tesis - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining inspeksi visual asam asetat pada wanita...

82
i HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KERENTANAN INDIVIDU, KESERIUSAN PENYAKIT, MANFAAT DAN HAMBATAN DENGAN PENGGUNAAN SKRINING INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT PADA WANITA USIA SUBUR TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Utama Kesehatan Ibu dan Anak Oleh: Maulida Nurfazriah Oktaviana S021308052 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: hanguyet

Post on 08-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

i

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KERENTANAN INDIVIDU,

KESERIUSAN PENYAKIT, MANFAAT DAN HAMBATAN DENGAN

PENGGUNAAN SKRINING INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT PADA

WANITA USIA SUBUR

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Minat Utama Kesehatan Ibu dan Anak

Oleh:

Maulida Nurfazriah Oktaviana

S021308052

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

ii

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KERENTANAN INDIVIDU, KESERIUSAN

PENYAKIT, MANFAAT DAN HAMBATAN DENGAN PENGGUNAAN

SKRINING INSPEKSI V ISUAL ASAM ASETAT PADA WANITA USIA SUBUR

TESIS

Oleh:

Maulida Nurfazriah Oktaviana

S021308052

Tim Penguji :

Komisi

Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si

NIP: 196108251986012001

……………..

……………

Pembimbing II Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, MSc., PhD

NIP: 1955102119941210

……………..

……………

Telah dinyatakan memenuhi syarat

Pada tanggal……………...2015

Kepala Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Program Pascasarjana UNS

Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D

NIP. 195510211994121001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

iii

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KERENTANAN INDIVIDU, KESERIUSAN

PENYAKIT, MAN FAAT DAN HAMBATAN DENGAN PENGGUNAAN

SKRINING INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT PADA WANITA USIA SUBUR

TESIS

Oleh:

Maulida Nurfazriah Oktaviana

S021308052

Telah dipertahankan di depan penguji

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Pada tanggal........................2015

Tim Penguji :

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Prof. Dr. Muhammad Akhyar, M. Pd

NIP.196107291991031001

……………...

Sekretaris Dono Indarto, dr.,M.Biotech.,St.Ph.D

NIP.196701041996011001

……………...

Anggota Penguji Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si

NIP: 196108251986012001

……………...

Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, MSc., PhD

NIP: 1955102119941210

……………...

Mengetahui:

Direktur Kepala Program Studi Pascasarjana

Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd Prof. BhisMurti,dr.MPH.,M.Sc.,Ph.D

NIP.196007271987021001 NIP. 195510211994121001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

iv

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN

PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul: “Hubungan Antara Persepsi Kerentanan Individu,

Keseriusan Penyakit, Manfaat dan Hambatan dengan Penggunaan Skrining

Inspeksi Visual Asam Asetat Pada Wanita Usia Subur di Banyuwangi” ini

adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah

diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah

karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata didalam naskah ini dapat

dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima sangsi,

baik Tesis beserta gelar magister saya batalkan serta diproses sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah

harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai

institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini,

maka saya bersedia mendapatka sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta,……………………

Mahasiswa,

Maulida Nurfazriah Oktaviana

S021308052

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

v

Maulida Nurfazriah Oktaviana, 2015. Hubungan Persepsi Kerentanan Indivivu,

Keseriusan Penyakit, Manfaat dan Hambatan dengan Penggunaan Skrining

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Pada Wanita Usia Subur. TESIS. Pembimbing I

: Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, Pembimbing II : Bhisma Murti. Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat. Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.

ABSTRAK

Kanker serviks merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada

wanita di seluruh dunia. Penyakit kanker serviks merupakan penyakit kanker dengan

prevalensi tertinggi di Indonesia sebesar 0,8% atau sekitar 98.692 penduduk Data

Dinkes Banyuwangi (2013) menunjukkan penderita kanker serviks mencapai 80-100

penderita per tahunnya, sedangkan tahun 2014 hanya terdapat 74 wanita usia subur yang

melakukan pemeriksaan skrining. Jumlah wanita usia subur di Wilayah Puskesmas

Tegaldlimo kurang lebih 9.042 orang. Kesadaran perempuan Indonesia untuk

melakukan skrining masih sangat rendah. Cakupan deteksi dini di Indonesia kurang dari

lima persen sehingga banyak kasus kanker serviks ditemukan sudah pada stadium

lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk menunjukkan hubungan persepsi kerentanan

individu, keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan dengan penggunaan skrining IVA

pada wanita usia subur.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik observasional dengan

rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling. Besar sampel sebanyak 140 wanita usia subur di wilayah Puskesmas

Tegaldlimo. Alat pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan

Chi Square dan regresi logistik ganda.

Hasil menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan positif persepsi kerentanan

terhadap penggunaan skrining IVA (OR= 5,17; CI=95%; 1,64 hingga 16,32; p = 0,005);

(2) persepsi keseriusan penyakit dengan penggunaan skrining IVA (OR= 4,21; CI=95%;

1,44 hingga 12,30; p = 0,009); (3) persepsi manfaat dengan penggunaan skrining IVA

(OR= 5,37; CI=95%; 1,59 hingga 18,11; p = 0,007); (4) terdapat hubungan negatif

persepsi hambatan dengan penggunaan skrining IVA (OR= 0,21; CI=95%; 0,07 hingga

0,65 p = 0,007); (5) terdapat hubungan persepsi kerentanan individu, keseriusan

penyakit, manfaat dan hambatan dengan penggunaan skrining IVA.

Kesimpulan: persepsi kerentanan individu, keseriusan penyakit, manfaat

berhubungan positif, sedangan hambatan berhubungan negatif dengan penggunaan

skrining IVA pada wanita usia subur

Kata Kunci: persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, manfaat, hambatan, skrining IVA.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

vi

Maulida Nurfazriah Oktaviana, 2015. The correlation among individual,

susceptibility perception, seriousness of the disease, benefits and those barriers

with willingness of using Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) Screening in

reproductive age women. THESIS. Supervisor I: Ismi Dwi Astuti Nurhaeni,

Supervisor II: Bhisma Murti,. Faculty of Public Health Science, Post Graduate Program,

Sebelas Maret University

ABSTRACT

.

Cervical cancer is an important public health problem among women over the

world. The prevalence of cancer in Indonesia is 1.4 per 1000 population. Cervical

cancer is the cancer with the highest prevalence in Indonesia of 0.8% or approximately

98 692 people The data of Banyuwangi Health Department in 2013 cervical cancer

patients reaches 80-100 patients per year, in 2014 there were only 74 reproductive

women who perform screening test, while the total of reproductive women at

Tegaldlimo Public Health Center approximately 9.042 people. Indonesian women's

awareness of screening is extremely low. The coverage of early detection in Indonesia is

less than five percent; so many cases of cervical cancer are already found at advanced

stage. The purpose of this research was to determine the correlation among individual

perception, susceptibility, seriousness of the disease, benefits, and obstacle with the use

of VIA screening in reproductive age women.

This research study was descriptive analytic observational with cross sectional

design. The sampling technic used purposive sampling. The total sample was 140 of

reproductive women at Tegaldlimo Public Health Center. Questionnaires ware used for

collecting the data. Data analysis used Chi Square and multiple logistic regression.

The research results show that (1) positive correlation among susceptibility

perception to the willingness for using VIA screening (OR = 5,17; CI = 95%; 1.64 to

16,32; p = 0.005); (2) the seriousness perception of the disease to the willingness for

using VIA screening (OR = 4.21; CI = 95%; 1.4 up to 12,30; p = 0,009); (3) the benefits

perception to the willingness for using VIA screening (OR = 5,37; CI = 95%; are 1.59

to 18,11; p = 0.007); (4) there was negative correlation to the obstacles perception of the

willingnes (OR = 0.21; CI = 95%; 0.07 to 0.65 p = 0.007); (5) The correlation among

individual, susceptibility perception, seriousness of the disease, benefits and those

barriers with willingness of using VIA Screening.

Individual susceptibility perception, seriousness of the disease, benefit, and

obstacle are negatively associated with VIA screening in reproductive women.

Keywords: susceptibility perception, seriousness, benefit, obstacle, VIA screening.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul:

“Hubungan persepsi kerentanan individu, keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan,

dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur”

Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat

Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Peneliti menyadari bahwa

Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari segi

isi maupun bahasa. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran guna tercapainya

maksud dan tujuan penulis.

Dalam penyusunan Tesis ini, penulis mendapat bantuan baik material maupun

moril dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi,M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D selaku Kepala Program Studi Ilmu

Kesehatan masyarakat, serta selaku dosen pembimbing II yang telah senantiasa

meluangkan waktu serta memberikan bimbingan kepada penulis selama menyusun

Tesis ini.

4. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah

senantiasa meluangkan waktu serta memberikan bimbingan kepada penulis selama

menyusun Tesis ini.

5. Prof. Dr. Muhammad Akhyar, M. Pd selaku ketua penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada peneliti.

6. Dono Indarto, dr.,M.Biotech.,St.Ph.D selaku sekertaris penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada peneliti.

7. Kepala Puskesmas Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi yang telah mengizinkan saya

penulis untuk melakukan penelitian di Puskesmas tersebut.

8. Teman seperjuangan mahasiswa pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan dorongan dan semangat atas kebersamaan baik dalam suka maupun

duka selama menempuh pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

viii

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan Tesis ini

yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan dari semua pihak diterima Allah SWT dan mendapat

imbalan pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh

dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta

waktu, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik ke arah perbaikan dari

pembaca. Akhirnya penulis berharap Tesis penelitian ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Juli 2015

Peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul.....................................................................................................

Halaman Persetujuan...........................................................................................

Halaman Persetujuan...........................................................................................

Keaslian Dan Publikasi........................................................................................

Abstrak.................................................................................................................

Abstract................................................................................................................

Kata Pengantar .……….......…...……………………….....................................

Daftar Isi .............................................................................................................

Daftar Gambar.....................................................................................................

Daftar Tabel.........................................................................................................

Daftar Lampiran..................................................................................................

Dafar Singkatan...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN……….…...............................………....................

A. Latar Belakang ..………………………..……….....………............

B. Rumusan Masalah .....……………………………...........................

C. Tujuan Penelitian .……………………………………....................

D. Manfaat Penelitian .....……………………………..........................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..

A. Kajian Teori………………………………………………………..

1. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)……………………………...

2. Wanita Usia Subur ……………………………………………….

3. Persepsi ...........………...................................................................

4. Model Promosi Kesehatan ……………………………………….

B. Penelitian Relevan ………………………………………………...

C. Kerangka Berpikir ............................................................................

D. Hipotesis …………………………………………………………..

BAB III METODE PENELITIAN......………………….................................

A. Desain Penelitian…………………………………………………..

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………...

C. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

x

xii

xiii

xiv

1

1

2

2

3

4

4

4

6

8

13

17

18

19

20

20

20

21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

x

D. Variabel Penelitian…………………………………………………

E. Definisi Operasional……………………………………………….

F. Instrumen Penelitian……………………………………………….

G. Teknik Analisa Data……………………………………………….

H. Hasil Uji Reliabilitas……………………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………

A. Karakteristik Sampel Penelitian……………………………………

B. Pengujian Hipotesis………………………………………………..

C. Pembahasan………………………………………………………..

D. Keterbatasan Penelitian……………………………………………

BAB V PENUTUP…………………………………………………………….

A. Kesimpulan………………………………………………………...

B. Implikasi…………………………………………………………...

C. Saran……………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

21

22

24

28

30

31

31

32

36

39

40

40

40

41

42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembentukan Persepsi…………………………………………………... 10

Gambar 2.2 Faktor-faktor pembentukan persepsi…………………………………… 11

Gambar 2.3 Health Belief Model…………………………………………………….. 15

Gambar 2.4 Sosial CognitiF.……………………………………………………….... 16

Gambar 2.5 Kerangka Berfikir……………………………………………………...... 18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Persepsi Kerentanan Individu ...................................................... 25

Tabel 3.2 Instrumen Persepsi Keseriusan Penyakit ...................................................... 25

Tabel 3.3 Instrumen Persepsi Manfaat ......................................................................... 25

Tabel 3.4 Instrumen Persepsi Hambatan ...................................................................... 25

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................... 30

Tabel 4.1 Karakteristik Data Kontinu ........................................................................... 31

Tabel 4.3 Karakteristik Data Kategorik ........................................................................ 31

Tabel 4.4 Hubungan Persepsi Kerentanan Individu dengan Penggunaan Skrining

IVA ............................................................................................................... 32

Tabel 4.5 Hubungan Persepsi Keseriusan Penyakit dengan Penggunaan Skrining

IVA ............................................................................................................... 33

Tabel 4.6 Hubungan Persepsi Manfaat Dengan Penggunaan Skrining IVA ................ 33

Tabel 4.7 Hubungan Persepsi Hambatan Dengan Penggunaan Skrining IVA ............. 34

Tabel 4.8 Hasil Penghitungan Regresi Logistik ........................................................... 34

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Biodata Mahasiswa……………………………………………………..45

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Data Demografi Dan Penggunaan Skrining IVA…..46

Lampiran 3 : Lembar Kuesioner Persepsi Kerentanan Individu………………….…..47

Lampiran 4 : Lembar Kuesioner Persepsi Keseriusan Penyakit dan Manfaat……….48

Lampiran 5 : Lembar Kuesioner Persepsi Hambatan…………………………………49

Lampiran 6 : Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Persepsi Kerentanan Individu……….50

Lampiran 7 : Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Persepsi Keseriusan Penyakit………..51

Lampiran 8 : Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Persepsi Manfaat…………………….52

Lampiran 9 : Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Persepsi Hambatan…………………..53

Lampiran 10 : Hasil Analisis Chi-Square Persepsi Kerentanan Individu……………...54

Lampiran 11 : Hasil Analisis Chi-Square Persepsi Keseriusan Penyakit……………...55

Lampiran 12 : Hasil Analisis Chi-Square Persepsi Manfaat…………………………..56

Lampiran 13 : Hasil Analisis Chi-Square Persepsi Persepsi Hambatan……………….57

Lampiran 14 : Hasil Analisis Regresi Logistik……………………………………….. 58

Lampiran 15 : Hasil Analisis Regresi Logistik……………………………………….. 59

Lampiran 16 : Karakteristik Data Kontinu dan Kategorikal………………………… 60

Lampiran 17 : Permohonan Studi Pendahuluan……………………………………… 61

Lampiran 18 : Rekomendasi Studi Pendahuluan Bakesbangpol Banyuwangi…… … 62

Lampiran 19 : Rekomendasi Studi Pendahuluan Dinkes Banyuwangi……………… 63

Lampiran 20 : Permohonan Ijin Penelitian…………………………………………… 64

Lampiran 21 : Rekomendasi Penelitian Badan Penanaman Modal Jawa Tengah…… 65

Lampiran 22 : Rekomendasi Penelitian Badan Penanaman Modal Jawa Tengah…….66

Lampiran 23 : Rekomendasi Penelitian Bangkesbangpol Jawa Timur………………..67

Lampiran 24 : Rekomendasi Penelitian Bangkesbangpol Banyuwangi……………….68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

xiv

DAFTAR SINGKATAN

FGD : Focus Group Discussion

HBM : Health Belief Model.

