tgs takswan

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Taksonomi merupakan satu bidang yang mungkin masih sangat asing bagi bangsa Indonesia. Banyak masyarakat umum pasti tidak menganggap bagaimana taksonomi dapat berperan bagi kemajuan bangsa dan membantu meningkatkan kesejateraan hidup. Dibandingkan bidang lain seperti teknologi informasi, ekonomi, politik, komunikasi dan lain sebagainya, taksonomi masih menjadi satu hal yang asing dan sulit dimengerti oleh masyarakat umum. Taksonomi (taxonomy) merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang merupakan rentetan proses penemuan, deskripsi, klasifikasi dan memberikan nama (nomenclature) pada suatu organisme. Selain itu taksonomi merupakan sebagai bagian dari mempelajari hubungan tiap kelompok takson dan prinsip-prinsip yang ada di dalam proses klasifikasi yang lebih dikenal dengan sistematik. Jadi sistematik (systematics) merupakan kajian yang lebih luas dari taksonomi tradisional dengan tambahan teori dan aspek praktis tentang evolusi, genetika dan spesiasi. Selain itu, sistematik juga dapat digunakan untuk membantu mempelajari hubungan evolusioner antar organisme. Dalam konteks ini lebih banyak dikenal dengan filogeni (Phylogenetics). Taksonomi juga dapat diartikan i

Upload: aprieelssinzta

Post on 02-Jan-2016

122 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tgs Takswan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taksonomi merupakan satu bidang yang mungkin masih sangat asing bagi

bangsa Indonesia. Banyak masyarakat umum pasti tidak menganggap bagaimana

taksonomi dapat berperan bagi kemajuan bangsa dan membantu meningkatkan

kesejateraan hidup. Dibandingkan bidang lain seperti teknologi informasi, ekonomi,

politik, komunikasi dan lain sebagainya, taksonomi masih menjadi satu hal yang

asing dan sulit dimengerti oleh masyarakat umum.

Taksonomi (taxonomy) merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang

merupakan rentetan proses penemuan, deskripsi, klasifikasi dan memberikan nama

(nomenclature) pada suatu organisme. Selain itu taksonomi merupakan sebagai

bagian dari mempelajari hubungan tiap kelompok takson dan prinsip-prinsip yang

ada di dalam proses klasifikasi yang lebih dikenal dengan sistematik. Jadi sistematik

(systematics) merupakan kajian yang lebih luas dari taksonomi tradisional dengan

tambahan teori dan aspek praktis tentang evolusi, genetika dan spesiasi.

Selain itu, sistematik juga dapat digunakan untuk membantu mempelajari

hubungan evolusioner antar organisme. Dalam konteks ini lebih banyak dikenal

dengan filogeni (Phylogenetics). Taksonomi juga dapat diartikan sebagai

mengklasifikan suatu organisme dalam tingkatan hirarki atau dalam tingkatan

taksonomi (seperti kerajaan (kingdom), bangsa (ordo), suku (famili), marga (genus)

dan jenis (spesies)) berdasarkan karakter-karakter yang sama.

Taksonomi sebagai dasar untuk menentukan berbagai jenis makhluk hidup

menjadi pondasi yang sangat penting bagi ilmu-ilmu lain yang menggunakan

makhluk hidup atau organisme sebagai dasar penelitian. Kesalahan identifikasi

suatu makhluk, tentu saja akan berimplikasi pada kesalahan atau ‘misleading’

terhadap hasil penelitian.

Lebih dari sejuta spesies hewan masih hidup saat ini, dan terdapat

kemungkinan bahwa setidaknya sejuta organisme baru akan diidentifikasi oleh

generasi ahli biologi masa depan. Hewan dikelompokkan ke dalam sekitar 35 filum,

namun jumlah sebenarnya bergantung pada perbedaan pandangan para ahli

i

Page 2: Tgs Takswan

sistematika. Hewan menempati hampir semua lingkungan di Bumi, tetapi anggota

terbanyak sebagian besar filum adalah spesies akuatik. Lautan yang kemungkinan

merupakan tempat asal mula jenis-jenis hewan pertama, masih merupakan rumah

bagi sejumlah besar filum hewan. Fauna air tawar sangatlah banyak, tetapi tidak

sekaya keanekaragaman fauna laut.

