thesis - full

Download Thesis - Full

If you can't read please download the document

Upload: iga-wienh-kaol-gathzo

Post on 30-Dec-2015

300 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI

    PHP POINT OF SALE:

    STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH

    TESIS

    Oleh:

    Amiga Utomo

    1111600068

    PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS BUDI LUHUR

    JAKARTA

    2013

  • AMIGA UTOMO

    1111600068

    PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI

    PHP POINT OF SALE:

    STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH

    TE

    SIS

    AP

    RIL

    20

    13

  • i

    PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI

    PHP POINT OF SALE:

    STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH

    TESIS

    Oleh:

    Amiga Utomo

    1111600068

    PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS BUDI LUHUR

    JAKARTA

    2013

  • ii

    PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI

    PHP POINT OF SALE:

    STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH

    TESIS

    Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

    memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (MKOM)

    Oleh:

    Amiga Utomo

    1111600068

    PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS BUDI LUHUR

    JAKARTA

    2013

  • iii

  • iv

  • v

    ABSTRAK

    Point of sale adalah sistem aplikasi online yang digunakan pada umumnya oleh

    perusahan yang bergerak di bidang bisnis retail sebagai sistem informasi.

    Fungsinya yaitu untuk mengendalikan seluruh proses bisnis yang berjalan pada

    perusahaan retail berikut juga dengan proses bisnis cabang atau anak perusahaan

    dari perusahaan bisnis retail tersebut. Pada Perusahaan Perfume House Banda

    Aceh, teknologi yang digunakan untuk kasir adalah mesin cash register yang

    penggunaannya manual, sehinnga dibutuhkan teknologi yang lebih baik seperti

    Point of sale yang pada umumnya dikembangkan dalam bahasa pemograman PHP

    dengan database MYSQL untuk penyimpanan datanya. Melihat perkembangan

    teknologi dimasa kini bahwa memungkinkan untuk melakukan kegiatan bisnis

    secara online melalui jaringan internet sehingga memudahkan pengguna dalam

    melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan cepat dan rapi. Dalam pengembangan

    Aplikasi php point of sale pada perusahaan retail Perfume House Banda Aceh ini

    terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap objek dengan metode Object Oriental

    Analysis and Design, serta ovservasi langsung dengan menggunakan metode

    Waterfall, hal ini di lakukan agar kebutuhan perusahaan dengan fitur dari aplikasi

    dapat disesuaikan, serta dalam pengembangannya dapat sesuai dengan

    standarisasi perangkat lunak ISO 9126. Point of Sale pada perusahaan Perfume

    House Banda Aceh akan memudahkan perusahaan dalam pengolahan data dalam

    bentuk laporan harian, bulanan atau tahunan yg dalam penggunaannya biasanya di

    jadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di perusahaan.

    Dengan Aplikasi PHP Point of Sale kebutuhan fungsional perusahaan dapat

    terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

    Kata Kunci: Sistem Informasi, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object

    Oriented Analysis and Design, ISO 9126

  • vi

    ABSTRACT

    Point of sale system is an online application used in general by a company

    engaged in the retail business as an information system. It s function is to control

    all business processes that run on the following retail companies with business

    process, as well a branch or subsidiary of the retail business. In Perfume House

    Companies Banda Aceh, the technology in use for the checkout is a cash register

    machine that operated manualy, it takes better technologies such as Point of sale

    is generally developed in the programming language PHP with a MySQL

    database for data storage. Seeing the development of technology in our world that

    makes it possible to do business online through internet network that allows users

    to carry out its business activities quickly and tidy. In PHP application

    development point of sale in retail Perfume House companies of Banda Aceh

    conducted an analysis of the first object to the method Oriental Object Analysis

    and Design, as well as direct ovservasi using Waterfall, this is done so that needs

    of the company with the features of the application can be customized, and the

    development can be in accordance with ISO 9126 standards software. Point of

    Sale Perfume House Companies of Banda Aceh will facilitate the company in

    data processing in the form of daily, monthly or annual fair in use is usually taken

    into consideration in decision-making in the company. With PHP Point of Sale

    application functional requirements can be met in accordance with the company's

    corporate needs.

    Keywords: System Informations, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object

    Oriented Analysis and Design, ISO 9126

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat

    rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian tesis yang berjudul

    Pengembangan Sistem Aplikasi PHP Point of Sale: Studi Kasus Perusahaan

    Perfume House Banda Aceh. Tujuan dari penulisan proposal penelitian tesis ini

    adalah sebagai salah satu syarat untuk menyusun tesis pada Program Studi

    Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Jakarta.

    Rasa dan ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang

    telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian tesis ini:

    1. Bapak Dr. Moedjiono, M.Sc. dan Bapak Samidi, M.Kom, M.M, selaku

    dosen pembimbing tesis yang telah membimbing dan memotivasi penulis

    dalam mengerjakan proposal penelitian tesis ini.

    2. Perusahaan Perfume House Banda aceh yang telah memberikan ijin

    penelitian dan membantu penulis dalam mengumpulkan data dan

    informasi yang diperlukan terkait proposal penelitian tesis ini.

    3. Wirda Yenri, SP, ibunda tercinta yang selalu memberikan semangat,

    dukungan, dan doa bagi penulis.

    4. Munawardin, SP, Ayahanda tercinta yang selalu memberikan dukungan

    penuh serta doa dan semangat bagi penulis.

    5. Panji Anugrah, adik tersayang yang selalu memberikan semangat kepada

    penulis.

    6. Riza Pahlevi Amirulmukminin, ST, selaku pimpinan perusahaan Perfume

    House Banda Aceh yang bersedia mengijinkan penulis dalam melakukan

    penelitian serta membangun aplikasi di perusahaan Perfume House Banda

    Aceh.

  • viii

    7. Sahabat-Sahabat tersayang, Semuel Mesak Heo, Djembris Anthony

    Buling, Ajang Sopandi, Ary Budi Warsito, Lusi Fajarita, Rifka Hijjah

    Ariyani, yang selalu setia memberikan dukungan moril bagi penulis.

    8. Rekan-rekan mahasiswa MKOM Universitas Budi Luhur kelas XA

    Semester 1 dan 2 dan MKOM Semester 3 konsentrasi Teknologi Sistem

    Informasi, terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan dukungan

    semangatnya.

    9. Rekan-rekan Network security Universitas Budiluhur di Kabel yang ku

    sayangi, Roy Fauzan, Wyethman Piter, Muhammad Rivai terima kasih

    atas bantuannya selama ini serta ilmunya yang bermanfaat.

    10. Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc., atas pengenalan tentang Sistem Pengambilan

    Keputusan beserta referensinya.

    11. Bapak dan Ibu Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Magister

    Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah dengan sabar

    memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan, dan bimbingan dalam belajar.

    Penulis menyadari, sebagai mahluk Allah yang jauh dari kesempurnaan, bahwa

    masih banyak kekurangan dari proposal penelitian tesis ini, oleh karena itu penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

    penelitian tesis nantinya. Semoga proposal penelitian tesis ini masih dapat

    memberikan manfaat dari keterbatasannya. Amin.

    Jakarta, 6 maret 2013

    Amiga Utomo

  • ix

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ............................................................................................................... v

    ABSTRACT ............................................................................................................. vi

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

    1.2 Masalah Penelitian............................................................................ 3

    1.2.1 Identifikasi Masalah............................................................. 3

    1.2.2 Pembatasan Masalah ............................................................ 3

    1.2.3 Rumusan Masalah ................................................................ 4

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 4

    1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 4

    1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................... 5

    1.4 Tata Urut Penulisan .......................................................................... 6

    1.5 Daftar Pengertian .............................................................................. 7

    BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP ........................... 10

    2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 10

    2.1.1 Konsep Dasar ..................................................................... 10

    2.1.1.1 PHP ...................................................................... 10

    2.1.1.2 Point of Sale ........................................................ 10

    2.1.1.3 Sistem Informasi .................................................. 11

    2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall .............. 13

    2.1.2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) ......... 13

    2.1.2.2 Model Waterfall ................................................... 14

    2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan

    Unified Modeling Language .............................................. 17

  • x

    2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan

    Berorientasi Obyek .............................................. 17

    2.1.3.2 Unified Modelling Language ............................... 19

    2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126 .................. 21

    2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak ................. 21

    2.1.4.2 ISO 9126 .............................................................. 22

    2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak ............................................... 25

    2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak ......... 25

    2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak ..................... 27

    2.2 Tinjauan Studi ................................................................................ 28

    2.3 Tinjauan Obyek Penelitian ............................................................. 33

    2.3.1 Profil Singkat Organisasi ................................................... 33

    2.3.2 Visi Misi Organisasi .......................................................... 33

    2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi ..................................... 34