HPV : Human Papiloma Virus

IVA : Inspeksi Visual Asam Asetat

WUS : Wanita Usia Subur

VIA : Visual Inspection with Acetic Acid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita

di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian utama kanker pada wanita

khususnya di negara-negara yang sedang berkembang (Kumalasari dan

Andhyanto, 2012). Kanker serviks merupakan penyakit dengan prevalensi

urutan ketiga terbanyak pada wanita diseluruh dunia. Di Indonesia, kanker

serviks merupakan penyakit kanker perempuan urutan pertama (Pusdatin, 2015).

Prevalensi kanker tersebut tahun 2008, sebanyak 530.000 kasus kanker serviks

di seluruh dunia dan 275,000 meninggal dunia. Sebanyak 500.000 kasus baru

ditemukan setiap tahunya dan lebih dari 90% terdapat di negara-negara

berkembang (Pierce et al., 2012; WHO, 2012).

Pada tiga dekade terakhir ini, kasus kanker servik meningkat pada usia

lebih muda atau dibawah 30 tahun (Samadi, 2011). Berdasarkan data Riskesdas

(2013), prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk. Sedagkan,

kanker serviks merupakan kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia

sebesar (0,8%) atau sekitar 98.692 penduduk. Di Provinsi Jawa Timur,

prevalensi jumlah kanker serviks sebesar 21.313 penduduk (Pusdatin, 2015).

Menurut data dinas kesehatan kabupaten Banyuwangi (2013), penderita kanker

serviks mencapai 80-100 per tahun.

Skrining IVA efektif akan memberikan kontribusi untuk menurunkan

mortalitas & morbiditas yang terkait dengan keganasan kanker serviks

(Rahatgaonkar, 2012). Dalam beberapa studi klinis besar, skrining IVA telah

menunjukkan kepekaan klinis mulai dari 41% – 92%, mendekati yang dari

standar kolposkopi (Moon et al., 2012). Sejak 2008 sampai sekarang, 116.700

perempuan di Indonesia telah menerima penyuluhan deteksi dini kanker serviks

dan lebih dari 45.000 orang telah melakukan skrining IVA. Pada tahun 2014,

hanya terdapat 74 wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan skrining IVA,

Kesadaran perempuan Indonesia untuk melakukan deteksi dini kanker

serviks masih sangat rendah. Cakupan deteksi dini di Indonesia kurang dari lima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

2

persen sehingga banyak kasus kanker serviks ditemukan sudah stadium lanjut

yang seringkali menyebabkan kematian pada wanita. Begitu juga kesadaran

perempuan di Kabupaten Banyuwangi khususnya di Puskesmas Tegaldlimo,

jumlah cakupan wanita usia subur melakukan skrining IVA kurang dari satu

persen sedangkan jumlah WUS di wilayah Puskesmas Tegaldlimo sejumlah.

9.042 orang. Beberapa faktor kemungkinan mempengaruhi usia subur

melakukan skrining IVA antara lain: faktor pendidikan, faktor pengetahuan, dan

dukungan keluarga (Rahma dan Prabandari, 2011).

Menurut teori HBM individu akan mengambil suatu keputusan terhadap

suatu penyakit untuk melindung dirinya dengan cara memandang diri mereka

kerentanan, keseriusan, manfaat dan hambatan Sejauh ini belum ada penelitian

yang membuktikan faktor-faktor yang disebutkan diatas tadi terhadap wanita

subur menggunakan skrining IVA.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan persepsi kerentanan individu dengan penggunaan

skrining IVA pada wanita usia subur.

2. Apakah ada hubungan persepsi keseriusan penyakit dengan penggunaan

skrining IVA pada wanita usia subur.

3. Apakah ada hubungan persepsi manfaat dengan penggunaan skrining IVA

pada wanita usia subur.

4. Apakah ada hubungan persepsi hambatan dengan penggunaan skrining IVA

pada wanita usia subur.

5. Apakah ada hubungan persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan

penyakit, persepsi manfaat dan persepsi hambatan dengan penggunaan

skrining IVA pada wanita usia subur.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis hubungan persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan

penyakit, persepsi manfaat dan persepsi hambatan dengan penggunaan

skrining IVA pada wanita usia subur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

3

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan karakteristik sosial demografi persepsi kerentanan

individu, keserusan penyakit, manfaat dan hambatan penggunaan

skrining IVA pada wanita usia subur.

b. Menemukan hubungan persepsi kerentanan penyakit dengan penggunaan

skrining IVA pada wanita usia subur.

c. Menemukan hubungan keseriusan penyakit dengan penggunaan skrining

IVA pada wanita usia subur.

d. Menemukan hubungan persepsi manfaat dengan penggunaan skrining

IVA pada wanita usia subur.

e. Menemukan hubungan persepsi hambatan dengan penggunaan skrining

IVA pada wanita usia subur.

f. Menemukan hubungan persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan

penyakit, persepsi manfaat dan persepsi hambatan dengan penggunaan

skrining IVA pada wanita usia subur.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti untuk mendukung Teori

HBM dalam penggunaan skrining IVA.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data untuk mendesain

program promosi kesehatan dalam meningkatkan penggunaan skrining IVA

dan menurunkan angka kejadian kanker serviks.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

a. Pengertian

Skrining IVA adalah pemeriksaan leher rahim secara visual

menggunakan asam cuka dengan mata telanjang untuk mendeteksi

abnormalitas setelah pengolesan asam cuka 3-5% (Depkes, 2010). Skrining

IVA merupakan salah satu cara melakukan tes kanker serviks yang

mempunyai kelebihan yaitu kesederhanaan teknik dan kemampuan

memberikan hasil yang segera kepada ibu. Selain itu juga bisa dilakukan

oleh hampir semua tenaga kesehatan, yang telah mendapatkan pelatihan

(Depkes, 2007).

Menurut Widyastuti, dkk (2009) skrining IVA merupakan metode

untuk mendeteksi dini kanker serviks yang murah meriah menggunakan

asam asetat 3-5%, dan tergolong sederhana dan memiliki keakuratan 90%

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa skrining IVA

merupakan suatu cara pemeriksaan sederhana pada serviks dengan

menggunakan asam asetat dengan tujuan mendeteksi kanker serviks sedini

mungkin, yang cocok dilakukan di Indonesia dengan alasan mudah, murah

dan hasilnya efektif dapat mengidentifikasi kanker serviks.

b. Keunggulan dan Tujuan Skrining IVA

Menurut WHO (2006) dan Depkes (2009) ada beberapa keunggulan

skrining IVA diantara adalah mudah, murah, dapat dilakukan oleh bidan

atau tenaga medis puskesmas dan hasil didapat dengan segera Sarana yang

dibutuhkan sederhana. Dapat dikombinasi dengan tatalaksana segera lainnya

yang cukup dengan pendekatan sekali kunjungan (single visit approach).

Metode skrining IVA juga memenuhi kriteria tes penapisan yang baik,

penilaian ganda untuk sensitivitas dan spesifitas menunjukkan bahwa tes ini

sebanding dengan Pap smear dan kolposkopi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

5

Menurut Winkjosastro (2005) ada beberapa tujuan seseorang

melakukan pemeriksaan skrining IVA diantara adalah mendapatkan kanker

servik pada stadium lebih awal, untuk mendeteksi secara dini adanya

perubahan sel mulut rahim yang dapat mengarah ke kanker serviks beberapa

tahun kemudian, penanganan secara dini dapat dilakukan sehingga terhindar

dari kanker mulut rahim, pengobatan diharapkan berhasil lebih baik.

c. Sasaran dan Interval Skrining IVA

Sasaran pemeriksaan skrining IVA adalah wanita usia subur

khususnya yang sudah menikah dan memiliki faktor-faktor pencentus

terjadinya kanker serviks, misalnya riwayat KB, berganti-ganti pasangan,

jumlah anak, penggunaan antiseptik. Hal ini didukung menurut Depkes

(2006) sasaran skrining IVA dianjurkan bagi semua perempuan berusia

antara 30 sampai dengan 50 tahun yang memiliki faktor resiko seperti resiko

tinggi IMS akan dapat meningkatkan nilai prediktif positif dari skrining

IVA.

WHO (2006) mengindikasikan skrining deteksi dini kanker leher

rahim dilakukan pada kelompok berikut ini :

1) Setiap perempuan yang berusia antara 25-35 tahun, yang belum pernah

menjalani tes sebelumnya, atau pernah menjalani tes 3 tahun sebelumnya

atau lebih.

2) Perempuan yang ditemukan lesi abnormal pada pemeriksaan tes

sebelumnya.

3) Perempuan yang mengalami perdarahan abnormal pervaginam,

perdarahan pasca sanggama atau perdarahan pasca menopause atau

mengalami tanda dan gejala abnormal lainnya.

4) Perempuan yang ditemukan ketidaknormalan pada leher rahimnya.

Sedangkan untuk sasaran interval usia melakukan skrining menurut

WHO (2006) merekomendasikan :

1) Bila skrining hanya mungkin dilakukan 1 kali seumur hidup maka

sebaiknya dilakukan pada perempuan antara usia 35 – 45 tahun.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

6

2) Untuk perempuan usia 25- 45 tahun, bila sumber daya memungkinkan,

skrining hendaknya dilakukan tiap 3 tahun sekali.

3) Untuk usia diatas 50 tahun, cukup dilakukan 5 tahun sekali.

4) Bila 2 kali berturut-turut hasil skrining sebelumnya negatif, perempuan

usia diatas 65 tahun, tidak perlu menjalani skrining.

5) Tidak semua perempuan direkomendasikan melakukan skrining setahun

sekali.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa di

Indonesia interval pemeriksaan skrining IVA adalah 5 tahun sekali. Jika hasil

pemeriksaan negatif maka dilakukan ulangan 5 tahun dan jika hasilnya

positif maka dilakukan ulangan 1 tahun kemudian. Sedangkan menurut

Depkes (2008) ada sedikit perbedaan antara di Indonesia dan di Amerika;

yaitu waktu awal skrining kira-kira 3 tahun setelah aktivitas seksual yang

pertama, intervalnya setiap tahun, atau setiap 2 – 3 tahun untuk wanita usia ≥

30 tahun dengan 3 kali berturut-turut hasil skrining negatif; penghentian

skrining pada wanita usia ≥70 tahun dengan ≥ 3 kali berturut-turut hasil tes

negatif dan tanpa hasil tes abnormal dalam 10 tahun terakhir.

2. Pengertian dan Faktor- faktor pendukung WUS melakukan skrining IVA

WUS adalah wanita yang sudah mengalami menstruasi dengan umur 15 - 49

tahun, yang terdiri dari muda paritas rendah (mupar) yaitu yang berumur dibawah

30 tahun dengan jumlah anak 0-2 orang dan bukan mupar yaitu yang berumur

diatas 30 tahun dengan jumlah anak berapa saja atau umur istri dibawah 30 tahun

dengan jumlah anak 3 atau lebih (Lestari, 2013).

Faktor-faktor yang mendukung wanita usia subur melakukan skrining IVA

menurut (Artiningsing, 2011) meliputi:

1) Faktor besarnya jasa pelayanan terhadap IVA dan tempat pelayanan IVA

2) Faktor kualitas pelayanan terhadap pemeriksaan IVA,

3) Faktor aksesibilitas yang mendorong pemeriksaan IVA dan tempat

pelayanan IVA adalah faktor kemudahan sarana transportasi

4) Faktor dari keunggulan IVA yang murah sehingga mudah dijangkau oleh

masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

7

5) Pelayanan IVA tidak didukung pemberian informasi yang memadai

6) Hubungan interpersonal yang baik antara petugas dengan WUS hanya

dengan pelayanan swasta

7) Penanganan tindak lanjut dalam pelayanan IVA masih sangat kurang

Menurut CDC (2014) kanker serviks adalah adanya perubahan sel-

sel serviks dengan karakteristik histologi. Proses perubahan pertama

menjadi tumor ini mulai terjadi pada sel-sel squamous colummar junction

yang di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a. Infeksi HPV ; b. kebiasaan

merokok; c. pemakainan celana ketat; d. usia; e paritas; f. faktor pasangan

yang terdiri dari usia pertama melakukan hubungan seks, berganti-ganti

pasangan seks; dan faktor lainya berupa faktor makanan, KB, Ras, polusi

udara, pemakaian antiseptic.