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.

Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan

invertebrata. Hewan vertebrata memilki tali yang merupakan susunan tempat

terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.

Tali ini tidak dimiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Ciri-ciri tubuh hewan

yang bertulang belakang mempunyai tulang yang terentang dari belakang kepala

sampai bagian ekor, mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak,

tubuh berbentuk simetri bilateral, mempunyai kepala, leher, badan dan ekor.

Walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.

Tubuh vertebrata umumnya terdiri atas bagian kepala, batang tubuh, ekor,

gelang pectoral atau gelang bahu dan gelang pelvic atau gelang panggul. Didalam

kepala terdapat otak yang berfungsi sebagai pusat pengatur segala aktivitas tubuh.

Batang tubuh yang berongga berfungsi sebagai tempat hampir seluruh organ tubuh

dalam leher merupakan perluasan truncus (batang tubuh) tetapi tanpa rongga. Ekor

terdiri dari otot, rangka aksial, serabut saraf dan pembuluh darah.

Hewan Invertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang belakang, serta

memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan

kelompok hewan bertulang punggung atau belakang, juga sistem pencernaan,

pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.

Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok

hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali

saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai

lumpur dasar laut. Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi hewan

bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit

duri, dan hewan berkaki beruas-ruas.

i

Page 3: Tgs Takswan

1.2 Tujuan

Tugas taksonomi hewan tentang hewan-hewan yang ditemukan disekitar

sumatera selatan – sumatera barat ini bertujuan untuk mengamati, mengenal dan

mengidentifikasi beberapa spesies hewan yang ditemukan.

1.3 Manfaat

1. Dapat mengetahui beberapa spesies hewan yang ditemukan disekitar sumatera

selatan-sumatera barat.

2. Dapat mengetahui ciri-ciri spesies hewan yang ditemukan disekitar sumatera

selatan-sumatera barat.

i

Page 4: Tgs Takswan

BAB II

ISI

2.1 Bos taurus

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Genus : Bos

Spesies : Bos taurus

Nama umum : Sapi

Tanggal : 27 April 2013

Pukul : 15.00 WIB

Tempat : Sungai Lilin, Sumatera Selatan

Deskripsi

Sapi berkaki 4 dimana, kaki bagian depan lurus dan lebih pendek dibanding kaki

belakangnya ,dan keempat kaki berkuku belah dua. Warna bulu pada kaki berwarna

i

Page 5: Tgs Takswan

sama dengan warna bulu tubuh yaitu cokelat. Ekor panjang dari atas anus sampai ujung

kaki bagian belakang dan berwarna kecokelatan tetapi rambut pada ujung ekornya

berwarna hitam. Hewan ini memiliku

rangka sejati dan endoskeleton, memiliki

tulang punggung yang membuat garis

punggung pada bagian tengah berbentuk

cekung dan pada bagian tunggingnya

miring. Kepala berwarna hitam dan ada

bagian yang berwarna putih pada dahi,

ukuran kepala panjang berdahi sempit,

hidung letaknya di ujung moncong

berwarna hitam, dan lubang hidung berlendir berukuran besar. Memiliki bola mata 2

yang letaknya sejajar dengan daun telinga berukuran sedang dengan pangkalnya lebar

dan ujungnya meruncing yang letaknya dibawah pangkal tanduk agak bergantung

(Anonima 2013: 1).

2.2 Gallus domesticus

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galiformes

Famili : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus domesticus

Nama umum : Ayam kampung

Tanggal : 27 April 2013

Pukul : 14.00 WIB

Tempat : Bayung Lencir, Sumatera Selatan

i

Page 6: Tgs Takswan

Deskripsi

Ayam kampung adalah sebutan di

Indonesia bagi ayam peliharaan yang

tidak ditangani dengan cara budidaya

massal komersial serta tidak berasal-usul

dari galur atau ras yang dihasilkan untuk

kepentingan komersial tersebut. Ayam

kampung merupakan salah satu jenis

ternak unggas yang telah memasyarakat

dan tersebar di seluruh pelosok nusantara.

