGN “Kalian sungguh Hebat dan Luar Biasa”.

14. Adik – Adik di BTM Aladdinsyah, S.H stambuk 2013 dan 2014 yang selalu

memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis untuk agar cepat wisuda.

15. Kawan – kawan seperjuangan” Liqo 2012” yang selalu mengingatkan juga

untuk tugas akhir ini yatu skripsi dan selalu menjaga kebersamaam dalam

menegakkan mentoring di Fakultas Hukum USU.

16. Adik – adik Presidium berserta kepengurusan Musholla periode 2015-2016

yang tiada hentinya selalu memberikan dorongan kepada saya untuk cepat

sidang meja hijaunya.

17. Abangda dan kakanda Alumni BTM Aladdinsyah S.H Fakultas Hukum USU

yaang selalu memberikan motivasi.

18. Dan Teman – teman lainnya yang tidak disebutkan satu – persatu dan terima

kasih banyak juga kepada pihak lainnya yang selama ini telah menjadi

teman, sahabat bahkan keluarga dalam kehidupan penulis.

Demikianlah yang dapat disampaikan oleh penulis, semoga kepada seluruh pihak

yang membantu mendapat balasan kebaikan dan diberi kemudahan dari Tuhan

Yang Maha Esa.

Page 8: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

vi

Dan penulis mohon maaf kepada Bapak dan Ibu dosen Pembimbing serta

dosen penguji lainnya jika terdapat kesalahan kata dalam penyajian skripsi ini dan

kesalahan sikap yang kurang berkenan dihati bapak dan ibu dosen pembimbing

atau penguji. Karena sesungguhnya penulis disini masih belajar dan terus belajar

untuk terus menggali ilmu sebagaimana kewajiban bagi seorang manusia. Dan

penulis sadar akan kekurangan daripada skripsi ini. Untuk itu dibutuhkan saran

dan kritik bagi penulis yang membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Dan

mudah – mudahan skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membacanya dan

sebagai tambahan ilmu pengetahuan.

Wassalamua’alaikum Wr.Wb.

Medan, Maret 2016

Hormat saya

Penulis

MUHAMMAD LUTHFY

Page 9: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Permasalahan............................................................................... 8

C. Tujuan Penulisan dan Manfaat ..................................................... 8

D. Keaslian Penulisan....................................................................... 9

E. Tinjauan Kepustakaan ................................................................. 10

F. Metode Penulisan ........................................................................ 12

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 15

BABII GAMBARAN UMUM MENGENAI HAK PENGELOLAAN

A. Pengertian Hak Pengelolaan ........................................................ 18

B. Hubungan Hak Pengelolaan dengan Hak Menguasai Negara ....... 24

C. Implementasi Hak Pengelolaan dalam Rangka Kepentingan

Tugasnya .................................................................................... 28

1. Proses Terjadinya Hak Pengelolaan ....................................... 30

2. Tata Cara Permohonan Hak Pengelolaan ................................ 33

3. Subjek dan Objek Hak Pengelolaan ....................................... 36

Page 10: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

viii

4. Wewenang Pemegang Hak Pengelolaan ................................. 42

5. Syarat Hak Pengelolaan ......................................................... 45

6. Hapusnya Hak Pengelolaan .................................................... 46

D. Kedudukan Hak Pengelolaan dalam Sistem Undang Undang

Pokok Agraria ............................................................................. 48

BAB III PENGGUNAAN TANAH HAK PENGELOLAAN DAN

PENYERAHANNYA KEPADA PIHAK KETIGA

A. Penggunaan Hak Atas Tanah Diatas Hak Pengelolaan Kepada

Pihak Ketiga ................................................................................ 52

1. Syarat Pemohon Unruk Memiliki dan Menggunkan Hak

Atas Tanah bagian Hak Pengelolaan ..................................... 56

2. Jenis Hak Atas Tanah Yang Timbul diatas Hak Pengelolaan .. 65

3. Prosedur dalam Pemberian Hak Atas Tanah diatas Hak

Pengelolaan ........................................................................... 67

B. Proses Pendaftaran Hak Pengelolaan dan Hak – Hak Yang

Timbul Diatasnya ........................................................................ 73

C. Akibat Hukum Dari Hak Atas Tanah Yang Timbul Diatas

Hak Pengelolaan .......................................................................... 77

D. Kewenangan Pihak Ketiga Dalam Rangka Menggunakan Hak

Atas Tanah Diatas Hak Pengelolaan ............................................ 79

BAB IV IMPLEMENTASI PEMEGANG HAK PENGELOLAAN

TERHADAP NEGARASEBAGAI PEMBERI HAK

Page 11: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

ix

PENGELOLAAN DALAM RANGKA KEWENANGAN KEPENTINGAN

PELAKSANAAN TUGASNYA

A. Pelaksanaan Hak Pengelolaan Oleh Pemerintah Kota Medan ....... 84

1. Penggunaan Hak Atas Tanah Diatas Tanah Hak

Pemerintah Kota Medan......................................................... 89

2. Bagian Hak Atas Tanah Yang Diberikan Oleh Pemerintah

Kota Medan Kepada Pihak Ketiga ......................................... 91

B. Hak dan Kewajiban Pemegang Hak Pengelolaan Pada

Pemerintah Kota Medan .............................................................. 93

C. Hambatan – Hambatan Pemegang Hak Pengelolaan Pada

Pemerintah Kota Medan .............................................................. 97

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 99

B. Saran ........................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 103

Page 12: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembangunan yang ada di Indonesia tidak terlepas dari

kesejahteraan rakyat Indonesia itu sendiri. Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945

tujuan dari Negara Indonesia adalah Melindungi segenap bangsa Indonesia dan

segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. Dari tujuan bangsa Indonesia

memajukan kesejahteraan umum merupakan suatu prinsip untuk selalu menjaga

dan mensejahterakan rakyat Indonesia baik dibidang ekonomi, sosial dan budaya.

Terutama mensejahterakan rakyat melalui keadilan dalam kepemilikan tanah yang

senantiasa menimbulkan konflik antara pemilik dengan para penguasa tanah.

Tanah merupakan Anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang diberi kepada

manusia untuk melangsungkan kebutuhan kehidupannya (Haqqul Allah). Untuk

itu manusia sebagai hambanya senantiasa menjaga dan memelihara terhadap

sesuatu yang telah diberikan olehNYA. Pada saat ini kebutuhan tanah yang

semakin meningkat tidak sesuai dengan keadaan dan kondisi jumlah tanah yang

ada artinya kebutuhan tanah semakin tinggi akan tetapi jumlah tanah terbatas. Hal

seperti inilah yang menimbulkan suatu permasalahan terhadap kebutuhan tanah

kedepannya yang selalu timbulnya pertengkaran. Sebab begitu ada manusia diatas

tanah muncul yang namanya rent, rent inilah yang membuat berbeda bagi manusia

Page 13: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

2

di atas tanah dengan hewan diatas tanah1. Penggunaan tanah juga mempunyai

aspek politik program pembaruan Agraria Nasional yang dicanangkan Pemerintah

dengan berencana membagi sekitar 9,25 juta Hektar tanah kepada rakyat miskin,

merupakan strategi politik pertanahan saat ini, sekaligus menunjukan dimensi

politik atas tanah2. Dengan adaya ini diharapkan kedepannya dengan adanya

unsur politik atas tanah selama menguntungkan dan bermanfaat untuk rakyat tidak

masalah. Dalam kebutuhan akan kepemilikan tanah tidak terlepas dengan jenis

atau status hak atas tanah yang dimiliknya. Dalam peraturan hak atas tanah yang

dapat dimiliki seseorang atau badan hukum dapat berupa hak milik, Hak guna

usaha, hak guna bangunan, hak pakai maupun hak sewa yang dari kesemua hak

itu belum tentu mutlak sebagai pemiliknya sebab kemungkinan terjadi telah habis

masanya atau dicabut haknya oleh negara.

Seyogyianya dari semua jenis hak atas tanah merupakan kewenangan dari

negara karena negara sebagai organisasi tertinggi untuk meguasainya bukan

berarti negara pemilik tanah. Bahkan tanah dengan hak milik sekalipun yang

haknya terkuat belum tentu dimiliki secara mutlak oleh empunya sebab negara

sebagai organisasi tertinggi untuk menguasainya hal ini diatur dalam Pasal 2 ayat

2 Undang undang Pokok Agraria yang isinyamelahirkan wewenang dari negara

sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat untuk :

1 Muhammad Yamin Lubis, 2016,”Okupansi Liar Tanah Berlanjut”, opini, media cetak

waspada, Rabu 17 Februari 2016, Hal. B7 2 Sambutan kepala BPN RI tentang Sosialisasi Program Pembaruan Agraria Nasional

kepada Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahn Kab/Kota di berbagai kesempatan. Periksa: Himpunan Pidato 2007 Kepala Badan Pertanahn Nasional Republik indonesia. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat. Dalam Buku Dr. Supriyadi, S.H., M.Hum (2010) Aspek Hukum Tanah Aset Daerah Menemukan Keadilan, kemanfaatan, dan kepastian atas Eksistensi Tanah Aset Daerah, Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta. Hal. 2

Page 14: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

3

1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan,penggunaan, persediaan dan

pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut

2. Menentukan dan mengatur hubungan – hubungan hukum antara orang

orang dengan bumi, air dan ruang angkasa

3. Mengatur hubungan – hubungan hukum anara orang – orang dan perbuatan

– perbuatan hukum mengenai bumi, air dan ruang angkasa.

Adapun Kekuasaan negara yang dimaksud itu mengenai semua bumi, air

dan ruang angkasa, jadi baik yang sudah dihaki oleh seseorang maupun tidak,

kekuasaan negara mengenai tanah yang sudah dipunyai orang dengan suatu hak

dibatasi oleh isi dari hak itu artinya sampai seberapa negara memberi kekuasaan

kepada yang mempunyai untuk menggunakan haknya, sampai disitulah batas

kekuasaan negara tersebut3.

Hak menguasai tanah tersebut pelaksanaannya dilakukan oleh negara atau

pemerintah pusat sebagai organisasi yang tertinggi untuk menguasainya. Hal ini

sesuai dengan bentuk negara Indonesia sebagai negara kesatuan4. Dan

pelaksanaannya terhadap daerah maka hak menguasai negara terhadap luas

wilayah, hasil guna dan daya guna yang ada didaerah maka wewenang

pemerintah pusat tersebut pelaksaannya dapat dikuasakan pada daerah – daerah

swantantra dan masyarakat – masyarakat hukum adat sekedar diperlukan dan

tidak bertentangan kepentingan nasional, menurut ketentuan – ketentuan peraturan

3 Zaidar, 2014, Dasar Filososfi Hukum Agraria Indonesia, Pustaka Bangsa Press, cet. 5,

Medan, Hal.52 4Pasal 1 ayat 1UUD 1945

Page 15: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

4

pemerintah5. Dalam peraturan UUPA selain jenis hak atas tanah yang disebutkan

pada pasal 16 disebutkan pula Hak Pengelolaan. Hak pengelolaan ini secara

eksplisit tidak terdapat dalam UUPA Nomor 5 Tahun 1960 artinya pengaturan hak

pengelolaan didalam Undang – Undang Pokok Agraria tidak mengatur secara

tegas kedudukan hukum hak pengelolaan akan tetapi istilah hak pengelolaan

terdapat pada penjelasan umum II angka 2 Undang – Undang Pokok Agraria yang

berbunyi :

“Negara dapat memberikan tanah yang demikian itu kepada seseorang atau badan

hukum dengan sesuatu hak menurut peruntukan dan keperluannya, misalnya : hak milik,

hak guna bangunan, atau hak pakai atau memberikannya dalam pengelolaan kepada

suatu Bdan Penguasa ( Departemen, Jawatan atau daerah Swantantra) untuk

dipergunakan bagi pelaksanaan tugasnya masing-masing”.

Hak pengelolaan merupakan hak penguasaan negara yang pelaksanaannya

dilimpahkan kepada pemegangnya yang digunakan untuk keperluan pelaksanaan

tugasnya. Hak pengelolaan yang merupakan gempilan dari hak menguasai negara

merupakan aset dari negara dan daerah berupa tanah – tanah yang tidak ada

haknya atau tanah milik negara. Dalam pelaksanaan hak menguasai negara atas

tanah itu dapat dikuasakan kepada daerah – daerah swantantra ( Daerah

Kabupaten dan Daerah Kota) artinya bahwa hak pengelolaan tersebut yang

merupakan dari hak menguasai negara juga dapat dimiliki oleh pemerintah daerah

yang menjadi aset daerahnya untuk diberikan kepada pemegangnya. Hak

menguasai negara lingkupnya tanah tanah yang sudah tidak diapakai, dimiliki atau

diusahakan lagi oleh pemegang haknya.

5 Pasal 2 ayat 4 Undang – Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960

Page 16: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

5

Pilihan asas menguasai oleh Negara atas tanah sesuai dengan ketentuan

pasal 33 ayat (3) Undang – Undang Dasar 1945, dan bukan Hak Milik Negara

sebagimana pada zaman Hindia Belanda, menurut Iman Sutikyo, bahwa walaupun

tidak disebutkan secara eksplisit tujuannya adalah untuk keuntungan kolonialisme

Belanda, sebab klaim atas tanah tak bertuan (tidak dapat dibuktikan sebagai hak

eigendom oleh rakyat) oleh pemerintah jajahan hanya untuk memberikan

keuntungan bagi kolonialisme Belanda, inilah yang disebut dengan Domein

Verklaring bahwa tanah yang tak bisa dibuktikan oleh pemiliknya maka diserakan

kepada negara pada zaman Hindia Belanda6. Sedangkan pada asas Hak Menguasai

Negara oleh Negara tersurat tujuan secara jelas untuk sebesar – besar

kemakmuran rakyat7. Dalam Pelaksanaan Hak Pengelolaan di dalam peraturan

belum ada diatur secara tegas di dalam Undang – undang, hanya saja diatur

dalam peraturan – peraturan pelaksana seperti Perturan Menteri dan Peraturan

Pemerintah. Yang diatur Hak Pengelolaan tersebut secara tegas disebutkan di

dalam UUPA pasal 2 akan tetapi hal tersbut merupakan hak menguasai negara

yang pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada daerah – daerah yang merupakan

gempilan dari Hak Menguasai Negara untuk hak pengelolaan. Dalam

kenyataannya, Hak Pengelolaan merupakan hak atas tanah yang berasal dari

konversi hak penguasaan tanah negara oleh kementerian (Departemen), Jawatan

atau daerah Swantantra berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1954

Tentang Penguasaan Tanah – Tanah Negara. Menurut Peraturan Pemerintah

6 Supriyadi ( 2010). Aspek Hukum Tanah Aset Daerah. Prestasi Pustaka

Publishder.Indonesia. hal. 100 7 Moh. Mahfud MD (1998). Politik Hukum Di Indonesia . Pustaka LP3ES. Jakarta.h. 184

dalam buku Supriyadi ( 2010). Aspek Hukum Tanah Aset Daerah

Page 17: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

6

tersebut, Penguasaan atas tanah negara yaitu tanah yang dikuasai penuh oleh

negara berada pada :

a. Kementerian Dalam Negeri berdasarkan pasal 2 Peraturan Pemerintah No.

8 Tahun 1953, dan

b. Kementerian, Jawatan atau daerah swatantra berdasarkan peraturan

perundang-undangan sebelumnya8.

Dengan penguasaan atas tanah negara tersebut yang dikuasai langsung

secara penuh oleh negara secara langsung merupakan subjek dari hak pengelolaan

yang pengaturannya secara eksplisit diatur dalam Peraturan Menteri Negara

Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang tata

cara pemberian dan pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan.

Dalam menjalankan fungsi dan tugas wewenang dari hak pengelolaan

mengacu pada peraturan – peraturan yang sudah ada dinyatakan dengan jelas.

Baik itu kewenangannya dan pelaksanaan hak pegelolaan ke Instansi atau ke

pemerintah daerah itu sendiri maupun kepada pihak ketiga. Akan tetapi, dalam

pelaksanaan hak pengelolalan untuk menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya

yang merupakan tanah negara itu kepada pihak ketiga maupun kepada instansi itu

sendiri sudah ada wewenangya yang diatur dalam peraturan Pemerintahan, tetapi

wewenang pemegang Hak Pengelolaan kepada negara sebagai pemberi Hak

Pengelolaan baik itu keweajiban – kewjiban pemegang hak pengelolaan kepada

negara belum diatur secara tegas dalam peraturan meskipun hak pengelolaan

8 Winahyu Erwiningsih (2011). Hak Pengelolaan Atas Tanah. Total Media.Yogyakarta. hal 5

Page 18: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

7

merupakan tanah negara alangkah baiknya jika hak pengelolaan tersebut

mempunyai aspek hukum antara hak pengelolaan yang berasal dari tanah negara

dengan tanah yang dikuasai langsung oleh negara. Dalam subjek Hak Pengelolaan

yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria yang mencakup beberapa

instansi sebenarnyajuga diatur dalam UUPA yang Hak Menguasai Negara

tersebut dalam pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada daerah – daerah

Swatantra dan masyarakat – masyarakat hukum adat, sekedar diperlukan dan tidak

bertentangan dengan kepentingan nasional, menurut ketentuan – ketentuan

Peraturan Pemerintah9. Akan tetapi sesuai dengan perkembangan zaman dan demi

untuk kepentingan pembangunan nasional maka hak menguasai negara dapat

diserahkan kepada beberapa instansi atau perusahaan dalam pelaksanaannya

dengan Hak Pengelolaan.

Untuk itu kewenangan pemegang hak pengeolaan dalam rangka

menjalankan kepentingan tugasnya sangat diperlukan aturan yang khusus dan

jelas. Sebab menyangkut pertanahan yang notabene mudah terjadinya konflik

suatu hari. hak pengelolaan yang merupakan kebijakan dari negara yang diberikan

kepada suatu instasni atau perusahaan tidak serta merta diberikan oleh negara

dengan sendirinya atau melaui koversi melainkan dengan adanya pengajuan untuk

memperoleh hak pengolaan untuk melaksanakan kepentingan tugasnya. Oleh

karena itu dalam pemberian hak pengelolaan kepada pemegang hak pengelolaan

harus dijelaskan kewenangan terhadap negara sebab negara yang mempunyainya.

9Pasal 2 (ayat 4) Undang – Undang Pokok Agraria

Page 19: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

8

B. Perumusan Masalah

Dalam menegakan atau menciptakan sesuatu yang baik adakalanya

membuat aturan – aturan terutama aturan mengenai Hak Pengelolaan yang

tentunya ini terdapat plus dan minusnya. Sebab bisa saja sesuatu yang terjadi tidak

terdapat aturannya atau payung hukumnya. Sesuai dengan adagium dalam hukum

yaitu tidak dapat dihukum apabila sebelum ada aturan yang mengaturnya terlebih

dahulu (asas legalitas). Begitu juga dalam aturan yang untuk dijadikan sebagai

payung hukum agar dapat melakukan sesuai dengan kewenangan maka dibuatlah

aturan sebelum terjadinya masalah. Bertitik tolak dari latar belakang tersebut,

maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penilitian ini adalah :

1. Bagaimana Pelaksanaan Hak Pengelolaan dalam Rangka Kewenangan

Kepentingan Tugasnya?

2. Bagaimana Akibat Hukum Hak Atas Tanah Yang Timbul Diatas Hak

Pengelolaan ?

3. Bagaimana Hak dan Kewajiban Hak Pengelolaan terhadap Negara Sebagai

Pemberi Hak Pengelolaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan Perumusan Masalah diatas, tujuan dan manfaat penulisan ini

adalah :

1. Untuk Mengetahui pelaksanaan Hak Pengelolaan dalam Rangka

Kewenangan Kepentingan Pelaksanaan tugasnya.

Page 20: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

9

2. Untuk mengetahui akibat hukum terhadap hak atas tanah yang timbul

diatas Hak Pengelolaan.

3. Untuk mengetahui pengaturan hak dan kewajiban Hak Pengelolaan

terhadap negara sebagai pemberi Hak Pengelolaan.

Selanjutnya manfaat dari tulisan skripsi ini adalah bahwa tulisan ini dapat

dijadikan sebagai bahan kajian teoritis lebih lanjut untuk melahirkan beberapa

konsep untuk dijadikan bidang ilmu kedepannya dalam pelaksanaan kewenangan

Hak Pengelolaan atas tanah dan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat sebagai pemahaman kedepannya menganai Hak Pengelolan. Selain

tujuan yang dikemukakan di atas, hasil penelitian dan penulisan skripsi ini

diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan literatur bagi para pembaca lainnya

untuk dijadikan bahan dalam pembuatan tulisan dalam pengembangan hukum

agraria khususnya mengenai hak pengelolaan dalam rangka menjalankan

pelaksanaan tugasnya dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai strata satu

pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

D. Keaslian Penulis

Judul Skripsi ini adalah : TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK

PENGELOLAAN DALAM RANGKA KEWENANGAN KEPENTINGAN

PELAKSANAAN TUGASNYA PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN.

Pembahasan pada skripsi ini di titik beratkan kepada hak dan kewajiban

Pemegang Hak Pengelolaan kepada negara sebagai Pemberi Hak Pengelolaan.

Page 21: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

10

Berdasarkan Inventarisasi Skripsi yang ada di Perpustkaan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara belum ada yang membuat atau mengajukan

judul skripsi tentang Tinjauan hukum terhadap hak pengelolaan dalam rangka

kewenangan kepentingan pelaksanaan tugasnya pada Pemerintah Kota Medan

yang memfokuskan pada hak dan kewajban dan kewenangan Pemegang Hak

Pengelolaan kepada pemberi Hak Pengelolaan. Dengan kata lain judul ini belum

pernah ditulis sebelumnya.

E. Tinjauan Pustaka

Hak Pengelolaan merupakan hak menguasai dari negara yang

pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya10. Menurut A.P.

Parlindungan Hak Pengelolaan adalah hak atas tanah di luar UUPA11.