Para ahli telah menemukan fakta bahwa kandungan asap tembakau

juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi virus.

Kandungan nikotin di dalam lendir serviks meningkatkan daya reproduksi

jenis sel yang dikenal berpotensi menjadi sel kanker ganas. Pemakaian

celana ketat dapat meningkatkan suhu vagina sehingga akan merusak daya

hidup sebagian mikroorganisme, dan mendukung perkembangan sebagian

mikroorganisme lainnya. Kanker serviks berpotensi paling besar pada usia

antara 35-55 tahun. Paritas kemampuan wanita untuk melahirkan secara

normal. Pada proses persalinan normal, bayi bergerak melalui mulut rahim

dan ada kemungkinan sedikit merusak jaringan epitel di tempat tersebut

(CDC, 2014 dan Were et al., 2011).

Usia ketika wanita mulai melakukan hubungan seks secara aktif juga

menjadi salah satu faktor pemicu kanker serviks. Meskipun secara

fungsional rahim wanita dinyatakan sudah berfungsi sejak mengalami

menstruasi (9-15 tahun), namun kesiapan total umumnya baru tercapai pada

usia sekitar 20 tahun, dimana secara mental, wanita juga sudah siap untuk

berhubungan seksual secara sadar. Faktor penyebab yang satu ini memiliki

potensi penularan yang tinggi. Virus HPV dapat ditularkan melalui

hubungan seksual baik normal maupun oral. Pemakaian pil KB secara terus-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

8

menerus berpotensi menimbulkan kanker serviks. Pada pemakaian lebih dari

lima tahun, risiko ini menetap menjadi 2 kali lebih besar dibanding wanita

yang tidak memakai pil KB (CDC, 2014 dan Were et al., 2011 ).

Pemakaian antiseptik di vagina, wanita modern ingin selalu tampil

sempurna termasuk di wilayah pribadinya. Antiseptik tersebut dapat

membunuh bakteri di sekitar vagina, termasuk bakteri yang

menguntungkan. Dan apabila digunakan dalam dosis yang terlalu sering,

maka zat antiseptik tersebut dapat mengakibatkan iritasi pada kulit bibir

vagina yang sangat lembut. Iritasi ini biasa berkembang menjadi sel

abnormal yang berpotensi dysplasia (Cancer Research, 2014).

Menurut Medicinet (2014) awal terjadinya kanker serviks biasanya

tidak menimbulkan gejala. Ketika kanker tumbuh lebih besar, kemungkinan

menimbulkan beberapa gejala yaitu: gejala dini dan lanjutan. Gejala dini

berupa sedikit sekresi dari vagina berupa air, perdarahan setelah koitus,

metrorargia, perdarahan pasca menopause, polimenorea. Gejala lanjutan

biasanya berupa sekresi dari vagina yang kehitaman serta bau, nyeri pada

daerah pelvis, abdomen, lumbal, bokong, berat badan menurun, anoreksia,

anemia, edema ekstremitas bawah, disuria, perdarahan dari rectum.

3. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu

merupakan proses yang berwujud diterima stimulus oleh individu melalui alat

reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai disitu saja, melainkan

stimulus di teruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak dan terjadilah proses

psikologis, sehingga individu menyadari apa yang a lihat, apa yang ia dengar,

dan sebagainya individu mengalami persepsi (Fitriyah dan Jauhar, 2014).

Persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan

menginterpretasikan kesan-kesan sensorik mereka guna memberikan arti bagi

lingkungan mereka. Namun, apa yang diterima seseorang pada dasarnya bisa

berbeda dari realitas objektif. Walaupun seharusnya tidak perlu ada perbedaan

tersebut sering timbul (Robbins dan Judge, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

9

Menurut pengertian dari penjelasan di atas penulis simpulkan bahwa

persepsi merupakan suatu proses yang dimiliki oleh setiap individu dalam

kehidupan sehari-hari yang menerima stimulus atau rangsang berupa informasi

yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam

diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya

melalui indera-indera yang dimilikinya.

b. Proses Pembentukan Persepsi dan Faktor yang Mempengaruhi

Pembentukan Persepsi.

Persepsi seseorang tidaklah timbul begitu saja, ada tahapan-tahapan atau

proses tertentu yang harus dilalui oleh seseorang untuk bisa berpersepsi.

Menentukan persepsi seseorang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu,

proses belajar, lingkungan, rangsangan dan hal-hal yang lain. Hal ini didukung

menurut Sunaryo (2004) menyatakan bahwa proses pembentukan persepsi

melewati tiga proses, yaitu : proses fisik, proses fisiologi dan proses psikologi.

Dalam hal ini terjadilah adanya proses persepsi yaitu suatu proses di mana

individu mengetahui dan menyadari suatu obyek berdasarkan stimulus yang

mengenai alat inderanya.

Menurut (Robbins dan Judge, 2008) Proses pembentukan persepsi dimulai

dengan penerimaan rangsangan dari berbagai sumber. Dapat juga di pengaruhi

faktor-faktor personal, yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk

stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberi respon terhadap stimuli. Sejalan

dengan hal tersebut, maka persepsi seseorang ditentukan oleh dua faktor utama

yaitu pengalaman masa lalu dan faktor pribadi yang di dapat melalui proses

belajar dan pengalaman masa lalu

Menurut Damayanti (2000) menggambarkan proses pembentukan persepsi

terdapat pada gambar 2.1 di bawah ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

10

Gambar 2.1 Pembentukan Persepsi

Sumber: Damayanti (2000)

Proses pembentukan persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan

dari berbagai sumber melalui panca indera yang dimiliki, setelah itu diberikan

respon sesuai dengan penilaian dan pemberian arti terhadap rangsang lain.

Setelah diterima rangsangan atau data yang ada diseleksi. Untuk menghemat

perhatian yang digunakan rangsangan-rangsangan yang telah diterima diseleksi

lagi untuk diproses pada tahapan yang lebih lanjut. Setelah diseleksi rangsangan

diorganisasikan berdasar-kan bentuk sesuai dengan rangsangan yang telah

diterima. Setelah data diterima dan diatur, proses selanjutnya individu

menafsirkan data yang diterima dengan berbagai cara. Dikatakan telah terjadi

persepsi setelah data atau rangsangan tersebut berhasil ditafsirkan. Persepsi

seseorang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi melalui proses dan faktor-faktor

yang mempengaruhi persepsi seseorang. Hal inilah yang menyebabkan setiap

orang memiliki interpretasi berbeda, walaupun apa yang dilihatnya sama, belum

tentu persepsi seseorang tersebut sama tergantung dengan pengalaman serta

proses belajar yang didapat selama menerima proses rangsangan dari

lingkungan.

Sedangkan menurut Robins dan Judge (2008) ada beberapa faktor-faktor

yang mempengaruhi terjadinya pembentukkan persepsi yaitu:

Rangsangan/

Sensasi Seleksi Input Proses Pengorganisasian

Lingkungan Persepsi Interpretasi

Pengalaman Proses belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

11

Gambar 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Sumber: Robins dan Judge (2008)

Persepsi seseorang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi melalui proses

dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Hal inilah yang

menyebabkan setiap orang memiliki interpretasi berbeda, walaupun apa yang

dilihatnya sama. Menurut Robbins dan Judge (2008) terdapat 3 faktor yang

mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu:

1) Individu yang bersangkutan (pemersepsi)

Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi

tentang apa yang dilihatnya itu, ia akan dipengaruhi oleh karakterisktik

individual yang dimilikinnya seperti sikap, motif, kepentingan, minat,

pengalaman, pengetahuan, dan harapannya.

2) Sasaran dari persepsi

Sasaran dari persepsi dapat berupa orang, benda, ataupun peristiwa. Sifat-

sifat itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya.

Faktor-faktor dalam

diri si pengarti:

1. Sikap-sikap

2. Motif-motif

3. Minat-minat

4. Pengalaman

5. Harapan-harapan

Faktor-faktor situasi:

1. Waktu

2. Keadaan kerja

3. Keadaan sosial

Persepsi

Faktor-faktor dalam diri target:

1. Suatu yang baru

2. Gerakan

3. Suara

4. Ukuran

5. Latar belakang

6. Kedekatan

7. Kemiripan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

12

Persepsi terhadap sasaran bukan merupakan sesuatu yangdilihat secara teori

melainkan dalam kaitannya dengan orang lain yang terlibat. Hal tersebut

yang menyebabkan seseorang cenderung mengelompokkan orang, benda,

ataupun peristiwa sejenis dan memisahkannya dari kelompok lain yang

tidak serupa.

3) Situasi

Persepsi harus dilihat secara kontekstual yangberarti situasi dimana persepsi

tersebut timbul, harus mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor yang

turut berperan dalam proses pembentukan persepsi seseorang.

Konstruksi sosial budaya juga dapat berkontribusi terhadap persepsi

seseorang khususnya wanita dalam pengambilan keputusan akan pelayanan

kesehatan. Sosial budaya membentuk kepribadian tidak lain adalah pola

perilaku konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan,

ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan

perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain (Azwar, 2005).

Selain itu, menurut penulis sosial budaya juga merupakan suatu kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang

dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah

pengetahuannya untuk melakukan atau tidak melakukan

Gender merupakan perbedaan peran manusia yang membutuhkan

proses yang lama antara laki-laki dan perempuan. Pembentukan gender yang

dtentukan oleh faktor-faktor yang ikut membentuk, kemudian

disosialisasikan, diperkuat, bahkan dikonstruksikan melalui sosial dan atau

budaya kemudian dilanggengkan oleh iterpretasi agama dan mitos-mitos,

seolah-olah telah menjadi kodrat laki-laki dan perempuan (Fakih, 2003).

Adanya anggapan perempuan mempunyai akses yang lemah,

tergantung, serta tidak mandiri misalnya terhadap keuangan keluarga

sehingga mengurangi kemampuannya untuk melindungi dirinya dari faktor

risiko penyakit, serta dalam keadaan sakitpun perempuan harus mendapatkan

ijin suami untuk berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan. Terbatasnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

13

akses terhadap biaya, jarak/transportasi, informasi dan teknologi

memperburuk ketidakadilan gender. Apalagi perempuan dengan penyakit

yang berhubungan dengan organ kewanitaan cenderung tidak ke sarana

kesehatan karena takut dengan stigma sosial yang ‘miring’ atau negatif yang

akan diterima dan kalaupun berobat penyakitnya sudah dalam stadium lanjut

(Widihastuti., et al, 2013)

4. Model-model promosi kesehatan

Promosi kesehatan merupakan proses yang memungkinkan individu untuk

meningkatkan status kesehatan mereka. Ada beberapa model-model teori promosi

kesehatan yang dikembangkan oleh beberapa ahli. Dalam penelitian ini teori yang

digunakan adalah teori HBM yang dikembangkan oleh Rosenstock (1994), tetapi

peneliti juga menyantumkan teori model pembelajaran social yang dikembangan

oleh Bandura (2004).

Teori HBM secara ekstensif menentukan hubungan antara keyakinan dan

perilaku kesehatan, model ini memprediksikan bahwa individu akan mengambil

tindakan untuk melindungi atau mempromosikan kesehatan jika mereka

memandang diri mereka rentan terhadap kondisi atau masalah yang serius.

HBM intrapersonal (sifatnya dalam diri individu, pengetahuan dan

keyakinan) adalah teori yang digunakan dalam promosi kesehatan untuk merancang

intervensi dan program pencegahan. Fokus dari HBM adalah untuk menilai

perilaku kesehatan individu melalui pengujian persepsi dan sikap seseorang

mungkin memiliki kemungkinan terjangkit penyakit dan efek negatif dari tindakan

tertentu.

HBM merupakan model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan

memprediksi perilaku kesehatan dengan berfokus pada sikap dan keyakinan

individu. HBM sebagai bagian dari upaya pelayanan kesehatan masyarakat oleh

para psikolog sosial di Amerika Serikat untuk menjelaskan kurangnya partisipasi

masyarakat dalam program pemeriksaan kesehatan dan pencegahan (misalnya,

sebuah proyek skrining TB gratis yang letaknya strategis). Sejak saat itu, HBM

telah diadaptasi untuk menelusuri berbagai perilaku kesehatan jangka panjang dan

jangka pendek, termasuk perilaku seksual berisiko.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

14

Variabel kunci menurut teori HBM yang dikembangkan oleh Rosenstock

(1994) adalah:

a. Persepsi Ancaman: Terdiri dari dua bagian: anggapan kerentanan terhadap suatu

penyakit dan tingkat keparahan yg dirasakan .

1) Persepsi Kerentanan : persepsi secara subjektif seseorang tentang risiko

tertular penyakit.

