thesis pengaruh komitmen organisasi, perubahan organisasi, dan budaya organisasi terhadap...
DESCRIPTION
Thesis : Pengaruh Komitmen Organisasi, Perubahan Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Efektivitas Kerja pada Kantor wilayah Ditjen Pajak Jawa Tengah IIOleh : Chairudin Nur RachmantoProg : Pasca Sarjana Magister manajemen Universitas Muhammadiyah SurakartaTahun : 2010TRANSCRIPT
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PERUBAHAN
ORGANISASI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP
EFEKTIVITAS KERJA PADA KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH II
TESIS
Diajukan Kepada
Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia
Oleh:
CHAIRUDIN NUR RACHMANTO NIM : P 100070122
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010
NOTA PEMBIMBING
Dr. Triyono, Msi. Dosen program magister Manajemen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nota Dinas Hal : Tesis Saudara Chairudin Nur Rachmanto Kepada Yth Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Assalammu’alaikum Wr. Wb Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap tesis Saudara : Nama : Chairudin Nur Rachmanto NIM : P. 100070122 Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia Usulan Penelitian : PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI,
PERUBAHAN ORGANISASI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH II
Dengan ini kami menilai Tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang ujian Tesis pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, Februari 2010 Pembimbing
Dr. Triyono, Msi
NOTA PEMBIMBING
Drs. Syamsuddin, MM. Dosen program magister Manajemen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nota Dinas Hal : Tesis Saudara Chairudin Nur Rachmanto Kepada Yth Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Assalammu’alaikum Wr. Wb Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap tesis Saudara : Nama : Chairudin Nur Rachmanto NIM : P. 100070122 Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia Usulan Penelitian : PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI,
PERUBAHAN ORGANISASI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH II
Dengan ini kami menilai Tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang ujian Tesis pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, Februari 2010 Pembimbing
Drs. Syamsuddin, MM.
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Chairudin Nur Rachmanto NIM : P. 100070122 Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia Usulan Penelitian : PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI,
PERUBAHAN ORGANISASI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH II
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tesis yang saya serahkan ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-
ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian
hari terbukti atau dapat dibuktikan Tesis ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah
yang diberikan oleh Universitas batal saya terima.
Surakarta, Februari 2010 Yang membuat pernyataan,
Chairudin Nur Rachmanto
MOTTO
Keberhasilan tidak hanya dinilai dari hasil suatu pekerjaan, melainkan lebih mengutamakan suatu proses kerja keras yang dilakukan untuk meraih hasil tersebut.
Akibat kegagalan tidak sepantasnya menyalahkan orang lain, akan tetapi akuilah sungguh-sungguh bahwa kegagalan itu adalah akibat perbuatan kita sendiri karena kegagalan memberi inspirasi untuk mencapai keberhasilan .
Untuk mendapatkan kesuksesan hanya dapat diperoleh dengan kerja keras dan pantang berputus asa.
Sesungguhnya setelah kesusahan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan). Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu menggantungkan.
(‘Ali bin Abi Thalib)
PERSEMBAHAN
Tesis ini dipersembahkan kepada : Istriku Tercinta :
Retno Windarwati
Anak-Anakku Tersayang: Andramukti – Daffa Ulhaq
ABSTRAK
Sumber Daya Manusia memiliki peranan penting dalam suatu organisasi.
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan yang harus mampu memberikan
kejelasan status kepada seseorang dalam organisasi tersebut, baik dalam hal
ikatan, kedudukan dan peranan. Salah satu upaya meningkatkan efektivitas kerja
adalah memperhatikan komitmen, perubahan dan budaya organisasi.
Komitmen organisasi merupakan ikatan psikologis pegawai kepada
organisasi, kemauan bekerja keras dan keinginan memelihara keanggotaan.
Peningkatkan kemampuan organisasi memerlukan perubahan organisasi dengan
perubahan variabel-variabel sistem, tujuan strategis dan sistem pengendalian,
hubungan antar pribadi. Dalam lingkungan organisasi terdapat budaya organisasi
yaitu suatu kultur, norma dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku sehari-hari.
Penelitian ini mengkaji tentang keterkaitan komitmen organisasi,
perubahan organisasi, dan budaya organisasi terhadap efektivitas kerja di Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II. Dengan menggunakan analisa
regresi linier berganda hasilnya menunjukkan adanya pengaruh antara variabel
komitmen organisasi, perubahan organisasi, dan budaya organisasi terhadap
efektivitas kerja. Diantara ketiga variable tersebut, variabel komitmen organisasi
memberikan pengaruh paling dominan.
Komitmen organisasi dan budaya organisasi secara parsial terbukti
berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja pada Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah II sedangkan perubahan organisasi secara parsial
terbukti tidak berpengaruh terhadap efektivitas kerja.
ABSTRACTION Human Resources has an important role in an organization. Organization
is a tool to achieve goals that must be able to give clarity to one's status within
the organization, both in terms of the bond, the position and role. One effort to
improve the effectiveness of the organization's commitment is concerned,
organizational change and organizational culture.
Organizational commitment is a psychological bond to the organization's
employees, and the desire to maintain membership. Enhancing the ability of the
organization requires organizational change with changes in tasks, goals and
strategic control systems, personal relationships. There are organizations within
the organizational culture is a culture, norms and customs that apply daily.
This study examined the relationship of commitment the organization,
organizational change, and organizational culture on the effectiveness of work in
the Office of the Directorate General of Taxes area of Central Java II. By using
multiple linear regression analysis results showed the influence of organizational
commitment variables, changes in the organization, and culture of the
effectiveness of the organization. Among these three variables, the variables
organizational commitment to the most dominant influence.
Organizational commitment and organizational culture is partially proven
positive impact on the effectiveness of the work at the Regional Office of
Directorate General of Taxation Central Java II, while organizational change is
partially shown no effect on the effectiveness of the work.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ................................................................... iv
MOTTO .............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar belakang .......................................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 6
A. Kajian Teori ................................................................................... 6
1. Efektivitas Kerja ....................................................................... 6
2. Komitmen Organisasi ................................................................ 9
3. Perubahan Organisasi ................................................................. 13
4. Budaya Organisasi ..................................................................... 19
B. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 25
A. Lokasi Penelitian ............................................................................ 25
B. Sumber Data .................................................................................. 25
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 25
D. Definisi Operasional ...................................................................... 26
E. Variabel Penelitian ......................................................................... 28
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 28
G. Metode Analisis Data ..................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 36
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 36
1. Karakteristik Responden ........................................................... 36
2. Uji Instrumen ............................................................................ 38
a. Uji Validitas .......................................................................... 38
b.Uji Reliabilitas ....................................................................... 40
B. Analisis Data .................................................................................. 41
1. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 41
2. Uji Statistik ................................................................................ 42
a. Uji t ........................................................................................ 42
b. Uji f ....................................................................................... 43
c. Koefisien Determinasi R2 ....................................................... 44
3. Uji Asumsi Klasik Analisa Regresi ............................................ 45
a. Multikolinieritas ..................................................................... 45
b. Autokolerasi........................................................................... 45
c. Heteroskedastisitas ................................................................. 46
d. Normalitas ............................................................................. 47
Pembahasan ................................................................................... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 52
A. Kesimpulan .................................................................................... 52
B. Saran ................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin ......................... 35
Tabel 4.2 Karakteristik Responden menurut Kelompok Usia ....................... 36
Tabel 4.3 Karakteristik Responden menurut Tingkat Pendidikan ................. 37
Tabel 4.4 Rangkuman Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja .................... 38
Tabel 4.5 Rangkuman Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi ............. 39
Tabel 4.6 Rangkuman Uji Validitas Variabel Perubahan Organisasi ............. 39
Tabel 4.7 Rangkuman Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi ................. 40
Tabel 4.8 Rangkuman Analisa Regresi Linier Berganda .............................. 43
Tabel 4.9 Rangkuman Uji F.......................................................................... 46
Tabel 4.10 Rangkuman Koefisien Determinasi R2 .......................................... 46
Tabel 4.11 Rangkuman Uji Multikolinieritas ............................................... 48
Tabel 4.12 Rangkuman Uji Autokolinieritas ................................................ 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 23
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot ......................................................................... 50
Gambar 4.2 Grafik Normalitas ......................................................................... 51
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulisan tesis dengan berjudul “ Pengaruh Komitmen Organisasi,
Perubahan Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Efektivitas Kerja pada
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II” dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak mungkin
dapat menyusun Tesis ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
membantu, terutama kepada :
1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si, Rektor Universitas Muhammadiyah
Surakarta, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran-saran dan
masukan dalam penulisan tesis ini;
2. Dr. Triyono, Msi, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
petunjuk dan saran-saran serta pengarahan hingga selesainya penulisan tesis
ini;
3. Drs. Syamsuddin, MM, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
petunjuk dan saran-saran serta pengarahan hingga selesainya penulisan tesis
ini;
4. Segenap dosen Program Studi Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan
bimbingan dan wawasan dalam menyelesaikan studi.
5. Segenap pengelola staf administrasi Program Studi Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan pelayanan
administrasi untuk kelancaran penyelesaian studi;
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah turut
membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi,
pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Februari 2010
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah pemerintahan yang efektif adalah pemerintahan yang
keterlibatannya dalam penyusunan misi/proses legalisasi seminimal mungkin,
dengan memiliki pegawai berkualitas tinggi dalam merencanakan dan
melaksanakan program-program yang diperlukan untuk memberikan
pelayanan yang efisien dan efektif melalui proses partisipatif dan disiplin
dengan biaya yang efisien sehingga mampu memenuhi kebutuhan rakyat yang
semakin besar dengan cara yang transparan, terdesentralisasi dan netral.