Hak Menguasai Negara adalah suatu bentuk hubungan hukum atas

penguasaan yang nyata terhadap suatu benda untuk digunakan atau dimanfaatkan

bagi kepentingannya sendiri12. Hak penguasaan dimaksud benda disini adalah

terhadap hak menguasai atas tanah atau yang berada di bumi, air, dan ruang

angkasa. Dalam Hak Menguasai Negara, Negara yang berwenang dalam

melakukukan penguasaan artinya negara yang menguasai dan bukan memiliki

dengan konsep rakyat atau masyarakat kedudukannya tidak berada dibawah

negara melainkan rakyat atau masyarakat berada pada kepemilikan hak atas tanah

10 Maria S.W. Sumarrdjono, 2008, Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosisal dan

Budaya, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, Hal. 213 11 A.P Parlindungan, 1994, Hak Pengelolaan Menurut sisitem UUPA, Mandar Maju,

Bandung, hal.1 12Dr. Irawan Sorodjo, S..H., M.Si, 2014, Hukum Pertanahan Hak Pengelolaan atas tanah

(HPL) Eksistensi, Pengaturan dan Praktik, Laksbang Mediatama, Yogyakarta, hal. 5

Page 22: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

11

yang merupakan haknya. Sesuai dengan pasal 2 ayat 2 Undang – Undang Pokok

Agraria yang menganut prinsip Hak Menguasai Negara.

Hak Menguasai negara yang berasal dari kata kuasa yang menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia wewenang atas sesuatu atau untuk menentukan

(memerintah, mewakili, mengurus, dan sebagainya) sesuatu. Bahwa negara yang

mempunyai wewenang penuh terhadappenentuan, mewakili atau mengurusi dan

tanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat atau masyarakat.

Pemegang Hak Pengelolaan adalah badan hukum atau subyek hak

pengelolaan yang diberikan oleh negara untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya

dalam perusahaan dan instansi atau pemerintah daerah.

Pemberi Hak Pengelolaan yaitu negara. Negara sebagai organisasi tertinggi

untuk menguasai seluruh kekayaan – kekayaan alam yang ada di Indonesia

khsusunya, sehingga negara juga yang mengelola yang pelaksanaan

pengelolaannya dapat dilimpahkan kepada subyek Hak Pengelolaan.

Tanah – tanah hak Pengelololaan merupakan tanah – tanah yang dikuasai

langsung oleh negara yang tidak ada suatu hak apapun diatasnya sehingga tanah

hak pengelolaan tanah – tanah yang dikuasai langsung oleh negara. Pemberian

hak pengelolaan yang dilakukan oleh negara dalam hal ini Pemerintah Pusat

melalui Kementerian Agraria atau BPN dapat juga diberi kepada Pemerintah

daerah sebagai pemegang hak pengelolaan bagi yang membutuhkan di daerah –

daerah.

Pemberian Hak Pengelolaan kepada pemegang Hak Pengelolaan untuk

pelaksanaan kepentingan tugasnya dapat berwenang memberikan sebagian hak

Page 23: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

12

atas tanah diatas Hak Pengelolaan. Pemberian hak atas tanah pada sebagian Hak

Pengelolaan dapat diberikan kepada pihak ketiga yaitu dengan jenis Hak atas

tanah :

1. Hak Milik

2. Hak Pakai, dan

3. Hak Guna Bangunan

Hanya dari ketiga jenis hak tersebut yang dapat diberikan sebagaian dari

Hak Pengelolaan.

Kewenanganmenurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah

kekuasaan membuat keputusan memerintah dan melimpahkan tanggung jawab

kepada orang lain.

Pelepasan hak adalah proses yang dilakukan untuk kepentingan umum

dengan melakukan pencabutan hak atau pembebasan tanah.

Pembebanan hak adalah jaminan hak – hak atas tanah maupun bangunan

yang ada diatasnya yang diberikan oleh instani atau individu dengan Hak

Tanggungan.

Tanah Negara adalah Tanah – tanah yang belum di hakki oleh perorangan

atau badan hukum artinya tanah – tanah yang belum mempunyai jenis hak atas

tanah apapun.

F. Metode Penulisan

1. Jenis Penelitian

Page 24: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

13

Untuk melengkapi tulisan skripsi ini agar lebih terarah dan teratur sehingga

dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka penelitian ini berdasarkan

kajiannya menggunakan :

a. penelitian hukum normatif - empiris yaitu Metode penelitian hukum

normatif empiris ini pada dasarnya merupakan penggabungan antara

pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan berbagai

unsur empiris. Metode penelitian normatif-empiris mengenai

implementasi ketentuan hukum normatif (undang-undang) dalam

aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu

masyarakat.

b. metode penelitian empiris, Metode penelitian hukum empiris adalah

suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum

dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di

lingkungan masyarakat. Dikarenakan dalam penelitian ini meneliti

orang dalam hubungan hidup di masyarakat maka metode penelitian

hukum empiris dapat dikatakan sebagai penelitian hukum sosiologis.

Dapat dikatakan bahwa penelitian hukum yang diambil dari fakta-fakta

yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan

pemerintah13.

2. sifat Penelitian

13https://idtesis.com/metode-penelitian-hukum-empiris-dan-normatif/, Metode penelitian

hukum empiris dan normatif, Rabu 24 Februari 2016

Page 25: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

14

Dari segi sifatnya, penelitian pada penulisan skripsi ini adalah penelitian

yang bersifat deskriptif yang artinya menggambarkan dengan cara menjabarkan

fakta secara sistematis, faktual dan akurat14.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah berupa

yaitu:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak pertama untuk

melakukan penulisan ini

b. Data sekunder, yaitu data yang mencakup dokumen – dokumen resmi,

buku – buku, hasil – hasil penelitian yang berwujud laporan , dan

sebagainya15

Ditambah lagi dengan data tersier yaitu bahan hukum yang memeberikan

penjelasan dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder atau yang

bersifat pendukung atau tambahan berupa Kamus – kamus.

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan dalam penulisan

skripsi ini. Maka penulis menggunakan Applied Scientific Method, yaitu penulis

menggunakan metode penelitian dengan cara megkombinasikan antara “ Library

Research dan Field Research”.

a. Library Research ( Riset Kepustakaan)

14Bambang Waluyo, Metode Penelitian Hukum, P.T.Rajawali Pers,Jakarta,2001,hal.36 15 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta 1986, hlm.12.

dalam buku Dr Amiruddin, S.H., Mhum dan Dr.H. Zainal Asikin, S.H., S.U, Pengantar Metode Penelitian Hukum

Page 26: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

15

Dalam riset ini penulis melakukan suatu penelitian melalui buku buku,

Literatur, majalah – majalah maupun bahan – bahan yang diperoleh dari

perkuliahan serta ilmiah yang berhubungan dengan objek penelitian

b. Dalam penlitian lapangan ini penulis melakukan suatu penelitian dengan

cara observasi atau peninjauan secara langsung kepada objek penelitian

yaitu study pada Pemerintah Kota Medan. Dalam melakukan penelitian

maka penulis berusaha mendapatkan data yang bersifat objektif dilakukan

dengan cara :

1. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa mengajukan

pertanyaan dan pencatatan tidak tergantung pada responden

2. Pencatatan, yaitu pengumpulan data dengan cara mengutip data dari

staf terkait dalam penelitian ini

3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara wawancara, yaitu

pengumpulan data dengan cara pertanyaan yang telah disiapkan

penulis kepada staf yang bersangkutan16.

5. Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi dan gambaran isi dari tulisan ini disusun secara bertahap

yang terdiri dari bab – bab dimana bab – bab tersebut disesuaikan dengan isi yang

pembahasannya dibagi kedalam sub-sub bab yang diatur dan diuraikan secara

tersendiri dan antara yang satu dengan lainnya saling berkaitan (Komprehensif).

Agar mempermudah pemaparan materi, Maka dari itu bedasarkan isi skripsi ini

dibagi dalam lima bab yaitu :

16 Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian Hukum Normatif, Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Page 27: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

16

Bab I. Pendahuluan

Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum yang berisikan tentang

Latar belakang, Perumusan Masalah, Tujuan, manfaat tulisan, keaslian penulisan,

tinjauan kepustakaan yang meliputi pengertian dari Hak Pengelolaan dan

penjelasan sedikit tentang hak pengelolaan maupun penjelasan tentang kata – kata

yang berkaitan dengan hak pengelolaan, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II. Gambaran Umum Mengenai Hak Pengelolaan

Pada bab ini merupakan pembahasan mengenai Hak Pengelolaan yang

berisikan tentang pengertian Hak Pengelolaan secara luas, hubungan Hak

Pengelolaan dengan hak mengusai negara dan Hak Pengelolaan dalam

melaksanakan tugasnya yang ditinjau dari segi pertauran – peraturan yang ada.

Bab III. Penggunaan Tanah Hak Pengelolaan dan Penyerahannya Kepada

Pihak Ketiga

Pada Bab ini menjelaskan tentang Implementasi Penggunaan Hak

Pengelolaan dan penyerahannya kepada pihak ketiga yang meliputi syarat – syarat

pemohon untuk mendapatkan hak pengelolaan, prosedur, proses pendaftaran hak

pengelolaan, akibat hukumnya serta akibat kewenangan pihak ketiga dalam

menggunakan Hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan.

Bab IV. Impelementasi Hak Pengelolaan Terhadap Negara Sebagai Pemberi

Hak Pengelolaan Dalam Rangka Kewenangan Kepentingan

Pelaksanaan Tugasnya Pada Pemerintah Kota Medan

Page 28: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

17

Pada bab ini sudah masuk kepada pembahasan riset di Pemko Medan

tentang penggunaan Hak pengelolaan, hak dan kewajiban Pemko Medan sebagai

pemegang Hak Pengelolan dan hambatan – hambatan Pemko Medan sebagai

pemegang Hak Pengelolaan untuk melaksanakan tugasnya.

Bab V. Penutup

Pada bab ini merupakan bab terkahir yang menguaraikan kesimpulan

daripada masing – masing bab pembahasan dan saran yang kemudian diakhiri

dengan daftar pustaka dan lampiran yang dipergunakan sebagai penunjang tulisan

ini.

Page 29: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

18

BAB II

GAMBARAN UMUM MENGENAI HAK PENGELOLAAN

A. Pengertian Hak Pengelolaan

Istilah Hak Pengelolaan tidak terdapat dalam peraturan Perundang -

undangan khususnya dalam Undang – Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun

1960 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043). Meskipun Hak Pengelolaan

merupakan hak yang berkaitan dengan hak atas tanah akan tetapi secara eksplist

hak pengelolaan tidak terdapat dalam Undang – Undang Pokok Agraria yang

pengaturannya tidak secara tegas diatur tentang kedudukannya. Meskipun Hak

Pengelolaan tidak diatur secara eksplisit dalam batang tubuh Undang – Undang

Pokok Agraria akan tetapi istilah Hak Pengelolaan disebutkan dalam penjelasan

Umum II angka 2 Undang – undang Pokok Agraria yang disebutkan bukan Hak

Pengelolaan tetapi “Pengelola” yang berbunyi :

“ Negara dapat memberikan tanah yang demikian itu kepada seseorang atau badan hukum dengan

sesuatu hak menurut peruntukan dan keperluannya, misalnya : Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak

Guna Bangunan, atau Hak Pakai atau memberikannya dalam Pengelolaan kepada suatu Badan

Penguasa (Departemen, Jawatan atau Daerah Swatantra) untuk di pergunakan bagi pelaksanaan

tugasnya masing – masing”.

Istilah Hak Pengelolaan sebenarnya berasal dari bahasa Belanda yaitu “

Beheersrecht” yang artinya Hak Penguasaan. Dengan munculnya terjemahan Hak

Penguasaan ini, maka selanjutnya istilah tersebut dipakai dengan sebutan “ Hak

Penguasaan” sebagai penyebutan awal mula nama Hak Pengelolaan dengan

Page 30: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

19

seiring perkembangan hukum pertanahan nasional ( hukum agraria),

Pengertian Hak Pengelolaan yang dahulu disebut dengan Hak Penguasaan ini

tersebar di berbagai jenis peraturan hukum di bidang pertanahan yang sampai saat

ini masih berlaku17. Dari berbagai peraturan perundang-undangan yang ada

pengertian Hak Pengelolaan dapat dirumuskan dalam beberapa peraturan yaitu18 :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 tentang Penguasaan Tanah –

Tanah Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor

14 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 362). Dalam

peraturan ini, istilah Hak Pengelolaan belum ada definisinya, melainkan

dengan sebutan Hak Penguasaan.

2. Peraturan Menteri Agraria Noor 9 Tahun 1965 paal 6 menyebutkan Hak

Pengelolaan adalah hak atas tanah negara yang berisi wewenang untuk :

a. Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah tersebut;

b. Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan

tugasnya;

c. Menyerahkan bagian – bagian atas tanah tersebut kepada pihak

ketiga dengan Hak Pakai berjangka waktu 6 Tahun;

d. Menerima uang pemasukan/ ganti rugi/ uang wajib tahunan.

3. Peraturan Menteri Agraria Nomor 1 Tahun 1966 hanya menyebutkan

istilah Hak Pengelolaan tanpa memberikan pengertian atau definisi yang

jelas

17Irawan Soerodjo, op.cit. hal. 2 18Ibid., hal. 3

Page 31: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

20

4. Sedangkan dalam Undang – Undang Nomor 21 Tahun 1997, Peraturan

Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996, Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 1997, Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 3 Tahun 1997 jo Peraturan Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 1 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Negara Agraria/

Kepala Badan Pertanahn Nasional Nomor 9 Tahun 1999, disebutkan Hak

Pengelolaan adalah Hak Menguasai Negara yang Kewenangan

pelaksanaannnya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1973, tentang Ketentuan

– Ketentuan Mengenai Tata Cara Pemberian Hak Atas Tanah, disebutkan

bahwa Hak Pengelolaan adalah Hak Atas Tanah Negara seperti yang

dimaksud dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965, yang

memberi wewenang kepada pemeganya untuk :

a. Menerncanakan Peruntukan dan Penggunaan tanah tersebut;

b. Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan

tugasnya

c. Menyerahkan bagian – bagian atas tanah tersebut kepada pihak

ketiga dengan Hak Pakai berjangka waktu 6 tahun

d. Menerima uang pemasukan/ganti rugi/uang wajib tahunan.

Dari pengertian Hak Pengelolaan yang diutarakan dari berbagai peraturan

perundang – undangan maka dari pengertian Hak Pengelolaan tersebut juga

dikemukakan oleh para pendapat ahli. Menurtu A.P Parlindungan Hak

Pengelolaan adalah hak atas tanah diluar Undang – Undang Pokok Agraria.

Page 32: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

21

Menurut R. Atang Ranoiharjdja sebagaimana dikutip Satrio Wicaksono Hak

Pengelolaan adalah Hak atas tanah yang dikuasai negara dan hanya dapat

diberikan kepada badan hukum atau pemerintah daerah baik dipergunakan untuk

usahanya sendiri maupun untuk kepentingan pihak ketiga, ini menunjukan dari

arti hak pengelolaan tersebut bersifat alternatif, dimana hak pengelolaan obyeknya

adalah tanah yang dikuasai langsung oleh negara yang diberikan kepada badan

badan hukum pemerintah atau pihak ketiga19. Sementara menurut pendapat Ramli

Zein pengertian hak Pengelolaan bersifat Kumulatif, bukan alternatif sebagaimana

dikatakan Atang Ranoemihardja yang artinya tanah yang dikuasai oleh negara

akan diberikan dengan hak pengelolaan kepada suatu badan usaha milik negara

(BUMN) atau badan usaha milik daerah (BUMD), apabila tanah tersebut selain

akan dipergunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya, juga bagian – bagian

tanah tersebut akan diserahkan dengan sesuatu hak tertentu kepada pihak ketiga20.

Pada pengertian hak pengelolaan yang dikemukakan dapat ditarik

kesimpulan bahwa hak pengelolaan merupakan hak menguasai negara yang yang

kewenangan pelaksanaan tugasnya dilimpahkan kepada pemegang haknya yang

dapat dipergunakan sendiri untuk pelaksanaan kepentingan tugasnya dan dapat

diberikan kepada pihak ketiga dengan suatu hak tertentu.

Dalam sejarahnya Hak Pengelolaan dimulai dari timbulnya penguasaan atas

tanah dalam bentuknya yang modern yaitu sejak berlakunya agrarische wet pada

19 Satrio Wicaksono, 2008, Pelaksanaan Pemberian Hak Pengelolaan atas tanah dan

potensi Timbulnya Monopoli Swasta atas usaha – usaha dalam bidang Agraria, Tesis, Program Pascasarjana Magister Kenoktariatan Universitas Diponegoro, Semarang, Tidak Dipublikasikan, hal. 12, dalam buku Irawan Soerodjo (2014) Hukum Pertanahan HPL.

20Ramli Zein, 1994, Hak Pengelolaan dalam Sistem Undang – Undang Pokok Agraria, Rineka Cipta, Jakarta, hal, 89-90, dalam buku Irawan Soerodjo (2014) Hukum Pertanahan HPL.

Page 33: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

22

tahun 1870 yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi usaha partikelir

untuk melaksanakan agrarische wet yang kemudian dibuatlah agrarische

besluit(stb 1870 nomor 118). Isi dari pasal agrarische besluit memuat tentang

domeinverklaring yang berisi domeinbeginsel (asas milik), yang menyatakan

semua tanah yang diatasnya tidak terbukti adanya hak egeindom orang/ badan

lain, adalah miliki negara (landsdomein),Hak Pengelolaan yang dahulunya

dinamakan Hak Penguasaan jika diterjemahkan dalam bahasa Belnda disebut

“Beheersecht” dan Sejarah Hak Pengelolaan telah ada sejak Pemerintahan Hindia

Belanda dengan menggunakan istilah “in beheer”, yang kemudian oleh

Pemerintah Indonesia diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953

tentang Penguasaan Tanah Negara21. Filosofi penjajah terhadap eksistensi Hak

Pengelolaan adalah ingin menguasai tanah jajahan sedangkan pada masa

pemerintah Indonesia eksistensi Hak Pengelolaan adalah jawaban terhadap

kebutuhan pembangunan dan kondisi objektif bangsa dan negara Indonesia22

Hak Penguasaan dulunya dimiliki oleh instansi pemerintah, jawatan atau

departemen yang dipergunakan menurut peruntukannya. Hak penguasaan muncul

karena dilihat dari keadaan pada waktu itu instansi peemerintah, perusahaan atau

jawatan memerlukan tanah untuk keperluan tugsanya. Dengan demikian

timbulnya hak penguasaan dilatarbelakangi adanya kebutuhan bagi pemerintah

kota terhadap tanah untuk pelaksanaan tugasnya. Dalam pelaksanaannya hak

Penguasaan atas tanah negara pada waktu itu banyak sekali penyimpangan yang

21Irawan Soerodjo, op.cit,hal :18 22Elita Rahmi, 2010, Eksistensi Hak Pengelolaan atas tanah dan Realitas Pembangunan

Indonesia, Artikel dalam Jurnal Dinamika Hukum, Vol.10, No.3, September 2010, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Hal. 350. dalam buku Irawan Soerodjo (2014) Hukum Pertanahan HPL.

Page 34: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

23

terjadi terhadap penggunaan tanah negara oleh instansi pemerintah maupun

jawatan salah satunya adalah memindahkan penggunaan tanah dari suatu instansi

pemerintah atau jawatan ke instansi lainnya tanpa adanya pemberitahuan atau

proses penyerahan yang jelas sehingga menimbulkan ketidakpastian atas instansi

mana yang menguasai tanah. Dengan terjadinya permasalahan tersebut maka

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 tentang

Penguasaan Tanah – Tanah Negara. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah

ini maka kedudukan Hak Penguasaan atas tanah negara jelas baik dari peruntukan

maupun penggunannya. Kemudian setelah lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 1953 tentang Penguasaan Tanah – tanah negara tidak lama kemudian

keluarnya Undang – undang Pokok Agraria yang penjelasan Hak Penguasan atas

tanah negara mengalami perubahan dan dikonversi dengan lahirnya Peraturan

Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pelaksanaan Konversi Hak

Penguasaan atas tanah negara dan ketentuan-ketentuan tentang kebijakan

selanjutnya.

Dengan lahirnya Peraturan Menteri Agraria ini maka konversi Hak

Pengusaan menjadi Hak Pakai apabila Hak Penguasan diberikan kepada instansi

pemerintah, departemen, direktorat dan daerah Swatantra yang dipergunakan

untuk kepentingan instansi itu sendiri dan apabila Hak Penguasaan diberikan

kepada departemen, instansi pemerintah, direktorat dan daerah swtantra yang

selain dipergunakan oleh isntansi itu sendiri juga dengan maksud untuk diberikan

suatu hak kepada pihak ketiga, maka dikonversi menjadi Hak Pengelolaan.

Dengan demikian lahirnya Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun

Page 35: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

24

1965merupakan peraturan yang pertama kali menyebutkan istilah Hak

Pengelolaan dalam sistem hukum pertanahan nasional yang sebelumnya Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 1853 merupakan cikal bakal atau embrio lahirnya hak

pengelolaan. Kemudian sesuai dengan perkembangan zaman maka keberadaan

Hak Pengelolaan diatur lebih lanjut dan diikuti pada peraturan – peraturan lainnya

yang didalam peraturan tersebut mencantumkan beberapa pengertian hak

pengelolaan yang dari semua itu pada intinya merupakan hak menguasai negara

yang dilimpahkan kepada pemegang haknya yang teknis pelaksaanaan hak

pengelolaan dijelaskan sesuai dengan peraturan yang ada.