2) Persepsi Tingkat keparahan: persepsi tentang tingkat keseriusan tertular

penyakit atau membiarkannya tidak diobati (termasuk evaluasi dari kedua

konsekuensi medis dan klinis dan konsekuensi sosial yang mungkin

muncul).

b. Manfaat yang dirasakan : Efektivitas tingkat kepercayaan terhadap strategi yang

dirancang untuk mengurangi ancaman suatu penyakit.

c. Hambatan yang dirasakan : Konsekuensi negatif potensial yang mungkin timbul

ketika mengambil tindakan tertentu, termasuk tuntutan fisik, psikologis, dan

keuangan.

d. Petunjuk melakukan tindakan : Kegiatan, baik fisik (misalnya, gejala fisik) atau

lingkungan (misalnya, media publikasi) yang memotivasi orang untuk

mengambil tindakan. Petunjuk melaksanakan tindakan adalah aspek dari HBM

yang belum diteliti secara sistematis.

e. Variabel lain : faktor keberagaman demografi, sosiopsikologis, dan variabel

struktural dapat mempengaruhi persepsi individu dan dengan demikian secara

tidak langsung mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

f. Keberhasilan diri : Kepercayaan untuk dapat berhasil menjalankan perilaku yang

diperlukan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.

Menurut teori HBM yang dikembangkan oleh Rosenstock (1994)

menunjukkan hubungan variabel-variabel, termasuk semua elemen yang diperlukan

untuk perubahan perilaku yang meliputi persepsi individu tentang ancaman dan

harapan yang mempengaruhi individu untuk melakukan tindakan untuk mengurangi

ancaman tersebut berdasarkan harapan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

15

Latar belakang

Persepsi

Tindakan

Gambar 2.3 Health Belief Model.

Sedangkan model teori pembelajaran sosial dalam penelitian ini akan

menjelaskan perilaku individu yang dipengaruhi oleh norma sosial, harapan,

observasi dan merasa mempunyai kemampuan untuk mengkontrol perilaku

kesehatan mereka. Model pembelajaran sosial di sebut juga juga teori kesadaran

sosial. Model ini memfokuskan pada tiga pengaruh pada perilaku, yaitu : penentu

timbal balik merupakan pengaruh keberlangsungan tidak tampak kompleks interaksi

antara perilaku orang dengan lingkungannya, norma sosial merupakan efek sosial

budaya yang lazim pada perilaku, dan faktor kesadaran meliputi pembelajaran

observasional, harapan serta efikasi diri.

Menurut teori social Bandura faktor person (kognitif) memainkan peranan

penting. Faktor person (kognitif) yang dimaksud saat ini adalah efikasi diri, sebagai

Harapan:

1. Persepsi manfaat tindakan

2. Persepsi hambatan

tindakan

3. Efikasi diri (kemampuan

mewujudkan hasil)

Variabel demografis

(umur, gender, suku)

Variabel sosio-psikologis

(kepribadian, kelas sosial, kawan

sebaya, penekan rujukan)

Variabel struktural

(pengetahuan penyakit, kontak

sebelumnya dengan penyakit)

Ancaman:

1. Persepsi kerentanan untuk

mengalami penyakit

2. Persepsi keparahan penyakit

Stimulus Tindakan:

1. Media

2. Pengaruh individual

3. Pengingat

Perilaku untuk

mengurangi ancaman,

berdasarkan harapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

16

keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk menghadapi dan memecahkan

masalah dengan efektif lihat pada gambar 2.4 dibawah ini.

Gambar 2.4 Teor Sosial Kognitif

Pada teori pembelajaran sosial kognitif Bandura mempunyai kekuatan dan

kelemahan. Kekuatannya yaitu secara realistis pemecahan masalah kompleksitas

promosi kesehatan (tidak terlalu sederhana). Tidak sama dengan model tahapan-

tahapan perubahan dan HBM secara eksplisit mengakui pengaruh faktor lain :

lingkungan, sosial dan perilaku. Memperlebar peran promosi kesehatan melalui

persuasi perorangan tentang perilaku yang berlainan daripada perlindungan

keseluruhan lingkungan sosial dan lebih memperlebar kepercayaan perorangan.

Sedangkan kelemahannya teori ini adalah sulit untuk diimplementasikan karena

lingkup luas dan kompleks.

Selain model teori HBM dan Bandura menurut Widihastuti A., et al (2013)

perubahan perilaku individu ternyata juga dipengaruhi oleh norma sosial budaya

yang berkaitan erat dengan gender. Gender merupakan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara social, yang

mengacu pada peran, perilaku, kegiatan serta karakteristik sosial yang dibentuk

oleh suatu masyarakat atau budaya tertentu berdasarkan persepsi yang pantas untuk

perempuan atau pantas untuk laki-laki.

Efikasi diri

Hasil yang diharapkan:

1. Fisik

2. Sosial

3. Evaluasi diri

Tujuan

Faktor sosial struktural

1. Fasilitas

2. Hambatan

Tindakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

17

Perbedaan peran tersebut akan mempengaruhi persepsi perasaan tidak

nyaman serta mempengaruhi keinginan perempuan untuk menyatakan dirinya sakit.

Peran perempuan dalam mengurus rumah tangga mengakibatkan apabila perempuan

jatuh sakit tidak cepat mencari pengobatan karena merasa tidak nyaman melalaikan

tugas dan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga.

B. Hasil Penelitian yang Relevan.

1. Were, E et al (2011) melakukan penelitian dengan judul “Perceptions of risk

and barriers to cervical cancer screening at Moi Teaching and Referral

Hospital (MTRH)” Hasil penelitian dari 219 perempuan yang diwawancarai,

12,3% dari responden telah diskrining sebelumnya. Wanita lebih dari 30 tahun

kemungkinan besar telah diskrining sebelumnya (p = 0,012). Sementara 22,8%

merasa bahwa mereka berisiko kanker serviks, demikian juga 65% dari semua

peserta, juga ingin diskrining. Persepsi bahwa berada pada risiko kanker serviks

secara bermakna dikaitkan dengan kebutuhan yang dirasakan untuk skrining

(p= 0,002), dua hal tersebut saling terkait khusus untuk wanita yang mengaku

memiliki banyak pasangan seks seumur hidup (p = 0,005). Takut hasil skining

tidak akurat dan tidak memiliki biaya adalah hambatan yang paling umum

untuk melakukan skrining diungkapkan oleh 22,4% dan 11,4% responden.

2. Bourne et al.,(2010) melakukan penelitian dengan judul “Perception, attitude

and practices of women towards pelvic examination and Pap smear in

Jamaica”. Hasil menunjukkan bahwa wanita yang lebih tua lebih mungkin

untuk melakukan pemeriksaan skrining dibandingkan dengan wanita yang lebih

muda (χ2 = 675,29, P <0,001). Usia, jumlah kehamilan yang mengakibatkan

keguguran, jumlah kehamilan yang mengakibatkan aborsi diinduksi, usia

hubungan seksual pertama, jumlah tahun bersekolah, daerah tempat tinggal dan

kelas sosial-ekonomi secara statistik faktor signifikan pemeriksaan skrining di

Jamaika. Oleh karena itu, model memiliki daya prediksi yang signifikan di

mana (χ2 = 1022,79, P <0,001.

Dalam penelitian ini akan diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan skrining IVA dengan menggunakan teori HBM misalnya persepsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

18

tentang kerentanan individu, persepsi keseriusan penyakit, pensepsi manfaat

dan persepsi hambatan, yang dihubungan dengan penggunaan skrining IVA.

Beberapa faktor penelitian juga mengadopsi dari hasil penelitian yang relevan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan adalah pada variabel

persepsi hambatan. Dalam penelitian tersebut menjelaskan yang menjadi

hambatan yang paling umum untuk tidak melakukan skrining karena tidak

adanya biaya serta takut tentang hasil dari skrining diungkapkan oleh

responden.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui apa yang telah dihasilkan orang

lain apakah hasil penelitian nanti akan sama. Sedangkan perbedaannya pada

penelitian ini adalah peneliti menambahkan variabel lain yaitu persepsi

kerentanan individu, persepsi keseriusan penyakit, dan persepsi manfaat, yang

akan dihubungan dengan teori HBM untuk menilai perilaku kesehatan individu

melalui pengujian variabel persepsi serta sikap seseorang mungkin memiliki

kemungkinan terjangkit penyakit dan efek negatif dari tindakan tertentu, selain

itu terdapat perbedaan pada besar sampel, tempat, waktu serta analisis data yang

berbeda.

C. Kerangka Berpikir

Persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan penyakit, persepsi manfaat

mempengaruhi penggunaan skrining IVA sehingga dapat menghindari akibat buruk

dari penyakit. Persepsi hambatan juga dapat mempengaruhi kemampuan individu

melakukan tindakan sehingga meggunakan skrining IVA. Kerangka berpikir dari

kajian pustaka yang telah diuraikan sebagai berikut:

Persepsi

kerentanan

Menghindari akibat

buruk dari penyakit

Persepsi

manfaat

Efikasi diri

Persepsi

keseriusan

Penggunaan IVA

Persepi

hambatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

19

Gambar: 2.5 Kerangka berpikir hubungan antara persepsi kerentanan individu,

keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan dengan penggunaan Skrining IVA pada

wanita usia subur .

D. Hipotesis

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif persepsi kerentanan penyakit dengan penggunaan skrining

IVA. Makin tinggi persepsi kerentanan makin tinggi penggunaan skrining IVA.

2. Ada hubungan positif persepsi keseriusan penyakit dengan penggunaan skrining

IVA. Makin tinggi persepsi keseriusan penyakit makin tinggi penggunaan

skrining IVA.

3. Ada hubungan positif persepsi manfaat dengan penggunaan skrining IVA.

Makin tinggi persepsi manfaat yang dirasakan makin tinggi penggunaan skrining

IVA.

4. Ada hubungan negatif persepsi hambatan dengan penggunaan skrining IVA.

Makin tinggi persepsi hambatan makin rendah penggunaan skrining IVA.

5. Ada hubungan persepsi kerentanan individu, keseriusan penyakit, persepsi

manfaat, dan persepsi hambatan dengan penggunaan skrining IVA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif-

analitik-observasional dengan pendekatan cross-sectional (potong-lintang). Dengan

pendekatan potong-lintang, semua variabel yang diteliti - baik variabel independen

maupun dependen - diukur pada saat yang sama.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi

Jawa Timur.

2. Waktu penelitian

Penyususan proposal, seminar proposal dan revisi proposal dilaksanakan

bulan November 2014 hingga Februari 2015. Uji validitas dan reliabilitas untuk

instrument penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan

penelitian dilakukan bulan Maret hingga Juli 2015.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi sasaran (target population) dalam penelitian ini adalah wanita

usia subur. Populasi terjangkau (accessible population ) dalam penelitian ini

adalah wanita usia subur di Wilayah Puskesmas Tegaldilmo Kabupaten

Banyuwangi, dengan jumlah wanita usia subur sekitar 9.042.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

21

2. Sampel

Dalam penelitian ini subyek dipilih dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Besar sampel diperkirakan dengan menggunakan rumus menurut

teori yang dikembangkan oleh Hair yang membutuhkan sampel 15-20 subyek

untuk setiap variabel independen. Penelitian ini terdapat empat variabel

independen yang akan diteliti sehingga dibutuhkan sampel minimal 60-80

subjek. Pada penelitian ini jumlah sampel yang dibutuhkan peneliti adalah 140

subjek, yang terdiri dari 60 wanita usia subur yang tidak melakukan skrining

IVA dan 80 wanita usia subur melakukan skrining IVA.

Adapun kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

Kriteria dalam menentukan sampel penelitian ini meliputi:

a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi:

1) WUS yang sudah menikah

2) WUS yang sehat jasmani

3) WUS yang bersedia jadi responden

b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini meliputi:

1) WUS yang pada saat penelitian sedang sakit

2) WUS yang tidak membaca dan menulis

D. Variabel Penelitian

Variabel independen adalah persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan

penyakit, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan. Variabel dependen adalah

penggunaan skrining IVA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

22

E. Definisi Operasional

1. Persepsi kerentanan penyakit

a. Definisi: persepsi secara subjektif seseorang tentang risiko tertular penyakit,

serta kemungkinan yang dirasakan mengacu pada risiko seseorang mengidap

penyakit tertentu atau dampak buruk kesehatan. Dalam konteks HBM,

kemungkinan mengidap suatu penyakit digunakan untuk mengkaji pendapat

individu tentang bagaimana kemungkinan perilaku mereka dapat berdampak

buruk terhadap kesehatannya.

b. Alat ukur: Kuesioner

c. Skala pengukuran: Kontinu

Untuk analisis ganda diubah menjadi dikotomi jika nilai skor rendah

(< mean); tinggi (≥ mean).

2. Persepsi keseriusan penyakit

a. Definisi: persepsi tentang tingkat keseriusan penyakit atau membiarkannya

tidak diobati (termasuk evaluasi dari kedua konsekuensi medis dan klinis dan

konsekuensi sosial yang mungkin muncul), sesuai keadaan atau tindakan

yang mungkin dapat terjadi. Dalam HBM kata tersebut dapat diartikan

seberapa besar kemungkian seseorang mengidap suatu penyakit yang dapat

mempengaruhi keputusan mereka untuk merubah perilakunya

b. Alat ukur: Kuesioner

c. Skala Pengukuran: Kontinu

Untuk analisis data kontinu diubah menjadi dikotomi jika nilai skor rendah

(< mean); tinggi (≥ mean).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

23

3. Persepsi manfaat

a. Definisi: Efektivitas tingkat kepercayaan terhadap strategi yang dirancang

untuk mengurangi ancaman suatu penyakit. Bertujuan meningkatkan kualitas

yang lebih besar dari hidup seorang individu baik secara mental dan fisik.

b. Alat ukur: Kuesioner

c. Skala pengukuran: Kontinu

Untuk analisis data kontinu diubah menjadi dikotomi jika nilai skor rendah

(< mean); tinggi (≥ mean).

