tingkat perdagangan intra industri indonesia dengan negara asean5

5/12/2018 Tingkat Perdagangan Intra Industri Indonesia Dengan Negara ASEAN5 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tingkat-perdagangan-intra-industri-indonesia-dengan-negara-asean5 1/37

TINGKAT PERDAGANGAN INTRA

INDUSTRI INDONESIA DENGAN

NEGARA ASEAN5 PLUS VIETNAM

Bhaswara Pradhana

0606081431



LATAR BELAKANG

´ Globalisasi yang menyebabkan perdagangan

dunia terus mening kat

´

Semakin terbuka arus perdagangan´ Munculnya organisasi-organisasi perdagangan

dan ekonomi reg ional dalam rang ka

mening katkan perf orma perdagangan

´ Organisasi kawasan semakin berorientasi pada

aktivitas perdagangan kawasannya



ASEAN

´ ASEAN dibentuk pada tahun 1967.

´ Dibentuk ASEAN Free Trade Area ( AFTA) padatahun 1993. Dengan Common Effective

Preferential Tariff (CEPT ) sebagai mekanismedari AFTA.

´ Dicanang kan pembentukan ASEAN Economic

Community ( AEC ) 2015 pada tahun 2007dengan ¶Cetak Biru AEC 2015· sebagai

roadmap.



PERTUMBUHAN PERDAGANGAN ASEANSUMBER: IMF, DIOLAH KEMBALI

1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

ekspor 19.8 15.3 21.4 40.3 23.5 5.7 1.6 -18.2 11.6 25.9 -12 6.2 27.4 20.8 16.3

impor 23 13.3 21.4 24.9 25.6 5.6 2.4 -100 0 26.9 -10.6 6.2 19.3 26.1 17.8

-120

-100

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

P e r s e n t a s e

( % )



NILAI TOTAL PERDAGANGAN ASEAN

1993-2008

SUMBER: AEC CHARTBOOK 2008



PROPORSI PERDAGANGAN ASEANSUMBER: ASEAN STATISTIC YERBOOK 2009

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

p e r s e n t a s e

( % )

Ekstra ASEAN

Intra ASEAN



RATA-RATA TINGKAT TARIF PREFERENSI

ASEAN 2000-2009

SUMBER: AEC CHARTBOOK 2009



KOMODITAS EKSPOR ASEAN 2009SUMBER: AEC CHARTBOOK 2009

Lainnya

49%

HS27: Bahan bakar mineral,

minyak mineral, dan produk

penyulingannya; bahan aspal

17%

HS84: Reaktor nuklir; boiler;

mesin dan alat mekanik; dankomponennya

14%

HS85: Mesin Elelktronik;

Peralatan suara; dan

Peralatan televisi

20%



KOMODITAS IMPOR ASEAN 2009SUMBER: AEC CHARTBOOK 2009

Lainnya

48%

HS27: Bahan bakar mineral,

minyak mineral, dan produk

penyulingannya; bahan aspal

18%

HS84: Reaktor nuklir; boiler;

mesin dan alat mekanik; dankomponennya

14%

HS85: Mesin Elelktronik;

Peralatan suara; dan

Peralatan televisi

20%



NEGARA TUJUAN EKSPOR HASIL

INDUSTRI INDONESIA TAHUN 2010

ASEAN

23%

Uni Eropa

15%

AmerikaUtara

13%Asia Selatan

8%Amerika Latin

2%

Timur Tengah

5%

Lainnya

34%



NEGARA TUJUAN EKSPOR/IMPOR HASIL

INDUSTRI PENGOLAHAN INDONESIA

UNTUK KAWASAN ASEAN TAHUN 2010

Filipina

9%

Malaysia

26%Singapura

40%

Thailand

14%Vietnam

8%Lainnya

3%

Ekspor

Filipina

3%

Malaysia

19%

Singapura43%

Thailand

31%

Vietnam

4%

Lainnya

0%

Impor



PERUMUSAN MASALAH

Sejauh mana integrasi industri alat elektronikIndonesia dengan ASEAN-5 plus Vietnam

menurut kode HS-85



HIPOTESIS PENELITIAN

Indonesia sudah melakukan perdagangan intraindustri dengan seluruh negara sampel untuk

industri HS-85



DATA & SAMPEL

´ Data Ekspor dan Impor

´ Negara sampel: ASEAN-5 dan Vietnam

´ Industri HS-85´ Periode penelitian 2000-2010



INTRA INDUSTRY TRADE

´ perdagangan dua arah dalam satu sektor pada

jenis barang yang berbeda (krugman, 1981)