Dilakukan secara konsisten, mekipun dalam kondisi yang tidak stabil tanpa
menghambat sektor swasta. Andrews (2008 : 8)
Dalam rangka penyelesaian tugas-tugasnya untuk memberikan
pelayanan pemerintahan dibutuhkan seorang pegawai yang memiliki
komitmen tinggi. Dimana pegawai yang berkomitmen terhadap organisasi
akan mendapatkan pengakuan dari rekannya dan mendapatkan nilai lebih
meskipun tidak berkorelasi penuh dengan nilai ekonomis. Suatu lembaga
yang mendelegasikan sebagian keputusan organisasi kepada pegawai, akan
meningkatkan komitmen bagi pegwai tersebut dan lebih termotivasi untuk
bekerja produktif memberikan kontribusi kepada organisasi dengan
menjalankan tugas sampai selesai. Peningkatan motifasi pegawai sangat
berharga bagi kinerja Organisasi, Lacetera (2007 : 7).
Dalam rangka memberikan pelayanan yang efektif dan efisien
Direktorat Jenderal Pajak sejak tahun 2002 telah meluncurkan program
perubahan (change program) atau reformasi administrasi perpajakan yang
secara singkat biasa disebut Modernisasi. Adapun jiwa dari program
modernisasi ini adalah pelaksanaan good governance, yaitu penerapan sistem
administrasi perpajakan yang transparan dan akuntabel memanfaatkan sistem
informasi teknologi yang handal dan terkini. Strategi yang ditempuh adalah
pemberian pelayanan prima sekaligus pengawasan intensif kepada para wajib
pajak. Jika program modernisasi ini ditelaah secara mendalam, termasuk
perubahan-perubahan yang telah, sedang, dan akan dilakukan, maka dapat
dilihat bahwa konsep modernisasi ini merupakan suatu terobosan yang akan
membawa perubahan yang cukup mendasar dan revolusioner.
Pegawai dalam menjalankan tugas memerlukan etika kerja sesuai
dengan normative theory of human movement, untuk menciptakan suatu
budaya organisasi tidak hanya berpikir tentang etika, tetapi juga harus
mengakomodasi kelangsungan lingkungan organisasi dengan menyesuaikan
perkembangan antropologi, biologi evolusioner, science, primatology, dan
neurologi. Hal ini memerlukan waktu untuk meningkatkan perilaku etis
pegawai dalam menjalankan tugas-tugas organisasi. Regan, Jr. (2008 : 7).
Keberhasilan efektivitas kerja pegawai dipengaruhi oleh kuatnya
komitmen seluruh jajaran organisasi, keberhasilan perubahan organisasi yang
mendasar dan adanya perubahan budaya organisasi secara drastis yang
mempengaruhi efektivitas kerja pegawai.
Menurut pengamatan sementara diketahui bahwa dalam upaya
peningkatan efektivitas kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Tengah II telah dilakukan penyeragamkan peningkatan komitmen pegawai
terhadap organisasi, melakukan koordinasi dan kerja sama agar setiap
pegawai menjalankan perubahan organisasi secara tepat, dan meningkatkan
corporate value agar memiliki budaya organisasi yang lebih baik.
Kenyataannya setiap pegawai memiliki komitmen organisasi yang
berbeda, tidak semua pegawai mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan
organisasi dan masih adanya pegawai yang belum mampu meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan buruk atau budaya-budaya tidak baik. Sehingga hal ini
sering menimbulkan permasalahan khususnya dalam penyelesaian tugas
menjadi tidak efektif.
Dari uraian di atas maka peneliti ingin mengkaji lebih jauh tentang
keterkaitan komitmen organisasi, perubahan organisasi, dan budaya
organisasi terhadap efektivitas kerja di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Tengah II, dalam penelitian yang berjudul: ”Pengaruh komitmen
organisasi, perubahan organisasi, dan budaya organisasi terhadap efektivitas
kerja di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh komitmen organisasi, perubahan organisasi,
dan budaya organisasi terhadap efektivitas kerja di Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II secara parsial?
2. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh komitmen
organisasi, perubahan organisasi dan budaya organisasi terhadap
efektivitas kerja di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Tengah II?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisa pengaruh komitmen organisasi, perubahan organisasi,
dan budaya organisasi terhadap efektivitas kerja di Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II secara parsial;
2. Untuk menganalisa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap
efektivitas kerja pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Tengah II.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, sebagai bahan
pertimbangan dalam usaha peningkatan efektivitas kerja pegawai melalui
persamaan komitmen organisasi, perubahan organisasi, dan budaya
organisasi pegawai.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi
bagi peneliti berikutnya, dan dapat menambah literatur Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, khususnya program
Magister Manajemen.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Efektivitas Kerja
a. Pengertian Efektivitas Kerja
Robbins (1990 : 49) dalam Chairumam (2002 : 10)
mendefinisikan efektifitas organisasi sebagai suatu tingkat untuk dapat
merealisasikan tujuannya.Sedangkan menurut Handoko, (1997) dalam
Zuliyanti (2005 : 26) Efektivitas kerja terdiri dari kata efektivitas dan
kerja. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
b. Faktor yang Memepengaruhi Efektivitas Kerja.
Faktor yang mempengaruhi tercapainya efektivitas kerja,
menurut Zuliyanti, (2005 : 26), yaitu :
1. Karakteristik Organisasi,
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi
organisasi. Struktur merupakan cara untuk suatu organisasi
menyusun orang-orangnya untuk menciptakan sabuah organisasi
yang meliputi jumlah spesialisasi pekerjaan, desentralisasi
pengendalian untuk penyelesaian pekerjaan. Sedangkan teknologi
merupakan suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah
menjadi keluaran jadi.
2. Karakteristik Lingkungan,
Lingkungan mencakup dua aspek yang berhubungan yaitu
lingkungan intern dan ekstern. Lingkungan intern dikenal dengan
iklim organisasi yang meliputi atribut lingkungan kerja seperti
kepuasan dan prestasi. Lingkungan ekstern menyangkut kekuatan
yang timbul diluar batas organisasi yang mempengaruhi tindakan
dalam organisasi seperti adanya peraturan pemerintah.
3. Karakteristik Pekerja,
Pekerja mempunyai pandangan, tujuan, kebutuhan dan
kemampuan yang berbeda-beda sehingga akan menyebabkan
perbedaan perilaku antara orang satu denga orang lain. Prestasi
merupakan modal utama didalam organisasi yang akan
berpengaruh besar terhadap efektivitas, sebab meskipun teknologi
yang dipergunakan canggih jika tanpa prestasi tidak ada gunanya.
4. Kebijakan dan praktek manajemen,
Manajer memegang peranan sentral dalam keberhasilan suatu
organisasi melalui perencanaan, koordinasi dan memperlancar
kegiatan. Sehingga manajer berkewajiban menjamin struktur
organisasi konsisten dan menguntungkan untuk teknologi dan
lingkungan yang ada. Selain itu manajer juga bertanggungjawab
untuk menetapkan suatu sistem imbalan yang pantas sehingga
dapat memuaskan kebutuhan pekerja dan tujuan pribadinya dalam
mengejar sasaran organisasi.
c. Indikator efektivitas kerja
Indikator untuk mengukur efektivitas kerja menurut Richard
dan M. Steers (1980:192) dalam Zuliyanti, (2005 : 29) meliputi :
1. Kemampuan menyesuaikan diri,
Kemampuan manusia terbatas dalam sagala hal, sehingga dengan
keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai
pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang
lain. Hal ini sesuai pendapat Ricard M. Steers yang menyatakan
bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam
pencapaian tujuan. Setiap organisasi yang masuk dalam organisasi
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja
didalamnya maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut.
Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka
tujuan organisasi dapat tercapai.
2. Prestasi kerja,
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan
waktu mengacu Hasibuan, (2001 : 94) dalam Zuliyanti, (2005 :
29). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja
adalah hasil yang dicapai pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya dengan mutu dan sasaran serta batas waktu yang
telah ditentukan.
3. Kepuasan kerja,
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya Hasibuan, (2001 : 202). Sedangkan
menurut pendapat lain kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan
yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam
organisasi (Steers, 1980 : 45) dalam Zuliyanti, (2005 : 30).
Menurut Handoko (1998: 193) dalam Zuliyanti, (2005 : 30)
kepuasan kerja suatu keadaan emosional yang menyenangkan dan
tidak menyenangkan dimata karyawan memandang pekerjaan
mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaan mereka.
2. Komitmen Organisasi
a. Pengertian Komitmen Organisasi
Menurut Mahis dan Jackson (2000) dalam Sopiah (2008 : 155)
memberikan definisi, ”Organizational Commitment is the degree to
which employees believe in and accept organizational goals and desire
to remain with the organization”. (Komitmen organisasional adalah
derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan
organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan
organisasi).
Menurut Mowday (1982) dalam Sopiah (2008 : 155)
Komitmen kerja sebagai istilah lain dari komitmen organisasional.
Komitmen organisasional merupakan dimensi perilaku penting yang
dapat digunakan untuk menilai kecenderungan karyawan untuk
bertahan sebagai anggota organisasi. Komitmen organisasional
merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat
terhadap organisasi. Komitmen organisasional adalah keinginan
anggota organisasi untuk mempertahankan keanggotaannya dalam
organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan
organisasi.