4. Persepsi hambatan

a. Definisi: Konsekuensi negatif potensial yang mungkin timbul ketika

mengambil tindakan tertentu, termasuk tuntutan fisik, psikologis, dan

keuangan atau bahkan masalah efikasi diri seperti tidak percaya diri.

b. Alat ukur: Kuesioner

c. Skala pengukuran: Kontinu

Untuk analisis data kontinu diubah menjadi dikotomi jika nilai skor rendah

(< mean); tinggi (≥ mean).

5. Penggunaan Skrining IVA

a. Definisi: usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan secara klinis

belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan atau prosedur tertentu

yang dapat digunakan secara cepat untuk mengklasifikasikan mereka ke

dalam kategori yang diperkirakan mengalami atau diperkirakan tidak

mengalami penyakit yang menjadi objek skrining.

b. Alat ukur: Kuesioner

c. Skala pengukuran: Kontinu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

24

Untuk analisis data kontinu diubah menjadi dikotomi jika nilai skor rendah

(< mean); tinggi (≥ mean).

F. Instrumen Penelitian

1. Uji validitas

a. Validitas isi

Validitas isi dari kuesioner dinilai dengan cara memeriksa apakah item-

item pertanyaan didalam kuesioner memang sudah sesuai dengan isi konten

dari masing-masing variabel yang diteliti, khususnya variabel-variabel

independen yaitu persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan penyakit,

persepsi manfaat, persepsi hambatan. Isi masing-masing variabel tersebut

dinilai kesesuaiannya dengan definisi variabel sebagai hasil agasintesis dari

teori-teori yang relevan, yang umumnya digunakan oleh peneliti dalam

penelitian serupa sebelumnya dan pakar dibidang penelitian tersebut.

Berdasarkan dari sintesis teori yang diambil dari tinjauan pustaka teori

persepsi dan terori HBM yang selanjutnya isi dari masing-masing variabel

dijabarkan dalam sejumlah kisi-kisi (Tabel 3.1, 3.2, 3.3, 3.4,). Selanjutnya

kisi-kisi tersebut dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Sebuah

kuesioner memiliki validitas isi yang tinggi jika semua item pertanyaan

kuesioner relevan dan meliputi semua aspek isi variabel yang akan diukur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

25

Tabel 3.1. Instrumen untuk mengukur variabel persepsi kerentanan individu

Aspek elemen No. item Total item

Favorable Unfovarable

1. Lingkungan 8 1

2. Stimulus 9,10,11 12 4

3. Ancaman 13,14,15,16 4

Total 8 1 9

Tabel 3.2. Instrumen untuk mengukur variabel persepsi keseriusan penyakit

Aspek elemen No. item Total item

Favorable Unfovarable

1. Sikap 1 2 2

2. Motif/minat 3,4 2

3. Pengalaman 5 6 2

4. Harapan 7 2

Total 5 2 7

Tabel 3.3. Instrumen untuk mengukur variabel persepsi manfaat

Aspek elemen No. item Total item

Favorable Unfovarable

1. Efektivitas 17,18 2

2. Melakukan

tindakan

19,20 2

3. Mengurangi

ancaman

21,22,23 3

Total 7 7

Tabel 3.4. Instrumen untuk mengukur variabel persepsi hambatan

Aspek elemen No. item Total item

Favorable Unfovarable

1. Konsekuensi

negatif

24,25,26 3

2. Psikologis/fisik 27 28,29 3

3. Keuangan 30 31 2

Total 2 6 8

b. Validitas muka

Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner, dengan memperhatikan

tata-bahasa dan susunan item-item pertanyaan, sehingga masing-masing item

pertanyaan dapat dipahami oleh subjek penelitian dengan benar. Untuk

memastikan validitas muka, peneliti mengkaji sejauh mana item-item

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

26

pertanyaan dalam kuesioner telah disusun dengan kalimat yang baik, jelas dan

tidak terlalu panjang. Setiap item pertanyaan hanya menanyakan sebuah

pertanyaan. Dengan demikian masing-masing item pertanyaan tidak

menimbulkan multi-tafsir dan jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang

sesungguhnya.

c. Validitas konstruk

Penelitian ini menggunakan validitas konstruk sebagai alat ukur

kuesioner yang disusun berdasarkan dari tinjauan sejumlah teori yang sudah

ada, penelitian ini memastikan bahwa variabel-variabel yang diteliti diukur

dengan benar sesuai dengan teori yang relevan.

d. Validitas kriteria

Validitas kriteria alat ukur kuesioner dengan membandingkan secara

kuantitatif dengan alat ukur standart emas. Karena dalam penelitian ini tidak

ada standart emasnya, sehingga dibuatkan instrumen baru dengan cara

menjadikan sintesis-sintesis dari kajian teori sebagai patokan dalam

penuangan dalam pembuatan kuesioner.

Karena instrumen ini belum bersifat baku, dilakukan uji reliabilitas di

populasi sumber dan berada di dalam sampel. Uji reliabilitas ini dilakukan

sebelum pengambilan data dan menggunakan ukuran sampel sebanyak 20

wanita usia subur.

2. Uji reliabilitas

Pengukuran variabel yang konsisten harus menunjukkan dua aspek

reliabilitas yaitu: konsistensi internal dan stabilitas. Konsistensi internal yang

akan diukur secara kuantitatif dalam penelitian ini dari masing-masing variabel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

27

komposit meliputi: (1) Item-Total Correlation; (2) Split-Half Reliability. Aspek

konsistensi internal merujuk kepada korelasi antar item-item pertanyaan yang

masing-masing bertujuan untuk mengukur suatu variabel komposit yang sama..

a. Konsistensi Internal

1) Korelasi Item-Total.

Dalam penelitian ini menggunakan korelasi item-total yaitu suatu

indikator yang menunjukkan kekuatan korelasi antara masing-masing

item dan total pengukuran dikurangi dengan item yang bersangkutan.

Karena dikurangi dengan item yang bersangkutan, maka korelasi item-

total disebut juga korelasi item-sisa Suatu item dapat digunakan dalam

alat ukur jika memiliki korelasi item-total ≥ 0.20. Item yang berkorelasi

lebih rendah tidak akan digunakan, jika perlu diganti dengan membuat

item baru.

2) Reliabilitas Belah-Paroh.

Dalam penelitian ini akan dinilai reliabilitas belah-paroh yaitu

penilaian konsistensi internal (homogenitas) alat ukur dengan cara

membagi item-item secara random ke dalam dua bagian alat ukur, lalu

mengorelasikan kedua bagian tersebut. Jika alat ukur memiliki

konsistensi internal, maka kedua bagian akan berkorelasi tinggi.

Reliabilitas Belah-Paroh yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah

Alpha () Cronbach.

Alat ukur menunjukkan konsistensi internal jika memiliki alpha

Cronbach ≥ 0.60. Makin tinggi alpha Cronbach, makin baik (konsisten)

alat ukur. Tetapi ada beberapa keadaan dimana alpha Cronbach tinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

28

tidak menunjukkan alat ukur yang baik. Pertama, nilai alpha Cronbach

tergantung dari besarnya korelasi antar item dan jumlah item di dalam

alat ukur. Jika jumlah item pertanyaan alat ukur banyak, alpha Cronbach

akan meningkat, meskipun tidak berarti alat ukur tersebut baik.

b. Stabilitas

Alat ukur yang reliabilitas menunjukkan konsistensi internal dan

stabilitas ketika digunakan untuk mengukur variabel subjek penelitian pada

kondisi yang identik. Stabilitas (disebut juga reprodusibilitas) alat ukur yang

akan dinilai dalam penelitian ini adalah stabilitas pengukuran pada dua

kesempatan yang dipisahkan oleh interval waktu yang berbeda (test-retest

reliability). Stabilitas pengukuran dikatakan cukup jika hasil pengukuran dari

dua waktu menghasilkan korelasi Pearson (r) ≥ 0.50. Dengan program statistik

seperti SPSS dan Stata dapat dihitung korelasi item-total, alpha Cronbach, dan

korelasi Pearson untuk test-retest reliability.

G. Teknik Analisis Data

Data kuantitatif diperoleh melalui pengambilan data dengan subjek

penelitian menggunakan kuesioner. Jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju,

setuju, sangat setuju untuk masing-masing pernyataan tentang variabel yang diteliti,

yaitu persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan penyakit, persepsi manfaat

dan hambatan dengan kesediaan penggunaan skrining IVA. Selanjutnya jawaban

masing-masing pernyataan diberi skor berturut-turut 1, 2, 3, dan 4. Skor jawaban

untuk masing-masing pernyataan kemudian dijumlahkan, menghasilkan data

kontinu. Data kontinu dideskripsikan dalam parameter mean, standar deviasi (SD),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

29

minimum, dan maksimum. Sedangkan karakteristik sampel variabel data

kategorikal dideskripsikan dalam n dan (%).

Hubungan antara antara persepsi tentang kerentanan individu, keseriusan

penyakit, tentang manfaat dan hambatan dengan penggunaan skrining IVA

dianalisis dengan menggunakan suatu model analisis multivariat, yaitu analisis

regresi logistik ganda. Model analisis regresi logistik ganda sebagai berikut:

b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan:

P = Probabilitas untuk menggunkan skrining IVA

1-P = Probabilitas yang tidak menggunakan skrining IVA

X1 = Persepsi Kerentanan penyakit (0: Rendah; 1: Tinggi)

X2 = Persepsi keseriusan penyakit (0: Rendah; 1: Tinggi)

X3 =Manfaat skrining (0: Rendah; 1: Tinggi)

X4 = Hambatan skrining (0: Rendah; 1: Tinggi)

Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen ditunjukkan

oleh Odds Ratio (OR ) = exp (b). Kemaknaan statistik OR diuji dengan uji Wald

hasilnya ditunjukkan dengan nilai p.

Interpretasi Odds Ratio (OR ) sebagai berikut:

OR=1 tidak terdapat hubungan antara persepsi kerentanan individu, persepsi

keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan dengan menggunakan skrining

IVA

≤OR<1 terdapat hubungan antara persepsi kerentanan individu, persepsi

keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan dengan menggunakan skrining

IVA. Wanita dengan persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

30

penyakit, manfaat dan hambatan kecil kemungkinan menggunakan

skrining IVA rendah

1<OR≤ ∞ terdapat hubungan antara persepsi kerentanan individu, persepsi

keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan dengan menggunakan

skrining IVA.Wanita dengan persepsi kerentanan individu, persepsi

keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan besar kemungkinan

menggunakan skrining IVA besar.

H. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menggunakan sampel uji coba dimana pada sampel uji coba

dilakukan pada 20 responden. Aspek reliabilitas yang diuji adalah konsistensi

internal, yang ditunjukkan oleh korelasi item total (item-total correlation) dan

reliabilitas belah alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas seperti pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Hasil Tes Reliabilitas Instrumen Variabel

Variabel Corrected Item-Total

Corelation

Alpha Cronbach

Persepsi Kerentanan ≥ 0,52 0,87

Persepsi Keseriusan ≥ 0,47 0,82

Persepsi Manfaat ≥ 0,54 0,85

Persepsi Hambatan ≥ 0,41 0,84

Hasil tes reliabilitas persepsi kerentanan individu, persepsi keseriusan

penyakit, persepsi manfaat dan persepsi hambatan diperoleh korelasi item total >

0,20 untuk masing-masing item kuesioner dan alpha Cronbach > 0,60. Jadi

kueisoner yang dihasilkan memenuhi syarat minimal konsistensi internal dan

selanjutnya digunakan dalam pengambilan data dalam penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. Karakteristik Sampel Penelitian

1. Karakteristik Data Kontinu

Hasil statistik deskriptif responden data kontinu yang berupa usia,

persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, dan persepsi

hambatan responden dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Karakteristik Penelitian Data Kontinu

Variabel n Min Maks Mean Median Mode SD

Umur 140 19,00 47,00 29,89 30,00 32,00 6,42

Persepsi Kerentanan 140 15,00 28,00 21,32 21,00 20,00 2,57

Persepsi Keseriusan 140 15,00 24,00 19,41 20,00 20,00 1,69

Persepsi Manfaat 140 15,00 26,00 20,09 20,00 20,00 1,51

Persepsi Hambatan 140 14,00 26,00 21,34 22,00 22,00 2,97

Tabel 4.1 menunjukkan nilai mean umur (29,89), minimal (19,00),

maksimal (47,00) dengan standar deviasi (6,42). Sedangkan nilai minimal dari

masing masing variabel (15,00), kecuali variabel persepsi hambatan dengan nilai

minimal (14,00), mean variabel persepsi hambatan (21,34), maksimal (26,00)

dengan standar deviasi (2,97).

2. Karakteristik Data Kategori

Hasil karakteristik terdiri dari pendidikan, pekerjaan, dan lama pernikahan

responden dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Karakteristik Data Kategori

No Karakteristik Kategori n=100 %

1 Pendidikan SD 13 9,3

SMP 40 28,6

SMA/SMK 78 55,7

D3/PT 9 6,4

2 Pekerjaan IRT/Tidak bekerja 46 32,9

Petani 34 24,3

Wiraswasta 58 41,4

Pedagang 2 1,4

3 Lama Pekerjaan < 5 tahun 65 46,4

≥ 5 tahun 75 53,6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

32

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki

tingkat pendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 78 orang (55,7%), responden

mempunyai pekerjaan wiraswasta yaitu sebanyak 58 orang (41,4%), dan

mayoritas lama pernikahan ≥ 5 tahun yaitu sebanyak 75 orang (53,6%).

II. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Bivariat

a. Hubungan Persepsi Kerentanan dengan Penggunaan Skrining IVA

Hasil perhitungan Chi Square hubungan persepsi kerentanan dengan

penggunaan metode skrining IVA dapat dilihat pada tabulasi silang Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hubungan Persepsi Kerentanan dengan Penggunaan Skrining IVA

Persepsi

kerentanan

Skrining IVA Total

OR

P Tidak Ya

n % n % n %

Tinggi 6 4,3 55 39,3 61 100

19,80

< 0,001 Rendah 54 38,6 25 17,8 79 100

Total 60 42,9 80 57,1 140 100

Tabel 4.3. menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 19,80 berarti bahwa

wanita usia subur dengan persepsi kerentanan tinggi mempunyai kemungkinan

19,8 kali lebih besar untuk melakukan skrining IVA dibandingkan wanita usia

subur dengan persepsi kerentanan rendah. Hasil uji Chi-Square menunjukkan

bahwa ada hubungan antara persepsi kerentanan dengan skrining IVA dan

secara statistik signifikan (OR= 19,80). Karena pada Tabel 4.3 hasil kalkulasi

tidak ada satupun sel yang berisi nilai harapan (expected value) ≤ 5. Jadi tidak

diperlukan uji pasti Fisher Exact Test.

b. Hubungan Persepsi Keseriusan Penyakit dengan Penggunaan Skrining IVA

Hasil perhitungan Chi Square hubungan persepsi keseriusan penyakit

dengan penggunaan metode skrining IVA dapat dilihat pada tabulasi silang

Tabel 4.4.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

33

Tabel 4.4. Hubungan Persepsi Keseriusan dengan Skrining IVA

Persepsi

keseriusan

Skrining IVA Total

OR

P Tidak Ya

n % n % n %

Tinggi 14 10,0 66 47,1 80 100 15,49 < 0,001 Rendah 46 32,9 14 10,0 60 100

Total 60 42,9 80 57,1 140 100

Tabel 4.4 menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 15,49 berarti bahwa

wanita usia subur dengan persepsi keseriusan penyakit tinggi mempunyai

kemungkinan 15,49 kali lebih besar untuk melakukan skrining IVA

dibandingkan wanita usia subur dengan persepsi keseriusan penyakit rendah.

Hasil uji Chi-Square bahwa ada hubungan antara persepsi keseriusan

penyakit dengan skrining IVA dan secara statistik signifikan (OR= 15,49).

Karena pada Tabel 4.4 hasil kalkulasi tidak ada satupun sel yang berisi nilai

harapan (expected value) ≤ 5. Jadi tidak diperlukan uji pasti Fisher Exact

Test.

c. Hubungan Persepsi Manfaat dengan Penggunan Skrining IVA

Hasil perhitungan chi square hubungan persepsi manfaat dengan

skrining IVA dapat dilihat pada tabulasi silang Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hubungan Persepsi Manfaat dengan Skrining IVA

Persepsi

manfaat

Skrining IVA Total

OR

p Tidak Ya

N % n % n %

Tinggi 5 3,6 45 32,1 50 100 14,14 < 0,001 Rendah 55 39,3 35 25,0 90 100

Total 60 42,9 80 57,1 140 100

Tabel 4.5 menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 14,14 berarti bahwa

wanita usia subur dengan persepsi manfaat tinggi mempunyai kemungkinan

14,14 kali lebih besar untuk melakukan skrining IVA dibandingkan wanita

usia subur dengan persepsi manfaat rendah. Hasil uji Chi-Square bahwa ada

hubungan antara persepsi manfaat dengan metode skrining IVA dan secara

statistik signifikan (OR=14,14). Karena pada Tabel 4.5 hasil kalkulasi tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

34

ada satupun sel yang berisi nilai harapan (expected value) ≤ 5. Jadi tidak

diperlukan uji pasti Fisher Exact Test.

d. Hubungan Persepsi Hambatan dengan Penggunan Skrining IVA

Hasil perhitungan Chi Square hubungan persepsi hambatan dengan

penggunaan metode skrining IVA dapat dilihat pada tabulasi silang tabel 4.6.

Tabel 4.6. Hubungan Persepsi Hambatan dengan skrining IVA

Persepsi

hambatan

Skrining IVA Total

OR

p Tidak Ya

n % n % N %

Tinggi 53 37,9 33 23,5 86 100 0,09 < 0,001 Rendah 7 5,0 47 33,6 54 100

Total 60 42,9 80 57,1 140 100

Tabel 4.6. menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 0,09 berarti bahwa

wanita usia subur dengan persepsi hambatan tinggi mempunyai kemungkinan

0,09 kali lebih rendah untuk melakukan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat

dibandingkan WUS dengan persepsi hambatan tinggi. Hasil uji Chi-Square

bahwa ada hubungan antara persepsi hambatan dengan metode skrining IVA dan

secara statistik signifikan (OR= 0,09). Karena pada Tabel 4.6 hasil kalkulasi

tidak ada satupun sel yang berisi nilai harapan (expected value) ≤ 5. Jadi tidak

diperlukan uji pasti Fisher Exact Test.

2. Regresi Logistik Ganda

Hasil perhitungan analisis multivariat menggunakan regresi logistik

ganda untuk mengetahui hubungan persepsi kerentanan, persepsi keseriusan,

persepsi manfaat dan persepsi hambatan dengan penggunaan skrining IVA dapat

dilihat dari Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Analisis regresi logistik ganda

Variabel

OR

CI 95% p Uji

Wald Batas bawah Batas atas

Persepsi kerentaan 5,17 1,64 16,32 0,005

Persepsi keseriusan 4,21 1,44 12,30 0,009

Persepsi manfaat 5,37 1,59 18,11 0,007

Persepsi hambatan 0,21 0,07 0,65 0,007

N observasi 140

-2 log likelihood 102,44

Nagelkerke R 2

63%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

35

Nilai Odd Ratio variabel persepsi kerentanan sebesar 5,17 berarti bahwa

wanita usia subur dengan persepsi kerentanan tinggi mempunyai kemungkinan

5,17 kali lebih besar untuk melakukan skrining IVA daripada ibu dengan

persepsi kerentanan yang rendah. Hasil uji wald menunjukkan adanya hubungan

antara persepsi kerentanan dengan skrining IVA dan secara statistik signifikan

(OR= 5,17; CI=95%; 1,64 hingga 16,32; p = 0,005).

Nilai Odd Ratio variabel persepsi keseriusan penyakit sebesar 4,21

berarti bahwa wanita usia subur dengan persepsi keseriusan penyakit tinggi

mempunyai kemungkinan 4,21 kali lebih besar untuk melakukan skrining IVA

daripada wanita usia subur dengan persepsi keseriusan penyakit yang rendah.

Hasil uji wald menunjukkan adanya hubungan antara persepsi keseriusan dengan

skrining IVA dan secara statistik signifikan (OR= 4,21; CI=95%; 1,44 hingga

12,30; p = 0,009).

Nilai Odd Ratio variabel persepsi manfaat sebesar 5,37 berarti bahwa

wanita usia subur dengan persepsi manfaat yang tinggi mempunyai

kemungkinan untuk melakukan skrining IVA 5,37 kali lebih besar daripada

wanita usia subur dengan persepsi manfaat yang rendah. Hasil uji wald

menunjukkan adanya hubungan persepsi manfaat dengan skrining I IVA dan

secara statistik signifikan (OR= 5,37; CI=95%; 1,59 hingga 18,11; p = 0,007).

Nilai Odd Ratio variabel persepsi hambatan sebesar 0,21 berarti bahwa

wanita usia subur dengan persepsi hambatan yang tinggi mempunyai

kemungkinan 0,21 kali lebih besar untuk melakukan skrining IVA daripada

wanita usia subur dengan persepsi hambatan yang rendah. Hasil uji Wald

menunjukkan adanya hubungan persepsi manfaat dengan skrining IVA dan

secara statistik signifikan (OR= 0,21; CI=95%; 0,07 hingga 0,65 p = 0,007).

Nilai Negelkerke R

2 sebesar 63,0% berarti bahwa keempat variabel bebas

(persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat dan persepsi

hambatan) mampu menjelaskan penggunaan metode skrining IVA sebesar

63,0% dan sisanya yaitu sebesar 37,0% dijelaskan oleh faktor lain diluar model

penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

36

3. Pembahasan

1. Hubungan Persepsi Kerentanan Individu dengan Penggunaan Skrining IVA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi

kerentanan individu dengan melakukan skrining IVA dan secara statistik

signifikan, dimana seseorang menyadari bahwa dirinya rentan atau mudah

terkena suatu penyakit dalam hal ini adalah kanker serviks, maka dia akan

melakukan suatu usaha untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut dengan

melakukan skrining IVA, hal ini sesuai dengan teori HBM yang dikembangkan

oleh Rosenstock (1994) bahwa anggapan seseorang untuk mudah tertular suatu

penyakit akan membuatnya untuk melakukan suatu perlindungan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Huchko et al bahwa ada

hubungan yang signifikan antara persepsi kerentanan dengan keinginan untuk

melakukan skrining. Hasil penelitian ini didukung oleh Winkjosastro (2005)

bahwa tujuan sesorang melakukan pemeriksaan awal atau skrining IVA salah

satunya adalah agar terhindar dari kanker mulut rahim. Kemudian dalam

(Bakhtari et al., 2012 ) menyatakan bahwa seorang individu akan mengambil

tindakan untuk melindungi diri mereka jika mereka menganggap bahwa kondisi

mereka rentan terhadap kondisi atau masalah yang serius.

Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa individu yang

memiliki persepsi kerentanan yang tinggi terhadap penyakit kanker serviks

maka individu terbesut akan melakukan usaha untuk mencegah terjadinya

penyakit kanker serviks dengan mengikuti skrining IVA.

2. Hubungan Persepsi Keseriusan Penyakit dengan Penggunaan Skrining IVA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi

keseriusan penyakit dengan melakukan skrining IVA dan secara statistik

signifikan, makin serius atau makin parah suatu penyakit maka seseorang akan

melakukan upaya untuk melakukan pencegahan yaitu melakukan skrining IVA.

Hasil penelitian ini didukung oleh Winkjosastro (2005) bahwa tujuan melakukan

skrining IVA dikarekanan besarnya keparahan dari kanker leher rahim.

Teori HBM yang dikembangkan oleh Rosenstock (1994) menyatakan

bahwa persepsi keseriusan atau keparahan suatu penyakit menyebabkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

37

seseorang mempunyai sikap untuk melakukan suatu upaya pengobatan,

kemudian dalam (Bakhtari et al., 2012) memprediksikan bahwa seorang

individu akan mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka jika mereka

menganggap bahwa kondisi seseorang tersebut dalam masalah yang serius.

Penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya persepsi atau

anggapan tentang keseriusan suatu penyakit dalam hal ini adalah kanker serviks,

membuat individu bersedia untuk melalukan pemeriksaan dengan metode

skrining IVA. Hal ini dikarenakan mereka tidak ingin terkena penyakit serius

sehingga akan melakukan usaha untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut

3. Hubungan Persepsi Manfaat dengan Penggunaan Skrining IVA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi

manfaat yang dirasakan dengan melakukan skrining IVA dan secara statistik

signifikan, hal ini berarti semakin merasakan manfaat dari suatu tindkan untuk

menghindari penyakit, maka akanlebih memilih melakukan tindakan tersebut.

Hal ini didukung oleh teori HBM yang dikembangkan oleh Rosenstock (1994)

bahwa efektivitas tingkat kepercayaan terhadap strategi yang dirancang untuk

mengurangi ancaman suatu penyakit semakin tinggi maka dengan sendirinya

akan melakukan tindakan pencegahan tersebut dalam hal ini melakukan skrining

Inspeksi Visual Asam Asetat.

Hasil penelitian ini didukung oleh Were, et al.,(2011) yang menyatakan

bahwa semakin diketahui manfaat dari pemeriksaan leher rahim maka semakin

banyak untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat

dari WHO (2006) bahwa manfaat dari melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual

Asam Asetat adalah untuk mengetahui atau mendeteksi adanya kelainan pada

leher rahim segera setelah dilakukan pemeriksaan sehingga dapat dilakukan

suatu tindakan pengobatan dengan segera.

Sedangkan menurut Winkjosastro (2005) ada beberapa manfaat

seseorang melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat di antara adalah

dapat segera mendapatkan kanker servik pada stadium lebih awal, untuk

mendeteksi secara dini adanya perubahan sel mulut rahim yang dapat mengarah

ke kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian, penanganan secara dini dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

38

dilakukan sehingga terhindar dari kanker mulut rahim, sehingga pengobatan

diharapkan berhasil lebih baik.

Penulis dapat menyimpulkan dari uraian diatas bahwa dengan

mengetahui manfaat dari suatu metode pemeriksaan atau skrining IVA maka

individu akan lebih tertarik dan lebih sadar tentag pentingnya skrining IVA

tersebut dan tidak akan berfikir dua kali untuk melakukan skrining IVA.

4. Hubungan Persepsi Hambatan dengan Penggunaan Skrining IVA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi

hambatan yang dirasakan dengan melakukan skrining IVA dan secara statistik

signifikan, hal ini berarti semakin merasakan besarnya suatu hambatan dalam

melakukan perilaku maka keberhasilan untuk berperilaku tersebut semakin kecil.