B. Hubungan Hak Pengelolaan dengan Hak Menguasai Negara

Dalam tatanan hukum pertanahan nasional terdapat beberapa jenis hak atas

tanah yang hak hak dimiliki oleh individu atau badan hukum. Meskipun dimiliki

empunya namun tetap hak – hak atas tanah yang diberikan berada perizinan atau

pemberian dari negara sebagai organisasi tertinggi yang menguasainya. Hak

menguasai negara merupakan hak yang pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh

negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat yang memeberikan wewenang

kepada negara sebagaimana tercantum dalam pasal 2 ayat (2) Undang – Undang

Pokok Dasar Agraria.Salah satu tingakatan hak – hak atas tanah adalah Hak

menguasai Negara. Pada tingakatan hak – hak atas tanah menurut Boedi

Harsosno-sebagaimana dikutip dari Muhammad Yamin Lubis - memperkenalkan

hak – hak atas tanah tersebut dalam lima tingkatan hak, yaitu hak bangsa, hak

menguasai negara, hak ulayat, hak perorangan (versi pasal 16 UUPA) dan hak

tanggungan, serta mengemukakan perlu dipertegas dan dipertahankan tentang

Page 36: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

25

penguasaan hak atas tanah dalam UUPA yang lima jenis dengan sistem berjenjang

tersebut agar tetap diperoleh batasan kepemilikan dan tidak menimubulkan

penafsiran yang berbeda nantinya23.

Hak Menguasai Negara dari negara yang dipunyai negara sebagai

organisasi kekuasaan dari bangsa Indonesia untuk pada tingkatan yang tertinggi

yaitu24 :

1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan

dan pemeliharaannya

2. Menentukan dan mengatur hak – hak yang dapat dipunyai atas (bagian

dari) bumi, air dan ruang angkasa itu

3. Menentukan dan mengatur hubungan – hubungan hukum antara orang –

orang dan perbuatan – perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan

ruang angkasa.

Dalam Hak Menguasai Negara pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada

daerah daerah swatantra dan masyarakat – masyarakat hukum adat, sekedar

diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan nasional menurut

ketentuan – ketentuan Peraturan Pemerintah, artinya bahwa dalam melaksanakan

kehidupan pada daerah – daerah adat maupun swatantra maka tanah – tanah yang

terdapat tersebut dapat diusahakan dan dipergunakan oleh masyarakat yang

berasal dari negara sekedar diperlukan. Akan tetapi sesuai dengan perkembangan

zaman maka hak menguasai negara tidak hanya dikuasakan kepada sebatas yang

23Muhammad Yamin Lubis dan Abdul Rahim Lubis, Kepemilikan Properti Di Indonesia

termasuk kepemilikan rumah oleh orang asing, CV Mandar Maju, Bandung, 2013, hal.16 24Achmad Sodiki, Politik Hukum Agraria , diterbitkan Konstitusi Press (Konpress),

Jakarta, 2013, Hal. 251

Page 37: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

26

disebutkan dalam Undang – Undang Pokok Agraria tetapidapat diserahkan kepada

pemegang haknya berupa Hak penguasaan yang sudah dikonversi menjadi Hak

pakai dan Hak Pengelolaan jika dipergunakan oleh perusahaan itu sendiri dan

diserahkan sebagian haknya kepada pihak ketiga.

Jika ditanya hubungan Hak Menguasai negara dengan Hak Pengelolaan

maka dapat dikaitkan dengan persoalan kewenangan dalam Hak Pengelolaan,

apabila pengertian Hak Pengelolaan tersebut dikaitkan dengan Konsep Hak

Menguasai dari Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) Undang-

Undang Pokok agraria, maka timbul Pertanyaan, sebagian pelaksanaan

kewenangan yang mana yang diserahkan kepada pemegang hak pengelolaan

tersebut?, kata sebagian dalam pengertian hak pengelolaan dapat diartikan dalam

dua makna yaitu25:

1. Wewenang Hak Menguasai Negara yang terdapat dalam Pasal 2 ayat (2)

Undang – Undang Pokok Agaria tidak dapat diserahkan atau dilepaskan

seluruhnya kepada pihak lain manapun. Dengan diberikannya sebagian

wewenang kepada pihak lain dengan Hak Pengelolaan, maka tanah

tersebut tetap dalam penguasaan Negara. Apabila wewenang Hak

Menguasai Negaratersebut diserahkan atau dilepaskan seluruhnya kepada

pihak lain dengan Hak Pengelolaan, maka hal demikian jelas

bertentangan dengan prinsip dasar Undang – Undang Pokok Agraria

dimana negara sebagai organisasi kekuasaan dari seluruh rakyat

bertindak selaku pemegang kekuasaan tertinggi atas tanah

25Irawan Soerodjo, op.cit, Hal. 16

Page 38: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

27

2. Bahwa pelaksanaan sebagai kewenangan oleh pemegang Hak

Pengelolaan bukan berarti menghilangkan kewenangan hak menguasai

negara yang dimiliki pemerintah, sehingga kewenangan pemegang Hak

Pengelolaan merupakan sub ordinasi dari Hak Menguasai Negara yang

dilakukan oleh pemerintah dan karenanya pemegang Hak Pengelolaan

tetap tunduk kepada segala peraturan yang dikeluarakan oleh negara

melalui pemerintah.

Jadi, kaitan Hak Pengelolaan dengan Hak Menguasai negara sebenarnnya

sudah ada dalam peraturan semenjak timbulnya dari mulanya hak penguasaan atas

tanah negara yang sudah dikonversi. Dalam kewenangannya meskipun Hak

Pengelolaan memiliki kewenangan yang hampir sama dengan Hak Menguasai

negara yang tercantum dalam pasal 2 ayat (2) Undang – Undang Pokok Agraria,

pemegang Hak Pengelolaan tetap tunduk kepada Hak Mengusasi Negara yang

regulasinya atau kebijakannya dibuat oleh pemerintah pusat26.

Dalam Hak Menguasai negara cakupannya lebih luas dari hak pengelolaan

yang hanya sekedar pada penggunaan dan peruntukan tanah. Dan terhadap

pengertian “sebagai kewenangan” yang dilimpahakan kepada pemegang Hak

Pengelolaan dari wewenang yang ada pada Hak Menguasai Negara adalah hanya

tebatas pada peruntukan dan penggunaan tanah saja, tidak termasuk mengatur hak

guna air dan hak guna ruang angkasa sebagaimana wewenang yang ada pada hak

menguasai dari negara27. Jika dilihat dari kewenangannya maka sebagian

kewenangan dari hak menguasai negara terdapat dalam pemegang Hak 26Ibid, 27Ibid hal. 17

Page 39: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

28

Pengelolaan dan dari aspek pengaturan dan praktik pemberian Hak Pengelolaan

atas tanah itu merupakan derivasi dari Hak Menguasai atas tanah Negara.

C. Imlementasi Hak Pengelolaan dalam Rangka Kepentingan Tugasnya

Dalam praktek pelaksanaan Hak pengelolaan dalam rangka kepentingan

tugasnya pada dasarnya diatur dalam peraturan yang ada. Akan tetapi dalam

Undang – undang tersendiri belumlah diatur yang mengatur khusus tentang hak

pengelolaan. selama ini pelaksanaan hak pengelolaan baik itu tata cara

pemeberian maupun tata cara pemberian dan pembatalan hak atas tanah negara

dan hak pengelolaan diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala

Badan Pertanahan Nasional dan Peraturan Pemerintah Lainnya yang terkait

dengan Hak Pengelolaan. Dalam pelaksanaan Hak Pengelolaan Peraturan Menteri

Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 lah yang

mengatur tentang tata cara pemberian dan pembatalan Hak atas Tanah Negara dan

Hak Pengelolaan. peraturan inilah yang menjadi acuan bagi tata cara pemberian

dan pemebatalan Hak Pengelolaan selama hal yang tidak diatur dalam peraturan

ini maka peraturan yang sama sebelumnya tetap berlaku. Dalam peraturan –

peraturan yang tidak berlaku setelah berlakunya Peraturan Menteri Negara

Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 maka satu –

satunya inilah pengaturan mengenai tata cara pemberian hak atas tanah negara.

Setelah peraturan ini diberlakukan maka semua ketentuan yang diatur

diberbagai peraturan dan keputusan seperti Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 1 Tahun 1977 tentang Tata Cara Permohonan dan Penyelesaian Pemberian

Hak Atas Tanah Bagian – Bagian Tanah Hak Pengelolaan serta Pendaftarannya,

Page 40: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

29

peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1985 tentang Tata Cara

Pensertipikatan Tanah Bagi Program dan Proyek Departemen Pertanian dan

Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1

Tahun 1993 tentang Tata Cara Pemberian Perpanjangan dan Pembaharuan Hak

Guna Bangunan dalam kawasan – kawasan tertentu di Provinsi Riau serta

ketentuan – ketentuan lain yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam peraturan ini

dinyatakan tidak berlaku28. Hak Pengelolaan dalama praktek untuk pelaksanaan

kepentingan tugsanya mempunyai beberapa wewenang berdasarkan peraturan.

Diantara wewenang itu adalah merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah,

mempergunakan tanah tersebut untuk pelaksanaan tugasnya dan menyerahkan

bagian tanah kepada pihak ketiga atau bekerjasama dengan pihak ketiga. Salah

satu kewenangan implementasi dari pemegang Hak pengelolaan adalah

menyerahkan bagian tanah hak pengelolaan kepada pihak ketiga dengan

memberikan suatu hak yang baru yang hak tersebutdiatur dalam peraturan.

Pemberi Hak Pengelolaan dalam Hal ini Negara mempunyai kewenangan

kepada siapa peruntukan tanah hak pengelolaan itu diberikan untuk dijadikan

sebagai pemegang Hak pengelolaan akan tetapi kewenangannya tersebut adanya

beberapa subyek hak pengelolaanyang diatur dalam aturan yaitu sebagi pemegang

hak pengelolaan yang akan diperuntukan untuk pelaksanaan tugasnya. Oleh

karena itu dalam implementasinya Hak Pengelolaan akan dijelaskan berdasarkan

peraturan – peraturan yang ada baik itu pemegang, proses maupun tata cara

pemberian dan hapusnya hak pengelolaan yang dalam impementasinyaapakah

28Winahyu Erwiningsih, op.cit, hal. 69

Page 41: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

30

sesuai dengan prakteknya yang ada dilapangan sebgaimana perusahahan –

perusahan atau badan hukum dan instansi pemerintah atau pemerintah daerah

sebagai pemegang Hak pengelolaan.

1. Proses Terjadinya Hak Pengelolaan

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya Hak Pengelolaan merupakan

gempilan dari hak menguasai negara yang kewenangan pelaksanaan tugasnya

sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya. Hak pengelolaan hanya dapat

berdiri di atas tanah negara. Tanah negara adalah tanah yang dikuasai oleh negara

yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak diatasnya atau hak atas tanah.

Menurut Maria S.W Sumardjono, ruang lingkup tanah negara meliputi29 :

a. Tanah – tanah yang diserahkan secara sukarela oleh pemiliknya;

b. Tanah – tanah yang berakhir jangka waktunya dan tidak diperpanjang lagi;

c. Tanah-tanah yang pemegang haknya meninggal dunia tanpa ahli waris;

d. Tanah-tanah yang diterlantarkan;

e. Tanah-tanah yang diambil alih untuk kepentingan umum sesuai dengan tata

cara pencabutan hak atas tanah yang diatur dalam Undang Nomor 20 Tahun

1960 dan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang diatur dalam

keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 yang telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Juncto Peraturan Presiden Nomor

65 Tahun 2006.

Hak Pengelolaan yang diberikan dapat terjadi karena dua hal yaitu30 :

29Maria S.W. Soemardjo, 2008, tanah dalam perspektif Hak Ekonomi, sosial dan budaya,

Penerbi Buku Kompas, Jakarta, Hal. 16 dalam buku Irawan Soerodjo, 2014, Hukum Pertanahan HPL, eksistensi, pengaturan dan praktik.

30Irawan Soerodjo, op.cit. Hal. 22

Page 42: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

31

1. Melalui konversi

2. Melalui Penetapan Pemerintah

Yang dimaksud dengan melalui proses konversi adalah perubahan status hak

atas tanah sebagai akibat berlakunya peraturan perundang – undangan di bidang

agraria/pertanahan31. Sedangkan Menurut A.P Parlindungan, yang dimaksud

dengan konversi adalah penyesuaian hak-hak atas tanah yang pernah tunduk

kepada sistem hukum yang lama yaitu hak-hak atas tanah menurut BW dan tanah-

tanah yang tunduk kepada hukum adat untuk masuk dalam sistem hak-hak atas

tanah menurut UUPA32. Ketentuan yang mengatur tentang konversi tanah negara

menjadi Hak Pengelolaan adalah Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun

1965, yaitu Hak Penguasaan (beheer) yang diberikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 yang kemudian dikonversi menjadi Hak

Pengelolaan, konversi itu ditujukan pada tanah – tanah yang secara nyata/riil

dikuasai oleh instansi pemerintah, jawatan dan daerah swantantra yang diberikan

dengan hak penguasaan atas tanah negara berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 195333.

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 Pasal 2disebutkan

penguasaan tanah negara diserahkan kepada instansi pemerintah (kementrian),

jawatan, atau daerah Swatantra. Kemudian dengan terbitnya Peraturan Menteri

Agraria Nomor 9 Tahun 1965 maka status hak penguasaan atas tanah negara

dikonversi menjadi Hak pakai jika dipergunakan oleh instansi itu sendiri dan Hak

31Ibid., 32 Ramli Zein, Hak Pengelolaan Dalam Sistem UUPA, (Jakarta: Rhineka Cipta, Maret

1995), hlm. 24 dalam Urip Santoso , Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.113

33Irawan Soerodjo, op.cit. Hal. 22

Page 43: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

32

Pengelolaan dipergunakan selain untuk instansi itu sendiri juga dapat diserhakan

sebagian haknya kepada pihak ketiga.Perolehan Hak Pengelolaan melalui

konversi ini bukan berarti secara yuridis Hak Pengelolaan itu diakui, Untuk

mendapatkan pengakuan status Hak Pengelolaan, Pemegang Hak Pengelolaan

dalam hal ini isntansi pemerintah, jawatan atau daerah swatantra wajib

mendaftarkan Hak Pengelolaan tersebut ke kantor pertanaan setempat34.

Kewajiban mendaftrakan Hak Pengelolaan ini diatur pertama kalinya dalam pasal

1 Peraturan Agraria Nomor 1 Tahun 1996 yang menyebutkan bahwa selain Hak

Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Hak Pengelolaan

pun wajib didaftarkan guna dicatatkan pada buku tanah untuk mendapatkan

sertipikat tanah Hak Pengelolaan35. serta juga disebutkan dalam PP Nomor 24

Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah bahwa Hak Pengelolaan merupakan salah

satu objek pendaftaran tanah.

Berdasarkan Penetapan Pemerintah hak pengelolaan apabila ada instansi

pemerintah menginginkan untuk memperoleh Hak Pengelolaan dengan

mengajukan permohonan hak kepada negara melalui pemerintah cq Badan

Pertanahan Nasional. Proses lahirnya Hak Pengelolaan melalui penetapan

Pemerintah didahului adanya permohonan hak yang proses penetapan ini

dilakukan apabila instansi pemerintah atau calon pemegang Hak Pengelolaan

sebelumnya tidak menguasai tanah penguasaan (tanah negara) sebagaimana yang

dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 Jo Peraturan Menteri

agraria Nomor 9 Tahun 1965, dengan demikian instansi pemerintah atau jawatan

34Ibid, Hal. 23 35Ibid

Page 44: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

33

mengajukan permohonan hak pengelolaan kepada instansi yang berwenang untuk

selanjutnya diproses menurut tata cara dan ketentuan yang berlaku36

berdasarkan penetapan pemerintah ini bahwa untuk memperoleh Hak

Pengelolaan harus mengajukan beberapa syarat yang telah ditetapkan. Dikabulkan

atau tidak dikabulkan permohonan untuk mengajukan Hak Pengelolaan hal

tersebut kewenangan pemerintah pusat jika didaerah maka hak Pengelolaan dapat

diberikan dari Provinsi/Gubernur atau Kab/Kota Bupati atau Walikota tentunya

dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional. Jika dikabulkan permohonan Hak

Pengelolaan maka pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahn Nasional

mengeluarkan Surat Keputusan Pemberian Hak (SKPH) yang kemudian Surat

keputusan tersebut didaftarkan ke Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota untuk

mendapatkan sertipikat sebagai tanda bukti Hak Pengelolaan.

Perlu dikemukakan bahwa pemberian status Hak Pengelolaan baik melalui

proses konversi maupun melalui proses permohonan Hak, harus dilakukan sesuai

dengan Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 9 Tahun 1999 yang

menggantikan peraturan sebelumnya yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 5 Tahun 1973 tentang Tata Cara Pemberian Hak Atas Tanah37.

2. Tata Cara Permohonan Hak Pengelolaan

dalam mengajukan permohonan Hak Pengelolalan ada beberapa prosedur

yang harus dilalui sama halnya dengan tata cara permohonan Hak atas tanah

lainnya maupun permohonan untuk meningkatkan status hak atas tanah. Tata cara 36Ibid, Hal. 24 37Ibid.

Page 45: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

34

atau prosedur permohonan dan pemberian Hak Pengelolaan diatur dalam

Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9

Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak atas Tanah

Negara dan Hak Pengelolaan. permohonan Hak Pengelolaan yang diajukan oleh

pemohon dilakukan secara tertulis kepada Menteri agraria/ Kepala Badan

Pertanahn Nasional jika terletak di Kabupaten/Kota permohonan kepada Kepala

Kantor Pertanahan sesuai letak dimana tanah yang dimohonkan berada.

Permohonan Hak Pengelolaan diajukan secara tertulis yang memuat yaitu38 :

1. Keterangan mengenai pemohon, meliputi : nama badan hukum, tempat

kedudukan, akta atau peraturan pendiriannya sesuai dengan ketentuan

pertauran perundang-undangan yang berlaku

2. Keterangan mengenai tanahnnya yang meliputi data yuridis dan data fisik :

a. Bukti pemilikan dan bukti perolehan tanah berupa sertipikat,

penunjukan atau penyerahan dari pemerintah, pelepasan kawasan

hutan dari instansi yang berwenang, akta pelepasan bekas tanah

milik adat atau bukti perolehan tanah lainnya;

b. Letak, batas-batas dan luasnya (jika ada surat ukur atau gambar

situasi sebutkan tanggal dan nomornya);

c. Jenis tanah (pertanian/non pertanian)

d. Rencana Penggunaan Tanah;

e. Status Tanahnya (Tanah hak atau tanah negara);

38 Pasal 68 Peeraturan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 9 Tahun 1999 Tata cara

Pemeberian dan pembatalan hak atas tanah negara dan hak pengelolaan

Page 46: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

35

3. Lain – lain, seperti keterangan mengenai jumlah bidang, luas dan status

tanah – tanah yang dimiliki oleh pemohon, termasuk bidang tanah yang

dimohon dan keterangan lain yang dianggap perlu.

Kemudian syarat Permohonan Hak Pengelolaan sebagaimana hal yang

dimuat dalam syarat sebelumnya yaitu39 :

a. Fotocopy identitas permohonan atau surat keputusan pembentukannya

atau akta pendirian perusahaan sesuai dengan peraturan

perundangundangan yang berlaku;

b. Rencana pengusahaan tanah jangka pendek dan jangka panjang;

c. Izin lokasi atau surat izin penunjukan penggunaan tanah atau surat izin

pencadangan tanah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;

d. Bukti kepemilikan dan atau bukti perolehan tanah berupa sertipikat,

penunjukan atau penyerahan dari pemerintah pelepasan kawasan hutan

dari instansi yang berwenang, atau pelepasan bekas tanah milik adat atau

surat-surat bukti perolehan tanah lainnya;

e. Surat persetujuan atau rekomendasi dari instansi terkait apabila

diperlukan

f. Surat ukur apabila ada;

g. Surat pernyataanatau bukti bahwa seluruh modalnya dimiliki oleh

pemerintah.

Maka setelah syarat permohonan dipenuhi dan setelah dilakukan penelitian

mengenai data atau berkas yang diajukan oleh yang bersangkutan (pemohon) dan

39Pasal 69 Peeraturan Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 9 Tahun 1999 Tata cara

Pemeberian dan pembatalan hak atas tanah negara dan hak pengelolaan

Page 47: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

36

setelah dilakukan pertimbangan yang dinilai cukup, maka Kepala Badan

Pertanahan Nasionalberdasarkan wewenangnya menerbitkan Surat Keputusan

(SK) tentang pemberian Hak Pengelolaan atas nama pemohon dan diberikan

kepada pemohon yang bersangkutan (calon pemegang Hak Pengelolaan)40.

Apabila tanah negara yang dimohonkan Hak Pengelolaan tersebut berasal

dari bekas sesuatu hak atas tanah (Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai)

yang sebelumnya telah dilepaskan melalui mekanisme pelepasan hak, maka dalam

bagian diktum Surat Keputusan (SK) tersebut ditetapkan mengenai persetujuan

atas pelepasan hak atas tanah yang bersangkutan dan menetapkan pernyataan

tidak berlakunya lagi tanda bukti hak atas tanah (sertipikat) hak atas tanah

sebelumnya, dan karenanya memerintahkan kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota setempat untuk mencoret atau menghapus hak atas tanah tersebut

dalam buku tanah (warkah)41.

3. Subjek dan Objek Hak Pengelolaan

Dari tata cara permohonan Hak Pengelolaan yang telah disebutkan

sebelumnya dipastikan ada yang memohonkan untuk dapat memiliki Hak

Pengelolaan tersebut. dalam hal ini subjek Hak pengelolaan yang akan memiliki

Hak Pengelolaan tersebut. Membahas tentang subjek hukum Hak Pengelolaan,

akan menimbulkan pertanyaan siapa saja yang berhak memperoleh dengan status

Hak Pengelolaan. pengertian Subjek hukum dimaknai sebagai pendukung hak dan

kewajiban, dalam bahas Belanda disebut Recht Persoon sedangkan dalam istilah

40Irawan Soerodjo, op.cit, hal 88 41Ibid,

Page 48: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

37

Inggris disebut legal entity. Subjek hukum atau person ini merupakan suatu

bentukan hukum, artinya keberadaannya kerena diciptakan oleh hukum42.