    2.4 Kerangka Konsep ........................................................................... 35

    2.5 Hipotesis ......................................................................................... 37

    BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN ........................ 38

    3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 38

    3.2 Metode Pemilihan Sampel .............................................................. 38

    3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39

    3.4 Instrumentasi .................................................................................. 40

    3.5 Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem.................... 40

    3.5.1 Teknik Analisis .................................................................. 40

    3.5.2 Teknik Perancangan........................................................... 41

    3.5.3 Teknik Pengujian Sistem ................................................... 41

    3.6 Langkah-langkah Penelitian ........................................................... 43

    3.7 Jadwal Penelitian ............................................................................ 46

    BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .............................................. 48

    Analisis Sistem ............................................................................... 48 4.1

    4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan ............................. 48

    4.1.1.1 Proses transaksi ................................................... 49

  • xi

    4.1.1.2 Proses Data karyawan .......................................... 50

    4.1.1.3 Proses Data Custumer .......................................... 50

    4.1.1.4 Proses Data Produk .............................................. 51

    4.1.1.5 Proses Point Reward ............................................ 51

    4.1.1.6 Proses Data Laporan ............................................ 52

    4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan

    Pengguna............................................................................ 53

    4.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional ........................... 53

    4.1.2.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional ..................... 55

    4.1.2.3 Analisis Pengguna ............................................... 55

    4.1.2.4 Use Case Diagram .............................................. 57

    4.1.3 Analisis Perilaku Sistem .................................................... 59

    4.1.4.1 Activity Diagram ................................................. 59

    4.1.4.2 Sequence Diagram ............................................... 65

    4.1.4.3 Colaboration Diagram ........................................ 69

    4.1.4.4 Behavioral State Machine Diagram .................... 70

    Perancangan Sistem ........................................................................ 71 4.2

    4.2.1 Perancangan Spesifikasi Program...................................... 71

    4.2.1.1 Class Diagram ..................................................... 71

    4.2.1.2 Deployment Diagram .......................................... 73

    4.2.2 Perancangan Database....................................................... 74

    4.2.2.1 Tabel Database .................................................... 75

    4.2.2.2 ERD ..................................................................... 76

    4.2.3 Perancangan Infrastruktur Architecture ............................ 77

    Konstruksi Model ........................................................................... 82 4.3

    4.3.1 Lingkungan Konstruksi ..................................................... 82

    4.3.2 Konstruksi Database ......................................................... 84

    4.3.3 Konstruksi user interface ................................................... 84

    Pengujian Sistem ............................................................................ 88 4.4

    4.4.1 Lingkungan Pengujian ....................................................... 88

    4.4.2 Pengujian Validasi ............................................................. 89

  • xii

    4.4.1.1 Karakteristik Responden ..................................... 89

    4.4.1.2 Proses Pelaksanaan FGD ..................................... 90

    4.4.1.3 Hasil Pengujian Validasi ..................................... 91

    4.4.3 Kuesioner ........................................................................... 94

    4.4.4 Blackbox testing ................................................................. 99

    4.4.2.1 Pengujian dengan Acunetix WVS 8 Consultant

    Edition ................................................................. 99

    4.4.2.2 Pengujian dengan Loic 1.0.7.0 .......................... 101

    4.4.2.3 Pengujian dengan Xoic 1.3 ................................ 102

    4.4.2.4 Pengujian dengan Hoic 2.1 ................................ 103

    4.4.2.5 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ............................ 104

    4.4.2.6 Hasil Pengujian Kualitas ................................... 105

    Implikasi Penelitian ...................................................................... 105 4.5

    4.5.1 Aspek Sistem ................................................................... 106

    4.5.2 Aspek Manajerial ............................................................. 107

    4.5.3 Aspek Penelitian Lanjut ................................................... 108

    Rencana Implementasi Sistem ...................................................... 109 4.6

    BAB V PENUTUP ........................................................................................... 113

    5.1 Kesimpulan ................................................................................... 113

    5.2 Saran ............................................................................................. 114

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 115

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 117

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    II -1 Komponen Sistem Informasi ................................................ 12

    II -2 Klasifikasi Sistem Informasi 2006], 16)

    ................................................. 13

    II -3 System Development Live Cycle dengan modifikasi)

    .................. 14

    II -4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi)

    ............................................ 15

    II -5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554)

    ................. 27

    II -6 topologi jaringan awal Perfume House ........................................................ 35

    II -7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh ........................ 36

    III -1 Langkah-langkah Penelitian ....................................................................... 43

    IV-1 Actor Sistem Aplikasi PHP Point of Sale ................................................... 57

    IV-2 Use Case Diagram ..................................................................................... 58

    IV-3 Activity Diagram Mengelola Bidang Studi ............................................... 61

    IV-4 Activity Diagram entry new Custumer ...................................................... 62

    IV-5 Activity Diagram new entry product ......................................................... 64

    IV-6 squence diagram transaksi ......................................................................... 66

    IV-7squence diagram new entry product. ........................................................... 67

    IV-8 squence diagram new custumer .................................................................. 68

    IV-9 Colaboration Diagram transaksi ............................................................... 69

    IV-10 Behavioral state machine diagram custumer service .............................. 70

    IV-11 Class Diagram aplikasi PHP Point Of Sale Perfume House .................... 72

    IV-12 Deployment Diagram Sistem Aplikasi PHP Point of Sale ....................... 74

    IV-13 list tabel database aplikasi PHP Point of Sale .......................................... 75

    IV-14 ERD aplikasi PHP Point of Sale .............................................................. 76

    IV-15 Infrastruktur Sistem ................................................................................. 77

    IV-16 Physical Architecture server .................................................................... 78

    IV-17 Physical Architecture client...................................................................... 79

    IV-18 halaman login untuk pengguna ................................................................ 84

    IV-19 Menu Navigasi Administrator ................................................................. 85

    IV-20 Menu Navigasi Pimpinan ........................................................................ 85

  • xiv

    IV-21 Menu Navigasi Operator ......................................................................... 86

    IV-22 Menu Custumer service ........................................................................... 86

    IV-23 Menu gudang/warehouse ......................................................................... 87

    IV-24 detail hasil testing Acunetix WVS 8 Consultant Edition ...................... 100

    IV-25 Loic 1.0.7.0 ............................................................................................ 101

    IV-26 Xoic 1.3 ................................................................................................. 102

    IV-27 Hoic 2.1 .................................................................................................. 103

    IV-28 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ................................................................. 104

    IV-29 Rencana Implementasi sistem aplikasi PHP Point of Sale .................... 109

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    I-1 Daftar pengertian istilah .................................................................................. 7

    II -1 Ringkasan Tinjauan Studi ............................................................................ 30

    III -1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 46

    IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses .......................................................... 56

    IV-2 Penggunaan software ................................................................................. 79

    IV-3 Responden Forum Group Discussion........................................................ 89

    IV-4 Hasil Pengujian Validasi ........................................................................... 91

    IV-5 hasil pengujian teknik Kuesioner ............................................................... 95

    IV-6 Hasil Pengujian Kualitas .......................................................................... 105

    IV-7 Rencana Implementasi Sistem .................................................................. 110

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Daftar Pedoman Pertanyaan untuk Wawancara ............................................ 117

    2. Hasil Wawancara dengan Responden ........................................................... 118

    3. Daftar Dokumen Observasi ........................................................................... 119

    4. Lembar Pengujian dengan teknik Kuesioner ................................................ 120

    5. lembar Pengujian dengan teknik FGD .......................................................... 121

    6. Activity Diargam ........................................................................................... 122

    7. Behavioral State Machine Diagrams ............................................................. 147

    8. colaboration diagram ..................................................................................... 152

    9. sequence diagram .......................................................................................... 153

    10. user interface administrator ......................................................................... 173

    11. user interface operator ................................................................................. 189

    12. user interface gudang .................................................................................. 193

    13. user interface custumer service ................................................................... 198

    14. user interface pimpinan ............................................................................... 204

    15. Invoice stok keluar dari gudang .................................................................. 205

    16. Print receipt transaksi custumer .................................................................. 206

    17. struktur Database ......................................................................................... 207

    18. Source Code Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House .......................... 253

    19. 20 lembar hasil Kuesioner oleh responden ................................................ 290

    20 8 lembar hasil pengujian dengan teknik FGD oleh responden .................. 310

    21. Cd video tuorial dan aplikasi jadi................................................................ 318

    22. Riwayat Hidup Singkat ............................................................................... 319

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dengan melihat perkembangan teknologi saat in yang cukup pesat hingga

    memungkinkan bagi pengguna teknologi tersebut untuk melakukan suatu kegiatan

    lebih mudah dari biasanya, seperti halnya pegawai kasir yang siap meninggalkan

    mesin kasirnya dan beralih ke sebuah teknologi yang lebih maju dan lebih efisien,

    termaksuk mendigitalisasikan semua kegiatan kasir selama ini yang terbilang

    memakan waktu lebih banyak di bandingkan dengan mesin kasir digital, dengan

    alasan tersebut maka saya mengembangkan sebuah sistem aplikasi kasir yang

    complete berbasis web yang lazim di sebut dengan Retail PHP POS.