Menurut Lincoln (1994) dalam Sopiah, (2008 : 155),
komitmen organisasional mencakup kebanggaan anggota, kesetiaan
anggota, dan kemauan anggota pada organisasi. Sedangkan menurut
Blau dan Boal (1995) dalam Sopiah, (2008 : 155) komitmen
organisasional didifinisikan sebagai suatu sikap yang merefleksikan
perasaan suka atau tidak suka dari karyawan terhadap organisasi.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
komitmen organisasi adalah suatu ikatan psikologis karyawan pada
organisasi yang ditandai dengan adanya :
1. Sebuah kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan
nilai-nilai dari organisasi,
2. Sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh
guna kepentingan organisasi,
3. Sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi.
b. Bentuk Komitmen Organisasi
Kanter (1986) dalam Sopiah (2008 : 158), mengemukakan
adanya tiga bentuk komitmen organisasional, yaitu:
1. Komitmen berkesinambungan (continuance commitment), yaitu
komitmen yang berhubungan dengan dedikasi anggota dalam
melangsungkan kehidupan organisasi dan menghasilkan orang
yang mau berkorban dan berinvestasi pada organisasi;
2. Komitmen terpadu (cohesion commitment), yaitu komitmen
anggota terhadap organisasi sebagai akibat adanya hubungan
sosial dengan anggota lain di dalam organisasi. Ini terjadi karena
karyawan percaya bahwa norma-norma yang dianut organisasi
merupakan norma-norma yang bermanfaat;
3. Komitmen terkontrol (control commitment), yaitu komitmen
anggota pada norma anggota organisasi yang memberikan perilaku
yang diinginkannya. Norma yang dimiliki organisasi mampu
memberikan sumbangan terhadap perilaku yang diinginkannya.
Menurut Meyer, Allen, dan Smith (1998) dalam Sopiah, (2008
: 157) mengemukakan tiga komponen komitmen organisasional, yaitu:
1. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi
bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional;
2. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap
bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan
keuntungan lain, atau karena tidak menemukan pekerjaan lain;
3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri
karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena
adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi
merupakan hal yang seharusnya dilakukan.
c. Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi
Januarti, (2006 : 15) mengemukakan komitmen organisasi
terbangun bila tiap individu mengembangkan tiga sikap yang saling
berhubungan terhadap organisasi dan atau profesi yaitu : Identification
yaitu pemahaman atau penghayatan dari tujuan organisasi, Involment
yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa
pekerjaannya adalah menyenangkan, dan Loyality yaitu perasaan
bahwa organisasi adalah tempat bekerja dan tempat tinggal.
Menurut David (1997) dalam Sopiah, (2008 : 163)
mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen
karyawan pada organisasi, yaitu:
1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, kepribadian, dll;
2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan,
konflik, peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dll;
3. Karekteristik struktur, misalnya besar/kecilnya organisasi, bentuk
organisasi (sentralisasi/desentralisasi), kehadiran serikat pekerja;
4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat
berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi.
Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang
sudah puluhan tahun bekerja tentu memiliki tingkat komitmen
yang berlainan dalam organisasi.
d. Indikator Komitmen Organisasi
Menurut Mowday (1998) dalam Sopiah (2008 : 165) yaitu :
1. Penerimaan terhadap tujuan organisasi,
2. Keinginan untuk bekerja keras dan
3. Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi.
3. Perubahan Organisasi
a. Pengertian Perubahan Organisasi
Dikaitkan dengan konsep ‘globalisasi”, maka Hammer dan
Champy (1994) dalam Mustofa (2001) menuliskan bahwa ekonomi
global berdampak terhadap 3 C, yaitu customer, competition, dan
change. Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan
perubahan menjadi konstan. Tidak banyak orang yang suka akan
perubahan, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan.
Harus dihadapi. Karena hakikatnya memang seperti itu maka
diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari
perubahan tersebut mengarah pada titik positif.
Menurur Robbins, (1996) dalam Juniarti (2005 : 16) bahwa
perubahan adalah membuat sesuatu menjadi lain. Adapun perubahan
terencana merupakan kegiatan perubahan yang disengaja dan
berorientasi tujuan. Tujuan dari perubahan terencana: (1) perubahan
itu mengupayakan perbaikan kemampuan organisasi untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam lingkungan (2)
perubahan itu mengupayakan perubahan perilaku karyawan.
Menurut Sopiah (2008 : 78) Perkembangan organisasi adalah
suatu proses perubahan variabel-variabel sistem yang spesifik yang
diidentifikasi melalui melalui diagnosis organisasi dan tingkat
perencanaan. Perubahan-perubahan mungkin saja berkaitan dengan
tugas-tugas, tujuan strategis organisasi dan sistem pengendalian, sikap
atau hubungan antar pribadi. Perubahan tambahan adalah suatu
strategi yang evolusioner sehingga agen perubahan dapat
menyesuaikan dengan keberadaan organisasi dan mengambil langkah-
langkah menuju ke arah tujuan dilakukannya upaya-upaya perubahan.
b. Fokus Perubahan
Menurut Bennis (1969) dalam Juniarti (2005 : 16),
pengembangan organisasi hampir selalu berfokus pada nilai (values),
sikap, kepemimpinan, iklim organisasi dan variabel manusia. Menurut
Golembiewski (1993), Srinivas (1994) dalam Juniarti (2005 : 16),
mengemukakan bahwa pengembangan organisasi mengkonsentrasikan
pada perasaan (feelings) dan emosi (emotions), ide dan konsep,
menempatkan pentingnya pertimbangan pada keterlibatan individual
dan partisipasi.
c. Permasalahan dalam Perubahan Organisasi
Suatu organisasi dalam melakukan perubahan menghadapi
berbagai masalah terutama adalah penolakan atas perubahan
(resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu muncul
dalam bentuk standar (eksplisit) dan segera misalnya mengajukan
protes, mengancam mogok, demontrasi dan sejenisnya tetapi juga ada
penolakan secara eksplisit dan lambat laun seperti loyalitas pada
organisasi menurun, motivasi berkurang, keslahan kerja meningkat,
kedisipilnan berkurang dan lain-lain.
Menurut Sopiah, (2008 : 72) alasan utama pegawai berusaha
menghambat terjadinya perubahan, yaitu :
1. Direct Cost, berkaitan dengan biaya yang harus ditanggung akibat
adanya perubahan karena perubahan membutuhkan biaya besar
dan pegawai kawatir akan berkurangnya pendapatan mereka.
2. Saving Face, untuk menunjukkan bahwa perubahan adalah
keputusan yang salah. Perubahan dianggap sebagai suatu strategi
politik untuk mengatakan bahwa orang yang mendorong terjadinya
perubahan sebagai orang yang tidak memiliki kompetensi.
3. Fear of The Unknow, orang yang menghambat suatu perubahan
karena mereka khawatir tidak bisa menyesuaikan diri dengan
organisasi baru.
4. Breaking Routing, orang yang cenderung mempertahankan
rutinitas karena mereka telah nyaman dengan situasi yang ada.
5. Incongruent Organizational Systems, sistem organisasi tidak
mendorong terjadinya perubahan yang berkaitan dengan
penggajian/upah seleksi, pelatihan dan sistem kontrol.
6. Incongruent Team Dynamics, tim perubahan dimaksudkan untuk
menciptakan norma-norma baru yang mungkin kurang dapat
diterima oleh para anggota organisasi.
d. Mengatasi Masalah dalam Perubahan Organisasi.
Menurut Coch dan French Jr, (1948) dalam Mustofa (2001)
mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi
resistensi perubahan, yaitu :
1. Pendidikan dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas
tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan
kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam
bentuk Ceramah, diskusi, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
2. Partisipasi. Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan.
Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator.
Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan
3. Memberikan kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau
cemas, lakukan konsultasi atau beri pelatihan-pelatihan. Meskipun
memakan waktu namun mengurangi tingkat penolakan.
4. Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan
negosiasi dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini
bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang
tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif
yang bisa memenuhi keinginan mereka
5. Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi
yang sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting) fakta agar
tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif,
sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan
cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang
perubahan dalam mengambil keputusan.
6. Paksaan. Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan
jatuhkan hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya
perubahan.
Pendekatan yang digunakan dalam manajemen perubahan agar
kekuatan pendukung perubahan semakin banyak dan kekuatan
penolak perubahan semakin sedikit menurut Lewin, (1951) dalam
Mustofa (2001) adalah :
1. Unfreezing : Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari
kelompok penentang dan pendukung perubahan. Status quo
dicairkan, biasanya kondisi yang sekarang berlangsung (status
quo) diguncang sehingga orang merasa kurang nyaman.
2. Movement : Secara bertahap (step by step) tapi pasti, perubahan
dilakukan. Jumlah penentang perubahan berkurang dan jumlah
pendukung bertambah. Untuk mencapainya, hasil-hasil perubahan
harus segera dirasakan.
3. Refreezing : Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai, stabilkan
melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, dan cara
pengelolaan organisasi yang baru. Maka jumlah penentang akan
sangat berkurang, sedangkan jumlah pendudung makin bertambah.
e. Indikator Perubahan Organisasi
Elemen-elemen Model Lewins (1951) dalam Sopiah (2008 :
69) untuk analisis lapangan pendorong terjadinya perubahan
organisasi, yaitu :
1. Teknologi komputer,
Teknologi komputer merupakan sumber utama terjadinya
perubahan yang dramatis suatu organisasi. Adanya sistem jaringan
komputer telah mengurangi hambatan waktu dan jarak, internet
memudahkan pemrosesan informasi. Para pegawai menggunakan
jasa internet untuk mengakses informasi-informasi yang berkaitan
dengan pekerjaan mereka.