Hambatan yang dirasakan merupakan suatu konsekuensi negatif potensial yang

mungkin timbul ketika mengambil tindakan tertentu, termasuk tuntutan fisik,

psikologis, dan keuangan teori HBM yang dikembangkan oleh Rosenstock

(1994)

Hasil penelitian ini didukung oleh Were, E et al.,(2011) dalam penelitian

tersebut menjelaskan bahwa yang menjadi hambatan yang paling umum bahwa

wanita tidak melakukan skrining dikarenkan tidak adanya biaya serta takut

tentang hasil dari skrining diungkapkan oleh 22,4% responden. Kemudian

Widihastuti, et al (2013) juga menyatakan bahwa masih adanya anggapan

perempuan mempunyai akses yang lemah, tergantung, serta tidak mandiri

misalnya terhadap keuangan keluarga sehingga mengurangi kemampuannya

untuk melindungi dirinya dari faktor risiko penyakit, serta dalam keadaan

sakitpun perempuan harus mendapatkan ijin suami untuk berkunjung ke sarana

pelayanan kesehatan.

Terbatasnya akses terhadap biaya, jarak/transportasi, informasi dan

teknologi memperburuk kondisi perempuan untuk melakukan skrining IVA. Jika

perempuan mempunyai akses terhadap pembiayaan, keputusan mandiri maka

akan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan perempuan. Apalagi

perempuan dengan penyakit yang berhubungan dengan organ kewanitaan

cenderung tidak ke sarana kesehatan karena takut dengan stigma sosial yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

39

miring atau negatif yang akan diterima dan kalaupun berobat penyakitnya sudah

dalam stadium lanjut (Widihastuti., et al, 2013).

Penulis menyimpulkan bahwa adanya persepsi hambatan dalam metode

skrining IVA membuat individu atau WUS enggan dalam melakukan skrining

tersebut. Hal ini dikarenakan banyak anggapan yang negatif dari diri individu

sendiri mengenai skrining IVA karena kurangnya pemahaman tentang manfaat

dari skrining IVA tersebut. Atau adanaya hambatan dari pihak pemeriksa

meliputi ketersediaan alat, akses menuju pelayanan kesehatan maupun tenaga

kesehatan yang kurang memadai.

4. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini sudah mampu menjelaskan ada

hubungan yang signifikan, karena peneliti hanya menggunakan kuesioner

sehingga hanya membahas tentang metode hasil secara statistik. Peneliti tidak

melakukan observasi dan wawancara mendalam (indeep interview) terhadap

wanita usia subur yang melakukan skrining IVA maupun yang tidak melakukan

skrining.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

40

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ada hubungan positif dan secara statistik signifikan antara persepsi kerentanan

individu dengan penggunaan skrining IVA (OR= 5,17; CI=95%; 1,64 hingga

16,32; p = 0,005).

2. Ada hubungan positif dan secara statistik signifikan antara persepsi keseriusan

penyakit dengan penggunaan skrining IVA (OR= 4,21; CI=95%; 1,44 hingga

12,30; p = 0,009).

3. Ada hubungan positif dan secara statistik signifikan antara persepsi manfaat

dengan penggunaan skrining IVA (OR= 5,37; CI=95%; 1,59 hingga 18,11; p =

0,007).

4. Ada hubungan negatif dan secara statistik signifikan antara persepsi hambatan

yang dirasakan dengan penggunaan skrining IVA (OR= 0,21; CI=95%; 0,07

hingga 0,65 p = 0,007).

5. Ada hubungan secara statistik signifikan persepsi kerentanan individu, persepsi

keseriusan penyakit, persepsi manfaat dan persepsi hambatan dengan

penggunaan skrining IVA.

B. Implikasi

Penelitian ini memiliki implikasi teoretis bahwa teori Health Belief Model

dapat digunakan untuk menjelaskan persepsi kerentanan individu, keseriusan

penyakit, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan sebagai faktor-faktor wanita

usia subur dalam penggunaan skrining IVA. Sebagai faktor efisiensi dalam

menentukan suatu tindakan atau perilaku sebagai upaya pencegahan terhadap

penyakit kanker serviks.

Untuk meningkatkan pencegahan terhadap penyakit kanker serviks tidak

hanya dari kesadaran dan pengetahuan ibu sendiri tetapi juga adanya kesadaran dari

suami, kesediaan dari tenaga kesehatan untuk memberikan informasi tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

41

kanker serviks dan metode skrining IVA Asetat kepada seluruh masyarakat

khususnya wanita usia subur.

C. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi Wanita Usia Subur

Wanita usia subur diharapkan meluang waktu untuk melakukan pemeriksaan

skrining IVA sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kanker serviks.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan sebaiknya mengadakan program pendidikan kesehatan,

penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya melakukan pencegahan terhadap

kanker serviks yaitu dengan metode skrining IVA. Hal ini dapat dilakukan

dengan menggunakan dengan menggunakan media sehingga memberikan

pemahaman dan ketertarikan wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan

skrining IVA.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian tidak hanya menggunakan

alat kuesioner saja tetapi juga dengan wawancara mendalam atau Focus Group

Discussion (FGD) sehingga didapatkan hasil yang lebih luas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

42

Daftar pustaka

Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Artiningsih, N (2011). Hubunga Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap WUS Dengan

Pemeriksaan IVA Dalam Rangka Deteksi Dini Kanker Serviks di Puskesmas

Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Mojokerto. Perpustakaan.UNS.ac.id. Diakses

7 Oktober 2014.

Bakhtari Aqdam F, Nuri Zadeh R, Sahebi L (2012). Effect of education based on Health

Belief Model on Believe promotion and screening behaviours of breast cancer

among women reffered to Tabriz health centers. Medl J Tabriz Uni Medl Sci.

2012;33:25–31. In Persian,” n.d. Diakses 7 Oktober 2014.

Bourne PA, Kerr-Campbell MD, McGrowder DA, Beckford OW (2010). Perception of

women on cancer screening and sexual behavior in a rural area, Jamaica: Is there

a public health problem?. N Am J Med Sci. 2(4):174-81. Diakses 22 November

2014.

Candraningsih (2011). Hubungan tingkat pengetahuan WUS tentang kanker serviks

dengan praktik deteksi dini kanker serviks di BPS IS Manyaran Semarang from:

http://ejournal. .ac.id /index.php/ilmukeperawatan/search. Diakses 19

November 2014.

Cancer Research UK (2014). Cervical cancer. Let's beat cancer sooner. Cervical

cancer risks and causes. http://www.cancerresearchuk.org/about-

cancer/type/cervical-cancer/about/cervical-cancer-risks-and-causes. Diakses 15

Desember 2014

CDC (2014). Division of Cancer Prevention and Control, National Center for Chronic

Disease Prevention and Health Promotion. http://www.cdc.gov/cancer/cervical/.

Diakses 15 Desember 2014

Damayanti. 2000. Dasar – dasar Psikologi. Jakarta: FKM UI.

Depkes (2013). Laporan Nasionla Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian

Dan Pengembangan Kesehatan Dasar

(2010). Pedoman Nasional Pengendalian Penyakit Kanker. Jakarta : Derektorat

Jenderal Pengendalian Penyakit Kesehatan Lingkungan.

(2009). Pencegahan Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara. Jakarta

(2008). Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi Visual Dengan

Asam Asetat (Iva). Jakarta

Depkes (2007). Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Kanker Tertentu

Dikomunitas. Jakarta.

Dinkes Jatim (2011). Kontribusi Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

43

Dinkes Banyuwangi (2014). Profil Dinas Kesehatan Banyuwangi.

Emilia. O; Putu. H; Dhanu. K; Harry. F (2010). Bebas Ancaman Kanker Serviks.

Yogyakarta: Medio Pressindo. Diakses 7 Oktober 2014

Fakih, M (2003). Analisis Gender dan Tranformasional, Yogyakarta : Pustaka pelajar.

Family Health International (2011). The AIDS Control and Prevention (AIDSCAP)

Project, implemented by Family Health International, is funded by the United

States Agency for International Development. AIDSCAP Behavioral Research

Unit. Diakses 22 November 2014.

Fitriyah Dan Jauhar (2014). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Kumalasari Dan Andhyantoro (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa

Kebidanan Dan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Lestari, W., Ulfiana E., Suparmi (2013). Buju ajar kesehatan reproduksi berbasis

kompetensi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC

Medicinenet (2014). We Bring Doctors Knowledge To You. Cervical Cancer (cont.)

http://www.medicinenet.com/cervical_cancer/page3.htm#symptoms. Diakses 22

November 2014

Moon, T. D., Silva-Matos, C., Cordoso, A., Baptista, A. J., Sidat, M., & Vermund, S. H.

(2012). Implementation of cervical cancer screening using visual inspection with

acetic acid in rural Mozambique: successes and challenges using HIV care and

treatment programme investments in Zambézia Province. Journal of the

International AIDS Society, 15(2):17406. Diakses 7 Oktober 2014.

Murti, B (2013). Desain Dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitaif Dan

Kualitatif Di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Partrijunianti (2012). Solusi Jalan Tengah: Perempuan Dan Pekerjaan Dalam Perubahan

Social Budaya Di Kampung Betawi Rawakalog. FISIP UI, 2012. Diakses 25

Januari 2015.

Pierce, M. C., Guan, Y., Quinn, M. K., Zhang, X., Zhang, W.-H., Qiao, Y.-L.,Richards-

Kortum, R (2012). A Pilot Study Of Low-Cost, High-Resolution Microendoscopy

As A Tool For Identifying Women With Cervical Precancer. Cancer Prevention

Research (Philadelphia, Pa.), 5(11). Diakses 7 Oktober 2014.

Pusdatin, (2015). Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Diakses 15

Agustus 2015.

Rahatgaonkar, Veena (2012). VIA in cervical cancer screening . Associate Professor &

In charge of cancer detection center. Bharati Vidyapeeth University Medical

College, Sangli. OSR Journal of Dental and Medical Sciences (IOSRJDMS) ISSN:

2279-0861. Diakses 7 Oktober 2014.

Rahma dan Prabandari (2011). Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Minat Wus

(Wanita Usia Subur) Dalam Melakukan Pemeriksaan Iva (Inspeksi Visual Dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

44

Pulasan Asam Asetat) Di Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas Kabupaten

Banyumas Tahun 2011. FKM. UI. Diakses 7 Oktober 2014.

Ratih Oemiati, R., Rahajeng, E ., Kristanto, Y (2011). Prevalensi Tumor Dan Beberapa

Faktor Yang Mempengaruhinya Di Indonesia. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1

Edisi Juni 2012. Diakses 7 Oktober 2014.

Riskesdas (2013). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI Tahun 2013. Diakses 7 Oktober 2014.

Robbins, P dan Judge, A (2008). Organizational Behavior. Penerbit Salemba Empat.

Samadi, H. P (2011). Yes, I Know Everything About Kanker Serviks. Metagraf, Creative

Im Prevalensi Tumor Dan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya

Sugiharto, dkk (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY PRESS

Sunaryo (2006). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Suwiyoga (2009). Beberapa masalah Pap smear sebagai alat diagnosis dini kanker

serviks di Indonesia [Some problems Pap smear as a means ofearly diagnosis of

cervical cancer in Indonesia ]. from: http://ejournal. unud.ac.id/abstrak/pap.pdf.

Diakses 19 November 2014.

Were, E et al (2011). Perceptions of risk and barriers to cervical cancer screening at

Moi Teaching and Referral Hospital (MTRH), Eldoret, Kenya. NCBI Journal.

Diakses 22 November 2014.

WHO (2012). Prevention of cervical cancer through screening using visual inspection

with acetic acid (VIA) and treatment with cryotherapy. A demonstration project in

six African countries: Malawi, Madagascar, Nigeria, Uganda, the United Republic

of Tanzania, and Zambia. WHO Library. Diakses 19 November 2014.

(2006). Comprehensive Cervical Cancer Control A guide to essential Practice

WHO Press, Geneva, Switzerland. Diakses 14 Agustus 2015.

Widihastuti A., et al (2013). Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual &

Reproduksi Ramah Remaja untuk Dokter Praktik Swasta di Dearah Istimewa

Yogyakarta, Kemitraan UNFPA dan Angsamerah Institution. Diakses 25 Januari

2015

Widyastuti, dkk (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya

Wiknjosastro (2005). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Yuliati (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku WUS dalam deteksi

dini kanker leher rahim metode IVA di Puskesmas Prembun. Kabupaten

Kebumen. FKM. UI. Diakses 3 Oktober 2014.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 1 45

BIODATA

a. Nama : Maulida Nurfazriah Oktaviana

b. Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 12 Oktober 1988

c. Email : [email protected]

d. Riwayat pendidikan di Perguruan Tinggi:

No Institusi Bidang Ilmu Tahun Gelar

1 Universitas Muhammadiyah Jember Keperawatan 2011 S. Kep.,Ns

Surakarta, Juli 2015

Maulida Nurfazriah Oktaviana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 2 46

LEMBAR KUESIONER

Judul : Hubungan Antara Persepsi Kerentanan Individu, Persepsi Keseriusan Penyakit,

Persepsi Manfaat Dan Persepsi Hambatan, Dengan Penggunaan Skrining Inspeksi

Visual Asam Asetat Pada Wanita Usia Subur Di Banyuwangi.

Peneliti : Maulida Nurfazriah Oktaviana

Skrining Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah salah satu cara melakukan tes

kanker serviks, dengan cara mengolesi mulut rahim dengan asam asetat. Bertujuan

untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks.