    Layanan web adalah salah satu dari banyak contoh teknologi yang

    menggunakan jaringan internet, ini merupakan sebuah metode yang dapat

    mengimplentasikan aplikasi website yang di bangun dan terhubung ke barbagai

    jaringan serta berbagai sistem operasi, melihat perkembangannya bahwa internet

    lebih cendrung digunakan sebagai sarana komunikasi, transaksi, sosial dari pada

    hanya sekedar alat visualisasi saja. Dengan menerapkan layanan web dapat

    memecahkan banyak masalah seperti memungkinkannya sistem operasi saling

    berkomunikasi satu sama lain, mengirim pesan dengan platform yang berbeda,

    standarisasi bahasa antar sistem. Melihat dari keunggulan web, penulis bersedia

    untuk mengembangkan aplikasi PHP Point Of Sale yang di kembangkan dengan

    menggunakan layanan web. Aplikasi yang nantinya dapat digunakan untuk

    berbagai jenis bisnis retail yang pada umumnya menggunakan mesin kasir dan

    aplikasi inventory. Aplikasi yang didasarkan oleh layanan web ini memungkinkan

    dapat berjalan oleh banyak perangkat pc yang beredar di pasaran. Serta dapat di

    akses oleh beberapa anak cabang perusahaan retail sekaligus.

  • 2

    Sistem ini terkoneksi ke sebuah jaringan yang menghubungkan suatu

    server tempat dimana Web Aplikasi dan database di bentuk dengan client yang

    bertindak sebagai user. Untuk beberapa kegiatan yang berhubungan dengan

    penjualan, pembelian serta pengaturan inventory sudah include di dalam sistem

    aplikasi ini dengan pembagian kategori berdasarkan kebutuhan user masing

    masing.

    Sumber daya manusia atau di perusahaan memiliki peranan sangat

    penting, karena merupakan komponen pokok yang menjalankan kegiatan di

    organisasi tersebut. Peranan pegawai perusahaan dalam mengelola data

    perusahaan mulai dari inventory sampai dengan transaksi hingga pembuatan

    laporan perusahaan merupakan bagian penting dalam mengembangkan

    perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan efisiensi biaya pengeluaran dan

    kualitas pelayanan.

    Proses transaksi dan pengelolaan data pada perusahaan Perfume House

    Banda Aceh sebelumnya masih manual dimana transaksi masih menggunakan

    mesin kasir biasa dan pengelolaan data inventory berikut laporan-laporannya

    masih di tuliskan manual di atas kertas, sehingga hal ini sangat menyulitkan bagi

    pegawai perusahaan dalam bertansaksi, selain memakan waktu yang lama dengan

    cara manual juga menyulitkan dalam pencarian data yang di inginkan dimana

    data2 tersebut akan di rangkup menjadi sebuah laporan harian serta laporan

    bulanan perusahaan Perfume House Banda aceh. Melihat kondisi diatas, maka

    penulis berusaha untuk memberikan solusi demi mudahnya proses administrasi

    perusahaan dengan mengembangkan plikasi yang sudah ada menjadi sebuah

    aplikasi dalam bahasa PHP yang memungkinkan terintegrasi dengan jaringan

    internet, serta dapat membatu pegawai perusahaan dalam menjalankan tugas yang

    selama ini sangat sulit dan banyak memakan waktu.

  • 3

    1.2 Masalah Penelitian

    1.2.1 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka

    permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

    1. Pengelolaan data perusahaan baik data pegawai maupun data pelanggan

    yang saat ini di jalankan masih menggunakan cara yang manual, yaitu

    dengan menggunakan microsof Office word dan microsof Office Exel.

    2. Data-data yang di simpan terpisah dengan beberapa file yang membuat

    kesulitan dalam mengupdate isinya.

    3. Tidak ada aplikasi dekstop dan database terintegrasi untuk menyajikan

    informasi data perusahaan Perfume House.

    4. Pembuatan laporan transaksi dan laporan lainnya membutuhkan waktu

    yang sangat lama karena harus merangkum dari berbagai file laporan yang

    dimiliki oleh perusahaan Perfume House.

    5. Pimpinan perusahaan Perfume House kesulitan dalam melakukan

    pengecekan laporan yang ada

    6. Aplikasi yang di gunakan tidak multi platform sehingga tidak dapat di

    akses langsung oleh pengguna sistem dari device yang tidak compatible.

    1.2.2 Pembatasan Masalah

    Ruang lingkup permasalahan dari pengembangan sistem aplikasi PHP

    Point of Sale Perfume House Banda Aceh yang dianalisis dan dirancang dibatasi

    sebagai berikut:

    1. Aplikasi yang akan dirancang dan di kembangkan berupa modul adalah:

    login, produk, custumers, point, lokasi, payment type, report,supplier,

    gender, satuan, unit, user, sales dan App setting.

    2. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan tahapan model

    Waterfall. Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan Unified

    Modelling Language dan pada tahap implementasi sistem menggunakan

  • 4

    aplikasi open source object oriented berbasis web menggunakan PHP dan

    database MySQL. Proses implementasi sistem dilakukan pada jaringan

    lokal.

    3. Pengujian sistem yang dilakukan menggunakan pendekatan pengujian

    perangkat lunak berorientasi obyek, dengan pengujian unit menggunakan

    program yang dibangun, dan pengujian penerimaan (User Acceptance

    Testing) dengan metode Kuesioner.

    1.2.3 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka

    permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana

    mengembangkan software Aplikasi perusahaan Perfume House yang menjadi

    Aplikasi PHP Point Of Sale dengan sistem yang lulus dalam pengujian kualitas

    dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group

    Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan?

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.3.1 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian ini adalah:

    1. Menganalisis proses bisnis dan permasalahannya yang berjalan di

    perusahaan Perfume House Banda Aceh.

    2. Merancang aplikasi PHP Point of sale menggunakan metode

    pengembangan sistem waterfall dan menggunakan pendekatan

    perancangan berorientasi obyek dengan desain model yang digunakan

    adalah Unified Modelling Language (UML).

  • 5

    3. Mengimplementasikan rancangan sistem ke dalam aplikasi sistem

    aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh berbasis web

    menggunakan PHP dan database MySQL.

    4. Menguji hasil implementasi aplikasi PHP point of sale perfume house

    Banda Aceh dengan metode FGD, Blackbox dan mengikuti standar

    kualitas perangkat lunak ISO 9126.

    1.3.2 Manfaat Penelitian

    Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:

    A. Manfaat Teoritis:

    1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap konsep teroritis dalam

    pengembangan Sistem PHP Point of Sale menggunakan metode

    pengembangan sistem waterfall dengan teknik analisis dan perancangan

    berorientasi obyek menggunakan desain model Unified Modelling

    Language (UML).

    2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi terkait

    dengan pokok bahasan sistem aplikasi Poin of sale serta fungsinya dalam

    pengembangan sumber daya manusia.

    B. Manfaat Praktis:

    1. Memudahkan staff karyawan perusahaan dalam proses pengelolaan

    administrasi, transaksi, data dan informasi laporan.

    2. Memudahkan custumer service dalam transaksi yang aman dan nyaman

    serta mengurangi tingkat kesalahan dalam transaksi.

    3. Memudahkan dalam memberikan informasi lengkap dalam bentuk laporan

    seluruh pengeluaran administrasi dengan mudah yang dapat di akses

    online oleh pimpinan perusahaan.

  • 6

    4. Meningkatkan produktivitas perusahaan dalam upaya mencapai target

    penjualan tahunan serta menghemat biaya pengeluaran.

    5. Membantu para pengambil keputusan di perusahaan Perfume House.

    6. Memudahkan dalam mendapatkan informasi user custumer dan pegawai

    dengan lebih cepat dan akurat.

    1.4 Tata Urut Penulisan

    Naskah penelitian ini disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Membahas latar belakang penelitian, ruang lingkup sistem Aplikasi

    PHP Point of Sale yang diteliti, identifikasi masalah, batasan masalah,

    rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan,

    dan daftar istilah yang digunakan dalam penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

    Membahas tinjauan pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan

    mengenai pengembangan software aplikasi Point of sale, metode

    pengembangan sistem waterfall, analisis dan perancangan sistem

    berorientasi obyek menggunakan pemodelan UML, tinjauan studi

    berdasarkan penelitian sebelumnya, tinjauan organisasi dan obyek

    penelitian yaitu perusahaan Perfume house Banda Aceh, kerangka

    konsep penulis dalam melakukan penelitian, dan hipotesis.

    BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

    Membahas jenis penelitian, metode pemilihan sampel, metode

    pengumpulan data, instrumentasi, teknik analisis, rancangan, dan

    pengujian sistem, langkah-langkah penelitian, dan jadwal penelitian

  • 7

    yang digunakan dalam pengembangan software aplikasi Point of Sale

    perusahaan Perfume House banda aceh.

    BAB IV PENUTUP

    Membahas kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pencarian

    masalah penelitian, studi pustaka, tinjauan penelitian, tinjauan obyek

    penelitian dan metodologi penelitian.

    1.5 Daftar Pengertian

    Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini

    sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut:

    Tabel I-1 Daftar pengertian istilah

    Aktor : Aktor merupakan semua yang ada di luar ruang lingkup

    sistem perangkat lunak dan berinteraksi dengan sistem

    perangkat lunak tersebut.

    Berorientasi obyek : Merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat

    lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan

    obyek-obyek diskrit yang saling berinteraksi satu sama

    lain.

    Diagram aktivitas : Diagram yang menggambarkan aliran fungsionalitas

    sistem. Bisa digunakan untuk workflow atau untuk

    menggambarkan alur dalam flow of events.

    Diagram kelas : Diagram yang menunjukkan interaksi antar kelas dalam

    sistem.

    Diagram kolaborasi : Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran

    fungsionalitas dalam masing-masing use case yang

  • 8

    disusun untuk menunjukkan kolaborasi antar obyek-

    obyek.

    Diagram sekuensial : Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran

    fungsionalitas dalam masing-masing use case yang

    disusun dalam urutan waktu.

    Diagram Use case : Diagram yang digunakan untuk menggambarkan

    interaksi antara aktor dan use case pada sistem

    perangkat lunak yang akan dikembangkan.

    Extend : Relasi antar use case yang memungkinkan satu use case

    secara opsional menggunakan fungsionalitas yang

    disediakan oleh use case lainnya.

    Flow of events : Alur dalam use case yang menjelaskan secara rinci apa

    yang dilakukan aktor dan apa yang sistem itu sendiri

    lakukan.

    Formasi : Ketentuan jumlah dan susunan pangkat karyawan yang

    diperlukan dalam jangka waktu tertentu untuk

    melaksanakan tugas pokok di suatu Unit kerja .

    Include : Relasi include memungkinkan satu use case

    menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use

    case lainnya.

    Jabatan : Kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung

    jawab, wewenang, dan hak seorang karyawan.

    Staff : Setiap orang yang telah diangkat dan diserahi tugas

    untuk menjalankan fungsi tertentu di Unit kerja.

    Promosi : Perubahan dari suatu jabatan dan/atau status karyawan

    ke jabatan dan/atau status karyawan yang lebih tinggi.

  • 9

    UML : Unified Modeling Language. Bahasa pemodelan

    standar pemodelan berorientasi obyek.

    Use Case : Fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem dari

    sudut pandang pengguna sistem.

    Workflow : Alur kerja yang ada dalam setiap proses bisnis.

    Perusahaan : Perusahaan Perfume House di Banda Aceh yang

    bergerak di bisnis ratail.

  • 10

    BAB II

    LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

    2.1 Tinjauan Pustaka

    2.1.1 Konsep Dasar

    2.1.1.1 PHP

    PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan

    atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs

    web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. Pada

    awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal).

    PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu

    PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan

    skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

    Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter

    PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model

    pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan

    bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

    2.1.1.2 Point of Sale

    Point Of Sale atau disingkat POS dapat diterjemahkan bebas menjadi

    sistem kasir, yaitu aktivitas yang ber-orientasi pada penjualan yang terjadi pada

    bidang usaha retail. Point-of-Sale adalah sebuah sistem yang memungkinkan

    diadakannya proses transaksi. POS juga kadang disebut sebagai titik pembelian

    atau kasir yang di mana transaksi terjadi. Tidak hanya itu, sistem pos modern

    dilengkapi dengan sistem pelaporan manajemen yang terintegrasi. Sistem POS

    digunakan di supermarket, restoran, hotel dan tempat-tempat lain yang membuka

    layanan ritel.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_skriphttp://id.wikipedia.org/wiki/HTMLhttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_webhttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_webhttp://id.wikipedia.org/wiki/CMShttp://id.wikipedia.org/wiki/Rasmus_Lerdorfhttp://id.wikipedia.org/wiki/1995http://id.wikipedia.org/wiki/Webhttp://id.wikipedia.org/wiki/Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PHP_5.0&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek
  • 11

    2.1.1.3 Sistem Informasi

    terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber

    daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan

    menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat

    mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan. ([O'Brien 2006], 5)

    Dapat didefinisikan juga bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri

    dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, brainware, dataware

    dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan

    pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi.

    Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam

    menggunakan sistem informasi, peran utama sistem informasi dalam aplikasi

    ( 10)

    1. Mendukung proses dan operasi bisnis.

    2. Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi membantu para

    manajer dan pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik.

    3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Mendapatkan

    kelebihan strategis atas para pesaing melalui penggunaan sistem informasi.

    Gambar II -1 mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan

    kerangka konsep dasar komponen dan aktivitas sistem informasi. Komponen atau

    sumber daya sistem informasi tersebut adalah:

    1. Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian

    semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pengguna

    akhir dan pakar sistem informasi.

    2. Sumber Daya Hardware. Berupa semua peralatan dan komponen fisik

    yang digunakan dalam pemrosesan informasi, yaitu peralatan input,

    peralatan proses, peralatan output, dan media penyimpanan.

  • 12

    3. Sumber Daya Software. Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan

    informasi dalam wujud instruksi-instruksi dan prosedur yang membuat

    komputer melakukan pekerjaan tertentu.

    4. Sumber Daya Data. Meliputi data dasar berbentuk alfanumerik, teks,

    gambar, audio, video, dan bentuk data lainnya.

    5. Sumber Daya Jaringan. Meliputi media komunikasi dan dukungan

    jaringan.

    Pengendalian

    Kinerja Sistem

    Aktivitas Sistem

    Output

    Produk

    Informasi

    Sumb

    er Da

    ya M

    anus

    ia

    Peng

    guna

    Akh

    ir dan

    Paka

    r SI

    Input

    Sumber

    Daya Data

    Pemrosesan

    Data ke dalam

    Informasi

    Sumber Daya Software

    Program dan Prosedur

    Sum

    ber D

    aya D

    ata

    Data D

    asar dan

    Pen

    getah

    uan S

    um

    ber

    Daya H

    ard

    ware

    Mes

    in d

    an M

    edia

    Sumber Daya Jar ingan

    Media Komunikasi dan Dukungan Jaringan

    Penyimpanan

    Sumber Daya Data

    Gambar II -1 Komponen Sistem Informasi ( 34)

    berdasarkan tujuan utama sistem informasi yang mendukung operasi bisnis dan

    mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam Gambar II-2:

  • 13

    Information

    System

    Mendukung

    operasi

    bisnis

    Mendukung

    pengambilan

    keputusan

    manajerial

    Management

    Support

    System

    Management

    Information

    System

    Decision

    Support

    System

    Executive

    Information

    System

    Operations

    Support

    System

    Transaction

    Processing

    System

    Process

    Control

    System

    Enterprise

    Collaboration

    System

    Memproses

    transaksi

    bisnis

    Mengontrol

    proses

    industri

    Mendukung

    kerjasama tim dan

    kelompok kerja

    Memberikan

    laporan ke

    manajer

    Mendukung

    keputusan

    interaktif

    Informasi

    untuk

    eksekutif

    Gambar II -2 Klasifikasi Sistem Informasi ( 16)

    2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall

    2.1.2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC)

    Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem

    informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus hidup

    pengembangan sistem informasi, yang dikenal juga sebagai Systems Development

    Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan kerangka konseptual yang digunakan

    dalam manajemen proyek yang mendeskripsikan tahapan-tahapan yang dilakukan

    dalam proyek pengembangan sistem informasi. Tahapan-tahapan dalam siklus

    perancangan, (4) implementasi, dan (5) pemeliharaan. ( 511)

  • 14

    Gambar II -3 System Development Live Cycle (

    dengan modifikasi)

    2.1.2.2 Model Waterfall

    Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis

    metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini

    membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan

    sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Beberapa proses

    pengembangan sistem dengan SDLC adalah: waterfall, prototyping, incremental,

    spiral, dan RAD.

    Metodologi pengembangan sistem model waterfall menurut Pressman

    adalah proses pengembangan sistem yang menyiratkan pendekatan yang

    sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak,

    dimana proses pengembangan tersebut mengalir secara teratur ke bawah sehingga

    terlihat seperti air terjun ([Pressman 2012] 46)

    . Proses pengembangan dimulai dengan

    spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan

    perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta

    penyerahan sistem perangkat lunak ke pelanggan/pengguna (deployment), yang

    diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan

    (Gambar II-4).