Bagi masyarakat Indonesia, ayam

kampung sudah bukan hal asing. Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung

petelur ataupun pedaging. Hal ini disebabkan ayam kampung bertelur sebagaimana

halnya bangsa unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya.

Nama ilmiah untuk ayam kampung adalah Gallus domesticus. Aktivitas peternakan

ayam kampung telah ada sejak zaman dahulu (Anonimb 2013: 1).

2.3 Anas moscha

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Anseriformes

Famili : Anatidae

Genus : Anas

Spesies : Anas moscha

Nama umum : Bebek

i

Page 7: Tgs Takswan

Tanggal : 28 April 2013

Pukul : 07.00 WIB

Tempat : Sijunjung, Sumatera Barat

Deskripsi

Hewan ini memiliki berbagai ciri khusus

yang disesuaikan dengan tempat

tinggalnya. Bebek hidup di darat, namun

untuk mencari makan, bebek biasanya

berada di air. Adapun ciri khusus yang dimiliki bebek untuk mencari makan berupa

paruh yang agak panjang dan lebar pada bagian ujungnya. Bebek mencari makan di air,

baik kolam atau danau yang dangkal. Agar tubuhnya tidak basah jika terkena air, bulu

bebek dilapisi oleh minyak. Dengan demikian, pada saat bebek sampai di darat ia hanya

tinggal mengibas-ngibaskan badannya dan air yang menempel di tubuhnya keluar. Jika

bulu tubuhnya tidak dilapisi oleh minyak, air yang menempel akan terus menyerap ke

dalam bulu tubuh bebek. Selain lapisan minyak pada tubuh bebek, hewan ini

mempunyai ciri khusus berupa kaki yang berselaput di antara jari kakinya. Jika kita

perhatikan, bebek dapat berenang di air karena kakinya memiliki semacam selaput

renang (Anonimc 2013: 1).

2.4 Canis lupus

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Famili : Canidae

Genus : Canis

Spesies : Canis lupus

i

Page 8: Tgs Takswan

Nama umum : Anjing

Tanggal : 28 April 2013

Pukul : 07.00 WIB

Tempat : Sijunjung, Sumatera Barat

Deskripsi

Anjing adalah hewan pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi

tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik

makanan. Ciri-ciri khas dari moyang serigala masih bertahan pada anjing, walaupun

penangkaran secara selektif telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis anjing

ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku dibandingkan dengan

hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih mempunyai ciri-ciri fisik yang

diturunkan dari serigala (Anonimd 2013: 1).

2.5 B. bubalis

i

Page 9: Tgs Takswan

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Genus : Bubalus

Spesies : B. bubalis

Nama umum : Kerbau

Tanggal : 28 April 2013

Pukul : 07.00 WIB

Tempat : Sijunjung, Sumatera Barat

Deskripsi

Kerbau adalah binatang memamah biak yang masih termasuk dalam anak suku

Bovinae. Kerbau dapat hidup dengan efisien dalam masa-masa kekurangan pakan, yang

menyebabkan hewan itu tahan hidup. Kerbau sering digunakan untuk membajak sawah,

karena mereka dapat bergerak di atas lumpur jauh lebih baik dari pada sapi. Di alam liar

hanya sedikit populasi kerbau liar yang masih hidup. Kerbau juga dikenal sebagai

i

Page 10: Tgs Takswan

hewan yang sering menyerang walau tanpa diprovokasi. Ini menyebabkan kerbau masih

menjadi hewan yang bisa berbahaya bagi manusia. Kerbau menghasilkan susu dan

daging yang dapat dikonsumsi manusia.

Di Minangkabau, Sumatera Barat, susu

kerbau juga diolah menjadi dadiah

(sejenis yoghurt). Masyarakat kota

Kudus di Jawa Tengah memiliki

larangan adat untuk mengonsumsi sapi

dan menggantikannya dengan kerbau.

Tanduk kerbau digunakan sebagai

hiasan rumah di beberapa suku bangsa

Nusantara (Anonime 2013: 1).