´

perdagangan internasional (ekspor/impor) barang -barang yang memiliki kateg ori statistik

yang sama secara simultan (Lundberg , 1986)

´ perdagangan barang pada industri yang sama

namun untuk jenis barang yang berbeda



PENELITIAN TERDAHULU

´ Lutzardo Tobing , 1995

Hasil: Perbedaan strateg i perdagangan




´ Ledi Trialdi, 2000

´Determinan Umum Perdagangan Internasional

Intra

Industri

Indonesia

Tahun 1997µ

Hasil: Faktor jarak; perbedaan ukuran pasar;

similaritas pembangunan




´ Alif i Aisyaputri, 2010

Hasil: Pada industri otomotif , telah terjadi IIT;dan faktor penentunya adalah ukuran

perekonomian, f luktuasi mata uang , output

industri otomotif.



METODE PENELITIAN

Indeks Grubel-Lloyd:



METODE PENELITIAN

´ Xi = Ekspor negara A ke B pada industri i

´ Mi = Impor negara A dari B pada industri i



METODE PENELITIAN (LANJUTAN)

Rentang Indeks IIT Sifat IIT

0,00 Tidak ada integrasi

0,01 ² 24,99 IIT rendah (inter-industri)

25,00 ² 74

,99

IIT

sedang (I

ntegrasisedang

)

>> 75,00 IIT tingg i (Integrasi tingg i)