2. Kompetisi Lokal dan Global,
Meningkatnya persaingan di tingkat lokal maupun global. Kondisi
ini mewajibkan setiap organisasi untuk memperbaiki diri agar
tidak tertinggal dari para kompetitor.
3. Demografi, Organisasi harus beradaptasi dengan perubahan dalam
tenaga kerja (SDM). Pekerja terdidik selalu mencari pekerjaan
yang menarik, cenderung lebih individu, inovatif, lebih kritis dan
tidak bisa dimanipulasi.
4. Budaya Organisasi
a. Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Hofstede (1980) dalam Chairuman (2002 : 2)
menurunkan konsep budaya dari program mental yang dibedakan
dalam tiga tingkatan, yaitu :
1. Tingkat universal, yaitu program mental yang dimiliki seluruh
manusia dan melekat pada diri manusia.
2. Tingkat collective, yaitu program mental yang dimiliki oleh
beberapa, tidak seluruh manusia. Pada tingkatan ini program
mental khusus pada kelompok atau kategori dan dapat dipelajari.
3. Tingkat individual, yaitu program mental unik yang dimiliki oleh
hanya seorang atau dua orang yang tidak akan memiliki program
mental yang sama. Pada tingkatan ini program mental sebagian
kecil melekat pada diri manusia, dan lainnya dapat dipelajari dari
masyarakat, organisasi atau kelompok lain.
Menurut Robin (1994) dalam Sopiah, (2008: 128) memberi
pengertian budaya organisasi antara lain:
1. Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi;
2. Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai
dan pelanggan;
3. Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu;
4. Asumsi dan kepercayaan yang terdapat pada anggota organisasi.
Budaya organisasi menurut Kempton (1995) dalam Sopiah (2008 :
128) terbentuk, dikembangkan, diperkuat, atau bahkan diubah,
memerlukan praktik yang dapat membantu menyatukan nilai budaya
anggota dengan nilai budaya organisasi. Praktik tersebut dilakukan
melalui induksi atau sosialisasi, yaitu melalui proses transformasi budaya
organisasi. Menurut Luthans (1995) dalam Sopiah (2008 : 128) terdapat
beberapa langkah sosialisasi yang dapat membantu mempertahankan
budaya organisasi adalah melalui seleksi calon karyawan, penempatan,
pendalaman bidang pekerjaan, penilaian kinerja dan pemberian
penghargaan. Hal ini akan memperkuat budaya organisasi dan
memastikan pegawai akan bekerja sesuai dengan budaya organisasi
menurut Peters (1997) dalam Sopiah (2008 : 128) Sosialisasi yang efektif
akan menghasilkan kepuasan kerja, komitmen organisasi, rasa percaya
diri pada pekerjaan, mengurangi tekanan serta kemungkinan keluar dari
pekerjaan.
b. Indikator Budaya Organisasi
Luthas (1998) dalam Sopiah (2008 : 129) mengemukakan
karakteristik atau dimensi budaya organisasi, yang meliputi :
1. Aturan-aturan perilaku, yaitu bahasa, terminologi dan ritual yang
biasa dipergunakan oleh anggota organisasi,
2. Norma, merupakan standar perilaku yang meliputi petunjuk
bagaimana melakukan sesuatu yang dikenal luas sebagai norma
agama, norma sosial, norma susila, norma adat dan lain-lain.
3. Nilai-nilai dominan, adalah nilai utama yang diharapkan dari
organisasi untuk dikerjakan oleh para anggota, misalnya tingginya
kualitas produk, rendahnya tingkat absensi, tingginya
produktivitas dan efisiensi.
4. Filosofi, adalah kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-
hal yang disukai oleh pegawai dan pelanggan,
5. Peraturan-peraturan, Aturan yang tegas dari organisasi pegawai
baru harus mempelajari peraturan ini agar keberadaannya dapat
diterima dalam organisasi,
6. Iklim organisasi, adalah keseluruhan perasaan yang meliputi hal-
hal fisik, bagaimana para anggota organisasi mengendalikan diri
dalam berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar organisasi.
B. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Sumber Daya Manusia mempunyai peranan yang sangat penting
dalam suatu organisasi. Organisasi adalah wadah/alat bagi manusia untuk
mencapai tujuannya. Sebagai wadah, organisasi haruslah memberikan status
yang jelas kepada seseorang dalam organisasi tersebut, baik dalam hal ikatan,
kedudukan dan peranan.
Karena pegawai merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam
aktivitas di dalam organisasi maka perlu perhatian terhadap pegawai baik
sebagai manusia pribadi. Salah satu upayanya adalah memperhatikan
komitmen organisasi, perubahan organisasi dan budaya organisasi
Komitmen organisasi merupakan suatu psikologis pegawai kepada
organisasi yang perlu diperhatikan dengan meningkatkan kepercayaan
terhadap nilai-nilai organisasi, meningkatkan kemauan untuk bekerja
sungguh-sungguh untuk kepentingan organisasi dan keinginan untuk
memelihara keanggotaan dalam organisasi. Maka peningkatan komitmen
organisasi organisasi akan meningkatkan efektivitas kerja.
Kemajuan tehnologi informasi dan konsep globalisasi mengharuskan
suatu organisasi untuk menyesuaikan diri dan meningkatkan kemampuan
organisasi. Diperlukan perubahan variabel-variabel sistem yang spesifik yang
memungkinkan perubahan tugas-tugas, tujuan strategis dan sistem
pengendalian, sikap atau hubungan antar pribadi. Diharapkan perubahan
organisasi dapat memberikan dorongan dalam efektivitas kerja.
Dalam lingkungan organisasi terdapat budaya organisasi yaitu suatu
kultur, norma dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku sehari-hari. Dengan
demikian budaya organisasi yang sehat berdampak pada efektvitas kerja.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan kerangka berpikir dalam
penelitian ini adalah :
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Komitmen organisasi
Perubahan organisasi
Budaya organisasi
Efektivitas kerja
Penelitian Eflina dan Seniati, (2004), menghasilkan bahwa Komponen
komitmen afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi
altruism, courtesy, civic virtue dan conscientiousness serta Organizational
Citizenzhip Behavio total. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan yang
ingin terus terikat di perusahaan cenderung senang membantu rekan kerja dan
atasannya, menghindari konflik interpersonal dengan rekan kerja dan
atasannya, peduli pada kelangsungan hidup perusahaan, tingkat kehadiran di
tempat kerja tinggi, patuh pada peraturan dan tata tertib organisasi, suka
membela kepentingan organisasi dan sering memberikan sumbang saran
untuk memperbaiki kinerja organisasi. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Meyer dkk. (1993) dalam Eflina dan Seniati, (2004), yang menemukan
adanya hubungan yang signifikan antara komitmen afektif dan
Organizational Citizenzhip Behavio maka hipotesis variabel komitmen
organisasi dalam penelitian ini :
H1 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja pada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
Hasil penelitian Zuliyanti, (2005) menyimpulkan adanya pengaruh
signifikan antara variabel pengembangan pegawai terhadap efektivitas kerja
karyawan PT Tri Cahya Purnama. Hipotesis pengembangan pegawai
diidntikkan dengan pengembangan organisasi atau variabel perubahan
organisasi.
H2 : Perubahan organisasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja pada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
Hasil penelitian Soedjono, (2005) menyatakan bahwa output AMOS
4.01 diperoleh nilai probabilitas eror 3,5291 10-14 lebih kecil dari taraf
signifikan 0,05 dan nilai loading 0,756 artinya hipotesis yang menyatakan
budaya organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja
organisasi dapat diterima. Penelitian ini mendukung penelitian Kotter dan
Heskett (1992) dalam Soedjono, (2005) yang menyatakan bahwa budaya
organisasi mempunyai dampak yang kuat dan semakin besar dampaknya
terhadap prestasi kerja organisasi. Budaya organisasi yang kuat di kantor dan
keempat UPTD terminal merupakan hasil dari penyebaran kepercayaan dan
nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan
perilaku anggotanya.
Hasil output AMOS 4.01 diperoleh nilai probabilitas eror 2,6821 10-
14 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 dan nilai loading 0,748 artinya
hipotesis yang menyatakan budaya organisasi berpengaruh signifikan dan
positif terhadap kepuasan kerja dapat diterima. Penelitian ini mendukung
penelitian Rogga (2001) yang menyatakan bahwa budaya organisasi akan
meningkatkan kepuasan kerja. Budaya organisasi yang bibentuk oleh nilai-
nilai inovasi, perhatian terhadap detil – tim – hasil – individu – agresivitas
dan stabilitas, dapat menimbulkan kepuasan kerja karyawan di kantor dan
keempat UPTD terminal penumpang umum di Surabaya. Hipotesis variabel
budaya organisasi dalam penelitian ini :
H3 : Budaya organisasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja pada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti adalah pada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
B. Sumber Data
1. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari responden
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengupulan data pada penelitian ini adalah quisioner, yaitu melalui
penyebaran angket kepada pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Tengah II.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini
yang dijadikan populasi adalah seluruh pegawai Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Tengah II sebanyak 110 pegawai.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 86
responden sesuai daftar penentuan jumlah sampel oleh Krejcie dan Morgan
(1970) dalam Mustafa (2000 : 2) untuk populasi (N) 110 maka ditemukan
sampel (n) sebanyak 86 responden.
