think pair share (tps)

23
MAKALAH SEMINAR BIOLOGI THINK PAIR SHARE (TPS) DISUSUN OLEH: REVINA SRI UTAMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2014

Upload: revina-sri-utami

Post on 17-Jan-2017

108 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: THINK PAIR SHARE (TPS)

MAKALAH

SEMINAR BIOLOGI

THINK PAIR SHARE (TPS)

DISUSUN OLEH:REVINA SRI UTAMI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2014

Page 2: THINK PAIR SHARE (TPS)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya , Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah

Seminar Biologi Dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS).

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong

atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada ibu Nurkhairo Hidayati S.Pd.,M.P.d sebagai dosen

pembimbing dalam menyerahkan penyusunan makalah ini.

Makalah ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis berusaha untuk

menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah di mengerti oleh semua

mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam memahami makalah ini disusun atas

beberapa info tambahan dari buku dan internet.

Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf jika ada kesalahan dalam

penulisan makalah ini. Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.

Pekanbaru, 22 Februari 2014

Penulis

Page 3: THINK PAIR SHARE (TPS)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata pengantar..........................................................................................i

Daftar isi...................................................................................................ii

Bab I : pendahuluan..................................................................................1a. Latar belakang.........................................................................................1

b. Rumusan masalah....................................................................................2

c. Tujuan ......................................................................................3

Bab II: pembahasan a. Pengertian Think Pair Share (TPS) ..................................................4

b. Komponen model pembelajaran TPS................................................5

c. Alasan menggunakan model pembelajaran TPS...............................6

d. Kelebihan dan kelemahan TPS.........................................................6

e. Langkah-langkah pelaksanaan TPS...................................................8

f. Manfaat model pembelajaran TPS…………………….8

g. Hasil penelitian dari jurnal TPS........................................................9

Bab III : penutup Kesimpulan................................................................................................10

Saran...........................................................................................................10

Daftar pustaka........................................................................................11

Page 4: THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB  I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inovasi pembelajaran berasal dari kata inovasi dan pembelajaran. Inovasi berasal

dari kata latin, innovation yang artinya perubahan dan pembaruan. Inovasi ialah suatu

perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikan atau ke arah yang berbeda dari yang

sebelumnya, dan dilakukan dengan sengaja dan berencana. Istilah perubahan dan

pembaruan memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan diantara keduanya adalah jika

pembaruan terdapat unsur kesengajaan, sedangkan perubahan lebih cenderung pada unsur

ketidaksengajaan. Persamaan dari pembaruan dan perubahan adalah sama-sama akan

menimulkan suatu unsur yang berbeda dari sebelumnya.

Salah satu cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal seperti yang

diinginkan adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan

dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat. Karena pemilihan model

pembelajaran yang tepat pada hakikatnya merupakan salah satu upaya dalam

mengoptimalkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, kami membuat makalah

yang berjudul” Penerapan Model Kooperatif Learning Tipe Think Pair and Share (TPS)

Terhadap Hasil Belajar Peserta didik”.

Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif sederhana yang memiliki prosedur secara eksplisit sehingga model

pembelajaran Think-Pair-Share dapat disosialisasikan dan digunakan sebagai alternatif

dalam pembelajaran matematika di sekolah. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari

model ini adalah peserta didik dapat berkomunikasi secara langsung oleh individu lain

yang dapat saling memberi informasi dan bertukar pikiran serta mampu berlatih untuk

mempertahankan pendapatnya jika pendapat itu layak untuk dipertahankan.

Model TPS juga merupakan bentuk refleksi dari structural kelas yang kurang

optimal. Oleh karena itu, penulis ingin memperbaiki struktur kelas yang seperti itu

dengan menerapkan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS). Model

pembelajaran TPS sepertinya akan diterapkan dikalangan sekolah manapun. Karena

Page 5: THINK PAIR SHARE (TPS)

model ini tidak membutuhkan banyak biaya, sehingga dapat digunakan baik di sekolah

yang kurang memiliki fasilitas hingga sekolah elite sekalipun. Pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share akan menciptakan kondisi lingkungan di dalam kelas yang saling

mendukung melalui belajar secara kooperatif dalam kelmpok kecil, serta diskusi

kelompok dalam kelas. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan pada kesadaran

siswa perlu belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan, konsep, keterampilan tersebut

kepada siswa yang membutuhkan dan setiap siswa merasa senang menyumbangkan

pengetahuannya kepada anggota lain dalam kelompoknya. Dan pembelajaran kooperatif

tipe TPS memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling

membantu, satu sama lain.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari model pembelajaran kooperatif tipe TPS?

2.      Apa saja komponen dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS?

3.      Mengapa harus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS?

4.      Apa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe TPS?

5.      Apa saja langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS?

6. Apa manfaat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS?

C.  Tujuan

1.      Mendiskripsikan pengertian dari model pembelajaran kooperatif tipe TPS

2.      Mendiskripsikan komponen dalam model pembelajaran kooperatif tipe TPS

3.      Mendiskripsikan alasan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

4.      Mendiskripsikan kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe TPS

5.      Mendiskripsikan langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS

6. Mengetahui manfaat dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS

Page 6: THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Think Pair Share (TPS)

Pertama kali strategi pembelajaran think ,pair, and share dikembangkan oleh Frank

Lyman di Universitas Maryland. Strategi pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan

suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas ( Slavin, 1995

dan Arends,1997). Prosedur yang digunakan dalam think, pair, and share dapat

memberi peserta didik lebih banyak waktu berpikir untuk merespons dan saling

membantu. Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau peserta didik

membaca tugas, atau materi pembelajaran yang belum diketahui (Chotimah, 2007). TPS

merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas,

dengan asumsi bahwa semua resitasi dan diskusi membutuhkan pengaturan dalam

mengendalikan kelas secara keseluruhan. Prosedur dalam TPS dapat memberi siswa

banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling membantu (Trianto, 2009).

Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa

diberi kesempatan untuk berfikir mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain.

Pembelajaran Think Pair Share merupakan model pembelajaran kooperatif dengan

pendekatan struktural. Pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur

tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.Think Pair Share

merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.

Pembelajaran TPS membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan

tanggung jawab dalam kelompok atau pasangannya. Prosedur tersebut telah disusun dan

dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak kepada

siswa untuk dapat berpikir dan merespon yang nantinya akan membangkitkan partisipasi

siswa. Pelaksanaan Think Pair Share meliputi tiga tahap yaitu Think (berpikir), Pairing

(berpasangan), dan Sharing (berbagi). TPS memiliki keistimewaan, yaitu siswa selain

bisa mengembangkan kemampuan individunya sendiri, juga bisa mengembangkan

Page 7: THINK PAIR SHARE (TPS)

kemampuan berkelompoknya serta keterampilan atau kecakapan sosial. Keterampilan

sosial dalam proses pembelajaran tipe TPS antara lain:

1. Keterampilan sosial siswa dalam berkomunikasi meliputi dua aspek, yaitu:

Aspek bertanya

Aspek bertanya meliputi keterampilan sosial siswa dalam hal bertanya kepada teman

dalam satu kelompoknya ketika ada materi yang kurang dimengerti serta bertanya pada

diskusi kelas.

Aspek menyampaikan ide atau pendapat

Meliputi keterampilan siswa menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok serta

berpendapat (memberikan tanggapan atau sanggahan) saat kelompok lain presentasi.

2. Keterampilan sosial aspek bekerjasama

Keterampilan sosial siswa pada aspek yang bekerjasama meliputi keterampilan sosial

siswa dalam hal bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok untuk

menyelesaikan soal

yang diberikan oleh guru.

3. Keterampilan sosial aspek menjadi pendengar yang baik

Keterampilan sosial siswa pada aspek menjadi pendengar yang baik yaitu keterampilan

dalam hal mendengarkan guru, teman dari kelompok lain saat sedang presentasi maupun

saat teman dari kelompok lain berpendapat.

B. Komponen pembelajaran kooperatif tipe TPS

Pembelajaran Think Pair Share mempunyai beberapa komponen, yaitu :

Think (berpikir)

Pelaksanaan pembelajaran TPS diawali dari berpikir sendiri mengenai pemecahan

suatu

masalah. Tahap berpikir menuntut siswa untuk lebih tekun dalam belajar dan aktif

mencari

referensi agar lebih mudah dalam memecahkan masalah atau soal yang diberikan guru.

Pair (berpasangan)

Setelah diawali dengan berpikir, siswa kemudian diminta untuk mendiskusikan hasil

Page 8: THINK PAIR SHARE (TPS)

pemikirannya berpasangan. Tahap diskusi merupakan tahap menyatukan pendapat

masing-masing siswa guna memperdalam pengetahuan mereka. Diskusi dapat mendorong

siswa untuk aktif menyampaikan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain dalam

kelompok, serta mampu bekerja sama dengan orang lain.

Share (berbagi)

Setelah mendiskusikan hasil pemikirannya, pasangan-pasangan siswa yang ada diminta

untuk berbagi hasil pemikiran yang telah dibicarakan bersama pasangannya masing-

masing kepada seluruh kelas. Tahap berbagi menuntut siswa untuk mampu

mengungkapkan pendapatnya secara bertanggung jawab, serta mampu mempertahankan

pendapat yang telah disampaikannya.

C. Alasan mengguanakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

Beberapa alasan mengapa kita perlu menggunakan TPS sebagai berikut :

1. Think Pair Share membantu menstrukturkan diskusi. Siswa mengikuti proses yang telah

tertentu sehingga membatasi kesempatan berfikirnya melantur dan tingkah lakunya

menyimpang karena mereka harus berfikir dan melaporkan hasil pemikirannya ke

mitranya (Jones,2002 dalam Susilo,2005).

2. Think Pair Share meningkatkan partisipasi siswa dan meningkatkan banyaknya informasi

yang diingat siswa (Gunter, Ester dan Schwab,1999 dalam Susilo,2005), dengan Think

Pair Share siswa belajar dari satu sama lain dan berupaya bertukar ide dalam konteks

yang tidak mendebarkan hati sebelum mengemukakan idenya ke dalam kelompok yang

lebih besar. Rasa percaya diri siswa meningkat dan semua siswa mempunyai kesempatan

berpartisipasi di kelas karena sudah memikirkan jawaban atas pertanyaan guru, tidak

seperti biasanya hanya siswa siswa tertentu saja yang menjawab.

3. Think Pair Share meningkatkan lamanya “time on task” dalam kelas dan kualitas

kontribusi siswa dalam diskusi kelas.

4. Siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup sosial mereka. Dalam Think Pair Share

mereka juga merasakan (a) saling ketergantungan positif karena mereka belajar dari satu

sama lain, (b) menjunjung akuntabilitas individu karena mau tidak mau mereka harus

Page 9: THINK PAIR SHARE (TPS)

saling berbagi ide, dan wakil kelompok harus berbagi ide pasangannya dan pasangan

yang lain atau keseluruh kelas, (c) punya kesempatan yang sama untuk berpartisipasi

karena seyogyanya tidak boleh ada siswa yang mencoba mendominasi dan (d) interaksi

antar siswa cukup tinggi karena akan terlibat secara aktif dalam sengaja berbicara atau

mendengarkan (Anonim, tanpa tahun).

D. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran TPS

Kelebihan model pembelajaran TPS menurut Ibrahim, dkk. (2000: 6) adalah :

1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Penggunaan metode pembelajaran TPS

menuntut siswa menggunakan waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas atau

permasalahan yang diberikan oleh guru di awal pertemuan sehingga diharapkan siswa

mampu memahami materi dengan baik sebelum guru menyampaikannya pada pertemuan

selanjutnya.

2.      Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan

selain

untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar

siswa dapat selalu berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali

tidak hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan mempengaruhi

hasil belajar mereka.

1. Angka putus sekolah berkurang. Model pembelajaran TPS diharapkan dapat memotivasi

siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik daripada

pembelajaran dengan model konvensional.

2. Sikap apatis berkurang. Sebelum pembelajaran dimulai, kencenderungan siswa merasa

malaskarena proses belajar di kelas hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan

menjawab semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa secara aktif

dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran TPS akan lebih menarik dan tidak

mononton dibandingkan metode konvensional.

3. Penerimaan terhadap individu lebih besar. Dalam model pembelajaran konvensional,

siswa yang aktif di dalam kelas hanyalah siswa tertentu yang benar-benar rajin dan cepat

dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru sedangkan siswa lain hanyalah

Page 10: THINK PAIR SHARE (TPS)

“pendengar” materi yang disampaikan oleh guru. Dengan pembelajaran TPS hal ini dapat

diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh

guru.

4.   Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam PBM adalah hasil belajar yang diraih

oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat

diidentifikasi secara bertahap. Sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh

siswa dapat lebih optimal.

5.   Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem kerjasama yang diterapkan

dalam model pembelajaran TPS menuntut siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim,

sehingga siswa dituntut untuk dapat belajar berempati, menerima pendapat orang lain

atau mengakui secara sportif jika pendapatnya tidak diterima.

Fadholi (2009: 1) mengemukakan 5 Kelemahan Atau Kekurangan Model

Pembelajaran

Think Pair and Share ( TPS ) sebagai berikut:

1. Jumlah murid yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok, karena ada

Satu murid tidak mempunyai pasangan

2.      Jika ada perselisihan,tidak ada penengah

3.      Jumlah kelompok yang terbentuk banyak

4.      Menggantungkan pada pasangan

5.      Sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan muridnya rendah.

E. Langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran kooperatif TPS

Menurut Ibrahim, dkk (2000) pembelajaran kooperatif Think Pair Share memiliki

beberapa langkah-langkah sebagai berikut:

1) Langkah 1: berfikir (Thinking)

Guru mengajukan suatu pertanyaan atan permasalahan yang dikaitkan dengan

pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri

Page 11: THINK PAIR SHARE (TPS)

jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau

mengerjakan bukan bagian dari berfikir.

2) Langkah 2: Berpasangan (pairing)

Selanjutnya guru meminta untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah

mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika

suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus

yang diindentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit

untuk berpasangan.

3) Langkah 3: Berbagi (sharing)

Pada tahap akhir, guru meminta pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas

tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran dari

pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar bagian mendapat kesempatan

untuk melaporkan.

Pada kegiatan pembelajaran dengan strategi TPS tampak peserta didik menuju

pemenuhan sendiri kebutuhan intelektualnya dan mengembangkannya sebagai individu

berpotensi karena dalam proses pembelajaran lebih melibatkan peserta didik sebagai

pemikir dari pada pengumpul pengetahuan (Chotimah, 2007). Adapun sintaks strategi

pembelajaran kkoperatif tipe Think, Pair, and Share :

1) Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Peserta didik diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru

secara individu.

3) Peserta didik diminta untuk berpasangan dengan teman sebelahnya (dalam kelompok

terdiri atas dua orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.

4) Guru memimpin diskusi kelas dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.

5) Berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraa pada pokok permasalahan

dan menambah materi yang belum diungkapkan oleh peserta didik.

6) Guru memberi kesimpulan.

7) Penutup.

Page 12: THINK PAIR SHARE (TPS)

F. Manfaat dari model pembelajaran TPS

Menurut Spencer Kagan (dalam Maesuri, 2002:37) manfaat Think Pair and

Share adalah:

1. Para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugasnya

dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan 

Think Pair and Share lebih banyak siswa yang mengangkat tangan mereka untuk

menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para siswa mungkin mengingat secara

lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih

baik, dan

2.    Para guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir

ketika menggunakan Think Pair and Share. Mereka dapat berkonsentrasi

mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan mengajukan pertanyaaan

tingkat tinggi.

Page 13: THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB  III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran Think Pair Share merupakan model pembelajaran kooperatif dengan

pendekatan struktural. Pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur

tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.Think Pair Share

merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.

Pembelajaran TPS membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan

tanggung jawab dalam kelompok atau pasangannya. Prosedur tersebut telah disusun dan

dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak kepada

siswa untuk dapat berpikir dan merespon yang nantinya akan membangkitkan partisipasi

siswa. Pelaksanaan Think Pair Share meliputi tiga tahap yaitu Think (berpikir), Pairing

(berpasangan), dan Sharing (berbagi). TPS memiliki keistimewaan, yaitu siswa selain

bisa mengembangkan kemampuan individunya sendiri, juga bisa mengembangkan

kemampuan berkelompoknya serta keterampilan atau kecakapan sosial.

Kegiatan model pembelajaran Think-Pair-Share dapat mengembangkan pemikiran

peserta didik secara individu karena adanya waktu berpikir, sehingga kualitas jawaban

juga dapat meningkat. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

dan menyenangkan karena banyak peserta didik yang terlihat antusias saat proses belajar

mengajar berlangsung.Dengan menggunakan model pembelajran kooperatif learning tipe

TPS, sebelum berdiskusi secara kelompok, peserta didik berupaya berpikir terlebih

dahulu, kemudian didiskusikan dengan pasangannya sehingga peserta didik telah

mempunyai bahan untuk dibawa dalam diskusi kelompok. Dengan demikian peserta didik

akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil

belajar.

Page 14: THINK PAIR SHARE (TPS)

B. Saran

Pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat digunakan sebagai pembelajaran alternatif

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah. Dalam proses

pembelajaran masih memerlukan adanya perbaikan yaitu guru dapat lebih memberikan

pengarahan kepada kelompok dan kepada tiap individu yang masih mengalami kesulitan,

melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan memotivasi siswa agar siswa

antusias dalam pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi lebih tertib, terkendali, dan

kondusif.

Page 15: THINK PAIR SHARE (TPS)

DAFTAR PUSTAKA

 

Dahlan, M. D. Prof. Dr. 1990. “Model – Model Mengajar” . Bandung: CV. Diponegoro

Angkowo dan Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta; Grasindo.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta; Rajawali Pers.

Chotimah, Husnul. 2007. Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Biologi dalam Pendekatan

Kontekstual Melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share Pada Peserta Didik Kelas X-

6 SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta:

Jakarta

Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Ibrahim.M. Rachmadiarti. F. Nur. M. dan Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Universitas

Negeri Surabaya.Surabaya.

Page 16: THINK PAIR SHARE (TPS)