HASIL PENELITIAN



INDONESIA - FILIPINATahun Ekspor Impor indeks IIT Sifat IIT

2000 82,762,748.00 2,218,225.00 5.22 Inter industri

2001 61,176,412.00 1,230,981.00 3.94 Inter industri

2002 61,400,767.00 2,994,427.00 9.30 Inter industri

2003 83,584,384.00 5,053,601.00 11.40 Inter industri

2004 83,430,103.00 4,516,266.00 10.27 Inter industri

2005 76,135,416.00 5,385,477.00 13.21 Inter industri

2006 80,705,909.00 3,147,595.00 7.50 Inter industri

2007 90,543,351.00 8,331,404.00 16.85 Inter industri

2008 78,445,831.00 167,344,226.00 63.83 IIT sedang

2009 206,893,175.00 111,096,910.00 69.87 IIT sedang

2010 406,237,045.00 146,001,867.00 52.87 IIT sedang



GRAFIK INDONESIA-FILIPINA

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

IIT HS85



INDONESIA - MALAYSIA

tahun Ekspor Impor Hasil IIT Sifat IIT

2000 261,210,975 45,952,146 29.92 IIT Sedang

2001 194,103,259 44,310,103 37.17 IIT Sedang

2002 238,520,534 56,101,496 38.08 IIT Sedang

2003 261,858,969 61,626,940 38.10 IIT Sedang

2004 246,074,695 113,990,481 63.32 IIT Sedang

2005 283,413,505 109,745,786 55.83 IIT Sedang

2006 275,921,363 111,450,256 57.54 IIT Sedang

2007 227,656,342 127,852,737 71.93 IIT Sedang

2008 244,787,128 498,553,007 65.86 IIT Sedang

2009 241,401,481 367,316,004 79.31 IIT Tinggi

2010 315,640,261 661,657,289 64.59 IIT Sedang



GRAFIK INDONESIA -MALAYSIA

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

IIT HS85

IIT HS85



INDONESIA - SINGAPURA


2000 1,766,279,209 101,577,731 10.88Inter Industri

2001 1,412,109,224 136,504,179 17.63Inter Industri

2002 1,398,064,549 98,857,183 13.21Inter Industri

2003 1,661,161,904 118,515,220 13.32Inter Industri

2004 1,596,912,966 161,877,506 18.41Inter Industri

2005 2,379,199,531 154,579,186 12.20Inter Industri

2006 2,179,694,801 191,149,587 16.13

Inter Industri

2007 2,034,141,589 286,635,859 24.70Inter Industri

2008 1,974,679,719 2,882,862,672 81.30IIT Tinggi

2009 1,474,447,966 1,968,089,687 85.66IIT Tinggi

2010 2,219,593,460 2,465,099,600 94.76IIT Tinggi



GRAFIK INDONESIA - SINGAPURA

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

IIT HS85

IIT HS85



INDONESIA - THAILAND


2000 136,439,892 42,131,710 47.19 IIT sedang

2001 148,819,491 55,796,215 54.54 IIT sedang

2002 135,914,274 61,000,476 61.96 IIT sedang

2003 151,151,178 73,469,727 65.42 IIT sedang

2004 175,559,146 141,753,734 89.35 IIT Tinggi

2005 168,163,906 165,159,749 99.10 IIT Tinggi

2006 157,282,843 120,924,416 86.93 IIT Tinggi

2007 185,888,545 162,675,694 93.34 IIT Tinggi

2008 231,488,191 334,289,160 81.83 IIT Tinggi

2009 197,882,872 280,358,201 82.75 IIT Tinggi

2010 272,751,319 458,944,873 74.55 IIT sedang



GRAFIK INDONESIA - THAILAND

0

20

40

60

80

100

120

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

IIT HS85

IIT HS85



INDONESIA - VIETNAM


2000 10,245,925 2,373,752 37.62 IIT Sedang

2001 10,157,949 2,302,384 36.96 IIT Sedang

2002 16,483,383 2,528,267 26.60 IIT Sedang

2003 22,484,286 3,598,467 27.59 IIT Sedang

2004 41,410,386 4,262,211 18.66 Inter Industri

2005 52,057,172 7,550,419 25.33 IIT Sedang

2006 98,636,295 7,938,421 14.90 Inter Industri

2007 119,850,437 13,696,370 20.51 Inter Industri

2008 97,156,947 43,441,151 61.79 IIT Sedang

2009 78,781,341 75,276,250 97.72 IIT Tinggi

2010 103,053,590 188,742,211 70.63 IIT Sedang



GRAFIK INDONESIA - VIETNAM

0

20

40

60

80

100

120

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

IIT HS85

IIT HS85



TINJAUAN TEORI

´ Ledi (2000) Faktor jarak / letak geograf is.

Perbedaan ukuran ekonomi

Similaritas pembangunan

´ Austria (2004) Weight gaining

Perilaku perusahaan multinasional

Siklus musiman

Produksi simultan Entrepot Trade

´ Perjanjian Kerjasama Perjanjian Bilateral

Perjanjian Reg ional



IMPLIKASI PEREKONOMIAN

IIT Spesialisasi Skala ekonomi.

Spesialisasi bisa mendorong sebuah industrimenjadi keunggulan komparatif

Dengan perdagangan intra industri keduanegara akan semakin banyak jumlah barang

hasil industri yang tersedia di perekonomian.



KESIMPULAN

´ Indonesia dengan negara ASEAN5 plus

Vietnam, pada industri HS85, melakukan

perdagangan intra industri

´Walaupun sifat IIT-nya beragam, namun hasil

menunjukan bahwa pola perdagangannya

adalah IIT



KETERBATASAN PENELITIAN

´ Terbatasnya sampel yang diuji. (Filipina,

Malaysia, Singapura dan Thailand serta

Vietnam)

´ Hanya terbatas pada industri HS-85



TERIMA KASIH

sekian

tingkat perdagangan intra industri indonesia dengan negara asean5

Documents