Petunjuk pengisisan:

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan beri tanda chek list (√) pada kolom

yang anda pilih.

2. Tiap pertanyaan hanya diisi dengan satu jawaban

3. Jawablah dengan baik, setiap pertanyaan mewakili persepsi kerentanan individu,

keseriusan penyakit, manfaat, hambatan menggunakan skrining IVA

A. Data demografi

Isilah biodata dibawah ini dengan memberikan jawaban tertulis pada tempat yang

telah disediakan

1. Usia :

2. Pendidikan terakhir :

3. Pekerjaan :

4. Usia perkawinan :

B. Perilaku penggunakan skrining IVA

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan menggunakan chek list (√) pada jawaban

yang anda anggap benar!

1. Apakah sebelumnya anda pernah melakukan pemeriksaan skrining IVA

Tidak

Ya

2. Apakah anda pernah memperoleh informasi mengenai skrining IVA

Tidak

Ya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 3 47

3. Apakah anda pernah mempunyai riwayat kanker serviks sebelumnya ?

Tidak

Ya

4. Apakah ada keluarga yang menderita kanker serviks?

Tidak

Ya

Sebutkan hubungan keluarga:……………………………………………………………..

Jawablah dengan baik, setiap pertanyaan mewakili persepsi keseriusan penyakit,

kerentanan, manfaat, hambatan menggunakan skrining IVA

Pilihlah Sangat Setuju (SS) apabila pertanyaan tersebut dirasakan terjadi

pada ibu

Pelihlah Setuju (S) apabila pertanyaan tersebut dirasakan terjadi sebagian

besar pada diri ibu.

Pilihlah Tidak Setuju (TS) apabila pertanyan tersebut dirasakan sebagian

kecil pada diri ibu.

Pilihlah Sangat Tidak Setuju (STS) apabila pertanyaab tersebut tidak

dirasakab terjadi pada diri ibu.

C. Persepsi kerentanan individu

No Pertanyaan SS S TS STS

1 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena didukung

keluarga dan suami

2 Saya yakin dengan teratur melakukan pemeriksaan

IVA saya akan terhindar dari ancaman penyakit

kanker yang mematikan.

3 Saya melakukan pemeriksaan karena saya seorang

wanita usia subur yang berisiko terkena kanker

serviks.

4 Menurut saya IVA wajib dilakukan ketika wanita

sudah pernah melakukan hubungan seksual.

5 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena saya

wanita usia subur yang menikah lebih dari sekali.

5 Menurut saya pemeriksaan IVA penting karena saya

wanita yang menikah kurang di usia 20 tahun.

6 Menurut saya pemeriksaan IVA perlu saya lakukan

karena saya wanita yang menggunakan KB

hormonal yang membuat saya rentan.

7 Menurut saya pemeriksaan IVA perlu saya lakukan

karena saya memiliki anak lebih dari 3.

8 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena saya

mempunyai riwayat sakit pada kemaluan saya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 4 48

D. Persepsi keseriusan penyakit

No Pertanyaan SS S TS STS

9 Saya melakukan pemeriksaan IVA bila saya

merasakan adanya keluhan seperti perdarahan

pervagina yang tidak normal.

10 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena saya

mengeluh keputihan yang cukup banyak.

11 Saya tetap melakukan pemeriksaan IVA walaupun

diikuti dengan rasa nyeri.

12 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena keinginan

sendiri.

13 Saya melakukan pemeriksaan karena saudara saya

ada mengderita kanker servik.

14 Menurut saya kanker serviks merupakan penyakit

yang mematikan jadi saya menggunakan skrining

supaya saya mengetahui sedeni mungkin.

15 Saya melakukan pemeriksaan karena ingin

mengetahui kondisi saya dan segera berobat.

E. Persepsi manfaat skrining

No Pertanyaan SS S TS STS

17 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena dilakukan

bersama teman-teman.

18 Menurut saya pemeriksaan IVA penting sehingga

saya tetap melakukan IVA walaupun saya merasa

malu dengan teknik pemeriksaannya.

19 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena saya ingin

mengetahui apakah saya berisiko terkena kanker

seviks.

20 Saya melakukan pemeriksaan karena saya ingin

mengetahui dan cepat berobat jika hasilnya positif.

21 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena biaya

yang terjakau dan murah.

22 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena biayanya

gratis.

23 Saya melakukan pemeriksaan IVA karena

pemeriksaan dilakukan di puskesmas atau klinik

yang dekat dengan rumah saya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 5 49

F. Persepsi hambatan skrining

No Pertanyaan SS S TS STS

24 Saya merasa takut bila akan melakukan pemeriksaan

IVA karena nyeri/takut.

25 Saya merasa takut dengan hasil pemeriksaan, jika

saya melakukan pemeriksaan IVA.

26 Teknik pemeriksaan IVA membuat saya ragu bila

hasilnya kurang akurat.

27 Karena teknik pemeriksaannya saya hanya mau

melakukan pemeriksaan IVA jika petugas

pemeriksannya seorang wanita.

28 Teknik pemeriksaan IVA membuat saya malu dan

enggan untuk memeriksakan diri.

29 Saya merasa takut dengan hasil pemeriksaan akan

berpengaruh dengan rumah tangga saya.

30 Saya ingin melakukan pemeriksaan tapi saya terlalu

sibuk, sehingga tidak ada waktu untuk melakukan

pemeriksaan.

31 Saya merasa takut dengan hasil pemeriksaan karena

akan membutuhkan biaya yang mahal untuk berobat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 6 50

Hasil Tes Reliabilitas Instrument

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.876 8

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

rentan1 19.9000 12.726 .672 .857

rentan2 20.1500 13.187 .528 .871

rentan3 19.8000 13.326 .557 .868

rentan4 20.3500 13.187 .628 .862

rentan5 20.1500 11.503 .734 .849

rentan6 20.0500 12.787 .602 .864

rentan7 20.3000 11.695 .707 .853

rentan8 20.3000 12.642 .671 .857

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

23.0000 16.211 4.02623 8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 7 51

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.816 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

serius1 17.3000 6.011 .478 .804

serius2 17.3000 6.011 .478 .804

serius3 17.4500 5.208 .494 .811

serius4 17.1500 5.818 .618 .785

serius5 17.4500 5.208 .586 .787

serius6 17.2000 5.432 .717 .766

serius7 17.0500 5.524 .604 .783

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

20.1500 7.397 2.71981 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 8 52

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.852 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

manfaat1 18.5500 5.418 .728 .816

manfaat2 17.9500 5.839 .751 .809

manfaat3 17.9500 6.892 .632 .832

manfaat4 17.8500 7.187 .555 .842

manfaat5 17.8500 7.187 .555 .842

manfaat6 18.0500 6.682 .543 .841

manfaat7 18.1000 5.989 .630 .831

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

21.0500 8.576 2.92853 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 9 53

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.845 8

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

hambatan1 18.9500 9.524 .751 .807

hambatan2 18.9500 11.313 .463 .842

hambatan3 19.2500 9.461 .630 .820

hambatan4 18.5500 10.787 .415 .845

hambatan5 19.1000 8.095 .845 .787

hambatan6 19.2500 10.408 .465 .840

hambatan7 19.4000 9.726 .565 .829

hambatan8 19.1500 9.503 .551 .832

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

21.8000 12.589 3.54816 8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 10 54

Crosstabs Persepsi Kerentanan dengan Skrining IVA Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi kerentanan * Skrining IVA

140 100.0% 0 .0% 140 100.0%

Persepsi Kerentanan * Skrining IVA Crosstabulation

Count

Skrining IVA

Total rendah tinggi

Persepsi Kerentanan rendah 54 25 79

tinggi 6 55 61

Total 60 80 140

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 48.131a 1 .000

Continuity Correctionb 45.772 1 .000

Likelihood Ratio 53.377 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

47.788 1 .000

N of Valid Casesb 140

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 26.14. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Persepsi Kerentanan (rendah / tinggi)

19.800 7.529 52.069

For cohort Skrining IVA = rendah

6.949 3.203 15.076

For cohort Skrining IVA = tinggi

.351 .251 .490

N of Valid Cases 140

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 11 55

Crosstabs Persepsi Keseriusan dengan Skrining IVA

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi keseriusan * Skrining IVA

140 100.0% 0 .0% 140 100.0%

Persepsi Keseriusan * Skrining IVA Crosstabulation

Count

Skrining IVA

Total rendah tinggi

Persepsi Keseriusan rendah 46 14 60

tinggi 14 66 80

Total 60 80 140

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 49.010a 1 .000

Continuity Correctionb 46.624 1 .000

Likelihood Ratio 51.825 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

48.660 1 .000

N of Valid Casesb 140

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 25.71. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Persepsi Keseriusan (rendah / tinggi)

15.490 6.748 35.557

For cohort Skrining IVA = rendah

4.381 2.668 7.193

For cohort Skrining IVA = tinggi

.283 .177 .452

N of Valid Cases 140

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 12 56

Crosstabs Persepsi Manfaat dengan Skrining IVA

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi manfaat * Skrining IVA

140 100.0% 0 .0% 140 100.0%

Persepsi Manfaat * Skrining IVA Crosstabulation

Count

Skrining IVA

Total rendah tinggi

Persepsi Manfaat rendah 55 35 90

tinggi 5 45 50

Total 60 80 140

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 34.287a 1 .000

Continuity Correctionb 32.232 1 .000

Likelihood Ratio 38.421 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

34.042 1 .000

N of Valid Casesb 140

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21.43. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Persepsi Manfaat (rendah / tinggi)

14.143 5.118 39.084

For cohort Skrining IVA = rendah

6.111 2.618 14.265

For cohort Skrining IVA = tinggi

.432 .328 .569

N of Valid Cases 140

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 13 57

Crosstabs Persepsi Hambatan dengan Skrining IVA

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi hambatan * Skrining IVA

140 100.0% 0 .0% 140 100.0%

Persepsi Hambatan * Skrining IVA Crosstabulation

Count

Skrining IVA

Total rendah tinggi

Persepsi Hambatan rendah 7 47 54

tinggi 53 33 86

Total 60 80 140

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 32.078a 1 .000

Continuity Correctionb 30.122 1 .000

Likelihood Ratio 35.033 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

31.849 1 .000

N of Valid Casesb 140

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23.14. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Persepsi Hambatan (rendah / tinggi)

.093 .038 .229

For cohort Skrining IVA = rendah

.210 .103 .428

For cohort Skrining IVA = tinggi

2.268 1.702 3.022

N of Valid Cases 140

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 14 58

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 140 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 140 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 140 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable

Encoding

Original Value Internal Value

rendah 0

tinggi 1

Block 0: Beginning Block

Classification Table

a,b

Observed

Predicted

Skrining IVA Percentage

Correct rendah tinggi

Step 0 Skrining IVA rendah 0 60 .0

tinggi 0 80 100.0

Overall Percentage 57.1

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .288 .171 2.838 1 .092 1.333

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables kerentanan 48.131 1 .000

keseriusan 49.010 1 .000

manfaat 34.287 1 .000

hambatan 32.078 1 .000

Overall Statistics 72.761 4 .000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 15 59

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 88.773 4 .000

Block 88.773 4 .000

Model 88.773 4 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square Nagelkerke R

Square

1 102.442a .470 .630

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Classification Table

a

Observed

Predicted

Skrining IVA Percentage

Correct rendah tinggi

Step 1 Skrining IVA rendah 51 9 85.0

tinggi 11 69 86.2

Overall Percentage 85.7

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a kerentanan

1.643 .586 7.858 1 .005 5.173 1.639 16.320

keseriusan

1.438 .547 6.923 1 .009 4.213 1.443 12.298

manfaat 1.681 .620 7.346 1 .007 5.370 1.593 18.106

hambatan -1.555 .575 7.313 1 .007 .211 .068 .652

Constant -.513 .584 .773 1 .379 .598

a. Variable(s) entered on step 1: kerentanan, keseriusan, manfaat, hambatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 16 60

Frequency Table

Pendidikan WUS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 13 9.3 9.3 9.3

SMP 40 28.6 28.6 37.9

SMA/SMK 78 55.7 55.7 93.6

D 3/PT 9 6.4 6.4 100.0

Total 140 100.0 100.0

Pekerjaan WUS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IRT 46 32.9 32.9 32.9

Tani 34 24.3 24.3 57.1

Wirasawasta 58 41.4 41.4 98.6

Pedagang 2 1.4 1.4 100.0

Total 140 100.0 100.0

Lama Pernikahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang dari 5 tahun 65 46.4 46.4 46.4

> = 5 tahun 75 53.6 53.6 100.0

Total 140 100.0 100.0

Descriptives

Statistics

Persepsi Kerentanan

Persepsi Keseriusan

Persepsi Manfaat

Persepsi Hambatan Usia

N Valid 140 140 140 140 140

Missing 0 0 0 0 0

Mean 21.3214 19.4071 20.0786 21.3357 29.8857

Median 21.0000 20.0000 20.0000 22.0000 30.0000

Mode 20.00 20.00 20.00 22.00 32.00

Std. Deviation 2.66949 1.69169 1.51286 2.97377 6.42397

Minimum 15.00 15.00 15.00 14.00 19.00

Maximum 28.00 24.00 26.00 26.00 47.00

Sum 2985.00 2717.00 2811.00 2987.00 4184.00

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 17 61

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 62

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 19 63

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 20 64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 21 65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 22 66

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 23 67

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: TESIS - digilib.uns.ac.id · dengan penggunaan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat pada Wanita Usia Subur” Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

Lampiran 23 68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user