Subjek hukum bukan hanya manusia tetapi juga badan hukum sebagai

pendukung hak dan kewajiban. Badan hukum tersebut kedudukannya sama

dengan manusia, yaitu sama – sama mempunyai wewenang yang bersumber pada

dasar pembentukannya, sehingga badan hukum tersebut adalah subjek hukum43.

Dalam Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 pasal 2 ayat 4

disebutkan hak penguasaan negara dapat dikuasakan kepada daerah-daerah

swantantra dan masyarakat-masyarakat hukum adat. Dalam penjelasan umum II

angaka (2) disebutkan pula “atau memberikannya dalam pengelolaan kepada suatu

badan penguasa (departemen, jawatan atau daerah swatantra) untuk dipergunakan

bagi pelaksanaan tugasnya masing-masing”. Penjelasan pasal 2 tersebut

menyatakan :

“ ketentuan dalam ayat (4) adalah bersangkutan dengan azas otonomi medebewind

dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Soal agraria menurut sifatnya dan pada

azasnya merupakan tugas Pemerintah Pusat (pasal 33 ayat (3) Undang – Undang Dasar.

Dengan demikan maka pelimpahan wewenang untuk melaksanakan hak penguasaan dari

negara atas tanah itu adalah merupakan medebewind. Segala sesuatunya akan

diselenggarakan menurut keperluannya dan sudah barang tentu tidak boleh bertentangan

42Peter Mahmud Marzuki, 2009, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana Prenada Media Group,

Jakarta, hal. 241 dalam buku Irawan Soerodjo, Hukum Pertanahan Hak Pengelolaan atas tanah, eksistensi, pengaturan dan praktik, 2014, hal.29

43Chidir Ali, 1991, Badan Hukum, Alumni Bandung, hal.7. Lihat juga L.J Van Apeldoorn, 1981, Pengantar Ilmu Hukum,Pradnja Paramita, Jakarta, hal.8i dalam buku Irawan Soerodjo, Hukum Pertanahan Hak Pengelolaan atas tanah, eksistensi, pengaturan dan praktik, 2014, hal.30

Page 49: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

38

dengan kepentingan nasional. Wewenang dalam bidag agraria dapat merupakan sumber

keuangan bagi daerah itu”44

Dengan demikian berarti bahwa didalam pasal 2 ayat (4) Undang – Undang

Pokok Agraria Subjek Hak Pengelolaan itu adalah daerah – daerah Swatantra dan

masyarakat-masyarakat hukum adat, kemudian didalam penjelasan umum II

angka(2) dijelaskan Subjek Hak Pengelolaan adalah Badan Penguasa yang berupa

departemen, jawatan, atau daerah swatantra45 .

Subjek hak pengelolaan yang diterangkan dalam Undang – Undang Pokok

Agraria tersebut dengan perkembangan zaman sekarang maka subjek Hak

pengelolaan diatur dalam peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional. Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa tidak semua badan hukum untuk

memperoleh dan/atau menguasai tanah dengan status Hak Pengelolaan.

Menurutpasal 67 Peraturan Menteri Negara Negara Agraria/Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999, Hak Pengelolaan diberikan kepada :

a. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah (Pemda Provinsi dan

Kabupaten/Kota);

b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN);

c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

d. PT. Persero;

e. Badan Otorita; dan

f. Badan-badan hukum pemerintah lainnya yang ditunjuk oleh Pemerintah.

44Bagir Manan, Hak Pengelolaan, bahan diskusi Tim Pengkajian Hukum Agraria, BPHN,

Departemen, Kehakiman, Jakarta, 1986, hlm 5. 45Winahyu Erwiningsih, Hak Pengelolaan Atas Tanah, op.cit, hal.81

Page 50: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

39

Pasal 67 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 9 Tahun 1999 diatas memberikan batasan bahwa Hak

Pengelolaan hanya dapat diberikan kepada instansi pemerintahdan badan-badan

hukum milik pemerintah46. Hal ini perlu dimaklumi mengingat Hak Pengelolaan

merupakan Hak Menguasai dari Negara sehingga sudah dipastikan negara sebagai

pemegang hak penguasaan atas tanah yang tertinggi sebagaimana diatur dalam

pasal 2 ayat (1) Undang – Undang Pokok Agraria memberikan kepada instansi

atau badan – badan hukum pemerintah dengan Hak Pengelolaan47. Pemberian Hak

Pengelolaan tersebut dapat dilakukan apabila memenuhi dua syarat, yaitu48 :

1 Jika sebagian atas tanah tersebut dipergunakan untuk keperluan isntansi

tersebut;

2 Jika sebagian tanah tersebut penguasaannya akan diserahkan kepada

pihak ketiga dengan sesuatu hak atas tanah yang lain (misalnya dengan

Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai).

Sebelum Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 9 Tahun 1999 yang menyebutkan Subyek Hak Pengelolaan maka

adapun peraturan – peraturan lain sebelumnya yang menyebutkan subjek hak

pengelolaan juga, diantaranya beberapa aturan tersebut adalah :

a. Undang – undang Pokok Agraria pasal 2 ayat (4) dan pada bagian

penjelasan Umum II angka 2, yang dijelaskan bahwa subyek hukum Hak

Pengelolaan adalah penguasa yaitu Departemen, Jawatan, dan Daerah

Swatantra. 46 Irawan Soerodjo, Hukum Pertanahan Hak Pengelolaan atas tanah (HPL), op.cit. Hal. 30 47Ibid, 48Ibid

Page 51: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

40

b. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953, yang menyebutkan

Kementrian atau jawatan dan Daerah Swatantra adalah subyek hukum

Hak Pengelolaan yang merupakan hasil konversi dari hak Penguasaan.

c. Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965 (Pasal 4 dan Pasal 5)

yang didalamnya disebutkan bahwa yang menjadi subyek hukum Hak

Pengelolaan adalah Departemen, Direktorat atau Daerah Swatantra.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1973 pasal 29

dijelaskan bahwa Hak Pengelolaan dapat diberikan kepada Departemen

dan Jawatan – jawatan Pemerintah.

e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974 tentang

ketentuan-ketentuan Mengenai penyediaan dan pemberian tanah untuk

keperluan Perusahaan Pasal 2 ayat (1), disebutkan bahwa untuk

keperluan bidang usaha, maka dapat diberikan Hak Pengelolaan bagi

perusahaan yang modalnya seluruh atau sebagian milik pemerintah.

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 tentang Tata Cara

Permohonan dan Penyelesaian pemberian hak atas tanah bagian-bagian

tanah hak pengelolaan serta pendaftarannya49.

Dari berbagai peraturan yang disebutkan diatas yang menyebutkan subyek

Hak Pengelolaan memuat pengaturan dan pandangan yang sama mengenai subyek

Hak Pengelolaan, hanya saja perbedaannya terletak pada penyebutan istilah

49 Ibid, hal. 32

Page 52: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

41

atauterminologi lembaga/instistusi pemerintah ( seperti Departemen/ Kementrian

Jawatan/ Kementrian atau Direktorat)50.

Terkait dengan objek Hak Pengelolaan maka objek Hak Pengelolaan adalah

tanah – tanah yang dikuasai langsung oleh negara. Berpedoman pada peraturan

Undang – Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960, maka obyek dari Hak

Pengelolaan seperti juga hak – hak atas tanah lainnya, adalah yang dikuasai penuh

oleh negara. Secara eksplisit obyek hak pengelolaan itu dapat dilihat dari

penjelasan Umum II angka (2) Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1960 yang

berbunyi :

“kekuasaan negara atas tanah yang tidak mempunyai dengan sesuatu hak oleh

seseorang atau pihak lainnya adalah lebih luas dan penuh. Dengan berpedoman pada

tujuan yang disebutkan di atas negara dapat memberikan tanah yang demikian itu kepada

seseorang atau badan hukum dengan sesuatu hak menurut peruntukan dan keperluannya,

misalnya hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan atau hak pakai atau diberikan

dalam pengelolaan kepada sesuatu Badan Penguasa (Departemen, Jawatan atau Daerah

Swatantra) untuk dipergunakan bagi pelaksanaan tugasnya masing-masing.”

Dari penjelasan Umum II angka (2) di atas, dapat disimpulkan bahwa

obyek Hak Pengelolaan itu adalah Tanah ynag dikuasai langsung oleh negara.

Ditinjau dari dari sejarah terjadinya Hak Pengelolaan dimana Hak Pengelolaan

berasal dari Hak Penguasaan (Beheer) yang selanjutnya dalam Pasal 2 Undang –

Undang Pokok Agraria disebut sebagai Hak Menguasai dari Negara. Hal itu dapat

dilihat dari sejarahpengaturan Hak Pengelolaan yang berasal dari Hak Penguasaan

50Ibid.,

Page 53: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

42

Tanah Negara yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 195351.

Pasal 1 (a) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 ini menyatakan, tanah

negara ialah tanah yang dikuasai oleh negara. Memperhatikan juga ketentuan

pasal 28 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1973 yang

menyebutkan, bahwa hak pengelolaan adalah hak atas tanah negara seperti yang

dimaksud dalam Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965, jika

dihubungkandengan ketentuan pasal 1 ayat (2) yang menyebutkan bahwa tanah

negara adalah tanah yang langsung dikuasai oleh negara, maka jelas pula obyek

Hak Pengelolaan menurut peraturan ini, adalah tanah yang langsung dikuasai oleh

negara52. Hal yang sama dapat juga dapat ditarik kesimpulan dari Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974, maupun dari Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 serta Peraturan Penggantinya, yaitu Peraturan

Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999

tanggal 14 Oktober 1999 tentang tata cara pemberian dan pembatalan hak atas

tanah negara dan hak pengelolaan53.

4. WewenangPemegang Hak Pengelolaan

Terhadap pemegang Hak Pengelolaan dalam hal ini subyek Hak

Pengelolaan maka terdapat beberapa wewenang didalamnya. Kewenangan yang

dimiliki sudah diatur dalam peraturan-peraturan yang ada. Berdasarkan

kewenangan yang dimiliki maka pemegang Hak Pengelolaan dapat melakukan

tindakan hukum berkaitan dengan hak yang dipunyainya. Namun demikian

51Winahyu Erwiningsih op.cit. hal. 79 52Ibid, hal. 80 53Ibid.,

Page 54: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

43

wewenang pemegang Hak Pengelolaan tidaklah sama dengan pemegang hak atas

tanah lainnya, karena perbedaan karakteristik dan sifat hak pengelolaan dengan

jenis hak atas tanah lainnya sebagiamana diatur dalam Undang-Undang Pokok

Agraria54.

Menurut R. Atang Ranoemihardja, Hak Pengelolaan mempunyai

kewenangan – kewenangan sebagi berikut :

1. Kewenangan Publiekrechtelijk, yaitu memeberikan kewenangan kepada

subyek pemegang Hak Pengelolalaan untuk mengatur rencana

penggunaan dan peruntukan tanah, serta penyediaan tanah bagi pihak

ketiga, dan kewenangan ini hanya dimiliki oleh pemerintah.

2. Kewajiban Privatrechtelijk, yaitu membuat perjanjian dengan pihak

ketiga untuk kemudian memberikan hak baru kepada pihak ketiga

tersebut dan memungut uang pemasukan dari pihak ketiga yang

memperoleh hak atas tanah diatas HakPengelolaan yang diberikan

kepadanya55.

Pada dasarnya kewenangan pemegang Hak pengelolan sudah ada diatur

dalam peraturan menteri agraria maupun menteri dalam negeri sebelumnya.

Berdasarkan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Agraria

Nomor 9 Tahun 1965 Pasal 6 Ayat 1, disebutkan bahwa isi wewenang pemegang

Hak Pengelolaan adalah :

a. Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah tersebut;

54Irawan Soerodjo,Hukum Pertanahan Hak Pengelolaan atas tanah (HPL), op.cit,hal.34 55Ranoemihardja, R. Atang, 1982, Perkembangan Hukum Agraria di Indonesia, Aspek –

aspek dalam Pelaksanaan UUPA dan Peraturan Perundangan lainnya di Bidang Agraria di Indonesia, Tarsito, Bandung, hal. 16. Dalam buku Irawan Soerodjo, Hukum Pertanahan HPL atas tanah, 2014, hal 34

Page 55: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

44

b. Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan tugasnya;

c. Menyerahkan bagian – bagian atas tanah tersebut kepada pihak ketiga

dengan Hak Pakai berjangka waktu 6 Tahun;

d. Menerima uang pemasukan/ganti rugi/uang wajib tahunan.

Tetapi isi kewenangan sebagaimana terdapat dalam pasal 6 ayat (2)

Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965 tersebut ditegaskan dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974 tentang ketentuan –

ketentuan mengenai Penyediaan dan Pemberian Tanah untuk keperluan

perusahaan. Menurut Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun

1974, Hak Pengelolaan berisikan wewenang untuk :

a. Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah;

b. Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan usahanya

c. Menyerahkan bagian – bagian daripada tanah itu kepada pihak ketiga

menurut persyaratan yang ditentukan oleh pemegang hak tersebut, yang

meliputi segi – segi peruntukan, penggunaan, jangka waktu dan

keuangannya.56

Beberapa wewenang pemegang Hak Pengelolaan tersebut juga dijumpai

pada beberapa peraturan dan telah berubah rumusannya, yaitu dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 (Pasal 1 ayat 1), yang menyebutkan

wewenang pemegang Hak Pengelolaan yaitu :

a. Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah yang bersangkutan

b. Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaannya

56 Urip Santoso, 2010, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Kencana Prenada

Media Group, Jakrta, hal. 129

Page 56: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

45

c. Meyerahkan bagian – bagian atas tanah itu kepada pihak ketiga menurut

persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan pemegang hak tersebut,

yang meliputi segi peruntukan, penggunaan, jangka waktu dan

keuangannya, dengan ketentuan bahwa pemberian hak atas tanah kepada

pihak ketiga yang bersangkutan dilakukan oleh pejabat-pejabat yang

berwenang, sesuai dengan peratran perundang-undangan yang berlaku.57

Pada dasarnya wewenang pemegang hak pengelolaan yang disebutkan

sebelumnya sama dengan wewenang pemegang hak pengelolaan yang diatur

dalam peraturan Menteri Agraria lainnya. pada wewenang meyerahkan sebagian

tanah hak pengelolaan dengan pihak ketiga itu ditentukan oleh pemegang hak

pengelolalan dengan beberapa persyaratan baik itu segi peruntukan, penggunaan,

jangka waktu, dan keuangannya sesuai dengan kesepakatan. Beberapa

kewenangan yang disebutkan itu diperoleh melalui delegasi (pelimpahan)

wewenang dari Hak Menguasai Negara sebgaimana yang diatur dalam Undang –

Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 Pasal 2 Ayat 2.

5. Syarat Hak Pengelolaan

Untuk memperoleh Hak Pengelolaan tentu ada beberapa persyaratan yang

harus dipenuhi. Oleh karena Hak Pengelolaan merupakan hak menguasai negara,

maka negara melalui pemerintah pusat memberikan pembatasan terhadap pihak –

pihak yang dapat menguasai atau memperoleh tanah Hak Pengelolaan.

berdasarkan pasal 67 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

57 Pasal 1 (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 tentang tata cara permohonan dan penyelesaian peberian hak atas tanah bagian – bagan tanah hak pengelolaan serta pendaftarannya.

Page 57: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

46

Nasional Nomor 9 Tahun 1999 beberapa sayarat pihak dapat diberikan atau

memperoleh tanah dengan Hak Pengelolaan yaitu :

a. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah (Pemda), Pemda

Provinsi, Kabupaten/Kota

b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

c. Badan Usaha Milik Daerah

d. PT. Persero

e. Badan Otorita dan

f. Badan – badan pemerintah lainnya yang ditunjuk pemerintah.

Hal tersebut merupakan subjek hak pengelolaan artinya beberapa syarat

terhadap pihak, instansi atau perusahaan yang dapat memliki hak pengelolaan.

selain dari yang disebutkan dari instansi tersebut maka pihak lain tidak dapat

menjadi pemegang Hak Pengelolaan oleh karenanya tidak dapat mengajukan

permohonan untuk memperoleh Hak Pengelolaan. dan terhadap persyaratan untuk

mengajukan hak pengelolaan hal tersebut sudah dijelaskkan pada pembahasan

sebelumnya yaitu tata cara mengajukan hak pengelolaan.

6. Hapusnya Hak Pengelolaan

Hapusnya hak – hak atas tanah memberikan status tanah menjadi tanah

negara atau tanah yang langsung dikuasai oleh negara. Dalam berakhirnya atau

hapusnya hak – hak atas tanah seperti hak milik, hak pakai, hak guna usaha atau

hak guna bangunan ada diatur dalam peraturan Undang – Undang Pokok Agraria.

Bagaimana hapusnya atau berakhirnya Hak Pengelolaan tergantung pada

Page 58: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

47

pemakaiannya sebab hak pengelolaan hapus apabila tidak dipergunkan lagi dalam

pelaksanaan tugasnya. Hapusnya Hak Pengelolaan dapat terjadi Karena :

1. dilepaskan oleh pemegang haknya.

2. Dibatalkan karena tanahnya tidak dipergunakan sesuai dengan pemberian

haknya.

3. Dicabut untuk kepentingan umum.

Salah satu hapusnya Hak Pengelolaan adalah dilepaskannya Hak

Pengelolaan. pelepasan Hak Pengelolaan tersebut mengakibatkan putusnya

hubungan hukum antara pemegang Hak Pengelolaan dengan tanah yang

dikuasainya. Pelepasan atau penyerahan Hak Pengelolaan tidak berakibat Hak

Pengelolaan berpindah kepada pihak ketiga, melainkan Hak Pengelolaan tersebut

menjadi hapus58. Selain itu hapusnya Hak Pengelolaan juga dapat terjadi karena

haknya dicabut kembali yang disebabkan oleh tanahnya tidak dipergunakan sesuai

dengan tujuan pemberian haknya59

Menurut Budi Harsono suatu Hak atas tanah dapat hapus jika dibatalkan

oleh pejabat yang berwenang sebagi sanksi terhadap tidak dipenuhinya suatu

kewajiban atau dilanggarnya suatu larangan oleh pemegang hak yang

58 Irawan Soerodjo, op.cit. hal 113 59Ibid.,

Page 59: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

48

bersangkutan60. Penyebab lain juga hapusnya Hak Pengelolaan adalah jika

tanahnya musnah61

Hapusnya Hak Pengelolaan berakibat tanah tersebut menjadi tanah yang

langsung dikuasai oleh negara, apabila tanah tersebut ingin dihakki menjadi hak

pengelolaan oleh pihak lain maka dilakukan permohonan kembali oleh pihak lain

atau calon pemegang hak.

D. Kedudukan Hak Pengelolaan dalam Sistem Undang – Undang Pokok

Agraria

Hak Pengelolaan merupakan gempilan dari hak menguasai negara yang

memiliki kewenangan tesendiri. Dalam Undang – Undang Pokok Agraria Istilah

Hak Penglolaan tidak disebutkan secara eksplisit didalam tubuh UUPA akan

tetapi istilah Hak Pengelolaan dapat ditemukan pada penjelasan Umum II angka 2

Undang-Undang Pokok Agraria terdapat istilah “Pengelola” bukan Hak

Pengelolaan atau dalam bahasa Belandanya disebut “Beheersrecht” yang artinya

Hak Penguasaan.

Istilah “Pengelolaan” memang ada disebut di dalam penjelasan umum

Undang – Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960. Yang hal itu dapat dibaca

penjelasan Umum II angka (2) yang menyatakan bahwa dengan berpedoman pada

tujuan yang disebutkan diatas negara dapat memberikan tanah demikian itu

60 Budi Harsono, 1994, Hukum Agraria Indonesia : sejarah pembentukan Undang –

undang Pokok Agraria, isi dan pelaksanaannya, jilid I (Hukum Tanah Nasional), Djambatan, Jakrta, Hal. 263

61Budi Harsono, 1971, Undang – undang Pokok Agraria: sejarah penyusunan, isi dan pelaksanaannya, Jilid II, Djambatan, Jakrta, hal. 327.

Page 60: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

49

kepada seseorang atau badan hukum dengan sesuatu hak menurut peruntukan dan

keperluannya, misalnya hak milik, hak guna usaha, hak bangunan, dan hak pakai

atau memberikannya dalam pengelolaan kepada suatu badan penguasa

(departemen, jawatan, atau daerah swatantra) untuk dipergunakan bagi

pelaksanaan tugasnya masing – masing (Boedi Harsono, 1983 : 29-30)62.

Bertitik tolak dari penjelasan umum II angka (2) di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa landasan hukum dari Hak Pengelolaan di dalam Undang –

Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960, telah disinggung oleh penjelasan

umum Undang – Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 tersebut. namun

hukum materiilnya berada di luar Undang – Undang Pokok Agraria Nomor 5

Tahun 1960. (R. Atang Ranoemihardja, 1982 : 6)63.

Tetapi dalam konsep Hak Pengelolaan yang merupakan derivasi dari Hak

Menguasai negara maka dalam UUPA menyebutkan Hak Menguasai Negara

tersebut diatas pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada Daerah – daerah

Swatantra dan masyarakat – masyarakat hukum adat, sekedar diperlukan dan tidak

bertentangan dengan kepentingan nasional, menurut ketentuan – ketentuan

Peraturan Pemerintah64. Pada saat sekarang pelaksanaan dari Hak Menguasai

Negara tidak hanya dikuasakan terhadap daerah swatantra dan masyarakat hukum

adat tetapi pelaksanaannya yang merupakan subjeknya Hak pengelolaan maka

dalam peraturan Pemerintah hal tersebut dapat dikuasakan kepada instansi

62 Ramli Zein, S.H., M.S., Hak Pengelolaan dalam sistem UUPA, Rineka Cipta, Jakarta,

hal. 49 63Ibid., 64Pasal 2 Ayat 4 Undang – Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960

Page 61: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

50

pemerintah atau perusahaan yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang atau

berdasarkan kepada Peraturan Pemerintah.

