terapi status epileptik

7/23/2019 terapi status epileptik

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-status-epileptik 1/31

Intramuscular versus Intravenous Therapyfor Prehospital Status Epilepticus

(Terapi Intramuscular dibandingkan denganintravena

pada penanganan pra-rumah sakit Statusepileptikus)

JOURNA R!A"IN#

Untuk memenuhi s$arat tugas %&rmati% kepaniteraan klinik I'U !NA*IT SARA+



!N"A,UUAN

Terminasi dini pada epilepsy

yang berkepanjangan danresponnya pada administrasibenzodiazepine intravena

oleh paramedic padakeadaan pre rumah sakit

dihubungkan dengan hasil

akhir pasien yang lebih baik

Pada penelitian acakterkontrol (PHTSE kedua

benzodiazepine (lorazepamdan diazepam yang

diberikan secara intravenasama efektifnya untuk

menghentikan kejang pre

rumah sakit

!anyak system layananmedis darurat (E"S# yangtelah mulai menggunakanmidazolam intramuscular

dibandingkan denganintravena# terutama karenaadministrasi intramuskular

lebih cepat dan lebih mudah

"eskipun lorazepamintravena terbukti efektif

pada kenyataan nya jarangdigunakan dalam keadaan

pre rumah sakit karena

kesulitan akses I$ dan cepatrusak jika tidak didinginkan

E"Smembutuhkanobat praktis

%lternatif yangpaling aman dan

efektif sepertilorazepamintravena

"aka dilakukan Studi noninferiority untuk menentukan apakahintramuscular midazolam seefektif intravena lorazepam#

dengan tingkat keselamatan yang sama# untuk mengakhirikejang status epileptikus sebelum kedatangan di rumah sakit



"ET&'E PEE)ITI%

"!SAIN !N!ITIAN

Penelitian Ini merupakan penelitian double-

blind# acak# percobaan noninferiority untukmembandingkan efektivitas intramuscularmidazolam dengan lorazepam intravena

untuk anak*anak dan orang de+asa padastatus epileptikus yang dira+at olehparamedic ( pre-hospital



"ET&'E PEE)ITI%

*riteria inklusi

• kejang pada saatpengobatan denganparamedis dan dilaporkanoleh saksi yang dapatdipercaya jika teruskejang*kejang lebih lamadari , menit atau jikamereka sedang kejangpada saat pengobatansetelah kejang intermitentanpa sadar kembali

selama lebih dari , menit

*riteria !ksklusi

•penyebab akut darikejang adalah trauma

• Hipoglikemia

• serangan jantung

• denyut jantung kurangdari -. denyut per menit

• alergi midazolam ataulorazepam

• hamil

• tahanan pejara

&pulasi penelitian termasuk anak-anak dengan beratbadan . kg atau lebih dan &rang de/asa dengan status

epileptikus $ang memerlukan peng&batan denganben0&dia0epine dalam pengaturan pra-rumah sakit



'!TO"! !N!ITIAN

"&sis1• de/asa dan anak-anak

223 45 kg 5 mgmida0&lam I' diikutidengan in%us plaseb&atau plaseb& I' diikuti&leh 4 mg l&ra0epamintravena

•

anak-anak 22 .-45 kg6 mg mida0&lamintramuskular atau 7 mgl&ra0epam intravena

INT!R8!NSI!N!ITIAN

*etika sampai di T* paramedic melakukan penilaian a/al sub$ek masuk kriteria membuka k&tak kit berisi 7 &bat $ang sudah diberi

k&de dan di bundle setiap bundle terdiri dari aut&in9ect&r I' dan 9arum suntik I8

Setiap tindakan paramedic direkam&leh perekam suaraApabila kesulitan dengan aksesintravena maka dilakukan akses

intra&seus sebagai gantin$a

terapi pen$elamatan sesuai pr&t&k&l

!'S digunakan dalam penelitian ketikasub$ek masih ke9ang selama 5 menitsetelah &bat penelitian terakhir

dberikan

Jika ada penundaan dalam memper&leh akses intravena dan sub9ekberhenti mengalami ke9ang sebelum &bat intravena dapat diberikan:

penelitian &bat intravena tidak digunakan;