2.6 Gallus gallus

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galiformes

Famili : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus gallus

Nama umum : Ayam hutan

Tanggal : 28 April 2013

Pukul : 08.00 WIB

Tempat : Solok, Sumatera Barat

Deskripsi

i

Page 11: Tgs Takswan

Morfologi luar dari Gallus gallus terdiri atas tubuh yang terdiri atas bagian

Caput (kepala), Collum (cervix), Truncus (badan),

dan caudal (ekor) serta Ekstremitas yaitu alat gerak.

Menurut Soewasono (1993: 144), bahwa caput

(bagian kepala) terdiri dari paruh (Rostrum) yang

terdiri dari maxilla dan mandibula yang berguna

sebagai tangan dan mulut. Nares (lubang hidung)

berjumlah sepasang terletak pada lateral rostrum

bagian atas. Cera, yaitu tonjolan kulit yang lunak

terletak pada bagian atas rostrum. Organon visus (mata), dikelilingi oleh kulit yang

berbulu, padanya antara lain terdapat iris yang berwarana kuning atau jingga kemerah-

merahan serta terdapat pupil yang relatif besar dibandingkan dengan besar matanya.

Porus acustic externus (lubang telinga luar), terletak di sebelah dorso caudal mata.

2.7 Libellula depressa

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Odonata

Famili : Libellulidae

Genus : Libellula

Spesies : Libellula

depressa

Nama umum : Capung

Tanggal : 28 April 2013

i

Page 12: Tgs Takswan

Pukul : 16.30 WIB

Tempat : HPPB Universitas Andalas, Sumatera Barat

Deskripsi

Capung adalah serangga purba, karena sudah ada

sejak 300 juta tahun lalu. Seperti serangga pada

umumnya, tubuh capung/dragonfly (Libellula

depressa) terdiri dari tiga bagian: kepala dengan

mata besar, dada/thorax dengan empat sayap

panjang yang tidak bisa dilipat dilengkapi tiga

pasang kaki, dan perut/abdomen dengan 10 segmen. Capung hidup dekat dengan air

karena siklus hidupnya yang membuat mereka tidak bisa hidup jauh dari air. Siklus

hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan

hingga lima tahun. Proses kawin capung dewasa bisa berlangsung berjam-jam dan dapat

dilakukan dalam keadaan terbang. Telur-telur capung ini diselimuti lendir yang licin

jika dipegang. Telur capung akan menetas menjadi larva setelah dua hari hingga satu

minggu. Di negara beriklim lebih dingin, telur capung membutuhkan waktu lebih lama

untuk menetas (Anonimf 2013: 1).

2.8 Scylla serrata

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Ordo : Decapoda

Famili : Arciida

Genus : Scylla

Spesies : Scylla

serrata

i

Page 13: Tgs Takswan

Nama umum : Kepiting

Tanggal: 29 April 2013

Pukul : 10.30 WIB

Tempat : Pantai Nirwana, Sumatera Barat

Deskripsi

Kepiting adalah binatang crustacea berkaki

sepuluh, yang biasanya mempunyai "ekor" yang

pendek yang perutnya sama sekali tersembunyi di bawah thorax. Tubuh kepiting

umumnya ditutupi dengan exoskeleton (kerangka luar) yang sangat keras, dan

dipersenjatai dengan sepasang capit. Kepiting hidup di air laut, air tawar dan darat

dengan ukuran yang beraneka ragam. Seluruh kepiting mempunyai chelipeds dan

empat pasang kaki jalan. Pada bagian kaki juga dilengkapi dengan kuku dan sepasang

penjepit. Chelipeds dapat digunakan untuk memegang dan membawa makanan,

menggali, membuka kulit kerang dan juga sebagai senjata dalam menghadapi musuh.

Tubuh kepiting juga ditutupi dengan  Carapace. Carapace merupakan kulit yang keras

atau berfungsi untuk melindungi organ dalam bagian kepala, badan dan insang

(Anonimg 2013: 1).

