telinga ika

23
PEMERIKSAAN FISIK TELINGA

Upload: ferry

Post on 07-Nov-2015

97 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Telinga Ika

TRANSCRIPT

ANATOMI dan PEMERIKSAAN FISIK TELINGA

PEMERIKSAAN FISIK TELINGAANAMNESISKeluhan utama berupa :Gangguan pendengaran/ pekak (tuli)Suara berdenging/ berdengung (tinitus)Rasa pusing yang berputar (vertigo)Rasa nyeri di dalam telinga (otalgia)Keluar cairan dari dalam telinga (otore)CARA MEMERIKSA TELINGA (OTOSKOPIA)Tujuan :Memeriksa MAE (meatus akustikus eksternus) dan MT (membran timpani) dengan meneranginya memakai cahaya lampuAlat:- Lampu kepala Van Hasselt ( dng listrik )- Otoskop dengan baterei- Spekulum telinga- Alat penghisap- Hak tajam- Pemilin kapas- Forsep telinga- Balon Politzer- Semprit telingawww.themegallery.comCompany Logo

PELAKSANAANCara Memakai Lampu Kepalapasang lampu kepala, sehingga tabung lampu berada di antara kedua mataletakkan telapak tangan pada jarak 30 cm di depan mata kananmata kiri ditutupproyeksi tabung harus tampak terletak medial dari proyeksi cahaya dan saling bersinggungandiameter proyeksi cahaya kurang lebih 1 cmCara Duduk- Penderita duduk di depan pemeriksa- Lutut kiri pemeriksa berdempetan dengan lutut kiri penderita- Kepala dipegang dengan ujung jari- Waktu memeriksa telinga yang kontra lateral, hanya posisi kepala penderita yang diubah- Kaki, lutut penderita dan pemeriksa tetap pada keadaan semulawww.themegallery.comCompany Logo

Cara Memeriksa Telinga- KananAurikulum dipegang dengan jari pertama dan kedua, sedangkan jari ketiga, keempat dan kelima pada planum mastoid. Aurikulum ditarik ke posterosuperior untuk meluruskan MAE- KiriAurikulum dipegang dengan jari pertama dan kedua, sedangkan jari ketiga, keempat dan kelima di depan aurikulum. Aurikulum ditarik ke arah postero superiorCara Memegang Otoskop- Pilih spekulum telinga yang sesuai dengan besar lumen MAE- nyalakan lampu otoskop- masukkan spekulum telinga pada MAE

Company Logo

Cara Memilin Kapas- Ambil kapas sedikit, letakkan pada pemilin kapas dengan ujung pemilin berada di dalam tepi kapas- Pilin perlahan-lahan searah dengan jarum jam- Untuk melepasnya, ambil sedikit kapas, putar berlawanan arah dengan jarum jamwww.themegallery.comCompany Logo

TES PENDENGARANTes BisikSyarat:- Tempat :Ruangan sunyi serta ada jarak sepanjang 6 meter- PenderitaMata ditutup/ dihalangi agar tidak membaca gerak bibir; telinga yang diperiksa dihadapkan ke arah pemeriksa; telinga yang tidak diperiksa ditutup; mengulang dengan keras dan jelas kata-kata yang dibisikkan- PemeriksaKata-kata yang dibisikkan terdiri dari 1 atau 2 suku kata yang dikenal penderitaTeknik Pemeriksaan Penderita dan pemeriksa sam-sama berdiri, penderita tetap berdiri , pemeriksa berpindah tempatMulai pada jarak 1 m, dibisikkan 5 atau 10 kataBila masih mendengar pemeriksa mundur, hingga didapatkan hasil 80% (mendengar 4 kata dari 5 kata)Tajam pendengaran jarak terjauh dimana penderita mampu mendengar kata sebanyak 80%Hasil pemeriksaanKUANTITATIFKUALITATIFFungsi pendengaranSuara bisikTuli sensorineuralTak dengar huruf desis (frekuensi tinggi)

Tuli konduksi Tak dengar huruf lunak(frekuensi rendah)Normal 6 mTuli Ringan> 4 m - < 6 mTuli Sedang> 1 m - < 4 mTuli Berat< 10 c mTuli TotalBila berteriak di depan telinga, penderita tetap tidak mendengarTES GARPU TALAA. Rinne TestMembandingkan konduksi tulang dgn konduksi udara. Garputala dibunyikan dan pangkalnya ditekankan pd tulang mastoid px. Ia disuruh mendengarkan bunyinya. Bila tdk terdengar lagi, garputala segera didekatkan pd MAE.Normal, konduksi udara lbh baik drpd konduksi tulang. Didptkan juga pd tuli perseptif/ tuli saraf. Tuli konduktif, konduksi tulang lbh baik (getaran tdk terdengar lg).Jika msh terdengar bunyi, maka konduksi udara lbh baik drpd konduksi tulang, Rinne (+).

B.Schwabach TestMembandingkan hantaran lewat tulang antara px dengan pemeriksaGarputala dibunyikan, kmdn ditempatkan di dekat telinga pemeriksa . Stl pemeriksa tdk mendengarkan bunyi lg, garputala ditempatkan di dekat telinga px Bila msh terdengar bunyi o/ px, maka dikatakan bahwa schwabach memanjang, bila sudah tidak mendengar 2 kemungkinan schwabach memendek atau normalKmdn dibalik px mendengarkan bunyi lebih dulu. Bila pemeriksa tidak mendengar berarti sama2 normal, bila pemeriksa masih mendengar berarti schwabah memendek

C. Weber TestGarputala yg dibunyikan ditekankan pangkalnya pd dahi px, tepat dipertengahan, kmdn mintalah px u/ membandingkan getaran tsb (lbh terasa di kanan/ kiri). Normal, akan didengar/ dirasakan ditengah.Jk tdp pean pendengaran 1 sisi krn pykt telinga tengah/ tuli konduksi, maka akan dirasakan pd sisi yg terkena, sdkan pd tuli saraf getaran akan dirasakan di sisi telinga yg normal. Tes weber berlateralisasi ke kiri (atau ke kanan), bila bunyi lbh keras terdengar di telinga kiri (atau kanan)

PEMERIKSAAN SARAF VESTIBULARISA. Kalori TestBerfungsi u/ mengetahui apakah keadaan labirin normal, hipoaktif/ tdk berfungsi.Kepala px diangkat ke belakang 60. Tabung suntik 20 cc diisi dgn air 30C, disemprotkan ke liang telinga, shg gendang telinga tersiram kira-kira 20 detik. Amati bola mata px, ada nistagmus atau tdk. Bila telinga kiri yg dipanaskan maka nistagmus ke kiriTelinga yg satu diberi 5 ml air es diinjeksikan ke telinga scr lambat. Amati ada nistagmus atau tdk. Jika tdk ulangi. Jk msh blm berarti labirin tdk berfungsi. Bila telinga kiri yg didinginkan maka nistagmus ke kanan, krn air yg disuntikkan lbh dingin dari suhu badan)Catatlah arah gerak nistagmus, frekuensi (biasanya 3-5x/ detik) & lamanya nistagmus berlsg (biasanya - 2 menit) tiap org beda.

B. Romberg TestPx berdiri dgn kaki yg satu di depan kaki yg lainnya. Tumit kaki yg satu berada di depan jari kaki yg lainnya, lengan dilipat pd dada & mata kmdn ditutup. Org yg normal mampu berdiri dlm sikap romberg yg dipertajam selama 30 detik/ lebih.

Terima kasih

TES KALORI

Romberg Test
A
B