D. Definisi Operasional
1. Efektivitas Kerja
Efektivitas kerja adalah ketepatan dan kecepatan pegawai kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, efektivitas
kerja menunjukkan pekerjaan yang dilakukan cukup produktif, efektif
merujuk pada hasil guna.
Indikator untuk mengukur efektivitas kerja menurut Richard dan
M. Steers (1980:192) dalam Zuliyanti, (2005 : 29), yaitu :
a. Kemampuan menyesuaikan diri,
b. Prestasi kerja,
c. Kepuasan kerja.
2. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah suatu kekuatan yang bersifat relatif
dari pegawai kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II
dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian dari
kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
Menurut Mowday dalam Sopiah (2008 : 165), yaitu :
a. Penerimaan terhadap tujuan organisasi,
b. Keinginan untuk bekerja keras dan
c. Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi.
3. Perubahan Organisasi
Direktorat Jenderal Pajak sejak tahun 2002 telah meluncurkan
program perubahan (change program) atau reformasi administrasi
perpajakan. Inti program modernisasi ini adalah pelaksanaan good
governance, yaitu penerapan sistem administrasi perpajakan yang
transparan dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi
teknologi yang handal dan terkini.
Strategi yang ditempuh adalah pemberian pelayanan prima
sekaligus pengawasan intensif kepada para wajib pajak. Ruang lingkup
perubahan meliputi struktur organisasi, business process, teknologi
informasi dan komunikasi, manajemen sumber daya manusia,
Pelaksanaan good governance merupakan terobosan yang membawa
perubahan yang cukup mendasar dan revolusioner.
Indikator perubahan mengacu pada Elemen-elemen untuk
perubahan organisasi Model Lewins, dalam Sopiah (2008 : 69), yaitu :
1. Teknologi komputer.
2. Kompetisi Lokal dan Global,
3. Demografi.
4. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah kultur dan kebiasaan-kebiasaan yang
berlaku di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II,
budaya organisasi diukur dengan tingkat kebiasaan-kebiasaan dan norma-
norma dalam melaksanakan pekerjaan yang dilakukan oleh Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II;
Indikator budaya organisasi mengacu pada dimensi budaya
organisasi Luthas (1998) dalam Sopiah (2008 : 129), yaitu meliputi :
a. Aturan-aturan perilaku,
b. Norma,
c. Nilai-nilai dominan,
d. Filosofi,
e. Peraturan-peraturan,
f. Iklim organisasi.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent variable). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah komitmen organisasi (X1), perubahan organisasi
(X2), dan budaya organisasi(X3).
2. Variabel tergantung (dependent variable), yaitu variabel yang nilainya
tergantung dan dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variabel)
yang biasanya diberi notasi Y. Dalam penelitian ini yang dimaksud
variabel dependent adalah efektivitas kerja.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan metode accidential samling dengan
melakukan penyebaran quisioner dalam satu waktu secara bersamaan ke
dalam tiap-tiap ruangan setelah dilakukan penjelasan kepada para pegawai
Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II mengenai maksud dan tujuan
pengumpulan data, kemudian dilakukan penyebaran quisioner dan langsung
dilakukan pengumpulan atas quisioner yang telah diisi.
Untuk memperoleh data dalam penelitian variabel komitmen
organisasi, perubahan organisasi, budaya organisasi, dan efektivitas kerja
digunakan quisioner. Quisioner disusun dengan menggunakan metode Likerts
scale dengan alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban pertanyaan dengan
ketentuan sebagai berikut:
Jawaban SS : jawaban sangat setuju dengan skor 5;
Jawaban S : jawaban setuju dengan skor 4;
Jawaban N : jawaban netral dengan skor 3;
Jawaban TS : jawaban tidak setuju dengan skor 2;
Jawaban STS : jawaban sangat tidak setuju dengan skor 1.
Untuk quisioner negatif skornya kebalikan dari skor tersebut diatas.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Pengujian validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji tentang kemampuan
suatu quesioner sehingga dapat terukur. validitas menunjukkan
ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Untuk mengukur validitas dilakukan dengan korelasi bivariate
antara masing-masing skor indikator dengan total skor variabel,
pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS Ghozali, (2006 : 49).
b. Pengujian Reliabilitas
Pengujian Reabilitas digunakan untuk mengukur suatu
quisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
quisioner dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil Ghozali, (2006 : 45).
Reabilitas dapat diukur dengan mengulang quisiner yang mirip
pada nomor–nomor berikutnya atau dengan melihat konsistensinya
(diukur dengan korelasi) dengan pertanyaan lain. Program komputer
SPSS memberikan fasilitas mengukur reliabilitas dengan uji statistik
croanbach alpha (). Suatu variabel dikatakan reliabel jika mendapat
nilai croanbach alpha > 0,60 Setiaji (2008 : 117).
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Wijaya (2009 : 91) analisis regresi dipergunakan
untuk menganalisa besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat (dependent).
Analisis regresi mendasar pada model probabilistik, terdiri
komponen deterministik dan kesalahan random. Menurut Setiaji
(2008: 23) analisa regresi dengan menggunakan persamaan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y : Efektivitas Kerja
X1 : Komitmen organisasi
X2 : Perubahan organisasi
X3 : Budaya organisasi
e : Faktor error
a : Konstanta
b1, b2, b3 : Koefisien regresi
b. Uji Ketepatan Parameter Penduga ( t test)
Uji t digunakan untuk menguji apakah pernyataan hipotesis
benar. Hipotesis menyatakan bahwa hubungan X1 dan Y adalah positif
dan searah, makin tinggi nilai X1 diduga mempengaruhi Y yang
semakin besar, demikian pula hubungan X2 dan Y, serta hubungan X3
dan Y. (Setiaji, 2008 : 29).
Untuk mencari nilai t hitung digunakan bantuan program SPSS,
sedangkan untuk menentukan signifikan tidaknya nilai tersebut dilihat
dari nilai sig, atau dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t
tabel, dengan ketentuan Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak yang
berarti signifikans sebalikanya apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima
yang berarti tidak signifikans.
c. Uji Ketepatan Model
1) Uji Koefisien Regresi Serentak (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis
alternatif, yaitu bahwa model pilihan peneliti sudah tepat Gujarati
dalam Setiaji (2008 : 44).
Untuk mengetahui besarnya nilai F digunakan analisa
regresi dengan bantuan SPSS. Sedangkan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan cara
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel pada uji 1 sisi,
dengan ketentuan Apabila F hitung > F tabel maka H0 ditolak, berarti
signifikans sebaliknya apabila F hitung < F tabel maka H0 diterima
yang berarti tidak signifikans.
2) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk
mengukur seberapa jauh ketepatan model yang memasukkan X1,
X2 dan X3 secara bersama-sama dibandingkan dengan variasi Y
(Bambang Setiaji, 2008: 41), dengan rumus sebagai berikut:
Rumus R2:
Σ (Ŷ – Y)2 R2 = --------------- Σ (Ŷ -Y)2
Jika R2 makin besar atau mendekati 1, maka model semakin
tepat.
d. Uji Asumsi Klasik
Maksud dilakukan pengujian asumsi klasik dalam penelitian
ini adalah untuk mendapatkan model regresi yang baik dan benar-
benar mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias sesuai
dengan kaidah Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Terdapat
empat uji asumsi klasik yang melandasi regresi, yaitu Uji
Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji
Normalitas. Pengujian ini dilakukan untuk meyakini bahwa model
regresi yang diperoleh mempunyai kemampuan untuk memprediksi
dan kemanfaatan dalam pengambilan keputusan.
1). Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas digunakan vasilitas yang
disediakan SPSS yaitu dengan melihat nilai VIF dari masing-
masing variabel. Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih
rendah dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas yang serius antara variabel independen dalam
model.
Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
dalam model regresi masing-masing variabel tidak bernilai diatas
10 maka tidak mengandung adanya multikolinearitas (Ghozali,
2006 : 97).
2). Uji Autokorelasi
Pengujian Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
model regresi linier mengandung korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 atau sebelumnya Ghozali, (2006 : 99). Untuk
mengetahui ada-tidaknya Autokorelasi dapat dilakukan dengan uji
Durbin Watson statistik. Hipotesis yang digunakan Ghozali, (2001
: 96) adalah:
0<d<dl = ada otokorelasi positif, keputusan ditolak
dl < d< du = tidak ada otokorelasi positif, tidak ada keputusan
du <d<4-du= tidak ada otokorelasi posisif atau negatif, keputusan
diterima
3). Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedasitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamat ke pengamat yang lain.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heterosidaksitas dengan
melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang
telah di studentized.
4). Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi
normal.