Pasal 2 ayat 4 Undang-undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 telah

memberikan kemungkinan untuk memberikan suatu hak baru yang namanya

ketika itu belum ada. Hak itu merupakan suatu delegasi wewenang pelaksanaan

hak menguasai negara kepada daerah – daerah otonom dan masyrakat hukum

adat. Penjelasan umum II angka (2) yang juga menyebut pasal 2 Ayat (4), juga

menyatakan ada kemungkinan bagi negara untuk memberikan tanah yang dikuasai

negara dalam pengelolaan atau suatu badan penguasa (departemen, jawatan, atau

daerah swatantra) untuk dipergunakan bagi pelaksanaan tugasnya masing –

masing. Untuk delegasi wewenang pelaksanaan hak menguasai negara itu, oleh

peraturan yang ada disebutkan sebagai Hak Pengelolaan. (A.P. Parlindungan,

1989 : 1)65.

Oleh karena itu kedudukan Hak Pengelolaan dalam Sitem Undang –

Undang Pokok Agraria diatur tetapi didalam tubuh UUPA tidaklah secara

eksplisit menyebukan tentang Hak Pengelolaan itupun didalam Penjelasan II

angka 2 istilah penyebutan Hak Pengelolaan yaitu pengelola. Ini menunjukan

meskipun Hak Pengelolaan tidak secara tegas diatur dalam Undang – Undang

Pokok Agraria kedudukan dan keberadaan Hak Pengelolaan masih eksis dilihat

dari keberadaan peraturan – peraturan materilnya baik itu peraturan pemerintah

atau peraturan menteri agraria yang merupakan turunan dari Undang – Undang

65Ramli Zein, Hak pengelolaan dalam sistem UUPA, Op.cit, Hal. 49

Page 62: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

51

Pokok Agraria yang seyogyanya tak bertentangan dengan Undang – Undang

Pokok Agraria.

Page 63: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

52

BAB III

PENGGUNAAN TANAH HAK PENGELOLAAN DAN

PENYERAHANNYA PADA PIHAK KETIGA

A. Pengunaan Hak Atas Tanah Diatas Hak Pengelolaan kepada Pihak

Ketiga

Hak Pengelolaan selain dipergunakan oleh pemegang Hak Pengelolaan juga

dapat diberikan kepada pihak ketiga dengan hak atas tanah. Sesuai dengan

wewenang pemegang Hak Pengelolaan menyerahkan bagian – bagian atas tanah

kepada pihak ketiga menurut syarat – syarat yang ditentukan dan dalam jangka

waktu tertentu. Penggunaan hak atas tanah diatas hak pengelolaan oleh pihak

ketiga diberikan beberapa jenis hak atas tanah. Penyerahan bagian-bagian tanah

Hak Pengelolaan kepada pihak ketiga dalam bentuk perjanjian penggunaan tanah

yang melahirkan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai, dan dalam bentuk

pelepasan tanah Hak Pengelolaan yang melahirkan Hak Milik66.

Hak pengelolaan muncul sebagai jenis hak penguasaan atas tanah yang baru

pada tahun 1965 melalui Peraturan Menteri Agraria No. 9 Tahun 1965 tentang

Pelaksanaan Konversi Hak Penguasaan Atas Tanah Negara dan Kebijaksanaan

Selanjutnya, Ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965

menetapkan konversi hak penguasaan atas tanah-tanah negara, yaitu:

Jika hak penguasaan atas tanah negara yang diberikan kepada Departemen –

departemen, Direktorat-direktorat dan Daerah-daerah Swatantra, selain

66 Jurnal Dinamika Hukum Vol. 13 No. 2 Mei 2013, “Penggunaan Tanah Hak Pengelolaan oleh pihak ketiga”, oleh Urip Santoso.

Page 64: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

53

dipergunakan untuk kepentingan instansi-instansi itu sendiri, dimaksudkan

juga untuk dapat diberikan dengan sesuatu hak kepada pihak ketiga, maka hak

penguasaan atas tanah tersebut dikonversi menjadi Hak Pengelolaan67.

Jika dilihat kebelakang maka hak penguasaan yang dikonversi menjadi

hak pengelolaan yang dipergunakan sebagian oleh pihak ketiga juga dipergunakan

ke instansi itu sendiri maka dapat dikatakan bahwa penyerahan sebagian hak

kepada pihak ketiga atas tanah hak pengelolaan sudah menjadi aturan sejak lama

untuk dipergunakan dan bekerjasama dengan pihak ketiga dalam kepentingan

penguasaan atas tanah.

Tanah hak pengelolaan yang dikuasai oleh pemegang haknya dapat

dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan tugas atau usahanya, juga

penggunaannya dapat diserahkan kepada pihak ketiga atas persetujuan dari

pemegang hak pengelolaan. Pemegang hak pengelolaan memang mempunyai

kewenangan untuk menggunakan tanahnya bagi keperluan tugas atau usahanya,

tetapi itu bukan tujuan pemberian hak tersebut kepadanya, Tujuan utama

diberikannya hak pengelolaan adalah tanah yang bersangkutan disediakan bagi

penggunaan oleh pihak-pihak lain yang memerlukannya68.

Dengan penggunaan hak atas tanah di atas hak pengelolaan oleh pihak

ketiga maka menimbulkan hubungan hukum antara pihak ketiga dengan

pemegang Hak Pengelolaan. penggunaan hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan

oleh pihak ketiga berdasarkan perjanjian yang disepakati. Dalam hal ini

penggunaan tanah diatas hak pengelolaan oleh pihak ketiga sesuai dengan

67Ibid., 68Ibid.,

Page 65: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

54

perjanjian tertulis yang dituangkan dalam Perjanjian Penggunaan Tanah yang

dimuat dengan akta notariil atau akta dibawah tangan.

Pendaftaran hak pengelolaan harus dilakukan sebab untuk jaminan

kepastian hukum hak pengelolaan baik itu subjek hak pengelolaan atau objek hak

pengelolaan. pendaftaran Hak Pengelolaan merupakan salah satu dari objek

pendaftaran tanah yang tertuang dalam Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 1997 tentang pendftaran tanah. Pendaftaran Hak Pengelolaan

mengelurakan sertipikat Hak Pengelolaan sebagai dasar hukum tanda bukti hak,

kepastian hukum, perlindungan hukum maupun untuk tertib administrasi

sebagiamana tujuan dari pendaftaran tanah.Penerbitan sertipikat hak pengelolaan

mengakibatkan pemegangnya mempunyai wewenang yang bersifat eksternal,

yaitu menyerahkan bagian-bagian tanah hak pengelolaan kepada pihak ketiga dan

atau bekerja sama dengan pihak ketiga69.

Penggunaan hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan oleh pihak ketiga yang

melahirkan suatu hak haruslah sesuai apa yang diperjanjikan dengan pemegang

Hak Pengelolaan yaitu perjanjian Penggunaan Tanah yang dituangkan dalam

perjanjian tertulis dalam akta nootarill atau dibawah tangan. Dalam perjanjian

penggunaan tanah semula diatur dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam

Negeri No. 1 Tahun 1977, yaitu:

“Setiap penyerahan penggunaan tanah yang merupakan bagian dari tanah Hak

Pengelolaan kepada pihak ketiga oleh pemegang Hak Pengelolaan, baik yang diser-tai atau

yang tidak disertai dengan pendirian bangunan di atasnya, wajib dilakukan dengan

69Ibid.,

Page 66: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

55

pembuatan perjanjian tertulis antara pihak pemegang hak pengelolaan dan pihak ketiga yang

bersangkutan.”

Ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun

1977 hanya mengatur bahwa hubungan hukum antara pemegang hak pengelolaan

dengan pihak ketiga berkaitan dengan penyerahan penggunaan tanah Hak

Pengelolaan dibuat dengan perjanjian tertulis. Dalam ketentuan ini tidak

menyebut nama perjanjian tertulis dan tidak menetapkan perjanjian tertulis

tersebut dibuat dengan akta notariil ataukah akta di bawah tangan70.

Akan tetapi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1977 dinyatakan

tidak berlaku lagi oleh Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan

Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999. Penyebutan Perjanjian Penggunaan

Tanah terdapat pada Pasal 4 ayat (2) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala

Badan Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999, yaitu:

“Dalam hal tanah yang dimohon merupakan tanah Hak Pengelolaan, pemohon harus

terlebih dahulu memperoleh penunjukan berupa perjanjian penggunaan tanah dari

pemegang Hak Pengelolaan”

Dalam penggunaan hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan haruslah

berdasarkan perjanjian yaitu dengan Perjanjian Penggunaan Tanah / PPT yang

diatur dalam Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahn No. 9 Tahun

1999 dan Dalam ketentuan ini tidak juga menentukan perjanjian penggunaan

tanah harus dibuat dengan akta notariil atau akta di bawah tangan.

70Ibid.,

Page 67: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

56

1. Syarat Pemohon untuk Memiliki dan Menggunakan Hak Atas Tanah

Bagian Hak Pengelolaan

Salah satu wewenang yang terdapat dalam Hak Pengelolaan adalah

menyerahkan sebagian hak pengelolaan kepada pihak ketiga atau bekerja sama

dengan pihak ketiga. Berdasarkan wewenang ini, pemegang Hak Pengelolaan

dapat membuat perjanjian Penggunaan Tanah (PPT) atau perjanjian kerjasama

dengan pihak ketiga dalam rangka menggunakan bagian – bagian tanah Hak

Pengelolaan71. dari perjanjian Penggunaan Tanah (PPT) atau perjanjian kerjasama

ini, pihak ketiga akan mendapatkan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai atas

Tanah Hak Pengelolaan72.

Dalam pihak ketiga untuk menggunakan sebagian hak pengelolaan maka

ada syarat pemohon atau pihak ketiga untuk memiliki hak atas tanah bagian hak

pengelolaan. Dalam syarat pemohon untuk memiliki hak atas tanah lainnya yang

diluar dari hak atas tanah bagian dari Hak Pengelolaan diatur dalam Undang –

Undang Pokok Agraria baik itu Hak Milik, Hak Pakai, Hak Guna Bangunan, Hak

Guna Usaha atau Hak atas tanah lainnya yang memiliki syarat – syarat tertentu

untuk memiliki hak atas tanah tersebut. seperti syarat yang paling mendasar untuk

memperoleh Hak milik, Hak Guna Bangunan adalah warga negara Indonesia dan

Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia yang berkedudukan di

Indonesia dengan syarat – syaratnya untuk memperoleh Hak Milik dan Hak Guna

Bangunan. Sedangkan Hak Pakai dapat dimiliki oleh warga asing dan badan

71Urip Santoso, 2015, Perolehan Hak Atas Tanah, Prenadamedia Group, Jakarta, hal. 99 72Ibid.,

Page 68: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

57

hukum asing dengan persyaratan yang sudah ditentukan. Lalu bagaimana syarat

pemohon (pihak ketiga) untuk memiliki dan menggunakan bagian Hak atas tanah

diatas Hak Pengelolaan hak pakai, Hak Guna Bangunan dan Hak Milik.

Kalau pihak ketiga mendapatkan Hak Guna Bangunan atau Hak pakai atas

tanah Hak Pengelolaan, maka untuk mendapatkan tanah tersebut terlebih dahulu

dibuat perjanjian Penggunaan Tanah (PPT) antara pemegang Hak Pengelolaan

dan pihak ketiga73. Kalau pihak ketiga mendapatkan Hak Milik atas tanah Hak

Pengelolaan, maka untuk mendapatkan tanah tersebut terlebih dahulu pemegang

Hak Pengelolaan harus melepaskan tanah Hak Pengelolaannya74. akan tetapi

penggunaan bagian – bagian tanah hak pengelolaan oleh pihak ketiga disamping

dengan PPT, bisa juga dengan perjanjian BOT (Built, Operate, and Transfer).

Maria S.W. Sumardjono memberikan pengertian tentang Perjanjian BOT yaitu

perjanjian dua pihak antara, di mana pihak pertama menyerahkan penggunaan

tanahnya untuk didirikan suatu bangunan di atasnya oleh pihak ketiga, dan pihak

kedua berhak mengoperasikannya atau mengelola bangunan tersebut dalam

jangka waktu tertentu, dengan memberikan fee atau tanpa fee kepada pihak

pertama dan pihak kedua wajib mengembalikan tanah beserta bangunan di atasnya

dalam keadaan dapat dan siap dioperasikan kepada pihak pertama setelah jangka

waktu operasional berakhir75.Untuk itu dalam menggunakan Hak atas tanah diatas

Hak Pengelolaan pemohon harus melakukan perjanjian terlebih dahulu yang

73Ibid, hal. 100 74Ibid., 75 Maria SW Sumardjono, “Hak Pengelolaan: Perkem-bangan, Regulasi, dan

Implementasinya”, Jurnal Mimbar Hukum, Edisi Khusus, September 2007, Yogyakarta: Fa-kultas Hukum Universitas Gadjah Mada, hlm. 150.

Page 69: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

58

dituangkan dalam Perjanjian Penggunaan Tanah atau BOT yang menjadi salah

satu prasyarat bagi lahirnya hak atas tanah yang berasal dari tanah Hak

Pengelolaan.

Dalam Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon pemberian hak atas

tanah diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Agraria/ Kepala BPN No. 9 Tahun

1999, yaitu :

1. Sebelum mengajukan permohonan hak, permohonan harus menguasai

tanah yang dimohon dibuktikan dengan data yuridis dan data fisik sesuai

dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

2. Dalam hal tanah yang dimohon merupakan tanah Hak Pengelolaan,

pemohon harus terlebih dahulu memperoleh penunjukan berupa

perjanjian penggunaan tanah dari pemegang Hak Pengelolaan

3. Dalam hal tanah yang dimohon merupakan tanah kawasan hutan, harus

terlebih dahulu dilepaskan dari statusnya sebagai kawasan hutan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

4. Tanah – tanah yang tertentu yang diperlukan untuk konservasi yang

ditetapkan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

tidak dapat dimohon dengan sesuatu hak atas tanah.

Dalam syarat pemohon yang paling mendasar adalah adanya Perjanjian

Penggunaan Tanah yang diatur dalam Peraturan Menteri Agararia Nomor 9 Tahun

1999. Dalam syarat pemohon Hak atas tanah bagian tanah Hak Pengelolaan Ada

Page 70: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

59

beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam hak guna bangunan atau hak

pakai atas tanah hak pengelolaan yaitu76 :

1. Hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak pengelolaan terjadi

didahului oleh pembuatan perjanjian penggunaan tanah antara

pemegang hak pengelolaan dan pihak ketiga.

2. Terjadinya hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak

pengelolaan diperlukan rekomendasi dari pemegang hak pengelolaan.

3. Terjadinya hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak

pengelolaan melalui permohonan pemberian hak guna bangunan atau

hak pakai kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kota yang

wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan.

4. Hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak pengelolaan terjadi

dengan penetapan pemerintah dalam bentuk surat keputusan pemberian

hak guna bangunan atau hak pakai oleh Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang

bersangkutan.

5. Hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak pengelolaan terjadi

sejak surat keputusan pemberian hak guna bangunan atau hak pakai

didaftarkan oleh pemohon hak guna bangunan atau hak pakai kepada

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya

meliputi letak tanah yang bersangkutan.

76Urip Santoso, Jurnal Dinamika Hukum , op.cit

Page 71: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

60

6. Sebagai tanda bukti hak guna bangunan atau hak pakai diterbitkan

sertipikat hak guna bangunan atau hak pakai oleh Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang

bersangkutan.

7. Hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak pengelolaan tidak

memutuskan hubungan hukum antara pemegang hak pengelolaan

dengan tanahnya.

8. Hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan berjangka waktu untuk

pertama kalinya paling lama 30 (tiga puluh) tahun, dapat diperpanjang

untuk jangka waktu paling lama 20 (duapuluh), dan dapat diperbaharui

haknya untuk jangka waktu paling lama 30 (tigapuluh) tahun.

9. Hak Pakai atas tanah hak pengelolaan berjangka waktu untuk pertama

kalinya paling lama 25 (duapuluh lima) tahun, dapat diperpanjang

untuk jangka waktu paling lama 20 (duapuluh), dan dapat diperbaharui

haknya untuk jangka waktu paling lama 25 (duapuluh lima) tahun.

10. Perpanjangan jangka waktu dan pembaharuan hak guna bangunan atau

hak pakai atas tanah hak pengelolaan harus mendapatkan persetujuan

terlebih dahulu dari pemegang hak pengelolaan.

11. Peralihan hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak pengelolaan

harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang hak

pengelolaan.

Page 72: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

61

12. Pembebanan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan atau hak

pakai atas tanah hak pengelolaan harus mendapatkan persetujuan

terlebih dahulu dari pemegang hak pengelolaan;

13. Hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak pengelolaan apabila

menjadi objek pengadaan tanah, maka yang berhak mendapatkan ganti

rugi atas tanahnya adalah pemegang hak pengelolaan, sedangkan yang

berhak mendapatkan ganti rugi atas bangunannya adalah pemegang hak

guna bangunan atau hak pakai.

14. Hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan untuk rumah tempat

tinggal atau hunian bertipe Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat

Sederhana (RSS) dapat ditingkatkan menjadi hak milik.

15. Hapusnya hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak

pengelolaan berakibat tanahnya kembali dalam penguasaan pemegang

hak penge-lolaan.

Kemudian syarat pemohon untuk menggunakan hak atas tanah bagian tanah

pengelolaan dengan status Hak Milik diatas Hak Pengelolaan maka dilakukan

dengan melalui pelepasan atau penyerahan tanah Hak Pengelolaan oleh pemegang

Haknya berbeda dengan penyerahan hak guna bangunan dan hak pakai kepada

pihak ketiga melalui perjanjian penggunaan tanah (PPT) atau dengan BOT.

Pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh pemegang haknya dapat

terjadi setelah ada kesepakatan dalam musyawarah antara pemegang hak

pengelolaan dengan calon pemilik tanah mengenai besarnya uang ganti rugi/uang

kompensasi yang harus dibayarkan oleh calon pemilik tanah kepada pemegang

Page 73: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

62

hak pengelolaan77. Pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh

pemegang haknya dapat dibuat dengan akta pelepasan atau penyerahan tanah hak

pengelolaan oleh notaris atau dengan surat pernyataan pelepasan atau penyerahan

tanah hak pengelolaan oleh pemegang haknya. Bagian tanah hak pengelolaan

yang dilepaskan atau diserahkan tersebut apabila merupakan tanah hak

pengelolaan yang dikuasai oleh pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/ kota,

maka berdasarkan ketentuan Pasal 45 ayat (2) dan Pasal 48 ayat (1) UU No. 1

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo Pasal 46 ayat (2) dan Pasal 47 ayat

(2) Peraturan Peme-rintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah, sebelum dibuatkan akta pelepasan atau penyerahan tanah hak

pengelolaan atau surat pernyataan pelepasan atau penyerahan tanah hak

pengelolaan harus di mintakan persetujuan kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Provinsi atau kabupaten/kota oleh gubernur atau bupati/walikota78.

Pelepasan atau penyerahan hak atas tanah mengakibatkan terputus sudah

hubungan hukum antara pemegang hak atas tanah dengan tanah yang

dikuasainya79. Penyerahan bagian-bagian tanah hak pengelolaan oleh pemegang

hak pengelolaan kepada pihak ketiga dalam bentuk hak milik mengakibatkan

terputus sudah hubungan hukum antara pemegang hak pengelolaan dengan

tanahnya untuk selamanya danTerputusnya hubungan hukum antara pemegang

hak pengelolaan dengan tanahnya ditandai oleh dibuatnya akta pelepasan atau

77Ibid., 78Ibid., 79 Urip Santoso, “Pelepasan Hak Atas Tanah Untuk Kepen-tingan Perusahaan Swasta”,

Jurnal Pro Justitia, Vol. 28 No. 2, Oktober 2010, Bandung: Fakultas Hukum Univer-sitas Katholik Parahiyangan, hlm. 212, dalam jurnal dinamika, Urip Santoso, Penggunaan tanah hak pengelolaan oleh pihak ketiga

Page 74: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

63

penyerahan tanah hak pengelolaan oleh notaris atau surat pernyataan pelepasan

atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh pemegang haknya80.

Untuk itu Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam hak milik

atas tanah hak pengelolaan, adalah sebagai berikut81:

1. Hak milik atas tanah hak pengelolaan terjadi didahului oleh pembuatan

akta pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh notaris atau

surat pernyataan pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh

pemegang haknya.

2. Pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan berakibat hak

pengelolaan menjadi hapus dan tanah hak pengelolaan kembali menjadi

tanah yang dikuasai langsung oleh negara.

3. Terjadinya hak milik atas tanah hak pengelolaan melalui permohonan

pemberian hak milik kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan.

4. Hak milik atas tanah hak pengelolaan terjadi dengan penetapan

pemerintah dalam bentuk surat keputusan pemberian hak milik oleh

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya

meliputi letak tanah yang bersangkutan.

5. Hak milik atas tanah hak pengelolaan terjadi sejak surat keputusan

pemberian hak milik didaftarkan oleh pemohon hak milik kepada Kepala

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya meliputi letak

tanah yang bersangkutan.

80Urip Santoso, Jurnal Dinamika Hukum , op.cit 81Ibid.,

Page 75: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

64

6. Sebagai tanda bukti hak milik atas tanah hak pengelolaan diterbitkan

sertipikat hak milik oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang

wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan.

7. Hak milik atas tanah hak pengelolaan berakibat terputusnya hubungan

hukum antara pemegang hak pengelolaan dengan tanahnya.

8. Hak milik atas tanah hak pengelolaan tidak di batasi oleh jangka waktu

tertentu, berlaku untuk selamanya sepanjang pemilik tanah memenuhi

syarat sebagai subjek hak milik.