    Investigasi

    Analisis

    Perancangan Implementas

    i

    Pemeliharaan

  • 15

    KomunikasiInisialisasi proyek

    Teknik mendapatkan

    spesifikasi kebutuhan

    pengguna

    PerencanaanMembuat perkiraan

    Penjadwalan

    Pelacakan

    PemodelanAnalisis

    PerancanganKonstruksiKode program

    PengujianPenyerahan SistemPengiriman

    Dukungan terhadap

    pengguna

    Umpan balik

    Gambar II -4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi)

    Tahapan metodologi model waterfall tersebut dijelaskan sebagai berikut:

    1. Komunikasi. Pada tahapan ini dilakukan komunikasi dan kolaborasi dengan

    pelanggan dan para pemangku kepentingan (stakeholder). Maksudnya adalah

    untuk memahami tujuan-tujuan stakeholder atas proyek perangkat lunak yang

    sedang dikembangkan dan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang akan

    membantu mengartikan fitur-fitur perangkat lunak beserta fungsinya.

    2. Perencanaan. Tahapan perencanaan dilakukan dengan membuat rencana

    proyek perangkat lunak, untuk mengartikan ruang lingkup proyek rekayasa

    perangkat lunak dengan menggambarkan tugas-tugas teknis yang harus

    dilakukan, resiko yang mungkin muncul, sumber daya yang akan dibutuhkan,

    produk-produk kerja yang harus dihasilkan, dan jadwal kerja. Dapat juga

    dilakukan pelacakan terhadap perencanaan dan membuat penyesuaian jika hal

    ini memang diperlukan.

    3. Pemodelan. Model digunakan untuk merepresentasikan informasi yang akan

    ditransformasi oleh perangkat lunak, fitur-fitur yang dikehendaki oleh

    pengguna, serta merepresentasikan perilaku sistem saat transformasi informasi

    tersebut benar-benar terjadi. Pada tahapan pemodelan, dibuat dua jenis model:

    1) Model analisis. Untuk memperlihatkan spesifikasi kebutuhan

    pengguna dengan menggambarkan perangkat lunak dalam tiga ranah

    (domain) yang berbeda:

    i. Ranah informasi. Menggambarkan data yang mengalir ke

    dalam sistem (dari pengguna akhir, dari sistem yang lainnya,

    atau dari sarana-sarana yang bersifat eksternal),

  • 16

    menggambarkan data yang keluar dari sistem (melalui

    antarmuka pengguna, antarmuka jaringan, laporan, grafik dan

    sebagainya), menggambarkan penyimpanan data yang

    mengumpulkan dan mengorganisasi obyek-obyek data yang

    bersifat persisten (data yang dipelihara secara permanen).

    ii. Ranah fungsional. Fungsi-fungsi dan fitur yang dilakukan

    perangkat lunak, yang tampak oleh pengguna.

    iii. Ranah perilaku. Menggambarkan perilaku perangkat lunak

    akibat kejadian-kejadian (event). Kejadian karena input yang

    diberikan oleh pengguna, kendali data oleh sistem eksternal,

    atau pemantuan data yang dikumpulkan melintas jaringan.

    2) Model perancangan. Menggambarkan karakteristik-karateristik

    perangkat lunak:

    i. Arsitektur perangkat lunak.

    ii. Rincian berperingkat komponen.

    iii. Antarmuka pengguna.

    4. Konstruksi . Tahapan konstruksi mencakup penulisan kode program dan

    pengujian yang dibutuhkan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam

    kode program yang sudah dibuat sebelumnya. Penulisan kode program dapat

    berupa: (1) pembuatan langsung kode program dalam bahasa pemrograman

    tertentu, (2) penulisan kode program secara otomatis menggunakan

    representasi mirip rancangan-rancangan yang akan dikembangkan, atau (3)

    pembuatan kode program menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-4

    yang langsung dapat dieksekusi. Pengujian yang dilakukan mencakup:

    1) pengujian unit (unit testing), pengujian pada peringkat komponen.

    2) pengujian integrasi (integration testing), yang dilakukan setelah

    sistem/perangkat lunak selesai dikonstruksi.

    3) pengujian validasi (validation testing), yang melakukan penilaian

    apakah spesifikasi kebutuhan telah diakomodasi dalam

    sistem/perangkat lunak yang lengkap.

  • 17

    4) pengujian penerimaan (acceptance testing), yang dilakukan oleh

    pelanggan dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan atas semua

    fungsi dan fitur yang diinginkannya.

    5. Penyerahan Sistem. Tahapan ini merupakan aktivitas penyerahan

    sistem/perangkat lunak kepada pelanggan (deployment), yang memiliki tiga

    aksi penting: pengiriman, dukungan, dan umpan balik. Perangkat lunak akan

    disajikan kepada pelanggan yang kemudian akan mengevaluasi produk yang

    disajikan dan akan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi tersebut.

    2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified

    Modeling Language

    2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi

    Obyek

    Menurut Dennis, analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus

    dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis

    sistem akan menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang

    akan dikerjakan oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan

    digunakan. Sedangkan perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan

    memenuhi tujuan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak,

    infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta program-

    program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. ([Dennis 2009] 4)

    Konsep object oriented atau berorientasi obyek memfokuskan pada

    penciptaan class yang merupakan blueprint dari suatu objek. Konsep ini membagi

    perangkat lunak menjadi beberapa objek yang saling berinteraksi antara satu

    dengan lainnya. Beberapa istilah yang berkaitan dengan konsep object oriented

    adalah:

  • 18

    1. Class dan Objek. Class dapat diartikan deskripsi secara umum (template,

    pattern, atau blueprint) yang menggambarkan sekumpulan objek yang

    serupa. Objek dapat berupa objek fisik seperti meja atau pelanggan

    maupun objek konseptual seperti text input area atau file.

    2. Atribut, Method dan Message. Atribut adalah sesuatu yang melekat pada

    objek yang mendeskripsikan sifat class atau objek. Sebuah objek

    mengenkapsulasi data (direpresentasikan sebagai kumpulan atribut) dan

    algoritma yang memproses data tersebut. Algoritma ini disebut operasi,

    method, atau service. Setiap operasi yang dienkapsulasi oleh sebuah objek

    memberikan representasi salah satu behavior dari objek tersebut.

    3. Suatu objek berinteraksi dengan objek lainnya melalui message. Sebuah

    objek diminta untuk melakukan salah satu operasinya dengan

    mengirimkannya sebuah message. Objek penerima merespon message

    tersebut dengan memilih operasi yang mengimplementasikan nama

    message, mengeksekusi operasi, dan kemudian mengembalikan kontrol

    kepada objek yang memanggil.

    4. Enkapsulasi. Sebuah class mengenkapsulasi data dan operasi yang

    memproses data tersebut. Data (atribut) yang menggambarkan kelas

    ditutup oleh operasi yang memanipulasi data tersebut. Untuk mengakses

    nilai atribut class harus melalui sebuah operasi. Konsep enkapsulasi ini

    mendukung information hiding. Detail implementasi internal dari data dan

    prosedur disembunyikan dari dunia luar. Hal ini mengurangi efek samping

    ketika terjadi perubahan dalam class.

    5. Inheritance. Inheritance merupakan pewarisan sifat dari sebuah class ke

    class yang baru. Subclass Y merupakan pewaris dari superclass X, maka

    subclass Y mewarisi semua atribut dan operasi yang dimiliki oleh

    superclass X. Hal ini mendukung konsep reuse. Pada setiap level hirarki

    class, atribut dan operasi baru dapat ditambahkan ke class yang telah

    diwarisi dari level yang lebih tinggi dalam hirarki. Pada inheritance juga

    memungkinkan terjadinya overriding. Overriding terjadi ketika atribut dan

  • 19

    operasi yang diwarisi, dimodifikasi untuk kebutuhan spesifik dari class

    yang baru.

    6. Polimorfisme. Polimorfisme mengijinkan sejumlah operasi yang berbeda

    untuk mempunyai nama yang sama. Hal ini membuat objek saling terpisah

    dari objek lainnya dan membuat setiap objek lebih independen.

    2.1.3.2 Unified Modelling Language

    Menurut Dennis, Unified Modeling Language (UML) merupakan

    penggabungan berbagai konsep terbaik dari pemodelan, yaitu pemodelan data

    (entity-relationship diagram), pemodelan bisnis (Workflow), pemodelan objek dan

    komponennya. UML merupakan bahasa standar untuk visualisasi, spesifikasi,

    konstruksi dan pendokumentasian dari artifak dari sebuah software, dan dapat

    digunakan untuk semua tahapan dalam proses pengembangan sistem mulai dari

    analisis, perancangan, sampai implementasi. ([Dennis 2009], 30)

    UML menyediakan beberapa notasi dan artifak standar yang dapat

    digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan

    desain sistem. Artifak dalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam

    berbagai bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan

    software. Terdapat beberapa artifak utama dalam UML, yaitu:

    1. Use Case Diagram. Diagram yang menggambarkan actor, use case dan

    relasinya

    2. Class Diagram. Diagram untuk menggambarkan kelas dan relasi diantara

    kelas-kelas tersebut

    3. Behaviour Diagram, yang terdiri dari:

    1) Activity Diagram. Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state,

    transisi state dan event

    2) Collaboration Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya,

    termasuk struktur perubahannya yang disebabkan oleh adanya suatu

    message

  • 20

    3) Sequence Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya termasuk

    kronologi (urutan) perubahan secara logis setelah menerima sebuah

    message

    4) Statechart Diagram. Menggambarkan state, transisi state dan event

    4. Implementation Diagram, terdiri dari :

    1) Component Diagram. Menggambarkan komponen dan relasi antara

    komponen tersebut

    2) Deployment Diagram. Menggambarkan komponen, titik awal dan

    relasi antara komponen tersebut

    Use case diagram merupakan artifak dari proses analisis, sementara

    sequence diagram dan class diagram merupakan artifak dari proses desain. Yang

    perlu diperhatikan, untuk menjaga konsistensi antara artifak selama proses analisis

    dan desain, maka setiap perubahan yang terjadi pada satu artifak harus juga

    dilakukan pada artifak sebelumnya. Misalnya ditemukan satu cara yang lebih

    efisien sewaktu membuat sequence diagram, maka perbaikan itu perlu

    diverifikasikan terhadap use case diagram dan use case spesification yang dibuat

    sebelumnya.

    Dibuatnya berbagai jenis diagram tersebut karena:

    a) Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui

    himpunan berbagai sudut pandang yang kecil, yang satu sama lain hampir

    saling bebas (independen). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak

    mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks.

    b) Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang

    berbeda dalam proses rekayasa.

    c) Dengan diagran diharapkan dapat membuat model sistem yang semakin

    mendekati realitas.

  • 21

    2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126

    2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak

    Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan

    kualitas perangkat lunak adalah tingkatan pada sistem, komponen, atau proses

    yang sesuai kebutuhan atau harapan dari pelanggan atau pengguna. Menurut

    kualitas internal dan kualitas eksternal. Karakteristik kualitas eksternal merupakan

    bagian-bagian dari suatu produk yang berhubungan dengan para pemakainya,

    sedangkan karakteristik kualitas internal tidak secara langsung berhubungan

    dengan pemakai. [Simarmata 2010]

    Menurut Pressman, kualitas perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai:

    suatu proses perangkat lunak yang efektif diterapkan dalam arti kata proses

    perangkat lunak untuk menyediakan nilai yang dapat diukur untuk mereka yang

    menggunakan dan untuk mereka yang menghasilkannya. ([Pressman 2012], 485)

    Definisi kualitas menurut International Standards Organization (ISO)

    adalah totalitas fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari produk atau layanan

    yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. ISO

    menyoroti pada fitur-fitur dan karakteristik dari produk atau layanan dalam

    kemampuannya memenuhi kebutuhan yang ditentukan. menyediakan model yang

    berbasikan obyek dalam 3 konteks dasar yaitu: quality, requirements dan

    characteristics.

    Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa

    untuk menilai kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada karakteristik

    perangkat lunak itu sendiri dan berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan pengguna

    perangkat lunak tersebut. Dari pemahaman tersebut maka dapat dipahami bahwa

    untuk menentukan kualitas perangkat lunak haru melakukan pengujian terhadap

    perangkat lunak tersebut serta melakukan pengujian terhadap penggunanya.

  • 22

    Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu

    produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih

    dahulu karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan yang

    diiinginkan oleh pemakai. Mengetahui karakteristik tersebut diperlukan untuk

    mengurangi kontra produktif dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan

    relevan atau tidak perangkat lunak tersebut untuk kebutuhan suatu organisasi.

    Keberadaan hubungan antara kebutuhan dan karakteristik menjadikan

    dimungkinkannya statemen yang jelas tentang kualitas suatu produk.

    2.1.4.2 ISO 9126

    Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode-

    metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur

    kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International

    Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical

    Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak,

    model, karakteristik mutu, dan metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi

    dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Standar ISO 9126 telah

    dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas

    untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi 6

    karakteristik kualitas sebagai berikut: fungsionalitas (functionality), kehandalan

    (reliability), kebergunaan (usability), efisensi (efficiency), kemudahan

    pemeliharaan (maintainability), portabilitas (portability).

    Deskripsi untuk masing-masing karakteristik dan sub-karakteristik kualitas

    perangkat lunak menurut ISO 9126, yaitu:

    1. Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi

    produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan pengguna.

    Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub-karakteristik, yaitu :

  • 23

    a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan

    serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan

    tujuan pengguna;

    b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil

    yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan;

    c. Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang

    tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi

    dalam modifikasi data;

    d. Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi

    dengan satu atau lebih sistem tertentu;

    e. Compliance: Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi

    standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.

    2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level

    performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 sub-

    karakteristik, yaitu :

    a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari

    kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak;

    b. Fault tolerance: Kemampuan perangkat lunak untuk

    mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak;

    c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun

    kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak.

    3. Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat

    lunak. Usability perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu :

    a. Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan

    untuk dipahami;

    b. Operabilitas: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan

    untuk dioperasikan.

    c. Attractiveness: Kemampuan perangkat lunak dalam menarik

    pengguna.

  • 24

    4. Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang

    digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat lunak

    memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu:

    a. Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan

    respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan

    fungsinya.

    b. Resource behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam

    menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan

    fungsi yang ditentukan.

    5. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan

    perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu :

    a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis

    kekurangan atau penyebab kegagalan.

    b. Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi

    tertentu.

    c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek

    tak terduga dari modifikasi perangkat lunak.

    d. Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan

    divalidasi perangkat lunak lain.

    6. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat

    lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability memiliki 4 sub-

    karakteristik, yaitu:

    a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan

    pada lingkungan yang berbeda-beda.

    b. Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam

    lingkungan yang berbeda-beda.

    c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan

    dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan

    berbagi sumber daya.

    d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan

    sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.

  • 25

    ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui

    secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah

    perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat

    lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen

    pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak

    memenuhi standar ISO maka hasil kerjanyapun tidak dapat diberikan sertifikat

    standar ISO.

    Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk

    melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar

    tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuran-

    pengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar

    yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak.

    2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak

    2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak

    Pengujian perangkat lunak menurut Pressman adalah elemen kritis dari

    jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari

    spesifikasi, desain dan pengkodean.

    Perangkat lunak diuji untuk menemukan kesalahan yang dibuat secara

    tidak sengaja saat perangkat lunak tersebut dirancang dan dibangun. Stategi

    pengujian perangkat lunak menyediakan petunjuk yang menjelaskan langkah-

    langkah yang harus dilakukan sebagai bagian dari pengujian, kapan langkah-

    langkah ini direncanakan dan kemudian dilakukan, dan berapa banyak usaha,

    waktu, serta sumber daya yang akan diperlukan dalam pengujian tersebut.

    Menurut Pressman, strategi pengujian perangkat lunak selalu menyertakan

    perencanaan pengujian, perancangan kasus pengujian, pelaksanaan pengujian, dan

    evaluasi serta pengumpulan data hasil pengujian. ([Pressman 2012], 635)

    Pengujian dalam konteks rekayasa perangkat lunak sebenarnya merupakan

    rangkaian empat langkah yang diimplementasikan secara berurutan:

  • 26

    1. Pengujian unit, pengujian fokus pada masing-masing komponen secara

    individual, dengan memastikan bahwa komponen tersebut berfungsi

    secara tepat sebagai suatu unit. Pengujian unit menggunakan teknik

    pengujian dengan menggunakan jalur spesifik di dalam stuktur kontrol

    dari komponen untuk memastikan cakupan telah lengkap dan dapat

    mendeteksi kesalahan secara maksimum.

    2. Pengujian integrasi, membahas isu-isu yang berkaitan dengan dua

    masalah yaitu verifikasi dan pembangunan program, yang dilakukan

    dengan teknik perancangan kasus pengujian (test case) yang berfokus

    pada input dan output. Pengujian integrasi bersumber pada

    perancangan antarmuka, use case, class diagram, sequence diagram,

    dan communication diagram.

    3. Pengujian validasi, menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat lunak

    memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan

    persyaratan kinerja. Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa cara:

    menggunakan use case yang merupakan bagian dari model kebutuhan,

    atau menggunakan metode black-box, atau test case. Dapat juga

    dilakukan acceptance testing (pengujian penerimaan) untuk

    memungkinkan pengguna memvalidasi semua persyaratan. Dengan

    adanya penggunaan langsung oleh pengguna akhir, pengujian

    penerimaan dapat mencakup test drive informal sampai deretan

    pengujian yang dieksekusi secara sistematis dan terencana. Dua jenis

    pengujian penerimaan yang biasa dilakukan oleh pengembang

    perangkat lunak, yakni:

    a. Alpha test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat

    lunak oleh pengguna akhir dengan adanya supervisi dan kontrol

    dari pengembang perangkat lunak.

    b. Beta test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak

    oleh end-user tanpa adanya supervisi dan kontrol dari

    pengembang perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan

    bersumber pada kebutuhan fungsional pengguna.

  • 27

    4. Pengujian sistem, memverifikasi bahwa semua elemen saling bertautan

    dengan benar dan keseluruhan fungsi sistem/kinerja dapat dicapai.

    Pengujian

    unit

    Pengujian integrasi

    Pengujian level atas

    Perancangan

    Kebutuhan

    Kode

    Gambar II -5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554)

    2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak

    Menurut Pressman, setiap produk rekayasa perangkat lunak dapat diuji

    dalam salah satu kategori pengujian berikut: ([Pressman 2012], 587)

    1. Pengujian kotak hitam (black-box testing). Dengan mengetahui fungsi

    yang telah ditentukan, sehingga pengujian dilakukan untuk mencari

    kesalahan dalam setiap fungsi. Black-box testing dirancang untuk

    memvalidasi persyaratan fungsional tanpa perlu mengetahui kerja internal

    dari sebuah program. Teknik pengujian black-box testing berfokus pada

    ranah informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan cara

    mempartisi ranah masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara

    mencakup pengujian yang menyeluruh.

    2. Pengujian kotak putih (white-box testing). Dengan mengetahui cara kerja

    internal suatu produk, pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa

    operasi-operasi internal telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan

    semua komponen internal telah dieskusi. White-box testing berfokus pada

    struktur kendali program.

  • 28

    2.2 Tinjauan Studi

    Penelitian mengenai pengembangan software aplikasi PHP Point pf Sale

    telah menarik perhatian baik untuk lingkungan perguruan tinggi (PT) maupun

    perusahaan retail.

    Fellik Setyadi melakukan penelitian Tujuan penelitian adalah membantu

    PT. SELAMAT JEWELLERY dalam membangun aplikasi retail POS yang

    berfungsi untuk memudahkan pewagai perusahaan dalam menjalankan tugas-

    tugas seperti transaksi, pengaturan inventory, pembuatan laporan, pemotongan tax

    otomatis yang di integrasikan pada aplikasi berbasis dekstop yang di bangun

    dengan pemograman Visual basic. Aplikasi juga di bagun untuk memudahkan

    stake holder atau pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap

    karyawan-karyawan yg melakukan transaksi dengan melihat record kegiatan atau

    log kegiatan karyawan yang di desain mudah untuk di pahami oleh pimpinan

    perusahaan, serta dapat mendukung pengambilan keputusan dengan penyediaan

    informasi melalui media teknologi informasi secara cepat, tepat, akurat, dan

    terintegrasi[setyadi 2011] .

    Harvey Keon melakukan penelitian dengan tujuan penelitian adalah untuk

    membangun terminal intelejen point of sale, terminal pos yang di bagun

    merupakan seperangkat alat mulai dari mouse, keyboard, receive printer, dot

    matrik printer, monitor, scaner sampai dengan code-code pemograman yang di

    tanamkan kedalam suatu memory di dalam perangkat tersebut untuk mendukung

    proses alur kegiatan yang akan terjadi pada penggunaannya. Terminal pos yang di

    bangun harvey merupakan modul perangkat komputer yang terhubung dengan

    jaringan lokal dan dapat terhubung maksimak 225 komputer lainnya yang ada di

    dalam sebuah store, mall atau tempat perbelanjaan yang mengggunakan kasir

    sebagai tempat pembayarannya, dalam pengembangannya rancangan harvey dapat

    terlihat di banyak swalayan, yaitu mesin kasir yang lengkap dengan komputer ,

    receive printer dan barcode scaner[keown 1991]

    .

  • 29

    Micky Asade melakukan penelitian terhadap perencanaan dan pengawasan

    persediaan barang sebagai alat ukur tingkat efisiensi perusahaan pada PT.

    EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk Medan. Penelitian ini merupakan jenis

    penelitian deskriptif. Jenis data dan sumber data yang di pakai adalah data primer

    dan data skunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara

    dan dokumentasi, hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan dan

    pengawasan persediaan dengan menggunakan SOP (standar Operating Procedure)

    dan SAP (System Aplication Process) belum berjalan dengan efektif, karena

    perusahaan masih sering mengalami kelebihan ataupun kekurangan

    persediaan[Asade 2009]

    .

  • 30

    Tabel II -1 Ringkasan Tinjauan Studi

    Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

    [setyadi 2011]

    SELAMAT JEWELLERY POINT OF

    SALES SYSTEM

    Metode berorientasi objek

    dengan notasi-notasi UML.

    Membantu PT. Selamat Jewellry dalam

    melakukan transaksi, penilaian dan pengawasan

    karyawan.

    [fransisca 2011] Point of Sale System Web Service

    Aplication Retail Business

    Metode berorientasi objek

    dengan notasi-notasi UML.

    Aplikasi Point of Sale Berbasis Web yang dapat di

    gunakan beberapa perusahaan Retail.

    [kodarullah 2010] Aplikasi system penjualan dan

    persediaan

    Barang menggunakan php dan mysql

    studi kasus

    Koperasi karyawan universitas mercu

    buana

    Metode berorientasi objek

    dengan notasi-notasi UML.

    Aplikasi inventory berbasis web yang dapat

    digunakan di beberapa perusahaan yang memiliki

    management inventory system

    [keown 1991] Intelligent point of sale terminal

    thesis

    Metode yang digunakan dalam

    menganalisis dan merancang

    sistem adalah The Open Group

    Architecture Framework

    (TOGAF)

    Modul point of sale atau terminal point of sale

  • 31

    Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

    [baraghani 2008] Factors Influencing the adoption of

    internet banking

    Deskriptif Kualitatif Membatu mengkaji bahwa sistem internet banking

    yang di tanamkan pada beberapa sistem aplikasi e-

    comerce termasuk point of sale sangat bermanfaat

    [maharani 2010] penerapan metode pengakuan

    pendapatan

    dan beban terhadap kewajaran laporan

    keuangan pada pt. sari rajut indah

    surabaya

    Deskriptif Kualitatif Menghasilkan bahwa perlu adanya sistem aplikasi

    seprti point of sale untuk memantau laporan

    laporan yang ada sehingga tidak terjadi

    penyimpangan laporan karena telah

    terdokumentasi dengan baik oleh sistem

    [asade 2009] perencanaan dan pengawasan

    persediaan barang sebagai alat ukur

    tingkat efisiensi perusahaan pada PT.

    EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk

    Medan

    Deskriptif Hasil dari penelitian yaitu kesimpulan bahwa

    perencanaan dan pengawasan persediaan dengan

    menggunakan SOP dan SAP belum berjalan

    dengan efektif, karena perusahaan masih sering

    mengalami kelebihan ataupun kekurangan

    persediaan

    [olander 2003] The use and integration of marketing

    communication tools in business to

    business firm : case studies of three

    swedish firms

    Deskriptif Menyimpulkan bahwa tool yang sangat efisien

    adalah tool penjualan yang berbasis web, agar

    dapat lebih interaktif, cepat dalam custumisasi

  • 32

    Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

    [firmansyah 2008] Implementasi Services Oriented Architecture (SOA) dalam Sistem Transaksi Perbankan di

    Perguruan Tinggi

    Studi Kasus : Universitas Padjadjaran

    Metode berorientasi objek

    dengan notasi-notasi UML

    Webservice yang terintegrasi dalam beberapa

    modul yang di antaranya modul transaksi

    pembayaran

    [snehota 2005] Fashion Store Image & Visual Merchandising The Case of Company

    Metode berorientasi objek

    dengan notasi-notasi UML

    Aplikasi point of sale untuk store fasion dan

    mercendise

    [drahansky 2005] Dissertation: Biometrik Security System Fingerprint Recognation Technology

    Metode berorientasi objek

    dengan notasi-notasi UML

    Desain suatu system yang menggunakan finger

    print, dimana informasi yang di dapatkan di

    criptografi kedalam subsystem.

    [gerts 2007] Master Thesis Towards an Improved EMV Credit Card Certification

    Deskriptif Proses sertifikasi kartu kredit oleh EMV dapat di

    terima dengan coverage yang rendah dan dengan

    kualitas yang buruk.