2.9 Felis domestica

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Famili : Felidae

Genus : Felis

i

Page 14: Tgs Takswan

Spesies : Felis domestica

Nama umum : Kucing

Tanggal : 30 April 2013

Pukul : 11.00 WIB

Tempat : Danau Singkarak, Sumatera Barat

Deskripsi

Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran

pencernaan yang khusus. Kucing mempunyai gigi premolar dan molar pertama pada

kucing membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti

gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau

anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain,

kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing

kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen jika ada sementara kucing

hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat

diadaptasikan dengan diet vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua

asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan

(Anonimh 2013: 1).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Hewan yang ditemukan termasuk dalam hewan vertebrata dan invertebrata.

2. Kebanyakan hewan yang ditemukan termasuk dalam kelas mamalia dan aves.

3. Tubuh kepiting umumnya ditutupi dengan exoskeleton (kerangka luar) yang

sangat keras, dan dipersenjatai dengan sepasang capit.

i

Page 15: Tgs Takswan

4. Kerbau adalah binatang memamah biak yang masih termasuk dalam anak suku

Bovinae.

5. Morfologi luar dari Gallus gallus terdiri atas tubuh yang terdiri atas bagian Caput

(kepala), Collum (cervix), Truncus (badan), dan caudal (ekor) serta Ekstremitas

yaitu alat gerak.

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2013. http://sigithananto.blogspot.com/2011/12/deskripsi-sapi.html diakses pada tanggal 11 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.

Anonimb. 2013. http://www.ojafr.ir/main/images/stories/Domestic_Fowl_2 diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.

Anonimc. 2013. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/10/ciri-hewan diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.

Anonimd. 2013. http://klasifikasianjing.blogspot.com/ diakses pada tanggal 11 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.

i

Page 16: Tgs Takswan

Anonime. 2013. http://beritapapatar.com/wp-content/uploads/2010/12/kerbau diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.

Anonimf. 2013. http://adearisandi.wordpress.com/2011/12/06/capung/ diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.

Anonimg. 2013. http://dunia-perairan.blogspot.com/2013/02/kepiting-bakau-scylla-sp.diakses pada tanggal 12 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.

Anonimh. 2013. http://brainmaps.org/images/species/felis diakses pada tanggal 11 Mei 2013 pukul 13.00 WIB.

Soewasono. 1993. Pengantar Praktikum Zoologi. UGM Press. Yogyakarta: II + 167 hlm.

LAMPIRAN

i

Page 17: Tgs Takswan

Anas moscha B. bubalis

Bos taurus Canis lupus

Felis domestica Gallus gallus

Gallus domesticus Libellula depressa

i

Page 18: Tgs Takswan

Scylla serrata

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan

karunia-Nya lah, kami dapat menyelesaikan tugas taksonomi hewan. Adapun maksud

dan tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk mengamati, mengenal dan mengidentifikasi

beberapa spesies hewan yang ditemukan.

Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, ucapan terimakasih kami

sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah Taksonomi Hewan, kepada teman –

i

Page 19: Tgs Takswan

teman, serta pihak yang telah membantu penyusun sehingga selesainya pembuatan

tugas ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas ini. Oleh

karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan

lainnya dimasa yang akan datang. Semoga tugas ini bermanfaat bagi siapa saja yang

menggunakannya, terutama untuk rekan – rekan di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam umumnya dan di Jurusan Biologi khususnya.

Inderalaya, Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….......... i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 1

1.2 Tujuan……………………………………………………………………... 3

i

Page 20: Tgs Takswan

1.3 Manfaat……………………………………………………………………. 3

BAB II ISI

2.1 Bos Taurus………………………………………………………………... 4

2.2 Gallus domesticus………………………………………………………… 5

2.3 Anas moscha……………………………………………………………… 6

2.4 Canis lupus……………………………………………………………….. 7

2.5 B. bubalis…………………………………………………………………. 8

2.6 Gallus gallus……………………………………………………………… 9

2.7 Libellula depressa……………………………………………………… 10

2.8 Scylla serrata……………………………………………………………. 11

2.9 Felis domestica………………………………………………………….. 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

.

TUGAS TAKSONOMI HEWAN

i

Page 21: Tgs Takswan

DISUSUN OLEH

Aprisinta (08111004011)

Ranti Seprina (08111004031)

DOSEN PEMBIMBING

Drs. Effendi Parlindungan Sagala M.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDERALAYA

2013

i