9. Peralihan hak milik atas tanah hak pengelolaan tidak perlu meminta

persetujuan terlebih dahulu dari pemegang hak pengelolaan.

10. Pembebanan hak tanggungan atas tanah hak milik atas tanah hak

pengelolaan tidak perlu meminta persetujuan terlebih dahulu dari

pemegang hak pengelolaan.

11. Hak milik atas tanah hak pengelolaan apabila menjadi obyek pengadaan

tanah, maka yang berhak mendapatkan ganti rugi atas tanah dan

bangunannya adalah pemilik tanah.

12. Hapusnya hak milik atas tanah hak pengelolaan berakibat tanahnya

kembali menjadi tanah yang dikuasai langsung negara.

Oleh karena itu dalam syarat pemohon untuk menggunakan dan memiliki

hak atas tanah diatas tanah hak pengelolaan pada dasarnya tidak jauh berbeda

dengan syarat untuk memiliki hak atas tanah yang tidak berada diatas hak

pengelolaan, yang menjadi perbedaannya adalah adanya perjanjian penggunaan

tanah antara pemegang Hak pengelolaan dengan pemohon yang diketahui oleh

Page 76: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

65

pejabat yang berwenang sehingga apabila pemakai Hak atas tanah diatas Hak

Pengelolaan harus ada izin dari pemegang Hak Pengelolaan kecuali Pemegang

Hak milik atas tanah Hak pengelolaan yang sudah hapus haknya.

2. Jenis Hak Atas Tanah Yang Timbul diatas Hak Pengelolaan

Jenis Hak atas tanah yang timbul diatas Hak Pengelolaan tidaklah semua

hak atas tanah yang diatur dalam Undang – Undang Pokok Agraria yang dapat

berdiri diatas Hak Pengelolaan. penyerahan penggunaan sebagian atas tanah Hak

Pengelolaan kepada pihak ketiga akan ditindaklanjuti dengan pemberian sesuatu

hak atas tanah sebagaimana terdapat dalam Undang – Undang Pokok Agraria.

Ketentuan pasal 2 Peratuan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 Jo

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996, pemegang Hak Pengelolaan berhak

untuk menentukan hak atas tanah yang dapat diberikan kepada pihak ketiga, yaitu;

antara lain, dengan Hak Milik, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai82.

Dalam perkembangan peraturan hukum pertanahan sekarang ini, pemberian

status hak atas tanah di atas tanah Hak Pengelolaan diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996, perbedaan dengan ketentuan dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1997 adalah Peraturan Pemerintah Nomor

40 Tahun 1996 memang tidak memuat pengaturan tentang pemberian Hak Milik

di atas tanah Hak Pengelolaan, sebab Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

1996 hanya menentukan Hak Guna Banguna atau Hak Pakai yang dapat diberikan

kepada pihak ketiga diatas tanah Hak Pengelolaan83. Di dalam Pasal 2 Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1997 yang sudah diganti dengan Peraturan 82 Irawan Soerodji, Hukum Pertanahn HPL atas tanah, op.cit, hal. 43 83Ibid.,

Page 77: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

66

Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999

tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak

Pengelolaan, menyebutkan bahwa bagian-bagian tanah hak pengelolaan yang

diberikan kepada pemegang haknya dapat diserahkan kepada pihak ketiga dan

disusulkan kepada Menteri Dalam Negeri atau Gubernur Kepala Daerah yang

bersangkutan untuk diberikan dengan hak milik, hak guna bangunan, atau hak

pakai sesuai dengan rencana peruntukan dan penggunaan tanah yang telah

dipersiapkan oleh pemegang hak pengelolaan yang bersangkutan.

Menurut pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 disebutkan

bahwa diatas tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Bangunan adalah:

a. Tanah Negara

b. Tanah Hak Pengelolaan

c. Tanah Hak Milik,

Serta dalam pasal 41 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996

ditentukan bahwa di atas tanah yang dapat diberikan dengan Hak Pakai adalah :

a. Tanah Negara;

b. Tanah Hak Pengelolaan;

c. Tanah Hak Milik84

Ketentuan yang tidak mengatur pemberian Hak Milik di atas Tanah Hak

Pengelolaan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 dapat dimaklumi

karena Peraturan Pemerintah tersebut hanya mengatur pemberian Hak Guna

84Ibid., Hal. 44

Page 78: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

67

Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai sebagai Peraturan Pelaksanaan dari

Undang Undang Pokok Agraria85.

3. Prosedur dalam Pemberian Hak Atas Tanah diatas Hak Pengelolaan

Dalam pemberian Hak atas tanah diatas hak pengelolaan ada beberapa

prosedur atau langkah untuk memiliknya. Salah satu kewenangan pemegang hak

pengelolaan terhadap tanahnya adalah menyerahkan bagian-bagian tanah hak

pengelolaan kepada pihak ketigaatau bekerja sama dengan pihak ketiga.

Penyerahan bagian-bagian tanah Hak Pengelolaan melahirkan beberapa hak yaitu

hak guna bangunan, hak pakai, atau hak milik. Tentunya dengan melahirkan

beberapa hak bagian dari Hak Pengelolaan melewati beberapa prosedur. Prosedur

perolehan Hak Guna Bangnan atau Hak Pakai oleh perseorangan atau badan

hukum yang berasal dari Hak Pengelolaan, yaitu :

1. Pembuatan perjanjian penggunaan tanah (PPT) atau perjanjian Build,

Operate, and Tranfer (BOT), atau perjanjian Bangun Guna Serah (BGS)

antara pemegang Hak Pengelolaan dengan calon Pemegang Hak Guna

Bangunan atau Hak Pakai. Pejanjian Penggunaan tanah adalah perjanjian

yang dibuat oleh pemegang hak pengelolaan dengan pihak ketiga, yang

berisi pihak ketiga diberikan hak untuk menggunakan tanah Hak

Pengelolaan untuk kepentingan mendirikan bangunan dalam jangka

waktu tertentu dengan membayar sejumlah uang sebagai kompensasi dari

pihak ketiga kepada pemegang Hak Pengelolaanyang disepakati oleh

kedua belah pihak. 85Ibid.,

Page 79: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

68

2. Pemegang Hak Pengelolaan membuat surat rekomendasi (surat

persetujuan) kepada calon pemegang Hak Guna Bangunan atau Hak

Pakai untuk dipergunakan mengajukan permohonan pemberian Hak

Guna Bangunan atau Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan.

3. Calon pemegang Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai mengajukan

permohonan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai atas tanah Hak

Pengelolaan kepada Kepala Kantor Pertanahn Kabupaten/ Kota yang

wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan. Dalam

permohonan pemberian Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai ini

disertakan surat rekomendasi (surat Persetujuan) yang dibuat oleh

pemegang Hak Pengelolaan.

4. Apabila semua persyaratan yang ditentukan dalam permohonan

pemberian Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai atas tanah Hak

Pengelolaan dipenuhi oleh pemohon, maka Kepala Kantor Pertanahn

Kabupaten/ Kota yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang

bersangkutan menerbitkan Surat Keputusan Pemberian Hak Guna

Bangnan atau Hak Pakai.

5. Surat Keputusan pemberian Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai

disampaikan kepada pemohon kepada pemohon Hak Guna Bangunan

atau Hak pakai.

6. Pemohon mendaftarkan surat keputusan pemberian Hak Guna Bangunan

atau Hak Pakai kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kota yang

wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan untuk dicatat

Page 80: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

69

dalam buku tanah dan diterbitkan setipikat Hak Guna Bangunan atau Hak

Pakai sebagai tanda bukti haknya.

7. Sertipikat Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai disampaikan kepada

pemohon Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai86.

Untuk penyerahan atau pemberian hak milik diatas Hak Pengelolaan, maka

tidaklah sama dengan penyerahan hak guna bangunan dan hak pakai yang

berdasarkan perjanjian penggunaan tanah. Untuk peyerahan Hak Milik diatas Hak

Pengelolaan kepada pihak ketiga dengan penyerahan atau pelepasan hak

pengelolaan kepada pemegang haknya. Pelepasan atau penyerahan tanah hak

pengelolaan oleh pemegang haknya dapat terjadi setelah ada kesepakatan dalam

musyawarah antara pemegang hak pengelolaan dengan calon pemilik tanah

mengenai besarnya uang ganti rugi/uang kompensasi yang harus dibayarkan oleh

calon pemilik tanah kepada pemegang hak pengelolaan87.

Pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh pemegang haknya

dapat dibuat dengan akta pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh

notaris atau dengan surat pernyataan pelepasan atau penyerahan tanah hak

pengelolaan oleh pemegang haknya. Pelepasan atau penyerahan tanah hak

pengelolaan oleh pemegang haknya dilakukan untuk kepentingan pihak lain, yaitu

calon pemilik tanah. Pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan dilakukan

86 Urip Santoso, Perolehan Hak Atas Tanah, op.cit, hal. 108 87Urip Santoso, Jurnal Dinamika Hukum , op.cit

Page 81: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

70

dengan atau tanpa ganti rugi oleh pihak yang memerlukan tanah, yaitu calon

pemilik tanah88.

Akta pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh notaris atau

surat pernyataan pelepasan atau penyerahan tanah hak pengelolaan oleh pemegang

hak pengelolaan setelah dibuat, maka calon pemilik tanah mengajukan

permohonan pemberian hak milik atas tanah negara yang berasal dari tanah hak

pengelolaan yang dilepaskan atau diserahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya meliputi letak

tanah yang bersangkutan, atas permohonan pemberian hak milik tersebut,

menerbitkan surat keputusan pemberian hak milik89.

Lalu Surat keputusan pemberian hak milik disampaikan kepada pemohon

hak milik. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan, pemohon hak milik

berkewajiban mendaftarkan surat keputusan pemberian hak milik kepada Kepala

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah

yang bersangkutan untuk dicatat dalam buku tanah dan untuk memberikan

jaminan kepastian hukum kepada pemilik tanah diterbitkan sertipikat hak milik

sebagai tanda bukti haknya90.

88Ibid., 89Ibid., 90Ibid.,

Page 82: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

71

Dalam buku Irawan Soerodjo penyerahan penggunaan tanah Hak

Pengelolaan kepada pihak ketiga dilakukan dengan tahap yaitu91 :

a. Tahap pembuatan perjanjian. Tahap ini memberikan syarat – syarat yang

diperjanjikan untuk menggunakan bagian tanah hak pengelolaan. dalam

praktek, penyerahan penggunaa tanah Hak Pengelolaan kepada pihak

ketiga biasanya juga dapat dilakukan dengan perjanjian Bangunan Guna

Serah/BOT antara pengguna tanah dengan pemeganng Hak Pengelolaan.

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 pasal 3

ayat (2) memberikan acuan mengenai isi dari perjanjian Penggunaan

Tanah tersebut meliputi keterangan :

1. Identitas pihak-pihak yang bersangkutan

2. Letak, batas-batas dan luas tanah yang dimaksud

3. Jenis penggunaannya

4. Hak atas tanah yang akan dimintakan untuk dibeikan kepada pihak

ketiga yang bersangkutan dan keterangan mengenai jangka waktu

serta syarat – syarat untuk perpanjangannya.

5. Jenis – jenis bangunan yang akan didirikan di atasnya dan ketentuan –

ketentuan mengenai pemilikan bangunan tersebut pada berakhirnya

hak atas tanah yang diberikan

6. Jumlah uang pemasukan dan syarat – syarat pembayarannya,

7. Syarat – syarat lain yang diagggap perlu.

91 Irawan Soerodjo, Hukum Pertahan Hak Pengelolaan atas tanah (HPL), op.cit, hal. 92

Page 83: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

72

b. Tahap pemberian Hak Atas Tanah diatas Hak Pengelolaan. jenis hak atas

tanah yang diberikan kepada pihak ketiga tergantung pada isi

kesepakatan dalam perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Atas dasar

permohonan dan perjanjiantersebut beserta beberapa berkas penunjang

lainnya, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota menerbitkan

SuratKeputusan Pemberian Hak Atas Tanah (SKPH) atas nama yang

bersangkutan (Pemohon). Penerbitan dan pemberian SKPH kepada yang

bersangkutan tidak berarti secara yuridis dan serta merta pemohon telah

memperoleh sesuatu Hak Atas tanah. Pemberian Surat Keputusan

Pemberian Hak Atas tanh tersebut masih merupakan embrio dan hak atas

tanah belum lahir. Oleh karena itu untuk memperoleh hak atas tanah

diperlukan persyaratan yang bersifat wajib dipenuhi oleh pemohon

sebagaimana tercantum dalam SKPH, yaitu :

1. Membayar uang pemasukan kepada Negara melalui bendahara

negara

2. Membayar Bea Peroehan Hak atas tanah dan Bangunan (BPHTB)

3. MendaftarakanSKPH kepada Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

melalui seksi pengukuran dan pendaftaran Tanah selambat –

lambatnya 3 bulan sejak dilunasinya uang pemauskan. Tujuan

dari Pendaftaran SKPH ini tidak lain adalah untuk memperoleh

tanda bukti hak (Sertipikat)

c. Tahap Penerbitan Sertipikat. Tahap ini setelah SKPH dipenuhi oleh

pemohon, maka langkah selanjutnya mendaftrakan SKPH tersebut

Page 84: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

73

disertai dengan lampiran bukti pembayaran uang pemasukan dan surat

setoran pembayaran BPHTB dikantor pertanahan. Dan setelah dilakukan

penelitian atau pemeriksaan atas seluruh dokumen /berkas, maka atas

dasar wewenang yang dimiliki, Kepala Kantor Pertanahn Kaupaten/Kota

menerbitkan Sertpikikat Hak Atas Tanah dan memberikannya kepada

yang bersangkutan/pihak ketiga selaku pemohon sebagi tanda bukti hak.

Untuk prosedur penyerahan bagian hak atas tanah diatas hak pengelolaan

pada dasarnya untuk alur pengajuan ke kantor Badan Pertanahan Nasional sama,

hanya saja pada bagian hak milik diatas Hak Pengelolaan maka tanah Hak

pengelolaan harus diserahkan kepada pemegang Haknya berdasarkan musyawarah

dan kesapakatan dengan dibuat akta pelepasan.

B. Proses Pendaftaran Hak Pengelolaan dan Hak – Hak Yang timbul

diatasnya

Dalam mengajukan pendaftaran tanah dapat dilakukan dengan pendaftaran

tanah pertama kali dan pendaftaran tanah berkesinambungan yang artinya tanah

tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain yang akan kemudian didaftarkan lagi

pada pejabat yang berwenang. Pendaftaran tanah merupakan rangkaian kegiatan

yang dilakukan oleh pemerintah secara terus – menerus, berkesinambungan dan

teratur meliputi pengumpulan, pengelohan, pembukuan dan penyajian serta

pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan data mengenai

bidang – bidang tanah dan satuan – satuan rumah susun, termasuk pemberian

Page 85: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

74

surat tanda bukti haknya bagi bidang – bidang tanah yang sudah ada haknya dan

hak milik atas satuan rumah susun serta hak – hak tertentu yang membebaninya92.

Melalui pasal 5 dan 6 Peraturan Pemerintah Nomor. 24 Tahun 1997

ditegaskan bahwa penyelenggara pendaftaran tanah adalah Badan Pertanahan

Nasional dan pelaksana pendaftaran tanah dilakukan oleh Kepala Kantor

Pertanahan yang ada di setiap Kabupaten dan Kota, Pengecualian bagi kegiatan –

kegiatan tertentu ditugaskan kepada pejabat lain yang ditetapkan dengan suatu

peraturan Perundang-undangan93.

Jadi setiap tanah – tanh yang didaftarkan sesuai dengan Wilayah atau

Domisili pemohon atau ditentukan lain berdasarkan luas lahan atau tanah yang

dimiliki. Setiap hak - hak atas tanah didaftarakan pada kantor pertanahan. Obyek

pendaftaran Tanah meliputi94 :

a. Bidang – bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guan usaha,

hak guna bangunan dan hak pakai,

b. Tanah hak pengelolaan

c. Tanah wakaf

d. Hak milik atas satuan rumah susun

e. Hak tanggungan

f. Tanah negara

Tanah Hak Pengelolaan merupakan obyek pendaftaran tanah artinya tanah –

tanah yang dihakki dengan Hak Pengelolaan mewajibkan untuk mendaftarkannya

92Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 93Tampil Anshari Siregar, 2007, Pendaftaran Tanah Kepastian Hak, Dicetak oleh Multi

Grafik Medan, Medan, Hal:27 94Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Page 86: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

75

ke kantor pertanahan. Proses pendaftaran Hak Pengelolaan yang akan

menimbulkan Hak Pengelolaan itu sendiri ada dua hal yaitu melalui konversi dan

melalui Peraturan Pemerintah. Hak Pengelolaan yang terjadi melalui konversi

artinya ketentuan perubahan status hak atas tanah yang memiliki peruntukan yang

sama juga. Pada proses konversi ini status hak Pengelolaan dulunya adalah hak

penguasaan atas tanah negara yang dukuasai pemerintah yang dipergunakan oleh

kepentingan sendiri dikonversi menjadi hak pakai dan apabila dipergunakan selain

untuk kepentingan sendiri juga diberikan kepada pihak ketiga dengan suatu hak

atas tanah dikonversi menjadi hak pengelolaan.

Untuk mendapatkan status hak pengelolaan dari instansi, jawatan atau badan

hukum melalui konversi juga wajib didaftarkan dengan sendirinya Hak

Pengelolaan tersebut ke kantor Pertanahan. Selain melalui konversi maka untuk

memperoleh Hak Pengelolaan berdasarkan penetapan pemerintah yang proses

lahirnya melalui permohonan hak. Maka apabila permohonan Hak Pengelolaan

dikabulkan Kepala Kantor Pertanahan Nasional Menerbitkan Surat Keputusan

Pemberian Hak yang kemudian Surat Keputusan tersebut didaftarakan ke Kantor

Pertanahan Kabupaten/Kota untuk mendapatkan sertipikat Hak Pengelolaan.

Pendaftaran Hak Pengelolaan diatur dalam Peraturan Menteri Negara

Agraria/Kepala Badan Pertanahn Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang tata cara

pemberian dan pembatalan Hak atas tanah negara dan Hak Pengelolaan. Proses

pendaftaran Hak Pengelolaan diatur dari permohonan Hak Pengelolaan yang

sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hal tersebut terdapat dalam pasal 68

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahn Nasional Nomor 9

Page 87: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

76

Tahun 1999 tentang tata cara pemberian dan pembatalan Hak atas tanah negara

dan Hak Pengelolaan. terhadap tata cara pemeberian Hak Pengelolaan diatur

dalam pasal 70 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang tata cara pemberian dan pembatalan Hak

atas tanah negara dan Hak Pengelolaan. dalam proses pendaftaran Hak

Pengelolaan ini baik dengan permohonan hak maupun konversi melalui syarat –

syarat dan ketentuan yang berlaku yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara

Agraria melalui Badan Pertanahan Nasional untuk diterbitkan Sertipikat Hak

Pengelolaan.

Sekarang bagaimana pendaftaran Hak atas tanah di atas Hak Pengelolaan.

maka pendaftaran Hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan yaitu Hak Pakai atau

Hak Guna Bangunan pendaftarannya dilakukan oleh pemegang Hak Pengelolaan

dalam hal ini hak Induknya. Hak Pengelolaanlah yang mendaftarakan Hak atas

tanah diatasnya jika ada permohonan. Pastinya untuk mendaftarkan Hak Pakai

atau Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengelolaan memliki prosedur yang sudah

dijelaskan pada penjelasan sebelumnya yang tidak terlepas dari adanya perjanjian

atau BOT untuk memakai Hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan.

Namun hak yang timbul di atasnya seperti HGB dan Hak Pakai kalau sudah

terdaftar akan lepas menjadi sama seperti HGB dan Hak Pakai yang tumbuh dari

Hak menguasai negara95. Dimana objektif dan kewenangannya sama dan telah

dapat menjadi objek Hak Tanggungan 96. Akan tetapi jika terjadi pengalihan atas

95 Muhammad Yamin Lubis, dan Abdul Rahim Lubis, 2013, Kepemilikan Properti di

Indonesia, Penerbit CV. Mandar Maju, Bandung, Hal. 24 96Ibid.,

Page 88: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

77

tanah hak yang timbul tersebut si pemegang hak masih berkewajiban untuk

mendapat izin dari pemegang hak pengelolaannya atau hak induknya97.

Oleh karena itu sertipikat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/ Kota di atas Hak Pengelolaan pada dasarnya sama dengan sertipikat

hak atas tanah yang diberikan langsung diatas tanah negara98. Yang

membedakannya adalah:

a. Secara formal pada sertipikat tanah yang diberikan diatas tanah Hak

Pengelolaan tercantum penunjuk bahwa hak atas tanah yang diberikan

kepada pihak ketiga berdiri atau berada diatas Hak Pengelolaan.

b. Untuk perpanjangan , pengalihan, pembebanan atas tanah tersebut,

terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari pemegang Hak

Pengelolaan99.

C. Akibat Hukum dari Hak Atas Tanah Yang Timbul Diatas Hak

Pengelolaan

Hubunagan – hubungan yang terjadi antara pemegang hak pengelolaan

degan pemegang hak atas tanah diatas hak pengelolaan menimbulkan suatu akibat

hukum. Akibat hukum ialah akibat suatu tindakan yang dilakukan untuk

memperoleh suatu akibat yang dikehendaki oleh pelaku dan yang diatur oleh

hukum100. Tindakan ini dinamakan tindakan hukum, jadi dengan lain perkataan,

97Ibid., 98 Irawan Soerodjo, Op.Cit, Hal. 97 99Ibid., 100 R. Soeroso, Pegantar ilmu Hukum, Sinar Grafika, Ed.1, Cet. 11, Jakarta, 2009, hal.295

Page 89: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

78

akibat hukum adalahakibat dari suatu tindakan hukum101. Ujud dari akibat hukum

itu sendiri adalah102 :

a. Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya suatu keadaan hukum

b. Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya suatu hubungan hukum, antara dua

atau lebih subyek hukum, di mana hak dan kewajiban pihak yang satu

berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain

c. Lahirnya sanksi apabila dilakukan tindakan yang melawan hukum.