Untuk mendeteksi apakah distribusi residualnya normal
atau tidak dengan menggunakan grafik normal. Apabila pola
menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan
mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan regresi memenuhi
asumsi normalitas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini, dikategorikan dalam beberapa
karakteristik responden, yaitu berdasarkan jenis kelamin, umur dan
tingkat pendidikan. Uraian penjelasan karakteristik demografis responden
adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin
Data responden hasil quisioner dapat diketahui karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin, dapat dikelompokkan seperti
tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1: Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Banyaknya Prosentase 1 Laki-laki 47 54,65% 2 Perempuan 39 45,35% Jumlah 86 100%
Sumber : Data diolah (2010)
Tabel 4.1 mengidentifikasi bahwa responden sebanyak 86
responden. Responden Laki-laki berjumlah 47 orang atau 54,65% dan
responden Wanita berjumlah 39 orang atau 45,35%. Menunjukkan
mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki.
b. Karakteristik Responden menurut Kelompok Usia
Data responden berdasarkan usia dapat dilihat dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2 : Karakteristik Responden menurut Kelompok Usia
No Umur Banyaknya Prosentase 1 20 – 30 tahun 31 36,05%
2 31 – 40 tahun 28 32,56% 3 41 – 50 tahun 16 18,60% 4 > 50 tahun 11 12,79% Jumlah 86 100%
Sumber: Data diolah (2010)
Dari data tabel 4.2 di atas responden dapat diidentifikasi
bahwa responden dalam penelitian ini yang berusia 20-30 tahun
sebanyak 31 orang (36,05%), yang berusia 31-40 tahun sebanyak 28
orang (32,56%), yang berusia 41-50 tahun sebanyak 16 orang
(18,60%) dan yang berusia diatas 50 tahun sebanyak 11 orang
(12,79%). Dengan demikian mayoritas responden berusia 20-30 tahun
yang berjumlah 31 orang (36,65%).
c. Karakteristik Responden menurut Tingkat Pendidikan
Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir
dari responden adalah sesuai tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 : Karakteristik Responden menurut Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Banyaknya Prosentase 1 SLTA 28 32,56% 2 Diploma 3 16 18,60% 3 S 1 31 36,05% 4 S 2 11 12,79% Jumlah 103 100%
Sumber : Data diolah (2010)
Dari data tabel 4.3 dapat diidentifikasi bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini adalah pendidikan S1 sebanyak 31
orang atau 36,05%, yang berpendidikan SLTA sebanyak 28 orang
(32,56%), yang berpendidikan Diploma 3 sebanyak 16 orang
(18,60%) sedangkan berpendidikan S2 sebanyak 11 orang (12,79%).
2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
1). Uji Validitas instrumen Efektivitas Kerja (Y).
Hasil uji validitas pertanyaan Efektivitas kerja, adalah :
Tabel 4.4 : Uji Validitas Efektivitas Kerja (Y)
No Rhitung Rtabel Kesimpulan 1 0,707 0,213 Valid 2 0,685 0,213 Valid 3 0,696 0,213 Valid 4 0,548 0,213 Valid 5 0,634 0,213 Valid 6 0,701 0,213 Valid
Sumber: Data Primer diolah (2010)
Dari tabel 4.4 dapat diketahui, bahwa korelasi antara ke 6
butir pertanyaan dengan skor total kesemuanya lebih besar dari r
tabel 0,213 (r hitung > r tabel), sehingga semua butir pertanyaan tentang
efektivitas kerja dinyatakan valid.
2). Uji Validitas instrumen Komitmen Organisasi (X1).
Hasil uji validitas terhadap pertanyaan instrumen
komitmen organisasi sesuai tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5 : Uji Komitmen Organisasi (X1)
No Rhitung Rtabel Kesimpulan 1 0,593 0,213 Valid 2 0,640 0,213 Valid 3 0,560 0,213 Valid 4 0,536 0,213 Valid 5 0,557 0,213 Valid 6 0,668 0,213 Valid
Sumber: Data Primer diolah (2010)
Dari tabel 4.5, menunjukkan korelasi antara ke 6 butir
pertanyaan dengan skor total kesemuanya r hitung > r tabel, sehingga
semua pertanyaan tentang komitmen organisasi dinyatakan valid.
3). Uji Validitas instrumen Perubahan Organisasi (X2).
Hasil uji validitas terhadap pertanyaan instrumen
perubahan organisasi sesuai tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 : Uji Perubahan Organisasi (X2)
No Rhitung Rtabel Kesimpulan 1 0,718 0,213 Valid 2 0,633 0,213 Valid 3 0,635 0,213 Valid 4 0,696 0,213 Valid 5 0,665 0,213 Valid 6 0,708 0,213 Valid
Sumber: Data Primer diolah (2010)
Dari tabel 4.6 dapat diketahui, bahwa korelasi antara ke 6
butir pertanyaan dengan skor total kesemuanya lebih besar dari r
tabel 0,213 (r hitung > r tabel), sehingga semua butir pertanyaan tentang
perubahan organisasi dinyatakan valid.
4). Uji Validitas instrumen Budaya Organisasi (X3).
Hasil uji validitas terhadap instrumen budaya organisasi :
Tabel 4.7 Uji Budaya Organisasi (X3)
No Rhitung Rtabel Kesimpulan 1 0,460 0,213 Valid 2 0,537 0,213 Valid 3 0,593 0,213 Valid 4 0,588 0,213 Valid 5 0,605 0,213 Valid 6 0.680 0.213 Valid 7 0.545 0.213 Valid 8 0,596 0,213 Valid
Sumber: Data Primer diolah (2010)
Dari tabel 4.7 dapat diketahui, bahwa korelasi antara ke 8
butir pertanyaan dengan skor total kesemuanya lebih besar dari r
tabel 0,213 (r hitung > r tabel), sehingga semua butir pertanyaan tentang
budaya organisasi dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
1). Uji Reliabilitas variabel Efektivitas kerja (Y)
Dari program komputer SPSS memperlihatkan variabel
efektivitas kerja (Y) sebanyak 6 quisioner dengan nilai cronbach’s
Alph sebesar 0,740 lebih besar dari 0,60 maka quisioner variabel
efektivitas kerja (Y) adalah reliabel.
2). Uji Reliabilitas variabel Komitmen Organisasi (X1)
Dari program komputer SPSS memperlihatkan variabel
komitmen organisasi (X1) sebanyak 6 quisioner dengan nilai
cronbach’s Alph sebesar 0,622 lebih besar dari 0,60 maka
quisioner variabel komitmen organisasi (X1) adalah reliabel.
3). Uji Reliabilitas variabel Perubahan Organisasi (X2)
Dari program komputer SPSS memperlihatkan variabel
perubahan organisasi (X2) sebanyak 6 quisioner dengan nilai
cronbach’s Alph sebesar 0,762 lebih besar dari 0,60 maka
quisioner variabel perubahan organisasi (X2) adalah reliabel.
4). Uji Reliabilitas variabel Budaya Organisasi (X3)
Dari program komputer SPSS memperlihatkan variabel
budaya organisasi (X3) sebanyak 8 quisioner dengan nilai
cronbach’s Alph sebesar 0,710 lebih besar dari 0,60 maka
quisioner variabel budaya organisasi (X3) reliabel.
B. Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil :
Tabel 4.8 Analisa Regresi Linier Berganda
Models B t Sig (Constant) -.721 -.290 .733
Komitmen Org. .414 4.059 .000
Perubahan Org. .129 1.355 .179
Budaya Org. .358 4.200 .000
a. Dependent variabel : Efektivitas kerja
Sumber : Data diolah
Berdasarkan data tersebut dapat diidentifikasikan analisa regresi
berganda sebagai berikut :
Y = - 0,721 + 0,414X1 + 0,129X2 + 0,358X3
Keterangan :
Y = Efektivitas kerja
X1 = Komitmen organisasi
X2 = Perubahan organisasi
X3 = Budaya organisasi
Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel
komitmen organisasi memiliki koefisien sebesar 0,414. Besarnya
koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin
tinggi komitmen organisasi maka semakin tinggi juga efektivitas kerja.
Koefisien variabel perubahan organisasi sebesar 0,129 menunjukkan
pengaruh positif yang berarti semakin tinggi perubahan organisasi
semakin tinggi juga efektivitas kerja. Koefisien budaya organisasi sebesar
0,358 menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin tinggi budaya
organisasi semakin tinggi pula efektivitas kerja.
2. Uji Statistik
a. Uji Ketepatan Parameter Penduga (Uji-t)
Dengan memperhatikan nilai thitung sesuai tabel 4.8 yang
semuanya signifikan, maka dapat diinterprestasikan untuk besarnya
nilai dari masing-masing koefisien sebagai berikut:
1). Besarnya nilai koefisien regresi positif mengartikan variabel
komitmen organisasi berpengaruh searah terhadap efektivitas
kerja, nilai t hitung (4,059) yang lebih besar dari t tabel (1,66) dengan
nilai signifikan sebesar 0,000, menunjukkan variabel komitmen
organisasi berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja;
2). Besarnya nilai t hitung (1,355) yang lebih kecil dari t tabel (1,66), nilai
signifikan sebesar 0,179. Menunjukkan variabel perubahan
organisasi tidak berpengaruh terhadap efektivitas kerja;
3). Besarnya nilai t hitung (4,290) yang lebih besar dari t tabel (1,66)
dengan nilai signifikan sebesar 0,0. Nilai regresi positif
menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi mempunyai
pengaruh searah dengan efektivitas kerja, sedangkan t hitung > t tabel
menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh
positif terhadap efektivitas kerja;
b. Uji Ketepatan Model (Uji F)
Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil :
Tabel 4.9 Uji F
Model Sum of squares DF Mean Square F Sig.
Regression 291.761 3 97.254 35.293 .000(a)
Residual 225.960 82 2.756
Total 517.721 85
a. Predictors: (Constant). Budaya organisasi, Perubahan organisasi, Komitmen organisasi.
b. Dependent Variable: Efektivitas kerja. Sumber : Data diolah (2010) Output 2 Analisa Regresi Linier Berganda : ANOVAb
Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05 menjelaskan bahwa hiotesis (Ho)
yang diajukan diterima yang berarti variabel komitmen organisasi,
perubahan organisasi dan budaya organisasi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap efektivitas kerja.
c. Koefisien Determinasi R2
Untuk mengukur kemampuan variabel bebas menjelaskan
variabel terikat, maka digunakan uji koefisien diterminasi.
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi R2
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the estmated
L 751(a) 564 .548 1.660
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Perubahan Organisasi, Komitmen Organisasi Sumber : Data diolah (2010) Output1 Analisa Regresi Berganda :
Model Summaryb
Dalam regresi linier berganda, nilai R determinasi sebesar
0,548 menunjukkan korelasi ganda (Komitmen organisasi, perubahan
organisasi dan budaya organisasi) dengan efektivitas kerja.
Nilai adjusted R square sebesar 0,548 menunjukkan besarnya
peran atau kontribusi variabel komitmen organisasi, perubahan
organisasi dan budaya organisasi menjelaskan variabel efektivitas
kerja sebesar 54,8% sedangkan sisanya sebesar 45,2%.dipengaruhi
oleh variabel lainnya di luar model yang telah ditentukan dalam
penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi
a. Multikolinearitas
Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dalam
model regresi jika masing-masing variabel bernilai diatas 10 maka
mengandung adanya gejala multikolinearitas (Ghozali, 2006: 97).
Tabel 4.11 : Uji Multikolinieritas
Model
Sig Collinearity Statistics VIF B Std Error
(Constant) .773 Komitmen Organisasi .000 .634 1.578 Perubahan Organisasi .179 .698 1.433 Budaya Organisasi .000 .621 1.610 a Dependent Variable: Efektivitas Kerja Sumber : Data diolah (2010)
Dari data tersebut diketahui nilai VIF Komitmen organisasi
sebesar 1,578 Nilai VIF Perubahan organisasi sebesar 1,433 dan nilai VIF
Budaya organisasi sebesar 1,610 masih dibawah 10, maka diidentifikasi
tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam regresi ini.
b. Autokorelasi
Pengujian uji Durbin Watson statistik
Tabel 4.12 Uji Autokolinieritas
Model R R Square Adjusted Estimate
Durbin-Watson
1 .751a .564 1.660 1.740 a Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Perubahan Organisasi, Komitmen Organisasi b Dependent Variable: Efektivitas Kerja Sumber : Data diolah (2010)
Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai statistik Durbin-
Watson adalah 1,740. Dengan derajat kepercayaan 1%, dengan N =
85, dan variabel penjelas 3, maka diperoleh nilai dl =1,575; dan du =
1,721. Besarnya nilai koefisien DW dari hasil pengujian sebesar 1,832
terletak di antara du<d<4-du (1,721 < 1,740 < 2,279) sehingga dapat
diidentifikasi bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi positif atau
negatif, sehingga keputusan diterima.
c. Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heterosidaksitas dengan
melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang di studentized.
Regression Standardized Predicted Value420-2
Regr
essi
on S
tude
ntize
d De
lete
d (P
ress
) Re
sidu
al
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Efektivitas Kerja
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Dengan melihat sebaran titik-titik yang acak baik diatas
maupun dibawah angka 0 dari sumbu Y, tidak memiliki pola tertentu
yang teratur. Hal ini menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama
untuk semua pengamatan maka diindikasikan tidak terdapat
heterokedasitas.
d. Normalitas
Untuk mendeteksi apakah distribusi residualnya normal atau
tidak dengan melihat grafik normal
Gambar 4.2 Grafik Normalitas
Grafik normal pola menunjukkan penyebaran titik di
sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal
mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Efektivitas Kerja
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan analisa regresi linier berganda diperoleh
persamaan Y = - 0,721 + 0,414X1 + 0,129X2 + 0,358X3. Hal ini menunjukkan
ada pengaruh antara variabel komitmen organisasi, perubahan organisasi, dan
budaya organisasi terhadap efektivitas kerja pada Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000 lebih
kecil dari 0,05 menjelaskan bahwa hiotesis (Ho) yang diajukan diterima yang
berarti variabel komitmen organisasi, perubahan organisasi dan budaya
organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap efektivitas kerja.
1. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Efektivitas Kerja
Besarnya koefisien beta variabel komitmen organisasi sebesar
0,414 yang menunjukkan bahwa persepsi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap efektivitas kerja di Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah II. Peningkatan komitmen organisasi sebesar
satu satuan, akan meningkatkan efektivitas kerja sebesar 0,414 satuan,
dengan asumsi bahwa variabel perubahan organisasi dan budaya
organisasi dalam kondisi tetap.
Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung (4,059) yang lebih besar dari
ttabel(1.66) menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif
terhadap efektivitas kerja.
Pengaruh komitmen organisasi terhadap efektivitas kerja tersebut
memiliki implikasi bahwa suatu kekuatan yang relatif setiap pegawai
memiliki kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian tugas-tugas pada
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Eflina dan Seniati,
2004 yang menunjukkan komitmen afektif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap dimensi altruism, courtesy, civic virtue dan
conscientiousness serta Organizational Citizenzhip Behavio total.
2. Pengaruh Perubahan Organisasi terhadap Efektivitas Kerja
Hasil koefisien beta variabel perubahan organisasi sebesar 0,129
menunjukkan bahwa perubahan organisasi berpengaruh terhadap
efektivitas kerja di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Tengah II. Besarnya koefisien beta sebesar 0,129 berarti bahwa setiap
peningkatan perubahan organisasi satu satuan akan berpengaruh terhadap
peningkatan efektivitas kerja sebesar 0,129 dengan asumsi variabel
komitmen organisasi dan budaya organisasi dalam kondisi tetap.
Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung (1,355) yang lebih kecil dari
ttabel(1.66) menunjukkan bahwa perubahan organisasi tidak berpengaruh
terhadap efektivitas kerja.
Tidak semua pegawai dapat menyesuaikan diri terhadap
perkembangan organisasi maka setiap perubahan organisasi selalu
menghadapi berbagai masalah terutama adalah penolakan atas perubahan
(resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu muncul
dalam bentuk standar (eksplisit) dan segera misalnya mengajukan protes,
mengancam mogok, demontrasi dan sejenisnya tetapi juga ada penolakan
secara eksplisit dan lambat laun seperti loyalitas pada organisasi menurun,
motivasi berkurang, kesaahan kerja meningkat, kedisipilnan berkurang
dan lain-lain.
Dengan demikian perubahan organisasi tidak memiliki implikasi
terhadap efektivitas kerja pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Jawa Tengah II.
Hasil penelitian ini tidak relevan dengan hasil penelitian Zuliyanti,
(2005) menyimpulkan adanya pengaruh signifikan antara variabel
pengembangan pegawai terhadap efektivitas kerja karyawan PT Tri
Cahya Purnama. Dikarenakan dalam upaya pengembangan pegawai
adalah diperuntukkan bagi kepentingan pegawai itu sendiri sehingga tidak
akan menimbulkan penolakan. Lain halnya dengan perkembangan
organisasi yang selalu menimbulkan penolakan atau perlawanan.
3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Efektivitas Kerja
Besarnya koefisien beta variabel moral kerja sebesar 0,358
menunjukkan bahwa, budaya organisasi berpengaruh terhadap efektivitas
kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II. Besarnya
koefisien beta sebesar 0,358 tersebut memberikan arti bahwa setiap
peningkatan budaya organisasi sebesar satu satuan, akan berpengaruh
terhadap peningkatan efektivitas kerja sebesar 0,358 satuan dengan
asumsi bahwa variabel komitmen organisasi dan perubahan organisasi
dalam kondisi tetap.
Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung (4,290) yang lebih besar dari t
tabel (1,66) menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh
positif terhadap efektivitas kerja.
Dengan terbuktinya pengaruh budaya organisasi terhadap
efektivitas kerja, maka kultur atau kebiasaan yang berlaku memiliki
implikasi terhadap kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan
pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Soedjono, (2005)
menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kinerja organisasi. Penelitian ini mendukung penelitian Kotter
dan Heskett (1992) dalam Soedjono (2005) yang menyatakan bahwa
budaya organisasi mempunyai dampak yang kuat dan semakin besar
dampaknya terhadap prestasi kerja.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di Bab IV, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komitmen organisasi secara parsial terbukti berpengaruh positif terhadap
efektivitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Jawa Tengah II. Budaya organisasi secara parsial berpengaruh positif
terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
2. Perubahan organisasi secara parsial terbukti tidak berpengaruh terhadap
efektivitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Jawa Tengah II.
3. Variabel komitmen organisasi yang memberikan pengaruh yang paling
dominan terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II jika dibandingkan variabel
lainnya.
B. Saran
1. Secara Manajerial: Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan
efektivitas kerja pegawai di kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Jawa Tengah II, disarankan agar pimpinan lebih mengedepankan
pendelegasian untuk meningkatkan peran serta keterlibatan pegawai
terhadap permasalahan yang ada di kantor, dan memperhatikan kultur dan
kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam hubungan kerja sehari-hari agar
efektivitas kerja dapat ditingkatkan.
2. Secara Teoritis: Sebagai bahan tambahan referensi dan menambah literatur
bagi penelitian berikutnya, Bahwa komitmen organisasi dan budaya
organisasi secara parsial terbukti berpengaruh positif terhadap efektivitas
kerja sedangkan perubahan organisasi terbukti tidak berpengaruh terhadap
efektivitas kerja. Dimana komitmen organisasi merupakan variabel yang
paling dominan berpengaruh terhadap efektivitas kerja.
Daftar Pustaka
Setiaji Bambang, 2008. Cara Mudah Analisa Kuantitatif, Penerbit : Al-Es’af
University Press;
Armia Chairumam, Pengaruh Budaya Terhadap Efektivitas Organisasi : Dimensi Budaya Hofstede, 2002
Eflina Purba dan Seniati Linche, 2004, Pengaruh Kepribadian dan komitmen
organisasi terhadap Organizational Citizenzhip Behavior. Gary Dessler, 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia.Penerbit : PT Indeks. Ghozali Imam, 2005, Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan
Peneribit Universitas Diponegoro, Semarang; Mustofa Hasan, 2001 Manajemen Perubahani : Modul Pembelajaran Mustofa Hasan, 2000 Tehnik Sampling : Modul Pembelajaran I.J Alexander Dyck, Karen Hopper Wruck, 1998, Organization Structure Design
and Government Ownership : A Clinical Analysis of German Privatization, Journal of Harvard University Graduate School of Business.
Januarti Indira, Ashari Bunyaanudin Pengaruh Komitmen Organisasi dan
Keterlibatan Kerja Islam Dengan Sikap terhadap Perubahan Organisasi,2006
Juan Javier Saavendra Mayorga, 2003, Time and Decision in the Organization
from a Culture Perspective, Journal Of Universidad de Paris XIII. Mathew Andrews,2008, Are One Best Way Models of Effective Government
Suitable for Developing Countries, Journal of John F Kennedy School of Government – Harvard University
Milton C. Regan, Jr, 2008, Moral Intuitions and Organizational Culture, Journal
of Georgetown University 51 ST. LOUIS U. L.J. 941 (2007) GEORGETOWN LAW.
Nicolas Lacetera, 2007, Different Missions and Commitment Power in R&D organization : Theory and Evidence on Industry-University Alliances. Journal of Case Western Reverse University, Cleveland.
Silvia Rita Sedita, Luciano Pilotti, and Nicolo Valentini, 2008, Strategie E
Pratiche Ecologiche Per Apprendere Ad Apprendere In Contesti Complessi Innovativi, Journal of Universita Degli Studi Di Milano.
Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional, Penerbit Andi, Yogyakarta;
Soedjono, Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya, 2005
Zuliyanti Sri, Pengaruh Pengembangan dan Pengawasan terhadap Efektivitas Kerja Bagian Produksi PT Tri Cahya Purnama, 2005
Wijaya Tony, 2009, Analisa Data Penelitian menggunakan SPSS, Penerbit
Universitas Atma Jaya, Yogyakarta;
Data Primer Hasil Program Komputer SPSS
Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja
Corellations
Efektivitas
1 Efektivitas
2 Efektivitas
3 Efektivitas
4 Efektivitas
5 Efektivitas
6 Efektivitas
Kerja Efektivitas 1
Pearson Correlation 1 .355 .416 .233 .308 .466 .707
Sig. (2-tailed) .001 .000 .031 .004 .000 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 Efektivitas 2
Pearson Correlation .355 1 .495 .383 .253 .375 .685
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .019 .000 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 Efektivitas 3
Pearson Correlation .416 .495 1 .154 .229 .440 .696
Sig. (2-tailed) .000 .000 .157 .034 .000 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 Efektivitas 4
Pearson Correlation .233 .383 .154 1 .369 .153 .548
Sig. (2-tailed) .031 .000 .157 .000 .159 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 Efektivitas 5
Pearson Correlation .308 .253 .229 .369 1 .282 .634
Sig. (2-tailed) .004 .019 .034 .000 .009 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 Efektivitas 6
Pearson Correlation .466 .375 .440 .153 .282 1 .701
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .159 .009 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 Efektivitas Kerja
Pearson Correlation .707 .685 .696 .548 .634 .701 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 86 86 86 86 86 86 86
Data Primer Hasil Program Komputer SPSS
Uji Validitas : Variabel Komitmen Organisasi
Correlations
Komitme
n 1 Komitme
n 2 Komitme
n 3 Komitme
n 4 Komitme
n 5 Komitme
n 6 Komitmen Organisasi
Komitmen 1
Pearson Correlation 1 .195 .444(**) .243(*) .230(*) .168 .593(**)
Sig. (2-tailed) .072 .000 .024 .033 .122 .000 N 86 86 86 86 86 86 86 Komitmen 2
Pearson Correlation .195 1 .131 .250(*) .174 .372(**) .640(**)
Sig. (2-tailed) .072 .230 .020 .108 .000 .000 N 86 86 86 86 86 86 86 Komitmen 3
Pearson Correlation .444(**) .131 1 .258(*) .176 .175 .560(**)
Sig. (2-tailed) .000 .230 .016 .105 .107 .000 N 86 86 86 86 86 86 86 Komitmen 4
Pearson Correlation .243(*) .250(*) .258(*) 1 -.043 .320(**) .536(**)
Sig. (2-tailed) .024 .020 .016 .691 .003 .000 N 86 86 86 86 86 86 86 Komitmen 5
Pearson Correlation .230(*) .174 .176 -.043 1 .288(**) .557(**)
Sig. (2-tailed) .033 .108 .105 .691 .007 .000 N 86 86 86 86 86 86 86 Komitmen 6
Pearson Correlation .168 .372(**) .175 .320(**) .288(**) 1 .668(**)
Sig. (2-tailed) .122 .000 .107 .003 .007 .000 N 86 86 86 86 86 86 86 Komitmen Organisasi
Pearson Correlation .593(**) .640(**) .560(**) .536(**) .557(**) .668(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 86 86 86 86 86 86 86
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Data Primer Hasil Program Komputer SPSS
Uji Validitas : Variabel Budaya Organisasi
Correlations
Budaya
1 Budaya
2 Budaya
3 Budaya
4 Budaya
5 Budaya
6 Budaya
7 Budaya
8
Budaya Organi
sasi Budaya 1
Pearson Correlation 1 .109 .095 .028 .307(**) .162 .134 .221(*) .460(**)
Sig. (2-tailed) .316 .383 .797 .004 .136 .218 .041 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 Budaya 2
Pearson Correlation .109 1 .411(**) .087 .081 .305(**) .281(**) .386(**) .573(**)
Sig. (2-tailed) .316 .000 .425 .457 .004 .009 .000 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 Budaya 3
Pearson Correlation .095 .411(**) 1 .329(**) .239(*) .263(*) .186 .163 .593(**)
Sig. (2-tailed) .383 .000 .002 .027 .015 .086 .134 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 Budaya 4
Pearson Correlation .028 .087 .329(**) 1 .310(**) .348(**) .320(**) .252(*) .588(**)
Sig. (2-tailed) .797 .425 .002 .004 .001 .003 .019 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 Budaya 5
Pearson Correlation .307(**) .081 .239(*) .310(**) 1 .451(**) .155 .248(*) .605(**)
Sig. (2-tailed) .004 .457 .027 .004 .000 .153 .021 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 Budaya 6
Pearson Correlation .162 .305(**) .263(*) .348(**) .451(**) 1 .296(**) .398(**) .680(**)
Sig. (2-tailed) .136 .004 .015 .001 .000 .006 .000 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 Budaya 7
Pearson Correlation .134 .281(**) .186 .320(**) .155 .296(**) 1 .223(*) .545(**)
Sig. (2-tailed) .218 .009 .086 .003 .153 .006 .039 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 Budaya 8
Pearson Correlation .221(*) .386(**) .163 .252(*) .248(*) .398(**) .223(*) 1 .596(**)
Sig. (2-tailed) .041 .000 .134 .019 .021 .000 .039 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 Budaya Organisasi
Pearson Correlation .460(**) .573(**) .593(**) .588(**) .605(**) .680(**) .545(**) .596(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 86 86 86 86 86 86 86 86 86 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Data Primer Hasil Program Komputer SPSS
Uji Reliabilitas : Variabel Efektivitas Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .740 6
Uji Reliabilitas : Variabel Komitmen Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .622 6
Uji Reliabilitas : Variabel Perubahan Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .762 6
Uji Reliabilitas : Variabel Budaya Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .710 8
Data Primer Hasil Program Komputer SPSS
Analisa Regresi Linier Berganda
Output 1 : Model Summaryb
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .751(a) .564 .548 1.660 a Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Perubahan Organisasi, Komitmen Organisasi
Output 2 : Anovab
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 291.761 3 97.254 35.293 .000(a)
Residual 225.960 82 2.756 Total 517.721 85
a Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Perubahan Organisasi, Komitmen Organisasi b Dependent Variable: Efektivitas Kerja
Output 3 : Coeffisientsa
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) -.721 2.488 -.290 .773
Komitmen Organisasi .414 .102 .372 4.059 .000 Perubahan Organisasi .129 .095 .118 1.355 .179 Budaya Organisasi .358 .083 .397 4.290 .000
a Dependent Variable: Efektivitas Kerja
Data Primer Hasil Program Komputer SPSS
Multikolinieritas
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolerance VIF B
Std. Error
1 (Constant) -.721 2.488 -.290 .773 Komitmen Organisasi .414 .102 .372 4.059 .000 .634 1.578
Perubahan Organisasi .129 .095 .118 1.355 .179 .698 1.433
Budaya Organisasi .358 .083 .397 4.290 .000 .621 1.610
a Dependent Variable: Efektivitas Kerja
Data Primer Hasil Program Komputer SPSS
Autokolinieritas
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson 1 .751(a) .564 .548 1.660 1.740
a Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Perubahan Organisasi, Komitmen Organisasi b Dependent Variable: Efektivitas Kerja