"etode Penelitian

Hasil penelitian• Hasil utama adalah tidak adanya kejang pada

saat kedatangan di unit ga+at darurat tanpaperlu terapi penyelamatan/

• Hasil sekunder termasuk intubasi endotrakeal#kejang berulang# dan +aktu pengobatan relatifterhadap penghentian kejang



"ET&'E PEE)ITI%

ANAISIS STATISTI* Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan

bah+a proporsi subyek yang berhenti kejang sebelumkedatangan di departemen darurat (Tanpa menggunakan obatrescue pada kelompok midazolam intramuskuler tidak kalahdengan yang di kelompok lorazepam intravena lebih dari jumlahyang sudah ditentukan (noninferiority margin/ Hipotesis noldiuji dengan menggunakan statistic satu sisi z/ %nalisis primerdiikuti oleh Tes satu sisi (tergantung pada temuan noninferioritas atau keunggulan pada tingkat signi0kansi .#.1,

Hasil sekunder dibandingkan dalam kerangka superioritas denganmenggunakan uji dua sisi dengan probabilitas tipe I error kurangdari .#.,



S2!3E4 '% PE'%T%%

Pendataan dilakukan %ntara 5, 6uni1..7# dan 5- 6anuari 1.55

H%SI)



H%SI) P8I"E8• 4ejang yang hilang tanpa terapi

penyelamatan yang tiba di departemen

darurat adalah 917 dari --: subyek yangmendapat pengobatan aktif denganmidazolam intramuskuler (;9#-<

• Pada lorazepam intravena 1:1 dari --,

(=9#-<• perbedaan# 5. persen poin> 7,< interval

kepercayaan ?@IA# -#.*5=#5> P B./..5 untuknoninferiority dan P B./..5 untuk superiorita

H%SI)



Subyek yang secara acak diberikanobat secara intramuskular mungkin

kurang mengalami kejang saat tiba diga+at darurat (terlepas digunakanatau tidak digunakannya terapi

penyelamatan daripada mereka yangsecara acak diberikan obat intravena(Proporsi subyek tanpa kejang# :9#7<vs ;=#1<> Perbedaan# ;#; poin

persentase> 7,< @I# 1#,*51#7



• Sulitnya akses intravena diantisipasimenjadi alasan umum untuk kegagalan

terapi intravena/• 'i antara subyek di kelompok intravena

yang tidak mencapai hasil primer 95tidak pernah menerima obat penelitian

intravena karena kegagalan memperolehakses vascular

• hanya , di seluruh kelompok intramuscularyang tidak menerima obat penelitiansecara intramuskuler karena kerusakanatau kesalahan dari autoinjector tersebut



H%SI)

H%SI) SE42'E8 '% 4E%"%%

Hasil sekunder dan keamanan yangkonsisten dengan hasil utama memperkuat

temuan bah+a midazolam intramuskuleradalah noninferior (tidak lebih burukdibanding dengan lorazepam intravena/

Crekuensi intubasi endotrakeal# kejang

berulang# dan Hasil keselamatan yang telahditetapkan lainnya adalah serupa pada duakelompok Penelitian



• Daktu dari pembukaan kotak# administrasiobat sd penghentian kejang dicatat/

•

median +aktu untuk pemberian obatsecara signi0kan lebih pendek denganrute I" dibanding dengan rute I$ (5#1 vs-#: menit

• onset aksi (yaitu# pemutusan kejangterjadi lebih cepat setelah administrasi I$daripada I" administrasi (5#= vs 9#9menit/

• 4eseluruhan Interval sampai penghentiankejang adalah serupa dalam dua kelompokperlakuan/



'IS42SI

• double-blind# uji coba secara acak menunjukkanbah+a pengobatan pra*rumah sakit denganmidazolam intramuskuler setidaknya samaefektifnya dengan lorazepam intravena pada

subjek dengan status epileptikus (P B.#..5 untuknoninferiority dan keunggulan/

• akses intravena pada pasien yang mengalamikejang dalam lingkungan pra*rumah sakit lebih

sulit dan memakan +aktu/ pera+atanintramuscular dapat diberikan lebih cepat danandal daripada pengobatan intravena dan memilikihasil yang tidak lebih buruk/



'IS42SI

• Penggunaan midazolam meningkat karenamenurut penelitian obat ini cepat diserap secaraintramuskuler/

• tidak seperti lorazepam# midazolam tidakmemiliki masalah stabilitas bila tidak didinginkan

• "idazolam dapat diberikan secara rute nonintravena lainnya# tetapi rute intramuskularsecara konsisten lebih efektif daripada intranasalatau bukal karena obat tidak dapat ditiup ataukeluar melalui ludah ketika pasien kejang



'IS42SI

• 'osis midazolam dan lorazepamdigunakan dalam uji coba ini merupakandosis paling efektif untuk pengobatan

status epileptikus yang dilaporkan dalamliterature

• Penggunaan autoinjector untukmemaksimalkan kecepatan dan

kemudahan pengiriman intramuskular danmengurangi keterlambatan dalammemulai akses intravena



• "engenai Hubungan antara dosisbenzodiazepine dengan depresi pernafasan#dan kebutuhan untuk intubasiendotrakealmenuru penelitian dosis tinggibenzodiazepine mengurangi intervensi salurannapas/

"ata kami k&nsisten dengan temuan bah/aintubasi end&trakeal lebih sering sekueledari ke9ang berkepan9angan daripada e%ek

buruk sedasi dari ben0&dia0epines

'IS42SI



'IS42SI

'ata kami konsisten dengan temuankeunggulan statistik midazolamintramuskuler/ Terlepas dari apakah

itu noninferior atau superior

perc&baan ini mendukung

keputusan klinis bah/apengunaan intramuskular lebih

pragmatis pada endekatan

peng&batan pra-rumah sakit



4ESI"P2)%

mida0&lam intramuskular adalah tidak lebih burukdibanding l&ra0epam intravena dalam menghentikanke9ang sebelum kedatangan di departemen darurat

pada pasien dengan status epileptikus

Pada subyek midazolam intramuskuler yang bebas lebih cepatdari unit darurat lebih tinggi dibanding kelompok perlakuan

dengan lorazepam intravena dan memiliki sama atau lebihrendah tingkat kejang berulang dan intubasi endotrakeal/

"idazolam intramuskuler juga seaman lorazepam intravena/

%dministrasi intramuscular midazolam oleh E"S adalah praktis#aman# dan merupakan alternative yang efektif dari pada ruteintravena untuk mengobati kejang berkepanjangan pra*rumah

sakit



@8ITI@%) %PP8%IS%)

62'2) FIntramuscular versus Intravenous Therapy for Prehospital Status

Epilepticus

- Sesuai dengan isi penelitian- Tidak lebih dari 7 kata

- "enggambarkan isi utama penelitian#

cukup menarik# tidak digarisba+ahi#tidak diakhiri tanda titik# tidak ditulis

di antara tanda kutip/



%!ST8%4 %bstrak



SU2!*!N!ITIAN

anak*anak denganberat badan 59 kgatau lebih dan orangde+asa dengan

status epileptikusyang memerlukanpengobatan denganbenzodiazepinedalam pengaturan

pra*rumah sakit

• Jenis penelitian "OU2! 2IN":RAN"O'I<!": n&nin%eri&rit$ trial

•

Daktu

1..7*1.55• Populasi dan jumlah sampel :79

• Teknik sampling tidak ada

• 4riteria inklusi ada

• 4riteria eksklusi ada

• Perincian carapenelitian jelas

• Program computer spss

'et&de penelitian



4ESI"P2)% @8ITI@%)%PP8%IS%)

%pakah penelitian ini valid G /

%pakah penelitian ini penting G Penting untuk mengetahui %P%G ISI SE'I8I



TE8I"% 4%SIH

terapi status epileptik

Documents