Maka dari itu akibat hukum dari hak atas tanah diatas hak pengelolaan

dilihat dari hubungan hukum keduanya yaitu pemegang hak pengelolaan dengan

pihak ketiga pemegang hak atas tanah. Dalam beberapa akibat hukum yang

timbul dari hak atas tanah diatas Hak Pengelelolaan menimbulkan hak dan

kewajiban yaitu:

1. Pihak ketiga atau pemegang hak atas tanah timbulnya suatu perjanjian

dengan pemegang Hak Pengelolaan yang menimbulkan kewajiban

kepada pemegang hak pengelolaan untuk menyerahakan sebagian hak

atas tanah pengelolaan dan pihak ketiga meyerahkan sejumlah uang/

ganti rugi berdasarkan kesepakatan dengan pemegang hak pengelolaan

berdasarkan perjanjian.

2. Lahirnya suatu hak atas tanah yang baru diatas hak pengelolaan yang

kewenangan penggunaan atau peruntukan tanah tersebut harus sesuai

dengan kesepakatan atau izin dari pemegang Hak Pengelolaan begitu

101Ibid., 102Ibid.,

Page 90: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

79

juga jika hak atas tanah diatas hak pengelolaan tersebut melakukan

perbuatan hukum.

3. Apabila pihak ketiga melakukan perbuatan hukum tanpa pemberitahuan

kepada si pemegang hak pengelolaan maka pemegang hak atas tanah

oleh pihak ketiga dapat dicabut sewaktu – waktu apabila tidak sesuai lagi

dengan penggunaan dan peruntukan tanah tersebut.

D. Kewenangan Pihak Ketiga Dalam Rangka Menggunakan Hak Atas

Tanah Di Atas Hak Pengelolaan

Dalam menggunakan hak – hak atas tanah pemilik menggunakan

kewenangannya untuk menggunakan dan mengusahakan tanah bagi empunya.

Tanah yang dikerjakan selain memiliki kewenangan pada empunya juga memiliki

kewajiban terhadapnya. Sesuai dengan pasal 15 Undang – Undang Pokok Agraria

Nomor 5 Tahun 1960 maka kewajiban bagi pemilik tanah memelihara tanah,

termasuk menambah kesuburannya serta mencegah kerusakannya adalah

kewajiban tiap – tiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai

hubungan hukum dengan tanah, dengan memperhatikan pihak yang ekonomis

lemah. Ini memberitahukan bahwa kewajiban - kewajiban terhadap tanah untuk

memeliharanya sesuai dengan peruntukannya tidak hanya individu melainkan

badan hukum atau instansi yang mempunyai suatu hak atas tanah.

Dalam kewenangan pemegang hak atas tanah yang dilakukan adalah sesuai

dengan Undang – Undang. Kewenangan yang diberi sesuai dengan jenis hak atas

Page 91: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

80

tanah apa yang dipegangnya. Adapun jenis hak – hak atas tanah yang disebutkan

dalam Undang – Undang Pokok Agraria yaitu :

a. Hak milik

b. Hak guna usaha

c. Hak guna bangunan

d. Hak pakai

e. Hak sewa

f. Hak membuka tanah

g. Hak memungut hasil hutan

h. Hak – hak lain yang tidak termasuk dalam hak – hak tersebut diatas yang

akan ditetapkan dengan undang-undang serta hak – hak yang sifatnya

sementara sebagai yang disebutkan dalam pasal 53 UUPA103.

Menurut Soedikno Mertokusumo, wewenang yang dipunyai oleh pemegang

hak atas tanah terhadap tanahnya dibagi menjadi 2, yaitu104 :

a. Wewenang Umum yaitu Wewenang yang bersifat umum yaitu pemegang

hak atas tanah mempunyai wewenang untuk menggunakan tanahnya,

termasuk juga tubuh bumi dan air dan ruang yang ada diatasnya sekedar

diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan

penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut UUPA dan peraturan-

peraturan hukum lain yang lebih tinggi (Pasal 4 ayat 2 UUPA).

103Pasal 16 ayat 1 Undang – Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 104file:///C:/Users/USERPC/Documents/SKRIPSI/KEPEMILIKANHAK-

HAKATASTANAHDANAPLIKASINYA_elkafilah.htm, Kepemilikan hak hak atas tanah dan aplikasinya, elkafilah, dikutip pada hari Sabtu, 16 Januari, 2016, pukul 08.00 WIB.

Page 92: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

81

b. Wewenang Khusus yaitu Wewenang yang bersifat Khusus yaitu

pemegang hak atas tanah mempunyai wewenang untuk menggunakan

tanahnya sesuai dengan macam hak atas tanahnya, misalnya wewenang

pada tanah Hak Milik adalah dapat untuk kepentingan pertanian dan atau

mendirikan bangunan, wewenang pada tanah Hak Guna Bangunan adalah

mengunakan tanah hanya untuk mendirikan dan mempunyai bangunan

diatas tanah yang bukan miliknya, wewenang pada tanah Hak Guna

Usaha adalah hanya menggunakan tanah untuk kepentingan perusahaan

dibidang pertanian, perikanan, perternakan, atau perkebunan.

Dalam kewenangan pemegang Hak atas tanah yaitu hak pakai disebutkan

dalam Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna

Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai Atas Tanah. kewenangan Hak Pakai yaitu

:

a) menguasai dan mempergunakan tanah selama waktu tertentu untuk

keperluan pribadi atau usahanya

b) memindahkan hak pakai kepada pihak lain

c) membebaninya dengan hak tanggungan

d) menguasai dan mempergunakan tanah untuk jangka waktu yang tidak

ditentukan selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu

sedangkan kewenangan pemegang Hak Guna Bangunan adalah:

a) menguasai dan mempergunakan tanah selama waktu tertentu

b) mendirikan dan mempunyai bangunan untuk keperluan pribadi atau

usahanya

Page 93: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

82

c) mengalihkan hak tersebut kepada pihak lain

d) membebani dengan hak tanggungan105

begitu juga dengan kewenangan pemegang Hak Milik. Pemegang Hak milik

tidak jauh berbeda dengan kewenangan pemegang Hak atas tanah lainnya.

pemegang berhak membebani dengan Hak Tanggungan, berwenang untuk

dialihkan baik itu jual beli, tukar menukar, penghibaan, pemberian dengan wasiat

dan lainnya serta menggunakan tanah tersebut selama – lamanya. Dalam

melakukan kewenangan terhadap jenis Hak atas tanah ini tidak perlu meminta

persetujuan dengan pihak lain sebab ini merupakan jenis hak atas tanah yang

berdiri tanpa diatas jenis hak atas tanah lainnya kecuali apabila diatas Hak

Pengelolaan atau diatas hak lainnya berdasarkan perjanjian dalam penggunaannya.

Begitu juga kewenangan terhadap pemegang Hak Pakai dan Hak Guna Bangunan

yang berdiri bukan diatas miliknya sendiri tetap meminta persetujuan dengan hak

yang diatasnya. Dan hak pakai mengenai tanah yang dikuasai oleh negara maka

hak pakai hanya dapat dialihakan kepada pihak lain dengan izin pejabat yang

berwenang. kewenangan pemegang hak atas tanah Hak Guna Usaha sama hal

tersebut. jadi padi initinya dari jenis Hak atas tanah yang disebutkan dapat

melakukan kewenangan dalam melakukan perbuatan hukum dengan syarat

adanya perjanjian dengan pemiiknya jika ada.

Dengan demikian bagaimana kewenangan pihak ketiga dalam melakukan

kewenangan Hak atas tanah diatas atau bagian dari Hak Pengelolaan. Didalam

Pasal 6 Peraturan Meneteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1997 tentang Tata Cara

105Ibid.,

Page 94: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

83

Permohonan dan Penyelesaian Pemberian Hak Atas Bagian – bagian Tanah Hak

Pengelolaan serta pendaftarannya menyebutkan Hak Milik, Hak Guna Bangunan

dan Hak Pakai tunduk pada ketentuan-ketentuan tentang hak – hak tersebut

sebagiamana termuat dalam Undang – Undang Pokok Agraria dan peraturan

pelaksanaanya yang mengenai hak- hak itu serta syarat – syarat khusus yang

tercantum didalam surat perjanjian yang dimaksud. Ini membuktikan bahwa Hak

Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai diatas Hak Pengelolaan

kewenangannnya tunduk pada UUPA baik itu dari pelaksaannya maupun dalam

menggunakan tanah hak tersebut. maka berdasarkan pada penjelasan sebelumnnya

didalam buku Muhammad Yamin Lubis bahwa hak yang timbul diatas Hak

Pengelolaan seperti Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai kalau sudah terdaftar

akan lepas menjadi Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai yang tumbuh dari Hak

Menguasai Negara. Dimana objektif dan kewenangannya sama dan telah dapat

menjadi objek Hak Tanggunngan. Tetapi bagaimanapun juga pihak ketiga tetap

memiliki kewenangan terhadap hak atas tanah bagian dari Hak Pengelolaan yang

sama dengan kewenangannya dengan jenis hak atas tanah yang tidak berdri diatas

hak lain yang dapat melakuakan perbuatan hukum baik itu jual beli, tukar

menukar atau lainnya tetap meminta persetujuan dari pemegang hak induknya

yaitu Hak Pengelolaan.

Page 95: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

84

BAB IV

IMPLEMENTASI HAK PENGELOLAAN TERHADAP NEGARA

SEBAGAI PEMBERI HAK PENGELOLAAN DALAM RANGKA

KEWENANGAN KEPENTINGAN PELAKSANAAN TUGASNYA

A. Pelaksanaan Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Medan

Salah satu pemegang Hak Pengelolaan adalah Instansi atau pemerintah

daerah yaitu pemerintah kota Medan. Pemko Medan merupakan salah satu dari

subjek hak Pengelolaan yang mempuyai beberapa kewenangan yang tertuang

dalam Peraturan baik tiu penggunaaan maupun peruntukan tanah dan

menyerahkan atau bekerjasama dengan pihak ketiga dengan beberapa jenis hak

atas tanah diatas hak pengelolaan yang dipunyai oleh Pemko Medan. Pelaksaan

Hak Pengelolaan atas tanah yang dipegang oleh pemko Medan sendiri tidak lari

dari kewenangan pemegang Hak pengelolaan yang diatur dalam Peraturan

Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965 tentang pelaksanaan konversi hak

penguasaan atas tanah negara dan ketentuan – ketentuan tentang kebijaksanaan

selanjutnya yang ditegaskan kewenangannya dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 5 Tahun 1957 tentang ketentuan mengenai penyediaan dan

pemberian tanah untuk keperluan perusahaan yaitu :

1. Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah yang bersangkutan

2. Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan tugasnya

3. Menyerahkan bagian – bagian atas tanah tersebut kepada pihak ketiga

dengan jangka waktu 6 tahun atau menurut persyaratan yang ditentukan

Page 96: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

85

4. oleh pemegang hak tersebut yang meliputi segi – segi peruntukan,

penggunaan , jangka waktu dan keuangannya

5. Atau menerima uang pemasukan/ganti rugi/uang wajib tahunan

Berdasarkan hasil riset dengan metode wawancara dengan salah

seorang staff bagian hukum pemerintah kota medan bahwa tanah hak

pengelolaan yang dipunyai oleh Pemko Medan merupakan aset daerah baik

itu berupa tanah maupun barang lainnya untuk dipergunakan sesuai dengan

peruntukan dan penggunaan tanah tersebut baik itu keperluan Pemko sendiri

maupun penggunaan dan peruntukan tanah hak pengelolaan kepada pihak

dengan kerjasama dan menggunakan tanah sebagai aset daerah tersebut untuk

keperluan pelaksanaan tugasnya. Pada pasal 49 UU Nomor 1 Tahun 2004

tentang perbendaharaan negara dalam angka 1 disebutkan “barang milik

Negara/Daerah yang berupa tanah yang dikuasai Pemerintah Pusat/Daerah

harus disertifikatkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia/ Pemerintah

Daerah yang bersangkutan”. Dalam hal Pemerintah Kota Medan melakukan

kerjasama dalam aset daerah baik itu berupa tanah dengan para pihak harus

sesuai dengan Peratuan Pemerintah Republik indonesia Nomor 50 Tahun

2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan kerja sama daerah Jo Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 22 tahun 2009 tentang petunjuk teknis tata cara

kerjasama daerah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007

tentang tata cara pelaksanaan kerja sama daerah pasal (1) disebutkan Kerja

sama daerah adalah kesepakatan antara gubernur dengan gubernur atau

gubernur dengan bupati/wali kota atau antara bupati/wali kota dengan

Page 97: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

86

bupati/wali kota yang lain, dan atau gubernur, bupati/wali kota dengan pihak

ketiga, yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban.

Pihak ketiga disini dalam mempergunakan atau berkerjasam dengan aset

Pemerintah kota Medan termasuk Tanah Hak Pengelolaan yang dimiliki oleh

Pemko Medan adalah epartemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen atau

sebutan lain, perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan Usaha Milik

Negara, Badan Usaha Milik Daerah, KoperasiYayasan, dan lembaga di dalam

negeri lainnya yang berbadan hukum106. kewenangan subyek Hak Pengelolaan

yaitu Pemko Medan itu sendiri dalam menyerahkan sebagaian hak atas

pengelolaan kepada pihak ketiga harus dalam bentuk kerjasama antara pihak

pertama dengan pihak ketiga sebagai pemegang hak atas tanah diatas hak

pengelolaan yang dituangakan dalam bentuk perjanjian kerjasama. Dalam

perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam mempergunakan tanah hak

pengelolaan ini tentu halnya menimbulkan hak dan kewajiban yang tertuang

dalam isi perjanjian tersebut baik itu uang atau biaya yang harus dibayar oleh

pihak ketiga kepada pemegang hak pengelolaan yaitu Pemko Medan dan hak –

hak lainnya yang diterima oleh pihak ketiga dan pemegang Hak Pengelolaan.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang tata cara pelaksanaan

kerja sama daerah pasal ( 7) rencana kerjasama dengan membuat kesepakatan oleh

para pihak dan menyiapkan rancangan perjanjian kerjasama yang memuat :

1. subjek kerja sama;

106Pasal 1 angka 3 Peratuan Pemerintah Republik indonesia Nomor 50 Tahun 2007

tentang Tata Cara Pelaksanaan kerja sama daerah

Page 98: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

87

2. objek kerja sama;

3. ruang lingkup kerja sama;

4. hak dan kewajiban para pihak;

5. jangka waktu kerja sama;

6. pengakhiran kerja sama;

7. keadaan memaksa; dan

8. penyelesaian perselisihan.

Kewenangan Pemko Medan dalam Hak Pengelolaan meyerahkan sebagian

hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan Pemko Medan dengan melakukan

kerjasama dan menyerahkan sebagian uang kepada Pemko Medan dalam bentuk

pembayaran retribusi ke daerah atas tanah yang merupakan hasil kerjasama

pemerintah daerah dengan pihak lain berupa penggunaan tanah hak pengelolaan.

Hasil dari kerjasma pemerintah daerah tidak hanya uang melainkan dapat berupa

surat berharga, aset, dan non material yang sifatnya menguntungan bagi daerah.

Uang yang diserahkan oleh pihak ketigabesarannya sesuai kesepakatan dalam

perjanjian yang dibuat. Untuk syarat – syarat perjanjian yang dibuat oleh para

pihak sesuai dengan dengan ketentuan pasal 1320 BW yaitu :

1. Sepakat mereka yang mengikat dirinya

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan

3. Suatu hal tertentu

4. Suatu sebab yang halal

Jo pasal 1338 BW semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang – undang bagi mereka yang membuatnya, artinya perjanjian yang dibuat

Page 99: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

88

oleh para pihak dalam mempergunakan dan peruntukan tanah cukup kedua belah

pihak saja yang mengetahui. Serta perjanjian yang dibuat oleh pemegang Hak

Pengelolaan Pemko Medan dengan Pihak ketiga penggunaan hak atas tanah Hak

Pengelolaan dibuat secara tertulis dengan akta notaril yang dibuat oleh pejabat

yang berwenang agar kelegalitasan dan keabsahan dari perjanjian tersebut kuat.

Dalam melakukan kerjasama dengan pihak ketiga berupa kerjasama dalam

penyerahan sebagian hak atas tanah pengelolaan Pemerintah daerah memiliki

penilaian artinya hak atas tanah yang diberikan oleh Pemko untuk dipergunakan

sesuai dengan pelaksanaan kepentingannya kepada suatu perusahan swasta atau

badan hukum lainnya benar – benar di pergunakan sesuai dengan perjanjian.

Pemerintah daerah tidak akan memberikan kepada pemegang Hak atas tanah

diatas hak pengelolaan yang diserahakan kepada perusahan swasta atau badan

hukum atau pihak lainnya yang tidak mengeluarkan keuntungan bagi daerah itu

sendiri. Di samping keuntungan dari pembayaran sejumlah uang kepada

pemerintah daerah sebagai pemegang Hak pengelolaan, pihak ketiga sebagai

penggunaan sebagian hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan yaitu perusahaan atau

badan hukum lainnya atau swasta juga memberikan kontribusi bagi daerah dalam

hal pembangunan artinya pemegang sebagaian hak atas tanah pegelolaan oleh

pihak ketiga memiliki manfaat bagi pembangunan daerah107.

Yang dapat dinyatakan bahwa tanah – tanah yang dikuasai oleh dan dapat

dikatakan sebagai aset Instansi Pemerintah apabila berasal dari108 :

107Pernyataan dari salah seorang Statff bagin Hukum Pemerintah Kota Medan 108Supriyadi, (2010), Aspek Hukum Tanah Aset Daerah, Prestasi Pustaka, Jakarat, hal:158

Page 100: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

89

1. Jika Pemerintah daerah berdasarkan staabladtahun 1911 Nomor 110

tentang penguasaan benda – benda tidak bergerak, gedung – gedung, dan

lain – lain bangunan milik negara, kemudian diatur kembali dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 tentang penguasaan tanah –

tanah negara, menguasai tanah dimaksud sejak zaman Pemerintah Hindia

Belanda smapai pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 1953, maka tanah tersebut berstatus dalam penguasaan (in beheer)

Pemerintah Daerah.

2. Tanah – tanah yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah berdasarkan

keputusan atau penetapan pemberian hak.

3. Tanah – tanah perusahaan milik Belanda yang berdasarkan Undang –

Undang Nomor 86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan -

perusahaan milik Belanda, Penguasaannya diserahkan kepada Pemerintah

Daerah.

1. Penggunaan Hak Atas Tanah Diatas Hak Pengelolalaan Pemerintah

Kota Medan

Penggunaan hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan Pemko Medan terdaftar

dalam aset daerah kota Medan. Dalam hal ini penulis tidak mendapatkan data

penggunaan hak atas tanah diatas hak pengelolaan maupun diperuntukan apa saja

hak atas tanah diatas hak pengelolaan Kota Medan. Akan tetapi penjelasan dari

salah seorang staff bagian hukum Pemko Medan penggunaan hak atas diatas hak

pengelolaan Pemerintah Kota Medan berdasarkan perjanjian yang tertuang dalam

akta notaril yang disepakati. Dalam kewenangan penggunaan sebagian hak atas

Page 101: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

90

tanah diatas Hak Pengelolaan Pemko Medan juga berdasarkan Undang – Undang

Pokok agraria Nomor 5 Tahun 1950 yang jenis hak atas tanah diatasnya dapat

melakukan perbuatan hukum seperti dijadikan sebagai objek hak tanggungan atau

dialihkan ke pihak lain dimana objektif dan kewenangannya sama dengan hak

atas tanah yang berdiri sendiri (primer) artinya tidak diatas hak atas tanah lainnya.

Hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan Pemko Medan ini seperti yang

disebutkan sebelumnya jika sudah terdaftar hak atas tanah diatas hak pengelolaan

yang sudah terdaftar di kantor pertanahan maka hak atas tanah ini sama seperti

hak atas tanah bersifat primer artinya hak atas tanah yang berasal dari tanah

negara secara langsung. Jika hak atas tanah ini bersifat primer maka dalam jangka

waktu penggunaannya pun seseuai dengan UUPA. Berdasarkan keteranga staff

bagian hukum Pemko Medan dan Berdasarkan UUPA maka hak atas tanah berupa

Hak Guna Bangunan berjangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang 20 tahun

dan dapat diperbaharui 30 tahun lagi jika masa perpanjangannya habis dan jangka

waktu hak pakai 25 tahun dan dapat diperpanjang 20 tahun kemudin dapat

diperbaharui sesudahnya kembali selama 25 tahun.

Kemudian penggunaan hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan Pemko

Medan berakhir jika masa waktu penggunaan hak atas tanah habis sebagaimana

dijelaskan sebelumnya. Tetapi berakhirnya perjanjian kerjasama penggunaan

tanah sebagaian hak pengelolaan oleh pihak ketiga dengan pemerintah Kota

Medan mengikuti pada Peratuan Pemerintah Republik indonesia Nomor 50 Tahun

2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan kerja sama daerah berakhir jika, yaitu :

Page 102: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

91

a. Terdapat kesepakatan para pihak melalui proseduryang ditetapkan dalam

perjanjian

b. Tujuan perjanjian tersebut telah tercapai

c. Terdapat perubahan mendasar yang mengakibatkan perjanjian kerja sama

tidak dapat dilaksanakan

d. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan perjanjian

e. Dibuat perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama

f. Muncul norma baru dalam peraturan perundang-undangan

g. Objek perjanjian hilang

h. Terdapat hal-hal yang merugikan kepentingan nasional, atau

i. Berakhirnya masa perjanjian.