  • 33

    Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada

    Metode penelitian yang digunakan, obyek penelitian, ruang lingkup, dan

    tujuan penelitiannya. Serta pengujian dengan menggunakan standar kualitas

    perangkat lunak menurut ISO 9126

    2.3 Tinjauan Obyek Penelitian

    2.3.1 Profil Singkat Organisasi

    Perusahaan Perfume House merupakan perusahaan retail yang bergerak di bisnis

    reffil perfume dan juga menjadi suplier perfume untuk beberapa daerah di

    Nanggroe Aceh Darussalam. Kantor pusat Perusahaan Perfume House berlokasi

    di Jln. Hasan Saleh no.104 Neusu, Banda Aceh, Telp. 065123486, Email :

    [email protected].

    2.3.2 Visi Misi Organisasi

    a. VISI Menjadi Perusahaan reffil Perfume terbaik di banda aceh dengan teknologi

    Informasi dan kinerja baik untuk mencapai target penjualan serta

    produktivitas yang tinggi.

    b. MISI

    1. Memberikan pelayanan terbaik dalam jasa reffil Perfume. 2. Memfasilitasi member/custumer Perfume house dengan adanya

    kerjasama perusahaan di bidang financial dan kesehatan.

    3. Memetakan seluruh koordinat tempat tinggal dari member yang terdaftar di Banda aceh menggunakan GIS system.

    4. Menyelenggarakan kerjasama dengan institusi pemerintah maupun swasta dengan prinsip kesetaraan.

    5. Menyelenggarakan program Point Reward dengan hadiah-hadiah yang menarik bertujuan menarik perhatian custumer dan meningkatkan

    produktifitas perusahaan.

    6. Meningkatkan mutu dan kualitas Produk serta pelayanan perusahaan berjutuan menjaga kredibilitas perusahaan sebagai reffil perfume

    terbaik di Banda Aceh.

  • 34

    2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi

    2.3.3.1 Hardware

    Perangkat keras merupakan sarana dan prasarana untuk

    mendukung kelancaran kegiatan di Perusahaan Perfume House Banda

    Aceh. Software yang telah ada di perusahaan Perfume house Banda Aceh

    harus didukung dengan menggunakan perangkat keras antara lain

    komputer dan printer. Berdasarkan hasil observasi, semua komputer di

    Perfume House sudah terhubung dengan jaringan internet yang tersedia di

    ke-4 store yang ada di banda aceh. Jumlah komputer di perusahaan

    perfume house adalah 5 komputer, 4 komputer di gnakan untuk 4 store

    yang ada dan 1 komputer di gunakan untuk gudang/warehouse dan

    mempunyai prosesor Pentium 4 dan Dual Core.

    2.3.3.2 Software

    Untuk menjalankan fungsinya, saat ini perusahaan Perfume house

    Banda Aceh untuk setiap store dan gudangnya semuanya menggunakan

    sistem operasi Windows. Windows digunakan untuk mengolah kata

    dengan software microsoft office word, misrosoft office excel, dan

    browsing internet. Pengolah kata dan pengolah angka yang dilakukan

    antara lain dalam hal surat menyurat, pembuatan laporan kegiatan, dan

    laporan keuangan. Belum ada program pembuatan database dan

    pemrograman. Aplikasi web browser digunakan untuk mencari berbagai

    informasi dari internet, mengunduh dokumen, sosial media, dan untuk

    komunikasi dengan email.

  • 35

    2.3.3.3 Topologi Jaringan

    Topologi jaringan di perusahaan perfume house sangatlah sederhana,

    dimana terdapatnya sebuah sistem yang terdiri dari satu unit komputer/pc

    yang digunakan untuk pembuatan laporan dan pendataan pelanggan baru,

    update poin pelanggan dan kebutuhan lainnya, serta di lengkapi dengan

    sebuah printer untuk mencetak laporan laporan yang telah di buat, dan

    adanya mesin kasir atau cash register untuk kebutuhan transaksi

    pelanggan, topologi jaringannya dapat di ilustrasikan dalam gambar

    berikut.

    Gambar II -6 topologi jaringan awal Perfume House

    2.4 Kerangka Konsep

    Berdasarkan hasil pengamatan sementara, kajian teori dan studi

    dari penelitian sebelumnya, maka penulis membangun kerangka konsep

    penelitian tentang Pengembangan Software Aplikasi PHP Point of Sale

    Perfume House Banda Aceh sebagai berikut:

  • 36

    Gambar II -7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh

    Penjelasan untuk gambar pola pikir kerangka konsep di atas yang di gunakan oleh

    peneliti dalam penelitin ini yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

    1. Peneliti melakukan pengkajian teknologi yang di tinjau dari sisi Hardware,

    Software, dan jaringan.

    2. Dengan menggunakan Metode pengembangan sistem waterfall peneliti akan

    melakukan Analisis dan perancangan sistem dengan UML, kemudian di

    lanjutkan dengan Pengkodean dengan bahasa pemograman PHP dan Database

    MySQL serta di lakukan pengujian terhadap sistem yang telah di

    kembangkan menggunakan metode FGD, Kuesioner dan Blackbox testing.

  • 37

    3. User interface Aplikasi di bangun agar user dapat melakukan input data, data

    yang di maksud akan tersimpan di dalam Database MySQL dan suatu waktu

    data tersebut dapat di tampilkan berupa informasi dengan tampilan interface

    yang lebih user friendly yang dapat di akses oleh pengguna sistem sesuai

    dengan batasan batasan level pengguna.

    4. Pengujian dengan beberapa metode yang telah di lakukan kemudia di ambil

    kesimpulan apakah sistem telah memenuhi syarat lulus tes uji berdasarkan

    pengujian perangkat lunak ISO 9126.

    2.5 Hipotesis

    Berdasarkan yang telah dikemukakan maka peryataan penelitian ini dapat

    dirumuskan sebagai berikut: Diduga pengembangan Software aplikasi PHP Point

    of Sale di perusahaan Perfume House Banda Aceh menggunakan metode

    pengembangan sistem informasi model waterfall dapat membentuk sistem yang

    lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan

    FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

  • 38

    BAB III

    METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Penelitian Pengembangan Sotfware aplikasi PHP Point of Sale studi kasus

    di perusahaan Perfume House Banda Aceh yang dilakukan merupakan jenis

    Penelitian Terapan (Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan

    untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. ([Moedjiono 2012], 15)

    Dalam penelitian ini akan menerapkan teori pengembangan sistem

    informasi menggunakan metode pengembangan sistem model Waterfall, analisis

    dan perancangan sistem dengan pendekatan berorientasi obyek, implementasi

    hasil analisis dan perancangan menggunakan pemrograman berbasis PHP dan

    database MySQL, dan pengujian aplikasi berbasis web.

    Hasil penelitian berupa Aplikasi PHP Point of Sale web based langsung

    dapat diterapkan untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi.

    3.2 Metode Pemilihan Sampel

    Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

    sampling. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik

    pengambilan sampel dengan mengambil responden yang terpilih betul oleh

    peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut. ([Nasution 2009],

    98)

    Responden dalam penelitian ini adalah Pimpinan Perusahaan perfume

    house berikut staf-staf ahlinya. Pemilihan responden sampel ini dengan

    pertimbangan berdasarkan keterlibatan di dalam sistem sehingga pemilihan

    sample menjadi lebih effective.

  • 39

    3.3 Metode Pengumpulan Data

    Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan

    pengamatan/observasi agar dijelaskan secara rinci obyek yang

    diamati/diobservasi, apa saja yang diobservasi, cara mengobservasi, dan hasil

    observasi yang diharapkan. Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan

    angket/Kuesioner, wawancara/test, pengujian/test agar dicantumkan rancangan

    bahan angket, wawancara, maupun pengujian yang akan dilaksakanan, contoh 1

    (satu) set hasil yang telah diisi oleh responden, serta ringkasan/tabulasi yang

    menggambarkan hasil secara keseluruhannya.

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    1. Metode Observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap profil

    organisasi dan obyek penelitian. Dalam observasi dengan mempelajari

    dokumentasi perusahaan dan aplikasi perusahaan, tujuan dan struktur

    organisasi, proses bisnis, ketersediaan sarana dan prasarana, infrastrukur

    teknologi, dan kebijakan teknologi informasi yang telah ada pada

    Perusahaan Perfume House banda aceh.

    2. Metode Wawancara. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan

    dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara

    berstruktur. ([Nasution 2009], 117)

    Dalam wawancara tersebut peneliti telah

    menyiapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengembangan

    Software Aplikasi PHP Point of Sale.

    3. Metode Studi Pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan

    mempelajari, meneliti, dan membaca buku, jurnal, skripsi, tesis yang

    berhubungan dengan sistem informasi, PHP Point of Sale dan sumber daya

    manusia.

  • 40

    3.4 Instrumentasi

    Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

    adalah:

    1. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode observasi. Instrumen

    observasi