2. Bagian Hak Atas Tanah Yang Diberikan Oleh Pemerintah Kota Medan

Kepada Pihak Ketiga

Pada kewenangan pemegang Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Medan

salah satunya adalah menyerahkan bagian-bagian atas tanah hak pengelolaan

Pemerintah Kota Medan sebagai Aset kepada pihak ketiga untuk digunakan dan

diperuntukan sesuai dengan kesepakatan dalam hal memberikan manfaat bagi

pembangunan kota Medan itu sendiri. Maka dalam hal Hak Pengelolaan yang di

punyai oleh Pemerintah Kota Medan merupakan aset daerah dapat dipergunakan

oleh pihak ketiga untuk dipergunakan secara privat dengan jenis hak atas tanah

yang notabene jenis hak atas tanah yang diberikan oleh Pemko Medan kepada

Page 103: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

92

pihak ketiga itu, ketentuan dari pemegang Hak Pengelolaan jenis hak atas tanah

apa yang ingin diberikan kepada pihak ketiga.

Pada studi di Kantor Pemerintah Kota Medan maka berdasarkan keterangan

staaf pada bagian hukum, jenis hak atas tanah yang dapat diserahakan dan

dipergunakan sebagian haknya kepada pihak ketiga adalah :

1. Hak Guna Bangunan

2. Dan Hak Pakai

Hak milik tidak termasuk pada bagian jenis hak atas tanah yang dapat

diserahakan kepada pihak ketiga untuk dipergunakan karena hak milik merupakan

hak yang terkuat dan terpenuhi dalam kepemilikannya sehingga Pemerintah Kota

Medan tidak memberikan atau menyerahkan sebagian hak atas tanah dengan hak

milik.

Tanah yang merupakan aset daerah adalah tanah – tanah dalam penguasaan

daerah, dengan syarat – syarat yaitu109 :

1. Diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional

pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai. Dalam hal ini

misalnya, setelah tanah dimatangkan sampai tanah tersebut siap pakai.

2. Adanya bukti penguasaan secara hukum, misalnya sertipikat hak pakai

atau hak pengelolaan atas nama daerah atau adanya bukti pembayaran

dan penguasaan sertipikat tanah atas nama pemilik sebelumnya

3. Dapat diukur dengan satuan uang

109Ibid, hal. 270

Page 104: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

93

B. Hak dan Kewajiban Pemegang Hak Pengelolaan pada Pemerintah kota

Medan

Dalam mempergunakan hak – hak atas tanah pada dasarnya mempunyai hak

dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Pada pemegang Hak Pengelolaan sebagai

hak induk dari hak atas tanah yang berada diatasnya mempunyai hak dan

kewajiban juga beserta tanah – tanah yang berada diatasnya. Pemko Medan dalam

hal ini sebagai pemegang Hak Pengelolaan mempunyai hak dan kewajiban

terhadap pemegang Hak atas tanah diatasnya. Kewajiban – kewajiban pemegang

hak atas tanah seperti Kewajiban pemegang Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai

terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996. Kewajiban Pemegang

Hak Guna Bangunan pasal 30 PP Nomor 40 Tahun 1996 yaitu :

a. Membayar uang pemasukan yang jumlah dan cara pemabayarannya

ditetapkan dalam keputusan pemberian haknya

b. Menggunakan tanah sesuai dengan peruntukannya dan persyaratan

sebagaimana ditetapkan dalam keputusan dan perjanjian pemberiannya;

c. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yangada di atasnya serta

menjaga kelestarian lingkungan hidup

d. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan Hak Guna bangunan

kepada Negara, pemegang Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik

sesudah Hak Guna Bangunan itu hapus

e. Menyerahkan sertipikat Hak Guna Bangunan yang telah hapus kepada

Kepala Kantor Pertanahan.

Page 105: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

94

Kewajiban Pemegang Hak Pakai pasal pasal 50 PP Nomor 40 Tahun 1996

yaitu :

a. Membayar uang pemasukan yang jumlah dan cara pembayarannya

ditetapkan dalam keputusan pemberian haknya, perjanjian penggunaan

tanah Hak Pengelolaan atau dalam perjanjian pemberian Hak Pakai atas

tanah Hak Milik

b. Menggunakan tanah sesuai dengan peruntukannya dan persyaratan

sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberiannya, atau perjanjian

pemberian Hak Pakai atas tanah Hak Milik

c. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada di atasnya serta

menjaga kelestarian lingkungan hidup

d. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan Hak Pakai kepada

Negara, pemegang Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik sesudah

Hak Pakai tersebut hapus;

e. Menyerahkan sertipikat Hak Pakai yang telah hapus kepada Kepala

Kantor Pertanahan.

Maka dalam kewajiban Pemerintah Kota Medan sebagai Pemegang Hak

Pengelolaan adalah :

1. Membuat atau berwenang membuat perjanjian dengan pihak ketiga dalam

menggunakan sebagain hak Pengelolaan Kota Medan untuk dipergunakan.

Page 106: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

95

2. Menyerahkan sebagaian Hak atas tanah sesuai dengan kesepakatan atau

perjanjian kepada pihak ketiga dengan jenis Hak Pakai atau Hak Guna

Bangunan.

3. Pemerintah Kota Medan berkewajiban mengajukan usul kepada siapa

pemegang atau subyek hak atas tanah Hak Pengelolaan yang di

pergunakan kepada pihak ketiga kepada Kantor Badan Pertanahan

Nasional. Artinya Pemegang Hak Pengelolaan yaitu Pemerintah Kota

Medan yang mendaftarkan hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan

4. Memberikan persetujuan terhadap pihak ketiga pemegang hak atas tanah

untuk melakukan perbuatan hukum seperti dialihakan, dijadikan objek hak

tanggungan dan lainnya kepada Pemerintah Kota Medan.

5. Menjaga, memelihara dan menggunakan tanah hak Pengelolaan sesuai

dengan sifat dan tujuan pemeberian haknya. Sesuai dengan Pasal 15

UUPA kewajiban bagi setiap pemegang hk atas tanah memelihara tanah,

termasuk menambah kesuburannya serta mencegah kerusakannya adalah

kewajiban tiap – tiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai

hubungan hukum dengan tanah itu, dengan memperhatikan pihak

ekonomis lemah.

Hak dalam Pemegang Hak Pengelolaan adalah :

1. Menerima uang pemasukan atau uang tahunan dari pihak ketiga sebagai

pemakai atau pengguna bagian Hak Pengelolaan. Pemerintah Kota Medan

sebagai Pemegang Hak Pengelolaan dalam hal ini menerima uang

pemasukan dari pihak ketiga dalam bentuk retribusi daerah karena bagian

Page 107: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

96

dari aset daerah yang dipergunakan oleh pihak ketiga. Retribusi daerah ini

nantinya akan masuk ke kas daerah.

Dalam peraturan Daerah Kota Medan Nomor 9 Tahun 2012

tentang retribusi daerah disebutkan retribusi pemakaian kekayaan daerah

dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pemakaian kekayaan daerah,

dan pamakaian tanah milik daerah merupakan salah satu objek retribusi.

Dan berikut besaran tarif retribusi daerah pemakaian dan pemanfaatan

tanah milik daerah atau dibawah penguasaan daerah pasal 9 (6) yaitu:

a. Hak Guna Bangunan, 0,30% ( nol koma tiga puluh per seratu )/

meter/ tahun dari nulai jual objek pajak (NJOP).

b. Hak Pakai 0,30 % ( nol koma tiga puluh per seratu )/ meter/

tahun dari nulai jual objek pajak (NJOP).

c. Hak Sewa 0,30 % ( nol koma tiga puluh per seratu )/ meter/

tahun dari nulai jual objek pajak (NJOP).

d. Pemakaian dengan hak guna bangunan, hak pakai maupun hak

sewa untuk kepentingan sosial dikenakan 50% (lima puluh per

seratus) dari retribusi sebagaimana dimaksud dalam huruf a,b,

dan c

2. Hak dari pemegang hak atas tanah (pihak ketiga) diatas hak pengelolaan

berhak menggunakan hak atas tanah sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundang – Undangan dan tidak terlepas dari perjanjian yang

dicantumkan

Page 108: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

97

3. Menyerahkan hak atas tanah tersebut kepada pemegang Hak Pengelolaan

jika jangka waktunya sudah habis dan tidak dipergunakan lagi oleh pihak

ketiga dan pemegang hak pengelolaan berhak mancabut hak atas tanah

bagian hak pengelolaan jika tidak dipergunakan sesuai dengan peruntukan

dan terdapat ketentuan – ketentuan lainnya dalam perjanjian yang dapat

mengakibatkan berkahirnya penggunaan pemegang hak atas tanah.

4. Pemegang Hak Pengelolaan berhak menggunakan tanah hak Pengelolaan

sebagai kekayaan daerah untuk merencanakan peruntukan dan penggunaan

tanah.

Pada spesifiknya dankeseluruhan hak dan kewajiban pemegang hak

pengelolaan Kota Medan dicantumkan dalam perjanjian penggunaan hak atas

tanah oleh pihak ketiga.

C. Hambatan – Hambatan Pemegang Hak Pengelolaan Kota Medan

Dalam hasil wawancari dengan salah seorang staff kota Medan maka

hambatan – hambatan yang didapat pada Pemko Medan sendiri sebagai Pemegang

Hak Pengelolaan adalah banyaknya masyarakat yang menduduki tanah aset Kota

Medan tersebut yaitu Hak Pengelolaan sehingga hal tersebut menyulitkan ketika

Pemko Medan melakukan penggunaan atau penguasaan tanah tersebut. dalam hal

ini masyarakat tidak mengetahui status tanah tersebut sehingga dengan mudahnya

masyarakat menggarapnya sehingga suatu saat jika dipergunakan oleh Pemko

Medan itu melakukan upaya - upaya yang tidak mudah.

Page 109: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

98

Dalam hal ini penulis tidak banyak mendapatkan hambatan – hambatan dari

penjelasan staaf kantor Pemerintah Kota Medan, sebab hambatan – hambatan

yang terjadi pada umumya ketika terjadi ketika dilapangan secara langsung. Akan

tetapi hambatan yang disebukan diatas itu lazim terjadi karena tanah – tanah

Pemerintah Kota Medan masih banyak yang kosong atau belum digunakan atau

diusahaii sehingga menimbulkan penggarap – penggarap liar yang mengaku

sebagai pemilik tanah.

Page 110: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

99

BAB. V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hak Pengelolaan merupakan hak menguasai negara yang yang

kewenangan pelaksanaan tugasnya dilimpahkan kepada pemegang haknya

yang dapat dipergunakan sendiri untuk pelaksanaan kepentingan tugasnya

dan dapat diberikan kepada pihak ketiga dengan suatu hak tertentu untuk

dipergunakan. Pengaturan Hak Pengelolaan selama ini masih diatur dalam

peraturan – peraturan pelaksana seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan

Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Agraria yang sebelumnya Hak

Pengelolaan hanya disebutkan dalam Undang – Undang Pokok Agraria

pada penjeasan BAB II, hanya disebutkan tidak diatur secara materil

dalam Undang - Undang. Pengaturan materilnya selama ini hanya

dijelaskan pada Peraturan – Peraturan Pelaksana.

2. Dalam perkembangan pemegang Hak Pengelolaan yang merupakan

gempilan dari Hak Menguasai Negara maka dari Undang – Undang Pokok

Agraria Pasal 2 (4) mengenai Hak Menguasai Negara pelaksanaannnya

dapat dikuasakan kepada Daerah – daerah Swatantra dan masyarakat –

masyarakat hukum adat yang pada saat ini didalam Peraturan Menteri

Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 Hak

Pengelolaan diberikan kepada Instansi Pemerinth termasuk Pemerintah

Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, PT

Persero, Badan Otorita, dan Badan Hukum Pemerintah lainnya yang

Page 111: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

100

3. ditunjuk pemerintah, maka dapat disimpulkan pemegang atau subjek Hak

Pengelolaan adanya tambahan dari peraturan tersebut dibandingkan

didalam Undang – Undang Pokok Agraria adanya masyarakat hukum adat,

daerah – daerah swatantra yang saat ini disebut badan – badan

pemerintahan atau pemerintah daerah termasuk Pemerintah daerah Kota

Medan merupakan Pemegang Hak Pengelolaan.

4. Dari jenis hak atas tanah yang dapat diberikan bagian atau diatas hak

Pengelolaan yaitu Hak Pakai, Hak Milik, dan Hak Guna Bangunan. Akan

tetapi tidak semua Pemegang Hak Pengelolaan memberikan ketiga jenis

hak ini. Kerena berdasarkan kesepakatan dan perjanjian penggunaan tanah.

Dan terhadap pemohon hak atas tanah diatas Hak Pengelolaan harus

didahului dengan perjanjian penggunaan tanah yang dibuktikan dengan

akta perjanjain.

5. Dalam beberapa akibat hukum yang timbul dari hak atas tanah diatas Hak

Pengelelolaan menimbulkan hak dan kewajiban yaitu:

1. Pihak ketiga atau pemegang hak atas tanah timbulnya suatu perjanjian

dengan pemegang Hak Pengelolaan yang menimbulkan kewajiban

kepada pemegang hak pengelolaan untuk menyerahakan sebagian hak

atas tanah pengelolaan dan pihak ketiga meyerahkan sejumlah uang/

ganti rugi berdasarkan kesepakatan dengan pemegang hak pengelolaan

berdasarkan perjanjian.

2. Lahirnya suatu hak atas tanah yang baru diatas hak pengelolaan yang

kewenangan penggunaan atau peruntukan tanah tersebut harus sesuai

Page 112: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

101

dengan kesepakatan atau izin dari pemegang Hak Pengelolaan begitu

juga jika hak atas tanah diatas hak pengelolaan tersebut melakukan

perbuatan hukum.

3. Apabila pihak ketiga melakukan perbuatan hukum tanpa pemberitahuan

kepada si pemegang hak pengelolaan maka pemegang hak atas tanah

oleh pihak ketiga dapat dicabut sewaktu – waktu apabila tidak sesuai

lagi dengan penggunaan, peruntukan tanah tersebut dan perjanjian.

6. Kewenangan dari pemegang Hak Atas Tanah diatas Hak Pengelolaan

sama dengan kewenangan hak atas tanah primer artinya hak atas tanah

yang berasal dari tanah negara yaitu hak – hak atas tanah yang tidak

berada diatas hak atas tanah lainnya. tetapi kewenangan dari pemegang

hak atas tanah diatas Hak pengelolaan tidak terepas dari perjanjian

penggunaan tanah dengan pemegang Hak Pengelolaan

7. Pemerintah Kota Medan sebagai Pemegang Hak Pengelolaan hanya dapat

memberikan jenis hak atas tanah kepada pihak ketiga berupa Hak Pakai

dan Hak Guna Bangunan. Yang penggunaan hak atas tanah tersebut

tertuang dalam perjanjian Penggunaan tanah yang dibuat dengan akta

Notaril. Dan pihak ketiga memberikan uang pemasukan kepada Pemegang

Hak Pengelolaan dalam bentuk retribusi daerah dalam memakai aset

daerah berupa tanah. Dan kewenangan Pemko medan sebagai Pemegang

Hak Pengelolaan kepada pemberi Hak Pengelolaan yaitu negara tetap ada

karena Pemerintah Daerah juga pendelegasian dari negara maka

kewenangannya tetap membayar atau menyetor hasil daerah ke kas negara

Page 113: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

102

terhadap pendapatan - pendapatan daerah termasuk pendapatan dari aset

daerah yaitu tanah Hak Pengelolaan.

B. Saran

1. Selama ini pengaturan Hak Pengelolaan hanya diatur pada peraturan –

peraturan pelaksana saja seperti Peraturan Pemerintah dan Peraturan

Menteri lainnya yang seyogyanya pengaturan Hak Pengelolaan secara

lengkap materill dibuat peraturan Perundang – undangan agar jelas dan

kuat arah dan tujuan dari Hak Pengelolaan ini. Karena sebelumnya Hak

Pengelolaan hanya disebut dalam penjelasan Undang – Undang Pokok

Agraria dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pelaksana lainnya tanpa

dibuat atau diterbitkannya Undang – Undang tentang Hak Pengelolaan

secara tersendiri.

2. Diperlukannya kombinasi Peraturan Pemerintah sebagai peraturan

pelaksana dengan Undang – undang yang khusus menangani Hak

Pengelolaan secara konkrit agar menjadi satu aturan yang jelas dan

sistematis.

3. Diperlukan adanya tambahan subyek Hak Pengelolaan dalam peraturan

baik itu dalam Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentag tata cara pemberian dan

pembatalan hak atas tanah negara dan hak pengelolaan maupun

peraturan lainnya yaitu masyarakat hukum adat. Sebab dalam Undang –

Undang Pokok Agraria pada pasal 2 ayat (4) Hak Menguasai Negara

Page 114: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

103

dapat dikuasakan kepada masyarakat hukum adat yang didalam

peraturan materil tentang Hak Pengelolaan tak ada yang menyebutkan

masyarakat hukum adat sebagai subyek Hak Pengelolaan sehingga

antara Peraturan Pelaksana dengan Undang – Undang Pokok Agraria

terjadinya tumpang tindih

Page 115: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

104

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Amiruddin dan Asikin, Zainal, 2004,Pengantar Metode Penelitian Hukum,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Anshari, Tampil, 2007, Pendaftaran Tanah Kepastian Hak, Medan : Multi

Grafik.

Erwiningsih, Winahyu 2011, Hak Pengelolaan Atas Tanah, Yogyakarta : Total

Media.

Manan, Bagir, 1986, Hak Pengelolaan, bahan diskusi Tim Pengkajian Hukum

Agraria, BPHN, Jakarta : Departemen, Kehakiman.

Parlindungan, A.P, 1994, Hak Pengelolaan Menurut sisitem UUPA,Bandung:

Mandar Maju.

Santoso, Urip, 2010, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

------------------ , 2015, Perolehan Hak Atas Tanah, Jakarta : Prenadamedia Group

Sodiki, Achmad, 2013,Politik Hukum Agraria, Jakarta: diterbitkan Konstitusi

Press (Konpress)

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. 2007. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta:

Raja Grafindo Persada

Soerodjo, Irawan, 2014, Hukum Pertanahan Hak Pengelolaan atas tanah (HPL)

Eksistensi, Pengaturan dan Praktik, Yogyakarta: Laksbang Mediatama.

Page 116: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

105

Soeroso, R, 2009,Pegantar ilmu Hukum, Ed.1, Cet. 11, Jakarta: Sinar Grafika

Sumardjono, S.W. Maria, 2008, Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosisal

dan Budaya,Jakarta: Buku Kompas

----------------------------------, 2007, “Hak Pengelolaan: Perkem-bangan, Regulasi,

dan Implementasinya”, Jurnal Mimbar Hukum, Edisi Khusus, Yogyakarta:

Fa-kultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Supriyadi, 2010, Aspek Hukum Tanah Aset Daerah Menemukan Keadilan,

kemanfaatan, dan kepastian atas Eksistensi Tanah Aset Daera, Jakarta :

Prestasi Pustaka Publisher.

Waluyo, Bambang, 2001, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: P.T.Rajawali Pers

Yamin, Muhammad Lubis dan Rahim, Abdul Lubis, 2013, Kepemilikan Properti

Di Indonesia termasuk kepemilikan rumah oleh orang asing, Bandung: CV

Mandar Maju, Bandung.

Zaidar, 2014, Dasar Filososfi Hukum Agraria Indonesia, Medan : Pustaka Bangsa

Press.

Zein, Ramli, 1995, Hak Pengelolaan dalam sistem UUPA, Jakarta : Rineka Cipta.

B. Jurnal

Jurnal Dinamika Hukum Vol. 13 No. 2 Mei 2013, “Penggunaan Tanah Hak

Pengelolaan oleh pihak ketiga”, oleh Urip Santoso.

Jurnal Dinamika Hukum, Vo. 10 No. 3 September 2010, “ Eksistensi Hak

Pengelolaan Atas Tanah (HPL) dan Realitas Pembangunan Indonesia”, oleh

Elita Rahmi.

Page 117: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

106

Jurnal Ilmu Hukum, Vol 3 No. 1 Analisis Yuridis Terhadap Hak-Hak Atas Tanah

Yang Berada Diatas Hak Pengelolaan Pelabuhan”, Lovelly Dwina Dahen.

C. Internet

https://idtesis.com/metode-penelitian-hukum-empiris-dan-normatif/,Metode

penelitian hukum empiris dan normatif, dikutip pada Rabu 24 Februari 2016

file:///C:/Users/USERPC/Documents/SKRIPSI/KEPEMILIKANHAK-

HAKATASTANAHDANAPLIKASINYA_elkafilah.htm, Kepemilikan hak

hak atas tanah dan aplikasinya, elkafilah, dikutip pada hari Sabtu, 16 Januari,

2016.

D. Peraturan Perundang - Undangan

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan

Dasar Pokok Agraria

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1953 tentang

Penguasaan atas Tanah Negara.

PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak

Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah

Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pelaksanaan Konversi

Hak Penguasaan Atas Tanah Negara dan Ketentuan-Ketentuan Tentang

Kebijaksanaan Selanjutnya

Peraturan Menteri Agraria Nomor 1 Tahun 1966 tentang Pendaftaran Hak Pakai

dan Hak Pengelolaan

Page 118: TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK …...bagaimana akibat hukum hak atas tanah yang timbul diatas hak pengelolaan, dan bagaimana hak dan kewajiban Hak Pengelolaan terhadap negara sebagai

107

Peraturan Menteri Dalam Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1973 tentang Ketentuan

– Ketentuan Mengenai Tata Cara Pemberian Hak Atas Tanah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974 tentang Ketentuan –

Ketentuan Mengenai Penyediaan dan Pemberian Tanah Untuk Keperluan

Perusahaan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 tentang Tata Cara

Permohonan dan Penyelesaian Pemberian Hak Atas Bagian – Bagian Tanah

Hak Pengelolaan Serta Pendaftarannya

Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9

Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah

Negara dan Hak Pengelolaan

Undang - UndangRepublik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 2009 tentang Petunujuk Teknis

Tata Cara Kerjasama Daerah

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 9 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah